KARYA TULIS ILMIAH
Diajukan Sebagai Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Ahli Madya (A.Md) Pada Program Studi DIII-Perpajakan
OLEH :
DEWI WAHYUNI ALJAZAR 105751102618
PROGRAM STUDI PERPAJAKAN (D-III) FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVESITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
MAKASSAR
2021
ii
HALAMAN PERSEMBAHAN
Motto
Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang - orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah)
yang mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.
Q.s At - Taubah : 105
“Do it now,you’ll thank yourself later.”
“Take the risk or lose the chance”
Persembahan
Tugas akhir ini dipersembahkan Kepada Ibu dan Ayah saya tercinta Saudara,Teman - temanku sekalian Dan orang orang yang selalu bertanya
“Kapan ko wisuda ?”
Kalian adalah alasan saya untuk segera menyelesaikan tugas akhir ini.
Pesan
Jika apa yang kamu lakukan belum berhasil
Terus lakukan sampai berhasil
iii
iv
v
vi
KATA PENGANTAR
Tidak mudah untuk bisa sampai di titik ini, membutuhkan waktu yang panjang dan cukup menguras tenaga dan fikiran penulis dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah (KTI) ini.
Alhamdulillah, Penulis panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala nikmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiat (KTI) dengan judul “Implementasi Sistem Pemungutan Pajak Kendaraan (PKB) Melalui Layanan Drive Thru di Kota Makassar.” Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Diploma (D3) Jurusan Perpajakan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.
Penulis menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini tidak mungkin terselesaikan tanpa adanya dukungan, bantuan, bimbingan, dan nasehat dari berbagai pihak selama penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih setulus – tulusnya kepada :
1. Bapak Dr.H. Ambo Asse M.Ag selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar beserta staf dan jajarannya.
2. Bapak Dr. H Andi Jam’an, SE,M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Bapak Dr.Agus Salim HR.SE.,MM. selaku Wakil Dekan I Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar. Bapak Faidul Adzim, S.E.,M.Si selaku Wakil Dekan II Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar. Bapak Samsul Rizal, S.E.,MM selaku Wakil Dekan III Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.
3. Bapak Dr.H Andi Rustam SE.,MM.,Akt.,CA.,CPAI.,CPA.,ASEAN CPA selaku Ketua Prodi Program D-III Perpajakan dan segenap dosen Beserta
vii
Staf Prodi Perpajakan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.
4. Bapak Dr.Ismail Badollahi.SE,M.Si.,Ak.,CA.,CSP Pembimbing I dan Bapak Nasrullah.SE,MM selaku Pembimbing II yang menyempatkan waktu ditengah kesibukan dan aktivitas telah bersedia membimbing dan membantu penulis dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.
5. Bapak Muhammad Adil.SE,M.Ak selaku penasehat akademik yang bersedia meluangkan waktunya membimbing penulis selama menempuh studi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar
6. Seluruh Dosen dan segenap Civitas akademik Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah memberikan ilmu dan nasehat kepada penulis serta bantuan lainnya.
7. Terimakasih sebesar-besarnya penulis haturkan kepada UPT Pendapatan wilayah Makassar 1 Selatan yang telah membantu penulis selama melakukan penelitian
8. Terima Kasih kepada kedua orang tuaku yang paling saya cintai, Bapak Muh.
Said Aljazar,S.Km,M.Kes dan Ibu Rosliah,S.Pd semoga senantiasa di Ridhoi oleh Allah SWT. Dengan didikan dan bimbingan keduanya maka penulis bisa melalui kehidupan yang bisa dikatakan kejam ini.
9. Terima kasih kepada Kojook dan Laburengge telah memberikan dukungan saran serta doa kepada penulis
10. Terima kasih untuk Someone Special karena senantiasa memberikan semangat kepada penulis
11. Terima kasih kepada teman teman Perpajakan 18 yang senantiasa memberikan dukungan dan Doanya kepada penulis.
viii
ABSTRAK
Dewi Wahyuni Aljazar,2021. Implementasi Sistem Pemungutan Pajak Kendaraan (PKB) Melalui Layanan Drive Thru di Kota Makassar (Studi Kasus Kantor Samsat UPTD wilayah Makassar I Selatan). Karya Tulis Ilmiah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Prodi D3 Perpajakan Universitas Muhammadiyah Makassar.
Dibimbing oleh Pembimbing 1 Bapak Ismail Badollahi dan Pembimbing II Bapak Nasrullah.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Implementasi Sistem Pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) Melalui Layanan Drive Thru Di Kota Makassar. Metode penelitian yang digunakan yaitu deskriptif untuk menggambarkan pengimplementasian layanan samsat drive thru sebagai layanan pembayaran pajak kendaraan bermotor dan kemudian di Tarik kesimpulannya.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dengan adanya Layanan Samsat Drive Thru dapat meningkatkan kepuasan wajib pajak dalam menyelesaikan pembayaran pajak kendaraan di Kota Makassar.
Kata Kunci : Pajak Kendaraan Bermotor,Layanan Samsat Drive Thru di Kota Makassar
ix
ABSTRACT
Dewi Wahyuni Aljazar, 2021. Implementation of the Vehicle Tax Collection System (PKB) through Drive Thru Services in Makassar City (Case Study of the UPTD Samsat Office for South Makassar I region). Scientific Writing of the Faculty of Economics and Business, D3 Taxation Study Program, Muhammadiyah University of Makassar. Supervised by Advisor 1 Mr. Ismail Badollahi and Advisor II Mr. Nasrullah.
This study aims to determine how the Implementation of the Motor Vehicle Tax Payment System Through Drive Thru Services in Makassar City. The research method used is descriptive to describe the implementation of the drive thru Samsat service as a motor vehicle tax payment service and then draw conclusions.
The results of this study indicate that the existence of the Samsat Drive Thru Service can increase taxpayer satisfaction in completing vehicle tax payments in Makassar City.
Keywords: Motor Vehicle Tax, Drive Thru Samsat Service in Makassar City
x
DAFTAR ISI
HALAMAN PERSEMBAHAN ... ii
HALAMAN PERSETUJUAN ... Error! Bookmark not defined. LEMBAR PENGESAHAN ... Error! Bookmark not defined. SURAT PERNYATAAN ... Error! Bookmark not defined. KATA PENGANTAR ... vi
ABSTRAK ... viii
ABSTRACT ... ix
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah ... 3
C. Tujuan Penelitian ... 3
D. Manfaat Penelitian ... 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 4
A. Landasan Teori ... 4
1. Pajak Kendaraan Bermotor ... 4
2. Pajak Daerah ... 7
3. Pendapatan Asli Daerah ... 9
4. Samsat Drive Thru ... 10
B. Kerangka Konseptual ... 10
C. Metode Penelitian ... 11
1. Lokasi Penelitian ... 11
2. Alur Penelitian ... 12
3. Teknik Pengumpulan Data ... 13
4. Teknik Analisis Data ... 13
BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 15
A. Sejarah Singkat UPT Pendapatan Wilayah Makassar I Selatan ... 15
B. Struktur Organisasi Samsat Makassar ... 17
C. Job Description ... 17
D. Hasil Penelitian ... 19
E. Pembahasan ... 28
xi
BAB IV PENUTUP ... 32 DAFTAR PUSTAKA ... 33 DAFTAR RIWAYAT HIDUP ... 52
xii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Jumlah Kendaraan Bermotor Terdaftar Tahun 2018 – 2020 ... 19
Tabel 3.2 Waktu Pelayanan Samsat Stasioner ... 26
Tabel 3.3 Waktu Pelayanan Samsat Drive Thru... 26
Tabel 3.4 Penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor tahun 2018 – 2020 ... 27
xiii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual ... 10
Gambar 2.2 Alur Penelitian ... 12
Gambar 3.1 Struktur Organisasi Kantor Samsat ... 17
Gambar 3.2 Jumlah Kendaraan yang terdaftar tahun 2018 – 2020 ... 20
Gambar 3.3 Alur Pembayaran Samsat Stasioner pada Kantor Samsat ... 22
Gambar 3.4 Alur Pendaftaran Samsat Drive Thru ... 24
Gambar 3.5 Penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor tahun 2018 – 2020 27
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
L ampiran 1 Surat Penelitian ... 34
Lampiran 2 Pertanyaan Wawancara dan Hasil Wawancara ... 37
Lampiran 3 Dokumentasi ... 42
Lampiran 4 Data Data Hasil Penelitian ... 47
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam melaksanakan tugas pemerintahan dan pembangunan pemerintah daerah membutuhkan sumber pendapatan yang dapat menjadi tumpuan dalam pembiayaan daerah, sejak otonomi daerah di berlakukan pemerintah daerah dituntut untuk lebih cerdas dan kreatif dalam mengelolah sumber – sumber pendapatan bagi masing – masing daerah. Dalam upaya pemenuhan pembiayaan dapat diperoleh dari pemerintah daerah itu sendiri ataupun dari pemerintah pusat, terkhusus sumber pendapatan daerah yang dapat berperan penting dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Pendapatan Asli Daerah merupakan penghasilan yang diperoleh dari sumber - sumber pendapatan pada wilayah itu sendiri, semakin tinggi peranan pendapatan asli daerah untuk melaksanakan kegiatan pembangunan daerahnya (Caruni,2017).
Pendapatan asli daerah meliputi pajak daerah, retribusi daerah, dan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan. Dalam undang – undang Nomor 34 Tahun 2000 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah , terdiri atas 5 jenis pajak daerah provinsi yaitu Pajak Kendaraan Bermotor, Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor, Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor, Pajak Air Permukaan dan Pajak Rokok.
Pajak kendaraan bermotor merupakan salah satu pajak pendapatan daerah yang dapat memberikan sumbangsi yang tinggi terhadap daerah, yang
1
2
seperti kita ketahui di era sekarang ini bahwa peningkatan kendaraan bermotor semakin meningkat terkhusus dikota makassar. Tetapi pada kenyataannya masih banyak wajib pajak yang tidak membayarkan pajak kendaraannya.
Beberapa penyebab yang mengakibatkan masih banyak wajib pajak yang tidak membayarkan pajak kendaraan salah satunya yaitu kesadaran dalam membayar pajak kendaraannya.
Dengan itu pemerintah harus terus meningkatkan kualitas dan kuantitas pelayanan dalam pembayaran pajak kendaraan bermotor. Salah satu upaya yang di lakukan pemerintah untuk meningkatkan pelayanan yaitu dengan mengimplementasikan Layanan Samsat Drive thru yang dapat dilakukan wajib pajak dari atas kendaraan saja dan dapat diselesaikan kurang lebih 5 menit saja.
Sistem Samsat drive thru merupakan salah satu layanan dalam upaya pengoptimalan kepuasan wajib pajak kendaraan bermotor dengan layanan yang diberi kemudahan kenyamanan dan keamanan dari program tersebut. Wajib pajak akan merasa puas dengan kualitas pelayanan karena layanan yang dirasakan lebih efektif dan efisien dalam melakukan pembayaran pajak kendaraan bermotor (wardani dan Rumiyatun, 2017).
Sistem samsat drive thru merupakan sistem dan prosedur pemungutan pajak kendaraan bermotor dengan menggunakan perangkat bantu teknologi informasi dimana pengemudi tidak perlu turun atau keluar dari kendaraannya, wajib pajak cukup memberikan data STNK lamanya di loket, selanjutnya melakukan pembayaran dan wajib pajak tinggal mengambil bukti telah membayar pajak kendaraan dan tanda bukti perpanjangan STNK.
B. Rumusan Masalah
Bagaimana implementasi sistem pemugutan pajak kendaraan bermotor melalui layanan drive thru d kota makassar ?
C. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui implementasi sistem pemungutan pajak kendaraan bermotor melalui layanan drive thru di Kota Makassar.
D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini dapat menjadi pengetahuan yang bermanfaat dalam pengembangan pemberian pelayanan kepada konsumen khususnya di bidang pemasaran jasa.
2. Manfaat Praktis 1. Bagi Penulis
Penulis dapat memperoleh pemahaman wawasan mengenai Pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) melalui layanan Drive Thru.
2. Bagi Instansi
Penelitian ini dapat berguna sebagai bahan masukan dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dalam pembayaran pajak kendaraan bermotor.
3. Bagi Akademik
Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu rekan rekan mahasiswa maupun pihak pihak lain yang membutuhkan informasi dan sebagai bahan perbandingan dalam penelitian sejenis dengan penelitian ini.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Pajak Kendaraan Bermotor
Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) merupakan pajak yang atas kepemilikan atau penguasaan kendaraan bermotor, yaitu kendaraan yang beroda dua atau lebih beserta gandengannya yang digunakan di semua jenis jalan darat dan yang dapat digerakkan oleh peralatan teknik berupa motor atau peralatan lainnya yang berfungsi untuk mengubah suatu sumber daya energi tertentu menjadi tenaga gerak kendaraan bermotor yang bersangkutan, termasuk alat-alat besar yang bergerak.
Pajak Kendaraan Bermotor Didefinisikan dalam Pasal 1 angka 12 dan 13 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2009 adalah pajak atas kepemilikan dan/atau penguasaan kendaraan bermotor. Dalam pelaksanaan pemungutannya dilakukan di kantor 4embaga samsat.
Pajak kendaraan bermotor merupakan pajak atas kepemilikan atau penguasaan kendaraan bermotor sehingga secara otomatis yang menjadi objek dari pajak kendaraan bermotor adalah kepemilkan kendaraan bermotor atau pun penguasaan kendaraan bermotor, akan tetapi atas pajak ini terdapat juga beberapa jenis objek pajak yang akan dikecualikan dari pengenaan pajak, yaitu kepemilikan atau penguasaan kendaraan bermotor sebagai berikut :
a. Pemerintah pusat dan pemerintah daerah
b. Kedutaan konsultan perwakilan Negara asing, dan perwakilan 4embaga 4embaga internasional berdasarkan timbal balik.
c. Subjek pajak lainnya yang ditetapkan oleh peraturan daerah.
Yang menjadi subjek pajak merupakan orang atau badan yang memiliki serta menguasai kendaraan tersebut sekaligus menjadi wajib pajak atas kendaraan tersebut.
Dasar Hukum Pajak Kendaraan Bermotor diatur dalam :
a. Undang-undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.
b. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2001 tentang Pajak Daerah c. Peraturan daerah provinsi yang mengatur tentang PKB. Peraturan
Daerah ini dapat menyatu yaitu satu peraturan daerah untuk PKB. Tetapi dapat juga dibuat secara terpisah misalnya Peraturan Daerah tentang PKB.
d. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 2 Tahun 2006 tentang Perhitungan Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan Bermotor dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor tahun 2006.
e. Peraturan Gubernur yang mengatur tentang PKB sebagai aturan pelaksanaan peraturan daerah tentang PKB pada provinsi yang dimaksud.
Berdasarkan pasal 3 UU No. 28 Tahun 2009, Obyek Pajak Kendaraan Bermotor adalah kepemilikan dan/atau penguasaan kendaraan bermotor.
Seperti dengan pengertian kendaraan bermotor adalah kendaraan bermotor beroda beserta gandengannya, yang dioperasikan di semua jenis jalan darat dan kendaraan bermotor yang dioperasikan di air dengan ukuran isi kotor GT 5 (Gross Tonnage 5) sampai dengan GT 7 (Gross
6
Tonnage 7). Yang dikecualikan dari obyek Pajak Kendaraan Bermotor adalah:
1. Kereta Api
2. Kendaraan bermotor semata mata digunakan untuk pertahanan keamanan dan keperluan negara
3. Kendaraan bermotor yang dimiliki atau dikuasai kedutaan, konsultan, perwakilann negara asing dengan asas timbal balik dan 6 embaga - lembaga internasional yang memperoleh fasilitas pembebasan pajak dari pemerintah
4. Objek pajak lainnya yang ditetapkan dalam peraturan daerah.
Berdasarkan pasal 4 Undang – Undang Nomor 28 Tahun 2009 yang mengatur bahwa subjek pajak kendaraan bermotor adalah orang pribadi atau badan yang memiliki dan/atau menguasai kendaraan bermotor. Tahun pajak dan saat pajak terutang :
1. Masa pajak atau tahun pajak untuk Pajak Kendaraan Bermotor adalah jangka waktu 12 bulan berturut-turut, mulai dari pendaftaran kendaraan bermotor.
2. Kewajiban pajak yang terakhir sebelum 12 bulan, besarnya pajak yang terutang terhitung berdasarkan jumlah bulan berjalan. Sedangkan bagian bulan yang melebihi 15 hari terhitung berdasarkan bulan penuh.
3. Saat pajak terutang yaitu saat terjadinya penyerahan kendaraan bermotor atau Surat Ketetapan Pajak Daerah (SKPD).
2. Pajak Daerah
Pajak daerah menurut Undang-Undang No. 28 tahun 2009 adalah kontribusi wajib kepada daerah yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan daerah bagi sebesar- besarnya kemakmuran rakyat.
Karakteristik karakteristik pajak wilayah ialah:
1. Pajak wilayah yang berasal dari Pemasukan Asli Wilayah( PAD) ataupun pajak pusat yang diserahkan kepada wilayah selaku pajak daerah
2. Pajak wilayah yang dipungut Cuma pada wilayah daerah administrasi yang dipahami.
3. Pajak wilayah yang digunakan buat membiayai urusan rumah tangga wilayah ataupun buat membiayai pengeluaran wilayah.
4. Pajak wilayah yang dipungut oleh pemerintah wilayah bersumber pada Peraturan Wilayah( PERDA), sehingga pajak wilayah bertabiat memforsir serta bisa dipaksakan kepada harus pajak.
Berikut ada beberapa Jenis pajak daerah yang dipungut oleh pemerintah daerah baik provinsi atau kabupaten/kota :
1. Pajak Provinsi :
a. Pajak kendaraan bermotor (PKB) b. Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor c. Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor d. Pajak Air Permukaan
8
e. Pajak Rokok 2. Pajak Kabupaten/Kota
f. Pajak Hotel g. Pajak Restoran h. Pajak Hiburan i. Pajak Reklame
j. Pajak Penerangan Jalan
k. Pajak Mineral bukan Logam dan Bantuan l. Pajak Parkir
m. Pajak Air Tanah
n. Pajak Sarang Burung Walet
o. Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan / Perkotaan p. Bea Perolehan Ha katas Tanah dan Bangunan.
Adapun Objek, Subjek, dan Wajib Pajak Pajak Daerah sebagai berikut :
Objek pajak adalah manifestasi dari taatbestand (Keadaan Nyata).
Taatbeastand merupakan keadaan dan peristiwa. Peristiwa yang menurut peraturan perundang – undangan pajak yang dapat dikenakan pajak. Undang – undang Nomor 28 Tahun 2009 dengan tegas menyatakan apa yang menjadi objek pajak suatu jenis pajak daerah. Hal ini memberikan kepastian guna ketetapan peraturan daerah yang menjadi dasar hukum pemungutan suatu jenis pajak daerah yang menjadi dasar hukum pemungutan suatu jenis pajak daerah pada suatu provinsi, kabupaten dan Kota. Selain apa yang dapat menjadi objek pajak, juga tegas disebutkan apa yang dikeculikan oleh objek pajak.
(M.Tungka,H.sabijono (2015:931)
3. Pendapatan Asli Daerah
Pendapatan Asli Daerah adalah penerimaan yang didapat dari sumber- sumber pendapatan di daerah itu sendiri. Penerimaan asli daerah ini dipungut berdasarkan peraturan daerah yang berlaku sesuai dengan peraturan perundang- undangan yang berlaku di Indonesia.
Pendapatan asli daerah (PAD) merupakan penerimaan yang diperoleh dari sumber-sumber dalam wilayahnya sendiri, semakin tinggi peranan PAD dalam struktur keuangan daerah, maka semakin tinggi pula kemampuan keuangan yang dimiliki oleh daerah untuk melaksanakan kegiatan pembangunan daerahnya (Carunia, 2017).
Pendapatan Asli Daerah atau yang biasa disebut dengan PAD adalah penerimaan yang dapat diperoleh daerah dari sumber-sumber daerah dalam wilayahnya sendiri yang dapat dipungut berdasarkan peraturan daerah sesuai dengan peraturan daerah atau peruundang-undangan yang berlaku. Sektor pendapatan daerah memegang peranan yang sangat penting, karena melalui sektor ini agar dapat dilihat sejauh mana suatu daerah dapat membiayai kegiatan pemerintah dan pembangunan daerah (Baldric, 2017).
Menurut undang undang Nomor 33 Tahun 2004 pasal 1 angka 18, Pendapatan Asli Daerah, selanjutnya disebut PAD adalah pendapatan dan/atau yang diperoleh daerah yang dipungut berdasarkan peraturan daerah sesuai dengan peraturan perundang undang.
Dari pendapat para ahli dan menurut undang undang diatas dapat disimpulkan bahwa pendapatan asli daerah merupakan hasil dari sumber daya
10
yang dimiliki oleh daerah itu sendiri yang dapat dikembangkan sehingga dapat menjadi sumber pendapatan yang berdasarkan dengan undang undang.
4. Samsat Drive Thru
Samsat Drive Thru merupakan salah satu bentuk penerapan dan pelaksanan Program Quick Wins dan juga merupakan salah satu bentuk peningkatan kepuasan layanan yang diberikan kepada wajib pajak dalam pemungutan pajak kendaraannya.
Sistem Samsat drive thru merupakan salah satu layanan dalam upaya pengoptimalan kepuasan wajib pajak kendaraan bermotor dengan layanan yang diberi kemudahan kenyamanan dan keamanan dari program tersebut. Wajib pajak akan merasa puas dengan kualitas pelayanan karena layanan yang dirasakan lebih efektif dan efisien dalam melakukan pembayaran pajak kendaraan bermotor (wardani dan Rumiyatun, 2017).
B. Kerangka Konseptual
Gambar 2.1 : Kerangka Konseptual
Beberapa faktor yang menyebabkan wajib pajak tidak membayarkan pajak kendaraannya adalah menurunnya kepuasaan wajib pajak terhadap layanan yang disediakan oleh pemerintah, dengan itu pemerintah mengeluarkan layanan yang dapat mempermudah wajib pajak dalam membayarkan pajak kendaraan yaitu Layanan Drive thru yang dapat dilakukan wajib pajak dari atas kendaraan
LAYANAN SAMSAT DRIVE THRU
PENINGKATAN KEPUASAN TERHADAP
WAJIB PAJAK KENDARAAN BERMOTOR
tanpa harus turun dari kendaraannya dan tanpa menghabiskan waktu yang lama karena layanan ini hanya memerlukan waktu kurang lebih 5 menit saja.
C. Metode Penelitian 1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini bertempat di Kantor Samsat UPT Pendapatan Makassar 1 Selatan,Jalan Andi Mappanyukki No.79,Kunjungmae,Mariso,Mario,Kota Makassar. Penelitian ini berlangsung kurang dari 1 bulan dimulai 29 Juli – 10 Agustus.
12
2. Alur Penelitian
Adapun alur penelitian dalam beberapa tahap mulai dari persiapan, pelaksanaan, hingga tahap terakhir dapat dilihat sebagai berikut :
PERUMUSAN MASALAH
PERANCANGAN PENELITIAN
PENGUMPULAN DATA
PENGOLAHAN DATA
PENYAJIAN DATA
ANALISIS DATA
LAPORAN PENELITIAN
Gambar 2.2 : Alur Penelitian 3. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian yang bersifat kualitatif ini adalah teknik Wawancara dan Dokumentasi. Wawancara adalah pertemuan yang dilakukan oleh dua orang yang bertukar informasi maupun ide dengan cara tanya jawab.dalam wawancara tersebut peneliti memilih untuk menggunakan teknik snowball sampling untuk mendapatkan informasi dari sampel pertama hingga sample berikutnya, secara terus menerus hingga kebutuhan sampel penelitihan terpenuhi , maka dari itu peneliti melakukan wawancara kepada Kepala Seksi Pelayanan dan Penetapandan Wajib Pajak yang telah menggunakan layanan SAMSAT Drive Thru dalam melakukan pembayaran pajak kendaraan.
4. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data adalah proses mencari data yang kkemudian disusun secara sistematis data yang diperoleh dari sesi wawacara, data dari catatan lapangan, dan bahan bahan lainnya sehingga mudah untuk dipahami dan diinformasikan kepada orang lain.(Sugiyono, 2018)
Teknis analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini memiliki empat tahap yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajin data dan kemudian penarikan kesimpulan. Adapun Langkah Langkah tersebut sebagai berikut.
1. Pengumpulan Data
Pengumpulan data adalah mencari,mencatat dan mengumpulkan semua bentuk data yang ada dilapangan sesuai hasil dari wawancara yang dilakukan.
14
2. Reduksi Data
Reduksi data merupakan proses berfikir sensitif yang membutuhkan kecerdasan dan wawasan yang luas. Bagi peneliti yang masih baru, dalam mereduksi data dapat didiskusikan terlebih dahulu oleh teman atau orang yang dipandang ahli. (Sugiyono:2015).
3. Penyajian Data
Penyajian data dalam penelitian kualitatif ini adalah dengan teks yang bersifat naratif sehingga mudah untuk dipahami.
4. Penarikan Kesimpulan
Dalam tahap penarikan kesimpulan ini yaitu menguraikan data data yang didapatkan dalam penelitian ini, disusun secara sistematis dan analisis dan kemudian diambil kesimpulan.
BAB III
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Sejarah Singkat UPT Pendapatan Wilayah Makassar I Selatan
Samsat Makassar merupakan salah satu unit pelayanan teknis daerah yang berada dibawah naungan Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan yang berdiri sejak Tahun 1976, yang merupakan hasil realisasi kantor Bersama Samsat di indonesia berdasarkan keputusan bersama Menhankam/Pangab, Menteri Dalam Negeri tanggal 28 Desember 1976 Nomor Pol.Kep. 1693/MK/1976 dan Nomor 311 tahun 1976 tentang peningkatan kerja sama antara pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, Kepala Daerah Kepolisian, dan Aparat Departemen Keuangan dalam rangka peningkatan pelayanan kepada masyarakat, serta peningkatan daerah khusus mengenai Pajak Kendaraan Bermotor.
Pelaksanaan Samsat Oleh Pemerintah Sulawesi Selatan dalam penertiban STNK terkait dengan pembayaran PKB dan BBNKB serta SWDKJJ yang di laksanakan terpusat di Makassar, dimulai pada tanggal 16 Oktober 1978. Samsat Wilayah I Makassar telah memiliki kantor pelayanan sebanyak 2 unit masing – masing terletak di Jalan Andi Mappanyukki dan Jalan AP Pettarani sehingga pelayanan kepada wajib pajak di daerah ini semakin meningkat, kemudian didirikan Kantor Samsat pembantu sebanyak 8 unit se Sulawesi Selatan. Didirikan lima belas cabang kantor samsat untuk melayani masyarakat pemilik kendaraan bermotor yang tersebar di dua puluh tiga daerah tingkat II kabupaten/Kota Madya.
15
Pada tahun 2009 Nomor 141 tentag organisasi dan tata kerja Unit Pelaksanaan Teknis Dinas (UPTD) merupakan unit operasional dinas pendapatan dan pengelolah asset daerah Provinsi Sulawesi Selatan yang berada disetiap Kabupaten/Kota, dalam pelaksanaan tugas pokoknya selain melayani pemungutan pajak daerah juga melayani pemungutan retribusi daerah dan pendapatan lain lain yang sah. Kemudian pada tahun 2011 tentang pemungutn pajak progresif. Maksud dan tujuan pengenaan pajak progresif di Sulawesi Selatan adalah untuk memenuhi rasa keadilan dan pertimbangan Azas kemampuan wajib pajak atas kepemilikan kedua dan seterusnya, di mana orang yang memiliki kemampuan ekonomi lebih besar yang presentasikan dengan jumlah kendaraan yang dimiliki wajib pajak.
1. Visi Misi Samsat Makassar a) Visi
“Terwujudnya Pelayanan Prima sebagai Bukti Pengabdian Kepada Masyarakat”.
b) Misi
a. Memberikan Pelayanan Kepada Masyarakat Dengan Menjunjung Tinggi Etika Profesi
b. Melaksanakan Proses Administrasi Kendaraan Bermotor Secara Cepat dan Tepat.
c. Mewujudkan Aparat Pelaksanaan Samsat Yang Bersih,Jujur, dan Cakap, Bertanggung Jawab dan Profesional.
d. Meningkatkan Kesadaran Masyarakat Dalam Membayar Pajak
e. Penetapan Arsip Kendaraan Yang Tertib Untuk Memudahkan Identifikasi dan Keamanan Dokumen.
17
B. Struktur Organisasi Samsat Makassar
Struktur Organisasi Unit Pelayanan Teknis (UPT) Pendapatan Wilayah Makassar 1 Selatan, sebagai berikut :
GAMBAR 3.1
Struktur Organisasi UPT Pendapatan Wilayah Makassar I Selatan
C. Job Description
Berdasarkan Struktur organisasi di atas, maka dapat dilihat bahwa struktur organisasi Pada Kantor Samsat Makassar terdiri dari :
a. Kepala UPTD Samsat Makassar
Melaksanakan sebaga tugas teknis operasional dinas dalam bidang menjalankan kebijaksanaan yang di tetapkan oleh kepala Dinas. Dalam melaksanakan tugas pokoknya, Kepala UPTD mempunyai 6 fungsi, yaitu sebagai berikut :
KEPALA UPT PENDAPATAN
KASUBAG TATA USAHA
KEPALA SEKSI PENDATAAN DAN
PENAGIHAN
KEPALA SEKSI PELAYANAN
1. Pengordinasian pelaksanaan kegiatan
2. Pengelolaan urusan umum dan administrasi kepegawaian 3. Pengelolaan pendapatan
4. Pengordinasian dan penyusunan program serta pengelolaaan dan penyajia data
5. Pengelolaan dan pembinaan organisasi tatalaksana
6. Pelaksanaan tugas kedinasan lain sesuai dengan bidang usahanya.
b. Kepala Sub Bagian Tata Usaha
Melakukan Administrasi ketatausahaan, koordinasi dan pengendalian, monitoring, dan evaluasi, dan pengukuran kinerja lingkup UPTD pada dinas pendapatan daerah serta penyusunan laporan. Kepala Sub Bagian Tata Usaha mempunyai fungsi sebagai berikut :
1. Menyusun rencana kegiatan Tata Usaha dan mendistribusikan serta mengevaluasi pelaksanaan tugas kepada bawahan.
2. Melaksanakan urusan administrasi kepegawaian, organisasi dan tatalaksana.
3. Melaksanakan urusan administrasi umum dan rumah tangga 4. Melaksanakan urusan penyusunan laporan UPTD
5. Melaksanakan penatausahaan keuangan.
6. Melaksanakan urusan dokumentasi perkantoran c. Kepala Seksi Pendapatan dan Penagihan
Melaksanakan Sebagian tugas UPTD didalam bidang pendapatan dan penagihan. Yang dimaksud dalam tugas pokok seksi pendapatan dan penagihan sebagai berikut :
19
1. Melaksankana penagihan dan pendapatan pajak daerah, retribusi daerah, dan pendapatan lainnya
2. Menyiapkan surat penagihan dan surat tegur terhadap wajib pajak yang tidak memenuhi kewajiban tepat waktu.
3. Membuat laporan pelaksanaan penagihan dan pendapatan setiap bulan 4. Melaksanakan tugas operasional pemeriksaan pelunasan pajak kendaraan
bermotor (PKB) dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) dijalan raya bekerja sama dengan instansi terikat.
D. Hasil Penelitian
1. Penerapan Program Layanan Samsat Drive Thru
Kota Makassar merupakan salah satu daerah dengan jumlah kendaraan bermotor yang tinggi. Di Kota Makassar ini kendaraan bermotor adalah penunjang masyarakat dalam melakukan aktifitas sehari hari baik itu aktifitas ekonomi ataupun aktifitas lainnya. Dengan banyaknya kendaraan bermotor ini diharapkan dapat mengoptimalkan pendapatan daerah dalam sektor pajak kendaraan bermotor. Ini dapat dilihat dari table sebagai berikut :
Tabel 3.1
Jumlah Kendaraan Bermotor Terdaftar Tahun 2018 - 2020
No. Tahun Jumlah Kendaraan
1. 2018 687
2. 2019 2,745
3. 2020 2,427
Jumlah 5,759
Gambar 3.2
Jumlah Kendaraan yang terdaftar tahun 2018 – 2020
Berdasarkan data diatas dilihat bahwa jumlah kendaraan bermotor pada tahun 2018 sebesar Rp.368.747.357.005, dan kendaraan bermotor di tahun 2019 sebesar Rp.390.465.226.073 mengalami peningkatan sebesar Rp.21.717.869.065 dan pada tahun 2020 sebesar Rp.334,878,656,299 mengalami penurunan sebesar Rp.55.586.569.774 dikarenakan keadaan Covid -19 yang begitu meningkat membuat masyarakat mengalami permasalahan ekonomi.
Kantor Bersama Samsat UPT Pendapatan Wilayah Makassar 1 Selatan merupakan Lembaga penghimpun Pajak Kendaraan Bermotor. Dalam upaya ataupun usaha dalam meningkatkan pelayanan kantor Bersama samsat memberikan layanan drive thru yang sangat memudahkan wajib pajak dalam pemungutan pajak kendaraan bermotor.
0 500 1000 1500 2000 2500 3000
2018 2019 2020
Data Kendaraan Terdaftar
Total
21
Pajak Kendara Bermotor (PKB) di Kota Makassar semakin mudah dengan adanya Layanan Samsat Drive Thru, hal ini seperti yang dikatakan oleh Bapak Makmur Majid.S.Sos.MM selaku Kepala Seksi Pelayanan :
“Drive Thru itu adalah salah satu layanan unggulan Samsat UPTD Makassar 1 jadi mekanisme pelayanan di Samsat Drive Thru itu adalah memungkinkan wajib pajak tanpa harus turun dari kendaraan apakah itu roda 4 apakah itu roda 2 jadi dia sama saja makanan cepat saji dia hanya masuk memperlihatkan STNK dan SKPD notis pajaknya langsung dilayani oleh petugas Drive Thru waktu pelayanannya di bawah 5 menit.”
2. Penyederhanaan Pelayanan pada Layanan Stationer dan Layanan Drive Thru
a) Tinjauan penyederhanaan Persyaratan Pelayanan Stationer pada pelaksanaan pelayanan Kantor Samsat UPT Pendapatan Makassar 1 Selatan telah menetapkan administrative yang diperlukan Ketika melakukan suatu pelayanan sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP). Adapun persyaratan dalam pelayanan pembayaran pajak Kendaraan Bermotor (PKB) pada Kantor Samsat Pendapatan Makassar 1 Selatan adalah sebagai berikut :
1) Foto Copy KTP dan STNK 2) STNK Asli
3) Map Pendaftaran
b) Persyaratan dalam Pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) pada Layanan Samsat Drive Thru :
1) STNK (Surat Tanda Nomor Kendaraan) 2) SKPD (Surat Ketetapan Pajak Daerah)
c) Prosedur Alur pembayaran Stasioner pada Kantor Samsat UPT
Pendapatan Makassar 1 Selatan dan Layanan Samsat Drive Thru 1. Prosedur alur pelayanan Stasioner Kantor Samsat UPT
Pendapatan Makassar 1 Selatan
Prosedur alur pembayaran merupakan langkah yang harus dilalui dalam melakukan pembayaran pajak, tidak terkecuali pada alur pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) pada Kantor Samsat UPT Pendapatan Makassar 1 Selatan. Adapun alur Pembayaran Pajak yang harus dikuti oleh wajib pajak kendaraan bermotor sebagai berikut :
(Sumber : Kantor Samsat UPT Pendapatan Makassar 1 Selatan) GAMBAR 3.3 : Alur Pembayaran Samsat Stasioner pada Kantor Samsat
Alur pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor setiap satu tahun sekali bagi wajib pajak kendaraan, sebagai berikut :
LOKET 1 Pendaftaran dan Penyerahan Persyaratan
Lengkap Foto Copy KTP dan STNK
LOKET 2 Penetapan, Pengesahan dan Penyerahan STNK
dan TBPKB
ARSIP
Wajib Pajak / Masyarakat
Kasir/
Bank
23
1. Loket 1
Pada Loket pertama wajib pajak menyerahkan beberapa persyaratan berkas seperti Foto Copy KTP, STNK dan notis pajak sebelumnya pada loket 1 sebagai syarat pendaftaran .
2. Loket 2
Pada Loket 2 ini ada 2 hal yang dilakukan oleh pegawai yaitu penetapan dan pengesahan notis Pajak dan STNK. Wajib pajak memberikan notis pajak ataupun STNK kepada pegawai yang berada di loket 2 untuk melakukan penetapan dan mengeluarkan resi pebayaran.
3. Kasir/Bank
Pada tahap ini Wajib Pajak memperlihatkan resi yang telah di berikan ke Loket Kasir/Bank dan kemudian pihak loket kasir/Bank memberi tahu jumlah pajak kendaraan yang harus dibayarkan oleh wajib pajak kendaraan bermotor dan wajib pajak menyelesaikan pembayaran.
2. Loket 2
Setelah menyelesikan pembayaran wajib pajak Kembali ke Loket 2 untuk memperlihatkan bukti tanda pembayaran pajak kendaraan Bermotor kepada petugas loket 2 untuk di cetakkan Notis Pajak baru maupun STNK baru. Setelah dicetak akan dilakukan pengesahan Notis Pajak maupun STNK baru dari 3 instansi yaitu Kepolisian,UPTD, dan Jasa Raharja.
3. Arsip
Setelah melakukan pencetakan Notis pajak maka notis ini terbagi menjadi 5 notis pajak dengan warna yang berbed dengan tujuan
untuk memudahkan pengarsipan, berikut merupakan warna dan tujuan instansi Notis pajak :
a) Notis Pajak Warna Coklat keemasan untuk pemilik kendaraan bermotor
b) Notis pajak warna pink untuk arsip UPTD c) Notis pajak warna biru untuk arsip pusat
d) Notis pajak warna kuning untuk pihak kepolisian e) Notis pajak warna hijau untuk pihak Jasa Raharja 2. Alur Layanan Samsat Drive Thru
Adapun alur pembayaran pajak kendaraan berrmotor melalui layanan Drive Thru yang hanya dilakukan dari atas kendaraan tanpa harus turun dari kendaraan untuk membayarkan pajak kendaraannya dan waktu yang dihabiskan hanya kurang lebih 5 menit saja dengan melengkapi berkas yaitu KTP/SIM dan STNK, berikut alur pembayarannya :
(Sumber dari : Kantor Samsat UPT Pendapatan Makassar 1 Selatan) Gambar 3.4 Alur Pendaftaran Layanan Samsat Drive Thru
Wajib Pajak Pendaftaran Penetapan Kasir dan Cetak TBPKB
Cap & Paraf/
Pengesahan STNK Penyerahan
STNK Wajib Pajak
25
Adapun Alur pembayaran samsat Drive thru sebagai berikut :
1. Siapkan dokumen berupa Kartu Tanda Penduduk atau KTP asli, Surat Tanda Nomor Kendaraan atau STNK asli, dan Bukti Kepemilikan Kendaraan Bermotor atau BPKB asli.
2. Bawalah kendaraan yang akan didaftarkan perpanjangannya ke Drive Thru Samsat.
3. Lakukan proses identifikasi dan verifikasi dengan mendaftarkan perpanjangan kendaraan ke loket pendaftaran pertama.
4. Selanjutnya, untuk melakukan pembayaran, bawa kendaraan yang akan didaftarkan perpanjangan ke loket kedua.
5. Serahkan fotokopi STNK, BKPB dan KTP kepada petugas di loket pembayaran
6. Jumlah tagihan pajak kendaraan bermotor yang harus dibayar akan ditampilkan melalui layar monitor di loket pembayaran.
7. Wajib pajak dapat membayar secara tunai atau melalui ATM Bank DKI.
8. Setelah pajak kendaraan bermotor sudah dibayar, STNK dapat diterima oleh wajib pajak.
3. Waktu Pelayanan Samsat Stasioner dan Samsat Drive Thru a) Waktu pelayanan Samsat Stasioner
Waktu pelayanan merupakan waktu yang telah ditetapkan oleh pihak penyelenggaraan pelayanan publik dalam memberikan pelayanan kepada wajib pajak pengguna layanan Stasioner pada Kantor Samsat UPT Pendapatan Makassar 1 Selatan. Waktu pelayanan Kantor Samsat UPT Pendaftaran Makassar 1 Selatan sebagai berikut :
Table 3.2
Waktu Pelayanan Samsat Stasioner Jadwal pelayanan Samsat
Stasioner
Waktu pelayanan
Senin - Jum’at 07.00 – 20.00
Sabtu – Minggu 09.0 – 15.00
b) Waktu Pelayanan Samsat Drive Thru
Waktu pelayanan merupakan waktu yang telah di tetapkan oleh pihak penyelenggaraan pelayanan public dalam memberikan pelayanan kepada wajib pajak pengguna layanan Samsat Drive Thru. Waktu pelayanan Samsat Drive Thru sebagai berikut :
Table 3.3
Waktu Pelayanan Samsat Drive Thru Jadwal pelayanan Samsat
Stasioner
Waktu Pelayanan
Senin – Jum’at 08.30 – 20.00
Sabtu 08.00 – 20.00
Minggu 08.00 – 15.00
4. Realisasi Penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) pada Layanan Samsat Drive Thru
Dari data yang diperoleh dari hasil penelitian yang diberikan oleh pihak instansi, penulis melihat bahwa realisasi pajak kendaraan bermotor dari tahun 2018 ke tahun 2019 mengalami peningkatan dan ditahun 2020
27
mengalami penurunan dikarenakan Covid – 19 yang mempengaruhi ekonomi masyarakat.
Dapat dilihat dari realisasi pajak kendaraan bermotor di Kantor Samsat UPT Pendapatan Makassar 1 Selatan pada layanan samsat drive thru sebagai berikut :
Tabel 3.4
Penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor Tahunan 2018 – 2020 Pada Layanan Drive Thru
Tahun Realisasi Penerimaan
2018 Rp. 1.059.759.271
2019 Rp. 5. 071.551.595
2020 Rp. 2. 687.880.647
Jumlah Rp. 8.819.191.513
Gambar 3.5 Penerima Pajak Kendaraan Bermotor tahun 2018 – 2020
1,059,759,271
5,071,551,595
2,687,880,647
2 0 1 8 2 0 1 9 2 0 2 0
REALISASI PENERIMAAN
Realisasi Penerimaan
Berdasarkan data penerimaan Kantor Samsat UPT Pendapatan Makassar 1 Selatan pada layanan samsat drive thru dapat disimpulkan bahwa penerimaan di tahun 2018 sejumlah Rp. 1.059.759.271 dan di tahun 2019 mengalami peningkatan dari segi realisasi sebesar Rp.5.071.551.595 dapat dilihat perbandingan dari 2018 ke 2019 mengalami peningkatan sebesar Rp.
4.011.792.324
Pada tahun 2020 mengalami penurunan dalam penerimaan Kantor Samsat UPT Pendapatan Makassar 1 Selatan yang dikarenakan pada tahun 2020 merupakan tahun yang hampir mengakibatkan seluruh dunia mengalami keterpurukan ekonomi akibat Pandemi Covid – 19, penerimaan di tahun 2020 dalam pemungutan pajak kendaraan bermotor sebesar Rp. 2. 687.880.647 dapat dilihat dari perbandingan dari 2019 – 2020 menurun sebesar Rp. 2,383,670,948.
E. Pembahasan
Pada tabel 3.1 jumlah kendaraan tahun 2018 berjumlah 687, tahun 2019 berjumlah 2.745 mengalami peningkatan sebesar 2.058 unit pada tahun 2020 jumlah kendaraan berjumlah 2.425 mengalami penurunan yang lumayan banyak yaitu sebesar 320 unit melihat jumlah kendaraan bermotor pada tahun 2020 mengalami penurunan dikarenakan pada awal tahun 2020 indonesia dan hamir semua negara yang ada di dunia mengalami pandemi covid – 19 maka hamper semua aktifitas kegiatan dibatasi untuk memutuskan mata rantai penyebaran Covid – 19 ini.
Pada tabel 3.4 adanya pencapaian dan peroleh dalam pemungutan pajak kendaraan bermotor dari tahun 2018 – 2019 yang mengalami peningkatan pada segi penerimaan akan tetapi tidak pada tahun 2020 penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) yang mengalami penurunan yang disebabkan wabah Covid – 19.
29
Berdasarkan dari data penerimaan Kantor Samsat UPT Pendapatan Makassar 1 Selatan dapat dilihat bahwa penerimaan di tahun 2018 sebesar Rp.1.059.759.271 dan ditahun 2019 sebesar Rp5.071551595 mengalami peningkatan realisasi penerimaan Pajak Kendaraan Bermotor.
Pada tahun 2020 mengalami penurunan dalam penerimaan Kantor Samsat UPT Pendapatan Makassar 1 Selatan yang diakibatkan oleh Covid – 19 yang hampir seluruh dunia merasakan dampak keterpurukan ekonomi karena pandemi ini. Realisasi penerimaan pada tahun 2020 sebesar Rp.2.687.880.647 yang apabila dibandingkan dengan pendapatan 2019 mengalami penurunan sebesar Rp. 2.383.670.948.
Pada program layanan samsat drive thru ini menunjukkan bahwa layanan ini dijalankan oleh pihak Kantor Samsat UPT Pendapatan Wilayah Makassar 1 Selatan dapat membantu dalam meningkatkan kepuasan wajib pajak dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada sektor Pajak Kendaraan Bermotor (PKB), yang seperti kita ketahui bahwa beberapa faktor penyebab wajib pajak tidak membayarkan pajak kendaraannya salah satunya yaitu mengantri lama di layanan stasioner yang membuat wajib pajak malas membayarkan pajak kendaraannya karena harus mengantri sampai berjam - jam. Maka dari itu diberlakukan layanan Samsat drive thru ini sebagai upaya pengoptimalan kepuasan wajib pajak kendaraan bermotor agar wajib pajak tidak lagi menjadikan layanan samsat sebagai keluhan untuk tidak membayar pajak kendaraan karena sudah ada layanan yang lebih efektif dan efisien dalam membayarkan pajak kendaraan bermotor.
Samsat Drive Thru ini merupakan salah satu layanan unggulan pembayaran Pajak Kendaraan bermotor yang dapat dilakukan oleh wajib pajak dari atas kendaraan tanpa harus turun dari kendaraan dan dapat dilakukan dalam waktu kurang lebih 5 menit saja sehingga wajib pajak dapat membayarkan pajak kendaraannya tepat waktu dengan layanan yang dapat menghemat waktu, karena dengan meningkatnya jumlah pajak kendaraan bermotor akan menaikkan penerimaan pajak. Layanan Samsat Drive Thru ini sangat bagus dalam pemutusan mata rantai penyebaran covid – 19 karena dengan drive thru ini tidak terjadi lagi kerumunan dalam pelayanan pembayaran pajak kendaraan.
Sistem drive thru ini sangat berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak kendaraan bermotor. Ini menjelaskan bahwa semakin naiknya sistem pelayanan samsat drive thru, maka akan semakin meningkat juga kepatuhan wajib pajak kendaraan bermotor. Hal ini dikarenakan layanan amsat drive thru merupakan salah satu terobosa inovasi baru yang dikeluarkan oleh UPT Pendapatan Wilayah Makassar 1 Selatan untuk meningkatkan pelayanan yang nyaman dan mudah dalam mmbayarkan pajak kendaraan bermotor. Layanan drive thru ini adalah salah satu dari tuntutan masyarakat dalam upaya pengoptimalan tingkat kepuasan wajib pajak kendaraan bermotor.
Pengaruh dari sistem samsat drive thru terhadap kepatuhan wajib pajak kendaraan bermotor menunjukkan bahwa mekanisme pembayaran pajak kendaraan bermotor melalui layanan samsat drive thru sangat mudah dilakukan sehingga wajib pajak semakin berminat dengan layanan samsat drive thru ini dalam membayarkan pajak kendaraanya. Seperti yang dikatakan salah satu wajib pajak yang saya peroleh dari sesi wawancara :
31
“jadi alhamdulillah jadi setelah adanya layanan drive thru untuk pembayaran pajak tentu saja ini sangat membantu dalam hal memudahkan kami sebagai wajib pajak untuk melakukan pembayaran tanpa perlu turun dari kendaraan kami.”
Penelitian ini didukung dengan penelitian yang dilakukan oleh Anis Syamsul Rizal (2019) yang mengatakan bahwa sistem samsat drive thru berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepatuhan wajib pajak kendaraan bermotor. Begitu pula dengan penelitian yang dilakukan oleh Wardani dan Ramiyatun (2017) yang mengatakan bahwa sistem samsat drive thru berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak kendaraan bermotor.
32
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang berjudul Implementasi Sistem pemungutan pajak kendaraan bermotor (PKB) melalui layanan drive thru penulis menarik kesimpulan bahwa Layanan Samsat Drive Thru ini sangat memudahkan wajib pajak kendaraan bermotor dalam pembayaran pajak kendaraan. Layanan Samsat Drive Thru ini merupakan salah satu layanan unggulan yang disediakan Kantor Samsat UPT Pendapatan Makassar 1 Selatan, layanan ini juga dapat mengurangi kerumunan di masa pandemi Covid – 19 ini, karena layanan ini dapat dilakukan dari atas kendaraan tanpa harus turun dari kendaraan dan hanya menghabiskan waktu kurang lebih 5 menit saja.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan dan hasil penelitian mengenai Implementasi sistem pemungutan pajak kendaraan bermotor (PKB) melalui layanan drive thru di kota Makassar maka peneliti menyarankan :
Pihak Kantor Samsat agar tetap meningkatkan pelayanan kepada
masyarakat dalam pelayanan pembayaran pajak kendaraan bermotor untuk dapat lebih meningkatkan kesadaran wajib pajak akan kewajiban membayar pajak kendaraan.
Pegawai Samsat agar selalu meningkatkan kualitas pelayanan yang diberikan kepada wajib pajak dan lebih disiplin waktu.
33
33
DAFTAR PUSTAKA
Anis Syamsul Rizal (2019), Pengaruh Pengetahuan Wajib Pajak, Kesadaran Wajib Pajak, Sanksi Pajak Kendaraan Bermotor dan Sistem Samsat Drive Thru terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Kendaraan Bermotor
Carunia Mulya Firdausy. 2017. Kebijakan dan Strategi Peningkatan Pendapatan Asli Daerah dalam Pembangunan Nasional. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
Melinda Tungka dan Harijanto Sabijono (2015) Analisis Perhitungan dan Pencatatan Pajak Kendaraan Bermotor Pada Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sulawesi Utara
Moleong, (2016) Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.
Rostina, 2018. Analisis Pajak Kendaraan Bermotor Di kantor Bersama Samsat Kota makassar.
Siregar, Baldric. (2017). Akuntansi Sektor Publik (Akuntansi keuangan Pemerintah Daerah Berbasis Akrual)
Sugiyono (2015). Metode Penelitian Kombinasi (Mix Methods). Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2018:).Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta
Undang – Undang nomor 28 tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.
Undang-undang No. 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah.
Undang-undang Nomor 34 Tahun 2000 Tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah
Yenni Khristiana dan Enggar Galuh Pramesthi (2020), Peran Sistem Samsat Drive Thru Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Kendaraan Bermotor.
LAMPIRAN 1
SURAT PENELITIAN
35
37
LAMPIRAN 2
DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA
Wawancara Kepala Seksi Pelayanan Dan Penetapan
1. Bagaimana mekanisme layanan samsat drive thru ini ? Jawaban :
“Terkait masalah layanan drive thru, drive thru itu adalah salah satu layanan unggulan samsat uptd makassar 1 jadi mekanisme dilayanan samsat drive thru itu adalah memungkinkan wajib pajak tanpa harus turun dari kendaraan apakah itu roda empat apakah itu roda dua jadi dia sama saja layanan cepat saji dia hanya masuk memperperlihatkan stnk dan skpd notis pajaknya langsung dilayani oleh petugas yang ada di drive thru waktu pelayanannya dibawah 5 menit.”
2. Bagaimana perkembangan pelayanan pembayaran pajak kendaraan bermotor selama menggunakan layanan drive thru di kota makassar ?
Jawaban :
“Dengan fasilitas layanan drive thru ini antusiasme masyarakat semakin meningkat, awalnya sekitaran 50 wajib pajak sekarang itu sudah ratusan wajib pajak yang terlayani di drive thru sehingga upt pendapatan wilayah makassar 1 ini menambah drive thru lain selama ini hanya 1 yang kita miliki di Jl. AP. Pettarani di samping kantor bapenda sekarang kita sudah menambah layanan drive thru yang ada di taman gajah, jadi di sana jauh lebih bagus karena ini juga salah satu cara mengantisipasi penyebaran virus corona jadi orang tidak berkumpul di Samsat Stasioner, orang yang dating saja ke drive thru dengan jarak yang sudah di tentukan itu sudah bisa membayar pajak tanpa ada kerumunan karena layanan di sana jauh lebih cepat
39
pelayanannya dibanding waktu kedatangan wajib pajak, ya jadi itu untuk menhindari kerumunan tadi tanpa harus datang ke layanan stasioner dan hanya membaya STNK dan bukti pajak terakhir sudah selesai.”
3. Apakah layanan drive thru ini dapat meningkatkan kepuasan wajib pajak terhadap layanan yang disediakan kantor samsat ? Jawaban :
“Ya, itu tujuan kami, jadi tujuan kita itu membuat layanan drive thru itu untuk peningkatan pelayanan dan kemudahan bagi wajib pajak dalam membayar pajak.”
4. Menurut bapak apakah layanan drive thru akan meningkatkan pendapatan asli daerah pada sektor pajak kendaraan bermotor ? Jawaban :
“iya, itu sudah pasti karena antusias masyarakat semakin banyak ke drive thru sehingga peningkatan realisasi penerimaan pajak dari sektor kendaraan bermotor mengangkat nilai pendapatan asli daerah provinsi Sulawesi selatan.”
Wawancara dengan Wajib Pajak Kendaraan Bermotor 1. Wajib pajak 1 (Bapak Rivan Maulana)
1. Bagaimana menurut bapak/ibu setelah diberlakukan layanan samsat drive thru ini untuk pembayaran pajak kendaraan ?
Jawaban :
”Jadi alhamdulillah, setelah adanya layanan drive thru untuk pembayaran pajak tentu saja ii sangat membantu dalam hal memudahkan kami sebagai wajib pajak untuk melakukan pembayaran tidak perlu turun dari kendaraan kami.”
2. Apakah bapak/ibu merasa puas dengan layanan samsat drive thru ini dibandingkan dengan layanan stasioner di kantor samsat ? Jawaban :
“Ya, tentu saja kami sebagai wajib pajak merasa sangat puas dengn adanya layanan drive thru ini karena itu tadi disamping memudahkan kami selaku wajib pajak untuk menyelesaikan pembayaran juga tidak membuang buang waktu kita untuk antri terlalu panjang di dalam layanan loket.”
3. Apa kendala yang biasa bapak/ibu jumpai setelah diberlakukan layanan drive thru ?
Jawaban
”kalau kendala spesifik sejauh ini tidak ada,hanya mungkin saran kami supaya layanan drive thru ini lebih di tambah tempat pelayanannya, jadi bukan cumin di satu tempat seperti ini.”
41
2. Wajib Pajak 2 (Bapak Alling)
1. Bagaimana menurut bapak/ibu setelah diberlakukan layanan samsat drive thru ini untuk pembayaran pajak kendaraan ?
Jawaban :
”menurut saya, bagus sekali apalagi orang yang sedang buru – burucepat sekali dan tidak mesti mengantri lama, apalagi ditengah pandemic seperti ini tidak terjadi kerumunan .”
2. Apakah bapak/ibu merasa puas dengan layanan samsat drive thru ini dibandingkan dengan layanan stasioner di kantor samsat ? Jawaban :
“Puas sekali karena mempermudah kita dalam pembayaran pajak.”
3. Apa kendala yang biasa bapak/ibu jumpai setelah diberlakukan layanan drive thru ?
Jawaban
”Kalau kendala tidak ada kalau dari layanan drive thrunya, malahan drive thru itu mempermudah orang untuk bayar pajak, karena salah satu alasannya orang nda bayar pajak itu malas mengantri.”
LAMPIRAN 3
DOKUMENTASI
43
Ket : Sedang melakukan wawancara terhadap Bapak H. Makmur Majid selaku Kepala Seksi Pelayanan Samsat UPT Pendapatan Wilayah Makassar 1 Selatan.
Ket : Dokumentasi setelah wawancara dengan Bapak H. Makmur Majid
45
Ket : Sedang melakukan wawancara dengan wajib pajak pengguna layanan samsat Drive Thru
Ket : Sedang melakukan wawancara dengan wajib pajak pengguna layanan samsat Drive Thru
47
LAMPIRAN 4
DATA DATA HASIL PENELITIAN
49
51
53
55
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Dewi Wahyuni Aljazar (Yuyun), Lahir di Bantaeng pada Tanggal 30 januari 2001, anak kedua dari tiga bersaudara, pasangan dari Ayahanda Muhammad Said Aljazar,S.Km.,M.Kes dan Ibunda Rosliah,S.Pd.
Pendidikan Sekolah Dasar di selesaikan pada Tahun 2011 di SDN No.04 Togo – togo, dan melanjutkan Pendidikan di Pondok Pesantren Darul Aman Gombara Makassar selama 2 tahun kemudian pindah ke MTsN 1 Kabupaten Jeneponto hingga Tamat pada Tahun 2015, kemudian melanjutkan Pendidikan di MAN 1 Jeneponto hingga Tamat pada tahun 2018.
Tidak puas dengan bekal Pendidikan SMA, saya meneruskan kuliah di Universitas Muhammadiyah Makassar pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis tepatnya Program Studi Perpajakan (DIII).
Pada tahun 2021 saya menyusun Karya Tulis Ilmiah (KTI) untuk memenuhi salah satu syarat menyelesaikan studi. Oleh karena Rahmat dan Hidayah Allah SWT serta dukungan dan doa dari kedua orang tua akhirnya pada tanggal 31 Agustus 2021 saya dinyatakan “LULUS” dengan predikat yudisium Sangat Memuaskan.
Demikian biodata penulis ini saya buat dengan sebenarnya.