i DAFTAR ISI
Halaman PERNYATAAN
ABSTRAKSI ... i
KATA PENGANTAR ... iii
UCAPAN TERIMA KASIH ... v
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR TABEL ... x
DAFTAR BAGAN ... xi
DAFTAR FOTO ... xii
DAFTAR LAMPIRAN ... BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 7
C. Tujuan Penelitian ... 8
D. Manfaat Penelitian ... 9
E. Asumsi ... 9
F. Metode Penelitian ... 10
1. Metode Penelitian ... 10
2. Teknik Pengumpulan Data ... 11
3. Analisis Data ... 12
I. Lokasi, Populasi, Dan Sampel ... 12
BAB II TINJAUAN TEORETIS A. Profesionalitas Guru ... 14
ii
C. Pembelajaran Seni ... 22
a. Pembelajaran ... 22
b. Mata Pelajaran Seni Budaya ... 24
D. Materi Tari Bertema Sebagai Alternatif Pembelajaran Tari ... 27
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 29
B. Lokasi, Populasi, dan Sampel ... 33
1. Lokasi ... 33
2. Populasi ... 33
3. Sampel ... 34
C. Instrumen Penelitian ... 35
D. Variabel Penelitian ... 45
E. Definisi Operasional ... 46
F. Tehnik dan Alat Pengumpul Data ... 48
G. Analisis Data ... 51
H. Langkah-langkah Penelitian ... 52
BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Tingkat Minat Siswa SMP Sandhy Putra Sebelum Proses Pembelajaran Seni Tari Melalui Pendekatan Tari Bertema ... 55
B. Tingkat Minat Siswa SMP Sandhy Putra Setelah Pembelajaran Seni Tari Melalui Pendekatan Tari Bertema ... 57
C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 63
D. Deskripsi Pembelajaran Seni Tari Melalui pendidikan Seni Tari 64
BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI A. Kesimpulan ... 93
iii
DAFTAR PUSTAKA ... 95
LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 96
RIWAYAT HIDUP ... DAFTAR GAMBAR Gambar 4.1 Prosentase Aktivitas Siswa ... 59
Gambar 4.2 Prosentase Kreativitas Siswa ... 60
Gambar 4.3 Prosentase Kerjasama Siswa ... 61
Gambar 4.4 Prosentase Hasil Karya Siswa ... 62
iv
DAFTAR TABEL
3.1 Daftar Sampel Penelitian ... 34
3.2 Penilaian untuk Katagori Aktivitas dan Minat ... 36
3.3 Penilaian untuk Katagori Kreativitas ... 38
3.4 Penilaian untuk Katagori Kerjasama ... 39
3.5 Penilaian untuk Katagori Hasil Karya ... 42
3.6 Interpretasi Hasil Penilaian yang Meliputi Aktivitas (Minat), Kreativitas, Kerjasama dan Hasil Karya ... 45
3.7 Sub Variabel ... 46
3.8 Kriteria Observasi ... 49
4.1 Hasil Penilaian Selama Proses Pembelajaran ... 57
4.2 Deskripsi KBM dengan Kompetensi Tingkat Minat Siswa Pada matapelajaran Seni tari ... 66
4.3 Refleksi Pertemuan 1 siklus 1 ... 90
4.4 Refleksi Pertemuan 2 Siklus 2 ... 91
v
DAFTAR BAGAN
Bagan 3.1 Bagan Riset Aksi Model John Elliot ... 32 Bagan 3.2 Rancangan Implementasi Pembelajaran Tari Melalui Pendekatan
Tari Bertema untuk Menumbuhkan Minat Siswa dengan
vi
DAFTAR FOTO
Foto 1 Siswa Memperhatikan Penjelasan Guru ... 9
Foto 2 Siswa Bereksplorasi Gerak Berdasarkan Unsur Tenaga, Ruang, dan Waktu ... 73
Foto 3 Siswa Mengeksplorasi Gerak Tari Tani ... 82
Foto 4 Siswa Mengeksplorasi Gerak Tumbuhan ... 86
Foto 5 Guru Menginstruksikan Kepada Anak-anak untuk Bersiap-siap Mempergelarkan Hasil Kreasi Tari Bertema ... 89
Foto 6 Siswa Melakukan Eksplorasi Gerak Burung ... 96
Foto 7 Siswa Mengeksplorasi Gerak Daun ... 96
Foto 8 Siswa Mengeksplorasi Gerak Persembahan ... 97
Foto 9 Siswa Mengeksplorasi Gerak Tenun ... 97
1 BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat dominan dalam menunjang keberhasilan pembangunan Bangsa dan Negara. Oleh karena itu perlu diupayakan langkah-langkah ke arah peningkatan kualitas pendidikan, dari mulai tingkat sekolah dasar sampai tingkat perguruan tinggi.
Dalam proses belajar mengajar, faktor guru dan siswa merupakan hal yang sangat penting dalam pendidikan, karena tanpa ada keduanya proses belajar mengajar tidak akan berjalan. Selain itu proses belajar mengajar akan tercapai apabila kedua faktor tersebut saling mendukung. Pengajaran adalah suatu alat pendidikan yang harus ada dalam setiap proses pendidikan untuk dilaksanakan oleh guru, karena pengajaran mempunyai arti dan fungsi untuk mengubah siswa ke arah perubahan sikap dan prilaku yang sesuai dengan tujuan pendidikan.
Winarno Surakhmad (1982:2) mengungkapkan bahwa : “Guru perlu menjaga kredibilitasnya, ia haruslah menjadi seorang yang dipercaya baik perkataan maupun perbuatannya. Makin tinggi kredibilitas seorang guru makin besar pula pengaruhnya di dalam mencapai tujuan tertentu”.
Berdasarkan ungkapan di atas maka kredibilitas guru sangat bergantung pada sikap dan perilakunya terutama dalam berinteraksi dengan siswa dan masyarakat. Dalam kehidupanya guru harus tetap selalu menjaga wibawa di depan semua orang, meskipun telah terjadi keakraban sebelumnya.
Peran guru dalam proses pencapaian tujuan belajar memiliki andil yang besar selain sebagai pendidik dan pengajar, guru juga sebagai fasilitator dan motivator. Begitu juga dalam pembelajaran tari guru harus berusaha memotivasi siswanya agar pembelajaran tari diminati karena pembelajaran Seni Tari di Sekolah Menengah Pertama ini pada intinya bukan mencetak dan mendidik siswanya menjadi seorang penari, tetapi lebih kepada pemenuhan kebutuhan atau ranah ketrampilan (psikomotorik), pembentukan sikap (afektif) dan pengetahuan
(kognitif). Oleh karena itu melalui pembelajaran tari di sekolah diharapkan
maksudkan agar pembelajaran efektif dan siswa termotivasi untuk mengeluarkan ide dan pendapatnya baik pada saat apresiasi ataupun berkreasi gerak. Untuk itu hendaknya guru dapat memperhatikan pembelajaran tari di sekolah sesuai dengan perkembangan psikologis anak, serta memberikan materi yang mudah dicerna, di pahami, dan dikuasai anak.
Berkenaan dengan itu pula dengan memperhatikan konsepsi awal siswa sebelum dilaksanakan pembelajaran tentu akan sangat membantu siswa ke arah pencapaian belajar yang diharapkan, karena mengajar bukan hanya untuk meneruskan gagasan-gagasan guru kapada siswanya melainkan sebagai proses mengubah konsepsi-konsepsi siswa yang sudah ada dan mungkin dianggap kurang tepat oleh gurunya, kemudian guru mengarahkannya. Salah satu cara yang dilakukanya adalah dengan merancang pembelajaran. Dalam hal ini, melalui pendekatan pembelajaran tari bertema sebagai ide dalam proses mengeksplorasi gerak. Siswa diberi kebebasan dalam membangun dan mengembangkan sendiri pengetahuan, sikap, maupun ketrampilannya.
Pembelajaran dimaksudkan sebagai proses interaksi antara siswa dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran adalah suatu cara untuk menjadikan orang belajar, artinya terjadi proses memanipulasi lingkungan untuk memberi kemudahan orang belajar, untuk memperoleh perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar yang mengarah kepada ranah psikomotor, afektif dan kognitifnya. Begitu juga dalam pembelajaran seni tari diharapkan adanya jalinan interaksi yang baik antara siswa dengan guru serta lingkungan, sehingga ketiga ranah di atas dapat dicapai secara maksimal.
pemahaman kepada siswa akan pentingnya pembelajaran seni tari untuk mengembangkan aspek kognitif, afektif, dan motorik siswa.
dengan kelemah lembutan, dan banyak lagi temuan-temuan lain yang mengarah pada kecenderungan kurangnya minat siswa dalam mengikuti pembelajaran tari.
Sehubungan dengan hal di atas, maka keberhasilan seorang guru dalam menumbuhkan minat siswa pada suatu pembelajaran merupakan modal utama dalam menciptakan suasana belajar, karena jika minat siswa terhadap suatu bidang studi tertentu sudah tertanam dalam dirinya, maka ia akan selalu berupaya untuk mencari tahu lebih jauh. Dengan mempelajari banyak hal yang diminatinya, maka ia akan lebih memahami dan mengerti bahkan mampu manguasai bidang yang didalaminya Dalam hal ini ditegaskan pula oleh Imansyah Alipandie (1984:16) bahwa :
Jika minat siswa dapat dibangkitkan untuk kemudian seluruh perhatiannya dapat dipusatkan kedalam bahan pelajaran yang diberikan oleh guru, maka keadaan kelas akan lebih tenang sebab siswa tidak akan mempunyai kesempatan melakukan pelanggaran ketertiban kelas. Dengan demikian pelajaran dapat berfungsi dengan baik, mudah diterima dan dimengerti oleh siswa untuk ditimbulkan kembali.
Minat memiliki peranan cukup besar dalam belajar, tanpa adanya minat, kemungkinan besar siswa tidak akan berhasil dalam kegiatan belajar tersebut karena sesuatu yang menarik minat tentu akan menarik perhatiannya, sehingga siswa akan bersungguh-sungguh dalam belajar.
perangai seekor burung merak yang sedang bercengkrama, diharapkan siswa mampu menampilkan kreativitasnya dengan mengeksplor gerak hingga menjadi sebuah gerak tari. Kemudian ditampilkan di muka kelas secara kelompok, dengan bimbingan dan arahan guru melalui gerak-gerak bertema, sehingga siswa bisa terpancing keaktifannya. Selain itu melalui pengamatan aktivitas kehidupan sehari-hari yang dijadikan ide penciptaan gerak, siswa mampu berkreasi gerak tari tani, tari bercocok tanam, tari tenun, tari nelayan, dan lain sebagainya. Proses penciptaan tari bertema yang dimulai dari sebuah ide dan pengamatan alam sekitar yang dapat dikembangkan melalui berbagai macam bentuk gerak, kemudian dieksplorasi melalui unsur-unsur tari yaitu ruang, tenaga, dan tempo.
Proses penciptaan tari bertema melalui ide siswa dengan hasil kreativitasnya diharapkan mempunyai makna atau nilai yang bermanfaat bagi dirinya, yaitu dengan melakukan proses pembelajaran sesuai dengan tahap perkembangannya menuju kedewasaannya, memahami nilai hidup dan melakukan aktivitas sesuai dengan apa yang diharapkan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah adanya kecenderungan siswa kurang antusias dalam mengikuti pembelajaran seni tari, oleh karena itu untuk mengetahui faktor penyebab munculnya kecenderungan tersebut dirumuskan dalam pertanyaan-pertanyaan berikut:
1. Bagaimana minat siswa kelas VIII dalam pembelajaran seni tari melalui pendekatan Tari Bertema Di SMP Sandhy Putra?
2. Bagaimana proses pembelajaran Seni Tari melalui pendekatan Tari Bertema di SMP Sandhy Putra ?
3. Bagaimana peningkatan minat siswa kelas VIII setelah pembelajaran Seni Tari melalui pendekatan Tari Bertema di SMP Sandhy Putra?
C. Tujuan Penelitian
a. Tujuan Umum :
Sebagai masukan bagi para guru dalam memotivasi belajar siswa di bidang seni tari.
b. Tujuan khusus :
1. Untuk mendeskripsikan bagaimana minat siswa kelas VIII setelah mengikuti pembelajaran Seni tari melalui pendekatan Tari di SMP Sandhy Putra?
3. Untuk mendeskripsikan bagaimana peningkatan minat siswa kelas VIII setelah mengikuti pembelajaran Seni Tari melalui pendekatan Tari Bertema di SMP Sandhy Putra?
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini di harapkan dapat berguna :
1. Guru Seni Budaya
a. Sebagai masukan bagi guru dalam memotivasi belajar siswa khususnya dalam mata pelajaran Seni Tari.
b. Menambah wawasan guru dalam upaya meningkatkan kompetensinya.
2. Sekolah
Sebagai tolak ukur bagi sekolah dalam upya mengetahui hasil yang telah dilakukan guru untuk meningkatkan minat siswa dalam pembelajaran seni tari.
3. Lembaga Pendidikan Bahasa Dan Seni
Sebagai masukan dalam rangka mempersiapkan calon tenaga pengajar (guru) seni budaya yang profesional.
E. Asumsi
H. Metode Penelitian 1. Metode penelitian
masalah, merencanakan PTK, dan melaksanakan PTK. Pada kegiatan penelitian ini, peneliti sekaligus berperan sebagai guru aplikan (researcher as teacher).
2. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini pengumpulan data dilakukan melalui kegiatan sebagai berikut:
1. Observasi
Untuk mengetahui kesiapan siswa dalam belajar seni tari dan mengetahui keaktivan siswa pada proses belajar mengajar.
2. Wawancara
Memberikan beberapa pertanyaan yang meliputi rumusan masalah antara lain proses, hasil, dan faktor-faktor yang mempengaruhi minat siswa dalam pembelajaran seni tari.
3. Tes praktek
Untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menari sebagai bahan analisis atau pengkajian.
4. Studi dokumentasi
3. Analisis Data
Pada penelitian ini akan dilakukan teknik pengolahan data secara kualitatif dan kuantitatif. Adapun data kuantitatif dengan prosentase digunakan untuk menjelaskan data-data kualitatif.
Keterangan :
Fo : frekuensi observeb yang memiliki alternatif
N : Jumlah siswa
: Bilangan tetap
P : Prosentasi yang dicari
(Sumber : Nana Sudjana, 1989 : 130-131)
Alasan menggunakan rumus tersebut adalah untuk melihat keberhasilan siswa secara general melalui ukuran prosentase.
I. Lokasi, Populasi, Dan Sampel
a. Lokasi
b. Populasi
Populasi yang akan dipergunakan dalam penelitian ini seluruh siswa kelas VIII SMP Sandhy Putra tahun ajaran 2009/2010 yang terdiri dari 7 kelas berjumlah 336 orang.
c. Sampel
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini, yaitu menggunakan teknik Purposive sampling, di mana dari ke tujuh kelas 8 tersebut, peneliti mengambil sampel penelitian sebanyak 1 kelas yaitu kelas 8A yang berjumlah 48 orang. Hal ini dilakukan karena kelas tersebut mempunyai tingkat kreativitas dan kedisiplinan yang cukup tinggi dibandingkan kelas lainnya.
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Berdasarkan indentifikasi permasalahan pada praktek pembelajaran Seni Tari di kelas VIII SMP Sandhy Putera Dayeuhkolot bahwa siswa cenderung kurang berminat dalam mengikuti pembelajaran seni tari. Atas dasar pertimbangan tersebut peneliti memilih Model Penelitian Tindakan Kelas atau PTK sebagai solusi untuk memperbaharui penggunaan konsep belajar mengajar Pendidikan seni tari di SMP Sandhy Putera ini. Seperti diungkapkan Carr dan Kemmis (1986) bahwa :
Penelitian tindakan kelas adalah suatu bentuk penelaahan atau inkuiri melalui refleksi diri yang dilakukan oleh peserta kegiatan penelitian tertentu (misalnya guru, siswa, dan atau kepala sekolah) dalam situasi sosial (termasuk pendidikan) untuk memperbaiki rasionalitas dan kebenaran serta keabsahan dari (a) praktek-praktek sosial atau kependidikan yang mereka lakukan sendiri, (b) pemahaman mereka mengenai praktek-praktek tersebut, dan (c) situasi kelembagaan tempat praktek-praktek itu dilakukan.
menumbuhkan minat dalam pembelajaran sehingga siswa termotivasi untuk memberikan ide-ide kreatif, mampu mengemukakan pendapat dan gagasan dalam berapresiasi seni serta tumbuhnya minat dan antusias dalam pembelajaran tari. Untuk alasan itulah maka peneliti melaksanakan metoda CAR ini. Hal ini sesuai dengan pendapat Suyanto (1996 ) bahwa : PTK menawarkan suatu cara baru untuk memperbaiki dan meningkatkan kemampuan atau professional guru dalam kegiatan belajar mengajar di kelas.
Berdasarkan uraian di atas, dengan adanya PTK guru harus dapat memperbaiki praktik pembelajaran menjadi lebih efektif dan dapat belajar secara lebih sistematis dari pengalamannya sendiri. Karena PTK membuat guru dapat meneliti dan mengkaji sendiri kegiatan praktik pembelajaran sehari-hari di kelas, sehingga permasalahan yang dihadapi adalah permasalahan aktual. Dengan demikian guru harus dapat melakukan sesuatu untuk memperbaiki praktik-praktik pembelajaran yang kurang berhasil agar menjadi lebih baik dan lebih efektif, guru dilatih untuk lebih dapat mengendalikan kehidupan profesinya serta terlibat dalam kegiatan pengembangan profesi melalui latihan-latihan pengambilan keputusan secara profesional.
Classroom Action Research (CAR) adalah action research yang
melakukan kegiatan belajar mengajar seperti biasa. Namun pada saat yang bersamaan dan secara terintegrasi guru melaksanakan penelitian. Oleh karena itu, kegiatan Penelitian Tindakan Kelas dapat dikatakan tidak menggangu kelancaran pembelajaran di kelasnya. Bahkan menjembatani kesenjangan antara teori dan praktik. Guru dapat mengadaptasi teori-teori yang berhubungan dengan bidang studi atau mata pelajaran yang dibinanya. Kemudian teori-teori yang diadaptasi itu dapat disesuaikan dengan pokok bahasan yang ada untuk kepentingan proses belajar mengajar. Selain itu guru akan mengetahui teori mana yang tidak sesuai dengan praktik yang mereka lakukan. Untuk itu guru harus dapat memilih teori yang tepat agar diperoleh hasil yang lebih bermakna, mengingat permasalahan yang diteliti adalah yang benar-benar dialami dan dirasakan guru.
Action Research atau Penelitian Tindakan kelas dalam penelitian ini,
Bagan 3.1 Riset Aksi Model John Elliot
Model John Elliot di atas menggambarkan beberapa siklus kegiatan secara terinci dan lebih detail karena dimungkinkan terdiri dari beberapa aksi yaitu antara 3-5 aksi (tindakan). Sementara itu, setiap aksi kemungkinan terdiri dari beberapa langkah, yang terealisasi dalam bentuk kegiatan belajar mengajar. Maksud disusunnya secara terinci pada model John Elliot ini, supaya terdapat kelancaran yang lebih tinggi di antara tahap-tahap dalam pelaksanaan proses belajar mengajar.
Selanjutnya dijelaskan pula bahwa setiap tindakan yang terinci menjadi beberapa langkah tersebut dimaksudkan bahwa dalam suatu materi pembelajaran dibagi ke dalam sub-sub pokok bahasan yang dalam kenyataannya, setiap pokok bahasan biasanya tidak akan dapat terselesaikan dalam satu langkah, tetapi akan terselesaikan dalam beberapa langkah, begitu pula dalam pembelajaran seni tari sebelum memberikan materi apresiasi tari bertema biasanya guru memberikan pemahaman terlebih dahulu tentang unsur-unsur tari dalam pertemuan pertama, dilanjutkan dengan pengulangan pada siklus ke dua atau pertemuan ke dua
Siklus 1
selanjutnya dilakukan terus menerus kegiatan ini ini sampai siswa betul-betul menguasainya dengan baik. Karena alasan ini pula peneliti memilih model John Elliot dalam Penelitian Tindakan Kelas.
B. Lokasi, Populasi, dan Sampel
1. Lokasi
Alasan pemilihan lokasi ini, dikarenakan SMP Sandhy Putra merupakan sekolah yang cukup representatif, selain terkenal dengan kedisiplinannya, sekolah ini pun terakreditasi A dan bisa diperhitungkan dalam kualitas lulusannya di kabupaten Bandung ini. Sekolah ini berlokasi di Jalan Radio Palasari Dayeuhkolot yang bernaung di bawah Yayasan Sandhyakara Putra Telkom ini, dan sangat membudayakan penanaman nilai-nilai Pasundan yang salah satunya yaitu dengan memposisikan Seni Tari sebagai salah satu pelajaran yang wajib diikuti oleh semua siswa. Selain itu untuk mempertahankan eksistensi seni tari dalam dunia pendidikan dengan memperbaharui konsep pembelajaran dan pemilihan strategi belajar mengajar sehingga pembelajaran seni tari akan lebih diminati siswa dan dapat memberikan kontribusi lebih terhadap pencapaian salah satu tujuan di SMP Sandhy Putra ini.
2. Populasi
tari bertema merupakan mata pelajaran yang disampaikan dikelas VIII. Hal ini sesuai dengan silabus yang terdapat dalam mata pelajaran seni budaya dengan materi Tari Nusantara.
3. Sampel
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini, yaitu menggunakan teknik Purposive sampling, di mana dari ketujuh kelas 8 tersebut, peneliti mengambil sampel penelitian sebanyak 1 kelas yaitu kelas VIIIA yang berjumlah 48 orang. Hal ini dilakukan karena kelas tersebut mempunyai tingkat kreativitas dan kedisiplinan yang cukup tinggi dibandingkan kelas lainnya. Berikut daftar siswa yang menjadi sampel dalam penelitian:
Tabel 3.1
Daftar Sampel Penelitian
No. Nama Siswa Kelas Jenis Kelamin
1 Abdul Aziz Herdiana VIIIA L
2 Agung Soni Subagja VIIIA P
3 Aldy Kurniawan VIIIA L
4 Anisa Muharomah VIIIA P
5 Ari Nurachman VIIIA L
6 Asep Angga VIIIA L
7 Dea Lio VIIIA P
8 Deni Ramdan VIIIA L
9 Dinar Herwina VIIIA P
10 Egi Aditya Pratama VIIIA L
11 Elsa Monica VIIIA L
12 Epul Saepuloh VIIIA L
13 Eri Eryana VIIIA P
14 Eva Lira Anggraeni VIIIA P
15 Fandi Suliskrianto VIIIA L
16 Fitriah Nur Zwekia VIIIA P
17 Fredi Suwandi VIIIA L
21 Ikhsan Candra G VIIIA L
22 Indra Rahmawan VIIIA L
23 Intan Mega VIIIA P
24 Kresna Dwiprayoga VIIIA L
25 Lia Resti Sapitri VIIIA P
26 Lisna Nuryati VIIIA P
27 Maria Nurfalah VIIIA P
28 Mega Fitri VIIIA P
29 Mesya Renjani VIIIA P
30 Mira Trisnawati VIIIA P
31 Mohammad Reza VIIIA L
32 M. Ridwan VIIIA L
33 Nurdiansyah VIIIA L
34 Oki Alexander VIIIA L
35 Rennita VIIIA P
36 Rina Gustiyani VIIIA P
37 Rina Sri Sumiati VIIIA P
38 Robi Gunawan VIIIA L
39 Roni Apriansyah VIIIA P
40 Saleha VIIIA P
41 Sandi Kumbara VIIIA L
42 Sandi Setiadi VIIIA L
43 Selpa Selpia VIIIA P
44 Tedi VIIIA L
45 Tias Martiana VIIIA P
46 Anissa Nurjanah VIIIA P
47 Wulan Anisa VIIIA P
48 Yadi Widiawati VIIIA L
C. Instrumen Penelitian
Lembar observasi proses bertujuan untuk pengamatan selama proses berlangsung yang meliputi keaktivan dan kreativitas siswa dengan menggunakan pedoman evaluasi. Peneliti menentukan bobot pada nilai angka yang dirujuk dari Nana Sudjana sebagai berikut:
Skala 1 = Kurang sekali Skala 2 = Kurang Skala 3 = Cukup Skala 4 = Baik Skala 5 = Baik Sekali
Adapun pedoman evaluasi secara individu dilihat melalui tiga katagori seperti tertera pada tabel di bawah ini:
Tabel 3.2
Penilaian untuk katagori Keaktivitas
No. Kriteria Penilaian
5 6 7 8 9
1 Abdul Aziz 2 Agung Soni 3 Aldy Kurniawan 4 Anisa Muharomah 5 Ari Nurachman 6 Asep Angga 7 Dea Lio 8 Deni Ramdan 9 Dinar Herwina 10 Egi Adytia 11 Elsa Monica 12 Epul Saepuloh 13 Eri Eryana 14 Eva Lira
19 Gina Aprilianto 20 Ikhsan Candra G 21 Indra Rahmawan 22 Intan Mega
23 Kresna Dwi Prayoga 24 Lia Resti Sapitri 25 Lisna Nuryati 26 Maria Nurfalah 27 Mega Fitri K 28 Mesha Renjani 29 Mira Trisna 30 Mohammad Reza 31 Mohammad Ridwan 32 N urdiansyah
33 Oki Alexander 34 Rennita Tampubolon 35 Rina Gustiani
36 Rina Sri Sumiati 37 Robi Gunawan P 38 Roni Aprianyah 39 Saleha
40 Sandi Kumbara 41 Sandi Setiadi 42 Selpa Selpia 43 Tedi
44 Tias Martiana S 45 Tomi Gumilang 46 Wulan Anisa 47 Wulan Widiawati 48 Anisa Nurjanah
Keterangan indikator :
1. Berani mengemukakan pendapat 2. Berani Tampil ke depan
3. Berani Bertanya
Seni tari sangat tinggi.
Tabel 3.3
Penilaian untuk katagori kreativitas
No. Indikator Kriteria Penilaian
5 6 7 8 9 1 Abdul Aziz H
2 Agung Soni S 3 Aldy Kurniawan 4 Anisa Muharomah 5 Anisa Nurjanah 6 Ari Nurachman 7 Asep Angga 8 Dea Lio 9 Deni Ramdan 10 Dinar Herwina 11 Egi Aditya Pratama 12 Elsa Monica
13 Epul Saepuloh 14 Eri Eryana
15 Eva Lira Anggraeni Silalahi 16 Fandy Suliskrianto
17 Fitriah Nur Z 18 Fredi Suwandi 19 Gian Ravaneli 20 Gina Aprilianti 21 Ikhsan Candra G 22 Indra Rahmawan 23 Intan Mega Rahayu 24 Kresna Dwi Prayoga 25 Lia Resti Sapitri 26 Lisna Nuryati 27 Maria Nurfalah
28 Mega Fitria Kusmawan 29 Mesya Renjani
30 Mira Trisnawati
31 Mohammd Reza Vahlevi 32 Mohamad Ridwan S 33 Nurdiansyah
39 Roni Apriansyah 40 Saleha
41 Sandi Kumbara 42 Sandi Setiadi 43 Selpa Selpi 44 Tedi
45 Tias Marttiana S 46 Tomi Gumilang 47 Wulan Anisa 48 Wulan Widiawati Keterangan indikator :
1. Berani Mengeksplorasi gerak 2. Menyusun gerak sesuai tema
3. Menggabungkan antara gerak dan hitungan 4. Menampilkan hasil kreasi
Berdasarkan tabel di atas diperoleh hasil siswa yang mendapat nilai 9 = 15% , yang mendapat nilai 8=52%, yang mendapat nilai 7=23%, yang mendapat nilai 6=10,% dan yang mendapat nilai 5=0%.
[image:30.595.118.510.74.726.2]Dapat disimpulkan bahwa kreativitas siswa dalam pembelajaran Seni Tari memperoleh prosentase yang tinggi. Meskipun siswa belum menggabungkannya dengan musik hanya menggunakan hitungan tapi sudah nampak kreativitasnya.
Tabel 3.4
Penilaian untuk Kategori Kerjasama
No. Indikator Kriteria Penilaian
5 6 7 8 9
1 Abdul Aziz H
2 Agung Soni S
3 Aldy kurniawan
4 Anisa Muharomah
5 Anisa Nurjanah
9 Deni Ramdan
10 Dinar Herwina
11 Egi Aditya Pratama
12 Elsa Monica
13 Epul Saepuloh
14 Eri Eryana
15 Eva Lira Anggraeni S
16 Fandi Suliskrianto
17 Fitriah Nur Z
18 Fredi Suwandi
19 Gian Ravaneli
20 Gina Ravaneli
21 Ikhsan Candra Gustiono
22 Indra Rachmawan
23 Intan Mega Rahayu
24 Kresna Dwi Prayoga
25 Lia Resti Sapitri
26 Lisna Nuryati
27 Maria Nurfalah
28 Mega Fitri Kusmawan
29 Mesha Renjani
30 Mira Trisnawati
31 Mohamad Reza V
32 Mohamad Ridwan S
33 Nurdianyah
34 Oki Alexander
35 Rennita Tampubolon
36 Rina Gustiyani
37 Rina Sri Sumiati
38 Robi Gunawan
39 Roni Apriansyah
40 Saleha
41 Sandi Kumbara
42 Sandi Setiadi
43 Selpa Selpia
44 Tedi
45 Tias Marttiana S
46 Tomi Gumilang
47 Wulan Anisa
48 Wulan Widiati
Keterangan Indikator:
mengenai proses penciptaan tari bertema.
Berdasarkan tabel di atas diperoleh hasil siswa yang mendapat nilai 9 = 19% , yang mendapat nilai 8 = 46%, yang mendapat nilai 7 = 31%, yang mendapat nilai 6 = 4%, dan yang mendapat nilai 5 = 0%.
Dapat disimpulkan bahwa tingkat kerjasama siswa dalam pembelajaran Seni Tari menunjukkan prosentase yang tinggi. Terlihat siswa begitu disiplin dan tanggung jawab, berani mengemukakan ide atau gagasan kepada kelompok lainnya, meskipun belum memakai iringan musik hanya sebatas hitungan.
Keterangan :
a. Nilai 5, apabila siswa sangat kurang aktif, tidak dapat bergerak sesuai dengan unsur - unsur tari (tenaga, ruang, dan waktu), tidak dapat mengeksplorasi gerak, musik dan rancangan busana tari, tidak berani mengemukakan ide/ gagasan dan tidak adanya rasa kebersamaan.
b. Nilai 6, apabila siswa kurang aktif, dapat bergerak sesuai dengan unsur-unsur tari (tenaga, ruang, dan waktu), kurang mengeksplorasi gerak, musik dan rancangan busana tari, kurang berani mengemukakan ide/gagasan dan kurang adanya kerjasama dalam kelompok.
mengemukakan pendapat dan rasa kerjasama yang cukup dijaga. d. Nilai 8, apabila siswa aktif, dapat bergerak sesuai dengan unsur-unsur
tari (tenaga, ruang, dan waktu), dapat bereksplorasi gerak, musik, dan rancangan busana tari, dapat mengemukakan ide/gagasan serta adanya rasa kerjasama yang baik.
[image:33.595.119.514.168.725.2]e. Nilai 9, apabila siswa aktif dan kreatif, dapat bergerak sesuai dengan unsur-unsur tari (tenaga, ruang, dan waktu), dapat bereksplorasi gerak secara bervariasi, iringan musik yang sesuai dengan gerak, busana yang menunjang (sesuai dengan karakter), dapat mengemukakan ide/gagasan dan rasa kerjasama yang sangat baik dalam kelompok. Adapun lembar evaluasi terhadap hasil belajar siswa dalam pendekatan Tari Bertema ini dilakukan berdasarkan penilaian hasil kreativitas siswa.
Tabel 3.5
Penilaian untuk Kategori hasil karya
No. Indikator Kriteria Penilaian
5 6 7 8 9
1 Abdul Aziz H
2 Agung Soni
3 Aldy Kurniawan
4 Anisa Muharomah
5 Anisa Nurjanah
6 Ari Nurachman
7 Asep Angga
8 Dea Lio
9 Deni Ramdan
10 Dinar Herwina
11 Egi Aditya Pratama
15 Eva Lira Anggraeni s
16 Fandi Suliskrianto
17 Fitriah Nur Z
18 Fredi Suwandi
19 Gian Ravaneli
20 Gina Aprilliyanti
21 Ikhsan Candra Gustiono
22 Indra Rachmawan
23 Intan Mega Rahayu
24 Kresna Dwi Prayoga
25 Lia Resti Sapitri
26 Lisna Nuryati
27 Maria Nurfalah
28 Mega Fitri Kusmawan
29 Mesha Renjani
30 Mira Trisnawati
31 Mohamad Reza V
32 Mohamad Ridwan S
33 Nurdiansyah
34 Oki Alexander
35 Rennita Tampubolon
36 Rina Gustiyani
37 Rina Sri Sumiati
38 Robi Gunawan
39 Roni Apriansyah
40 Saleha
41 Sandi Kumbara
42 Sandi Setiadi
43 Selpa Selpia
44 Tedi
45 Tias Marttiana Sadikin
46 Tomi Gumilang
47 Wulan Anisa
48 Wulan Widiawati
Keterangan indikator :
1. Kesesuaian antara gerak dengan tema yang dibawakan 2. Penguasaan gerak
= 13% , yang mendapat nilai 8=35%, yang mendapat nilai 7=23%, yang mendapat nilai 6=23,% dan yang mendapat nilai 5=6%.
Keterangan:
a. Nilai 5, apabila siswa sangat kurang aktif, tidak dapat bergerak sesuai dengan unsur-unsur tari (tenaga, ruang, dan waktu), tidak dapat mengeksplorasi gerak, musik tidak berani mengemukakan ide/gagasan dan tidak adanya rasa kebersamaan.
b. Nilai 6, apabila siswa kurang aktif, dapat bergerak sesuai dengan unsur-unsur tari (tenaga, ruang, dan waktu), kurang mengeksplorasi gerak, musik, kurang berani mengemukakan ide/gagasan.
c. Nilai 7, apabila siswa aktif namun tidak kreatif, cukup bergerak sesuai dengan unsur-unsur tari (tenaga, waktu, dan ruang), cukup mengeksplorasi gerak, musik cukup mengemukakan ide/gagasan dan rasa kerjasama yang cukup di jaga.
d. Nilai 8, apabila siswa aktif, dapat bergerak sesuai dengan unsur-unsur tari (tenaga, ruang, dan waktu), dapat bereksplorasi gerak, musik, dapat mengemukakan ide/gagasan dan rasa kerjasama yang baik. e. Nilai 9, apabila siswa aktif dan kreatif, dapat bergerak sesuai dengan
unsur-unsur tari (tenaga, ruang, dan waktu) dapat bereksplorasi gerak secara bervariasi, bergerak sesuai iringan, dapat mengemukakan ide/gagasan dan rasa kerjasama yang sangat baik dalam kelompok.
kreativitas hasil karya kelompok diperlukan interpretasi sebuah penilaian yang di katagorikan sebagai berikut:
Tabel 3.6
Interpretasi hasil penilaian yang meliputi aktivitas (minat), kreativitas, Kerjasama dan Kreativitas hasil karya
PROSENTASE KATEGORI
0% - 20% Sangat kurang aktif
20,5% - 37,5% Kurang aktif
38,5%-50% Cukup aktif
51,55 – 65,5% Aktif
66% - 100% Sangat Aktif
Keterangan :
Prosentase : Diperoleh dengan cara jumlah skor maksimal 75 dikalikan 100% ( Penilaian dilihat pada table 3.3– 3.6 )
Katagori : Pengelompokkan siswa sesuai dengan prosentase.
Penentuan prosentase diukur menurut pengamatan peneliti sesuai dengan katagori yang sudah ditentukan.
D. Variabel Penelitian
Penting bagi seorang peneliti dapat memahami kedudukan dalam sebuah penelitian. Pada dasarnya pengertian dari variabel di bagi ke dalam 2 bagian penting yakni, adanya variabel bebas dan variabel terikat. Dari ke 2 variabel ini akhirnya akan dilihat adanya prinsip kausalitas ( saling mempengaruhi).
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah ”pembelajaran tari melalui
dalam variabel bebas dan terikat.
Tabel 3.7 Sub Variabel
Variabel Bebas Variabel Terikat
Indikator :
1. Psikomotor 2. Afektif 3. Kognitif
Indikator :
1. Berani tampil 2. Berani bertanya 3. Berani Mengeksplor
E. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah pengertian yang lengkap tentang suatu istilah yang mencakup semua unsur-unsur yang menjadi ciri utama istilah itu yaitu pelaksanaan rencana, cara kerja, rencana untuk dilaksanakan. Definisi operasional dilakukan untuk menghindari ketidak jelasan ruang lingkup dari judul yang di angkat dalam penelitian ini, maka peneliti perlu memberikan batasan tentang istilah-istilah yang digunakan, antara lain :
kemampuan dasar yang dimiliki oleh siswa meliputi kemampuan dasarnya, latar belakang akademisnya, latar belakang sosial ekonominya, dan lain sebagainya. Kesiapan guru untuk mengenal karakteristik siswa dalam pembelajaran merupakan modal utama penyampaian bahan ajar dan menjadi indikator suksesnya pelaksanaan pembelajaran.
2. Seni Tari adalah gerakan dari seluruh bagian tubuh manusia yang disusun selaras dengan irama musiknya serta mempunyai maksud tertentu berdasarkan pendapat Pangeran Suryodiningrat dalam (Dedi Rosala, 1999: 8).
3. Tari Bertema adalah tari yang mengandung suatu tema yang menjadi dasar ide penggarapan tari. Berdasarkan hasil pengamatan meliputi alam sekitar, kehidupan sehari-hari, binatang atau tema lainnya yang menceritakan kesedihan, kebahagian, ketidak adilan, angkara murka, keterbelakangan, keagamaan dan sebagainya. Tari bertema untuk SMP Sandhy Putra ini ini pada prinsipnya merupakan sebuah tarian yang diciptakan oleh siswa melalui hasil kreativitasnya dengan mengembangkan aspek kognitif, afektif dan psikomotornya.
dari luar seperti guru, orang tua, teman, buku, dan lain-lain.
Berdasarkan definisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran tari melalui pendekatan tari bertema dapat meningkatkan minat siswa kelas VIII di SMP Sandhy Putra.
F. Teknik dan Alat Pengumpul Data
1. Teknik Pengumpulan Data a. Observasi
Yaitu studi yang disengaja dan sistematika tentang fenomena dan gejala-gejala psikis dengan cara mengamati dan pencatatan (Kartini Kartono, 1983:42). Teknik observasi ini dipergunakan untuk mengenal dan mengidentifikasi masalah-masalah yang dikemukakan di tempat pelaksanaan sebagai bahan gagasan siswa SMP dalam proses belajar mengajar.
Kegiatan observasi dalam penelitian PTK meliputi tiga tahapan kegiatan, yaitu :
1. Perencanaan
dilakukan suatu tindakan untuk mengatasi permasalahan di kelas. Di antaranya yaitu penggunaan metode yang kurang tepat, sehingga respon dan proses eksplorasi kreativitas siswa tidak tergali bahkan tidak termotivasi (data hasil penilaian observasi terlampir). Yang kedua, kriteria observasi dengan sasaran observasi untuk mengamati penggunaan metode dan pendekatan pembelajaran seni tari.
Tabel 3.8 Kriteria Observasi Kriteria
Observasi
Deskripsi Indikator Indikator Pencapaian
( Aktivitas)
Keaktifan siswa dalam pembelajaran seni tari, yang diekspresikan dalam keberanian mengeksplorasi gerak
Indikator :
1 Siswa memperhatikan materi pelajaran 2 Siswa mengajukan
pertanyaan
3 Siswa mengemukakan pendapat atau saran 4 Siswa melakukan kegiatan
eksplorasi K
(Kreativitas)
Kreativitas siswa dalam berkreasi, bersikap dan berpikir. Memiliki inisiatif
dalam kegiatan
pembelajaran merespon
aktif kreatif.
Mengkomposisi
penggunaan unsur-unsur tari, ruang, tenaga, dan tempo.
Indikator :
1 Siswa mampu menemukan ide atau gagasan baru dalam kreasi tari 2 Siswa mampu
membuat/menata gerak-gerak tari
3 Siswa mampu
mengkomposisikan unsur-unsur tari yaitu ruang, tenaga, dan waktu
Kerjasama
Kemampuan bekerjasama secara kompak baik dalam membuat ide gerak maupun dalam membuat keberhasilan secara
Indikator :
1 Siswa disiplin dalam kegiatan kelompok 2 Siswa bertanggung jawab
Y a n g
ketiga adalah pemilihan alat bantu observasi dengan menggunakan kamera video atau handycam yang dapat merekam dua dimensi informasi, yaitu audio-visual.
2. Pelaksanaan Observasi
Observasi awal dilakukan dengan cara merekam mengenai segala sesuatu yang terjadi pada proses pembelajaran seni tari dan hasil kreasi siswa kelas VIIIA secara kelompok (data terlampir dalam rekaman audio-visual). Kedua, melalui lembar kerja siswa berupa laporan apresiasi tari melalui vcd untuk melihat kemampuan interpretasi dalam mengapresiasi tari (data terlampir)
3. Pembahasan Balikan
Langkah ini merupakan diskusi atau pembahasan mengenai tindakan-tindakan yang telah dilakukan dan yang akan dilakukan selanjutnya serta kemungkinan tindakan yang dapat dikembangkan. Kegiatan diskusi ini dapat dijadikan sebagai tolak ukur pencapaian
kelompok lainnya 4 Siswa bersosialisasi dengan baik
5 Berani mengemukakan ide terhadap kelompok lain Hasil karya Kemampuan menampilkan
hasil kreasinya sesuai dengan tema yang di jadikan sebagai ide /sumber dari proses penciptaan.
1 Kesesuaian antara gerak yang di bawakan dengan tema
2 Penguasaan gerak
3 Kesesuaian dengan iringan 4 Penampilan yang luwes
kelas VIII. Yang terlibat dalam diskusi ini adalah peneliti dan observer pendamping.
b. Wawancara
c. Studi Dokumentasi
2. Alat Pengumpulan Data
a. Alat observasi yaitu pedoman observasi kelas (tabel kriteria observasi pada halaman sebelumnya).
b. Alat perekam kejadian yaitu handycam untuk audio-visual dan
Camera Photo untuk dokumentasi visual
G. Analisis Data
Pada penelitian ini akan dilakukan teknik pengolahan data secara kualitatif dan kuantitatif. Adapun data kuantitatif dengan prosentase digunakan untuk menjelaskan data-data kualitatif.
Keterangan :
Fo : frekuensi observeb yang memiliki alternatif
N : Jumlah siswa
: Bilangan tetap
Alasan menggunakan rumus tersebut adalah untuk melihat keberhasilan siswa secara general melalui ukuran prosentase.
H. Langkah-langkah Penelitian
1. Kegiatan Awal Persiapan Implementasi
a. Mengadakan pertemuan atau dialog dengan Kepala Sekolah, PKS, dan Kurikulum guna membicarakan konsep tindakan kelas. Komponen dan alat pembelajaran yang digunakan beserta tim kerja pemantau.
b. Mempersiapkan cara dan alat pemantauan dan perekam data. Persiapan perangkat dan bahan yang diperlukan untuk melaksanakan tindakan.
c. Mendata kelas dan siswa yang akan terlibat dalam penelitian. 2. Persiapan
a. Persiapan skenario pembelajaran dan tindakan yang akan diberikan di kelas.
b. Pemantapan peneliti untuk melakukan tindakan kelas.
Memastikan kesiapan tim pemantau dalam melaksanakan tindakan. Penelitian dimulai sesuai dengan jadwal yang telah disepakati oleh peneliti, observer, dan kalender pendidikan sekolah. Sebelum dimulai dilakukan cek dan ricek mengenai komponen-komponen tindakan seperti:
- Memastikan kesiapan : skenario pembelajaran, draf model tindakan dengan konsep pendekatan tari bertema
- Melaksanakan tindakan dengan konsep pendekatan tari bertema model PTK dengan mapping pembelajaran bersiklus, alat dan sarana pembelajaran, di antaranya kaset rekaman tari tani, tari merak, whiteboard, lembar kerja siswa, tape recorder, selendang dan vcd, dan persiapan mental, konsentrasi dan busana yang rapi. - Melaksanakan tindakan kelas melalui pendekatan tari bertema
Melalui Pendekatan Tari Bertema untuk Meningkatkankan Minat siswa dengan Model PTK
Menyampaikan tujuan dan mempersiapkan siswa
Langkah 2:
Menjelaskan tentang pengertian tari bertema yang dapat dijadikan sebagai dasar proses penciptaan gerak tari
Langkah 3:
Apresiasi tari bertema dengan ide gagasan mengenai lingkungan alam sekitar diantaranya aktivitas manusia dan perilaku hewan.
Langkah 1:
Apersepsi memotivasi siswa melalui pendekatan tari bertema
Mendemonstrasikan kreasi tari bertema Langkah 1:
Mengeksplorasi gerak tari melalui ide/gagasan Langkah 2:
Mengeksplorasi gerak berdasarkan unsur-unsur tari (tenaga, ruang dan waktu)
Langkah 3:
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENTASI
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan pada mata pelajaran Seni Tari dikelas VIII SMP Sandhy Putra serta hasil analisis data yang diperoleh, maka peneliti memberikan kesimpulan :
1. Bahwa Kegiatan Belajar Mengajar melalui pendekatan tari bertema dapat menumbuhkan minat siswa pada mata pelajaran Seni Tari.
2. Proses Penciptaan kreasi tari melalui ide dan gagasan dari pengamatan lingkungan sekitar dan aktivitas manusia dapat meningkatkan kreativitas tari siswa
3. Pemilihan Metode, Strategi, media dan sarana pembelajaran praktek ataupun teori tentang tari dapat mempengaruhi proses dan hasil pembelajaran.
4. Melalui kemampuan guru dalam membuat, memilih dan mengaplikasikan pendekatan pembelajaran di kelas sangat mempengaruhi hasil pembelajaran. Hal tersebut dapat terlihat dari proses dan hasil pembelajaran siswa, tingkat respon, minat dan kreativitas siswa meningkat.
B. Rekomendasi
Melalui serangkaian proses penelitian tindakan kelas, maka peneliti menguraikan beberapa implikasi untuk pelaksanaan kegiatan belajar mengajar khususnya Seni Tari.
Adapun implikasi tersebut ditujukan kepada : 1. Bagi Guru
- Profesionalitas guru sebagai praktisi pendidikan Seni Tari seyogyanya mampu mendayagunakan potensi seni tradisi Nusantara sebagai upaya pembentukan pribadi siswa, agar senantiasa mencintai budayanya sendiri.
- Pendayagunaan tersebut dikemas dalam pembelajaran melalui pendekatan tari bertema sebagai upaya untuk menumbuhkan minat siswa dalam pembelajaran Seni Tari.
2. Bagi SMP Sandhy Putra
- Untuk menunjang pencapaian tujuan pembelajaran Seni Tari sesuai dengan yang diharapkan, direkomendasikan kepada pihak sekolah sarana dan prasarana menjadi perhatian utama.
- Pelaksanaan pembelajaran Seni Tari pada tingkat sekolah menengah pertama dapat membantu pembentukan sikap pribadi siswa yang baik, oleh karena itu hendaknya pembelajaran Seni Tari diberikan dan dilaksanakan pada setiap jenjang kelas. - Dengan memaksimalkan kegiatan apreasiasi seni di luar sekolah dapat
meningkatkan apresiasi dan kreativitas seni siswa termasuk juga pada popularitas sekolah di tengah-tengah lembaga pendidikan menengah yang lain.
-DAFTAR PUSTAKA
Achmadi, H. Abu dan Cholid Narbuko ( ). Metodologi Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara.
Alipandie Imansyah. (1984). Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA). Surabaya: Usaha Nasional
Depdiknas. (2001). Pedoman Penciptaan Suasana Sekolah yang Kondusif Dalam Rangka Pembudayaan Budi Pekerti Luhur Bagi Warga Sekolah
edisi II. Jakarta: Ditjen Dikdasmen Depdiknas.
Muslihuddin. (2009). Kiat Sukes Melakukan Penelitian Tindakan Kelas Edisi III. Bandung: CV Lotus Mandiri.
Rosala, Dedi dan Pertiwi Nugraha. (1999). Seni Tari SLTP. Bandung: Humaniora Utama Press.
Rusyana, Yus. (1993). Wawasan Budaya Bagi Kesenian. Bandung: Mimbar Pendidikan Bahasa dan Seni No.XIX FPBS IKIP Bandung.
Sagala, Syaiful. (2005). Konsep Dan Makna Pembelajaran: Untuk Membantu
Memecahkan Problematika Belajar dan Mengajar. Bandung: Alfabeta.
Sudjana, S. (2004). Manejemen Program Pendidikan untuk Pendidikan
Nonformal dan Pengembangan Sumber Daya Manusia. Bandung: Falah
Production.
Surakhmad, Winarno. (1982). Pengantar Interaksi Mengajar-Belajar Edisi ke IV. Bandung: Tarsito.
Sudjana, N. (2002). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung : Rosdakarya.
Tim Penyusun Pusat Bahasa. (2001). Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi III. Jakarta: Balai Pustaka