LKjIP Kabupaten Purworejo Tahun 2016
60 BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Akuntabilitas kinerja adalah perwujudan kewajiban suatu
instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan/
kegagalan pelaksanaan Program dan Kegiatan yang telah diamanatkan
para pemangku kepentingan dalam rangka mencapai misi organisasi
secara terukur dengan sasaran/target kinerja yang telah ditetapkan
melalui laporan kinerja instansi pemerintah yang disusun secara
periodik. Setiap entitas Akuntabilitas Kinerja diwajibkan menyusun dan
menyajikan laporan kinerja atas prestasi kerja yang dicapai
berdasarkan Penggunaan Anggaran yang telah dialokasikan.
A. Kerangka Pengukuran Kinerja
Tujuan pengukuran kinerja adalah untuk menilai keberhasilan
dan kegagalan pelaksanaaan kegiatan sesuai dengan program, sasaran yang telah ditetapkan untuk mewujudkan misi dan visi
pemerintah. Dasar ketentuan pengukuran kinerja adalah Keputusan Kepala LAN Nomor 239/IX/618/2003 tentang tentang
Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dan Peraturan Menteri Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan
Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja.
Metode kajian untuk menyimpulkan hasil pengukuran kinerja
capaian sasaran strategis dilakukan dengan teknik sebagai berikut
ini.
1. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam
penyusunan LKjIP Kabupaten Purworejo Tahun 2016 adalah
sebagai berikut:
a. Daftar isian. Berupa blangko isian data performance
masing-masing indikator, disampaikan kepada SKPD
pengelola urusan untuk diisi sesuai dengan data kondisi
capaian dengan tahun 2016.
b. Dokumentasi. Dokumentasi adalah teknik pengumpulan
LKjIP Kabupaten Purworejo Tahun 2016
61 mendokumentasikan melalui pencatatan data dari SKPD
atau sumber lainnya sesuai dengan kebutuhan.
2. Tahapan Pengolahan Data
Tahapan pengolahan data yang dilakukan dalam pelaksanaan evaluasi ini adalah:
a. Editing. Pada tahap ini dilakukan pengecekan kembali atau melakukan koreksi data apabila terjadi kesalahan format ejaan atau versi penulisan angka desimal dan sebagainya agar data benar-benar sesuai dengan kondisi senyatanya. b. Tabulasi. Tabulasi ini dilakukan untuk menyusun data
dalam bentuk tabel agar memudahkan untuk dilakukan analisis.
3. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penyusunan LKjIP ini menggunakan analisis perbandingan. Pada kajian analisis perbandingan ini digunakan untuk membandingkan target dengan realisasi capaian indikator kinerja sasaran. Analisis perbandingan tersebut sebagai berikut ini.
a. Perbandingan Target dan Realisasi Kinerja Tahun 2016 Dari hasil Perbandingan Target Kinerja Tahun 2016 dengan Realisasi Capaian Kinerja Tahun 2016 dapat diketahui status capaian masing-masing indikator yang dibedakan menjadi 2 (dua) kategori, yaitu sebagai berikut ini.
1) Tercapai. Apabila capaian kinerja Tahun 2016, telah tercapai 81% atau lebih dari Target Tahun 2016 (>81%). Simbol yang digunakan adalah tanda (O) warna hijau.
2) Tidak Tercapai. Apabila capaian kinerja Tahun 2016,
kurang dari 80% dari Target Tahun 2016 (<80%). Simbol yang digunakan adalah tanda (<) warna merah.
b. Perbandingan Target Kinerja RPJMD Tahun 2016-2021 dan Realisasi Kinerja Tahun 2016
Hasil Perbandingan Target Kinerja Tahun 2016-2021 dan Realisasi Kinerja Tahun 2016 akan dapat diketahui status
capaian masing-masing indikator yang dibedakan menjadi 3 (tiga) kategori, yaitu sebagai berikut :
LKjIP Kabupaten Purworejo Tahun 2016
Kriteria status capaian tersebut didasarkan pada
pemikiran-pemikiran sebagai berikut:
Time frame RPJMD yang dievaluasi adalah 2016 s.d. 2021. Jika diterjemahkan dalam tahun kalender adalah tahun 2016, 2017, 2018, 2019, 2020 dan 2021. Untuk penilaian tahun 2016, 2017, 2018, 2019, dan
2020 masih menggunakan 3 (tiga kriteria, yaitu
Tercapai, Akan Tercapai, dan Tidak Tercapai). Jadi
untuk tahun 2016 yang merupakan tahun awal dari RPJMD, maka penilaian masih juga menetapkan 3
(tiga) kriteria, yaitu Tercapai, Akan Tercapai, dan Tidak Tercapai.
Secara matematis target prestasi setiap tahun adalah sebesar 20 % atau yang dapat ditunjukkan dalam
4. Kategorisasi Capaian Kinerja
Sesuai SK Kepala LAN No. 239/IX/6/8/2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, maka hasil pengukuran capaian kinerja dikatagorikan menggunakan skala pengukuran tersebut dibawah ini :
Rentang Capaian Kategori
> 100 Sangat Baik
86-99 Baik Sekali
71-85 Baik
55-70 Cukup
LKjIP Kabupaten Purworejo Tahun 2016
63 B. Capaian Kinerja
Setiap instansi pemerintah perlu menetapkan Indikator
Kinerja Utama (IKU) yang berguna untuk mengukur kinerjanya.
Pengukuran Indikator Kinerja Utama (IKU) dapat dijadikan
pedoman untuk meningkatkan kinerja dan akuntabiltas kinerja
pemerintah.
1. Target dan Realisasi Kinerja
Hasil pengukuran terhadap Indikator Kinerja Utama (IKU)
Kabupaten Purworejo Tahun 2016 dapat dilihat pada tabel 3.2.
dengan rincian 96 indikator sebagai berikut:
1) Indikator dengan status Tercapai berjumlah 89 indikator
atau 92,71 %.
2) Indikator dengan status Tidak Tercapai berjumlah 7
indikator atau 7,29 %.
Berdasarkan tabel 3.3. Analisis Perbandingan Capaian
Indikator Kinerja Utama Kabupaten Purworejo Tahun 2016
terhadap Target Akhir RPJMD Tahun 2016-2021, di tahun 2016
dapat direkapitulasi dari 96 indikator terdapat :
1) Indikator dengan status Tercapai berjumlah 35 indikator atau 36,46%.
2) Indikator dengan status Akan Tercapai berjumlah 57 indikator atau 59,38%.