• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TENGAH | LKJIP LKJ-IP BPMD 2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK TENGAH | LKJIP LKJ-IP BPMD 2016"

Copied!
84
0
0

Teks penuh

(1)

KATA PENGANTAR

Sebagai Lembaga Teknis Daerah di bidang Pemberdayaan Masyarakat, BPMD Kabupaten Lombok Tengah memiliki kewajiban untuk menyampaikan laporan tentang pelaksanaan tugas pokoknya secara periodik, jelas serta tepat waktu. Laporan tersebut berupa kegiatan teknis operasional maupun teknis administratif yang diselenggarakan oleh Bidang maupun Sekretariat di bawah koordinasi Kepala BPMD seperti tersebut dalam Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Lombok Tengah dan Peraturan Bupati Lombok Tengah Nomor 22 Tahun 2013 tentang Rincian Tugas Pokok dan Fungsi BPMD Kabupaten Lombok Tengah.

LKj-IP Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Lombok Tengah ini di susun berlandaskan Inpres Nomor 7 Tahun 1995 dengan Metode dan Sistematika laporan mengacu pada Pedoman Penyusunan Pelaporan Kinerja Instansi Pemerintah dari LAN RI Tahun 1995 dan peraturan–peraturan yang ada.

Laporan Akuntabilitas Kinerja yang di buat oleh BPMD Kabupaten Lombok Tengah, sesungguhnya memiliki dua fungsi utama, yaitu sebagai sarana untuk menyampaikan pertanggungjawaban atas keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan misi organisasi dan juga sebagai wahana untuk melaksanakan evaluasi dan sebagai bahan perencanaan tugas berikutnya.

Guna memenuhi kedua fungsi utama itu, laporan akuntabilitas kinerja ini secara garis besarnya berisikan informasi mengenai rencana kinerja dan capaian kinerja selama tahun 2016. Sementara itu, capaian kinerja merupakan hasil realisasi seluruh kegiatan selama tahun 2016 yang memang diarahkan bagi pemenuhan target yang ditetapkan dalam rencana kinerja 2016. Penyampaian informasi kinerja ini merupakan bentuk pertanggungjawaban kinerja kepada para stakeholders. Di sini, informasi kinerja yang ada sepenuhnya akan dimanfaatkan oleh dan untuk perbaikan kinerja BPMD Kabupaten Lombok Tengah dalam upaya pemenuhan visi dan misinya.

Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari harapan sehingga saran dan kritik yang konstruktif dari semua pihak sangat kami harapkan untuk penyempurnaan lebih lanjut.

Demikian semoga laporan ini dapat memberikan manfaat sesuai dengan Visi dan Sistem Akuntabilitas dalam mewujudkan Good Governance.

Praya, Januari 2017 PLT Kepala Dinas PMD Kabupaten Lombok Tengah,

(2)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI………. RINGKASAN EKSEKUTIF... BAB I PENDAHULUAN……….………...…... I.1. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi BPMD…... I.2. Data Kepegawaian………... I.3. Struktur Organisasi BPMD...

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA... II.1. Rencana Strategis BPMD... II.2. Rencana Kinerja Tahunan………….……... II.3 Indikator Kinerja Utama (IKU) BPMD………...……… II.4 Perjanjian Kinerja BPMD Tahun 2016……….

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA………... III.1. Skala Pengukuran Evaluasi Kinerja BMPD Tahun 2016... III.2. Evaluasi Kinerja Pencapaian Sasaran BPMD Tahun 2016... III.2.1 Sasaran 1………. III.3. Evaluasi Pencapaian Kinerja Pencapaian Tujuan Strategis BPMD Tahun 2016... III.4. Akuntabilitas Keuangan...

BAB IV PENUTUP...

LAMPIRAN :

1. Dokumen-dokumen pendukung pencapaian target kinerja pencapaian sasaran dalam perjanjian kinerja

2. Daftar prestasi/penghargaan yang diperoleh BPMD Tahun 2016 3. Tabel hubungan antar dokumen perencanaan

4. Tabel hubungan antar IKU Kabupaten dan IKU BPMD

(3)

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKj-IP) Tahun 2016 ini disusun berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang SAKIP tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) yang kemudian ditindaklanjuti dengan Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia (LAN – RI) tentang Pedoman Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP).

LKj-IP yang dibuat ini pada hakekatnya merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban tertulis atas keberhasilan ataupun kegagalan Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (BPMD) Kabupaten Lombok Tengah dalam menjalankan misi organisasi yang telah tetapkan.

LKj-IP yang dibuat ini juga merupakan sebagian bahan yang digunakan untuk penyusunan LKj-IP Kabupaten Lombok Tengah sebagai perwujudan pelaksanaan penyelenggaraan kegiatan serta cara pencapaian tujuan yang telah ditetapkan sesuai Rencan Strategis (Renstra) Kabupaten Lombok Tengah.

Secara garis besar dapat disampaikan disini, bahwa LKj-IP BPMD Kabupaten Lombok Tengah ini menggambarkan tingkat capaian sasaran atau tujuan yang telah ditetapkan dalam rangka pencapaian visi dan misi yang ingin dicapai oleh BPMD Kabupaten Lombok Tengah, dengan menggunakan pendekatan indikator kinerja yang diukur baik secara kuantitatif maupun kualitatif, dengan memperhitungkan indikator masukan (input), keluaran (output), hasil (outcome), manfaat (benefit), dan dampak (impact) yang dilaksanakan pada tahun 2016.

Pengukuran terhadap rencana kinerja tahunan BPMD Kabupaten Lombok Tengah yang tentatifnya tertuang dalam 6 (enam) tujuan dan 10 (sepuluh) sasaran sebagai tahapan dalam upaya pencapaian sasaran dan tujuan yang tertuang dalam Renstra, maka secara kuantitatif kinerja BPMD Kabupaten Lombok Tengah mencapai angka 100 % dan untuk kinerja keuangan 99,25% (termasuk dalam kategori baik jika diukur secara kualitatif).

Agar dapat mempertahankan dan memperbaiki kinerja yang telah dicapai tersebut, sangat diharapkan adanya kerjasama dan saling pengertian antara berbagai pihak yang terkait dengan tugas dan fungsi BPMD dalam bentuk pemberian masukan kepada BPMD tentang sejauh mana tingkat kepuasan yang diterima atas pelayanan baik di bidang teknis operasional maupun di bidang administrasi yang sudah diberikan oleh organisasi, serta dapat memberikan masukan tingkat pelayanan seperti apa yang diharapkan dari BPMD.

(4)

PENDAHULUAN

I.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi BPMD

Di dalam Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, antara lain menegaskan bahwa “Pemberian Otonomi Luas kepada Daerah diarahkan untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pelayanan, pemberdayaan dan peran serta masyarakat”. Daerah memiliki kewenangan membuat kebijakan daerah untuk memberi pelayanan, penyertaan peran serta, prakarsa dan pemberdayaan masyarakat yang bertujuan pada Peningkatan kesejahteraaan rakyat. Oleh karena itu kebijakan pemberdayaan masyarakat merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kebijakan Otonomi Daerah yang luas, nyata dan bertanggung jawab yang diletakkan di Daerah Kabupaten dan Kota.

Bertitik tolak pada hal tersebut di atas, bahwa salah satu upaya mempercepat kesejahteraan masyarakat adalah melalui pemberdayaan masyarakat dan dalam rangka itu berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Tengah Nomor 3 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Lombok Tengah, dibentuk Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Lombok Tengah sebagai salah satu lembaga Teknis Daerah sebagai unsur pendukung tugas Bupati dibidang pemberdayaan masyarakat dan desa. Adapun Tugas Pokok dan fungsi Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Lombok Tengah, berdasarkan Keputusan Bupati Lombok Tengah Nomor 41 Tahun 2008, tentang Tugas Pokok dan Fungsi Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Lombok Tengah adalah “merencanakan, mengawasi, mengendalikan dan mengkoordinasikan kegiatan Badan dalam merumuskan kebijakan, mengkoordinasikan, memfasilitasi dan melaksanakan standarisasi teknis di bidang Pembedayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa/Kelurahan”. Dan untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Badan menjalankan fungsi :

a. Penyiapan perumusan kebijakan di bidang Pemerintahan Desa dan Kelurahan, kelembagaan dan pelatihan masyarakat, pemberdayaan adat dan social budaya masyarakat, usaha ekonomi masyarakt, sumber daya alam dan teknologi tepat guna; b. Pelaksanaan koordinasi dan fasilitasi dibidang Pemerintahan Desa dan Kelurahan,

kelembagaan dan pelatihan masyarakat, pemberdayaan adat dan social budaya masyarakat, usaha ekonomi masyarakat, sumber daya alam dan teknologi teknologi tepat guna sesuai peraturan perundang-undangan;

(5)

d. Pemberian bimbingan tekhnis di bidang Pemerintahan Desa dan Kelurahan, kelembagaan dan pelatihan masyarakat, pemberdayaan adat dan social budaya masayarakat, usaha ekonomi masayarakt, sumber daya alam dan teknologi tepat guna; e. Pelaksanaan pengawasan di bidang Pemerintahan Desa dan Keluarahan, kelembagaan

dan pelatihan masyarakat, pemberdayaan adat dan social budaya masyarakat, usaha ekonomi masyarakat, sumber daya alam dan teknologi tepat guna;

f. Pelaksanaan administrasi pada Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa;

g. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas administrasi Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa;

h. Melaksanakan tugas lainnya yang diperintah oleh Bupati Lombok Tengah.

Dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa didukung oleh adanya struktur organisasi yang terdiri dari :

a. Unsur Pimpinan adalah kepala Badan

b. Unsur Pembantu Pimpinan adalah Sekretaris, terdiri dari : 1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

2) Sub Bagian Perencanaan 3) Sub Bagian Keuangan

c. Unsur Pelaksana adalah Bidang, terdiri dari : 1) Bidang Pengembangan

a. Sub Bidang Pengembangan Kelembagaan

b. Sub Bidang Pengembangan Partisipasi Masyarakat 2) Bidang Sosial Budaya

a. Sub Bidang Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga b. Sub Bidang Peningkatan Kesejahteraan Sosial

3) Bidang Pemberdayaan Usaha Ekonomi Masyarakat a. Sub Bidang Usaha Ekonomi Mikro

b. Sub Bidang Sumber Daya Alam dan Teknologi Tepat Guna 4) Bidang Pemerintahan Desa/Kelurahan

a. Sub Bidang Pengembangan Kapasitas Pemerintahan Desa/Kelurahan b. Sub Bidang Pembinaan Keuangan dan Aset Desa

Penjabaran lebih lanjut dari tugas pokok dan fungsi tiap unsur dari struktur organisasi BPMD Kabupaten Lombok Tengah adalah sebagai berikut :

1. Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa mempunyai tugas melaksanakan semua usaha dan kegiatan dibidang Pemberdayaan Masyarakat dan Desa yang ditugaskan oleh Bupati berdasarkan Ketentuan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku dan petunjuk pelaksanaannya.

(6)

2. Merumuskan kebijakan operasional pembangunan daerah dibidang Pemberdayaan Masyarakat dan Desa;

3. Melaksanakan koordinasi, konsultasi dan kerja sama dengan unsur Pemerintahan Daerah dan masyarakat dalam usaha pelaksanaan tugas dan fungsi Badan;

4. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan atasan.

2. Sekretariat Badan yang dipimpin oleh seorang sekretaris mempunyai tugas memberikan pelayanan teknis dan administrasi kepada semua unsur di lingkunganbadan.

Untuk melaksanakan tugas tersebut, Sekretariat mempunyai fungsi: 1. Perumusan perencanaan dan program kegiatan;

2. Penyusunan anggaran dan pengelolaan urusan keuangan;

3. Pengelolaan perlengkapan, kepegawaian dan urusan rumah tangga;

4. Pelaksanaan administrasi dan tata usaha;

5. Pengkoordinasian dan evaluasi pelaksanaan pada bidang-bidang di BPMD;

6. Pelaksanaan Monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas kesekretariatan;

7. Melaksanakan tugas lainnya yang diperintahkan oleh Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Lombok Tengah.

a. Sub Bagian Umum mempunyai tugas :

1. Menyusun rencana kebutuhan pegawai pada tiap tahun anggaran sesuai dengan formasi yang ada;

2. Memeriksa, menyusun dan menyelesaikan daftar rencana usulan Kenaikan Pangkat, Gaji Berkala, Penyusunan Daftar Rencana Pegawai yang akan Pensiun dan membuat DP3 serta Surat Izin dan Cuti Pegawai;

3. Menyusun kebutuhan barang, alat-alat kantor berdasarkan usulan dari unit kerja di lingkungan Badan sebagai bahan masukan perencanaan dinas;

4. Mengkoordinasikan dan memberi petunjuk kepada staf cara mengumpulkan, mengelola data perlengkapan kantor;

(7)

6. Mencatat mengagendakan, mengekspedisikan surat masuk dan surat keluar;

7. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

b. Sub Bagian Keuangan mempunyai Tugas: 1. Melaksanakan penyusunan anggaran;

2. Melaksanakan pengelolaan perbendaharaan;

3. Melaksanakan pertanggungjawaban serta laporan keuangan;

4. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

c. Sub Bagian Perencanaan mempunyai tugas:

1. Menghimpun program dan perencanaan kegiatan Sekretariat Badan, Bidang Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat, Bidang Pengembangan, Bidang Sosial Budaya, Bidang Pemerintahan Desa dan Kelurahan;

2. Melaksanakan pengolahan dan penyajian data terhadap pelaksanaan kegiatan Sekretariat Badan, dan semua bidang;

3. Menyusun laporan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan di Lingkungan Badan;

4. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan.

3. Bidang Pengembangan BPMD

Bidang Pengembangan mempunyai tugas pokok memimpin, merencanakan, mengatur, mengawasi, dan mengkoordinasikan kegiatan bawahan dalam melaksanakan sebagian tugas Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa dalam penyusunan rencana program, bahan perumusan dan penjabaran kebijaksanaan teknis di bidang Pengembangan.

Dalam menjalankan tugas pokoknya itu, Bidang Pengembangan BPMD mempunyai fungsi:

1) Penyiapan perumusan kebijakan, koordinasi dan fasilitasi pelaksanaan pembangunan partisipasi masyarakat;

2) Penyiapan perumusan kebijakan, koordinasi dan fasilitasi pelaksanaan pembangunan partisipasi masyarakat;

(8)

4) Penyiapan perumusan kebijakan, koordinasi dan fasilitasi pelaksanaan pelatihan masyarakat.

5) Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas bidang

6) Pengkajian dan pemberian pertimbangan teknis terhadap masalah-masalah di bidang pengembangan masyarkat.

7) Pelaksanaan tugas-tugas lain yang dilimpahkan oleh atasan sesuai bidang tugasnya.

a. Sub Bidang Pengembangan Kelembagaan mempunyai tugas :

1. Penyusunan Rencana Kerja anggaran (RKA) program kerja sub bidang;

2. Penyiapan bahan dalam pelaksanaan, pengumpulan, pengolahan, analisa data profil Desa/Kelurahan dan Kelembagaan;

3. Persiapan bahan pedoman, prosedur, dan petunjuk teknis Bidang Pengembangan Kelembagaan

4. Penyiapan bahan koordinasi, informasi dan sinkronisasipelaksanaan kerja di bidang pengembangan kelembagaan dengan satuan kerja perangkat daerah/instansi terkait

5. Pelaksanaan pembinaan teknis pengembangan kelembagaan

6. Pelaksanaan pelatihan pengembangan kelembagaan dan perencanaan partisipatif

7. Pengkajian dan pemberian pertimbangan teknis terhadapmasalah-masalah dibidang pengembangan kelembagaan;

8. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas sub bidang; 9. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang dilimpahkan oleh atasan sesuai dengan

bidang tugasnya.

10. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang dilimpahkan oleh atasan sesuai bidang tugasnya.

b. Sub Bidang Pengembangan Partisipasi Masyarakat mempunyai tugas: 1. Penyusunan Rencana Kerja Anggaran (RKA) program kerja Sub Bidang;

2. Penyiapan bahan pedoman dan petunjuk teknis di bidang pengembangan partisipasi masyarakat;

3. Penyiapan bahan koordinasi, informasi dan sinkronisasi pelaksanaan program kerja perangkat daerah /instansi terkait;

4. Pelaksanaan Pembinaan dan bimbingan teknis penyelenggaraan Pengembangan Partisipasi Masyarakat;

5. Memfasilitasi pengembangan kegiatan infrastruktur masyarakat;

6. Pengkajjian dan pemberian pertimbangan teknis terhadap masalah-masalah dibidang pengembangan partisipasi masyarakat;

7. Memfasilitasi peningkatan peran masyarakat dalam penataan dan pendayagunaan ruang kawasan pedesaan;

8. Memfasilitasi kebijakan pengembangan SDM;

9. Menyelenggarakan pelatihan teknis pengembangan partisipasi masyarakat pedesaan;

10. Pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas sub bidang pengembangan masyarakat;

(9)

4. Bidang Sosial Budaya Masyarakat

Bidang Sosial Budaya Masyarakat mempunyai tugas pokok memimpin, merencanakan, mengatur, mengawasi, dan mengkoordinasikan kegiatan bawahan dalam melaksanakan pemberdayaan adat dan sosial budaya masyarakat.

Dalam menjalankan tugas pokoknya itu, Bidang Sosial Budaya BPMD mempunyai fungsi:

1) Penyiapan perumusan kebijakan, koordinasi dan fasilitasi pelaksanaan pembinaan budaya lokal/daerah.

2) Penyiapan perumusan kebijakan, koordinasi dan fasilitasi pelaksanaan peningkatan pemberdayaan perempuan.

3) Penyiapan perumusan kebijakan, koordinasi dan fasilitasi pelaksanaan peningkatan pemberdayaan kesejahteraan sosial

4) Penyiapan perumusan kebijakan, koordinasi dan fasilitasi pelaksanaan pengembangan dan perlindungan tenaga kerja perdesaan dan perkotaan.

5) Fasilitasi pemberdayaan serta penguatan lembaga adat dalam persfektif pemberdayaan masyarakat untuk memperkuat nilai – nilai sosial budaya lokal.

6) Pelaksanaan monitoring evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas bidang

7) Pelaksanaan tugas-tugas lain yang dilimpahkan oleh atasan sesuai dengan bidang tugasnya.

a. Sub Bidang Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga mempunyai tugas: 1. Penyiapan perumusan kebijakan, koordinasi dan fasilitasi pelaksanaan

pemberdayaan perempuan;

2. Penyiapan perumusan kebijakan, koordinasi dan fasilitasi pelaksanaan pemberdayaan dan peningkatan kesejahteraan keluarga;

3. Pengembangan pelayanan kesehatan desa melalui program refitalisasi posyandu, perlindungan ibu dan anak, dan makanan pendamping tambahan anak sekolah; 4. Peningkatan peranan perempuan melalui kesetaraan dan keadilan, termasuk

perlindungan terhadap kaum perempuan dan anak;

5. Penyiapan perumusan kebijakan, koordinasi dan fasilitasi pelaksanaan pengkajian dan pemberian pertimbangan teknis terhadap masalah-masalah dibidang pemberdayaan dan kesejahteraan keluarga kepada atasan;

6. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas sub bidang; 7. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang dilimpahkan oleh atasan sesuai bidang

tugasnya.

b. Sub Bidang Peningkatan Kesejahteraan Sosial mempunyai tugas:

1. Penyiapan perumusan kebijakan, koordinasi dan fasilitasi pelaksanaan pembinaan tradisi dan budaya lokal;

2. Penyiapan perumusan kebijakan, koordinasi dan fasilitasi pelaksanaan pembinaan dan peningkatan kesejahteraan sosial;

(10)

4. Penguatan jaringan kemitraan dengan lembaga masyarakat dalam rangka peningkatan kesejahteraan sosial, pembinaan tradisi budaya lokal, serta perlindungan tenaga kerja perdesaan dan perkotaan;

5. Pengembangan kapasitas aparatur dalam rangka penanganan masalah kesejahteraan sosial, pembinaan tradisi dan budaya lokal, serta perlindungan tenaga kerja perdesaan dan perkotaan;

6. Pengkajian dan pemberian pertimbangan teknis terhadap masalah-masalah di bidang peningkatan kesejahteraan sosial, pembinaan tradisi dan budaya lokal, serta perlindungan tenaga kerja perdesaan dan perkotaan kepada atasan;

7. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas sub bidang; 8. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang dilimpahkan oleh atasan sesuai bidang

tugasnya.

5. Bidang Pemberdayaan Usaha Ekonomi Masyarakat

Bidang Pemberdayaan Usaha Ekonomi Masyarakat mempunyai tugas pokok memimpin, merencanakan, mengatur, mengawasi, dan mengkoordinasikan kegiatan bawahan dalam melaksanakan sebagian tugas Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa dalam pelayanan pengembangan usaha ekonomi masyarakat, fasilitasi dan koordinasi pengelolaan Sumber Daya Alam serta pendayagunaan Teknologi Tepat Guna.

Dalam menjalankan tugas pokoknya itu, Bidang Pemberdayaan Usaha Ekonomi Masyarakat BPMD mempunyai fungsi:

1) Pengkoordinasian penyusunan Rencana Kerja Anggaran (RKA) dan program Kerja sub bidang.

2) Perumusan kebijakan, koordinasi dan fasilitasi pelaksanaan pengembangan pertanian pangan, produksi dan peningkatan ketahanan pangan masyarakat.

3) Perumusan kebijakan, koordinasi dan fasilitsi pelaksanaan pengembangan lembaga keuangan mikro perdesaan, usaha ekonomi keluarga dan kelompok masyarakat serta pengembangan produksi dan pemasaran hasil usaha masyarakat.

4) Konservasi & rehabilitasi lingkungan, pemanfaatan lahan & pesisir perdesaan, pemetaan kebutuhan dan pengkajian Teknologi Tepat Guna, prasarana dan sarana perdesaan, serta pemasyarakatan dan kerjasama teknologi perdesaan.

5) Perumusan pedoman dan petunjuk teknis di bidang Pemberdayaan Usaha Ekonomi Mikro, SDA dan TTG.

6) Pelaksanaan koordinasi dan sinkronisasi program/kegiatan di bidang Pemberdayaan Usaha Ekonomi Mikro, SDA dan TTG dengan satuan kerja perangkat daerah/instansi terkait.

7) Koordinasi, fasilitasi dan pelaksanaan pembinaan terhadap lembaga Ekonomi masyarakat dan Penguatan lembaga ekonomi masyarakat.

(11)

9) Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas sub bidang. 10) Pelaksanaan tugas-tugas lain yang dilimpahkan oleh atasan sesuai bidang tugasnya. a. Sub Bidang Usaha Ekonomi Mikro Mempunyai Tugas:

1. Penyusunan Rencana Kerja Anggaran (RKA) dan program kerja sub bidang; 2. Penyiapan perumusan kebijakan,koordinasi dan fasilitasi pelaksanaan

pengembangan pertanian pangan dan penigkatan ketahanan pangan masyarakat; 3. Penyiapan perumusan kebijakan, koordinasi dan fasilitasi pelaksanaan

pengembangan lembaga keuangan mikro perdesaan;

4. Penyiapan perumusan kebijakan, koordinasi dan fasilitasi pelaksanaan pengembangan usaha ekonomi keluarga dan kelompok masyarakat serta pengembangan produksi dan pemasaran hasil usaha masyarakat;

5. Penyiapan bahan pedoman dan petunjuk teknis di bidang usaha ekonomi mikro; 6. Penyiapan bahan koordinasi, fasilitasi dan pelaksanaan pembinaan terhadap

lembaga ekonomi masyarakat dan penguatan lembaga ekonomi masyarakat; 7. Penyiapan bahan koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan program kerja di bidang

usaha ekonomi mikro dengan satuan kerja perangkat daerah/instansi terkait; 8. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas sub bidang; 9. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang dilimpahkan oleh atasan sesuai bidang

tugasnya.

b. Sub Bidang Sumber Daya Alam dan Teknologi Tepat Guna:

1. Penyusunan Rencana Kerja Anggaran (RKA) dan program kerja sub bidang; 2. Penyiapan perumusan kebijakan, koordinasi dan fasilitasi pelaksanaan konservasi

dan rehabilitasi lingkungan, pemanfaatan lahan pesisir pedesaan, serta prasarana dan sarana perdesaan;

3. Penyiapan perumusan kebijakan, koordinasi dan fasilitasi pemetaan kebutuhan dan pengkajian teknologi tepat guna serta pemasyarakatan dan kerjasama teknologi tepat guna;

4. Penyiapan bahan pedoman dan petunjuk teknis di bidang pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA) dan TTG;

5. Penyiapan bahan koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan program kerja di bidang pengelolaan sumber daya alam dan TTG dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah / Instansi terkait;

6. Pelaksanaan Fasilitasi kerjasama dalam pengelolaan SDA secara ekonomis dan berwawasan linkungan dengan instansi pemerintah, lembaga swadaya masyarakat atau swasta;

7. Pengkajian dan pemberian pertimbangan teknis terhadap masalah-masalah di bidang pengelolaan SDA serta pemasyarakatan dan pemanfaatan teknologi tepat guna kepada atasan;

8. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas sub bidang; 9. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang dilimpahkan oleh atasan sesuai bidang

tugasnya.

6. Bidang Pemerintahan Desa dan Kelurahan

(12)

Pengembangan Desa dan Kelurahan, administrasi pemerintahan desa dan kelurahan, fasilitasi Badan Perwakilan Desa, fasilitasi pengelolaan keuangan dan aset desa, pengembangan Kapasitas desa/kelurahan dan BPD.

Dalam menjalankan tugas pokoknya itu, Bidang Pemerintahan Desa dan Kelurahan BPMD mempunyai fungsi:

1) Perumusan kebijakan koordinasi dan fasilitasi pelaksanaan usaha pengembangan desa dan kelurahan.

2) Perumusan kebijakan koordinasi dan fasilitasi pelaksanaan Administrasi pemerintahan desa dan kelurahan.

3) Perumusan kebijakan koordinasi dan fasilitasi pelaksanaan pengembangan Badan Perwakilan Desa.

4) Perumusan kebijakan koordinasi dan fasilitasi pelaksanaan pengelolaan keuangan dan aset desa.

5) Perumusan kebijakan koordinasi dan fasilitasi pelaksanaan usaha pengembangan kapasitas Desa/Kelurahan dan Lembaga Masyarakat.

6) Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas sub bidang. 7) Pelaksanaan tugas-tugas lain yang dilimpahkan oleh atasan sesuai bidang tugasnya.

a. Sub Bidang Pengembangan Kapasitas Pemerintah Desa/Kelurahan :

1. Penyiapan perumusan kebijakan, koordinasi, fasilitasi pelaksanaan pengembangan desa dan kelurahan;

2. Penyiapan perumusan kebijakan, koordinasi dan fasilitasi pelaksanaan administrasi pemerintahan desa dan kelurahan;

3. Penyiapan perumusan kebijakan, koordinasi dan fasilitasi pelaksanaan kapasitas desa dan kelurahan, menyusun rencana kegiatan bidang pengembangan kapasitas pemerintahan desa dan kelurahan;

4. Penyiapan perumusan kebijakan dan fasilitasi pelaksanaan pengembangan kapasitas desa dan kelurahan;

5. Penyelenggaraan bimbingan, konsultasi, pelatihan dan pendidikan bagi pemerintah desa;

6. Penyelenggaraan pembentukan, pemekaran, penggabungan dan penghapusan batas desa dan kelurahan;

7. Mengkoordinasikan dan fasilitasi penyelenggaraan pembentukan, pemekaran, penggabungan dan penghapusan desa dan kelurahan;

8. Perumusan kebijakan dan fasilitasi pelaksanaan peningkatan kapasitas aparat desa 9. Perumusan kebijakan dan fasilitasi pemantapan kriteria desa-desa swadaya,

swakarya, swasembada dan desa pancasila;

10. Perumusan kebijakan dan fasilitasi pelaksanaan pengembangan kapasitas BPD dan lembaga kemasyarakatan lainnya;

11. Perumusan kebijakan dan fasilitasi pelaksanaan kerjasama antar desa dan kelurahan;

(13)

13. Penyusunan laporan kegiatan yang bidang pengembangan kapasitas pemerintah desa dan kelurahan;

14. Melaksanakan kegiatan lainnya sesuai dengan bidang tugasnya. b. Sub Bidang Pembinaan Keuangan dan Aset Desa :

1. Penyiapan perumusan pengelolaankeuangan dan aset desa;

2. Penyiapan perumusan kebijakan dan fasilitasi pengembangan kapasitas;

3. Menyusun rencana kegiatan sub bidang pembinaan keuangan dan aset desa/kelurahan;

4. Perumusan kebijakan dan fasilitasi pelaksanaan penetapan pedoman pengelolaan keuangan dan aset desa dan kelurahan serta petunjuk teknis administrasi keuangan desa dan kelurahan;

5. Pemantapan keuangan desa khususnya berkenaan dengan sumber-sumber pendapatan dan kekayaan desa, pengelolaan Alokasi Dana Desa (ADD) dan manajemen keuangan desa;

6. Inventarisasi aset desa dan kelurahan yang telah dikerjakan melalui PNPM –MP dan P2KP;

7. Perumusan kebijakan dan fasilitasi pelaksanaan pembinaan aset desa dan kelurahan;

8. Perumusan kebijakan dan fasilitasi pelaksanaan kemampuan aparat desa dan kelurahan dalam bidang pengelolaan aset desa dan kelurahan;

9. Melakukan bimbingan teknis kepada aparat desa dan kelurahan terhadap administrasi keuagan dan aset;

10. Melakukan evaluasi dan monitoring terhadaporganisasi keuangan desa dan kelurahan serta pengelolaan aset;

11. Penyusunan laporan kegiatan bidang pembinaan keuangan dan aset desa/kelurahan;

12. Melaksanakan kegiatan lainnya sesuai dengan bidang tugasnya.

I.2 Data Kepegawaian

Jumlah karyawan/karyawati Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Lombok Tengah keadaan sampai dengan Bulan Desember 2016 adalah 49 orang, dengan rincian sebagai berikut :

REGISTER PEGAWAI BPMD KABUPATEN LOMBOK TENGAH Keadaan : 31 Desember 2016

N

1 Ir. Lalu Haris Munandar L IV/c II/b Kepala Badan S1 PIM TK III

(14)

3 H.Sugonto, S.IP L IV/b III/b Kepala Bidang Sosial Budaya S1 PIM III

4 Dra. Hj. Bq. Ating Rahmi P IV/a III/b Kepala Bidang Pemberdayaan Usaha Ekonomi Masyarakat S1 SPAMA

5 Sri Muliana W, S.Sos, M.PA P IV/a III/b Kepala Bidang Pengembangan S2 PIM IV

6 Dr. Drs. Lalu Budiman, M.Si L IV/a III/b Kepala Bidang Pemerintahan Desa/Kelurahan S3 ADUM

7 Tahsin Badri, AP, M.Si L IV/a IV/a Kasubid Pengembangan Partisipasi Masyarakat S2 ADUM

8 Haryana, SIP L III/d IV/a Kasubid Pengembangan Kelembagaan S1 ADUM

9 Lalu Wiranama L III/d IV/a Kasubid Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga SLTA 1

0 Saeful Bahri, ST L III/c IV/a Kasubid SDA dan TTG S1

1

1 Lalu Ruslan, SE L III/d IV/a Kasubid Pemb. Keuangan dan Aset Desa S1 PIM IV

1

2 Anggun Christina, SSTP P III/d IV/a Kasubid Pengembangan Kapasitas Pemerintah Desa/Kelurahan D4 PIM IV 1

3 L. Marzawan Supriyadi, S.Sos L III/d IV/a Kasubid Peningkatan Kesejahteraan Sosial S1 PIM IV 1

4 L. Muh. Arif Rakhman, S.Sos L III/d IV/a Kasubag Umum dan Kepegawaian S1 1

5 Suhartini, S.Sos P III/c IV/a Kasubid Usaha Ekonomi Mikro S1 PIM IV

1

6 Ir. H. Mustajab Hakim, MM L IV/c Fungsional Umum (staf) pada Subbid Pengembangan Partisipasi Masyarakat S2 PIM TK II 1

7 Drs. Hasanuddin Ilyas, M.Si L IV/a IV/a Kasubid Pengembangan Partisipasi Masyarakat S2 1

8 L. Wiratmaja, SIP L IV/b Fungsional Umum (staf) pada Subbag S1 SPAMA

1

9 L. Wiranata, SE L IV/a Fungsional Umum (staf) pada Subbid Usaha Ekonomi Mikro S1 ADUM 2

0 L. Abdul Hamid, SH L III/d Staf Subid Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga S1 ADUM 2

1 Siaman, SE L III/d Fungsional Umum (staf) pada Subbid Pembinaan Keuangan dan Aset Desa S1 PIM IV 2

2 L. Husni Tamrin, ST L III/c Fungsional Umum (staf) pada Subbid Peningkatan Kesejahteraan Sosial S1 2

3 Ika Dewi Ristianti, SE P III/c Fungsional Umum (staf) pada Subbag Keuangan S1 2

4 Yulia Prayanti P III/b Fungsional Umum (staf) pada Subbag Keuangan S1

2

5 Ahmad Sofyan, SH P III/c Fungsional Umum (staf) pada Subbid Peningkatan Kesejahteraan Sosial S1 2

6 Fero Ramdhoni, SIP L III/b

Fungsional Umum (staf) pada Subbid Pengembangan Kapasitas Pemerintah

Desa/Kel S1

2

7 Sopian Amroni, S.Kom L III/a Fungsional Umum (staf) pada Subbag Keuangan S1 2

8 Lalu Mohamad Humaidi L III/a Fungsional Umum (staf) pada Subbid SDA dan TTG SLTA 2

9 Juwaini L III/a Fungsional Umum (staf) pada Subbid Pembinaan Keuangan dan Aset Desa SLTA 3

0 L. Mardayana, A.Md L II/d Fungsional Umum (staf) pada Subbag Keuangan DIII 3

1 Busairi L II/d Fungsional Umum (staf) pada Subbid Pengembangan Partisipasi Masyarakat SLTA 3

2 Anis Mahmudah, A.Md P II/d Fungsional Umum (staf) pada Subbag Umum dan Kepegawaian DIII 3

3 Evi Wulandari, A.Md P II/d Fungsional Umum (staf) pada Subbag Perencanaan DIII 3

4 Lalu Ayub L II/d Fungsional Umum (staf) pada Subbag Umum dan Kepegawaian SLTA 3

5 Lalu Abdul Majid L II/c

Fungsional Umum (staf) pada Subbid Pengembangan Kapasitas Pemerintah

Desa/Kel SLTA

3

6 L. Suprayadi Ningrat L II/c Fungsional Umum (staf) pada Subbag Keuangan SLTA 3

(15)

3

8 Akhmad Muhajir L II/c Fungsional Umum (staf) pada Subbid Pengembangan Kelembagaan SLTA 3

9 L. Rosy Hariadi L II/b Fungsional Umum (staf) pada Subbid Pengembangan Kelembagaan SLTA 4

0 L. Muhammad Taufiq Akbar L II/a Fungsional Umum (staf) pada Subbid Peningkatan Kesejahteraan Sosial SLTA 4

1 Jumarip L II/a Fungsional Umum (staf) pada Subbag Umum dan Kepegawaian SLTA

4

2 Lalu Akhmad Yunus

L II/a Fungsional Umum (staf) pada Subbid Pengembangan Kelembagaan SLTA

4

3 Marwi L I/a Fungsional Umum (staf) pada subbid SD

4

4 Adrian Sorenggana, ST L III/b Fungsional Umum (staf) pada subbid S1

4

5 Huzni Japar, SE L III/c Fungsional Umum (staf) pada subbid S1

4

6 Tasijik L II/b Fungsional Umum (staf) pada Subbid SDA dan TTG SLTA

4

7 Maya Anggraini, S.STP P III/a Fungsional Umum (staf) pada Subbag Perencanaan D4 4

8 Baiq. Mentari D’La Rinjani, S.IP P III/a Fungsional Umum (staf) pada Subbid Peningkatan Kesejahteraan Sosial D4 4

9 Baiq. Shavira F. Saleh, S.STP P III/a Fungsional Umum (staf) pada Subbid Pengembangan Kapasitas Pemerintah Desa/Kel

D4

(16)
(17)

BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KERJA

Dalam Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP), perencanaan merupakan langkah awal yang harus dilakukan oleh instansi pemerintah agar mampu menjawab perubahan dan tuntutan yang terjadi pada lingkungan lokal, nasional dan global serta tetap berada dalam tatanan Sistem Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2016-2020 telah disusun dan ditetapkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Tengah Nomor 9 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2016-2020. R P J M D m e r u p a k a n Rencana Strategis yang menjadi proses awal dari seluruh rangkaian proses dalam usaha untuk mencapai tujuan di daerah. Penyusunan rencana strategik harus memperhatikan lingkungan internal (kekuatan dan kelemahan) serta lingkungan eksternal (peluang dan tantangan) suatu organisasi. rencana strategik meliputi penetapan visi, misi, tujuan, sasaran serta cara mencapai tujuan dan sasaran dengan mengantisipasi perkembangan masa depan.

II. 1 Rencana Strategis BPMD kabupaten Lombok Tengah

Rencana Strategis Tahun 2016 s/d 2020 Instansi : BPMD Kabupaten Lombok Tengah

Tujuan Sasaran

Cara Mencapai Tujuan dan Sasaran

Uraian Indikator Kebijakan Program

1 2 3 4 5

(18)

Tujuan Sasaran

Cara Mencapai Tujuan dan

Sasaran Ket

Uraian Indikator Kebijakan Program

1 2 3 4 5 6 lembaga adat yang berperan aktif dalam masyarakat

Jumlah lembaga adat desa aktif

Peningkatan peran lembaga adat dalam pembangunan

dan administrasi Pelayanan administrasi perkantoran

Tersediannya sarana dan prasarana yang memadai

Penilaian kinerja Peningkatan pengembangan system pelaporan capaian kinerja dan keuangan

II.2 Rencana Kinerja Tahunan

RENCANA KINERJA TAHUNAN

SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH (SKPD)

SKPD : BPMD Kabupaten Lombok Tengah Tahun : 2016

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

(1) (2)

Meningkatnya prosentase penyusunan dokumen perencanaan program dan anggaran sesuai yang

Terlaksananya seluruh program dan kegiatan 1

(19)

Tersedianya review kebijakan dibidang pemberdayaan masyarakat melalui

penyusunan pedoman (Perda, Perbup, SK Bupati, SK Kepala Badan)

Terwujudnya penataan dan pengembangan lembaga kemasyarakatan di desa

Terlaksananya kegiatan lempermadu 1 tahun Terlaksananya pelatihan kader posyandu 520 kader Terlaksananya lomba posyandu dan P2WKSS 1 kali Terlaksananya peningkatan kapasitas pokjanal

posyandu 1 kali

Terlaksananya pemberian bantuan operasional 50 posyandu Pemberian insentif kader posyandu 3 bulan 2 kec Meningkatnya kemampuan

lembaga kemasyarakatan desa Terlaksananya pembinaan lembaga kemasyarakatan desa 12 kec Meningkatnya kinerja PPK

desa/kecamatan dan kabupatenTerfasilitasinya kegiatan PKK 12 kec Meningkatnya kemampuan

kelompok masyarakat mengelola dan

Terlaksananya sosialisasi pemanfaatan energy

baru terbarukan 240 orang

memanfaatkan energy baru

terbarukan Terlaksananya pelatihan pengelolaan fasilitasienergi baru terbarukan 30 orang Terlaksananya pelatihan pemanfaatan limbah

energi baru terbarukan 30 orang Terlaksananya pembentukan forum

pemanfaatan energi baru terbarukan 50 orang Rapat-rapat koordinasi 2 kali Koordinasi dan konsultasi 10 unit Meningkatnya kualitas

penyelenggaraan Pemerintahan Desa

Terlatihnya penyusunan profil desa di 69 desa 69 desa

Terlatihnya SAID 20 desa

Sosialisasi SAID 20 desa

Terlaksananya FGD AKP 20 desa

Pendataan SAID 20 desa

Terlaksananya perlombaan desa dan

kelurahan tingkat kabupaten 13 desa/kel Terfasilitasinya penyelesaian masalah tapal

batas desa/kel di lombok tengah 1 kec Tersusunnya peta desa 1 kec Terlaksananya pemilihan kepala desa 14 desa Terfasilitasinya penyelesaian

masalah-masalah penyelenggaraan pemerintahan desa

Terlaksananya evaluasi LPPDes 127 desa

II.3 Indikator Kinerja Utama (IKU) SKPD

(20)

RPJMD Tahun 2016-2020. Secara rinci, IKU BPMD Kabupaten Lombok Tengah kami jabarkan dalam tabel berikut :

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) BPMD KABUPATEN LOMBOK TENGAH

NO SASARAN INDIKATOR

TARGET KINERJA SASARAN TAHUN

KE-KONDISI AKHIR

1 2 3 4 5

1 Terwujudnya aparatur pemerintahan desa yang berkualitas

Desa Kurang berkembang menjadi desa berkembang

Na Na 4 4 4 3 15

2 Terwujudnya kelembgaaan

desa yang berkualitas Desa Berkembang menjadi cepat berkembang

Na Na 4 4 4 3 15

3 Terwujudnya pembinaan lembaga ekonomi pedesaan yang intensif dan

berkelanjutan

Jumlah BUMDes

aktif

30 33 36 39 42 45 45

4 Terwujudnya pola pemberdayaan lembaga kemasyarakatan dan pelaku pemberdayaan yang efektif dan berkesinambungan

5 Terwujudnya lembaga adat yang berperan aktif dalam masyarakat

Jumlah lembaga adat

desa aktif 1 1 6 11 16 21 21

6 Terwujudnya masyarakat desa yang mandiri

7 Tertatanya administrasi

perkantoran Cakupan layanan administrasi perkantoran

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

8 Tersedianya sarana dan

prasarana yang memadai Rasio sarana prasarana pemerintah daerah

II. 4 Perjanjian Kinerja BPMD Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2016

Perjanijan Kinerja merupakan tekad dan janji rencana kinerja tahunan yang akan dicapai antara pimpinan instansi pemerintah/unit kerja yang menerima

amanah/tanggungjawab/kinerja dengan pihak yang memberikan

amanah/tanggungjawab/kinerja. Dengan demikian, perjanjian kinerja ini merupakan suatu janji kinerja yang akan diwujudkan oleh seorang pejabat penerima amanah kepada atasan langsungnya. Perjanijan kinerja ini akan menggambarkan capaian kinerja yang akan diwujudkan oleh suatu instansi pemerintah/ unit kerja dalam suatu tahun tertentu dengan mempertimbangkan sumber daya yang dikelolanya.

(21)

PERJANJIAN KINERJA TAHUN

2016

Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif,

transparan, dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, kami yang

bertandatangan dibawah ini:

Nama

: Ir. LALU HARIS MUNANDAR

Jabatan : Kepala BPMD Kabupaten Lombok Tengah

Selanjutnya disebut pihak pertama

Nama

: H. MOH. SUHAILI FT

Jabatan : Bupati Lombok Tengah

Selaku atasan langsung pihak pertama, Selanjutnya disebut pihak

kedua

Pihak pertama berjanji akan mewujudkan target kinerja yang

seharusnya sesuai lampiran perjanjian ini, dalam rangka mencapai

target kinerja jangka menengah seperti yang telah ditetapkan

dalam dokumen perencanaan. Keberhasilan dan kegagalan

pencapaian target kinerja tersebut menjadi tanggungjawab kami.

Pihak kedua akan melakukan supervisi yang diperlukan serta

akan melakukan evaluasi terhadap capaian kinerja dari perjanjian

ini dan mengambil tindakan yang diperlukan dalam rangka

pemberian penghargaan dan sanksi.

Pihak Kedua,

H. MOH. SUHAILI FT, SH

Praya, Januari 2016

Pihak Pertama,

(Ir. LALU HARIS

MUNANDAR)

NIP.

(22)

PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016

Satuan Kerja Perangkat Daerah : BPMD Kab. Lombok Tengah

Tahun Anggaran : 2016

No

Sasaran strategis Indikator Kinerja Target

(1) (2) (3)

(4)

1

Terwujudnya pemberdayaan lembaga kemasyarakatan

dan pelaku pemberdayaan yang berkelanjutan Jumlah kecamatan yang terfasilitasi dalam kegiatan lempermadu (kec)

12

Jumlah desa percontohan lempermadu yang terbentuk (desa)

12

Jumlah pengurus lempermadu yang mengikuti bintek (orang) 139 Jumlah kader posyandu yang

dilatih (orang) 695

Jumlah kepala desa/lurah yang mengikuti bintek penyusunan dan pendayagunaan data profil desa dan kegiatan SAID (orang)

139

Jumlah unsur kasi kecamatan yang mengikuti bintek penyusunan dan

pendayagunaan data profil desa dan kegiatan SAID (kec)

12

Jumlah aparatur pemerintah desa dan kecamatan yang mengikuti bintek sebagai petugas operator entri data profil desa dan kegiatan SAID

151

Jumlah petugas pendata KK kegiatan SAID yang dilatih (desa/kel)

139

Jumlah aparat desa/kel dan aparat kecamatan yang mengikuti rapat koordinasi profil desa dan kegiatan SAID (orang)

151

Junlah lomba posyandu dan p2wkss yang dilaksanakan (kali)

1

Jumlah desa yang mendapatkan bantuan mebeuler untuk 50 Posyandu (desa)

36

Jumlah posyandu yang mendapatkan insentif (posyandu)

73

Jumlah desa yang

mendapatkan pembinaan dan pengawasan kelembagaan masyarakat (desa)

127

Jumlah desa yang

melaksanakan kegiatan grand desain kelembagaan

masyarakat(desa)

3

Jumlah desa/kel yang

mengikuiti bintek kelembagaan masayarakat (desa/kel)

(23)

Jumlah peserta pelatihan pengelola dana bergulir/PDB (orang)

36

Jumlah Perbup BKAD yang

tersedia (dokumen) 1

Jumlah Perbup pelestarian aset

yang tersedia (dokumen) 1

Jumlah peserta pelatihan UPK

dan BKAD (orang) 24

Jumlah peserta bintek pengembangan usaha produktif (orang)

24

Jumlah paket bantuan stimulan

kepada masyarakat (paket) 4

Jumlah paket bantuan stimulan

untuk TMMD (paket) 5

Jumlah desa/kel yang

melaksanakan kegiatan BBGRM (Desa/Kel)

139

Jumlah pencanangan kegiatan BBGRM tk. Kabupaten (kali) 1 Jumlah pencanangan kegiatan

BBGRM tk. Provinsi (kali) 1

Jumlah pencanangan kegiatan

BBGRM tk. Nasional (kali) 1

jumlah desa yang mengikuti lomba kebersihan lingkungan (desa)

12

2 Terwujudnya pemberdayaan lembaga adat dalam

pembangunan yang berkelanjutan Jumlah pengurus krame desa/kelurahan dan kecamatan yang dilatih (orang)

151

Jumlah kecamatan yang terfasilitasi dalam

pembentukan majelis krame kecamatan (kec)

12

Jumlah kecamatan yang terfasilitasi kegiatan PNPM GSC (kec)

10

Jumlah KKM, BP SPAM, SATLAK Pamsimas yang dilatih (orang) 45

3 Terwujudnya pemberdayaan lembaga ekonomi

perdesaan yang berkelanjutan Jumlah seleksi TTG tingkat Kabupaten yang dilaksanakan (kali)

1

Jumlah gelar TTG tingkat Nasional dan Provinsi yang dilaksanakan (kali)

2

Jumlah pengembangan hasil temuan TTG untuk juara 1 yang dilaksanakan (kali)

1

Jumlah peserta sosialisasi hasil

temuan TTG (orang) 90

Jumlah pengelola Bumdes yang terlatih dalam bidang

pengelolaan keuangan (orang) 105

Jumlah ranperbup Bumdes

yang tersedia (dokumen) 1

Jumlah desa yang terfasilitasi dalam pendampingan Bumdes dan pelatihan tingkat dasar (desa)

16

Jumlah desa yang terfasilitasi dalam penyusunan AD/ART unit usaha jasa keuangan/LKM (desa)

30

Jumlah peserta pelatihan tingkat dasar unit usaha jasa keuangan (LKM) bumdes lokasi pendampingan (orang)

64

Jumlah peserta pelatihan pemanfaatan limbah energi baru terbarukan (orang)

100

Jumlah diegester yang tersedia

(24)

4 Terwujudnya pemberdayaan pemerintahan desa secara

berkelanjutan Jumlah perbup tentang pengelolaan aset desa yang tersedia (dokumen)

1

Jumlah kaur umum yang terlatih dalam bidang

pengelolaan aset desa (orang) 127

Jumlah camat dan perangkat

kecamatan yang dilatih (orang) 36 Jumlah kades yang dilatih

dalam bidang tata kerja organisasi pemerintahan (orang)

127

Jumlah sekdes yang dilatih dalam penyusunan APBDes 2016 (orang)

127

Jumlah desa yang

melaksanakan verifikasi perdes tentang APBDes dan APBDes Perubahan TA. 2016 (desa)

127

Jumlah desa yang melaksanakan verifikasi APBDes TA. 2017 (desa)

127

Jumlah desa yang

melaksanakan penyelesaian tapal batas (desa induk)

12

Jumlah rancangan peta yang

terbentuk (rancangan) 16

Jumlah desa persiapan yang

melaksanakan registrasi (desa) 16 Jumlah desa yang terfasilitasi

besaran ADD (desa) 127

Jumlah desa yang

melaksanakan evaluasi LPPDes (desa)

127

Jumlah Perbup tentang desa yang tersedia (perbup) Jumlah desa yang

melaksanakan pilkades (desa) 15 Jumlah kades yang mengikuti rapat koordinasi tk. Kabupaten (orang)

127

Jumlah desa/kel yang mengikuti Lomba Desa/Kelurahan (desa/kel)

13

Jumlah desa/kel yang melaksanakan musrenbang bidang perencanaan (desa/kel)

139

Jumlah dokumen RKPDes dan rencana kerja kelurahan yang tersedia (dokumen)

139

Jumlah LKMD yang dilatih dalam bidang perencanaan partisipatif (orang)

139

5 Tertatanya administrasi perkantoran Jumlah pembayaran listrik, air, telepon dan internet (bulan) 12 Jumlah pengelolaan keuangan

SKPD (bulan) 12

Jumlah mebeulair kantor yang

tersedia (buah) 18

Jumlah AC yang tersedia (unit) 5 Jumlah koordinasi program

pembangunan kabupaten lombok tengah yang dilaksanakan (bulan)

12

6 Tersedianya sarana dan prasarana yang memadai Jumlah suku cadang, premium kendaraan dinas dan

berlakunya surat ijin kendaraan bermotor yang tersedia (bulan)

12

Jumlah pemeliharaan gedung

(25)

7 Terwujudnya penyelenggaraan pemerintahan yang

akuntabel Jumlah RKA, RKA perubahan, LKj-IP, LAPTAH, Renja, LPPD, LKPJ dan ILPPD, Renstra yang tersedia (dokumen)

7

Jumlah laporan SPIP yang

tersedia (dokumen 1

Jumlah program kegiatan pemberdayaan di Kab. Lombok Tengah yang di evaluasi (program)

9

Program Anggaran Keterangan

1. Program Peningkatan Keberdayaan Masayarakat Perdesaan

1.221.640.870 APBD

2. Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat Dalam Membangun Desa

1.869.245.050 APBD

3. Program Pengembangan Lembaga Ekonomi Pedesaan

504.491.885 APBD

4. Program Peningkatan Kapasitas Aparatur Pemerintah Desa

224.032.400 APBD

5. Program Pembinaan dan Fasilitasi Pengelolaan Keuangan Desa

289.761.600 APBD

6. Program Penataan Daerah Otonomi Baru

1.491.695.505 APBD

7. Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Perdesaan

124.786.440 APBD

8. Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat dalam Membangun Desa

205.000.000 APBD

9. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

351.605.000 APBD

10. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

Jumlah Anggaran: Rp. 6.839.176.410

(26)

(H. MOH. SUHAILI FT, SH)

(Ir. LALU HARIS

MUNANDAR)

(27)

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

Akuntabilitas kinerja adalah kewajiban untuk menjawab dari perorangan, badan hukum atau pimpinan kolektif secara transparan mengenai keberhasilan atau kegagalan dalam melaksanakan misi organisasi kepada pihak-pihak yang berwenang menerima pelaporan akuntabilitas.

Pengukuran kinerja digunakan sebagai dasar untuk penelitian keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan sasaran dan tujuan yang dimaksud, yang ditetapkan dalam Visi dan Misi Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Lombok Tengah. Pengukuran yang dimaksud itu merupakan suatu hasil dari suatu penilaian yang sistematis dan didasarkan pada kelompok Indikator Kinerja Kegiatan berupa masukan, keluaran, hasil, manfaat dan dampak. Penilaian dimaksud tidak terlepas dari kegiatan mengolah masukan menjadi keluaran dan penilaian dalam proses penyusunan/kegiatan yang dianggap penting dan berpengaruh terhadap pencapaian sasaran tujuan.

III.1. Skala Pengukuran Evaluasi Kinerja BPMD Tahun 2016

Pada pembahasan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2016 ini ada 3 aspek yang akan dibahas, yaitu :

1. Pengukuran Pencapaian Sasaran (PPS); 2. Pengukuran Pencaian Tujuan Strategis; 3. Akuntabilitas Keuangan.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKj-IP) merupakan kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam rangka mencapai misi organisasi. LKj-IP memuat gambaran Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) yang disusun dan disampaikan secara systemic sebagai instrumen untuk menilai kinerja pejabat dalam melaksanakan tugasnya.

(28)

Perhitungan persentase pencapaian rencana tingkat kinerja dihitung menggunakan rumus sebagai berikut :

1. Semakin tinggi realisasi menunjukkan pencapaian kinerja yang semakin baik maka

digunakan rumus :

2. Semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin rendah pencapaian kinerja maka digunakan rumus :

Untuk menilai keberhasilan pencapaian indicator kinerja sasaran digunakan sasaran skala ordinal sebagai berikut:

No Capaia Kinerja Keterangan

1. Nilai 86 s/d100 BAIK

2. Nilai 71 s/d<85 SEDANG

3. Nilai 56 s/d<70 KURANG

4. Nilai <55 SANGAT KURANG

Persentase pencapaian = Realisasi X 100% Rencana tingkat pencapaian Rencana

(29)

III.2 Evaluasi Kinerja Pencapaian Sasaran BPMD Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2016 Hingga akhir tahun 2016, Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Lombok Tengah telah melaksanakan seluruh kegiatan yang menjadi tanggungjawab. Adapun capaian tujuan yang diuraikan dalam capaian sasaran dapat dilihat sebagai berikut:

III.2.1 Sasaran 1 :

Terwujudnya Pemberdayaan lembaga Kemasyarakatan dan Pelaku Pemberdayaan Yang Berkelanjutan

Sasaran Nomor 1 tersebut diukur dengan 27 (dua puluh tujuh) Indikator Kinerja Sasaran yaitu:

1. Jumlah kecamatan yang terfasilitasi dalam kegiatan lempermadu 2. Jumlah desa percontohan lempermadu yang terbentuk

3. Jumlah pengurus lempermadu yang mengikuti bintek 4. Jumlah kader posyandu yang dilatih

5. Jumlah kepala desa/lurah yang mengikuti bintek penyusunan dan pendayagunaan data profil desa dan kegiatan SAID

6. Jumlah unsur kasi kecamatan yang mengikuti bintek penyusunan dan pendayagunaan data profil desa dan kegiatan

7. Jumlah aparatur pemerintah desa dan kecamatan yang mengikuti bintek sebagai petugas operator entri data profil desa dan kegiatan SAID

8. Jumlah petugas pendata KK kegiatan SAID yang dilatih

9. Jumlah aparat desa/kel dan aparat kecamatan yang mengikuti rapat koordinasi profil desa dan kegiatan SAID

10. Jumlah lomba posyandu dan p2wkss yang dilaksanakan

11. Jumlah desa yang mendapatkan bantuan mebeulair untuk 50 posyandu 12. Jumlah posyandu yang mendapatkan insentif

13. Jumlah desa yang mendapatkan pembinaan dan pengawasan kelembagaan masyarakat

14. Jumlah desa yang melaksanakan kegiatan grand desain kelembagaan masyarakat

15. Jumlah desa/kel yang mengikuti bintek kelembagaan masyarakat 16. Jumlah peserta pelatihan pengelola dana bergulir/PDB

17. Jumlah Perbup BKAD yang tersedia

18. Jumlah Perbup pelestarian asset yang tersedia 19. Jumlah peserta pelatihan UPK dan BKAD

20. Jumlah peserta bintek pengembangan usaha produktif 21. Jumlah paket bantuan stimulant kepada masyarakat 22. Jumlah paket bantuan stimulan untuk TMMD

(30)

Capaiannya dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel III.2.1

Evaluasi Capaian Kinerja Sasaran 1 Tahun 2016 No Indikator Kinerja Satuan Target Realisas

i % RealisasiTahun Sebelumn ya (2015)

Sumber Data

1 2 3 4 5 6 7 8

1 Jumlah kecamatan yang terfasilitasi dalam kegiatan lempermadu

Kecamata

n 12 12 100 KoordinasiUndangan 2 Jumlah desa

percontohan lempermadu yang terbentuk

Desa 12 12 100 0 Sk

3 Jumlah pengurus lempermadu yang mengikuti bintek

Orang 139 139 100 139 Undangan rapat 4 Jumlah kader posyandu

yang dilatih Orang 695 695 100 526 Undanganpelatihan 5 Jumlah kepala

desa/lurah yang mengikuti bintek penyusunan dan pendayagunaan data profil desa dan kegiatan SAID

Orang 139 139 100 0 Undangan/ daftar

hadir

6 Jumlah unsur kasi kecamatan yang mengikuti bintek penyusunan dan pendayagunaan data profil desa dan kegiatan SAID

Kecamata

n 12 12 100 0 Undangan/daftar hadir

7 Jumlah aparatur pemerintah desa dan kecamatan yang mnegikuti bintek sebagai petugas operator entri data profil desa dan kegiatan SAID

Orang 151 151 100 0 Undangan/

daftar hadir

8 Jumlah petugas pendata KK kegiatan SAID yang dilatih

Desa/kel 139 139 100 0 Undangan/ daftar

hadir 9 Jumlah aparat desa/kel

dan aparat kecamatan yang mengikuti rapat koordinasi profil desa dan kegiatan SAID

Orang 151 151 100 0 Daftar

hadir

10 Jumlah lomba posyandu dan p2wkss yang dilaksanakan

Kali 1 1 100 1 Dokumenta

si 11 Jumlah desa yang

mendapatkan bantuan mebeulair untuk 50 posyandu

Desa 36 36 100 13 Sk

12 Jumlah posyandu yang

mendapatkan insentif posyandu 73 73 100 1305

Sk 13 Jumlah desa yang

mendapatkan pembinaan dan

Desa 127 127 100 0 Daftar

(31)

pengawasan kelembagaan masyarakat 14 jumlah desa yang

melaksanakan kegiatan grand desain

kelembagaan masayarakat

Desa 3 3 100 0

-15 Jumlah desa/kel yang mengikuti bintek kelembagaan masyarakat

Desa/kel 139 139 100 0 Daftar

hadir

16 Jumlah peserta pelatihan pengelola dana bergulir/PDB

orang 36 36 100 0 Undangan/

daftar hadir 17 Jumlah Perbup BKAD

yang tersedia dokumen 1 1 100 1 Dokumentasi 18 Jumlah perbup

pelestarian asset yang tersedia

dokumen 1 1 100 1

-19 Jumlah peserta pelatihan UPK dan BKAD

Orang 24 24 100 36 Undangan/

daftar hadir 20 Jumlah peserta bintek

pengembangan usaha produktif

Orang 24 24 100 0 Undangan/

daftar hadir 21 Jumlah paket bantuan

stimulan kepada masyarakat

paket 4 4 100 0 Berita

acara 22 Jumlah paket bantuan

stimulant untuk TMMD Paket 5 5 100 1 Beritaacara 23 Jumlah desa/kel yang

melaksanakan kegiatan BBGRM

Desa/kel 139 139 100 139 Undangan

24 Jumlah pencanangan kegiatan BBGRM tk. Kabupaten

kali 1 1 100 0 Dokumenta

si 25 Jumlah pencanangan

kegiatan BBGRM tk. Provinsi

kali 1 1 100 0 Dokumenta

si 26 Jumlah pencanangan

kegiatan BBGRM tk. Nasional

Kali 1 1 100 0 Dokumenta

si 27 Jumlah desa yang

mengikuti lomba kebersihan lingkungan

desa 12 12 100 0 Sk

Rata-rata 100 Kriteria : Baik

Penjelasan tabel :

a. Penjelasan pencapaian indikator kinerja nomor 1,2,3 :

Pencapaian indikator kinerja nomor 1,2,3 ini dilaksanakan melalui kegiatan Pemberdayaan Lembaga dan Organisasi Masyarakat Perdesaan Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Pedesaan dengan 3 (tiga) indikator kinerja sasaran rata-rata capaian indikator mencapai 100 %. Manfaat yang diperoleh dari kegiatan adalah terwujudnya integrasi kegiatan pembangunan desa selama 1 (satu) tahun.

Adapun kegiatan yang mewakili pencapaian indikator kinerja tersebut adalah sebagai berikut :

1. Kecamatan yang terfasilitasi dalam kegiatan lempermadu 2. Desa percontohan lempermadu yang terbentuk

(32)

Untuk mendukung kegiatan dengan rata-rata capaian kinerja output indicator sebesar 100% sehingga sangat signifikan terhadap keberhasilan pencapaian kinerja melalui APBD tahun 2016 dialokasikan dana sebesar Rp. 349.255.815,- sedangkan pada tahun 2015 dialokasikan sebesar Rp 774.087.000,

Dokumentasi/Foto-foto : 1. Desa Percontohan Lempermadu

(33)

b. Penjelasan pencapaian indikator kinerja nomor 4 :

Pencapaian indikator kinerja nomor 4 ini dilaksanakan melalui kegiatan Penyelenggaran Pendidikan dan Pelatihan Teknis dan Masyarakat, Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Pedesaan. Manfaat yang diperoleh dari kegiatan ini adalah terwujudnya peningkatan kesejahteraan masyarakat selama 1 (satu) tahun. Adapun indikator yang mewakili pencapaian kinerja tersebut adalah Kader posyandu yang dilatih.

Untuk mendukung kegiatan dengan rata-rata capaian kinerja output indikator sebesar 100% sehingga sangat signifikan terhadap keberhasilan pencapaian kinerja melalui APBD tahun 2016 dialokasikan dana sebesar Rp. 89.168.375,- sedangkan pada tahun 2015 dialokasikan sebesar Rp.

(34)

c. Penjelasan pencapaian indikator kinerja nomor 5,6,7,8,9 :

Pencapaian indikator kinerja nomor 5,6,7,8,9 ini dilaksanakan melalui kegiatan Penyelenggaraan Diseminasi Informasi Bagi Masyarakat Desa, Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Pedesaan dengan 5 (lima) indikator kinerja mencapai 100 %. Manfaat yang diperoleh dari kegiatan tersebut adalah terwujudnya updating data profil desa/kel dan data SAID.

Adapun kegiatan yang mewakili pencapaian indikator kinerja tersebut adalah sebagai berikut :

1. Kepala desa/lurah yang mengikuti bintek penyusunan dan pendayagunaan data profil desa dan kegiatan SAID

2. Unsur kasi kecamatan yang mengikuti bintek penyusunan dan pendayagunaan data profil desa dan kegiatan SAID

3. Aparatur pemerintah desa dan kecamatan yang mengikuti bintek sebagai petugas operator entri data profil desa dan kegiatan SAID

4. Petugas pendata KK kegiatan SAID yang dilatih

5. Aparat desa/kel dan aparat kecamatan yang mengikuti rapat koordinasi profil desa dan kegiatan SAID

(35)

melalui APBD tahun 2016 dialokasikan dana sebesar Rp.397.881.800,- pada tahun 2015 dialokasikan sebesar Rp.

424.050.000,-Dokumentasi/Foto-foto :

1. Aparatur pemerintah desa dan kecamatan yang mengikuti bintek sebagai petugas operator entri data profil desa dan kegiatan SAID

(36)

3. Aparatur pemerintah desa dan kecamatan yang mengikuti bintek sebagai petugas operator entri data profil desa dan kegiatan SAID

(37)

4. Petugas Pendata KK yang dilatih

(38)

d. Penjelasan pencapaian indikator kinerja nomor 10,11,12 :

Pencapaian indikator kinerja nomor 10,11,12 ini dilaksanakan melalui kegiatan Revitalisasi Pos Pelayanan terpadu, Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Pedesaan dengan 3 (tiga) indikator kinerja menca pai 100 %. Manfaat yang diperoleh dari kegiatan tersebut adalah terwujudnya peningkatan kesejahteraan masyarakat selama 1 (satu) tahun.

Adapun kegiatan yang mewakili pencapaian indikator kinerja tersebut adalah sebagai berikut :

1. Lomba posyandu dan p2wkss yang dilaksanakan

2. Desa yang mendapatkan bantuan mebeulair untuk 50 posyandu 3. Posyandu yang mendapatkan insentif

Untuk mendukung kegiatan dengan rata-rata capaian kinerja output indikator sebesar 100% sehingga sangat signifikan terhadap keberhasilan pencapaian kinerja melalui APBD tahun 2016 dialokasikan dana sebesar Rp. 310.503.320,- sedangkan pada tahun 2015 tidak ada kegiatan Revitalisasi pos pelayanana terpadu.

Dokumentasi/Foto-foto :

(39)

e. Penjelasan pencapaian indikator kinerja nomor 13,14,15 :

Pencapaian indikator kinerja nomor 13,14,15 ini dilaksanakan melalui kegiatan Pembinaan Lembaga Kemasyarakatan Desa, Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Pedesaan dengan 3 (tiga) indikator kinerja mencapai 100 %. Manfaat yang diperoleh dari kegiatan tersebut adalah terwujudnya pembinaan dan pengawasan kelembagaan masyarakat desa dan terwujudnya grand desain kelembagaan masyarakat di desa.

Adapun kegiatan yang mewakili pencapaian indikator kinerja tersebut adalah sebagai berikut :

1. Desa yang mendapatkan pembinaan dan pengawasan kelembagaan masyarakat 2. Desa yang melaksanakan kegiatan grand desain kelembagaan masyarakat 3. Desa/kel yang mengikuti bintek kelembagaan masyarakat

Dari indikator kinerja tersebut yaitu indikator Desa yang melaksanakan kegiatan grand desain kelembagaan masyarakat telah dirubah menjadi terlaksananya kegiatan monev kelembagaan masyarakat di desa. Untuk mendukung kegiatan dengan rata-rata capaian kinerja output indikator sebesar 100% sehingga sangat signifikan terhadap keberhasilan pencapaian kinerja melalui APBD tahun 2016 dialokasikan dana sebesar Rp. 74.831.560,- kemudian pada tahun 2015 belum ada kegiatan Pembinaan Lembaga Kemasyarakatan Desa.

Dokumentasi :

(40)

f. Penjelasan pencapaian indikator kinerja nomor 16,17,18,19,20 :

Pencapaian indikator kinerja nomor 16,17,18,19,20 ini dilaksanakan melalui kegiatan Pembinaan Kelompok Masyarakat Pembangunan Desa, Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat Dalam Membangun Desa dengan 5 (lima) indikator kinerja mencapai 100 %. Manfaat yang diperoleh dari kegiatan tersebut adalah meningkatnya pengelolaan dan pelayanan dana Simpan Pinjam Perempuan (SPP), terbentuknya UPK dan BKAD.

Adapun kegiatan yang mewakili pencapaian indikator kinerja tersebut adalah sebagai berikut :

1. Peserta pelatihan pengelola dana bergulir/PDB 2. Perbup BKAD yang tersedia

3. Perbup pelestarian asset yang tersedia peserta pelatihan UPK dan BKAD

4. Jumlah peserta pelatihan UPK dan BKAD

5. Peserta bintek pengembangan usaha produktif

(41)

sebesar Rp. 267.789.000,- kemudian pada tahun 2015 dialokasikan sebesar Rp.

364.946.500,-Dokumentasi/Foto-foto :

1. Pelatihan pengelolaan dana bergulir/PDB

(42)

3. Perbup pelestarian asset

(43)

g. Penjelasan pencapaian indikator kinerja nomor 21,22 :

Pencapaian indikator kinerja nomor 21,22 ini dilaksanakan melalui kegiatan Pemberian Stimulan Pembangunan Desa , Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat Dalam Membangun Desa dengan 2 (dua) indikator kinerja mencapai 100 %. Manfaat yang diperoleh dari kegiatan tersebut adalah meningkatnya partisipasi masyarakat dalam membangun desa.

Adapun kegiatan yang mewakili pencapaian indikator kinerja tersebut adalah sebagai berikut :

1. Paket bantuan stimulan kepada masyarakat 2. Paket bantuan stimulan untuk TMMD

Untuk mendukung kegiatan dengan rata-rata capaian kinerja output indikator sebesar 100% sehingga sangat signifikan terhadap keberhasilan pencapaian kinerja melalui APBD tahun 2016 dialokasikan dana sebesar Rp. 1.471.606.010,- kemudian pada tahun 2015 dialokasikan sebesar Rp.

3.337.618.500,-Dokumentasi/Foto-foto :

(44)

h. Penjelasan pencapaian indikator kinerja nomor 23,24,25,26,27 :

Pencapaian indikator kinerja nomor 23,24,25,26,27 ini dilaksanakan melalui kegiatan Bulan Bakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM), Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat Dalam Membangun Desa dengan 5 (lima) indikator kinerja mencapai 100 %. Manfaat yang diperoleh dari kegiatan tersebut adalah lestarinya budaya gotong royong masyarakat di 139 desa/kel.

Adapun kegiatan yang mewakili pencapaian indikator kinerja tersebut adalah sebagai berikut :

1. Desa/kel yang melaksanakan kegiatan BBGRM 2. Pencangan kegiatan BBGRM tk. Kabupaten

(45)

Untuk mendukung kegiatan dengan rata-rata capaian kinerja output indikator sebesar 100% sehingga sangat signifikan terhadap keberhasilan pencapaian kinerja melalui APBD tahun 2016 dialokasikan dana sebesar Rp. 175.992.040,- setelah perubahan, kemudian pada tahun 2015 dialokasikan sebesar Rp.

99.615.200,-Dokumentasi/Foto-foto :

1. Kegiatan BBGRM tingkat Kabupaten

(46)

III.2.2. Sasaran 2

Terwujudnya Pemberdayaan Lembaga Adat Dalam Pembangunan Yang Berkelanjutan Sasaran tersebut diukur dengan 7 (Tujuh) Indikator Kinerja sasaran yaitu :

1. Jumlah pengurus krame desa desa/kelurahan dan kecamatan yang dilatih

2. Jumlah kecamatan yang terfasilitasi dalam pembentukan majelis krame kecamatan 3. Jumlah kecamatan yang terfasilitasi kegiatan PNPM GSC

4. Jumlah KKM, BP SPAM, SATLAK Pamsimas yang dilatih

Tabel III.2.2

Evaluasi Capaian Kinerja Sasaran 2 Tahun 2016

No Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi % Realisasi Tahun

1 Jumlah pengurus krame desa/kelurahan dan kecamatan yang dilatih

Orang 151 151 100 0 Undangan

pelatihan

2 Jumlah kecamatan yang terfasilitasi

3 Jumlah kecamatan yang terfasilitasi kegiatan PNPM GSC

Kecamat

an 10 10 100 10 SK

4 Jumlah KKM, BP SPAM, SATLAK pamsimas yang dilatih

Orang 45 45 100 0 Laporan

hasil pelatihan/S

K

Rata-rata 100 Kriteria : Baik

Penjelasan tabel :

Gambar

Tabel III.2.2
Tabel III.2.3
Tabel III.2.4
Tabel III.2.5
+3

Referensi

Dokumen terkait

Terdapat penelitian terdahulu terkait dengan pengolahan limbah industri penyamakan kulit pada IPAL BBKKP, hasil uji parameter limbah industri penyamakan kulit di IPAL

Trans 7 (Analisis Tema Authentic Halal Greek Food Yunani) karya Umrotul Fadilah mahasiswa jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Universitas Islam Negeri Walisongo

Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2011, 81 halaman. Tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah untuk meningkatkan keaktifan dan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran

Pada beberapa titik pengamatan, ditemukan pola sebaran dimana satu tanaman ditemukan telah menunjukkan gejala dari penyakit akar merah ini yaitu dengan munculnya tubuh

Pengamatan terhadap struktur mikro dilakukan untuk mengetahui struktur mikro maupun ukuran butir di daerah weld metal, HAZ, dan base metal sehingga dapat

Seluruh data dari hasil pengamatan yang dikaitkan dengan Cobit khususnya pada 4 proses DS, maka usulan perbaikan TI dapat diberikan sesuai model standar Cobit.. Hasil

Sumber PAD dari pos penerimaan retribusi daerah Kabupaten Lampung Tengah mempunyai rata-rata capaian target sebesar 93,41%, berdasarkan batasan toleransi rata-rata capaian

1. a) aspek tampilan: komposisi dan tata letak pada cover seimbang, penampilan pop-up colour full, huruf yang digunakan jelas dan mudah dibaca, ilustrasi gambar