• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT AGUSTUS 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KEADAAN KETENAGAKERJAAN JAWA BARAT AGUSTUS 2015"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Barat No. No. 67/11/32/Th.XVII, 5 November 2015 1 No. 67/11/32/Th. XVII, 5 November 2015

KEADAAN KETENAGAKERJAAN

JAWA BARAT AGUSTUS 2015

Agustus 2015: TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA SEBESAR 8,72 PERSEN

 Jawa Barat mengalami penurunan jumlah angkatan kerja. Pada bulan Agustus 2015

angkatan kerja berjumlah 20.586.356 orang, sedangkan pada Agustus 2014 sebanyak 21.006.139 orang, atau mengalami penurunan sebesar 419.783 orang pada kurun waktu satu tahun. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja menurun, dari 62,77 persen pada Agustus 2014 menjadi 60,34 persen pada Agustus 2015.

 Jumlah penduduk yang bekerja di Jawa Barat pada Agustus 2015 juga mengalami penurunan dibandingkan dengan Agustus 2014. Pada bulan Agustus 2015 penduduk yang bekerja tercatat sebanyak 18.791.482 orang, mengalami penurunan 439.461 orang dibandingkan Agustus tahun yang lalu sebanyak 19.230.943 orang, atau menurun 2,28 persen.  Selama kurun waktu satu tahun, tercatat kenaikan jumlah penganggur sebanyak 19.678 orang. Pada Agustus 2014 penganggur di Jawa Barat 1.775.196 orang, sedangkan pada bulan Agustus 2015 tercatat penganggur sebanyak 1.794.874 orang. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Jawa Barat mengalami kenaikan sebesar 0,27 persen dari 8,45 persen pada Agustus 2014, menjadi 8,72 persen pada Agustus 2015.

 Penyumbang terbesar penyerapan tenaga kerja di Provinsi Jawa Barat pada bulan Agustus 2015 adalah lapangan usaha Perdagangan, Rumah Makan, dan Jasa Akomodasi (27,15 persen) diikuti lapangan usaha Industri (21,00 persen), Pertanian, Perkebunann, Kehutanan, Perburuan dan Perikanan (16,47 persen), dan Jasa Kemasyarakatan, Sosial dan Perorangan (16,21 persen) . Jika dibandingkan dengan keadaan Agustus 2014, jumlah penduduk yang bekerja di lapangan usaha Perdagangan, Rumah Makan, dan Jasa Akomodasi dan Industri masing-masing meningkat sebesar 3,54 persen dan 1,09 persen. Sebaliknya lapangan usaha Pertanian, Perkebunan, Kehutanan, Perburuan dan Perikanan dan Jasa Kemasyarakatan, Sosial dan Perorangan masing-masing menurun secara signifikan, yaitu sebesar 18,99 persen dan 7,47 persen.

(2)

Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Barat No. No. 67/11/32/Th.XVII, 5 November 2015 2  Penduduk Jawa Barat yang bekerja dengan status sebagai buruh/karyawan merupakan

komposisi tertinggi, yaitu sebanyak 8.689.172 orang (46,24 persen), diikuti yang berusaha sendiri 3.411.074 orang (18,15 persen), dan pekerja bebas 2.750.912 orang (14,64 persen). Dari enam kategori status pekerjaan utama, pekerja formal mencakup kategori berusaha dengan dibantu buruh tetap dan buruh/karyawan, sisanya termasuk pekerja informal. Berdasarkan identifikasi ini, pada Agustus 2015 sebanyak 9.322.209 orang (49,61 persen) bekerja di kegiatan formal, sedangkan 9.469.273 orang (50,39 persen) bekerja di kegiatan informal.  Mayoritas di antara penduduk yang bekerja adalah yang berpendidikan SD ke bawah (44,04

persen), sedangkan yang berpendidikan Diploma I keatas hanya sekitar 11,47 persen saja.  Berdasarkan jumlah jam kerja pada Agustus 2015, sebanyak 4.354.108 orang (23,17 persen)

termasuk ke dalam pekerja tidak penuh (bekerja di bawah 35 jam per minggu), yang terdiri dari 1.562.538 orang setengah penganggur dan 2.791.570 orang pekerja paruh waktu.

1. Keadaan Angkatan Kerja, Penduduk yang Bekerja dan Pengangguran

Dalam waktu tiga tahun terakhir, jumlah penduduk usia kerja di Provinsi Jawa Barat terus meningkat, demikian pula angkatan kerja dan penduduk yang bekerja. Pada bulan Agustus 2015 jumlah penduduk usia kerja (15 tahun ke atas) adalah 34.117.483 orang, mengalami pertumbuhan 1,95 persen dibandingkan keadaan penduduk usia kerja pada bulan Agustus 2014. Jumlah angkatan kerja mencapai 20.586.356 orang, turun sebesar 419.783 orang dibandingkan keadaan Agustus 2014 (21.006.139 orang). Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja pada Agustus 2015 mengalami penurunan sekitar 2,43 persen; yaitu dari 62,77 persen pada Agustus 2014 menjadi 60,34 persen pada Agustus 2015.

Penduduk yang bekerja pada Agustus 2015 sebanyak 18.791.482 orang, menurun 439.461 orang dibandingkan Agustus 2014 dengan jumlah penduduk bekerja 19.230.943 orang. Di sisi lain, jumlah penganggur pada bulan Agustus 2015 mengalami kenaikan 1,11 persen atau naik 19.678 orang jika dibandingkan keadaan Agustus 2014. Dengan demikian, Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di Provinsi Jawa Barat pada bulan Agustus 2015 naik sekitar 0,27 persen dibandingkan Agustus 2014, yaitu dari 8,45 persen menjadi 8,72 persen.

Tabel 1 memperlihatkan perkembangan jumlah penduduk usia 15 tahun ke atas menurut jenis kegiatan sebagaimana uraian sebelumnya.

(3)

Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Barat No. No. 67/11/32/Th.XVII, 5 November 2015 3 Penduduk Provinsi Jawa Barat Usia 15 Tahun ke Atas Menurut Kegiatan,

Agustus 2013–Agustus 2015

Kegiatan Utama Agustus 2013 Agustus 2014 Agustus 2015

(1) (2) (3) (4)

Penduduk 15 Tahun ke Atas 32.825.037 33.465.346 34.117.483 Angkatan Kerja 20.620.610 21.006.139 20.586.356

- Bekerja 18.731.943 19.230.943 18.791.482

- Penganggur 1.888.667 1.775.196 1.794.874

Bukan Angkatan Kerja 12.204.427 12.459.207 13.531.127

-Sekolah 2.690.091 2.953.139 3.090.504

-Mengurus rumah tangga 7.895.573 7.828.307 8555.422

-Lainnya 1.618.763 1.677.761 1.885.201

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (%) 62,82 62,77 60,34 Tingkat Pengangguran Terbuka (%) 9,16 8,45 8,72

Sumber: Sakernas 2013, 2014 dan 2015

Fluktuasi Tingkat Pengangguran Terbuka di Provinsi Jawa Barat dalam kurun waktu tiga tahun diilustrasikan dalam Gambar 1 sebagai berikut.

Gambar 1

Tingkat PengangguranTerbuka Provinsi Jawa Barat Agustus 2012-Agustus 2015

Sumber : Sakernas 2012 s.d. 2015

Agustus 2012 Agustus 2013 Agustus 2014 Agustus 2015

Column1 9,00 9,16 8,45 8,72 8,40 8,60 8,80 9,00 9,20

(4)

Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Barat No. No. 67/11/32/Th.XVII, 5 November 2015 4

2. Penduduk yang Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama

Pola penyebaran penduduk bekerja di lapangan pekerjaan utama (lapangan usaha utama) pada Agustus tahun 2015 tidak jauh berbeda dengan keadaan Agustus 2014. Diperinci menurut lapangan usaha utama, penduduk Jawa Barat yang bekerja terbanyak diserap pada lapangan usaha perdagangan, rumah makan dan jasa akomodasi, yaitu 5.101.162 orang (27,15 persen). Lapangan usaha lain yang menyerap tenaga kerja terbanyak di Provinsi Jawa Barat adalah lapangan usaha industri (21,00 persen), lapangan usaha pertanian (16,47 persen), dan dan jasa kemasyarakatan, sosial dan perorangan (16,21 persen). Persebaran penduduk yang bekerja menurut lapangan pekerjaan utama dapat dilihat pada Tabel 2 dan Gambar 2.

Jika dibandingkan dengan keadaan bulan Agustus 2014, penyerapan tenaga kerja di beberapa lapangan usaha tampak menurun, sementara di lapangan usaha industri,listrik, gas, dan air, konstruksi, perdagangan, transportasi, dan lembaga keuangan mengalami kenaikan. Penurunan penyerapan tenaga kerja yang terbesar adalah di lapangan usaha pertanian, yaitu menurun 18,99 persen. Sebaliknya, peningkatan penyerapan tenaga kerja yang terbesar adalah lapangan usaha perdagangan, yakni 3,54 persen.

(5)

Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Barat No. No. 67/11/32/Th.XVII, 5 November 2015 5 Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas yang Bekerja menurut Lapangan Pekerjaan Utama

Agustus 2013–Agustus 2015

Lapangan Pekerjaan Utama Agustus Agustus Agustus 2013 2014 2015

(1) (2) (3) (4)

Pertanian, Perkebunan, Kehutanan dan 3.804.324 3.821.320 3.095.547

Perburuan (20,31 %) (19,87 %) (16,47 %)

Pertambangan dan Penggalian 140.469 142.371 136.943

(0,75 %) (0,74 %) (0,73 %)

Industri 3.935.610 3.902.850 3.945.316

(21,01 %) (20,29 %) (21,00 %)

Listrik, Gas, dan Air 64.189 59.651 68.478

(0,34 %) (0,31 %) (0,36 %)

Konstruksi 1.284.643 1.485.424 1.691.596

(6,86 %) (7,72 %) (9,00 %)

Perdagangan, rumah makan dan jasa 4.799.189 4.926.566 5.101.162

akomodasi (25,62 %) (25,62 %) (27,15 %) Transportasi, pergudangan dan 1.039.534 1.000.908 1.036.915

kominikasi (5,55 %) (5,20 %) (5,52 %) Keuangan, Real Estate, Usaha 539.379 600.262 669.791

persewaan dan Jasa Perusahaan (2,88 %) (3,12 %) (3,56 %) Jasa kemasyarakatan, sosial dan 3.124.606 3.291.591 3.045.734

perseorangan (16,68 %) (17,12 %) (16,21 %)

18.731.943 19.230.943 18.791.482

TOTAL (100,00 %) (100,00 %) (100,00 %)

Sumber: Sakernas 2013, 2014 dan 2015 3. Status Pekerjaan Utama

Status pekerjaan utama dapat menjadi dasar identifikasi kegiatan formal dan informal dari penduduk yang bekerja. Dari tujuh kategori status pekerjaan utama, pekerja formal mencakup kategori berusaha dengan dibantu buruh tetap dan buruh/karyawan, sisanya termasuk pekerja informal. Berdasarkan identifikasi ini, pada Agustus 2015 sekitar 9,32 juta orang (49,61 persen) bekerja pada kegiatan formal dan 9,47 juta orang (50,39 persen) bekerja pada kegiatan informal (Gambar 3). Pekerja formal pada Agustus 2015 mengalami kenaikan sebesar 5,41 persen dibandingkan dengan keadaan pada Agustus 2014, yaitu dari 8.843.680 orang menjadi 9.322.209 orang.

Pada bulan Agustus 2015 komposisi terbanyak penduduk bekerja adalah yang berstatus sebagai buruh/karyawan, yaitu sebanyak 8.689.172 orang atau sekitar 46,24 persen, selanjutnya yang berusaha sendiri sebanyak 3.411.074 orang (18,15 persen), dan yang bekerja sebagai pekerja bebas, baik di lapangan usaha pertanian maupun non pertanian, berjumlah 2.750.912 orang (14,64

(6)

Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Barat No. No. 67/11/32/Th.XVII, 5 November 2015 6

persen). Penduduk bekerja dengan status berusaha dibantu buruh tetap merupakan proporsi terkecil dibandingkan status pekerja lainnya, yaitu hanya 633.037 orang (3,37 persen).

Gambar 2

Penduduk Jawa Barat yang Bekerja

Menurut Lapangan Pekerjaan Utama,Agustus 2013-Agustus 2015

Sumber: Sakernas 2013, 2014, dan 2015

Gambar 3

Penduduk Jawa Barat yang Bekerja

Menurut Status Kegiatan Formal dan Informal, Agustus 2013-2015

Sumber: Sakernas 2013, 2014, dan 2015

0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100% Agustus 2013 Agustus 2014 Agustus 2015 jasa kemasyarakatan lemb keuangan transportasi perdagangan konstruksi listrik,gas,air industri pertambangan pertanian 0,00 20,00 40,00 60,00 80,00 100,00 2013 2014 2015 46,21 45,99 49,61 53,79 54,01 50,39 Informal Formal

(7)

Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Barat No. No. 67/11/32/Th.XVII, 5 November 2015 7 Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas yang Bekerja menurut Status Pekerjaan Utama

Agustus 2013–Agustus 2015

Status Pekerjaan Utama Agustus 2013 Agustus 2014 Agustus 2015

(1) (2) (3) (4)

Berusaha Sendiri 3.201.725 3.469.999 3.411.074

(17,09 %) (18,04 %) (18,15 %)

Berusaha dibantu buruh tidak 2.496.670 2.631.805 1.971.380

tetap (13,33%) (13,69%) (10,49%)

Berusaha dibantu buruh tetap 638.134 680.679 633.037

(3,41%) (3,54%) (3,37%) Buruh / Karyawan 8.018.396 8.163.001 8.689.172 (42,81%) (42,45%) (46,24 %) Pekerja Bebas 2.788.641 2.727.615 2750912 (14,89%) (14,18%) (14,164%) Pekerja Keluarga 1.588.377 1.557.844 1.335.907 (8,48%) (8,10 %) (7,11%) Total 18.731.943 (100,00 %) (100,00 %) 19.230.943 (100,00 %) 18.791.482

Sumber: Sakernas 2013, 2014 dan 2015

Berdasarkan Tabel 3, tampak bahwa dari tahun 2013 jumlah penduduk yang bekerja sebagai buruh/karyawan meningkat. Sebaliknya jumlah penduduk bekerja dengan status pekerja keluarga dari tahun 2013 terus mengalami penurunan. Rincian selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 3.

4. Angkatan Kerja Menurut Pendidikan

Terlihat dari data pada tabel 4, bahwa penduduk yang bekerja didominasi oleh mereka yang hanya berpendidikan SD ke bawah (44,04%). Proporsi terbesar kedua adalah mereka yang memiliki pendidikan sekolah menengah, baik umum maupun kejuruan (sekitar 26,80 persen). Hal yang menarik adalah ternyata yang bekerja dengan pendidikan Diploma I keatas hanya sekitar 11,47 persen saja dari total pekerja.

(8)

Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Barat No. No. 67/11/32/Th.XVII, 5 November 2015 8 Tabel 4

Penduduk Angkatan Kerja dan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Menurut Pendidikan, Agustus 2015

Pendidikan Bekerja Pengangguran Total TPT (%)

(1) (2) (3) (4) (5) <= SD 8.276.632 427.631 8.704.263 4,91 (44,04 %) (25,01 %) (47,19 %) SMP 3.322.370 405.268 3.727.638 10,87 (17,68 %) (25,34 %) (17,73 %) SMA Umum 3.062.758 425.879 3.488.637 12,21 (16,30 %) (26,24 %) (16,19 %) SMA Kejuruan 1.974.158 398.682 2.372.840 16,80 (10,51 %) (18,58 % ) (10,34 %) Diploma I/II/III 589.604 48.456 638.060 7,59 (3,14 %) (1,86 %) (2,54 %) Universitas 1.565.960 88.958 1.654.918 5,38 (8,33 %) (2,97 %) (6,01 %) Total 18.791.482 (100,00 %) 1.794.874 (100,00 %) 20.586.356 (100,00 %) 8,45 Sumber: Sakernas 2015

Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) yang relatif tinggi didominasi oleh yang berpendidikan SMP dan SMA. TPT untuk tamatan SD ke bawah hanya 4,91 persen. Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, pada tahun 2015 TPT pada tingkat SD ke bawah, SMA Kejuruan, dan Diploma ke atas meningkat, sedangkan pada tingkat pendidikan SMP dan SMA Umum mengalami penurunan. Hal ini dapat dilihat pada Gambar 3.

Gambar 3

Tingkat Pengangguran Terbuka

Menurut Tingkat Pendidikan, Agustus 2014-Agustus 2015

Sumber: Sakernas 2014-2015 0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 <=SD SMP SMA Umum SMA Kejuruan Diploma I/II/III Universitas 4,48 12,08 13,70 15,18 6,18 4,19 4,91 10,87 12,21 16,80 7,59 5,38 Agustus 2014 Agustus 2015

(9)

Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Barat No. No. 67/11/32/Th.XVII, 5 November 2015 9

5. Penduduk yang Bekerja Menurut Jumlah Jam Kerja

Jumlah jam kerja dalam seminggu merupakan faktor penentu untuk menggolongkan pekerja penuh waktu dan pekerja tidak penuh. Jumlah pekerja tidak penuh yaitu penduduk yang bekerja dengan jumlah jam kerja kurang dari 35 jam per minggu, pada Agustus 2015 turun sebesar 9,40 persen atau berkurang sebanyak 451.868 orang. Sementara sisanya termasuk ke dalam pekerja penuh waktu (full time worker), yaitu penduduk yang bekerja dengan jam kerja 35 jam ke atas perminggu.

Tabel 5

Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja Menurut Jumlah Jam Kerja Perminggu dan Jenis Kelamin,

Agustus 2014- Agustus –2015 Jumlah Jam Agustus 2014

Jumlah Agustus 2015 Jumlah Kerja Perminggu Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 1–7 8–14 15–24 25–34 35+ 59.309 (0,31 %) 207.115 (1,08 %) 892.771 (4,64 %) 1.344.084 (6,99 %) 10.367.835 (53,91 %) 93.572 (0,49 %) 363.815 (1,89 %) 951.498 (4,95 %) 893.812 (4,65 %) 4.057.132 (21,10 %) 152.881 (0,79 %) 570.930 (2,97 %) 1.844.269 (9,59 %) 2.237.896 (11,64 %) 1.4.424.967 (75,01 %) 69.238 (0,37 %) 232.907 (1,24 %) 899.046 (4,78 %) 1.192.247 (6,34 %) 10.471.779 (55,73 %) 99.941 (0,53 %) 387.011 (2,06 %) 765,365 (4,07 %) 708.353 (3,77 %) 3.965.595 (21,10 %) 169.179 (0,90 %) 619.918 (3,30 %) 1.664.411 (8,86 %) 1.900.600 (10,11 %) 14.437.374 (76,83 %) Jumlah 12.871.114 (66,93 %) 6.359.82 9 (33,07 %) 19,230.9 43 (100,00 %) 6.359.829 (33,07 %) 19,230.943 (100,00 %) 12.865.217 (68,46 %) 5.926.265 (31,54 %) 18.791.482 (100,00 %) Sumber: Sakernas 2014-2015

Pekerja tidak penuh terdiri dari setengah penganggur dan pekerja paruh waktu. Setengah penganggur adalah penduduk yang bekerja dengan jam kerja kurang dari 35 jam per minggu dan hingga masa pencacahan masih mencari pekerjaan, sedangkan pekerja paruh waktu adalah penduduk yang bekerja kurang dari 35 jam per minggu namun tidak mencari pekerjaan lagi. Berdasarkan Tabel 6 terlihat bahwa pekerja tidak penuh antara laki-laki dan perempuan berbeda komposisinya. Pada pekerja tidak penuh yang termasuk setengah penganggur, proporsi pekerja laki-laki (48,36 persen) lebih rendah dari pekerja perempuan (51,64 persen). Sebaliknya, yang termasuk pekerja paruh waktu proporsi pekerja laki-laki (54,97 persen) lebih tinggi dibanding pekerja perempuan (45,03 persen). Setengah penganggur laki-laki mengalami kenaikan sebesar 27.687 orang (sekitar 2,73 persen), sementara setengah penganggur perempuan menurun dari 544.788 orang menjadi 519.143 orang (turun 4,71 persen), atau menurun sekitar 25.645 orang. Pada pekerja paruh waktu, baik pekerja laki-laki maupun perempuan mengalami penurunan.

(10)

Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Barat No. No. 67/11/32/Th.XVII, 5 November 2015 10 Tabel 6

Penduduk Usia 15 Tahun Ke Atas yang Termasuk Pekerja Tidak Penuh, Agustus 2014 - Agustus –2015

Kegiatan Utama Agustus 2014 Agustus 2015

Laki-laki Perempuan Total Laki-laki Perempuan Total

(1) (4)

Pekerja Tidak Penuh 2.503.279 (52,09%) 2.302.697 (47,91%) 4.805.976 (100%) 2.393.438 (66,78%) 1.960.670 (33,22%) 4.354.108 (100%)

- Setengah Penganggur 1.015.708 (65,09%) 544.788 (34,91%) 1.560.496 (100%) 1.043.395 (48,36%) 519.143 (51,64%) 1.562.538 (100%)

- Pekerja Paruh Waktu 1.460.162

(49,75%) 1.475.084 (50,25%) 2.935.246 (100%) 1.350.043 (54,97%) 1.441.527 (45,03%) 2.791.570 (100%) Sumber: Sakernas 2014-2015

(11)

Referensi

Dokumen terkait

Peranan polen trap dari bahan bahan plastik dan logam terhadap peningkatan produksi tepung sari lebah adalah salah satu teknologi yang belum terungkap secara

Lamanya waktu pencetakan sertifikat, hal tersebut dikarenakan pencetakan sertifikat dilakukan 1 (satu) minggu setelah kegiatan seminar dilakukan. Lamanya waktu

Metaanalysis ini memasukkan penelitian prospective randomized clinical trial yang membandingkan efek suplementasi zinc dengan kelompok yang tidak diberi intervensi,

Model yang ada hanya dapat dilakukan untuk menilai kinerja industri asam stearat, dan dapat dikembangkan lagi untuk melakukan penilaian terhadap produk sampingan dari industri

Dengan kondisi dan keadaan yang sesungguhnya pelatih-pelatih di Pengkab persani se-DIY khususnya pelatih fisik sangat memprihatinkan dan dalam onservasi yang pernah tim

independen yang terdiri dari current ratio, return on assets dan total assets turnover dalam penelitian ini mampu menjelaskan variabel dependen yaitu investasi aktiva tetap

Kriteria kepraktisan perangkat pembelajaran diperoleh dari analisis terhadap hasil validasi para ahli, dimana perangkat pembelajaran yang telah divalidasi oleh para

Seperti halnya yang terjadi pada kelas VIII MTs Al Huda Bandung Tulungagung, dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah peserta didik diberikan permasalahan dan