TAHUN 2007 / 2008
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Oleh :
KIROMIM BAROROH NIM: 11406498
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM JURUSAN TARBIYAH
DEPARTEMEN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Lamp : 3 Eksemplar
Hal : Pengajuan Naskah Skripsi
Yth. Ketua STAIN Di Salatiga
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Bersama ini kami kirimkan skripsi mahasiswa : •J
Nama : Kiromim Baroroh
NIM : 1140498
Program Studi : Pendidikan Agama Islam ( P A I)
Judul : Metode Drill Sebagai Upaya Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Kelas I Pada Mata Pelajaran Qur’an Hadist di MI Nurul Huda Candisari Windusari Magelang Tahun 2008
»
Untuk diujikan dalam sidang munaqosah skripsi Demikian untuk menjadikan periksa.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Salatiga, Juli 2008 Pembimbing
DEPARTEMEN A G A M A RI
SEKOLAH T IN G G I A G A M A IS L A M N EG ER I (S T A IN ) S A LA TIG A J l• S to d fo /i 03 Telp. (0298) 323706, 323433 S a la tig a 50721 We^s'te : www.stainsalatiga.ac.id E-mail: administrasi@stainsalatiga.ac.id
PENGESAHAN SKRIPSI
Judul
Nama
NIM
Program Studi
UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR BACA TULIS
ALQURAN HADITS MELALUI METODE DRILL PADA SISWA
KELAS I Ml NURUL HUDA CANDISARI WINDUSARI TAHUN
2007/2008.
KIROMIM BAROROH
114 06 498
Pendidikan Agama Islam (PAI)
Imam Sutomo, M.Aff NIP. 150 216 814
Salatiga, 23 Agustus 2008
Kiromim Baroroh, Jurusan PAI Fakullas Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Tahun 2008. Judul skripsi " Metode Drill Sebagai Upaya Peningkatan Prestasi Belajar Baca Tulis Alquran Hadits Pada Siswa Kelas I MI Nurul Huda Candisari Windusari Tahun 2007/2008
Adapun pembelajaran metode dril sebagai upaya peningkatan prestasi belajar baca tulis pada mata pelajaran qur'an hadits adalah merupakan suatu cara untuk meningkatkan keberhasilan siswa dalam membaca, menulis serta memahami huruf-huruf dari Alquran. yang diperoleh melalui proses yang ditentukan oleh beberapa faktor yaitu dari guru dan siswa, dalam proses kegiatan pemnbelajaran yang terdiri dari pengelolaan pembelajaran yang meliputi beberapa aspek yang diamati yaitu pengamatan KBM. kegiatan inti, penutup, pengelolaan waktu serta antusiasme kelas, kemudian aktifitas guru dan siswa Dalam aktifitas guru dan siswa sudah terkandung tujuan pembelajaran serta upaya yang dilakukan untuk meningkatkan prestasi belajar anak. Maka dari itu seorang guru harus benar-benar memahami tujuan mengajar serta metode yang sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode pengumpulan data dan teknik pengumpulan datanya dilakukan dengan observasi, tes formatif dan catatan lapangan. Adapun penelitian lapangan ini dilakukan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa.
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
0 3 Orang gagaf 6upan(ah orang yang mem6uat pasalahan 6esar, apan tetapi yang tail 6e(ajar dari pesalafian.
0 3 Harapan merupakan suatu permulaan yang 6ai£ untu£ memperoleh pemenangan demi pemenangan.
0 3 Orang sup§es Bupanlah melenyappgn pesuparan-pesuparan yang se6elumnya muncul, apan tetapi mengatasinya setelah muncul
0 3 'Kpsupsesan dapat diraih hanya dengan perja peras dan petepunan..
Tugas akhir ini penulis persembahkan untuk :
03 Ayah, iBu, dan adip^adipfiu tercinta atas segala pengor6anannya. 0 3 Teman seperjuangan fapultas tarBiyah angpatan '06. pti tunggu esopj 0 3 Semua pihapyang telah 6anya(lmem6antu
Rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini.
Penulisan tugas akhir ini merupakan suatu syarat yang harus dipenuhi oleh setiap mahasiswa untuk mendapatkan gelar Saijana Strata 1 ( S I ) di Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri ( STAIN )Salatiga
Kemudian pada kesempatan ini penulis tak lupa menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan atas segala bantuan dalam bentuk materi maupun non materi yang setinggi-tingginya kepada yang terhorm at:
1. Bapak Dr. Imam Sutomo, M.Ag sebagai Ketua Umum STAIN Salatiga ( periode 2006-2010)
2. Bapak Dr. Adang Kuswaya, M. Ag sebagai dosen pembimbing. 3. Bapak H. Suroto, A.Ma selaku Kepala MI NuruI Huda Candisari.
4. Bapak Taslim dan Ibu Barichah sebagai kedua orang tua tercinta yang selalu memberikan segalanya padaku dari segi apapun.
5. Adik-adikku tersayang Muna, Jamil, Imam, Mui dan Titik yang telah memberi doa, motivasi, semangat dan dukungan.
6. Mas Ari, Mbak Ifa, Mbak Titik, OeCoep, terima kasih atas dukungan, doa dan bantuannya.
7. Semua fihak yang telah membantu dalam bentuk apapun sehingga dapat terselesaikannya tugas akhir ini.
IX
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ... i
HALAMAN LOGO... ii
HALAMAN JUDUL... iii
LEMBAR PERSETUJUAN... iv
LEMBAR PENGESAHAN... v
HALAMAN ABSTRAK... vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... vii
KATA PENGANTAR... xiii
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR TABEL ... xi
DAFTAR LAMPIRAN ... xii
BAB I PENDAHULUAN 1 A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 3
C. Tujuan Penulisan ... 4
D. Hipotesis Tindakan... 4
E. Kegunaan Penelitian... 5
F. Definisi Istilah ... 5
G. Metode Penelitian... 6
1. Rancangan Penelitian... 6
2. Subjek Penelitian... 9
5. Pengumpulan D ata... 12
6. Analisis D ata... 12
H. Sietemtika Penulisan... 14
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Prestasi B elajar... 15
1. Pengertian B elajar... 15
2. Pengertian Prestasi Belajar... 20
B. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Belajar 1. Faktor Intern... 22
2. Faktor Ekstern... 25
3. Faktor Lingkungan Masyarakat... 30
C. Pengertian Baca Tulis Alquran Hadits 1. Pengertian M embaca... 30
2. Pengertian M enulis... 31
3. Pengertian Alquran H adits... 32
D. Metode Drill 1. Pengertian Metode D rill... 33
2. Langkah-langkah Pelaksanaannya... 34
a. Langkah-langkah Penggunaannya... 35
b. Penilaian/Pemeriksaan... 36
3. Kelebihan dan Kekurangan a. Kelebihannya... 36
IX
A. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I 38
1. Perencanaan... 38
2. Pelaksanaan... 39
3. Pengamatan... 40
4. Refleksi... 41
B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I 1. Perencanaan... 48
2. Pelaksanaan... 48
3. Pengamatan... 56
5. Refleksi... 57
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Siklus I 58 1. Deskripsi Hasil Penelitian Pada Siklus I ... 58
a. Data Hasil Pengamatan... 48
b. Refleksi Kegagalan dan Keberhasilan... 56
2. Pembahasan Siklus I ... 57
B. Deskripsi Siklus I I ... 58
1. Deskripsi Hasil Penelitian Pada Siklus I I ... 58
a. Data Hasil Pengamatan... 58
b. Refleksi Kegagalan dan Keberhasilan... 64
2. Pembahasan Siklus I I ... 65
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan... 68
DAFTAR TABEL
Tabel 3 .1 Format Pengamatan Pengelolaan Pembelajaran... 43 Tabel 3.2 Format Observasi Aktivitas Guru dan Siswa ... 45 Tabel 3.3 Format Nilai Formatif Pada Siklus 1 dan I I ... 46 Tabel 3.4 Format Rekapitulasi Hasil Sebelum Dan Sesudah Perbaikan .. 47 Tabel 4.1 Hasil Pengamatan Pengelolaan Pembelajaran Pada Siklus I ... 48 Tabel 4.2 Hasil Observasi Guru dan Siswa Pada Siklus 1... 50 Tabel 4.3 Hasil Nilai Formatif Sebelum Dilakukan Perbaikan Pada
Siklus I ... 51 Tabel 4.4 Hasil Tes Formatif Pada Siklus I ... 53 Tabel 4.5 Data Hasil Rekapitulasi Sebelum Dilakukan Perbaikan Dan
Setelah Dilakukan Perbaikan Pada Siklus I ... 55 Tabel 4.6 Hasil Pengelolaan Pembelajaran Pada Siklus I I ... 59 Tabel 4.7 Hasil Observasi Aktivitas Guru dan Siswa Pada Siklus II .... 60 Tabel 4.8 Data Hasil Nilai Tes Formatif pada Siklus I I ... 61 Tabel 4.9 Data Rekapitulasi Hasil Tes pada Siklus I I ... 63 Tabel 4.10 Data Rekpitulasi Hasil Tes Sebelum Dan Sesudah Perbaikan
Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Kiromim Baroraoh
NIM :11406498
Jurusan : Tarbiyah Fakultas PAI
Dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa penelitian dengan judul " Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Baca Tulis Akjuran Hadits Melalui Metode Drill Pada Siswa Kelas I MI Nurul Huda Candisari Windusari Tahun 2007/2008 " merupakan hasil karya sendiri.
Apabila terdapat pernyataan palsu, penulis siap dituntut sesuai dengan undang- undang yang berlaku .
Salatiga, 21 Juli 2008
Yang menyatakan
BABI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pelaksanaan tugas guru dalam kegiatan pembelajaran selalu dihadapkan pada tuntutan pencapaian tujuan yang telah dirumuskan. Oleh karena itu guru menempati posisi yang amat penting dalam mewujudkan tujuan pembelajaran. Meskipun guru bukan satu-satunya bagian penentu pencapaian pembelajaran di kelas namun guru tidak bisa lepas begitu saja dari tanggung jawab pencapaian tujuan tersebut. Walau bagaimanapun guru tetap berada dalam posisi terdepan dalam mendukung terwujudnya tujuan pembelajaran.
Untuk mewujudkan harapan diatas guru harus responsiv terhadap berbagai fenomena yang dijumpai saat melaksanakan tugas pembelajaran. Selain itu guru dituntut untuk lebih kreatif dalam memikirkan dan menelaah problem pembelajaran yang dijumpai di kelas melalui diskusi dengan guru-guru lain dalam rangka keutuhan informasi suatu masalah ( Siswanto, 2008 : 1 )
Metode mempunyai andil yang cukup besar dalam kegitan belajar mengajar, Kemampuan yang diharapkan dapat dimiliki siswa akan ditentukan oleh kesesuaian penggunaan suatu metode yang sesuai dengan tujuan ( Djamarah, 2003: 3).
Anak adalah amanat Allah yang dititipkan-Nya agar diasuh, dididik dan dibina berdasarkan nilai-nilai islam seutuhnya. Salah satu yang terpenting untuk
menuntun dan membinanya adalah dengan mengajarkan atau mendidiknya membaca dan menulis Alquran sejak masa kanak-kanak. Sebagaimana dijelaskan Allah dalam Alquran surat Alalaq ayat 1-5. Sedangkan membaca merupakan materi yang pertama akan tetapi materi menulis tidak kurang pentingnya dari membaca, maka dari itu harus ada upaya belajar, belajar mengerti aksaranya dan menulis aksaranya.
Motivasi dan sugesti besar yang diberikan Rosulullah SAW menunjukkan bahwa kaum muslimin harus belajar Alquran agar mengerti aksara kitab suci Alquran sebagaimana sabda Rosulullah SAW.
\'y u t ? j ' J \
it
')* 3
Artinya : Orang yang mahir membaca Alquran akan berkumpul beserta para malaikat yang mulia-mulia dan baik, sedang orang yang membaca Alquran secara gagap dan susah maka baginya diberikan dua pahala. ( HR Bukhori dan Muslim).
3
pelaksanaan upaya peningkatan kemampuan baca tulis al-qur'an. ( Syarifudin, 2004 : 4 1 )
Untuk meningkatkan prestasi belajar siswa dalam membaca dan menulis Alquran perlu adanya proses belajar mengajar sesuai kurikulum yang berlaku, metode pembelajaran, sarana dan prasarana. Namun kenyataan kemampuan siswa dalam menerima materi pelajaran berbeda-beda terutama dalam baca tulis al- qur'an, karena itu untuk siswa kelas satu sekolah tingkat dasar termasuk dalam tahap perkenalan huruf-huruf dan angka-angka.
Meskipun siswa sudah hafal beberapa surat-surat pendek dalam Alquran yang diucapkan setiap hari dan hafal nama huruf hijaiyah akan tetapi sebagian siswa belum memahami seluruhnya bentuk daripada huruf hijaiyah karena siswa sering bermain, bercanda, mengganggu teman sebangku, kurang semangat untuk belajar, anak mempunyai masalah atau kesulitan dalam mebaca maupun menulis.
Maka dari itu perlu ditekankan pentingnya mendidik anak dan membimbingnya sejak dini dalam membaca Alquran dengan benar agar mencapai tujuan yang dikehendaki. Berdasarkan Latar belakang tersebut diatas maka penulis mengambil judul " Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar Baca Tulis Alquran Hadits Melalui Metode Drill Pada Siswa Kelas I MI Nurul Huda Candisari Windusari Tahun 2007/2008 "
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan baca tulis pelajaran Alquran Hadits pada siswa kelas I MI Nurul Huda Candisari tahun 2007/2008 ?
2. Apakah dengan metode Drill dapat meningkatkan prestasi belajar baca tulis pelajaran Alquran Hadits siswa kelas I MI Nurul Huda Candisari tahun 2007/2008 ?
3. Apakah penerapan strategi Pembelajaran Drill dapat meningkatkan motivasi siswa dalam mata pelajaran Alquran Hadits pada siswa kelas I MI Nurul Huda Candisari tahun 2007/2008 ?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan baca tulis pelajaran Alquran Hadits siswa kelas I MI Nurul Huda Candisari tahun 2007/2008.
2. Untuk mengetahui metode pembelajaran yang digunakan dalam meningkatkan prestasi belajar baca tulis mata pelajaran Alquran Hadits pada siswa kelas I MI Nurul Huda Candisari.
3. Dengan metode Drill diharapkan dapat meningkatkan motivasi siswa dalam belajar baca tulis mata pelajaran Alquran Hadits.
D. Hipotesis Tindakan
1. Strategi pembelajaran drill dapat meningkatkan perhatian siswa dalam memahami materi Alquran hadits.
5
£ . Kegunaan Penelitian 1. Secara teoritis
Diharapkan dapat memberi masukan yang positif terhadap perkembangan ilmu pengetahuan khususnya metode pembelajaran yang baik untuk meningkatkan prestasi belajar materi Alquran Hadits.
2. Secara praktis
Penelitian diharapkan pula bermanfaat bagi : a) Guru
Sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan metode pembelajaran. b) Sekolah
Dapat meningkatkan kemampuan dan pemahaman siswa dalam baca tulis Alquran Hadits.
c) Siswa
Siswa mampu memahami materi yang ada dengan metode pembelajaran yang bervariasi.
F. Definisi Istilah
Agar tidak terjadi salah persepsi terhadap judul penelitian maka perlu di definisikan hal-hal sebagai berikut:
1. Prestasi adalah nilai yang telah dicapai ( dilakukan, dikerjakan dan sebagainya).
2. Belajar adalah proses perubahan perilaku berkat pengalaman dan latihan. 3. Membaca adalah melihat serta memahami isi dari apa yang tertulis (
yang tertulis, mengucapkan, mengetahui, menduga, memperhitungkan, memahami dan lain sebagainya.
4. Tulis adalah goresan pada benda lain dengan bentuk yang terbaca, membuat huruf dan angka yang disusun menurut aturan sehingga mengandung maksud.
5. Alquran adalah wahyu Allah SWT yang merupakan mu'jizat yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai sumber hukum dan pedoman hidup bagi umat islam, jika dibaca menjadi ibadah kepada Allah. 6. Hadits adalah apa yang disandarkan kepada Nabi Muhammad SAW. 7. Metode Drill adalah suatu metode dalam pendidikan dan pengajaran
dengan jalan melatih anak-anak terhadap bahan pelajaran yang sudah diberikan.
G. Metode Penelitian 1. Rancangan Penelitian
Rancangan yang ditetapkan berupa tindakan kelas prosedur dan langkah-langkah penelitian mengikuti prinsip-pronsip yang berlaku dalam penelitian tindakan.
Penelitan ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas. Menurut Arikunto ( 2007 : 3 ) Penelitian Tinadakan Kelas adalah suatu penelitian terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan yang sengaja dimunculkan dan teijadi dalam sebuah kelas secara bersama.
7
secara reflektif dan bukan bertujuan untuk mendapatkan ilmu baru dari tindakan yang dilakukannya ( Supardi, 2007 :107).
Sesuai dengan penelitian yang dipilih yaitu Penelitian Tindakan Kelas maka dalam penelitian ini peneliti menggunakan model/metode penelitian tindakan kelas dari Arikunto ( 2007 : 16 ). Dalam penelitian ini penelitian menggunakan dua siklus yaitu siklus I dan apabila belum berhasil dilanjutkan dengan siklus II yang terdiri dari :
1. Perancanaan 2. Pelaksanaan 3. Pengamalan 4. Refleksi
Dalam siklus I apabila belum berhasil maka dilanjutkan dengan siklus II yang terdiri dari :
a. Revisi Perencanaan b. Tindakan
c. Penngamatan d. Refleksi
PERENCANAAN
SIKLUS I
PENGAMATAN
PERENCANAAN
SIKLUS II
PENGAMATAN
a) Rencana Awal
Sebelum mengadakan penelitian, peneliti menyusun rumusan masalah, tujuan, membuat rencana tindakan termasuk didalamnya instrumen dan perangkat pembelajaran.
b) Tindakan dan Pengmatan
Meliputi tnidakan yang dilakukan oleh peneliti sebagai upaya membangun konsep pemahaman siswa serta mengamati hasil atau dampak dari diterapkannya metode drill.
9
Peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan hasil atau dampak dari tindakan yang dilakukan berdasarkan lembar pengamatan yang diisi oleh pengamat,
d) Rancangan
Rancangan yang direvisi berdasarkan hasil refleksi dari pengamatan membuat rancangan yang direvisi untuk dilakukan pada siklus berikutnya.
2. Subyek Penelitian
Subyek penelitian adalah siswa siswi kelas I MI Candisari Windusari tahun 2007/2008 pada pelajaran Alquran Hadits. Dasar pertimbangan pemilihan subyek yaitu perlunya penerapan tindakan dalam penelitian ini terhadap pembelajaran Alquran Hadits.
3. Langkah-langkah / Siklus Penelitian
a. Langkah-langkah yang digunakan peneliti dalam penelitian pada siklus I yaitu membuat rencana berbentuk identifikasi masalah dan penetapan alternatif pemecahan masalah yang terdiri d a ri:
1) Menetapkan pembelajaran yang akan diterapkan dalam proses belajar mengajar.
2) Menentukan pokok bahasan.
3) Mengembangkan rencana dalam pembelajaran. 4) Menyusun lembar keija mengajar.
7) Mengembangkan format observasi pembelajaran.
Dilanjutkan dengan tindakan yang isinya mengacu pada rencana lembar kerja mengajar. Kemudian melakukan pengamatan dengan melakukan observasi dengan memakai format observasi dan dilanjutkan dengan refleksi yang memuat antara lain :
a) Melakukan evaluasi tindakan yang telah dilakukan yang meliputi evaluasi mutu, jumlah dan waktu dari tiap tindakan.
b) Melakukan pertemuan untuk membahas hasil evaluasi tentang rencana, lembar keija mengajar dan lain-lain.
c) Memperbaiki pelaksanaan tindakan sesuai denga hasil evaluasi untuk digunakan pada siklus berikutnya.
d) Evaluasi tindakan I.
b. Langkah-langkah pada siklus II adalah sebagai berikut: 1. Revisi Perencanaan siklus II yang isinya :
a) Menetapkan pembelajaran yang akan diterapkan dalam proses pembelajaran
b) Menentukan pokok bahasan
c) Mengembangkan skenario pembelajran d) Menyusun lembar keija mengajar e) Menyiapkan sumber belajar f) Mengembangkan format belajar
11
2. Tindakan II isinya mengacu pada rencana dan lembar keija mengajar siklus II
3. Pengamatan dengan memakai format observasi 4. Refleksi siklus II yang m em uat:
a) Melakukan evaluasi tindakan yang telah dilakukan b) Evaluasi untuk dijadikan kesimpulan
4. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri d a ri; a. Silabus
Yaitu seperangkat rencana dalam pengaturan tentang kegiatan pembelajaran pengelolaan kelas serta penilaian hasil belajar.
b. Rencana persiapan Pembelajaran ( RPP )
Yaitu merupakan perangkat pembelajaran yang digunakan sebagi pedoman guru dalam mengajar dan disusun tiap putaran masing- masing RPP berisi kompetensi dasar, indikator pencapaian belajar, tujuan pembelajaran dan kegiatan belajar mengajar.
c. Lembar Kegiatan Siswa.
Lembar ini digunakan siswa untuk membantu proses pengumpulan data hasil belajar mengajar.
d. Lembar Observasi Kegiatan Belajar Mengajar.
2. Lembar observasi aktifitas siswa dan guru untuk mengamati aktifitas siswa dan guru selama proses pembelajaran,
e. Tes Formatif
Tes ini disusun berdasarkan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Digunakan untuk mengukur kemampuan baca tulis pada pelajaran Alquran Hadits. Tes formatif ini diberikan akhir putaran.
5. Pengumpulan Data.
Data yang diperlukan dalam penelitian ini melalui observasi pengolahan. Proses belajar metode drill, observasi aktifitas siswa dan guru dan tes baik berupa tes awal maupun tes akhir.
6. Analisis Data
Untuk mengetahui keefektifan suatu metode dalam kegiatan pembelajaran perlu diadakan analisis data. Pada penelitian ini menggunakan teknik analisa deskriptif kuantitatif dan kualitatif, yaitu suatu metode penelitian yang bersifat kenyataan/fakta sesuai dengan data yang diperoleh dengan tujuan untuk mengetahui prestasi belajar yang dicapai siswa juga untuk memperoleh respon siswa terhadap kegiatan pembelajaran.
Untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa maka peneliti setiap akhir pengajaran terhadap pokok bahasan mengadakan evaluasi berupa soal tes tertulis.
13
a. Untuk menilai ulangan (tes formatif) peneliti menggunakan penjumlahan nilai yang diperoleh dari siswa, selanjutnya dibagi dengan jumlah jumlah siswa yang ada dikelas tersebut sehingga dapat diperoleh rata-rata tes formatif.
Tes formatif dapat dirumuskan (Thoha, 1991 : 94). Rumus tersebut adalah sebagai berikut:
N Keterangan :
M : Besarnya rata-rata yang dicari Xx : Jumlah nilai
N : Jumlah peserta tes b. Untuk ketuntasan belajar
Ada dua kategori ketuntasan belajar yaitu secara perorangan dan secara klasikal. Untuk standar ketuntasan belajar minimal (SKBM) pada mata pelajaran pendidikan agama islam dan salah satunya adalah Mata Pelajaran Alquran Hadits yang ditetapkan di Madrasah Ibtidaivah Nurul Huda Candisari yaitu 60 dan kelas tersebut dikatakan tuntas apabila dikelas terdapat lebih dari 85 % memperoleh nilai 60. Untuk menghitung prosentase ketuntasan belajar digunakan rumus sebagai berikut:
D _ I siswa yang tuntas belajar 1AAO/
r r--- XI00/o
Dalam lembar observasi pengelolaan data proses dan lembar observasi aktifitas guru dan siswa penilaian yang digunakan peneliti yaitu menggunakan simbol B, C, K.
Keterangan :
B : Baik C : Cukup K : Kurang H. Sistematika Penulisan
Rangkaian penulisan laporan penelitian disusun dengan sistematka penulisan sebagai berikut:
BAB I Menguraikan Latar belakang masalah, penjelasan istilah dan unsur dasar penelitian yang keseluruhannya terangkum dalam bagian pendahuluan.
BAB II Menjelaskan secara deskriptif tentang Metode-metode pembelajaran termasuk kelebihan dan kekurangannya.
BAB III Memaparkan deskripsi pelaksanaan penelitian sesuai dengan siklus yang dilaksanakan.
BAB IV Menjelaskan secara deskriptif Hasil Penelitian dan Pembahasannya.
KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian Prestasi Belajar 1. Pengertian Belajar
Sebelum membicarakan prestasi belajar, terlebih dahulu akan dikemukakan pengertian belajar, yang dikemukakan para pakar pendidikan. Namun antara para pakar pendidikan mengemukakan pengertian yang berbeda antara satu dengan yang lain, tetapi mengacu pada maksud yang sama yaitu melakukan proses belajar akan mengalami perubahan dalam dirinya.
Belajar adalah proses perubahan perilaku berkat pengalaman dan latihan, artinya tujuan kegiatan adalah perubahan tingkah laku, baik yang menyangkut pengetahuan, ketrampilan maupun sikap, bahkan meliputi segenap aspek organisme atau pribadi ( Djamarah, 2002 :1 ).
Menurut pengertian psikologis, belajar merupakan suatu proses perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Perubahan- perubahan tersebut akan nyata dalam seluruh aspek tingkah laku, maka dari itu Slameto berpendapat (1995 : 5) bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya
B A B II
Perubahan tingkah laku dalam belajar menurut Slameto, (1995 : 3-4) mempunyai ciri-ciri antara lain :
a Perubahan Yang Teijadi Secara Sadar.
Yang berarti bahwa seseorang yang belajar akan menyadari teijadinya perubahan itu sekurang-kurangnya ia merasakan telah adanya suatu perubahan dalam dirinya.
b. Perubahan Dalam Belajar Bersifat Kontinyu dan Fungsional.
Sebagai hasil belajar, perubahan yang terajadi dalam diri seseorang berlangsung secara berkesinambungan tidak statis. Satu perubahan yang teijadi akan menyebabkan perubahan berikutnya dan akan berguna bagi kehidupan atau proses belajar berikutnya.
c. Perubahan Dalam Belajar Bersifat Positif dan Aktif
Dalam perbuatan belajar, perubahan-perubahan itu senantiasa bertambah dan tertuju untuk memperoleh sesuatu yang lebih baik dari sebelumnya. Dengan demikian semakin banyak usaha belajar itu dilakukan, makin banyak dan makin baik perubahan yang diperoleh. Perubahan yang bersifat aktif artinya bahwa perubahan itu tidak teijadi dengan sendirinya melainkan usaha individu sendiri.
d. Perubahan Dalam Belajar Bukan Bersifat Sementara.
Perubahan yang terjadi karena proses belajar bersifat menetap atau permanen. Ini berarti tingkah laku yang teijadi setelah belajar akan bersifat menetap.
17
Ini berarti bahwa perubahan tingkah laku terjadi karena ada tujan yang ingin dicapai. Perbuatan belajar terarah kepada perubahan tingkah laku yang benar-benar disadari.
f. Perubahan Mencakup Seluruh Aspek Tingkah Laku.
Perubahan yang diperoleh seseorang setelah melalui suatu proses belajar meliputi tingkah laku.
Menurut Ilmu Jiwa Daya tentang belajar adalah Otak" manusia sendiri terdiri atas beberapa bagian. "Faculties" atau daya-daya yang masing-masing mempunyai fungsi tertentu, misalnya daya untuk mengamati, menanggap, menghaval, mengingat, berfikir dan sebagainya. Tiap-tiap daya dapat dikembangkan melalui latihan (Nasution, 1992 : 69)
Hamalik (2002 : 154) mendefinisikan belajar adalah perubahan tingkah laku yang relative mantap berkat latihan dan pengalaman.
Gagne mendefinisikan bahwa belajar adalah suatu proses dimana orgsanisme berubah perilakunya diakibatkan pengalaman, sedangkan Harold Spear mendefinisikan bahwa belajar dari pengamatan, pendengaran, membaca dan meniru.
Pengertian belajar menurut teori behavioristik adalah perubahan tingkah laku sebagai akibat interaksi antar stimulus dan respon (Budiningsih, 2002 :20)
Para tokoh behavioristik mengemukakan tentang teori belajar diantaranya adalah :
Mengemukakan bahwa belajar adalah interaksi antara stimulus dan respon, Stimulus yaitu apa saja yang dapat merangsang teijadinya belajar seperti pikiran, perasaan atau hal-hal lain yang dapat ditangkap melalui alat indera Sedangkan respon yaitu reaksi yang dimunculkan peserta didik ketika belajar.
b) Watson
Mengemukakan bahwa belajar adalah interaksi antar stimulus dan respon, namun stimulus dan respon yang dimaksud harus berbentuk tingkah laku yang dapat diamati (observable) dan dapat diukur.
c) Clark Hull
Mengemukakan bahwa kebutuhan biologis dan pemuasan kebutuhan biologis adalah penting dan menempati posisi sentral dalam seluruh kegiatan manusia. Sehingga stimulus dalam belajar pun hampir selalu dikaitkan dengan kebutuhan biologis walaupun respon yang akan muncul mungkindapat bermacam-macam bentuknya
d) Edwin Gutrie
1. Stimulus tidak harus berhubungan dengan kebutuhan atau pemuasan biologis.
19
3. Agar respon yang muncul sifatnya lebih kuat dan bahkan menetap maka diperlukan berbagai macam stimulus yang berhubungan dengan respon tersebut,
e) Skinner
Hubungan antara stimulus dan respon yang teijadi melalui interaksi dalam lingkungannya yang akan menimbulkan perubahan tingkah laku ( Budiningsih, 2005 :23 ).
Teori belajar menurut para tokoh penganut teori kognitf antara lain : 1. Semua gagasan dan citraan (image) diwakili dalam skema.
2. Jika informasi sesuai dengan skema akan diterima, jika akan disesuaikan atau skema yang akan disesuaikan.
3. Belajar merupakan pelibatan penguasaan atau penataan kembali struktur kognitif dimana seseorang memproses dan menyimpan informasi (Yulaelawati, 2004: 53)
Teori belajar menurut penganut teori konstruktif antara lain : a) Menurut Schauman
Semua orang membangun pandangannya terhadap dunia melalui pengalaman individual atau skema.
b) Merill
(
1991)
dan Smorgansbord(
1997)
menyatakan bahwa :1. Pengalaman yang dibangun berdasarkan pengalaman atau pengetahuan yang telah ada sebelumnya.
2. Belajar merupakan penfsiran personal tentang dunia.
m elalui berbagai inform asi yang m enyepakati suatu pandangan dalam
berinteraksi atau bekeijasam a dengan orang lain.
5. B elajar harus disituasikan dalam latar (setting) yang realistik. Penilaian
harus berinteraksi dengan tegas bukan m erupakan kegiatan yang terpisah
(Y ulaelaw ati, 2004: 54).
D an uraian pengertian belajar dari para pakar pendidikan penulis
m enyim pulkan bahw a belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku
yang bersifat kontinu dan sem ua aspek yaitu kognitif, afek tif dan
psikom otorik yang dipengaruhi adanya stim ulus dan respon terhadap
lingkungan.
2. Pengertian Prestasi Belajar
Prestasi belajar adalah hasil yang telah dicapai (dilakukan, dikeijakan
dan sebagainya) (D ikbud, 1984: 768).
D alam m em peroleh prestasi belajar ditentukan oleh kem am puan
intelektual siswa, untuk m engukur kem am puan siswa penlu dilakukan
evaluasi, tujuannya untuk m engetahui prestasi yang diperoleh sisw a setelah
kegiatan belajar m engajar berlangsung.
A dapun prestasi dapat diartikan sebagai hasil yang diperoleh karena
adanya aktifitas belajar yang telah dilakukan. N am un banyak orang
beranggapan bahw a yang dim aksud dengan belajar adalah m encari ilm u dan
21
Ada lagi yang lebih khusus mengartikan bahwa belajar adalah
menyerap pengetahuan. Proses tersebut tidak akan teijadi ada sesustu yang
mendorong pribadi yang bersangkutan.
Prestasi belajar merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari
kegiatan belajar, karena belajar merupakan proses, sedangkan prestasi
adalah hasil dari proses belajar Poerwanto (1962 ; 2) memberikan pengertian
prestasi belajar yaitu hasil yang dicapai seseorang dalam usaha belajar
sebagaimana dinyatakan dalam raport. Winkel (1996 : 162) mengatakan
bahwa prestasi belajar adalah satu bukti keberhasilan atau kemampuan
belajar seorang siswa dalam melakukan kegiatan belajarnya sesuai dengan
bobot yang dicapainya. Sedangkan menurut S. Nasution (1997 : 17) Prestasi
belajar adalah kesempurnaan yang dapat dicapai sesorang dalam berfikir,
merasa dan berbuat. Prestasi belajar dikatakan sempurna apabila memenuhi
tiga aspek yaitu : kognitif, afektif dan psikomotorik, sebaliknya prestasi
belajar kurang memuaskan jik a seseorang belum memenuhi target dalam
ketiga aspek tersebut (http : //rid\van2002.wordpress.com/208/04/23/kegiatan
belajar-dan-prestasi)
Dari pengertian diatas penulis menyimpulkan bahwa prestasi belajar
tingkat kemampuan siswa dalam menerima pengetahuan yang diperoleh
dalam proses belajar mengajar siswa dikatakan berprestasi jika sudah
melakukan evaluasi, dengan evaluasi untuk mengetahui tinggi rendahnya
prestasi belajar siswa.
B. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Untuk mencapai prestasi belajar siswa sebagaimana diharapkan maka
perlu diperhatikan bahwa ada bebrapa faktor yang mempengaruhi prestasi
belajar yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Faktor Intern adalah faktor yang
ada dalam individu yang sedang belajar, sedangkan Faktor Ekstern adalah
faktor yang ada diluar individu.
1. Faktor Intern m eliputi:
a. Faktor Jasmaniah
1. Faktor kesehatan, sehat berarti dalam keadaan baik segenap badan
beserta bagian-bagiannya/bebas dari penyakit.
2. Cacat tubuh, keadaan cacat tubuh juga mempengarui presasi belajar.
b. Faktor Psikologi
Faktor psikologi yang mempengaruhi prestasi belajar adalah :
a) Intelegensi/Kecerdasan
Adalah kemampuan belajar disertai kecakapan untuk
menyesuaikan diri dengan keadaan yang dihadapinya Kemampuan
ini sangat ditentukan oleh tinggi rendahnya intelegensi yang normal
selalu menunjukan kecakapan sesuai dengan tingkat sebaya.
Adakalanya perkembangan intelegensi ditandai oleh kemajuan-
kemajuan yang berbeda antara satu anak dengan anak lainnya.
Sehingga anak pada usia tertentu sudah memiliki tingkat kecerdasan
yang lebih dibandingkan dengan teman sebayanya. Jadi faktor
23
lingkungan belajar (http://ridwan202.wordpress.com/ 2008/04/23kegiatan, belaj ar-dan prestasi)
Muhibbin Syah mengatakan bahwa intelegensi adalah semakin tinggi kemampuan intelegensi seorang siswa maka semakin besar peluangnya untuk meraih sukses, sebaliknya semakin rendah kemampuan intelegensi seorang siswa maka semakin kecil peluangnya untuk memperoleh kesuksesan (Syah, 2005 : 147)
Slameto mengatakan bahwa siswa yang mempunyai tingkat intelegensi yang tinggi akan lebih berhasil daripada siswa yang mempunyai tingkat intelegensi yang rendah.
b) Perhatian
Perhatian menurut Ghazali adalah keaktifan jiw a yang dipertinggi, jiwa itu pun semata-mata tertuju kepada suatu objek ( benda/hal ) atau sekumpulan objek (Slameto, 1995 : 56)
c) Minat
Minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan.
d) Bakat
M enurut M artinis Y am in m otivasi belajar m erupakan daya
penggerak psikis dari dalam diri seseorang untuk dapat m elakukan
kegiatan belajar dan m enam bah ketram pilan, pengalam an, m otivasi
m endorong dan m engarahi m inat belajar untuk tercapainya suatu
tujuan. (Y am in. 2005 : 80)
M enurut M uhibbin m otivasi adalah keadaan internal organism baik
m anusia m aupun hew an yang m endorongnya untuk berbuat
sesuatu. (Syah, 2005 : 151).
M otivasi m enurut H am alik (2001 : 158) adalah perubahan energi
dalam diri (pribadi) seseorang yang ditandai dengan tim bulnya
perasaan dan reaksi untuk m encapai tujuan.
Dari alinea m otivasi belajar dari beberapa faktor diatas
penulis m enyim pulkan bahw a m otiasi m erupakan daya penggerak
pada diri seseorang dalam m elakukan kegiatan dengan m aksud
untuk m encapai tujuan.
f) K em atangan
K em atangan adalah suatu tingkat / fase dalam pertum buhan
seseorang di m ana alat-alat tubuhnya sudah siap untuk
m elaksanakan kecakapan baru. K em atangan belum berarti anak
dapat m elaksanakan kegiatan secara terus m enerus, untuk itu
diperlukan latihan-latihan dan pelajaran.
25
Kesiapan atau readiness menurut Jamies Drever yang dikutip Slameto adalah Preparedness to respon or read. Kesiapan adalah kesediaan untuk memberi respon atau reaksi. Kesediaan tiimbul dari dalam diri seseorang dan juga berhubungan dengan kematangan, karena kematangan berarti kesiapan untuk melaksanakan kecakapan (Slameto, 1995. 58-60)
c. f aktor Kelelahan
Faktor kelelahan menurut Slameto dibagi menjadi menjadi dua yaitu : 1. Kelelahan jasmani, terihat dengan lemah lunglainya tubuh dan
timbul kecenderungan untuk membaringkan tubuh.
2. Kelelahan rohani, dapat dilihat dengan adanya kelesuan dan kebosanan sehingga minat dorongan untuk menghasilkan sesuatu hilang.
Dari uraian diatas bahwa kelelahan dapat mempengaruhi belajar. Agar siswa dapat belajar dengan baik maka berusaha anak menghindari agar anak tidak mengalami kelelahan dalam belajar.
2. Faktor Ekstern
Faktor ekstern adalah faktor yang mempengaruhi prestasi belajar yang sifatnya diluar diri siswa, Menurut Slameto (1995 : 60) faktor ekstern yang mempengaruhi belajar adalah keluarga, keadaan sekolah, lingkungan
masyarakat, yang duiraikan sebagai berikut: a. Faktor Keluarga
slameto bahwa keluarga mempengaruhi siswa dalam belajar yang
b e ru p a :
a) Cara Orang Tua Mendidik
Keluarga adalah lembaga pendidikan pertama dan utama, keluarga
yang sehat besar artinya untuk pendidikan dalam ukuran kecil, tetapi
bersifat menentukan untuk pendidikan dalam ukuran besar yaitu
pendidikan bangsa, negara dan dunia. Mendidik anak dengan cara
memanjakannya adalah cara mendidik yang tidak baik
b) Relasi Antar Keluarga
Demi kelancaran belajar dan keberhasilan anak perlu diusahakan
relasi yang baik didalam keluarga Yang baik adalah hubungan yang
penuh perhatian, kasih sayang disertai dengan bimbingan bila perlu
hukuman-hukuman untuk mensukseskan belajar anak.
c) Suasana rumah
Suasana rumah dimaksudkan sebagai situasi atau kejadian-kejadian
yang sering teijadi di dalam keluarga dimana anak berada dan
belajar.
d) Keadaaan Ekonomi Keluarga
Jika anak hidup dalam lingkungan tidak mampu tentunya
kebutuhannya kurang terpenuhi sehingga belajar anak akan
terganggu begitu pula sebaliknya.
27
Orang tua perlu memberi dorongan dan semangat pada anaknya
serta memberi pengertian dan membantunya ketika anak mendapat
kesulitan.
f) Latar belakang kebudavaan
Pada anak perlu ditanamkan kebiasaan-kebiasaan yang baik unttuk
mendorong semangat belajar.
Oleh karena itu orang tua menyadari bahwa pendidikan anak
yang pertama kali dari keluarga, sedangkan sekolah merupakan sekolah
lanjutan yang bersifat formal, tentunya memerlukan kerja sama antar
orang tua dan lembaga pendidikan tersebut,
b. Keadaan Sekolah
Sekolah merupakan lembaga formal pertama yang sangat penting
dalam menentukan keberhasilan siswa, karena lingkungan sekolah yang
baik dapat mendorong siswa dalam belajar. Faktor sekolah yang
mempengaruhi menurut slameto mencakup :
1) Metode Mengajar
Metode mengajar adalah suatu cara/jalan yang harus dilalui didalam
mengajar. Slameto juga mengutip pendapat dari Ign. S. Lilih bukit
Karo karo tentang mengajar adalah menyajikan bahan pelajaran oleh
orang kepada orang lain agar orang lain menerima, menguasai dan
Jika metode kurang baik akan mempengaruhi belajar siswa yang
tidak baik pula Maka dari itu guru sebaiknya menggunakan berbagai
metode untuk meningkatkan prestasi belajar siswa.
2) Kurikulum
Kurikulum sebagai sejumlah kegiatan yang diberikan kepada siswa.
Jika kurikulum tidak baik maka belajar pun akan berpengaruh.
3) Relasi Guru dengan Siswa
Guru yang kurang berinteraksi dengan siswa secara akrab
menyebabkan proses belajar mengajar kurang lancar.
4) Relasi Siswa denga Siswa
Menciptakan relasi yang baik antar siswa adalah perlu agar dapat
memberikan pengaruh yang positif terhadap belajar siswa.
5) Displin Sekolah
Kedisiplinan sekolah mencakup kedisiplinan semua warga sekolah.
Jika kedisiplinan kurang akan berpengaruh pada siswa dalam belajar.
6) Alat Pelajaran
Alat pelajaran yang dipakai oleh siswa untuk menerima bahan yang
diajarkan itu. Alat pelajaran yang lengkap dan tepat akan
memperlancar penerimaan bahan pelajaran yang diberikan pada
sisw a.
29
Waktu sekolah adalah waktu teijadinya proses belajar mengajar di sekolah, waktu itu dapat pagi, siang, sore/malam hari. Waktu sekolah juga mempengaruhi belajar siswa.
8) Standar Pelajaran di Atas Ukuran
Guru dalam menuntut penguasan materi harus sesuai dengan kemapuan siswa masing-masing, yang penting tujuan yang telah dirumuskan tercapai.
9) Keadaaan Gedung
Jika jumlah siswa yang banyak serta variasi karakter mereka menuntut gedung harus memadai dalam setiap kelas.
10) Metode Balajar
Banyak siswa melaksanakan cara belajar yang salah. Dalam hal ini perlu bimbingan/pembinaan dari guru. Dengan cara belajar yang tepat akan efektif pula hasil belajar siswa.
11) Tugas Rumah
Waktu belajar teruatama adalah di sekolah maka diharapkan guru jangan terlalu banyak memberi tugas yang harus dikerjakan dirumah sehingga anak tidak mempunyai waktu lagi untuk kegiatan yang lain (Slameto, 1995 : 64-69).
3. Lingkungan Masyarakat
pribadi anak, sebab anak anak dalam kehidupan sehari-hari lebih banyak bergaul dengan lingkungan dimana anak itu ada (Imp ://ridwan202. wordpress. com).
Maka dari itu penulis simpulkan bahwa lingkungan membentuk pribadi anak, karena anak akan mengikuti atau menyesuaikan kebiasaan yang dilakukan dilingkungannva.
C. Pengertian Baca Tulis Alquran Had its 1. Membaca
Menurut Tampubolon (1993 : 41) membaca adalah suatu kegiatan fisik dan mental, melalui membaca informasi dan pengetahuan yang berguna bagi kehidupan dapat diperoleh.
Apabila minat sudah tumbuh dan berkembang, dalam arti orang yang bersangkutan sudah mulai suka membaca maka kebiasaan membaca pun akan berkembang. Tempat yang baik untuk menumbuhkan minat dan mengembangkan kebiasaan membaca adalah dirumah, terutama karena suasana kekeluargaan dan dimulai sedini mungkin.
Membaca dini merupakan persiapan memasuki sekolah maka kesiapan membaca sangat penting, sedangkan yang dimaksud dengan kesiapan membaca (reading readiness) adalah tingkat kemalangan seorang anak yang memungkinkannya belajar membaca tanpa suatu akibat negative. Kemalangan yang dimaksud disini adalah kematangan fisik, mental linguistic (bahasa) dan sosial.
31
menyebutkan bunyi huruf, dapat mengingat kata-kata, mempunyai kemampuan membedakan dengan baik dan memiliki perkembangan bahasa lisan dan kosa kata yang memadai.
Menurut Steinberg anak dapat diajar membaca apabila dia sudah dapat memahami bahasa lisan dan sudah mulai dapat mengucapkan beberapa kata dengan jelas (Tampubolon. 1993 :42-43)
Dari uraian pendapat para pakar diatas penulis menyimpulkan bahwa kesiapan membaca dimulai sejak dini tergantung keadaan siswa dalam memiliki kemampuan membedakan dengan baik, memahami bahasa lisan dan dapat mengucapkan kata dengan jelas. Maka dari itu penulis sependapat bahwa kesiapan membaca dimulai sejak dini karena pada usia dini anak lebih mudah menyerap dan memahami apa yang diucapkan, diajarkan baik guru maupun orang tua.
Membaca merupakan materi pertama yang disebut dalam Alquran sural Alalaq, dengan dicantumkannya " membaca" pada urutan pertama dan materi tersebut harus diberikan pertama kali pada peserta didik, sesuai dengan perkembangan daya serap dan jiwa mereka. Kondisi ini sesuai dengan penegasan Allah dalam surat Annahl ayat 78 bahwa manusia dianugerahi tiga potensi yaitu pendengaran, penglihatan dan perasaan (hati) (Aziz, 2003 : 68).
2. Pengertian Menulis
Menurul Yusuf (2003 : 104) mengemukakan bahwa proses menulis meliputi tiga aspek yaitu menulis (handwriting), mengeja dan mengarang.
Menulis adalah ungkapan hati, ide, pengalaman seseorang yang tertuang dalam bentuk susunan huruf atau angka yang digoreskan pada benda lain dengan bentuk terbaca yang disusun sehingga mengandung maksud, b. Jenis-jenis Kesulitan Menulis
Jenis-jenis kesulitan yang dialami anak berkesulitan menulis antara lain : a) Terlalu lambai dalam menulis
b) Salah angka pada penulisan huruf dan angka c) Terlalu miring
d) jarak antar huruf tidak konsisten e) Tulisan kotor
0 Tidak lepat dalam mengikuti garis horizontal. g) Bentuk huruf atau angka tidak terbaca
h) Tekanan pensil tidak tepat terlalu tebal atau terlalu tipis i) Ukuran tulisan terlalu tebal atau terlalu tipis
j) Bentuk terbalik (seperti cermin) (Yusuf, 2003 : 106) 3. Pengertian Alquran Hadits
33
Subhi Al Salih mendefinisikan Alquran adalah firman Allah yang bersifat (berfungsi) mukjizat (sebagai bukti kebenaran Nabi Muhammad) yang diturunkan kepada Nabi Muhammad, yang ditulis didalam mushaf- mushaf yang di nukil (diriwayatkan) dengan jalan mutawatir dan yang membacanya dipandang ibadah (Zuhdi, 1997: 1)
Alquran merupakan sumber hokum islam yang pertama maka dari itu Alquran berfungsi sebagai:
a. Bukti kerasulan Nabi Muhammad dan kebenaran ajarannya b. Petunjuk dan keimanan bagi umat manusia
c. Petunjuk mengenai akhlak yang mumi
d. Petunjuk syariat dan hukum (Muhaimin, 2005 : 85)
Hadits merupakan sumber hukum islam yang kedua setelah Alquran. Hadits Menurut Ibnu Taimiyah adalah merupakan ucapan, perbuatan maupun tagrir Nabi Muhammad sebatas beliau diangkat menjadi nabi/rasul. D. Metode Drill/Latihan
1. Pengertian
Menurut Zuharini (1981 : 106) metode drill/latihan adalah suatu metode dalam pendidikan dan pengajaran dengan jalan melatih anak-anak tehadap bahan pelajaran yang sudah diberikan.
Menurut Roestriyah NK metode drill adalah suatu teknik yang dapat diartikan dengan suatu cara mengajar dimana siswa melaksanakan latihan-
latihan agar memiliki ketangkasan dan ketrampilan yang lebih tinggi dari
bahwa penggunaan istilah "latihan" sering disamakan dengan istilah ulangan padahal maksudnya berbeda, latihan dimaksudkan agar pengetahuan dan kecakapan tertentu dapat menjadi milik anak didik dan dikuasai sepenuhnya Sedangkan ulangan adalah hanya sekedar untuk mengukur sudah mana ia menyerap pelajaran tersebut (Arief, 2002 : 174).
Dari uraian pengertian metode drill dari para pakar tersebut diatas penulis menyimpulkan bahwa inti dari metode ini adalah sama yaitu mengajarkan siswa dengan latihan-latihan atau pengulangan dengan tujuan untuk memperkuat tanggapan mengenai materi pelajaran yang lelah diberikan agar memiliki ketangkasan dan keterampilan tinggi.
2. Langkah-langkah
Langkah-langkah pelaksanaannya agar lebih efektif dan mengurangi negatifnya maka harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a. Sebelum pelajaran dimulai, hendaknya diawali terlebih dahulu dengan pemberian pengerlaian dasar.
b. Metode ini dipakai untuk bahan pelajaran kecekalan-kecekatan yang bersifat rutin dan otomatis.
c. Diusahakan hendaknya masa latihan sesingkat mungkin agar tidak membosankan.
d. Maksud diadakannya latihan ulang harus mempunyai tujuan yang lebih luas.
35
A. Langkah-langkah penggunaannya meliputi :
a) Drill hanyalah untuk bahan atau tindakan yang bersifat otomatis. b) Latihan harus memiliki arti dalam rangka yang lebih luas
1) Sebelum diadakan latihan anak didik perlu mengetahui terlebih dahulu arti latihan itu sendiri.
2) Siswa perlu menyadari bahwa latihan-latihan itu berguna untuk kehidupan selanjutnya.
3) Siswa harus mempunyai sikap bahwa latihan itu diperlukan untuk melengkapi belajar.
c) Latihan itu pertama-tama harus ditekankan kepada diagnosa :
1) Pada taraf permulaan jangan diharapkan reproduksi yang menguras 2) Dalam percobaan kembali harus diteliti kesulitan yang timbul 3) Respon yang benar harus dikenal siswa sedangkan yang salah
harus diperbaiki
4) Siswa memerlukan waktu untuk mewarisi latihan, perkembangan arti dan kontrol.
5) Dalam latihan pertama-tama ketetapan, kecepatan dan keduanya harus dicapai.
d) Masa latihan harus relative singkat tetapi harus sering dilakukan pada waktu lain.
3) Hasil latihan terbaik dengan sedikit menggunakan emosi. O Pada waktu latihan harus mendahulukan proses yang resensial
g) Proses latihan dan kebutuhan harus disesuaikan dengan perbedaan individu
1) Tingkat kecakapan yang diterima pada suatu saat tidak harus sama 2) Latihan secara perseorangan sangat perlu untuk menambah latihan
kelompok.
B. Penialian/Pemeriksaan
Pemeriksaan/penilaian metode drill dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu secar klasikal, individual dan siswa mencocokkan dengan kunci jawaban yang tersedia (Arief, 2002 :176).
3. Kelebihan dan Kekurangan a. Kelebihannya
a) Dalam waktu yang relatif singkat, cepat dapat diperoleh penguasaan dan ketrampilan yang diharapkan.
b) Para murid akan memiliki pengetahuan siap
c) Akan menanamkan pada anak-anak kebiasaaan belajar secara teliti dan disiplin.
b. Kekurangannya
a) Menghambat perkembangan dan daya inisiatif siswa b) kurang memperhatikan penyesuaian dengan lingkungan c) Membentuk kebiasaan yang kaku dan otomatis
37
Dalam penelitian ini pelaksanaan dilaksanakan dua siklus yang dimulai dengan perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Adapun yang menjadi subyek penelitian ini adalah siswa kelas I, yang menjadi obyek penelitian adalah mata pelajaran Alquran Hadits kelas I, sesuai dengan kompetensi dasar saat penelitian dilaksanakan, maka penelitian ini peneliti memgambil pokok bahasan surat Alfill. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan untuk mencari solusi pembelajaran dikelas I. Penelitian juga termasuk penelitian deskriptif karena menggambarkan bagaimana teknik pembelajaran diterapkan dan bagaimana hasil yang ingin dicapai. Adapun kegiatan pembelajaran sebelum menggunakan metode drill prestasi belajar masih rendah, dengan nilai rata-rata 60,6, sedangkan prosentase jumlah siswa yang belum tuntas adalah 40 %..
Tujuan dari penelitian tindakan ini adalah untuk meningkatkan kegiatan proses belajar mengajar terhadap sisw'a kelas I dengan metode yang sesuai untuk meningkatkan prestasi belajar. Dalam penelitian ini guru terlibat langsung secara penuh dalam proses pembelajaran
A. Deskripsi Pelaksanaan Siklus 1 I. Perencanaan
Pada tahap perencanaan ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran sebagai berikut:
a. Silabus
39
b. Rencana pelaksanaan pembelajaran c. Soal tes formatif I
d. Alat-alat yang mendukung dan mempersiapkan lembar pengelolaan pembelajaran dengan metode drill.
2. Pelaksanaan
Dalam lahap pelaksanaan ini kegiatan belajar mengajar untuk siklus 1 dilaksanakan pada tanggal 7 mei 2008 dikelas I dengan jumlah siswa 52 anak yang dibagi menjadi 2 kelas yaitu I.A berjumlah 25 anak, I.B 27 anak. Berdasarkan diskusi dengan teman sejawat untuk pelaksanaan ini peneliti disarankan untuk meneliti di kelas I.A. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai pengajar, adapun dalam proses pembelajaran mengacu pada perencanaan yang telah dipersiapkan.
Pelaksanaan penelitian dilaksanakan bersamaan dengan kegiatan proses belajar mengajar, pada akhir proses belajar mengajar diadakan tes formatif dengan tujuan untuk mengetahui tingkat pemahaman dan penguasaan materi yang lelah diberikan dalam proses belajar mengajar sebagai keberhasilan dalam belajar.
Data hasil pelaksanaan penelitian pada siklus I adalah sebagai berikut: 1. Nilai rata-rata tes formatif adalah 67,6
2. Jumlah siswa yang tuntas beijumlah 20 3. Persentase ketuntasan adalah 80 %
memahami maieri surat Alfill. Beberapa kegiatan yang menjadi perhatian dalam pelaksanaan perbaikan pembelajaran Baca Tulis Alquran Hadils diantaranya adalah mengusahakan agar siswa dapat memahami pelajaran yang disampaikan guru. Sehubungan dengan ini peneliti minta bantuan teman sejawat untuk mengamati pelaksanaan perbaikan yang sedang dilaksanakan guru memperoleh data sehingga dapat diketahui apakah berhasil atau tidak dengan metode drill yang dilaksanakan.
3. Pengamatan/Pengumpulan Data
Pengamatan dilaksanakan bersamaan dengan kegiatan proses belajar mengajar. Peneliti mengamati dengan teman sejawat bahwa dengan metode drill pada saat menyampaikan materi pelajaran, pada awal penyampaian materi siswa memperhatikan, menirukan, menulis, latihan membaca bacaan yang diulang-ulang, namun ada beberapa siswa yang masih kurang memahami materi membaca dan menulis huruf Alquran. Sebagai indikator perbaikan pembelajaran siklus I adalah :
a) Semua siswa aktif dalam mengikuti pelajaran
b) Tidak banyak siswa yang mengalami kesulitan membaca atau menulis dalam mengeijakan soal.
c) Tidak ada siswa yang bernilai dibawah nilai ketuntasan yaitu 60
41
4. Refleksi
Dalam pelaksanaan belajar mengajar diperoleh informasi dalam pengamalan adalah sebagai berikut :
a. Guru kurang maksimal dalam menyampaikan tujuan pembelajaran b. Guru kurang maksimal dalam pengelolaan waktu
c. Guru kurang maksimal dalam membimbing siswa dalam melakukan kegiatan.
Pelaksanaan perbaikan pembelajaran siklus pertama sudah mengalami beberapa kemajuan dengan adanya siswa yang aktif dalam mengikuti pembelajaran dan pemahaman siswa terhadap materi ada peningkatan. Hal ini ditunjukan dengan banyaknya siswa yang nilainya mengalami peningkatan jika dibanding sebelum diadakan perbaikan.
Selelah diadakan perbaikan pada siklus pertama ternyata masih terdapat beberapa kekurangan sehingga perlu adanya perbaikan pada siklus ke dua diantaranya:
a) Guru harus jelas dalam menyampaikan tujuan sehingga siswa segera dapat menyerap atau memahami dari inti pembelajaran.
b) Guru harus lebih telaten dalam membimbing siswa, melakukan kegiatan pembelajaran dalam membaca menulis Alquran Hadits yang berupa huruf hijaiyah.
tersedia masih kurang bisa menggunakan waktu diluar kegiatan belajar berlangsung atau setelah jam terakhir,
d) Guru harus terampil dan semangat dalam memotivasi siswa sehingga siswa lebih antusias dalam mengikuti pelajaran.
B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II 1. Perencanaan
Pada tahap perencanaan ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran sebagai berikut:
a. Silabus
b. Rencana pelaksanaan pembelajaran c. Soal tes formatifll
d. Alat-alat yang mendukung dan mempersiapkan lembar pengelolaan pembelajaran dengan metode drill.
2. Pelaksanaan
43
Dengan menerapkan melode drill pada siklus I dan siklus II ada peningkatan dalam baca tulis materi Alquran Hadits, dengan latihan- latihan siswa akan lebih faham dengan materi yang lelah diberikan
Data hasil pelaksanaan penelitian pada siklus II adalah sebagai berikut: a. Nilai rata-rata tes formatif adalah 70,8
b. Jumlah siswa yang tuntas beijumlah 22 c. Persentase ketuntasan adalah 88 % 3. Pengamatan/Pengumpulan Data
Setelah siklus II dilaksanakan terjadi peningkatan prestasi belajar membaca dan menulis dan hasil evaluasi belajar semua menyatakan tidak ada yang mendapat nilai dibawah ketuntasan yaitu 60.
4. Refleksi
Pelaksanaan siklus II sudah mengalami beberapa kemajuan dengan adanya perubahan yaitu siswa yang aktif dan mengikuti pembelajaran dan pemahaman siswa terhadap materi ada peningkatan. Hal ini dilunjukan siswa yang mengalami kenaikan pada nilainya dengan metode drill.
Adapun lembar pengamatan pengeloalaan pembelajaran yang digunakan peneliti pada siklus I dan siklus II.
Observasi penilaian pengamalan aktivitas guru dan siswa berikut format penilaian yang digunakan peneliti pada siklus I dan siklus II adalah sebagai berikut:
Tabel 1.
No Aspek yang diamati Penilaian
B C K
I 1. Pengamatan KBM A. Pendahuluan
1. Menyampaikan tujuan pembelajaran 2. menghubungkan dengan materi pelajaran
sebelumnya 3. Motivasi siswa B. Kegiatan inti
1. Menerapkan langkah-langkah metode drill 2. Membimbing siswa dalam menghafalkan surat
Alfill
3. Memberi bantuan pada siswa yang mengalami kesulitan
4. Penggunaan alat peraga C. Penutup
1. Membimbing siswa membaca menulis huruf hijaivah
45
Tabel 2.
Observasi aktivitas guru dan siswa
No Aktivitas guru yang diamati Penilaian
B C K
1 Menyampaikan tujuan
2 Menghubungkan dengan pelajaran sebelumnya 3 Menjelaskan sumber materi sulit
4 Menyampaikan materi
5 Membantu siswa dalam materi surat Al fiil
6 Membimbing dan mengamati siswa dalam membaca dan menulis
7 Memotivasi siswa 8 Penggunaan alat peraga
9 Meminta sisw a mengulang materi yang telah diajarkan
No Aktivitas siswa yang diamati Penilaian
B C K
1 Memperhatikan penjelasan guru 2 Kesungguhan mengikuti pelajaran
3 Latihan membaca menulis huruf Alqur an 4 Menyalin tulisan surat Alfill
5 Mengajukan/menanggapi pertanyaan 6 Melafalkan surat Alfill didepan kelas 7 Memahami materi
Tabel 3.
Format Nilai Tes Formatif Pada Siklus I dan Siklus 11
No Nama siswa Keterangan
Skor T TT
I M. Saefullah Ma'arif 2 Ery Setyavvan
3 Muhammad Khamim
4 Rizal Ahmad Ansori 5 M. Samsul Ma’arif 6 M. Saiful Amri
7 Muhammad Mahsun
8 Sofa Munaja 9 Sofi Adinata
10 Nur Aini Fajar Hastuti 11 Lutfi U m am ah
22 Siti Lailatul rohmah 23 Laili Barokah 24 Fitriyanih 25 Devi Ariyanti
47
Keterangan :
T : Tuntas TT : Tidak tuntas
Dalam hasil tes formatif peneliti juga membuat format rekapitulasi hasil tes sebelum dan sesudah perbaikan siklus I dan siklus II
Tabel 4.
Format Rekapitulasi hasil tes sebelum dan sesudah perbaikan.
No Uraian Sebelum
perbaikan
Siklus I Siklus II
1 Nilai rata-rata tes sumatif
2 Jumlah siswa yang tuntas belajar
3 Persentase ketuntasan belajar
4 Jumlah siswa yang belum tuntas belajar 5 Persentase siswa yang
A. Deskripsi Siklus I
1. Deskripsi Hasil Penelitian Pada Siklus I
Berdasarkan hasil yang diperoleh dapal diketahui bahwa nilai rata- rata mata pelajaran Alquran Hadits sebelum diterapkan metode drill masih banyak siswa yang mendapatkan nilai di bawah ketuntasan yaitu 60
a. Data hasil pengamatan
Dari hasil penelitian tindakan kelas berupa kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran, aktifitas guru dan siswa dalam pembelajaran dan hasil tes formatif. Adapun penelitian pada siklus I adalah sebagai berikut:
Tabel 1.
Hasil pengelolaan pembelajaran siklus 1
No Aspek yang diamati Penilaian
B C K
I Pengamatan KB M A. Pendahuluan
1 Menyampaikan tujuan pembelajaran 2. Menghubungkan dengan materi pelajaran
sebelumnya
3. Motivasi siswa >/
v ' v '
B. Kegiatan inti
1. Menerapkan langkah-langkah metode drill v '
49
2. Membimbing siswa dalam menghafalkan surat AIfill
3. Memberi bantuan pada siswa yang mengalami kesulitan
4. Penggunaan alat peraga
v / v '
v/ C. Penutup
Membimbing siswa membaca menulis huruf hijaiyali v/
Memberikan evaluasi v /
11 Pengelolaan Waktu n/
III Antusiasme Kelas
1. Siswa antusias V
2. Guru antusias V
Keterangan B : Baik C : Cukup K : Kurang
Berdasarkan tabel diatas aspek-aspek dalam pengelolaan pembelajaran siklus I yang kurang baik adalah menmyampaikan tujuan pembelajaran menghubungkan dengan materi sebelumnya, penggunaan alat peraga dan pengelolaan waktu.
Dari keempat aspek tersebut merupakan kelemahan dalam pelaksanaan siklus 1 dan akan dijadikan bahan kajian untuk merefleksi yang hendak dilakukan pada siklus berikutnya yaitu siklus II.
Tabel 2.
Hasil Aktifitas Guni Dan Siswa Pada Siklus I
No Aktivitas guru yang diamati Penilaian
B C K
1 Menyampaikan tujuan v /
v / 2 Menghubungkan dengan pelajaran sebelumnya
y 3 Menjelaskan sumber materi sulit
4 Menyampaikan materi v /
5 Membantu siswa dalam materi surat Al-Fill y 6 Membimbing dan mengamati siswa dalam membaca
v /
dan menulis
7 Memotivasi siswa v /
8 Penggunaan alat peraga v /
9 Meminta siswa mengulang materi yang telah diajarkan n/
No Aktivitas siswa yang diamati Penilaian
B c K
1 Memperhatikan penjelasan guru x /
v / 2 Kesungguhan mengikuti pelajaran
3 Latihan membaca menulis huruf Al-Qur'an v /
4 Menyalin tulisan surat Al-Fill v '
5 Mengajukan/menanggapi pertanyaan «y
6 Melafalkan surat Al-Fill didepan kelas n/
7 Memahami materi v '
8 Mengerjakan tes evaluasi n/
51
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa aktifitas guru yang paling dominan adalah menyampaikan tujuan, membantu siswa dalam melafalkan surat-surat pendek dalam Alquran (surat Alfill), membimbing dan mengamati siswa dalam membaca dan menulis dan memotivasi siswa, sedangkan menghubungkan sebelumnya, menjelaskan materi yang sulit, menyampaikan materi, penggunaan alat peraga dan meminta sisw a untuk mengulang materi yang telah disampaikan/diajarkan sudah cukup namun perlu adanya peningkatan agar lebih baik.
Aktifitas siswa yang dominan adalah memperhatikan penjelasan guru, latihan membaca dan menulis huruf Alquran dan mengerjakan tes sudah baik. Sedangkan kekurangan terlihat dalam mengajukan atau menanggapi pertanyaan dan memahami materi.
Pada siklus I secara garis besar kegiatan belajar mengajar dengan menerapkan metode drill sudah dilaksanakan dengan baik meskipun ada kekurangan dalam pegelolaan pembelajaran dalam aktifitas guru dan siswa.
Adapun data nilai hasil tes formatif sebelum dilakkan perbaikan yang merupakan sebagai bahan untuk mengetahui tingkat ketuntasan
pada siklus I dan siklus II.
Tabel 3.
Nilai Hasil Tes Formatif Sebelum Dilakukan Perbaikan Siklus I
Skor T TT
I M. Saefullah Ma'arif 40 s /
2 Ery Setyawan 30 >/
3 Muhammad Khamim 60 V
4 Rizal Ahmad Ansori 70 v '
10 Nur Aini Fajar Hastuti 65 v/
11 Lutfi Umamah 80 v/
12 Ridayatul Hisna 75 v /
13 Siti Nur Fadiliah 80 v /
14 Mislakhatun Nauni 70 v '
15 Merlina Rahayu 70 v /
16 Siti Nur Azizah 65 V'
17 Rahayu 75 V '
18 Nur Halimah 60
19 Siti Aminah 40 V'
20 Nur Hidayah 50 V '
21 Siti Susanti 55 s /
22 Siti Lailatul rohmah 55 v /
23 Laili Barokah 50 v /
24 Fitriyanih 60 ' Z
25 Devi Ariyanti 55 v /
Jumlah 1515 15 10
Jumlah skor yang dicapai =1515 Jumlah skor maksimal ideal = 2500
53 Jadi rata-rata skor tercapai adalah 60,6
Tingkat ketuntasan belajar (P) dengan rumus sederhana; L siswa Tuntas Belajar
1 siswa x 100 %
P = — xl0 0 % 25
= 60 % Jadi tingkat ketuntasan menepai 60 %
Jumlah siswa yang belum tuntas sebanyak 10 atau 40 % Keterangan:
T = Tuntas
TT = Tidak tuntas Tabel 4.
Hasil Tes Formatif Siklus I
No Nama siswa Keterangan
Skor T TT
I M. Saefullah Ma' arif 50
V/
2 Ery Setyawan 45 v /
3 Muhammad Khamim 70 v /
5 M. Samsul Ma'arif 70 n/
6 M. Saiful Amri 65
y
7 Muhammad Mahsun 75 v /
8 Sofa Munaja 60 v /
9 Sofi Adinata 70 s /
10 Nur Aini Fajar Hasluti 70 n/
11 Lutfi U mamah 90 v /
12 Ridayatul Hisna 85 v '
13 Siti Nur Fadiliah 85 v /
14 Mislakhatun Nauni 70 s /
15 Medina Rahayu 75 s /
16 Siti Nur Azizah 70
y
17 Rahayu 80
V
18 Nur Halimah 65
y
19 Siti Aminah 45
y
20 Nur Hidayah 55
y
21 Siti Susanti 60
y
22 Siti Lailatul rohmah 70
y
23 Laili Barokali 55
y
24 Fitriyanih 70
y
25 Devi Ariyanti 65
y
Jumlah 1690 20 5
Jumlah skor yang dicapai = 1690 Jumlah skor maksimal ideal = 2500
Rata-rata skor tercapai dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
55
25
Jadi rata-rata skor tercapai adalah 67,6
Tingkat ketuntasan belajar (P) dengan rumus sederhana: p = S siswa Tuntas Belajar ^ t % Jadi tingkat ketuntasan menepai 80 %
Jumlah siswa yang belum tuntas sebanyak 10 atau 40 % Tabel 5.
Rekapitulasi Hasil Tes Sebelum Dilakukan Perbaikan Dan Setelah Dilakukan Perbaikan Pada Siklus I Adalah sebagai berikut:
No Uraian Sebelum
3 Persentase ketuntasan belajar
60 80
4 Jumlah sisw'a yang belum tuntas belajar
5 Persentase siswa yang 40 20 belum tuntas belajar
Dari tabel diatas dapat dilihat perbandingan bahwa hasil tes formatif sebelum dilakukan perbaikan nilai rata-rata belajar siswa 60,6 dan ketuntasan belajar mencapai 60 % atau ada 15 siswa dari 25 siswa. Jumlah siswa belum tuntas mencapai 40 % atau ada 10 siswa dari 25 siswa tuntas belajar.
Hasil tes formatif dengan menerapkan metode drill pada siklus I dengan nilai rata-rata belajar siswa mengalami peningkatan yaitu 67,6, ketuntasan belajar mencapai 80 % atau ada 20 dari 25 siswa, jumlah siswa yang belum tuntas mencapai 20 % atau ada 5 dari 25 siswa.
Hasil tersebut secara keseluruhan siswa belum tuntas belajar karena masih adanya siswa yang mendapat nilai kurang dari 60 yang mencapai 20 %. Sedangkan ketuntasan yang dicapai pada siklus I hanya 80 %. Hal ini disebabkan masih adanya siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami daripada huruf-huruf hijaivah.
b. Refleksi
Dalam hasil pengamatan diperoleh informasi pelaksanaan kegiatan belajar mengajar sebagai berikut:
1) Guru menyampaikan tujuan dengan baik 2) Memberi motivasi dengan baik
3) Guru membimbing siswa dengan baik