• Tidak ada hasil yang ditemukan

MODUL PRAKTIKUM KIMIA FARMASI ANALISIS SMKN7 BANDUNG 2011

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "MODUL PRAKTIKUM KIMIA FARMASI ANALISIS SMKN7 BANDUNG 2011"

Copied!
111
0
0

Teks penuh

  • Penulis:
    • Irvan Khairudin S.Si., Apt.
    • Humaedi S.Si.
    • Hilma Hendrayanti S.Si., Apt
  • Sekolah: Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 7 Bandung
  • Mata Pelajaran: Kimia Farmasi
  • Topik: Modul Praktikum Kimia Farmasi Analisis
  • Tipe: modul praktikum
  • Tahun: 2011-2012
  • Kota: Bandung

I. PENDAHULUAN

Modul Praktikum Kimia Analisis Farmasi ini disusun untuk membantu siswa SMK dalam menguasai teknik analisis kualitatif dan kuantitatif. Tujuan utamanya adalah memberikan keterampilan dasar yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari serta dalam industri farmasi. Dengan memahami dasar-dasar analisis, siswa diharapkan dapat melakukan praktikum dengan benar dan memahami konsep-konsep dasar yang mendasarinya.

II. POLA METODE PRAKTIKUM

Metode praktikum yang digunakan mengedepankan aplikasi konsep dalam praktik. Siswa dilatih untuk memahami tujuan dan alasan di balik setiap langkah praktikum, sehingga tidak hanya sekadar mengikuti prosedur. Hal ini bertujuan untuk membentuk pola pikir ilmiah yang mendalam, di mana siswa sebagai calon profesional di bidang farmasi dapat melaksanakan praktikum dengan penuh kesadaran dan kehati-hatian.

III. SISTEM PENILAIAN

Sistem penilaian praktikum mencakup berbagai aspek, mulai dari tes awal, jurnal praktikum, hingga penilaian laporan akhir. Alokasi nilai ditetapkan untuk memastikan bahwa siswa tidak hanya fokus pada hasil akhir, tetapi juga pada proses dan disiplin selama praktikum. Hal ini penting untuk membangun sikap profesional dalam laboratorium.

IV. TATA TERTIB PRAKTIKUM

Tata tertib praktikum mencakup berbagai ketentuan yang harus dipatuhi oleh siswa selama kegiatan praktikum. Hal ini bertujuan untuk menjaga keselamatan dan keamanan di laboratorium, serta menciptakan lingkungan belajar yang kondusif. Siswa diharapkan untuk bertanggung jawab atas perlengkapan yang digunakan dan menjaga kebersihan ruang praktikum.

V. KEAMANAN & KESELAMATAN KERJA LABORATORIUM

Keamanan dan keselamatan kerja di laboratorium adalah hal yang sangat penting. Siswa diajarkan untuk selalu menggunakan alat pelindung diri dan mengikuti prosedur keselamatan saat bekerja dengan bahan kimia. Pengetahuan tentang cara menangani kecelakaan dan risiko yang mungkin terjadi juga menjadi bagian dari pelatihan ini.

VI. BAB I PENGENALAN PERALATAN DAN BAHAN

Pada bagian ini, siswa diperkenalkan dengan berbagai peralatan dan bahan kimia yang umum digunakan dalam laboratorium. Tujuan praktikum ini adalah agar siswa dapat mengenali dan memahami fungsi serta cara penyimpanan alat dan bahan kimia. Pengetahuan ini penting untuk memastikan penggunaan yang tepat dan aman di laboratorium.

1.1. Tujuan Praktikum

Siswa diharapkan dapat menyebutkan alat-alat kimia dengan benar dan memahami karakteristik bahan kimia yang digunakan. Hal ini merupakan langkah awal yang penting untuk melanjutkan ke praktikum yang lebih kompleks.

1.2. Dasar Teori

Dasar teori mencakup pengenalan alat laboratorium, bahan kimia, dan simbol bahaya yang ada. Pengetahuan ini membantu siswa untuk memahami risiko yang terkait dengan setiap bahan dan alat yang digunakan dalam praktikum.

VII. BAB II PENGGUNAAN PERALATAN LABORATORIUM KIMIA

Bagian ini membahas teknik dasar dalam penggunaan alat laboratorium, termasuk cara memanaskan larutan, menyaring endapan, dan teknik titrasi. Siswa diajarkan untuk melakukan analisis kualitatif dan kuantitatif dengan benar, yang merupakan keterampilan penting dalam analisis kimia.

2.1. Tujuan Praktikum

Siswa diharapkan dapat menggunakan peralatan laboratorium dengan benar dan melaksanakan teknik dasar analisis kualitatif dan kuantitatif.

2.2. Dasar Teori

Dasar teori mencakup teknik-teknik dasar yang diperlukan untuk melakukan analisis, termasuk prosedur yang harus diikuti dan cara mengukur serta menimbang dengan tepat.

VIII. BAB III ORGANOLEPTIK DAN REAKSI KERING

Praktikum ini bertujuan untuk mengajarkan siswa tentang uji organoleptis dan reaksi kering sebagai metode identifikasi zat. Siswa belajar untuk menggunakan panca indra dalam mengenali karakteristik fisik zat serta melakukan pemanasan untuk mengamati perubahan yang terjadi.

3.1. TUJUAN

Siswa diharapkan dapat melakukan uji organoleptis dan reaksi kering dengan benar, yang merupakan bagian penting dalam identifikasi zat.

3.2. DASAR TEORI

Dasar teori menjelaskan tentang metode uji yang digunakan dalam analisis kimia, termasuk cara melakukan pengujian dengan aman dan efektif.

IX. BAB IV IDENTIFIKASI KATION

Siswa diajarkan untuk mengidentifikasi berbagai kation menggunakan reagensia tertentu. Praktikum ini penting untuk memahami reaksi kimia yang terjadi dan bagaimana kation dapat dipisahkan berdasarkan sifat-sifatnya.

4.1. TUJUAN

Siswa diharapkan dapat melakukan identifikasi kation dengan benar, yang merupakan keterampilan dasar dalam analisis kimia.

4.2. DASAR TEORI

Dasar teori menjelaskan tentang klasifikasi kation dan reaksi yang digunakan untuk mengidentifikasi mereka dalam analisis kimia.

X. BAB V ACIDIMETRI DAN ALKALIMETRI

Modul ini membahas tentang sifat asam dan basa serta teknik titrasi yang digunakan untuk menentukan konsentrasi larutan. Siswa diharapkan dapat memahami konsep dasar asidimetri dan alkalimetri serta aplikasinya dalam analisis kimia.

5.1. MENGENALI SIFAT ASAM DAN BASA SENYAWA

Siswa belajar untuk mengenali sifat-sifat asam dan basa serta cara melakukan titrasi untuk menentukan pH dan konsentrasi larutan.

XI. BAB VI JENIS-JENIS TITRASI

Bagian ini menjelaskan tentang berbagai jenis titrasi yang digunakan dalam analisis kimia, termasuk titrasi pengendapan dan titrasi redoks. Siswa diajarkan untuk memahami perbedaan antara jenis-jenis titrasi dan aplikasinya.

XII. BAB VII KOLORIMETRI

Modul ini mengajarkan siswa tentang teknik kolorimetri untuk menentukan konsentrasi zat berdasarkan warna. Siswa diharapkan dapat memahami prinsip dasar kolorimetri dan cara menerapkannya dalam praktikum.

XIII. BAB VIII SPEKTROFOTOMETRI

Bagian ini membahas tentang teknik spektrofotometri untuk analisis kuantitatif zat. Siswa belajar cara menggunakan alat spektrofotometer untuk menentukan konsentrasi zat dalam larutan.

Gambar

Tabel 1 Daftar Peralatan Kimia Beserta Fungsi DanPenyimpanannya
Gambar 3 Simbol bahan beracun
Gambar 11 Menyiapkan
Gambar 13 Cara mengocok zat dalam labu ukur
+7

Referensi

Dokumen terkait

4.2 Menghitung banyaknya pereaksi dan hasil reaksi dalam larutan elektrolit dari hasil titrasi asam basa.  Menentukan konsentrasi asam atau basa

Kertas indikator asam basa biasa digunakan untuk membedakan suatu larutan, apakah larutan itu bersifat asam ataupun basa, dengan cara memberikan perubahan warna

Titrasi langsung adalah perlakuan terhadap suatu senyawa yang larut (titrat), dalam suatu bejana yang sesuai, dengan larutan yang sesuai yang sudah dibakukan (titran), dan titik

Peniter yang digunakan adalah NaOH, karena NaOH adalah larutan yang bersifat basa, sedangkan asam salisilat adalah larutan yang bersifat asam, sehingga keduanya dapat direaksikan

dengan cara titrasi larutan asam dan basa Larutan yang digunakan adalah larutan asam monohidrogen fosfat (Na2HPO4) dan larutan basa konjugatnya dihidrogen fosfat

dengan menggunakan metode titrasi iodometri ini didasarkan bahwa amoxicillin memiliki sifat oksidator yang direduksi dengan KI berlebih dan akan menghasilkan

Perbedaan dari jenis titrasi di atas terletak pada titik akhir titrasi, dimana Jika titrasi dilakukan dengan asam maupun basa kuat yang juga merupakan elektrolit kuat maka

31 BAB IV PRAKTIKUM TITRASI ASAM BASA Tujuan Menentukan kadar suatu senyawa asam atau basa yang terdapat dalam suatu sampel Teori Titrasi asam basa bertujuan menetapkan kadar