PENINGKATAN KINERJA
PENINGKATAN KINERJA
KELEMBAGAAN
KELEMBAGAAN
HENDYAT SOETOPO
GURU BESAR MANAJEMEN PENDIDIKAN PADA PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
PEBRUARI
PEBRUARI
2009
Perubahan Lingkungan Strategis
(persaingan global, demokratisasi, desentralisasi, meningkatnya tuntutan governance,
pengangguran) Program Program Standarisasi Standarisasi Penjaminan Penjaminan Mutu Mutu Akreditasi Akreditasi MASALAH & MASALAH & TANTANGAN TANTANGAN MASALAH & MASALAH & TANTANGAN TANTANGAN Tkt pendidikan
rendah
Dinamika struktur penduduk belum terakomodasi
Kesenjangan tingkat
pendidikan
Fasilitas pendidikan belum memadai
Kualitas pendidikan rendah
Pengembangan
IPTEK
Manajemen belum
efektif, efisien, dan akuntabel
Anggaran rendah
Sasaran Sasaran Sasaran Sasaran Meningkat dan meratanya partisipasi/ak ses Pendidikan Meningkatnya Mutu dan Relevansi Pendidikan Meningkatnya Governance
Paradigma Nasional ( Pancasila & UUD’45)
Landasan Yuridis ( UU SISDIKNAS, UU BHP, UU GURU, 14PP & Perda)
Konsepsi dan Pola Pikir Pengembangan
Konsepsi dan Pola Pikir Pengembangan
Kebijakan
Kebijakan
dan Program Pembangunan Pendidikan
dan Program Pembangunan Pendidikan
Nasional
Nasional
Kebija
UU No. 20 Thn 2003
SISDIKNAS
BAB XI - PASAL 39
PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
UU No. 20 Thn 2003
SISDIKNAS
BAB XI - PASAL 39
PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
PENDIDIK: merupakan tenaga profesional yang bertugas
merencanakan dan melaksanakan proses
pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan
pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat, terutama bagi
TENAGA KEPENDIDIKAN:
bertugas melaksanakan administrasi, pengelolaan, pengembangan, pengawasan dan pelayanan teknis untuk menunjang proses
pendidikan pada satuan pendidikan
AYAT 1
AYAT 1
AYAT 2
OTONOMI DAERAH
OTONOMI DAERAH
•
Sentralisasi manajemen pendidikan memuat
kelemahan:
- Mental menunggu juklak-juknis
- Kreativitas terbelenggu
- KANTOR2 tak punya visi & misi
- Kemandirian lembaga kurang
•
Kebijakan Otonomi Daerah
- Dulu pemerintah pusat sentralnya, sekarang
pemerintah daerah Kab/Kot sentralnya, Dinas
- lembaga sbg. pusat pengemb. pend.
- lembaga bukan bebas sebebas-bebasnya
- Kerjasama pemerintah, Yayasan, lembaga,
keluarga, dan masyarakat (
stakeholders
)
•
OTONOMI salah satu alternatif:
- Disikapi arif dan bijaksana
- Tetap dalam kerangka pengaturan birokrasi
- Keleluasaan lembaga makin tinggi
- Bukan mendirikan negara di dalam negara
PENGERTIAN
KINERJA: < BHS Inggris Performance:
perilaku kerja pegawai pada institusi dalam
melaksanakan tugas sehari-hari
.
Esensi: bekerja lebih mandiri, demokratis,
transfaran, akuntabel, & keputusan partisipatif.
Konsekuensi: harus kreatif, komitmen tinggi thd
tugas, disiplin, sense of belongingness, kerjasama,
paham visi & misi, sadar tugas, amal.
LATAR BELAKANG
LATAR BELAKANG
•
Sentralistis: kurikulum, sarana, penataran,
evaluasi, hasil cenderung konstan.
•
Input-output Oriented: buku, alat, materi,
gedung, guru tersedia & ditatar, maka mutu
pendidikan meningkat, NEM tinggi; tidak itu.
•
Tidak klop mau daerah dg. Rancangan Pusat
•
Kemandirian lembaga perlu dlm kerangka
kebijakan atasan.
TUJUAN
•
Peningk. Kesadaran warga lembaga -
mutu
•
Peningk. Partisipasi warga lembaga –
mutu
•
Motivasi inovasi – mutu pendidikan
•
Peningk. Peran serta masy. – mutu pend.
•
Integrasi peran lembaga, pemerintah, &
KRITERIA MUTU
•
INPUT
- Personel : KS, WaKS, guru,
konselor, karyawan, dinidik.
- Material: gedung, perlengk.,
dana, alat & materi ajar, sarana
- Operasional: struktur, kuriklm,
aturan, deskripsi, mekanisme
- Harapan: visi, misi, tujuan,
•
PROSES:
- Pembuatan keputusan
- pengelolaan - Kelembagaan
- PBM: tak hanya kognitif-belajar bagaimana belajar
- Pengembangan - Monev
MODAL: etos kerja, iklim lembaga, budaya lembaga, moral kerja,
disiplin, motivasi, inovatif, sense of belongingness, kepercayaan,
•
OUTPUT: prestasi lembaga
- Keefektifan - Kualitas kehid
- Produktivitas - Semangat
- Efisiensi - Hasil fisik
- Inovasi - Hasil non-fifik
Keefektifan:
- Kepemimpinan profesional - Proses manajemen lancar - Guru rajin dan disiplin - Siswa bermental belajar - Iklim kerja kondusif
•
Produktivitas
- Karya Pengelola - Karya guru
- Karya siswa - Karya bersama
•
Efisiensi
- Tenaga
- Waktu Hasil
- Dana Minim Maksimal - Sarana
•
Inovasi:
- Unggulan
- Strategi Laboratoris
- Modul? Pend. Dasar 8 Th? Acceleration? Paket Belajar? Pendidikan untuk pembebasan? Learning by doing? Interpreneur
•
Prestasi:
- Lembaga: unggul
- Pengelola: tertib perencanaan, tertib pelaksanaan, tertib monev, tertib
- Guru:
-
Tertib persiapan (prota, proca, SP, skenario, jurnal- Disiplin
- Karya tulis: buku, makalah, artikel, model.
- Alat pembelajaran - Pembelajaran variasi
- Bimbingan individual siswa - Prasaran
- Tertib evaluasi -
Karyawan:
•
Konselor:
Penanganan masalah, Tes, Pengemb. Kemamp.•
Siswa:
- Hasil tes harian
- Hasil ulangan Cawu, EBTA,
EBTANAS, UMPTN, diterima di lembaga bermutu.
- Ektrakur: OR, Kesenian, Ketramp., Kegiatan Ilmiah, Puisi, Pidato, dll. - Sopan santun
PERBEDAAN POLA MANAJEMEN
PERBEDAAN POLA MANAJEMEN
LAMA
- Subordinasi
- Keputusan terpusat - Ruang gerak kaku - Birokratik - Sentralistis - Pengarahan - Over-regulasi - Mengontrol - Mengatur
- Hindari resiko
- Gunakan dana habis - Pendelegasian
- Cerdas individual
BARU
- Otonomi
- Keputusan partisipatif - Ruang gerak luwes
- Profesional - Desentralisasi - Motivasi diri - Deregulasi
- Mempengaruhi - Memfasilitasi
- Mengelola resiko - Efisiensi
KARAKTER
KARAKTER
ISTIK
ISTIK
MPMBS
MPMBS
OUTPUT: OUTPUT:-Akademik; contoh: NUN dari rata2 8 -Akademik; contoh: NUN dari rata2 8 jadi 8,3
jadi 8,3
-Non-Akademik; olah raga dari juara -Non-Akademik; olah raga dari juara 2 Kota menjadi juara 1 Kota
2 Kota menjadi juara 1 Kota
PROSES:
PROSES:
- Keefektifan PBM- Keefektifan PBM
- Kepemimpinan kuat- Kepemimpinan kuat
- Manajemen efektif & terbuka- Manajemen efektif & terbuka
- Budaya Mutu- Budaya Mutu
- Teamwork kompak, cerdas, dinamis- Teamwork kompak, cerdas, dinamis
- Kemandirian- Kemandirian
- Partisipasi warga & masy- Partisipasi warga & masy
- Kemauan berubah- Kemauan berubah
- Evaluasi & perbaikan kontinyu- Evaluasi & perbaikan kontinyu
- Responsif thd. Kebutuhan- Responsif thd. Kebutuhan
INPUT:
INPUT:
- Kebijakan mutu- Kebijakan mutu
- Sumber daya tersedia- Sumber daya tersedia
- Harapan prestasi tinggi- Harapan prestasi tinggi
- Fokus pada pelanggan- Fokus pada pelanggan
- Manajemen tertata & jelas- Manajemen tertata & jelas
- Aturan main pasti- Aturan main pasti
- Kendali mutu efisien & efektif- Kendali mutu efisien & efektif
- Personel berkualitas- Personel berkualitas
- Masukan siswa apa adanya- Masukan siswa apa adanya
TAHAP2
TAHAP2
PELAKS
PELAKS
.
.
Sosialisasi ke warga seklh.
Sosialisasi ke warga seklh.
Analisis situasi sasaran
Analisis situasi sasaran
- Masalah pokok- Masalah pokok
- Contoh: sekarang: NUN 45, - Contoh: sekarang: NUN 45, diharapkan 50, tantangan = 5
diharapkan 50, tantangan = 5
Ketitakhadiran guru 5%, harapan Ketitakhadiran guru 5%, harapan 2%, tantangan = 3%, dst.
2%, tantangan = 3%, dst.
Rumuskan sasaran
Rumuskan sasaran
- Dasar: Visi, Misi, Tujuan.- Dasar: Visi, Misi, Tujuan.
- Sasaran: target, dapat diukur, - Sasaran: target, dapat diukur, spesifik, jelas kriteria, indikator
spesifik, jelas kriteria, indikator
PROFIL lembaga
PROFIL lembaga
Analisis SWOT:
Analisis SWOT:
Kekuatan, Kekuatan, Kelemahan, Peluang, LangkahKelemahan, Peluang, Langkah
pemecahan
Susun Rencana Peningkatan Mutu:
Susun Rencana Peningkatan Mutu:
KS + guru2 susun rencana jangka
KS + guru2 susun rencana jangka
pendek, menegah, panjang
pendek, menegah, panjang
Skala prioritas pendek, menengah, Skala prioritas pendek, menengah, panjang
panjang
Pelaksanaan program: dayagunakan
Pelaksanaan program: dayagunakan
sumber, pengalaman y.l., teori, kreatif,
sumber, pengalaman y.l., teori, kreatif,
belajar tuntas, individualisasi,
belajar tuntas, individualisasi,
super-visi-monitoring, arahan, bimbingan,
visi-monitoring, arahan, bimbingan,
motivasi, teguran.
motivasi, teguran.
Evaluasi: kontinyu,
Evaluasi: kontinyu,
kelemahan-kelebihan, internal-eksternal,
kelebihan, internal-eksternal,
instrumen, disepakati & dilaks.
instrumen, disepakati & dilaks.
bersama
- Output: - Output:
- Akademik: NUN, Rapor, UNAS, - Akademik: NUN, Rapor, UNAS, Semester, Lomba ilmiah, Karya
Semester, Lomba ilmiah, Karya
Guru, Hasil Seminar, dst.
Guru, Hasil Seminar, dst.
- Non-Akadmk: prestasi OR, - Non-Akadmk: prestasi OR, kesenian, hasil ketramp., dst.
kesenian, hasil ketramp., dst.
- Outcome: dampak MPMBS: - Outcome: dampak MPMBS:
individu, kelomp., sikap, kinerja,
individu, kelomp., sikap, kinerja,
semangat, sistem, penghasilan,
semangat, sistem, penghasilan,
karir, peluang berkembang, mutu
karir, peluang berkembang, mutu
pd. umumnya.
pd. umumnya.
Rancangan Monev.
Rancangan Monev.
Pelaks. Monev
Pelaks. Monev
Laporan Hasil Monev.
MANAJER yang baik
MANAJER yang baik
A.
A.
Syarat-syarat kepribadian
Syarat-syarat kepribadian
:
:
1. Gagasan: kaya gagasan, dinamis
1. Gagasan: kaya gagasan, dinamis
me-nanggapi rangsangan dan tantangan.
nanggapi rangsangan dan tantangan.
2. Usaha, usaha nyata manajer
2. Usaha, usaha nyata manajer
berdasarkan gagasan
berdasarkan gagasan
3. Rasa, keserasian hubungan
3. Rasa, keserasian hubungan
manajer-staf
staf
4. Utama, atau keutamaan, yaitu
4. Utama, atau keutamaan, yaitu
nilai-nilai luhur, nilai-nilai-nilai-nilai agama, norma,
nilai luhur, nilai-nilai agama, norma,
dan etika
B.
B. Kemampuan teknis manajemen pendidikanKemampuan teknis manajemen pendidikan : :
1. Menguasai landasan-landasan pendidikan.
1. Menguasai landasan-landasan pendidikan.
2. Menguasai substansi manajemen pend.
2. Menguasai substansi manajemen pend.
3. Kemampuan mengelola program belajar-mengajar.
3. Kemampuan mengelola program belajar-mengajar.
4. Kemampuan mengelola sumber daya.
4. Kemampuan mengelola sumber daya.
5. Kemampuan mengelola proses manajmen pend.
5. Kemampuan mengelola proses manajmen pend.
6. Kemampuan mengelola sarana pendidikan.
6. Kemampuan mengelola sarana pendidikan.
7. Kemampuan mengelola dana
7. Kemampuan mengelola dana
8. Kemampuan meningkatkan partisipasi masyarakat
8. Kemampuan meningkatkan partisipasi masyarakat
9. Kemampuan memimpin personel lembaga
9. Kemampuan memimpin personel lembaga
10.Kemampuan membina dan meningkatkan profesionalisme personel
10.Kemampuan membina dan meningkatkan profesionalisme personel
11. Kemampuan menilai program lembaga.
11. Kemampuan menilai program lembaga.
12. Mengelola fungsi dan program bimbingan dan penyuluhan
12. Mengelola fungsi dan program bimbingan dan penyuluhan
(konseling).
(konseling).
13. Memahami implementasi prinsip-prinsip dan hasil-hasil penelitian
13. Memahami implementasi prinsip-prinsip dan hasil-hasil penelitian
untuk keperluan manajemen pendidikan.
untuk keperluan manajemen pendidikan.
14. Kemampuan kreatif dan inovasi untuk pengembangan mutu lembaga
PENGEMBANGAN PROFESI
PENGEMBANGAN PROFESI
1. Selalu meningkatkan kemampuan profesional
1. Selalu meningkatkan kemampuan profesional
manajerial.
manajerial.
2. Menjaga nama baik manajer pendidikan di
2. Menjaga nama baik manajer pendidikan di
lingkungan kerja dan di di masyarakat.
lingkungan kerja dan di di masyarakat.
3. Menjunjung tinggi kode etik profesi
3. Menjunjung tinggi kode etik profesi
4. Selalu mengikuti penataran, kursus, latihan, seminar,
4. Selalu mengikuti penataran, kursus, latihan, seminar,
lokakarya yang berkaitan dengan peningkatan tugas
lokakarya yang berkaitan dengan peningkatan tugas
manajer pend.
manajer pend.
5. Layanan kepada guru, anak didik dan masyarakat
5. Layanan kepada guru, anak didik dan masyarakat
6. Menghidupi & dihidupi organisasi profesi
6. Menghidupi & dihidupi organisasi profesi
8. Menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsanya dan
8. Menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsanya dan
nilai-nilai agama yang dianutnya
PENGEMBANGAN DIRI DAN KELEMBAGAAN
PENGEMBANGAN DIRI DAN KELEMBAGAAN
I.
I.
Pengembangan Diri
Pengembangan Diri
1.Memahami tujuan pendidikan, 2.Memahami
1.Memahami tujuan pendidikan, 2.Memahami
substansi manajemen pend., 3.Memahami problem,
substansi manajemen pend., 3.Memahami problem,
minat dan kebutuhan tenaga kependidikan,
minat dan kebutuhan tenaga kependidikan,
4.Mengorganisasi penerapan teknik manajemen
4.Mengorganisasi penerapan teknik manajemen
pendidikan, 5.Menguasai proses belajar-mengajar
pendidikan, 5.Menguasai proses belajar-mengajar
sebagai sistem, 6.Sanggup membuat dan
sebagai sistem, 6.Sanggup membuat dan
mendayagunakan berbagai pendekatan dan
mendayagunakan berbagai pendekatan dan
komponen manajemen pendidikan, 7.Membimbing
komponen manajemen pendidikan, 7.Membimbing
dan mendorong kemajuan tenaga kependidikan,
dan mendorong kemajuan tenaga kependidikan,
8.Mampu menilai proses dan hasil kegiatan
8.Mampu menilai proses dan hasil kegiatan
manajemen, 9.Menilai diri sendiri (self evaluation),
manajemen, 9.Menilai diri sendiri (self evaluation),
10.Professional reading, 11. Professional writing,
10.Professional reading, 11. Professional writing,
12.Individual conference, 13.Experimentation
II. Pengembangan Kelembagaan
II. Pengembangan Kelembagaan
1.Penugasan manajerial, 2.Organisasi profesional,
1.Penugasan manajerial, 2.Organisasi profesional,
3.Saling kunjungan antar manajer, 4.Pelibatan dalam
3.Saling kunjungan antar manajer, 4.Pelibatan dalam
Kepanitiaan, 5.Memanaj yang didemonstrasikan,
Kepanitiaan, 5.Memanaj yang didemonstrasikan,
6.Studi Banding, 7. Managerial Laboratory
6.Studi Banding, 7. Managerial Laboratory
(laboratorium manajerial), 8. Professional Library
(laboratorium manajerial), 8. Professional Library
(perpustakaan profesional), 9.Sharing of experience
(perpustakaan profesional), 9.Sharing of experience
(tukar menukar pengalaman), 10.Workshop
(tukar menukar pengalaman), 10.Workshop
(lokakarya), 11.Panel Discussion (diskusi panel), 12.
(lokakarya), 11.Panel Discussion (diskusi panel), 12.
Seminar, 13. Simposium, 14. Penerbitan, 15.
Seminar, 13. Simposium, 14. Penerbitan, 15.
Penyelenggaraan kursus-kursus, 16.
Penyelenggaraan kursus-kursus, 16.
Penyelenggaraan penataran-penataran, 17.
Penyelenggaraan penataran-penataran, 17.
Konseling individual & kelompok, 18. Penyelengaraan
Konseling individual & kelompok, 18. Penyelengaraan
penelitian-penelitian yang diikuti oleh para KS.
PROBLEM
• APM DAN APK KECIL
• DANA PEM. TERBATAS
• SDM KURANG PROFESIONAL
• FASILITAS TERBATAS
• PARTISIPASI MASY BLM MAKSIMAL
• ETOS KERJA RENDAH
SOLUSI
APK KECIL:
1. Keasadaran msy. Pentingnya pend. 2. Pembatasan pendirian lembaga baru 3. Peningkatan ekonomi masyarakat
DANA:
1. Political will pemerintah 2. Subsidi silang
3. Efisiensi dan efektifitas pendayagunaan
4. Profit lembaga sepenuh-penuhnya untuk investasi, kelengk. sarana, operasional
5. Gali sumber lain, lembaga harus produktif
SOLUSI
•
SDM :
1. Kualifikasi ditingkatkan
2. Sertifikasi berjalan
3. Uji kompetensi
•
FASILITAS:
1. Pemberdayaan ot & stakeholders
2. Usaha mandiri
SOLUSI
•
PARTISIPASI MASY. RENDAH:
1.
Berdayakan
2.
Ajak
3.
Perankan
4.
Dorong
•
ETOS KERJA RENDAH
1.
Pelatihan/Penataran
2.
Penyadaran (komitmen)
3.
Pendekatan Kepemimpinan
SOLUSI
•
IKLIM KERJA:
1. Komunikasi sosial
2. Mengorangkan (kepercayaan,
penghargaan)
3. Hubungan insani/manusiawi
SOLUSI
•
KEPEMIMPINAN TANGGUH:
1. Keteladanan
2. Keputusan partisipatif
3. Penghargaan atas prestasi
4. Inovasi/kreativitas
5. Tahan kritik
PROSES MANAJEMEN SDM
lembaga
• PENGADAAN
- HRD Planning - Job-Analysis - Recruitment - Placement
- Job-Orientation
• PENGEMBANGAN - Training &
Development - Career
Development
- Work Achievement Evaluation
• PENINGK. KESEJAHT.
- Langsung: gaji/upah, insentif
- Tidak langsung: benefit,
layanan (administ. & rohani)
• INTEGRASI