• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Informasi Monitoring Produksi Obat Pada Lembaga Farmasi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Sistem Informasi Monitoring Produksi Obat Pada Lembaga Farmasi"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

https://ejournal.ikmi.ac.id/index.php/jict-ikmi

6

Sistem Informasi Monitoring Produksi Obat Pada

Lembaga Farmasi

Yulianto Dwi Saptohadi 1*, Tacbir Hendro Pudjiantoro2, Asep Id Hadiana3

1Program Studi Teknik Informatika, Universitas Jenderal Achmad Yani, Indonesia 2,3Program Studi Teknik Informatika, Universitas Jenderal Achmad Yani, Indonesia

Email: 1dwi.yondaime@gmail.com, 2tacbir.hendro@lecture.ac.id, 3 ahadiana@gmail.com

INFORMASI ARTIKEL ABSTRAK

Histori artikel:

Naskah masuk, 11 Juli 2020 Direvisi, 07 September 2020 Diterima, 27 Desember 2020

Abstract- Monitoring can be defined as an activity that includes

several processes such as the collection process, the review process, the reporting process and the process action, which is where the process is being implemented and can provide information that aims to determine a process has been running properly. Force Health Center Pharmacy Institute Darat (Lafi Puskesad) is a pharmaceutical industry belonging to the National Army Indonesian Army (TNI AD) which provides health support in the form of institutions that produce drugs to support health supplies and institutions that have research and development capabilities, institutions The pharmacy itself has two production sites which are the pharmaceutical institutions the main one is in the center of Jakarta, while the object will be research is a pharmaceutical institution located in Bandung, namely the Pharmacy Institute The Army Health Center (PUSKESAD) Bandung, a pharmaceutical institution having trouble keeping up with the latest production information drugs, which agencies have difficulty monitoring the running of a project, which is involved by the head of the pharmaceutical institute (kalafi) who are not always in Bandung pharmaceutical institutions, therefore the chief institutions have difficulty monitoring the progress of a production to meet project targets. Therefore pharmaceutical institutions require a production monitoring information system to help overcome existing problem.

Kata Kunci:

Monitoring Sistem Informasi Lembaga Farmasi Produksi Obat

Abstrak- Monitoring dapat didefinisikan sebagai kegiatan yang

mencakup beberapa proses seperti proses pengumpulan, proses peninjauan, proses pelaporan dan proses tindakan, yang dimana proses tersebut sedang di implementasikan dan dapat memberikan sebuah informasi yang bertujuan untuk mengetahui sebuah proses telah berjalan dengan semestinya. Lembaga Farmasi Pusat Kesahatan Angkatan Darat (Lafi Puskesad) merupakan industri farmasi milik Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) yang menyelenggarakan dukungan kesehatan berupa lembaga yang memproduksi obat dalam mendukung bekal kesehatan dan lembaga yang memiliki kemampuan penelitian dan pengembangan, lembaga farmasi tersendiri memiliki dua tempat produksi yang dimana lembaga farmasi utama adalah yang berada di pusat jakarta, sedangkan yang akan menjadi objek penelitian adalah lembaga farmasi yang berada di Bandung yaitu Lembaga Farmasi Pusat Kesehatan Angkatan Darat (PUSKESAD) Bandung, lembaga farmasi mengalami kesulitan untuk dapat mengetahui informasi terbaru mengenai produksi obat, yang dimana pihak lembaga mengalami

(2)

https://ejournal.ikmi.ac.id/index.php/jict-ikmi

7

kesulitan untuk dapat memantau berjalannya sebuah projek, yang di akibatkan oleh kepala lembaga farmasi (kalafi) yang tidak selalu berada di lembaga farmasi bandung, oleh karena itu kepala lembaga mengalami kesulitan untuk dapat memantau berjalannya sebuah produksi untuk memenuhi target projek. Oleh karena itu lembaga farmasi memerlukan sebuah sistem informasi monitoring produksi untuk dapat membantu mengatasi permasalahan yang ada.

Copyright © 2019 LPPM - STMIK IKMI Cirebon This is an open access article under the CC-BY license

Penulis Korespondensi:

Nama Penulis Korespondensi Program Studi Teknik Informatika, Politeknik Purbaya Tegal

Jl. Pancakarya No.1, Kalimati Kajen Talang Tegal, Indonesia Email: penulis.korespondensi@email.ac.id

1. Pendahuluan

Sistem informasi yang dapat memberikan informasi publik baik instansi pemerintah maupun instansi non profit dalam mengambil kebijakan atas bantuan atau pun hal lainnya[1], dan mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi ,bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan[2],

Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu. Sistem juga merupakan sekumpulan objekobjek yang saling berelasi dan berinteraksi serta hubungan antara objek bisa dilihat sebagai satu kesatuan yang dirancang untuk mencapai satu tujuan[3].

Informasi merupakan hasil pengolahan data sehingga menjadi bentuk yang penting bagi penerimanya dan mempunyai kegunaan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan yang dapat dirasakan akibatnya secaralangsung saat itu juga atau secara tidak langsung pada saat mendatang[4].

Monitoring didefinisikan sebagai siklus kegiatan yang mencakup pengumpulan, peninjauan ulang, pelaporan, dan tindakan atas informasi suatu proses yang sedang diimplementasikan serta dapat memberikan informasi yang bertujuan untuk mengetahui kesesuaian proses telah berjalan[5]. Monitoring produksi bertujuan untuk meningkatkan produktivitas perusahaan dengan mengoptimalkan

hubungan antara input dan output dari sistem produksi[6].

Menurut Mudjahidun dan Putra (2010) Monitoring dapat didefinisikan sebagai suatu proses mengukur, mencatat, mengumpulkan, memproses dan mengkomunikasi informasi untuk membantu pengambilan keputusan manajemen proyek[7], Monitoring menurut Moerdiyanto (2009) merupakan aktivitas yang dilakukan pimpinan untuk melihat, memonitor jalannya organisasi selama kegiatan berlangsung, dan menilai ketercapaian tujuan, melihat factor pendukung dan penghambat pelaksanaan program[8], Menurut Wrihatnolo (2008) sistem monitoring dapat memberikan informasi keberlangsungan proses untuk menetapkan langkah menuju ke arah perbaikan yang berkesinambungan[9], Monitoring bertujuan meningkatkan efektifitas dan efisiensi dari sebuah proyek atau organisasi, dan didasarkan pada sasaran dan rencana kegiatan yang sudah ditentukan[10].

Konsep monitoring yang digunakan adalah konsep Audit, Menurut Dunn (1981)[11], monitoring mempunyai empat fungsi, yaitu: (1) compliance (ketaatan), pengawasan menentukan apakah tindakan staf, administrator, dan yang terlibat mengikuti standar dan prosedur yang telah ditetapkan; (2) auditing (pemeriksaan), pengawasan menetapkan apakah sumber dan layanan yang diperuntukkan bagi pihak tertentu (target) telah mencapai mereka;

(3) accounting (laporan), pengawasan menghasilkan informasi yang membantu untuk

(3)

https://ejournal.ikmi.ac.id/index.php/jict-ikmi

8

“menghitung” hasil perubahan sosial dan

masyarakat sebagai akibat penerapan kebijaksanaan sesudah periode waktu tertentu; (4) explanation (penjelasan), pengawasan menghasilkan informasi yang membantu menjelaskan cocok atau tidaknya suatu kebijaksanaan dan pelaksanaan perencanaan.

Lembaga Farmasi Pusat Kesahatan Angkatan Darat (Lafi Puskesad) merupakan industri farmasi milik Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) yang menyelenggarakan dukungan kesehatan berupa lembaga yang memproduksi obat dalam mendukung bekal kesehatan dan lembaga yang memiliki kemampuan penelitian dan pengembangan, lembaga farmasi tersendiri memiliki dua tempat produksi yang dimana lembaga farmasi utama adalah yang berada di pusat jakarta, sedangkan yang akan menjadi objek penelitian adalah lembaga farmasi yang berada di Bandung yaitu Lembaga Farmasi Pusat Kesehatan Angkatan Darat (PUSKESAD) Bandung, lembaga farmasi mengalami kesulitan untuk dapat mengetahui informasi terbaru mengenai produksi obat, yang dimana pihak lembaga mengalami kesulitan untuk dapat memantau berjalannya sebuah projek, yang di akibatkan oleh kepala lembaga farmasi (kalafi) yang tidak selalu berada di lembaga farmasi bandung, oleh karena itu kepala lembaga mengalami kesulitan untuk dapat memantau berjalannya sebuah produksi untuk memenuhi target projek.

Maka oleh sebab itu diperlukanlah sebuah sistem informasi monitoring yang memastikan bahwa produksi obat selalu mengupdate informasi mengenai banyaknya obat yang sudah diproduksi untuk memenuhi target projek produksi.

2. Metode Penelitian Waterfall

Penelitian ini mencakup dua tahap yaitu metode pengumpulan data dan pengembangan perangkat lunak yang menggunakan Model Waterfall.

Gambar 1. Metode Penelitian Waterfall

2.1 Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan langkah penting dalam melakukan penelitian, karena data yang terkumpul akan dijadikan bahan analisis dalam penelitian. Tahapan pengumpulan data melalui beberapa tahap sebagai berikut:

Gambar 2. Metode Pengumpulan Data 2.2 Model Pengembangan Sistem

Metode pengembangan sistem yang digunakan adalah object oriented dengan menggunakan Model Waterfall yang terdiri dari:

a.

Analisis Kebutuhan

Proses bisnis yang digunakan di Lembaga Farmasi Pusat Kesehatan Angkatan Darat Bandung diidentifikasi untuk proses analisis kebutuhan dan langkah-langkah untuk membuat Sistem Informasi Monitoring.

b.

Desain Sistem

Sistem yang akan dibuat dirancang dari hasil menganalisis proses bisnis pengelolaan data milik Lembaga Farmasi yang sedang berjalan.

c.

Penulisan Kode Program

Sistem dibuat dengan penulisan kode program dengan bahasa pemrograman php untuk merealisasikan desain yang dibuat secara nyata.

d.

Pengujian Program

Sistem sudah selesai dibuat. Pada tahap ini sistem Monitoring di Lembaga Farmasi yang dibuat akan diuji apakah sistem layak atau tidak untuk diimplementasikan.

e.

Implementasi

Sistem sudah siap diterapkan atau sudah mulai siap digunakan oleh Pengguna sehingga tidak ada lagi kesalahan ketika sistem sudah diimplementasikan.

(4)

https://ejournal.ikmi.ac.id/index.php/jict-ikmi

9

3. Hasil dan Pembahasan

Pada tahap ini akan menjelaskan mengenai alur dari sistem dan menjelaskan implementasinya.

3.1. Alur Sistem

Pada bagian ini akan menjelaskan bagian alur sistem dari sistem informasi monitoring produksi obat, dapat dilihat pada Gambar activity diagram berikut

Gambar 3. Alur Sistem Informasi Monitoring Produksi Obat

Kepala Lembaga membuat perencanaan projek produksi obat yang dimana dapat dilihat oleh pihak produksi untuk di tindak lanjutin dalam pembuatan obat, yang dimana pihak produksi akan membuat surat pengajuan produksi obat yang dapat menjadi acuan untuk melakukan produksi, pihak gudang nantinya akan dapat menerima obat yang sudah jadi yang akan di simpan kedalam gudang obat yang didkirmkan oleh pihak produksi.

3.2 Kebutuhan Aktor dan Kebutuha Fungsional Tugas dari setiap aktor yang berperan sebagai pengguna sistem dijelaskan pada Tabel 3.1.

Tabel 1. Kebutuhan Aktor No. Aktor Deskripsi

1 Admin Merupakan aktor yang bertugas untuk memberikan hak akses kepada pengguna agar dapat mengakses sistem. Hak akses yang diberikan berupa email dan password agar pengguna dapat mengakses sistem sesuai dengan level akses yang telah ditentukan oleh admin.

2 Kepala Lembaga

Merupakan aktor yang bertugas mengelola perencanaan projek produksi obat di Lembaga Farmasi. Pengelolaan tersebut mencakup pengelolaan data perencanaan.

3 Produksi Merupakan aktor yang dapat melakukan pengajuan sebelum melakukan pengajuan produksi harus terdapat projek baru yang dibuat kalafi. Dan dapat mengelola data produksi obat.

4 Gudang Merupakan aktor yang dapat menambah data gudang obat.

Kebutuhan fungsional dapat dilihat pada gambar 4 use case diagram berikut

Gambar 4. Use Case Diagram Sistem Monitoring

3.3 Implementasi

Implementasi adalah suatu pelaksana rencana yang telah disusun secara cermat. Adapun yang diimplementasikan dalam penelitian ini akan dijelaskan sebagai berikut.

1) Halaman Perencanaan Projek Produksi Tampilan Perencanaan Projek Produksi sistem yang diolah oleh kepala lembaga(kalafi) untuk menampilkan halaman perencanaan projek produksi, dapat dilihat pada Gambar 5.

(5)

https://ejournal.ikmi.ac.id/index.php/jict-ikmi

10

Gambar 5. Implementasi Halaman Perencanaan

Projek Produksi

2) Halaman Form Tambah Data Perencanaan Projek Produksi

Tampilan Form Tambah Data Perencanaan Projek Produksi, sistem yang diolah oleh kepala lembaga(kalafi) untuk menampilkan halaman form tambah data perencanaan projek produksi, dapat dilihat pada Gambar 6.

Gambar 6. Implementasi Halaman Form Tambah Data Perencanaan Projek Produksi

3) Halaman Cetak Data Produksi Obat

Tampilan Cetak Data Produksi Obat, 10sistem yang diolah oleh pihak produksi untuk mencetak data produksi obat, dapat dilihat pada Gambar 7.

Gambar 7. Implementasi Halaman Cetak Data Produksi Obat

4. Kesimpulan

Penelitian ini telah menghasilkan sebuah sistem informasi Monitoring Produksi Obat yang dapat mengelola dan mengontrol jalannya produksi obat sehinggan mempermudah membuat perencanaan projek produksi yang langsung

terhubung dengan pihak produksi, yang nantinya pihak produksi dapat melakukan pengajuan produksi obat yang terhubung dengan kepala lembaga sehingga dapat membantu mengurangi penundaan proses untuk melakukan produksi obat dan dapat melakukan produksi dengan tepat sesuai dengan perencanaan produksi, Sistem ini menghasilkan laporan data produksi obat dan laporan data gudang obat.

Ucapan Terima kasih

Pada kesempatan kali ini saya ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang sudah mendukung, dan membagi pengetahuan yang dimiliki dalam menyelesaikan penelitian ini. Dengan segala hormat, ketulusan dan kerendahan hati. Penulis menghaturkan penghargaan dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada bapak pembimbing 1 yaitu bapak Tacbir Hendro Pudjiantoro, dan bapak pembimbing 2 yaitu bapak Asep Id Hadiana, yang telah membimbing saya menuju jalur kesuksesan.

Daftar Pustaka

[1] Bahagia, D. Satria, And H. Ahmadian, “Perancangan Sistem Informasi Manajemen Data Korban Bencana Berbasis Mobile Android,” J. Manaj. Dan Akunt., Vol. 3, No. 2, Pp. 22–30, 2017, [Online]. Available:

Dedisatria@Serambimekkah.Ac.Id.

[2] G. S. Pambudi, S. Sriyanto, And A. Arvianto, “Rancang Bangun Sistem Informasi Manajemen Aset Berbasis Web Untuk Optimalisasi Penelusuran Aset Di Teknik Industri Undip,” J@Ti Undip J. Tek. Ind., Vol. 11, No. 3, P. 187, 2017, Doi: 10.14710/Jati.11.3.187-196.

[3] S. Namas, “Sistem Informasi Manajemen Proyek Pada Pt Alfin Putera Perkasa Palembang,” Stmik Gi Mdp, Vol. 3, No. April, Pp. 1–13, 2015.

[4] D. E. Hendrianto, “Pembuatan Sistem Informasi Perpustakaan Berbasis Website Pada Sekolah Menegah Pertama Negeri 1 Donorojo Kabupaten Pacitan,” Indones. J. Netw. Secur., Vol. 3, No. 4, Pp. 57–64, 2014.

[5] S. Setiadi B, “Sistem Informasi Monitoring Pembangunan Unit Rumah Di Perumahan Pangauban Silih Asih Batujajar,” Pros. Snatif Ke-4 Tahun 2017, Vol. 2, No. Maret,

Pp. 153–160, 2017, Doi:

10.2298/Pan0903301g.

[6] S. Alguezaui And R. Filieri, “A Knowledge-Based View Of The Extending

(6)

https://ejournal.ikmi.ac.id/index.php/jict-ikmi

11

Enterprise For Enhancing A Collaborative

Innovation Advantage,” Int. J. Agil. Syst. Manag., Vol. 7, No. 2, Pp. 116–131, 2014, Doi: 10.1504/Ijasm.2014.061434.

[7] Muhartin, “Sistem Informasi Monitoring Persediaan Sepeda Motor Dengan Metode Rata-Rata Berbasis Web Pada Pt Nusantara Sakti Salatiga,” Kompak, Vol. 12, No. 1, Pp. 24–44, 2019.

[8] A. Y. Hartati, “Teknik Monitoring Dan Evaluasi (Monev) Dalam Rangka Memperoleh Informasi Untuk Pengambilan Keputusan Manajemen,” J. Ilmu Polit. Hub. Int., Vol. 7, No. 2, Pp. 1–9, 2010.

[9] A. A. Setiamy And E. Deliani, “Pengembangan Sistem Monitoring Kehamilan Dengan Standar 10t Anc

(Antenatal Care) Berbasis Android Di Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan,” Uin, Vol. 2, No. Oct, Pp. 5–10, 2019. [10] J. Ilmiah, I. Komputa, E. Volume, B. Issn,

And J. D. Bandung, “Sistem Pengawasan Kinerja Unit Produksi Dalam Pemenuhan Marketing Order Di Pt Sanbe Farma Nuryani Oktavia Teknik Informatika – Universitas Komputer Indonesia Jurnal Ilmiah Komputer Dan Informatika ( Komputa ),” Komputa, Vol. 1, No. Juni, Pp. 11–15, 2012.

[11] D. R. Aulianto, “Sistem Pengawasan Manajemen Dan Kinerja Organisasi Layanan Publik,” Oration, Vol. 1, No. January, Pp. 312–318, 2019.

Gambar

Gambar 1. Metode Penelitian Waterfall
Tabel 1. Kebutuhan Aktor  No.   Aktor   Deskripsi
Gambar 5. Implementasi Halaman Perencanaan  Projek Produksi

Referensi

Dokumen terkait

Dalam FET, arus listrik utama mengalir dalam satu kanal konduksi sempit dengan depletion zone di kedua sisinya (dibandingkan dengan transistor bipolar dimana daerah Basis

Dari hasil penelitian yang telah disajikan diatas dapat dirumuskan bahwa prevalensi infeksi protozoa usus pada pasien kanker yang sedang menjalani terapi ialah 7,9 % yaitu

Apabila kumparan medan dialiri oleh arus tetapi kumparan jangkar tidak dialiri oleh arus, maka dengan mengabaikan pengaruh celah udara, jalur fluksi ideal untuk kutub utama

Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pengaruh karakteristik individu (jumlah tempat praktik, lama kerja, umur dan jenis kelamin) dan karakteristik organisasi (pengawasan

Perlu diadakannya penelitian karbon pada lokasi penelitian ini untuk kategori tumbuhan bawah, serasah, dan kandungan organik tanah agar diperoleh nilai cadangan karbon total

Hampir dalam setiap pengambilan keputusan, manajer keuangan bertitik tolak dari data-data akuntansi. Bidang akuntansi pada PT. London Sumatra Indonesia, Tbk. bertanggung

Universitas Sumatera Utara... Universitas

Fungsi dari Analisis Anggaran Belanja sebagai Alat Perencanaan pada Program S-1 Reguler Fakultas Ekonomi