• Tidak ada hasil yang ditemukan

RENCANA KERJA ORGANISASI PERANGKAT DAERAH (OPD) TAHUN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "RENCANA KERJA ORGANISASI PERANGKAT DAERAH (OPD) TAHUN"

Copied!
70
0
0

Teks penuh

(1)

RENCANA KERJA

ORGANISASI PERANGKAT DAERAH (OPD)

TAHUN 2017

PEMERINTAH KOTA BANJAR

BADAN KELUARGA BERENCANA DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN

(2)

KATA PENGANTAR

Segala puja dan puji kita sampaikan kepada Allah SWT yang selalu memerikan Rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua, Sholawat dan Salam semoga tetap tercurah kepada Nabi besar Muhammad SAW, pada keluarganya, sahabatnya dan semoga sampai pada kita semua selaku pengikutnya hingga akhir zaman.

Rencana tahunan 2017 ini diawali dengan pertimbangan dan

perimbangan rencana kerja 2016 yang baru dimulai yang dijadikan gambaran dan arah yang jelas serta terukur dalam pelaksanaan pembangunan bidang Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan. Serta Tujuan Rencana ini memuat program dan Kegiatan Tahunan sebagai pedoman acuan, tolak ukur kinerja, bahan analisa dan evaluasi serta pengawasan dalam pelaksanaan kegiatan tahun 2017.

Kepada berbagai pihak yang telah membantu pembuatan Rencana Kerja tahunan ini kami ucapkan terima kasih. Segala masukan dan kritik demi lengkapnya Renja ini kami nantikan. Semoga dapat bermanfaat bagi perkembangan perogram ke depan dan semoga tujuan Keluarga Berkualitas segera dapat tercapai.

Demikian yang dapat kami sampaikan semoga Allah SWT

memberikan petunjuk-Nya dan meridloi segala usaha kita bersama, Amin.

Banjar, 15 Pebruari 2016

Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Kota Banjar

Ir. Hj. RACHMAWATI., M.P. NIP. 19640520 199203 2 007

(3)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Bahwa Rencana Kerja Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Kota Banjar memuat arah kebijakan satu tahun yang merupakan komitmen Pemerintah Kota Banjar untuk memberikan kepastian kebijakan dalam melaksanakan pembangunan daerah yang berkesinambungan.

Upaya pengendalian laju pertumbuhan penduduk melalui program Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan sangat berperan dalam mendukung pencapaian tujuan pembangunan nasional. Melalui program Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan, pertambahan dan pertumbuhan penduduk yang tidak terkendali dapat dihindarkan sehingga setiap penduduk dapat merencanakan kehidupannya menjadi lebih berkualitas dan sejahtera.

Meningkatnya akses dan kualitas pelayanan Keluarga Berencana, dengan meningkatkan daya jangkau dan kualitas penyuluhan, penggerakan, dan pembinaan tenaga lini lapangan, sarana dan prasarana fisik pelayanan komunikasi, informasi, dan edukasi, serta sarana dan prasarana fisik pembinaan tumbuh kembang anak.

Untuk mendukung upaya pencapaian sasaran prioritas yang telah ditetapkan sebagai bentuk pelayanan publik kepada masyarakat, khususnya masyarakat Kota Banjar, maka difasilitasinya sarana prasarana dalam mencapai berbagai kegiatan yang diharapkan secara optimal terutama dalam pelayanan.

Pelaksanaan perencanaan pembangunan sub Bidang Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan di Kota Banjar tidak terlepas dari amanat Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata cara,

Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana

Pembangunan Daerah, bahwa Satuan Perangkat Kerja Daerah (SKPD) wajib menyusun Rencana Kerja (Renja) yang berfungsi sebagai dokumen perencanaan dalam pelaksanaan pembangunan untuk periode 1 (satu) tahun.

(4)

Rencana Kerja Tahun 2017 merupakan penjabaran dari Rencana Strategis (Renstra) Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Kota Banjar serta mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) Kota Banjar. Rencana Kerja ini memuat rancangan kebijakan pembangunan, prioritas pembangunan, rencana kerja dan pendanaan indikatif.

Penyusunan Rencana Kerja Tahun 2017 dilakukan dengan melihat hasil evaluasi kinerja pembangunan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan yang telah dicapai pada tahun sebelumnya, isu strategis yang

akan dihadapi pada tahun pelaksanaan rencana kerja, serta

mempertimbangkan sinergitas program kegiatan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

Hubungan Rencana Kerja (Renja) Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan dengan Dokumen Perencanaan Lainnya.

Dokumen Rencana Kerja (Renja) Tahun 2017 Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan perempuan Kota Banjar merupakan dokumen teknis operasional dan keberadaan renja ini sebagai penjabaran dari Rencana Strategis (Renstra) dan RPJMD Kota Banjar yang merupakan satu bagian yang utuh dari manajemen kerja di lingkungan Pemerintah Kota Banjar, khususnya dalam menjalankan agenda pembangunan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan yang tertuang dalam Renstra maupun RPJMD Kota banjar.

Selanjutnya Renja Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Kota Banjar merupakan pedoman bagi penyusunan rancangan Rencana Kerja Anggaran (RKA) Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Kota Banjar. Gambaran tentang hubungan antara Renja Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Kota Banjar dengan dokumen perencanaan lainnya, baik dalam kaitan degan sistem perencanaan pembangunan maupun sistem keuangan adalah sebagaimana ditunjukkan pada Gambar 1.1, sebagai berikut :

(5)

Gambar 1.1

Bagan Hubungan Rencana Kerja dengan Dokumen Perencanaan Lainnya

Diacu Diperhatikan Diserasikan melaui Musrenbang

1.2. Landasan Hukum

1. Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

2. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2002 tentang Pembentukan Kota Banjar di Propinsi Jawa Barat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 130, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4246);

3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

5. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389);

Renstra K/L RPJM Nasional RPJP Nasional Renja K/L Pedoman Pedoman Pedoman RKA K/L Rincian APBN RKP RAPBN APBN Dijabarkan Pedoman RPJM Daerah Renstra SKPD RPJP Daerah RKPD

Pedoman Pedoman Pedoman

RAPBD APBD

Renja

SKPD SKPD RKA Rincian APBD

(6)

6. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);

7. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

8. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagai mana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

9. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

10. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);

11. Undang-Undang Nomor 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 161, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5080);

12. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587);

13. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2004 tentang Rencana Kerja Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4405);

(7)

14. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

15. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Atas Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593);

16. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614);

17. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4663);

18. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 97, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4664);

19. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

20. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741); 21. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi

Penyelenggaraan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4815);

22. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);

(8)

23. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725); 24. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2015 tentang

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 3);

25. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 45 Tahun 2016 tentang Rencana Kerja Pemetintah (RKP) Tahun 2017 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 95);

26. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah jo. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 27. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang

Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 517);

28. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 9 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2008 Nomor 8 Seri E, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 45);

29. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 25 Tahun 2013 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa Barat Tahun 2013-2018 (Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 10);

30. Peraturan Daerah Kota Banjar Nomor 7 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan yang Menjadi Kewenangan Kota Banjar (Lembaran Daerah Kota Banjar Tahun 2008 Nomor 7);

31. Peraturan Daerah Kota Banjar Nomor 11 Tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kota Banjar (Lembaran Daerah Kota Banjar Tahun 2008 Nomor 11);

32. Peraturan Daerah Kota Banjar Nomor 9 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Banjar Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Kota Banjar Tahun 2008 Nomor 7);

(9)

33. Peraturan Daerah Kota Banjar Nomor 6 Tahun 2010 tentang Perubahan Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah;

34. Peraturan Daerah Kota Banjar Nomor 4 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Banjar Tahun 2014-2018 (Lembaran Daerah Kota Banjar Tahun 2014 Nomor 4);

35. Peraturan Walikota Banjar Nomor … tanggal ……… tentang Penetapan RKPD Tahun 2017;

36. Keputusan Walikota Banjar Nomor 130.kpts.122a-bappeda/2014 tentang Pengesahan Renstra OPD Tahun 2014-2018.

1.3. Maksud dan Tujuan Penyusunan Rencana Kerja

a. Maksud

1. Arah Perencanaan Kerja (Renja) Tahunan disusun sebagai upaya untuk memenuhi ketentuan legalitas Pengelolaan Anggaran sesuai dengan ketentuan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, dan Perda Kota Banjar Nomor 1 Tahun 2017 tentang Penetapan Anggaran Pendapatan Daerah Kota Banjar. 2. Memberikan arah yang diinginkan dari Kebijakan Umum yang disepakati

antara Pemerintah Daerah dengan DPRD dalam rangka Penyusunan Rencana Kerja Tahunan untuk Proyeksi melanjutkan program satu Tahun ke depan.

3. Memberikan arah sekaligus menjadi pedoman bagi seluruh pemangku kepentingan baik bagi pemerintah pusat, pemerintah provinsi, pemerintah daerah, masyarakat dan dunia usaha dalam mewujudkan cita-cita dan tujuan pembangunan daerah yang berkesinambungan.

4. Sebagai media Penjaringan aspirasi Masyarakat yang berkembang dengan mempertimbangkan kondisi dari kemampuan daerah.

b. Tujuan

Merupakan penjabaran lebih lanjut dari Visi dan Misi Pemerintah Kota Banjar merumuskan tujuan yang hendak dicapai atau yang akan dihasilkan di tahun 2017.

Pemantauan tujuan yang dimaksudkan sebagai arah Perumusan Sasaran Kebijaksanaan Program dan Kegiatan dalam rangka merealisasikan misi dengan karakteristik tujuan yang dapat diartikan sebagai berikut :

1. Idealistik mengandung nilai-nilai Keluhuran dan Keinginan yang kuat untuk menjadi baik dan berhasil.

(10)

2. Jangkauan kedepan dicapai dalam jangka waktu 5 tahun atau lebih sebagaimana yang ditetapkan organisasi (Badan).

3. Untuk meningkatkan pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan serta pelayanan masyarakat yang lebih berdaya guna dan berhasil guna, serta untuk lebih memantapkan pelaksanaan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah sebagai wujud pertanggungjawaban dalam mencapai visi, misi, tujuan pembangunan daerah.

Berdasarkan hal tersebut diatas Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Kota Banjar menetapkan tujuan sebagai berikut : a. Menciptakan Keluarga yang berkualitas melalui peningkatan ketahanan

keluarga dan pemberdayaan ekonomi keluarga serta menciptakan kepedulian masyarakat terhadap peningkatan terhadap ketahanan keluarga.

b. Terlayaninya Calon peserta KB secara optimal.

c. Meningkatnya kualitas pelayanan bagi peserta KB dan meningkatnya pengetahuan masyarakat tentang kesehatan reproduksi.

d. Tersedianya data keluarga.

e. Tersedianya SDM aparatur yang professional.

f. Mengembangkan jiwa wirausaha dan tenaga terampil dalam mewujudkan keluarga sejahtera.

g. Terwujudnya kerjasama antara sektor pemerintah maupun swasta dalam perberdayaan ekonomi keluarga.

h. Meningkatnya pelayanan prima kepada masyarakat

1.4. Sistematika Penulisan

Sistematika penyusunan Rencana Strategik Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Kota Banjar, adalah sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang B. Landasan Hukum C. Maksud dan Tujuan D. Sistematika Penulisan

BAB II : GAMBARAN PELAYANAN BKBPP KOTA BANJAR TAHUN 2015

(11)

A. Evaluasi Pelaksanaan Rencana Kerja Bidang Keluarga

Berencana, Keluarga Sejahtera, dan Pemberdayaan

Perempuan Kota Banjar.

B. Analisis Kinerja Pelayanan OPD

C. Isu-isu penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi OPD D. Review terhadap Rancangan Awal RKPD

E. Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat

BAB III : TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

A. Telaahan terhadap Kebijakan Nasional dan Provinsi B. Tujuan Sasaran Renja OPD

C. Program dan Kegiatan

(12)

BAB II

GAMBARAN PELAYANAN BADAN KELUARGA BERENCANA DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUA KOTA BANJAR

2.1. Evaluasi Pelaksanaan Renja OPD Tahun lalu dan Capaian Renstra OPD.

Selama tahun 2015 Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Kota Banjar telah melaksanakan kegiatan - kegiatan yang telah menjadi program Badan baik yang didanai oleh APBD Kota Banjar maupun dari APBD Propinsi.

Pada tahun 2015 memperoleh dana untuk belanja tidak langsung sebesar Rp. 3.087.066.036,50 dengan realisasi Rp. 2.879.712.204,- atau 92,28 % dan untuk kegiatan belanja langsung sebesar Rp. 3.788.510.000,- dengan realisasi Rp. 3.083.998.928,- atau 81,04 % yang dibiayai dana APBD Kota Banjar dengan perincian terlampir.

Aspek keuangan pada Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Kota Banjar telah dilaksanakan sesuai dengan program yang telah ditetapkan, terdiri dari :

2.1. Evaluasi Pelaksanaan Renja OPD Tahun 2015

2.1.1. Realisasi Program yang Tidak Memenuhi Target Kinerja No Program/Kegiatan Kinerja Target PAGU Anggaran Realisasi Sisa Pagu (%)

1 Program pelayanan administrasi perkantoran 384.000.000 350.082.909 33.917.091 91,17 1 Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik

12 bulan 42.960.000 31.363.953 11.596.047 73,01

2 Penyediaan jaminan barang jasa

milik daerah 34 unit 55.000.000 53.017.556 1.982.444 96,40

3 Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan dinas/operasional 1 tahun 22.500.000 15.947.500 6.552.500 70,88

4 Penyediaan tulis kantor alat 12 bulan 46.000.000 42.963.635 3.036.365 93,40

5 Penyediaan barang cetakan dan

penggandaan 12 bulan 16.540.000 15.668.300 871.700 94,73 6 Penyediaan peralatan dan Perlengkapan kantor 12 bulan 11.500.000 6.767.600 4.732.400 58,85 7 Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-12 bulan 7.500.000 6.890.000 610.000 91,87

(13)

undangan

8 Penyediaan makanan dan

minuman 12 bulan 19.500.000 15.752.880 3.747.120 80,78 9 Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah 12 bulan 116.152.000 115.711.485 440.515 99,62 10 Penyediaan Jasa Tenaga Pendukung Administrasi/Tekni s Perkantoran 36 ob 45.348.000 45.000.000 348.000 99,23 11 Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke dalam daerah 12 bulan 1.000.000 1.000.000 - 100,00 2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 297.909.500 220.941.409 76.968.091 98.58 1 Pengadaan peralatan dan perlengkapan kantor/ Laptop 1 buah 25.660.000 25.400.000 260.000 98,99 2 Pemeliharaan rutin/berkala

gedung kantor 1 tahun 30.000.000 29.975.000 25.000 99,92

3 Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional 1 tahun 221.249.500 145.211.909 76.037.591 65,63 4 Pemeliharaan Rutin / Berkala peralatan dan perlengkapan kantor 12 bulan 12.000.000 11.554.500 445.500 96,29 5 Manajemen Perencanaan / Biaya Konsultan 1 kegiatan 9.000.000 8.800.000 200.000 97,78 3 Program peningkatan disiplin aparatur 19.800.000 18.621.900 1.178.100 94,05 1 Pengadaan pakaian dinas beserta

perlengkapannya 66 stel 9.900.000 9.711.900 188.100 98,10 2 Pengadaan pakaian khusus hari-hari

tertentu 66 stel 9.900.000 8.910.000 990.000 90,00 4 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 21.316.000 10437000 10.879.000 48,96 1 Bimbingan Teknis/Workshop/ Kursus-Kursus/Pelatihan/ Seminar 1 tahun 10.000.000 10.000.000 0,00 2 Fasilitasi Pembinaan Penilaian Akreditasi 2 kegiatan 3.806.000 3.741.000 65.000 98,29

3 Pembinaan Aparatur kegiatan 4 7.510.000 6.696.000 814.000 89,16

5 Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan 67.900.000 63.516.000 4.384.000 93,54

1 Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar

1

(14)

realisasi kinerja SKPD 2 Penyusunan pelaporan keuangan semesteran 2 laporan 5.300.000 5.000.000 300.000 94,34

3 Penyusunan pelaporan akhir

tahun 1 laporan 6.000.000 5.884.000 116.000 98,07 4 Penyusunan Perencanaan dan Penganggaran Keuangan Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan 4 dokumen 24.700.000 22.630.000 2.070.000 91,62

5 Monitoring, Pencatatan kinerja kegiatan 4 25.000.000 23.120.000 1.880.000 92,48

6 Program Keluarga Berencana 1.385.067.000 945.160.850 439.906.150 68,24

1 Penyediaan pelayanan KB dan Alat kontrasepsi bagi Keluarga Miskin 4 momentu m 69.709.000 51.395.550 18.313.450 73,73

2 Pelayanan KIE 27 kali 39.260.000 30.212.600 9.047.400 76,96

3 Peningkatan Perlindungan Hak Reproduksi Individu 35 kasus 41.738.000 38.280.500 3.457.500 91,72 4 Pembinaan Keluarga Berencana (HARGANAS) 3 keg 121.800.000 121.796.000 4.000 100,00

5 Pengadaan sarana pendukung

program KB (DAK) 2 paket 1.012.460.000 607.120.000 405.340.000 59,96 6 Peningkatan Partisipasi Pria

dalam KB-KR 12 kelompok 66.350.000 65.091.200 1.258.800 98,10 7 Pembinaan Keluarga Pasca Persalinan dan Keguguran 300 PP dan PK 28.750.000 26.265.000 2.485.000 91,36

8 Analisis Akseptor Baru dan Capaian

Aktif 1 kl 5.000.000 5.000.000 - 100,00 7 Program Kesehatan Reproduksi Remaja 69.690.950 66.988.500 2.702.450 96,12 1

Advokasi dan KIE tentang Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR) 25 kelompok 13.290.950 12765000 525.950 96,04 2 Pembinaan Pusat Informasi dan Konseling (PIK) Remaja 25 Ds/kel 26.400.000 26.396.500 3.500 99,99 3 Pelatihan Tenaga Pendamping Kesehatan Reproduksi Remaja (KRR) 50 org 10.000.000 9.887.000 113.000 98,87 4 Memperkuat dukungan dan partisipasi masyarakat 1 kegiatan 20.000.000 17.940.000 2.060.000 89,70

(15)

8 Program pelayanan

kontrasepsi 230.367.500 183.407.650 46.959.850 79,62 1 Pelayanan konseling KB akseptor 751 12.210.000 8.658.500 3.551.500 70,91

2 Pelayanan Pemasangan Kontrasepsi KB 500 akseptor 48.000.000 38.891.000 9.109.000 81,02 Pengadaan alat kontrasepsi 10.000.000 8.871.500 1.128.500 88,72 3 Pelayanan medis operasi KB akseptor 650 160.157.500 126.986.650 33.170.850 79,29

9

Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak

259.700.000 229.857.735 29.842.265 88,51 1 Fasilitasi Pengembangan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan 1 kegiatan 55.000.000 54.312.500 687.500 98,75

2 Forum Daerah Anak kegiatan 1 59.700.000 59.322.500 377.500 99,37

3 Kota layak anak kegiatan 1 59.000.000 58.673.235 326.765 99,45

4 Fasilitasi upaya perlindungan perempuan terhadap tindak kekerasan 1 kegiatan 86.000.000 57.549.500 28.450.500 66,92 10 Program pembinaan peran serta masyarakat dalam pelayanan KB/KR yang mandiri 475.511.600 455.770.850 19.740.750 95,85

1 Koordinasi Pengelola Program RAKERDA

1

kegiatan 35.000.000 30.305.500 4.694.500 86,59

2 Pemberdayaan Ekonomi Keluarga kelompok 100 39.021.600 38.510.000 511.600 98,69

3 Pengelolaan dan Informasi KB Data desa/kel 25 57.000.000 53.686.200 3.313.800 94,19

4 Pameran Karya Kelompok Hasil UPPKS 3 kegiatan 22.000.000 21.837.000 163.000 99,26 6 Koordinasi Pengelola Program (Rakor Tingkat Kecamatan) 16 kegiatan 33.000.000 32.706.000 294.000 99,11 7 Koordinasi Pengelola Program (Rakor Tingkat Desa) 100 kegiatan 45.000.000 43.708.000 1.292.000 97,13

8 Pembinaan, Pencatatan dan Pelaporan RR

2

kegiatan 30.000.000 28.600.000 1.400.000 95,33 9 Pelatihan manajemen usaha 40 org 18.500.000 18.120.000 380.000 97,95

10 Sarasehan Keluarga Tingkat Data Kota

1

kegiatan 22.500.000 18.142.500 4.357.500 80,63

11 Konsolidasi Program Tingkat kota

2

kegiatan 20.000.000 18.675.650 1.324.350 93,38 12 Bintek kecamatan tingkat 2 keg 23.000.000 22.390.000 610.000 97,35

13

Pembinaan dan Penguatan Forum Sub Pos KB Tingkat Kota

(16)

14

Pembinaan dan Penguatan Sub Pos KB Tingkat Kecamatan

180 kader 19.000.000 19.000.000 - 100,00

15 Pembinaan Kampoeng KB kelompok 25 9.995.000 9.995.000 - 100,00

16 Pengembangan Model Kampoeng

KB 2 desa 58.860.000 58.860.000 - 100,00 17 Pengembangan dan Pembinaan Pusat Pelayanan Keluarga Sejahtera 1 kegiatan 18.125.000 18.125.000 - 100,00 11 Program peningkatan peran serta dan kesetaraan Gender dalam pembangunan 365.000.000 328.313.100 36.686.900 89,95 1 Kegiatan pendidikan dan pelatihan peningkatan peran serta dan kesetaraan jender 2 kegiatan 20.000.000 19.790.500 209.500 98,95 2 Kegiatan pameran hasil karya perempuan dibidang pembangunan 1 kegiatan 16.775.000 11.848.000 4.927.000 70,63 3 Kegiatan Penyuluhan Bagi Ibu Rumah Tangga dalam Membangun Keluarga Sejahtera (P2WKSS) 100 KK 167.225.000 154.113.000 13.112.000 92,16 4 Lomba Partisipasi Perempuan Dalam Rangka Hari Perempuan 1 kegiatan 81.465.000 65.189.500 16.275.500 80,02 5 Pembinaan Organisasi Perempuan 1 kegiatan 49.535.000 49.363.600 171.400 99,65 6 Konsolidasi PEKKA ( Banprof) kegiatan 1 30.000.000 28.008.500 1.991.500 93,36

12 Program pengembangan pusat pelayanan informasi dan konseling KRR 60.500.000 60.101.125 398.875 99,34 1 Pendirian Pusat Pelayanan Informasi dan Konseling KRR 12 kelompok 28.500.000 28.336.000 164.000 99,42 2 Fasilitasi Forum Pelayanan KRR bagi Kelompok remaja dan kelompok sebaya 100 org 32.000.000 31.765.125 234.875 99,27 13 Program Penyediaan Tenaga pendamping kelompok bina keluarga 151.747.450 150.799.900 947.550 99,38

1 Pelatihan tribina (BKB,BKR kader

dan BKL) 50 org 16.000.000 16.000.000 - 100,00 2 Pembinaan kelompok tribina (BKB, BKR, dan BKL) 25 desa/kel 43.737.450 42.795.000 942.450 97,85

(17)

3 Lomba ketahanan kegiatan 2 79.410.000 79.404.900 5.100 99,99 4 Pembinaan dan Ketahanan IMP kegiatan 1 12.600.000 12.600.000 - 100,00

Jumlah 3.788.510.000 3.083.998.928 704.511.072 81,40

1. Perbandingan target dengan realisasi kinerja pada Misi 1

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi %

1 Meningkatnya Kinerja Aparatur yang memiliki Kompetensi dan mampu memberikan pelayanan prima. Prosentase SDM Aparatur yang mengikuti diklat teknis, subtantif maupun struktural sesuai jengjang kepangkatan. 100 % 100 % 100 Prosentase SPM yang diterapkan 80% 70% 87,50 Presentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti 100% 100% 100 Prosentase Capaian Indeks Kepuasan Masyarakat 70,50 65% 92,20

2. Perbandingan realisasi kinerja tahun 2015 dengan beberapa tahun sebelumnya

No Indikator Kinerja Sat Capaian 2011 Capaian 2012 Capaian 2013

Tahun 2014

Target Realisasi Kinerja %

1 Prosentase SDM Aparatur yang mengikuti diklat teknis, subtantif maupun struktural sesuai jengjang kepangkatan. % 100 100 100 100 100 100

2 Prosentase SPM yang diterapkan % 100 100 100 80 80 100

3 Presentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti % 100 100 100 100 100 100 4 Prosentase Capaian Indeks Kepuasan Masyarakat % 100 100 100 70,50 65 92,20

(18)

3. Perbandingan realisasi kinerja tahun 2015 dengan target perencanaan strategis kedepan

No Indikator Kinerja Sat Target 2014 Target 2016 Target 2017 Target 2018

Tahun 2015

Target Realisasi Kinerja %

1 Prosentase SDM Aparatur yang mengikuti diklat teknis, subtantif maupun struktural sesuai jengjang kepangkatan. % 100 100 100 100 100 100 100

2 Prosentase SPM yang diterapkan % 85 90 95 100 80 80 100

3 Presentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti % 100 100 100 100 100 100 100 4 Prosentase Capaian Indeks Kepuasan Masyarakat % 70,75 80 80,25 80,50 70,50 65 92,20

Capaian indikator kinerja dari empat (4) indikator kinerja pada sasaran

Meningkatnya Kinerja Aparatur yang memiliki Kompetensi dan mampu memberikan pelayanan prima di Misi I BKBPP Kota Banjar pada tahun 2015

adalah sebagai berikut :

Pada Indikator kinerja Prosentase SDM Aparatur yang mengikuti diklat teknis, subtantif maupun struktural sesuai jengjang kepangkatan pada umumnya dapat mencapai target yang diharapkan yaitu 100 %, Pencapaian kinerja SDM Aparatur yang mengikuti diklat teknis/struktural di tahun 2015 sebanyak 2 orang (1 orang yang mengikuti diklat Barang jasa dan 1 orang yang mengikuti diklat Keuangan), Analisis Penyebab keberhasilan atau

peningkatan kinerja ini disebabkan karena semakin Meningkatnya

Kompetensi SDM Aparatur Untuk Mendukung Pelayanan Prima, dan alternative solusi yang selama ini telah dilakukan oleh Kebijakan Badan adalah dengan Penerapan sistem pelatihan dan pengembangan SDM aparatur yang sesuai dengan kebutuhan.

Pencapaian indikator kinerja sasaran ini didukung oleh Progam

Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur pada kegiatan :

1. Bimbingan Teknis / Workshop / kursus kursus / pelatihan / seminar yang di danai dari APBD Kota Banjar tahun 2015 sebesar Rp. 10.000.000,- yang terserap sebesar Rp. 0,- atau 0%, keluaran kegiatan ini Terfasilitasinya kegiatan worshop / kursus / seminar / pelatihan dalam meningkatkan kinerja aparatur dengan menggunakan Anggaran dari tingkat kota.

(19)

2. Pada Indikator kinerja Prosentase SPM yang diterapkan pada umumnya dapat mencapai target yang diharapkan yaitu 100 %, Pencapaian SPM yang telah diterapkan untuk tahun 2015 sudah ada 2 SPM yang di terapkan yaitu SPM Bidang KB KS dan SPM Bidang Layanan Terpadu bagi Anak dan Perempuan Korban Tindak Kekerasan, Analisis Penyebab

keberhasilan atau peningkatan kinerja ini disebabkan karena Adanya

hubungan Vertikal dan Horizontal dengan instansi terkait dalam menerapkan Pelayanan Prima dan juga adanya Dasar dalam penilaian Standar Pelayanan Minimal dalam menilai seberapa jauh pencapaian kinerja per Urusan Wajib di BKBPP Kota Banjar, dan alternative solusi

yang selama ini telah dilakukan oleh Kebijakan Badan adalah dengan

Penerapan Perwal yang sesuai dengan Dasar Pelayanan di BKBPP untuk mengantisipasi kelemahan pelayanan prima yang ditargetkan tercapai 100% dan dengan mengusulkan supaya SPM di BKBPP Kota Banjar di buat menjadi PERDA Kota Banjar untuk tahun 2016 kedepan agar dasar hukum yang di buat bisa dijadikan acuan dalam pelayanan prima.

Pencapaian indikator kinerja sasaran ini didukung oleh Progam

Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur pada kegiatan :

1. Pembinaan Aparatur yang di danai dari APBD Kota Banjar tahun 2014 sebesar Rp. 26.000.000,- yang terserap sebesar Rp. 20.156.500,- atau 77,53%, keluaran kegiatan ini Terfasilitasinya Pembinaan Aparatur BKBPP Kota Banjar di tahun 2014.

2. Pada Indikator kinerja Presentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti pada umumnya dapat mencapai target yang diharapkan yaitu 100 %, Pencapaian Presentase pengaduan masyarakat yang ditindaklanjuti untuk tahun 2014 pada dasarnya dapat terlayani dengan cepat dan tanggap, ini dibuktikan setiap ada pelayanan khususnya dibidang KB baik itu pelayanan MOP, MOW yang mempunyai resiko dianggap tinggi dalam pelayanan KB di usahakan dalam mengantisipasi hal yang tidak di inginkan harus ada persetujuan dari keluarga baik suami atau istrinya sebelum di pasang alat kontrasepsi dan juga kalaupun ada keluhan keluhan di kemudian hari kami biasanya melayani keluhan dengan konsultasi dengan tenaga medis, begitu juga untuk pengaduan mengenai kekerasan dan penganiayaan terhadap perempuan dan anak sejauh ini sudah terlayani karena di BKBPP ada wadah dalam menampung aspirasi keluhan masyarakat dalam wadah P2TP2A, Analisis Penyebab

(20)

Prasarana Untuk Mendukung Pelayanan Prima dianggap telah memadai, dan alternative solusi yang selama ini telah dilakukan oleh Kebijakan

Badan adalah dengan adanya Evaluasi terhadap program dan kegiatan di

BKBPP sehingga apapun itu bentuk kelemahan kelemahan di BKBPP secara maksimal dapat terselesaikan.

Pencapaian indikator kinerja sasaran ini didukung oleh Progam

Peningkatan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja pada kegiatan :

1. Monitoring Pencapaian Kinerja yang di danai dari APBD Kota Banjar tahun 2014 sebesar Rp. 40.000.000,- yang terserap sebesar Rp. 37.429.600,- atau 93,57%, keluaran kegiatan ini Meningkatnya evaluasi program BKBPP Kota Banjar di tahun 2014.

2. Pada Indikator kinerja Prosentase Capaian Indeks Kepuasan Masyarakat pada umumnya dapat mencapai target yang diharapkan yaitu 100 %, Pencapaian Prosentase Capaian Indeks Kepuasan Masyarakat untuk tahun 2014 pada dasarnya dapat terealisasi 100% sesuai dengan yang diharapkan, ini disebabkan karena secara rutinitas dalam mendukung pelayanan agar Indeks Kepuasan masyarakat dapat terlayani adalah salah satunya dengan Pembinaan, pengkoordinasian, pengendalian, pengawasan program dan kegiatan dalam lingkup Badan juga Pelaksanaan evaluasi program dan kegiatan dalam lingkup Badan, Analisis Penyebab

keberhasilan atau peningkatan kinerja ini disebabkan karena Adanya

Sarana dan prasarana yang mendukung untuk meng Evaluasi Kinerja Program Badan untuk mengambil kebijakan langkah kedepan sehingga manset yang tertanam di Badan bahwa pelayanan prima adalah pelayanan maksimal yang di laksanakan dengan tingkat resiko yang rendah dapat diantisipasi, dan alternative solusi yang selama ini telah dilakukan

oleh Kebijakan Badan adalah dengan adanya Evaluasi terhadap program

dan kegiatan di BKBPP sehingga apapun itu bentuk kelemahan kelemahan di BKBPP secara maksimal dapat terselesaikan.

Pencapaian indikator kinerja sasaran ini didukung oleh Progam

Peningkatan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja pada kegiatan :

Monitoring Pencapaian Kinerja yang di danai dari APBD Kota Banjar tahun 2014 sebesar Rp. 40.000.000,- yang terserap sebesar Rp. 37.429.600,- atau 93,57%, keluaran kegiatan ini Meningkatnya evaluasi program BKBPP Kota Banjar di tahun 2014.

(21)

1. Misi Kedua “Meningkatkan kualitas data mikro dan sistem informasi”. Sasaran strategis pada misi pertama, yaitu : Meningkatnya ketersediaan data mikro dan informasi KBKS dan PP.

Pencapaian target kinerja sasaran strategis ini pada tahun 2014

umumnya dapat mencapai target yang diharapkan, Untuk lebih jelasnya kami sampaikan Pengukuran Kinerja dari misi kedua yaitu sebagai berikut :

a. Perbandingan target dengan realisasi kinerja pada Misi 2

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi %

1 Meningkatnya ketersediaan data mikro dan informasi KBKS dan PP Cakupan penyediaan

informasi data mikro

keluarga disetiap desa/kel

25

desa 25 desa 100

Cakupan Pencatatan dan

pelaporan 95 % 95 % 100

b. Perbandingan realisasi kinerja tahun 2014 dengan beberapa tahun sebelumnya

No Indikator Kinerja Sat Capaian 2010 Capaian 2011 Capaian 2012 Capaian 2013

Tahun 2014 Target Realisasi Kinerja %

1 Cakupan penyediaan informasi data mikro keluarga disetiap desa/kel % 100 100 100 100 desa 25 25 desa 100

2 Cakupan Pencatatan dan

pelaporan % 100 100 100 100 95 % 95 % 100

c. Perbandingan realisasi kinerja tahun 2014 dengan target perencanaan strategis kedepan

No Indikator Kinerja Sat Target 2015 Target 2016 Target 2017 Target 2018 Tahun 2014

Target Realisasi Kinerja % 1 Cakupan informasi data mikro keluarga penyediaan

disetiap desa/kel

Ds/

Kel 25 25 25 25 Ds/Kel 25 Ds/Kel 25 100

2 Cakupan pelaporan Pencatatan dan % 95 90 95 100 95 % 95 % 100

Capaian indikator kinerja dari Dua (2) indikator kinerja pada sasaran

Meningkatnya ketersediaan data mikro dan informasi KBKS dan PP

pada Misi II BKBPP Kota Banjar pada tahun 2014 adalah sebagai berikut : 1. Pada Indikator Cakupan penyediaan informasi data mikro keluarga disetiap

desa/kel pada umumnya dapat mencapai target yang diharapkan yaitu 100 %, Pencapaian kinerja penyediaan informasi data mikro keluarga disetiap desa/kel di tahun 2014 sebanyak 25 desa / kel untuk Pendataan Keluarga dan Update data keluarga tahun 2014, Analisis Penyebab keberhasilan

atau peningkatan kinerja ini disebabkan karena Ketersediaan

(22)

pencatatan pelaporan yang akurat sehingga laporan dari tingkat desa/kel sampai tingkat kota dan Provinsi / Pusat dapat terealisasi 100% keberadaannya melalui Data Rutin Bulanan F1/F2 KB Bulanan dan Juga melalui Pendataan Keluarga Tahun 2014 yang datanya bisa dijadikan Pilot project Data By name by adress dari BKBPP Kota Banjar, dan alternative

solusi yang selama ini telah dilakukan oleh Kebijakan Badan adalah

dengan Pengoptimalan dan Peningkatan data yang akurat dan akuntabel.

Pencapaian indikator kinerja sasaran ini didukung oleh Progam

Pembinaan Peran Serta Masyarakat dalam Pelayanan KB/KR yang mandiri pada kegiatan :

1. Pengumpulan, Pengelolaan data dan informasi KB yang di danai dari APBD Kota Banjar tahun 2014 sebesar Rp. 45.000.000,- yang terserap sebesar Rp. 42.044.500,- atau 93,43%, keluaran kegiatan ini Tersedianya data mikro online.

2. Sarasehan data keluarga tingkat kota yang di danai dari APBD Kota Banjar tahun 2014 sebesar Rp. 20.000.000,- yang terserap sebesar Rp. 16.137.000,- atau 80,69%, keluaran kegiatan ini Terfasilitasinya komitmen program KB melalui Pendataan keluarga.

2. Pada Indikator kinerja Cakupan Pencatatan dan pelaporan pada umumnya dapat mencapai target yang diharapkan yaitu 100 %, Pencapaian Cakupan Pencatatan dan pelaporan untuk tahun 2014 sudah tereasisasi 100% dengan Analisis Penyebab keberhasilan atau peningkatan kinerja ini disebabkan Pengoptimalan pencatatan pelaporan yang akurat khususnya untuk laporan rutin yang merupakan kontrak kinerja antara BKBPP kota Banjar dengan BKKBN Provinsi jawa barat melalui laporan F1 dan F2 kb bulanan sehingga bisa datanya bisa digunakan untuk Curen user (CU/PUS desember 2014 sebesar 80,76 % dan alternative solusi yang selama ini

telah dilakukan oleh Kebijakan Badan adalah Meningkatkan Integritas

Program.

Pencapaian indikator kinerja sasaran ini didukung oleh Progam

Pembinaan Peran Serta Masyarakat dalam Pelayanan KB/KR yang mandiri pada kegiatan :

(23)

1. Pembinaan dan evaluasi pencatatan dan pelaporan RR yang di danai dari APBD Kota Banjar tahun 2014 sebesar Rp. 27.000.000,- yang terserap sebesar Rp. 25.303.250,- atau 93,72%, keluaran kegiatan ini Terfasilitasinya Pembinaan, pencatatan dan pelaporan RR di tahun 2014.

2. Misi Ketiga “Meningkatkan kualitas keluarga melalui pemberdayaan ekonomi dan ketahanan keluarga”. Sasaran strategis pada misi ketiga,

yaitu : Meningkatnya Kemampuan Ekonomi Keluarga Pra Sejahtera. Pencapaian target kinerja sasaran strategis ini pada tahun 2014 umumnya dapat mencapai target yang diharapkan, Untuk lebih jelasnya kami sampaikan Pengukuran Kinerja dari misi kedua yaitu sebagai berikut :

1. Perbandingan target dengan realisasi kinerja pada Misi 3

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi %

1

Meningkatnya Kemampuan

Ekonomi Keluarga Pra Sejahtera.

keluarga Pra Sejahtera

dan KS 1 20% 25,04% 79,87

Cakupan Tenaga

pendamping kelompok

bina keluarga 60 % 60 % 100

2. Perbandingan realisasi kinerja tahun 2014 dengan beberapa tahun sebelumnya

No Indikator Kinerja Sat Capaian 2010 Capaian 2011 Capaian 2012 Capaian 2013

Tahun 2014 Target Realisasi Kinerja % 1 keluarga Sejahtera dan Pra

KS 1 % 64,88 65,87 69,33 72,05 20% 25,04% 79,87

2 Cakupan Tenaga pendamping kelompok bina keluarga

% 100 100 100 100 60 % 100 % 166,66

3. Perbandingan realisasi kinerja tahun 2014 dengan target perencanaan strategis kedepan

No Indikator Kinerja Sat Target 2015 Target 2016 Target 2017 Target 2018

Tahun 2014 Target Realisasi Kinerja %

1 keluarga Pra Sejahtera dan KS 1 % 19,4 18,8 18 17 20% 25,04% 79,87

2 Cakupan Tenaga pendamping kelompok bina keluarga % 80% 85% 95% 100% 60 % 100 % 166,66

Capaian indikator kinerja dari Dua (2) indikator kinerja pada sasaran

Meningkatnya Kemampuan Ekonomi Keluarga Pra Sejahtera pada Misi

III BKBPP Kota Banjar pada tahun 2014 adalah sebagai berikut :

1. Pada Indikator keluarga Pra Sejahtera dan KS 1 pada umumnya tidak mendapat target yang diharapkan yaitu 100 %, dikarenakan bahwa merupakan tugas yang berat bagi stake holder dalam mengambil kebijakan

(24)

dalam penurunan angka kemiskinan atau Pra sejahtera dari tahapan KS III, ataupun KS II dan tiap tahun ini merupakan tantangan bagi pemegang kepentingan dalam menekan angka kemiskinan agar bisa tercipta keluarga yang sejahtera, Analisis Penyebab keberhasilan atau peningkatan

kinerja dari tahun sebelumnya ini disebabkan karena adanya

Peningkatkan Pemberdayaan Masyarakat Miskin dalam Bidang Ekonomi melalui berbagai kegiatan yang mendukung terhadap peningkatan taraf hidup melalui Pencapaian kinerja dalam meningkatkan pengetahuan pengelola ekonomi keluarga dengan target yang ditetapkan untuk Tahun 2014 sebanyak 4 kegiatan dan dapat tercapai 100 % dan Tahun 2013 sebanyak 4 kegiatan dan dapat tercapai 100 %, dalam artian dengan melaksanakan moment dalam menunjang pengelolaan ekonomi keluarga dalam meningkatkan tarap hidup masyarakat kota banjar yang salah satunya dari kegiatan ini dengan target tahun 2012 sebanyak 4 kegiatan (50 orang) target tahunan dalam Renstra untuk terjun dalam meningkatkan pengetahuan dalam pengelolaan perekonomiaan keluarga melalui UPPKS. dan untuk pencapaian kinerja untuk tahun 2011 dapat terealisasi 100 % dari target yang ditetapkan sebanyak 80 kelompok yang terbina dalam peningkatan pengetahuan, untuk tahun 2010 dapat terealisasi 100 % dan untuk tahun 2009 telah dicapai pula sebanyak 100 dari target yang telah ditetapkan, kenapa pencapaian ini stagnan dari tahun capaian kinerjanya tercapaia 100%, ini dikarenakan bahwa dalam peningkatan mainstet para kader dalam meningkatkan pengetahuan ekonomi keluarga merupakan pilot project BKBPP yang selalui mengujung tombakan para kader dalam usaha meningkatkan pencapaian program KB yang salah satunya didukung oleh indicator kinerja ini dan juga Terfasilitasinya pengelola produk UPPKS dalam mempromosikan hasil produk UPPKS dengan target yang ditetapkan untuk Tahun 2014 sebanyak 3 kegiatan dan dapat tercapai 150 % ini disebabkan karena yang semula dalam Renstra ditargetkan 2 kegiatan sebagai target tahunan yang ditetapkan ternyata BKBPP mengoptimalkan dengan anggaran yang sudah diangarkan di DPA bisa lebih meningkatkan capaian kinerja yang sudah ditetapkan di Renstra yang antara lain indicator capaian kinerja ini, dicapainya kegiatan sebanyak 3 kegiatan ini di tahun 2012 dikarenakan ada 3 moment pelaksanaan pameran hasil produk UPPKS yang di pasarkan atau produk UPPKS yang diunggulkan dalam moment Harganas Tingkat Kota, Harganas Tingkat Provinsi dan Harganas Tingkat Pusat,

(25)

begitu juga untuk pencapaian kinerja untuk tahun 2011 dapat terealisasi 100 % dari target yang ditetapkan sebanyak 2 kegiatan, untuk tahun 2010 dapat terealisasi 100 %, dan alternative solusi yang selama ini telah

dilakukan oleh Kebijakan Badan adalah dengan Peningkatan akses

ekonomi keluarga yang berkualitas dan dengan peningkatan peran serta masyarakat dalam program KB/KR yang mandiri melalui pemberdayaan institusi masyarakat Pedesaan (IMP).

Pencapaian indikator kinerja sasaran ini didukung oleh Progam

Pembinaan Peran Serta Masyarakat dalam Pelayanan KB/KR yang mandiri pada kegiatan :

1. Pemberdayaan Ekonomi Keluarga yang di danai dari APBD Kota Banjar tahun 2014 sebesar Rp. 20.000.000,- yang terserap sebesar Rp. 19.682.500,- atau 98,41%, keluaran kegiatan ini adalah meningkatnya pengetahuan pemahaman dan kemampuan UPPKS.

2. Pameran hasil karya kelompok UPPKS yang di danai dari APBD Kota Banjar tahun 2014 sebesar Rp. 15.000.000,- yang terserap sebesar Rp. 12.612.500,- atau 84,08%, keluaran kegiatan ini Meningkatnya pemasaran produk UPPKS.

3. Pembinaan kelompok masyarakat peduli kb (insentif kader) yang di danai dari APBD Kota Banjar tahun 2014 sebesar Rp. 2.265.440.000,- yang terserap sebesar Rp. 2.265.352.500,- atau 100%, keluaran Adanya peningkatan kinerja kader dan pengetahuan kader mengenai program KB. 4. Konsolidasi program Tk. Kota yang di danai dari APBD Kota Banjar tahun

2014 sebesar Rp. 15.000.000,- yang terserap sebesar Rp. 14.949.300,- atau 99,66%, keluaran kegiatan ini Terkoordinasikannya program KB di tingkat kota.

5. Rakor tingkat kecamatan yang di danai dari APBD Kota Banjar tahun 2014 sebesar Rp. 19.000.000,- yang terserap sebesar Rp. 17.966.800,- atau 94,56%, keluaran kegiatan ini Terkoordinasikannya program KB d tingkat kecamatan.

6. Rakor tingkat Desa / kel yang di danai dari APBD Kota Banjar tahun 2014 sebesar Rp. 75.000.000,- yang terserap sebesar Rp. 74.016.000,- atau 98,69%, keluaran kegiatan ini Terkoordinasikannya program KB d tingkat kecamatan.

(26)

7. Bintek tingkat kecamatan yang di danai dari APBD Kota Banjar tahun 2014 sebesar Rp. 20.000.000,- yang terserap sebesar Rp. 14.688.150,- atau 73,44%, keluaran kegiatan ini Terkoordinasikannya program KB d tingkat UPT KB.

8. Rakerda yang di danai dari APBD Kota Banjar tahun 2014 sebesar Rp. 22.000.000,- yang terserap sebesar Rp. 21.970.000,- atau 99,86%, keluaran kegiatan ini Terfasilitasinya Koordinasi antar stakeholder.

9. Pengembangan dan Pembinaan PPKS yang di danai dari APBD Kota Banjar tahun 2014 sebesar Rp. 10.000.000,- yang terserap sebesar Rp. 7.975.000,- atau 79,75%, keluaran kegiatan ini Meningkatnya komitmen kinerja lintas sektoral.

10. Pembinaan dan Penguatan forum Pos KB tingkat kota yang di danai dari APBD Kota Banjar tahun 2014 sebesar Rp. 20.000.000,- yang terserap sebesar Rp. 19.948.000,- atau 80,69%, keluaran kegiatan ini Terfasilitasinya komitmen program KB melalui Pendataan keluarga.

11. Pembinaan dan Penguatan forum Sub Pos KB tingkat kota yang di danai dari APBD Kota Banjar tahun 2014 sebesar Rp. 20.000.000,- yang terserap sebesar Rp. 11.000.000,- atau 55%, keluaran kegiatan ini Meningkatnya komitmen dari institusi.

12. Pembinaan kampoeng yang di danai dari APBD Kota Banjar tahun 2014 sebesar Rp. 36.920.000,- yang terserap sebesar Rp. 35.884.400,- atau 97,20%, keluaran kegiatan ini Meningkatnya pembinaan dan pengembangan Kampoeng KB.

13. Pelatihan manajemen usaha yang di danai dari APBD Kota Banjar tahun 2014 sebesar Rp. 15.000.000,- yang terserap sebesar Rp. 14.477.000,- atau 96,51%, keluaran kegiatan ini Meningkatnya perekonomian kelompok tribina dan UPPKS.

14. Pengembangan model kampoeng kb yang di danai dari APBD Kota Banjar tahun 2014 sebesar Rp. 64.360.000,- yang terserap sebesar Rp. 63.924.300,- atau 99,32%, keluaran kegiatan ini Meningkatnya pengembangan model kampoeng kb .

Pada Indikator kinerja Cakupan Tenaga pendamping kelompok bina keluarga pada umumnya dapat mencapai target yang diharapkan yaitu 100 %, Pencapaian Cakupan Pencatatan dan pelaporan untuk tahun 2014 sudah tereasisasi 100% Pencapaian kinerja untuk indikator Ketersediaan tenaga pendamping kelompok Bina – bina dengan target yang ditetapkan untuk Tahun 2014 sebanyak 3 kegiatan dan dapat tercapai 100 %, dalam artian 3

(27)

kegiatan tersebut dapat terealisasikan yaitu Bina Keluarga Balita (BKB), Bina Keluarga Remaja (BKR), Bina Keluarga Lansia (BKL). dan untuk pencapaian kinerja untuk tahun 2013 dapat terealisasi 100 % dari target yang ditetapkan, untuk tahun 2012 dapat terealisasi 100 %, tahun 2011 dapat terealisasi 100 % dan untuk tahun 2010 telah dicapai pula sebanyak 100 dari target yang telah ditetapkan. Adapun Pencapaian Indikator kinerja ini didukung oleh beberapa factor pencapaian yaitu

a. Bina Keluarga Balita (BKB) bertujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan orang tua dan anggota keluarga lainnya dalam membina tumbuh kembang anak Balita. Kelompok Bina Keluarga Balita sampai dengan tahun 2014 telah terlaksananya pembinaan kelompok sebanyak 116 kelompok atau 100 % dari target yang ditetapkan dan Kelompok Bina Keluarga Balita sampai dengan tahun 2013 telah terlaksananya pembinaan kelompok sebanyak 100 kelompok atau 100 % dari target PPM 100 Kelompok, untuk tahun 2012 telah terbentuk sebanyak 100 kelompok atau 86,96 % dari target PPM 115 Kelompok Untuk tahun 2011 terbentuk 75 kelompok atau 92,59 % dari target PPM tahun 2011 yaitu 81 kelompok, untuk tahun 2010 telah terbentuk 67 kelomopok atau 90,54 % dari target PPM Sebesar 74 kelompok dan untuk tahun 2010 dan untuk tahun 2009 telah terbentuk 61 kelompok atau 93,85 % dari target PPM sebesera 65 kelompok.

b. Bina Keluarga Remaja (BKR) bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan bagi orang tua dan keluarga lainnya dalam membina anak remaja sehingga anak tersebut menjadi anak yang soleh berbakti pada orang tua. Kelompok Bina Keluarga Remaja (BKR) sampai dengan tahun 2014 telah terlaksana pembinaan kelompok BKR sebanyak 33 kelompok atau 100 % dari target PPM 33, Kelompok Kelompok Bina Keluarga Remaja (BKR) sampai dengan tahun 2013 telah terlaksana pembinaan kelompok BKR sebanyak 24 kelompok atau 100 % dari target PPM 24 Kelompok, target pencapaian tahun 2012 telah terbentuk sebanyak 24 kelompok atau 100 % dari target PPM 24 Kelompok, Untuk tahun 2011 terbentuk 23 kelompok atau 100 % dari target PPM tahun 2011 yaitu 23 kelompok, untuk tahun 2010 telah terbentuk 21 kelomopok atau 95,45 % dari target PPM Sebesar 22 kelompok dan untuk tahun 2010 dan untuk tahun 2009 telah terbentuk 21 kelompok atau 91,30 % dari target PPM sebesera 23 kelompok.

(28)

c. Bina Keluarga Lansia (BKL) bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan bagi orang tua dan keluarga lainnya dalam membina anak remaja sehingga anak tersebut menjadi anak yang soleh berbakti pada orang tua. Kelompok Bina Keluarga Lansia (BKL) sampai dengan tahun 2014 telah terlaksananya pembinaan kelompok BKL sebanyak 80 kelompok atau 100 % dari target PPM 80 kelompok,Kelompok Bina Keluarga Lansia (BKL) sampai dengan tahun 2013 telah terlaksananya pembinaan kelompok BKL sebanyak 73 kelompok atau 100 % dari target PPM 73 Kelompok dengan perbandingan pencapaian tahun 2012 yang terbentuk sebanyak 73 kelompok atau 85,88 % dari target PPM 85 Kelompok, Untuk tahun 2011 terbentuk 60 kelompok atau 93,75 % dari target PPM tahun 2011 yaitu 64 kelompok, untuk tahun 2010 telah terbentuk 53 kelomopok atau 95,45 % dari target PPM Sebesar 59 kelompok dan untuk tahun 2009 dan untuk tahun 2009 telah terbentuk 52 kelompok atau 88,135 % dari target PPM sebesera 59 kelompok dengan

Analisis Penyebab keberhasilan atau peningkatan kinerja ini

disebabkan adanya koordinasi yang kuat antar lembaga dan lintas sektor dan alternative solusi yang selama ini telah dilakukan oleh Kebijakan

Badan adalah Penerapan kerjasama di semua element terkait secara

kontinyu dan menyiapkan tenaga pendampingan bina keluarga.

Pencapaian indikator kinerja sasaran ini didukung oleh Progam

Pembinaan Peran Serta Masyarakat dalam Pelayanan KB/KR yang mandiri pada kegiatan :

Pembinaan dan evaluasi pencatatan dan pelaporan RR yang di danai dari APBD Kota Banjar tahun 2014 sebesar Rp. 27.000.000,- yang terserap sebesar Rp. 25.303.250,- atau 93,72%, keluaran kegiatan ini Terfasilitasinya Pembinaan, pencatatan dan pelaporan RR di tahun 2014.

2.3. Isu- Isu Penting Penyelenggaraan Tugas dan Fungsi OPD.

Isu strategis dapat diartikan sebagai hal- hal yang diperkirakan akan berpengaruh besar dan bersifat positif terhadap pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.

Isu strategis ini dapat terbentuk dari hasil analisa dan telaahan teoritik berbagai data dan literature yang ada. Disamping itu isu strategis juga dapat terbentuk dari telaahan faktual.

(29)

Berdasarkan asumsi tersebut, beberapa isu strategis yang diperkirakan akan menjadi fokus dari program kerja Badan Keluarga Berenca dan Pemberdayaan Perempuan Kota Banjar dalam kurun waktu 2014 – 2018 dalam rangka mendukung isu strategis kota yang meliputi (1) Peningkatan Kualitas Sumber Daya manusia (SDM) (2) Pengendalian pertumbuhan penduduk; dan (3) Peningkatan laju pertumbuhan Ekonomi (LPE) , adalah sebagai berikut :

1. Peningkatan SDM

Dalam rangka meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), pengendalian pertumbuhan penduduk, meningkatkan aksesibilitas dan pelayanan kesehatan masyarakat, Menekan angka kemiskinan dan pengangguran, meningkatkan sarana dan prasarana perekonomian, meningkatkan Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) dan kontribusi sektor riil berbasis agropolitan, meningkatkan kesadaran dan kepatuhan terhadap hukum dan meningkatkan tata kelola pemerintahan secara professional untuk menjamin terciptanya good governance diperlukan usaha yang lebih keras dan sistematis guna mengakselerasi pembangunan pada berbagai bidang secara terintegrasi. Skenario dan asumsi pembangunan daerah tahun 2014-2018 berpedoman kepada Peraturan Daerah Nomor 9 tahun 2005 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Banjar tahun 2005-2025 dan memperhatikan peluang dan tantangan selama kurun waktu 5 (lima) tahun sampai dengan tahun 2018.

Berdasarkan hasil pendataan keluarga tahun 2012 tercatat ada 11,492 keluarga pra sejahtera alasan ekonomi dan 19.115 keluarga sejahtera I alasan ekonomi.

2. Pengendalian Pertambahan Penduduk

Fokus pembangunan masyarakat berkualitas, pengendalian

pertumbuhan penduduk dan peningkatan aksesibilitas dan pelayanan kesehatan masyarkat dalam kurun waktu 2014-2018, pada aspek kependudukan melalui strategi yang meliputi pengendalian pertumbuhan penduduk alami dan optimalisasi program KB dan kesehatan reproduksi, optimalisasi program peningkatan keluarga sejahtera dan pemberdayaan keluarga, meningkatkan kualitas tenaga pendidik dan kependidikan merupakan salah satu strategi untuk menciptakan masyarakat berkualitas dan produktif.

(30)

3. Laju Pertambahan Ekonomi (LPE)

Upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi diupayakan melalui peningkatan pertumbuhan dan kontribusi sektor riil perekonomian berbasis agropolitan, mempertahankan tingkat distribusi pendapatan yang sudah rendah, memperbaiki stabilitas harga dan distribusi barang kebutuhan pokok, memperluas kesempatan kerja formal/non formal di semua sektor, memberikan kemudahan pelayanan perijinan dan kepastian hukum bagi investor dan dunia usaha serta mengelola penggunaan dan efisiensi sumber daya alam lokal dalam pengembangan usaha.

Untuk memperlancar dan meningkatkan kegiatan perekonomian skala kecil dan menengah Badan Keluaga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Kota Banjar membentuk UPPKS (Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera) yang berjumlah 96 kelompok, adapun pengurusnya di tingkat kecamatan BPR AKU dan BPC AKU di tingkat Kota.

Adapun Strategi Operasional Untuk Tahun 2014 s/d 2018 adalah sebagai berikut :

1. Meningkatkan komitmen dengan seluruh pengambil kebijakan disemua tingkatan dalam pelayanan KB-KR.

2. Meningkatkan kualitas provider melalui pelatihan BKB, BKR dan BKL. 3. Meningkatkan akses pelayanan KB-KR dengan data yang jelas melalui

jalur pemerintah dan swasta sesuai dengan SOP.

4. Meningkatkan kualitas dan kuantitas Program KB, KS dan PP melalui Pelayanan prima dan data bersekala mikro yang akurat.

5. Meningkatkan kesertaan KB melalui kemitraan dan penggerakan melalui pelayanan di wilayah khusus.

6. Peningkatan penggarapan unmeet need di daerah khusus, Perkotaan dan Sasaran khusus.

7. Menurunkan angka kegagalan dan komplikasi pelayanan KB.

Adapun Isu strategis merupakan permasalahan yang berkaitan dengan fenomena atau belum dapat diselesaikan pada periode lima tahun sebelumnya dan memiliki dampak jangka panjang bagi keberlanjutan pelaksanaan pembangunan, sehingga perlu diatasi secara bertahap. Adapun isu strategis Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Kota Banjar Tahun 2014-2018 dalam memberikan pelayanan yaitu :

(31)

1. Struktur umur penduduk (10-19 th)>18,12 %.

2. Rata-rata usia kawin pertama perempuan (usia 18 s/d 34 tahun).

3. Kasus seks pranikah dan kasus KRR lainnya

(narkoba,HIV/Aids,Aborsi,dll) terus meningkat.

4. Kebutuhan remaja akan layanan informasi KRR yang bersifat ramah remaja semakin meningkat.

5. Jumlah Penduduk yang cukup besar. 6. TFR masih tinggi

7. Menekan Unmeet need

8. Angka kegagalan dan Komplikasi cukup tinggi 9. Ketidakadilan dan kesertaan gender

10. Kesempatan kerja, pendidikan, dan kesehatan 11. Resiko remaja dalam kesehatan reproduksi 12. Peningkatan Kualitas Pelayanan dan SDM

D. Tantangan ke Depan

Pada kurun waktu 2014-2018, Badan Keluaga Berencana Kota Banjar akan dihadapkan pada sejumlah tantangan sebagai berikut :

1. Lahirnya Undang-Undang Nomor 52 tahun 2010. 2. Mekop dilapangan masih lemah.

3. Pertemuan rutin bulanan dengan institusi dan para tokoh masih kurang. 4. DO masih Tinggi.

5. SDM KIE lapangan masih lemah (terutama untuk peningkatan MKJP ke kalangan menengah keatas).

6. Pemutakhiran kualitas Data di lapangan.

E. Faktor-faktor Kunci Keberhasilan

a. Nilai – nilai Organisasi

Analisis Lingkungan baik internal maupun eksternal organisasi merupkan hal yang penting untuk keberhasilan bagi suatu organisasi atau instansi dalam mencapai tujuannya.

Dengan mengetahui kondisi internal maupun eksternal akan dapat diketahui kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang mempengaruhi organisasi dengan penerapan metoda analisis SWOT ( Strength, Weakness, Opportunities, Threats ).

(32)

Identifikasi Lingkungan Organisasi / Instansi dengan menggunakan analisis SWOT yang dirumuskan Badan Keluarga Berencana Kota Banjar adalah sebagai berikut :

1. Strength (Kekuatan)

a. Adanya Peraturan Daerah Nomor 6 tahun 2010 sebagai pengganti Perda Nomor 11 Tahun 2008.

b. Secara Geografis, Kota Banjar berbatasan langsung dengan Kabupaten Cilacap Provinis Jawa Tengah merupakan pintu gerbang Jawa Barat dari sebelah Timur bagian Selatan, sehingga kondisi ini dampaknya sangat berpengaruh terhadap peningkatan Indeks Pembangunan Manusia Kota Banjar.

c. Letak Kota Banjar mempunyai fungsi strategis karena juga sebagai segitiga emas lintasan lalu lintas darat Pulau Jawa bagian selatan yang menghubungkan Kota Jakarta, Bandung, Garut, Tasikmalaya, Ciamis, Cilacap, Cirebon, Purwokerto, Yograkarta, Solo dan Surabaya demikian pula yang menuju daerah tujuan wisata Pangandaran.

d. Luas Kota Banjar terdiri dari 4 (empat) Kecamatan yang luas seluruhnya adalah 13.197,23 Ha dimana Kecamatan yang mempunyai wilayah yang paling luas adalah Kecamatan Pataruman ( 5.405,66 Ha ), disusul Kecamatan Langensari ( 3.340, 99 Ha ), Kecamatan Banjar ( 2.623,84 Ha ) dan Kecamatan Purwaharja ( 1.826,74 ).

e. Wilayah Kota Banjar secara administrative terdiri dari 4 Kecamatan, 9 Kelurahan, 16 Desa , 290 Rw, dan 1.110 Rt dengan jumlah Penduduk hasil Pendataan Keluarga Tahun 2012 ( per Desember ) sebanyak 191.174 Orang.

f. Adapun penunjang atau pendukung lainnya yang penting dalam rangka pelaksanaan tugas Badan Keluarga Berencana Kota Banjar yaitu dukungan pembiayaan dari APBD II,BKKBN Perwakilan Provinsi Jawa Barat ( APBD I ).

g. Dan penunjang lainnya yang menjadi kekuatan Badan Keluarga Berencana Kota Banjar adalah dengan adanya Kader-Kader yang membantu operasional Program KB di tingkat RT, dan ditingkat RW ada Sub Pos KB Desa dan di tingkat Desa/Kelurahan dan Kecamatan ada Pos KB Desa/PPKBD.

(33)

a. Untuk sukses dan tercapainya target yang telah ditentukan diperlukan Koordinasi dan Konsultasi dengan Badan, Dinas, Lembaga, Kantor, Kecamatan, dan Desa / Kelurahan yang ada di Kota Banjar.

b. Dalam Penyelenggaraan tugas-tugas tersebut dilihat dari unsur penunjang yang ada yaitu unsur Sumber Daya Manusia ( SDM ) Pegawai Badan Keluarga Berencana Kota Banjar kalau dilihat dari segi Profesional dan Proporsional dirasakan masih kurang didalam melaksanakan tugasnya dikarenakan keterbatasan pegawai dan kurangnya pemahaman pegawai tentang TUPOKSI.

c. Keterbatasan / Kurangnya tenaga Penyuluh KB dilapangan sehingga perlu penambahan pegawai sebagai Tenaga Lapangan agar tercipta suatu Tujuan Badan yang Efektif dan Perolehan Data yang relevan.

3. Opportunities (Peluang)

a. Dengan menempatkan Staf pelaksana dan Tenaga Penyuluh yang ada pada Badan Keluarga Berencana Kota Banjar, pembagian tugas masing-masing Bidang, Sub Bagian / Sub Bidang dan Tenaga Lapangan yang diharapkan dapat melaksanakan tugasnya sesuai dengan TUPOKSI Badan.

b. Sedangkan apabila ada tugas pekerjaan yang memerlukan koordinasi atau konsultasi dengan Badan, Dinas, Lembaga, Kantor, Kecamatan, dan Desa/Kelurahan maka dilaksanakan secara kerja sama diantara Bidang-bidang dan UPT Badan, hal tersebut sangat bermanfaat dalam rangka pemahaman tugas yang diemban oleh Badan Keluarga Berencana Kota Banjar.

4. Threats (Ancaman)

a. Dengan banyaknya tugas-tugas yang dilaksanakan pada Badan Keluarga Berencana Kota Banjar diperlukan Pegawai-pegawai yang profesional dan proporsional dalam melaksanakan tugasnya dan berpengalaman untuk mencapai kelancaran Tugas Badan.

b. Penempatan pegawai yang kurang sesuai dengan kompetensi atau dengan bidang tugasnya. Dan seluruh pegawai diharapkan memahami Tupoksi sehingga dapat mengimplementasikannya dalam pekerjaan sehari-hari.

c. Serta dibutuhkan sarana dan prasarana penunjang / pendukung serta Anggaran Biaya yang memadai secara Maksimal, sehingga kelancaran tugas bisa berdaya guna dan berhasil.

(34)

FAKTOR INTERNAL DAN FAKTOR EKSTERNAL STRENGTH (S): 1. Program RPJMD 2. Ketersediaan Anggaran 3. Ketersediaan Sarana Prasarana 4. Ketersediaan SDM 5. Pembagian tugas jelas 6. Ketersediaan Operasional Kader WEAKNESS (W) : 1. Sinkronisasi Program BKBPP dengan RPJMD belum Optimal 2. Anggaran belum memadai 3. Kurangnya advokasi 4. Kualitas dan kuantitas SDM terbatas 5. Akurasi Data kurang Optimal 6. Lemahnya komitmen Badan dengan mitra kerja 7. Pengaruh budaya birokrasi lama OPPORTUNITY (O) : 1. Komitmen BKKBN Pusat 2. Komitmen BP3APKKB Provinsi 3. Tempat pelayanan KB Swasta , P2TP2A dan PPKS.

4. Tersedianya kader di lapangan

5. Media masa 6. Perguruan tinggi

7. Adanya jejaring dengan Mitra Kerja STRATEGI S-O : 1. Sinergi semua Program BKBPP Kota Banjar 2. Advokasi Anggaran kepada Pengambil kebijakan. 3. Integrasi program 4. Pelayanan KB terpadu. 5. Penyediaan sarana prasarana sesuai dengan kebutuhan sasaran program BKBPP. 6. Penguatan komitmen dengan jejaring mitra kerja dan stake holder.

STRATEGI W-O :

1. Komitmen

Aparatur terkait secara vertikal dan horizontal. 2. Pemberdayaan SDM BKBPP dan Stake holder terkait. 3. Peningkatan kualitas SDM 4. Advokasi dan peningkatan kualitas data THREAT (T) : 1. UU Administrasi Kependudukan 2. Trend sex bebas yang

semakin meningkat 3. Adanya resiko pasca

pelayanan (komplikasi dan kegagalan).

4. Meningkatnya tindak kekerasan terhadap Perempuan dan Anak. 5. Ego program

6. Rendahnya kesadaran KB Pria tahapan KS II ke atas.

7. Keinginan penundaan anak pertama rendah

STRATEGI S-T : 1. Peraturan daerah mengenai kependudukan 2. Apresiasi KKB 3. Sosialisasi kependudukan dan program KB 4. KIE kepada penduduk migrasi kategori PUS STRATEGI W-T : 1. Propaganda KKB 2. Advokasi KKB 3. Jejaring kemitraan lintas sektoral

(35)

Faktor Kunci Keberhasilan berfungsi untuk lebih memfokuskan strategi organisasi/instansi dalam rangka pencapaian tujuan dan misi organisasi / instansi secara efektif dan efisien. Faktor penentu keberhasilan ini ditetapkan terlebih dahulu menganalisis lingkungan internal dan eksternal kemudian dilakukan dampak potensialnya lingkungan internal dan eksternal kemudian dilakukan dampak potensialnya dilanjutkan dengan penentuan skala prioritas. Dengan menggunakan faktor-faktor inilah keberhasilan akan dicoba untuk dicapai sebagaimana yang telah ditetapkan.

Berdasarkan hal tersebut faktor-faktor penentu keberhasilan Badan Keluarga Berencana Kota Banjar dirumuskan sebagai berikut :

1. Adanya sumber daya manusia (SDM) aparatur yang memadai baik di tingkat Kota, Kecamatan maupun tingkat Desa seperti PLKB dll.

2. Terdapatnya jaringan kerja dengan faktor-faktor yang berkepentingan. 3. Adanya kebersamaan diantara aparatur instansi Pemerintah.

4. Terdapat komunikasi secara timbale balik dari atas kebawah (Top Down) dan dari bawah keatas (Buttom Up).

a. Review terhadap rancangan Awal RKPD (Tabel Terlampir)

b. Penelaahan Usulan Program dan Kegiatan Masyarakat (Tabel terlampir)

Gambar

TABEL 2.4 PEMERINTAH KOTA BANJAR

Referensi

Dokumen terkait

a Dapat disimpulkan bahwa summarize dengan persentase 50% untuk sepuluh dokumen teks dengan total kalimat rata-rata 16.2 kalimat adalah yang terbaik dari ketiganya karena

Laporan Kinerja Dinas Kebudayaan dan Pariwiata Provinsi Jawa Timur Tahun 2020 ini disusun untuk mengukur capaian kinerja Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang membidangi

Dari semua variabel pengamatan yaitu tinggi tanaman, jumlah anakan, jumlah malai, panjang malai, jumlah anakan produktif, jumlah gabah isi per rumpun, berat gabah

Untuk itu, maka peneliti memberi ruang lingkup sebagai batasan masalah yang jelas untuk penelitian ini, yaitu hanya pada sistem praktik penerapan (implementasi)

bahwa sehubungan dengan adanya dinamika yang berkembang atas rencana pelaksanaan proyek-proyek percepatan pembangunan pembangkit tenaga listrik yang menggunakan

Penyusunan Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja SKPD) RSUD Muntilan dimaksudkan untuk mendukung pencapaian target kinerja RSUD Muntilan Kabupaten

Keberadaan kolom-kolom doric pada bagian serambi/pendopo ini merupakan hal yang menarik dari perpaduan kedua gaya arsitektur tradisional dan Eropa karena elemen

Asal mula burung, adaptasi struktural dan fungsional burung untuk terbang, karakteristik umum kelompok aves, mekanisme terbang burung, mekanisme migrasi dan navigasi