• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tebaran Bakti di Desa Banyuwangi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Tebaran Bakti di Desa Banyuwangi"

Copied!
293
0
0

Teks penuh

(1)

Tebaran Bakti di

Desa Banyuwangi

Editor : Drs. H. Adang Asdari, M. A. Penulis : Hanif Razin Rahmatullah,

Amalia Suci Annisa, Mega Putri Siregar, Dita Meyliana, dkk

(2)

LEMBAR TIM PENYUSUN

Tebaran Bakti di Desa Banyuwangi

Buku ini adalah laporan hasil kegiatan kelompok KKN-PpMM UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2016 di Desa Banyuwangi, Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor.

© Einhil2016_Kelompok KKN 010

ISBN : 978-602-6628-13-8 Tim Penyusun

Editor : Drs. H. Adang Asdari, M. A. Penyunting : Eva Nugraha, M. Ag

Penulis : Hanif Razin Rahmatullah, Amalia Suci Annisa, Mega

Putri Siregar, Dita Meyliana.

Layout : Hanif Razin Rahmatullah Desain Cover : Hanif Razin Rahmatullah

Kontributor : Mega Putri Siregar, Amalia Suci Annisa, Hanif Razin

Rahmatullah, Dita Meyliana, Agesa Abduloh Muksid, Muharromah, Musa Saiful Islam, Yulia Hilma. Somantri, Ahmad Reza Bahtiar, Mahathir Dermawan, Pak Jaih, Dini, Pak Empud, Mbah Husni, Bu Tatu, Bu Tati, Bu Innayah, Pak RT Acang, Pak RW Sukarma, Pak Didin Jaenuddin, Pak Agus Herdiana, Pak Suhartono, Jajat Sudrajat, dkk

Diterbitkan atas kerjasama Pusat Pengabdian kepada Masyarakat (PPM)-LP2M UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan kelompok KKN Einhil

(3)

iii

LEMBAR PENGESAHAN

Buku Laporan Hasil Kuliah Kerja Nyata (KKN) Pengabdian pada Masyarakat oleh Mahasiswa Kelompok KKN Nomor 010 di Desa Banyuwangi yang berjudul Tebaran Bakti di Desa Banyuwangi telah diperiksa dan disahkan pada tanggal, 14 Februari 2017

Dosen Pembimbing

Drs. H. Adang Asdari, M. A.

NIP. 19590510 199103 1 001

Koord. Program KKN-PpMM

Eva Nugraha, M.Ag

NIP. 19710217 199803 1 002

Mengetahui,

Kepala Pusat Pengabdian Kepada Masyarakat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Djaka Badranaya, ME

(4)

iv | Tebaran Bakti di Desa Banyuwangi

“Jadilah Seperti Padi Semakin

Berisi Semakin Menunduk”

(5)

v

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum. Wr.Wb

Segala puji dan syukur atas kehadirat Allah Subhanahu wa Ta’ala yang telah memberikan nikmat yang tak terhitung besarnya. Atas kuasa-Nya, penyusun dapat menyelesaikan Buku Kuliah Kerja Nyata (KKN). Sholawat serta salam tercurahkan kepada Nabi Muhammad Shallallah ‘Alayhi wa Sallam beserta keluarga dan sahabatnya. Dalam penyusunan laporan ini banyak pihak-pihak yang terlibat membantu sehingga laporan ini dapat terselesaikan. Ucapan terima kasih kami sampaikan di antaranya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Dede Rosyada, MA., Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta selaku pemberi kewenangan atas terselenggaranya kegiatan KKN (Kuliah Kerja Nyata).

2. Pusat Pengabdian Masyarakat (PPM) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan kesempatan bagi kami untuk dapat mengabdi melalui KKN (Kuliah Kerja Nyata).

3. Bapak Djaka Badranaya, M.E., selaku Kepala Pusat Pengabdian Masyarakat (PPM) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan arahan untuk menjalankan kegiatan KKN (Kuliah Kerja Nyata).

4. Bapak Eva Nugraha, M. Ag., selaku Koordinator Program KKN-PPM yang telah membantu perbaikan Buku KKN (Kuliah Kerja Nyata).

5. Bapak Adang Asdari, MA, selaku Dosen Pembimbing kami yang telah memberikan banyak saran dan masukan, serta memberikan dukungan moril dan materil lainnya.

6. Bapak Jaih selaku Kepala Desa Banyuwangi yang telah memberikan banyak membantu kelompok kami dalam melaksanakan kegiatan KKN.

7. Bapak Tubagus Mahpudin selaku Sekretaris Desa dan Ibu Maryam yang telah banyak membantu memenuhi kebutuhan teknis kami selama di Desa Banyuwangi

(6)

vi | Tebaran Bakti di Desa Banyuwangi

8. Mbah Aki Tubagus Husni dan Mbah Nini yang telah banyak membantu memenuhi kebutuhan teknis kami selama di Desa Banyuwangi

9. Bapak Sudirman dan Ibu Tatu yang telah banyak membantu memenuhi kebutuhan teknis kami selama di Desa Banyuwangi 10. Bapak Tubagus Rifai dan Ibu Ucu yang telah banyak membantu

memenuhi kebutuhan teknis kami selama di Desa Banyuwangi 11. Bapak Sholeh dan istri yang telah banyak membantu memenuhi

kebutuhan teknis kami selama di Desa Banyuwangi

12. Seluruh jajaran RW dan RT yang telah banyak membantu dalam pelaksanaan kegiatan KKN kami baik dalam perizinan maupun dalam mobilisasi masa.

13. Guru-guru tempat kami mengajar, yaitu SDN Banyu Resmi 02, SMP Terbuka (menginduk) SMPN 01 Cigudeg yang telah menerima kami untuk belajar mengajar di sekolah.

14. Masyarakat Desa Banyuwangi yang telah menerima kami dengan hangat dan berpartisipasi aktif dalam setiap pelaksanaan kegiatan KKN kami.

15. Para pemuda pemudi Desa Banyuwangi yang selalu membantu dalam setiap pelaksanaan program kami.

16. Anggota mahasiswa KKN Einhil yang sudah mencurahkan segala tenaga, waktu, pikiran, kebersamaan dan materinya mulai dari pra KKN, pelaksanaan KKN hingga proses penyusunan laporan KKN.

Terima kasih kepada kedua orangtua seluruh anggota KKN Einhil atas doa dan restunya sehingga dapat mengijinkan dan mendukung putera–puterinya turut serta mengabdi. Demikian buku hasil kegiatan KKN ini kami susun, semoga bermanfaat bagi penulis dan bagi yang membacanya. Kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan.

Ciputat, 30 Oktober 2016

Agesa Abduloh Muksid 1113048000016

(7)

vii

DAFTAR ISI

LEMBAR TIM PENYUSUN ... ii

LEMBAR PENGESAHAN ... iii

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xi

TABEL IDENTITAS KELOMPOK ... xv

RINGKASAN EKSEKUTIF ... xvii

PROLOG ... xix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Dasar Pemikiran ... 1

B. Kondisi Umum Desa Banyuwangi ... 3

C. Permasalahan Utama Desa Banyuwangi ... 4

D. Profil Kelompok KKN-PpMM 010 Einhil ... 6

E. Fokus atau Prioritas Program ... 8

F. Sasaran dan Target Kegiatan ... 12

G. Jadwal Pelaksanaan Program ... 16

H. Pendanaan dan Sumbangan... 18

I. Sistematika Penyusunan ... 18

BAB II METODE PELAKSANAAN PROGRAM ... 21

A. Metode Intervensi Sosial ... 21

B. Pendekatan dalam Pemberdayaan Masyarakat ... 22

BAB III KONDISI DESA BANYUWANGI ...25

A. Sejarah Singkat Desa Banyuwangi ...25

(8)

viii | Tebaran Bakti di Desa Banyuwangi

C. Struktur Penduduk ... 28

D. Sarana dan Prasarana ... 31

BAB IV DESKRIPSI HASIL PELAYANAN DAN PEMBERDAYAAN ... ... 35

A. Kerangka Pemecahan Masalah ... 35

B. Bentuk dan Hasil Kegiatan Pelayanan pada Mayarakat ... 49

C. Bentuk dan Hasil Kegiatan Pemberdayaan Mayarakat ... 74

D. Faktor-Faktor Pencapaian Hasil ... 93

BAB V PENUTUP ... 95

A. Kesimpulan ... 95

B. Rekomendasi ... 97

EPILOG ... 101

A. Kesan & Pesan Masyarakat atas Pelaksanaan KKN-PpMM EINHIL 2016 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ... 101

B. Penggalan Kisah Inspiratif KKN Einhil ... 106

DAFTAR PUSTAKA ... 201

BIOGRAFI SINGKAT ... 203

LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 209

LAMPIRAN I TABEL KEGIATAN INDIVIDU ... 211

LAMPIRAN II SURAT DAN SERTIFIKAT ... 263

(9)

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 1. 1 : Fokus atau Prioritas Program KKN Einhil ... 8

Tabel 1. 2 : Sasaran dan Target Kegiatan ... 12

Tabel 1. 3 : Jadwal Kegiatan Pra KKN ... 17

Tabel 1. 4 : Jadwal Pelaksanaan Program di Lokasi KKN ... 17

Tabel 1. 5 : Laporan dan Evaluasi Program ... 17

Tabel 1. 6 : Pendanaan KKN Einhil 2016... 18

Tabel 3. 1 : Jumlah Penganut Agama ... 29

Tabel 3. 2 : Mata Pencaharian Penduduk Desa Banyuwangi ... 29

Tabel 3. 3 : Sarana dan Prasarana Kesehatan ... 31

Tabel 3. 4 : Sarana dan Prasarana Pendidikan ... 31

Tabel 3. 5 : Sarana dan Prasarana Peribadatan ... 32

Tabel 3. 6 : Sarana dan Prasarana Umum ... 32

Tabel 4. 1 : Analisis SWOT Bidang Pendidikan dan IPTEK ... 36

Tabel 4. 2 : Analisis SWOT Bidang Keagamaan ... 39

Tabel 4. 3 : Analisa SWOT Bidang Seni dan Olahraga ... 41

Tabel 4. 4 : Analisa SWOT Bidang Pertanian dan Pengembangan Desa ... 44

Tabel 4. 5 : Analisa SWOT Bidang Sosial dan Hukum ... 47

Tabel 4. 6 : Deskripsi Kegiatan Einhil Education ... 49

Tabel 4. 7 : Deskripsi Kegiatan Sharing Keagamaan ... 51

Tabel 4. 8 : Deskripsi Kegiatan Pengajaran BTQ ... 53

Tabel 4. 9 : Deskripsi Kegiatan Pengajaran Kitab Kuning ... 55

Tabel 4. 10 : Deskripsi Kegiatan Pengajaran Bahasa Arab dan Inggris ...56

Tabel 4. 11 : Deskripsi Kegiatan Pembuatan Reklame ... 58

Tabel 4. 12 : Deskripsi Kegiatan Pengadaan Prasasti Kampung Bahasa 60 Tabel 4. 13 : Deskripsi Kegiatan Pembuatan Papan Nama Posyandu ... 62

Tabel 4. 14 : Deskripsi Kegiatan Pengadaan Papan Nama Madrasah Diniyah Al-Husni... 63

Tabel 4. 15 : Deskripsi Kegiatan Memberikan mushaf al-Qur‟an dan Buku Juz „Amma ...65

(10)

x | Tebaran Bakti di Desa Banyuwangi

Tabel 4. 16 : Deskripsi Kegiatan Pengadaan Meja Belajar dan Papan Tulis

di Majelis Pengajian ... 67

Tabel 4. 17 : Deskripsi Kegiatan Pengadaan Bazaar Baju Murah ... 68

Tabel 4. 18 : Deskripsi Kegiatan Nonton Bersama ... 70

Tabel 4. 19 : Deskripsi Kegiatan Perayaan HUT RI ... 72

Tabel 4. 20 : Deskripsi Kegiatan Pelatihan Menulis ... 74

Tabel 4. 21 : Deskripsi Kegiatan Kampung Bahasa ... 76

Tabel 4. 22 : Deskripsi Kegiatan Pelatihan Tari Tradisional ... 77

Tabel 4. 23 : Deskripsi Kegiatan Pelatihan Nasyid ... 79

Tabel 4. 24 : Deskripsi Kegiatan Pentas Seni ... 81

Tabel 4. 25 : Deskripsi Kegiatan Pelatihan Olahraga ... 83

Tabel 4. 26 : Deskripsi Kegiatan Pelatihan Kreativitas Origami ... 85

Tabel 4. 27 : Deskripsi Kegiatan Pelatihan Kaligrafi ... 86

Tabel 4. 28 : Deskripsi Kegiatan Penyuluhan dan Pelatihan Vertikultur ... 87

Tabel 4. 29 : Deskripsi Kegiatan Penyuluhan Ekonomi Mandiri ... 90

Tabel 4. 30 : Deskripsi Kegiatan Penyuluhan Anti Minuman Keras dan Kekerasan Seksual ... 92

(11)

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. 1 : Logo KKN Einhil ... 6

Gambar 3. 1 : Peta Desa Banyuwangi ... 26

Gambar 3. 2 : Denah Posko KKN ... 27

Gambar 3. 3 : Keadaan Penduduk Menurut Jenis Kelamin ...28

Gambar 3. 4 : Presentase Tingkat Pendidikan ... 30

Gambar 3. 5 : Posyandu 1 ... 33

Gambar 3. 6 : PAUD 1 ... 33

Gambar 3. 7 : MTs 1 ... 33

Gambar 3. 8 : Masjid 1 ... 33

Gambar 3. 9 : Posyandu II ... 33

Gambar 3. 10 : Kantor Desa ... 33

Gambar 3. 11 : PAUD 2 ... 33

Gambar 3. 12 : POSKAMDES ... 33

Gambar 3. 13 : SD Cikawung ... 34

Gambar 3. 14 : Masjid 2 ... 34

Gambar 3. 15 : Lapangan Bola... 34

Gambar 3. 16 : Lapangan Voli & Lapangan Badminton ... 34

Gambar 3. 17 : SMP 1 Terbuka Cigudeg ... 34

Gambar 3. 18 : SDN Banyu Resmi 02 ... 34

Gambar 4. 1 : Einhil Education Bagian 1 ... 51

Gambar 4. 2 : Einhil Education Bagian 2 ... 51

Gambar 4. 3 : Sharing Keagamaan Bagian 1 ... 53

Gambar 4. 4 : Sharing Keagamaan Bagian 2 ... 53

Gambar 4. 5 : Pengajaran BTQ Bagian 1 ... 54

Gambar 4. 6 : Pengajaran BTQ Bagian 2 ... 54

Gambar 4. 7 : Pengajaran Kitab Kuning Bagian 1 ...56

Gambar 4. 8 : Pengajaran Kitab Kuning Bagian 2 ...56

Gambar 4. 9 : Pengajaran Bahasa Arab dan Inggris Bagian 1... 58

Gambar 4. 10 : Pengajaran Bahasa Arab dan Inggris Bagian 2 ... 58

Gambar 4. 11 : Proses Pemasangan Plang Reklame Selamat Datang Gapura Desa Banyuwangi Bagian 1 ...59

(12)

xii | Tebaran Bakti di Desa Banyuwangi

Gambar 4. 12 : Proses Pemasangan Plang Reklame Selamat Datang

Gapura Desa Banyuwangi Bagian 2 ... 59

Gambar 4. 13 : Plang Desa Sebelum di Pasang Bagian 1 ... 60

Gambar 4. 14 : Plang Desa Sebelum di Pasang Bagian 2 ... 60

Gambar 4. 15 : Plang Desa Telah Terpasang ... 60

Gambar 4. 16 : Pemasangan Prasasti Kampung Bahasa Bagian 1 ... 61

Gambar 4. 17 : Pemasangan Prasasti Kampung Bahasa Bagian 2... 61

Gambar 4. 18 : Pemasangan Prasasti Kampung Bahasa Bagian 3... 62

Gambar 4. 19 : Pemasangan Prasasti Kampung Bahasa Bag 4 ... 62

Gambar 4. 20 : Pemasangan Plang Posyandu Bagian 1 ... 63

Gambar 4. 21 : Hasil dari Pemasangan Plang Posyandu Bagian 2 ... 63

Gambar 4. 22 : Desain Banner Madrasah Diniyah Al-Hushni ...64

Gambar 4. 23 : Pemasangan Banner Madrasah Diniyah Al-Hushni ... 65

Gambar 4. 24 : Distribusi mushaf al-Qur‟an dan Buku Juz „Amma ... 66

Gambar 4. 25 : Distribusi mushaf al-Qur‟an dan Buku Juz „Amma ... 67

Gambar 4. 26 : Pembuatan Meja ... 68

Gambar 4. 27 : Pembuatan Papan Tulis ... 68

Gambar 4. 28 : Sosialisasi Pengadaan Bazaar Baju Murah ... 70

Gambar 4. 29 : Sosialisasi Bazaar Baju Murah ... 70

Gambar 4. 30 : Hasil Kegiatan Nonton Bersama Bagian 3 ... 72

Gambar 4. 31 : Hasil Kegiatan Nonton Bersama Bagian 4 ... 72

Gambar 4. 32 : Kegiatan Nonton Bersama Bagian 1... 72

Gambar 4. 33 : Kegiatan Nonton Bersama Bagian 2 ... 72

Gambar 4. 34 : Persiapan Perayaan HUT RI Bagian 1 ... 73

Gambar 4. 35 : Persiapan Perayaan HUT RI Bagian 2 ... 73

Gambar 4. 36 : Lomba 17 Agustus Bagian 1 ... 74

Gambar 4. 37 : Lomba 17 Agustus Bagian 2 ... 74

Gambar 4. 38 : Pelatihan Menulis Bagian 1 ... 75

Gambar 4. 39 : Pelatihan Menulis Bagian 2 ... 75

Gambar 4. 40 : Kegiatan Kampung Bahasa Bagian 1 ... 77

Gambar 4. 41 : Kegiatan Kampung Bahasa Bagian 2 ... 77

Gambar 4. 42 : Kegiatan Pelatihan Tari Tradisional Bagian 1 ... 79

Gambar 4. 43 : Kegiatan Pelatihan Tari Tradisional Bagian 2 ... 79

Gambar 4. 44 : Pelatihan Nasyid Bagian 1 ... 81

(13)

Tebaran Bakti di Desa Banyuwangi | xiii

Gambar 4. 46 : Pembukaan Acara Pensi dan Penutupan KKN ...82

Gambar 4. 47 : Penutupan KKN ...82

Gambar 4. 48 : Acara Pensi dan Penutupan KKN Bagian 1 ... 83

Gambar 4. 49 : Acara Pensi dan Penutupan KKN Bagian 2 ... 83

Gambar 4. 50 : Acara Hiburan dan Pembagian Hadiah, Pensi, dan Penutupan KKN Bagian 2 ... 83

Gambar 4. 51 : Acara Hiburan dan Pembagian Hadiah, Pensi, dan Penutupan KKN Bagian 2 ... 83

Gambar 4. 52 : Pelatihan Olahraga Bagian 1 ... 84

Gambar 4. 53 : Pelatihan Olahraga Bagian 2 ... 84

Gambar 4. 54 : Pendidikan Kreativitas Origami Bagian 1 ...86

Gambar 4. 55 : Pendidikan Kreativitas Origami Bagian 2 ...86

Gambar 4. 56 : Pelatihan Kaligrafi Bagian 1 ... 87

Gambar 4. 57 : Pelatihan Kaligrafi Bagian 2 ... 87

Gambar 4. 58 : Penyuluhan Vertikultur Bagian 1 ... 90

Gambar 4. 59 : Penyuluhan Vertikultur Bagian 2 ... 90

Gambar 4. 60 : Penyuluhan Vertikultur Bagian 3 ... 90

Gambar 4. 61 : Pelatihan Vertikultur Bagian 1 ... 90

Gambar 4. 62 : Pelatihan Verikultur Bagian 2... 90

Gambar 4. 63 : Pelatihan Vertikultur Bagian 3 ... 90

Gambar 4. 64 : Penyuluhan Ekonomi Mandiri Bagian 1... 91

Gambar 4. 65 : Penyuluhan Ekonomi Mandiri Bagian 2 ... 91

Gambar 4. 66 : Penyuluhan Anti Minuman Keras dan Kekerasan Seksual Bagian 1 ... 93

Gambar 4. 67 : Penyuluhan Anti Minuman Keras dan Kekerasan Seksual Bagian 2 ... 93

Gambar Lampiran II. 1 : Sertifikat Lomba 17 Agustus Bagian 1 ... 263

Gambar Lampiran II. 2 : Sertifikat Lomba 17 Agustus Bagian 2 ... 264

Gambar Lampiran II. 3 : Desain Banner dan Plang ... 265

Gambar Lampiran II. 4 : Desain Brosur Proposal Sponsorship ... 265

Gambar Lampiran II. 5 : Surat Undangan Pembukaan KKN ... 266

Gambar Lampiran II. 6 : Surat Undangan Pelaksanaan Bazaar Baju Murah ... 266

Gambar Lampiran III. 1 : Pembukaan KKN Bagian 1 ... 267

Gambar Lampiran III. 2 : Pembukaan KKN Bagian 2 ... 267

(14)

xiv | Tebaran Bakti di Desa Banyuwangi

Gambar Lampiran III. 4 : Makan Bersama dengan Dosen Pembimbing

... 267

Gambar Lampiran III. 5 : Upacara Bendera ... 267

Gambar Lampiran III. 6 : Pendidikan Seni dan Kreativitas ... 267

Gambar Lampiran III. 7 : Kegiatan Olahraga Bersama Bagian 1 ... 268

Gambar Lampiran III. 8 : Kegiatan Olahraga Bersama Bagian 2 ... 268

Gambar Lampiran III. 9 : Siswa-Siswi SDN Banyu Resmi 02 ... 268

Gambar Lampiran III. 10 : Kegiatan Posyandu Seruni ... 268

Gambar Lampiran III. 11 : Pelatihan Vertikultur Dengan Warga Setempat Bagian 1 ... 268

Gambar Lampiran III. 12 : Pelatihan Vertikultur Dengan Warga Setempat Bagian 2 ... 268

Gambar Lampiran III. 13 : Lomba Final Futsal ... 269

Gambar Lampiran III. 14 : Lomba Sepak Bola Daster ... 269

Gambar Lampiran III. 15 : Lomba Tarik Tambang Bagian 1 ... 269

Gambar Lampiran III. 16 : Lomba Tarik Tambang Bagian 2 ... 269

Gambar Lampiran III. 17 : Foto Bersama dengan Guru-Guru SDN Banyu Resmi 02 ... 269

Gambar Lampiran III. 18 : Foto Bersama dengan Siswa-Siswi SDN Banyu Resmi 02 ... 269

Gambar Lampiran III. 19 : Penutupan KKN Bagian 1 ... 270

Gambar Lampiran III. 20 : Penutupan KKN Bagian 2 ... 270

Gambar Lampiran III. 21 : Foto Bersama Penutupan KKN Bagian 1 ... ... 270

Gambar Lampiran III. 22 : Foto Bersama Penutupan KKN Bagian 2 ... ... 270

Gambar Lampiran III. 23 : Foto Bersama dengan Majelis Bu Tati ... 270

Gambar Lampiran III. 24 : Foto Bersama dengan Majelis Bu Inayah ... ... 270

Gambar Lampiran III. 25 : Foto Bersama dengan Keluarga Pak Mpud ... ... 271

(15)

xv

TABEL IDENTITAS KELOMPOK

Kode 1/Bogor/Cigudeg/010

Desa Banyuwangi [5]

Kelompok Einhil

Dana Rp 20.685.000,- J. Mahasiswa 11

J.Kegiatan Terdapat 19 kegiatan : Pembukaan KKN 2016, Kegiatan Mengajar di SD dan SMP Terbuka, Pelatihan Teknologi dan Sistem Informasi, Pengadaan Bimbel, Pelatihan Menulis, Mengajar BTQ, Sharing Keagamaan, Mengajar Kitab Kuning, Mengajar Bahasa Arab dan Inggris, Pelatihan Seni Tari, Pelatihan Nasyid, Pelatihan Olahraga di Sekolah, Pelatihan Kreativitas, Pelatihan Kaligrafi, Penyuluhan Ekonomi Mandiri, Pengadaan Bazaar Baju Murah, Penyuluhan Anti Minuman Keras dan Kekerasan Seksual, Nonton Bersama, Kegiatan Memeriahkan HUT-RI ke-70, Penutupan KKN dan Pentas Seni.

J.Pembangunan Fisik

Terdapat 6 Pembangunan Fisik : Pengadaan Reklame Selamat Datang Gapura Desa Banyuwangi, Pengadaan Plang Madrasah Diniyah Awaliyah, Pengadaan Plang Majelis Pengajian, Pelatihan dan Pengadaan Vertikultur, Distribusi Mushaf al-Qur‟an dan Buku Juz „Amma, Pengadaan Meja Belajar dan Papan Tulis, Pengadaan Prasasti Kampung Bahasa.

1.1.5

010

(16)

xvi | Tebaran Bakti di Desa Banyuwangi

“Bekerja Keras dan Beribadah

untuk Hari Tua”

(17)

xvii

RINGKASAN EKSEKUTIF

Buku ini disusun berdasarkan hasil kegiatan KKN-PpMM di Desa Banyuwangi selama 30 hari. Ada 11 orang mahasiswa yang terlibat dikelompok ini, yang berasal dari 8 Fakultas yang berbeda. Kami beri nama kelompok ini dengan Einhil dengan nomor kelompok 010. Kami dibimbing oleh Bapak Adang Asdari, M.A, beliau adalah dosen Bahasa Arab yang mengajar di Fakultas Adab dan Humaniora. Tidak kurang dari 25 kegiatan yang kami lakukan di Desa tersebut, yang sebagian besar merupakan pelayanan kepada masyarakat dan sebagian kecilnya adalah pemberdayaan. Dengan fokus pada RW, kegiatan-kegiatan yang kami lakukan menghabiskan dana sekitar Rp 20.685.000,-. Dana tersebut kami dapatkan dari iuran anggota kelompok KKN sebesar Rp 1.250.000,- per anggota, dana penyertaan Program Pengabdian pada Masyarakat oleh Dosen (PpMD) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Rp 5.000.000,- , uang kas anggota Rp 150.000,- per anggota, dan uang dari hasil penjualan baju layak pakai Rp 285.000,-

Dari hasil kegiatan yang kami lakukan, terdapat sejumlah keberhasilan yang telah kami raih yaitu:

1. Meningkatnya peran masyarakat terutama pemuda dalam membangun desa.

2. Bertambahnya motivasi anak-anak khususnya siswa SD dan SMP untuk menimba ilmu.

3. Bertambahnya pengetahuan masyarakat mengenai UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Bertambahnya pembangunan fisik atau renovasi bangunan, antara lain: terdapat plang selamat datang desa, pembaharuan plang Posyandu, plang majelis dan membantu membuat perlengkapan madrasah.

5. Bertambahnya pengetahuan masyarakat khususnya siswa SD sampai dengan SMP mengenai Bahasa Arab, Bahasa Inggris dan kaligrafi.

6. Bertambahnya pengetahuan masyarakat khususnya di kalangan ibu–ibu tentang vertikultur.

(18)

xviii | Tebaran Bakti di Desa Banyuwangi

7. Bertambahnya pengetahuan masyarakat akan bahaya minuman keras dan kekerasan seksual.

8. Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk berwirausaha. 9. Menyemarakkan HUT–RI ke–71 di Desa Banyuwangi.

Saat merencanakan dan implementasi kegiatan, terdapat sejumlah kendala yang kami hadapi, antara lain:

1. Kurangnya waktu untuk melakukan konsolidasi dan koordinasi dengan berbagai pihak, baik internal anggota kelompok, dosen pembimbing, pihak sponsor, desa.

2. Kurangnya dana yang bisa terkumpul untuk memaksimalkan rencana kegiatan yang telah disusun.

3. Minimnya transportasi menyulitkan kami untuk mobilisasi setiap kegiatan, karena tidak semua anggota KKN Einhil membawa motor. 4. Letak wilayah Desa Banyuwangi yang luas di mana letak antar

dusun yang satu dengan dusun yang lainnya cukup jauh.

Namun, sekalipun demikian, kami pada akhirnya bisa merampungkan sebagian besar rencana kegiatan kami. Adapun kekurangan-kekurangannya adalah:

1. Kurang maksimalnya pembangunan dan kelengkapan sarana dan prasaranan masjid dan musholla.

2. Pemberian bantuan ke majelis–majelis pengajian yang ada masih kurang merata.

3. Kegiatan mengajar BTQ dan keagamaan hanya terfokus pada dua majelis pengajian.

4. Belum terdapat marka jalan atau marka dusun.

5. Belum dapat memaksimalkan manfaat fasilitas kesehatan di Desa Banyuwangi.

Demikian apa yang telah dan belum kami capai. Semoga kelompok KKN-PpMM UIN Syarif Hidayatullah di tahun 2017 mendatang bisa melanjutkan program-program kami dan dapat lebih membantu warga Desa Banyuwangi ke depannya.

(19)

xix

PROLOG

Kuliah kerja nyata merupakan salah satu bagian yang tidak bisa dipisahkan dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu unsur pengabdian kepada masyarakat. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta merupakan salah satu Perguruan Tinggi Islam Negeri mempunyai tugas dan fungsi lembaga untuk melaksanakan Abdi Nyata demi kemajuan Bangsa dan Negara.

Untuk merealisasikannya satu di antara tugas dan fungsi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Civitas Akademika (Dosen, Karyawan, dan Mahasiswa) punya kewajiban membangun tercapainya masyarakat adil dan makmur, sejahtera dan lahir batin (sesuai amanah pembukaan UUD 45), yaitu pembangunan yang seimbang antara fisik material dan mental spiritual.

Mahasiswa kelompok 10 KKN UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2016, mencoba melakukan abdi nyata kepada masyarakat di Desa Banyuwangi, Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor, dengan Tema: ABDI NYATA UNTUK BANGSA, MENUMBUHKAN RASA NASIONALISME DAN NKRI.

Tumbangnya era Orde Baru tahun 1998, dan lahirnya era reformasi sedikitnya memberi efek negatif dalam pembinaan pendidikan karakter bangsa (mental), cinta tanah air (nasionalisme), dan Negara kesatuan Republik Indonesia terhadap generasi muda dan para siswa/ pelajar.

Maraknya peredaran minuman keras (MIRAS), obat-obatan terlarang (NARKOBA) ke desa-desa, ini merupakan kejahatan mental yang sangat berbahaya, karena akan merusak mental, dan terjadinya dekadensi moral di kalangan generasi muda harapan bangsa.

Banyak di antara generasi muda/pelajar tidak mengenal para pahlawannya, tidak hafal lagu-lagu Nasional, bahkan ada yang tidak hafal lagu kebangsaannya sendiri, mereka tidak mengenal kawasan Nusantara yang begitu luas dari Sabang sampai Merauke yang merupakan satu kesatuan Negara Indonesia (NKRI), yang telah direbut oleh para pejuang dengan jiwa dan raganya dari tangan penjajah.

Minimnya pendidikan karakter bangsa, pendidikan, agama, dan penyuluhan-penyuluhan mental spritual memberi andil terjadinya

(20)

xx | Tebaran Bakti di Desa Banyuwangi

dekadensi moral, dan lemahnya rasa nasionalisme dan NKRI di kalangan generasi muda.

Adanya sebagian masyarakat yang buta aksara latin dan Arab (mushaf al-Qur‟an) juga menjadi problem atau masalah tersendiri yang harus dicarikan solusi oleh pemerintah setempat, belum lagi banyak para pemuda yang putus sekolah yang disebabkan karena finansial (tidak ada biaya) untuk melanjutkan ke jenjang sekolah yang lebih tinggi, mereka lebih memilih bekerja kasar sebagai buruh, dan nikah muda.

Keterbatasan sarana-sarana/tempat bacaan publik, seperti taman bacaan, perpustakaaan umum, dan perpustakaan sekolah merupakan salah satu kendala dalam meningkatkan minat baca di kalangan para pelajar dan generasi muda.

Belum lagi sebahagian masyarakat di Desa Banyuwangi, Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor, perduli terhadap kebersihan lingkungan, terlihat masih banyaknya masyarakat yang membuang sampah di sembarang tempat, MCK yang terbatas tidak sesuai dengan rasio jumlah penduduk merupakan salah satu kendala yang harus dicarikan solusinya oleh aparat kelurahan untuk meningkatkan keperdulian masyarakat terhadap kebersihan lingkungan yang nyaman, asri, dan indah.

Berkaitan dengan tingkat kesehatan warga di Desa Banyuwangi, Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor, belum ada klinik atau Puskesmas. Apabila ada di antara warga terkena sakit, mereka harus pergi berobat ke klinik atau Puskesmas di kecamatan, yang jaraknya jauh, dan memerlukan waktu yang lama di perjalanan.

Penyuluhan agama melalui ceramah-ceramah yang dilakukan oleh para ustadz setempat belum optimal, karena keterbatasan tenaga-tenaga sukarela yang siap mengajar di Majelis Ta’lim–Majelis Ta’lim tanpa dibayar (honor atau transportasi).

Penyuluhan terhadap generasi muda tentang bahaya minuman keras dan penyalahgunaan obat-obatan terlarang perlu di galakan, namun karena lokasi yang jauh, dan tenaga kesehatan yang belum ada sehingga kegiatan ini agak sulit direalisasikan karena perlu adanya kerjasama dengan pihak-pihak terkait.

(21)

Tebaran Bakti di Desa Banyuwangi | xxi Kehadiran mahasiswa KKN kelompok 10, di Desa Banyuwangi, Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat, selama satu bulan penuh, sedikit banyak dapat memberikan kontribusi dalam memecahkan berbagai masalah yang ada di wilayah tersebut di atas.

Di samping itu, mahasiswa berkontribusi dalam memberikan pencerahan kepada warga masyarakat setempat untuk partisipasi dalam membangun Desa (Pembangunan Fisik Material dan Pembangunan Mental Spiritual), dalam rangka menuju masyarakat adil makmur, sejahtera lahir dan batin.

Jakarta, 10 Desember 2016

Dosen Pembimbing

Drs. H. Adang Asdari, M. A. NIP. 19590510 1991031001

(22)

xxii | Tebaran Bakti di Desa Banyuwangi

“Berjuanglah Untuk Akhirat,

In Sya‟Allah

Dunia akan

Terkejar”

(23)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Dasar Pemikiran

Perguruan Tinggi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta merupakan suatu wadah pendidikan yang bertujuan menghasilkan lulusan yang memiliki wawasan lapangan disamping menguasai berbagai teori yang ada serta mampu mengintegrasikan segala aspek keilmuan dan keIslaman sesuai dengan visi yang dijunjung oleh Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah.

Kuliah Kerja Nyata (KKN), merupakan gabungan dari istilah “Kuliah Kerja” yaitu kegiatan dilapangan dikaitkan dengan suatu disiplin ilmu, dan “Kerja Nyata” yang berarti kegiayan praktis untuk kepentingan masyarakat.1 Dengan kata lain, KKN menjadi kegiatan intrakurikuler yang memadukan Tri Dharma perguruan tinggi, yaitu pendidikan (pengajaran), penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Kegiatan ini dilaksanakan secara lintas sektoral dan interdisiplin oleh mahasiswa dengan bimbingan dosen. Melalui KKN, para mahasiswa diajak mengenal dan memahami secara langsung kehidupannya secara lintas sektoral dan interdisipliner.2

Sebagai mahasiswa yang telah dibekali dengan berbagai macam bentuk ilmu maka sudah sepantasnya pula kami berusaha untuk mengabdikan segala bentuk ilmu yang telah kami dapatkan kepada lingkungan masyarakat, terutama dalam bidang pendidikan, keagamaan, dan sosial. Dengan diiringi oleh upaya pemberdayaan sumber daya manusia (SDM) semaksimal mungkin sebagai solusi atas permasalahan atas kesenjangan yang terjadi dalam setiap lapisan masyarakat.

1 Koesnadi Hardjasoemantri, dkk. “Perjuangan Yang Tak Kunjung Selesai”, Jurnal

Sejarah Pemikiran Rekonstruksi, Persepsi Vol. 13, No. 13 (2007) : h. 7.

2 Del Sulistiyawan Yunior, “Masih Perlukah Kegiatan KKN?”, diakses pada 22

(24)

2 | Tebaran Bakti di Desa Banyuwangi

Dengan harapan besar, semoga kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini mendapatkan ridho dari Allah Subhanahu wa Ta’ala. Demi terciptanya masyarakat adil, damai dan sejahtera, serta selalu berada dalam lindungan-Nya.

Dari latar belakang tersebut diatas, kami selaku mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta mengikuti kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) 2016 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan tema “Abdi Nyata Untuk Bangsa Menumbuhkan Rasa

Nasionalisme dan NKRI ”.

Visi:

1. Menumbuhkan Rasa Nasionalisme dan NKRI

2. Meningkatkan kesadaran pentingnya pendidikan bagi masyarakat, dan kecintaan terhadap budaya membaca.

3. Meningkatkan kesadaran pentingnya kebersihan dan kesehatan lingkungan.

4. Menciptakan tata kelola desa yang lebih baik dan proporsional. 5. Membantu memperbaiki sarana dan prasarana serta manajemen

desa.

Misi

:

1. Meningkatkan kesadaran akan pentingnya pendidikan melalui lembaga-lembaga jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

2. Meningkatkan pengetahuan keagamaan bagi generasi muda atau pelajar.

3. Melakukan kewirausahaan bagi masyarakat.

4. Memberikan penyuluhan secara khusus bagi generasi muda dalam menumbuhkan rasa nasionalisme dan NKRI.

5. Memberikan penyuluhan tentang bahaya minuman keras dan obat-obat terlarang kepada generasi muda untuk meningkatkan kualitas akhlakul karimah.

Kegiatan KKN dari kelompok Einhil ini dilaksanakan di Desa Banyuwangi, Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor. Desa Banyuwangi merupakan desa dengan luas wilayah 822 Ha dan berada di ketinggian

(25)

Tebaran Bakti di Desa Banyuwangi | 3 ±780 mdpl. Desa Banyuwangi dipimpin oleh seorang kepala desa yang bernama Jaih. Masyarakat di Desa Banyuwangi mayoritas beragama Islam. Meskipun Desa Banyuwangi terhitung sebagai desa yang luas, namun Desa Banyuwangi juga seringkali disebut sebagai desa termiskin karena mata pencaharian warganya yang mayoritas adalah buruh, baik buruh pabrik dan buruh tani, serta kondisi perekonomian warga Desa Banyuwangi pun masuk dalam taraf menengah ke bawah. Kesadaran warga Desa Banyuwangi akan pentingnya pendidikan formal pun masih kurang.3

Program kerja yang kami laksanakan dalam kegiatan KKN ini telah kami coba sesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi masyarakat Desa Banyuwangi. Kami berharap kegiatan–kegiatan yang telah kami laksanakan mendapat respon yang baik dari pihak kampus serta memberikan manfaat bagi masyarakat Desa Banyuwangi tempat kami mengabdi.

B. Kondisi Umum Desa Banyuwangi

Desa Banyuwangi adalah salah satu desa yang berada di Kabupaten Bogor dan terletak di Kecamatan Cigudeg. Desa Banyuwangi adalah desa yang kaya akan potensi alamnya. Desa Banyuwangi memiliki luas wilayah sebesar 822 Ha dengan batas wilayah utara adalah Desa Tegalega, batas wilayah selatan adalah Desa Cigudeg, batas wilayah barat adalah Desa Cintamanik, dan batas wilayah timur adalah Desa Banyu Resmi. Desa Banyuwangi memiliki 11 RT dan 26 RW yang terdiri atas lima dusun.4

Desa ini memilki jumlah penduduk yang cukup banyak sekitar 4.831 jiwa. Mayoritas mata pencaharian penduduk setempat yaitu buruh pabrik teh maupun buruh tani. Sarana dan prasarana yang terdapat pada desa ini cukup banyak tetapi masih belum memadai khususnya dalam bidang pendidikan. Di mana gedung-gedung

3Profil Desa Banyuwangi Tahun 2012, Dokumen tidak dipublikasikan. 4Profil Desa Banyuwangi Tahun 2012, Dokumen tidak dipublikasikan.

(26)

4 | Tebaran Bakti di Desa Banyuwangi

pendidikan yang ada jumlahnya sangat sedikit dan jauh dari pemukiman warga. 5

C. Permasalahan Utama Desa Banyuwangi

Dari hasil survei yang dilakukan oleh kelompok 10 KKN UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 2016, dan hasil wawancara/dialog/interview dengan aparat setempat, alim ulama dan tokoh-tokoh masyarakat, terdapat beberapa permasalahan di Desa Banyuwangi yang selanjutnya akan menjadi fokus pada program kerja kami. Permasalahan–permasalahan tersebut selanjutnya kami kelompokan atas beberapa bidang, di antaranya.

1. Bidang Pendidikan dan IPTEK

 Masih belum adanya gedung SMP, SMA dan SMK di Desa Banyuwangi. Meskipun ada SMP Terbuka di Desa Banyuwangi, namun SMP Terbuka tersebut menumpang di SD Negeri Banyu Resmi 02.

 Masih kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan. Hal ini terbukti dari masih banyaknya anak– anak yang putus sekolah atau berhenti sekolah dengan alasan lebih baik bekerja mencari uang dan membantu orang tua daripada sekolah.

 Masih ada warga yang tidak bisa membaca.  Masih kurangnya tenaga pengajar ahli.

 Minimnya penggunaan dan penerapan IT masih kurang atau belum maksimal. Hal ini di dapat dari hanya sedikit aparatur desa yang lancar mengoperasikan komputer.

2. Bidang Sosial

 Penduduk Desa Banyuwangi mayoritas bermata pencaharian sebagai buruh sehingga Desa Banyuwangi masuk ke dalam daftar salah satu desa dengan penduduk termiskin.

 Masih melekatnya budaya “kawin muda” di masyarakat.

(27)

Tebaran Bakti di Desa Banyuwangi | 5  Masih rawan terjadi tindak kekerasan seksual dan

radikalisme, khususnya di kalangan remaja.

 Masih rawan terjadi penyalahgunaan narkoba dan minuman keras, khususnya di kalangan remaja.

3. Bidang Keagamaan

 Masih kurangnya keaktifan warga untuk pergi ke majelis – majelis pengajian. Di Kampung Susukan di Desa Banyuwangi banyak terdapat majelis–majelis yang mengadakan pengajian rutin seminggu sekali dengan hari yang berbeda, namun jumlah warga yang datang hanya yang itu–itu saja.

 Masih sering terjadi perbedaan pendapat antara santri dari kota dan dari desa.

4. Bidang Ekonomi

 Penduduk Desa Banyuwangi mayoritas bermata pencaharian sebagai buruh baik buruh kebun teh maupun buruh tani dengan penghasilan yang rendah sehingga Desa Banyuwangi masuk ke dalam daftar salah satu desa dengan penduduk termiskin.

 Cukup tingginya angka pengangguran sebagai akibat dari taraf pendidikan yang rendah.

5. Bidang Kesehatan dan Lingkungan

 Masih kurang diterapkannya PBHS (Perilaku Bersih Hidup Sehat) khususnya di wilayah pemukiman penduduk, di mana masih sering ditemukan sampah berserakan di mana– mana.

 Kurangnya tenaga medis ahli, khususnya untuk melayani persalinan.

 Belum tersedianya Puskesmas yang memadai.

 Masih adanya penyakit endemis (demam berdarah, hepatitis, diare dan paru-paru).

 Sebagian wilayah masih dapat ditemui lingkungan yang tidak sehat.

6. Bidang Infrastruktur

(28)

6 | Tebaran Bakti di Desa Banyuwangi

 Belum ada plang selamat datang sebagai tanda batas memasuki wilayah desa.

 Belum adanya sarana Puskesmas yang memadai, hanya ada klinik praktik bidan, namun masih sangat sedikit.

 Masih sangat kurangnya sarana Posyandu, karena hanya terdapat satu sarana Posyandu di Desa Banyuwangi.

 Masih kurangnya fasilitas majelis–majelis dan madrasah seperti papan tulis, meja, mushaf al-Qur‟an, Iqra, Buku Juz „Amma, dan plang majelis.

D. Profil Kelompok KKN-PpMM 010

Einhil

Nama kelompok KKN kami yaitu Einhil. Kata Einhil itu sendiri berasal dari kata an-Nahl yang berarti lebah. Lebah adalah binatang yang sangat unik dan mempunyai banyak manfaat seperti tidak pernah merugikan dan mengganggu makhluk lain. Dengan adanya fakta ini kami selaku mahasiswa UIN Jakarta mengamil nama ini dengan harapan agar kami dapat memiliki sifat seperti lebah yang sangat menguntungkan bagi banyak orang terutama saat melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Desa Banyuwangi dan dapat memberikan perubahan yang baik ketika melaksanakan kegiatan ini.

Gambar 1. 1 : Logo KKN Einhil

Agesa Abduloh Muksid adalah mahasiswa Jurusan Hukum dari Fakultas Syariah dan Hukum (FSH). Ia memilki kompetensi akademik di bidang hukum dan rescue (penyelamatan). Selain itu ia juga memilki kompetensi dalam mengajar PKN, melatih paskibra atau petugas

(29)

Tebaran Bakti di Desa Banyuwangi | 7 upacara. Saat ini ia menduduki posisi sebagai Ketua KKN kelompok 010.

Somantri adalah mahasiswa Jurusan Aqidah Filsafat dari Fakultas Ushuluddin (FU). Kompetensi yang ia miliki yaitu mengajar BTQ, mengajar kitab kuning, mengajar Bahasa Arab, mengajar olahraga. Saat ini posisinya sebagai Wakil Ketua Kelompok.

Amalia Suci Annisa adalah mahasiswi Jurusan Agribisnis dari Fakultas Sains dan Teknologi (FST). Kompetensi yang ia miliki yaitu tari moderen, tata rias, mengajar matematika dan fisika, memasak. Saat ini posisinya adalah sebagai Sekretaris.

Muharromah adalah mahasiswi Jurusan Jurnalistik dari Fakultas Ilmu Dakwah & Komunikasi (FIDKOM). Ia memilki kompetensi akademik di bidang jurnalistik. Kompetensi lainnya yang ia milki yaitu tari saman, tata rias, dan fotografi. Saat ini ia berada di posisinya sebagai Bendahara 1.

Musa Saiful Islam adalah mahasiswa Jurusan Ekonomi Syariah dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB). Ia memilki kompetensi non-akademik di bidang Olahraga. Selain itu ia juga terampil dalam mengajar Bahasa Arab. Saat ini posisinya sebagai Bendahara 2.

Hanif Razin Rahmatullah adalah mahasiswa Jurusan Teknik Informatika dari Fakultas Sains dan Teknologi (FST). Ia memilki kompetensi akademik di bidang programming (membuat aplikasi komputer). Tidak hanya itu, kompetensi lain yang ia miliki yaitu mengajar Matematika, mengajar mengaji, dan mengajar TIK. Saat ini posisinya adalah Divisi Dekorasi dan Dokumentasi.

Dita Meyliana adalah mahasiswi Jurusan Perbankan Syariah dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB). Kompetensi yang ia miliki yaitu mengajar dan mampu menggunakan aplikasi Microsoft Office. Posisinya saat ini yaitu Divisi Acara.

Mega Putri Siregar adalah mahasiswi Jurusan Manajemen Pendidikan dari Fakultas Ilmu Tarbiyah & Keguruan (FITK). Ia memilki komptensi akademik di bidang manajemen. Kompetensi yang ia milki tidak hanya itu saja melainkan juga memasak dan tata rias. Saat ini ia menduduki posisi sebagai Divisi Acara.

Yulia Hilma adalah mahasiswi Jurusan Sejarah Kebudayaan Islam dari Fakultas Adab dan Humaniora (FAH). Kompetensi yang ia miliki

(30)

8 | Tebaran Bakti di Desa Banyuwangi

yaitu mengajar tari tradisional, mengajar Pramuka, dan mengajar seni. Saat ini posisinya sebagai Divisi Humas.

Ahmad Reza Bahtiar adalah mahasiswa Jurusan Dirasat Islamiyah dari Fakultas Dirasat Islamiyah. Kompetensi dalam akademik yaitu mengajar Bahasa Arab dan mengaji. Keterampilan yang ia miliki yaitu Desain grafis dan Creativepreneur. Posisinya saat ini yaitu Divisi Dekorasi dan Dokumentasi.

Mahathir Dermawan adalah mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Arab dari Fakultas Adab dan Humaniora (FAH). Kompetensi yang ia miliki yaitu mengajar Bahasa Inggris dan Bahasa Arab. Posisinya saat ini yaitu Divisi Acara.

E. Fokus atau Prioritas Program

Mempertimbangkan permasalahan yang terdapat di Desa Banyuwangi, maka program yang akan kami ajukan dan kiranya dapat kami lakukan terbagi kedalam lima kategori, yaitu:

Tabel 1. 1 : Fokus atau Prioritas Program KKN Einhil

Fokus Permasalahan Prioritas Program dan Kegiatan Bidang Pendidikan dan

IPTEK

1. Einhil Education :

Kegiatan pelayanan sebagai tenaga pengajar di SD dan SMP setempat.

2. Pelatihan Menulis :

Kegiatan pelatihan menulis siswa/i Sekolah Menengah Pertama (SMP)

3. Kampung Bahasa :

Kampung Bahasa adalah kegiatan yang dilakukan dengan tujuan membantu

(31)

anak-Tebaran Bakti di Desa Banyuwangi | 9 anak di Desa Banyuwangi mengingat dan menerapkan kosakata Bahasa Arab dan Inggris dalam kehidupan sehari-hari

Bidang Keagamaan 1. Pelatihan Keagamaan :

Kegiatan sharing mengenai agama bersama masyarakat di Majelis-Majelis Ta’lim.

2. Pengajaran BTQ :

Kegiatan pelayanan kepada masyarakat sebagai tenaga pengajar mengaji di Majelis-Majelis Ta’lim warga desa setempat.

3. Pengajaran Kitab Kuning :

Kegiatan pelayanan kepada masyarakat sebagai tenaga pengajar di Majelis-Majelis Ta’lim warga desa setempat yang mengajarkan kitab kuning.

4. Pengajaran Bahasa Arab dan Inggris : Kegiatan pelayanan kepada masyarakat sebagai tenaga pengajar di Majelis-Majelis Ta’lim warga desa setempat yang mengajarkan Bahasa Arab dan Inggris.

Bidang Seni dan Olahraga

1. Pelatihan Tari Tradisional :

Kegiatan pelatihan tari tradisional kepada siswa/i Sekolah Dasar setempat.

2. Pentas Seni :

Kegiatan pengembangan bakat melalui penampilan tari daerah dengan lagu daerah

(32)

10 | Tebaran Bakti di Desa Banyuwangi

Jawa Barat dan penampilan nasyid. 3. Pelatihan Olahraga di Sekolah :

Kegiatan pelayanan kepada masyarakat sebagai tenaga pengajar atau pelatih olahraga di Sekolah Dasar setempat.

4. Pelatihan Kreativitas Origami:

Kegiatan pelatihan yang meningkatkan kreativitas serta mengasah otak kanan dan kiri anak-anak di dusun setempat melalui pelatihan membentuk origami.

5. Pelatihan Kaligrafi :

Kegiatan pelatihan yang dapat meningkatkan kemampuan dan kreativitas anak-anak dalam menulis tulisan Arab.

Bidang Pertanian dan Pengembangan Desa

1. Pelatihan Vertikultur :

Kegiatan pelatihan menanam tanaman khususnya tanaman pangan dan tanaman hias dengan teknik vertikultur atau teknik penanaman dengan sistem vertikal atau ke atas, di mana sistem penanaman ini mudah di pindah dan membutuhkan lahan yang sempit.

2. Penyuluhan Ekonomi Mandiri :

Kegiatan penyuluhan mengenai pentingnya berwirausaha guna menumbuhkan motivasi khususnya kepada ibu-ibu dan pemuda/i setempat agar memiliki usaha sendiri.

(33)

Tebaran Bakti di Desa Banyuwangi | 11 3. Pembuatan Reklame Selamat Datang Gapura Desa Banyuwangi :

Kegiatan pembuatan plang selamat datang di Desa Banyuwangi, agar masyarakat Desa Banyuwangi dan masyarakat di luar Desa Banyuwangi mengetahui batas wilayah Desa Banyuwangi dan juga mengetahui jika mereka telah memasuki wilayah Desa Banyuwangi.

4. Pembuatan Prasasti :

Prasasti ini bertujuan untuk menandakan area kampung bahasa

5. Pembuatan Plang Posyandu :

Kegiatan pembuatan plang Posyandu yang baru agar plang Posyandu terlihat lebih layak.

6. Pembuatan Plang Majelis Ta’lim :

Kegiatan pembuatan plang Majelis Ta’lim warga setempat

7. Pembuatan Papan Nama Madrasah Diniyah Awaliyah Al-Husni :

Kegiatan pembuatan papan nama Madrasah Diniyah Awaliyah Al-Husni di desa setempat.

Bidang Sosial dan

Hukum 1. Distribusi mushaf al–Qur‟an, Buku Juz „Amma, Papan Tulis, Meja, dan Perlengkapan Majelis Ta’lim Lainnya :

(34)

12 | Tebaran Bakti di Desa Banyuwangi

Kegiatan membantu melengkapi keperluan yang dibutuhkan Majelis Ta’lim yang baru dibangun.

2. Pengadaan Bazaar Baju Murah :

Kegiatan menjual baju-baju bekas layak pakai dengan kualitas yang masih bagus dengan harga yang murah dan terjangkau bagi warga desa setempat.

3. Penyuluhan Anti Minuman Keras dan Kekerasan Seksual :

Kegiatan pemberian peyuluhan kepada warga desa khususnya siswa/i SMP setempat akan bahaya dari minuman keras dan waspada akan terjadinya kekerasan seksual kepada kaum wanita.

4. Nonton Bersama :

Kegiatan memberikan pelajaran melalui hiburan menonton film yang memiliki nilai edukasi yang tinggi.

F. Sasaran dan Target Kegiatan

Yang menjadi sasaran dan target kegiatan KKN Einhil UIN Syarif Hidayatullah Jakarta di antaranya adalah sebagai berikut:

Tabel 1. 2 : Sasaran dan Target Kegiatan

No. Kegiatan Sasaran Target

1. Einhil Education Guru SD di Desa Banyuwangi. SD

7 orang guru SDN Banyu Resmi 02 terbantu

(35)

Tebaran Bakti di Desa Banyuwangi | 13 Negeri Banyu

Resmi 02.

dalam kegiatan belajar mengajar siswa-siswi. 2. Pelatihan Menulis Siswa–siswi SMP Terbuka 01 Cigudeg 20 orang siswa-siswi SMP Terbuka 01 Cigudeg mendapatkan pelatihan cara menulis karya tulis. 3. Kampung Bahasa Para santi Madrasah Diniyah Awaliyah Al-Hushni dan Majelis Ta’lim Ibu Inayah.

30 santri Madrasah Diniyah Awaliyah Al Husni dan Majelis Ta’lim

Ibu Inayah

mendapatkan pelatihan mengenai pelatihan dasar Bahasa Arab dan Inggris 4. Sharing Keagamaan Warga Kampung Susukan Desa Banyuwangi. 20 warga Kampung Susukan Desa Banyuwangi mendapatkan pesan keagamaan mengenai pendidikan terhadap anak untuk mengurangi radikalisasi, terorisme, dan pentingnya peran wanita.

5. Pengajaran BTQ Guru Majelis Ta’lim

2 orang guru Majelis Ta’lim terbantu dalam kegiatan belajar BTQ anak-anak. 6. Pengajaran Kitab Kuning Guru Majelis Ta’lim di Desa Banyuwangi.

1 orang guru Majelis Ta’lim terbantu dalam kegiatan belajar Kitab Kuning.

7. Pengajaran Bahasa Arab dan

Anak–anak Kampung

30 anak-anak Kampung

(36)

14 | Tebaran Bakti di Desa Banyuwangi Inggris Susukan Hilir,

Desa

Banyuwangi.

mendapatkan materi tambahan pelajaran Bahasa Arab serta Bahasa Inggris. 8. Pelatihan Tari Tradisional Siswi–Siswi SD Negeri Banyu Resmi 02 15 siswi SD Negeri Banyu Resmi 02 mendapatkan pelatihan tari Manuk Dadali..

9. Pelatihan Nasyid Santriwati Majelis Ta’lim. 10 santriwati Majelis Ta’lim di Desa Banyuwangi mendapatkan pelatihan nasyid. 10. Pentas Seni Seluruh Warga Desa Banyuwangi. 100 warga Kampung Susukan Desa Banyuwangi, mendapatkan hiburan melalui pentas seni pertunjukan seni tari tradisional dan nasyid. 11. Pelatihan Olahraga di Sekolah Siswa-siswi SD Negeri Banyu Resmi 02 50 orang siswa/i SDN Banyu Resmi 02 mendapatkan pelatihan olahraga. 12. Pelatihan Kreativitas Origami Anak-anak kecil di Desa Banyuwangi. 15 anak di Desa Banyuwangi mendapatkan pelatihan kreativitas origami. 13. Pelatihan Kaligrafi Santri Madrasah Diniyah Awaliyah Al Husni 15 santri Madrasah Diniyah Awaliyah Al Husni mendapatkan pelatihan kaligrafi. 14. Penyuluhan dan Pelatihan Vertikultur Warga Kampung Susukan Desa Banyuwangi 20 warga Kampung Susukan Desa Banyuwangi khususnya

(37)

Tebaran Bakti di Desa Banyuwangi | 15 ibu-ibu mendapatkan penyuluhan dan pelatihan tentang Teknik Vertikultur. 15. Penyuluhan Ekonomi Mandiri Ibu-Ibu di Majelis Ta’lim.

20 orang khususnya ibu-ibu di Majelis Ta’lim mendapatkan penyuluhan ekonomi mandiri 16. Pengadaan Reklame Selamat Datang Gapura Desa Banyuwangi Papan nama perbatasan desa di Desa Banyuwangi

Satu papan nama perbatasan desa di Desa Banyuwangi telah terpasang di Kampung Empang. 17. Pengadaan Prasasti Kampung Bahasa Prasasti

Satu Prasasti telah terpasang di kantor Desa Banyuwangi. 18. Pengadaan Papan Nama Posyandu Papan nama di Posyandu Seruni

Satu papan nama di Posyandu Seruni telah terpasang. 19. Pengadaan Papan Nama di Madrasah Diniyah Awaliyah Al Husni Papan nama di Madrasah Diniyah Al-Hushni

Satu papan nama di Madrasah Diniyah Awaliyah Al-Hushni telah terpasang.

20.

Memberikan Al- Qur‟an dan Buku Juz „Amma ke Majelis Pengajian

Majelis Ta’lim di Desa

Banyuwangi.

1 Majelis Ta’lim di Desa Banyuwangi

mendapatkan 30 mushaf al-Qur‟an dan 30 Buku Juz „Amma. 21. Pengadaan Meja Belajar dan Papan Tulis di Majelis Ta’lim. Majelis Ta’lim Desa Banyuwangi.

1 Majelis Ta’lim di Desa Banyuwangi

mendapatkan meja dan papan tulis.

(38)

16 | Tebaran Bakti di Desa Banyuwangi 22. Pengadaan Bazaar Baju Murah Seluruh Warga Kampung Susukan Desa Banyuwangi 50 warga Kampung Susukan Desa Banyuwangi mendapatkan baju murah yang layak pakai untuk meringankan kebutuhan sandang warga. 23. Penyuluhan Anti Minuman Keras dan Kekerasan Seksual Siswa-siswi SMP Terbuka. 40 siswa-siswi SMP Terbuka kelas VII dan kelas VIII mendapatkan penyuluhan anti minuman keras dan kekerasan seksual 24. Nonton Bersama Seluruh Warga Kampung Susukan Desa Banyuwangi. 30 warga Kampung Susukan Desa Banyuwangi mendapatkan pesan nasionalisme kepada warga Kampung Susukan Desa Banyuwangi melalui penayangan film yang berjudul “Merah Putih”.. 25. Kegiatan memeriahkan perayaan HUT-RI Warga Kampung Susukan Desa Banyuwangi 100 warga Desa Banyuwangi terbantu dalam penyelenggaraan perlombaan HUT RI.

G. Jadwal Pelaksanaan Program

Kegiatan KKN ini akan dilaksanakan selama 32 hari terhitung sejak pelepasan secara resmi oleh pihak PPM yaitu dari tanggal 25 Juli 2016 sampai tanggal 25 Agustus 2016. Untuk rincian pelaksanaan akan terlampir.

(39)

Tebaran Bakti di Desa Banyuwangi | 17

a. Pra KKN PpMM 2016 (Mei-Juli 2016)

Tabel 1. 3 : Jadwal Kegiatan Pra KKN

No. Uraian Kegiatan Waktu

1. Pembentukan kelompok. 13 April 2016 2. Penyusunan Proposal 23 Mei - 20 Juni

2016

3. Pembekalan 13 April 2016

4. Survei pertama 5 Mei 2016

5. Survei kedua 19 Mei 2016

6. Survei ketiga 25 Juni 2016

7. Pelepasan 25 Juli 2016

b. Pelaksanaan Program di Lokasi KKN (25 Juli-25 Agustus 2016)

Tabel 1. 4 : Jadwal Pelaksanaan Program di Lokasi KKN

No. Kegiatan Waktu

1. Pembukaan di Lokasi KKN 27 Juli 2016 2. Pengenalan Lokasi dan

Masyarakat 26 Juli – 31 Juli 2016 3. Implementasi Program 27 Juli – 25 Agustus 2016

4. Penutupan 24 Agustus 2016 5. Kunjungan Dosen Pembimbing 27 Juli 2016 10 Agustus 2016 24 Agustus 2016

c. Laporan dan Evaluasi Program (September-Desember 2016)

Tabel 1. 5 : Laporan dan Evaluasi Program

No. Uraian Kegiatan Waktu

1. Penyusunan Buku Laporan Hasil

(40)

18 | Tebaran Bakti di Desa Banyuwangi

2. Penyelesaian dan Pengunggahan

Film Dokumenter 1 Sept-31 Okt 2016

3. Pengesahan dan Penerbitan Buku

Laporan 14 Februari 2017

4. Pengiriman Buku Laporan Hasil

KKN-PpMM 14 Maret 2017

H. Pendanaan dan Sumbangan

Tabel 1. 6 : Pendanaan KKN Einhil 2016

No. Uraian Asal Dana Jumlah

1. Kontribusi mahasiswa anggota

kelompok, @1.250.000 Rp 13.750.000,-

2. Dana penyertaan Program

Pengabdian Masyarakat oleh

Dosen (PpMD 2016) Rp 5.000.000,-

3. Hasil Fund Rising, Penjualan Baju

Layak Pakai Rp 285.000,-

4. Dana Kas Kelompok Rp 1.650.000,-

Total Rp 20.685.000,-

I. Sistematika Penyusunan

Buku ini disusun ke dalam tujuh bagian yaitu sebagai berikut : Prolog berisi refleksi Dosen Pembimbing selaku editor buku dalam melihat pelaksanaan KKN-PpMM tahun 2016. Tulisan ini bertujuan untuk memberikan masukan bagi para pihak terkait agar program KKN selanjutnya menjadi lebih baik.

Bab I Pendahuluan. Bagian ini berisi gambaran umum tentang pelaksanaan KKN-PpMM dari kelompok KKN Einhil yang bertujuan untuk memberitahu kepada para pembaca mengenai kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan pada saat pra-KKN, pelaksanaan KKN di lokasi, dan kegiatan penyusunan laporan dan buku pasca KKN.

(41)

Tebaran Bakti di Desa Banyuwangi | 19 Bab II Metode Pelaksanaan Program. Bagian ini berisi metode-metode pendekatan masyarakat yang digunakan untuk kemudian menyusun program dan kegiatan yang dilaksanakan. Adapun metode-metode tersebut adalah metode-metode-metode-metode intervensi sosial dan pendekatan yang dilakukan dalam pemberdayaan masyarakat.

Bab III Kondisi Desa Banyuwangi. Bagian ini berisi kondisi Desa Banyuwangi dimulai dari sejarah berdirinya Desa Banyuwangi, letak geografis, struktur penduduk, sarana, dan prasarana yang ada.

BAB IV Deskripsi Hasil Pemberdayaan Masyarakat di Desa Banyuwangi. Bagian ini berisi tentang analisis SWOT di berbagai bidang permasalahan yang dialami Desa Banyuwangi sebagai dasar penyusunan program dan kegiatan di Desa Banyuwangi. Kemudian pada bab ini juga terdapat deskripsi pada setiap kegiatan yang telah dilaksanakan selama satu bulan kegiatan KKN Einhil di Desa Banyuwangi.

Bab V Penutup. Bagian ini berisi kesimpulan program atas hasil dari pemeahan rumusan masalah yang ada di Desa Banyuwangi. Kemudian pada bagian ini juga terdapat hal-hal yang dapat direkomendasikan kepada pemerintah setempat, Pusat Pengabdian Kepada Masyarakat, pemangku kebijakan di tingkat kecamatan dan kabupaten serta kepada Tim KKN-PpMM selanjutnya yang akan melaksanakan kegiatan di Desa Banyuwangi.

(42)

20 | Tebaran Bakti di Desa Banyuwangi

“Selalu Semangat Dalam

Memperjuangkan Perubahan

Walaupun Hanya Sedikit”

Pak Jaih

(43)

21

BAB II

METODE PELAKSANAAN PROGRAM

A. Metode Intervensi Sosial

Istilah intervensi sosial lebih banyak digunakan dalam kajian Psikologi dan Kesejahteraan Sosial. Dalam kerangka pekerjaan sosial, intervensi adalah tata cara yang digunakan saat membantu individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat menyelesaikan masalah-masalah yang berkaitan dengan adanya ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan pada ketahanan sosial yang mereka hadapi.6 Sedangkan intervensi sosial merupakan suatu upaya perubahan terencana terhadap individu, kelompok, maupun komunitas sebagai upaya memberikan bantuan yang dapat dievaluasi dan diukur keberhasilanya. Intervensi sosial dapat pula diartikan sebagai suatu upaya untuk memperbaiki keberfungsian sosial dari kelompok sasaran perubahan, dalam hal ini individu, keluarga, dan kelompok.7

Menurut Prof. Soetandyo, intervensi dilakukan untuk memperkokoh kemampuan masyarakat sendiri dalam memecahkan masalah yang dihadapinya serta untuk mengambil langkah-langkah instrumental yang membutuhkan kemampuan aparatur (pemerintah atau policy maker) untuk melakukan intervensi sosial.8

Tujuan intervensi sosial menurut Abdul Muhith adalah meningkatkan hubungan sosial dengan cara berikut9 :

1) Kaji kemampuan, dukungan, dan minat klien

2) Observasi dan kaji sumber dukungan yang ada pada klien

6 La Tatong, dkk., "Hubungan Intervensi Pekerja Sosial dengan Perubahan

Perilaku Sosial Penyandang Cacat dalam Beradaptasi Sosial” Analisis Vol. 1, No.1 (2012)

: h. 78-84, diakses pada 8 Oktober 2016 dari:

http://pasca.unhas.ac.id/jurnal/files/407c777d8aa75906ade22d5ea58ecb35.pdf

7 Totok Mardikanto dan Poerwoko Soebianto, Pemberdayaan Masyarakat Dalam

Perspektif Kebijakan Publik (Bandung : Penerbit Alfabeta, 2014), h. 167

8 Soetandyo Wignyosoebroto, Dakwah Pemberdayaan Masyarakat: Paradigma Aksi

Metodologi (Yogyakarta: Pustaka Pesantren, 2005), h. 89.

9 Abdul Muhith, Pendidikan Keperawatan Jiwa: Teori dan Aplikasi (Yogyakarta: CV

(44)

22 | Tebaran Bakti di Desa Banyuwangi

3) Bimbing klien melakukan hubungan interpersonal, dengan role model, dengan role play

Karena alasan itu pulalah, maka tata cara yang digunakan oleh kelompok KKN pada saat melakukan pemberdayaan atau pelayanan lokasi KKN, diharapkan bisa merujuk pada konsep teoritis tentang intervensi sosial ini. Berdasarkan kondisi masyarakat dan kemampuan kelompok, KKN EINHIL menggunakan dua metode yaitu :

1. Studi dokumen dan data sekunder

Kami melakukan pencarian data mengenai kondisi demografi dan geografi Kampung Susukan, Desa Banyuwangi yang meliputi informasi jumlah penduduk, mata pencaharian penduduk, luas wilayah, batas-batas wilayah, komoditas pertanian dan perkebunan, agama, organisasi kemasyarakatan dan tingkat pendidikan penduduk. Data-data tersebut juga kami jadikan dasar penyusunan program kerja.

2. Metode curah pendapat

Metode ini dilakukan dengan membentuk sebuah kelompok diskusi dengan mengajak orang-orang yang dianggap paham dan mengerti tentang kondisi komunitas sebagai partisipan seperti, RT, RW, tokoh masyarakat dan lainnya.

B. Pendekatan dalam Pemberdayaan Masyarakat

Menurut Bruhn dan Rebach, setiap intervensi yang dilakukan maka harus dimulai dengan melakukan asesmen atau pemetaan.10 Baik yang berupa pemetaan kebutuhan masyarakat yang lebih cenderung memilih pendekataan pemecahan masalah (problem solving) ataupun pemetaan asset masyarakat yang lebih mengutamakan melihat sisi lebih atau positif asset yang dimiliki masyarakat atau disebut dengan Asset Based Approach. Pendekatan perencanaan dan implementasi program KKN-PpMM berdasarkan Problem Solving Approach adalah salah satu upaya untuk melakukan perubahan sosial pada masyarakat dengan melihat

10 Jhon G Bruhn dan Howard M. Rebach, “Bab 2, Problem Solving Approach”

dalam Sociological Practice: Intervention and Social Change, 2nd edition (New York: Springer, 2007), h. 10.

(45)

Tebaran Bakti di Desa Banyuwangi | 23 masalah yang ada di masyarakat. Dengan demikian, upaya awalnya adalah menginventarisir seluruh masalah yang ditemukan di masyarakat sebelum pelaksanaan program dan kegiatan. Pada saat akan implementasi program dan kegiatan, setiap kelompok KKN melakukan analisis SWOT. Hal ini dilakukan agar bisa menentukan program dan kegiatan mana saja yang paling memungkinkan dikerjakan oleh setiap penanggung jawab program.

Menurut Nasdian, tahapan-tahapan implementasi pendekatan pemecahan masalah dalam pengembangan masyarakat adalah sebagai berikut:11

1. Identifikasi masalah adalah suatu kepekaan, sebagai bagian dari komunitas yang terpengaruh oleh masalah yang ada;

2. Menggerakkan sumber daya yang diperlukan untuk mengaktifkan berbagai jenis kemampuan warga komunitas, mengaktifkan energi dan imajinasi sebagai suatu proses penting dalam pengembangan komunitas;

3. Perencanaan program pengembangan masyarakat dengan membutuhkan semua faktor yang mempengaruhi komunitas. Dengan kerangka perencanaan warga komunitas harus mempunyai kesempatan untuk mengkritik dan memberikan saran membangun;

4. Dengan dukungan penuh warga komunitas dilakukan upaya penggerakan kapasitas komunitas untuk melayani dan mendukung suatu kegiatan pengembangan masyarakat di atas keragaman warga komunitas ada;

5. Tahap pemecahan masalah yang efektif dan membutuhkan evaluasi, yang berarti tidak ada hal terakhir yang tidak penting. Sedari awal, kelompok KKN telah sepakat untuk mencoba menggunakan pendekatan atas asset yang dimiliki masyarakat. Maka masyarakat tidak lagi dilihat sebagai sumber masalah dan obyek pemecahan masalah. Akan tetapi melihat apa yang dimiliki oleh masyarakat. Berikut di bawah ini adalah penjelasan lanjutan mengenai Asset Based Approach, menurut Adri Patton :

11 Fredian Tonny Nasdian, Pengembangan Masyarakat (Jakarta: Yayasan Pustaka

(46)

24 | Tebaran Bakti di Desa Banyuwangi

“suatu pendekatan yang berdasar pada community based development dengan lebih menggali dan mengembangkan seluruh potensi sumber daya (resources), keahlian (skills), serta asset yang dimiliki masyarakat di daerah. Pendekatan ini (1) tidak lagi hanya ber-orientasi pada problem atau kebutuhan yang dihadapi masyarakat saja, tetapi lebih fokus kepada bagaimana mendayagunakan potensi, sumber daya, keahlian, dan asset yang ada untuk mengatasi problem dan memenuhi kebutuhan mereka; (2) pendekatan ini lebih bersifat community driven dari pada external agency driven; (3) ber-usaha menggali kembali dan memelihara social capital sebagai asset terpenting dalam pembangunan; (4) melalui pendekatan partisipatoris akan memperkuat civil society (masyarakat madani). yang merupakan keinginan setiap warga bangsa.”12

12 Adri Patton, “Asset Based Community Development: Strategi

Pembangunan di Era Otonomi Daerah” Media Masyarakat Kebudayaan dan Politik Vol. 18, No. 1 (2005), 81: 91 diakses pada 7 September 2016 dari: http://journal.unair.ac.id/asset-based-communitydevelopment-article-2334-media-15-category-8.html

(47)

25

BAB III

KONDISI DESA BANYUWANGI

A. Sejarah Singkat Desa Banyuwangi

Desa Banyuwangi yang terletak di Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat ini memiliki potensi sumber daya alam yang sangat berlimpah dengan luas 822 Ha. Penduduk yang tinggal di desa ini pada umumnya bekerja sebagai petani dan buruh tani di kebun teh maupun di ladang dan sebagian lagi bekerja menjadi penambang emas.

Mengenai sejarah Desa Banyuwangi ini kami mendapatkan informasi dari “DOKUMEN RPJMDES LEMBARAN DESA BANYUWANGI NOMOR : 01 TAHUN 2014” yang dimiliki oleh perangkat desa yang bernama Didin Jaenudin. Berdasarkan dokumen tersebut, bahwa desa ini terbentuk hasil dari pemekaran Desa “BANYU RESMI”. Pada tahun 1982 atas inisiatif masyarakat desa melalui LKMD, Kepala Desa Banyu Resmi mengusulkan permohonan pemekaran Desa Banyu Resmi kepada Bupati Bogor. Pada kala itu, menjadi tiga Desa di karenakan area wilayah yang sangat luas sehingga perlu untuk pengefisienan dan pengefektifan pelayanan kepada masyarakat. Akhirnya permohonan disetujui oleh Bupati dan DPRD Kabupaten Bogortentang pemekaran Desa Banyu Resmi, kemudian melalui MUSDES (Musyawarah Desa) disepakati nama desa pemekaran tersebut dinamakan “BANYU” yang berarti AIR dan “WANGI” yang berarti HARUM. Konon di daerah pegunungan Banyu Resmi terdapat tiga mata air yang salah satunya memiliki air yang sangat jernih serta airnya yang harum dan wangi. 13

Setelah Desa Banyuwangi resmi berdiri, saat itu dipimpin oleh Bapak Hambali pada periode 1982–1986. Setelah itu digantikan oleh Bapak Mad Kosim pada periode 1986–2002 dan Bapak Ade pada periode 2002–2003. Sampai sekarang desa ini dipimpin oleh Bapak Jaih sebagai Kepala Desa (Kades) pada periode 2003-2020.

13 Dokumen RPJMDES Lembaran Desa Banyuwangi Nomor : 01 Tahun 2014,

(48)

26 | Tebaran Bakti di Desa Banyuwangi

B. Letak Geografis

Gambar 3. 1 : Peta Desa Banyuwangi

Desa Banyuwangi merupakan salah satu desa dari 15 desa yang berada di Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor. Secara koordinat, Desa Banyuwangi ini terletak di 106.573619 BT (Bujur Timur) / -6.49831 LS (Lintang Selatan).14 Secara demografi desa ini termasuk ke dalam

(49)

Tebaran Bakti di Desa Banyuwangi | 27 persawahan, sedangkan secara topografi desa ini merupakan dataran tinggi dengan ketinggian ± 500–600 m di atas permukaan air laut. Desa ini memilki luas daerah sekitar 882 Ha dengan jumlah penduduk 4.831 jiwa. Desa ini memiliki 5 Dusun, 13 Kampung, 26 RT (Rukun Tetangga) dan 11 RW (Rukun Warga) di mana masing - masing dusun memiliki beberapa kampung yaitu sebagai berikut15 :

1. Dusun I : Kampung Cikawung.

2. Dusun II : Kampung Ciparay, Kampung Pondok, Kampung Cirangsad, dan Kampung Mongor Kemang.

3. Dusun III : Kampung Susukan Hilir, Kampung Susukan Tengah, Kampung Susukan Girang.

4. Dusun IV : Kampung Bangkono dan Kampung Susukan Inpres 5. Dusun V : Kampung Cibugis dan Kampung Panggeleseran

Gambar 3. 2 : Denah Posko KKN

Adapun jarak yang harus ditempuh untuk memasuki wilayah Desa Banyuwangi dari pusat pemerintahan antara lain :

 Pusat Pemerintahan Kecamatan : 9 km.

 Ibu kota Kabupaten : 50 km.

 Ibu kota Provinsi : 190 km.

Adapun batas wilyah administratif Desa Banyuwangi yaitu sebagai berikut :

15 Wawancara Pribadi dengan Operator Desa, Bpk Didin Jaenudin, 10 Juni

(50)

28 | Tebaran Bakti di Desa Banyuwangi a. Sebelah Utara : Desa Tegalega b. Sebelah Timur : Desa Banyuasih c. Sebelah Selatan : Desa Banyu Resmi d. Sebelah Barat : Desa Cinta Manik

C. Struktur Penduduk

1. Keadaan Penduduk Menurut Jenis Kelamin

Berdasarkan Dokumen RPJMDES (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa) Desa Banyuwangi, bahwa jumlah penduduk yang ada di desa ini sekitar 4.831 jiwa yang terdiri dari laki-laki sebanyak 2.312 jiwa atau 48% dan perempuan sebanyak 2.519 jiwa atau 52%.16

Gambar 3. 3 : Keadaan Penduduk Menurut Jenis Kelamin

16 Dokumen RPJMDES Lembaran Desa Banyuwangi Nomor : 01 Tahun 2014,

Dokumen tidak dipublikasikan.

48% 52%

Laki-Laki Perempuan

(51)

Tebaran Bakti di Desa Banyuwangi | 29

2. Keadaan Penduduk Menurut Agama

Sebagian besar penduduk Desa Banyuwangi beragama Islam sekitar 99,9% atau sekitar 4824 dan sisanya beragama Kristen Khatolik sebanyak 8 orang,

Tabel 3. 1 : Jumlah Penganut Agama

No Agama Jumlah 1 Islam 4824 2 Kristen Katolik 8 3 Kristen Protestan - 4 Hindu - 5 Buddha -

3. Keadaan Penduduk Menurut Mata Pencaharian

Tabel 3. 2 : Mata Pencaharian Penduduk Desa Banyuwangi

No Jenis pekerjaan Jumlah orang

1. Buruh Tani 294 2. Petani 504 3. Peternak 1 4. Pedagang 99 5. Tukang Kayu - 6. Tukang Batu - 7. Penjahit 2 8. PNS 11 9. Pensiunan 3 10. TNI / POLRI 2 11. Perangkat Desa 10 12. Pengrajin 3 13. Industri Kecil - 14. Karyawan Swasta 284 15. Lain-lain 2786

Gambar

Tabel 1. 3 : Jadwal Kegiatan Pra KKN
Gambar 3. 1 : Peta Desa Banyuwangi
Gambar 3. 2 : Denah Posko KKN
Gambar 3. 5 : Posyandu 1 Gambar 3. 6 : PAUD 1
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dan dengan ketentuan dan ketetapan-Nya lah penulis dapat menyelesaikan tesis dengan judul “Implementasi Kebijakan Kurikulum 2013 di Era Desentralisasi Pendidikan di Kota Surabaya”,

Penelitian ini senada dengan konsep dan penelitian sebelumnya yaitu, Pertumbuhan pribadi setiap individu adalah suatu pengalaman dalam diri untuk mengembangkan

Keterkaitan hormon steroid pada regulasi VEGF didukung oleh penelitian secara in vitro pada kultur sel endometrium dengan reseptor progesteron positif yang menunjukkan

Pada data pengamatan terlihat bahwa pada saat penetesan 10 tetes FeCl 3 jenuh larutan mulai berwarna agak  kecoklatan kemudian diaduk agar larutan benar-benar menyatu atau

[r]

sehingga peneliti mengajukan hipotesis yaitu dengan hipotesis alternative: Ada Hubungan antara Self Efficacy dengan Stres Kerja pada Store Manager di Apotek Guardian, dan hipotesis

Bagi Penyedia Jasa atau Pemilik Kapal yang sedang menjalani pemeriksaan oleh instansi yang terkait, antara lain pihak kepolisian, TNI, Bea Cukai, Perpajakan, atas

Pada hari ini R a b u tanggal Dua puluh enam bulan Agustus tahun Dua ribu lima belas, kami selaku Kelompok Kerja Badan Layanan Pengadaan (BLP) Pekerjaan Konstruksi pada