ANGGARAN KAS
ANGGARAN KAS
PENTINGNYA ANGGARAN KAS PENTINGNYA ANGGARAN KAS
Kas adalah alat pembayaran yang dimiliki perusahaan dan siap digunakan untuk Kas adalah alat pembayaran yang dimiliki perusahaan dan siap digunakan untuk investasi maupun menjalankan operasi perusahaan setiap saat dibutuhkan. Kas mencakup investasi maupun menjalankan operasi perusahaan setiap saat dibutuhkan. Kas mencakup semua alat pembayaran yang dimiliki perusahaan
semua alat pembayaran yang dimiliki perusahaan yang disimpan di dalam perusahaan maupunyang disimpan di dalam perusahaan maupun di bank dan siap dipergunakan. Kas berfungsi untuk membayar semua aktivitas yang dilakukan di bank dan siap dipergunakan. Kas berfungsi untuk membayar semua aktivitas yang dilakukan [erusahaan, baik dalam operasi sehari-hari maupun untuk investasi.
[erusahaan, baik dalam operasi sehari-hari maupun untuk investasi. Anggaran kas
Anggaran kas adalah prediksi aliran keluar masuknya uang yang direncanakan adalah prediksi aliran keluar masuknya uang yang direncanakan perusahaan
perusahaan di di dalam dalam suatu suatu periode periode tertentu, tertentu, beserta beserta penjelasan penjelasan tentang tentang sumber-sumbersumber-sumber penerimaan dan pengeluaran kas tersebut.
penerimaan dan pengeluaran kas tersebut.
Rencana perusahaan berupa antisipasi tentang berbagai aktivitas yang memerlukan Rencana perusahaan berupa antisipasi tentang berbagai aktivitas yang memerlukan uang dalam jumlah dan waktu yang diperkirakan serta antisipasi tentang berbagai penerimaan uang dalam jumlah dan waktu yang diperkirakan serta antisipasi tentang berbagai penerimaan yang menunjukkan sumber penggunaan dan sumber penerimaan. Setiap sumber penerimaan yang menunjukkan sumber penggunaan dan sumber penerimaan. Setiap sumber penerimaan kas dibuat taksiran tentang banyak uang yang akan diperoleh dari setiap sumber dan kapan kas dibuat taksiran tentang banyak uang yang akan diperoleh dari setiap sumber dan kapan uang tersebut diterima. Setiap sumber pengeluaran dibuat taksiran tent
uang tersebut diterima. Setiap sumber pengeluaran dibuat taksiran tent ang berapa banyak uangang berapa banyak uang yang dibutuhkan untuk aktivitas tersebut dan kapan
yang dibutuhkan untuk aktivitas tersebut dan kapan uang tersebut dibutuhkan.uang tersebut dibutuhkan.
Dari perbedaan jumlah dan waktu aliran dana yang diterima dan aliran dana yang Dari perbedaan jumlah dan waktu aliran dana yang diterima dan aliran dana yang keluar akan terlihat tingkat keseimbangan antara keduanya. Jika jumlah uang yang akan keluar akan terlihat tingkat keseimbangan antara keduanya. Jika jumlah uang yang akan diterima lebih besar dari
diterima lebih besar dari yang akan dikeluarkan, maka dilihat waktu dibutuhkannya dan waktuyang akan dikeluarkan, maka dilihat waktu dibutuhkannya dan waktu dikeluarkannya. Jika jumlah uang yang akan dikeluarkan lebih besar dari jumlah yang diterima dikeluarkannya. Jika jumlah uang yang akan dikeluarkan lebih besar dari jumlah yang diterima maka perushaan harus membuat efisiensi yang memungkinkan, perusahaan juga perlu maka perushaan harus membuat efisiensi yang memungkinkan, perusahaan juga perlu mengelola waktu diterima dan dikeluarkannya kas tersebut a
mengelola waktu diterima dan dikeluarkannya kas tersebut a gar saat dibutuhkan uang tersebutgar saat dibutuhkan uang tersebut telah tersedia.
telah tersedia. Tujuan
Tujuan dibuatnya anggaran kas adalah untuk meberikan informasi yang relevan dibuatnya anggaran kas adalah untuk meberikan informasi yang relevan tentang taksiran penerimaan dan penerimaan kas perusahaan pada suatu periode tertentu tentang taksiran penerimaan dan penerimaan kas perusahaan pada suatu periode tertentu dimasa mendatang. Berdasarkan informasi tersebut perusahaan dapat membuat keputusan dimasa mendatang. Berdasarkan informasi tersebut perusahaan dapat membuat keputusan antisipatif berbagai hal yang berkaitan dengan aliran kas, dari mana datangnya uang kas dan antisipatif berbagai hal yang berkaitan dengan aliran kas, dari mana datangnya uang kas dan berapa bes
berapa besarnya, berapa arnya, berapa yang akan yang akan dipergunakan dan dipergunakan dan untuk apa, untuk apa, berapa perberapa perubahan di ubahan di dalamdalam saldo kas selama periode tertentu.
FORMAT ANGGARAN KAS
Format yang dinilai baik dan sistematis tentang penyusunan anggaran kas sekaligus laporan arus kas perusahaan. Format tersebut dibagi kedalam 3 kelompok sumber, yaitu:
1. Aktivitas operasi: berbagai aktivitas yang berkaitan dengan upaya perusahaan untuk menghasilkan produk perusahaan sekaligus semua upaya yang terkait dengan upaya menjual produk tersebut yang mencakup beberapa aktivitas utama:
a. Penjualan perusahaan perusahaan: semua penerimaan yang berasal dari penjualan tunai semua produk yang menjadi sumber penghasilan perusahaan.
b. Penerimaan piutang: penerimaan yang berasal dari penjualan kredit yang dilakukan perusahaan.
c. Pendapatan dari sumber di luar usaha utama: pendapatan diluar penjualan produk perusahaan.
d. Pembelian bahan baku/barang dagangan: aktivitas pembelian bahan utama dari suatu produk perusahaan yang dihasilkan perusahaan manufaktur. Pembelian baranga dagangan adlah barang yang dibeli perushaan dagang untuk dijual kembai. Pembelian tersebut secara tunai merupakan pengeluaran kas.
e. Pembayaran biaya tenaga kerja: semua pembayaran upah orang yang terlibat secara langsung dalam proses produksi yang merupakan aktivitas pengeluaran kas.
f. Pembayaran biaya-biaya overhead: pembayaran semua biaya produksi selain biaya tenaga kerja dan biaya bahan baku termasuk semua biaya bahan, tenaga kerja penolong dan biaya pebrikase lainnya. Pembayaran biaya overhead merupakan pengeluaran kas.
g. Pembayaran biaya-biaya pemasaran: pembayaran semua aktivitas distribusi produk perusahaan, sejak dari gudang sampai ke tangan konsumen yang merupakan pengeluaran kas.
h. Pembayaran biaya-biaya administrasi & umum: semua pembayaran aktivitas kantor dan umum yang merupakan pengeluaran kas.
2. Aktivitas investasi: berbagai aktivitas yang terkait dengan pembelian dan penjualan harta perusahaan yang dapat menjadi sumber pendapatan perusahaan. Seperti pembelian dan penjualan gedung, tanah, mesin, kendaraan, obligasi/saham perusahaan dll.
3. Aktivitas pembiayaan: semua aktivitas yang berkaitan dnegan upaya untuk mendukung operasi perusahaan dengan menyediakan kebutuhan dana dari berbagai sumber beserta konsekuensinya. Misalnya penerbitan surat uatang, obligasi, saham baru, pembayaran dividen, pelunasan utang dll.
Format anggaran kas dari berbagai sumber penerimaan dan pengeluaran kas. Tabel 8.1 Sumber Aliran Kas Penerimaan Pengeluaran Aktivitas operasi
Penjualan produk Pembelian bahan/barang dagangan Pendapatan lain-lain Pembayaran baiya tenaga kerja
Pembayaran biaya overhead Pembayaran pemasaran
Pembayaran biaya administrasi dan umum Pembayaran lain-lain
Aktivitas Investasi
Penjualan Gedung Pembelian/pembangunan gedung Penjaulan Mesin Pembelian mesin
Penjualan Kendaraan Pembelian kendaraan Penjualan Tanah Pembelian tanah
Penjualan Surat berharga Pembelian surat berharga Dan lain-lain Dan lain-lain
Aktivitas Pembiayaan
Penerbitan saham Pembayaran dividen
Penerbitan obligasi Pelunasan obligasi/promes/wesel Penerbitan promes/wesel Dan lain-lain
Dan lain-lain
Ilustrasi 8.1 berikut ini mungkin dapat memperjelas pemahaman tentang teknik penyusunan anggaran kas.
Pada bulan oktober 2008, manajemen PT Nusa Indah menyusun anggaran kass perusahaan untuk tahun 2009. Sedangkan data yang dimiliki manajemen perusahaan berkaitan dengan penyusunan anggaran kas tersebut adalah sbb:
Penjualan tunai tahun 2009 diperkiakan sebesar Rp 400.000.000 per bulan
Sedangkan penjualan kredit diperkirakan sebesar Rp 250.000.000 per bulan. Biasanya
pelanggan akan membayar pada bulan berikutnya.
Diperkirakan, saldo piutang usaha pada akhir tahun 2008 sebesar Rp 200.000.000 . dari
jumlah piutang tersebut, diperkirakan akan dapat ditagih pada bulan Februari 2009 sebanyak 60% dan sisanya akan dapat ditagih pada bulan Maret 2009.
Pembelian bahan baku langsung dianggarkan sebesar Rp 400.000.000 per bulan .
dimana sebesar 60% akan dibayar pada saat terjadinya transaksi dan sisanya akan dibayar pada bulan berikutnya
Pada akhir tahun2008, diperkirakan perusahaan masih mempunyai hutang usaha
sebesarRp 400.000.000 dimana sebesar Rp 225.000.000 direncanakan akan dibayar pada bulan Januari 2009 dan sisanya sebesar Rp 175.000.000 direncanakan akan
dibayar pada bulan Februari 2009.
BTKL dianggarkan sebesar Rp 45.000.000n per bulan
Biaya overhead pabrik dianggarkan sebesar Rp 50.000.000 per bulan. Termasuk di
dalamnya biaya penyusutan aktiva tetap sebesar Rp 15.000.000 per bulan
Biaya pemasaran dianggarkan sebesar Rp 25.000.000 per bulan
Biaya administrasi dan umum dianggarkan sebesar Rp 30.000.000 per bulan. Termasuk
di dalamnya biaya penyusutan aktiva tetap sebesar Rp 8.000.000 per bulan
Perusahaan merencanakan akan membeli mesin pada bulan April 2009 sebesar Rp Rp
280.000.000 dan pada bulan September 2009 sebesar Rp 400.000.000
Pada awal tahun 2009 diperkirakan perusahaan masih memiliki utang bank yang akan
jatuh tempo pada tahun 2009 sebesar Rp 520.000.000 (termasuk bunga). Di mana sebesar Rp 260.000.000 akan dibayar pada bulan April 2009 dan sis anya akan dibayar pada bulan Mei 2009
Perusahaan merencanakan akan membayar pajak pada bulan Maret 2009 sebesar Rp
62.000.000
Biharapkan, bank Danamon akan memberikan kredit modal kerja sebesar Rp
700.000.000 pada akhir bulan Maret 2009. Dengan tingkat bunga pinjaman sebesar 24% per tahun dan bunga akan dibayarkan pada setiap bulan mulai bulan Mei 2009
Perusahaan merencanakan menjual 4 unit kendaraan pick-up yang dimilikinya dengan
taksiran harga jual sebesar Rp 35.000.000 per unit. Diperkirakan seluruh mobil tersebut akan dapat terjual pada bulan Februari 2009
Dan untuk mengganti kendaraan yang telah terjual tersebut, perusahaan merencanakan
akan membeli secara tunai sebanyak 5 unit kendaraan baru, seharga Rp 80.000.000 per unit pada bulan Februari 2009
Berdasarkan data diatas jika dibuat anggaran kas PT Nusa Indah untuk 6 bulan pertama tahun 2009, akan menghasilkan anggaran sbb:
Tabel 8.2 Anggaran kas bulanan (dalam ribuan)
Keterangan Januari Februari Maret April Mei Juni
# Saldo Awal 840.000 648.000 336.000 977.000 360.000 211.000 # Aktivitas Operasional
- Penjualan tunai 400.000 400.000 400.000 400.000 400.000 400.000
- Penerimaan piutang 0 370.000 330.000 250.000 250.000 250.000
- Pembelian tunai (240.000) (240.000) (240.000) (240.000) (240.000) (240.000)
- Pembayaran utang usaha (225.000) (335.000) (160.000) (160.000) (160.000) (160.000)
- BTKL (45.000) (45.000) (45.000) (45.000) (45.000) (45.000)
- Biaya O/H (35.000) (35.000) (35.000) (35.000) (35.000) (35.000)
- Biaya Pemasaran (25.000) (25.000) (25.000) (25.000) (25.000) (25.000)
- Biaya Adm. Dan Umum (22.000) (22.000) (22.000) (22.000) (22.000) (22.000)
- Biaya bunga (12.000) (12.000) - Pajak penghasilan (62.000) # Aktivitas Investasi - Pembelian mesin 140.000 (280.000) - Penjualan kendaraan (320.000) - Pembelian kendaraan # Aktivitas Operasional
- Pembayaran utang bank (260.000) (260.000)
- Kredit bank 700.000
SALDO AKHIR 648.000 336.000 977.000 360.000 211.000 322.000
Penjualan kredit diperkirakan sebesar Rp 250.000.000 per bulan. Penjualan pada bulan
januari akan diterima uangnya pada bulan februari. Penjualan pada bulan februari akan diterima uangnya pada bulan maret. Demikian seterusnya. Karena perusahaan memperkirakan bahwa piutang usaha dari tahun 2008 sebesar Rp 200.000.000 akan diterima sebanyak 60% atau sebesar Rp 120.000.000 pada bulan februari 2009 dan sisanya sebesar 40% atau sebesar Rp 80.000.000 pada bulan maret 2009. Maka taksiran kas masuk yang berasal dari piutang usaha pada bulan februari 2009 adalah sebesar Rp 370.000.000 di mana sebesar Rp 250.000.000 berasal dari penjualan kredit bulan januari 2009 dan sebesar Rp 120.000.000 berasal dari penerimaan piutang usaha tahun
2008. Sedangkan taksiran kas masuk dari piutang usaha pada bulan maret 2009 adalah sebesar Rp 330.000.000 di mana sebesar Rp 250.000.000 berasal dari penjualan kredit bulan februari 2009 dan sebesar Rp 80.000.000 berasal dari penerimaan piutang usaha
tahun 2008.
Pembelian kredit diperkirakan sebesar 40% dari pembelian total bulanan, atau sebesar
Rp 160.000.000 per bulan. Jumlah tersebut akan dibayar pada bulan berikutnya. Karena itu, transaksi pembelian kredit sebesar Rp 160.000.000 pada bulan januari akan dibayar sebagai pembayaran utang usaha pada bulan februari 2009. Transaksi pembelian kredit
sebesar Rp 160.000.000 pada bulan februari akan dibayar sebagai pembayaran utang usaha pada bulan maret 2009. Demikian seterusnya. Pada bulan januari 2009, jumlah utang usaha yang dibayar sebesar Rp 225.000.000 berasal dari utang usaha tahun 2008. Sedangkan pembayaran utang usaha pada bulan februari 2009 sebesar Rp 335.000.000 adalah gabungan pembayran utang usaha dari pembelian kredit januari 2009 sebesar Rp 160.000.000 dan pembayaran utang usaha 2008 sebesar Rp 175.000.000.
Biaya overhead dianggarkan sebesar Rp 50.000.000 per bulan. Dari jumlah tersebut
sebanyak Rp 15.000.000 merupakan biaya penyusutan aktiva tetap. Itu berarti, sebanyak Rp 15.000.000 merupakan biaya yang tidak mengeluarkan uang tunai. Karena itu, biaya overhead yang menyebabkan kas keluar bulanan adalah sebesar Rp 35.000.000 (kas keluar = 50.000.000 – 15.000.000).
Biaya administrasi dan umum dianggarkan sebesar Rp 30.000.000 per bulan. Dari
jumlah tersebut sebanyak Rp 8.000.000 merupakan biaya penyusutan aktiva tetap. Itu berarti, sebanyak Rp 8.000.000 merupakan biaya yang tidak mengeluarkan uang tunai. Karena itu, biaya administrasi dan umum yang menyebabkan kas keluar bulanan adalah sebesar Rp 22.000.000 (kas keluar = 30.000.000 – 8.000.000).
Saldo kas awal tahun 2009 sebesar Rp 840.000.000 ditambah seluruh penerimaan kas
pada bulan januari dan dikurangi seluruh pengeluaran kas pada bulan januari akan menghasilkan sisa kas pada akhir januari sebesar Rp 648.000.000. saldo kas pada akhir bulan januari akan menjadi saldo kas pada awal februari 2009. Dan saldo kas pada awal bulan februari tersebut akan ditambah dengan seluruh penerimaan kas pada bulan tersebut dan dikurangi dengan seluruh pengeluaran kas pada bulan yang sama akan menghasilkan saldo kas pada akhir bulan februari sebesar Rp 336.000.00. demikian seterusnya, sehingga pada akhir bulan juni atau akhir periode dari 6 bulan pertama tahun 2009, jumlah kas yang tersisa adalah sebesar Rp 322.000.000.
Salah satu persoalan yang sering dihadapi di dalam menyusun anggaran kas adalah membuat taksiran arus keluar-masuknya kas, khususnya yang berkaitan dengan penerimaan kas yang berasal dari pembayaran piutang pelanggan dan aliran kas keluar yang berkaitan dengan pembayaran hutang usaha. Sering kali penjualan produk perusahaan tidak terjadi secara tunai, tetapi secara kredit. Dan kas masuk dari pembayaran piutang pelanggan tidak selalu dapat terjadi di dalam satu kali transaksi, tetapi dalam beberapa kali transaksi pembayaran, sehingga perusahan perlu membuat taksiran aliran kas masuk dari penerimaan oiutang pelangan ini. Demikian pula dengan kas keluar untuk membayar utang usaha.
Ilustrasi 8.2 berikut ini mungkin dapat memperjelas pemahaman tentang teknik penyusunan anggaran kas tsb.
PT Sandang Bersama adalah sebuah perusahaan produsen pakaian yang berkedudukandi Jakarta. Berkaitan dengan pembuatan anggaran tahun 2009, akuntan perusahaan ini pada bulan pertengahan November mengumpulkan berbagai data proyektif yang
diperlukan dan meringkasnya sbb:
Keterangan Januari Februari Maret
Penjualan Mobil 1.200.000.000 1.400.000.000 -Pembelian Mobil 600.000.000 900.000.000 1.500.000.000 Penjualan 3.400.000.000 3.900.000.000 4.300.000.000 Pembelian BB 1.800.000.000 2.200.000.000 2.600.000.000 BTKL 120.000.000 125.000.000 130.000.000 Biaya O/H 65.000.000 75.000.000 82.000.000 Biaya Pemasaran 450.000.000 650.000.000 750.000.000
Biaya Adm & Umum 210.000.000 210.000.000 210.000.000
Kredit bank 700.000.000 800.000.000
Penerbitan Saham Baru 400.000.000 500.000.000 500.000.000
Penerbitan Obligasi 200.000.000 300.000.000 400.000.000
Pembelian Tanah 750.000.000 350.000.000
Beberapa keterangan lain :
a. Dari pengalaman selama ini diketahui, dari total penjualan dalam satu buah, sebanyak 20% akan dibayar pada bulan terjadinya transaksi dengan mendapatkan potongan sebesar 5%, sebanyak 50% dibayar pada bulan kedua, dan sisanya dibayar pada bulan ketiga. b. Berkaitan dengan pembelian bahan baku, perusahaan menerapkan kebijaksanaan:
sebanyak 25% akan dibayar pada bulan terjadinya transaksi dan biasanya akan memperoleh potongan 10%, sebanyak 60% dibayar pada bulan kedua dan sisanya dilunasi di bulan ketiga.
c. Jumlah penjualan pada bulan November dan Desember 2008 masing-masing sebesar Rp 2.900.000.000 dan Rp 3.200.000.000. Sedangkan jumlah pembelian bahan baku pada bulan yang sama sebesar Rp 1.400.000.000 dan Rp 1.600.000.000.
d. Saldo kas pada akhir tahun 2008 diperkirakan berjumlah RP 540.000.000.
e. Dari total biaya overhead bulanan yang dianggarkan perusahaan sebanyak Rp 25.000.000 merupakan biaya penyusutan aktiva tetap. Dan dari total biaya administrasi yang
dianggarkan setiap bulannya, termasuk di dalamnya biaya penyusutan aktiva tetap sebesar Rp 22.000.000 per bulan.
Berdasarkan data diatas, jika dibuat anggaran kas untuk triwulan pertama t ahun 2009 akan terlihat seperti anggaran berikut ini.
Januari
Penjualan tunai = 3.400.000.000 × 95% = 646.000.000
Karena perusahaan menetapkan kebijakan penjualan secara kredit, dimana suatu transaksi penjualan dapat dibayarkan di dalam tiga kali pemba yaran, maka dari total penjualan sebesar Rp 3.400.000.000 yang terjadi dibulan januari, diperkirakan yang akan
diterima dibulam januari hanya sebanyak 20% dari nilai transaksi t ersebut, dikurangi dengan potongan tunai sebesar 5%. Maka jumlah uang yang akan diterima perusahaan pada bulan januari dari penjualan tunai adalah sebesar Rp 646.000.000 yang diperoleh dari
=(3.400.000.000× 20%) - (3.400.000.000× 20%× 5%).
Pembelian tunai = 1.800.000.000× 25%× 90% = 405.000.000
Sedangkan berkaitan dengan pembelian bahan baku, perusahaan menetapkan pembayaran selama tiga kali transaksi pembayaran. Karena itu, dari total nilai pembelian bahan baku yang terjadi di bulan Januari, diperkirakan yang akan dibayar tunai di bulan
Januari adalah sebesar 20% dari total transaksi dikurangi dengan potongan tunai sebesar 10%, yaitu sebesar = (1.800.000.000 × 25%) - (1.800.000.000 × 25% × 10%) = Rp 405.000.000. Penerimaan piutang: November = 2.900.000.000 × 30% = 870.000.000 Desember = 3.200.000.000 × 50% = 1.600.000.000 = 2.470.000.000
Akibat diterapkannya penjualan secara kredit, dimana pembayaran dilakukan dalam tiga kali pembayaran, maka berkaitan dengan penyusunan anggaran kas di bulan januari, perusahaan akan menerima uang yang berasal dari penjualan di bulan November dan
Desember 2008. Maka total penerimaan piutang adalah sebesar Rpa2.470.000.000. TABEL 8.3 Anggaran kas
K e t e r a n g a n
J a n u a r i F e b r u a r i
Penerimaan Pengeluaran Penerimaan Pengeluaran
#Aktiva operasi:
Penjualan tunai 646.00 0.000 741. 000. 000
Pembelian tunai 405.000.000 495.000.000
Biaya tenaga kerja 120.000.000 125.000.000
Biaya overhead 40 .0 00 . 00 0 50 .0 00 . 00 0 Biaya pemasaran 450.000.000 650.000.000 Biaya admin&umum 188.000.000 188.000.000 Penerimaan piutang 2.470.000.000 2.660.000.000 Pembayaran utang 1.170.000.000 1.320.000.000 #Aktivitas investasi: Penjualan mobil 1.200.000.000 1.400.000.000 Pembelian mobil 600.000.000 900.000.000 Pembayaran utang 750.000.000 350.000.000 #Aktivitas keungana:
Penerbutan saham baru 400.000.000 500.000 .000
K r e d i t b a n k 700.000.000 800.000.000 Penerbitan obligasi 200.000.000 300.000 .000
J u m l a h 6.156.000.000 3.723.000.000 8.834.000.000 4.078.000.000 S a l d o a k h i r 2.433.000.000 4.756.000.000
Pengeluaran Biaya Overhead = Biaya O/H januari
–
Biaya Penyusutab aktiva tetap = 65.000.000–
25.000.000 = 40.000.000Biaya Administrasi & umum = anggaran biaya administrasi&umum
–
penyusutan aktiva tetap = 210.000.000–
22.000.000 = 188.000.000 Pembayaran utang: November = 1.400.000.000 × 15% = 210.000.000 Desember = 1.600.000.000 × 60% = 960.000.000 = 1.170.000.000 Februari Penjualan tunai = 2.900.000.000 × 20% × 95% = 741.000.000Karena perusahaan menetapkan kebijakan penjualan secara kredit, dimana suatu transaksi penjualan dapat dibayarkan di dalam tiga kali pembayaran, maka dari total penjualan
sebesar Rp 3.900.000.000 yang terjadi di bulan Februari, diperkirakan yang akan diterima di bulan Februari 2009 hanya sebanyak 20% dari nilai transaksi tersebut, yang masih dikurangi dengan potongan tunai sebesar 5%. Maka jumlah uang yang akan diterima perusahaan pada bulan Februari dari penjualan tunai adalah sebesar Rp 741.000.000 yang diperoleh dari
= ( 3.900.000.000 × 20%) - (3.900.000.000 × 20% × 5%). Pembelian tunai = 2.200.000.000 × 25% × 90% = 495.000.000
Sedangkan berkaitan dengan pembelian bahan baku, perusahaan menetapkan pembayaran selama tiga kali transaksi pembayaran. Karena itu, total nilai pembelian bahan baku yang terjadi di bulan Februari, diperkirakan yang akan dibayar tunai di bulan Februari
adalah sebesar 20% dari total transaksi dikurangi dengan tunai sebesar 10%,
yaitu sebesar = (2.200.000.000 × 25%) - (2.200.000.000 × 10%) = Rp 495.000.000. Penerimaan piutang :
Desember = 3.200.000.000 × 30% = 960.000.000
Januari = 3.200.000.000 × 50% = 1.700.000.000 = 2.660.000.000
Akibat diterapkan penjualan secara kredit, dimana pembayaran dilakukan dalam tiga kali pembayaran, maka berkaitan dengan penyusunan anggaran kas di bulan Februari,
perusahaan akan menerima uang yang berasal dari penjualan di bulan Desember dan Januarin2008. Dari penjualan Desember akan diterima sebanyak 30% dan dari penjualan bulan januari 2009 akan diterima 50%. Jadi total uang yang di terima di bulan janu ari dari piutang adalah Rp 2.660.000.
Pembayaran Utang :
Desember = 1.600.000.000 × 15% = 240.000.000
Januari = 1.800.000.000 × 60% = 1.080.000.000 = 2.660.000.000
Berkaitan dengan pembelian bahan baku yang dilakukan secara kredit, perusahaan merencanakn untuk membayar tiga kali transaksi pembayaran. Maka pembelian di bulan november 2008 harus di bayar bulan januari sebesar 15%dan nilai transaksi pembelian bulan novemeber (termin pembayaran ke 3). Sedangkan transaksi pembelian di bulan Desember harus dibayar di bulan januari sebesar 60% dari nilai transaksi pembelian bulan Desember (termin pembayaran ke 2).
Pada bulan Februari 2009, perusahaan menganggarkan biaya overhead sebesar Rp 75.000.000 sudah termasuk biaya penyusutan aktiva tetap Rp 25.000.000, yang besarnya biaya
anggaran biaya overhead yang mengeluarkan kas sebesar Rp 50.000.000 (75.000.000 – 25.000.000). demikian pula biaya administrasi & umum dianggarkan Rp 210.000.000 biaay penyusutan aktiva tetap Rp 22.000.000. biaya anggaran administrasi & umum yang
mengeluarkan kas Rp 188.000.000 (210.000.000 – 22.000.000).
Dari perkiraan arus kas masuk dan kas keluar selama bulan januari – februari 2009, jumlah yang akan diterima bulan Januari sebesar Rp 5.616.000.000 ditambah saldo kas awal januari Rp 540.000.000, total uang yang siap dipergunakan Rp 6.156.000.000. total pengeluaran selama bulan Januari sebesar Rp 3.723.000.000. saldo kas akhir bulan
Januari=Rp6.156.000.000 – Rp 3.723.000.000 = Rp 2.433.000.000.
Untuk bulan februari 2009, jumlah uang yang akan diterima diperkirakan Rp 6.401.000.000, ditambah saldo kas akhir januari Rp 2.433.000.000, totoal uang yang siap dipergunakan Rp 8.834.000.000. sedangkan total pengeluaran bulan Februari sebesar Rp 4.078.000.000, sehingga saldo kas yang tersisa pada akhir februari Rp 4.756.000.000 (8.834.00.000 – 4.078.000.000).
Ilustrasi 8.3 teknik penyusunan anggaran kas
Pada akhir tahun 2008, manajemen PT. Nusa Gemilang sebuah perusahaan produsen sepatu anak, menyajikan anggaran tahun 2009 sbb:
Anggaran penjualan
Produk Volume Harga Nilai
1A1 20.000 25.000 500.000.000 2B2 40.000 24.000 960.000.000 3C3 60.000 22.000 1.320.000.000 Total 2.780.000.000 Anggaran Produksi Produk Volume penjualan Persediaan Nilai 1/1/2009 31/12/2009 1A1 20.000 2.000 3.500 21.500 2B2 40.000 4.000 6.000 42.000 3C3 60.000 6.000 6.000 59.000
Anggaran kebutuhan bahan
Bahan 1A1 2B2 3C3 Total
Per unit Total Per unit Total Per unit Total
kain 0,5 10.750 0,5 21.000 0,5 29.500 61.250 Plastik 0,4 8.600 0,4 21.000 0,6 35.400 65.000
Karet 0,7 15.050 0,8 33.600 0,9 53.100 101.750 Anggaran Pembeliam Bahan
Bahan Kebutuhan Produksi persediaan Pembelian Nilai 1/1/2009 31/12/2009 volume harga Kain 61.250 2.250 6.000 65.000 2.000 130.000.000 Plastik 65.000 5.000 8.000 68.000 3.000 201.000.000 Karet 101.750 9.000 7.250 100.000 4.000 400.000.000 Total 734.000.000
Anggaran Biaya Tenaga Kerja
Bahan
Jam kerja Tarif per jam
kerja Nilai
Per unit Total
1A1 4 86.000 1.000 86.000.000
2B2 3 126.000 1.000 126.000.000
3C3 2 118.000 1.000 118.000.000
Total 330.000.000
Anggaran Biaya Overhead
Bahan Jam kerja Tarif per jam
kerja Nilai
Per unit Total
1A1 4 86.000 600 51.600.000
2B2 3 126.000 600 75.600.000
3C3 2 118.000 600 70.800.000
Total 198.000.000
Anggaran Biaya Komersial
Jenis Biaya Jumlah Parsial Total
Iklan 64.000.000
gaji dan komisi wiraniaga 124.000.000
Angkut penjualan 48.000.000
#biaya pemasaran 236.000.000
Gaji direksi 120.000.000
Gaji pegawai administrasi 60.000.000 Listrik, air & telepon 36.000.000 Penyusutan aktiva tetap 25.000.000
Total 477.000.000 Beberapa keterangan lain yang berkaitan sbb:
1. Diperkirakan saldo kas pada akhir desember 2008 Rp 1.250.000.000
2. Sebesar 75% dari total nilai penjualan yang dianggarkan diperkirakan akan dapat pembayarannya pada tahun 2009.
3. Sebesar 60% dari nilai total pembelian direncanakan akan dibayar pada tahun 2008 dan sisanya akan dibayar pasa tahun 2009.
4. Di bidang pembiayaan, pada tahun 2009 perusahaan memiliki beberapa rencana sbb: a. Perusahaan merencanakan akan menerbitkan obligasi senilai Rp 500.000.000
berbungan 24% per tahun.
b. Perusahaan merencanakan akan menerbitkan saham baru sebanyak 600.000 lembar dengan nilai nominal Rp 1.000 per lembar. Diperkirakan akan terjual dengan harga 1.500 per lembar.
c. Salah satu Bank BUMN merencanakan akan memberikan kredit sebesar Rp 400.000.000 kepada perusahaan
d. Di tahun 2009 perusahaan merencanakan membayar utang usahanya sebesar Rp 425.000.000 dan membayar utang bank sebesar 600.000.000.
e. Perusahaan merencanakan dapat menagih piutang usahanya kepada para pelanggan sebesar Rp 600.000.000 sepanjang tahun 2009.
5. Berkaitan dnegan aktivitas investasi terdapat beberapa aktivitas yang direncanakan perusahaan sepanjang tahun 2009:
a. Perusahaan merencanakan membeli mesin baru untuk mengganti mesin lama, sebesar Rp 750.000.000. sedangkan mesin lama direncanakan akan dijual dan dapat menghasilkan uang sebesar 200.000.000
b. Perusahaan merencanakan menjual 5 unit kendaraan bak terbuka yang dimilikinya dan diperkirakan akan menghasilkan penerimaan kas sebesar Rp 150.000.000. untuk mengganti kendaraan yang dijual perusahaan merencanakan membeli 5 unit kendaraan bak terbuka yang baru seharga Rp 80.000.000 per unit.
c. Perusahaan merencanakan membeli sebidang tanah dan sekaligus membangun gudang di atasnya. Diperkirakan membutuhkan dana Rp 900.000.000.
6. Di dalam anggaran biaya overhead tersebut terdapat biaya penyusutan aktiva tetap (bangunan pabrik & mesin) Rp 48.000.000.
Keterangan Jumlah
penerimaan pengeluaran
Saldo awal kas 1.250.000.000
Aktivitas operasi:
Penjualan tunai 2.085.000.000
Pembelian tunai 440.400.000
Biaya tenaga kerja 330.000.000
Biaya overhead 198.000.000
Biaya pemasaran 236.000.000
Biaya administrasi & umum 241.000.000
Biaya penyusutan aktiva 73.000.000 Penerimaan piutang 600.000.000
Aktivitas investasi:
Penjualan mobil 150.000.000
Pembelian mobil 400.000.000
Pembelian tanah & bangunan 900.000.000
Penjualan mesin 200.000.000
Pembelian mesin 750.000.000
Aktivitas pembiayaan:
Penerbitan saham baru 900.000.000
Kredit bank 400.000.000
Penerbitan obligasi 500.000.000
Pembayaran utang usaha 425.000.000
Pembayaran utang bank 600.000.000
Jumlah 6.158.000.000 4.520.400.000
Saldo akhir kas 1.637.600.000
Penjualan tunai = Rp 2.780.000.000 x 75% = Rp 2.085.000.000
Pembelian tunai = Rp 734.00.000 x 60% = Rp 440.400.000
Biaya penyusutan aktiva tetap menjadi “sumber penerimaan kas” karena merupakan biaya yang tidak mengeluarkan kas. Biaya penyusutan aktiva = penyusutan aktiva tetap overhead + penyusutan aktiva tetap administrasi & umum = Rp 48.000.000 + Rp 25.000.000. cara lain yaitu dengan mengurangkan biaya overhead dan biaya administrasi dengan biaya
penyusutan aktiva tetap di masing-masing biaya tersebut dan dicantumkan di dalam pengeluaran kas dengan jumlah bersih setelah dikurangi dengan biaya penyusunan aktiva
tetap.
Saham baru yang diterbitkan akan menghasilkan jumlah penerimaan kas sebesar Rp 900.000.000 yang merupakan pengalian dari jumlah saham yang akan diterbitkan 600.000 lembar dengan harga jual saham per lembarnya sebesar Rp 1.500.