• Tidak ada hasil yang ditemukan

ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN SC

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN SC"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

Asuhan

Keperawatan

Pada

Pasien

Scabies

KELOMPOK 1

AMELIA ULFA

REZI FATIMAH

RINI PUSPITA

SARI

(2)

DEFENISI

Skabies adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh infestasi dan

sensitisasi terhadap Sarcoptes scabiei dan produknya (Djuanda,

2007).

Scabies adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh

tungau (mite)

yang mudah menular dari manusia ke manusia, dari hewan ke

manusia atau sebaliknya. Penyebabnya scabies adalah

Sarcoptes

scabiei

(Isa Ma’rufi, Soedjajadi K, Hari B N, 2005).

Skabies adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh Sarcoptes scabiei

yang menyebabkan iritasi kulit. Parasit ini menggali parit parit di

dalam epidermis sehingga menimbulkan gata-gatal dan merusak kulit

penderita (Soedarto, 1992).

Skabies adalah penyakit kulit yang mudah menular dan ditimbulkan

oleh infestasi kutu Sarcoptes scabiei var homini yang membuat

(3)

KLASIFIKASI SCABIES

A. Skabies pada Orang Bersih (Scabies Of Cultivated)

Bentuk ini ditandai dengan lesi berupa papul dan terowongan yang sedikit jumlahnya sehingga sangat sukar ditemukan.

B. Skabies Incognito

Bentuk ini timbul pada scabies yang diobati dengan kortikosteroid sehingga gejala dan tanda klinis membaik, tetapi tungau tetap ada dan penularan masih bisa terjadi. Skabies incognito sering juga menunjukkan gejala klinis yang tidak biasa, distribusi atipik, lesi luas.

C. Scabies Nodular

Pada bentuk ini lesi berupa nodus cokelat kemerahan yang gatal. Nodus biasanya terdapat didaerah tertutup, terutama pada genitalia laki-laki, inguinal dan aksila. Nodus ini timbul sebagai reaksi hipersensetivitas terhadap tungau scabies. Pada nodus yang berumur lebih dari satu bulan tungau jarang

(4)

E. Skabies yang ditularkan melalui hewan.

Di Amerika, sumber utama skabies adalah anjing. Kelainan ini berbeda dengan skabies manusia yaitu tidak terdapat terowongan, tidak menyerang sela jari dan genitalia eksterna. Lesi biasanya terdapat pada daerah dimana orang sering kontak atau memeluk binatang kesayangannya yaitu paha, perut, dada dan lengan. Masa inkubasi lebih pendek dan transmisi lebih mudah. Kelainan ini

bersifat sementara (4–8 minggu) dan dapat sembuh sendiri karena S. Scabiei Var. binatang tidak dapat melanjutkan siklus hidupnya pada manusia.

F. Skabies Norwegia (Krustosa)

Skabies Norwegia atau skabies krustosa ditandai oleh lesi yang luas dengan krusta, skuama generalisata dan hyperkeratosis yang tebal. Tempat predileksi biasanya kulit kepala yang

berambut, telinga bokong, siku, lutut, telapak tangan dan kaki yang dapat disertai distrofi kuku. Berbeda dengan skabies

biasa, rasa gatal pada penderita skabies Norwegia tidak menonjol tetapi bentuk ini sangat menular karena jumlah tungau yang menginfestasi sangat banyak (ribuan).Skabies Norwegia terjadi akibat defisiensi imunologik sehingga sistem imun tubuh gagal membatasi proliferasi tungau dapat

(5)

G.

Skabies pada bayi dan anak

Lesi skabies pada anak dapat mengenai seluruh

tubuh, termasuk seluruh kepala, leher, telapak

tangan, telapak kaki, dan sering terjadi infeksi

sekunder berupa impetigo, ektima sehingga

terowongan jarang ditemukan. Pada bayi, lesi di

muka. (Harahap. M, 2000).

H.

Skabies terbaring ditempat tidur (Bed Ridden)

Penderita penyakit kronis dan orang tua yang terpaksa harus tinggal

ditempat tidur dapat menderita skabies yang lesinya terbatas.

(6)

ETIOLOGI

Sarcoptes scabiei merupakan tungau kecil yang berbentuk bulat lonjong dan

bagian ventral datar. Tungau betina panjangnya 300-450 mikron, sedangkan tungau

jantan lebih kecil, kurang lebih setengahnya. Bentuk dewasa mempunyai 4 pasang

kaki dan bergerak dengan kecepatan 2,5 cm per menit di permukan kulit (Orkin,

1986).

(7)

Di dalam terowongan ini tungau betina akan tinggal selama hidupnya yaitu kurang lebih 30 hari dan bertelur sebanyak 2-3 butir telur sehari. Telur akan menetas

setelah 3-4 hari menjadi larva yang akan keluar ke permukaan kulit untuk kemudian masuk kulit lagi dengan menggali terowongan biasanya sekitar folikel rambut untuk melindungi dirinya dan mendapatkan makanan. Setelah beberapa hari, menjadi bentuk deawas melalui bentuk nimfa. Waktu yang diperlukan dari telur hingga bentuk dewasa ialah 10-14 hari (Melanby, 1977).

Kebiasaan Hidup Tempat yang paling disukai oleh kutu betina adalah bagian kulit yang tipis dan lembab, yaitu daerah sekitar sela jari tangan, siku, pergelangan tangan, bahu dan daerah kemaluan. Pada bayi yang memeliki kulit serba tipis,

telapak tangan, kaki, muka dan kulit kepala sering diserang kutu tersebut.

Tungau jantan mempunyai masa hidup yang lebih pendek dari pada tungau betina, dan mempunyai peran yang kecil pada patogenesis penyakit. Biasanya hanya

hidup dipermukaan kulit dan akan mati setelah membuahi tungau betina.

Tungau akan mati pada suhu sedang (moderate temperatur). Pada suhu 50 oCelcius di luar hospes, baik pada udara kering maupun lembab, tungau akan mati dalam 10 menit. Pada suhu 25 oCelcius tungau bertahan hidup selama 3 hari pada

(8)

Seluruh siklus hidupnya mulai dari telur sampai bentuk

dewasa memerlukan waktu antara 8-12 hari. Skabies umumnya

menyerang bagian lipatan tubuh. Gejala gatal-gatal, menyerang pada

bagian kulit dimalam hari. Penyakit skabies, disebabkan faktor

kebersihan yang kurang dipelihara secara baik. Alat tidur berupa

kasur, sprei, bantal, tempat tidur dan kondisi kamar yang pengab,

dapat memicu terjadinya gatal-gatal (Siswono, 2005).

Penyakit gatal-gatal ini mudah menyerang siapapun yang

jarang mandi. Karena itu, jika ingin menghindar dari serangan

penyakit gatal-gatal, maka harus menjaga kebersihan. Bahkan skabies

dapat menjangkit siapa saja yang bersentuhan tubuh dengan

penderita(Siswono, 2005).

Skabies sering dikaitkan sebagai penyakitnya anak pesantren

alasannya karena anak pesantren suka/gemar bertukar, pinjam

(9)

CARA PENULARAN

1. Kontak langsung (kontak dengan kulit), misalnya berjabat tangan, tidur bersama dan hubungan seksual.

2. Kontak tak langsung (melalui benda), misalnya pakaian, handuk, sprei, bantal, dan lain – lain.

Penyakit ini sangat erat kaitannya dengan kebersihan perseorangan dan lingkungan, atau apabila banyak orang yang tinggal secara bersama-sama

disatu tempat yang relative sempit. Apabila tingkat kesadaran yang dimiliki oleh banyak kalangan masyarakat masih cukup rendah, derajat keterlibatan

penduduk dalam melayani kebutuhan akan kesehatan yang masih kurang,

kurangnya pemantauan kesehatan oleh pemerintah, faktor lingkungan terutama masalah penyediaan air bersih, serta kegagalan pelaksanaan program

kesehatan yang masih sering kita jumpai, akan menambah panjang permasalahan kesehatan lingkungan yang telah ada (Benneth, 1997).

(10)

Faktor Yang Mempengaruhi Terjadinya Scabies

Banyak faktor yang menunjang

perkembangan penyakit ini, antara lain sosial

ekonomi yang rendah, hygiene yang buruk,

hubungan seksual dengan berganti-ganti

pasangan, perkembangan demografis serta

(11)

PATOFISIOLOGI

Kutu scabies dapat menyebabakan gejala transien pada manusia, tetapi mereka bukan penyebab infestasi persisten. Cara penularan yang paliang efesien adalah melalui kontak langsuang dan lama dengan seorang individu yang terinfeksi. Kutu scabies dapat bertahan hinga tiga hari pada kulit manusia sehinga media seperti tempat tidur atau pakayan merupakan sumber alternatif untuk terjadinya suatu penularan.

Siklus hidup dari kutu berlangsung 30 hari dan di habiskan dalam epidermis manusia. Setelah melakukan kopulasi, kutu jantan akan mati dan kutu betina

akan membuat liang kedalam lapisan kulit dan meletakkan total 60-90 telur. Telur yang menetas membutuhkan 10 hari untuk menjadi larva dan kutu biasa. Kurang dari 10% dari telur yang dapat menghasilkankutu biasa.

Kutu skabies kemudian bergerak melalui lapisan atas kulit dengan mengeluarkan protease yang mendegradasi stratum korneum. Kotoran yang tertingal saat

mereka melakukan perjalanan melalui epidermis, menciptakan kondisi klinis lesi yang diakui sebagai liang.

Populasi pasien tertentu dapat rentan terhadap penyakit akabies, termasuk pasien dengan gangguan imunodefisiensi primer dan penurunan respon imun sekunder terhadap terapi obat, dan gizi buruk. Kondisi lainnya adalah gangguan motorik akibat kerusakaan saraf yang menyebabkan ketidak mampuan untuk mengaruk dalam menanggapi pruritus sehinga me nonaktifkan utilitas mengaruk untuk menghilangkan kutu pada epidermis dan menghancurkan liang yang

(12)

MANIFESTASI KLINIS

Gejala yang dapat ditimbulkan pada penyakit Scabies adalah gatal pada malam hari karena aktivitas tungau yang lebih lembab dan panas. Bintik-bintik yang panas yang menonjol berwarna kemerah-merahan dan bernanah jika terinfeksi. Adanya terowongan pada tempat predileksi yang berwarna putih atau

keabu-abuan,terbentuk impetigo dan purunkulosis, ditemukannya papul, vesikel, urtika. Pada daerah garukan dapat timbul erosi, ekskresi, krusta dan infeksi sekunder.

Gatal pada malam hari

Menyerang bagian tubuh secara berkelompok

 Tempat predileksi : stratum korneum yang tipis, misalnya sela-sela jari tangan – kaki, pergelangan tangan kaki, telapak tangan kaki, setiap

lipatan tubuh, bokong, genitalia.

(13)

2 dari 4 tanda cardinal, yaitu sebagai berikut :

1) Pruritus noktuma (gatal pada malam hari) karena aktivitas tungau lebih tinggi pada suhu

yang lembab dari pada panas.

2) Umumnya ditemukan pada sekelompok manusia, misalnya mengenai seluruh

anggota keluarga.

3) Adanya terowongan (kunikulus) pada tempat-tempat predileksi yang berwarna putih atau

keabu-abuan, berbentuk garis lurus atau berkelok, rata-rata panjang 1 cm, pada ujung menjadi polimorfi (pustul, ekskoriasi). Tempat predileksi biasanya daerah dengan stratum korneum tipis, yaitu sela-sela jari tangan, pergelangan tangan bagian volar, siku bagian luar, lipat ketiak bagian depan, areola mammae dan lipat glutea, umbilicus, bokong, genitalia eksterna, dan perut bagian bawah. Pada bayi dapat menyerang bagian telapak tangan dan telapak kaki bahkan seluruh permukaan kulit. Pada remaja dan orang dewasa dapat timbul pada kulit kepala dan wajah.

4) Menemukan tungau merupakan hal yang paling diagnostk. Dapat ditemukan satu atau

lebih stadium hidup tungau ini. Pada pasien yang selalu menjaga hygiene, lesi yang timbul hanya sedikit sehingga diagnosis kadang kala sulit ditegakkan. Jika penyakit berlangsung lama, dapat timbul likenifikasi, impetigo, dan furunkulosis.

 

(14)

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Diagnosa skabies perlu dipertimbangkan apabila ditemukan riwayat gatal, terutama pada malam hari, mungkin juga ditemukan pada anggauta keluarga yang lain, dan terdapatanya lesi polimorf terutama pada tempat predileksi. Diagnosis pasti ditegakkan dengan

ditemukannya tungau dengan pemeriksaan mikroskop, yang dapat dilakukan dengan berbagi cara yaitu:

1. Kerokan kulit

Papul atau kanalikuli yang utuh ditetesi minyak mineral atau KOH 10% lalu dilakukan kerokan dengan menggunakan scalpel steril yang bertujuan untuk mengangkat atap papula atau kanalikuli. Bahan penelitian diletakkan di gelas objek dan ditutup dengan kaca penutup lalu diperiksa dibawah mikroskop. Pada skabies klasik, sering tidak

dijumpai tungau karena sedikitnya jumlah tungau. Kegagalan untuk menemukan tungau tidak dapat menyingkirkan diagnosis scabies

2. Mengambil tungau dengan jarum

Bila menemukan terowongan, jarum suntik yang runcing ditusukkan ke dalam

terowongan yang utuh dan digerakkan secara tangensial ke ujung lainnya kemudian dikeluarkan. Bila positif, tungau terlihat pada ujung jarum sebagai parasit yang sangat kecil dan transparan. Cara ini mudah dilakukan tetapi perlu keahlian tinggi.

3. Tes tinta pada terowongan ( Burrow ink test )

Identifikasi terowongan bisa dibantu dengan cara mewarnai daerah lesi dengan tinta warna hitam. Papul skabies dilapisi dengan tinta cina, dibiarkan selama 20-30 menit. Setelah tinta tersebut dibersihkan dengan kapas alkohol, terowongan tersebut akan terlihat lebih gelap dibanding kulit disekitarnya, karena akumulasi tinta dalam

(15)

4. Membuat biopsi irisan ( Epidermal shave biopsi )

Diagnosis pati dapat melalui identifikasi tungau, telur atau skibala melalui mikroskopik. Ini dilakukan dengan cara menjepit lesi dengan ibu jari dan telunjuk kemudian diiris tipis, dan dilakukan irisan superficial secara

menggunakan pisau dan berhati-hati melakukannya agar tidak berdarah. Kerokan tersebut kemudian diletakkan di atas kaca objek dan ditetesi dengan minyak mineral yang kemudian diperiksa dibawah mikroskop. tampak proses inflamasi ringan serta edema stratum granulosum dan sedikit infiltrasi perivaskular.

5. Uji tetrasiklin

Pada lesi dioleskan salep tetrasiklin yang akan masuk ke dalam kanalikuli. Setelah dibersihkan dengan menggunakan sinar ultraviolet dari lampu Wood, tetrasiklin tersebut akan memberikan fluoresensi kuning keemasan pada kanalikuli.

(16)

PENATALAKSANAAN

PENATALAKSANAAN MEDIS

Jenis obat topikal:

a)Belerang endap (sulfur presipitatum)

4-20 % dalam bentuk salep atau krim. Pada bayi dan orang dewasa sulfur presipitatum 5% dalam minyak sangat aman efektif. Kekurangannya ialah

pemakaian tidak boleh kurang dari tiga hari karena tidak efektif terhadap stadium telur, berbau, mengotori pakaian, dan dapat menimbulkan iritasi.

b)Emulsi benzil-benzoate

20-25 % efektif terhadap semua stadium, diberikan setiap malam selama 3 hari. Obat ini sulit diperoleh, sering memberi iritasi, dan kadang-kadang semakin gatal setelah dipakai.

c)Gama benzena heksaklorida (gameksan=gammexane)

1 % dalam bentuk krim atau losio tidak berbau dan tidak berwarna, termasuk obat pilihan karena efektif terhadap semua stdium, mudah digunakan, dan jarang

memberi iritasi. Pemberiannya hanya cukupt sekali setiap 8 jam. Jika masih ada gejala ulangi seminggu kemudian. Pengguanaan yang berlebihan dapat

menimbulkan efek pada sistem saraf pusat. Pada bayi dan anak-anak jika

(17)

d)

Benzilbenzoat (krotamiton)

Tersedia 10 % dan 25% dalam krim atau losio mempunyai dua efek

sebagai antiskabies dan antigatal. Harus dijauhkan dari mata, mulut,

dan uretra. Krim (eurax) hanya efektif pada 50-60 % pasien.

Digunakan selama 2 malam beruturut-turut dan dibersihkan setelah

24 jam pemakaian terakhir, kemudian digunakan lagi 1 minggu

kemudian. Obat ini disapukan ke badan dari leher ke bawah.

Penggunaan berlebihan dapat menyebabkan iritasi. Bila digunakan

untuk bayi dan anak-anak harus di tambahkan air 2-3 bagian.

e)

Permethrin

Dalam bentuk krim 5 % sebagai dosis tunggal. Pengguanaanya

selama 8-12 jam dan kemudian dicuci bersih-bersih. Merupakan obat

yang paling efektif dan aman karena sangat mematikan untuk parasit

S. Scabiei dan memiliki toksisitas rendah pada manusia. Pengobatan

pada skabies krustosa sama dengan skabies klasik, hanya perlu

(18)

PENATALAKSANAAN KEPERAWATAN

Mencuci bersih, bahkan sebagian ahli menganjurkan dengan cara

direbus, handuk, seprai maupun baju penderita skabies, kemudian

menjemurnya hingga kering.

Menghindari pemakaian baju, handuk, seprai secara bersama-sama.

Mengobati seluruh anggota keluarga, atau masyarakat yang

terinfeksi untuk memutuskan rantai penularan.

Mandi dengan air hangat dan sabun untuk menghilangkan sisa-sisa

kulit yang mengelupas dan kemudian kulit dibiarkan kering.

Gunakan pakaian dan sprei yang bersih, semua perangkat tidur,

handuk dan pakaian yang habis dipakai harus dicuci dengan air

yang sangat panas kalau perlu direbus dan dikeringkan dengan alat

pengering panas.

(19)

KOMPLIKASI

Bila skabies tidak diobati selama beberapa minggu atau bulan, dapat timbul dermatitis akibat garukan. Erupsi dapat berbentuk impetigo, ektima, sellulitis, limfangitis, dan furunkel.Infeksi bakteri pada bayi dan anak kecil yang diserang scabies dapat menimbulkan komplikasi pada ginjal. Dermatitis iritan dapat timbul karena penggunaan preparat anti skabies yang berlebihan, baik pada terapi awal ataupun pemakaian yang terlalu sering.

Dermatitis iritan dapat timbul karena penggunaan preparat anti skabies yang berlebihan, baik pada terapi awal atau dari pemakaian yang terlalu sering. Salep sulfur, dengan konsentrasi 15% dapat menyebabkan dermatitis bila

digunakan terus menerus selama beberapa hari pada kulit yang tipis.

Benzilbenzoat juga dapat menyebabkan iritasi bila digunakan 2 kali sehari selama beberapa hari, terutama di sekitar genetalia pria. Gamma benzena heksaklorida sudah diketahui menyebabkan dermatitis iritan bila digunakan secara berlebihan.selain itu dapat terjadi sebagai berikut :

1.

Urtikaria

Urtikaria adalah reaksi dari pembuluh darah berupa erupsi pada kulit yang berbatas tegas dan menimbul (bentol), berwarna merah, memutih bila ditekan, dan disertai rasa gatal.Urtikaria dapat berlangsung secara akut,

(20)

2. Infeksi sekunder

3. Folikulitis

Folikulitis adalah peradangan pada selubung akar rambut (folikel). Pada kulit yang terkena akan timbul ruam, kemerahan dan rasa gatal. Di sekitar folikel rambut tampak beruntus-beruntus kecil berisi cairan yang bisa pecah lalu mengering dan membentuk keropeng.

4. Furunkel

Furunkel (bisul) adalah infeksi kulit yang meliputi seluruh folikel rambut dan jaringan subkutaneus di sekitarnya.Paling sering ditemukan di daerah leher, payudara, wajah dan bokong.Akan terasa sangat nyeri jika timbul di sekitar

hidung atau telinga atau pada jari-jari tangan.Furunkel berawal sebagai benjolan keras bewarna merah yang mengandung nanah. Lalu benjolan ini akan berfluktasi dan ditengahnya menjadi putih atau kuning (membentuk pustula). Bisul bisa

pecah spontan atau mengeluarkan nanahnya, kadang mengandung sedikit darah.

5. Infiltrat

6. Eksema infantum

Eksema atau Dermatitis atopik atau peradangan kronik kulit yang kering dan gatal yang umumnya dimulai pada awal masa kanak-kanak.Eksema dapat

(21)

ASUHAN KEPERAWATAN ASUHAN KEPERAWATAN TEORITIS

 

A. PENGKAJIAN

1. Identitas Pasien

Nama

:

Jenis Kelamin

:

Usia

:

Tanggal Lahir

:

Alamat

:

Pekerjaan

:

Status perkawinan :

Tanggal masuk RS :

(22)

RIWAYAT KESEHATAN

Keluhan utama

Keluhan utama Pada pasien scabies biasannya terdapat lesi dikulit

dan merasakan gatal terutama pada malam hari, gatal pada malam

hari karena aktivitas tungau yang lebih pada tempat yang lembab

dan panas. Ada nya bintik-bintik yang terasa panas yang menonjol

berwarna kemerah-merahan dan bernanah jika terinfeksi. Adanya

terowongan pada tempat predileksi yang berwarna putih atau

keabu-abuan, terbentuk impetigo dan purunkulosis, ditemukannya

papul, vesikel, urtika. Pada daerah garukan dapat timbul erosi,

ekskresi, krusta dan infeksi sekunder. Pada anak penderita scabies

biasanya terdapat lesi dikulit di seluruh tubuh terutama pada kulit

yang tipis seperti kulit kepala, wajah, leher, telepak tangan dan

kaki. Anak juga merasakan gatal terutama pada malam hari karena

S.scabiei bekerja membuat terowongan pada malam hari dan

(23)

Riwayat Kesehatan Sekarang

Pasien biasanya mulai merasakan gatal yang memanas dan kemudian menjadi edema karena garukan akibat rasa gatal yang sangat hebat sehingga pasien selalu menggaruk yang menyebabkan timbulnya rasa nyeri pada bagian bekas garukan. Gatal biasanya dirasakan pada malam hari yang menyebabkan pasien merasa gelisah. Biasanya pasien terlihat letih dan lesu serta tidak bersemangat. Scabies biasanya banyak menyerang bagian tubuh dengan stratum korneum yang tipis, misalnya sela-sela jari tangan – kaki, pergelangan tangan kaki, telapak tangan kaki, setiap lipatan tubuh, bokong, genitalia. Biasanya adanya terowongan

(kunikulus) pada tempat predileksi yang berwarna putih keabu-abuan, bentuk garis lurus atau berkelok-kelok, panjang 1 cm dengan ujung terowongan ditemukan

papul atau vesikula. Ada nya bintik-bintik yang terasa panas yang menonjol berwarna kemerah-merahan dan bernanah jika terinfeksi.

Riwayat Kesehatan Sebelumnya

Biasanya pasien pernah memiliki riwayat alergi atau pernah menderita penyakit scabies sebelumnya. Riwayat tinggal di tempat yang kotor dan lembab, dan riwayat tinggal bersama pasien yang pernah menderita scabies

sebelumnya.Riwayat pasien pernah bergonta ganti pakaian dengan orang lain,dan juga pasien suka memakai baju secara bersama.

Riwayat Kesehatan Keluarga

Scabies merupakan penyakit menular, sehingga apabila ada anggota keluarga yang terkena scabies akan menularkan ke anggota keluarga yang lain.

(24)

PEMERIKSAAN FISIK

Pengkajian Persistem

Keadaan Umum : Biasanya baik

Tingkat kesadaran : Biasanya Composmentis

Tanda – tanda vital : Biasanya normal dan terkadang bisa naik

Sistem Integumen

Adanya terowongan (kunikulus) pada tempat-tempat predileksi yang berwarna putih atau keabu-abuan, berbentuk garis lurus atau berkelok, rata-rata panjang 1cm, pada ujung terowongan itu ditemukan papul atau vesikel. Jika timbul infeksi sekunder ruam kulitnya menjadi polimorf (pustul, ekskoriosi dan lain-lain).

Menemukan tungau, dengan membuat kerokan kulit pada daerah yang berwarna kemerahan dan terasa gatal. Kerokan yang dilakukan agak dalam hingga kulit

mengeluarkan darah karena sarcoptes betina bermukim agak dalam dikulit. Dapat ditemukan satu atau lebih stadium hidup tungau ini.  

Kepala : inspeksi:Kadang ditemukan bula Dada: inspeksi:Kadang ditemukan bula

Punggung : inpeksi:Kadang ditemukan bula dan luka decubitus Ekstremitas : inspeksi:Kadang ditemukan bula dan luka dekubitus

(25)

POLA KESEHATAN

1. Pola Latihan / Aktivitas

Pasien yang terkena scabies akan menjadi malas melakukan kegiatan sehari-hari seperti mandi, makan, bermain, dll karena anak focus terhadap rasa gatal dan nyeri yang dirasakan

2. Pola Istirahat Tidur

Pada pasien scabies terjadi gangguan pola tidur akibat gatal yang hebat pada malam hari.

3. Pola Persepsi Kognitif

Pada pasien scabies tidak terjadi gangguan terhadap pola kognitif perceptualny

4. Pola Persepsi Diri

Pada pasien yang terkena scabies akan menjadi kurang percaya diri dan malu akibat gatal-gatal, kulit bintik-bintik dan mengelupas sehingga pasien lebih banyak menyendiri dan menunduk serta menarik diri dari kehidupan sosial. Pasien biasanya tidak mau berinteraksi dengan orang lain.

5. Pola Koping dan Toleransi stress

Kehilangan atau perubahan yang terjadi  pada penderita scabies adalah pasien malas untuk

melakukan aktivitas sehari-hari. Sehingga masalah utama yang terjadi selama pasien sakit, pasien selalu merasa gatal, dan pasien menjadi malas untuk bermain, bersosialisasi.

6. Pola Hubungan Peran

Pada anak yang terkena scabies membutuhkan dukungan dari orang tua atau orang terdekat karena kebanyakan penderita scabies kepercayaan dirinya kurang akibat dari adanya gatal-gatal, kulit bintik-bintik dan mengelupas. Dukungan dari orang tua akan meningkatkan kepercayaan diri anak dan anak dapat cepat sembuh.

7. Pola Keyakinan

(26)

PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

1. Kerokan kulit

Papul atau kanalikuli yang utuh ditetesi minyak mineral atau KOH 10% lalu dilakukan kerokan dengan menggunakan scalpel steril yang bertujuan untuk mengangkat atap papula atau kanalikuli. Bahan penelitian diletakkan di gelas objek dan ditutup dengan kaca penutup lalu diperiksa dibawah mikroskop. Pada skabies klasik, sering tidak dijumpai tungau karena sedikitnya jumlah tungau. Kegagalan untuk menemukan tungau tidak dapat menyingkirkan diagnosis skabies

2. Mengambil tungau dengan jarum

Bila menemukan terowongan, jarum suntik yang runcing ditusukkan ke dalam terowongan yang utuh dan digerakkan secara tangensial ke ujung lainnya kemudian dikeluarkan. Bila positif, tungau terlihat pada ujung jarum sebagai parasit yang sangat kecil dan transparan. Cara ini mudah dilakukan tetapi perlu keahlian tinggi.

3.Tes tinta pada terowongan ( Burrow ink test )

(27)

4.

Membuat biopsi irisan ( Epidermal shave biopsi )

Diagnosis pati dapat melalui identifikasi tungau, telur atau skibala

melalui mikroskopik. Ini dilakukan dengan cara menjepit lesi dengan

ibu jari dan telunjuk kemudian diiris tipis, dan dilakukan irisan

superficial secara menggunakan pisau dan berhati-hati

melakukannya agar tidak berdarah. Kerokan tersebut kemudian

diletakkan di atas kaca objek dan ditetesi dengan minyak mineral

yang kemudian diperiksa dibawah mikroskop. tampak proses

inflamasi ringan serta edema stratum granulosum dan sedikit

infiltrasi perivaskular.

5.

Uji tetrasiklin

Pada lesi dioleskan salep tetrasiklin yang akan masuk ke dalam

(28)

ANALISA DATA

N

o

Analisa Data

Etiologi

Masalah

1.

Ds:

pasien mengeluh kulit nya

memerah dan terdapat

edema

pasien mengeluh merasakan

gatal pada bagian sela-sela

jari tangan – kaki,

pergelangan tangan kaki,

telapak tangan kaki, setiap

lipatan tubuh, bokong,

genitalia

pasien mengeluh banyak

terdapat ruam-ruam pada

kulit

pasien mengeluh terdapat

nanah pada bagian kulit

yang sakit

(29)

Do:

- kulit pasien tampak memerah dan terdapat ruam serta lesi dan nanah - tampak ada

terowongan-terowongan pada kulit pasien

- pada pemeriksaan penunjang di dapatkan

Kerokan kulit

sering tidak dijumpai tungau karena sedikitnya jumlah tungau.

Kegagalan untuk menemukan

tungau tidak dapat menyingkirkan diagnosis skabies

Mengambil tungau dengan jarum Bila positif, tungau terlihat pada ujung jarum sebagai parasit yang sangat kecil dan transparan.

Tes tinta pada terowongan ( Burrow ink test )

Tes akan dinyatakan positif bila terbentuk gambaran kanikula yang khas berupa garis menyerupai

bentuk zig-zag.

Membuat biopsi irisan ( Epidermal shave biopsi )

tampak proses inflamasi ringan serta edema stratum granulosum dan sedikit infiltrasi perivaskular. tetrasiklin tersebut akan

(30)

2. Ds:

- pasien mengeluh tidak

mengetahui penyakit

yang terjadi

- pasien mengeluh

kebingungan

- pasien mengeluh tidak

tahu tentang kebersihan

berpakaian

Do:

- pasien terlihat kurang

rapi

- pasien terlihat agak

kotor dan kusam

- Pasien tampak terlihat

kebingungan

Keterlambatan informasi

(31)

3. Ds:

-pasien mengeluh tidak

nyaman dengan kulit nya

pasien mengeluh adanya

rasa perih akibat bekas

garukan pada bagian

yang gatal

pasien mengeluh tidak

merasa nyaman akibat

gatal yang dirasakan

pasien mengeluh rasanya

hanya ingin untuk

menggaruk kulitnya yang

gatal

Do:

pasien terlihat tidak

nayaman dengan

keadaanya

pasien terlihat sering

menggaruk dan

memegang bagian yang

gatal

kulit pasien terlihat

memerah akibat garukan

(32)

DIAGNOSA KEPERAWATAN

1)

Gangguan integritas kulit b/d infeksi tungau

2)

Difesiensi pengetahuan b/d keterlambatan informsi

(33)

INTERVENSI KEPERAWATAN

N O

Diagnosa keperawatan

Noc (tujuan dan kriteria hasil)

Intervensi (NIC)

1 Gangguan

integritas kulit

b/d infeksi

tungau  

Tujuan :

Setelah dilakukan tindakan

asuhan keperawatan

diharapkan lapisan kulit klien terlihat normal

 

Kriteria Hasil :

1.Integritas kulit yang bak dapat dipetahankan (sensasi, elastisitas, temperatur)

2.Tidak ada luka atau lesi pada kulit

3.Mampu melindungi kulit dan mempertahankan

kelembapan kulit serta

perawatan alami

4.Perfusi jaringan baik  

1.Anjurkan pasien menggunakan pakaian yang longgar

2.Jaga kebersihan kulit agar tetap bersih dan kering

3.Monitor kulit akan adanya kemerahan

4.Mandikan pasien dengan air hangat dan sabun

5.Kobalorasi dengan dokter untuk

pemberian obat preparat

(34)

2 Defisiensi pengetahuan  

Tujuan :

Setelah dilakukan tindakan asuhan keperawatan diharapkan klien tidak kurangnya pengetahuan dalam menghadapi penyakitnya

Kriteria hasil:

1.pasien dan keluarga menyatakan pemahaman tentang

penykit,kondisi,prognosis dan program pengobatan

2.pasien dan keluarga mampu melaksanakan prosedur yang dijelaskan secra benar

3.pasien dan keluarga mampu menjelaskan kembali apa yang dijelaskan perawat/tim kesehatan lainnya

1.jelaskan patofisiologi dari penyakit dan bagaimana hubungan dengan anatomi dan fisiologi dengan cara tepat

2.gambarkab tanda dan gejala yang bisa muncul pada penyakit dengan cara yang tepat 3.sediakan informasi pada pasien tentang kondisi dengan cara yang tepat

4.diskusikan perubahan gaya hidup yang mungkin diperlukan untuk mencegah komplikasi

 

3 Gangguan rasa nyaman b/d bekas garukan  

Tujuan: setelah dilakukan asuhan keperawatan pasien dapat

merasakan nyaman Kriteri hasil:

1.Mampu mengontrol kecemasan 2.Status lingkungan yang

nyaman

3.Agresi pengendalian diri

1.Gunakan pendekatan yang menengkan

2.Nyatakan dengan jelas harapan terhadap pelaku pasien

3.Dorong pasien untuk mengungkapkan perasaan 4.Instruksikan pasien untuk menggunakan teknik relaksasi

Referensi

Dokumen terkait

Keluhan gangguan pada kulit adalah rasa gatal-gatal (saat pagi, siang, malam, ataupun sepanjang hari), muncul bintik-bintik merah/ bentol-bentol/ bula-bula yang

Sitoskopi merupakan pemeriksaan gold standart untuk menentukan lokasi lesi dan mengambil biopsi yang sangat diperlukan untuk penatalaksanaan kasus lebih

Seorang lelaki, Didit (20 tahun), diduga menderita infeksi bakteri patogenik dengan keluhan pyrexia, rubor, dolor, dan sinus pada tungkai bawah. 2 tahun yang

Hal ini didasarkan pada karsinoma serviks berasal lebih banyak dari lesi prekursornya yang berhubungan dengan infeksi HPV onkogenik dari hubungan seksual yang

%erusakan intergritas !aringan berhubungan dengan iritan toksin b akteri anthra> ditandai dengan terdapat lesi kulit primer yang tidak nyeri dan papula yang gatal, &esikel

Tanda kardinal skabies adalah (1) gatal terutama malam hari, (2) ditemukan lesi kulit yang khas pada tempat predileksi, (3) adanya riwayat anggota keluarga yang menderita

6erdasarkan uraian yang telah dipaparkan pada 646 sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa scabies adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh tungau Sarcoptes

Keesokan paginya pasien merasa semakin gatal dan terasa sedikit perih, gatal-gatal yang dirasa tidak hanya pada ketiaknya, pasien juga merasakan keluhan yang sama pada lengan kanan dan