• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Praktikum Teknologi Pengolahan P (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Laporan Praktikum Teknologi Pengolahan P (1)"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTIKUM

TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN

TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL PERKEBUNAN

PENGOLAHAN MINYAK KELAPA

(Cocos nucifera L.

)

Oleh :

Nama : Sarah R Putri

NRP : 113020173

Kelompok : G

Meja : 3 (Tiga)

Tanggal Praktikum : 14 Maret 2015 Asisten : Asri Nisa Sakinah

LABORATORIUM TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS PASUNDAN

(2)

I PENDAHULUAN

Bab ini akan menguraikan mengenai : (1) Latar Belakang Percobaan (2)

TujuanPercobaan, dan (3) Prinsip Percobaan.

1.1 Latar Belakang Percobaan

Minyak adalah istilah umum untuk semua cairan organik yang

tidak larut/bercampur dalam air (hidrofobik) tetapi larut dalam pelarut organik. Ada

sifat tambahan lain yang dikenal awam: terasa licin apabila dipegang. Dalam arti

sempit, kata 'minyak' biasanya mengacu ke minyak bumi (petroleum) atau produk

olahannya: minyak tanah (kerosena). Namun, kata ini sebenarnya berlaku luas, baik

untuk minyak sebagai bagian dari menu makanan (misalnya minyak goreng), sebagai

bahan bakar (misalnya minyak tanah), sebagai pelumas (misalnya minyak rem),

sebagai medium pemindahan energi, maupun sebagai wangi-wangian (misalnya

minyak nilam).

Minyak adalah salah satu kelompok yang termasuk pada golongan lipid, yaitu

senyawa organik yang terdapat di alam serta tidak larut dalam air, tetapi larut dalam

pelarut organik non-polar, misalnya dietil eter (C2H5OC2H5), Kloroform (CHCl3),

benzena dan hidrokarbon lainnya yang polaritasnya sama.

Minyak merupakan senyawaan trigliserida atau triasgliserol, yang berarti

(3)

minyak adalah asam karboksilat dan gliserol. Asam karboksilat ini juga disebut asam

lemak yang mempunyai rantai hidrokarbon yang panjang dan tidak bercabang

(Anonim, 2015).

Kelapa (Cocos nucifera) adalah anggota tunggal dalam marga Cocos dari suku

aren-arenan atau Arecaceae. Tumbuhan ini dimanfaatkan hampir semua bagiannya

oleh manusia sehingga dianggap sebagai tumbuhan serbaguna, terutama bagi

masyarakat pesisir. Kelapa juga adalah sebutan untuk buah yang dihasilkan tumbuhan

ini (Anonim, 2015).

Tanaman kelapa sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia sehari-hari. Tidak

hanya buahnya, tetapi seluruh bagian tanaman mulai dari akar, batang sampai ke

pucuk tanaman dapat dimanfaatkan. Tanaman kelapa juga dapat memberi sumbangan

yang besar bagi perekonomian rakyat dan negara (Warisno, 2003).

1.2 Tujuan Percobaan

Tujuan percobaan pembuatan minyak adalah untuk untuk diversifikasi olahan

kelapa, menaikan nilai ekonomis, mengetahui pengolahan minyak.

1.3 Prinsip Percobaan

Prinsip percobaan pembuatan minyak proses pemasakan sebagai emulsi

minya/lemak terganggu dan protein dapat digumpalkan, sehingga dipisahkan dengan

(4)

II BAHAN, ALAT, DAN METODE PERCOBAAN

Bab ini menguraikan mengenai: (1) Bahan Percobaan yang Digunakan, (2) Alat

Percobaan yang Digunakan dan (3) Metode Percobaan

2.1. Bahan Percobaan yang Digunakan

Bahan-bahan yang digunakan dalam percobaan ini antara lain santan dan asam

asetat glacial (food grade).

2.2. Alat Percobaan yang Digunakan

Alat-alat yang digunkan dalam percobaan ini antara lain kompor, wajan,

spatula, sendok, pipet tetes, dan saringan.

2.3. Metode Percobaan

Santan Penambahan

Asam dan Pengendapan

Pemanasan dan Pemisahan

Penyaringan

minyak

(5)
(6)

III HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini menguraikan mengenai (1) Hasil Percobaan dan (2) Pembahasan

3.1. Hasil Pengamatan

Berdasarkan pengamatan terhadap pembuatan minyak kelapa yang telah

dilakukan maka diperoleh hasil pengamatan yang dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 1. Hasil Pengamatan Pembuatan Minyak Kelapa No

. Analisa Hasil

1. Nama Produk Minyak

2. Basis 500 gram

3. Bahan Utama Kirm santan

4. Bahan Tambahan Asam asetat glasial 5. Berat Produk 125,7 gram

7. % Produk 25,14%

(7)

3.2. Pembahasan

Berdasarkan hasil percobaan pembuatan minyak dapat diketahui berat produk

minyak 125,7 gram dari basis 500 gram dengan %produk sebesar 25,14%, bahan

utama pembuatannya adalah krim santan dan bahan tambahannya adalah asam asetat

glasial, sifat organoleptik dari minyak dari segi warnanya bening kekuningan, rasa

tidak ada, aroma khas kelapa, tekstur licin, kental, dan lengket, dan kenampakkan

menarik.

Pada pembuatan minyak terdapat proses penambahan asam, pemisahan,

pemanasan, dan penyaringan.

Bahan utama yang digunakan adalah jenis kelapa yang sudah tua. Dipilih kelapa

yang sudah tua karena kelapa tua biasanya banyak mengandung lemak sehingga bisa

menghasilkan minyak kelapa yang banyak. Semakin tua umur kelapa maka akan

semakin banyak lemak yang dihasilkan. Dan sebaliknya semakin muda umur kelapa

maka minyak yang dihasilkan akan sedikit karena kandungan lemak yang sedikit.

Penambahan asam dalam proses ini berfungsi agar terjadi pemecahan emulsi

santan untuk memisahkan minyak. Pada tahap ini santan terpisahkan menjadi krim

(minyak), cairan (skim) dan endapan yaitu dengan cara memanaskan santan untuk

menguapkan air dan menggumpalkan bagian bukan minyak yang disebut blondo.

(8)

asam, asam yang digunakan asam aseta glacial food grade. Asam asetat glasial dapat

diganti oleh jenis asam yang lain seperti magnesium klorida, kalsium klorida, asama

asetat, lemon, dll. Pada proses pemisahan akan mendapatkan krim yang diinginkan

sebagai bahan baku pembuatan minyak kelapa. Lapisan yang digunakan untuk

pembuatan minyak yaitu lapisan atas (krim) yang telah dipisahkan dari skim. Krim

yang terpisahkan merupakan emulsi minyak dalam air dan harus dipisahkan untuk

mendapatkan minyak yang diinginkan. Dalam industri kecil pemisahan minyak

tersebut umumnya dilakukan dengan pemanasan santan sampai semua air menguap.

Minyak dan protein (galendo) yang diperoleh berwarna kecoklatan dan minyak

menjadi mudah tengik (Hegenmaier,1975).

Krim yang diperoleh kemudian dipanaskan pada suhu 90-100’C, selama + 20

menit. Pemanasan ini bertujuan untuk menguapkan semua air yang terkandung dalam

krim, sehingga diperoleh campuran minyak dan protein yang menggumpal (galendo).

Pemanasan harus diperhatikan karena berpengaruh terhadap kualitas minyak

yang dihasilkan. Semakin lama pemanasan, maka semakin tinggi reaksi oksidasi pada

minyak, karena bilangan peroksida yang dihasilkan tinggi.

Setelah proses pemanasan, kemudian dilanjutkan dengan proses filtrasi yang

tujuannya untuk memisahkan minyak dari galendo. Pemisahan ini harus dilakukan

dengan teliti dan hati-hati, agar diperoleh minyak yang jernih dan sudah tidak

(9)

Minyak yang dihasilkan harus mempunyai warna yang jernih. Bila warna

minyak tidak jernih, hal ini mungkin disebabkan masih adanya zat warna (Beta

karoten) dan kotoran-kotoran lainya. Warna coklat pada minyak kelapa yang

mengandung protein dan karbohidrat, dapat pula disebabkan oleh reaksi pencoklatan

antara karbonil yang berasal dari pemecahan peroksida dengan asam amino dari

protein.

Pada proses pembuatan minyak, terdapat reaksi-reaksi yang terjadi seperti

reaksi hidrolisa, oksidasi, dan hidrogenasi. Reaksi hidrolisa merupakan pengubahan

minyak atau lemak menjadi asam-asam lemak bebas dan gliserol. Reaksi ini dapat

mengakibatkan kerusakan minyak atau lemak, dan hal ini terjadi karena terdapatnya

sejumlah air pada minyak dan lemak tersebut. Reaksi oksidasi dapat berlangsung bila

terjadi kontak antara oksigen dengan minyak atau lemak. Pada reaksi ini akan

terbentuk komponen yang disebut peroksida. Proses hidrogenasi bertujuan untuk

menjenuhkan ikatan rangkap dari rantai atom karbon asam lemak pada minyak atau

lemak.

Macam-macam bentuk minyak kelapa adalah:

Coconut oil atau minyak kelapa RBD

Minyak kelapa ini diproses di pabrik dengan menambahkan bahan kimia untuk

memurnikannya (Refined), memutihkan (Bleaching), dan menghilangkan aroma yang

(10)

deodorized. Sedangkan bahan baku pembuatan minyak ini adalah kelapa yang diolah

terlebih dahulu menjadi kopra. Pada proses pengeringan buah kelapa menjadi kopra

biasanya tercemar dengan debu, kotoran, jamur, kuman, dan sebagainya. Maka dari

itu, kopra harus diproses dengan baik agar minyak yang dihasilkan bersih, nampak

bening, putih, dan tidak berbau.Minyak jenis ini banyak dijumpai di pasaran dan

supermarket.

Traditional coconut oil

Jenis minyak kelapa tradisional ini merupakan salah satu pengolahan yang

dilakukan dengan proses yang sederhana, serta sudah dilakukan berpuluh-puluh tahun

lamanya. Bahan utama yang digunakan hanya daging kelapa yang sudah tua atau

setengah tua, kemudian diparut dan diambil santannya. Barulah santan ini dimasak

dengan api kecil hingga minyaknya keluar. Hasilnya berupa minyak dan ampas yang

berupa blondo yang berwarna coklat kehitaman.Barulah minyak dipisahkan dari

ampasnya. Pengolahan minyak dengan cara ini menghasilkan minyak kelapa dengan

aroma yang harum. Selain itu, ampas yang berupa blondo ini memiliki rasa yang

gurih dan dapat di makan.Minyak kelapa jenis ini banyak dijumpai di desa-desa yang

banyak menghasilkan kelapa.

Virgin Coconut Oil (VCO)

Minyak kelapa ini disebut juga sebagai minyak kelapa murni. Minyak kelapa ini

(11)

minyak tanpa proses pemasakan. Jadi prosesnya tanpa melakukan pemanasan seperti

pada pembuatan minyak tradisional. Karena itulah minyak ini disebut juga dengan

Cold Expelled Coconut Oil (CECNO) atau minyak kelapa ekstrak dingin. Proses ini

memiliki keunggulan yaitu minyak yang dihasilkan dapat bertahan hingga dua tahun,

tanpa menjadi tengik (rancid) (Anonim, 2013).

Dalam pembuatan atau pengolahan minyak, ada beberapa hal yang harus sangat

diperhatikan dalam mengolah minyak. Critical Control Point (CCP) pada pengolahan

minyak ini adalah pada proses pemanasan sebab proses ini akan menentukan mutu

hasil akhir minyak yang dihasilkan. Semakin lama pemanasan, maka semakin tinggi

reaksi oksidasi pada minyak, karena bilangan peroksida yang dihasilkan tinggi,

sehingga kualitas minyak menjadi buruk.

Berdasarkan tabel syarat mutu pada SNI dimana minyak kelapa yang bermutu

baik adalah minyak yang memiliki warna kuning jingga hingga kemerah-merahan

maka hasil minyak yang dibuat di laboratorium tidak sesuai dengan yang seharusnya

(12)

Tabel 2. Standar Mutu Minyak Kelapa Di Indonesia

Karateristik Syarat Mutu

Air, maksimum (%) Kotoran, maksimum (%)

Bilangan Iod (g/100 g contoh), maks Bilangan penyabunan (mg KOH/g contoh)

(13)

IV KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini menguraikan mengenai : (1) Kesimpulan dan (2) Saran.

4.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil percobaan pembuatan minyak dapat diketahui berat produk

minyak 125,7 gram dari basis 500 gram dengan %produk sebesar 25,14%, bahan

utama pembuatannya adalah krim santan dan bahan tambahannya adalah asam asetat

glacial (food grade) , sifat organoleptik dari minyak dari segi warnanya bening

kekuningan, rasa tidak ada, aroma khas kelapa, tekstur licin, kental, dan lengket, dan

kenampakkan menarik.

4.2. Saran

Pengolahan minyak sebaiknya dilakukan optimalisasi suhu selama proses

pemanasan sebab dengan suhu yang tepat dapat menghasilkan kualitas minyak yang

(14)

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2015. Minyak. wikipedia.org. Diakses: 19 Maret 2015

Anonim. 2015. Kelapa. Wikipedia.org. Diakses: 19 Maret 2015

Anonim. 2014. Cara Membuat Minyak, http://etutoriall.blogspot.com/. Diakses: 19 Maret 2015

Anonim. 2013. Macam-macam Minyak, http://www.sarimas.com. Diakses: 19 Maret 2015

Anonim . 2012. Minyak Kelapa. http://tipspetani.blogspot.com. Diakses: 19 Maret 2015

Anonim. 2013 Proses Pengolahan minyak .http://www.dekindo.com. Diakses: 19 Maret 2015

Hagenmaler. 1975. Nutrive value and Food Ures of Coconut Skim Milk Solid. J.Food : New York.

(15)

LAMPIRAN PERHITUNGAN

Perhitungan Minyak Kelapa Santan =

Asam Asetat Glasial = 1% x 500 = 5 gram Diketahui :

W produk = 125,7 gram Basis = 500 gram

% Minyak = W produk

Basis x 100% =

125,7

500 x 100% = 25,14%

LAMPIRAN KUIS

(16)

Tujuan pembuatan tempe adalah untuk meningkatkan nilai ekonomis kedelai, meningkatkan daya cerna kedelai, mengetahui proses pembuatan produk atau pengolahan dengan bahan baku kedelai. Prinsip pembuatan tempe adalah berdasarkan penambahan jamur atau kapang Rhizopus oligosporus yang menyeabkan terbentuknya miselium-miselium putih pada kedelai.

(17)
(18)

3. Jelaskan fungsi soda kue dalam pembuatan mie kering !

Soda kue sebenarnya nama lain dari sodium bikarbonat. Bahan ini akan mengeluarkan gas kabondioksida (CO2) ketika dipanaskan atau bertemu dengan cairan atau asam. Dalam pembuatan mie kering, soda kue berfungsi untuk memberikan efek tekstur kering, garing, dan renyah. Selain itu, untuk menjaga elastisitas gluten pada proses pencetakan mie, sehingga adonan mie tersebut tidak mudah putus saat dicetak.

4. Jelaskan Fungsi glazing pada pembuatan mie basah !

Glazing pada pembuatan mie basah berfungsi untuk menjaga setiap lembaran mie agar tidak menempel satu sama lain, selain itu glazing juga berfungsi untuk menjaga kelemaban mie basah selama penyimpanan.

5. Jelaskan fungsi dari ragi, mentega, gula dan tepung dalam pembuatan roti !

Ragi diperlukan dalam pembuatan roti untuk melakukan fermentasi. Selama fermentasi dihasilkan gas CO2 yang memungkinkan adonan roti mengembang, serta alcohol dan asam yang memerikan rasa dan aroma spesifik pada roti. Penggunaan ragi dapat memperbaiki volume, teksture dan rasa produk.

Mentega digunakan untuk menjaga kelembapan roti karena lemaknya mampu menahan air, membantu menahan gas hasil fermentasi, dan memperbaiki remah roti dan teksturnya. Selain itu, mentega menghasilkan produk dengan citarasa lezat pada roti.

Gula diperlukan dalam pembuatan roti sebagai makanan ragi dan untuk memperbaiki citarasa. Gula juga erperan dalam pembentukan warna kulit roti (karamelisasi) dan menjaga kelembapan produk karena gula dapat mengikat air.

Gambar

Gambar 1. Alur Proses Pembuatan Minyak
Gambar 2. Diagram Alir Pembuatan Minyak
Gambar Produk
Tabel 2. Standar Mutu Minyak Kelapa Di Indonesia

Referensi

Dokumen terkait

Oleh karena itu, untuk mengurangi ketergantungan kacang kedelai dalam pembuatan tempe dan juga bias dijadikan sebagai salah satu upaya dalam meningkatkan kualitas tempe

Pada pengolahan tempe ini yang pertama adalah pemilihan bahan baku( kacang kedelai ) yang baik karena untuk memperoleh produk tempe yang berkualitas maka bahan baku yang digunakan

Adapun tujuan dari penggunaan alat dan mesin pertanian ini adalah untuk meningkatkan daya kerja manusia dalam bidang pertanian terutama dalam proses produksi pertanian dan dalam

Fermentasi pakan dilakukan memiliki beberapa tujuan antara lain: untuk meningkatkan keawetan pakan karena diproduksinya asam organik dan/atau alkohol, menghasilkan

Proses pembuatan abon mengugunakan berbagai bumbu-bumbu yang dapat menciptakan cita rasa dari abon itu sendiri cotohnya seperti penambahan santan pada abon yang berfungsi

Metode penggaraman basah dipilih karena saat proses pembuatan ikan pindang yang dilakukan menggunakan larutan garam, kemudian ikan dimasukkan ke dalam larutan garam sehingga

Pengujian IVH yang berguna untuk mengetahui kekuatan dan kemampuan tumbuh benih secara normal di lapangan diperoleh hasil bahwa benih kedelai lama dan jagung lama memiliki nilai

2.2 Bahan Baku Pembuatan Roti 2.2.1 Tepung terigu Tepung terigu merupakan hasil olahan dari gandum, jenis bahan baku yang paling ideal untuk pembuatan roti, tepung terigu yang