iv Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK
ANALISIS KASUS PENDERITA PNEUMONIA DI RUANG INTENSIVE CARE UNIT RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG
TAHUN 2007
Fransisca Maya Angela, 2010; Pembimbing I : J. Teguh Widjaja, dr., Sp P Pembimbing II : Evi Yuniawati, dr., MKM Pneumonia adalah peradangan yang mengenai parenkim paru, distal dari bronkiolus terminalis yang mencakup bronkiolus respiratorius, dan alveoli, serta menimbulkan konsolidasi jaringan paru dan gangguan pertukaran gas setempat. Menurut data dari Dinas Kesehatan Jawa Barat, pneumonia di Jawa Barat mencapai 216.281 kasus dengan tingkat insidensi 5,19%. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran mengenai umur, jenis kelamin, diagnosis, penyakit yang menyertai, pola sensitifitas kuman, dan pola kuman pada penderita pneumonia di ruang ICU Rumah Sakit Immanuel Bandung.
Penelitian ini adalah penelitian retrospektif yang bersifat deskriptif observasional terhadap data penderita pneumonia di ruang ICU Rumah Sakit Immanuel Bandung periode 2007. Data penelitian diambil dari rekam medis penderita pneumonia yang dirawat di ruang ICU pada bulan Februari 2009- Januari 2010.
Hasil rekam medis untuk pasien pneumonia di ruang ICU Rumah Sakit Immanuel Bandung pada periode tersebut berjumlah 35 orang, sebesar 27 orang menderita pneumonia sebagai komplikasi. Insidensi tertinggi pneumonia berdasarkan jenis kelamin adalah laki-laki (54,29%) dibanding wanita (45.71%) dan umur lebih dari 50 tahun (80%). Jumlah pasien berdasarkan diagnosa terbanyak pada pasien dengan pneumonia sebagai komplikasinya yaitu berjumlah 27 orang (77,14%) Distribusi terbanyak berdasarkan jumlah leukosit lebih dari 10000 sel/mm3 (97,14%). Klebsiella pneumonia sebagai kuman penyebabnya (51,72%).
Kesimpulan : Pneumonia paling banyak diderita oleh laki-laki, dan pada usia lebih dari 65 tahun. Pneumonia merupakan komplikasi dari penyakit yang ada.
Klebsiella pneumonia merupakan kuman penyebab dan pola sensitifitas kuman
v Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT
CASE ANALYSIS OF PNEUMONIA’S PATIENT IN INTENSIVE CARE UNIT ROOM AT IMMANUEL HOSPITAL BANDUNG 2007
Fransisca Maya Angela, 2010; Tutor I : J. Teguh Widjaja, dr., Sp P Tutor II : Evi Yuniawati, dr., MKM
Pneumonia is an inflammation of the parenchymal lung, distal from the terminal bronchial that included bronchial respiratory, and alveoli, and cause lung tissue consolidation and disruption of local gas exchange. Data from Department of Health in West Java, the number of pneumonia cases in West Java reached 216,281 cases with a 5.19% incidence rate. The purpose of this research was to find a profile of the age, sex, diagnosis, disease accompanied, sensitivity pattern of bacteria, and germs patterns in people with pneumonia in the ICU Immanuel Hospital Bandung.
This research was a retrospective research that described observation data from pneumonia’s patient on the ICU Immanuel Hospital Bandung period 2007. The data was taken from medical records data of pneumonia in patients hospitalized in the ICU in April- August 2009.
The results of the medical records for pneumonia patients at ICU Immanuel Hospital Bandung in the period were 35 people, and 27 people with pneumonia as the complication. The higher incidence of pneumonia by sex were male (54.29%) than female (45.71%) and by age more than 50 years (80%). The number of patients based on diagnosis, most patients with pneumonia as a complication of total 27 people (77.14%). Patient’s distribution by number of leukocyte examination showed 97.14% from all cases had leukocyte more than 10,000 cells/mm3. Klebsiella pneumonia was germ that caused pneumonia (51.72%).
Conclusion : Pneumonia suffered most by men, and aged more than 65 years. Pneumonia was the complications of the disease. Klebsiella pneumonia was the most germs that caused pneumonia and sensitivity patterns of bacteria at most spekrum broad classes of antibiotics.
viii Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR ISI
JUDUL………...………….. i
LEMBAR PERSETUJUAN………... ii
SURAT PERNYATAAN ... iii
ABSTRAK ... iv
ABSTRACT ... v
KATA PENGANTAR ... vi
DAFTAR ISI ... viii
DAFTAR TABEL ... xii
DAFTAR GAMBAR ... xiii
BAB I. PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang ... 1
1.2Identifikasi Masalah ... 2
1.3Maksud dan Tujuan Penelitian ... 2
1.3.1 Maksud Penelitian ... 2
1.3.2 Tujuan Penelitian ... 2
1.4Manfaat Karya Tulis Ilmiah... 3
1.5Metode Penelitian... 3
1.6Lokasi dan Waktu Penelitian... 3
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anatomi Paru ... 4
2.2 Histologis Paru ... 5
2.2.1 Bronkiolus Respiratorius ……… 5
2.2.2 Duktus Alveolaris ………... 6
2.2.3 Alveolus ……….………. 7
ix Universitas Kristen Maranatha
2.3 Pneumonia ……....……….…… 8
2.3.1 Definisi ………..……….…… 8
2.3.2 Epidemiologi ……….…... 9
2.3.3 Faktor Risiko ………. 10
2.3.4 Etiologi ………... 11
2.3.5 Tipe Pneumonia yang Dihadapi di Ruang ICU ………. 14
2.3.6 Patogenesis ………. 16
2.3.7 Klasifikasi Pneumonia ……… 18
2.3.8 Komplikasi ………. 19
2.3.9 Gejala dan Tanda ……… 20
2.3.10 Diagnosis ………... 21
2.3.11 Penatalaksanaan ……….………... 25
2.3.11.1 Terapi untuk pneumonia komunitas ………..….…. 25
2.3.11.2 Terapi untuk pneumonia nosokomial ………... 25
BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan Penelitian ... 28
3.2 Metode Penelitian ... 28
3.3 Tempat dan Waktu Penelitian ... 28
3.4 Jumlah sampel ... 28
3.5 Prosedur Penelitian ... 29
3.6 Penyajian Data ... 29
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Distribusi Penderita Pneumonia di Ruang ICU Rumah Sakit Immanuel 30
x Universitas Kristen Maranatha
4.2 Distribusi Penderita Pneumonia di Ruang ICU Rumah Sakit Immanuel 31 Bandung Periode 1 Januari 2007- 31 Desember 2007 Berdasarkan Umur
4.3 Gambaran Penderita Pneumonia di Ruang ICU Rumah Sakit Immanuel 32 Bandung Periode 1 Januari 2007- 31 Desember 2007 Berdasarkan Diagnosis
4.4 Distribusi Jumlah Leukosit Pada Penderita Pneumonia di Ruang ICU 39
Rumah Sakit Immanuel Bandung Periode 1 Januari 2007- 31 Desember 2007 4.5 Pola Kuman Yang Didapat Dari Sputum Penderita Pneumonia di Ruang 40 ICU Rumah Sakit Immanuel Bandung Periode 1 Januari 2007- 31 Desember 2007 4.6 Pola Sensitifitas Kuman Penyebab Pneumonia Terhadap Antibiotik 41
di Ruang ICU Rumah Sakit Immanuel Bandung Periode 1 Januari- 31 Desember 2007 BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ……… 44
5.2 Saran ……….. 45
DAFTAR PUSTAKA... 46
LAMPIRAN ……….. 49
xi Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR TABEL
Halaman 2.1 Faktor Risiko Terinfeksi Patogen Multiresisten yang menyebabkan PN, 10
PPK dan PBV
2.2 Kelompok Mikroorganisme Penyebab Pneumonia 12
2.3 Sebab-sebab paling sering dari pneumonia yang didapat dari 14 masyarakat dan nosokomial
2.4 Klasifikasi Pneumonia Berdasarkan Inang dan Lingkungan 19 2.5 Pengobatan pneumonia berdasarkan pengecatan sputum 26 4.1 Distribusi Penderita Pneumonia di Ruang ICU Rumah Sakit Immanuel 30
Bandung Periode 1 Januari 2007- 31 Desember 2007 Berdasarkan Jenis Kelamin
4.2 Distribusi Penderita Pneumonia di Ruang ICU Rumah Sakit Immanuel 31 Bandung Periode 1 Januari 2007- 31 Desember 2007 Berdasarkan Umur
4.3 Gambaran Penderita Pneumonia di Ruang ICU Rumah Sakit Immanuel 32 Bandung Periode 1 Januari 2007- 31 Desember 2007 Berdasarkan Diagnosis 4.4 Distribusi Jumlah Leukosit Pada Penderita Pneumonia di Ruang ICU 39
Rumah Sakit Immanuel Bandung Periode 1 Januari 2007- 31 Desember 2007 4.5 Pola Kuman Yang Didapat Dari Sputum Penderita Pneumonia 40
di Ruang ICU Rumah Sakit Immanuel Bandung Periode 1 Januari 2007- 31 Desember 2007
4.6 Pola Sensitifitas Kuman Penyebab Pneumonia Terhadap Antibiotik 41 di Ruang ICU Rumah Sakit Immanuel Bandung Periode
xii Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Paru- paru ……… 4
49 LAMPIRAN 1
Data Hasil Pemeriksaan Pneumonia di Ruang ICU di Bagian Rekam Medis Rumah Sakit Immanuel Bandung Periode 1 Januari 2007- 31 Desember 2007
No. Jenis Kelamin
Umur Diagnosa Masuk ICU Diagnosa Utama Diagnosa Tambahan Komplikasi Pola Kuman Leukosit (sel/mm3)
1. Laki-laki 86 tahun Carsinoma Buli-buli Carsinoma Buli-buli Dehidrasi Pneumonia, Decompensatio cordis, Respirasi
distress
Escherichia coli 22.600
2. Laki-laki 61 tahun Supraventicular Tachycardia
4. Laki-laki 28 tahun Pneumonia Pneumonia Anemia Gravis - Klebsiella
pneumonia
3.600
5. Laki-laki 74 tahun Anemia Bilateral pneumonia ec aspirasi
Aspirasi pneumonia, post stroke, Fraktur leher dan femur kanan
Aspirasi Pneumonia Escherichia coli 27.400
6. Laki-laki 53 tahun Pneumonia berat Syok septik ec pneumonia berat
50
7. Laki-laki 88 tahun Pneumonia bilateral Pneumonia bilateral Gagal napas akut, Diabetes melitus,
cacheksia
- - 44.100
8. Laki-laki 61 tahun Evan’s Syndrome Evan’s Syndrome Pneumonia Sepsis berat ec pneumonia
Klebsiella pneumonia
12.800
9. Laki-laki 73 tahun Decompensatio cordis Decompensatio cordis akut dan miokard infark akut
Sepsis ec pneumonia pneumonia Klebsiella pneumonia
13.600
10. Laki-laki 55 tahun Akut miokard infark Angina pectoris tidak stabil
Pneumonia pneumonia Streptococcus
pneumonia
17.100
11. Laki-laki 78 tahun Parkinson Pneumonia, syok kardiogenik,
12. Laki-laki 79 tahun Akut miokard infark Pneumonia komunitas dengan
13. Laki-laki 59 tahun Hematemesis Pneumonia, gastritis Gastritis, decompensatio cordis, diabetes mellitus tipe 2
Septik syok ec pneumonia
Klebsiella pneumonia
24.000
14. Laki-laki 48 tahun Carcinoma hepar Carcinoma hepar - Septik syok ec
aspirasi pneumonia
Klebsiella pneumonia
51 15. Laki-laki 52 tahun Akut miokard infark Akut miokard
infark
Hipertensi pneumonia Klebsiella
pneumonia
38.000
16. Laki-laki 62 tahun Hypertensi Hypertensi Aspirasi pneumonia, stroke
17. Laki-laki 73 tahun Infark miokard Pneumonia karena ventilator, infark
miokard
Stroke Pneumonia karena ventilator
Pseudomonas aeruginosa
10.700
18. Laki-laki 82 tahun Decompensatio cordis Pneumonia, Decompensatio
Pneumonia Pneumonia Streptococcus
pneumonia
- Pneumonia Klebsiella
pneumonia
26.500
22. Wanita 84 tahun Pneumonia berat Pneumonia berat Dehidrasi berat - Klebsiella
pneumonia & Streptococcus pneumonia
52
23. Wanita 43 tahun Tuberkulosis Paru Tuberkulosis Paru Pneumonia berat - 22.600
24. Wanita 27 tahun Acute Respiratory Distress Syndrome ec
Tentamina suicide - Klebsiella
pneumonia
15.900
25. Wanita 28 tahun Cronic Heart Failure Kardiomiopati Decompensatio cordis kiri kanan
26. Wanita 56 tahun Diabetes Melitus Diabetes Melitus Pneumonia Sepsis ec
pneumonia, gagal ginjal akut
- 21.000
27. Wanita 51 tahun Hipertensi Hipertensi Pneumonia Pneumonia Streptococcus
pneumonia
14.200
28. Wanita 65 tahun Akut miokard infark Pneumonia komunitas, akut
miokard infark
- Pneumonia Streptococcus
pneumonia
23.000
29. Wanita 74 tahun Pneumonia Pneumonia Penyakit paru obstruksi kronik
Efusi pleura pneumonia Streptococcus
pneumonia
53
31. Wanita 59 tahun Ikterus Cholelithiasis - Pneumonia Escherichia coli 19.700
32. Wanita 52 tahun Decompensatio cordis Acute on chronic respiratory failure ec pneumonia
Pneumonia Pneumonia Klebsiella
pneumonia
18.000
33. Wanita 65 tahun Head injury mild, hematom
Head injury mild, hematom, Subdural
hematom
- Pneumonia Klebsiella
pneumonia
27.000
34. Wanita 29 tahun Dehidrasi Septik syok ec
pneumonia kanan dan kiri
Gagal napas akut pneumonia Streptococcus pneumonia
31.000
35. Wanita 79 tahun Angina pectoris tidak stabil
Angina pectoris tidak stabil
Pneumonia bilateral, decompensatio cordis
49 Universitas Kristen Maranatha
RIWAYAT HIDUP
Nama : Fransisca Maya Angela
Nomor Pokok Mahasiswa : 0510108
Tempat dan Tanggal Lahir : Tegal, 22 Januari 1987
Alamat : Jl. Pandawa No. 71 Margasari- Tegal Riwayat Pendidikan :
TK Pertiwi Margasari SD Negri 03 Margasari SMP PIUS Tegal SMA PIUS Tegal
1 Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang
Saat ini kasus pneumonia sering terjadi, bahkan penyakit ini menjadi infeksi tersering kedua yang terjadi di rumah sakit. Di Amerika, pneumonia menempati peringkat ke enam sebagai penyebab kematian (Anonymus 1, 2008). Berdasarkan laporan dari petugas kesehatan dunia, kasus pneumonia yang terjadi di dunia pada tahun 2003 mencapai 400 kasus (Dicus, 2003). Pneumonia nosokomial berisiko tinggi dalam menyebabkan kematian di Intensive Care Unit (ICU) dengan angka kematian lebih dari 50% (Sallam dkk, 2005).
Pneumonia merupakan penyakit infeksi paru-paru yang dapat disebabkan oleh berbagai mikroorganisme seperti virus, bakteri, jamur, dan parasit. Gejala yang sering terjadi yaitu batuk, demam, vomitus, nyeri dada, penurunan aktivitas dan susah untuk bernafas ( Klein , 2008 ).
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Jawa Barat, jumlah kasus pneumonia di Jawa Barat mencapai 216.281 kasus dengan tingkat insiden 5,19% dan menurun pada tahun 2007 menjadi 4,28% dengan jumlah 195.691 kasus. Kasus pneumonia banyak ditemukan di Karawang, Bandung, Indramayu, dan Cirebon (Anonymus 2, 2008). Hampir setiap bulan Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung harus menerima 75 hingga 100 kasus ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut) terutama Pneumonia yang disebabkan oleh bakteri Pneumokokus (Anonymus 3, 2009). Menurut data di Rumah Sakit Immanuel Bandung, jumlah kasus pneumonia pada tahun 2006 berjumlah 737 kasus.
2 Universitas Kristen Maranatha
menyerang berbagai usia, tetapi berikut ini merupakan faktor risiko yg terbesar, yaitu penderita yang kecanduan alkohol, penderita diabetes, pasien pasca operasi, penderita dengan penyakit saluran napas atau infeksi virus, penderita yang memiliki sistem pertahanan tubuh yang lemah (Maria, 2009). Kebanyakan di ruang ICU,
Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeruginosa, dan Acinetobacter baumannii
merupakan organisme yang umum pada Ventilator Associated Pneumonia (VAP) (Shaw, 2005).
Pada perkembangannya pengelolaan pneumonia telah dikelompokkan menjadi 2, yaitu pneumonia yang terjadi di Rumah Sakit ( Pneumonia Nosokomial/ PN) dan Pneumonia Komunitas (PK) yang terjadi akibat infeksi diluar rumah sakit. Kejadian Pneumonia Nosokomial di ICU lebih sering daripada Pneumonia Nosokomial di ruangan umum, yaitu dijumpai hampir 25% dari semua infeksi di ICU, dan 90% terjadi pada saat ventilasi mekanik (Dahlan, 2006). Oleh karena itu penulis ingin meneliti mengenai kasus penderita pneumonia di Rumah Sakit Immanuel Bandung, terutama di ruang ICU pada tahun 2007.
1.2Identifikasi masalah
Bagaimanakah kasus penderita pneumonia di ruang ICU Rumah Sakit Immanuel Bandung periode 2007?
1.3Maksud dan Tujuan
1.3.1 Maksud : Mengetahui gambaran kasus penderita pneumonia di ruang ICU Rumah Sakit Immanuel Bandung periode 2007.
3 Universitas Kristen Maranatha
sensitifitas kuman pada penderita pneumonia di ruang ICU Rumah Sakit Immanuel Bandung.
1.4Manfaat Karya Tulis Ilmiah
1.4.1. Manfaat akademik
Penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai informasi mengenai kasus pneumonia yang terjadi di ruang ICU Rumah Sakit Immanuel Bandung terutama pada periode 2007 sehingga dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya.
1.4.2. Manfaat praktis
Penelitian ini diharapkan berguna bagi Rumah Sakit Immanuel agar pihak Rumah Sakit dapat meningkatkan kebersihan di ruang ICU khususnya sehinggga angka kejadian kasus pneumonia dapat diturunkan atau mungkin dihilangkan.
1.5Metode Penelitian
Penelitian bersifat survey deskriptif observasional dengan metode pengambilan data secara retrospektif. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data rekam medik pasien penderita pneumonia yang dirawat di Ruang ICU Rumah Sakit Immanuel Bandung periode 2007.
1.6Lokasi dan Waktu
44 Universitas Kristen Maranatha
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa:
5.1.1 Distribusi penyakit pneumonia di ruang ICU Rumah Sakit Immanuel Bandung periode 2007 berdasarkan jenis kelamin, tertinggi didapatkan pada jenis kelamin laki-laki dengan jumlah 54,29%. Sedangkan untuk golongan umur di dapatkan lebih banyak pada golongan umur lebih dari 50 tahun dengan jumlah 80%.
5.1.2 Distribusi jumlah leukosit >10000 pada penderita pneumonia di ruang ICU Rumah Sakit Immanuel Bandung periode 2007, didapatkan dengan jumlah 97,14%.
5.1.3 Distribusi pasien dengan diagnosa masuk pneumonia di ruang ICU Rumah Sakit Immanuel Bandung periode 2007 berjumlah 8 orang sedangkan sisanya merupakan komplikasi dari penyakit yang berjumlah 27 orang.
5.1.4 Pola kuman yang didapat dari sputum penderita pneumonia di ruang ICU Rumah Sakit Immanuel Bandung periode 2007, tertinggi didapatkan pada bakteri Klebsiella pneumonia dengan jumlah 51,72%.
45 Universitas Kristen Maranatha
Carbapanem, - Lactamase Inhibitor Combination. Sedangkan pada pola
sensitifitas kuman gram negatif yang > 75% didapatkan pada golongan - Lactamase Inhibitor Combination, Aminoglikosida, Fluoroquinolones,
Carbapenem, Cephalosporin, Fosfomycin.
5.2 Saran
5.2.1 Adanya perbaikan kelengkapan data di bagian Rekam Medis Rumah Sakit Immanuel Bandung sehingga angka kejadian penyakit pneumonia dapat lebih mudah didata.
46 Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR PUSTAKA
Al- Alusi FA., Rashid W K. 2000. Hospital Based Study of Community- Acquired
and Nosocomial Pneumonia. Journal of The Faculty of Medicine of Baghdad. p.
42: 18-23.
Al- Ghizawi GJ., Al- Sulami AA., Al- Taher SS. 2007. Profile of Community- and
Hospital Acquired Pneumonia Cases Admitted to Basra General Hospital.
WHO Eastern Mediterranean Health Journal. Vol. 13. No. 2 . April 2007. Anonim . 2008. Pneumonia . National Heart Lung And Blood Institute Diseases and
Conditions Index.,
http://www.nhlbi.nih.gov/health/dci/Diseases/pnu/pnu_prevention.html. Anonim 1. 2008. Pneumonia. http://totalkesehatan.com.
Anonim 2. 2008. Iklim Perburuk Derajat Kesehatan Masyarakat. http://ptorikin-kesehatan.blogspot.com200807iklim-perburuk-derajat-kesehatan.html., Juni 2009.
Anonim 3. 2009. Kasus Pneumonia di RSHS Mayoritas Rujukan Dari Daerah di
Jabar. http://www.jabarprov.go.id., 23 Februari 2009.
Anonim 4. 2007. Penyakit Pneumonia.
http://www.infopenyakit.com/2007/12/penyakit-pneumonia.html., 31 Oktober 2009.
Anonim 5. 2008. Sistem Respiratory. http://universe-review.ca., 21 Oktober 2009. ATS. 2009. Anatomy and Function of The Normal Lung. http://www.thoracic.org/
anatomy-and-function-of-the-normal-lung.html., 17 April 2009.
Baltimore RS et al. 1989. Epidemiology of Pharyngeal Colonization of Infants With
Aerobic Gram- Negative Rod Bacteria. Journal of Clinical Microbiology.
Barclay L. 2009. Healthcare-Associated Pneumonia is More Severe Than
Communitty Acquired Pneumonia. http://www.medscape.com., 21 Oktober
47 Universitas Kristen Maranatha
Bartlett JG. 2008. Introduction of Pneumonia. http://www.merck.com., April 2008. Bartlett JG., Marrie TJ., File MT. 2008. Pneumonia in Adults.
http://www.uptodate.com/patient/content., 10 April 2008.
Bloom, 2002. Buku Ajar Histologi. Edisi 12. Jakarta: EGC. Halaman 636- 637.
Bowton DL et al, 2006. Diagnosis and treatment of ventilator associated pneumonia. Chest. 130. p. 597-604.
Braunwald., dkk. 1991. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Harrison: Kelainan karena
Agen Biologik dan Lingkungan. Edisi 11. Jakarta: EGC. Halaman. 138-139.
Budjang N. 1995. Radiologi Diagnostik. Jakarta: Penerbit FK UI. Halaman. 100-101. Dahlan Z. 2006. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II Edisi IV. Jakarta: Pusat
Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Halaman. 964-971.
Dicus H. 2003. Asia-Pacific pneumonia is flying around the world., http://columbus.bizjournals.com/pacific/stories/2003/03/10/daily81.html., 16 Maret 2009.
Eroschenko V P. 2003. Atlas Histologi di Fiore dengan Korelasi Fungsional. Jakarta: EGC. Halaman. 240-243.
Kirtland S H., Winterbauer R H., Dreis D F., Pardee N E., Springmeyer S C. 1994. A
Clinical Profile of Chronic Bacterial Pneumonia. http://www.chestjournal.org.,
21 Oktober 2009.
Klein J. 2008. Pneumonia infection.,
http://kidshealth.org./parent/infections/lung/pneumonia.html., November 2009.
48 Universitas Kristen Maranatha
Lorraine M. 1994. Patofisiologi: konsep klinis proses-proses penyakit. Edisi 4. Jakarta: EGC. Halaman. 709-711.
Maria G. 2009. Pneumonia., http://www.webmd.com/a-to-z-guides/pneumonia., 18 Maret 2009.
Mukty A., Widjaja A., dkk 1995. Dasar- dasar Ilmu Penyakit Paru. Surabaya: Airlangga University press. Halaman. 122- 135.
Niederman M S., Fein A M. 1991. Intensive Care Medicine. 2nd ed. USA: Little Brown Company. p. 713- 729.
Rab T, 1996 . Ilmu Penyakit Paru. Jakarta: Hipokrates. Halaman. 219-223.
Safdar N., Kaul D R., Saint S. 2007. Into The Woods. The New England Journal of Medicine. http://nejm.org., 20 Februari 2009.
Safdar N., et al. 2007. Topical chlorhexidine for prevention of ventilator associated
pneumonia: A meta-analysis. Critical Care Medicine. p. 595-602.
Sallam SA., Arafa MA., Razek AA., Naga M., Hamid MA. 2005. Device Related
Nosocomial infection in intensive care units of Alexandria University Students Hospital. Eastern Mediterranean Health Journal. Vol 11. No 1 & 2. Maret 2005.
Shaw, 2005. Ventilator-Associated Pneumonia. www.medscape.com., 17 Mei 2005. Shigemitsu H., Afshar K., 2007. Healthcare-Associated Pneumonia Is More Severe
Than Community- Acquired Pneumonia. http://www.medscape.com., 10 Mei
2007.
Snell, 1998. Anatomi Klinik untuk Mahasiswa Kedokteran. Bagian 1. Edisi 3. Jakarta: EGC. Halaman. 95-107.
WHO. 2009. Pneumonia. http://www.who.int., Agustus 2009.