• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Kasus Penderita Pneumonia Di Ruang Insentive Care Unit Rumah Sakit Immanuel Bandung Tahun 2007.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Kasus Penderita Pneumonia Di Ruang Insentive Care Unit Rumah Sakit Immanuel Bandung Tahun 2007."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

iv Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

ANALISIS KASUS PENDERITA PNEUMONIA DI RUANG INTENSIVE CARE UNIT RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG

TAHUN 2007

Fransisca Maya Angela, 2010; Pembimbing I : J. Teguh Widjaja, dr., Sp P Pembimbing II : Evi Yuniawati, dr., MKM Pneumonia adalah peradangan yang mengenai parenkim paru, distal dari bronkiolus terminalis yang mencakup bronkiolus respiratorius, dan alveoli, serta menimbulkan konsolidasi jaringan paru dan gangguan pertukaran gas setempat. Menurut data dari Dinas Kesehatan Jawa Barat, pneumonia di Jawa Barat mencapai 216.281 kasus dengan tingkat insidensi 5,19%. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran mengenai umur, jenis kelamin, diagnosis, penyakit yang menyertai, pola sensitifitas kuman, dan pola kuman pada penderita pneumonia di ruang ICU Rumah Sakit Immanuel Bandung.

Penelitian ini adalah penelitian retrospektif yang bersifat deskriptif observasional terhadap data penderita pneumonia di ruang ICU Rumah Sakit Immanuel Bandung periode 2007. Data penelitian diambil dari rekam medis penderita pneumonia yang dirawat di ruang ICU pada bulan Februari 2009- Januari 2010.

Hasil rekam medis untuk pasien pneumonia di ruang ICU Rumah Sakit Immanuel Bandung pada periode tersebut berjumlah 35 orang, sebesar 27 orang menderita pneumonia sebagai komplikasi. Insidensi tertinggi pneumonia berdasarkan jenis kelamin adalah laki-laki (54,29%) dibanding wanita (45.71%) dan umur lebih dari 50 tahun (80%). Jumlah pasien berdasarkan diagnosa terbanyak pada pasien dengan pneumonia sebagai komplikasinya yaitu berjumlah 27 orang (77,14%) Distribusi terbanyak berdasarkan jumlah leukosit lebih dari 10000 sel/mm3 (97,14%). Klebsiella pneumonia sebagai kuman penyebabnya (51,72%).

Kesimpulan : Pneumonia paling banyak diderita oleh laki-laki, dan pada usia lebih dari 65 tahun. Pneumonia merupakan komplikasi dari penyakit yang ada.

Klebsiella pneumonia merupakan kuman penyebab dan pola sensitifitas kuman

(2)

v Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

CASE ANALYSIS OF PNEUMONIA’S PATIENT IN INTENSIVE CARE UNIT ROOM AT IMMANUEL HOSPITAL BANDUNG 2007

Fransisca Maya Angela, 2010; Tutor I : J. Teguh Widjaja, dr., Sp P Tutor II : Evi Yuniawati, dr., MKM

Pneumonia is an inflammation of the parenchymal lung, distal from the terminal bronchial that included bronchial respiratory, and alveoli, and cause lung tissue consolidation and disruption of local gas exchange. Data from Department of Health in West Java, the number of pneumonia cases in West Java reached 216,281 cases with a 5.19% incidence rate. The purpose of this research was to find a profile of the age, sex, diagnosis, disease accompanied, sensitivity pattern of bacteria, and germs patterns in people with pneumonia in the ICU Immanuel Hospital Bandung.

This research was a retrospective research that described observation data from pneumonia’s patient on the ICU Immanuel Hospital Bandung period 2007. The data was taken from medical records data of pneumonia in patients hospitalized in the ICU in April- August 2009.

The results of the medical records for pneumonia patients at ICU Immanuel Hospital Bandung in the period were 35 people, and 27 people with pneumonia as the complication. The higher incidence of pneumonia by sex were male (54.29%) than female (45.71%) and by age more than 50 years (80%). The number of patients based on diagnosis, most patients with pneumonia as a complication of total 27 people (77.14%). Patient’s distribution by number of leukocyte examination showed 97.14% from all cases had leukocyte more than 10,000 cells/mm3. Klebsiella pneumonia was germ that caused pneumonia (51.72%).

Conclusion : Pneumonia suffered most by men, and aged more than 65 years. Pneumonia was the complications of the disease. Klebsiella pneumonia was the most germs that caused pneumonia and sensitivity patterns of bacteria at most spekrum broad classes of antibiotics.

(3)

viii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR ISI

JUDUL………...………….. i

LEMBAR PERSETUJUAN………... ii

SURAT PERNYATAAN ... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

BAB I. PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang ... 1

1.2Identifikasi Masalah ... 2

1.3Maksud dan Tujuan Penelitian ... 2

1.3.1 Maksud Penelitian ... 2

1.3.2 Tujuan Penelitian ... 2

1.4Manfaat Karya Tulis Ilmiah... 3

1.5Metode Penelitian... 3

1.6Lokasi dan Waktu Penelitian... 3

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anatomi Paru ... 4

2.2 Histologis Paru ... 5

2.2.1 Bronkiolus Respiratorius ……… 5

2.2.2 Duktus Alveolaris ………... 6

2.2.3 Alveolus ……….………. 7

(4)

ix Universitas Kristen Maranatha

2.3 Pneumonia ……....……….…… 8

2.3.1 Definisi ………..……….…… 8

2.3.2 Epidemiologi ……….…... 9

2.3.3 Faktor Risiko ………. 10

2.3.4 Etiologi ………... 11

2.3.5 Tipe Pneumonia yang Dihadapi di Ruang ICU ………. 14

2.3.6 Patogenesis ………. 16

2.3.7 Klasifikasi Pneumonia ……… 18

2.3.8 Komplikasi ………. 19

2.3.9 Gejala dan Tanda ……… 20

2.3.10 Diagnosis ………... 21

2.3.11 Penatalaksanaan ……….………... 25

2.3.11.1 Terapi untuk pneumonia komunitas ………..….…. 25

2.3.11.2 Terapi untuk pneumonia nosokomial ………... 25

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Bahan Penelitian ... 28

3.2 Metode Penelitian ... 28

3.3 Tempat dan Waktu Penelitian ... 28

3.4 Jumlah sampel ... 28

3.5 Prosedur Penelitian ... 29

3.6 Penyajian Data ... 29

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Distribusi Penderita Pneumonia di Ruang ICU Rumah Sakit Immanuel 30

(5)

x Universitas Kristen Maranatha

4.2 Distribusi Penderita Pneumonia di Ruang ICU Rumah Sakit Immanuel 31 Bandung Periode 1 Januari 2007- 31 Desember 2007 Berdasarkan Umur

4.3 Gambaran Penderita Pneumonia di Ruang ICU Rumah Sakit Immanuel 32 Bandung Periode 1 Januari 2007- 31 Desember 2007 Berdasarkan Diagnosis

4.4 Distribusi Jumlah Leukosit Pada Penderita Pneumonia di Ruang ICU 39

Rumah Sakit Immanuel Bandung Periode 1 Januari 2007- 31 Desember 2007 4.5 Pola Kuman Yang Didapat Dari Sputum Penderita Pneumonia di Ruang 40 ICU Rumah Sakit Immanuel Bandung Periode 1 Januari 2007- 31 Desember 2007 4.6 Pola Sensitifitas Kuman Penyebab Pneumonia Terhadap Antibiotik 41

di Ruang ICU Rumah Sakit Immanuel Bandung Periode 1 Januari- 31 Desember 2007 BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ……… 44

5.2 Saran ……….. 45

DAFTAR PUSTAKA... 46

LAMPIRAN ……….. 49

(6)

xi Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Halaman 2.1 Faktor Risiko Terinfeksi Patogen Multiresisten yang menyebabkan PN, 10

PPK dan PBV

2.2 Kelompok Mikroorganisme Penyebab Pneumonia 12

2.3 Sebab-sebab paling sering dari pneumonia yang didapat dari 14 masyarakat dan nosokomial

2.4 Klasifikasi Pneumonia Berdasarkan Inang dan Lingkungan 19 2.5 Pengobatan pneumonia berdasarkan pengecatan sputum 26 4.1 Distribusi Penderita Pneumonia di Ruang ICU Rumah Sakit Immanuel 30

Bandung Periode 1 Januari 2007- 31 Desember 2007 Berdasarkan Jenis Kelamin

4.2 Distribusi Penderita Pneumonia di Ruang ICU Rumah Sakit Immanuel 31 Bandung Periode 1 Januari 2007- 31 Desember 2007 Berdasarkan Umur

4.3 Gambaran Penderita Pneumonia di Ruang ICU Rumah Sakit Immanuel 32 Bandung Periode 1 Januari 2007- 31 Desember 2007 Berdasarkan Diagnosis 4.4 Distribusi Jumlah Leukosit Pada Penderita Pneumonia di Ruang ICU 39

Rumah Sakit Immanuel Bandung Periode 1 Januari 2007- 31 Desember 2007 4.5 Pola Kuman Yang Didapat Dari Sputum Penderita Pneumonia 40

di Ruang ICU Rumah Sakit Immanuel Bandung Periode 1 Januari 2007- 31 Desember 2007

4.6 Pola Sensitifitas Kuman Penyebab Pneumonia Terhadap Antibiotik 41 di Ruang ICU Rumah Sakit Immanuel Bandung Periode

(7)

xii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Paru- paru ……… 4

(8)

49 LAMPIRAN 1

Data Hasil Pemeriksaan Pneumonia di Ruang ICU di Bagian Rekam Medis Rumah Sakit Immanuel Bandung Periode 1 Januari 2007- 31 Desember 2007

No. Jenis Kelamin

Umur Diagnosa Masuk ICU Diagnosa Utama Diagnosa Tambahan Komplikasi Pola Kuman Leukosit (sel/mm3)

1. Laki-laki 86 tahun Carsinoma Buli-buli Carsinoma Buli-buli Dehidrasi Pneumonia, Decompensatio cordis, Respirasi

distress

Escherichia coli 22.600

2. Laki-laki 61 tahun Supraventicular Tachycardia

4. Laki-laki 28 tahun Pneumonia Pneumonia Anemia Gravis - Klebsiella

pneumonia

3.600

5. Laki-laki 74 tahun Anemia Bilateral pneumonia ec aspirasi

Aspirasi pneumonia, post stroke, Fraktur leher dan femur kanan

Aspirasi Pneumonia Escherichia coli 27.400

6. Laki-laki 53 tahun Pneumonia berat Syok septik ec pneumonia berat

(9)

50

7. Laki-laki 88 tahun Pneumonia bilateral Pneumonia bilateral Gagal napas akut, Diabetes melitus,

cacheksia

- - 44.100

8. Laki-laki 61 tahun Evan’s Syndrome Evan’s Syndrome Pneumonia Sepsis berat ec pneumonia

Klebsiella pneumonia

12.800

9. Laki-laki 73 tahun Decompensatio cordis Decompensatio cordis akut dan miokard infark akut

Sepsis ec pneumonia pneumonia Klebsiella pneumonia

13.600

10. Laki-laki 55 tahun Akut miokard infark Angina pectoris tidak stabil

Pneumonia pneumonia Streptococcus

pneumonia

17.100

11. Laki-laki 78 tahun Parkinson Pneumonia, syok kardiogenik,

12. Laki-laki 79 tahun Akut miokard infark Pneumonia komunitas dengan

13. Laki-laki 59 tahun Hematemesis Pneumonia, gastritis Gastritis, decompensatio cordis, diabetes mellitus tipe 2

Septik syok ec pneumonia

Klebsiella pneumonia

24.000

14. Laki-laki 48 tahun Carcinoma hepar Carcinoma hepar - Septik syok ec

aspirasi pneumonia

Klebsiella pneumonia

(10)

51 15. Laki-laki 52 tahun Akut miokard infark Akut miokard

infark

Hipertensi pneumonia Klebsiella

pneumonia

38.000

16. Laki-laki 62 tahun Hypertensi Hypertensi Aspirasi pneumonia, stroke

17. Laki-laki 73 tahun Infark miokard Pneumonia karena ventilator, infark

miokard

Stroke Pneumonia karena ventilator

Pseudomonas aeruginosa

10.700

18. Laki-laki 82 tahun Decompensatio cordis Pneumonia, Decompensatio

Pneumonia Pneumonia Streptococcus

pneumonia

- Pneumonia Klebsiella

pneumonia

26.500

22. Wanita 84 tahun Pneumonia berat Pneumonia berat Dehidrasi berat - Klebsiella

pneumonia & Streptococcus pneumonia

(11)

52

23. Wanita 43 tahun Tuberkulosis Paru Tuberkulosis Paru Pneumonia berat - 22.600

24. Wanita 27 tahun Acute Respiratory Distress Syndrome ec

Tentamina suicide - Klebsiella

pneumonia

15.900

25. Wanita 28 tahun Cronic Heart Failure Kardiomiopati Decompensatio cordis kiri kanan

26. Wanita 56 tahun Diabetes Melitus Diabetes Melitus Pneumonia Sepsis ec

pneumonia, gagal ginjal akut

- 21.000

27. Wanita 51 tahun Hipertensi Hipertensi Pneumonia Pneumonia Streptococcus

pneumonia

14.200

28. Wanita 65 tahun Akut miokard infark Pneumonia komunitas, akut

miokard infark

- Pneumonia Streptococcus

pneumonia

23.000

29. Wanita 74 tahun Pneumonia Pneumonia Penyakit paru obstruksi kronik

Efusi pleura pneumonia Streptococcus

pneumonia

(12)

53

31. Wanita 59 tahun Ikterus Cholelithiasis - Pneumonia Escherichia coli 19.700

32. Wanita 52 tahun Decompensatio cordis Acute on chronic respiratory failure ec pneumonia

Pneumonia Pneumonia Klebsiella

pneumonia

18.000

33. Wanita 65 tahun Head injury mild, hematom

Head injury mild, hematom, Subdural

hematom

- Pneumonia Klebsiella

pneumonia

27.000

34. Wanita 29 tahun Dehidrasi Septik syok ec

pneumonia kanan dan kiri

Gagal napas akut pneumonia Streptococcus pneumonia

31.000

35. Wanita 79 tahun Angina pectoris tidak stabil

Angina pectoris tidak stabil

Pneumonia bilateral, decompensatio cordis

(13)

49 Universitas Kristen Maranatha

RIWAYAT HIDUP

Nama : Fransisca Maya Angela

Nomor Pokok Mahasiswa : 0510108

Tempat dan Tanggal Lahir : Tegal, 22 Januari 1987

Alamat : Jl. Pandawa No. 71 Margasari- Tegal Riwayat Pendidikan :

TK Pertiwi Margasari SD Negri 03 Margasari SMP PIUS Tegal SMA PIUS Tegal

(14)

1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang

Saat ini kasus pneumonia sering terjadi, bahkan penyakit ini menjadi infeksi tersering kedua yang terjadi di rumah sakit. Di Amerika, pneumonia menempati peringkat ke enam sebagai penyebab kematian (Anonymus 1, 2008). Berdasarkan laporan dari petugas kesehatan dunia, kasus pneumonia yang terjadi di dunia pada tahun 2003 mencapai 400 kasus (Dicus, 2003). Pneumonia nosokomial berisiko tinggi dalam menyebabkan kematian di Intensive Care Unit (ICU) dengan angka kematian lebih dari 50% (Sallam dkk, 2005).

Pneumonia merupakan penyakit infeksi paru-paru yang dapat disebabkan oleh berbagai mikroorganisme seperti virus, bakteri, jamur, dan parasit. Gejala yang sering terjadi yaitu batuk, demam, vomitus, nyeri dada, penurunan aktivitas dan susah untuk bernafas ( Klein , 2008 ).

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Jawa Barat, jumlah kasus pneumonia di Jawa Barat mencapai 216.281 kasus dengan tingkat insiden 5,19% dan menurun pada tahun 2007 menjadi 4,28% dengan jumlah 195.691 kasus. Kasus pneumonia banyak ditemukan di Karawang, Bandung, Indramayu, dan Cirebon (Anonymus 2, 2008). Hampir setiap bulan Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung harus menerima 75 hingga 100 kasus ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut) terutama Pneumonia yang disebabkan oleh bakteri Pneumokokus (Anonymus 3, 2009). Menurut data di Rumah Sakit Immanuel Bandung, jumlah kasus pneumonia pada tahun 2006 berjumlah 737 kasus.

(15)

2 Universitas Kristen Maranatha

menyerang berbagai usia, tetapi berikut ini merupakan faktor risiko yg terbesar, yaitu penderita yang kecanduan alkohol, penderita diabetes, pasien pasca operasi, penderita dengan penyakit saluran napas atau infeksi virus, penderita yang memiliki sistem pertahanan tubuh yang lemah (Maria, 2009). Kebanyakan di ruang ICU,

Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeruginosa, dan Acinetobacter baumannii

merupakan organisme yang umum pada Ventilator Associated Pneumonia (VAP) (Shaw, 2005).

Pada perkembangannya pengelolaan pneumonia telah dikelompokkan menjadi 2, yaitu pneumonia yang terjadi di Rumah Sakit ( Pneumonia Nosokomial/ PN) dan Pneumonia Komunitas (PK) yang terjadi akibat infeksi diluar rumah sakit. Kejadian Pneumonia Nosokomial di ICU lebih sering daripada Pneumonia Nosokomial di ruangan umum, yaitu dijumpai hampir 25% dari semua infeksi di ICU, dan 90% terjadi pada saat ventilasi mekanik (Dahlan, 2006). Oleh karena itu penulis ingin meneliti mengenai kasus penderita pneumonia di Rumah Sakit Immanuel Bandung, terutama di ruang ICU pada tahun 2007.

1.2Identifikasi masalah

Bagaimanakah kasus penderita pneumonia di ruang ICU Rumah Sakit Immanuel Bandung periode 2007?

1.3Maksud dan Tujuan

1.3.1 Maksud : Mengetahui gambaran kasus penderita pneumonia di ruang ICU Rumah Sakit Immanuel Bandung periode 2007.

(16)

3 Universitas Kristen Maranatha

sensitifitas kuman pada penderita pneumonia di ruang ICU Rumah Sakit Immanuel Bandung.

1.4Manfaat Karya Tulis Ilmiah

1.4.1. Manfaat akademik

Penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai informasi mengenai kasus pneumonia yang terjadi di ruang ICU Rumah Sakit Immanuel Bandung terutama pada periode 2007 sehingga dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya.

1.4.2. Manfaat praktis

Penelitian ini diharapkan berguna bagi Rumah Sakit Immanuel agar pihak Rumah Sakit dapat meningkatkan kebersihan di ruang ICU khususnya sehinggga angka kejadian kasus pneumonia dapat diturunkan atau mungkin dihilangkan.

1.5Metode Penelitian

Penelitian bersifat survey deskriptif observasional dengan metode pengambilan data secara retrospektif. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data rekam medik pasien penderita pneumonia yang dirawat di Ruang ICU Rumah Sakit Immanuel Bandung periode 2007.

1.6Lokasi dan Waktu

(17)

44 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa:

5.1.1 Distribusi penyakit pneumonia di ruang ICU Rumah Sakit Immanuel Bandung periode 2007 berdasarkan jenis kelamin, tertinggi didapatkan pada jenis kelamin laki-laki dengan jumlah 54,29%. Sedangkan untuk golongan umur di dapatkan lebih banyak pada golongan umur lebih dari 50 tahun dengan jumlah 80%.

5.1.2 Distribusi jumlah leukosit >10000 pada penderita pneumonia di ruang ICU Rumah Sakit Immanuel Bandung periode 2007, didapatkan dengan jumlah 97,14%.

5.1.3 Distribusi pasien dengan diagnosa masuk pneumonia di ruang ICU Rumah Sakit Immanuel Bandung periode 2007 berjumlah 8 orang sedangkan sisanya merupakan komplikasi dari penyakit yang berjumlah 27 orang.

5.1.4 Pola kuman yang didapat dari sputum penderita pneumonia di ruang ICU Rumah Sakit Immanuel Bandung periode 2007, tertinggi didapatkan pada bakteri Klebsiella pneumonia dengan jumlah 51,72%.

(18)

45 Universitas Kristen Maranatha

Carbapanem, ฀- Lactamase Inhibitor Combination. Sedangkan pada pola

sensitifitas kuman gram negatif yang > 75% didapatkan pada golongan ฀- Lactamase Inhibitor Combination, Aminoglikosida, Fluoroquinolones,

Carbapenem, Cephalosporin, Fosfomycin.

5.2 Saran

5.2.1 Adanya perbaikan kelengkapan data di bagian Rekam Medis Rumah Sakit Immanuel Bandung sehingga angka kejadian penyakit pneumonia dapat lebih mudah didata.

(19)

46 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Al- Alusi FA., Rashid W K. 2000. Hospital Based Study of Community- Acquired

and Nosocomial Pneumonia. Journal of The Faculty of Medicine of Baghdad. p.

42: 18-23.

Al- Ghizawi GJ., Al- Sulami AA., Al- Taher SS. 2007. Profile of Community- and

Hospital Acquired Pneumonia Cases Admitted to Basra General Hospital.

WHO Eastern Mediterranean Health Journal. Vol. 13. No. 2 . April 2007. Anonim . 2008. Pneumonia . National Heart Lung And Blood Institute Diseases and

Conditions Index.,

http://www.nhlbi.nih.gov/health/dci/Diseases/pnu/pnu_prevention.html. Anonim 1. 2008. Pneumonia. http://totalkesehatan.com.

Anonim 2. 2008. Iklim Perburuk Derajat Kesehatan Masyarakat. http://ptorikin-kesehatan.blogspot.com200807iklim-perburuk-derajat-kesehatan.html., Juni 2009.

Anonim 3. 2009. Kasus Pneumonia di RSHS Mayoritas Rujukan Dari Daerah di

Jabar. http://www.jabarprov.go.id., 23 Februari 2009.

Anonim 4. 2007. Penyakit Pneumonia.

http://www.infopenyakit.com/2007/12/penyakit-pneumonia.html., 31 Oktober 2009.

Anonim 5. 2008. Sistem Respiratory. http://universe-review.ca., 21 Oktober 2009. ATS. 2009. Anatomy and Function of The Normal Lung. http://www.thoracic.org/

anatomy-and-function-of-the-normal-lung.html., 17 April 2009.

Baltimore RS et al. 1989. Epidemiology of Pharyngeal Colonization of Infants With

Aerobic Gram- Negative Rod Bacteria. Journal of Clinical Microbiology.

Barclay L. 2009. Healthcare-Associated Pneumonia is More Severe Than

Communitty Acquired Pneumonia. http://www.medscape.com., 21 Oktober

(20)

47 Universitas Kristen Maranatha

Bartlett JG. 2008. Introduction of Pneumonia. http://www.merck.com., April 2008. Bartlett JG., Marrie TJ., File MT. 2008. Pneumonia in Adults.

http://www.uptodate.com/patient/content., 10 April 2008.

Bloom, 2002. Buku Ajar Histologi. Edisi 12. Jakarta: EGC. Halaman 636- 637.

Bowton DL et al, 2006. Diagnosis and treatment of ventilator associated pneumonia. Chest. 130. p. 597-604.

Braunwald., dkk. 1991. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Harrison: Kelainan karena

Agen Biologik dan Lingkungan. Edisi 11. Jakarta: EGC. Halaman. 138-139.

Budjang N. 1995. Radiologi Diagnostik. Jakarta: Penerbit FK UI. Halaman. 100-101. Dahlan Z. 2006. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II Edisi IV. Jakarta: Pusat

Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Halaman. 964-971.

Dicus H. 2003. Asia-Pacific pneumonia is flying around the world., http://columbus.bizjournals.com/pacific/stories/2003/03/10/daily81.html., 16 Maret 2009.

Eroschenko V P. 2003. Atlas Histologi di Fiore dengan Korelasi Fungsional. Jakarta: EGC. Halaman. 240-243.

Kirtland S H., Winterbauer R H., Dreis D F., Pardee N E., Springmeyer S C. 1994. A

Clinical Profile of Chronic Bacterial Pneumonia. http://www.chestjournal.org.,

21 Oktober 2009.

Klein J. 2008. Pneumonia infection.,

http://kidshealth.org./parent/infections/lung/pneumonia.html., November 2009.

(21)

48 Universitas Kristen Maranatha

Lorraine M. 1994. Patofisiologi: konsep klinis proses-proses penyakit. Edisi 4. Jakarta: EGC. Halaman. 709-711.

Maria G. 2009. Pneumonia., http://www.webmd.com/a-to-z-guides/pneumonia., 18 Maret 2009.

Mukty A., Widjaja A., dkk 1995. Dasar- dasar Ilmu Penyakit Paru. Surabaya: Airlangga University press. Halaman. 122- 135.

Niederman M S., Fein A M. 1991. Intensive Care Medicine. 2nd ed. USA: Little Brown Company. p. 713- 729.

Rab T, 1996 . Ilmu Penyakit Paru. Jakarta: Hipokrates. Halaman. 219-223.

Safdar N., Kaul D R., Saint S. 2007. Into The Woods. The New England Journal of Medicine. http://nejm.org., 20 Februari 2009.

Safdar N., et al. 2007. Topical chlorhexidine for prevention of ventilator associated

pneumonia: A meta-analysis. Critical Care Medicine. p. 595-602.

Sallam SA., Arafa MA., Razek AA., Naga M., Hamid MA. 2005. Device Related

Nosocomial infection in intensive care units of Alexandria University Students Hospital. Eastern Mediterranean Health Journal. Vol 11. No 1 & 2. Maret 2005.

Shaw, 2005. Ventilator-Associated Pneumonia. www.medscape.com., 17 Mei 2005. Shigemitsu H., Afshar K., 2007. Healthcare-Associated Pneumonia Is More Severe

Than Community- Acquired Pneumonia. http://www.medscape.com., 10 Mei

2007.

Snell, 1998. Anatomi Klinik untuk Mahasiswa Kedokteran. Bagian 1. Edisi 3. Jakarta: EGC. Halaman. 95-107.

WHO. 2009. Pneumonia. http://www.who.int., Agustus 2009.

Referensi

Dokumen terkait

Pemeriksaan sarana produksi pangan oleh BB/Balai POM di 26 Propinsi secara keseluruhan, dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2008 dilakukan terhadap 11,144 sarana produksi

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa konsep diri dengan segala aspek yang terkandung didalamnya memang memberikan kontribusi terhadap resiliensi remaja meskipun

Hal yang akan dilakukan dalam proses rebranding ini adalah membuat logo sebagai identitas diri dari Tjay Tat, kemasan, membuka booth di mall, dan juga membuat media

Selanjutnya, kebahagiaan juga dapat membantu permasalahan yang dialami oleh remaja karena kebahagiaan dapat menjadi anteseden stimulus berbagai keuntungan, contoh:

“Setiap orang yang secara melawan hukum melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi yang dapat merugikan keuangan negara

Skripsi yang berjudul Kontribusi Persepsi Siswa tentang Penggunaan Media Modul dan Minat Belajar Siswa pada Mata Diklat PCPT terhadap Penguasaan Kompetensi Produktif

Media yang akan dirancang: buku cerita gambar (aplikasinya bisa berupa komik atau buku cerita, dengan format bentuk yang beragam)2. Pertanyaan: Apa yang akan anda lakukan dari

(1) Tingkat Kesehatan ditetapkan berdasarkan penilaian kinerja untuk tahun buku yang bersangkutan yang meliputi penilaian Aspek Keuangan, Aspek Operasional, dan Aspek