• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI-BP MATERI KANDUNGAN Q.S AL-FALAQ MENGGUNAKAN MODEL DISCOVERY LEARNING PADA SISWA KELAS IV SDN MANDALA 1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI-BP MATERI KANDUNGAN Q.S AL-FALAQ MENGGUNAKAN MODEL DISCOVERY LEARNING PADA SISWA KELAS IV SDN MANDALA 1"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI-BP MATERI KANDUNGAN Q.S AL-FALAQ MENGGUNAKAN MODEL DISCOVERY LEARNING

PADA SISWA KELAS IV SDN MANDALA 1

NAHDIA ULFAH, S.Pd.I Email :[email protected]

ABSTRAK

Berdasarkan hasil prasurvey penulis, pada hasil belajar semester ganjil mata pelajaran Pendidikan Agama Islam tahun pelajaran 2020/2021 pada materi Kandungan Q.S al-Falaq terdapat beberapa siswa yang belum tuntas karena variasi gaya mengajar yang kurang menunjang keaktifan siswa dalam proses pembelajaran yang masih menggunakan metode pembelajaran yang lama.

Mengacu masalah tersebut diatas , tujuan dari penulisan ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti pada materi Kandungan Q.S al-Falaq yang telah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan model Discovery Learning.

Subjek penelitian ini adalah peserta didik kelas IV SDN Mandala 1 Kec. Telaga Langsat Kab. Hulu Sungai Selatan untuk semester ganjil tahun pelajaran 2021/2022. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penulisan ini adalah dengan menggunakan tes evaluasi hasil belajar, observasi dan dokumentasi.

Hasil yang diperoleh adalah :

1. Kegiatan pembelajaran dengan model Discovery Learning secara bertahap mengalami peningkatan dari siklus I : 77,50% (kategori baik) sampai siklus II : 98,75% (kategori sangat baik).

2. Aktivitas peserta didik dalam proses pembelajaran dengan model Discovery Learning secara bertahap mengalami peningkatan dari siklus I : 53,70% (kategori cukup) sampai siklus II : 95,80% (kategori sangat baik).

3. Hasil tes peserta didik pada siklus I dengan rata-rata nilai 65,71 dan siklus II dengan rata- rata nilai 94,28 menunjukkan bahwa tindakan kelas dengan menggunakan model Discovery Learning berhasil dengan baik.

Penggunaan model Discovery Learning dapat meningkatkan hasil belajar PAI dan BP materi kandungan Q.S al-Falaq pada peserta didik kelas IV SDN Mandala 1.

Kata Kunci : Discovery Learning, Hasil Belajar

(2)

PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan sebuah investasi jangka panjang sebagai modal perkembangan dan kemajuan suatu bangsa. Pencapaian dan peningkatan mutu pendidikan menjadi sebuah harapan, keinginan, tuntutan, dan pandangan bersama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Tujuan pendidikan tersebut, lembaga pendidikan formal dalam hal ini sekolah, memiliki peranan yang sangat penting, karena proses belajar mengajar terjadi antara guru dan peserta didik. Sebagai guru Pendidikan Agama Islam memiliki tanggung jawab yang besar atas keberhasilan pendidikan, terutama dalam memberi pemahaman yang benar terhadap ajaran Islam kepada siswa. (Surawan,2020)

Berdasarkan hasil studi terdahulu dan wawancara dengan siswa kelas IV SDN Mandala 1, menunjukan bahwa disekolah tersebut kurangnya penggunaan media dan metode pembelajaran yang kurang tepat, sehingga mempengaruhi pada keaktifan, minat dan hasil belajar siswa.

Oleh karena itu, penulis menyusun sebuah makalah yang berjudul “Peningkatan Hasil Belajar PAI-BP Materi Kandungan Q.S al-Falaq Menggunakan Model Discovery Learning Pada Siswa Kelas IV SDN Mandala 1”, dengan harapan agar makalah ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan pembaca secara lebih rinci mengenai konsep dasar model pembelajaran penemuan itu sendiri secara lebih rinci.

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Apakah model pembelajaran Discovery Learning dapat meningkatkan hasil belajar PAI-BP materi kandungan Q.S al-Falaq pada siswa kelas IV SDN Mandala 1?

Indikator keberhasilan PTK didasarkan kepada ketentuan sebagai berikut :

1. Pemahaman pada materi kandungan Q.S al-Falaq dari siswa berdasarkan tes akhir siklus dikatakan meningkat apabila dalam proses pembelajaran terlihat adanya peningkatan jumlah siswa yang tuntas tes tertulis dari pra siklus ke siklus berikutnya dengan kriteria 70% dari total siswa dalam kelas.

2. Aktivitas belajar siswa di katakan meningkat apabila dalam proses pembelajaran terlihat adanya peningkatan aktivitas belajar siswa dari siklus 1 ke siklus berikutnya.

3. Prosentase hasil belajar siswa mengalami peningkatan dari pra siklus ke siklus berikutnya dengan Kriteria ketuntasan Minimal (KKM) sebesar 60.

(3)

A. Pengertian dan Sintaks Model Discovery Learning

Discovery Learning adalah suatu model untuk mengembangkan cara belajar aktif dengan menemukan sendiri, menyelidiki sendiri, maka hasil yang diperoleh akan setia dan tahan lama dalam ingatan.

Sintaks model pembelajaran Discovery merupakan tahapan awal pembelajaran dikelas agar tujuan pembelajaran dapat tercapai seperti temuan H.E Mulyasa, dkk. (2016, hlm.128) dengan begitu Implementasi Model Pembelajaran Discovery dapat dilakukan dengan prosedur operasional sebagai berikut:

 Fase 1 : Pemberian Rangsangan (stimulation)

 Fase 2 : Identifikasi Masalah (problem identification)

 Fase 3 : Pengumpulan Data (data collection)

 Fase 4 : Pengolahan Data (data processing)

 Fase 5 : Pembuktian (Verification)

 Fase 6 : Menarik Kesimpulan/Generalisasi (generalization) B. Hasil Belajar

Hasil belajar adalah perubahan sikap seseorang setelah mengikuti proses belajar, dengan indikator domain 19 kognitif anatara lain: pengetahuan, pemahaman, penerapan.

Domain afektif yaitu jujur, tanggung jawab, santun, dan peduli. Serta domain psikomotor yaitu menyampaikan ide atau pendapat, melakukan komunikasi antar siswa dengan guru, mencari tahu dalam menemukan jawaban atas soal yang diberikan, melakukan interaksi dengan teman saat berdiskusi, bertanya pada guru.(Surawan,2019)

C. Media Pembelajaran

Arsyad menyatakan bahwa media adalah semua bentuk perantara yang digunakan oleh manusia untuk menyampaikan atau menyebar ide, gagasan atau pendapat, sehingga ide, gagasan atau pendapat yang dikemukakan itu sampai kepada penerima yang dituju.

Sedangkan menurut Schramm mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran.

D. Pembelajaran Pendidikan Agama Islam di Sekolah Dasar

Pendidikan Agama Islam adalah pendidikan yang dipahami dan dikembangkan dari ajaran dan nilai-nilai fundamental yang terkandung dalam Al-Qur’an dan sunnah. Pendidikan Agama Islam adalah suatu proses pengembangan potensi manusia menuju terbentuknya manusia sejati yang berkepribadian Islam (kepribadian yang sesuai dengan nilai-nilai Islam).

(Syamsul. 2012)

(4)

Tujuan Pendidikan Agama Islam bukanlah semata-mata untuk memenuhi kebutuhan intelektual saja, melainkan segi penghayatan juga pengalaman serta pengaplikasiannya dalam kehidupan dan sekaligus menjadi pegangan hidup. Zakiah Daradjat mengemukakan bahwa tujuan pendidikan Islam adalah untuk membentuk manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT. (Akmal, 2013)

Pendidikan Agama Islam saat ini memberikan porsi lebih banyak pada pendidik.

Pendidik terlibat dalam merencanakan, melaksanakan, dan melakukan penilaian terhadap proses pembelajaran PAI-BP. Pendidik diharuskan mampu memahami setiap bab yang berisi kompetensi inti, kompetensi dasar, tujuan pembelajaran, proses pembelajaran, penilaian, pengayaan, remedial, dan interaksi antara pendidik dan orang tua. Pendidik juga harus mampu memahami karakteristik peserta didik untuk dapat melakukan proses pembelajaran, penilaian, pengayaan, dan remedial yang tepat.

METODE PENELITIAN

Penulisan ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK) atau yang lebih dikenal dengan nama Classroom Action Research, adalah suatu pencermatan terhadap kegiatan yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam kelas (Prof. DR. Suharsimi Arikunto).

Tentunya kegiatan yang dimaksud adalah akibat dari permasalahan yang timbul di dalam kelas yang telah mempengaruhi hasil belajar siswa. Dalam penulisan tindakan kelas, guru biasanya bertindak sebagai penulis karena guru mengerti dan memahami betul perkembangan dan karakteristik belajar peserta didiknya, selain itu, sepanjang kegiatan penulisan berlangsung, pembelajaran akan tetap berjalan sebagaimana biasanya.

Jenis penelitian tindakan kelas yang dipakai adalah PTK partisipan yakni memiliki makna apabila orang yang akan melaksanakan penelitian terlibat langsung dalam proses penelitian sejak awal sampai dengan hasil penelitian berupa penyusunan laporan. Dengan demikian, sejak perencanan panelitian penulis senantiasa terlibat, selanjutnya penulis memantau, mencacat, dan mengumpulkan data, lalu menganalisa data serta berakhir dengan melaporkan hasil panelitiannya.

Penulisan tindakan kelas diawali dengan perencanaan tindakan (Planning), penerapan tindakan (action), mengobservasi dan mengevaluasi proses dan hasil tindakan (Observation and evaluation). Sedangkan prosedur kerja dalam penulisan tindakan kelas terdiri atas empat komponen, yaitu perencanaan (planning), pelaksanaan (acting), pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting), dan seterusnya sampai perbaikan atau peningkatan yang diharapkan tercapai (kriteria keberhasilan). Gambar dan penjelasan langkah-langkah penulisan tindakan kelas adalah sebagai berikut:

(5)

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini menggunakan pendekatan discovery learning yang bertujuan guna meningkatkan Hasil Belajar PAI-BP Materi Kandungan Q.S al-Falaq Menggunakan Model Discovery Learning Pada Siswa Kelas IV SDN Mandala 1. Penelitian ini dilakukan di kelas IV SDN Mandala 1, Jl. Setia Budi Desa Mandala Kec. Telaga Langsat Kab. Hulu Sungai Selatan. Penelitian ini dilaksanakan selama 3 bulan pada semester I mulai dari bulan Juli sampai bulan September tahun pelajaran 2021/2022.

Subjek dalam penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas IV SDN Mandala 1, dengan jumlah siswa 7 orang, terdiri dari 4 orang perempuan dan 3 orang laki-laki. Dengan materi pembelajaran yakni Kandungan Q.S al-Falaq. Sumber data dalam penelitian ini adalah guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti dan kepala sekolah SDN Mandala 1 Semester I Tahun Pelajaran 2021/2022, dokumentasi kegiatan pembelajaran, hasil wawancara terhadap guru dan siswa, catatan observasi peneliti serta hasil evaluasi belajar siswa.

Analisis dilakukan setelah semua data yang diperlukan terkumpul. Proses analisis ini diawali dengan mendata seluruh data yang ada dari berbagai sumber, baik berupa data kuantitatif maupun kualitatif. Dalam penelitian tindakan kelas ini analisis data yang dilakukan berupa analisis kualitatif dan kuantitatif dengan menggunakan N-Gain untuk melihat selisih antara pre test, post test dan hasil belajar pada setiap siklus.

HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian

Peningkatan hasil belajar siswa pada pra siklus, siklus I, dan II sebagai berikut.

(6)

Tabel 4.1 Hasil Belajar Siswa Pra Siklus

No Nama Siswa Nilai Ketuntasan

1 FERNANDA RAYNOR 50 Belum Tuntas 2 SISSY PRISCILLIA 40 Belum Tuntas

3 SELVIA 70 Tuntas

4 M. AKBAR FADILLAH 70 Tuntas

5 M. RIZKY 60 Tuntas

6 NAEMATUNNISA 50 Belum Tuntas

7 CHANDAR ANANDA 40 Belum Tuntas

Tabel 4.2 Hasil belajar Siswa Siklus I

No Nama Siswa Nilai Ketuntasan

1 FERNANDA RAYNOR 60 Tuntas

2 SISSY PRISCILLIA 50 Belum Tuntas

3 SELVIA 80 Tuntas

4 M. AKBAR FADILLAH 80 Tuntas

5 M. RIZKY 70 Tuntas

6 NAEMATUNNISA 70 Tuntas

7 CHANDAR ANANDA 50 Belum Tuntas

Tabel 4.3 Hasil belajar Siswa Siklus II

No Nama Siswa Nilai Ketuntasan

1 FERNANDA RAYNOR 90 Tuntas

2 SISSY PRISCILLIA 90 Tuntas

3 SELVIA 100 Tuntas

4 M. AKBAR FADILLAH 100 Tuntas

5 M. RIZKY 90 Tuntas

6 NAEMATUNNISA 100 Tuntas

7 CHANDAR ANANDA 90 Tuntas

(7)

Tabel 4.4 Rekap Hasil Belajar Siswa Pra Siklus, Siklus I dan II Hasil Evaluasi Siswa Pra

Siklus Siklus

I Siklus

II

Nilai Tertinggi 70 80 100

Nilai Terendah 40 50 90

Rata-rata 55,70 65,71 94,28

Jumlah Siswa Tuntas 3 5 7

Jumlah Siswa Tidak Tuntas 4 2 0

Persentase Ketuntasan (%) 43% 71% 100%

B. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian pembelajaran menggunakan penerapan model Discovery Learning dapat meningkatkan hasil belajar Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SDN Mandala 1 Kelas IV semeseter 1, hal tersebut dapat dilihat dari peningkatan ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus 1 dengan ketuntasan sebesar 71%, dan pada siklus II yaitu 100%.

Artinya terdapat peningkatan dari siklus I ke siklus II sebanyak 29%.

(8)
(9)
(10)

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian selama 2 siklus dapat disimpulkan bahwa penerapan model Discovery Learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada muatan pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas IV materi kandungan Q.S al-Falaq di kelas IV SDN Mandala 1 Tahun Pelajaran 2021/2022. Hal ini dapat dilihat dari adanya peningkatan rata–rata hasil belajar siswa dan meningkatnya jumlah siswa tuntas di setiap siklusnya.

B. Rekomendasi

Berdasarkan kesimpulan yang diuraikan tersebut, maka peneliti memberikan rekomendasi sebagai berikut :

1. Bagi peserta didik

Peserta didik hendaknya berperan aktif dalam pembelajaran, selalu mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru.

2. Bagi guru

Hendaknya guru menerapkan model–model pembelajaran yang menarik dan bervariatif sehingga siswa lebih mudah memahami pembelajaran, salah satunya model pembelajaran Discovery Learning.

3. Bagi sekolah

Pengalaman penerapan pembelajaran Discovery Learning dapat menjadi referensi untuk peningkatan kualitas layanan pendidikan terutama bagi siswa kelas IV dalam peningkatan hasil belajar Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti.

4. Bagi peneliti lain

Peneliti merekomendasikan bagi peneliti lain untuk dapat menerapkan pembelajaran Discovery Learning pada pembelajaran lain sesuai kebutuhan dan lingkungan belajar siswa.

(11)
(12)

REFERENSI

Aqib, Zainal, Model-Model, Media, dan Strategi Pembelajaran Konstektual (Inovatif).

Bandung:Yrama Widya, 2015.

Asrori, Moh, Penelitian Tindakan Kelas, Bandung: CV Wacana Prima, 2007.

Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, Jakarta: RajawaliPerss, 2011.

Djamarah, Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta, 2011.

Ilahi, Mohammad Takdir, Pembelajaran Discovery Strategi dan Mental Vocational Skill, Yogjakarta: Diva Press, 2012.

Surawan, 2019, "Peningkatan Prestasi Belajar PAI dengan Model Pembelajaran PAKEM Pada Siswa Kelas VI Muhammadiyah Sumbermulyo Bantul Yogyakarta", Journal of Classroom Action Reseach, Vol. 1, No. 1

Surawan, 2019. “Pola Internalisasi Nilai Keislaman Keluarga Muhammadiyah Dan Islam Abangan”, Jurnal Hadratul Madaniyah, Vol. 4, No.2

Surawan. (2020). Dinamika Dalam Belajar : Sebuah Kajian Psikologi Penelitian. Yogyakarta : K-Media.

Wardhani, IGAK & Kuswaya Wihardit, Penulisan Tindakan Kelas.Tangerang Selatan : Universitas Terbuka, 2012.

Referensi

Dokumen terkait

Setelah dilaksanakan tindakan siklus 2 dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti yang

Dari hasil penelitian khususnya materi Bulan Ramadhan Yang Indah mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti, guru diharapkan benar-benar memperhatikan baik itu model

Apakah model pembelajaran simplified problem based learning materi Surah Al Fatihah dan Al Ikhlas mata pelajaran Pendidikan Agama Islam kelas IV SDN Kranggan 3

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui penggunaan metode Jibril dapat meningkatkan hasil belajar Pendidikan Agama Islam materi membaca

2, Agustus 2023 | Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam “Peran Guru Dalam Peningkatan Kualitas Pendidikan di Era Digital” MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PAI MATERI ASMAUL

2, Agustus 2023 | Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam “Peran Guru Dalam Peningkatan Kualitas Pendidikan di Era Digital” Berdasarkan tabel tersebut diatas dapat

2, Agustus 2023 | Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam “Peran Guru Dalam Peningkatan Kualitas Pendidikan di Era Digital” PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI MATERI SUJUD

Penelitian ini membahas tentang Pengembangan Media pembelajaran Papan Jodoh Materi Nama-Nama Malaikat Beserta Tugasnya pada Pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas IV