850 Vol. 1 No. 1 September 2021 Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Pedidikan Agama Islam
IMPLEMENTASI METODE MARKET PLACE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PAI DI SMPN-1 BELANTIKAN RAYA
SUMIATUN
Email : [email protected] Abstract
Tujuan Penelitian ini adalah menerapkan Model pembelajaran Market Place untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti pada Materi Asmaul Husna Al-’Alim, Al-Khabir, As-Sami’ dan Al-Basir bagi peserta didik kelas VII A semester ganjil di SMP Negeri 1 Belantikan Raya tahun pelajaran 2021 / 2022. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas ( action research ) dengan 2 siklus. Hasil yang dicapai dari penelitian ini adalah dengan penerapan model market dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam materi Asmaul Husna al-‘Alim, al-Khabir,as-Sami’ dan al- Basir, yaitu pada siklus I adalah 62,5 % dan rata-rata kelasnya adalah 72,5 dan pada Siklus II ketuntasan hasil belajar peserta didik mencapai 100% dengan rata-rata kelas adalah 88,2 artinya meningkat 15, 7.
Kata Kunci : metode market place, hasil belajar, PAI, asmaul husna
Pendahuluan
Sekolah merupakan unsur pendidikan yang memberikan ilmu-ilmu kepada para peserta didik, diantaranya adalah Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti. Salah satu materi tentang Aqidah yang di pelajari di SMP Negeri 1 Belantikan Raya adalah tentang Asmaul Husna , yaitu nama-nama Yang baik lagi indah bagi Allah swt. (Hermawan Heris,2012 : 111) Dasar Pendididkan Islam yang utama dan pertama adalah Al-Qur,an, kemudian sunnah dan pemikiran tokoh pendididkan. Tujuan Pendidikan Islam membina manusia secara pribadi dan kelompok sehingga mampu menjalankan fungsi sebagai hamba dan khalifahnya-Nya, guna membangun dunia ini sesuai dengan yang ditetapkan Allah. Atau dengan kata yang lebih singkat dan sering digunakan oleh Al-Qur‟an, untuk bertaqwa kepada Alllah Swt.
Kenyataan dilapangan, kendala utama pembelajarn PAI dan Budi Pekerti kelas VII A SMP Negeri 1 Belantikan Raya yaitu guru dalam menentukan penggunaan metode, seringkali kurang pas dengan tujuan instruksional. Metode ceramah ( Konvensional ) seringkali menjadi bahan
851 Vol. 1 No. 1, September 2021 | Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam andalan. Padahal berbagai metode lain masih ada yang lebih tepat sesuai dengan tujuan instruksional. Pada akhirnya peserta didik kurang termotivasi untuk belajar, merasa malu untuk bertanya dan kurang memperhatikan pelajaran, kurang terlibat dalam proses pembelajaran sedangkan materi atau topik Asmaul Husna Al-‘Alim, Al-Khabir, As-sami’ dan Al-Basir yang memiliki bagian-bagian atau kategori yang luas.
Berdasarkan masalah tersebut, maka diperlukan metode mengajar yang bisa membuat peserta didik lebih aktif mencari informasi dengan kegiatan pembelajaran yang berkesan dan menyenagkan terutama pada materi Asmaul Husna, yaitu dengan menerapkan metode pembelajaran Market Place (Surawan : 2020)
Menurut (Sumantri,1998:134), “Metode adalah cara-cara yang ditempuh guru untuk menciptakan situasi pengajaran yang benar-benar menyenangkan dan mendukung bagi kelancaran proses belajar dan tercapainya prestasi belajar anak yang memuaskan. Metode Market Place merupakan pembelajaran aktif, yang mengimplementasikan gaya belajar aktif, inovatif, kreatif, Efektif dan menyenangkan ( PAIKEM ) pada kegiatan belajar ( Irawan, 2017: 55 ). Bahan yang dipersiapkan dalam melaksanakan metode Maret Place yaitu berupa: 1) barang yang akan dijual harus menarik seperti mind map, peta konsep, poster,desain gambar, dan lain-lain, 2) Stand-stand penjual, dan 3) Laporan hasil kunjungan.
Rumusan Masalah pada penelitian ini yaitu : 1) Apakah dengan penerapan Metode Market Place dalam pembelajaran PAI materi Asmaul Husna al-‘Alim, al-Khabir, as-Sami’ dan al-Basir dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik, 2) Apakah dengan metode Market Place dapat meningkatan hasil belajar peserta didik kelas VII A pada materi Asmaul Husna al-‘Alim, al-Khabir, as-Sami’ dan al-Basir di SMP Negeri 1 Belantikan Raya.
Tujuan Penelitian ini adalah menerapkan Model pembelajaran Market Place untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti pada Materi Asmaul Husna Al-’Alim, Al-Khabir, As-Sami’ dan Al- Basir bagi peserta didik kelas VII A semester ganjil di SMP Negeri 1 Belantikan Raya tahun pelajaran 2021 / 2022
Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan (action research) dengan menggunakan metode deskritif kuantitatif, yaitu menggambarkan bagaimana suatu teknik pembelajaran diterapkan dan bagaimana hasil yang diinginkan dapat tercapai. Penelitian ini juga mengacu pada perbaikan pembelajaran yang berkesinambungan. Menurut Ebbutt (1985), dalam Hopkins (1993) dikutip Rochiati Wiriatmaja mengemukakan bahwa penelitian tindakan adalah kajian
852 Vol. 1 No. 1, September 2021 | Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam sistematik dan upaya perbaikan pelaksanaan praktek pendidikan oleh sekelompok guru dengan melakukan tindakan-tindakan dalam pembelajaran, berdasarkan refleksi mereka mengenai hasil dai tindakan-tindakan tersebut (2005:12)
Identifikasi Subbagian
Penelitian ini dilakukan pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam khusus materi Asmaul Husna Al-‘Alim, Al-Khabir, As-Sami’ dan Al-Basir. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berupa data kualitatif dan kuantitatif. Dalam pengumpulan data, peneliti menggunakan metode pengumpulan data berupa Observasi dan Tes uraian. Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok (Arikunto,2006:150). Tes dilakukan terhadap peserta didik pada setiap siklus.
Soal tes dibuat sesuai materi yang diajarkan pada tiap pertemuan
Menurut Ddimyati dan Murjiono,2006. Hasil Belajar adalah hasil yang dicapai dalam bentuk angka-angka atau skor setelah diberikan tes hasil belajar pada setiap akhir pembelajaran. Nilai yang diperoleh siswa menjadi bahan acuan untuk melihat penguasaan siswa dalam menerima materi pelajaran.
Sedangkan hasil belajar didefinisikan oleh Romiszowski sebagai output (keluaran) dari suatu sistem pemrosesan input (masukan). Input dapat berupa berbagai informasi sedangkan output berupa performance (kinerja).
Pengetahuan dikelompokan pada empat kategori yaitu: (1) Fakta, merupakan pengetahuan tentang objek nyata, hubungan dari keyataan, dan informasi verbal dari suatu objek, peristiwa atau manusia. (2) Konsep, merupakan pengetahuan tentang seperangkat objek konkrit atau defenisi. (3) Prosedur, merupakan pengetahuan tentang tindakan demi tindakan yang bersifat linier dalam mencapai suatu tujuan,dan (4) Prinsip, merupakan pernyataan yang mengenai hubungan dari dua konsep atau lebih
Karakteristik Peserta (Subjek)
Subjek penelitian ini yaitu kelas VII A semester ganjil tahun ajaran 2021 /2022 yang berjumlah 8 siswa, yang terdiri dari 5 orang laki-laki dan 3 orang perempuan. Sedangkan Tempat penelitian adalah di SMPN 1 Belantikan Raya kecamatan Belantikan Raya kabupaten Lamandau. Penelitian ini dilaksanakan di semester ganjil pada tanggal 12 – 03 September 2021.
853 Vol. 1 No. 1, September 2021 | Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Desain penelitian
Penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan kelas dari Kemmis dan Taggart, yaitu sebuah penelitian tindakan yang di pandang sebagai siklus spiral dari penyusunan perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan observasi, dan refleksi. yang selanjutnya mungkin diikuti dengan siklus spiral berikutnya.
Kunandar ( 2013:70 ) menyebutkan manfaat penilaian hasil belajar siswa adalah :1) Mengetahui tingkat pencapaian kompetensi siswa selama proses pembelajaran, 2) Memberi umpan balik untuk perbaikan belajar siswa, 3) Membantu kemajuan dan mendiagnosis kesulitan belajar siswa, dan 4) Sebagai alternatif penilaian kepada guru.
Adapun prosedur tindakan penelitian setiap siklusnya sebagai berikut : 1. Perencanaan Tindakan
Dalam tahapan ini yang dilakukan yaitu membuat RPP , menyusun perangkat dan evaluasi pembelajaran
2. Pelaksanaan Tindakan
Tahap ini merupakan implementasi metode Market Place pada materi Asmaul Husna al-‘Alim, al-Khabir, as-Sami’ dan al-Basir dengan kegiatan :
a. Guru menjelaskan tujuan dan pokok bahasan materi ajar
b. Guru membagi kelompok dan memberikan tema untuk bahan diskusi membuat poster sebagai produk informasi
c. Siswa melakukan proses jual beli informasi terkait materi d. Guru melakukan refleksi dan kesimpulan bersama siswa e. Melakukan evaluasi pembelajaran
3. Pengamatan
Hal yang diamati observer selama proses tindakan berlangsung seperti observasi kegiatan pembelajaran guru, aktifitas peserta didik selama PBM dan hasil belajar peserta didik
4. Refleksi
guru bersama observer menganalisis perubahan yang terjadi pada siswa dikelas dan hal-hal yang dialami selama proses pembelajaran berlangsung pada setiap siklusnya, seperti saran dan masukan tentang kendala yang dialami untuk penyempurnaan tindakan berikutnya
Untuk keabsahan data, peneliti membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil pre-test dan post-test serta instrumen Tes uraian
854 Vol. 1 No. 1, September 2021 | Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam tertulis yang diberikan kepada peserta didik, kemudian angka yang bersifat kuantitatif hasil pengujian tersebut dianalisis dengan rumus :
Indikator keberhasilan pada penelitian ini yaitu apabila presentase ketuntasan belajar peserta didik mencapai 80% dan nilai minimal rata-rata 75 % , sesuai dengan KKM mata pelajaran PAI dan Budi pekerti kurikulum 2013 yang telah ditetapkan di SMP Negeri 1 Belantikan Raya maka penelitian ini dianggap berhasil
Hasil Penelitian dan Pembahasan
Dalam penelitian ini, menggunakan pedoman observasi yang digunakan untuk memperoleh data hasil belajar peserta didik dengan metode Market place. Pengamatan dilakukan sebanyak dua kali yaitu siklus 1 dan siklus 2. Proses observasi dilakukan pada saat proses pembelajaran dimulai sampai selesai.
1. Silkus I
Tabel 1.1
Observasi kegiatan pembelajaran dengan metode Market Place No
Persentase observasi kegiatan pembelajaran Tercapai Tidak tercapai 1. Jumlah aspek 26 aspek 23 aspek 3 aspek
2. Persentase - 88,46 % 11,54%
3. Rata-rata Komulatif 88, 46 % (Baik)
Dari presentase diatas dapat dilihar bahwa proses kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru dengan baik, sesuai dengan apa yang direncanakan sebelumnya, walaupun masih ada 3 aspek yang perlu dirtingkatkan. Dengan rincian dari 26 aspek yang ada, terdapat 23 aspek yang sudah terpenuhi yaitu 88,46 % dan 3 aspek lain yang belum terpenuhi yaitu 11,54 %
Tabel 1.2
Obsevasi aktifitas siswa dengan metode market place Keterangan : ( Menurut Arikunto,2006:275)
Nilai 80 – 100 = A = Amat Baik
X = Nilai rata-rata Nilai 66 – 79 = B = Baiik ΣX = Jumlah nilai total Nilai 56 – 65 = C = Cukup N = Jumlah siswa Nilai 40 – 55 = D = Kurang
855 Vol. 1 No. 1, September 2021 | Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam
No
Persentase observasi belajar siswa Nilai Tuntas Tidak Tuntas
1. Jumlah 580 5 orang 3 orang
2. Persentase - 62,5 % 37,5 %
3. Rata-rata Komulatif 72,5 % (Baik)
Pada tabel diatas, dapat dilihat bahwa rata-rata hasil belajar pada siklus I didapatkan hasil 72,5 dengan kategori “Baik”. Dengan rincian 5 siswa mendapatkan nilai tuntas yaitu 62,5 % dan 3 siswa mendapatkan nilai tidak tuntas yaitu 37,5 %
Tabel 1.3
Tes hasil belajar siswa dengan metode Market Place No
Persentase hasil belajar siswa Nilai Tuntas Tidak Tuntas
1. Jumlah 580 5 orang 3 orang
2. Persentase - 62,5 % 37,5 %
3. Rata-rata Komulatif 72,5 % (Baik)
Pada tabel diatas, dapat dilihat bahwa rata-rata hasil belajar pada siklus I didapatkan hasil 72,5 dengan kategori “Baik”. Dengan rincian 5 siswa mendapatkan nilai tuntas yaitu 62,5 % dan 3 siswa mendapatkan nilai tidak tuntas yaitu 37,5 % sehingga target pada siklus 1 belum tercapai. Karena kriteria ketuntasan minimal yang ditetapkan adalah 70, pembelajaran dikategorikan berhasil, jika di kelas tersebut telah terdapat lebih dari 80%
siswa yang memperoleh nilai ≥ 70 2. Siklus II
Tabel 2.1
Observasi kegiatan pembelajaran dengan metode Market Place No
Persentase Observasi kegiatan pembelajaran Tercapai Tidak tercapai 1. Jumlah aspek 26 aspek 25 aspek 1 aspek
2. Persentase - 96,2 % 3,8 %
3. Rata-rata Komulatif 96,2 % (Sangat Baik)
Dari presentase diatas dapat dilihat bahwa proses kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru sudah mendekati maksimal ( sangat baik ) sesuai dengan apa yang direncanakan sebelumnya, walaupun masih ada 1 aspek yang perlu dirtingkatkan. Dengan rincian dari 26 aspek yang ada,
856 Vol. 1 No. 1, September 2021 | Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam terdapat 25 aspek yang sudah terpenuhi yaitu 926,2 % dan 1 aspek lain yang belum terpenuhi yaitu 3,8 %
Tabel 1.2
Obsevasi aktifitas siswa dengan metode market place No
Persentase observasi belajar siswa Nilai Tuntas Tidak Tuntas
1. Jumlah 580 8 orang 0 orang
2. Persentase - 100 % 0 %
3. Rata-rata Komulatif 100 % (sangat baik)
Pada tabel diatas, dapat dilihat bahwa rata-rata hasil belajar pada siklus II didapatkan hasil 100 % dengan kategori “sangat baik “. Dengan rincian semua siswa tuntas dalam aktifitas belajarnya.
Tabel 1.3
Tes hasil belajar siswa dengan metode Market Place No
Persentase hasil belajar siswa Nilai Tuntas Tidak Tuntas
1. Jumlah 705 8 orang 0 orang
2. Persentase - 100 % 0 %
3. Rata-rata Komulatif 100 % (Sangat Baik)
Pada tabel diatas, dapat dilihat bahwa rata-rata hasil belajar pada siklus II didapatkan hasil 100 % dengan kategori “Sangat Baik”. Dengan rincian semua siswa mendapat nilai tuntas. sehingga target pada siklus 1I sudah tercapai. Karena kriteria ketuntasan minimal yang ditetapkan adalah 70, pembelajaran dikategorikan berhasil, jika di kelas tersebut telah terdapat lebih dari 80% siswa yang memperoleh nilai ≥ 70
Untuk mengetahui Peningkatan hasil belajar peserta didik dapat diganbarkan pada grafik berikut :
Grafik
peningkatan hasil belajar peserta didik
857 Vol. 1 No. 1, September 2021 | Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Kesimpulan
Berdasarkan uraian pada hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan hasil penelitian ini sebagai berikut : Dalam penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Penerapan/implementasi Metode Market Place dalam Pendidikan Agama Islam materi Asmaul Husna Al-’Alim, Al-Khabir, as-Sami’ dan Al-Basir mempunyai pengaruh positif, yaitu dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik
2. Pembelajaran PAI dengan metode market Place mempunyai dampak positif dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik Kelas VII A semester 1 di SMP Negeri 1 Belantikan Raya Kabupaten Lamandau pada materi Asmaul Husna Al-’Alim, Al-Khabir, as-Sami’ dan Al-Basir meningkat, yaitu ditandai dengan peningkatan ketuntasan belajar , pada siklus I adalah 62,5
% dan rata-rata kelasnya adalah 72,5 dan pada Siklus II ketuntasan hasil belajar peserta didik mencapai 100% dengan rata-rata kelas adalah 88,2, artinya meningkat 15, 7.
bagi sekolah diharapkan dapat menerapakan metode pembelajaran ini sebagai salah satu program dalam mengembangkan kurikulum dan proses belajar mengajar sesuai dengan daya dukung, kompleksitas dan sumber daya manusia di tingkat satuan pendidikan masing-masing.
Referensi
Arikunto, Suharsimi, 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta
Dimyati, dan Mujiono, 2006. Hakikat Hasil Belajar Pendidikan Agama.
http://hidayaheducation.blogspot.com/2011/03/hakikat-hasil-belajar- pendidikan-agama.html... diakses tanggal 19 Agustus 2021
Hermawan, Heris. 2012. Filsafat Pendidikan Islam. Direktorat Jenderal Pendidikan Islam: Kementrian agama RI
Kunandar. 2013. Penilaian Autentik (Penilaian Hasil belajarPeserta Dididk Berdasarkan K-13).Jakarta:PT.Rajagrafindo Persada
Ruhyana, 2016. Implementasi teknik market place activity (MPA) Learning https://jorjoran.wordpress.com/2016/11/10/implementasi-teknik- market-place-activity-mpa-learning
858 Vol. 1 No. 1, September 2021 | Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam https://pengertiandefinisi.com/pengertian-pendidikan-agama-islam/.... diakses
diakses tanggal 15 Agustus 2021
https://suhadinet.wordpress.com/2009/06/08/langkah-langkah-ptk-menurut- kemmisdan-mctaggart/... diakses tanggal 10 Agustus 2021
Sumantri, Mulyani dan Johar Permana. 1998. Strategi Belajar Mengajar.
Surabaya: UNESA University Press.
Surawan. (2020). Dinamika Dalam Belajar : Sebuah Kajian Psikologi Penelitian.
Yogyakarta : K-Media.
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1990.
Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
.