• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PAI PADA MATERI ASMAUL HUSNA MELALUI METODE INDEX CARD MATCH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PAI PADA MATERI ASMAUL HUSNA MELALUI METODE INDEX CARD MATCH"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Published by : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya

773

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PAI PADA MATERI ASMAUL HUSNA MELALUI METODE INDEX CARD MATCH

Arbani¹

e-mail: [email protected]

ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi adanya siswa yang masih kesulitan dalam menulis,menghapal makna nama-nama Allah dalam Asmaul husna, siswa kurang terlibat aktif siswa dalam proses pembelajaran, dan masih rendahnya nilai rata-rata siswa dalam mengusai materi asmaul husna ini.

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar PAI pada materi Asmaul Husna melalui penerapan metode index card match kelas XI MIPA SMA Negeri 3 Tanjung Kabupaten Tabalong tahun pelajaran 2021/2022 dengan standar kriteria kelulusan(KKM) 75.

Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian tindakan kelas (PTK), pada prosesnya menerapkan metode index card match. Penelitian tindakan kelas iniada4 tahapan yang dilakukan yaitu perencanaan,pelaksanaan,observasi,dan refleksi.Objek penelitian ini adalah siswa kelas XI MIPA SMA Negeri 3 Tanjung Kabupaten Tabalong Tahun Ajaran 2021/2022 dengan jumlah 17 siswa. Pelaksanaan penelitian ini menerapkan 2 siklus. Langkah-langkah pelaksanaan metode index card match yaitu membagi kelas menjadi 2 kelompok. Kelompok 1 mendapat kartu berisi pertanyaan,sedangkan kelompok 2 mendapat kartu berisi jawaban.

Semua kelompok diminta mencari pasangan kartu,setelah menemukan pasangannya siswa diminta membacakan soal yang diperoleh selanjutnya soal tersebut dijawab oleh pasangannya.

Hasil belajar diukur dengan melaksanakan tes akhir pada akhir pertemuan.

Hasil penelitian menunjukkan penerapan pembelajaran menggunakan metode index card match dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran PAI materi Asmaul Husna kelas XI MIPA SMA Negeri 3 Tanjung Kabupaten Tabalong. Hasil tersebut dibuktikan dengan peningkatan hasil belajar siswa dalam materi asmaul Husna, hal ini dapat dilihat pada : a. Siklus I rata-rata 6,7 kemudian dilanjutkan ke siklus II rata-rata 9,6. Sehingga dengan demikian rata-rata hasil belajar persiklus terlihat kecenderungan meningkat, dimana pada siklus I ke siklus II peningkatan sebesar 2,9. b. Berdasarkan pada hasil observasi memperlihatkan bahwa terjadi peningkatan aktivitas siswa pada siklus I sudah mendapatkan hasil yang baik, maka siklus I adalah 93,33 kemudian pada siklus II mencapai 100%

Keyword : Hasil Belajar, Metode index card match

PENDAHULUAN

(2)

Published by : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya

774 Pendidikan pada dasarnya merupakan salah satu upaya yang sangat mendasar dalam pengembangan sumber daya manusia. Dalam konteks pendidikan di Indonesia, pendidikan diharapkan melahirkan sumber daya manusia unggul. Proses pembelajaran di dalam kelas merupakan bagian yang sangat penting dari pendidikan. Proses pembelajaran pada satuan pendidikan di selenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik agar berpartisipasi aktif serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis perta didik.

Tujuan pendidikan nasional dalam UU 20 2013 pasal 3 (Dasar,Fungsi,dan Tujuan Pendidikan Nasional ) mengenai Sistem Pendidikan Nasional (SISDIKNAS) adalah sebagai berikut ; Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,berakhlak mulia,sehat,berilmu,cakap,kreatif,mandiri,dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggungjawab

Guru yang profesional tentu memiliki kompetensi dalam bidangnya. Disamping memiliki kompetensi profesional yang berarti menguasai bidang yang diampunya, guru harus memiliki kompetensi pedagogik yaitu menguasai metodik pembelajaran baik penguasaan kurikulum, merancang proses pembelajaran, melaksanakan proses pembelajaran, mengadakan evaluasi dan analisa pembelajaran serta melaksanakan program tindak lanjut. Disamping itu guru dituntut memiliki kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial. Tentunya guru harus memiliki kemampuan berkomunikasi dengan baik terhadap lingkungannya.Guru mencapai kualitas peserta didik dilihat dari potensi seperti yang dinyatakan di atas titik tolaknya tidak lain adalah kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru beserta para siswanya sebagai subyek belajar.

Dalam mencapai tujuan pembelajaran khusus pada mata pelajaran PAI dan Budi pekerti materi Asmaul Husna di kelas XI MIPA SMAN 3 Tanjung masih banyak kesulitan dalam hal menulis,dan menghapal beserta maknanya. Hal ini terlihat dari hasil observasi kepada siswa masih rendahnya nilai pengetahuan dan praktek dalam hal menulis dan menghafal beserta maknanya materi Asmaul Husna, mengingat Asmaul Husna adalah mengenai sifat wajib dari Allah yang merupakan hal penting yang harus dipahami anak. Nilai yang didapatkan tersebut hanya bukan hanya bersifat kognitif, namun nilai yang diharapkan j u g a tergambar dalam sikap afektif anak.

Metode pembelajaran jenisnya beragam yang masing-masing memiliki kelebihan dan kelemahan,maka pemilihan metode yang sesuai dengan topic atau pokok bahasan yang akan diajarkan harus betul-betul dipikirkan oleh guru yang akan menyampaikan materi pelajaran.Karenanya proses pembelajaran yang dimotori oleh guru haruslah direncanakan dan dilaksanakan secara mantap sehingga dapat mencapai tujuan dan hasil belajar secara maksimal Guru yang baik adalah guru yang mampu memilih dan menggunakan metode,strategi dan media yang tepat dalam pembelajaran. Kenyataan dilapangan, kendala utama dalam menentukan penggunaan metode, seringkali kurang pas dengan yang dalam tujuan instruksional. Metode ceramah seringkali menjadi bahan andalan. Padahal berbagai metode lain masih ada yang lebih tepat sesuai dengan tujuan instruksional.

Metode Index Card Match2 adalah mencari jodoh kartu tanya jawab yang dilakukan secara berpasangan. Metode pembelajaran Index card match merupakan metode pembelajaran yang menuntut siswa untuk bekerja sama dan dapat meningkatkan rasa tanggung jawab siswa atas apa yang dipelajari dengan cara yang menyenangkan. Siswa saling bekerja sama dan saling membantu untuk menyelesaikan pertanyaan dan melemparkan pertanyaan kepada pasangan lain. Kegiatan belajar bersama ini dapat membantu memacu belajar aktif dan kemampuan untuk mengajar melalui kegiatan kerjasama kelompok kecil yang memungkinkan untuk memperoleh pemahaman dan penguasaan materi.

Pada proses pembelajaran masih banyak permasalahan yang terjadi, misalkan seperti siswa kurang termotivasi untuk belajar, merasa malu untuk bertanya dan kurang memperhatikan

(3)

Published by : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya

775 pelajaran, kurang terlibat dalam proses pembelajaran. Kemungkinan hal ini terjadi karena siswa merasa jenuh dengan metode ceramah yang diterapkan guru, suasana belajar yang kurang serius, dan pembelajaran yang bersifat hanya satu arah saja. Dengan melihat hasil pembelajaran yang masih dibawah rata-rata dan materi atau topik Asmaul Husna yang memiliki bagian-bagian atau kategori yang luas, maka metode index card match merupakan metode yang dapat diterapkan untuk meningkatkan hasil belajar siswa (Surawan : 2020). Berdasarkan latar belakang di atas peneliti tertarik melakukan penelitian mengenai: “ MENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI PADA MATERI ASMAUL HUSNA MELALUI METODE INDEXCARD MATCH.

IDENTIFIKASI MASALAH

1. Apakah dengan menggunakan metode index card match terdapat peningkatkan hasil belajar PAI dalam materi Asmaul Husna siswa kelas XI MIPA SMAN 3 Tanjung Kab.Tabalong ?

2. Apakah metode index card match dapat meningkatan hasil aktivitas siswa dalam matei Asmaul Husna siswa kelas XI MIPA SMAN 3 Tanjung Kab.Tabalong ?

3. Bagaimana upaya guru dalam meningkatkan pengetahuan PAI pada materi Asmaul Husna siswa kelas XI MIPA SMAN 3 Tanjung Kab.Tabalong ?

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK),pada prosesnya menerapkan metode index card match. Hal ini disesuaikan dengan karakteristik penelitian tindakan kelas yaitu masalah penelitian yang harus dipecahkan berasal dari persoalan praktek pembelajaran di kelas atau berangkat dari permasalahan praktek factual. Dimana guru berupaya menerapkan berupa pendekatan,model,dan metode atau strategi pembelajaran secara efektif dan afisien di dalam suatu kegiatan belajar mengajar.Dengan diterapkannya PTK ini diharapkan nantinya dapat menentukan cara mana yang paling efektif dalam rangka untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan model penelitian tindakan kelas.Secara garis besar Penelitian Tindakan Kelas terdapat 4 tahapan yang lazim dilalui:

penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas XI MIPA SMAN 3 Tanjung Kab.Tabalong Tahun pelajaran 2020/2021. Secara keseluruhan siswa yang menjadi perhatian dalam penelitian ini berjumlah 17 orang, terdiri dari 2 orang siswa laki-laki dan 15 orang siswa perempuan, penelitian dilakukan secara klasikal.

Penelitian ini dilakukan pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam khusus materi Asmaul Husna,yang diteliti ; siswa, yaitu mengamati aktivitas belajar siswa menyelesaikan materi pembelajaran Asmaul husna, guru, yaitu pengamatan melalui guru observer terhadap langkah- langkah proses pembelajaran selama 1 kali 30 menit. Meliputi apersepsi, motivasi, interaksi belajar mengajar, dan evaluasi hasil belajar, hasil belajar, yaitu pengukuran hasil belajar siswa setelah melaporkan hasil penyelesaian tugas melalui tes tertulis,menyusun rancangan tindakan (planning/perencanaan),dalam tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, dimana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan akan di lakukan. Penelitian tindakan yang ideal sebetulnya dilakukan secara berpasangan antara pihak yang melakukan tindakan dan pihak yang mengamati proses yang di jalankan

Pelaksanaan Tindakan (acting) Tahap ini merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan, yaitu mengenakan tindakan di kelas,Pengamatan (observing), Pengamatan adalah kegiatan pengamatan yang di lakukan oleh pengamat. Dalam tahap ini, guru pelaksana mencatat sedikit demi sedikit apa yang terjadi agar memperoleh data yang akurat untuk perbaikan siklus berikutnya,Refleksi (reflecting) Merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudahdilakukan. Dalam tahap ini, guru berusaha untuk menemukan hal-hal yang sudah

dirasakan memuaskan hati karena sudah sesuai dengan rancangan dan secara cermat mengenali

(4)

Published by : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya

776 hal-hal yang masih perlu diperbaiki.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil PenelitianSiklus I

Pada siklus I PTK ini dipersiapkan perangkat pembelajaran yaitu :a. menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mata pelajaran PAI dengan Standar Kompetensinya adalah Mengingat Allah melalui Asmaul Husna, dan Kompetensi dasarnya adalah Menyebutkan makna tujuh dari Asmaul Husna;al-Karim,al-Mu’min,al-Wakil,al- Matin,al-Jami’,al-‘Adl, dan al-Akhir. Indikatornya adalah mengartikan tujuh dari Asmaul Husna; al-Karim,al-Mu’min,al-Wakil,al-Matin,al-Jami’,al-‘Adl, dan al-Akhir (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran / RPP terlampir), b.membuat Lembar observasi untuk mengukur kegiatan pembelajaran dan aktifitas siswa dalam KBM.

Kegiatan belajar mengajar adalah 30 menit dengan 1 kali pertemuan,domana pada kegiatan awal (5 menit) yaitu; Orientasi; Guru memberi salam,berdo’a bersama siswa,presensi siswa,menyiapkan fisik dan psikis siswa.Guru melakukan apersepsi untuk mengingatkan kembali pelajaran yang diajarkan.Motivasi; guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dipelajari, peserta didik diberi kesempatan untuk bertanya tentang materi yang diterangkan, dan guru memberikan penguatan dan jawaban kepada peserta didik. Pada Kegiatan Inti (20 menit);Literasi; guru menayangkan vedio yang relevan dengan materi,siswa berdiskusi tentang materi yang dipelajari dan mempresentasikan hasilnya,guru menerapkan metode indexcard match dengan membagikan kartu ke siswa,siswa mencari pasangan kartunya,kemudian menempelkan hasilnya didinding,dan guru meminta siswa mengisi LKPD. Kemudian pada kegiatan Akhir ( 5 menit ) meliputi ; melakukan penilaian atau tes akhir sesuai mata pelajaran,memberikan penghargaan kepada siswa / kelompok yang memeperoleh hasil yang baik,memberikan pekerjaan rumah (PR) kepada siswa,dan guru menutup pelajaran.

A. Observasi aktivitas siswa dalam kegiatan Belajar Mengajar (KBM)

Aktivitas siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan metode index card match mendapat 93.33%,dari 9 indikator/aspek yang diamati mendapat skor 4 berjumlah 3 aspek (4x3=

12 poin) ,dan mendapat skor 5 sebanyak 6 aspek (6x5= 30 poin). Jumlah 42 poin. Dengan hitungan sebagai berikut :

Total skor

Rumus : Nilai = X 100 % 45

42

= X 100 %

45

= 93,33 % B. Tes hasil belajar siswa

Berdasarkan hasil tes belajar yang dilaksanakan pada akhir proses pembelajaran pertemuan siklus I dapat dilihat bahwa ada terdapat 5 siswa yang belum tuntas , seperti pada tabel berikut:

(5)

Published by : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya

777

NO NAMA SISWA PEROLEHAN

SKOR

Keterangan

1 Amelia Zahra 80 Tuntas

2 Desi Rapitasari 80 Tuntas

3 Helma Santia 50 Tidak Tuntas

4 Jumiati 70 Tidak Tuntas

5 Nia Novita 70 Tidak Tuntas

6 Nihayatul Kamal 60 Tidak Tuntas

7 Nopi Maisarah 50 Tidak Tuntas

8 Norcahyani 50 Tidak Tuntas

9 Normalasari 80 Tuntas

10 Masayu Adelia 80 Tuntas

11 Misna 80 Tuntas

12 M.Halim 60 Tidak Tuntas

13 Fatimah 60 Tidak Tuntas

14 Risky Abdillah 70 Tidak Tuntas

15 Rukiah 70 Tidak Tuntas

16 Siti Khadijah 70 Tidak Tuntas

17 Putri Cahyani 60 Tidak Tuntas

JUMLAH 114

C. Tes tabel belajar Siswa pada Siklus I

Dimana dari jumlah 17 siswa, yang mendapatkan nilai 8 ada 5 orang,nilai 7 ada 5 orang, nilai 6 ada 4,dan nilai 5 ada 3 orang, pada siklus I ini hanya 5 orang yang mendapatkan nilai di atas KKM (75), sehingga perlu diteruskan ke siklus II. Hal ini dapat dilihat pada table berikut ini ;

Tes Tabel Belajar Siswa Pada Siklus I

No Nilai Frekuensi (orang)

Nilai X Frekuensi

Persentasi

1 10 0 0,00 0,00

2 9 0 0,00 0,00

3 8 5 40,00 40,00

4 7 5 35,00 35,00

5 6 4 24,00 15,00

(6)

Published by : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya

778

6 5 3 15,00 10,00

7 4 0 0,00 0,00

8 3 0 0,00 0,00

9 2 0 0,00 0,00

10 1 0 0,00 0,00

11 0 0 0,00 0,00

Jumlah 17 114,00

Rata-rata 67,00

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa rata-rata hasil tes formatif hasil tes siswa adalah 67,00 hal ini berarti persyaratan ketuntasan belajar yang ditetapkan pada mata pelajaran PAI yaitu 75,00 tidak tercapai. Ketidaktuntasan ini perlu dianalisis dan dilanjutkan ke siklus II.

Hasil penelitian Siklus II

Pada siklus II PTK ini juga dipersiapkan perangkat pembelajaran yaitu :a. menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mata pelajaran PAI dengan Standar Kompetensinya adalah Mengingat Allah melalui Asmaul Husna, dan Kompetensi dasarnya adalah Menyebutkan makna tujuh dari Asmaul Husna;al-Karim,al-Mu’min,al-Wakil,al- Matin,al-Jami’,al-‘Adl, dan al-Akhir. Indikatornya adalah mengartikan tujuh dari Asmaul Husna; al-Karim,al-Mu’min,al-Wakil,al-Matin,al-Jami’,al-‘Adl, dan al-Akhir (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran / RPP terlampir), b.membuat Lembar observasi untuk mengukur kegiatan pembelajaran dan aktifitas siswa dalam KBM.

Kegiatan belajar mengajar adalah 30 menit dengan 1 kali pertemuan,domana pada kegiatan awal (5 menit) yaitu; Orientasi; Guru memberi salam,berdo’a bersama siswa,presensi siswa,menyiapkan fisik dan psikis siswa.Guru melakukan apersepsi untuk mengingatkan kembali pelajaran yang diajarkan.Motivasi; guru menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dipelajari, peserta didik diberi kesempatan untuk bertanya tentang materi yang diterangkan, dan guru memberikan penguatan dan jawaban kepada peserta didik. Pada Kegiatan Inti (20 menit);Literasi; guru menayangkan vedio yang relevan dengan materi,siswa berdiskusi tentang materi yang dipelajari dan mempresentasikan hasilnya,guru menerapkan metode indexcard match dengan membagikan kartu ke siswa,siswa mencari pasangan kartunya,kemudian menempelkan hasilnya didinding,dan guru meminta siswa mengisi LKPD. Kemudian pada kegiatan Akhir ( 5 menit ) meliputi ; melakukan penilaian atau tes akhir sesuai mata pelajaran,memberikan penghargaan kepada siswa / kelompok yang memeperoleh hasil yang baik,memberikan pekerjaan rumah (PR) kepada siswa,dan guru menutup pelajaran.

(7)

Published by : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya

779 A. Observasi aktivitas siswa dalam kegiatan Belajar Mengajar (KBM)

Aktivitas siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan metode index card match mendapat 93.33%,dari 9 indikator/aspek yang diamati mendapat skor skor 5 sebanyak 9 aspek (9x5= 45 poin). Jumlah 45 poin. Dengan hitungan sebagai berikut :

Total skor

Rumus : Nilai = X 100 % 45

45

= X 100 %

45

= 100 % B. Tes hasil belajar siswa

Berdasarkan hasil tes belajar yang dilaksanakan pada akhir proses pembelajaran pertemuan siklus II dapat dilihat bahwa semua siswa sudah mendapatkan nilai di atas KKM (75) seperti pada tabel berikut:

NO NAMA SISWA PEROLEHAN

SKOR

Keterangan

1 Amelia Zahra 100 Tuntas

2 Desi Rapitasari 100 Tuntas

3 Helma Santia 90 Tuntas

4 Jumiati 100 Tuntas

5 Nia Novita 100 Tuntas

6 Nihayatul Kamal 100 Tuntas

7 Nopi Maisarah 90 Tuntas

8 Norcahyani 80 Tuntas

9 Normalasari 100 Tuntas

10 Masayu Adelia 100 Tuntas

11 Misna 100 Tuntas

12 M.Halim 90 Tuntas

13 Fatimah 100 Tuntas

14 Risky Abdillah 100 Tuntas

15 Rukiah 100 Tuntas

16 Siti Khadijah 100 Tuntas

17 Putri Cahyani 90 Tuntas

JUMLAH 164

C. Tes tabel belajar Siswa pada Siklus II

(8)

Published by : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya

780 Dimana dari jumlah 17 siswa, yang mendapatkan nilai 8 ada 1 orang,nilai 9 ada 4 orang,dan nilai 10 ada 12 orang, tidak ada yang mendapatkan nilai dibawah KKM (75) semuanya lulus seperti table berikut ini ;

Tes Tabel Belajar Siswa Pada Siklus II

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa rata-rata hasil tes formatif hasil tes siswa adalah 96,00 hal ini berarti persyaratan ketuntasan belajar yang ditetapkan pada mata pelajaran PAI yaitu 75,00 sudah tercapai,semua tuntas dan penulis merasa tujuan telah tercapai.

Adapun Refleksi Tindakan Kelas Siklus II berdasarkan hasil observasi kegiatan pembelajaran, observasi aktifitas siswa dalam KBM, dari hasil tes belajar pertemuan tindakan siklus II, maka dapat direfleksikan hal-hal yaitu :a. Kegiatan pembelajaran dengan menerapkan metode index card match sangat baik, walaupun pada saat siklus pertama masih ada 12 siswa dan ada 6 soal yang belum tuntas. Soal yang belum tuntas adalah soal tentang menulis nama asmaul husna dan menghafal makna asmaul husna, ternyata siswa kurang dapat menulis nama dan menghafal makna, namun setelah dilaksanakan siklus kedua peneliti sudah dapat mengatasi kesulitan tersebut, b.Aktifitas siswa dalam KBM meningkat sangat baik, walaupun pada siklus pertama tidak berani mempresentasikan bacaan pada kartu. Pada siklus kedua anak sudah berani mempresentasikan bacaan pada kartu, dan

No Nilai Frekuensi (orang)

Nilai X Frekuensi

Persentasi

1 10 12 120,00 84,00

2 9 4 36,00 15,00

3 8 1 8,00 1,00

4 7 0 0,00 0,00

5 6 0 0,00 0,00

6 5 0 0,00 0,00

7 4 0 0,00 0,00

8 3 0 0,00 0,00

9 2 0 0,00 0,00

10 1 0 0,00 0,00

11 0 0 0,00 0,00

Jumlah 17 164,00

Rata-rata 96,00

(9)

Published by : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya

781 c.Hasil tes belajar siswa meningkat dari Siklus I sebesar 67 % menjadi 96 % di Siklus kedua.

KESIMPULAN

Dari uraian penelitian tindakan kelas yang dilakukan dengan dua siklus dapat diambil kesimpulan bahwa ;

1. Penggunaan metode index card match pada pembelajaran PAI materi Asmaul Husna di kelas XI MIPA SMA Negeri 3 Tanjung Kabupaten Tabalong dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik. Peningkatan pembelajaran dapat dilihat melalui hasil evaluasi pada proses pembelajaran setiap siklusnya,ketuntasan belajar yang dicapai oleh peserta didik dapat dilihat pada Siklus I rata-rata 67% kemudian dilanjutkan ke siklus II rata-rata 96% .Sehingga dengan demikian rata-rata hasil belajar persiklus terlihat kecenderungan meningkat, dimana pada siklus I ke siklus II peningkatan sebesar 29%.

2. Penggunaan metode index card match dapat meningkatkan hasil aktivitas

siswa dalam materi Asmaul Husna.Berdasarkan pada hasil observasi memperlihatkan bahwa terjadi peningkatan aktivitas siwa pada siklus I sudah mendapatkan hasil yang baik, maka siklus I adalah 93,3% dan pada siklus II mancapai 100%.

3. Penggunaan metode index card match dapat membantu guru pada upaya untuk meningkatkan pengetahuan PAI pada materi asmaul Husna. Hal ini terlihat jelas pada ketuntasan belajar siswa yang mulanya di siklus I memperoleh 67 % kemudian pada siklus II sudah mencapai 96 %.

Saran-saran

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari uraian sebelumnya agar proses belajar mengajar PAI lebih efektif dan lebih memberikan hasil yang optimal bagi siswa, maka disampaikan saran sebagai berikut; 1. Mengingat model pembelajaran dengan menggunakan metode Index card match ini dapat meningkatkan hasil belajar maka disarankan agar- guru–guru dapat menggunakan model pembelajaran ini baik dalam PTK maupun untuk keperluan PBM sehari-hari, 2. Perlu adanya reward (hadiah) kepada peserta didik yang hasil belajarnya mendapat nilai tertinggi diatas KKM dalam pembelajaran agar menumbuhkan motivasi bagi peserta didik yang lain untuk mendapatkan nilai yang tertinggi, 3.Untuk peserta didik yang mendapatkan nilai rendah mereka juga harus diperhatikan secara khusus dan diberi motivasi serta bimbingan supaya hasil belajarnya meningkat,dan 4.Bagi sekolah diharapkan dapat menerapakan metode pembelajaran ini sebagai salah satu program dalam mengembangkan kurikulum dan proses belajar mengajar sesuai dengan daya dukung, kompleksitas dan sumber daya manusia di tingkat satuan pendidikan masing-masing.

REFERENSI

Arikunto, S. 1998. Prosedur Penelitian. Rineka Cipta, Jakarta Bahtiar,

Depdikbud RI Kamus Besar Bahasa Indonesia ; Jakarta ; Balai Pustaka 1989 Hafidz. 1999. Risalah Do’a Mujarab. Surabaya: Apollo.

cahayapurnama.com › Zikrullah diakses tanggal 28 Mei 2013 Departemen Agama RI. 1995.

Pendidikan Agama Islam. Jakarta

Hermawan, Heris. 2012. Filsafat Pendidikan Islam.Direktorat Jenderal

(10)

Published by : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya

782 Pendidikan Islam: Kementrian agama RI

http://hidayaheducation.blogspot.com/2011/03/hakikat-hasil-belajar-pendidikan- agama.html... diakses tanggal 19 Juli 2013

Karman, Supiana. 2003. Materi Pendidikan Agama Islam. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Maksum, H. 2004. Khazanah Akhlak Mahmudah dalam Pendidikan Agama Islam.Solo. PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri

Maksum, M.A. 2006. Khazanah Pendidikan Agama Islam. Solo. PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri

meinurulaini.blogspot.com/2012/11/asmaul-husna.html… diakses tanggal 29 Mei 2013 Razak, Nasrudin. 1993. Dienul Islam. Bandung: Al Ma‟arif.

Rifa‟I, NH. 2000. Tata Cara Salat. Jombang: Lintas Media.

Surawan. (2020). Dinamika Dalam Belajar : Sebuah Kajian Psikologi Penelitian. Yogyakarta : K- Media.

(11)

Published by : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya

783

(12)

Published by : Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Palangka Raya

784

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penerapan pembelajaran active learning metode card sort dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi Asmaul Husna

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK).. INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

K. Siswa dapat mendeskripsikan pengertian iman kepada Allah Swt. Siswa dapat menunjukkan dalil naqli tentang iman kepada Allah Swt. Siswa dapat mendeskripsikan pengertian

“Peningkatan Hasil Belajar PAI Materi Asmaul Husna Melalui Metode Snowball Throwing Pada Siswa Kelas X IPA 1 SMA YASIHA Gubug Kabupaten Grobogan Tahun Pelajaran

Penelitian ini dilakukan sebagai upaya untuk mengetahui secara jelas apakah penerapan metode Index Card Match dapat meningkatkan hasil belajar PAI pada siswa kelas V SDN 70

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW PADA MATA PELAJARAN PAI MATERI ASMAUL HUSNA KELAS IV UPT SDN 03 MUARADUA Aspariadi E-mail:

Strategi Index Card Match adalah suatu cara pembelajaran aktif untuk meninjau ulang materi pelajaran dengan teknik mencari pasangan kartu indeks yang merupakan jawaban atau soal sambil

Kesimpulan Dari penelitian yang dilakukan oleh peneliti terhadap penerapan metode bernyanyi pada materi Asmaul Husna dan artinya kelas IV di Sekolah Dasar Negeri 164 Seluma, maka