• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peningkatan Hasil Belajar PAI Materi Asmaul Husna Melalui Metode Snowball Throwing Pada Siswa Kelas X IPA 1 SMA YASIHA Gubug Kabupaten Grobogan Tahun Pelajaran 2017/2018 - Test Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Peningkatan Hasil Belajar PAI Materi Asmaul Husna Melalui Metode Snowball Throwing Pada Siswa Kelas X IPA 1 SMA YASIHA Gubug Kabupaten Grobogan Tahun Pelajaran 2017/2018 - Test Repository"

Copied!
163
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI MATERI ASMAUL HUSNA MELALUI METODE SNOWBALL THROWING PADA SISWA KELAS X IPA 1 SMA YASIHA GUBUG KABUPATEN GROBOGAN TAHUN PELAJARAN 2017/2018

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

Disusun Oleh: JANI ASTUTI 111-13-209

PROGAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

iv MOTTO

“Pendidikan merupakan perlengkapan paling baik untuk hari tua”

(7)

v

PERSEMBAHAN

1.Ayahanda Sutomo, Ibunda tercinta Mulyati, yang telah mencurahkan kasih sayang, memberikan motivasi dan tidak pernah bosan mendoakan penulis dalam menempuh studi dan mewujudkan cita-cita. 2.Kakakku tersayang Septi Utami yang telah memberikan dukungan dan doa.

3.Suamiku tercinta dan tersayang Afvid Murdionoyang selalu memberi motivasi, dukungan serta penyemangat.

4.Keluarga besar yang senantiasa menyayangi dan mendoakanku.

5.Ibu Siti Rukhayati, M.Ag. Selaku Dosen Pembimbing yang telah menemaniku menyelesaikan karya ini.

6.Sahabat-sahabat PAI angkatan 2013, yang tidak bisa penulis sebutkansatu persatu.

(8)

vi

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Alhamdulillah, puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan nikmat kepada semua hamba-Nya sehingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan. Shalawat dan salam senantiasa tetap terlimpahkan kepangkuan beliau Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat-sahabatnya dan orang-orang mkmin yang senantiasa mengikutinya.

Dengan segala kerendahan hati, penulis sampaikan bahwa skripsi ini tidak mungkin terselesaikan tanpa adanya dukungan dan bantuan dari semua pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Skripsi yang berjudul “PENINGKATAN HASIL BELAJAR PAI MATERI ASMAUL HUSNA MELALUI METODE SNOWBALL THROWING PADA SISWA KELAS X IPA 1 SMA YASIHA GUBUG KABUPATEN GROBOGAN TAHUN PELAJARAN 2017/2018” ini disusun untuk melengkapi syarat-syarat mencapai gelar Sarjana (S1) Pendidikan Agama Isalm pada jurusan Tarbiyah di IAIN Salatiga, meskipun bentuknya masih sederhana serta banyak kekurangan.

Dalam proses penyusunan skripsi ini penulis menghadapi suatu kendala, namun berkat dorongan dan bantuan dari banyak pihak, sehingga pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada:

1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi,M. Pd. Selaku Rektor

IAIN Salatiga

2. Bapak Suwardi, S. Pd. M. Pd. Selaku Dekan

Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan

3. Bapak Supardi, S. Ag. M.A. Selaku Dosen

Pembimbing Akademik

4. Ibu Siti Rukhayati,M.Ag. Selaku Ketua Jurusan

(9)
(10)

viii ABSTRAK

Astuti, Jani. 2018. Peningkatan Hasil Belajar PAI Materi Asmaul Husna Melalui Metode Snowball Throwing Pada Siswa Kelas X IPA 1 SMA YASIHA Gubug Kabupaten Grobogan Tahun Pelajaran 2017/2018. Skripsi Jurusan Pendidikan Agama Islam. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri Salatiga.

Pembimbing: Siti Rukhayati, M. Ag.

Kata Kunci: Metode Pembelajaran Snowball Throwing dan Hasil Belajar PAI

Penelitian ini merupakan upaya untuk meningkatkan prestasi belajar PAI melalui metode pembelajaran Snowball Throwing pada siswa kelas X IPA 1 SMA YASIHA Gubug. Rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah Apakah metode penbelajaran Snowball Throwing dapat meningkatkan hasil belajar PAI materi Asmaul Husna pada siswa kelas X IPA 1 SMA YASIHA Gubug tahun pelajaran 2017/2018?

Penelitian ini termasuk Penelitian Tindakan Kelas (PTK) terdiri dari dua siklus. Pengumpulan data ini menggunakan metode observasi, metode dokumentasi, dan metode tes.

Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa metode Snowbal Throwing dapat meningkatkan hasil belajar PAI materi Asmaul Husna pada siswa kelas X IPA 1 SMA YASIHA Gubug Kabupaten

(11)

ix DAFTAR ISI

SAMPUL………... LEMBAR BERLOGO………. JUDUL………...

PERSETUJUAN PEMBIMBING... i

PENGESAHAN KELULUSAN ... ii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... iii

MOTO... iv

BAB I PENDAHULUAN... 1

A.Latar Belakang Masalah ... 1

B.Rumusan Masalah ... 6

C.Tujuan Penelitian ...6

D.Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan ... 6

E.Kegunaan Penelitian ... 7

F.Definisi Operasional ... 9

G.Metode Penelitian ... 11

(12)

x

2.Subjek Penelitian ... 12

3.Langkah-langkah ... 12

4.Instrumen Penelitian ... 14

5.Pengumpulan Data ... 21

6.Analisis Data ... 22

H.Sistematika Penulisan ... 23

BAB II KAJIAN PUSTAKA... 24

A.Tinjauan Hasil Belajar ... 24

1.Pengertian Belajar ... 24

2.Pengertian Hasil Belajar ... 25

3.Macam-Macam Hasil Belajar ... 26

4.Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar ... 28

B.Pembelajaran PAI ... 29

1.Hakikat PAI ... 29

2.Karakteristik PAI ... 30

3.Tujuan Pembelajaran PAI ... 31

4.Asmaul Husna ... 32

C.Metode Snowball Throwing... 47

1.Pengertian Metode Snowball Throwing... 47

2.Karakteristik Metode Snowball Throwing... 48

3.Langkah-langkah Snowball Throwing... 49

4.Kelebihan Snowball Throwing... 50

5.Kekurangan Snowball Throwing... 51

D.Kajian Pustaka ... 52

(13)

xi

A.Gambaran Umum Lokasi SMA YASIHA Gubug ... 55

B.Subjek Penelitian ... 64

C.Pelaksanaan Penelitian ...66

1.Deskripsi Siklus I ...67

2.Deskripsi Siklus II ...72

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 78

A.Deskripsi Paparan Per Siklus ...78

B.Pembahasan Hasil Penelitian ... 91

1.Siklus I ... 93

2.Siklus II ... 99

BAB V PENUTUP... 107

A.Kesimpulan ...107

B.Saran ... 107 DAFTAR PUSTAKA

(14)

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Form Lembar Observasi Peserta Didik

16

Tabel 1.2 Form Lembar Observasi Guru

17

Tabel 3.1 Daftar Nama Guru SMA YASIHA Gubug

58

Tabel 3.2 Karakteristik Siswa Kelas X IPA 1

61

Tabel 3.3 Fasilitas Fisik SMA YASIHA Gubug

63

Tabel 3.4 Data Siswa Kelas X IPA 1 SMA YASIHA Gubug

65

Tabel 4.1 Data Hasil Belajar Siswa Pra Siklus

78

Tabel 4.2 Data Hasil Belajar Siswa Siklus I

80

Tabel 4.3 Instrumen Observasi Guru Siklus I

82

Tabel 4.4 Instrumen Observasi Siswa Siklus I

83

Tabel 4.5 Data Hasil Belajar Siswa Siklus II

86

Tabel 4.6 Instrumen Observasi Guru Siklus II

88

Tabel 4.7 Instrumen Observasi Siswa Siklus II

89

Tabel 4.8 Data Ketuntasan Pra Siklus

(15)

xiii

Tabel 4.9 Data Ketuntasan Siklus I

94

Tabel 4.10 Instrumen Observasi Guru Siklus I

96

Tabel 4.11 Instrumen Observasi Siswa Siklus I

97

Tabel 4.12 Data Ketuntasan Siklus II

99

Tabel 4.13 Instrumen Observasi Guru Siklus II

102

Tabel 4.14 Instrumen Observasi Siswa Siklus II

103

Tabel 4.15 Data Peningkatan Siswa Mencapai KKM

(16)

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Tahapan-tahapan Pelaksanaan PTK

14

Gambar 4.16 Diagram Peningkatan Prestasi Belajar Pra Siklus,

Siklus I, 106

(17)

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 RPP Siklus I (Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran) 112

Lampiran 2 RPP Siklus II (Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran) 121

Lampiran 3 Soal-soal Siklus I dan Siklus II

129

Lampiran 4 Lembar Diskusi Siswa

133

Lampiran 5 Daftar Nilai

137

Lampiran 6 Lembar Observasi Guru Siklus I

139

Lampiran 7 Lembar Observasi Siswa Siklus I

141

Lampiran 8 Lembar Observasi Guru Siklus II

144

Lampiran 9 Lembar Observasi Siswa Siklus II

146

Lampiran 10 Dokumentasi

149

Lampiran 11 Surat Izin Penelitian

Lampiran 12 Surat Keterangan Penelitian

Lampiran 13 Surat Pembimbing

Lampiran 14 Daftar Riwayat Hidup

Lampiran 15 Lembar Konsultasi Skripsi

(18)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada hakikatnya, strategi pendidikan adalah pengetahuan atau seni mendayagunakan semua kekuatan mengamankan sasaran kependidikan yang hendak di capai, melalui perencanaan dan pengarahan dalam operasionalisasi yang sesuia dengan situasi dan kondisi lapangan yang sudah ada. Hal tersebut mencakup perhitungan tentang hambatan-hambatannya yang bersifat fisik ataupun non fisik, seperti mental spiritual dan moral, baik dari subjek, objek, maupun lingkungan sekitar. Strategi pendidikan dapat pula diartikan sebagai kebijaksanaan dan metode umum pelaksanaan proses kependidikan (HM Arifin, 1991: 56).

Sementara itu, Muhaimin (2003: 83)menjelaskan bahwa strategi pembelajaran merupakan sebuah pola umum perbuatan guru sebagai organisasi belajar, sedangkan siswa sebagai subjek belajar dalam upaya mewujudkan kegiatan belajar mengajar. Dengan kata lain, strategi pembelajaran adalah karakteristik abstrak dari serentetan perbuatan guru dan siswa dalam kegiatan belajar mengajar.

(19)

2

Strategi pembelajaran sifatnya masih konseptual, sehingga untuk mengimplementasikannya diperlukan berbagai metode pembelajaran tertentu. Dalam hal ini, metode pembelajaran dapat diartikan sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Kemudian strategi merupakan sebuah rencana, rancangan, danm plot bagi dibangunnya sebuah metode pembelajaran, yang selanjutnya akan dijabarkan dalam teknik dan gaya pembelajaran. Teknik pembelajaran adalah cara yang dilakukan seseorang dalam mengimplementasikan suatu metode pembelajaran secara spesifik.

Dengan begitu metode dan teknik mempunyai pengertian yang berbeda, meskipun tujuannya sama. Metode adalah jalan yang harus dilalui untuk mencapai tujuan, sementara teknik adalah cara mengerjakan sesuatu. Jadi, metode mempunyai pengertian lebih luas, ideal, dan lebih konsepsional dibandingkan teknik. Namun demikian, suatu strategi dapat dikatakan baik bila dapat melahirkan metode yang baik pula, karena metode adalah suatu cara pelaksanaan strategi (HM. Arifin, 1991: 56). Jika hal tersebut dikaitkan dengan pembelajaran, maka akan memunculkan metode dan strategi pembelajaran.

Dengan demikian, jelas bahwa strategi pembelajaran merupakan sebuah langkah yang sangat penting dalam menjalankan kegiatan pembelajaran dan tentu saja hal ini harus bersinergi dengan kondisi pembelajaran. Sehingga, mampu menghasilkan hasil pembelajaran yang sesuai dengan tujuan utama pendidikan itu sendiri.

(20)

3

tingkah laku intelektual, motivasi, minat, dan kesiapan siswa baik jasmani maupun rohani. Sedangkan yang berasal dari lingkungan misalnya sarana dan prasarana, kompetensi guru, kreativitas guru, sumber-sumber belajar serta metode pembelajaran. Siswa yang kurang bersemangat dalam belajar dan siswa yang kurang aktif dalam mengikuti pembelajaran akan berdampak pada hasil belajarnya yang kurang memuaskan. Serta guru yang monoton dalam menyampaikan pelajaran. Begitu juga dalam pembelajaran PAI siswa kelas X IPA 1 SMA YASIHA Gubug. Kemungkinan besar dikarenakan metode yang digunakan guru kurang bervariatif.

Pada dasarnya pendidikan PAI di SMA YASIHA menuntut seorang guru memberikan pengalaman langsung untuk mencari tahu sebab-sebab gejala alam dan memahami alam secara ilmiah.

Siswa dituntut aktif dalam pembelajaran PAI, tidak hanya mendengarkan dan mengamati saja, tetapi mereka dituntut untuk dapat paham apa yang didengar dan diamati.

Banyak guru yang menghabiskan waktunya berjam-jam hanya untuk ceramah di depan siswa yang tidak memberi efek apa-apa pada siswa. Segudang pengetahuan yang disampaikan kepada siswa seakan-akan masuk telinga kanan lalu keluar melalui telinga kiri, sehingga tidak membekas apa pun dalam diri siswa. Siswa juga akan merasa bosan dengan kondisi seperti itu.

(21)

4

murid. Seorang guru juga membutuhkan ketrampilan mengajar yang lebih dibanding dengan orang yang bukan guru. Guru harus kaya metode dan strategi mengajar.

Metode mengajar adalah suatu teknik penyampaian bahan pelajaran kepada murid, ia dimaksudkan agar murid dapat menangkap pelajaran dengan mudah, efektif dan dapat dicernakan oleh anak dengan baik.

Metode snowball throwing adalah suatu metode pembelajaran yang membagi murid dalam beberapa kelompok, yang nantinya masing-masing anggota kelompok membuat sebuat pertanyaan pada selembar kertas dan membentuknya seperti bola, kemudian bola tersebut dilempar ke murid yang lain selama durasi waktu yang ditentukan, yang selanjutnya masing-masing murid menjawab pertanyaan dari bola yang diperolehnya.

Setelah peneliti melihat masalah yang terjadi di SMA YASIHA Gubug, peneliti memiliki alternatif solusi yang tepat untuk memecahkan masalah tersebut yaitu dengan merubah metode pengajaran yang selama ini dilakukan.Karena dengan ceramah siswa kurang maksimal dalam memahami materi yang disampaikan guru dan siswa cenderung bosan. Metode yang tepat untuk pembelajaran PAI adalah metode Snowball Throwing.

Dengan melihat masalah di atas maka penulis merasa tertantang untuk meneliti tentang penerapan metode pembelajaran snowball throwing. Maka penulis memberi judul

(22)

5 B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan permasalahan penelitian sebagai berikut:

Apakah Metode Snowball Throwing dapat meningkatkan hasil belajar PAI materi Asmaul Husna pada siswa kelas X IPA 1 SMA YASIHA Gubug Kabupaten Grobogan Tahun Pelajaran 2017/2018?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar PAI materi Asmaul Husna melalui metode Snowball Throwing pada siswa kelas X IPA 1 SMA YASIHA Gubug Kabupaten Grobogan Tahun Pelajaran 2017/2018.

D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan

1. Hipotesis Penelitian

Hipotesis dalam penelitian ini adalah jika metode Snowball Throwing dilaksanakan dengan baik maka dapat meningkatkan hasil belajar PAI materi Asmaul Husna pada siswa kelas X IPA 1 SMA YASIHA Gubug Kabupaten Grobogan Tahun Pelajaran 2017/2018. 2. Indikator Keberhasilan

(23)

6

penelitian yang dilakukan dapat berhasil dilaksanakan. Indikator tersebut adalah sebagai berikut:

a. Secara Individu

Siswa diharapkan dapat mencapai skor ≥ 71 dalam materi pembelajaran Iman Kepada Allah.

b. Secara Klasikal

Secara klasikal siswa dinyatakan berhasil apabila dalam satu kelas tersebut siswa yang mendapat skor ≥ 71 mencapai presentase yang telah ditentukan yaitu sebesar 85% atau dengan kata lain 85% dari siswa yang ada di dalam kelas tersebut tuntas mencapai KKM kelas.

E. Manfaat Penelitian Tindakan

Dari penulisan ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua kalangan pendidikan nantinya. Adapun manfaat yang diharapkan adalah sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

a. Diharapkan dapat berguna bagi penulis untuk menambah keilmuannya tentang pembelajaran PAI.

b. Diharapkan bias menambah khasanah teori yang sudah ada dan meningkatkan kualitas pembelajaran.

(24)

7

Hasil penelitian ini diharapkan bisa meningkatkan kompetensi dan profesionalme guru dalam merancang dan melaksanakan kegiatan pembelajaran yang aktif, kreatif, inovatif, dan menyenangkan demi tercapainya tujuan pembelajaran. Sehingga dapat begitu aktivitas belajar dan hasil belajar siswa dapat ditingkatkan secara optimal dan membuat guru lebih percaya diri.

b. Bagi Siswa

1) Hasil penelitian ini diharapkan bias semakin meninngkatkan hasil belajar siswa kelas X IPA 1 SMA YASIHA Gubug pada mata pelajaran PAI, khususnya pada penguasaan materi Asmaul Husna.

2) Sebagai bahan masukan bagi siswa untuk memperhatikan pelajaran dengan baik yang ditunjang dengan penggunaan metode yang sesuai dengan materi pembelajaran. 3) Mendorong siswa untuk lebih aktif dalam pembelajaran PAI.

c. Bagi Sekolah

Hasil penelitian ini setidaknya bias menambah referensi dan khasanah bagi kepustakaan sekolah yang suatu saat mungkin berguna bagi sekolah.

F. Definisi Operasional

Agar tidak menimbulkan penyimpangan dari pokok permasalahan yang akan penulis bahas, maka untuk lebih jelasnya penulis menguraikan arti kata-kata yang sesuai dengan judul. Adapun kata-kata tersebut adalah:

1. Hasil Belajar

(25)

8

dapat diartikan sebagai terjadinya peningkatan dan pengembangan yang lebih baik sebelumnya yang tidak tahu menjadi tahu (Hamalik, 2008).

2. Materi Asmaul Husna

Asmaul Husna terdiri atas dua kata, yaitu asma yang berarti nama dan husna yang berarti baik atau indah. Jadi, Asmaul Husna dapat diartikan sebagai nama-nama yang baik lagi indah yang hanya dimiliki oleh Allah SWT. Dijelaskan juga bahwa Asmaul Husna merupakan amalan yang bermanfaat dan mempunyai nilai yang tak terhingga tingginya dan berdoa dengan menyebut nama Asmaul Husna sangat dianjurkan.

3. Metode Snowball Throwing

Snowball secara etimologi berarti bola salju, sedangkan throwing artinya melempar.

Snowball throwing dapat diartikan melempar bola salju. Dalam pembelajaran snowball throwing, bola salju merupakan kertas yang berisi pertanyaan yang dibuat oleh siswa kemudian dilempar kepada temannya sendiri untuk dijawab. Pembelajaran dengan metode

snowball throwing dalam hal ini, peserta didik diberikan kebebasan untuk membangun atau menciptakan pengetahuan dengan cara mencoba memberi arti pada pengetahuan yang dialaminya. Prinsip pembelajaran denganmetode snowball throwing termuat dalam prinsip pendekatan kooperatif yang didasarkan pada lima prinsip yaitu prinsip belajar siswa aktif (student active learning), belajar kerja sama (cooperative learning), pembelajaran partisipatorik, mengajar reaktif (reactiveteaching) dan pembelajaran yang menyenangkan (joyfull learning).

(26)

9

Dengan demikian metode snowball throwing adalah suatu model pembelajaran yang membagi murid dalam beberapa kelompok, yang nantinya masing-masing anggota kelompok membuat sebuah pertanyaan pada selembar kertas dan membentuknya seperti bola, kemudian bola tersebut dilempar ke murid yang lain selama durasi waktu yang ditentukan, yang selanjutnya masing-masing murid menjawab pertanyaan dari bola yang diperolehnya.

G. Metodologi Penelitian

1. Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian yang ditetapkan berupa penelitian tindakan kelas yang di dasarkan pada permasalahan yang muncul dalam pembelajaran PAI siswa kelas X IPA 1 SMA YASIHA Gubug Tahun Pelajaran 2017/2018. Penelitian ini akan dilaksanakan pada semester genap dan dilakukan sesuai jadwal sehingga tidak mengganggu mata pelajaran yang lain.

(27)

10

Berdasarkan refleksi awal serta diskusi yang dilakukan dengan rekan tersebut, maka langkah yang dianggap tepat untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pelajaran PAI adalah dengan metode snowball throwing. Dengan berpedoman pada refleksi awal tersebut maka prosedur pelaksanaan PTK ini meliputi: perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi.

2. Subjek Penelitian

Dasar pertimbangan pilihan subyek, yakni penelitian ini diterapkan di SMA YASIHA Gubug tahun pelajaran 2017/2018, dengan jumlah siswa 35, terdiri dari 20 perempuan dan 15 laki-laki.

3. Langkah-Langkah a. Perencanaan

Pada tahap ini dilakukan persiapan yang matang agar pembelajaran PAI dapat tercapai, kegiatan ini meliputi:

1) Peneliti menetapkan alternatif untuk meningkatkan hasil belajardalam pembelajaran PAI pada materi Asmaul Husna.

2) Peneliti membuat perencanaan pengajaran dengan

mengembangkan metode snowball throwing pada materi Asmaul Husna.

3) Peneliti melakukan simulasi pembelajaran PAI dengan mengembangkan metode

snowball throwing.

(28)

11 6) Peneliti mendesain alat evaluasi. b. Pelaksanaan Tindakan

Tindakan ini merupakan pelaksanaan rencana pembelajaran yang telah dipersiapkan. Pada tahap ini dilakuakan proses belajar, apersepsi, pre-tes, pembelajaran dan evaluasi. Pada tahap apersepsi, siswa dikondisikan untuk siap mengikuti proses pembelajaran, guru memberikan penjelasan kepada siswa tentang tujuan pembelajaran serta manfaat yang akan diperoleh siswa setelah mengikuti proses belajar mengajar.

Dalam melaksanakan guru akan menerapkan pembelajaran dengan menggunakan metode snowball throwing, kemudian divariasikan dengan metode tanya jawab, diskusi dan ceramah, sehingga siswa akan lebih mudah memahami materi yang telah disampaikan oleh guru.

c. Observasi

Guru mengamati kegiatan dan tingkah laku siswa ketika proses pembelajaran berlangsung. Sasaran yang diamati yaitu keaktifan siswa dalam mengerjakan tugas dan keseriusan siswa dalam mengikuti pembelajaran.

d. Refleksi

(29)

12

Untuk lebih jelasnya tahapan-tahapan diatas dapat digambarkan dalam model hubungan antara tahapan dalam siklus sebagai berikut:

Gambar 1.1

Tahapan-Tahapan Pelaksanaan PTK

4. Instrumen Penelitian

Instrumen adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data. Penelitian ini menggunakan instrumen penelitian berpa:

a. Soal Tes Pada Setiap Siklus Perencanaan

SIKLUS I

Refleksi Pelaksanaan

Pengamatan

Perencanaan

SIKLUS II Pelaksanaan Refleksi

Pengamatan

(30)

13

Soal tes diberikan kepada peserta didik untuk mengetahui pencapaian prestasi belajar pada tiap-tiap siklus. Instrumen soal dibuat sesuai dengan materi yang dipelajari dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.

b. Lembar Observasi Peserta Didik

Lembar Observasi adalah alat yang digunakan dalam kegiatan observasi yang berfungsi sebagai pedoman observasi. Lembar observasi peserta didik digunakan untuk mengamati sikap siswa dalam kegiatan pembelajaran menggunakan metode Snowball Throwing. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini aspek yang diamati adalah keaktifan peserta didik, semangat, tanggung jawab dan perhatian peserta didik. Form lembar observasi peserta didik dalam penelitian ini sebagaimana tabel 1.1.

Tabel 1.1 Form Lembar Observasi Peserta Didik

No Nama Siswa

Aspek Yang Diamati

(31)

14 1

2 3 4 Dst.

c. Lembar Observasi Guru

Lembar Observasi Guru digunakan untuk mengamati guru dalam menerapkan metode Snowball Throwing dalam pembelajaran. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini mencakup beberapa aspek yang diamati, antara lain: (1) Kemampuan guru membuka pelajaran, (2) Sikap guru dalam proses pembelajaran, (3) Penguasaan bahan pembelajaran atau materi pelajaran, (4) Kegiatan belajar mengajar atau proses pembelajaran, (5) Pemanfaatan media pembelajaran dan sumber belajar, (6) Evaluasi pembelajaran, (7) Kemampuan menutup kegiatan pembelajaran, dan (8) Tindak lanjut atau follow up (Rusman,2011: 99-100). Form lembar observasi guru yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagaimana tabel 1.2.

Tabel 1.2 Form Lembar Observasi Guru

No Aspek Yang Diamati Skala Partisipasi

(32)

15 Kemampuan Guru Membuka

Pelajaran

1. Memeriksa kesiapan siswa 2. Memberi motivasi awal

3. Memberikan apresiasi (katan materi yang sebelumnya dengan materi yang akan disampaikan)

4. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan diberikan

Sikap Guru dalam Proses

Pembelajaran

5. Kejelasan artikulasi

6. Variasi gerakan badan tidak mengganggu perhatian siswa

7. Mobilitas posisi mengajar

Penguasaan Bahan Belajar

(Materi Pelajaran)

(33)

16 metode Snowball Throwing

9. Kejelasan dalam menjelaskan bahan belajar (materi)

10. Kejelasan dalam memberikan contoh Kegiatan Belajar Mengajar

(Proses Pembelajaran)

11. Penyajian bahan pelajaran sesuai dengan tujuan atau indikator yang telah ditetapkan

12. Memiliki keterampilan mengatur siswa saat penerapan metode

Snowball Throwing

13. Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran

14. Melaksanakan proses pembelajaran dengan penerapan metode Snowball Throwing

15. Ketepatan dalam penggunaan alokasi waktu yang disediakan

Pemanfaatan Media Pembelajaran

(34)

17 16. Menggunakan media secara efektif

dan efisien

17. Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media

Evaluasi Pembelajaran

18. Penilaian relevan dengan tujuan yang telah ditetapkan

19. Penilaian yang diberikan sesuai dengan RPP

Kemampuan Menutup Kegiatan

Pembelajaran

20. Meninjau kembali materi yang telah diberikan

21. Memberi kesempatan untuk bertanya dan menjawab pertanyaan

22. Memberikan kesimpulan kegiatan pembelajaran

Tindak Lanjut (Folloe Up)

(35)

18 24. Menginformasikan materi atau bahan

belajar yang akan dipelajari berikutnya

Jumlah

Total

Kategori

Keterangan skor nilai:

A = 4 (sangat baik)

B = 3 (baik)

C = 2 (cukup)

D = 1 (kurang)

Kategori total kinerja guru

76-100 = baik

51-75 = sedang

25-50 = kurang

(36)

19

Bentuk tes yang dipakai adalah tes uraian (essay). Tes uraian (essay) adalah pertanyaan yang menuntut siswa menjawabnya dalam bentuk menguraikan, menjelaskan, mendiskusikan, membandingkan, memberikan alasan dan bentuk lain yang sejenis sesuai dengan tuntutan pertanyaan dengan menggunakan kata-kata dan bahasa sendiri. Dengan demikian, dalam tes ini dituntut kemampuan siswa dalam hal mengekspresikan gagasannya melalui bahasa tulisan.

b. Dokumentasi

Adalah teknik pengumpulan data yang menggunakan dokumen yang berupa catatan, transkrip nilai, kamera, dokumen hasil kerja siswa, presensi, dll. Digunakan untuk mengetahui dan menggali informasi tentang pemahaman siswa pada perolehan nilai sebagai hasil belajar. Selain itu juga berguna sebagai bukti pelaksanaan tindakan.

c. Observasi

Digunakan untuk mengetahui perubahan yang terjadi selama setelah menggunakan metode snowball throwing.

6. Analisis Data a. Data Kualitatif

Data kualitatif yaitu data yang disajikan dalam bentuk kata verbal bukan dalam bentuk angka (Noeng Muhadjir, Metodologi Penelitian Kualitatif, Yogyakarta: Rakesarasin, 1996: 2).

b. Data Kuantitatif

Data kuantitatif yaitu jenis data yang dapat diukur atau dihitung secara langsung yang berupa informasi atau penjelasan yang dinyatakan dengan bilangan atau berbentuk

(37)

20

Sesuai dengan rancangan penelitian yang digunakan, maka analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis data dan reflksi dalam setiap siklusnya. Analisis reflektif dilakukan peneliti bersama dengan kolaborator yaitu rekan sejawat yang mengamati jalannya pembelajaran sebagai pijakan untuk menentukan program aksi pada siklus selanjutnya, sedangkan analisis deskriptif yang dipergunakan adalah presentase sebagai berikut:

P= x 100%

P : Presentase

N : Jumlah Seluruh Siswa

F : Frekuensi

H. Rencana Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

(38)

21

Bab II Kajian Pustaka berisi: Tinjauan Hasil Belajar, Pembelajaran PAI, Metode

Snowball Throwing , Kajian Pustaka.

Bab III Pelaksanaan Penelitian berisi: Gambaran Umum Lokasi SMA YASIHA Gubug, Subyek Penelitian, Pelaksanaan Penelitian.

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan berisi: Deskripsi Paparan Persiklus, Pembahasan Penelitian.

Bab V Penutup berisi: Kesimpulan, Saran. Daftar Pustaka

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Tinjauan Hasil Belajar

1. Pengertian Belajar

Dalam belajar, kadang-kadang aktivitas itu dilakukan olehguru, sedangkan murid bersikap pasif. Ini disebut aktivitas belajar murid yang yang berpusat kepada guru (teacher centered). Di pihak lain, ada cara belajar yang berpusat kepada murid (pupil centered) dan guru berperan sebagai pemimpin belajar (manager of learning). Pada aktivitas belajar yang berpusat kepada guru, murid hanya mendengarkan apa yang diterangkan oleh guru. Guru aktif dan murid pasif, guru berceloteh terus seolah-olah memberikan ceramah pada suatu pertemuan.

(39)

22

menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan nilai sikap. Ada juga menurut kamus besar bahasa Indonesia (Kridalaksana,1990:14,343) belajar yaitu berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu untuk merubah tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan pengalaman. Sementara menurut Ernest R. Hilgard dalam (Sumardi Suryabrata, 1984:252) belajar merupakan proses perbuatan yang dilakukan dengan sengaja, yang kemudian menimbulkan perubahan, yang keadaannya berbeda dari perubahan yang ditimbulkan oleh lainnya.

2. Pengertian Hasil Belajar

Menurut Hamalik (2008:3) hasil belajar adalah sebagai terjadinya perubahan tingkah laku pada diri seseorang yang dapat diamati dan di ukur bentuk pengetahuan, sikap dan keterampilan.Perubahan tersebut dapat diartikan sebagai terjadinya peningkatan dan pengembangan yang lebih baik. Sudjana (2005:22) juga mengatakan bahwa penilaian hasil belajar adalah proses pemberian nilai terhadap hasil-hasil belajar yang dicapai siswa dengan criteria tertentu.

Hal ini mengisyaratkan bahwa objek yang dinilainya adalah hasil belajar siswa. Hasil belajar pada hakikatnya merupakan perubahan tingkah laku setelah melalui proses belajar mengajar. Tingkah laku sebagai hasil belajar mencakup bidang kognitif, afektif dan psikomotorik (Sudjana,2005:22).

(40)

23 3. Macam-Macam Hasil Belajar

Hasil belajar meliputi pemahaman konsep (aspek kognitif) sikap siswa (aspek afektif) dan keterampilan proses ( aspek psikomotorik).

1) Pemahaman Konsep (Aspek Kognitif)

Menurut Sukardi (1983:22) kognitif ini nmerupakan sumber sekaligus sebagai pengendala aspek-aspekyang lain yakni aspek afektif dan aspek psikomotorik. Dengan demikian jika hasil belajar dalam aspek kognitif tinggi maka dia akan mudah untuk berfikir sehingga ia akan mudah memahami dan menyakini materi-materi pelajaran yang diberikan kepadanya serta mampu menangkap pelan-pelan moral dan nlai-nilai yang terkandung di dalam materi tersebut. Sebaliknya, jika hasil belajar kognitif rendah maka ia akan sulit untuk memahami materi tersebut untuk kemudian diinternalisasikan dalam dirinya dan diwujudkan dalam perbuatannya.

2) Pemahaman Sikap (aspek afektif)

Menurut Fishbein dan Ajzen (1975:89) sikap adalah suatu predisposisi yang di pelajari untuk mereespon secara positif atau negatif terhadap suatu objek, situasi, konsep atau orang.Sikap peserta didik terhadap objek misalnya sikap terhadap sekolah atau terhadap mata pelajaran. Sikap peserta didik ini penting untuk ditingkatkan (Popham,1999:89). Perubahan ini merupakan salah satu indikator keberhasilan pendidikan dalam melaksanakan proses pembelajaran. Untuk itu pendidik harus membuat rencana pembelajaran termasuk pengalaman belajar peserta didik yang membuat sikap peserta didik terhadap mata pelajaran menjadi lebih positif.

(41)

24

Berhubungan dengan keterampilan yang bersifat fa’aliyah kongkrit walaupun

demikian hal itupun tidak terlepas dari kegiatan belajar yang bersifat mental (pengetahuan dari sikap) hasil belajar dari aspek ini adalah merupakan tingkah laku yang dapat diamati (Simpson,1966-1967).

Ryan (1980:4) juga menjelaskan bahwa hasil belajar keterampilan dapat diukur melalui pengamatan langsung dan penilaian tingkah laku peserta didik selama proses pembelajaran praktik berlangsung, sesudah mengikuti pembelajaran yaitu dengan jalan memberikan tes kepada peserta didik untuk mengukur pengetahuan, keterampilan, dan sikap, beberapa waktu sesudah pembelajaran selesai dan kelak dalam lingkungan kerjanya.

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa dalam penilaian hasil belajar psikomotor atau keterampilan harus mencakup persiapan, proses, dan produk. Penilaian dapat dilakukan pada saat proses berlangsung yaitu pada waktu peserta didik melakukan praktik, atau sesudah proses berlangsung dengan cara mengetes peserta didik.

4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Hasil belajar yang dicapai oleh peserta didik merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhi baik faktor internal maupun eksternal. Secara jelas, uraian mengenai faktor internal dan eksternal, sebagai berikut:

1) Faktor Internal

(42)

25

Faktor internal meliputi: intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, motivasi, kognitif dan daya nalar peserta didik.

2) Faktor Eksternal

Faktor eksternal adalah faktor-faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar seseorang yang sifatnya berasal dari luar diri seseorang tersebut. Faktor eksternal meliputi: keadaan lingkungan keluarga, keadaan lingkungan sekolah, keadaan lingkungan masyarakat.

B. Pembelajaran PAI

1. Hakikat PAI

Ilmu Pendidikan Agama Islam, sering disebut sebuah studi tentang proses pendidikan yang berasarkan nilai-nilai filosofis ajaran islam dengan sebagai dasarnya yaitu Al-Qur’an dan Sunnah. Ilmu pendidikan agama islam juga merupakan ilmu pendidikan yang berdasrkan islam atau ilmu pendidikan yang berkarakter islam.

Pendidikan Agama Islam (PAI) adalah suatu pembelajaran yang dilakukan oleh seseorang atau instansi pendidikan yang memberikan materi mengenai agama islam kepada orang yang ingin mengetahui lebih dalam tentang agama islam baik dari segi materi akademis maupun dari segi praktik yang dapat dilakukan sehari hari.

(43)

26

belajar, mau belajar da tertarik untuk terus-menerus mempelajari agama islam, baik untuk mengetahui bagaimana cara beragama yang benar maupun mempelajari islam sebagai pengetahuan.

Dengan demikian pemaknaan pembelajaran pendidikan agama islam (PAI) merupakan bimbingan menjadi muslim yang tangguh dan mampun merealisasikan ajaran Pendidikan Agama Islam dalam kehiduan sehari-hari sehingga menjadi insan kamil. Untuk itu penanaman Pembelajaran PAI sangant penting dalam membentuk dan mendasari peserta didik. Dengan penanaman Pembelajaran PAI sejak dini diharapkan mampu membentuk pribadi yang kokoh, kuat dan mandiri untuk berpedoman pada agama islam.

2. Karakteristik PAI

Pendidikan Agama Islam (PAI) juga memiliki karakteristik sebagai dasar untuk memahaminya. Menurut Muhaimin (2006:102), meliputi:

a. PAI berusaha untuk menjaga akidah peserta didik agar tetap kokoh dalam situasi dan kondisi apapun.

b. PAI berusaha menjaga dan memelihara ajaran dan nilai-nilai yang tertuang dan terkandung dalam Al-Qur’an dan Hadist serta otentisitas keduanya sebagai sumber utama ajaran islam

c. PAI menonjolkan kesatuan iman, ilmu dan aural dalam kehidupan keseharian.

d. PAI berusaha membentuk dan mengembangkan kesalehan individu dan sekaligus kesalehan sosial.

e. PAI menjadi landasan moral dan etika dalam pengembangan iptek dan budaya serta aspek-aspek kehidupan lainnya.

(44)

27

g. PAI berusaha menggali, mengembangkan dan mengambil ibrah dari sejarah dan kebudayaan (peradaban) islam.

h. PAI mengandung pemahaman dan penafsiran yang beragam, sehingga memerlukan sikap terbuka dan toleran atau semangat ukhuwah islamiyah.

3. Tujuan Pembelajaran PAI

Adapun tujuan pembelajaran pai di sekolah menurut Dr. Zakiyah Daradjat,dkk dalam buku Ilmu Pendidikan Islam, membagi lima macam tujuan, yaitu:

a. Tujuan Umum

Tujuan umum yaitu tujuan yang akan di capai dengan semua kegiatan pendidikan, baik dengan pengajaran atau dengan cara lain. Tujuan ini meliputi aspek kemanusiaan yang meliputi sikap, tingkah laku, penampilan, kebiasaan, dan pandangan. b. Tujuan Khusus

Tujuan khusus yaitu perubahan-perubahan yang diingini yang merupakan bagian yang termasuk dibawah tiap tujuan umum pendidikan. Tujuan ini meliputi gabungan pengetahuan, keterampilan, pola-pola tingkah laku, sikap, nilai-nilai dan kebiasaan dalam tujuan akhir dan tujuan umum.

c. Tujuan Akhir

Tujuan akhir yaitu pendidikan islam yang berlangsung selama hidup, maka dengan tujuan akhir terdapat pada waktu hidup di dunia ini telah berakhir pula.

(45)

28

Tujuan sementara yaitu tujuan yang akan di capai setelah anak didik di beri sejumlah pengalaman tertentu yang direncanakan dlam suatu kurikulum pendidikan formal.

e. Tujuan Operasional

Tujuian operasional yaitu tujuan praktis yang akan di capai dengan sejumlah kegiatan pendidikan tertentu.

4. Asmaul Husna

a. Pengertian Asmaul Husna

Asmaul Husna terdiri atas dua kata yaitu asma yang berarti nama-nama Allah dan

husna yang berarti baik atau indah.Jadi Asmaul Husna dapat diartikan sebagai nama-nama yang baik lagi indah yang hanya dimiliki oleh Allah SWT.Sebagai bukti keagungan-Nya, kata Asmaul Husna di ambil dari ayat Al-Qur’an yaitu QS. Taha/20:8 yang artinya Allah SWT tidak ada Tuhan melainkan Dia. Dia memiliki Asmaul Husna (nama-nama baik). Dalil tentang Asmaul Husna dalam QS. Al-A’raf/7:180

نُلمعٌاُو كبم نَضجٍس ًئبمسا ًف نَذحذٌ هىزلااَسرَبٍب يُعدبف ىىسحلاءبمسلاا للهَ

Artinya: “Dan Allah SWT memiliki Asmaul Husna maka bermohonlah kepada-Nya dengan (menyebut) nama-namaNya yang baik itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dalam (menyebut) nama-namaNya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang mereka kerjakan.” (QS. Al-Araf/7:180)

Dalam Asmaul Husna merupakan amalan yang bermanfaat dan mempunyai nilai yang tak terhingga tingginya. Berdoa dengan menyebut Asmaul Husna sangat dianjurkan

(46)

29

dengan menjaganya, baik menjaga hafalannya dengan terus-menerus menzikirnya, maupun menjaganya dengan menhindari perilaku-perilaku yang bertentangan dengan sifat-sifat Allah SWT dalam Asmaul Husna tersebut.

b. Nama-Nama Allah Dalam Asmaul Husna 1) Al-Karim

Secara bahasa, Al-Karim mempunyai arti Yang Maha Mulia, Yang Maha Dermawan atau Yang Maha Pemurah.Secara istilah, Al-Karim diartikan bahwa Allah SWT.Al-Karim adalah yang mulia dalam segala hal, yang amat banyak pemberian dan kebaikannya, baik ketika diminta maupun tidak. Namun Al-Karim menunjukkan kesempurnaan kemuliaan Allah Azza wa Jalla dalam zat dan segala sifat serta perbuatan-Nya.

Ibnu Manzhur rahimatullah menjelaskan: “Al-Karim salah satu dari sifat Allah Azza wa Jalla dan nama-Nya. Yakni zat yang amat banyak memiliki kebaikan, amat pemurah lagi pemberi.Pemberian-Nya tidak pernah habis.Dia lah zat Yang Maha Mulia secara mutlak. Al-Karim adalah nama mencakup segala kebaikan, kemuliaan dan keutamaan.

Dalil tentang Al-Karim dalam QS. Al-Infithar/82:6

يشكلبكبشبكشغبموبسولاابٌٍابٌ

Artinya:“Hai manusia, apakah yang telah memperdayakan kamu (berbuat durhaka) terhadap Tuhau Yang Maha Pemurah.” (QS. Al-Infithar/82:6)

(47)

30

hendaklah tidak sombong jika telahmemiliki sifat dermawan karena Allah SWT, tidak menyukai kesombongan. Dengan demikian, bagi orang yang diberikan harta melimpah maupun tidak dianugerahi harta oleh Allah SWT, keduanya harus bersyukkur kepadaNya karena orang yang miskin pun telah diberikan nikmat selain harta.

Penjelasan tentang Al-Karim yaitu salah satu daripada Asmaul Husna.Nama ini memberipengertian istimewa tentang Allah SWT. Al-Karim juga bermaksud sebagai berikut:

1) Allah SWT Maha Pemurah.

2) Allah SWT member tanpa diminta. 3) Allah SWT memberi sebelum diminta. 4) Allah SWT memberi apabila diminta.

5) Allah SWT member bukan karena permintaan, tetapi cukup sekesar harapan, cita-cita dan angan-angan hamba-hambaNya. Dia tidak mengecewakan harapan mereka.

6) Allah SWT memberi lebih baik daripada apa yang diminta dan diharapkan oleh hamba-hambaNya.

7) Allah Yang Maha Pemurah tidak pelit dalam pemberianNya. Tidak dikira berapa banyak diberikan dan kepada siapa Dia memberi.

8) Yang paling penting, demi kebaikan hambaNya sendiri, Allah SWT member dengan bijaksana, dengan cara yang baik, masa yang paling sesuai dan paling bermanfaat kepada hambanya yang menerima.

(48)

31

Al-Mu’min secara bahasa berasal dari kata amina yang berarti pembenaran, ketenangan hati, dan aman.Al-mu’min artinya Dia Maha Pemberi rasa aman kepada semua makhlukNya, terutama kepada manusia. Al-Mu’min artinya Allah adalah Maha Pemberi keamanan, setiap manusia di berikan hak untuk diberikan oleh Allah hak yang sama yaitu hak keamanan. Allah akan memberikan rasa aman kepada setiap manusia yang merasa ketakutan, baik takut terhadap dirinya, agama maupun kehidupannya di dunia. Maka di antara kewajiban sebagai muslim member rasa aman terhadap masyarakat sekitar, karena siapa saja yang belum bias member rasa aman kepada masyarakat tidak masuk surga.

Dalil tentang Al-Mu’min dalam QS. Al-An’am/6:82

نَذتٍممٌُىملابمٍلكئلَبملظبمٍوبمٌااُسبلٍملَاُىمبىٌزلا

Artinya: “Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan syirik, mereka itulah orang-orang yang mnedapat rasa aman dan mereka mendapat petunjuk.” (QS. Al-An’am/6:82)

Berzikir dengan nama Allah SWT, Al-Mu’min di samping menumbuhkan dan memperkuat keyakinan dan keimanan kita, bahwa kemanan dan rasa aman yang dirasakan manusia sebagai makhluk adalah suatu rahmat dan karunia yang diberikan dari sisi Allah SWT. Sebagai Al-Mu’min yaitu Tuhan yang Maha Pemberi Rasa Aman juga terkandung pengetian bahwa sebagai hamba yang beriman, seorang mukmin dituntut mampu menjadi bagian dari pertumbuhan dan perkembangan rasa aman terhadap lingkungannya.

(49)

32

adalah orang-orang yang berada di sekitarnya merasakan tenang, damai, sejuk, sedih, ketika berada di dekatnya orang itu akan menjadi bahagia dan tenang. Hal ini disebabkan hatinya telah dipenuhi dengan ketenangan hatinya selalu berhubungan dengan Allah, dan ketinggian nilai tawakal yang dimiliki.

3) Al-Wakil

Kata Al-Wakil menngandung arti Maha Mewakili atau Pemelihara. Al-Wakil (Yang Maha Mewakili atau Pemelihara) yaitu Allah SWT.Yang memelihara dan mengurusi segala kebutuhan makhlukNya, baik itu dalam urusan dunia maupun urusan akhirat. Dia menyelesaikan segala sesuatu yang diserahkan hambanya tanpa membiarkan apapun terbengkalai.

Allah SWT itu zat yang maha memlihara, yaitu Dia yang memlihara dan mengurusi segala kebutuhan makhlukNya, baik itu dalam urusan dunia maupun urusan akhirat.Hamba Al-Wakil adalah yang bertawakal kepada Allah SWT. Ketika hamba tersebut telah melihat “tangan” Allah dalam sebab dan alas an segala sesuatu dia

menyerahkan seluruh hidupnya di tangan Al-Wakil. Dalil tentang Al-Wakil dalam QS. Az-Zumar/39:62

لٍكَءًشلكىلعٌَُءًشلكقلبخٍللا

Artinya: “Allah SWT pencipta segala suatu dan Dia Maha Pemelihara atas segala sesuatu.” (QS. Az-Zumar/39:62)

(50)

33

Hamba yang melakukan urusannya dengan sebaik-baiknya dan kemudian akan menyerahkan segala urusan kepada Allah SWT untuk menentukan karuniaNya. Hamba tersebut akan berdoa kepada AL WAKIL yang “tangan”-Nya mengendalikan hidupnya untuk melakukan yang terbaik bagi dirinya, karena ia sendiri mengakui ketidak tahuannya. Inilah pengertian tawakal atau berserah siri kepada Allah SWT. Orang berserah diri kepada wakil tertinggi dan terpercaya berarti memiliki kekayaan lebih besar dari pada kekayaan yang ada di dunia ini. Sebab meskipun usahanya mengalami kerugian besar dia tidak akan berputus asa, dia berada dalam ketentraman.

Jika rasa tentram itu tidak ada, maka tidak ada keuntungan duniawi dan tidak ada kekayaan material yang dapat mendatangkan kebahagiaan. Kesulitan-kesulitan yang menghalangi atau merusak rasa tentram di dalam pikiran seperti ambisi yang besar, sifat kikir, persaingan dan khayalan, dengan banyaknya uang, besarnya keamanan tidak akan melapangkan hati orang-orang yang terkena penyakit tersebut.

4) Al-Matiin

(51)

34

Dalil tentang Al-Matiin dalam QS. Az-Zariyat/51:58 هٍتملاةُقلاَزقاصشلاٍٍُللبوا

Artinya: “Sesungguhnya Allah Dialah Maha Pemberi rezki Yang mempunyai kekuatan lagi sangat kokoh.” (QS. Az-Zariyat/51:58)

Keimanan yang benar terhadap nam Allah Yang Maha Agung ini akan membuahkan dalam hati seorang hamba perasaan tunduk, merendahkan diri, takut dan selalu bersabar kepada Allah Jalla Jalaluhu semata, serta selalu bertawakal (berserah diri), taat, memasrahkan segala urusan dan berlepas diri dari (segala) daya dan kekuatan kecuali dengan (pertolonganNya).

Karena itulah kalimat zikir “LAA HAULA WALA QUWWATA ILLA BILLAH” (tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolonganNya)

kedudukannya dalam islam sangat agung, serta memiliki pengaruh yang sangat besar dalam menumbuhkan serta menyuburkan keimanan dalam hati seorang hamba.

Seseorang yang menemukan kekuatan dan kekukuhan Allah SWT, akan membuatnya menjadi manusia yang tawakal, memiliki kepercayaan dalam jiwanya dan tidak merasa rendah di hadapan manusia lain. Ia akan selalu merasa rendah di hadapan Allah SWT. Hanya Allah SWT Yang Maha Menilai.

Oleh karena itu, Allah SWT melarang manusia bersikap atau merasa lebih dari saudaranya.Karena hanya Allah SWT yang Maha Mengetahui baik buruknya seorang hamba. Allah SWT juga menganjurkan manusia bersabar, karena Allah SWT Maha tau apa yang terbaik untuk hambaNya. Kekuatan dan kekukuhanNya tidak terhingga dan tidak terbaik terbayangkan oleh manusia yang lemah dan tidak memiliki daya upaya.

(52)

35

satu makhluk pun yang dapat menundukkan Allah SWT, meskipun seluruh makhluk di bumi ini bekerja sama.

5) Al-Jami’

Al-Jami’ secara bahasa artinya Yang Maha Mengumpulkan atau Menghimpun yaitu bahwa Allah SWT Maha Mengumpulkan atau menghimpun segala sesuatu yang tersebar atau terserak. Allah SWT Maha Mengmpulkan apa yang dikehendakiNya dan dimana pun Allah SWT berkehendak.

Allah SWT Maha Menngumpulkan manusia dan jin untuk dihisab, ditunjukkan amal-amal yang telah dikerjakan di dunia dan ditunjukkan pula pelaksanaan mizan (timbangan amal). Hal demikian pasti terjadi karena Allah SWT tidak mungkin akan mengingkari janjiNya.

Penghimpunan ini ada berbagai macam bentuknya, di antaranya adalah mengumpulkan seluruh makhluk yang beraneka ragam, termasuk manusia dan lain-lainnya, di permukaan bumi ini dan kemudian mengumpulkan mereka di padangmahsyar pada hari kiamat.

Dalil tentang Al-Jami’ dalam QS. Ali Imran/3:9

ٍملا فلحٌلا للهبوبٍٍفبٌسلامٍُلسبىلبعمبجكوابىبس د بع

Artinya: “Ya Tuhan kami sesungguhnya engkau mengumpulkan manusia untuk (menerima pembalasan pada) hari yang tak ada keraguan padanya”. Sesungguhnya Allah tidak menyalahi janji.” (QS. Ali Imran/3:9)

(53)

36

berdekatan secara fisik akan tetapi hati kita jauh, maka kita juga tidak akan berkummpul dengan mereka.

Oleh bsebab itu, apabila di dunia hati kita terhimpun dengan orang-orang yang selalu memperturutkan hawa nafsunya, di akhirat kelak kita akan berkumpul dengan mereka di dalam neraka. Karena orang-orang yang selalu memperturutkan hawa nafsunya, tempatnya adalah di neraka.

Begitupun sebaliknya, apabila kecenderungan hati kita terhimpun dengan orang-orang yang beriman, bertakwa dan orang-orang-orang-orang saleh, di akhirat kelak kita juga akan terhimpun dengan mereka. Karena tidaklah mungkin orang-orang beriman hatinya terhimpun dengan orang-orang kafir dan orang-orang kafir juga tidak mungkin terhimpun dengan orang-orang beriman.

6) Al-Adl

(54)

37

Dalil tentang Al-Adl dalam QS. Al-An’am/6:115

مٍلعلبعٍمسلاٌٍُُتملكللذبملالاذعَبقذصكبشتملكتمتَ

Artinya: “Telah sempurnalah kalimat Tuhanmu Al-Qur’an sebagai kalimat yang benar dan adil. Tidak ada yang dapat mengubah kalimat-kalimatNya dan Dia-lah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS. Al-An’am/6:115)

Sebagian dari keadilanNya, Dia hanya menghukum dan member sanksi kepada mereka yang terlibat langsung dalam perbuatan maksiat atau dosa. Istilah dosa turunan, hokum karma dan lain semisalnya tidak dikenal dalam syari’at islam. Semua manusia

di hadapan Allah SWT akan mempertanggungjawabkan dirinya sendiri.

Lebih dari itu, keadilan Allah SWT selalu disertai dengan sifat kasih sayang. Dia memberi pahala sejak seseorang berniat berbuat baik dan melipat gandakan pahalanya jika kemudian direalisasikan dalam amal perbuatan. Sebaliknya Dia tidak langsung member catatan dosa selagi masih berupa niat berbuat jahat. Sebuah dosa baru dicatat apabila seseorang telah benar-benar berlaku jahat.

7) Al-Akhir

Al-Akhir artinya Yang Maha Akhir yang tidak ada sesuatu pun setelah Allah SWT. Dia Maha kekal tatkala semua makhluk hancur, Maha kekal dengan kekekalanNya. Adapun kekekalan makhlukNya adalah kekekalan yang terbatas, seperti halnya kekekalan surga, neraka, dan apa yang ada di dalamnya. Surga adalah makhluk yang Allah SWT ciptakan dengan ketentuan, kehendak, dan perintahNya.

Dalil tentang Al-Akhir dalam QS. Al-Hadid/57:3

مٍلعءًشلكبٌُُىطببااَشٌبظلاَشخلااُلَلااٌُ

(55)

38

Allah SWT berkehendak untuk menetapkan makhluk yang kekal dan yang tidak, namun kekekalan makhluk itu tidak terasa zat dan tabi’at. Karena secara tabi’at dan zat

seluruh makhluk ciptaan Allah SWT adalah fana (tidak kekal).

Sifat kekal tidak dimiliki oleh makhluk, kekekalan yang ada hanya sebatas kekal untuk beberapa masa sesuai dengan ketentuanNya.

Orang yang menegaskan Al-Akhir akan menjadikan Allah SWT. Sebagai satu-satunya tujuan hidup yang tiada tujuan hidup selainNya, tidak ada permintaan kepada selainNya, dan segala kesudahan tertuju hanya kepadaNya. Oleh sebab itu, jadikanlah akhir kesudahan kita hanya kepadaNya. Karena sungguh akhir kesudahan hanya kepada Rabb kita, seluruh sebab dan tujuan jalan akan berujung ke haribaanNya semata.

Orang yang mengesakan Al-Akhir akan selalu merasa membutuhkan Rabb-Nya, ia akan selalu mendasarkan apa yang diperbuatnya kepada apa yang telah ditetapkan oleh Allah SWT untuk hambaNya, karena ia mengetahui bahwa Allah SWT adalah pemilik segala kehendak hati dan niat.

Hal ini menuntut seorang hamba agar memerhatikan keutamaan Rabbnya dalam setiap nikmat, baik berupa nikmat agama ataupun dunia, di mana sebab dan musababnya berasal dari Allah.Makna Al-Akhir adalah Dzat yang tiada sesuatu setelahNya. Nama Allah ini menunjukkan keabadianNya dan kekekalanNya. Dan ini menunjukkan bahwa Dia merupakan tujuan dan tempat bergantung yang seluruh makhluk menuju kepadaNya dengan ibadah, harapan, rasa takut dan seluruh keperluan mereka.

(56)

39

Adapun hikmah dari pada mengenal Asmaul Husna adalah seperti berikut, diantaranya:

1) Menyadari bahwa manusia adalah makhluk lemah. Pembuktiannya seperti yaitu merasa paling kuat, paling pandai, termodern, paling maju dan sifat-sifat tercela lainnya.

2) Berupaya untuk menjadi orang yang kuat dan pandai. 3) Bersikap sabar, kasih sayang dan pemaaf.

4) Berupaya menjadi kreatif dan aktif.

C. Metode Snowball Throwing

1. Pengertian Metode Snowball Throwing

Snowball secara etimologi berarti bola salju. Pembelajaran snowball menekankan kepada proses membuat soal atau pertanyaan di selembar kertas dan membentuknya sperti bola. Sedangkan pengertian throwing secara etimologi yaitu melempar. Pembelajaran

throwingmenekankan kepada proses melempar soal atau pertanyaan.

(57)

40

Menurut Bayor (2010) snowball throwing merupakan salah satu model pembelajaran aktif (active learning) yang dalam pelaksanaannya banyak melibatkan siswa. Snowball throwing merupakan paradigma pembelajaran efektif yang merupakan rekomendasi UNESCO, yakni belajar mengetahui (learning to know), belajar bekerja (learning to do), belajar hidup bersama (learning to live together), dan belajar menjadi diri sendiri (learning to be). (Dediknas, 2001:5)

Sedangkan menurut Arahman (2010:3) snowball throwing adalah suatu metode pembelajaran yang diawali dengan pembentukan kelompok yang diwakili ketua kelompok untuk mendapat tudas dadri guru, kemudian masing-masing siswa membuat pertanyaan yang di bentuk seperti bola (kertas pertanyaan) lalu dilempar ke siswa lain yang masing-masing siswa menjawab pertanyaan dari bola yang diperoleh.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran snowball throwing adalah suatu model pembelajaran yang membagi murid dalam beberapa kelompok, yang nantinya masing-masing anggota kelompok membuat sebuah pertanyaan pada selembabr kertas dan membentuknya seperti bola, kemudian bola tersebut di lempar ke murid yang lain selama durasi waktu tang ditentukan, yang selanjutnya masing-masing murid menjawab pertanyaan dari bola kertas yang diperolehnya.

2. Karakteristik Metode Snowball Throwing

Dalam melaksanakan pembelajaran model snowball throwing, memiliki kara kteristik, yaitu:

a. Peserta didik bekerja sama dalam kelompok kooperatif untuk menguasai materi akademis.

(58)

41

c. Penilaian yang diberikan dalam pembelajaran kooperatif didasarkan kepada hasil kelompok. Namun demikian, guru perlu menyadari, bahwa sebenarnya prestasi yang diharapkan adalah prestasi setiap individu siswa.

d. Siswa belajar bekerjasama, siswa juga harus belajar bagaimana membangun kepercayaan diri.

e. Setiap penghargaan yang berorientasi kepada kelompok dari pada individu.

f. Anggota-anggota dalam kelomok diatur terdiri dari peserta didik yang berkemampuan rendah, sedang, dan tinggi.

g. Jika memungkinkan, masing-masing anggota kelompok kooperatif berbeda suku, budaya, dan jenis kelamin. (Chotimah, Dwitasari,2009:3)

3. Langkah-Langkah Metode Snowball Throwing

Dalam melaksanakan pembelajaran model snowball throwing, pendidik perlu melakukan beberapa langkah-langkah, menurut Jumanta Hamdayama, S.Pd., M.Si. (2014, )yaitu:

a. Guru menyampaikan materi yang akan disajikan, dan KD yang ingin dicapai.

b. Guru membentuk siswa berkelompok, lalu memanggil masing-masing ketua kelompok untuk memberikan penjelasan tentang materi.

c. Masing-masing ketua kelompok kembali ke kelompoknya masing-masing, kemudian menjelaskan materi yang disampaikan oleh guru kepada temannya.

(59)

42

e. Kemudian ketas yang berisi pertanyaan tersebut dibuat seperti bola dan dilempar dari satu siswa ke siswa yang lain selama 5 nmenit.

f. Setelah siswa dapat satu bola atau satu pertanyaan diberikan kesempatan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan yang tertulis dalam kertas berbentuk bola tersebut secara bergantian.

g. Evaluasi h. Penutup

4. Kelebihan Metode Snowball Throwing

Adapun kelebihan dalam metode snowball throwing, menurut Jumanta Hamdayama, S.Pd., M.Si. (2014), yaitu:

a. Suasana pembelajaran menjadi menyenangkan karena siswa seperti bermain dengan melempar bola kertas kepada siswa lain.

b. Siswa mendapat kesempatan untuk mengembangkan kemampuan berpikirkarena diberi kesempatan untuk membuat soal dan diberikan pada siswa lain.

c. Membuat siswa siap dengan berbagai kemungkinan karena siswa tidak tahu soal yang dibuat temannya seperti apa.

d. Siswa terlibat aktif dalam pembelajaran.

e. Pendidik tidak terlalu repot membuat media karena siswa terjun langsung dalam praktik. f. Pembelajaran menjadi lebih efektif.

g. Aspek kognitif, afektif, dan psikomotor dapat tercapai. 5. Kekurangan Metode Snowball Throwing

(60)

43

a. Sangat bergantung pada kemampuan siswa dalam memahami materi sehingga apa yang dikuasai siswa hanya sedikit. Hal ini dapat dilihat dari soal ayng dibuat siswa biasanya hanya seputar materi yang sudah dijelaskan atau seperti contoh soal yang telah diberikan.

b. Ketua kelompok yang tidak mampu menjelaskan dengan baik tentu menjadi penghambat bagi anggota lain untuk nmemahami materi sehingga diperlukan waktu yang tidak sedikit untuk siswa mendiskusikan materi pelajaran.

c. Tidak ada kuis individu maupun penghargaan kelompok sehingga siswa nsaat berkelompok kurang termotivasi untuk bekerja sama tapi tidak menutup kemungkinan bagi guru untuk menambahkan pemberian kuis individu dan penghargaan kelompok. d. Memerlukan waktu yang panjang.

e. Murid yang nakal cenderung untuk berbuat onar.

f. Kelas sering kali gaduh karena kelompok dibuat oleh murid.

D. Kajian Pustaka

Penelitian tindakan kelas tentang penggunaan metode pembelajaran Snowball Throwing

(61)

44

Penelitian dilaksanakan dalam 3 siklus. Pada siklus I nilai yang tuntas sesuai KKM sebanyak 20 siswa atau 62,5%. Kemudian pada siklus II nilai yang tuntas naik menjadi 27 siswa atau 84,4%. Selanjutnya pada siklus III jumlah siswa yang tuntas sebanyak 31 siswa atau 96,8%.

Perbedaan penelitian Triyanto (2017) dengan penelitian ini adalah variabel yang diteliti yaitu peningkatan hasil belajar PAI materi Adab Berpakaian dan Berhias dan subjek penelitiannya adalah siswa kelas X IPA 1 SMA Negeri 1 Gubug. Sedangkan persamaannya dengan penelitian ini adalah menggunakan metode Snowball Throwing.

Penelitian serupa juga pernah dilakukan oleh Thoriq Aziz (2015) pada siswa kelas V MIN Karangawen Kabupaten Demak dengan judul Peningkatan Hasil Belajar IPA Dengan Menggunakan Metode Snowball Throwing Pada Siswa Kelas V MIN Karangawen Kabupaten Demak Semester 1 Tahun Pelajaran 2014/2015. Dalam penelitian tersebut juga menunjukkan bahwa penggunaan metode Snowball Throwing dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA. Penelitian yang dilaksanakan dalam 2 siklus ini menunjukkan hasil yang selalu meningkat mulai dari pra siklus ke siklus I dan siklus II.

Prestasi belajar IPA pada siswa kelas V MIN Karangawen Kabupaten Demak pada kondisi awal adalah 46,42% siswa tuntas, kemudian pada siklus I meningkat menjadi 85,71% dan meningkat menjadi 100% pada siklus II.

(62)

45

Persamaan dari penelitian Triyanto (2017) dan Aziz (2015) terletak pada salah satu variabelnya yaitu menggunakan metode pembelajaran Snowball Throwing dan hasilnya sama, yaitu metode Snowball Throwing dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Dari kedua penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran Snowball Throwing dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.

(63)

46

BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN

A. Gambaran Umum Lokasi SMA Yasiha Gubug

1. Sejarah Singkat Berdirinya SMA Yasiha Gubug

(64)

47

SMA Yasiha Gubug merupakan SMA Swasta yang berada di Kecamatan Gubug, menempati tanah seluas 1215 m. Lokasi sekolah yang strategis, didukung dengan prestasi sekolah selama ini menyebabkan sekolah ini banyak diminati oleh calon siswa pada saat penerimaan peserta didik. Namun demikian kondisi sosial ekonomi orang tua atau wali murid rata-rata menengah ke bawah, namun tingkat kepedulian terhadap pendidikan cukup. Kondisi ekonomi yang demikian itu menimbulkan dampak bagi perkembangan pendidikan SMA Yasiha Gubug.

Fasilitas yang dimiliki SMA Yasiha Gubug antara lain ruang kepala sekolah, ruang guru, ruang tata usaha, ruang BK, ruang UKS, ruang OSIS, ruang PRAMUIKA, Perpustakaan, Mushola, ruang jahit, Lab. IPA, Lab. BAHASA, Lab. Komputer, KM kepala sekolah, KM guru, KM peserta didik, lapangan olahraga, koperasi, kantin, dan tempat parkir.

Kini SMA Yasiha Gubug memiliki murid keseluruhan 771 siswa dengan visi Unggul dalam prestasi, beriman, bertaqwa, cerdas, terampil, mandiri, dan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sedangkan misinya sebagai berikut:

a. Mengupayakan terwujudnya system dan iklim pendidikan yang demokratis dan berkuallitas.

b. Meningkatkan prestasi dibidang akademik, olahraga, dan seni.

c. Meningkatkan mutu pendidikan agama, akhlak, budi pekerti, pendidikan kewarganegaraan yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

d. Melaksanakan progam life-skill sesuai dengan situasi dan kondisi sekolah.

(65)

48

Nama Sekolahan : SMA YASIHA Gubug

No. Statistik : 20313854

Provinsi : Jawa Temgah

Kabupaten : Grobogan

Kecamatan : Gubug

Desa/Kelurahan : Gubug

Kode Pos : 58164

Telepon : (0292)533566

Status Sekolah : Swasta

Akreditasi : A

Surat Keputusan/SK : 516/ l03/ 1.81

Tahun Berdiri : 1981

Bangunan Sekolah : Milik Yayasan

Terletak Pada Lintasan : Jalan Kecamatan

Organisasi Penyelenggara : Pemerintah

Jumlah Guru : 47 orang

3. Profil Kepala Sekolah

(66)

49

NIP : -

Masa Kerja Sebagai Guru : 1 Juli 1991-Sekarang Masa Kerja Sebagai Kepala Sekolah : 2003-Sekarang

Pendidikan Terakhir : S1

Fakultas/Keguruan : Pendidikan Agama Islam

Alamat Rumah : JL. KH. Hasan Anwar No.9 Gubug

4. Keadaan Guru SMA Yasiha Gubug

Tabel 3.1

Daftar Nama Guru SMA YASIHA Gubug Tahun 2017/2018

NO. NAMA L/P PENDIDIKAN ALAMAT

8 Ambarwati Setyarini S.Pd P Matematika Genggang

9 Ani Cholipah S.Si P Matematika Jeketro

10 Annas Rofiqi S.Pd P Seni Budaya Gubug

11 Drs. Bakar Nuriyah L PAI Demak

(67)

50

13 Dewi Murtiningsih S.S P Bahasa Inggris Rowosari

14 Dhian Desianasari S.Pd P Matematika Tegowanu

15 Diah Indriyani S.Pd P Bahasa Inggris Kuwaron

16 Erna Paryanti S.Pd P PKn Gubug

17 Erry Krisnawati Winarto S.Pd P Bahasa Inggris Godong

18 Evvi Erlina S.HI P PAI Gubug

24 Joko Supriyanto S.Pd L Penjaskes Kedungwungu

25 Khofifatul Mundarosah S.Pd P Bahasa Indonesia Gubug

26 Lutfi Wulansari S.Pd P Bahasa Inggris Gubug

33 Nonih Teti Nurhidayah S.Pd P Geografi Tegowanu

(68)

51

35 Sarinah S.Pd P Sejarah Kuwaron

36 Sulistia Ningrum S.Pd P Matematika Gubug

37 Sumarni P PKn Gubug

38 Sumarti A.Ma.Pd,S.Pd P Kimia Gubug

39 Drs. Supriyadi L IPS Demak

40 Susanti S.Pd P Bahasa Indonesia Demak

41 Syaiful Aziz S.Pd L Matematika Gubug

42 Syakir M.M L Ekonomi Kuwaron

43 Titus Andriyanto S.Ag L PAI Kedungjati

44 Ulfah Hasanah S.Pd P MAtematika Gubug

45 Umi Hulsum S.Pd P Bahasa Indonesia Demak

46 Wisnu Kemuning L Fisika Gubug

47 Yudhis Eko Nugroho S.Pd L Bahasa Daerah Gubug

5. Karakteristik Siswa Kelas X

Siswa kelas X IPA 1 berjumlah 35 siswa, terdiri dari 9 siswa laki-laki dan 26 siswa perempuan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihatnya sebagai berikut:

Table 3.2

(69)
(70)

53

23 Rifi P Buruh

24 Rinda P Swasta

25 Sella P Swasta

26 Silfiana P Buruh

27 Siti P Buruh

28 Sulis P Buruh

29 Syahroton P Buruh

30 Syaiful L Buruh

31 Tania P Buruh

32 Uyun P Swasta

33 Viky L Wiraswasta

34 Wahyu N L Petani

35 Wahyu Y P Petani

6. Fasilitas Pendidikan

Fasilitas pendidikan merupakan unsur penting untuk menunjang tercapainya tujuan pendidikan yang ingin dicapai oleh suatu lembaga tersebut. Adapun fasilitas-fasilitas yang dimiliki oleh SMA Yasiha Gubug sebagai berikut:

a. Fasilitas Fisik

Fasilitas fisik yang dimiliki SMA Yasiha Gubug sudah memadai. Disini penulis akan menjabarkan dalam bentuk tabel supaya lebih jelas.

(71)

54

Fasilitas Fisik SMA Yasiha Gubug

No Nama Ruang Jumlah Kondisi

b. Kegiatan Pengembangan Siswa

(72)

55 3) Kepramukaan (Kelas X wajib) 4) Musik (Band)

5) Rebana

6) Olahraga (voly, sepak bola) 7) Pencak silat dan Karate

B. Subjek Penelitian

Subyek Penelitian adalah siswa kelas X IPA 1 SMA Yasiha Gubug Kabupaten Grobogan dengan jumlah siswa yang menjadi subyek penelitian adalah 35 siswa. Penelitian dilakukan pada semester satu tahun pelajaran 2017/2018. Alasan yang paling mendasar pemilihan subjek penelitian ini adalah peneliti melihat keaktifan dan hasil belajar siswa kelas X IPA 1 yang kurang memuaskan, maka dari itu peneliti menggunakan metode pembelajaran

Snowball Throwing, dengan metode tersebut peneliti berharap dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar PAI materi Iman Kepada Allah pada siswa kelas X IPA 1 SMA Yasiha Gubug Kabupaten Grobogan.

Table 3.4

Data Siswa Kelas X IPA 1 SMA Yasiha Gubug

(73)
(74)

57

29 Syahroton P

30 Syaiful L

31 Tania P

32 Uyun P

33 Viky L

34 Wahyu N L

35 Wahyu Y P

C. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada mata pelajaran PAI semester I tahun pelajaran 2017/2018. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus. Penelitian menggunakan jam mata pelajaran PAI sesuai jadwal pelajaran PAI kelas X IPA 1 SMA Yasiha Gubug.

Waktu pelaksanaan sebagai berikut: Kegiatan Siklus I : 8 Agustus 2017 Kegiatan Siklus II : 9 Agustus 2017

Dalam penelitian ini, dilaksanakan dua siklus penelitian. Masing-masing penelitian meliputi empat tahapan yaitu: perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi.

1. Deskripsi Siklus I

a. Perencanaan

Pada tahap ini peneliti merencanakan: 1) Menentukan tanggal pelaksanaan

Gambar

Gambar 1.1 Tahapan-Tahapan Pelaksanaan PTK
Tabel 1.1 Form Lembar Observasi Peserta Didik
Tabel 1.2 Form Lembar Observasi Guru
Table 3.2
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) perbedaan dalam penggunaan strategi Jigsaw dengan Snowball Throwing terhadap hasil belajar IPA pada siswa kelas IV SDN 3

Metode pembelajaran snowball throwing baik untuk diberikan kepada siswa pada mata pelajaran PAI dengan adanya metode tersebut siswa lebih aktif dalam bertanya mengenai

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan Hasil belajar siswa melalui penerapan strategi Snowball Throwing pada pembelajaran IPA kelas V SD Negeri 2 Ngargosari Ampel

Penerapan Model Cooperative Learning Tipe Snowball Throwing Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Tentang Materi Energi Panas Dan

Kesimpulan dari penelitian ini adalah : (1) Terdapat perbedaan pengaruh antara strategi snowball throwing dan strategi the power of two terhadap hasil belajar siswa IPA kelas

Mengingat dari hasil penelitian dan pembahasan dalam pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Agama Islam melalui model pembelajaran Snowball Throwing di UPTD SMP Negeri

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar PAI materi Al- qur‟an sebagai pedoman hidup melalui penerapan metode Snowball Throwing

Penerapan model kooperatif tipe snowball throwing ini diharapkan dapat meningkatkan rasa ingin tahu dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA materi