vii Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK
PT.X merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dalam industri sepatu. Produk yang dihasilkan berupa sepatu khusus pria seperti casual, vantofel dan fasionable. Dalam proses produksinya, sepatu yang diproduksi membutuhkan bahan baku berupa kulit sapi yang telah diolah. Agar proses produksi berjalan dengan lancar, maka persediaan bahan baku kulit perlu dikendalikan. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan model pengendalian persediaan bahan baku kulit yang tepat.
Pengendalian persediaan yang selama ini dilakukan oleh perusahaan adalah berdasarkan data-data penjualan pada periode sebelumnya untuk memperkirakan penjualan di masa mendatang, sehingga terkadang mengalami kelebihan bahan baku ataupun kekurangan bahan baku. PT.X juga tidak memperhitungkan berapa besar persediaan pengaman (safety stock) dan titik pemesanan kembali (reorder point).
Dari hasil analisis menyatakan bahwa sebaiknya perusahaan menggunakan metode probabilistik dengan memperhitungkan besar persediaan pengaman safety stock) dan menentukan titik pemesanan kembali reorder point. Dengan menerapkan pengendalian persediaan dengan model demand variabel dan lead time konstan. Dengan penerapan model pengendalian bahan baku kulit ini, maka perusahaan akan mampu menghemat biaya persediaan sebesar: Rp. 3.101.369,735
viii Universitas Kristen Maranatha
ABSTRACT
PT. X is a company engaged in the industry of footwear. The resulting product is in the form of special shoes men as casual, vantofel and fasionable. In the production process, the shoes are manufactured in need of raw materials in the form of processed cow skin. In order to make the production process runs smoothly, then the supply of the raw material of the skin needs to be controlled. As for the purpose of this research is to determine the model of inventory control raw materials the right skin.
Inventory control that is performed by the company are based on the sales data in the previous period to forecast sales in the future, so sometimes
experiencing an excess of raw materials or the shortage of raw materials. PT. X also doesn't take into account how large a security inventory (safety stock) and point reordering (reorder point).
From the results of the analysis States that the company should use the method taking into account large probabilistic safety inventory safety stock) and determine the point reordering reorder point. By implementing inventory control model with demand and variable lead time constant. With the application of the model of controlling raw materials the skin, then the company will be able to save the cost of supplies: Rp. 3,101,369.735
Keyword: inventory control, Probabilistic Methods, Demand and Variable Lead Time constant.
ix Universitas Kristen Maranatha DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL……….i
HALAMAN PENGESAHAN………...ii
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI...………...iii
PERNYATAAN PUBLIKSI LAPORAN PENELITIAN………..iv
1.5 Sistematika Penulisan Laporan Penelitian………7
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN………...9
2.1 Pengertian Manajemen Operasi……….…9
2.2 Keputusan Strategi Manajemen Operasi……….10
2.3 Pengertian Persediaan………..12
2.3.1 Fungsi-fungsi Persediaan……….…13
2.3.2 Jenis-jenis Persediaan………...14
x Universitas Kristen Maranatha
2.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persediaan………...18
2.5 Pengendalian Persediaan……….20
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN……….48
3.1 Objek Penelitian………..48
3.3 Teknik Pengumpulan Data………..62
3.4 Teknik Analisis Data………...62
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN………...67
xi Universitas Kristen Maranatha
4.2 Faktor-faktor yang dipertimbangkan Perusahaan untuk Melakukan
Pengendalian Persediaan Bahan Baku….…………...67
4.3 Pengendalian Persediaan yang dilakukan Perusahaan Selama ini...68
4.4 Data Terkumpul………...69
4.5 Pengolahan Data………..70
4.5.1 Biaya Simpan………...70
4.5.2 Biaya Bahan Baku………72
4.5.3 Biaya Pesan………..72
4.5.4 Peramalan Penggunaan Bahan Baku………....73
4.5.5 Menentukan Standar Deviasi Tahunan………87
4.5.6 Safety Stock (SS)………...88
4.5.7 Reorder Point (ROP)………....89
4.5.8 Economic Order Quantity (EOQ)…..………...90
4.5.9 Total Biaya Persediaan……….90
4.5.10 Perhitungan Biaya Persediaan dengan Kebijakan Perusahaan...……….………91
BAB V SIMPULAN DAN SARAN………..92
5.1 Kesimpulan………..…92
5.2 Saran………93
xii Universitas Kristen Maranatha DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Penggunaan Persediaan dalam Waktu Tertentu………..24
Gambar 2.2 Titik Pemesanan Ulang………30
Gambar 2.3 Kerangka Pemikiran………46
xiii Universitas Kristen Maranatha DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Data Penjualan Sepatu di PT.X Tahun 2012 sampai Tahun 2015…4
Tabel 3.1 Flow Process Chart Proses Produksi Sepatu PT.X……….59
Tabel 4.1 Data Penjualan Sepatu di PT.X Tahun sampai Tahun 2015……...69
Tabel 4.2 Biaya Penyimpanan Kulit Tahun 2012 sampai Tahun 2015……...72
Tabel 4.3 Biaya Pemesanan Kulit Tahun 2012 sampai Tahun 2015………...73
Tabel 4.4 Peramalan Rata-Rata Bergerak Pemakaian Kulit Tahun 2012 sampai Tahun 2015……….………...………..75
Tabel 4.5 Pemakaian Kulit Tahun 2012 sampai Tahun 2015..………77
Tabel 4.6 Peramalan Tren Pemakaian Kulit Tahun 2012 sampai Tahun 2015...79
Tabel 4.7 Analisis Kesalahan Peramalan………80
Tabel 4.8 Peramalan Tren Pemakaian Kulit Tahun 2016………81
Tabel 4.9 Peramalan Tren Pemakaian Kulit Tahun 2016………82
Tabel 4.10 Perhitungan Indeks Musim Tahun 2012 sampai Tahun 2015…….84
Tabel 4.11 Peramalan Kulit Tahun 2016………...85
Tabel 4.12 Peramlan Penjualan Tahun 2016 (Pasang)………..86
xiv Universitas Kristen Maranatha DAFTAR GRAFIK
Grafik 1.1 Penjualan Sepatu PT.X Tahun 2012 Sampai Tahun 2015…………5
Grafik 4.1 Penjualan Sepatu PT.X Tahun 2012 Sampai Tahun 2015………..74
Grafik 4.2 Peramalan Tren Penjualan Sepatu Tahun 2016………...83
Grafik 4.3 Penjualan Sepatu Tahun 2012 sampai Tahun 2015……….84
Grafik 4.4 Peramalan Penjualan Sepatu 2016………...87
1 Universitas Kristen Maranatha BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Seiring dengan perkembangan jaman, teknologi pun terus berkembang sama
halnya dengan perubahan mode pada dunia fashion yang semakin berkembang.
Dengan teknologi, masyarakat dengan mudah mendapatkan informasi mengenai
perubahan mode yang ada di dunia dan kebutuhan manusia akan sandang sudah
tentu semakin meningkat. Karena merupakan kebutuhan yang mendasar bagi
setiap orang, sandang dibuat dengan berbagai kreasi dan bentuk yang sesuai
dengan mode pada saat ini. Hal tersebut membuat perusahaan domestik hingga
internasional bersaing menjadi yang terbaik di dunia fashion.
Dengan persaingan yang ketat dan adanya variasi permintaan yang
kompleks, membuat perusahaan industri fashion dituntut untuk dapat memenuhi
kebutuhan dan keinginan konsumen dengan maksimal. Agar dapat memenuhi
permintaan konsumen secara maksimal, perusahaan yang bergerak di bidang
produksi sudah tentu membutuhkan bahan baku untuk diproses. Untuk memenuhi
kebutuhan bahan baku, dibutuhkan peranan manajemen yang baik untuk
menunjang kelancaran proses produksi. Salah satu cara untuk menunjang
kelancaran proses produksi yaitu dengan melakukan pengendalian persediaan.
Pengendalian persediaan yang tepat bukanlah hal yang mudah karena
dipengaruhi oleh banyak jumlah bahan baku yang dibutuhkan untuk memenuhi
B A B I P E N D A H U L U A N | 2
Universitas Kristen Maranatha
bahan baku tersebut dan juga ketepatan waktu datangnya bahan baku tersebut
sampai di gudang persediaan. Masalah yang sering timbul dalam persediaan
adalah kelebihan atau kekurangan bahan baku. Apabila kelebihan persediaan
mengakibatkan biaya investasi modal yang tinggi, meningkatnya biaya
penyimpanan (seperti biaya sewa gudang, gaji penjaga gudang, biaya listrik, dan
resiko kerusakan barang yang lebih besar walaupun resiko terjadinya kekurangan
bahan baku menjadi kecil. Sedangkan kekurangan persediaan akan mengakibatkan
biaya investasi yang lebih kecil, tetapi akan menimbulkan resiko kekurangan
bahan baku menjadi besar.
Untuk meminimumkan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan, peranan
dari manajemen operasi dalam hal ini adalah merencanakan dan mengendalikan
persediaan, sehingga kegiatan produksi dapat berjalan dengan lancar dan
perusahaan dapat memenuhi kewajibannya untuk selalu memberikan pelayanan
yang memuaskan kepada konsumen. Untuk mewujudkan hal tersebut maka salah
satu aspek yang perlu diperhatikan oleh perusahaan yaitu masalah ketersediaan
bahan bakunya.
Begitu pula dengan PT.X yang merupakan perusahaan sepatu khusus pria
yang fashionable. Umumnya jenis sepatu pria yang dihasilkan adalah vantofel dan
casual dengan beragam model. Semua jenis sepatu yang dihasilkan memiliki
bahan utama kulit sapi yang telah diolah. PT.X dalam berproduksi lebih banyak
berdasarkan pemesanan dan ada juga yang dipasok ke toko-toko tertentu.
Penyerahan produk tepat waktu dengan kualitas yang bagus kepada
konsumen merupakan suatu target yang diutamakan oleh pihak perusahaan. Oleh
B A B I P E N D A H U L U A N | 3
Universitas Kristen Maranatha
maka perusahaan akan mengupayakan bahan yang dibutuhkan ke pemasok. Hal
seperti ini seringkali menjadikan perusahaan mengalami ketersendatan dalam
proses produksi karena harus menunggu bahan baku dikirim oleh pemasok.
Selama ini PT.X mengelola persediaan bahan baku dengan melakukan
pemesanan dengan tidak terjadwal secara pasti, dimana PT.X akan melakukan
pemesanan kepada pemasok jika bahan baku sudah hampir habis. PT.X membeli
bahan baku kulit sapi dari pemasok yang berada di Jawa Timur dengan jumah
pemesanan yang selalu berbeda-beda sesuai dengan data penjualan
periode-periode sebelumnya. Dengan persediaan bahan baku kulit yang memadahi, akan
dapat memperlancar proses produksi. PT.X rupanya perlu memperhatikan jumlah
yang tepat dari bahan baku yang tersedia di gudangnya, serta melakukan
pengendalian terhadap bahan baku secara berkelanjutan.
Berdasarkan permasalahan yang dialami oleh PT.X, maka dapat
disimpulkan bahwa perusahaan membutuhkan adanya pengendalian persediaan
bahan baku dengan metode yang tepat. Oleh karena itu, sudah selayaknya bila
dilakukan penelitian di PT.X pada bagian bahan bakunya, agar bisa dicarikan
jalan keluar untuk menetapkan jumlah bahan baku yang memadai sehingga
kelancaran proses produksi dapat terjamin. Hasil penelitian ini akan dilaporkan
dalam bentuk karya ilmiah atau skripsi dengan judul “Analisis Pengendalian
Persediaan Bahan Baku Kulit Guna Meminimumkan Biaya Persediaan PT.S
B A B I P E N D A H U L U A N | 4
Universitas Kristen Maranatha 1.2 Identifikasi Masalah
Penjualan Sepatu di PT.X (Periode Januari 2012 – Desember 2015)
memperlihatkan adanya ketidakteraturan penjualan setiap tahunnya seperti yang
terlihat pada table berikut ini: (dalam Pasang)
Tabel 1.1
Data Penjualan Sepatu di PT.X Tahun 2012 sampai Tahun 2015 BULAN 2012 2013 2014 2015
Berdasarkan data laporan di atas, dapat dilihat bahwa penjualan sepatu
setiap bulannya tidak teratur yaitu selalu mengalami peningkatan penjualan setiap
tahunnya. Pada tahun 2012 total penjualan sepatu adalah sebesar 31.850 pasang
sepatu yang berbeda dengan total penjualan tahun 2013 yaitu sebesar 32.080
pasang sepatu yang terus mengalami peningkatan penjualan demikian juga pada
tahun 2014 total penjualan sepatu adalah sebesar 32.940 pasang sepatu berbeda
dengan tahun 2015 yang sedikit mengalami penurunan menjadi 32.900 pasang
B A B I P E N D A H U L U A N | 5
Universitas Kristen Maranatha
dikarenakan sepatu yang diproduksi selalu berdasarkan pemesanan konsumen.
Tidak jarang pada saat perusahaan kekurangan bahan baku untuk memenuhi
pesanan konsumen, perusahaan akan membeli bahan baku dari pemasok lain
dengan harga yang lebih tinggi.
Dapat ditampilkan dalam bentuk grafik penjualan sepatu (Periode Januari
2012 – Desember 2015) sebagai berikut:
0
Penjualan Sepatu PT.X Tahun 2012 Sampai Tahun 2015 Sumber: Bagian Penjualan PT.X
Hal ini terjadi karena tidak ada sistem pengendalian persediaan pada pabrik
tersebut. Selain itu, pabrik juga tidak menetapkan titik kapan untuk melakukan
pemesanan kembali (reorder point). Demikian juga dengan safety stock tidak
ditetapkan oleh pabrik yang seharusnya ditetapkan untuk mempersiapkan
sejumlah persediaan cadangan agar jika persediaan habis dan belum bisa
B A B I P E N D A H U L U A N | 6
Universitas Kristen Maranatha
Berdasarkan data di atas, maka dapat dilihat adanya permasalah pada
pabrik sepatu tersebut adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana pengendalian persediaan bahan baku kulit yang selama ini
dilakukan oleh PT.X?
2. Metode pengendalian persediaan bahan baku seperti apa yang sebaiknya
dilaksanakan oleh perusahaan agar dapat meminimumkan biaya
penyimpanan?
1.3 Tujuan Penelitian
Sesuai dengan identifikasi masalah yang telah diuraikan di atas, penelitian
ini dilaksanakan dengan tujuan:
1. Untuk mengetahui pengendalian persediaan bahan baku seperti apa yang
selama ini diterapkan oleh perusahaan.
2. Untuk mengetahui metode pengendalian persediaan bahan baku yang
sebaiknya dilaksanakan oleh perusahaan agar dapat meminimumkan biaya
penyimpanan.
1.4 Kegunaan Penelitian
Dari hasil penelitian yang dilakukan, diharapkan dapat memberikan manfaat
bagi:
1. Pihak Peneliti
Dengan diadakan penelitian ini maka peneliti mendapatkan tambahan ilmu
B A B I P E N D A H U L U A N | 7
Universitas Kristen Maranatha
2. Pihak Perusahaan
Diharapkan penelitian ini dapat membantu perusahaan untuk
menanggulangi permasalahan yang terdapat pada pengendalian persediaan.
Dengan metode yang telah ditawarkan diharapkan perusahaan dapat
menerapkannya.
3. Pihak Pembaca
Untuk para pembaca diharapkan dapat menambah ilmu baru khususnya
tentang pengendalian persediaan dan metode yang diterapkan.
4. Pihak Universitas Kristen Maranatha
Untuk pihak Universitas Kristen Maranatha diharapkan penelitian ini dapat
menjadi bahan referensi di perpustakaan Universitas Kristen Maranatha.
1.5 Sistematika Penulisan Laporan Penelitian
Penelitian yang dilakukan pada PT.X ini dibuat dalam bentuk skripsi,
dengan sistematika pembahasan sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
BAB I meliputi latar belakang yang berisi tentang fenomena yang terjadi
di PT.X yang mengalami masalah dalam pengendalian persediaan bahan baku,
identifikasi masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian dan sistematika
penulisan.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II meliputi penjabaran teori-teori yang melandasi penelitian serta
B A B I P E N D A H U L U A N | 8
Universitas Kristen Maranatha
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN
BAB III meliputi penjelasan tentang PT.X sebagai objek penelitian dan
metode-metode penelitian yang digunakan, metode pengumpulan data, dan teknis
analisis data.
BAB IV ANALISIS PEMBAHASAN
BAB IV meliputi data-data yang telah dikumpulkan baik itu data dari
prusahaan maupun data dari hasil pengamatan yang dilakukan di tempat
penelitian.
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
BAB V meliputi kesimpulan berdasarkan tujuan penelitian dan
memberikan saran atau masukan bagi perusahaan dalam melakukan pengendalian
93 Universitas Kristen Maranatha BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis persediaan bahan baku kulit yang
telah dilakukan pada PT.X, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. PT.X merupakan perusahaan pembuat sepatu khusus pria yang berbahan
dasar kulit sapi yang telah diolah. Selama ini PT.X melakukan pemesanan
bahan baku kulit dengan tidak terjadwal. Perusahaan akan melakukan
pemesanan bahan baku pada saat bahan baku sudah habis. Bahan baku kulit
yang digunakan berasal dari pemasok yang berada di Jawa Timur. Oleh
karenanya, apabila terjadi kekurangan bahan baku pada saat produksi maka
perusahaan akan mengupayakan bahan yang dibutuhkan ke pemasok. Hal
seperti ini menjadikan perusahaan mengalami biaya pemesanan yang cukup
besar untuk setiap kali pemesanan kembali. Berdasarkan kebijakan
perusahaan, total cost yang harus dikeluarkan perusahaan adalah sebesar
Rp. 4.608.095,703.
2. Alternatif pengendalian persediaan bahan baku kulit yang dapat dilakukan
oleh PT.X adalah dengan menggunakan metode probabilistik. Mengingat
bahwa kebutuhan bahan baku kulit PT.X tidak tetap (demand variabel)
sementara tengang waktu diantara pemesanan hingga menerima bahan baku
B A B V K E S I M P U L A N D A N S A R A N | 94
Universitas Kristen Maranatha
digunakan adalah demand variabel dan lead time konstan. Apabila
perusahaan menerapkan metode probabilistik, maka total cost yang harus
dikeluarkan oleh perusahaan adalah sebesar Rp. 1.506.725,968 dan
Economic Order Quantity (EOQ) sebesar 5.637 Fit dengan perhitungan
rata-rata permakaian bahan baku kulit untuk setiap tahunnya sebesar 82.303
Fit.
3. Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan metode probabilistik
dan kebijakan perusahaan, maka dapat diketahui total cost yang
dikeluarkan oleh perusahaan apabila menerapkan metode probabilistik
adalah sebesar Rp. 1.506.725,968. Sedangkan total cost yang dikeluarkan
perusahaan apabila menerapkan kebijakan perusahaan adalah sebesar Rp.
4.608.095,703. Sehingga selisih biaya persediaan antara metode
probabilistik dengan kebijakan perusahaan adalah sebesar Rp.
3.101.369,735.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada PT.X, maka penulis
memberikan beberapa saran sebagai berikut:
1. Untuk PT.X pada periode berikutnya disarankan dalam mengatur
pengendalian persediaan menggunakan metode probabilistik demand
variabel dan lead time konstan karena dapat meminimumkan biaya
persediaan sebesar Rp. 3.101.369,735 dengan safety stock sebesar 4.044 Fit
B A B V K E S I M P U L A N D A N S A R A N | 95
Universitas Kristen Maranatha
probabilistik dengan menentukan safety stock dan reorder point dapat
memberikan kontribusi dalam meningkatkan kontrol terhadap persediaan
bahan baku kulit pada perusahaan sehingga proses produksi dapat berjalan
efisien.
2. Meramalkan permintaan akan bahan baku kulit terlebih dahulu sebelum
menggunakan metode Economic Order Quantity(EOQ) bertujuan untuk
menentukan berapa kuantitas yang akan dipesan di masa depan sehingga
lebih memudahkan perusahaan untuk menentukan berapa besar biaya-biaya
96 Universitas Kristen Maranatha
DAFTAR PUSTAKA
Agus Ristono.(2009). Manajemen persediaan edisi 1. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Assauri, S. (2008). Manajemen Produksi dan Operasi. Jakarta: CP-FEUL
Ginting, Rosnani. (2009). “Penjadwalan” Edisi Pertama. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Herjanto, E. (2008). “Manajemen Operasi”, edisi tiga. Jakarta: PT. Grasindo
Indonesia.
Meredith, Jack R. & Shafer, Scott M. (2011). “Operations Management” Fourth Edition. Asia: John Wiley &Sons, Inc.
Kusuma, H. (2009). Manajemen Produksi:Perencanaan dan Pengendalian Produksi. Edisi 4. Penerbit: Andi, Yogyakarta.
Kumar, S. Anirl and Suresh.2009. New Age – Operations Management. New
Delhi: New Age International Publisher.
Rangkuti, F. (2004). Manajemen Persediaan Aplikasi di Bidang Bisnis. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Render, B., dan J, Heizer. (2001). Manajemen Operasi. Salemba Empat. Edisi 1. Jakarta.
Render, B., dan J, Heizer. (2005). Manajemen Operasi. Salemba Empat. Jakarta.
Render, B., dan J, Heizer. (2009). Manajemen Operasi. Buku 1. Edisi 9. Diterjermahkan oleh: Christian Sungkono. Salemba Empat, Jakarta.
Render, B., dan J, Heizer. (2010). Manajemen Operasi. Buku 2. Edisi 9. Diterjermahkan oleh: Christian Sungkono. Salemba Empat, Jakarta.
Render, B., dan J, Heizer. (2011). Manajemen Operasi. Edisi 10. Diterjermahkan New Jersey: Pearson Edition, Inc.
Render, B., dan J, Heizer. (2013). Operation Management-Manajemen Operasi. Edisi 11. Jakarta, Salemba Empat.
Riyanto, B. (2008). Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Edisi Keempat. Cetakan Ketujuh. BPFE, Yogyakarta
D A F T A R P U S T A K A | 97
Universitas Kristen Maranatha
Siswanto. (2007). Operations Research. Jilid 2. Jakarta: Erlangga.