• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku Kulit Guna Meminimumkan Biaya Persediaan PT. "X" Bandung.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku Kulit Guna Meminimumkan Biaya Persediaan PT. "X" Bandung."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

vii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK

PT.X merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dalam industri sepatu. Produk yang dihasilkan berupa sepatu khusus pria seperti casual, vantofel dan fasionable. Dalam proses produksinya, sepatu yang diproduksi membutuhkan bahan baku berupa kulit sapi yang telah diolah. Agar proses produksi berjalan dengan lancar, maka persediaan bahan baku kulit perlu dikendalikan. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan model pengendalian persediaan bahan baku kulit yang tepat.

Pengendalian persediaan yang selama ini dilakukan oleh perusahaan adalah berdasarkan data-data penjualan pada periode sebelumnya untuk memperkirakan penjualan di masa mendatang, sehingga terkadang mengalami kelebihan bahan baku ataupun kekurangan bahan baku. PT.X juga tidak memperhitungkan berapa besar persediaan pengaman (safety stock) dan titik pemesanan kembali (reorder point).

Dari hasil analisis menyatakan bahwa sebaiknya perusahaan menggunakan metode probabilistik dengan memperhitungkan besar persediaan pengaman safety stock) dan menentukan titik pemesanan kembali reorder point. Dengan menerapkan pengendalian persediaan dengan model demand variabel dan lead time konstan. Dengan penerapan model pengendalian bahan baku kulit ini, maka perusahaan akan mampu menghemat biaya persediaan sebesar: Rp. 3.101.369,735

(2)

viii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT

PT. X is a company engaged in the industry of footwear. The resulting product is in the form of special shoes men as casual, vantofel and fasionable. In the production process, the shoes are manufactured in need of raw materials in the form of processed cow skin. In order to make the production process runs smoothly, then the supply of the raw material of the skin needs to be controlled. As for the purpose of this research is to determine the model of inventory control raw materials the right skin.

Inventory control that is performed by the company are based on the sales data in the previous period to forecast sales in the future, so sometimes

experiencing an excess of raw materials or the shortage of raw materials. PT. X also doesn't take into account how large a security inventory (safety stock) and point reordering (reorder point).

From the results of the analysis States that the company should use the method taking into account large probabilistic safety inventory safety stock) and determine the point reordering reorder point. By implementing inventory control model with demand and variable lead time constant. With the application of the model of controlling raw materials the skin, then the company will be able to save the cost of supplies: Rp. 3,101,369.735

Keyword: inventory control, Probabilistic Methods, Demand and Variable Lead Time constant.

(3)

ix Universitas Kristen Maranatha DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL……….i

HALAMAN PENGESAHAN………...ii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI...………...iii

PERNYATAAN PUBLIKSI LAPORAN PENELITIAN………..iv

1.5 Sistematika Penulisan Laporan Penelitian………7

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN………...9

2.1 Pengertian Manajemen Operasi……….…9

2.2 Keputusan Strategi Manajemen Operasi……….10

2.3 Pengertian Persediaan………..12

2.3.1 Fungsi-fungsi Persediaan……….…13

2.3.2 Jenis-jenis Persediaan………...14

(4)

x Universitas Kristen Maranatha

2.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persediaan………...18

2.5 Pengendalian Persediaan……….20

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN……….48

3.1 Objek Penelitian………..48

3.3 Teknik Pengumpulan Data………..62

3.4 Teknik Analisis Data………...62

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN………...67

(5)

xi Universitas Kristen Maranatha

4.2 Faktor-faktor yang dipertimbangkan Perusahaan untuk Melakukan

Pengendalian Persediaan Bahan Baku….…………...67

4.3 Pengendalian Persediaan yang dilakukan Perusahaan Selama ini...68

4.4 Data Terkumpul………...69

4.5 Pengolahan Data………..70

4.5.1 Biaya Simpan………...70

4.5.2 Biaya Bahan Baku………72

4.5.3 Biaya Pesan………..72

4.5.4 Peramalan Penggunaan Bahan Baku………....73

4.5.5 Menentukan Standar Deviasi Tahunan………87

4.5.6 Safety Stock (SS)………...88

4.5.7 Reorder Point (ROP)………....89

4.5.8 Economic Order Quantity (EOQ)…..………...90

4.5.9 Total Biaya Persediaan……….90

4.5.10 Perhitungan Biaya Persediaan dengan Kebijakan Perusahaan...……….………91

BAB V SIMPULAN DAN SARAN………..92

5.1 Kesimpulan………..…92

5.2 Saran………93

(6)

xii Universitas Kristen Maranatha DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Penggunaan Persediaan dalam Waktu Tertentu………..24

Gambar 2.2 Titik Pemesanan Ulang………30

Gambar 2.3 Kerangka Pemikiran………46

(7)

xiii Universitas Kristen Maranatha DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Data Penjualan Sepatu di PT.X Tahun 2012 sampai Tahun 2015…4

Tabel 3.1 Flow Process Chart Proses Produksi Sepatu PT.X……….59

Tabel 4.1 Data Penjualan Sepatu di PT.X Tahun sampai Tahun 2015……...69

Tabel 4.2 Biaya Penyimpanan Kulit Tahun 2012 sampai Tahun 2015……...72

Tabel 4.3 Biaya Pemesanan Kulit Tahun 2012 sampai Tahun 2015………...73

Tabel 4.4 Peramalan Rata-Rata Bergerak Pemakaian Kulit Tahun 2012 sampai Tahun 2015……….………...………..75

Tabel 4.5 Pemakaian Kulit Tahun 2012 sampai Tahun 2015..………77

Tabel 4.6 Peramalan Tren Pemakaian Kulit Tahun 2012 sampai Tahun 2015...79

Tabel 4.7 Analisis Kesalahan Peramalan………80

Tabel 4.8 Peramalan Tren Pemakaian Kulit Tahun 2016………81

Tabel 4.9 Peramalan Tren Pemakaian Kulit Tahun 2016………82

Tabel 4.10 Perhitungan Indeks Musim Tahun 2012 sampai Tahun 2015…….84

Tabel 4.11 Peramalan Kulit Tahun 2016………...85

Tabel 4.12 Peramlan Penjualan Tahun 2016 (Pasang)………..86

(8)

xiv Universitas Kristen Maranatha DAFTAR GRAFIK

Grafik 1.1 Penjualan Sepatu PT.X Tahun 2012 Sampai Tahun 2015…………5

Grafik 4.1 Penjualan Sepatu PT.X Tahun 2012 Sampai Tahun 2015………..74

Grafik 4.2 Peramalan Tren Penjualan Sepatu Tahun 2016………...83

Grafik 4.3 Penjualan Sepatu Tahun 2012 sampai Tahun 2015……….84

Grafik 4.4 Peramalan Penjualan Sepatu 2016………...87

(9)

1 Universitas Kristen Maranatha BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Seiring dengan perkembangan jaman, teknologi pun terus berkembang sama

halnya dengan perubahan mode pada dunia fashion yang semakin berkembang.

Dengan teknologi, masyarakat dengan mudah mendapatkan informasi mengenai

perubahan mode yang ada di dunia dan kebutuhan manusia akan sandang sudah

tentu semakin meningkat. Karena merupakan kebutuhan yang mendasar bagi

setiap orang, sandang dibuat dengan berbagai kreasi dan bentuk yang sesuai

dengan mode pada saat ini. Hal tersebut membuat perusahaan domestik hingga

internasional bersaing menjadi yang terbaik di dunia fashion.

Dengan persaingan yang ketat dan adanya variasi permintaan yang

kompleks, membuat perusahaan industri fashion dituntut untuk dapat memenuhi

kebutuhan dan keinginan konsumen dengan maksimal. Agar dapat memenuhi

permintaan konsumen secara maksimal, perusahaan yang bergerak di bidang

produksi sudah tentu membutuhkan bahan baku untuk diproses. Untuk memenuhi

kebutuhan bahan baku, dibutuhkan peranan manajemen yang baik untuk

menunjang kelancaran proses produksi. Salah satu cara untuk menunjang

kelancaran proses produksi yaitu dengan melakukan pengendalian persediaan.

Pengendalian persediaan yang tepat bukanlah hal yang mudah karena

dipengaruhi oleh banyak jumlah bahan baku yang dibutuhkan untuk memenuhi

(10)

B A B I P E N D A H U L U A N | 2

Universitas Kristen Maranatha

bahan baku tersebut dan juga ketepatan waktu datangnya bahan baku tersebut

sampai di gudang persediaan. Masalah yang sering timbul dalam persediaan

adalah kelebihan atau kekurangan bahan baku. Apabila kelebihan persediaan

mengakibatkan biaya investasi modal yang tinggi, meningkatnya biaya

penyimpanan (seperti biaya sewa gudang, gaji penjaga gudang, biaya listrik, dan

resiko kerusakan barang yang lebih besar walaupun resiko terjadinya kekurangan

bahan baku menjadi kecil. Sedangkan kekurangan persediaan akan mengakibatkan

biaya investasi yang lebih kecil, tetapi akan menimbulkan resiko kekurangan

bahan baku menjadi besar.

Untuk meminimumkan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan, peranan

dari manajemen operasi dalam hal ini adalah merencanakan dan mengendalikan

persediaan, sehingga kegiatan produksi dapat berjalan dengan lancar dan

perusahaan dapat memenuhi kewajibannya untuk selalu memberikan pelayanan

yang memuaskan kepada konsumen. Untuk mewujudkan hal tersebut maka salah

satu aspek yang perlu diperhatikan oleh perusahaan yaitu masalah ketersediaan

bahan bakunya.

Begitu pula dengan PT.X yang merupakan perusahaan sepatu khusus pria

yang fashionable. Umumnya jenis sepatu pria yang dihasilkan adalah vantofel dan

casual dengan beragam model. Semua jenis sepatu yang dihasilkan memiliki

bahan utama kulit sapi yang telah diolah. PT.X dalam berproduksi lebih banyak

berdasarkan pemesanan dan ada juga yang dipasok ke toko-toko tertentu.

Penyerahan produk tepat waktu dengan kualitas yang bagus kepada

konsumen merupakan suatu target yang diutamakan oleh pihak perusahaan. Oleh

(11)

B A B I P E N D A H U L U A N | 3

Universitas Kristen Maranatha

maka perusahaan akan mengupayakan bahan yang dibutuhkan ke pemasok. Hal

seperti ini seringkali menjadikan perusahaan mengalami ketersendatan dalam

proses produksi karena harus menunggu bahan baku dikirim oleh pemasok.

Selama ini PT.X mengelola persediaan bahan baku dengan melakukan

pemesanan dengan tidak terjadwal secara pasti, dimana PT.X akan melakukan

pemesanan kepada pemasok jika bahan baku sudah hampir habis. PT.X membeli

bahan baku kulit sapi dari pemasok yang berada di Jawa Timur dengan jumah

pemesanan yang selalu berbeda-beda sesuai dengan data penjualan

periode-periode sebelumnya. Dengan persediaan bahan baku kulit yang memadahi, akan

dapat memperlancar proses produksi. PT.X rupanya perlu memperhatikan jumlah

yang tepat dari bahan baku yang tersedia di gudangnya, serta melakukan

pengendalian terhadap bahan baku secara berkelanjutan.

Berdasarkan permasalahan yang dialami oleh PT.X, maka dapat

disimpulkan bahwa perusahaan membutuhkan adanya pengendalian persediaan

bahan baku dengan metode yang tepat. Oleh karena itu, sudah selayaknya bila

dilakukan penelitian di PT.X pada bagian bahan bakunya, agar bisa dicarikan

jalan keluar untuk menetapkan jumlah bahan baku yang memadai sehingga

kelancaran proses produksi dapat terjamin. Hasil penelitian ini akan dilaporkan

dalam bentuk karya ilmiah atau skripsi dengan judul “Analisis Pengendalian

Persediaan Bahan Baku Kulit Guna Meminimumkan Biaya Persediaan PT.S

(12)

B A B I P E N D A H U L U A N | 4

Universitas Kristen Maranatha 1.2 Identifikasi Masalah

Penjualan Sepatu di PT.X (Periode Januari 2012 – Desember 2015)

memperlihatkan adanya ketidakteraturan penjualan setiap tahunnya seperti yang

terlihat pada table berikut ini: (dalam Pasang)

Tabel 1.1

Data Penjualan Sepatu di PT.X Tahun 2012 sampai Tahun 2015 BULAN 2012 2013 2014 2015

Berdasarkan data laporan di atas, dapat dilihat bahwa penjualan sepatu

setiap bulannya tidak teratur yaitu selalu mengalami peningkatan penjualan setiap

tahunnya. Pada tahun 2012 total penjualan sepatu adalah sebesar 31.850 pasang

sepatu yang berbeda dengan total penjualan tahun 2013 yaitu sebesar 32.080

pasang sepatu yang terus mengalami peningkatan penjualan demikian juga pada

tahun 2014 total penjualan sepatu adalah sebesar 32.940 pasang sepatu berbeda

dengan tahun 2015 yang sedikit mengalami penurunan menjadi 32.900 pasang

(13)

B A B I P E N D A H U L U A N | 5

Universitas Kristen Maranatha

dikarenakan sepatu yang diproduksi selalu berdasarkan pemesanan konsumen.

Tidak jarang pada saat perusahaan kekurangan bahan baku untuk memenuhi

pesanan konsumen, perusahaan akan membeli bahan baku dari pemasok lain

dengan harga yang lebih tinggi.

Dapat ditampilkan dalam bentuk grafik penjualan sepatu (Periode Januari

2012 – Desember 2015) sebagai berikut:

0

Penjualan Sepatu PT.X Tahun 2012 Sampai Tahun 2015 Sumber: Bagian Penjualan PT.X

Hal ini terjadi karena tidak ada sistem pengendalian persediaan pada pabrik

tersebut. Selain itu, pabrik juga tidak menetapkan titik kapan untuk melakukan

pemesanan kembali (reorder point). Demikian juga dengan safety stock tidak

ditetapkan oleh pabrik yang seharusnya ditetapkan untuk mempersiapkan

sejumlah persediaan cadangan agar jika persediaan habis dan belum bisa

(14)

B A B I P E N D A H U L U A N | 6

Universitas Kristen Maranatha

Berdasarkan data di atas, maka dapat dilihat adanya permasalah pada

pabrik sepatu tersebut adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana pengendalian persediaan bahan baku kulit yang selama ini

dilakukan oleh PT.X?

2. Metode pengendalian persediaan bahan baku seperti apa yang sebaiknya

dilaksanakan oleh perusahaan agar dapat meminimumkan biaya

penyimpanan?

1.3 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan identifikasi masalah yang telah diuraikan di atas, penelitian

ini dilaksanakan dengan tujuan:

1. Untuk mengetahui pengendalian persediaan bahan baku seperti apa yang

selama ini diterapkan oleh perusahaan.

2. Untuk mengetahui metode pengendalian persediaan bahan baku yang

sebaiknya dilaksanakan oleh perusahaan agar dapat meminimumkan biaya

penyimpanan.

1.4 Kegunaan Penelitian

Dari hasil penelitian yang dilakukan, diharapkan dapat memberikan manfaat

bagi:

1. Pihak Peneliti

Dengan diadakan penelitian ini maka peneliti mendapatkan tambahan ilmu

(15)

B A B I P E N D A H U L U A N | 7

Universitas Kristen Maranatha

2. Pihak Perusahaan

Diharapkan penelitian ini dapat membantu perusahaan untuk

menanggulangi permasalahan yang terdapat pada pengendalian persediaan.

Dengan metode yang telah ditawarkan diharapkan perusahaan dapat

menerapkannya.

3. Pihak Pembaca

Untuk para pembaca diharapkan dapat menambah ilmu baru khususnya

tentang pengendalian persediaan dan metode yang diterapkan.

4. Pihak Universitas Kristen Maranatha

Untuk pihak Universitas Kristen Maranatha diharapkan penelitian ini dapat

menjadi bahan referensi di perpustakaan Universitas Kristen Maranatha.

1.5 Sistematika Penulisan Laporan Penelitian

Penelitian yang dilakukan pada PT.X ini dibuat dalam bentuk skripsi,

dengan sistematika pembahasan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

BAB I meliputi latar belakang yang berisi tentang fenomena yang terjadi

di PT.X yang mengalami masalah dalam pengendalian persediaan bahan baku,

identifikasi masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian dan sistematika

penulisan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II meliputi penjabaran teori-teori yang melandasi penelitian serta

(16)

B A B I P E N D A H U L U A N | 8

Universitas Kristen Maranatha

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III meliputi penjelasan tentang PT.X sebagai objek penelitian dan

metode-metode penelitian yang digunakan, metode pengumpulan data, dan teknis

analisis data.

BAB IV ANALISIS PEMBAHASAN

BAB IV meliputi data-data yang telah dikumpulkan baik itu data dari

prusahaan maupun data dari hasil pengamatan yang dilakukan di tempat

penelitian.

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V meliputi kesimpulan berdasarkan tujuan penelitian dan

memberikan saran atau masukan bagi perusahaan dalam melakukan pengendalian

(17)

93 Universitas Kristen Maranatha BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis persediaan bahan baku kulit yang

telah dilakukan pada PT.X, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. PT.X merupakan perusahaan pembuat sepatu khusus pria yang berbahan

dasar kulit sapi yang telah diolah. Selama ini PT.X melakukan pemesanan

bahan baku kulit dengan tidak terjadwal. Perusahaan akan melakukan

pemesanan bahan baku pada saat bahan baku sudah habis. Bahan baku kulit

yang digunakan berasal dari pemasok yang berada di Jawa Timur. Oleh

karenanya, apabila terjadi kekurangan bahan baku pada saat produksi maka

perusahaan akan mengupayakan bahan yang dibutuhkan ke pemasok. Hal

seperti ini menjadikan perusahaan mengalami biaya pemesanan yang cukup

besar untuk setiap kali pemesanan kembali. Berdasarkan kebijakan

perusahaan, total cost yang harus dikeluarkan perusahaan adalah sebesar

Rp. 4.608.095,703.

2. Alternatif pengendalian persediaan bahan baku kulit yang dapat dilakukan

oleh PT.X adalah dengan menggunakan metode probabilistik. Mengingat

bahwa kebutuhan bahan baku kulit PT.X tidak tetap (demand variabel)

sementara tengang waktu diantara pemesanan hingga menerima bahan baku

(18)

B A B V K E S I M P U L A N D A N S A R A N | 94

Universitas Kristen Maranatha

digunakan adalah demand variabel dan lead time konstan. Apabila

perusahaan menerapkan metode probabilistik, maka total cost yang harus

dikeluarkan oleh perusahaan adalah sebesar Rp. 1.506.725,968 dan

Economic Order Quantity (EOQ) sebesar 5.637 Fit dengan perhitungan

rata-rata permakaian bahan baku kulit untuk setiap tahunnya sebesar 82.303

Fit.

3. Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan metode probabilistik

dan kebijakan perusahaan, maka dapat diketahui total cost yang

dikeluarkan oleh perusahaan apabila menerapkan metode probabilistik

adalah sebesar Rp. 1.506.725,968. Sedangkan total cost yang dikeluarkan

perusahaan apabila menerapkan kebijakan perusahaan adalah sebesar Rp.

4.608.095,703. Sehingga selisih biaya persediaan antara metode

probabilistik dengan kebijakan perusahaan adalah sebesar Rp.

3.101.369,735.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada PT.X, maka penulis

memberikan beberapa saran sebagai berikut:

1. Untuk PT.X pada periode berikutnya disarankan dalam mengatur

pengendalian persediaan menggunakan metode probabilistik demand

variabel dan lead time konstan karena dapat meminimumkan biaya

persediaan sebesar Rp. 3.101.369,735 dengan safety stock sebesar 4.044 Fit

(19)

B A B V K E S I M P U L A N D A N S A R A N | 95

Universitas Kristen Maranatha

probabilistik dengan menentukan safety stock dan reorder point dapat

memberikan kontribusi dalam meningkatkan kontrol terhadap persediaan

bahan baku kulit pada perusahaan sehingga proses produksi dapat berjalan

efisien.

2. Meramalkan permintaan akan bahan baku kulit terlebih dahulu sebelum

menggunakan metode Economic Order Quantity(EOQ) bertujuan untuk

menentukan berapa kuantitas yang akan dipesan di masa depan sehingga

lebih memudahkan perusahaan untuk menentukan berapa besar biaya-biaya

(20)

96 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

Agus Ristono.(2009). Manajemen persediaan edisi 1. Yogyakarta : Graha Ilmu.

Assauri, S. (2008). Manajemen Produksi dan Operasi. Jakarta: CP-FEUL

Ginting, Rosnani. (2009). “Penjadwalan” Edisi Pertama. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Herjanto, E. (2008). “Manajemen Operasi”, edisi tiga. Jakarta: PT. Grasindo

Indonesia.

Meredith, Jack R. & Shafer, Scott M. (2011). “Operations Management” Fourth Edition. Asia: John Wiley &Sons, Inc.

Kusuma, H. (2009). Manajemen Produksi:Perencanaan dan Pengendalian Produksi. Edisi 4. Penerbit: Andi, Yogyakarta.

Kumar, S. Anirl and Suresh.2009. New Age – Operations Management. New

Delhi: New Age International Publisher.

Rangkuti, F. (2004). Manajemen Persediaan Aplikasi di Bidang Bisnis. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Render, B., dan J, Heizer. (2001). Manajemen Operasi. Salemba Empat. Edisi 1. Jakarta.

Render, B., dan J, Heizer. (2005). Manajemen Operasi. Salemba Empat. Jakarta.

Render, B., dan J, Heizer. (2009). Manajemen Operasi. Buku 1. Edisi 9. Diterjermahkan oleh: Christian Sungkono. Salemba Empat, Jakarta.

Render, B., dan J, Heizer. (2010). Manajemen Operasi. Buku 2. Edisi 9. Diterjermahkan oleh: Christian Sungkono. Salemba Empat, Jakarta.

Render, B., dan J, Heizer. (2011). Manajemen Operasi. Edisi 10. Diterjermahkan New Jersey: Pearson Edition, Inc.

Render, B., dan J, Heizer. (2013). Operation Management-Manajemen Operasi. Edisi 11. Jakarta, Salemba Empat.

Riyanto, B. (2008). Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Edisi Keempat. Cetakan Ketujuh. BPFE, Yogyakarta

(21)

D A F T A R P U S T A K A | 97

Universitas Kristen Maranatha

Siswanto. (2007). Operations Research. Jilid 2. Jakarta: Erlangga.

Gambar

Gambar 2.1 Penggunaan Persediaan dalam Waktu Tertentu…………………..24Gambar 2.2 Titik Pe mesanan Ulang……………………………………………30 Gambar 2.3 Kerangka Pemikiran………………………………………………46 Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT.X…………………………………………53
Grafik 1.1 Penjualan Sepatu PT.X Tahun 2012 Sampai Tahun 2015…………5
Tabel 1.1 Data Penjualan Sepatu di PT.X Tahun 2012 sampai Tahun 2015
Grafik 1.1  Penjualan Sepatu PT.X Tahun 2012 Sampai Tahun 2015

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi jenis mamalia dan burung di perkebunan sawit besar dan kebun sawit swadaya; menganalisis kesamaan jenis mamalia dan

Bab IV membahas mengenai peran KSPSI dan Konfederasi K.KASBI dalam menuntut penghapusan sistem outsourcing dan kenaikan UMP DKI Jakarta 2013 yang meliputi peran buruh

This study is conducted to answer several questions regarding to the languages used in code switching by BBM users when they post short updates on BlackBerry Messenger®

Limbah tulang ikan hasil dari proses pengolahan ikan memiliki potensi yang untuk digunakan sebagai sumber kalsium mengingat akan kuantitas dari kalsium yang dihasilkan akan

dilelapka. KLalitikasi ini bis! disebul sebasai ntrlu. produl ncncuktrpi kcbuluhln neniktortnla Russcll. Krlnas .rrupdan lirkktr yrng ruling uram dalam ncncapai srkses

Photo Berbasis Online yang nantinya dapat berguna bagi

tr, Erhh d6tr vkl toEridi hi

Melalui kegiatan membaca siswa mampu melengkapi kalimat rumpang dengan kosa kata yang terkait dengan kegiatan sore hari dengan tepat1. Melalui penjelasan guru dan diskusi, siswa