• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SUHU DAN PEMUAIAN DI KELAS X SEMESTER IISMA NEGERI 1 DELITUAT.P 2013/2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SUHU DAN PEMUAIAN DI KELAS X SEMESTER IISMA NEGERI 1 DELITUAT.P 2013/2014."

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

Oleh : Ema Yesha Sinaga

NIM 4103121022

Program Studi Pendidikan Fisika

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)

iii

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI SUHU DAN

PEMUAIAN DI KELAS X SEMESTER II SMA NEGERI 1 DELITUA

T.P 2013/2014

Ema Yesha Sinaga (4103121022) ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif tipe stad terhadap hasil belajar siswa pada materi suhu dan pemuaian di kelas X semester II SMA Negeri 1 Delitua.

Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen. Populasi dalam penelitian adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 1 Delitua yang terdiri dari 10 kelas. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara cluster random sampling dengan mengambil 2 kelas yaitu kelas X-6 sebagai kelas eksperimen yang berjumlah 30 orang dan kelas X-2 sebagai kelas kontrol yang berjumlah 30 orang. Instrumen yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa adalah tes hasil belajar yang berbentuk pilihan berganda dengan jumlah 20 soal. Aktivitas siswa dengan menggunakan lembar observasi yang dilakukan oleh observer.

Dari hasil penelitian diperoleh nilai rata-rata pretes kelas eksperimen 42,30 dan nilai rata-rata pretes kelas control 41,66. Pada pengujian normalitas untuk pretes pada kelas eksperimen diperoleh Lhitung = 0,1378 dan Ltabel = 0,1610,

untuk kelas kontrol dengan Lhitung = 0,1394 dan Ltabel = 0,1610, karena Lhitung <

Ltabel, maka data kedua kelas berdistribusi normal. Dari hasil uji beda nilai kedua

kelas pada taraf signifikan α = 0,05 diperoleh thitung = 0,289 dan ttabel = 1,982,

karena thitung < ttabel maka Ho diterima, maka dapat disimpulkan bahwa kedua kelas

memiliki kemampuan awal yang sama. Kemudian diberikan perlakuan yang berbeda, kelas eksperimen dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad dan kelas kontrol dengan model konvensional. Nilai rata-rata postes kelas eksperimen 76,50 dan kelas kontrol 63,00. Pada pengujian normalitas untuk postes pada kelas eksperimen diperoleh Lhitung = 0,0918 dan Ltabel = 0,1610, untuk kelas kontrol

dengan Lhitung = 0,1210 dan Ltabel = 0,1610, karena Lhitung < Ltabel, maka data kedua

kelas berdistribusi normal. Dari hasil uji beda nilai kedua kelas pada taraf signifikan α = 0,05 diperoleh thitung = 5,223 dan ttabel = 1,671, karena thitung > ttabel

maka Ha diterima, artinya ada pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

Stad terhadap hasil belajar siswa pada materi suhu dan pemuaian di kelas X SMA Negeri 1 Delitua.

(3)

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi vi

Daftar Tabel viii

Daftar Gambar ix

Daftar Lampiran x

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah 1

1.2. Identifikasi Masalah 4

1.3. Batasan Masalah 4

1.4. Rumusan Masalah 4

1.5. Tujuan Penelitian 5

1.6. Manfaat Penelitian 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Kerangka Teoritis 6

2.1.1. Defenisi Belajar 6

2.1.2. Makna Mengajar 8

2.1.3. Aktivitas Belajar 9

2.1.4. Hasil Belajar 12

2.1.5. Pembelajaran Kooperatif 13

2.1.5.1. Pengertian Pembelajaran Kooperatif 13 2.1.5.2. Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif 15 2.1.6 Pengertian Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD 15 2.1.6.1. Tahap-Tahap Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD 16 2.1.7. Kajian Tentang Materi Pokok Suhu dan Kalor 18

2.1.7.1. Suhu dan Pemuaian 18

2.1.7.2. Thermometer 19

2.1.7.3. Skala Kelvin 19

2.1.7.4. Skala Fahrenheit 20

2.1.7.5. Pemuaian 20

2.1.7.6. Kalor dan Perubahan Wujud 23

2.1.8. Penelitian Terdahulu 25

2.2. Kerangka Konseptual 27

2.3. Hipotesis Penelitian 28

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian 29 3.2. Populasi dan Sampel Penelitian 29

(4)

vii

3.2.2. Sampel 29

3.3. Variabel Penelitian 29

3.3.1. Variabel Bebas 29

3.3.2. Variabel Terikat 29

3.4. Jenis dan Desain Penelitian 29

3.4.1. Jenis Penelitian 29

3.4.2. Desain Penelitian 30

3.5. Prosedur Penelitian 30

3.6. Instrumen Penelitian 32

3.6.1. Tes Hasil Belajar 32

3.6.2. Validitas Tes 33

3.6.2.1 Validitas Isi 33

3.6.2.2 Validitas Ramalan 34

3.6.2.2.1 Reliabilitas Tes 34

3.6.2.2.2Tingkat Kesukaran Tes 36

3.6.2.2.3 Daya Pembeda Tes 37

3.6.3 Lembar Observasi Aktivitas Siswa 38

3.7. Teknik Pengolahan Data 38

3.7.1. Menghitung Nilai Rata-rata dan Simpangan Baku 39

3.7.2. Uji Normalitas 39

3.7.3. Analisis Hasil Belajar Siswa 40 3.7.4. Uji Kemampuan Awal /Pretes Siswa (uji t dua pihak ) 40 3.7.5. Uji Hipotesis (Uji t satu Pihak) 41

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Deskripsi Hasil Penelitian 43

4.1.1. Nilai Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 43 4.1.2. Nilai Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 44 4.1.3. Uji Persyaratan Analisis Data 45 4.1.3.1. Uji Normalitas Data Pretes Kelas Eksperimen dan Kontrol 46 4.1.3.2. Uji Normalitas Data Postes Kelas Eksperimen dan Kontrol 47 4.1.4 Analisis Hasil Belajar Siswa 47 4.1.4.1. Analisis Hasil Belajar Siswa Pada Kelas Eksperimen 47 4.1.4.2. Analisis Hasil Belajar Siswa Pada Kelas Kontrol 47 4.1.5. Pengujian Kemampuan Awal/Pretes 47

4.1.6. Pengujian Hipotesis 48

4.1.7. Lembar Observasi Aktivitas Siswa 49

4.2. Pembahasan Hasil Penelitian 53

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan 57

5.2. Saran 57

(5)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1. Enam Langkah Utama dalam Pembelajaran Kooperatif 15 Tabel 2.2. Pedoman Peemberian Skor Perkembangan Individu 17 Tabel 2.3. Sintaks Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad 18 Tabel 2.4. Beberapa Koefisien Muai Panjang Benda 22

Tabel 2.5. Penelitian Terdahulu 25

Tabel 3.1. Two Group Pretest – Postes Design 30 Tabel 3.2. Spesifikasi Tes Hasil Belajar Pada Materi Suhu dan Pemuaian 32 Tabel 3.3. Kategori dan Persentase Nilai Aktivitas 37

Tabel 4.1. Kategori Validitas Tes 42

Tabel 4.2. Nilai dan Kategori Reliabilitas 43 Tabel 4.3. Nilai dan Kategori Taraf Kesukaran 43 Tabel 4.4. Kategori Taraf Kesukaran Tes 43 Tabel 4.5. Nilai dan Kategori Daya Pembeda 44 Tabel 4.6. Tabel Kategori Daya Pembeda Tes 44 Tabel 4.7. Hasil Pretes dan Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 44 Tabel 4.8. Hasil Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 45 Tabel 4.9. Hasil Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 46 Tabel 4.10. Hasil Analisis Uji Normalitas Pretes Kedua

Kelompok Sampel 47

Tabel 4.11. Hasil Analisis Uji Normalitas Postes Kedua

Kelompok Sampel 47

(6)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran I 71 Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran II 93 Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran III 117 Lampiran 4 Kisi-kisi Tes Hasil Belajar 139

Lampiran 5 Tes Hasil Belajar 148

Lampiran 6 Data Mentah Siswa Kelas Eksperimen dan Kontrol 152 Lampiran 7 Data Pretes dan Postes Siswa

Kelas Eksperimen dan Kontrol 156 Lampiran 8 Perhitungan Rata-rata, Varians, dan Simpangan Baku 158 Lampiran 9 Perhitungan Uji Normalitas Data Hasil Belajar 161 Lampiran 10 Perhitungan Uji Hipotesis Data Pretes dan Postes 165 Lampiran 11 Aktivitas Belajar Siswa Kelas Eksperimen 170

Lampiran 12 Persen Aktivitas 176

(7)

BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Masalah

Undang-undang No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Melalui pendidikan yang baik akan diperoleh sumber daya manusia yang berkualitas pula. Tingginya kualitas sumber daya manusia akan membawa kemajuan suatu bangsa dalam berbagai bidang. Oleh sebab itu, pendidikan memegang peranan yang sangat penting bagi kemajuan suatu bangsa. Berbagai carapun dilakukan untuk membenahi sistem pendidikan di Indonesia baik pendidikan formal maupun pendidikan informal.

Siswa di dalam pembelajaran cenderung hanya diam, mencatat dan mengerjakan tugas. Pembelajaran hanya berpusat pada guru sehingga siswa tidak dapat berinteraksi dengan temannya. Kurang aktifnya siswa di dalam kelas disebabkan karena suasana kelas yang tidak direncanakan dan dibangun sedemikian rupa dan tidak ada digunakan model pembelajaran pada kelas.

Hasil studi pendahuluan di SMA Negeri 1 Delitua yang dilakukan peneliti dengan mewawancarai salah seorang guru Fisika kelas X dan memberikan angket kepada siswa yang disebarkan kepada 30 orang siswa SMA Negeri 1 Delitua pada bulan Januari, diperoleh data bahwa pembelajaran fisika di kelas tidak pernah melakukan eksperimen atau demonstrasi, tidak pernah dibentuk kelompok diskusi sehingga dalam proses pembelajaran siswa menjadi pasif.

(8)

2

mengerjakan soal-soal tanpa ada diskusi kelompok yang memungkinkan mereka dapat saling membantu untuk menyelesaikan soal tersebut sehingga membuat hasil belajar siswa menjadi rendah.

Berdasarkan hasil wawancara lebih lanjut kepada guru, beliau mengatakan kegiatan eksperimen sangat jarang dilakukan karena keterbatasan alat yang tersedia dan kurangnya kemampuan guru membuat alat yang sederhana untuk digunakan di laboratorium.

Saat guru ditanya tentang hasil belajar siswa selama ini, beliau menyatakan hasil belajar siswa masih rendah. Hal ini didukung dari Daftar Kumpulan Nilai (DKN) siswa SMA kelas X dari 3 tahun ajaran berturut-turut 2010/2011, 2011/2012, dan 2012/2013 nilai rata-ratanya 50, nilai tersebut belum mencapai nilai KKM, dimana KKM di sekolah tersebut adalah 60.

Saat guru ditanya lebih lanjut tentang nilai UAN siswa selama ini, beliau menyatakan nilai UAN siswa masih rendah. Hal ini didukung dari Daftar Kumpulan Nilai UAN siswa SMA dari 3 tahun ajaran berturut-turut 2010/2011, 2011/2012, dan 2012/2013 nilai rata-ratanya 4, nilai tersebut belum mencapai nilai kelulusan UAN yaitu 52.

Berdasarkan pemaparan masalah di atas, salah satu cara yang dilakukan untuk memperbaiki proses pembelajaran di kelas X ini adalah guru diharapkan mampu memberikan formula ampuh. Salah satu usaha yang dapat dilakukan guru untuk meningkatkan hasil belajar adalah melalui penggunaan model pembelajaran yang tepat sehingga peserta didik belajar dengan suasana yang menyenangkan. Salah satunya adalah pembelajaran kooperatif. Pembelajaran kooperatif adalah pendekatan pembelajaran yang berfokus pada penggunaan kelompok kecil siswa untuk bekerjasama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan belajar.

(9)

kemampuan akademik yang berbeda”. Teknik ini mendorong siswa untuk meningkatkan semangat kerjasama mereka. Setiap siswa mendapat kesempatan yang sama untuk menunjang kelompoknya dalam mendapatkan nilai maksimum sehingga termotivasi belajar. Dengan demikian setiap individu merasa mendapat tugas dan tanggung jawab sendiri, sehingga tujuan pembelajaran kooperatif untuk mencapai belajar bermakna dapat terwujud sesuai dengan kurikulum.

Penelitian penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Stad ini sudah pernah diteliti oleh peneliti-peneliti, antara lain yaitu: Atna Fresh Violina Marrysca yang berjudul Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Berbantuaan LKS (Lembar Kerja Siswa) Berkarakter untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar dan Kemampuan Kognitif Fisika Siswa dimana hasil penelitian Atna Fresh Violina Marrysca menunjukkan Terjadi Peningkatan Aktivitas Belajar Tiap Siklus, dari 65,7% di siklus I menjadi 73,76% di siklus II dan 75,47% di siklus III. Peneliti yang lain adalah Fakhruddin yang berjudul Sikap Ilmiah Siswa dalam Pembelajaran Fisika dengan Penggunaan Media Komputer Melalui Model Kooperatif Tipe Stad pada Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Bakinang Barat berdasarkan analisis deskriptif tentang sikap ilmiah siswa di kelas X3 SMA Negeri 1 Bangkinang Barat, maka diperoleh beberapa temuan pada penelitian ini yaitu sikap ilmiah siswa meningkat tiap pertemuan, dengan skor pertemuan I sebesar 77,8% berada pada kategori tinggi, skor pertemuan II sebesar 83,3% berada pada kategori tinggi, dan skor pada pertemuan III sebesar 93,3% berada pada kategori tinggi. Dari hasil ini terjadi peningkatan pada setiap pertemuan. Perbedaan dalam penelitian ini dibandingkan dengan penelitian sebelumnya adalah lokasi penelitian, materi yang digunakan, dan waktu pelaksanaan penelitian.

Dari uraian diatas penulis ingin melakukan penelitian dengan mengembangkan perangkat pembelajaran yang bercirikan model pembelajaran kooperatif tipe STAD sebagai salah satu alternatif dalam mengatasi masalah pembelajaran fisika di SMA Negeri 1 Delitua. Penelitian ini berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Terhadap Hasil Belajar Siswa

(10)

4

1.2Identifikasi Masalah

Sebagaimana yang telah diterangkan pada latar belakang masalah di atas. Maka, yang menjadi identifikasi masalah pada penelitian ini adalah :

a. Rendahnya hasil belajar fisika siswa.

b. Kerjasama antar siswa dalam pembelajaran masih kurang.

c. Jarang dilakukan eksperimen atau demonstrasi dalam pembelajaran fisika d. Guru jarang menerapkan model pembelajaran.

1.3Batasan Masalah

Karena luasnya permasalahan maka perlu dilakukan pembatasan masalah.

Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Hasil belajar siswa pada materi Suhu dan Pemuaian.

b. Subjek penelitian adalah siswa SMA Negeri 1 Delitua kelas X semester II c. Model yang digunakan untuk pembelajaran Suhu dan Pemuaian adalah

model pembelajaran kooperatif tipe STAD.

1.4Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimanakah hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada mata pelajaran Fisika materi Suhu dan Pemuaian di kelas X semester II SMA Negeri 1 Delitua ?

2. Bagaimanakah hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran konvensional pada mata pelajaran Fisika materi Suhu dan Pemuaian di kelas X semester II SMA Negeri 1 Delitua ?

(11)

4. Apakah ada perbedaan akibat pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe STAD terhadap hasil belajar siswa pada materi Suhu dan Pemuaian di kelas X semester II SMA Negeri 1 Delitua?

1.5Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari pelaksanaan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.

2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran konvensional.

3. Untuk mengetahui aktivitas belajar siswa pada materi suhu dan pemuaian di kelas X semester II SMA Negeri 1 Delitua T.P. 2013/2014

4. Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe STAD.terhadap hasil belajar siswa.

1.6Manfaat Penelitian

Sesuai dengan tujuan penelitian di atas, maka hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai:

1. Model pembelajaran alternatif bagi guru dan calon guru untuk memilih model pembelajaran fisika.

(12)

57

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Setelah melakukan penelitian, perhitungan data, dan pengujian hipotesis, maka diperoleh beberapa kesimpulan antara lain sebagai berikut:

1. Hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe stad pada materi suhu dan pemuaian di kelas X semester II SMA N 1 Delitua T.P 2013/2014 sebelum diberikan perlakuan rata-rata pretes siswa sebesar 42,30 dan setelah diberikan perlakuan rata-rata postes siswa sebesar 76,50, dapat dikatakan hasil belajar siswa pada kelas eksperimen adalah tinggi.

2. Hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran konvensional pada materi suhu dan pemuaian di kelas X semester II SMA N 1 Delitua T.P 2013/2014 sebelum diberikan perlakuan rata-rata pretes siswa sebesar 41,66 dan setelah diberikan perlakuan rata-rata postes siswa sebesar 63,00, dapat dikatakan hasil belajar siswa pada kelas kontrol adalah sedang.

3. Hasil observasi pretes, aktivitas dan postes menurut urutan kelompok terendah sampai tertinggi bahwa persentase nilai rata-rata aktivitas diperoleh 70,39 dengan kriteria aktif

4. Berdasarkan hasil perhitungan uji t diperoleh bahwa thitung > ttabel (5,223 > 1,671) maka Ha di terima yang berarti ada pengaruh yang signifikan antara hasil belajar siswa dengan model pembelajaran kooperatif tipe stad dan pembelajaran konvensional pada materi suhu dan pemuaian di kelas X semester II SMA N 1 Delitua T.P 2013/2014.

5.2. Saran

(13)

1. Jika ditinjau dari aktivitas pembelajaran belum ada siswa yang maksimal mencerminkan aktivitas model pembelajaran kooperatif tipe stad. Bagi peneliti atau guru selanjutnya hendaknya memperbaiki redaksi indikator yang ada dalam sintak yang belum maksimal yaitu menjawab pertanyaan yang diajukan, mengajukan pertanyaan, dan persentase diskusi.

(14)

59

DAFTAR PUSTAKA

Ali, M., dan Asrori, M., (2011), Psikologi Remaja Perkembangan Peserta Didik, Bumi Aksara, Jakarta

Arends, R.I., (2008), Learning to Teach, Pustaka Belajar, Yogyakarta

Arikunto, S., (2007), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Edisi Revisi, Bumi Aksara, Jakarta

A’yun, D.Q., Prihandono, T., Wahyuni, S., Penerapan Model Pembelajaran

Kooperatif Tipe STAD Berbasis Multimedia Audio Visual dalam Pembelajaran Fisika di SMP, Jurnal Pembelajaran Fisika 1 (2) : 153- 157

Djamarah, S.B., dan Zain, A., (2010), Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta, Jakarta

Fakhruddin, Eprina, E., Syahril, (2010), Sikap Ilmiah Siswa dalam Pembelajaran Fisika dengan Penggunaan Media Komputer melalui Model Kooperatif Tipe STAD pada Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Bangkinang, Jurnal Geliga Sains 4 (1): 18-22

Marrysca, A.F.V., Surantoro, Ekawati, E.Y., Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD ( Student Teams Achievement Divisions ) Berbantuan LKS Berkarakter untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar dan Kemampuan Kognitif Fisika Siswa, Jurnal Pendidikan Fisika 1 (2) : 6-11

Masril, (2012), Pengembangan Model Pembelajaran Fisika SMA Berbasis Graphic Organizers Melalui Belajar Kooperatif Tipe STAD, Jurnal Penelitian Pembelajaran Fisika 1 : 1-7

Sabri, A., (2010), Strategi Belajar Mengajar Micro Teaching, Quantum Teaching, Padang

Sagala, S., (2009), Konsep dan Makna Pembelajaran, CV Alfabet, Bandung

Sanjaya, W., (2010), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Kencana Prenada Media Group, Jakarta

Sanjaya, W., (2012), Media Komunikasi Pembelajaran, Kencana Prenada Media Group, Jakarta

(15)

Persada, Jakarta

Slameto, (2010), Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Rineka Cipta, Jakarta

Slavin, R.E., (2005), Cooperative Learning Teori Riset dan Praktik, Nusa Media, Bandung

Sudjana, (2002), Metode Statistik, Tarsito, Bandung

Trianto, (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progressif, Prenada Media Group, Jakarta

Wiyanto, (2008), Menyiapkan Guru Sains Mengembangkan Kompetensi Laboratorium, UNNES Press, Semarang

Gambar

thitung> 1,671) maka HatBerdasarkan  hasil perhitungan uji t diperoleh bahwa  > tabel (5,223  di terima yang berarti ada pengaruh yang signifikan

Referensi

Dokumen terkait

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student Teams Achievement Divisions) Terhadap Aktivitas dan Penguasaan Materi Pokok Ekosistem ” (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan NHT pada materi pokok virus di

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD)

Skripsi berjudul: “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student Team Achievement Division) Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Pokok Listrik Dinamis di Kelas X

Hasil penelitian ini membuktikan bahwa dengan menggunakan model pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi logaritma di kelas X1

Berdasarkan proses penelitian di atas, peningkatan hasil belajar siswa pada materi notasi balok dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa

Skripsi ini berjudul “ Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa di MAN 2 Aceh Barat Kelas X Pada materi Gerak

Berdasarkan proses penelitian di atas, peningkatan hasil belajar siswa pada materi notasi balok dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe STAD pada siswa