PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD
MENGGUNAKAN ANIMASI TERHADAP HASIL BELAJAR
SISWA PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS
KELAS X SEMESTER II SMA NEGERI 1 KUALA
T.P 2012/2013
Oleh :
Fernando Lumban Batu
NIM 409121028
Program Studi Pendidikan Fisika
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
kasih karunia-Nya yang memberikan kekuatan kepada penulis sehingga penelitian
ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang
direncanakan.Skripsi berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
STAD menggunakan Animasi Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok
Listrik Dinamis Kelas X Semester II SMA Negeri 1 Kuala T.P 2012/2013”,
disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada
Bapak Drs. Nurdin Siregar, M.Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi. Beliau telah
banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal
penulisan proposal hingga akhir penulisan skipsi ini. Penulis juga mengucapkan
terima kasih kepada Bapak Purwanto,S.Si, Dr. Derlina,M.Si Dr. Nurdin Bukit,
M.Si selaku dosen penguji dan dosen Pembimbing Akademik yang telah
membimbing dan memotivasi penulis selama perkuliahan. Ucapan terima kasih
juga disampaikan kepada Ibu Dr. Derlina, M.Si, dan Bapak Drs. Sehat
Simatupang, M.Si selaku ketua jurusan fisika dan ketua program studi pendidikan
fisika FMIPA UNIMED.Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak
Prof. Motlan, M.Sc, Ph.D selaku Dekan FMIPA Unimed.
Ucapan terima kasih kepada Bapak dan Ibu dosen serta Staf Pegawai
Jurusan Fisika yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan membantu penulis
selama perkuliahan. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak
Drs.Purwito,M.Pd selaku kepala sekolah SMA Negeri 1 Kuala, Dra. Harta
Tarigan selaku guru bidang studi fisika yang telah banyak membantu dan
membimbing penulis selama penelitian dan para guru serta staf administrasi yang
telah memberikan kesempatan dan bantuan kepada penulis selama melakukan
penelitian.
Teristimewa penulis ucapkan kepada Ayahanda Jasmer Lumban Batu dan
v
kasih sayang yang tak pernah henti diberikan kepada penulis. Kepada ketiga adik
tersayang Efrin Jackson Lumban Batu, Roida Lasmaria Lumban Batu, dan Jo
Hakim Verlano Lumban Batu banyak berperan dalam memberikan dukungan dan
doa yang tulus kepada penulis dalam menyelesaikan studi di Perkuliahan hingga
selesainya skripsi ini. Kepada Uda dan Tante Desi yang telah memberikan
dukungan moril dan materil selama perkuliahan kepada penulis. Penulis juga
mengucapkan terimakasih kepada sahabat terdekat penulis, yaitu Siska Watyna
Br. Sembiring, dan teman – teman fisika Dik B 09 yang tak dapat dituliskan
namanya satu persatu yang telah memberikan dorongan dan semangat kepada
penulis. Kepada teman – teman satu kos (Pomo, Ngantuk, Edy Pizu, Brutus,
Parmin, dan Draco) yang telah memberi dukungan kepada penulis selama
penyusunan skripsi ini. Serta sahabat-sahabat lainnya yang tak bisa disebutkan
satu persatu.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi
ini, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari
pembaca untuk kesempurnaan skripsi ini. Kiranya skripsi ini bermanfaat bagi
pembaca dan dunia pendidikan.
Medan, Juni 2013
Penulis,
Fernando Lumban Batu
iii
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD MENGGUNAKAN ANIMASI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS KELAS X SEMESTER II
SMA NEGERI 1 KUALA T.P 2012/2013 Fernando Lumban Batu (409121028)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk : Mengetahui pengaruh hasil belajar siswa dengan penerapan model Student Team Achievment Division menggunakan animasi pada pokok bahasan listrik dinamis di Kelas X Semester II SMAN 1 Kuala T.P 2012/2013 dan Untuk mengetahui aktivitas belajar siswa dengan penerapan model Student Team Achievment Division menggunakan animasi pada pokok bahasan listrik dinamis di Kelas X Semester II SMAN 1 Kuala T.P 2012/2013.
Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan populasi seluruh siswa kelas kelas X SMA Negeri 1 Kuala yang berjumlah 7 kelas. Sampel penelitian ini terdiri dari 2 kelas yang ditentukan dengan teknik cluster random sampling, yaitu Kelas X-C dengan menggunakan model pembelajaran Kooperatif Tipe STAD menggunakan animasi dan kelas X-E dengan menggunakan model pembelajaran konvensional. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini ada dua, yaitu : 1) tes hasil belajar dalam bentuk pilihan berganda dengan 5 pilihan jawaban sebanyak 20 soal yang telah dinyatakan valid oleh validator dan instrumen yang kedua adalah lembar observasi aktifitas belajar siswa.
v
2.1.4. Kesulitan Belajar 12
2.1.5. Pengertian Model Pembelajaran 12 2.1.6. Model Pembelaaran Konvensional/Klasik 13 2.1.7. Model Pembelajaran Konstruktivisme 13 2.1.8. Model pembelajaran kooperatif 14 2.1.9. Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD 15 2.1.9.1 Tahap-Tahap/Sintak Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD 16
2.1.10 Media pembelajaran 19
vi
3.3. Variabel Penelitian dan Instrumen Penelitian 34
3.3.1. Variabel Penelitian 34
3.3.2. Instrumen Penelitian 35
3.3.2.1 Uji Validitas Tes 36
3.3.3 Instrumen Aktivitas 36
3.4. Rancangan/ Desain Penelitian 36
3.5. Prosedur Penelitian 37
3.6. Organisasi Data 38
3.7. Teknik Analisis Data 38
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian 44
4.1.1. Deskripsi Data Penelitian 44 4.1.1.1. Data Pretes Kelas Eksperimen Dan Kelas Kontrol 44 4.1.2 Pengujian Analisis Data 46 4.1.2.1 Uji Normalitas Data Pretes 46 4.1.2.2 Uji Homogenitas Data Pretes 47 4.1.2.3 Data Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 48 4.1.2.4 Uji Normalitas Data Postes 50 4.1.2.5 Uji Homogenitas dan Uji Hipotesis 50
4.1.3 Observasi 51
4.2 Pembahasan Penelitian 54
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan 58
5.2 Saran 58
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Langkah-langkah proses pembelajaran model STAD 19
Tabel 2.2 Penghargaan Tim 20
Tabel 3.1. Kisi-kisi Tes Materi Pokok Listrik Dinamis 36 Tabel 3.2. Pretest-Postest Control Group Design 38
Tabel 4.1. Data Pretes Kelas Eksperimen 44
Tabel 4.2. Data Pretes Kelas Kontrol 44
Tabel 4.3. Uji Normalitas Data Pretes 46
Tabel 4.4. Uji Homogenitas Data Pretes 47
Tabel 4.5. Uji T Pretes 47
Tabel 4.6. Nilai Postes Kelas Eksperimen 48
Tabel 4.7. Nilai Postes Kelas Kontrol 49
Tabel 4.8. Uji Normalitas Postes Kelas eksperimen dan Kelas Kontrol 50
Tabel 4.9. Uji Homogenitas Data Postes 51
Tabel 4.10. Uji T Postes 51
Tabel 4.11. Tabel Aktivitas Kelas Eksperimen 52
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1. Penghantar 22
Gambar 2.2. Muatan listrik q melalui penampang penghantar 22
Gambar 2.3. Rangkain listrik . 23
Gambar 2.4. Sebuah multimeter 24
Gambar 2.5. Rangkaian listrik sederhana, beserta skemanya 24 Gambar 2.6. Rangkaian amperemeter secara seri 25
Gambar 2.7. Pembacaan ampermeter 25
Gambar 2.8. Pemasangan hambatan shunt 26
Gambar 2.9. Sebuah rangkaian listrik sederhana 27
Gambar 2.10. Cara merangkai voltmeter 27
Gambar 2.11. Pembacaan voltmeter 27
Gambar 2.12. Pemasangan hambatan muka 28
Gambar 2.13 . Salah satu bentuk resistor1 29
Gambar 2.14. Susunan hambatan secara seri 30
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 1 61 Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 2 72 Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran 3 83
Lampiran 4 Lembar Kerja Siswa 1 93
Lampiran 5 Lembar Kerja Siswa 2 95
Lampiran 6 Lembar Kerja Siswa 3 97
Lampiran 7 Kisi-Kisi Soal 99
Lampiran 8 Soal 111
Lampiran 9 Distribusi Hasil Pretes Kelas Eksperimen 118 Lampiran 10 Distribusi Hasil Postes Kelas Eksperimen 120 Lampiran 11 Distribusi Hasil Pretes Kelas Kontrol 122 Lampiran 12 Distribusi Hasil Postes Kelas Kontrol 124 Lampiran 13 Data Hasil Belajar Kelas Eksperimen 126 Lampiran 14 Data Hasil Belajar Kelas Kontrol 127 Lampiran 15 Perhitungan Rata-rata Varians, dan Standar Deviasi 128
Lampiran 16 Uji Normalitas 131
Lampiran 17 Uji Homogenitas 135
Lampiran 18 Uji Hipotesis 139
Lampiran 19 Daftar Nilai kritis Untuk Uji Liliefors 145 Lampiran 20 Wilayah luas Kurva Normal 146 Lampiran 21 Daftar Nilai Presentil Untuk Distribusi F 147 Lampiran 22 Daftar Nilai Presentil Untuk Distribusi t 149 Lampiran 23 Daftar Penilaian Aktivitas 150 Lampiran 24 Daftar Penilaian Aktivitas 156 Lampiran 25 Dokumentasi Penelitian 162 Persetujuan Dosen PS
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan salah satu pilar utama dalam mengantisipasi masa
depan, karena pendidikan selalu diorientasikasikan pada penyiapan peserta didik
untuk berperan dimasa yang akan datang. Oleh karena itu, pengembangan sarana
pendidikan sebagai salah satu prasyarat utama untuk menjemput masa depan
dengan segala kesempatan dan tantangannya (Tirtarahardja,2005)
Masalah mutu pendidikan juga mencakup masalah pemerataan mutu.
Didalam tap MPR RI 1988 tentang GBHN dinyatakan bahwa titik berat
pembangunan pendidikan diletakkan pada peningkatan mutu pendidikan
khususnya untuk memacu penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya
untuk memacu penguasaan ilmu pengetahuan yang disempurnakan dan
ditingkatkan pengajaran ilmu pengetahuan alam dan matematika. Umumnya
kondisi mutu pendidikan diseluruh tanah air menunjukkan bahwa didaerah
pedesaan utamanya didaerah terpencil lebih rendah daripada didaerah perkotaan.
Acuan usaha pemerataan mutu pendidikan bermaksud agar sistem persekolahan
dengan segala jenis dan jenjangnya diseluruh pelosok tanah air (kota dan desa)
mengalami peningkatan mutu pendidikan sesuai dengan situasi dan kondisinya
masing-masing (Tirtarahardja, 2005).
Upaya dalam meningkatkan mutu pendidikan, proses belajar mengajar
harus ditingkatkan. Salah satunya adalah Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
khususnya Fisika yang memegang peranan penting terhadap perkembangan ilmu
pengetahuan lainnya, sehingga tercapai tujuan pendidikan yang merubah tingkah
laku menjadi manusia yang lebih berpotensi dan kompeten di bidang yang telah
dipelajari. Penguasaan Fisika di Sekolah Menengah Atas (SMA) menjadi salah
2
Fisika sebagai salah satu ilmu bidang sains merupakan salah satu mata
pelajaran yang biasanya dipelajari melalui pendekatan matematis sehingga sering
sekali ditakuti dan cenderung tidak disukai anak-anak karena pada umumnya
anak-anak yang memiliki kecerdasan Logical Matematical sajalah yang
menikmati fisika. Belajar fisika tidak hanya sekedar tahu matematika, tetapi lebih
jauh anak didik diharapkan mampu memahami konsep yang terkandung
didalamnya, menuliskannya kedalam parameter-parameter atau simbol-simbol
fisis, memahami permasalahan serta menyelesaikannya secara matematis. Tidak
jarang hal inilah yang menyebabkan ketidaksenangan anak didik terhadap mata
pelajaran ini semakin besar (Jurnal Pendidikan Penabur oleh Piping Sugiharti).
Berdasarkan informasi dari salah seorang guru Fisika di SMA Negeri 1
Kuala, diperoleh data hasil belajar fisika siswa yang pada umumnya masih rendah
yaitu rata-rata 65 sedangkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang akan
dicapai adalah 75. Sehingga dapat dikatakan nilai rata-rata siswa tidak mencapai
kriteria yang diharapkan. Hal ini disebabkan karena kurangnya pemahaman dan
minat siswa untuk memahami konsep atau pola dari materi yang disampaikan
guru, sehingga terdapat perilaku siswa yang sukar dikontrol guru, padahal telah
banyak upaya yang dilakukan oleh guru supaya hasil belajar meningkat.
Dari hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti di SMAN 1 Kuala
dengan memberikan angket kepada 31 siswa, sebanyak 22 orang siswa atau
70,9% mengatakan bahwa fisika itu sulit dan tidak menarik. 5 orang siswa atau
16,12% mengatakan bahwa fisika itu biasa saja. 2 orang siswa atau 6,45%
mengatakan bahwa fisika itu menarik.
Permasalahan diatas dapat diupayakan solusinya yaitu dengan melakukan
tindakan-tindakan yang dapat mengubah suasana pembelajaran konvensional yang
berpusat pada guru menjadi pembelajaran kooperatif. Kooperatif merupakan salah
satu model pembelajaran yang berbasis siswa. Model pembelajaran kooperatif
menggunakan kelompok-kelompok kecil sehingga siswa sehingga siswa saling
bekerjasama untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Pembelajaran kooperatif adalah solusi ideal terhadap masalah
3
para siswa dari latar belakang etnik yang berbeda. Metode-metode pembelajaran
kooperatif secara khusus menggunakan kekuatan dari sekolah yang
menghapuskan perbedaan kehadiran para siswa dari latar belakang ras dan etnik
yang berbeda untuk meningkatkan hubungan antar kelompok. Dalam
metode-metode ini, kerja sama diantara para siswa ditekankan melalui penghargaan dan
tugas-tugas di dalam kelas dan juga penghargaan oleh guru, yang mencoba
mengkomunikasikan sikap “semua untuk satu, satu untuk semua” (Slavin 2005).
Pembelajaran Kooperatif tipe STAD ini merupakan salah satu tipe dari dua
model pembelajaran kooperatif dengan menggunakan kelompok-kelompok kecil
dengan jumlah anggota kelompok 4-5 orang siswa heterogen. Diawali dengan
penyampaian tujuan pembelajaran, penyampaian materi, kegiatan kelompok, kuis,
dan penghargaan kelompok (Trianto,2009).
Dalam beberapa penelitian yang telah dilakukan dengan menerapkan
model pembelajaran kooperatif tipe STAD diperoleh peningkatan hasil belajar
siswa. Salah satu penelitian yang dilakukan oleh Ruth ( 2011, Pengaruh Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi
Pokok Usaha Dan Energi Kelas XI Semester I SMAN 1 Parbuluan T.P
2010/2011, sebelum diberikan perlakuan nilai rata-rata kelas hanya 60,97 tetapi
setelah diberikan perlakuan nilai rata-rata kelas mencapai 68,00. Selanjutnya,
Eva(2012) menyatakan bahwa rata-rata hasil belajar siswa dengan menggunakan
model STAD pada materi Gerak Lurus Di Kelas VII Semester II Di SMP Negeri
2 Kota Pematang Siantar T.P 2011/2012 Meningkat sebanyak 21,32%.
Terdapat beberapa kendala yang dihadapi oleh peneliti sebelumnya dalam
melakukan penelitian dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif Tipe
STAD ini diantaranya a). Fasilitas kelas yang tidak mendukung seperti meja yang
tidak mudah dimodifikasi untuk membentuk kelompok, b). Pencahayaan ruangan
kelas yang kurang baik sehingga pelaksanaan pembelajaran terganggu, c). Kurang
4
Dengan adanya latar belakang permasalahan tersebut, Peneliti tertarik
untuk meneruskan Penelitian ini dengan judul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Menggunakan Animasi Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Listrik Kelas X Semester II SMA Negeri 1 Kuala T.P 2012/2013”.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka penulis mengidentifikasikan
masalah yang ada disekolah tersebut yaitu:
1. Pelajaran Fisika sulit dan tidak menarik.
2. Fisika cenderung diselesaikan dengan pendekatan matematis.
3. Kurangnya minat belajar siswa untuk mempelajari fisika.
4. Rendahnya hasil belajar siswa.
1.3 Batasan Masalah
Adapun yang menjadi batasan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Model pembelajaran yang digunakan adalah Model Pembelajaran STAD
(Student Team Achievment Division) menggunakan animasi.
2. Hasil belajar siswa di SMAN 1 Kuala pada pokok bahasan Listrik Dinamis.
3. Siswa yang diteliti adalah Kelas X Semester II SMAN 1 Kuala T.P
2012/2013.
1.4 Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana aktivitas belajar siswa dengan penerapan model STAD
menggunakan animasi pada pokok bahasan listrik dinamis di Kelas X
Semester II SMAN 1 Kuala T.P 2012/2013?
2. Apakah ada pengaruh hasil belajar siswa dengan penerapan model STAD
menggunakan animasi pada pokok bahasan listrik dinamis di Kelas X
5
1.5 Tujuan Penelitian
Berdasarkan dari rumusan masalah, maka tujuan yang ingin diperoleh
dalam penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengaruh hasil belajar siswa dengan penerapan model
kooperatif tipe STAD menggunakan animasi pada pokok bahasan listrik
dinamis di Kelas X Semester II SMAN 1 Kuala T.P 2012/2013.
2. Untuk mengetahui aktivitas belajar siswa dengan penerapan model kooperatif
tipe STAD menggunakan animasi pada pokok bahasan listrik dinamis di
Kelas X Semester II SMAN 1 Kuala T.P 2012/2013
1.6 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapakan dapat bermanfaat sebagai berikut:
1. Bagi siswa, memudahkan siswa dalam memahami pelajaran fisika khusunya
pada pokok bahasan Listrik.
2. Sebagai informasi untuk peneliti berikutnya untuk melengkapi demi
mengurangi kelemahan penelitian ini.
1.7 Defenisi Operasional
Defenisi operasional dari kata atau istilah dalam kegiatan penelitian ini
adalah:
1. Model pembelajaran Kooperatif Tipe STAD merupakan suatu model
pembelajaran yang mengharuskan siswa bekerja bersama-sama dengan tim
dan memiliki tanggung jawab untuk kemajuan kelompoknya masing-masing.
2. Model pembelajaran konvensional adalah model pembelajaran yang
digunakan sehari-hari dalam proses pembelajaran. Guru dalam hal ini
cenderung sebagai bahan informasi utama atau teacher center learning.
3. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah
menerima proses belajar mengajar selesai yang berupa nilai yang mencakup
58 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data penelitian yang dilakukan dan pengujian
hipotesis maka disimpulkan bahwa:
1. Aktivitas belajar siswa yang diajar dengan model pembelajaran kooperatif
tipe STAD menggunakan animasi pada materi pokok listrik dinamis kelas X
semester II SMA Negeri 1 Kuala T.P 2012/2013 memiliki nilai rata-rata
79,68.
2. Ada pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe STAD menggunakan
animasi terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok listrik dinamis kelas
X semester II SMA Negeri 1 Kuala T.P 2012/2013, hal ini sesuai dengan nilai
yang dicapai oleh siswa yaitu 75,3.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang dikemukakan maka
untuk tindak lanjut penelitian ini, peneliti mempunyai saran-saran sebagai
berikut:
1. Bagi peneliti selanjutnya sebaiknya memperhatikan ketersedian waktu dalam
melaksanakan pembelajaran agar pelakasanaan pembelajaran dapat diatur
sedemikian rupa sehingga pembelajaran dapat berlangsung dengan efektif.
2. Bagi penenliti selanjutnya sebaiknya dapat merancang media yang lebih
atraktif dan sederhana untuk meningkatkan daya tarik siswa terhadap materi
listrik dinamis.
3. Bagi peneliti selanjutnya hendaknya memperhatikan ketersediaan alat dan
keadaan alat yang akan digunakan dalam praktikum.
4. Bagi peneliti selanjutnya sebaiknya dibantu oleh lebih dari 2 observer untuk
59
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, M, (2009), Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, Rineka Cipta, Jakarta.
Arikunto, S, (2009), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan (edisi revisi), Bumi Aksara, Jakarta
Dahar, R.W, (1989),Teori-Teori Belajar, Jakarta, Erlangga.
Dimyati, M, (2009), Belajar dan Pembelaaran, Jakarta, Rineka Cipta
Frianti, E, (2012), Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Terhadap Belajar Siswa Pada Materi Pokok Gerak Lurus Di Kelas VII Semester II SMP Negeri 2 Kota Pematang Siantar T.P. 2011/2012, Skripsi FMIPA Unimed, Medan
Hamalik, O, (2001), Proses Belajar Mengajar,Bumi Aksara, Jakarta.
Harjanto, (2008), Perencanaan Pengajaran, Rineka Cipta, Jakarta
Huda, M, (2011), Cooperative Learning, Pustaka Pelajar, Yogyakarta
Isjoni, (2009), Pembelajaran Kooperatif Meningkatkan Kecerdasan Komunikasi Antar Peserta Didik,Pustaka Pelajar, Yogyakarta
Jihad,A, (2008),Evaluasi Pembelajaran, Jakarta, Multi Press.
(http://indahnyaberbagi10.blogspot.com/2012/09/definisi-belajar-matematika.html?m=1)
Joni, R.T, (1986), Strategi Belajar Mengajar, Suatu Tinjauan Pengantar, Jakarta , Proyek Pengembangan Lembaga PendidikanTenaga Kependidikan, Ditjen
Pendidikan Tinggi
Depdikbud.( catarts.wordpress.com/2012/04/15/hakekat-belajar-mengajar/)
Kanginan, M, (2004), Fisika SMA Jilid IB, Erlangga, Jakarta
Rusman, (2011), Model-Model Pembelajaran mengembangkan Profesionalisme Guru, Pt. RajaGrafindo Persada, Jakarta
Sagala, S, (2012), Konsep dan Makna Pembelajran,Alfabeta, Bandung
60
Situmorang, M, (2011), Pedoman Penulisan Proposal dan Skripsi Mahasiswa Program Studi Pendidikan FMIPA UNIMED, Medan, FMIPA UNIMED.
Slameto, (2010), Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Rineka Cipta, Jakarta.
Slavin, R. E, (2005), Cooperative Learning, Nusa Media, Bandung.
Sudjana, (2005), Metode Statistika,Penerbit Tarsito, Bandung.
Tirtarahardja,U S.L. La Sulo,(2005), Pengantar Pendidikan (edisi revisi). Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.