• Tidak ada hasil yang ditemukan

X SMA Negeri 12 Konawe Selatan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif. Berdasarkan analisis data dapat disimpulkan bahwa siswa SMA Negeri 12 Konawe Selatan berkategori mampu secara individual mencapai 89 responden

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "X SMA Negeri 12 Konawe Selatan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif. Berdasarkan analisis data dapat disimpulkan bahwa siswa SMA Negeri 12 Konawe Selatan berkategori mampu secara individual mencapai 89 responden"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF EKSPOSISI SISWA KELAS X SMA NEGERI 12 KONAWE SELATAN

ANDI SUSI SURIANA PUSPITA DEWI andisusisuriana@yaho.com

Abstrak

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh belum adanya peneliti yang melakukan penelitian secara khusus tentang menulis paragraf eksposisi siswa kelas X SMA Negeri 12 Konawe Selatan. Masalah dalam penelitian ini ialah bagaimanakah kemampuan menulis paragraph eksposisi siswa kelas X SMA Negeri 12 Konawe Selatan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan menulis paragraf eksposisi siswa kelas X SMA Negeri 12 Konawe Selatan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif. Berdasarkan analisis data dapat disimpulkan bahwa siswa SMA Negeri 12 Konawe Selatan berkategori mampu secara individual mencapai 89 responden (83,17%), sedangkan yang tidak mampu secara individual mencapai 18 responden (16,02%), sehingga kemampuan menulis paragraf eksposisi kelas X SMA Negeri 12 Konawe Selatan tidak mampu. Dikatakan demikian karena secara klasikal hanya mencapai 83,17%. Kelima aspek yang diteliti, secara klasikal siswa mampu pada aspek. Penyusunan paragraf eksposisi pada aspek pembahasan bersifat informasi 107 responden atau 100%, tidak mempengaruhi pembaca 101 responden atau 94,39%, dan pada aspek penggunaan kata penghubung antarklausa dikategorikan tidak mampu karena 89 responden atau 83,18% tidak mencapai 85%, pembahasan dinyatakan dengan bukti-bukti yang kongkret 100 responden atau 93,45, pembahasan bersifat logis 107 responden atau 100%.

Kata kunci: Kemampuan Menulis Paragraf Eksposis

Pendahuluan

Bahasa Indonesia mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam kehidupan bangsa dan Negara Indonesia. Kedudukan bahasa dan fungsi bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional berfungsi sebagai (1) lambang kebanggaan nasional, (2) lambang identitas nasional, (3) alat pemersatu berbagai masyarakat yang mempunyai latar belakang, agama, suku, budaya, dan ras yang berbeda, (4) alat penghubung antar daerah.

Tujuan pembelajaran disajikan dalam komponen kebahasaan, komponen pemahaman, dan komponen penggunaan secara terpadu. Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), terdapat empat keterampilan berbahasa di antaranya: keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan keterampilan menulis. Di antara keempat keterampilan tersebut, keterampilan menyimak terdapat di awal karena seseorang belajar bahasa tidak akan langsung dapat berbicara, membaca, dan menulis tanpa terlebih dahulu menyimak atau mendengarkan. Keterampilan yang tertuang dalam standar kompetensi dasar pada pembelajaran di sekolah adalah keterampilan menulis.

Menurut Iskandarwassid (2011: 248) aktifitas menulis merupakan suatu bentuk menifestasi kemampuan dan keterampilan berbahasa yang paling akhir dikuasai oleh pembelajaran bahasa setelah kemampuan mendengarkan, berbicara, dan membaca.

(2)

dalam proses belajar. Sehubungan dengan kegiatan menulis, perlu diingat bahwa banyak keuntungan yang dapat dipetik dari pelaksanaan kegiatan tersebut.

Eksposisi bisa juga disebut pemaparan, yakni salah satu bentuk paragraf yang berusaha menerangkan, menguraikan atau menganalisis satu pokok pikiran yang dapat memperluas pengetahuan dan pandangan seseorang. Masalah secara terperinci memberikan interpretasi terhadap fakta yang dikemukakan. Dalam tulisan eksposisi teramat dipentingkan informasi yang akurat dan lengkap. Oleh karena itu, keterampilan menulis eksposisi harus menjadi perhatian lebih dikalangan para pengajar siswa sekolah menengah Atas (SMA) Negeri 12 Konawe Selatan.

Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), pembelajaran menulis teks eksposisi menjadi salah satu kompetensi dasar yang harus dicapai oleh siswa SMA/MA secara maksimal. Pembelajaran menulis teks eksposisi terdapat pada kompetensi dasar 4.3 menulis gagasan secara logis dan sistematis dalam bentuk ragam paragraph eksposisi yang akan dibuat baik secara lisan maupun tulisan. Keterampilan menulis teks eksposisi diajarkan kepada siswa dengan tujuan agar siswa mampu menulis teks eksposisi dengan bahasa yang baik dan benar, koheren sesuai dengan karakteristik teks.

Pembelajaran keterampilan menulis paragraf eksposisi pada siswa kelas X SMA Negeri 12 Konawe Selatan yang telah diajarkan di SMA Negeri 12 Konawe Selatan memberi pengaruh terhadap pembelajaran bahasa secara umum karena kemampuan menulis paragraf merupakan salah satu persyaratan tercapainya target kurikulum.

Berdasarkan uraian dalam latar belakang, maka masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimanakah kemampuan menulis paragraf eksposisi siswa kelas X SMA Negri 12 Konawe Selatan?

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kemampuan menulis paragraf eksposisi siswa kelas X SMA Negeri 12 Konawe Selatan.

Kajian Pustaka Pengertian Menulis

Dalman (2012: 4) menulis adalah proses penyampaian pikiran, angan-angan, prasaan dalam bentuk lambang/tanda/tulisan yang bermakna. Dalam kegiatan menulis terdapat suatu kegiatan merangkai, menyusun, melukiskan suatu lambang/tanda tulisan berupa kumpulan huruf yang membentuk kata. Kumpulan kata membentuk kelompok kata atau kalimat, kumpulan kalimat membentuk paragraf, kumpulan paragraf membentuk wacana atau paragraf yang utuh dan bermakna.

Menulis pada hakikatnya adalah kegiatan menuangkan gagasan tanggapan, pendapat, perasaan, kegiatan dan kemauan serta informasi ke dalam kebahasa tulis kemudian mengirimkannya kepada orang lain (Syafi’ie, 1988: 45).

Suparno (2002: 13) mengemukakan bahwa menulis dapat didefinisikan sebagai satu kegiatan penyampaian pesan atau komunikasi dengan menggunakan bahasa tulis sebagai alat medianya. Dengan menulis manusia dapat mengungkapkan pikiran dan gagasan untuk mencapai maksud dan tujuannya.

Proses Menulis

(3)

Pengertian Paragraf

Paragraf menurut Gani (2013: 21) merupakan bagian-bagian paragraf yang terdiri dari kalimat-kalimat yang berhubung-hubungan secara utuh dan padu serta merupakan kesatuan pikiran. Di bidang bentuk pada umumnya paragraf terdiri dari sejumlah kalimat, atau dengan kata lain merupakan kumpulan dari sejumlah kaliamat meskipun ada juga yang hanya terdiri dari satu kalimat atau satu kata, misalnya kalimat penutup pada surat yang sering hanya berupa kata terima kasih. Sejumlah kalimat itu kait-mengait sehingga membentuk suatu kesatuan. Di bidang makna, paragraf itu merupakan suatu informasi yang memiliki ide pokok sebagai pengendalinya (Ramlan, 2013: 22).

Jenis Paragraf

Menurut Dalman (2012: 93) ada lima jenis paragraf yaitu sebagai berikut:

1. Paragraf Bahasan (Argumentasi)

2. Paragraf Pelukisan (Deskripsi)

3. Paragraf Kisahan (Narasi)

4. Paragraf Bujukan (Persuasi)

Paragraf Paparan (Eksposisi)

Menurut Gani A. Ramlan (2014: 104) eksposisi artinya paparan, dengan paparan penulis menyampaikan suatu penjelasan dan informasi. Setelah membaca, seseorang akan mengerti dan memahami apa yang disampaikan oleh penulis dalam paparan tersebut.

Oleh karena itu, paragraf eksposisi adalah paragraf yang bersifat menginformasikan, menerangkan, menjelaskan, atau memaparkan sebuah benda, gagasan, atau ide.

Ciri-ciri Paragraf Eksposisi

Menurut E. Kosasih, (2008: 106) dalam paragraf eksposisi memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1) Penjelasannya bersifat informasi

2) Pembahasan masalahnya bersifat objektif 3) Tidak mempengaruhi pembaca

4) Penjelasannya dinyatakan dengan bukti-bukti yang konkret (tidak mengada-ada) 5) Pembahasannya bersifat logis dan sistematis.

Pembelajaran Menulis Paragraf Eksposisi di SMA Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

(4)

menulis teks eksposisi diajarkan kepada siswa dengan tujuan agar siswa mampu menulis teks eksposisi dengan bahasa yang baik dan benar, koheren sesuai dengan karakteristik teks. Adapun indikator sebagai berikut: (1) mendaftar topik yang dapat dikembangkan menjadi paragraf eksposisi, (2) mengembangkan paragraf eksposisi, (3) menggunakan kata penghubung antarklausa (dan, kalau, karena,tetapi, seperti, dengan, dll.) dalam paragraf eksposisi, (4) menyunting paragraf eksposisi yang ditulis teman. Pembelajaran paragraf eksposisi dilaksanakan sebanyak dua kali atau sebanyak 180 menit (4 x 45 menit). Adapun aspek-aspek yang dinilai dalam paragraph eksposisi yaitu (1) Aspek penjelasannya bersisafat informasi (2) tidak mempengaruhi pembaca (3) menggunakan kata penghubung antar klausa (4) penjelasannya dinyatakan dengan bukti-bukti yang kongkret (5) pembahasannya bersifat logis.

Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Deskriptif yaitu mendeskripsikan data penelitian secara objektif tentang kemampuan menulis paragraf eksposisi siswa kelas X SMA Negeri 12 Konawe Selatan, sedangkan kuantitatif maksudnya data yang terkumpul diolah berdasarkan prinsip-prinsip statistik. Ditinjau dari jenisnya, penelitian ini dikategorikan peneltian sekolah. Dikatakan demikian, karena data penelitian ini diperoleh di sekolah dengan keterlibatan langsung peneliti ke sekolah tempat penelitian.

Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian lapangan (filed research). Yaitu peneliti terlibat langsung ke lapangan atau sekolah tempat sampel guna memperoleh data penelitian.

Populasi

Populasi menurut Arikunto (2013: 65) adalah keseluruhan subjek penelitian, maka populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 12 Konawe Selatan Tahun Pelajaran 2014/2015.

Tabel 3.2.1

Sebaran Populasi Kelas X SMA Negeri 12 Konawe Selatan Tahun Ajaran 2014/2015

NO. Kelas Jumlah

1 X-A 27

2 X-B 27

3 X-C 27

4 X-D 26

Jumlah Empat Kelas 107

Sumber: Kepala Tata Usaha SMA Negeri 12 Konawe Selatan

Sampel Penelitian

Arikunto (2001: 23 mengatakan bahwa jika jumlah populasi lebih dari 100 orang maka yang menjadi sampel 10 atau 15% dari total populasi, akan tetapi jika jumlah populasi kurang dari 100 orang, maka seluruh populasi akan menjadi sampel dalam penelitian.

(5)

Untuk lebih jelasnya keadaan sampel dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 3.2.2

Sebaran Sampel Kelas X SMA Negeri 12 Konawe Selatan Tahun Ajaran 2014/2015

NO. Kelas Jumlah

1 X-A 27

2 X-B 27

3 X-C 27

4 X-D 26

Jumlah Empat Kelas 107

Sumber: Kepala Tata Usaha SMA Negeri 12 Konawe Selatan Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes kemampuan menulis paragraf. Tes ini digunakan untuk mengukur kemampuan menulis paragraf eksposisi siswa, selanjutnya siswa diberikan tugas menulis paragraf sebelum menulis paragraf terlebih dahulu siswa menulis kerangka paragraf yang berkaitan dengan topik. Tes ini dilakukan dalam satu kali pertemuan selama 90 menit atau 2 x 45 menit (2 jam pelajaran). Panjang paragraf minimal 4 paragraf atau minimal 100 kata. Topik paragraf yang telah disediakan yaitu:

1. Pengolahan sampah di lingkungan tempat tinggal anda

2. Menjaga kebersihan lingkungan sekolah

Teknik Pengumpulan Data

Data yang diperoleh dari hasil tulisan siswa setelah terkumpul, diolah untuk menentukan tulisan yang bercorak, setelah itu diamati sesuai dengan aspek yang diteliti.

Adapun langkah-langkah yang dilakukan meliputi:

1. Peneliti mengumpulkan siswa dalam ruangan kelas.

2. Peneliti menyiapkan tema paragraf yang akan disusun menjadi sebuah paragraf

eksposisi.

3. Siswa menyiapkan alat-alat tulis yang mendukung kegiatan menulis paragraf.

4. Peneliti membagikan instrument kepada siswa

5. Peneliti memberikan kesempatan siswa untuk bertanya tentang petunjuk

instrument.

6. Siswa diberi kesempatan untuk menulis paragraf eksposisi berdasarkan tema

yang disiapkan.

7. Setelah waktu yang diberikan selesai, lembar kerja siswa dikumpul.

8. Guru dan peneliti memeriksa lembar krja siswa.

Teknik Penilaian

Tulisan siswa, dalam penelitian ini dinilai dengan menggunakan skor. Selanjutnya, model penilaian tersebut disajikan dalam table berikut.

Tabel 3.5 Skor Penilaian

No Aspek penilaian Hal yang dinilai Nilai Skor

(6)

1 Aspek penjelasannya bersifat informasi

Semua kalimat bersifat informasi 3

3

Terdapat 1-2 kalimat bersifat

informasi

Semua kalimat tidak mempengaruhi pembaca

Paragraph yang ditulis menggunakan kata penghubung secara tepat

Terdapat 3 atau lebih yang tidak tepat

penggunan kata penghubung Terdapat 1-2 penjelasanya tidak

dinyatakan dengan bukti-bukti yang kongkret

2

Teradapat 3 atau lebih penjelasannya tidak dinyatakan dengan bukti-bukti yang kongkret

1

5 Aspek pembahasannya

bersifat logis

Semua pembahasannya bersifat logis 3

3 Terdapat 1-2 pembahasannya ditulis

tidak logis

(7)

Teknik Analisis Data

Data-data yang terkumpul dari hasil penelitian, selanjutnya diolah dan ditabulasi berdasarkan klasifikasi skor masing-masing siswa. Selanjutnya, data-data yang ditemukan diuraikan secara deskriptif dengan menggunakan teknik presentase sesuai dengan prinsip statistik. Tingkat kemampuan menulis paragraf eksposisi siswa mengacu pada kemampuan, yaitu suatu anggapan bahwa secara individual siswa dianggap mampu apabila memiliki penguasaan minimal 75% dari setiap aspek yang dinilai sesuai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).

Untuk mengetahui kategori kemampuan menyusun paragraf eksposisi siswa kelas X SMA Negri 12 Konawe Selatan digunakan rumus dengan membagi perolehan skor

yang diperoleh siswa dengan jumlah keseluruhan skor (maksimum) dikali 100%.

Rumus yang digunakan untuk menentukan persentase ketuntasan siswa secara individual adalah:

KI= jumlah skor yang diperoleh x 100% Jumlah skor maksimal

(Sumber: SMA Negeri 12 Konawe Selatan)

Rumus yang dipakai untuk menentukan ketuntasan pembelajaran siswa secara klasikal adalah:

KK= jumlah siswa yang secara individual memperoleh persentase ≥75 x 100

Jumlah keseluruhan siswa (Sumber: SMA Negeri 12 Konawe Selatan)

Dari persentase yang diperoleh, baik untuk kemampuan siswa secara individual maupun secara klasikal selanjutnya diacukan pada penilaian yang telah ditetapkan untuk menentukan kemampuan siswa. Untuk lebih jelasnya berikut adalah table penilaian kemampuan.

Tabel 3.6 Kriteria Kategori Kemampuan

Kategori Kemampuan Rentangan Skor

Keseluruhan

Persentase kemampuan Responden

Mampu 12 – 15 80% - 100%

Tidak mampu 1 – 11 6, 66% - 73,33%

Sumber: X SMA Negeri 12 Konawe Selatan

Berdasarkan table tersebut, maka dapat dijelaskan sebagai berikut.

1. Siswa dikatakan mampu apabila responden mencapai skor 12-15, atau persentase

kemampuan responden 80% - 100%

2. Siswa dikatakan tidak mampu apabila responden mencapai skor 1-11, atau

persentase kemampuan responden 6,66% - 73,33%

Hasil Penelitian

(8)

Aspek yang dimaksud sesuai dengan aspek penilaian dalam penelitian ini yakni:(1) penjelasannya bersifat informasi, (2) tidak mempengaruhi pembaca, (3),pembahasan bersifat logis (4), penjelasannya dinyatakan dengan bukti-bukti yang konkret, dan (5) pembahasanya berifat logis. Tahap ketiga penyejian deskripsi hasil penelitian pada nilai yang diperoleh seluruh aspek untuk memperoleh rata-rata hasil yang dicapai pada penulisan paragraf eksposisi. Dalam penelitian menulis paragraph eksposisi kelas X di SMA Negeri 12 Konawe Selatan yang menjadi subjek penelitian ini dilakukan dengan perencanaan dan pelaksanaan yang matang. Peneliti dan guru pengejar bahasa dan sastra Indonesia di SMA Negeri 12 Konawe Selatan di kelas X saling bekerja sama dengan baik untuk menyukseskan penelitian ini.

Deskripsi Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil analisis data, ditemukan perolehan skor berdasarkan kemampuan menulis paragraph eksposisi siswa kelas X SMA Negeri 12 Konawe Selatan dapat dilihat pada tabel perolehan skor secara menyeluruh berikut ini.

Tabel 4.1

Hasil Perolehan Skor Total Kemampuan Menulis Paragraf Eksposisi Siswa Kelas X SMA Negeri 12 Konawe Selatan

No Aspek Aspek Aspek Aspek Aspek Total Presentase Kategori

PBI TMP MKPA PDBK PBL Skor (%)

1 2 3 4 5 6 7 8 9

1 2 3 3 2 2 12 80 Mampu

2 3 1 1 2 2 10 60 Tidak Mampu

3 3 3 3 2 2 13 86,66 Mampu

4 3 3 3 3 2 14 93,33 Mampu

5 2 3 2 2 3 12 80 Mampu

6 2 2 2 2 2 10 66,66 Tidak Mampu

7 2 2 1 3 2 13 86,66 Mampu

8 3 2 2 3 2 12 80 Mampu

9 2 3 2 3 3 13 86,66 Mampu

10 3 2 3 2 2 12 80 Mampu

11 2 3 1 2 2 10 66,66 Tidak Mampu

12 3 1 2 1 2 9 60 Tidak Mampu

13 3 2 3 2 3 13 86,66 Mampu

14 2 3 1 3 2 12 80 Mampu

15 2 3 2 3 3 13 86,66 Mampu

16 3 2 3 2 2 12 80 Mampu

17 2 3 1 2 2 11 66,66 Tidak Mampu

(9)

18 3 3 3 3 2 14 93,33 Mampu

19 2 3 1 2 2 11 66,66 Tidak Mampu

20 2 2 2 2 3 10 66,66 Tidak Mampu

21 3 2 3 3 2 13 86,66 Mampu

22 3 1 2 1 2 9 60 Tidak Mampu

23 3 2 3 2 3 13 86,66 Mampu

24 2 3 3 2 2 12 80 Mampu

25 2 3 2 3 3 13 86,66 Mampu

26 3 3 3 2 2 13 86,66 Mampu

27 3 3 3 3 2 14 93,33 Mampu

28 3 2 3 2 3 13 86,66 Mampu

29 2 3 3 2 2 12 80 Mampu

30 2 3 2 3 3 13 86,66 Mampu

31 3 3 1 3 2 13 86,66 Mampu

32 3 3 3 3 2 14 93,33 Mampu

33 2 3 2 2 2 11 73,33 Tidak Mampu

34 2 2 1 2 2 9 60 Tidak Mampu

35 3 2 3 3 2 13 86,66 Mampu

36 2 1 3 1 2 9 60 Tidak Mampu

37 3 3 3 2 2 13 86,66 Mampu

38 3 3 3 3 2 14 93,33 Mampu

39 3 2 3 2 3 13 86,66 Mampu

40 2 3 3 2 2 12 80 Mampu

41 2 3 2 3 3 13 86,66 Mampu

42 3 3 3 3 2 14 93,33 Mampu

43 2 3 2 2 3 12 80 Mampu

44 2 2 2 3 3 12 80 Mampu

45 3 2 3 3 2 13 86,66 Mampu

46 2 2 1 1 2 9 60 Tidak Mampu

47 3 3 3 2 2 13 86,66 Mampu

48 3 3 3 3 2 14 93,33 Mampu

49 3 2 2 2 3 12 80 Mampu

50 3 2 3 2 3 13 86,66 Mampu

51 2 3 3 2 2 12 80 Mampu

52 2 3 2 3 3 13 86,66 Mampu

53 3 3 3 2 2 13 86,66 Mampu

54 3 3 3 3 2 14 93,33 Mampu

55 3 2 3 2 3 13 86,66 Mampu

(10)

56 2 3 3 2 2 12 80 Mampu

57 3 3 1 2 3 12 80 Mampu

58 3 2 3 2 3 13 86,66 Mampu

59 2 3 3 2 2 12 80 Mampu

60 2 3 2 3 3 13 86,66 Mampu

61 3 2 3 2 3 13 86,66 Mampu

62 2 3 3 2 2 12 80 Mampu

63 2 3 2 3 3 13 86,66 Mampu

64 3 3 3 2 2 13 86,66 Mampu

65 3 3 3 3 2 14 93,33 Mampu

66 3 2 3 2 3 13 86,66 Mampu

67 2 3 3 2 2 12 80 Mampu

68 3 2 1 1 2 9 60 Tidak Mampu

69 3 2 3 2 3 13 86,66 Mampu

70 2 3 3 2 2 12 80 Mampu

71 2 3 2 3 3 13 86,66 Mampu

72 2 3 1 2 2 11 73,33 Tidak Mampu

73 2 2 1 2 2 10 66,66 Tidak Mampu

74 3 2 3 3 2 13 86,66 Mampu

75 3 1 1 1 2 9 60 Tidak Mampu

76 3 3 3 2 2 13 86,66 Mampu

77 3 3 3 3 2 14 93,33 Mampu

78 3 2 1 1 2 9 60 Tidak Mampu

79 3 2 3 2 3 13 86,66 Mampu

80 2 3 3 2 2 12 80 Mampu

81 2 3 2 3 3 13 86,66 Mampu

82 3 2 3 2 3 13 86,66 Mampu

83 2 3 3 2 2 12 80 Mampu

84 2 3 2 3 3 13 86,66 Mampu

85 3 3 3 2 2 13 86,66 Mampu

86 3 3 3 3 2 14 93,33 Mampu

87 3 2 3 2 3 13 86,66 Mampu

88 2 3 3 2 2 12 80 Mampu

89 3 2 3 2 3 13 86,66 Mampu

90 2 3 3 2 2 12 80 Mampu

91 2 3 2 3 3 13 86,66 Mampu

92 3 2 3 2 3 13 86,66 Mampu

93 2 3 3 2 2 12 80 Mampu

94 2 3 2 3 3 13 86,66 Mampu

(11)

95 3 3 3 2 2 13 86,66 Mampu

96 3 3 3 3 2 14 93,33 Mampu

97 3 2 3 2 3 13 86,66 Mampu

98 2 3 3 2 2 12 80 Mampu

99 3 3 3 2 2 13 86,66 Mampu

100 3 3 3 3 2 14 93,33 Mampu

101 3 2 1 1 2 9 60 Tidak Mampu

102 3 2 3 2 3 13 86,66 Mampu

103 2 3 3 2 2 12 80 Mampu

104 2 3 2 3 3 13 86,66 Mampu

105 3 3 1 3 3 13 86,66 Mampu

106 2 3 3 2 2 12 80 Mampu

107 2 3 2 3 3 13 86,66 Mampu

TM : Tidak Mampu

M : Mampu

PBI : Pembahasan Bersifat Informasi

TMP : Tidak Mempengaruhi Pembaca

MKPA : Pembahasan bersifat logis.

PDBK : Penjelasan Dinyatakan dengan Bukti-bukti yang Kongkret

PBL : Pembahasan Bersifat Logis.

Berdasarka hasil penelitian yang terlihat pada tabel 4.1 tersebut, diperoleh informasi bahwa:

1. Sebanyak 89 responden atau 83,17% tergolong kategori mampu dalam menulis

paragraf eksposisi dengan memperhatikan penjelasanya bersifat informasi, tidak mempengaruhi pembaca, pembahasan bersifat logis, penjelasanya dinyatakan dengan bukti-bukti yang konkret, dan pembahasanya berifat logis dengan rincian, 13 responden memperoleh skor 14 atau mencapai kemampuan 93,33%, 49 responden memperoleh skor 13 atau mencapai kemampuan 86,66%, 27 responden memperoleh skor 12 atau mencapai kemampuan 80%, 6 responden memperoleh skor 11 atau mencapai kemampuan 73,33%, 5 responden memperoleh skor 10 atau mencapai kemampuan 66,66%, dan 7 responden memperoleh skor 9 atau mencapai 60%.

2. Sebanyak 18 responden atau 16,82% berkategori tidak mampu dalam menulis

(12)

Untuk mendapatkan gambar yang jelas tentang perolehan skor kemampuan menulis paragraph eksposisi siswa kelas X SMA Negeri 12 Konawe Selatan dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut.

Tabel 4.2

Kemampuan Menulis Karangan Eksposisi Siswa Kelas X SMA Negeri 12 Konawe Selatan

Kategori Frekuensi Presentase (%)

Mampu 89 83,17%

Tidak Mampu 18 16,82%

Jumlah 107 100%

Berdasarkan tabel 4.2 dapat diperoleh data bahwa dari 107 responden yang dijadikan sumber data penelitian terdapat 89 responden (83,17%) mampu menulis paragraf eksposisi dan 18 responden (16,82%) tidak mampu. Adapun setelah diketahui jumlah responden yang mampu dalam menulis paragraf eksposisi dengan memperhatikan penjelasanya bersifat informasi, tidak mempengaruhi pembaca, pembahasan bersifat logis, penjelasanya dinyatakan dengan bukti-bukti yang konkret, dan pembahasanya berifat logis, maka selanjutnya data tersebut dimasukkan ke dalam rumus kemampuan menulis paragraf ekposisi secara klasikal sehingga diperoleh hasil sebagai berikut.

KK= Jumlah Siswa yang secara individual memperoleh presentase ≥75 x100% Jumlah keseluruhan siswa

= 89 x100% 107

=83,18%

Berdasarkan perhitungan tersebut, maka kemampuan menulis paragraph eksposisi siswa kelas X SMA Negeri 12 Konawe Selatan secara klasikal dikategorikan dalam kategori tidak mampu. Hal tersebut disebabkan oleh presentase kemampuan siswa yang memiliki kemampuan minimal 75% tidak mencapai 85%, dalam hal ini presentase kemampuan klasikal hanya mencapai 83,17%.

Deskripsi Kemampuan Menulis Karangan Eksposisi Siswa Kelas X SMA Negeri 12 Konawe Selatan

Kemampuan Menulis Paragraf Eksposisi pada Aspek Pembahasan Bersifat Informasi

(13)

Tabel 4.2.1

Distribusi Kemampuan Menulis Paragraf Eksposisi pada Aspek Pembahasan Bersifat Informasi

NO Skor Nilai Frekuensi

Responden

Presentase (%)

Kategori

1 3 100 57 53,27% Mampu

2 2 80 50 46,72% Mampu

3 1 70 0 - -

Jumlah 107 100%

Pada tabel 4.2.1 menunjukkan bahwa diantara 107 siswa yang dijadikan sampel, terdapat 107 siswa (100%) yang termasuk kategori mampu dalam menulis paragraph eksposisi pada aspek pembahasan bersifat informasi. Seratus tujuh siswa tersebut masing-masing memperoleh skor 3 (100%) sebanyak 57 siswa dan yang memperoleh skor 2 (80%) sebanyak 50 siswa dan tidak ada siswa yang memperoleh skor 1(70%).

Sebaran responden sebanyak 107 siswa dengan jumlah siswa yang memperoleh presentase ≥75% pada aspek pembahasan bersifat informasi 107 siswa dengan rincian 57 siswa memperoleh skor 3 dan 50 siswa memperoleh skor 2 dalam kategori mampu. Pada sisi yang lain tidak ada siswa yang memperoleh skor 1 dalam kategori tidak mampu. Rata-rata kemampuan menulis paragraph eksposisi siswa kelas X SMA Negeri 12 Konawe Selatan pada aspek pembahasan bersifat informasi yakni:

P= 107 x 100% 107

P = 100%

Berdasarkan presentase tersebut, dapat dikatakan siswa kelas X SMA Negeri 12 Konawe Selatan mampu dalam menulis paragraph eksposisi pada aspek pembahasan bersifat informasi. Dikatakan mampu karena secara klasikal kemampuan siswa mencapai nilai rata-rata 100% atau berada pada standar yang ditentukan yakni antara 75%-100%.

Kemampuan Menulis Paragraf Eksposisi pada Aspek Tidak Mempengaruhi Pembaca

Data kemampuan menulis paragraph eksposisi siswa kelas X SMA Negeri 12 Konawe Selatan pada aspek tidak mempengaruhi pembaca dapat dilihat pada tabel 4.2.2 berikut ini.

Tabel 4.2.2

Distribusi Kemampuan Menulis Paragraf Eksposisi pada Aspek Tidak Mempengaruhi Pembaca

NO Skor Nilai Frekuensi

Responden

Presentase (%)

Kategori

1 3 100 65 60,74% Mampu

2 2 80 36 33,64% Mampu

3 1 70 6 5,60 Tidak Mampu

(14)

Berdasarkan data pada tabel 4.2.2 dapat dijelaskan bahwa dari 107 responden yang dijadikan sumber data penelitian terdapat 101 responden atau 94,39% yang mencapai nilai kemampuan minimal 75% dengan rincian yaitu 65 responden atau 60,74% yang memperoleh skor 3 atau mencapai kemampuan100%, 36 responden atau 33,64% yang memperoleh skor 2 atau mencapai kemampuan 80%. Sisa responden yaitu 6 responden atau 5,60% yang memperoleh skor 1 atau mencapai kemampuan 70% merupakan responden yang memperoleh nilai tidak mencapai kemampuan minimal 75%.

Berdasarkan deskripsi perolehan skor dan nilai pada aspek tidak mempengaruhi pembaca, dapat dikatakan bahwa kemampuan menulis paragraf eksposisi siswa kelas X SMA Negeri 12 Konawe Selatan pada aspek tidak mempengaruhi pembaca sebagian mampu yaitu 101 responden (94,39%) dan sebagian kecil tidak mampu yaitu 6 responden (5,60%). Namun, berdasarkan kemampuan menulis paragraf eksposisi secara klasikal pada aspek tidak mempengaruhi pembaca dikategorikan mampu. Dikatakan demikian, kemampuan siswa kelas X SMA Negeri 12 Konawe Selatan pada aspek tidak mempengaruhi pembaca mencapai 94,39%.

Kemampuan Menulis Paragraph Eksposisi pada Aspek Menggunakan Kata Penghubung Antarklauasa

Data kemampuan menulis paragraph eksposisi siswa kelas X SMA Negeri 12 Konawe Selatan pada aspek pembahasan bersifat logis dapat dilihat pada tabel 4.2.3 brikut ini.

Tabel 4.2.3

Distribusi Kemampuan Menulis Paragraf Eksposisi pada Aspek Menggunakan Kata Penghubung Antarklausa

NO Skor Nilai Frekuensi

Responden

Presentase (%)

Kategori

1 3 100 63 57,01% Mampu

2 2 80 26 21,49% Mampu

3 1 70 18 16,82% Tidak Mampu

Jumlah 107 100%

Berdasarkan data pada tabel 4.2.3 dapat dijelaskan bahwa dari 107 responden yang dijadikan sumber data penelitian terdapat 89 responden atau 83,18% yang mencapai nilai kemampuan minimal 75% dengan rincian yaitu 61 responden atau 57,01% yang memperoleh skor 3 atau mencapai kemampuan 100%, 23 responden atau 21,49% yang memperoleh skor 2 atau mencapai kemampuan 80%. Sisa responden yaitu 18 responden atau 16,82% yang memperoleh skor 1 atau mencapai kemampuan 70% merupakan responden yang memperoleh nilai tidak mencapai kemampuan minimal 75%.

(15)

SMA Negeri 12 Konawe Selatan pada aspek penggunaan kata penghubung antarklausa mencapai 83,18%. Hal ini menunjukkan bahwa siswa kelas X SMA Negeri 12 Konawe Selatan secara klasikal dalam menggunakan kata penghubung antarklausa tidak mampu

karena siswa yang memiliki kemampuan minimal 75% tidak mencapai 85%.

Kemampuan Menulis Paragraph Eksposisi pada Aspek Pembahasan Dinyatakan dengan Bukti-bukti yang Kongret

Data kemampuan menulis paragraph eksposisi siswa kelas X SMA Negeri 12 Konawe Selatan pada aspek pembahasan bersifat logis dapat dilihat pada tabel 4.2.4 brikut ini.

Tabel 4.2.4

Distribusi Kemampuan Menulis Paragraf Eksposisi pada Aspek Pembahasan Dinyatakan dengan Bukti-bukti yang Kongkret

NO Skor Nilai Frekuensi

Responden

Presentase (%)

Kategori

1 3 100 35 32,71% Mampu

2 2 80 64 59,81% Mampu

3 1 70 8 7,47% Tidak Mampu

Jumlah 107 100%

Berdasarkan data pada tabel 4.4 dapat dijelaskan bahwa dari 107 responden yang dijadikan sumber data penelitian terdapat 100 responden atau 93,45% yang mencapai nilai kemampuan minimal 75% dengan rincian yaitu 35 responden atau 32,71% yang memperoleh skor 3 atau mencapai kemampuan 100%, 64 responden atau 59,81% yang memperoleh skor 2 atau mencapai kemampuan 80%. Sisa responden yaitu 8 responden atau 7,47% yang memperoleh skor 1 atau mencapai kemampuan 70% merupakan responden yang memperoleh nilai tidak mencapai kemampuan minimal 75%.

Berdasarkan deskripsi perolehan skor dan nilai pada aspek menggunakan kata penghubung antarklauasa, dapat dikatakan bahwa kemampuan menulis paragraf eksposisi siswa kelas X SMA Negeri 12 Konawe Selatan pada aspek pembahasan bersifat logis sebagian mampu yaitu 102 responden (92,52%) dan sebagian kecil tidak mampu yaitu 8 responden (7,47%). Namun, berdasarkan kemampuan menulis paragraf eksposisi secara klasikal pada aspek pembahasan bersifat logis dikategorikan mampu. Dikatakan demikian, kemampuan siswa kelas X SMA Negeri 12 Konawe Selatan pada aspek tidak mempengaruhi pembaca mencapai 92,52%

Kemampuan Menulis Paragraph Eksposisi pada Aspek Pembahasan Bersifat Logis

(16)

Tabel 4.2.5

Distribusi Kemampuan Menulis Paragraf Eksposisi pada Aspek Pembahasan bersifat logis responden yang dijadikan sumber data penelitian terdapat 107 responden atau 100% yang mencapai nilai kemampuan minimal 75% dengan rincian yaitu 39 responden atau 36,44% yang memperoleh skor 3 atau mencapai kemampuan100%, 68 responden atau 63,55% yang memperoleh skor 2 atau mencapai kemampuan 80% dan tidak ada siswa yang memproleh skor 1 atau 70%.

Berdasarkan presentase tersebut, dapat dikatakan siswa kelas X SMA Negeri 12 Konawe Selatan mampu dalam menulis paragraph eksposisi pada aspek pembahasan bersifat logis. Dikatakan mampu karena secara klasikal kemampuan siswa mencapai nilai rata-rata 100% atau berada pada standar yang ditentukan yakni antara 75%-100%.

Analisis Keseluruhan Aspek Penilaian

Berdasarkan analisis hasil laporan skor dan nilai yang diperoleh siswa kelas X SMA Negeri 12 Konawe Selatan dalam menulis paragraf eksposisi dengan memperhatikan aspek penjelasannya bersifat informasi, tidak mempengaruhi pembaca, menggunakan kata penghubung antarklausa, penjelasanya dinyatakan dengan bukti-bukti yang konkret, dan pembahasanya berifat logis memperlihatkan kemampuan yang bervariasi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikutini.

Tabel 4.3

Kemampuan Menulis Paragraf Eksposisi Siswa Kelas X SMA Negeri 12 Konawe Selatan pada Keseluruhan Aspek

1 Pembahasan bersifat informasi 100% Mampu

2 Tidak mempengaruhi pembaca 94,39% Mampu

3 Menggunakan kata penghubung

antarklausa

83,18% Tidak Mampu

4 Penjelasan dibuktikan dengan

bukti-bukti yang kongkret

93,45% Mampu

5 Pembahasa bersifat logis 100% Mampu

(17)

1. Kemampuan menulis paragraf eksposisi siswa kelas X SMA Negeri 12 Konawe Selatan pada aspek penjelasannya bersifat informasi secara klasikal dikategorikan mampu karena memperoleh presentase nilai 100%% yakni telah mencapai kriteria kemampuan secara klasikal minimal 85% dengan kemampuan minimal 75%.

2. Kemampuan menulis paragraf eksposisi siswa kelas X SMA Negeri 12 Konawe

Selatan pada aspek tidak mempengaruhi pembaca secara klasikal dikategorikan mampu karena memperoleh presentase nilai 94,39% yakni telah mencapai kriteria kemampuan secara klasikal minimal 85% dengan kemampuanminimal 75%.

3. Kemampuan menulis paragraf eksposisi siswa kelas X SMA Negeri 12 Konawe

Selatan pada aspek menggunakan kata penghubung antarklausa secara klasikal dikategorikan tidak mampu karena memperoleh presentase nilai 83,18% yakni mencapai kriteria kemampuan secara klasikal minimal 85% dengankemampuan minimal 75%

4. Kemampuan menulis paragraf eksposisi siswa kelas X SMA Negeri 12 Konawe

Selatan pada aspek penjelasanya dinyatakan dengan bukti-bukti yang konkret secara klasikal dikategorikan mampu karena memperoleh presentase nilai 92,52% yakni mencapai kriteria kemampuan secara klasikal minimal85% dengan kemampuan minimal 75%.

5. Kemampuan menulis paragraf eksposisi siswa kelas X SMA Negeri 12 Konawe

Selatan pada aspek pembahasanya berifat logis secara klasikal dikategorikan mampu karena memperoleh presentase nilai 100% yakni mencapai kriteria kemampuan secara klasikal minimal 85% dengan kemampuanminimal 75%.

Interpretasi Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian data yang diperoleh dari 107 lembar hasil tulisan siswa, dapat dilihat persentase yang berbeda-beda (bervariasi). Adapun hasil rincian tentang nilai presentase kemampuan menulis paragraf eksposisi siswa Kelas X SMA Negeri 12 Konawe Selatan per aspek adalah sebagai berikut.

1. Kemampuan menulis paragraf eksposisi siswa kelas X SMA Negeri 12 Konawe

Selatan dilihat pada aspek penjelasannya bersifat informasi, persentase kemampuan sebesar 100% (107 responden).

2. Kemampuan menulis paragraf eksposisi siswa kelas X SMA Negeri 12 Konawe

Selatan dilihat pada aspek tidak mempengaruhi pembaca, persentase kemampuan sebesar 94,39% (101 responden).

3. Kemampuan menulis paragraf eksposisi siswa kelas X SMA Negeri 12 Konawe

Selatan dilihat pada aspek penggunaan kata penghubung antarklausa, persentase kemampuan sebesar 83,18% (89 responden).

4. Kemampuan menulis paragraf eksposisi siswa kelas X SMA Negeri 12 Konawe

Selatan dilihat pada aspek penjelasanya dinyatakan dengan bukti-bukti yang konkret, persentase kemampuan sebesar 93,45% (100 responden).

5. Kemampuan menulis paragraph eksposisi pembahasanya berifat logis siswa kelas

X SMA Negeri 12 Konawe Selatan dilihat pada aspek menulis gagasan secara logis, persentase kemampuan sebesar 100% (107 responden).

(18)

yang konkret, dan pembahasanya berifat logis masuk dalam kategori tidak mampu secara klasikal (keseluruhan) karena siswa yang memiliki kemampuan minimal 75% mencapai 89 responden atau 83,17% dari 107 responden. Hal ini membuktikan bahwa siswa kelas X SMA Negeri 12 Konawe Selatan yang mampu dalam menulis paragraf eksposisi belum mencapai 85%.

Berdasarkan hasil analisis dari setiap aspek yang diteliti menunjukkan bahwa kelima aspek yang diteliti masih ada sebagian siswa yang belum memahami kelima aspek tersebut, terutama pada aspek penggunaan kata penghubung antarklausa. Hal ini terlihat dari presentase yang dicapai siswa pada masing-masing aspek penilaian. Berdasarkan hal tersebut, pembelajaran bidang studi Bahasa Indonesia di SMA Negeri 12 Konawe Selatan tentang menulis paragraf eksposisi dengan berpedoman pada penjelasannya bersifat informasi, tidak mempengaruhi pembaca, menggunakan kata penghubung antarklausa, penjelasanya dinyatakan dengan bukti-bukti yang konkret, dan pembahasanya berifat logis siswa yang belum memahami kelima aspek tersebut perlu mendapat bimbingan dan latihan-latihan yang lebih baik lagi terutama pada aspek menggunakan kata penghubung antarklausa. Guru harus memberikan contoh, penjelasan, serta arahan kepada siswa tentang penjelasannya bersifat informasi, tidak mempengaruhi pembaca, penjelasanya dinyatakan dengan bukti-bukti yang konkret, pembahasanya berifat logis, khususnya pada aspek menggunakan kata penghubung antarklausa.

Secara individu siswa yang tidak mampu mencapai kriteria kemampuan akan diberi pengulangan dan bagi siswa yang telah mampu mencapai ketuntasan akan diberikan pengayaan terhadap materi yang kurang dipahami sehingga siswa lebih memahami materi tersebut.

Pada aspek menggunakan kata penghubung antarklausa dalam paragraf eksposisi, mencapai kriteria kemampuan yaitu 83,18%. Ini berarti siwa dikatakan tidak mampu, hal tersebut aspek penggunaan kata penghubung antarklausa belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) secara klasikal. Kesalahan-kesalahan penulisan karangan penggunaan kata “seperti” selalu dipakai pada awal kalimat selain digunakan pada awal kalimat kata seperti sering dipakai untuk mengurutkan atau merincikan sesuatu. Pemakaian kata “seperti” yang digunakan untuk menghubungkan klausa satu dengan yang lain adalah digunakan untuk membandingkan sesuatu. Kata penghubung antarklausa yang sering digunakan secara tidak tepat adalah kata penghubung antarklausa “dan”. Kata “dan” ini sering ditulis siswa untuk menulis paragraph eksposisi diletakkan pada awal kalimat.

Aspek penjelasanya dinyatakan dengan bukti-bukti yang konkret mencapai kategori 93,45% berkategori mampu, siswa memahami topik yang dipilih untuk diuraikan menjadi paragraf eksposisi, kemudian siswa memahami salah satu ciri paragraf ekposisi yaitu penjelasanya dinyatakan dengan bukti-bukti yang konkret. Dalam hal ini, guru memberi pengarahan serta contoh penjelasan yang dinyatakan dengan bukti-bukti yang konkret dalam paragraf ekposisi.

Aspek pembahasanya berifat logis 100% berkategori mampu karena mencapai kriteria kemampuan minimal 85%. Siswa menulis memperhatikan kelogisan kalimat akan memberikan makna yang tidak sesuai dengan apa yang ada dalam pemikiran yang akan dibaca oleh khalayak ramai. Jadi, meskipun sudah mampu menulis paragraph eksposisi pada aspek pembahasannya bersifat logis guru perlu memberikan penjelasan tambahan mengenai kalimat yang logis.

Kesimpulan

(19)

mampu secara individual mencapai 18 responden (16,02%), sehingga kemampuan menulis paragraph eksposisi kelas X SMA Negeri 12 Konawe Selatan tiadak mampu. Dikatakan demikian karena secara klasikal hanya mencapai 83,17%. Kelima aspek yang diteliti, secara klasikal siswa mampu pada aspek penyusunan paragraph eksposisi pembahasan bersifat informasi 107 responden atau 100%, tidak mempengaruhi pembaca 101 responden atau 94,39%, dan pada aspek penggunaan kata penghubung antarklausa tidak mampu karena 89 responden atau 83,18%, tidak mencapai 85% pembahasan dinyatakan dengan bukti-bukti yang kongkret 100 responden atau 93,45, pembahasan bersifat logis 107 responden atau 100%.

Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah dikemukakan sebelumnya maka dapat dikemukakan saran-saran sebagai berikut:

1. Siswa kelas X SMA Negeri 12 Konawe Selatan yang belum mampu atau pun

yang sudah mampu hendaknya sering berlatih dengan lebih giat lagi dalam menulis paragraf khususnya paragraf eksposisi denganmemperhatikan aspek penjelasannya bersifat informasi, tidak mempengaruhi pembaca, menggunakan kata penghubung antarklausa, penjelasanyadinyatakan dengan bukti-bukti yang konkret, dan pembahasanya berifat logis.

2. Kepada guru SMA Negeri 12 Konawe Selatan, khususnya guru bahasa

Indonesia pembahasan meteri diharapkan disesuaikan dengan konteks siswa utamanyaaspek pengetahuan dan tingkat pendidikan. Disamping itu, guru perlu melakukan berbagai tindakan praktis berupa pemberian latihan yang dapat memotivasi siswa agar siswa semakin tertarik dan senang menulis, khususnya menulis paragraf eksposisi.

3. Kepada peneliti selanjutnya hendaknya mengadakan penelitian lebih mendalam

tentang menulis paragraf eksposisi.

Daftar Pustaka

Arikunto, Suyono. 2013. Cara Dahsyat Membuat Skripsi. Gus Im: Jaya Star Nine.

Dalman, H. 2012. Keterampilan Menulis. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Gani, A Ramlan. 2014. Suka Berbahasa Indonesia. Jakarta: Gaung Prasada Press Group.

Iskandarwassid, dkk. 2011. Strategi Pembelajaran Bahasa. Bandung: Sekolah

Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia, dengan PT Remaja Rosdakarya.

Kosasih, E. 2008. Cerdas Berbahasa Indonesia. PT Glora Aksara Pratama:Erlangga

Pujiono, Setyawan. 2013. Cara Mudah dan Praktis dalam Menulis. Yogyakarta: Graha

Ilmu.

Suparno. 2002. Keterampilan Dasar Menulis. Jakarta: Universita Terbuka

Gambar

Tabel 3.2.1
Tabel 3.5 Skor Penilaian
Tabel 4.1 Hasil Perolehan Skor Total Kemampuan Menulis Paragraf Eksposisi Siswa Kelas X
Tabel 4.2 Kemampuan Menulis Karangan Eksposisi Siswa Kelas X SMA Negeri 12 Konawe
+5

Referensi

Dokumen terkait

instansi terkait seperti diadakannya pembinaan/penyuluhan kelompok tani, memberikan pemahaman kepada petani akan pentingnya pembuatan teras untuk setiap lahan yang

Pertunjukan wayang Krucil yang sudah menjadi agenda wajib Desa Tempuran, merupakan proses penanaman nilai – nilai masyarakat Jawa, terkait kepercayaan masyarakat

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor faktor yang mempengaruhi proses keputisan pembelian yang terdiri dari Gaya Hidup, Kualitas Produk, dan Potongan

sampel dan bobot umbi per plot yang tidak berbanding lurus dengan jumlah umbi per tanaman sampel dan juga jumlah umbi per plot umbi per plot, diketahui bahwa hal ini dikarenakan

Praktikum Analisis Senyawa Kimia/P.IPA C Annisa Fillaeli, M.Si.;. Erfan

Grabag pada akhirnya menghasilkan enam sumber daya madrasah yang mempunyai daya dukung tinggi yang telah terbukti memberikan keberhasilan bagi madrasah dalam

Desain situasi didaktis yang terintegrasi dalam HLT ini diharapkan dapat membantu siswa maupun guru dalam menanamkan konsep bilangan negatif dan operasi bilangan bulat

Jika, setelah bola berada di dalam permainan, penjaga gol menyentuh bola sekali lagi kedua (kecuali dengan tangannya) sebelum ianya menyentuh pemain lain: • sepakan percuma