• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGADILAN MILITER III-19 JAYAPURA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENGADILAN MILITER III-19 JAYAPURA"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

P U T U S A N

Nomor : PUT/ 70-K / PM.III-19 / AD / V / 2012

“DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA”

Pengadilan Militer III-19 Jayapura yang bersidang di Sorong dalam memeriksa dan mengadili perkara pidana pada Tingkat Pertama telah menjatuhkan putusan sebagaimana tercantum di bawah ini dalam perkara Terdakwa :

Nama lengkap : MULYONO

Pangkat/NRP : Praka/31020841460882 Jabatan : Tabung Kab. Sorong Kesatuan : Kodim 1704/Sorong Tempat tanggal lahir : Sorong, 28 Agustus 1982 Jenis kelamin : Laki-laki

Kewarganegaraan : Indonesia

Agama : Islam

Tempat tinggal : Jl. Cempedak RT.01 RW.V Kel. Malawili Distrik Aimas Kab. Sorong.

Terdakwa ditahan :

Dandim 1704/Sorong selaku Ankum selama 20 (dua puluh) hari terhitung sejak tanggal 29 Nopember 2011 sampai dengan 19 Desember 2011 berdasarkan Surat Keputusan Penahanan sementara Nomor : Skep/08/XI/2011 tanggal 19 Nopember 2011.

PENGADILAN MILITER III-19 JAYAPURA tersebut di atas :

Membaca : Berkas Perkara dari Denpom XVII/1 Sorong Nomor : BP- 47/A-18/XII/2011 tanggal 28 Desember 2011.

Memperhatikan : 1. Surat Keputusan Penyerahan Perkara dari Danrem 171/

PVT selaku Papera Nomor : Kep/08/III/2012 tanggal 08 Maret 2012.

2. Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : DAK / 67 / IV / 2012 tanggal 25 April 2012.

3. Surat tanda terima panggilan untuk menghadap sidang atas nama Terdakwa dan para Saksi.

4. Surat-surat lain yang berhubungan dengan perkara ini.

Mendengar : 1. Pembacaan Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : DAK / 67/ IV / 2012 tanggal 25 April 2012 didepan sidang yang dijadikan dasar pemeriksaan perkara ini.

2. Hal-hal yang diterangkan oleh Terdakwa di sidang serta keterangan-keterangan para saksi di bawah sumpah.

Memperhatikan : Tuntutan pidana (requisitoir) Oditur Militer yang dibacakan di persidangan dan diajukan kepada Pengadilan yang pada pokoknya menyatakan bahwa :

1. Terdakwa secara sah dan menyakinkan bersalah telah melakukan tindak pidana : “Penganiayaan”

(2)

Sebagaimana dirumuskan dan diancam dengan pidana menurut : Pasal 351 Ayat (1) KUHP.

2. Oleh karenanya Oditur Militer memohon agar Terdakwa dijatuhi dengan :

Pidana Penjara : 5 (lima) bulan, dikurangi masa penahanan sementara.

3. Barang Bukti berupa :

Surat-Surat :

1. 1 (satu) lembar Visum Et Repertum Nomor : 370/2916/2011 tanggal 5 Desember 2011 An. Saksi-I.

2. 1 (satu) lembar Surat Keterangan Opname Nomor : 441-6/2941/2011 tanggal 9 Desember 2011.

3. 2 (dua) lembar foto korban.

Mohon agar tetap dilekatkan dalam berkas perkara.

Mewajibkan kepada Terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar Rp. 10.000,- (sepuluh ribu rupiah).

4. Permohonan Terdakwa yang diajukan kepada Majelis Hakim yang pada pokoknya menyatakan bahwa Terdakwa mengakui segala perbuatannya dan menyesali serta berjanji tidak akan mengulanginya lagi, oleh karenanya Terdakwa memohon agar dijatuhi hukuman yang seringan-ringannya.

Menimbang : Bahwa menurut Surat Dakwaan tersebut diatas, Terdakwa pada pokoknya didakwa sebagai berikut :

Bahwa Terdakwa pada waktu-waktu dan di tempat-tempat seperti tersebut di bawah ini, yaitu pada tanggal Dua Puluh Delapan bulan Nopember tahun Dua Ribu Sebelas sekira pukul 21.30 Wit atau waktu-waktu lain, setidak-tidaknya pada suatu waktu dalam bulan Nopember tahun Dua Ribu Sebelas di Pangkalan Ojek tepatnya di dekat Pos Lantas Alun-Alun Aimas Kab. Sorong atau di tempat lain setidak-tidaknya di suatu tempat yang termasuk wilayah hukum Pengadilan Militer III-19 Jayapura, telah melakukan tindak pidana :

“Penganiayaan”.

Dengan cara-cara sebagai berikut :

(3)

2. Bahwa pada tanggal 28 Nopember 2011 sekira pukul 21.30 Wit, Terdakwa dari Jl. Nangka mengendarai sepeda motor Jupiter Z menuju komplek depan Polres dengan tujuan memantau wilayah karena kebetulan diperbantukan di Tim Intel Kodim 1704/Sorong, selanjutnya Terdakwa berhenti di Pos Lantas dekat Alun-Alun Aimas, dari arah Kota Sorong melaju sepeda motor Honda Tiger yang dikendarai oleh Saksi I (Sdr. Onisimus Kirihio) berboncengan dengan Saksi II (Sdri.Ratna Mabra/istrinya) dan dua orang anaknya menuju arah KM 24 dalam kecepatan tinggi. Jarak Terdakwa menyeberang dengan sepeda motor Tiger tersebut sekira + 25 meter dan karena memotong di depan maka Saksi I mengerem dan hampir jatuh karena hampir menabrak sepeda motor Terdakwa. Setelah itu Terdakwa jalan terus dan berhenti di pangkalan ojek kemudian Saksi I dan Saksi II menghampiri Terdakwa dan karena masih kesal akhirnya Saksi I turun dari sepeda motornya dan menegur Terdakwa karena membuatnya hampir celaka.

3. Bahwa selanjutnya Saksi I mendorong Terdakwa dengan tangan kanan dan tiba-tiba Terdakwa memukul Saksi I kena wajah sampai terjatuh dan pada saat Saksi I akan dipukul lagi oleh Terdakwa, Saksi II memukul Terdakwa menggunakan helm kena di bagian kepala dua kali, selanjutnya Saksi I dan Saksi II melanjutkan perjalanan menuju KM 24 dan karena melihat hidung Saksi I terus mengeluarkan darah maka Saksi I dan Saksi II pergi melapor ke Polres Sorong, kemudian pada tanggal 29 Nopember 2011 sekira pukul 17.00 Wit Saksi I dan keluarga serta Kasat Reskrim Polres Sorong An. AKP Alex Bleskadit melaporkan kejadian penganiayaan tersebut ke Denpom XVII/1 Sorong.

4. Bahwa Terdakwa memukul Saksi I sebanyak satu kali dengan tangan kanan mengepal mengenai hidung, saat itu ada yang melihat yaitu Saksi II dan dua orang anak mereka serta tiga orang tukang ojek yang sedang mangkal di pangkalan ojek, saat Saksi I dipukul oleh Terdakwa tidak ada yang melerai hanya setelah Saksi I sudah dipukul dan jatuh baru datang Saksi III (Tulisni) mendekat dan melerai.

5. Bahwa akibat dari pemukulan tersebut Saksi I mengalami bengkak pada hidung sebelah kiri, bengkak pada bibir atas kiri dan luka lecet pada bibir atas kiri serta keluar darah dari hidung dan luka-luka tersebut disebabkan oleh trauma benda tumpul sesuai Visum Et Repertum Nomor : 370/2916/2011 tanggal 5 Desember 2011 An. Saksi I yang dibuat dan ditanda tangani oleh dr. Adjie Andhika, dokter pada Rumah Sakit Umum Daerah Sele Be Solu Kota Sorong.

6. Bahwa dengan demikian Terdakwa telah melakukan penganiayaan terhadap Saksi I pada tanggal 28 Nopember 2011.

(4)

Menimbang : Bahwa atas dakwaan tersebut Terdakwa menerangkan bahwa ia benar-benar mengerti atas Surat Dakwaan yang didakwakan kepadanya.

Menimbang : Bahwa atas dakwaan tersebut Terdakwa mengakui telah melakukan tindak pidana yang didakwakan kepadanya dan membenarkan semua dakwaan yang didakwakan kepadanya.

Menimbang : Bahwa di sidang Terdakwa tidak didampingi oleh Penasihat Hukum dan menyatakan akan dihadapi Terdakwa sendiri.

Menimbang : Bahwa para Saksi yang dihadapkan di sidang menerangkan di bawah sumpah sebagai berikut :

Saksi - I : Nama lengkap : ONISIMUS KIRIHIO Pekerjaan : PNS Pemda Kab. Sorong Tempat tgl lahir : Sorong, 3 Oktober 1975

Jenis kelamin : Laki-laki

Kewarganegaraan : Indonesia

A g a m a : Kristen Pantekosta

Alamat tempat tinggal : Perumahan Pemda KM 24 Kab. Sorong

Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

1. Bahwa Saksi tidak kenal dengan Terdakwa dan tidak ada hubungan famili.

2. Bahwa pada tanggal 28 Nopember 2011 sekira pukul 20.30 Wit, Saksi dan Saksi-II (Ratna Mabra) beserta 2 (dua) orang anaknya dengan menggunakan sepeda motor Tiger berangkat dari Rufei Kota Sorong menuju Kab. Sorong, di dekat pertigaan Pos Lantas Alun-Alun Aimas Kab. Sorong, tiba-tiba sepeda motor Saksi dipotong jalannya oleh sepeda motor Jupiter yang dikendarai Terdakwa sehingga sepeda motor yang dikendarai Saksi hampir jatuh karena hampir menabrak sepeda motor Terdakwa. Setelah itu Terdakwa jalan terus dan berhenti di pangkalan ojek kemudian Saksi dan Saksi-II menghampiri Terdakwa dan karena masih kesal akhirnya Saksi turun dari sepeda motor dan menegur Terdakwa karena membuatnya hampir celaka.

3. Bahwa selanjutnya Saksi mendorong Terdakwa dengan tangan kanan dan tiba-tiba Terdakwa memukul Saksi kena wajah sampai terjatuh dan pada saat Saksi akan dipukul lagi oleh Terdakwa, Saksi-II memukul Terdakwa menggunakan helm kena bagian badannya, selanjutnya Saksi dan Saksi-II melanjutkan perjalanan menuju KM 24 dan karena melihat hidung Saksi terus mengeluarkan darah maka Saksi bersama Saksi-II melapor ke Polres Sorong, kemudian pad tanggal 29 Nopember 2011 sekira pukul 17.00 Wit Saksi dan keluarga serta Kasat Reskrim Polres Sorong An. AKP Alex Bleskadit melaporkan kejadian penganiayaan tersebut ke Denpom XVII/1 Sorong.

(5)

hanya setelah Saksi sudah dipukul dan jatuh baru datang Saksi-III (Tulisni) mendekat dan melerai.

5. Bahwa saat melakukan pemukulan terhadap Saksi, Terdakwa dalam keadaan sadar tidak dipengaruhi miniman keras dan saat itu juga Saksi tidak melakukan perlawanan serta sebelum kejadian tersebut Saksi tidak mempunyai masalah dengan Terdakwa, selanjutnya Saksi dirawat di Rumah Sakit Selebesulu kota Sorong sejak tanggal 28 Nopember 2011 sampai dengan tanggal 1 Desember 2011 karena akibat dari pemukulan tersebut Saksi mengalami hidung mengeluarkan darah, bibir atas pecah dan tulang hidung bergeser.

6. Bahwa hingga saat ini Terdakwa tidak pernah mendatangi Saksi dan tidak pernah meminta maaf kepada Saksi.

Atas keterangan saksi tersebut, Terdakwa membenarkan sebagian dan menyangkan sebagian lainnya. Adapun keterangan yang disangkal adalah:

1. Tidak benar Saksi-II hanya satu kali memukul Terdakwa yang benar Saksi-II memukul sebanyak dua kali kebagian kepala menggunakan helm.

2. Sebelum Terdakwa memukul, Terdakwa sudah berkali-kali minta maaf namun tidak dihiraukan oleh Saksi-I

3. Setelah kejadian tidak benar tidak ada yang mendatangi korban kakak Terdakwa ditemani seorang anggota Kodim sempat datang ke Rumah Sakit.

Atas sangkahan Terdakwa tersebut,saksi tetap pada keterangan semula, betul Terdakwa minta maaf tetapi permintaan maaf tidak serius. Betul ada yang datang tetapi tidak melakukan apa-apa hanya melihat saja. Atas sangkahan tersebut Majelis tidak akan menganggapi karena tidak termasuk unsur-unsur tindak pidana.

Saksi - II : Nama lengkap : RITA MABRA Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Tempat tgl lahir : Biak, 27 Agustus 1978 Jenis kelamin : Perempuan

Kewarganegaraan : Indonesia

A g a m a : Kristen Protestan

Alamat tempat tinggal : Perumahan Pemda KM 24 Kab. Sorong

Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

1. Bahwa Saksi tidak kenal dengan Terdakwa dan tidak ada hubungan famili.

(6)

sepeda motor yang dikendarai Saksi-I hampir jatuh karena hampir menabrak sepeda motor Terdakwa. Setelah itu Terdakwa jalan terus dan berhenti di pangkalan ojek kemudian Saksi dan Saksi-I menghampiri Terdakwa dan karena masih kesal akhirnya Saksi-I turun dari sepeda motor dan menegur Terdakwa karena membuatnya hampir celaka.

3. Bahwa selanjutnya Saksi-I mendorong Terdakwa dengan tangan kanan dan tiba-tiba Terdakwa memukul Saksi-I kena wajah sampai terjatuh dan pada saat Saksi-I akan dipukul lagi oleh Terdakwa, Saksi memukul Terdakwa menggunakan helm kena bagian punggung, selanjutnya Saksi dan Saksi-I melanjutkan perjalanan menuju KM 24 dan karena melihat hidung Saksi-I terus mengeluarkan darah maka Saksi bersama Saksi-I melapor ke Polres Sorong, kemudian pada tanggal 29 Nopember 2011 sekira pukul 17.00 Wit Saksi-I dan keluarga serta Kasat Reskrim Polres Sorong An. AKP Alex Bleskadit melaporkan kejadian penganiayaan tersebut ke Denpom XVII/1 Sorong.

4. Bahwa Saksi-I dipukul Terdakwa sebanyak satu kali dengan tangan mengepal mengenai hidung, saat itu ada yang melihat yaitu Saksi dan dua orang anak mereka serta tiga orang tukang ojek yang sedang mangkal di pangkalan ojek, saat Saksi-I dipukul oleh Terdakwa tidak ada yang melerai hanya setelah Saksi-I sudah dipukul dan jatuh baru datang Saksi-III (Tulisni) mendekat dan melerai.

5. Bahwa saat melakukan pemukulan terhadap Saksi-I, Terdakwa dalam keadaan sadar tidak dipengaruhi miniman keras dan saat itu juga Saksi-I tidak melakukan perlawanan serta sebelum kejadian tersebut Saksi tidak mempunyai masalah dengan Terdakwa, selanjutnya akibat dari pemukulan tersebut Saksi-I mengalami hidung luka dan bengkak serta retak.

6. Bahwa hingga saat ini Terdakwa tidak pernah meminta maaf kepada Saksi.

Atas keterangan saksi tersebut, Terdakwa membenarkan sebagian dan menyangkal sebagian lainnya. Adapun keterangan yang disangkal adalah:

Tidak benar Saksi-II memukul menggunakan Helm kebagian dada Terdakwa sebanyak satu kali, yang benar memukul menggunakan helm ke bagian kepala Terdakwa sebanyak dua kali hinggal Terdakwa benjol

Atas sangkalan Terdakwa tersebut,saksi tetap pada keterangan semula. Atas sangkahan Terdakwa tersebut Majelis tidak akan menanggapi karena tidak termasuk unsur-unsur tindak pidana yang didakwakan.

(7)

hadir di persidangan (Vide pasal 155 Undang-Undang Nomor 31 tahun 1997) sebagai berikut :

Saksi - III : Nama lengkap : TULISNI Pekerjaan : Tukang Ojek

Tempat tgl lahir : Trenggalek, 12 Agustus 1978 Jenis kelamin : Laki-laki

Kewarganegaraan : Indonesia

A g a m a : Islam

Alamat tempat tinggal : Jl. Rambutan Rt. 11 Rw. V Kel. Malawili Distrik Aimas Kab. Sorong.

Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa sejak masih anak-anak dan tidak ada hubungan keluarga.

2. Bahwa pada tanggal 28 Nopember 2011 sekira pukul 21.25 Wit Saksi membawa penumpang ojek dari Aimas Unit I dan lewat di pangkalan ojek dekat Alun-Alun Aimas Kab. Sorong dan karena hujan Saksi singgah di depan pangkalan ojek (seberang jalan), selanjutnya Saksi melihat ada sepeda motor Tiger yang dikendarai Saksi-I (Onisimus Kirihio) bersama Saksi-II (Ratna Mabra) dan sepeda motor Jupiter yang dikendarai Terdakwa sedang parkir dan Saksi melihat mereka sedang ribut namun Saksi tidak tahu ribut apa, kemudian baik sepeda motor Tiger yang dikendarai Saksi-I maupun sepeda motor Jupiter yang dikendarai Terdakwa langsung pergi sementara Saksi dan penumpangnya seorang laki-laki tetap berteduh di seberang jalan depan pangkalan ojek dekat Alun-Alun Aimas Kab. Sorong.

3. Bahwa sekira pukul 22.00 Wit datang petugas Polisi dari Polres Sorong membawa Saksi menuju kantor Polres Sorong untuk diambil keterangan sehubungan dengan kejadian pemukulan yang dilakukan oleh Terdakwa terhadap Saksi-I padahal Saksi tidak mengetahui kejadian tersebut karena ketika Saksi berteduh bersama penumpangnya di depan pangkalan ojek dekat Alun-Alun, Saksi hanya melihat dari kejauhan dan saat Saksi hendak mendekat, mereka langsung pergi meneruskan perjalanan masing-masing dan saat itu kondisi sedang hujan.

4. Bahwa Saksi hanya mengetahui pada saat di Polres Sorong akibat dari pemukulan yang dilakukan Terdakwa, Saksi mengalami berdarah di sekitar mulut.

Atas keterangan saksi tersebut, Terdakwa membenarkan seluruhnya.

Menimbang : Bahwa dalam sidang Terdakwa menerangkan sebagai berikut :

(8)

1704/Sorong sampai sekarang menjabat sebagai Tabung Kab. Sorong dengan pangkat terakhir Praka NRP. 31020841460882.

2. Bahwa pada tanggal 28 Nopember 2011 sekira pukul 21.30 Wit, Terdakwa dari Jl. Nangka mengendarai sepeda motor Jupiter Z menuju komplek depan Polres dengan tujuan memantau wilayah karena kebetulan diperbantukan di Tim Intel Kodim 1704/Sorong, selanjutnya Terdakwa berhenti di Pos Lantas dekat Alun-Alun Aimas, karena cuaca lagi hujan Terdakwa naik sepeda motor akan menuju ke Jl. Cempedak dan saat menyebrang ada sepeda motor Honda Tiger dari arah kota Sorong menuju arah KM 24 dalam kecepatan tinggi, jarak Terdakwa menyeberang dengan sepeda motor Tiger tersebut sekira 25 meter dan karena kaget sepeda motor Tiger tersebut mengerem dan sambil memaki.

3. Bahwa selanjutnya Terdakwa jalan terus menuju pangkalan ojek dan sepeda motor Tiger tersebut mengikutinya, saat berhenti di pangkalan ojek Saksi-I (Onisimus Kirihio) menghampiri Terdakwa kemudian Terdakwa meminta maaf atas kejadian tersebut akan tetapi Saksi-I tetap marah dan memaki dengan kata-kata “Anjing, goblok kamu” Terdakwa tetap meminta maaf, selanjutnya Saksi-I turun dari sepeda motor dan langsung mendorong Terdakwa hamper jatuh, kemudian Terdakwa mendekati sambil minta maaf akan tetapi Saksi-I akan memukul Terdakwa dan karena reflek Terdakwa memukul Saksi- dan jatuh, kemudian Terdakwa akan menolong Saksi-I tiba-tiba dari arah belakang Saksi-II (Ratna Mabra) memukul dengan menggunakan helm sebanyak dua kali kena di bagian kepala Terdakwa, selanjutnya Terdakwa akan menyelesaikan kejadian tersebut namun Saksi-I dan Saksi-II langsung pergi naik sepeda motor menuju arah KM 24 dan Terdakwa pulang ke rumah orang tuanya di Jl. Cempedak.

4. Bahwa Terdakwa memukul Saksi-I sebanyak satu kali dengan tangan mengepal mengenai bagian wajah, yang melihat kejadian saat itu adalah Saksi-II dan anaknya, selanjutnya ada juga orang yang melerai namun Terdakwa tidak kenal orangnya karena keadaan gelap dan Saksi-I saat dipukul tidak melakukan perlawanan tetapi dari arah belakang Saksi-II memukul Terdakwa dua kali menggunakan helm mengenai kepala sehingga mengakibatkan kepala Terdakwa bagian atas benjol dan terasa pusing, selanjutnya Terdakwa tidak mengetahui akibat pemukulan yang dilakukannya terhadap Saksi-I.

Menimbang : Bahwa barang bukti yang diajukan oleh Oditur Militer kepada Majelis Hakim berupa :

Surat-Surat :

1. 1 (satu) lembar Visum Et Repertum Nomor : 370/2916/2011 tanggal 5 Desember 2011 An. Saksi-I.

2. 1 (satu) lembar Surat Keterangan Opname Nomor : 441-6/2941/2011 tanggal 9 Desember 2011.

3. 2 (dua) lembar foto korban.

(9)

dengan lainnya, maka diperoleh fakta-fakta hukum sebagai berikut :

1. Bahwa benar, sejak tahun 2002 Terdakwa masuk dinas Militer TNI AD melalui pendidikan Secata di Rindam XVII/Cenderawasih Ifargunung Sentani, setelah lulus dilantik dengan pangkat Prada, selanjutnya ditempatkan di Yonif 752/VYS Sorong sampai dengan tahun 2006, kemudian dipindahkan ke Yonif 754/ENK sampai dengan tahun 2009, lalu dipindahkan ke Kodim 1704/Sorong sampai sekarang menjabat sebagai Tabung Kab. Sorong dengan pangkat terakhir Praka NRP. 31020841460882.

2. Bahwa benar, pada tanggal 28 Nopember 2011 sekira pukul 21.30 Wit, Terdakwa dari Jl. Nangka mengendarai sepeda motor Jupiter Z menuju komplek depan Polres dengan tujuan memantau wilayah karena kebetulan diperbantukan di Tim Intel Kodim 1704/Sorong, selanjutnya Terdakwa berhenti di Pos Lantas dekat Alun-Alun Aimas, ada sepeda motor Honda Tiger dari arah kota Sorong yang dikendarai oleh Saksi I (Sdr. Onisimus Kirihio) yang berboncengan dengan Saksi II (Sdri.Ratna Mabra/istrinya) dan dua orang anaknya menuju arah KM 24 dalam kecepatan tinggi dan jarak Terdakwa menyeberang dengan sepeda motor Tiger tersebut sekira 25 meter dan karena memotong di depan maka Saksi I mengerem dan hampir jatuh karena hampir menabrak sepeda motor Terdakwa. Setelah itu Terdakwa jalan terus dan berhenti di pangkalan ojek kemudian Saksi I dan Saksi II menghampiri Terdakwa dan karena masih kesal akhirnya Saksi I turun dari sepeda motornya dan menegur Terdakwa karena membuatnya hampir celaka lalu Terdakwa minta maaf namun tidak dihiraukan oleh Saksi-I karena masih kesal.

3. Bahwa benar, selanjutnya Saksi I mendorong Terdakwa dengan tangan kanan dan tiba-tiba Terdakwa memukul Saksi I kena wajah sampai terjatuh dan pada saat Saksi I akan dipukul lagi oleh Terdakwa, Saksi II memukul Terdakwa menggunakan helm kena di bagian kepala dua kali, selanjutnya Saksi I dan Saksi II melanjutkan perjalanan menuju KM 24 dan karena melihat hidung Saksi I terus mengeluarkan darah maka Saksi I dan Saksi II pergi

melapor ke Polres Sorong, kemudian pada tanggal 29 Nopember 2011 sekira pukul 17.00 Wit Saksi I dan

keluarga serta Kasat Reskrim Polres Sorong An. AKP Alex Bleskadit melaporkan kejadian penganiayaan tersebut ke Denpom XVII/1 Sorong.

4. Bahwa benar, Terdakwa memukul Saksi I sebanyak satu kali dengan tangan kanan mengepal mengenai hidung, saat itu ada yang melihat yaitu Saksi II dan dua orang anak mereka serta tiga orang tukang ojek yang sedang mangkal di pangkalan ojek, saat Saksi I dipukul oleh Terdakwa tidak ada yang melerai hanya setelah Saksi I sudah dipukul dan jatuh baru datang Saksi III (Tulisni) mendekat dan melerai.

(10)

trauma benda tumpul sesuai Visum Et Repertum Nomor : 370/2916/2011 tanggal 5 Desember 2011 An. Saksi I yang dibuat dan ditanda tangani oleh dr. Adjie Andhika, dokter pada Rumah Sakit Umum Daerah Sele Be Solu Kota Sorong.

Menimbang : Bahwa lebih dahulu Majelis Hakim akan menanggapi beberapa hal yang dikemukakan oleh Oditur Militer dalam tuntutannya dengan mengemukakan pendapat sebagai berikut :

Bahwa Majelis Hakim pada prinsipnya sependapat dengan tuntutan Oditur Militer dalam hal pembuktian unsur dakwaannya, dan akan menguraikan sendiri dalam putusan ini namun demikian mengenai pidana yang di mohonkan dalam tuntutannya, Majelis Hakim akan mempertimbangkannya sendiri sebagaimana dalam putusan ini.

Menimbang : Mengenai permohonan keringanan hukuman yang diajukan oleh Terdakwa secara lisan, Majelis akan mempertimbangkan sendiri dalam hal - hal yang memberatkan dan meringankan.

Menimbang : Bahwa Oditur Militer dalam dakwaan Tunggalnya mengandung unsur- unsur sebagai berikut :

Bahwa oleh karena di dalam undang-undang tidak ditemukan pengertian penganiayaan untuk itu Majelis Hakim akan mengambil pengertian penganiayaan menurut Yurisprudensi.

Menurut Yurisprudensi, yang diartikan dengan penganiayaan, adalah suatu perbuatan yang disengaja sehingga menimbulkan perasaan tidak enak (penderitaan), rasa sakit atau luka.

Dengan demikian unsur-unsurnya adalah :

Unsur Kesatu : “ Barang siapa ” Unsur Kedua : “ Dengan sengaja ”

Unsur Ketiga : “ Menimbulkan rasa sakit atau luka pada orang lain ”

Menimbang : Bahwa mengenai Dakwaan tersebut Majelis Hakim mengemukakan pendapatnya sebagai berikut :

Unsur Kesatu : “ Barang siapa ”

Yang dimaksud dengan “Barang siapa” yaitu setiap orang atau warga Negara RI yang tunduk kepada UU dan hukum Negara RI termasuk diri Terdakwa.

Bahwa berdasarkan fakta-fakta yang diperoleh di persidangan dan keterangan para Saksi dibawah sumpah, keterangan Terdakwa dan dengan adanya alat bukti lain dapat diungkapkan hal-hal sebagai berikut :

(11)

menjabat sebagai Tabung Kab. Sorong dengan pangkat terakhir Praka NRP. 31020841460882.

2. Bahwa benar sebagai anggota TNI Terdakwa tunduk kepada aturan dan undang-undang yang berlaku di Negara Republik Indonesia.

3. Bahwa benar hingga saat ini belum ada suatu ketentuan perundang-undangan yang menghendaki lain tentang status kewarganegaraan Terdakwa sebagai warga negara Indonesia sehingga terhadap diri Terdakwa tetap diberlakukan seluruh peraturan yang berlaku di Negara Republik Indonesia termasuk didalamnya KUHP.

Berdasarkan uraian fakta tersebut di atas Majelis Hakim berpendapat Unsur Kesatu “Barang siapa“ telah terpenuhi.

Unsur Kedua : “ Dengan sengaja “

Bahwa yang dimaksud “Dengan sengaja atau kesengajaan” menurut Memory van Toelichting (MvT) adalah menghendaki dan menginsyafi terjadinya suatu tindakan beserta akibatnya. Artinya seseorang yang melakukan suatu tindakan dengan sengaaja harus menginsyafi tindakannya tersebut beserta akibatnya.

Bahwa unsur dengan sengaja dapat diartikan pula adanya maksud Terdakwa untuk melakukan tindakan yang dilarang yang dalam hal ini termasuk diantaranya adalah berupa tindakan menganiaya atau menimbulkan rasa sakit pada orang lain.

Bahwa berdasarkan fakta-fakta yang diperoleh di persidangan dan keterangan para Saksi dibawah sumpah, keterangan Terdakwa dan dengan adanya alat bukti lain dapat diungkapkan hal-hal sebagai berikut :

1. Bahwa benar, pada tanggal 28 Nopember 2011 sekira pukul 21.30 Wit, Terdakwa dari Jl. Nangka mengendarai sepeda motor Jupiter Z menuju komplek depan Polres dengan tujuan memantau wilayah karena kebetulan diperbantukan di Tim Intel Kodim 1704/Sorong, selanjutnya Terdakwa berhenti di Pos Lantas dekat Alun-Alun Aimas, ada sepeda motor Honda Tiger dari arah kota Sorong yang dikendarai oleh Saksi I (Sdr. Onisimus Kirihio) yang berboncengan dengan Saksi II (Sdri.Ratna Mabra/istrinya) dan dua orang anaknya menuju arah KM 24 dalam kecepatan tinggi dan jarak Terdakwa menyeberang dengan sepeda motor Tiger tersebut sekira 25 meter dan karena memotong di depan maka Saksi I mengerem dan hampir jatuh karena hampir menabrak sepeda motor Terdakwa. Setelah itu Terdakwa jalan terus dan berhenti di pangkalan ojek kemudian Saksi I dan Saksi II menghampiri Terdakwa dan karena masih kesal akhirnya Saksi I turun dari sepeda motornya dan menegur Terdakwa karena membuatnya hampir celaka.

(12)

akan dipukul lagi oleh Terdakwa, Saksi II memukul Terdakwa menggunakan helm kena di bagian kepala dua kali, selanjutnya Saksi I dan Saksi II melanjutkan perjalanan menuju KM 24 dan karena melihat hidung Saksi I terus mengeluarkan darah maka Saksi I dan Saksi II pergi

melapor ke Polres Sorong, kemudian pada tanggal 29 Nopember 2011 sekira pukul 17.00 Wit Saksi I dan

keluarga serta Kasat Reskrim Polres Sorong An. AKP Alex Bleskadit melaporkan kejadian penganiayaan tersebut ke Denpom XVII/1 Sorong.

Berdasarkan uraian fakta tersebut di atas Majelis Hakim berpendapat Unsur Kedua “ Dengan sengaja “ telah terpenuhi.

Unsur Ketiga : “ Menimbulkan rasa sakit atau luka pada orang lain ”

Bahwa menimbulkan rasa sakit atau luka pada orang lain kepada orang lain itu merupakan tujuan atau kehendak dari sipelaku (Terdakwa), kehendak atau tujuan ini harus disimpulkan dari sifat perbuatannya yang dapat menimbulkan rasa sakit atau perasaan tidak enak kepada orang lain.

Menimbulkan sakit atau luka pada orang lain akibat yang dilakukan sipelaku (Terdakwa) dengan bermacam-macam cara, antara lain; memukul, menendang, menampar, menusuk Dll.

Bahwa berdasarkan fakta-fakta yang diperoleh di persidangan dan keterangan para Saksi dibawah sumpah, keterangan Terdakwa dan dengan adanya alat bukti lain dapat diungkapkan hal-hal sebagai berikut :

1. Bahwa benar, selanjutnya Saksi I mendorong Terdakwa dengan tangan kanan dan tiba-tiba Terdakwa memukul Saksi I kena wajah sampai terjatuh dan pada saat Saksi I akan dipukul lagi oleh Terdakwa, Saksi II memukul Terdakwa menggunakan helm kena di bagian kepala dua kali, selanjutnya Saksi I dan Saksi II melanjutkan perjalanan menuju KM 24 dan karena melihat hidung Saksi I terus mengeluarkan darah maka Saksi I dan Saksi II pergi

melapor ke Polres Sorong, kemudian pada tanggal 29 Nopember 2011 sekira pukul 17.00 Wit Saksi I dan

keluarga serta Kasat Reskrim Polres Sorong An. AKP Alex Bleskadit melaporkan kejadian penganiayaan tersebut ke Denpom XVII/1 Sorong.

2. Bahwa benar, akibat dari penganiayaan tersebut Saksi I mengalami bengkak pada hidung sebelah kiri, bengkak pada bibir atas kiri dan luka lecet pada bibir atas kiri serta keluar darah dari hidung dan luka-luka tersebut disebabkan oleh trauma benda tumpul sesuai Visum Et Repertum Nomor : 370/2916/2011 tanggal 5 Desember 2011 An. Saksi I yang dibuat dan ditanda tangani oleh dr. Adjie Andhika, dokter pada Rumah Sakit Umum Daerah Sele Be Solu Kota Sorong.

(13)

Menimbang : Bahwa berdasarkan hal-hal yang diuraikan di atas yang merupakan fakta-fakta yang diperoleh di persidangan, Majelis Hakim berpendapat terdapat cukup bukti yang sah dan meyakinkan bahwa Terdakwa bersalah melakukan tindak pidana:

“Penganiayaan”

Sebagaimana diatur dan diancam dalam : Pasal 351 Ayat (1) KUHP.

Menimbang : Bahwa sebelum sampai pada pertimbangan terakhir dalam mengadili perkara ini, Majelis Hakim ingin menilai sifat hakekat dan akibat dari perbuatan Terdakwa serta hal-hal lain yang mempengaruhi sebagai berikut :

1. Bahwa Terdakwa melakukan tindak pidana ini karena tidak dapat mengendalikan emosinya dalam menyelesaikan suatu masalah.

2. Bahwa hakikat Terdakwa melakukan perbuatan ini kurangnya kesadaran hukum dalam diri Terdakwa dan perbuatan Terdakwa bertentangan dengan norma-norma yang berlaku di lingkungan masyarakat.

3. Bahwa benar, akibat dari perbuatan Terdakwa tersebut Saksi I mengalami bengkak pada hidung sebelah kiri, bengkak pada bibir atas kiri dan luka lecet pada bibir atas kiri serta keluar darah dari hidung.

Menimbang : Bahwa tujuan Majelis tidaklah semata-mata hanya menghukum orang-orang yang bersalah melakukan tindak pidana, tetapi juga mempunyai tujuan untuk mendidik agar yang bersangkutan dapat insaf dan kembali pada jalan yang benar menjadi warga Negara dan Prajurit yang baik sesuai falsafah Pancasila dan Sapta Marga. Oleh karena itu sebelum Majelis Hakim menjatuhkan Hukuman atas diri Terdakwa dalam perkara ini perlu lebih dulu memperhatikan hal-hal yang dapat meringankan dan yang memberatkan pidananya yaitu :

Hal-hal yang meringankan :

1. Terdakwa berterus terang dalam persidangan sehingga memperlancar jalannya persidangan.

2. Terdakwa mengaku bersalah dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi.

3. Terdakwa masih muda dan belum pernah dihukum.

Hal-hal yang memberatkan :

1. Perbuatan Terdakwa bertentangan dengan Sapta Marga ke -5 Sumpah Prajurit ke-2 dan delapan Wajib TNI ke-1, 2, 6 dan 7.

2. Hingga saat sidang dilaksanakan Terdakwa belum meminta maaf kepada korban (Saksi-I).

(14)

Menimbang : Bahwa setelah meneliti dan mempertimbangkan hal-hal tersebut di atas, maka Majelis Hakim berpendapat bahwa hukuman sebagaimana yang tercantum pada putusan ini adalah adil dan seimbang dengan kesalahan Terdakwa.

Menimbang : Bahwa oleh karena Terdakwa harus dihukum maka ia harus dibebani untuk membayar biaya perkara.

Menimbang : Bahwa terdakwa berada dalam tahan dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan.

Menimbang : Bahwa barang-barang bukti dalam perkara ini berupa:

Surat-Surat :

1. 1 (satu) lembar Visum Et Repertum Nomor : 370/2916/2011 tanggal 5 Desember 2011 An. Saksi-I.

2. 1 (satu) lembar Surat Keterangan Opname Nomor : 441-6/2941/2011 tanggal 9 Desember 2011.

3. 2 (dua) lembar foto korban.

Bahwa oleh karena barang bukti berupa surat ini berkaitan langsung dengan tindak pidana yang dilakukan oleh Terdakwa dan tidak sulit dalam penyimpanannya, maka perlu ditentukan statusnya yaitu tetap dilekatkan dalam berkas perkara yang bersangkutan.

Mengingat : 1. Pasal 351 Ayat (1) KUHP dan Peraturan perundang-undangan lain yang bersangkutan dengan perkara ini.

2. Pasal 190 Ayat (1) dan Ayat (2) UU Nomor 31 Tahun 1997, serta ketentuan perundang undangan lain yang bersangkutan.

M E N G A D I L I

1. Menyatakan Terdakwa tersebut diatas yaitu : MULYONO, Praka NRP 31020841460882, terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana :

“Penganiayaan”

2. Memidana Terdakwa oleh karena itu dengan :

Pidana : Penjara selama 6 (enam) bulan.

Menetapkan selama waktu Terdakwa berada dalam tahanan dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan.

3. Menetapkan barang bukti berupa :

Surat-Surat :

1. 1 (satu) lembar Visum Et Repertum Nomor : 370/2916/2011 tanggal 5 Desember 2011 An. Saksi-I.

(15)

3. 2 (dua) lembar foto korban.

Tetap dilekatkan dalam berkas perkara

4. Membebankan biaya perkara kepada Terdakwa sebesar Rp.10.000 (sepuluh ribu rupiah).

Demikianlah diputuskan pada hari Jumat tanggal 23 Nopember 2012 dalam musyawarah Majelis Hakim oleh BAMBANG INDRAWAN, S.H LETKOL CHK NRP 548944 sebagai Hakim Ketua, serta ASEP RIDWAN HASYIM, S.H MAYOR LAUT (KH) NRP 12360/P dan WING EKO JOEDHA HARIJANTO, S.H MAYOR SUS NRP 524432 masing-masing sebagai Hakim Anggota I dan sebagai Hakim Anggota II yang diucapkan pada hari dan tanggal yang sama oleh Hakim Ketua dalam sidang yang terbuka untuk umum dengan dihadiri oleh para Hakim Anggota tersebut di atas, Oditur militer TAVIP H MARSONO,S.H. MAYOR SUS NRP.520861 Panitera MUHAMMAD SALEH SH. KAPTEN CHK NRP 11010001540671, serta dihadapan umum dan tanpa hadirnya Terdakwa.

HAKIM KETUA

Cap/Ttd

BAMBANG INDRAWAN, SH LETKOL CHK NRP 548944

HAKIM ANGGOTA I HAKIM ANGGOTA II

Ttd Ttd

ASEP RIDWAN HASYIM, SH WING EKO JOEDHA H, SH MAYOR LAUT (KH) NRP 12360/P MAYOR SUS NRP 524423

PANITERA

Ttd

MUHAMMAD SALEH, SH KAPTEN CHK NRP 11010001540671

Salinan sesuai aslinya :

PANITERA

Referensi

Dokumen terkait

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI BERBASIS WEBSITE PADA PD MIE BERKAH PALEMBANG..

Selain getaran yang ditimbulkan oleh mesin jshit , operator jahit pada saat bekerja melakukan gerakan tangan berulang dan kuat sehingga akan meningkatkan kejadian CTS yang lebih

Orang-orang yang berakhlak mulia adalah orang yang mempunyai rasa tanggungjawab yang tinggi mengenai tingkah laku diri peribadinya sendiri dan masyarakat yang berhubungan

a) Pengisian form konsultasi (log book): Setiap melakukan kegiatan tatap muka/konsultasi dengan dosen pembimbing, setiap kelompok wajib mengisi form konsultasi (log book)

Terimakasih untuk seluruh dosen pembimbing yang telah memberikan penilaian, saran serta dukungan sehingga penulis merasa sangat terbantu di dalam proses penyelesaian skripsi ini.Dan

Jadi mengapa pelaku kegiatan wisata masal ini lebih cenderung untuk memilih destinsi yang sudah sering dikunjungi oleh banyak orang, karena dengan banyaknya

Nilai-nilai pendidikan Islam yang dapat ditemukan di dalam novel Rantau 1 Muara terbagi dalam 3 (tiga) kelompok besar, yaitu: nilai pendidikan aqidah, nilai

Penelitian ini bertujuan untuk : (1) Memberi gambaran tentang peta bisnis gedung perkantoran di Jakarta saat ini dan posisi bisnis tersebut dalam perekonomian Indonesia,