• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGADILAN MILITER III-19 JAYAPURA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENGADILAN MILITER III-19 JAYAPURA"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

J A Y A P U R A

PUTUSAN

Nomor :90-K/ PM.III-19/K/AD/V/2013

“DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA”

Pengadilan Militer III-19 Jayapura yang bersidang di Jayapura dalam memeriksa dan mengadili perkara pidana pada tingkat pertama telah menjatuhkan putusan sebagaimana tercantum di bawah ini dalam perkara Terdakwa :

Nama lengkap : Simon Numberi

Pangkat/NRP : Serda / 620320

J a b a t a n : Babinsa Ramil 1701-13/Lereh

K e s a t u a n : Kodim 1701/Jayapura

Tempat tgl.lahir : Serui, 31 Mei 1966

Jenis kelamin : Laki-laki

Kewarganegaraan : Indonesia

A g a m a : Kristen Protestan

Alamat tempat tinggal : APO Bukit Barisan, Rt.05, RW IV, Kel. Gurabesi

Distrik Jayapura Utara Kota Jayapura.

Terdakwa tidak ditahan.

PENGADILAN MILITER III-19 Jayapura, tersebut di atas.

Membaca : Berita acara Pemeriksaan dari Pomdam XVII/Cenderawasih

selaku Penyidik Nomor : BP-101/ A-88 /XII/2012 tanggal 17 Desember 2012.

Memperhatikan : 1. Surat Keputusan Penyerahan Perkara dari Pangdam XVII/Cenderawasih Selaku PAPERA Nomor : Kep/22/IV/2012 tanggal 16 April 2012..

2. Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : DAK/10/IV/2013 tanggal 22 April 2013.

3. Penetapan Hakim Nomor : Tap/86/PM.III-19/AD/V/2013

tanggal 2 Mei 2013.

4. Penetapan Hari sidang Nomor : Tap/86/PM.III-19/AD/V/2013

tanggal 2 Mei 2013.

5. Relaas penerimaan surat panggilan untuk menghadap

sidang kepada Terdakwa dan Para Saksi.

6. Surat surat lain yang berhubungan dengan perkara ini.

Mendengar : 1. Pembacaan Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor :

DAK/10/IV/2013 tanggal 22 April 2013, yang dibacakan di depan sidang yang dijadikan dasar pemeriksaan perkara ini.

2. Hal-hal yang diterangkan oleh Terdakwa dipersidangan serta keterangan-keterangan para Saksi di bawah sumpah.

(2)

Memperhatikan : 1. Tuntutan pidana (requisitoir) Oditur Militer yang dibacakan di persidangan dan diajukan kepada Pengadilan yang pada pokoknya menyatakan bahwa Terdakwa secara sah dan

menyakinkan bersalah telah melakukan tindak pidana : “Penganiayaan ringan “

Sebagaimana diatur dan diancam dengan pidana menurut pasal 352 Ayat (1)KUHP.

Dan oleh karenanya Oditur Militer memohon agar Terdakwa dijatuhi dengan :

Pidana Penjara selama : 3 ( tiga ) bulan .

Surat-surat :

a. 2 (dua) lembar Visum ET Repertum Nomor :Ver/20/IX/2012

tanggal 26 September 2012 (Sdr. Michael Hamokwarong) Saksi-I.

b. 2 (dua) lembar surat peryataan penyelesaian masalah keluargaantara Terdakwa dengan Saksi-I Sdr.(Michael Hamokwarong).

c. 1 (satu) lembar Kwitansi tanda bukti pembayaran biaya pengobatan untuk Sdr.(Michael Hamokwarong) Saksi-I dari Terdakwa.

Tetap dilekatkan dalam berkas perkara.

Barang-barang : Nihil

Mewajibkan kepada Terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar Rp. 15.000,- (lima belas ribu rupiah).

2. Permohonan yang diajukan oleh Terdakwa di persidangan

yang pada pokoknya menyatakan bahwa ia sangat menyesal akan kesalahannya dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya lagi dan perkara ini telah di selesaikan secara kekeluargaan sehingga oleh karenanya Terdakwa memohon kepada Majelis Hakim agar menjatuhkan hukuman yang seringan-ringannya kepada Terdakwa.

Menimbang : Bahwa menurut Surat Dakwaan tersebut diatas, Terdakwa pada

pokoknya didakwa telah melakukan tindak pidana sebagai berikut:

BahwaTerdakwa pada waktu-waktu dan di tempat-tempat seperti tersebut di bawah ini, yaitu pada tanggal sepuluh bulan September tahun dua ribu dua belas sekira pukul16.00 Wit atau waktu-waktu lain, setidak-tidaknya pada suatu waktu dalam bulan September tahun dua ribu dua belas, bertempat di Dermaga pelabuhan kapal laut Jayapura atau tempat-tempat lain,

(3)

setidak-tidaknya pada suatu tempat yang termasuk daerah hukum Pengadilan Militer III-19 Jayapura, telah melakukan tindak pidana :Penganiayaan yang tidak menimbulkan penyakit atau halangan untuk menjalankan pekerjaan jabatan atau pencarian “

Dengan cara-cara sebagai berikut :

1. Bahwa Terdakwa masuk menjadi anggota TNI AD

padatahun 1988 melalui pendidikan Secata di Rindam XVII/Cenderawasih selama 6 (enam) bulan dan lulus dilantik dengan pangkat Prada, dilanjutkan dengan kecabangan Infanteri Dodiklatpur di Rindam XVII/Cenderawasih selama 3 (tiga) bulan, setelah selesai Terdakwa ditempatkan di Batalyon 752/VYS, pada tahun 1995 Terdakwa dipindahkan ke Kodim 1701/Jayapura. Pada tahun 2009 Terdakwa mengikuti Secaba reg Program Babinsa selama 3 (tiga) bulan dan setelah lulus dilantik dengan pangkat Serda dan kembali ditempatkan di Kodim 1701/Jayapura sampai dengan sekarang dengan pangkat terakhir Serda NRP 620320.

2. Bahwa pada tahun 2006 Terdakwa pernah melakukan

tindak pidana penganiayaan yang kasusnya sudah disidangkan di Pengadilan Militer III-19 Jayapura dengan putusan pidana penjara 2 (dua) bulan 20 (dua puluh) hari dan Terdakwa sudah melaksanakan pidananya di Rumah Tahanan Militer Waena.

3. Bahwa pada hari Senin tanggal 10 September 2012

sekitar pukul 16.00 Wit Terdakwa bersama anaknya yang bernama Sdri.Intan (12 tahun) dan Sdr.Kritoforus Imbiri (24 tahun) mengantar Sdri.Veneke Waromi (adik sepupunya) kepelabuhan laut Jayapura, karena Sdri.Venike Waromi akan pulang ke Kristoforus Imbiri langsung naik keatas kapal tanpa ada hambatan, sedangkan Terdakwa dicegah oleh Sdr. Michael Hammokwarong (Saksi-I) sambil memegang kerah baju Terdakwa dan didorong-dorong sambil berkata “Bapak tidak boleh naik, ini kapal saya” yang mengakibatkan baret dan papan nama PDH Terdakwa jatuh serta satu kancing baju PDH paling atas putus, setelah itu ada rekan Saksi melerai dan kemudian Terdakwa dipersilakan naik ke atas kapal.

4. Bahwa setelah Terdakwa diperbolehkan naik, Terdakwa

hanya sampai diujung tangga saja kemudian menyerahkan barang bawaan Sdri.Venika Waromi setelah itu Terdakwa turun kebawah dermaga mendekati Saksi-I sambil berkata kepada Saksi-I “ Hei,kamu tadi bilang apa? ” kemudian Saksi-I membalikkan badan dan Terdakwa langsung memukul Saksi-I sebanyak 1 (satu) kali menggunakan tangan kanan mengepal mengenai dagu Saksi-I dan mengakibatkan Saksi-I terjatuh,

(4)

setelah itu Saksi-I diamankan jauh dari Terdakwa, sedangkan Terdakwa diamankan oleh dua anggota Pom yang berpakaian preman, namun pada saat itu Saksi-I berlari kearah Terdakwa dengan maksud menendang Terdakwa tetapi tendangan Saksi-I ditangkis oleh Terdakwa lalu dengan secara spontan Terdakwa memukul lagi Saksi-I dengan menggunakan tangan kiri mengepal yang mengakibatkan Saksi-I terjatuh, setelah itu Terdakwa dikeroyok sekitar sebelas orang anggota Polisi KP3 laut yang berpakaian preman dan selanjutnya dibawa ke pos KP3 Laut Jayapura, kemudian diserahkan ke piket Garnisun Kodim 1701/Jayapura.

5. Bahwa Terdakwa melakukan penganiayaan terhadap

Saksi-I dengan cara memukul menggunakan tangan kanan dan kiri mengepal yang keduanya mengenai muka Saksi-I dan tidak menggunakan alat bantu saat Terdakwa melakukan pemukulan terhadap Saksi-I, Terdakwa tidak dalam keadaan dipengaruhi minuman keras.

6. Bahwa penyebab Terdakwa melakukan penganiayaan

terhadap Saksi-I karena Terdakwa tidak terima perlakuan dan tindakan Saksi-I yang mendorong-dorong Terdakwa yang mengakibatkan baret dan papan nama Terdakwa terjatuh serta satu kancing baju PDH paling atas putus, dan Terdakwa merasa sikap Saksi-I terkesan tidak menghargai Terdakwa yang saat itu memakai pakaian dinas lengkap.

7. Bahwa Terdakwa sangat menyesal telah melakukan

penganiayaan terhadap Saksi-I yang mana Terdakwa baru mengetahui Saksi-I masih ada hubungan keluarga (sepupu) kemudian Terdakwa menyelesaikan perbuatan penganiayaan secara kekeluargaan dan Terdakwa telah memberi biaya pengobatan kepada Saksi-I sebesar Rp.2.000.000,-(dua juta rupiah) dan satu buah piring adat sebagai tanda permohonan luka tersebut tidak menghalangi Saksi-I untuk melaksanakan tugas dan pekerjaan sehari-hari.

Berpendapat, bahwa perbuatan-perbuatan Terdakwa tersebut telah memenuhi unsur-unsur tindak pidana sebagaimana dirumuskan dan diancam dengan pidana yang tercantum dalam pasal : 352 ayat (1) KUHP.

Menimbang : Bahwa atas dakwaan tersebut Terdakwa menerangkan bahwa ia

benar-benar mengerti atas Surat Dakwaan yang didakwakan kepadanya.

(5)

Menimbang : Bahwa atas dakwaan tersebut Terdakwa mengakui telah melakukan tindak pidana yang didakwakan kepadanya dan membenarkan semua dakwaan yang didakwakan kepadanya, Terdakwa tidak mengajukan eksepsi.

Menimbang : Bahwa di sidang Terdakwa tidak didampingi Penasihat Hukum

dan menyatakan akan menghadapi sendiri.

Menimbang : Bahwa para Saksi yang tidak hadir dipersidangan namun telah

memberikan keterangannya dibawah sumpah dalam Berita Acara Pemeriksaan dan yang bersangkutan telah dipanggil secara sah namun tidak hadir dipersidangan karena telah pindah alamat, sesuai Pasal 155 Undang-undang Nomor. 31 tahun 1997 maka keterangan para Saksi dalam Berita Acara Pemeriksaan tersebut dibacakan oleh Oditur Militer yang pada pokoknya menerangkan sebagai berikut

Keterangan Saksi yang dibacakan dalam persidangan pada pokoknya sebagai berikut :

1. Bahwa sebelumnya Saksi tidak kenal dengan Terdakwa,

Saksi kenal dengan Terdakwa saat kejadian penganiayaan yang dilakukan oleh Terdakwa pada saat Saksi dan Terdakwa diamankan oleh pihak Polsek KPPP laut Jayapura.

2. Bahwa pada hari Senin tanggal 10 September 2012

sekira pukul 10.00 Wit KM Gunung Dempo masuk di Pelabuhan Jayapura dan Sekira pukul 15.00 Wit dimulai proses embargasi (penumpang naik ke atas kapal) sampai dengan pukul 16.50 Wit KM Gunung Dempo membunyikan stom sebanyak 3 (tiga) kali

pakaian dinas PDH memaksa masuk ke dalam kapal laut dengan alasan akan mengantar keponakannya, kemudian Saksi dan petugas yang ada di sekitar tangga kapal sudah memperingatkan Terdakwa bahwa kapal sudah membunyikan stom sebanyak 3 (tiga) kali yang berarti kapal segera akan berangkat pengantar dan pengunjung tidak diperkenankan naik, saat itu Saksi juga menyarankan agar Terdakwa menaruh barang-barang milik keponakannya diatas tangga kapal nantinya dipersilahkan keponakannya mengambil lagi, namun Terdakwa tetap memaksa naik ke atas kapal sambil berkata” Kamu tidak kenal saya, tidak tahu saya siapa?” karena situasi memanas akhirnya Saksi mempersilakan Terdakwa naik ke atas kapal.

(6)

4. Bahwa kurang lebih lima menit Terdakwa selesai mengantar keponakannya dan turun dari atas kapal, saat itu posisi Saksi membelakangi tangga kapal sambil memeriksa tiket penumpang yang akan naik kapal dan menghalangi agar orang yang tidak memiliki tiket tidak naik keatas kapal pada saat Terdakwa berada di belakang Saksi, Terdakwa langsung memukul Saksi sebanyak 2 (dua) kali mengenai bagian kepala belakang Saksi sebelah kanan dengan menggunakan tangan kanan mengepal yang mengakibatkan Saksi terjatuh.

5. Bahwa kemudian Saksi ditolong oleh anggota Polisi KP3

laut Jayapura, selanjutnya Saksi dibawa menjauh dari kapal KM Gunung Dempo untuk menenangkan diri namun tiba-tiba ada orang yang Saksi tidak dikenal datang dan menendang lutut sebelah kanan Saksi sebanyak 1 (satu) kali lalu orang tersebut langsung pergi, sehingga Saksi tidak menerima perlakuan tersebut dan mengejar orang tersebut namun orang tersebut berlari mendekat Terdakwa sehingga Saksi mengurungkan niatnya untuk mengejar orang tersebut dan Saksi pergi melaporkan kejadian penganiayaan yang dilakukan oleh Terdakwa ke Pomdam XVII/Cenderawasih.

6. Bahwa pada saat Terdakwa melakukan penganiayaan

terhadap Saksi Terdakwa menggunakan pakaian dinas PDH lengkap dengan menggunakan baret hijau dan tidak dalam keadaan dipengaruhi minuman keras.

7. Bahwa selain memukul Saksi sebanyak 2 (dua) kali tidak

ada tindakan lain yang dilakukan oleh Terdakwa terhadap Saksi, sebelum pemukulan ini terjadi Saksi dan Terdakwa tidak pernah berselisih paham ataupun mempunyai masalah.

8. Bahwa akibat dari penganiayaan tersebut kepala

belakang sebelah kanan Saksi lebam, terasa sakit dan pusing.

9. Bahwa penganiayaan yang dilakukan oleh Terdakwa

pada tanggal 10 September 2012 terhadap Saksi sudah diselesaikan secara kekeluargaan pada tanggal 17 september 2012 di Makodim 1701/Jayapura, dengan disaksikan oleh Pasi Intel Kodim 1701/Jayapura dan keluarga Saksi, kemudian Terdakwa bersedia memberikan biaya pengobatan kepada Saksi sebesar Rp.2.000.000.,(dua juta rupiah) serta ditambah satu buah piring adat sebagai tanda permintaan maaf Terdakwa terhadap Saksi.

Atas keterangan yang dibacakan, Terdakwa membenarkan sebagian dan menyangkal sebagaian.

Adapun yang disangkal oleh Terdakwa sebagai berikut :

a. Saat itu tidak ada larangan untuk penumpang naik kapal (masih boleh naik).

(7)

c. Terdakwa memukul Korban bukan karena dendam tetapi karena kerah baju ditarik hingga kancing baju Terdakwa terlepas 2 (dua) biji dan baret jatuh.

Saksi-II : Nama lengkap : Yohanis Kurni; Pekerjaan : Pegawai PT Pelni;

Tempat tanggal lahir: Serui, 16 September 1975; Jenis kelamin : Laki-laki; Kewarganegaraan Indonesia;Agama : Kristen Protestan; Alamat tempat tinggal :Jl.Tanjung Ria II Base G, Jayapura Papua

Keterangan Saksi yang dibacakan dalam persidangan pada pokoknya sebagai berikut :

1. Bahwa Saksi tidak kenal dengan Terdakwa, Saksi

mengetahui nama orang yang melakukan penganiayaan terhadap Saksi-I (Sdr.Michael Hamokwarong) bernama Simon Numberi pada saat kejadian karena mendengar dari orang-orang di sekitar pelabuhan tempat kejadian penganiayaan tersebut. berarti kapal akan berangkat 30 (tiga puluh) menit lagi dan tangga darat sudah diangkat tersisa tangga kelas/tangga tengah.

3. Bahwa pada saat itu posisi Saksi di dermaga kurang

lebih 5 (lima) meter di samping tangga kelas 3 bersama dengan rekan-rekan yang lain, tidak lama Saksi melihat ada keributan dan Saksi merapat ke arah tangga kelas ternyata Saksi-I sedang bertengkar dengan Terdakwa, setelah itu Saksi-I dan Terdakwa dipisahkan oleh orang-orang yang berada di sekitar tangga kapal, kemudian Saksi dan teman-teman lainnya mengamankan Saksi-I ke tempat yang aman dan jauh dari kapal sedangkan Terdakwa diamankan oleh Polisi KP3 Laut, namun tiba-tiba Saksi melihat Saksi-I mengejar seseorang yang lari ke arah Terdakwa sehingga Saksi-I mengurungkan niatnya dan kembali kearah Saksi, dan Saksi bertanya mengapa mengejar orang tersebut, Saksi-I menyampaikan bahwa orang tersebut telah menendang kakinya sehingga Saksi-I mengejarnya, setelah itu Terdakwa dan Saksi-I dibawa ke Kantor KP3 Laut sedangkan Saksi kembali ke kantor.

4. Bahwa pada saat Terdakwa melakukan penganiayaan

terhadap Saksi-I Terdakwa mengunakan pakaian dinas PDH lengkap dengan mengunakan baret hijau dan tidak dalam keadaan dipengaruhi minuman keras.

5. Bahwa menurut pengakuan Saksi-I kepada Saksi,

Terdakwa melakukan pemukulan terhadap Saksi-I sebanyak 2 (dua) kali menggunakan tangan, namun saya tidak melihat secara langsung. pada saat kejadian Saksi melihat Saksi-I dan Terdakwa sudah dikerumuni orang dan dipisahkan oleh orang-orang yang berada di sekitar tangga kelas termasuk anggota polisi KP3 Laut Jayapura dan Terdakwa tidak pernah berselisih paham ataupun mempunyai permasalahan, hanya saja sebelum

(8)

kejadian penganiayaan tersebut Saksi-I melarang Terdakwa naik ke atas kapal karena tidak mempunyai tiket namun Terdakwa memaksa masuk sehingga keduanya sempat ribut dan akhirnya Terdakwa diijinkan masuk dan naik ke atas kapal KM Gunung Dempo.

6. Bahwa akibat dari penganiayaan tersebut kepala

belakang sebelah kanan Saksi-I lebam.

Atas keterangan Saksi yang dibacakan, Terdakwa membenarkan seluruhnya.

Saksi-III : Nama lengkap : Rano; Pekerjaan : Karyawan EMKL PT Anugrah

Semesta Gemilang; Tempat tanggal lahir : Barru,10 Nopember 1983; Jenis kelamin : Laki-laki; Kewarganegaraan : Indonesia; Agama : Islam; Alamat tempat tinggal : Jl. Hamadi Angkatan Laut Jayapura, Papua

Keterangan Saksi yang dibacakan dalam persidangan pada pokoknya sebagai berikut :

1. Bahwa Saksi tidak kenal dengan Terdakwa, Saksi

mengetahui nama orang yang melakukan penganiayaan terhadap Sdr.Michael Hamokwarong (Saksi-I) bernama Simon Numberi pada saat kejadian karena Saksi mendengar dari orang-orang di sekitar pelabuhan tempat kejadian penganiayaan tersebut naumun tidak ada hubungan famili atau keluarga.

2. Bahwa pada tanggal 10 september 2012 sekira pukul

06.00 Wit KM Gunung Dempo masuk dipelabuhan kapal laut Jayapura, sekira pukul 15.00 Wit dimulai proses embarkasi (penumpang naik ke atas kapal), sekira pukul 16.50 Wit KM Gunung Dempo membunyikan Stom sebanyak 2 (dua) kali yang berarti kapal akan berangkat 30 (tiga puluh) menit lagi dan tangga darat sudah diangkat dan tersisa tangga kelas/tangga tengah.

3. Bahwa pada saat itu Saksi naik ke atas Kapal untuk

mengurus barang yang akan dikirim ke Jakarta, oleh perusahan tempat Saksi bekerja, Setelah selesai Saksi turun dari kapal, pada saat turun dari tangga Saksi melihat Saksi-I sedang ribut dengan satu orang anggota TNI AD yang kemudian Saksi mengetahui bernama Serda Simon Numberi (Terdakwa) melihat hal tersebut Saksi bergegas menuju tempat keributan dan

memegang Saksi-I bersama dengan Sdr.Karim dan

menenangkan Saksi agar tidak menimbulkan keributan yang lebih buruk, setelah itu Saksi membawa Saksi-I sedikit jauh dari kapal agar tidak mengganggu penumpang yang akan naik ke atas kapal, setelah berada di tempat aman Saksi bertanya “ ada masalah apa sebenarnya” dan Saksi-I menyampaikan ” telah

dipukul oleh Terdakwa” setelah itu Saksi pergi meninggalkan

(9)

4. Bahwa pada saat Terdakwa melakukan penganiayaan terhadap Saksi-I Terdakwa menggunakan pakaian dinas PDH lengkap dengan menggunakan baret hijau dan saat Terdakwa melakukan penganiayaan terhadap Saksi-I Terdakwa tidak dalam keadaan dipengaruhi minuman keras.

5. Bahwa Saksi tidak mengetahui berapa kali Saksi-I

dipukul oleh Terdakwa karena setelah mengamankan Saksi-I, Saksi langsung meninggalkan Saksi-I untuk mencari minum, Saksi hanya mengetahui karena saat itu Saksi bertanya kepada Saksi-I .

6. Bahwa menurut pengakuan Saksi-I kepada Saksi

Terdakwa hanya melakukan penganiayaan terhadap Saksi I dan tidak ada tindakan lain yang dilakukan oleh Terdakwa terhadap Saksi-I dan antara Saksi-I dan Terdakwa tidak pernah berselisih paham ataupun mempunyai permasalahan, hanya saja sebelum kejadian penganiayaan tersebut Saksi-I melarang Terdakwa naik ke atas kapal karena tidak mempunyai tiket namun Terdakwa memaksa masuk sehingga keduanya ribut namun akhirnya Terdakwa diijinkan masuk dan naik keatas kapal KM Gunung Dempo untuk mengantar saudaranya.

Atas keterangan Saksi yang dibacakan, Terdakwa membenarkan seluruhnya.

Menimbang : Bahwa dipersidangan Terdakwa memberikan keterangan yang

pada pokoknya sebagai berikut :

1. Bahwa Terdakwa masuk menjadi anggota TNI-AD

melalui pendidikan Secata di Rindam XVII/Cenderawasih selama 6 (enam) bulan, dan lulus dilantik dengan pangkat Prada, lalu Terdakwa mengikuti kecabangan infanteri di Dodiklatpur di Rindam XVII/Cenderawasih selama 3 (tiga) bulan, setelah lulus Terdakwa ditempatkan di Batalyon 752/VYS, kemudian pada tahun 1995 Terdakwa dipindahkan ke Kodim 1701/Jayapura. Pada tahun 2009 Terdakwa mengikuti Secabaregter Program Babinsa selama 3 (tiga) bulan dan setelah lulus dilantik dengan pangkat serda kembali ditempatkan di kodim 1701/Jayapura sampai dengan sekarang masih berdinas aktif dengan pangkat terakhir Serda NRP 620320.

2. Bahwa selama menjadi anggota TNI AD Terdakwa

pernah melaksanakan penugasan diantaranya tugas Operasi Pamrahwan pada tahun 1989-1990 di Ilaga Bioga namun sampai saat ini Terdakwa belum pernah menerima tanda jasa dari Negara dan pada tahun 2006 Terdakwa pernah melakukan tindak pidana penganiayaan yang kasusnya sudah disidangkan di Pengadilan Militer III-19 Jayapura dengan putusan pidana penjara 2 (dua) bulan 20 (dua puluh) hari dan Terdakwa sudah melaksanakan hukuman di Rumah Tahanan Militer Waena.

(10)

3. Bahwa Terdakwa sudah kenal Saksi-I secara sepintas, hanya kenal muka dan tahu bahwa Saksi-I bekerja di Pelabuhan laut Jayapura, setelah kejadian penganiayaan Terdakwa baru tahu jika Saksi-I masih ada ikatan keluarga dengan Terdakwa yaitu Saksi-I merupakan sepupu Terdakwa.

4. Bahwa pada hari senin tanggal 10 September 2012

sekitar pukul 16.00 Wit Terdakwa bersama anaknya yang bernama Sdri.Intan (12 tahun) dan Sdr.Kritoforus Imbiri (24 tahun) mengantar Sdri.Veneke Waromi (adik sepupunya) ke pelabuhan laut Jayapura, karena Sdri.Venike Waromi akan pulang ke Sorong dengan mengunakan kapal laut KM Gunung Dempo.

5. Bahwa pada saat Terdakwa sampai di pelabuhan, kapal

sudah membunyikan stom 3 (tiga) kali yang berarti kapal akan segera berangkat pada saat sampai di tangga kapal (tangga tengah/tangga deck 4) Sdri. Veneke Waromi, Sdri. Intan dan Sdr. Kristoforus Imbiri langsung naik ke atas kapal tanpa ada hambatan, sedangkan Terdakwa dicegah oleh Saksi-I sambil memegang kerah baju Terdakwa dan didorong-dorong sambil berkata “ Bapak tidak boleh naik, ini kapal saya ” yang mengakibatkan baret dan papan nama PDH Terdakwa jatuh serta kancing baju PDH paling atas putus 2 (dua) biji, setelah itu ada rekan Saksi-I melerai dan kemudian Terdakwa dipersilakan naik ke atas kapal dan Terdakwa hanya sampai diujung tangga saja kemudian menyerahkan barang bawaan Sdri. Venika Waromi .

6. Bahwa setelah itu Terdakwa turun ke bawah dermaga

mendekati Saksi-I sambil berkata kepada Saksi-I “ Hei, kamu tadi bilang apa?” kemudian Saksi-I membalikan badan dan mengambil posisi seperti orang yang siap untuk berkelahi, melihat hal tersebut Terdakwa langsung memukul Saksi-I 1 (satu) kali menggunakan tangan kanan mengepal mengenai bagian dagu Saksi-I dan mengakibatkan Saksi-I terjatuh, setelah itu Saksi-I diamankan jauh dari Terdakwa, sedangkan Terdakwa diamankan oleh dua anggota Pom yang berpakaian preman, pada saat itu Saksi-I berlari ke arah Terdakwa dengan maksud menendang Terdakwa namun tendangan Saksi-I ditangkis oleh Terdakwa dengan secara spontan Terdakwa memukul lagi Saksi-I dengan mengunakan tangan kiri mengepal dan mengenai bagian dagu yang mengakibatkan Saksi-I terjatuh. Setelah itu Terdakwa dikeroyok sekitar sebelas orang anggota Polisi KP3 Laut yang berpakaian preman dan selanjutnya dibawa ke Pos KP3 Laut Jayapura, kemudian diserahkan ke piket Garnisun Kodim 1701/Jayapura.

7. Bahwa saat Terdakwa melakukan penganiayaan

(11)

8. Bahwa penyebab Terdakwa melakukan pemukulan terhadap Saksi-I karena Terdakwa tidak terima perlakuan dan tindakan Saksi-I memegang kerah baju dan mendorong-dorong Terdakwa yang mengakibatkan baret dan papan nama Terdakwa terjatuh serta kancing baju PDH paling atas putus 2 (dua) biji, dan Terdakwa merasa sikap Saksi-I terkesan tidak menghargai Terdakwa yang mana saat itu Terdakwa memakai pakaian dinas lengkap.

9. Bahwa Terdakwa tidak tahu akibat pemukulan yang

dialami oleh Saksi-I, karena setelah kejadian, Terdakwa tidak bertemu dengan Saksi-I, baru seminggu kemudian Terdakwa bertemu dengan Saksi-I pada saat penyelesaian masalah tersebut secara kekeluargaan dan Terdakwa sangat menyesal telah melakukan penganiayaan terhadap Saksi-I yang mana Terdakwa mengetahui Saksi-I masih ada hubungan keluarga

(sepupu) kemudian Terdakwa menyelesaikan secara

kekeluargaan/adat dan Saksi-I tidak menuntut secara hukum yang berlaku serta Terdakwa telah memberi biaya pengobatan kepada Saksi-I sebesar Rp.2.000.000,- (dua juta rupiah) dan satu buah piring adat sebagai tanda permohonan maaf Terdakwa kepada keluarga Saksi-I.

Menimbang : Bahwa barang bukti yang diajukan oleh Oditur Militer

dipersidangan berupa :

Surat-surat :

a. 2 (dua) lembar Visum ET Repertum Nomor :Ver/20/IX/2012

tanggal 26 September 2012 (Sdr. Michael Hamokwarong) Saksi-I.

b. 2 (dua) lembar surat peryataan penyelesaian masalah keluargaantara Terdakwa dengan Saksi-I Sdr.(Michael Hamokwarong).

c. 1 (satu) lembar Kwitansi tanda bukti pembayaran biaya pengobatan untuk Sdr.(Michael Hamokwarong) Saksi-I dariTerdakwa.

Telah diperlihatkan dan dibacakan kepada Terdakwa sebagai barang bukti tindak pidana dalam perkara ini, ternyata berhubungan dan bersesuaian dengan bukti-bukti lain, maka oleh karena dapat memperkuat pembuktian atas perbuatan perbuatan yang didakwakan.

Menimbang : Bahwa berdasarkan keterangan para Saksi di bawah sumpah,

keterangan Terdakwa, hal-hal yang diperiksa dari barang bukti, kemudian setelah menghubungkan satu dengan yang lainnya maka Majelis Hakim memperoleh fakta hukum yang meliputi perbuatan Terdakwa yang pada pokoknya sebagai berikut :

(12)

1. Bahwa benar, Terdakwa masuk menjadi anggota TNI AD pada tahun 1988 melalui pendidikan Secata di Rindam XVII/Cenderawasih selama 6 (enam) bulan dan lulus dilantik dengan pangkat Prada, dilanjutkan dengan kecabangan Infanteri Dodiklatpur di Rindam XVII/Cenderawasih selama 3 (tiga) bulan, setelah selesai Terdakwa ditempatkan di Batalyon 752/VYS, pada tahun 1995 Terdakwa dipindahkan ke Kodim 1701/Jayapura. pada tahun 2009 Terdakwa mengikuti Secaba reg Program Babinsa selama 3 (tiga) bulan dan setelah lulus dilantik dengan pangkat Serda dan kembali ditempatkan di Kodim 1701/Jayapura sampai dengan sekarang masih berdinas aktif dengan pangkat terakhir Serda NRP 620320.

2. Bahwa benar, pada tahun 2006 Terdakwa pernah

melakukan tindak pidana penganiayaan yang kasusnya sudah disidangkan di Pengadilan Militer III-19 Jayapura dengan putusan pidana penjara 2 (dua) bulan 20 (dua puluh) hari dan Terdakwa sudah melaksanakan pidananya di Staltuntibmil Pomdam XVII/Cenderawasih.

3. Bahwa benar, pada hari Senin tanggal 10 September

2012 sekitar pukul 16.00 Wit Terdakwa bersama anaknya yang bernama Sdri.Intan (12 tahun) dan Sdr.Kritoforus Imbiri (24 tahun) mengantar Sdri.Veneke Waromi (adik sepupunya) kepelabuhan laut Jayapura, karena Sdri.Venike Waromi akan pulang kesorong dengan menggunakan kapal laut KM Gunung Dempo, pada saat Terdakwa sampai di pelabuhan, kapal sudah membunyikan stom 3 (tiga ) kali yang berarti kapal akan segera berangkat.

4. Bahwa benar, pada saat sampai di tangga kapal (tangga

tengah/tangga deck 4) Sdri Veneke Waromi, Sdri Intan dan Sdr Kristoforus Imbiri langsung naik keatas kapal tanpa ada hambatan, sedangkan Terdakwa dicegah oleh Sdr. Michael Hammokwarong (Saksi-I) sambil memegang kerah baju Terdakwa dan didorong-dorong ambil berkata “Bapak tidak boleh naik, ini kapal saya” yang mengakibatkan baret dan papan nama PDH Terdakwa jatuh serta kancing baju PDH paling atas putus 2 (dua) biji, setelah itu ada rekan Saksi melerai dan kemudian Terdakwa dipersilakan naik ke atas kapal.

5. Bahwa benar, setelah Terdakwa diperbolehkan naik,

(13)

6. Bahwa benar, pada saat itu pula Saksi-I berlari kearah Terdakwa dengan maksud menendang Terdakwa tetapi tendangan Saksi-I ditangkis oleh Terdakwa lalu dengan secara spontan Terdakwa memukul lagi Saksi-I dengan menggunakan tangan kiri mengepal mengenai bagian dagu yang mengakibatkan Saksi-I terjatuh, setelah itu Terdakwa dikeroyok sekitar sebelas orang anggota Polisi KP3 laut yang berpakaian preman dan selanjutnya dibawa ke pos KP3 Laut Jayapura, kemudian diserahkan kepiket Garnisun Kodim 1701/Jayapura.

7. Bahwa benar, Terdakwa melakukan penganiayaan

terhadap Saksi-I dengan cara memukul menggunakan tangan kanan dan kiri mengepal yang keduanya mengenai bagian dagu Saksi-I dan tidak menggunakan alat bantu saat Terdakwa melakukan pemukulan terhadap Saksi-I, Terdakwa tidak dalam keadaan dipengaruhi minuman keras.

8. Bahwa benar, penyebab Terdakwa melakukan

penganiayaan terhadap Saksi-I karena Terdakwa tidak terima perlakuan dan tindakan Saksi-I memegang kerah baju dan mendorong-dorong Terdakwa yang mengakibatkan baret dan papan nama Terdakwa terjatuh serta kancing baju PDH paling atas putus 2 (dua) biji, dan Terdakwa merasa sikap Saksi-I terkesan tidak menghargai Terdakwa yang saat itu memakai pakaian dinas lengkap.

9. Bahwa benar, Terdakwa sangat menyesal telah

melakukan penganiayaan terhadap Saksi-I yang mana Terdakwa baru mengetahui Saksi-I masih ada hubungan keluarga (sepupu) kemudian Terdakwa menyelesaikan perbuatan penganiayaan secara kekeluargaan dan Terdakwa telah memberi biaya pengobatan kepada Saksi-I sebesar Rp.2.000.000,- (dua juta rupiah) dan satu buah piring adat sebagai tanda permohonan maaf Terdakwa kepada keluarga Saksi-I dan Saksi-! dan keluarganya telah memaafkan Terdakwa.

10. Bahwa benar, akibat dari pemukulan yang dilakukan oleh

Terdakwa tersebut Saksi-I mengalami luka memar pada bagian kepala sebelah kanan dengan diameter lima kali lima centimeter sesuai Visum Et Repertum Nomor : Ver/20/IX/2012 tanggal 26 September 2012 yang di tanda tangani oleh Dokter Lettu Ckm Johannes K.H Marpaung, Dokter pada Rumah Sakit Marthen Indey Jayapura yang mana luka tersebut tidak menimbulkan penyakit dan tidak menghalangi Saksi-I untuk melaksanakan tugas dan pekerjaan sehari-hari.

Menimbang : Bahwa lebih dahulu Majelis Hakim akan menanggapi beberapa

hal yang dikemukakan oleh Oditur Militer dalam tuntutannya dengan mengemukakan pendapat sebagai berikut :

(14)

Bahwa Majelis Hakim pada dasarnya sependapat dengan tuntutan Oditur Militer sepanjang mengenai pembuktian unsure-unsur tindak pidana yang didakwakan namun mengenai lamanya pidana yang dimohonkan Oditur Militer dalam tuntutannya Majelis Hakim akan mempertimbangkan sendiri sebagaimana dalam putusan ini.

Menimbang : Bahwa tindak pidana yang didakwakan oleh Oditur Militer dalam

dakwaan yang disusun secara tunggal mengandung unsur-unsur sebagai berikut : Bahwa didalam Undang-undang tidak ditemukan pengertian “Penganiayaan“ untuk itu Majelis Hakim mengambil pengertian penganiayaan menurut yurisprudensi, hingga tindak pidana tersebut mengandung unsure-unsur sebagai berikut :

1. Unsur kesatu : “Barang siapa”

2. Unsur kedua : “Dengan sengaja menimbulkan rasa sakit atau luka pada orang lain”

3. Unsur ketiga : “Yang tidak menimbulkan penyakit atau halangan untuk menjalankan pekerjaan atau jabatan atau pencaharian”

Menimbang : Bahwa mengenai dakwaan Oditur Militer tersebut Majelis Hakim

mengemukakan pendapatnya sebagai berikut :

Unsur Kesatu : ““Barang siapa”

Yang dimaksud Barang siapa Berdasarkan pasal 2

sampai dengan 5, pasal 7 dan pasal 8 KUHP adalah setiap orang tunduk dan dapat dipertanggung jawabkan sebagai subyek hukum pidana di Indonesia maupun bertanggung jawab atas perbuatannya secara hukum.

- Subyek hukum tersebut adalah meliputi semua warga

Negara Indonesia termasuk yang berstatus TNI, dalam hal subyeknya adalah seorang prajurit TNI maka pada waktu melakukan tindak pidana tersebut harus masih berstatus TNI aktif.

Menimbang : Berdasarkan keterangan Terdakwa yang diperkuat dengan

keterangan para saksi dibawah sumpah serta alat bukti lain berupa petunjuk yang terungkap dipersidangan maka diperoleh fakta-fakta sebagai berikut :

1. Bahwa benar, Terdakwa masuk menjadi anggota TNI AD

pada tahun 1988 melalui pendidikan Secata di Rindam XVII/Cenderawasih selama 6 (enam) bulan dan lulus dilantik dengan pangkat Prada, dilanjutkan dengan kecabangan Infanteri Dodiklatpur di Rindam XVII/Cenderawasih selama 3 (tiga) bulan, setelah selesai Terdakwa ditempatkan di Batalyon 752/VYS,

pada tahun 1995 Terdakwa dipindahkan ke Kodim

(15)

2. Bahwa benar, Terdakwa merupakn subyek hukum yang sehat jasmani dan rohani serta mampu bertanggung jawab atas perbuatannya.

3. Bahwa benar, dipersidangan Terdakwa dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepadanya dengan jawaban yang lancar dalam bahasa Indonesia yang mudah dimengerti dan dipersidangan pada diri Terdakwa tidak diketemukan fakta-fakta yang menunjukkan Terdakwa terganggu jiwanya maupun terganggu karena suatu penyakit.

3. Bahwa benar dipersidangan setelah ditanyakan

identitasnya adalah sesuai dengan identitas Terdakwa

sebagaimana tercantum dalam dakwaan Oditur Militer yaitu Serda Simon Numberi NRP 620320.

Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur kesatu “ Barang siapa telah terpenuhi.

2. Unsur kedua : “Dengan sengaja menimbulkan rasa sakit

atau luka pada orang lain ”

Bahwa yang dimaksud dengan sengaja menurut Memori Van Toelichting adalah menghendaki dan menginsyafi terjadinya suatu tindakan beserta akibat yang timbul dari perbuatan tersebut.

Unsur sengaja disini dapat ditemukan dengan adanya maksud Terdakwa melakukan tindakan melakukan pemukulan terhadap Saksi Korban.

Menimbulkan rasa sakit atau luka pada orang lain itu merupakan tujuan atau kehendak dari si pelaku/Terdakwa, kehendak atau tujuan itu harus disimpulkan dari sifat perbuatan yaitu perbuatan yang dapat menimbulkan rasa sakit atau perasaan tidak enak kepada orang lain/dari orang lain.

Menimbang : Berdasarkan keterangan Terdakwa yang diperkuat dengan

keterangan para Saksi dibawah sumpah serta alat bukti lain berupa petunjuk yang terungkap dipersidangan maka diperoleh fakta-fakta sebagai berikut :

1. Bahwa benar, pada hari Senin tanggal 10 September

2012 sekitar pukul 16.00 Wit Terdakwa bersama anaknya yang bernama Sdri.Intan (12 tahun) dan Sdr.Kritoforus Imbiri (24 tahun) mengantar Sdri.Veneke Waromi (adik sepupunya) kepelabuhan laut Jayapura, karena Sdri.Venike Waromi akan pulang ke Sorong dengan menggunakan kapal laut KM Gunung Dempo, pada saat Terdakwa sampai di pelabuhan, kapal sudah membunyikan stom 3 (tiga ) kali yang berarti kapal akan segera berangkat.

(16)

2. Bahwa benar, pada saat sampai di tangga kapal (tangga tengah/tangga deck 4) Sdri Veneke Waromi, Sdri Intan dan Sdr Kristoforus Imbiri langsung naik keatas kapal tanpa ada hambatan, sedangkan Terdakwa dicegah oleh Sdr. Michael Hammokwarong (Saksi-I) sambil memegang kerah baju Terdakwa dan didorong-dorong ambil berkata “Bapak tidak boleh naik, ini kapal saya” yang mengakibatkan baret dan papan nama PDH Terdakwa jatuh serta kancing baju PDH paling atas putus 2 (dua) biji, setelah itu ada rekan Saksi-I melerai dan kemudian Terdakwa dipersilakan naik keatas kapal.

3. Bahwa benar setelah kembali dari atas kapal. Saat Terdakwa turun dari tangga kapal, emosi Terdakwa muncul karena merasa harga dirinya diremehkan sebagai seorang prajurit, kancing baju dan baret nya terjatuh saat di cegah oleh Sdr. Michael Hammokwarong (Saksi-I).

4.. Bahwa benar, setelah Terdakwa diperbolehkan naik,

Terdakwa hanya sampai diujung tangga saja kemudian menyerahkan barang bawaan Sdri.Venika Waromi setelah itu Terdakwa turun kebawah dermaga mendekati Saksi-I sambil berkata kepada Saksi-I “ Hei,kamu tadi bilang apa? ” kemudian Saksi-I membalikkan badan dan Terdakwa langsung memukul Saksi-I sebanyak 1 (satu) kali menggunakan tangan kanan mengepal mengenai kepala bagian belakang Saksi-I dan mengakibatkan Saksi-I terjatuh, setelah itu Saksi-I diamankan jauh dari Terdakwa, sedangkan Terdakwa diamankan oleh dua anggota Pom yang berpakaian preman.

Berdasarkan uraian fakta tersebut diatas Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur ke kedua “Dengan sengaja menimbulkan rasa sakit atau luka pada orang lain” telah terpenuhi.

unsur ketiga : “Yang tidak menimbulkan penyakit atau halangan untuk menjalankan pekerjaan atau jabatan atau pencaharian”

Bahwa akibat perbuatan pelaku tersebut pada orang lain yang menimbulkan rasa sakit, tidak menghalangi untuk menjalankan mencari nafkah/pencaharian

Menimbang : Bahwa berdasarkan keterangan para saksi di bawah sumpah,

keterangan Terdakwa serta alat bukti lain yang terungkap dipersidangan terungkap fakta-fakta sebagai berikut :

1. Bahwa benar, akibat dari pemukulan yang dilakukan oleh

(17)

Berdasarkan uraian fakta tersebut diatas Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur ke ketiga “Yang tidak menimbulkan penyakit atau halangan untuk menjalankan pekerjaan atau jabatan atau pencaharian” telah terpenuhi.

Menimbang : Bahwa berdasarkan hal-hal yang diterangkan diatas yang

merupakan fakta-fakta yang diperoleh dalam Persidangan, pengadilan berpendapat bahwa cukup bukti yang sah dan cukup menyakinkan bahwa Terdakwa bersalah telah melakukan tindak pidana : “Dengan sengaja menimbulkan rasa sakit atau luka pada orang lain yang tidak menimbulkan penyakit atau halangan untuk menjalankan pekerjaan atau jabatan atau pencaharian”

Sebagaimana diatur dan diancam menurut Pasal 352 Ayat (1) KUHP.

Menimbang : Sebelum sampai pada pertimbangan terakhir dalam mengadili

perkara, Pengadilan ingin menilai sifat, hakekat dan akibat dari perbuatan ini Terdakwa serta hal-hal yang mempengaruhi sebagai berikut :

1. Bahwa Terdakwa melakukan tindak pidana ini karena

Terdakwa tidak dapat mengendalikan emosinya .setelah kancing baju lepas , papan nama terlepas serta baret yang terdakwa pakai jatuh saat kerah baju Terdakwa ditarik dan didorong oleh saksi Michael Hamokwarong.

2. Bahwa hakikat Terdakwa melakukan perbuatan ini karena

Terdakwa merasa harga dirinya diremehkan sebagai seorang Prajurit, karena saat kejadian Terdakwa berpakaian dinas PDH serta kurangnya pemahaman Terdakwa terhadap aturan-aturan hukum dan tata tertib yang berlaku dalam lingkungan TNI.

3. Bahwa akibat perbuatan Terdakwa tersebut Korban

merasa kesakitan.

Menimbang : Bahwa tujuan Majelis Hakim tidaklah semata-mata hanya

memidana orang-orang yang bersalah melakukan tindak pidana tetapi juga mempunyai tujuan untuk mendidik agar yang bersangkutan dapat insyaf dan kembali ke jalan yang benar menjadi warganegara dan prajurit yang baik sesuai falsafah Pancasila dan Sapta Marga.

Menimbang : Bahwa sebelum Majelis Hakim menjatuhkan pidana atas diri

Terdakwa dalam perkara ini perlu terlebih dahulu memperhatikan hal-hal yang dapat meringankan dan memberatkan pidananya yaitu :

Hal-hal yang meringankan :

1. Terdakwa berterus terang dalam persidangan dan mengakui semua perbuatannya sehingga memperlancar jalannya sidang.

2. Terdakwa sangat menyesali semua perbuatannya dan berjanji tidak mengulangi lagi.

(18)

3. Terdakwa dan Korban sudah melakukan perdamaian secara kekeluargaan dan adat ,serta Terdakwa telah memberikan santunan sejumlah Rp.2.000.000 (dua juta rupiah) kepada Saksi-I

Hal-hal yang memberatkan :

1. Perbuatan Terdakwa merusak citra TNI dimata masyarakat pada umumnya khususnya nama baik Kesatuan Terdakwa.

2. Perbuatan Terdakwa bertentangan dengan 8 wajib TNI terutama point 5 dan point 6.

Menimbang : Bahwa setelah mengkaji pertimbangan unsur dakwaan serta sifat

dan hakekat serta hal-hal yang memberatkan dan meringankan pidananya tersebut diatas maka terhadap Tuntutan Pidana sebagai-mana disampaikan oleh Oditur Militer maka Majelis Hakim berpendapat pidana bersyarat adalah tepat dijatuhkan agar Terdakwa dapat merenungkan bahwa akibat dari tindakan tersebut merugikan orang lain dan diri sendiri dan Majelis hakim perlu memberi kesempatan bagi Terdakwa memperbaiki sikap dan pengendalian emosi dalam pergaulan di masyarakat.

Menimbang : Bahwa hakikat perkara ini adalah adanya emosi sesaat dan

spontanitas karena Terdakwa harga dirinya diremehkan saat memakai pakaian dinas PDH, serta antara korban dan Terdakwa sudah saling memaafkan dan diselesaikan secara kekeluargaan /adat ,sebagaimana pertimbangan tersebut diatas maka Majelis Hakim perlu memberikan syarat khusus bagi Terdakwa agar mematuhi putusan ini dengan memberikan waktu selama 6 bulan atau sebelum masa percobaan tersebut habis.

Menimbang : Bahwa setelah meneliti seluruh pertimbangkan tersebut di atas,

berpendapat bahwa pidana sebagaimana tercantum pada diktum ini adalah adil dan seimbang dengan kesalahan Terdakwa.

Menimbang : Bahwa oleh karena Terdakwa harus dipidana, maka ia harus

dibebani membayar biaya perkara.

Menimbang : Bahwa barang-barang bukti dalam perkara ini berupa :

Surat-surat :

a. 2 (dua) lembar Visum ET Repertum Nomor :Ver/20/IX/2012

tanggal 26 September 2012 (Sdr. Michael Hamokwarong) Saksi-I.

b. 2 (dua) lembar surat peryataan penyelesaian masalah keluargaantara Terdakwa dengan Saksi-I Sdr.(Michael Hamokwarong).

d. 1 (satu) lembar Kwitansi tanda bukti pembayaran biaya pengobatan untuk Sdr.(Michael Hamokwarong) Saksi-I dari Terdakwa.

(19)

Merupakan bukti berupa surat tentang adanya akibat tindak pidana yang dilakukan oleh Terdakwa maka perlu ditentukan statusnya yaitu untuk tetap dilekatkan dalam berkas perkara.

Mengingat : 1. Pasal 352 ayat (1) KUHP.

2. Pasal 14 a ayat (1) KUHP jo pasal 16 KUHPM.

3. Pasal 190 ayat (1) Undang-undang Nomor 31 tahun 1997

dan ketentuan perundang-undangan lain yang

bersangkutan.

M E N G A D I L I

1. Menyatakan Terdakwa tersebut di atas yaitu : SIMON NUMBERI, Serda NRP

620320 terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana : “Penganiayaan ringan”.

2. Memidana Terdakwa oleh karena itu dengan :

Pidana : Penjara selama 3 (tiga) bulan dengan masa percobaan 6

(enam) bulan.

Dengan perintah bahwa pidana tersebut tidak usah dijalani kecuali jika dikemudian hari ada Putusan Hakim yang menentukan lain disebabkan karena Terdakwa melakukan tindak pidana lagi ataupun pelanggaran Disiplin Prajurit sebagaimana yang tercantum dalam pasal 5 UU Nomor 26 tahun 1997 tentang Hukum Disiplin Prajurit TNI sebelum masa percobaan yang ditentukan tersebut di atas habis.

3. Menetapkan barang bukti berupa :

Surat-surat :

a. 2 (dua) lembar Visum ET Repertum Nomor :Ver/20/IX/2012 tanggal 26

September 2012 (Sdr. Michael Hamokwarong) Saksi-I.

b. 2 (dua) lembar surat peryataan penyelesaian masalah keluarga antara

Terdakwa dengan Saksi-I Sdr.(Michael Hamokwarong).

c. 1 (satu) lembar Kwitansi tanda bukti pembayaran biaya pengobatan

untuk Sdr.(Michael Hamokwarong) Saksi-I dari Terdakwa.

Tetap dilekatkan dalam berkas perkara.

4. Membebankan biaya perkara kepada Terdakwa sebesar Rp.15.000,- (lima

belas ribu rupiah).

(20)

Demikianlah diputuskan pada hari Jum’at tanggal 19 Juli 2013 dalam Musyawarah Majelis Hakim oleh BAMBANG INDRAWAN, S.H Letkol Chk NRP 548944 sebagai Hakim Ketua, serta WING EKO JOEDHA HARIJANTO, S.H Mayor Sus NRP 524432 dan AKHMAD JAELANIE, S.H Kapten Chk NRP 517644 masing-masing sebagai Hakim Anggota I dan sebagai Hakim Anggota II yang diucapkan pada hari dan tanggal yang sama oleh Hakim Ketua dalam sidang yang terbuka untuk umum dengan dihadiri oleh para Hakim Anggota tersebut di atas, Oditur Militer TAVIP HERU MARSONO, S.H Mayor Sus NRP 520861 dan Panitera ISKANDAR, S.H., M.H Lettu Chk NRP 21960346030574, serta dihadapan umum dan Terdakwa.

Hakim Ketua

Cap/ttd

BAMBANG INDRAWAN SH. LETKOL CHK NRP 548944

Hakim Anggota I Hakim Anggota II

Ttd Ttd

WING EKO JOEDHA HARIJANTO,SH AKHMAD JAILANIE,SH

MAYOR SUS NRP 524432 KAPTEN CHK NRP 517644

Panitera

Ttd

ISKANDAR, S.H., M.H

LETTU CHK NRP 21960346030574

Salinan sesuai dengan aslinya

Panitera

ISKANDAR, S.H., M.H

LETTU CHK NRP 21960346030574

Referensi

Dokumen terkait

Bila melihat dari hasil yang diputuskan oleh Pengadilan Negeri Bale bandung dan Mahkamah Agung terhadap keberatan yang diajukan oleh PT Adira Dinamika Finance Cabang Bandung

Sa matandang apartment sa Doroteo Jose, kumatok siya at nagtanong tungkol sa babaeng nagngangalang Misi Cruz na kumuha kay nobya niyang si Ligaya, ngunit isang lalaki ang nagbukas

Kategori isolasi yang dilakukan sesuai dengan patogenesis dancara penularan / penyebaran kuman terdiri dari isolasi ketat, isolasi kontak, isolasi saluran

Dari uji Chi Square didapatkan ada hubungan yang bermakna antara kejadian sepsis neonatorum dengan ketuban pecah dini (KPD), status paritas ibu yang tinggi,

Untuk itu, penulis tertarik untuk mengkaji pemikiran ar-Raisuni dalam bidang Ilmu Politik Islam, untuk kemudian dijadikan landasan dalam membangun Fikih Politik

Hadi Mustofa (NIM. model pendidikan islam suku samin di dusun karangpace desa klopoduwur kecamatan banjarejo kabupaten blora tahun 2014 Kata kunci: Model Pendidikan Islam, Suku

Penelitian ini merupakan upaya untuk mengetahui Pembentukan Mental Mahasiswa Dalam Kegiatan Kepramukaan Pada Racana Kusuma Dilaga-Woro Srikandhi

penghapusan aktiva produktif lebih besar daripada kredit yang diberikan sehingga.. Efisiensi