• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGADILAN MILITER III - 19 JAYAPURA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENGADILAN MILITER III - 19 JAYAPURA"

Copied!
52
0
0

Teks penuh

(1)

PUTUSAN

Nomor : 10 - K/PM III-19/AD/I/2013

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Militer III-19 Jayapura yang bersidang di Jayapura dalam memeriksa dan mengadili perkara pidana pada tingkat pertama telah menjatuhkan putusan sebagaimana tercantum di bawah ini dalam perkara Terdakwa :

Nama lengkap : IRFAN

Pangkat/NRP : Sertu/21050269970486 Jabatan : Ba Sub 1-2 Unit Intel Kesatuan : Kodim 1711/BVD Tempat tanggal lahir : Topongo, 10 April 1986 Jenis kelamin : Laki-laki

Kewarganegaraan : Indonesia

Agama : Islam

Alamat tempat tinggal : Asrama Kodim 1711/BVD Merauke, Papua

Terdakwa ditahan oleh :

1. Dandim 1711/BVD selaku Ankum selama 20 hari sejak tanggal 26 Nopember 2012 sampai dengan tanggal 15 Desember 2012 di Sel Subdenpom XVII/A Merauke berdasarkan Surat Keputusan Penahanan Sementara Nomor : Skep / 21 / XI / 2012 tanggal 26 Nopember 2012.

2. Kemudian diperpanjang sesuai :

Perpanjangan penahanan tingkat-1 selama 30 (tiga puluh) hari terhitung mulai tanggal 16 Desember 2012 sampai dengan tanggal 14 Januari 2013 di Sel Mapomdam XVII/Cenderawasih berdasarkan Surat Keputusan Perpanjangan Penahanan Nomor : Kep / 88 / XII / 2012 tanggal 14 Desember 2012 dari Danrem 174/ATW selaku Papera.

3. Hakim Ketua Pengadilan Militer III-19 Jayapura selama 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal 15 Januari 2013 sampai dengan tanggal 13 Pebruari 2013 berdasarkan Penetapan Nomor : Tap / 01 / PM.III-19 / AD / I / 2013 tanggal 14 januari 2013.

4. Kepala Pengadilan Militer III-19 Jayapura selama 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal 14 Pebruari 2013 sampai dengan tanggal 15 April 2013. Berdasarkan penetapan perpanjangan Penahan Nomor : TAP/01/PM.III-19/AD/II/2013 tanggal 13 Pebruari 2013.

PENGADILAN MILITER III - 19 JAYAPURAtersebut di atas :

Membaca : Berita Acara Pemeriksaan pendahuluan dari Pomdam XVII/Cenderawasih Nomor : BP-.105 / A – 92 / XII / 2012 tanggal 6 Desember 2012.

Memperhatikan : 1. Surat Keputusan Penyerahan Perkara dari Danrem 174/ATW

selaku Papera Nomor : Kep / 40 / XII / 2012 tanggal 20 Desember 2012.

(2)

2. Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : Sdak / 03 / I / 2013 tanggal 03 Januari 2013.

3. Penetapan Kepala Pengadilan Militer III-19 Jayapura Nomor :

Tap / 20 / PM.III-19 / AD / I / 2013 tanggal 15 Januari 2013 tentang Penunjukan Hakim.

4. Penetapan Hakim Ketua Pengadilan Militer III-19 Jayapura

Nomor : Tap / 20 / PM.III-19 / AD / I / 2013 tanggal 15 Januari 2013 tentang Hari Sidang.

5. Relaas Penerimaan surat panggilan untuk menghadap sidang kepada Terdakwa dan para Saksi.

6. Surat-surat lain yang berhubungan dengan perkara ini.

Mendengar : 1. Pembacaan Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : Sdak / 03 / I / 2013 tanggal 03 Januari 2013 di depan sidang yang dijadikan dasar pemeriksaan perkara ini.

2. Hal-hal yang diterangkan oleh Terdakwa di sidang serta keterangan-keterangan para saksi di bawah sumpah.

Memperhatikan : 1. Tuntutan pidana Oditur Militer yang diajukan kepada Majelis Hakim yang pada pokonya Oditur Militer berpendapat bahwa Terdakwa secara sah dan meyakinkan bersalah telah melakukan tindak pidana :

“Barang siapa dengan sengaja menghilangkan nyawa orang”

Sebagaimana dirumuskan dan diancam dengan pidana menurut: Pasal 338 KUHP

Dan oleh karenanya Oditur Militer memohon agar Terdakwa dijatuhi dengan :

Pidana Pokok : Penjara 15 (lima belas tahun) tahun.

Dikurangi selama Terdakwa berada dalam tahanan sementara.

Pidana Tambahan : Dipecat dari dinas Militer.

Barang bukti berupa :

a. Surat-surat :

1). 5 (lima) lembar Visum Et Repertum Mayat atas nama Federika Metelmeti Nomor : 440/1337/Ver/RSUD/XI/2012 tanggal 21 Nopember 2012 dari Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Bouven Digoel yang ditandatangani dr. Yuki T. NIP. 195808011986111001 dan dr. Gensya P. Damanik NRPTT. 26.0050247.

2). 5 (lima) lembar Berita Acara Pemeriksaan Laboratorium Kriminalistik Nomor Lab.: 3205/BSF/2012 tanggal 01 Desember 2012.

(3)

3). 4 (empat) lembar Berita Acara Pemeriksaan Laboratorium Kriminalistik Nomor Lab.: 3187/KBS/2012 tanggal 01 Desember 2012.

4). 1 (satu) lembar Foto Copy Surat Senjata Pistol No. : SIM JAT/31/I/2011.

Dilekatkan dalam dalam berkas perkara.

b. Barang-barang :

1) 1 (satu) pucuk senjata api Indek Terdakwa jenis Pistol FN 45 No. 1661979.

2) 1 (satu) buah magasen FN 45 Indek Terdakwa. 3) 30 (tiga puluh) butir munisi FN 45 Indek Terdakwa. 4) 1 (satu) butir munisi FN 45.

5) satu lembar KTA a.n. Terdakwa

6) satu lembar Surat Ijin Membawa Senjata Api Nomor : SIM JAT/31/I/2011 a.n. Terdakwa

Dikembalikan kepada Kesatuan Terdakwa (Kodim 1711/ BVD).

1) 2 (dua) butir proyektil munisi FN 45 Caliber 11 mm. 2) 1 (satu) buah kelongsong munisi FN 45.

Disita untuk dirusak sampai tidak dapat dipergunakan lagi.

1) 1 (satu) buah Jaket warna hitam milik korban. 2) 1 (satu) buah helm warna pink milik korban. 3) 1 (satu) potong celana panjang milik korban. 4) 1 (satu) potong kaos warna ungu milik korban. 5) 1 (satu) potong BH milik korban.

6) 1 (satu) buah celana dalam warna hitam milik korban. 7) 1 (satu) buah sandal milik korban.

8) 1 (satu) buah dompet warna coklat milik korban yang berisi :

- satu lembar uang kertas pecahan Rp. 50.000,- - satu lembar KTP An. Korban.

- satu lembar slip kosong pengiriman uang dar Bank Papua.

- satu lembar KTP An. Regina Dedemu.

9) 1 (satu) potong celana panjang warna hijau milik Terdakwa.

10) 1 (satu) potong celana pendek warna abu-abu motif kotak-kotak milik Terdakwa.

11) 1 (satu) potong kaos warna abu-abu bertuliskan Raimuna 2012 milik Terdakwa.

12) 1 (satu) potong celana dalam warna abu-abu milik Terdakwa.

13) 1 (satu) pasang sandal warna orange milik Terdakwa. 14) 1 (satu) buah dompet warna hitam milik Terdakwa

yang berisi :

- satu lembar KTP a.n. Terdakwa.

- satu lembar ATM BRI Merah Putih a.n. Terdakwa.

- satu lembar ATM BRI Card warna biru a.n. Terdakwa.

- satu lembar Surat Ijin Membawa Senjata Api Nomor : SIM JAT/31/I/2011 a.n. Terdakwa.

(4)

15) 1 (satu) buah Handphone Merk iT-Mobile.

16) 1 (satu) buah Handphone Merk Sony Erikson jenis Walkman

17) 1(satu) buah Canger Handphone Sony Erikson. Dikembalikan kepada yang paling berhak.

Mewajibkan kepada Terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar Rp. Rp. 15.000,- (lima belas ribu rupiah).

2. Pembelaan (Pledooi) Penasehat Hukum yang pada pokoknya menyatakan sependapat dengan pembuktian unsur-unsur delik sebagaimana dalam tuntutan Oditur Militer dan memohon kepada Majelis Hakim agar menjatuhkan pidana kepada Terdakwa yang seadil-adilnya.

3. Permohonan Terdakwa yang mengajukan Permintaan maaf kepada Keluarga Korban dan kepada TNI atas perbuatan Terdakwa serta memohon kepada Majelis Hakim agar dijatuhi hukuman yang seringan-ringannya karena Terdakwa adalah tulang punggung keluarga.

4. Oditur Militer tidak mengajukan Replik terhadap Pembelaan Penasehat hukum dan menyatakan tetap pada Tuntutan.

5. Penasehat Hukum tidak mengajukan Duplik dan menyatakan tetap pada Pembelaannya.

Menimbang : Bahwa menurut Surat Dakwaan tersebut diatas, Terdakwa pada pokoknya didakwa sebagai berikut :

Primer .

Bahwa Terdakwa pada waktu-waktu dan di tempat-tempat seperti tersebut di bawah ini, yaitu pada tanggal 21 Nopember 2012 sekira pukul 03.30 Wit, atau setidak-tidaknya pada suatu waktu dalam bulan Nopember tahun dua ribu dua belas, bertempat di jalan Trans Asiki Tanah Merah Kabupaten Bouven Digoel, Papua atau ditempat-tempat lain, setidak-tidaknya pada suatu tempat yang termasuk daerah hukum Pengadilan Militer III-19 Jayapura, telah melakukan tindak pidana :

“Barang si apa dengan sengaja men ghil angkan nyawa orang”

Dengan cara-cara sebagai berikut :

1. Bahwa Terdakwa masuk menjadi prajurit TNI AD pada tahun 2005 melalui Pendidikan Secaba PK XII di Rindam XVII/Cenderawasih selama 5 (lima) bulan dan lulus dilantik dengan pangkat Serda, dilanjutkan dengan pendidikan kecabangan Infanteri di Rindam XVII/Cenderawasih selama 5 (lima) bulan, setelah selesai ditempatkan di Rindam XVII/Cenderawasih dan pada tahun 2007 dipindahkan ke Kodim 1711/BVD sampai dengan saat terjadinya tindak pidana yang menjadi perkara sekarang ini, dengan pangkat terakhir Sertu NRP 21050269970486.

(5)

2. Bahwa pada saat melakukan tindak pidana ini, Terdakwa dinas di Intel Kodim 1711/BVD dengan dibekali senjata inventaris jenis Pistol FN 45 Nomor senjata 1661979 dengan surat ijin Nomor : SIM JAT/31/I/2011 dan bekal pokok munisi sebanyak 30 (tiga puluh) butir. Namun sejak tahun 2008, Terdakwa juga mempunyai 6 (enam) butir munisi FN 45 yang diambilnya tanpa ijin pada saat latihan.

3. Bahwa Terdakwa kenal dengan Sdri. Frederika Metelmeti (korban) pada bulan Agustus 2010 di rumah Sdr. Drs. Xaverius T. Songmen, MM. di kabupaten Bouven Digoel, saat Terdakwa diperintahkan oleh Dandim 1711/BVD atas nama Letkol Inf Eko Supriyanto untuk melakukan pengawalan terhadap Sdr. Drs. Xaverius T. Songmen, MM. yang sedang mencalonkan diri sebagai Bupati Kabupaten Bouven Digoel, dan korban adalah salah satu anggota tim suksesnya.

4. Bahwa pada bulan Oktober 2010 sampai dengan bulan Nopember 2011, Terdakwa melakukan pengawalan terhadap Sdr. Drs. Xaverius T. Songmen, MM. yang sering bepergian antara lain ke Merauke, Jayapura bahkan sampai ke Makassar, sehingga Terdakwa tidak pernah bertemu dengan korban, dan Terdakwa baru bertemu kembali dengan korban pada bulan Juni 2012.

5. Bahwa pada tanggal 08 Agustus 2012, Terdakwa pergi ke rumah Sdr. Vabianus Simpagi (Ketua LMA Kab. Bouven Digoel) untuk memonitor rapat rencana pergantian Sekda kabupaten Bouven Digoel, namun sebelum sampai di rumah Sdr. Vabianus Simpagi, Terdakwa melihat korban di depan rumahnya, sehingga Terdakwa singgah dan mengobrol dengan korban di depan rumah korban.

6. Bahwa saat mengobrol di depan rumah korban, Terdakwa diajak korban untuk mengobrol di dalam rumah korban, lalu Terdakwa dan korban masuk ke dalam rumah korban dan duduk di lantai ruang tamu rumah korban. Pada saat Terdakwa duduk berdua dengan korban, tiba-tiba korban duduk mendekat dan meraba paha Terdakwa, sehingga Terdakwa pun membalas meraba paha dan memeluk korban, selanjutnya korban mengajak Terdakwa untuk masuk ke dalam kamar.Sesampainya di dalam kamar, Terdakwa bersetubuh dengan korban sebanyak satu kali dan Terdakwa mengeluarkan spermanya di atas perut korban.Setelah selesai, Terdakwa menuju ke rumah Sdr. Vabianus Simpagi untuk memonitor rapat rencana pergantian Sekda kabupaten Bouven Digoel.

7. Bahwa pada tanggal 10 September 2012 sekira pukul 19 00 Wit, saat Terdakwa sedang makan di warung, bertemu dengan korban, lalu korban menyampaikan bahwa korban telah terlambat bulan dan minta Terdakwa untuk mencarikan obat Kina untuk menggugurkan kandungannya, lalu Terdakwa membeli satu papan obat Kina di apotek dan mengantarkannya ke rumah korban, tidak lama Terdakwa langsung pulang.

(6)

8. Bahwa pada tanggal 26 September 2012 sekira pukul 11.00 Wit, Terdakwa bertemu dengan korban di jalan, dan sekira pukul 16.00 Wit Terdakwa datang ke rumah korban, lalu korban minta dibelikan obat untuk menggugurkan kandungannya, karena Terdakwa tidak punya uang, Terdakwa minta uang kepada korban, dan pada saat korban masuk ke kamar mengambil uang, Terdakwa mengambil HP korban yang ada di atas meja, namun korban keburu melihat dan merebut HP-nya dari tangan Terdakwa. Sejak saat itu Terdakwa merasa bukan dirinya yang menghamili korban, karena sebelumnya Terdakwa mendapat informasi kalau korban juga dekat dengan anggota Satgas Kopassus.

9. Bahwapada tanggal 28 September 2012 sampai dengan tanggal 20 Oktober 2012, Terdakwa mendapat perintah dari Dandim 1711/BVD untuk mendampingi Kontingen Kwarcab Pramuka Kabupaten Bouven Digoel dalam rangka mengikuti Raimuna di Jayapura, dan selama di Jayapura, korban menelepon Terdakwa minta di carikan obat untuk menggugurkan kandungan.

10. Bahwa pada tanggal 22 Oktober 2012 sekira pukul 20.00 Wit, Terdakwa datang ke rumah korban untuk mengantarkan obat Kina pesanan korban, sesampai di dalam rumah korban, Terdakwa melihat HP korban sedang dicas di atas meja, lalu Terdakwa mengambilnya dan sempat membaca SMS dari Bang Andre (anggota Satgas Kopassus/Saksi I) yang bunyinya “Sayang, saya siap tunggu sampai mau jadi mama.” Setelah ditanyakan kepada korban maksud SMS tersebut, korban tidak menanggapinya, lalu Terdakwa berkata kepada korban bahwa Terdakwa tidak yakin kalau Terdakwa yang menghamili korban, dan korban hanya diam saja.

11. Bahwa pada tanggal 20 Nopember 2012 sekira pukul 09.00 Wit, Terdakwa pergi ke rumah Sdr. Carolus Ninggan (Mantan Kepala Kampung Persatuan Distrik Mandobo) dan mengatakan supayaSdr. Carolus Ninggan mencari istri, dan Terdakwa menyarankan supaya dengan ibu Pendeta (korban), namun Sdr. Carolus Ninggan menjawab bahwa korban sudah berpacaran dengan Intel Kopassus (Saksi I) yang sudah lama tinggal satu rumah.

12. Bahwa pada tanggal 21 Nopember 2012 sekira pukul 00.30 Wit, Terdakwa menerima SMS dari korban supaya Terdakwa datang ke rumah korban, lalu Terdakwa dengan membawa obat Kina datang ke rumah korban, namun sesampainya di rumah korban, korban tidak ada di rumah, sehingga Terdakwa terpaksa menunggu sampai korban datang sekira pukul 01.30 Wit, selanjutnya Terdakwa mendesak korban dengan pertanyaan korban dari mana, namun korban tidak mau menjawab, justru mengancam Terdakwa akan dilaporkan kepada Dandim 1711/BVD, sehingga Terdakwa diam, lalu menyerahkan obat Kina ke korban dan korban langsung masuk ke dapur untuk meminum obat Kina tersebut. Setelah korban meminum obat

(7)

Kina tersebut, Terdakwa disuruh menunggui korban tidur karena biasanya sehabis minum obat Kina, korban merasa pusing, sehingga Terdakwa menunggui korban sambil duduk dilantai bersandar tembok di ruang tamu.

13. Bahwa selanjutnya, sekira pukul 03.30 Wit korban bangun dan minta diantar keliling-keliling naik sepeda motor untuk menghilangkan rasa pusing korban, lalu Terdakwa berkeliling memboncengkan korban dengan menggunakan sepeda motor Suzuki Shogun 125 warna merah putih milik Sdr. Aco (Sdr. Sampena/Saksi III). Sesampainya di jalan Trans Asiki Tanah Merah Kabupaten Bouven Digoel, dekat pertigaan jalan Kali Mak, Terdakwa menghentikan dan turun dari sepeda motornya, lalu berulang kali menanyakan kembali korban dari mana sampai pulang larut malam, namun korban bersikeras tidak mau menjawab, malah mengancam kembali, Terdakwa akan dilaporkan kepada Dandim 1711/BVD, sehingga Terdakwa lalu mengambil senjata indeknya pistol FN 45 yang diselipkan di pinggang kanan untuk mengancam korban supaya mau menjawab pertanyaan Terdakwa tersebut, akan tetapi korban tidak takut malah menantang Terdakwa untuk menembaknya sambil mengancam kembali melaporkan Terdakwa ke Dandim 1711/BVD.

14. Bahwa mendengar jawaban korban tersebut, Terdakwa emosi lalu mengokang senjatanya dan menembak korban sebanyak satu kali ke arah tubuh korban bagian atas, seketika korban teriak-teriak minta tolong, sehingga Terdakwa menembakan kembali senjatanya ke bagian tubuh korban sebanyak satu kali, lalu korban jatuh tersungkur di aspal jalan dan diam. Tidak lama kemudian, Terdakwa melihat ada sepeda motor mendekat ke arahnya, sehingga Terdakwa berusaha sembunyi dengan menarik tubuh korban ke semak-semak, menjauh dari jalan, lalu sepeda motor tersebut berbalik menjauh. Karena pada saat menarik korban tersebut, tangan Terdakwa masih masuk di pelatuk pistol, maka pistol meletus kembali sebanyak satu kali, membuat sepeda motor tersebut kembali mendatangi ke arah korban. Karena Terdakwa panik dan untuk memastikan korban telah meninggal dunia, maka Terdakwa dengan menggunakan gagang pistol FN 45, memukul berulang kali ke wajah, kepala bagian belakang, sisi kanan dan sisi kiri kepala korban, lalu Terdakwa meninggalkan korban dengan menggunakan sepeda motornya.

15. Bahwa pada saat menembak korban, Terdakwa menggunakan munisi yang diambil dari sisa latihan pada tahun 2008 sejumlah 6 (enam) butir dan pada saat menembak korban yang kedua kalinya, Terdakwa sempat membuka celana panjang dan celana pendeknya, lalu celana pendeknya untuk membungkus dan menahan kelongsong peluru supaya tidak jatuh. Namun pada saat membuka celananya, Terdakwa mendengar ada munisinya yang jatuh sebanyak 3 (tiga) butir dan yang 3 (tiga) butir lainnya meletus pada saat Terdakwa menembak korban.

(8)

16. Bahwa Terdakwa kembali terlebih dahulu ke rumah Saksi III untuk mengembalikan sepeda motor kepada Saksi III, lalu Terdakwa melaksanakan apel pagi, dan setelah apel pagi Pasi Intel dipanggil Dandim 1711/BVD untuk mengadakan pengecekan di lokasi kejadian karena ada korban penembakan, lalu Pasi Intel dan beberapa anggotanya, termasuk Terdakwa, mengecek ke lokasi kejadian, namun jenazah korban telah dibawa ke RSUD Kab.Bouven Digoel, yang tinggal anggota Polres Bouven Digoel sedang melaksanakan olah TKP, lalu Terdakwa kembali ke kantor.

17. Bahwa pada hari Kamis tanggal 22 Nopember 2012 sekira pukul 08.00 Wit, senjata pistol anggota Intel Kodim 1711/BVD, termasuk senjata Terdakwa, dikumpulkan dan Terdakwa diperiksa sampai malam oleh Serka Sumarlianto (Saksi II) karena Terdakwa dicurigai sebagai pelakunya, sebab Terdakwa mempunyai hubungan dekat dengan korban.

18. Bahwa pada saat Terdakwa diperiksa oleh Saksi II, sekira pukul 19.30 Wit, Saksi II dipanggil oleh Dandim 1711/BVD, kesempatan itu Terdakwa pergunakan untuk melarikan diri dan bersembunyi dikomplek perumahan warga Papua yang belum dihuni sampai dengan hari Minggu tanggal 25 Nopember 2012.

19. Bahwa pada hari Minggu tanggal 25 Nopember 2012 sekira pukul 18.00 Wit, Terdakwa keluar dari persembunyian, menuju kios Sdr. Bakri di kampong Wet Distrik Mandobo Kabupaten Bouven Digoel untuk mandi dan makan, namun sekira pukul 21.30 Wit, Terdakwa ditangkap oleh Dandim 1711/BVD, Kasdim 1711/BVD, Pasi Intel dan beberapa anggota Intel Kodim 1711/BVD, lalu dibawa ke Subdenpom XVII/A Merauke untuk diproses hukum lebih lanjut.

20. Bahwa akibat perbuatan Terdakwa, korban meninggal dunia di tempat kejadian, sesuai dengan Visum Et Repertum Mayat atas nama Federika Metelmeti Nomor : 440/1337/Ver/ RSUD/XI/2012 tanggal 21 Nopember 2012 dari Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Bouven Digoel yang ditandatangani dr. Yuki T. NIP. 195808011986111001 dan dr. Gensya P. Damanik NRPTT. 26.0050247, yang menjelaskan terhadap jasad korban sebagai berikut :

a) Pemeriksaan Luar antara lain :

1) Dari lubang mulut dan lubang hidung sebelah kiri keluar darah dan lubang telinga kiri keluar darah. 2) Pada kepala sisi kiri, dua centimeter dari garis

pertengahan depan, terdapat luka terbuka berukuran dua kali satu sentimeter.

3) Pada kepala sisi kanan, dua centimeter dari garis pertengahan depan, terdapat luka terbuka berukuran dua kali satu sentimeter.

4) Pada dahi sisi kanan, enam sentimeter dari garis pertengahan depan, di atas sudut luar alis mata kanan, terdapat luka terbuka berukuran satu kali

(9)

satu sentimeter.

5) Pada pipi kiri, enam sentimeter dari garis pertengahan depan, dua sentimeter dari sudut luar mata kiri, terdapat luka robek ukuran tiga kali satu sentimeter.

6) Pada pipi kiri, dua sentimeter dari garis pertengahan depan, dua setengah sentimeter di atas sudut bibir, terdapat tiga buah memar berwarna kemerahan, masing-masing berukuran satu kali setengah sentimeter.

7) Pada bahu sebelah kanan ditemukan luka tembak masuk dengan jelaga dengan diameter satu kali satu sentimeter, dan luka tembak keluar dengan diameter dua kali dua sentimeter.

8) Teraba patah tulang bahu sebelah kanan dan patah di sudut tulang rahang bawah sebelah kiri.

b) Pemeriksaan Dalam (Bedah Jenazah) antara lain :

1) Selaput dinding peru tampak putih licin mengkilat. Otot dinding perut berwarna merah kecoklatan.Dalam rongga perut terdapat Rahim berisi janin dengan berat empat ratus gram, panjang badan dua puluh sentimeter.

2) Kelenjar gondok berwarna merah kecoklatan, terdapat robekan pada lobus kiri sepanjang satu sentimeter.

3) Pada kulit kepala belakang bagian dalam sisi kanan, sisi belakang dan sisi kiri, enam sentimeter dari garis pertengahan depan,terdapat resapan darah berukuran tiga kali dua sentimeter, dua kali satu sentimeter dan dua kali dua sentimeter. Tulang tengkorak, dua sentimeter dari garis pertengahan depan, terdapat retakan, dan pendarahan banyak. Selaput keras dan selaput lunak otak utuh.Otak besar tampak pelebaran pembuluh darah, dan batas antara daerah putih dan abu-abu kabur.Otak kecil ada pendarahan.Bilik otak berisi cairan bening.

c). Kesimpulan.

Pada pemeriksaan mayat seorang perempuan berusia antara tiga puluh sampai empat puluh, ditemukan luka lecet serta resapan darah pada kulit kepala pada sisi bagian belakang, sisi kanan dan sisi kiri akibat kekerasan tumpul.Sebab mati orang ini adalah kekerasan tumpul pada kepala bagian belakang, sisi kanan dan sisi kiri yang menyebabkan pendarahan di dalam kepala. Perkiraan saat kematian adalah antara empat hingga sepuluh jam sebelum pemeriksaan luar dilakukan (antara pukul 00.00 -06.00 Wit tanggal 21 Nopember 2012).

21. Bahwa pada saat Terdakwa menembak korban untuk yang kedua kalinya, Terdakwa membalut pistolnya dengan celana

(10)

pendek Terdakwa, dan pada saat menarik jazad korban, tangan kanan Terdakwa masih memegang senjatanya yang dibalut celana pendeknya, sehingga ada darah korban yang menempel di celana pendek Terdakwa. Hal ini sesuai dengan Berita Acara Pemeriksaan Laboratorium Kriminalistik Nomor Lab.: 3187/KBS/2012 tanggal 01 Desember 2012, yang memeriksa secara laboratoris terhadap darah yang ada di celana pendek Terdakwa yang digunakan untuk membalut senjata Terdakwa pada waktu menembak korban untuk kedua kalinya dan pada waktu menyeret jazad korban, yaitu darah dengan golongan “ B “ sesuai dengan golongan darah korban seperti tercantum dalam KTP korban, sedangkan golongan darah Terdakwa sesuai identitasnya adalah “ A. “

22. Bahwa dari hasil pemeriksaan secara laboratoris terhadap jenis proyektil yang ada di jazad korban adalah proyektil yang digunakan bagi senjata pistol berkaliber 45, yaitu FN 45, sesuai dengan Berita Acara Pemeriksaan Laboratorium Kriminalistik Nomor Lab.: 3205/BSF/2012 tanggal 01 Desember 2012.

Subsidair

Bahwa Terdakwa pada waktu-waktu dan di tempat-tempat seperti tersebut di bawah ini, yaitu tanggal 21 Nopember 2012 sekira pukul 03.30 Wit, atau setidak-tidaknya pada suatu waktu dalam bulan Nopember tahun dua ribu dua belas, bertempat di jalan Trans Asiki Tanah Merah Kabupaten Bouven Digoel, Papua atau ditempat-tempat lain, setidak-tidaknya pada suatu tempat yang termasuk daerah hukum Pengadilan Militer III-19 Jayapura, telah melakukan tindak pidana :

“Pengani ayaan yang menga ki batkan ma ti ”

Dengan cara-cara sebagai berikut :

1. Bahwa Terdakwa masuk menjadi prajurit TNI AD pada tahun 2005melalui Pendidikan Secaba PK XIIdi Rindam XVII/Cenderawasih selama 5 (lima) bulan dan lulus dilantik dengan pangkat Serda, dilanjutkan dengan pendidikan kecabangan Infanteri di Rindam XVII/Cenderawasih selama 5 (lima) bulan, setelah selesai ditempatkan di Rindam XVII/Cenderawasih dan pada tahun 2007 dipindahkan ke Kodim 1711/BVD sampai dengan saat terjadinya tindak pidana yang menjadi perkara sekarang ini, dengan pangkat terakhir Sertu NRP. 21050269970486.

2. Bahwa pada saat melakukan tindak pidana ini, Terdakwa dinas di Intel Kodim 1711/BVD dengan dibekali senjata inventaris jenis Pistol FN 45 Nomor senjata 1661979 dengan surat ijin Nomor : SIM JAT/31/I/2011 dan bekal pokok munisi sebanyak 30 (tiga puluh) butir. Namun sejak tahun 2008, Terdakwa juga mempunyai 6 (enam) butir munisi FN 45 yang diambilnya tanpa ijin pada saat latihan.

3. Bahwa Terdakwa kenal dengan Sdri. Frederika Metelmeti

(11)

(korban) pada bulan Agustus 2010 di rumah Sdr. Drs. Xaverius T. Songmen, MM. di kabupaten Bouven Digoel, saat Terdakwa diperintahkan oleh Dandim 1711/BVD atas nama Letkol Inf Eko Supriyanto untuk melakukan pengawalan terhadap Sdr. Drs. Xaverius T. Songmen, MM. yang sedang mencalonkan diri sebagai Bupati Kabupaten Bouven Digoel, dan korban adalah salah satu anggota tim suksesnya.

4. Bahwa pada bulan Oktober 2010 sampai dengan bulan Nopember 2011, Terdakwa melakukan pengawalan terhadap Sdr. Drs. Xaverius T. Songmen, MM. yang sering bepergian antara lain ke Merauke, Jayapura bahkan sampai ke Makassar, sehingga Terdakwa tidak pernah bertemu dengan korban, dan Terdakwa baru bertemu kembali dengan korban pada bulan Juni 2012.

5. Bahwa pada tanggal 08 Agustus 2012, Terdakwa pergi ke rumah Sdr. Vabianus Simpagi (Ketua LMA Kab. Bouven Digoel) untuk memonitor rapat rencana pergantian Sekda kabupaten Bouven Digoel, namun sebelum sampai di rumah Sdr. Vabianus Simpagi, Terdakwa melihat korban di depan rumahnya, sehingga Terdakwa singgah dan mengobrol dengan korban di depan rumah korban.

6. Bahwa saat mengobrol di depan rumah korban, Terdakwa diajak korban untuk mengobrol di dalam rumah korban, lalu Terdakwa dan korban masuk ke dalam rumah korban dan duduk di lantai ruang tamu rumah korban. Pada saat Terdakwa duduk berdua dengan korban, tiba-tiba korban duduk mendekat dan meraba paha Terdakwa, sehingga Terdakwa pun membalas meraba paha dan memeluk korban, selanjutnya korban mengajak Terdakwa untuk masuk ke dalam kamar. Sesampainya di dalam kamar, Terdakwa bersetubuh dengan korban sebanyak satu kali dan Terdakwa mengeluarkan spermanya di atas perut korban. setelah selesai, Terdakwa menuju ke rumah Sdr. Vabianus Simpagi untuk memonitor rapat rencana pergantian Sekda kabupaten Bouven Digoel.

7. Bahwa pada tanggal 10 September 2012 sekira pukul 19 00 Wit, saat Terdakwa sedang makan di warung, bertemu dengan korban, lalu korban menyampaikan bahwa korban telah terlambat bulan dan minta Terdakwa untuk mencarikan obat Kina untuk menggugurkan kandungannya, lalu Terdakwa membeli satu papan obat Kina di apotek dan mengantarkannya ke rumah korban, tidak lama Terdakwa langsung pulang.

8. Bahwa pada tanggal 26 September 2012 sekira pukul 11.00 Wit, Terdakwa bertemu dengan korban di jalan, dan sekira pukul 16.00 Wit, Terdakwa datang ke rumah korban, lalu korban minta dibelikan obat untuk menggugurkan kandungannya, karena Terdakwa tidak punya uang, Terdakwa minta uang kepada korban, dan pada saat korban masuk ke kamar mengambil uang, Terdakwa mengambil HP

(12)

korban yang ada di atas meja, namun korban keburu melihat dan merebut HP-nya dari tangan Terdakwa. Sejak saat itu Terdakwa merasa bukan dirinya yang menghamili korban, karena sebelumnya Terdakwa mendapat informasi kalau korban juga dekat dengan anggota Satgas Kopassus.

9. Bahwa pada tanggal 28 September 2012 sampai dengan tanggal 20 Oktober 2012, Terdakwa mendapat perintah dari Dandim 1711/BVD untuk mendampingi Kontingen Kwarcab Pramuka Kabupaten Bouven Digoel dalam rangka mengikuti Raimuna di Jayapura, dan selama di Jayapura, korban menelepon Terdakwa minta di carikan obat untuk menggugurkan kandungan.

10. Bahwa pada tanggal 22 Oktober 2012 sekira pukul 20.00 Wit, Terdakwa datang ke rumah korban untuk mengantarkan obat Kina pesanan korban, sesampai di dalam rumah korban, Terdakwa melihat HP korban sedang dicas di atas meja, lalu Terdakwa mengambilnya dan sempat membaca SMS dari Bang Andre (anggota Satgas Kopassus/Saksi I) yang bunyinya “Sayang, saya siap tunggu sampai mau jadi mama.” Setelah ditanyakan kepada korban maksud SMS tersebut, korban tidak menanggapinya, lalu Terdakwa berkata kepada korban bahwa Terdakwa tidak yakin kalau Terdakwa yang menghamili korban, dan korban hanya diam saja.

11. Bahwa pada tanggal 20 Nopember 2012 sekira pukul 09.00 Wit, Terdakwa pergi ke rumah Sdr. Carolus Ninggan (Mantan Kepala Kampung Persatuan Distrik Mandobo) dan mengatakan supayaSdr. Carolus Ninggan mencari istri, dan Terdakwa menyarankan supaya dengan ibu Pendeta (korban), namunSdr. Carolus Ninggan menjawab bahwa korban sudah berpacaran dengan Intel Kopassus (Saksi I) yang sudah lama tinggal satu rumah.

12. Bahwa pada tanggal 21 Nopember 2012 sekira pukul 00.30 Wit, Terdakwa menerima SMS dari korban supaya Terdakwa datang ke rumah korban, lalu Terdakwa dengan membawa obat Kina datang ke rumah korban, namun sesampainya di rumah korban, korban tidak ada di rumah, sehingga Terdakwa terpaksa menunggu sampai korban datang sekira pukul 01.30 Wit, selanjutnya Terdakwa mendesak korban dengan pertanyaan korban dari mana, namun korban tidak mau menjawab, justru mengancam Terdakwa akan dilaporkan kepada Dandim 1711/BVD, sehingga Terdakwa diam, lalu menyerahkan obat Kina ke korban dan korban langsung masuk ke dapur untuk meminum obat Kina tersebut. Setelah korban meminum obat Kina tersebut, Terdakwa disuruh menunggui korban tidur karena biasanya sehabis minum obat Kina, korban merasa pusing, sehingga Terdakwa menunggui korban sambil duduk dilantai bersandar tembok di ruang tamu.

13. Bahwa selanjutnya, sekira pukul 03.30 Wit korban bangun dan minta diantar keliling-keliling naik sepeda motor untuk

(13)

menghilangkan rasa pusing korban, lalu Terdakwa berkeliling memboncengkan korban dengan menggunakan sepeda motor Suzuki Shogun 125 warna merah putih milik Sdr. Aco (Sdr. Sampena/Saksi III). Sesampainya di jalan Trans Asiki Tanah Merah Kabupaten Bouven Digoel, dekat pertigaan jalan Kali Mak, Terdakwa menghentikan dan turun dari sepeda motornya, lalu berulang kali menanyakan kembali korban dari mana sampai pulang larut malam, namun korban bersikeras tidak mau menjawab, malah mengancam kembali, Terdakwa akan dilaporkan kepada Dandim 1711/BVD, sehingga Terdakwa lalu mengambil senjata indeknya pistol FN 45 yang diselipkan di pinggang kanan untuk mengancam korban supaya mau menjawab pertanyaan Terdakwa tersebut, akan tetapi korban tidak takut malah menantang Terdakwa untuk menembaknya sambil mengancam kembali melaporkan Terdakwa ke Dandim 1711/BVD.

14. Bahwa mendengar jawaban korban tersebut, Terdakwa emosi lalu mengokang senjatanya dan menembak korban sebanyak satu kali ke arah tubuh korban bagian atas, seketika korban teriak-teriak minta tolong, sehingga Terdakwa menembakan kembali senjatanya ke bagian tubuh korban sebanyak satu kali, lalu korban jatuh tersungkur di aspal jalan.

15. Bahwa setelah korban terjatuh, Terdakwa menarik tubuh korban ke semak-semak, menjauh dari jalan. Karena pada saat menarik korban tersebut, tangan Terdakwa masih masuk di pelatuk pistol, maka pistol meletus kembali sebanyak satu kali, membuat Terdakwa panik, lalu dengan menggunakan gagang pistol FN 45, Terdakwa memukul berulang kali ke wajah, kepala bagian belakang, sisi kanan dan sisi kiri kepala korban, lalu Terdakwa meninggalkan korban dengan menggunakan sepeda motornya.

16. Bahwa pada saat menembak korban, Terdakwa menggunakan munisi yang diambil dari sisa latihan pada tahun 2008 sejumlah 6 (enam) butir dan pada saat menembak korban yang kedua kalinya, Terdakwa sempat membuka celana panjang dan celana pendeknya, lalu celana pendeknya untuk membungkus dan menahan kelongsong peluru supaya tidak jatuh. Namun pada saat membuka celananya, Terdakwa mendengar ada munisinya yang jatuh sebanyak 3 (tiga) butir dan yang 3 (tiga) butir lainnya meletus pada saat Terdakwa menembak korban.

17. Bahwa Terdakwa kembali terlebih dahulu ke rumah Saksi III untuk mengembalikan sepeda motor kepada Saksi III, lalu Terdakwa melaksanakan apel pagi, dan setelah apel pagi Pasi Intel dipanggil Dandim 1711/BVD untuk mengadakan pengecekan di lokasi kejadian karena ada korban penembakan, maka Pasi Intel dan beberapa anggotanya, termasuk Terdakwa, mengadakan pengecekan ke lokasi kejadian, namun jenazah korban telah dibawa ke RSUD Kabupaten Bouven Digoel, yang tinggal anggota Polres

(14)

Bouven Digoel sedang melaksanakan olah TKP, lalu Terdakwa kembali ke kantor.

18. Bahwa pada hari Kamis tanggal 22 Nopember 2012 sekira pukul 08.00 Wit, senjata pistol anggota Intel Kodim 1711/BVD, termasuk senjata Terdakwa, dikumpulkan dan Terdakwa diperiksa sampai malam oleh Serka Sumarlianto (Saksi II) karena Terdakwa dicurigai sebagai pelakunya, sebab Terdakwa mempunyai hubungan dekat dengan korban.

19. Bahwa pada saat Terdakwa diperiksa oleh Saksi II, sekira pukul 19.30 Wit, Saksi II dipanggil oleh Dandim 1711/BVD, kesempatan itu Terdakwa pergunakan untuk melarikan diri dan bersembunyi dikomplek perumahan warga Papua yang belum dihuni sampai dengan hari Minggu tanggal 25 Nopember 2012.

20. Bahwa pada hari Minggu tanggal 25 Nopember 2012 sekira pukul 18.00 Wit, Terdakwa keluar dari persembunyian, menuju kios Sdr. Bakri di kampong Wet Distrik Mandobo Kabupaten Bouven Digoel untuk mandi dan makan, namun sekira pukul 21.30 Wit, Terdakwa ditangkap oleh Dandim 1711/BVD, Kasdim 1711/BVD, Pasi Intel dan beberapa anggota Intel Kodim 1711/BVD, dibawa ke Subdenpom XVII/A Merauke untuk diproses hukum lebih lanjut.

21. Bahwa akibat perbuatan Terdakwa, korban meninggal dunia di tempat kejadian, sesuai dengan Visum Et Repertum Mayat atas nama Federika Metelmeti Nomor : 440/1337/Ver/ RSUD/XI/2012 tanggal 21 Nopember 2012 dari Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Bouven Digoel yang ditandatangani dr. Yuki T. NIP. 195808011986111001 dan dr. Gensya P. Damanik NRPTT. 26.0050247, yang menjelaskan terhadap jasad korban sebagai berikut :

a) Pemeriksaan Luar antara lain :

1) Dari lubang mulut dan lubang hidung sebelah kiri keluar darah dan lubang telinga kiri keluar darah. 2) Pada kepala sisi kiri, dua centimeter dari garis

pertengahan depan, terdapat luka terbuka berukuran dua kali satu sentimeter.

3) Pada kepala sisi kanan, dua centimeter dari garis pertengahan depan, terdapat luka terbuka berukuran dua kali satu sentimeter.

4) Pada dahi sisi kanan, enam sentimeter dari garis pertengahan depan, di atas sudut luar alis mata kanan, terdapat luka terbuka berukuran satu kali satu sentimeter.

5) Pada pipi kiri, enam sentimeter dari garis pertengahan depan, dua sentimeter dari sudut luar mata kiri, terdapat luka robek ukuran tiga kali satu sentimeter.

6) Pada pipi kiri, dua sentimeter dari garis pertengahan depan, dua setengah sentimeter di

(15)

atas sudut bibir, terdapat tiga buah memar berwarna kemerahan, masing-masing berukuran satu kali setengah sentimeter.

7) Pada bahu sebelah kanan ditemukan luka tembak masuk dengan jelaga dengan diameter satu kali satu sentimeter, dan luka tembak keluar dengan diameter dua kali dua sentimeter.

8) Teraba patah tulang bahu sebelah kanan dan patah di sudut tulang rahang bawah sebelah kiri.

b). Pemeriksaan Dalam (Bedah Jenazah) antara lain :

1) Selaput dinding peru tampak putih licin mengkilat. Otot dinding perut berwarna merah kecoklatan. Dalam rongga perut terdapat Rahim berisi janin dengan berat empat ratus gram, panjang badan dua puluh sentimeter.

2) Kelenjar gondok berwarna merah kecoklatan, terdapat robekan pada lobus kiri sepanjang satu sentimeter.

3) Pada kulit kepala belakang bagian dalam sisi kanan, sisi belakang dan sisi kiri, enam sentimeter dari garis pertengahan depan,terdapat resapan darah berukuran tiga kali dua sentimeter, dua kali satu sentimeter dan dua kali dua sentimeter. Tulang tengkorak, dua sentimeter dari garis pertengahan depan, terdapat retakan, dan pendarahan banyak. Selaput keras dan selaput lunak otak utuh.Otak besar tampak pelebaran pembuluh darah, dan batas antara daerah putih dan abu-abu kabur.Otak kecil ada pendarahan.Bilik otak berisi cairan bening.

c) Kesimpulan.

Pada pemeriksaan mayat seorang perempuan berusia antara tiga puluh sampai empat puluh, ditemukan luka lecet serta resapan darah pada kulit kepala pada sisi bagian belakang, sisi kanan dan sisi kiri akibat kekerasan tumpul. Sebab mati orang ini adalah kekerasan tumpul pada kepala bagian belakang, sisi kanan dan sisi kiri yang menyebabkan pendarahan di dalam kepala. Perkiraan saat kematian adalah antara empat hingga sepuluh jam sebelum pemeriksaan luar dilakukan (antara pukul 00.00-06.00 Wit tanggal 21 Nopember 2012).

22. Bahwa pada saat Terdakwa menembak korban untuk yang kedua kalinya, Terdakwa membalut pistolnya dengan celana pendek Terdakwa, dan pada saat menarik jazad korban, tangan kanan Terdakwa masih memegang senjatanya yang dibalut celana pendeknya, sehingga ada darah korban yang menempel di celana pendek Terdakwa. Hal ini sesuai dengan Berita Acara Pemeriksaan Laboratorium Kriminalistik Nomor Lab : 3187 / KBS / 2012 tanggal 01

(16)

Desember 2012, yang memeriksa secara laboratoris terhadap darah yang ada di celana pendek Terdakwa yang digunakan untuk membalut senjata Terdakwa pada waktu menembak korban untuk kedua kalinya dan pada waktu menyeret jazad korban, yaitu darah dengan golongan “B“ sesuai dengan golongan darah korban seperti tercantum dalam KTP, sedangkan golongan darah Terdakwa adalah “ A “.

23. Bahwa dari hasil pemeriksaan secara laboratoris terhadap jenis proyektil yang ada di jazad korban adalah proyektil yang digunakan bagi senjata pistol berkaliber 45, yaitu FN 45, sesuai dengan Berita Acara Pemeriksaan Laboratorium Kriminalistik Nomor Lab.: 3205/BSF/2012 tanggal 01 Desember 2012.

Berpendapat : Bahwa perbuatan-perbuatan Terdakwa tersebut telah memenuhi unsur-unsur tindak pidana sebagaimana dirumuskan dan diancam dengan pidana yang tercantum dalam:

Primer : Pasal 338 KUHP.

Subsidair : Pasal 351 Ayat (3) KUHP.

Menimbang : Bahwa atas dakwaan tersebut Terdakwa menerangkan bahwa ia benar-benar mengerti atas Surat Dakwaan yang didakwakan kepadanya.

Menimbang : Bahwa atas dakwaan tersebut Terdakwa dan Penasehat Hukum tidak mengajukan keberatan (Eksepsi) dan mengakui telah melakukan tindak pidana yang didakwakan kepadanya dan membenarkan semua dakwaan yang didakwakan kepadanya.

Menimbang : Bahwa disidang Terdakwa didampingi oleh Team Penasihat Hukum An. Setyanto Hutomo, SH. Kapten Chk NRP. 11980033010974, Jhony Sosang, SH. Kapten Chk NRP. 110600006210681, dan Joko Mulyono, SH. Lettu Chk NRP. 11070044810980, berdasarkan Surat Perintah dari Kakumdam XVII/Cenderawasih Nomor : Sprin / 205 / XII / 2012 tanggal 3 Desember 2012.

Menimbang : Bahwa Para Saksi yang dihadapkan dipersidangan menerangkan dibawah sumpah yang pada pokoknya sebagai berikut :

Saksi - I :

Nama lengkap : YULIADI.

Pangkat : Serda NRP.31960452921276.

Jabatan : Wadanru 3 Ton II Ki III/Satgas Ba Satis D Tanah Merah Kabupaten Digoel;

Kesatuan : Grup 2 Yon 23 Kopassus. Tempat tanggal lahir : Kebumen, 15 Desember 1976. Jenis kelamin : Laki-laki.

Kewarganegaraan : Indonesia. Agama : Islam.

Tempat tinggal : Asrama Kopassus Grup 2 Yon 23 Kemang Bogor, Jawa Barat.

Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

(17)

1. Bahwa Saksi adalah anggota Kopassus Grup 2 Yon 23, dengan jabatan sebagai Wadanru 3 Ton II Ki III, yang sejak akhir bulan Juli 2012 bersama beberapa anggota lainnya melaksanakan Satgasban (Satgas Satis D) di kabupaten Bouven Digoel, Merauke, dan dibekali 1 (satu) pucuk senjata indek laras panjang jenis SS2 V1 nomor 004378 munisi kaliber 5,56 mm sebanyak 250 butir dan 1 (satu) pucuk senjata pistol P1 Pindad nomor 708738 munisi kal. 9 mm sebanyak 30 butir.

2. Bahwa Saksi kenal dengan korban bernama Sdri. Federika Metelmeti pada bulan Agustus 2012 di gedung Sekretariat LMA (Lembaga Masyarakat Adat) Bouven Digoel, awalnya Saksi tidak mengenal Terdakwa tapi pada saat Saksi melaksanakan pengamanan Sertijab Sekda Kabupaten Bouven Digoel, korban pernah menunjuk dengan tangannya ke arah Terdakwa sambil berkata bahwa itu yang bernama Sertu Irfan (Terdakwa), anggota Intel Kodim 1711/BVD, karena korban pernah bercerita kalau korban dekat dengan Terdakwa dan Dandim pada waktu itu, juga Saksi tidak mempunyai hubungan keluarga baik terhadap Terdakwa maupun korban.

3. Bahwa setelah perkenalan dengan korban, Saksi beberapakali mengantar korban pulang ke rumahnya, dan tepat pada hari Selasa, tanggal 20 Nopember 2012, sekira pukul 21.30 Wit, saat Saksi sedang duduk-duduk di sebuah kios milik Sdr. Yanto yang berada di kampung Wet Kelurahan Sokanggo Distrik Mandobo Kabupaten Bouven Digoel, Saksi didatangi korban, lalu mengobrol, dan sekira pukul 22.00 Wit, Saksi menemani korban pulang dengan mengendarai sepeda motor masing-masing, saat sudah dekat rumah korban, Saksi meneruskan perjalan ke rumahnya sementara korban pulang ke rumahnya.

4. Bahwa pada keesokan harinya, hari Rabu tanggal 21 Nopember 2012 sekira pukul 08.00 Wit, Saksi memyampaikan berita dari Kapten Inf Saeri (Perwira Satgas) tentang adanya seorang Pendeta yang ditembak di daerah pertigaan Kali Mak, informasi ini didapat dari laporan Serda Dwi Andi (anggota Satgas) melapor kepada Kapten Inf Saeri (Perwira Satgas), lalu Kapten Inf Saeri memerintahkan Serda Dwi Andi, Serda Faizal dan Saksi untuk mengecek ke tempat kejadian, namun sesampainya di tempat kejadian, korban sudah dibawa ke RSUD Bouven Digoel, selanjutnya Saksi pun menuju ke RSUD Bouven Digoel.

5. Bahwa saat RSUD Bouven Digoel, Saksi melihat jenazah korban yang ternyata adalah Sdri. Frederika Metelmeti dengan kondisi badan tertutup kain sebatas dada, pada wajah tampak luka memar, bibir pecah dan luka tembak pada pundak kanan.

6. Bahwa pada waktu itu Saksi tidak mengetahui siapa pelakunya tapi akhirnya Saksi mengetahui pelaku pembunuhan korban adalah Terdakwa, dari Kapten Inf Saeri yang mendapat informasi dari Polres Bouven Digoel.

7. Bahwa Saksi pernah mendengar cerita dari korban tentang

(18)

hubungan khususnya dengan Terdakwa, dan korban pernah bertengkar dengan Terdakwa karena korban dekat dengan Saksi, lalu Terdakwa merebut HP korban dan membantingnya ke lantai, selanjutnya Terdakwa langsung pulang.

Atas keterangan Saksi tersebut Terdakwa membenarkan seluruhnya.

Saksi - II :

Nama lengkap : SUMARLIANTO.

Pangkat/NRP : Serka NRP.21020206541282. Jabatan : Ba Intel.

Kesatuan : Kodim 1711/BVD.

Tempat tanggal lahir : Kebumen, 15 Desember 1976. Jenis kelamin : Laki-laki.

Kewarganegaraan : Indonesia. Agama : Islam.

Tempat tinggal : Asrama Kodim 1711/BVD Merauke, Papua.

Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa pada 2011 di kantor Kodim 1711/BVD, dalam hubungan teman kerja antara atasan dengan bawahan, dan tidak ada hubungan keluarga, sedangkan dengan Sdri. Frederika Metelmeti, Saksi tidak kenal dan tidak ada hubungan keluarga.

2. Bahwa pada hari Rabu tanggal 21 Nopember 2012 sekitar pukul 08.00 Wit, Dandim 1711/BVD memanggil Pasi Intel Kodim 1711/BVD beserta anggotanya, termasuk Saksi, dan diberitahu tentang penemuan mayat di jalan Ampera Kalimak 2 Distrik Mandobo kabupaten Bouven Digoel, lalu Saksi bersama Pasi Intel dan anggota Intel lainnya, termasuk Terdakwa, menuju ke lokasi kejadian, dan ternyata korban adalah Sdri. Frederika Metelmeti, lalu jenazahnya dibawa ke RSUD Bouven Digoel.

3. Bahwa pada hari Kamis tanggal 22 Nopember 2012, diadakan pengecekan terhadap senjata anggota Kodim 1711/BVD, khususnya anggota Intel termasuk Terdakwa, karena Terdakwa berteman dekat dengan korban, lalu Terdakwa diinterogasi dan sekira pukul 20.20 Wit, ketika Terdakwa akan diperiksa kembali, Terdakwa sudah tidak ada atau melarikan diri, dan baru tertangkap pada tanggal 25 Nopember 2012 sekira pukul 22.20 Wit di rumah Sdr. Sudirman di jalan Sukanggo kampung Wet Distrik Mandobo Kabupaten Merauke, dan ketika dalam perjalanan ke Merauke, Dandim 1711/BVD bertanya kepada Terdakwa tentang siapa yang membunuh korban, lalu Terdakwa menjawab jika yang membunuh korban adalah Terdakwa sendiri.

4. Bahwa Saksi mengetahui cara Terdakwa menghilangkan nyawa korban dengan cara menembak korban dengan senjata indek Terdakwa dan munisi sisa latihan di pertigaan Kali Mak jalan Trans Asiki Tanah Merah Kabupaten Bouven

(19)

Digoel, dari Terdakwa sendiri pada saat Saksi memeriksa Terdakwa.

5. Bahwa Saksi mengetahui pada saat Saksi memeriksa Terdakwa, dari Kartu Senjata Terdakwa Nomor SIM JAT/31/I/2011, Terdakwa dibekali senjata indek FN 45 dengan nomor senjata 1661979 dan bekal pokok senjata munisi sebanyak 30 butir.

6. Bahwa setelah penembakan, Saksi baru mengetahui Terdakwa menembak korban karena korban menuntut Terdakwa untuk bertanggung jawab atas kehamilan korban.

Atas keterangan Saksi tersebut Terdakwa membenarkan seluruhnya.

Saksi - III :

Nama lengkap : SAMPENA. Pekerjaan : Buruh

Tempat tanggal lahir : Bua, 03 Pebruari 1986. Jenis kelamin : Laki-laki.

Kewarganegaraan : Indonesia. Agama : Islam.

Tempat tinggal : Jln. Bhayangkara, depan Polres Bouven Digoel Merauke, Papua.

Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa pada tahun 2001 di Topongo, Sulawesi Selatan, karena Saksi dengan Terdakwa adalah tetangga kampung, namun tidak ada hubungan keluarga, sedangkan dengan korban, Saksi tidak kenal dan tidak ada hubungan keluarga.

2. Bahwa Saksi bertemu kembali dengan Terdakwa di Merauke, dan Terdakwa sering bermain dan tidur di rumah Saksi, serta meminjam sepeda motor Saksi (Suzuki Shogun 125 warna merah putih Nopol DS 3723 GF). dan pada hari Selasa tanggal 20 Nopember 2012 malam, Saksi menonton TV bersama Terdakwa di rumah Saksi sampai dengan pukul 22.00 Wit, lalu Saksi dan Terdakwa tidur. Keesokan harinya, pada saat Saksi bangun tidur pukul 05.30 Wit, Terdakwa sudah tidak ada dan saat Saksi sedang memanasi sepeda motornya, sekitar pukul 06.30 Wit, tiba-tiba Terdakwa keluar dari ruang tamu rumah Saksi, namun Saksi tidak ingat pakaian yang dikenakan Terdakwa, seingat Saksi pakaian Terdakwa saat itu tidak berlumuran darah. Setelah berbicara sebentar dengan Terdakwa, lalu Saksi pergi ke Merauke.

3. Bahwa pada tanggal 24 Nopember 2012 Saksi ditanya oleh anggota Polres Merauke atas nama Sdr. Leo tentang kegiatan Terdakwa dari tanggal 20 sampai dengan 21 Nopember 2012, dan Saksi diberitahu oleh Sdr. Leo tentang adanya seorang pendeta yang mati terbunuh, lalu Saksi ceritakan kegiatan Terdakwa yang Saksi ketahui dari tanggal 20 sampai dengan 21 Nopember 2012 seperti pada keterangan Saksi tersebut di atas.

(20)

4. Bahwa pada tanggal 29 Nopember 2012, saat Saksi menelepon Sdr. Leo, Saksi diberitahu jika Terdakwa telah tertangkap, dan pada tanggal 30 Nopember 2012, Saksi didatangi oleh beberapoa anggota Subdenpom XVII/A Merauke untuk menyita sepeda motor Saksi yang katanya diduga telah digunakan oleh Terdakwa untuk melakukan pembunuhan.

5. Bahwa selama bergaul dengan Terdakwa, Saksi tidak pernah melihat Terdakwa membawa senjata dan Saksi juga tidak mengetahui hubungan antara Terdakwa dengan korban.

Atas keterangan Saksi tersebut Terdakwa membenarkan seluruhnya.

Saksi - IV :

Nama lengkap : LEVI EDWIN MANGGAPROUW. Pangkat/NRP : Briptu NRP. 86081405.

Jabatan : Dan Pos Arimbet. Kesatuan : Polres Bouven Digoel

Tempat tanggal lahir : Jayapura, 1 Agustus 1986. Jenis kelamin : Laki-laki.

Kewarganegaraan : Indonesia.

Agama : Kristen Protestan.

Tempat tinggal : Asrama Polres Bouven Digoel Merauke, Papua.

Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa pada tahun 2009, pada saat Saksi mengikuti upacara 17 Agustus di lapangan Trikora kabupaten Bouven Digoel, sedangkan dengan Sdri. Frederika Metelmeti (korban), Saksi kenal pada tahun 2011, dimana korban sering memimpin ibadah di gereja dan Saksi sebagai Jemaatnya, namun dengan keduanya, Saksi tidak mempunyai hubungan keluarga.

2. Bahwa pada hari Rabu tanggal 21 Nopember 2012 sekira pukul 04.00 Wit, saat Saksi tugas jaga di Pos Pol Kalimak Distrik Mandobo kabupaten Bouven Digoel, Saksi mendengar suara letusan senjata api sebanyak tiga kali dari arah kota, lalu Saksi menuju ke arah sumber suara tersebut dan berpapasan dengan Sdr. Manyio Weremba (Saksi V) dan anak buahnya yang mengendarai sepeda motor masing-masing, namun tidak terlihat tanda-tanda suatu kejadian, sehingga Saksi kembali ke Pos jaga.

3. Bahwa masih pada hari Rabu tanggal 21 Nopember 2012 sekira pukul 06.00 Wit, datang ke Saksi di Pos Pol Jaga, seorang yang bernama Sdr. Yacob melaporkan adanya mayat di pertigaan Kalimak, lalu Saksi dengan membonceng sepeda motor Sdr. Yacob menuju lokasi penemuan mayat, dan setelah mayat diketemukan serta mengamankannya, Saksi melaporkan hal tersebut ke Polsek Mandobo.

4. Bahwa pada saat di tempat kejadian, Saksi melihat banyak

(21)

bercak darah di aspal jalan dan kelongsong munisi.

5. Bahwa pada awalnya Saksi tidak bisa mengenali korban karena wajah korban penuh luka memar dan bibir pecah seperti bekas pukulan benda tumpul, dan baru mengetahui korban adalah Sdri. Frederika Metelmeti setelah dilakukan olah TKP oleh anggota Reskrim Polres Bouven Digoel.

6. Bahwa bunyi letusan yang Saksi dengar, jeda waktu antara yang pertama dengan kedua adalah berurutan, kurang lebih selang waktu lima menit kemudian, terdengar bunyi letusan yang ketiga.

Atas keterangan Saksi tersebut Terdakwa membenarkan seluruhnya.

Saksi - V :

Nama lengkap : MANYIO WEREMBA. Pekerjaan : Kepala Distrik Ombai. Tempat tanggal lahir : Kouh, 01 Maret 1967. Jenis kelamin : Laki-laki.

Kewarganegaraan : Indonesia.

Agama : Kristen Protestan.

Tempat tinggal : Jln. Trans Papua Arah Asiki Tanah Merah Bouven Digoel Merauke, Papua.

Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

1. Bahwa Saksi tidak kenal dengan Terdakwa maupun korban, dan dengan keduanya Saksi tidak mempunyai hubungan keluarga.

2. Bahwa pada hari Rabu tanggal 21 Nopember 2012 sekira pukul 04.15 Wit, Saksi mendengar suara teriakan seorang wanita minta tolong, lalu Saksi membangunkan saudara Saksi atas nama Sdr. Benediktus Ninggan untuk mendatangi ke sumber suara tersebut di jalan Kali Mark, dengan cara menggunakan sepeda motor masing-masing, Sesampainya di jalan Kali Mark, Saksi melihat darah berceceran dan melihat satu kaki manusia, karena merasa takut, Saksi pulang ke rumah dan menelepon anggota Polres Bouven Digoel atas nama Brigpol Hamdani melaporkan kejadian tersebut. Setelah mobil Polisi melintas ke arah tempat kejadian, Saksi mengikuti dari belakang dan melihat kembali ke tempat kejadian, ternyata kaki manusia tersebut adalah korban pembunuhan berjenis kelamin perempuan, namun saksi tidak mengetahui identitas korban dan siapa pelakunya.

3. Bahwa jarak rumah Saksi dengan tempat kejadian sekitar 250 meter, dan Saksi mendengar teriakan minta tolong kurang lebih sebanyak 10 kali, namun Saksi tidak mendengar adanya letusan senjata.

Atas keterangan Saksi tersebut Terdakwa membenarkan seluruhnya.

(22)

Saksi -VI :

Nama lengkap : RICKY FELANI INDRAWAN. Pangkat/NRP : Kapten Cpl Nrp 11060003781181. Jabatan : Pasi Intel.

Kesatuan : Kodim 1711/BVD.

Tempat tanggal lahir : Jakarta : 17 Nopember 1981. Jenis kelamin : Laki-laki.

Kewarganegaraan : Indonesia. Agama : Islam.

Tempat tinggal : Asrama Kodim 1711/BVD.

Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

1. Saksi kenal Terdakwa pada tahun 2010 di Kodim 1711/BVD antara Saksi dan Terdakwa hubungan atasan dan bawahan tidaka ada hubungan keluarga.

2. Terdakwa bertugas di Unit Intel yang dibawahi Dan Unit Intel sedangkan Saksi sebagai Pasi Intel, hingga Terdakwa bukan bawahan langsung dari Saksi selama ini Terdakwa bertugas di perbatasan bertemu Saksi hanya sekali-kali di saat Terdakwa laporan ke Kodim.

3. Saksi mengetahui ada kasus pembunuhan pendeta Pederika Metalmeti pada tanggal 21 Nopember 2012 sekira pukul 08.00 wit di beritakan oleh Dandim, lalu Saksi menuju ke tempat kejadian perkara di tempat tersebut sudah banyak anggota Polisi saat itu ditemukan 1 butir selongsong peluru saat di perlihatkan kepada Saksi ternyata selongsong peluru F.N 45 kaliber 11 mm.

4. Karena yang memiliki senjata F.N 45 di Kab. Boven Digul hanya Kodim lalu atas perintah Dandim seluruh anggota Kodim yang memegang Inventaris senjata api di kumpulkan dan di perintahkan untuk mengumpulkan senjata apai yang di pegang masing-masing sedangkan Terdakwa baru mengumpulkan senjata api Inventaris F.N 45 keesokan harinya.

5. Setelah dilakukan pengecekan terhadap seluruh senjata api yang terkumpul di dapati senjata api milik Terdakwa yang paling bersih setelah Saksi cium yang terasa hanya bau minyak karena memang senjata api tersebut di minyaki dengan tebal, sedangkan munisi ada 50 butir sesuai bekal pokok yang di miliki Terdakwa.

6. Karena di ketahui yang memiliki hubungan dekat dengan pendeta Pederika Metalmeti hanya Terdakwa, lalu diadakan pemeriksaan oleh Serka Sumaryanto dan Serda Akbar terhadap Terdakwa namun saat di periksa Terdakwa tidak mengaku kalau Terdakwa sebagai pembunuh pendeta Pederika Metalmeti.

7. Saksi juga pernah bertanya tentang siapa pembunuh Pendeta Pederika Metalmeti terhadap terdakwa, jawaban Terdakwa tidak melakukan pembunuhan sambil menunduk tidak seperti biasanya Terdakwa bila ditanya menjawab sambil menatap.

(23)

8. Setelah dilakukan pemeriksaan dari pagi hingga malam hari Terdakwa melarikan diri sekira pukul 19.30 dengan berpura-pura ingin mandi, setelah dilakukan pencarian pada tanggal 25 Nopember 2012 Terdakwa ditangkap di rumah saudara Sudirman oleh Dandim, Kasdim, Saksi beserta anggota lainnya.

9. Setelah Terdakwa ditangkap lalu di bawah menggunakan mobil ke Makodim bersama Dandim, didalam perjalanan saat ditanya oleh Dandim Terdakwa mengakui kalau yang melakukan pembunuhan terhadap Pendeta Pederika Metalmeti adalah Terdakwa, selanjutnya Terdakwa di bawa ke Subdenpom Merauke untuk dip roses sesuai hukum yang berlaku.

Atas keterangan Saksi tersebut Terdakwa membenarkan sebagian, dan membantah bahwa kegiatan tidak lagi di pedalaman atau perbatasan dan Terdakwa mengembalikan senjata keesokan harinya tanggal 22 Nopember 2012 sebelum Terdakwa diperiksa.

Saksi -VII :

Nama lengkap : AKBAR.

Pangkat/NRP : Serda Nrp 21080802490286. Jabatan : Ba Intel.

Kesatuan : Kodim 1711/BVD.

Tempat tanggal lahir : Jakarta : 17 Nopember 1981. Jenis kelamin : Laki-laki.

Kewarganegaraan : Indonesia. Agama : Islam.

Tempat tinggal : Asrama Kodim 1711/BVD.

Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

1. Bahwa Saksi kenal dengan Terdakwa tahun 2009 di Kodim 1711/BVD, antara Saksi dan Terdakwa hanya sebatas hubungan antara atasan dan bawahan tidak ada hubungan keluarga.

2. Bahwa Saksi tidak mengenal saudari Pederika Metalmeti (korban) Saksi baru mengenal nama tersebut setelah kejadian pembunuhan tanggla 21 Nopember 2012.

3. Bahwa setelah mendapat berita ada korban pembunuhan di pertigaan Kali Mark Jalan Trans Asiki, Saksi mendatangi tempat kejadian Perkara (TKP) setelah tiba sekira pukul 08.30 wit sudah banyak Anggota Polisi lalu Saksi menyaksikan mayat diangkat di masukan ke mobil ambulance, kemudian meninggalkan TKP.

4. Bahwa anggota Kodim yang dibekali senjata Inventaris di perintahkan untuk mengumpulkan senjata api yang di pegang masing-masing, setelah terkumpul senjata diperiksa namun tidak ditemukan senjata yang mencurigakan.

5. Bahwa oleh karena Terdakwa dekat dengan korban Terdakwa di curigai sebagai pelaku lalu diadakan pemeriksaan terhadap Terdakwa di ruang staf Intel oleh

(24)

Dandim, Pasi Intel dan Serka Sumandianto sampai malam hari.

6. Bahwa pada pukul 19.30 wit Terdakwa berpamitan kepada Saksi untuk mandi, namun kesempatan tersebut Terdakwa gunakan untuk melarikan diri.

7. Bahwa pada tanggal 25 Nopember 2012 Terdakwa di tangkap oleh Dandim beserta staf saat Terdakwa berada di rumah saudara Sudirman, pada saat di atas mobil Terdakwa mengaku bahwa Terdakwa sebagai pelaku pembunuhan saudari Pederika Metalmeti.

8. Bahwa Saksi mengetahui Terdakwa dibekali senjata FN. 45, karena sebelum kejadian penembakan, Saksi pernah melihat dalam tahun 2012, Terdakwa sedang membersihkan senjata pistol FN. 45 di Gudang senjata Kodim 1711/ BVD

Atas keterangan Saksi tersebut Terdakwa membenarkan seluruhnya.

Saksi -VIII :

Nama lengkap : Agus Trisunu.

Pangkat/NRP : Kolonel Cpl Nrp 32821. Jabatan : Kapaldam XVII/Cenderawasih. Kesatuan : Paldam XVII/Cenderawasih.

Tempat tanggal lahir : Tanjung Karang, 17 Agustus 1961. Jenis kelamin : Laki-laki.

Kewarganegaraan : Indonesia. Agama : Islam.

Tempat tinggal : Angkasa Dok V atas Rumah dinas Kapaldam.

Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :

1. Bahwa senjata api yang menjadi Inventaris di Kodim 1711/BVD di antaranya M.19.11. AI aslinya buatan Amerika, atau sama dengan buatan Pindad yaitu F1 Pindad FN.46, senapan M.16.AI.

2. Bahwa Saksi mengetahui amunisi caliber 45 artinya adalah 0,45 inchi, yang apabila dirubah dalam satuan mm sama dengan 0,45 x 25,4 = 11,43 mm atau dibulatkan 11 mm.

3. Bahwa Saksi tidak mengetahui kepada siapa saja senjata api tersebut di serahkan, karena kebijakan tersebut tidak ada di Paldam namun ada pada Dansat masing-masing satuan.

4. Bahwa betul barang bukti yang di perlihatkan kepada Saksi berupa kelongsong peluru, anak peluru dan peluru setelah Saksi lihat dan teliti identik dengan munisi dari senjata F>N 45 kaliber 11 mm.

Atas keterangan Saksi tersebut Terdakwa membenarkan seluruhnya.

Menimbang : Bahwa dalam sidang Terdakwa menerangkan sebagai berikut :

(25)

1. Bahwa Terdakwa masuk menjadi prajurit TNI AD pada tahun 2005 melalui Pendidikan Secaba PK XII di Rindam XVII/Cenderawasih selama 5 (lima) bulan dan lulus dilantik dengan pangkat Serda, dilanjutkan dengan pendidikan kecabangan Infanteri di Rindam XVII/Cenderawasih selama 5 (lima) bulan, setelah selesai ditempatkan di Rindam XVII/Cenderawasih dan pada tahun 2007 dipindahkan ke Kodim 1711/BVD sampai dengan saat terjadinya tindak pidana yang menjadi perkara sekarang ini, dengan pangkat terakhir Sertu NRP. 21050269970486.

2. Bahwa pada saat melakukan tindak pidana ini, Terdakwa dinas di Intel Kodim 1711/BVD dibekali dengan senjata inventaris jenis Pistol FN 45 Nomor senjata 1661979 dengan surat ijin Nomor : SIM JAT/31/I/2011 dan bekal pokok munisi sebanyak 30 (tiga puluh) butir. Namun sejak tahun 2008, Terdakwa mempunyai 6 (enam) butir munisi FN 45 yang diambil dari sisa latihan tanpa ijin dari pejabat yang berwenang.

3. Bahwa Terdakwa kenal dengan Sdri. Frederika Metelmeti (korban) pada bulan Agustus 2010 di rumah Sdr. Drs. Xaverius T. Songmen, MM. di kabupaten Bouven Digoel,

saat Terdakwa diperintahkan oleh Dandim 1711/BVD atas nama Letkol Inf Eko Supriyanto untuk melakukan pengawalan terhadap Sdr. Drs. Xaverius T. Songmen, MM. yang sedang mencalonkan diri sebagai Bupati Kabupaten Bouven Digoel, dan korban adalah salah satu anggota tim suksesnya.

4. Bahwa pada bulan Oktober 2010 sampai dengan bulan Nopember 2011, Terdakwa melakukan pengawalan terhadap Sdr. Drs. Xaverius T. Songmen, MM. yang sering bepergian antara lain ke Merauke, Jayapura bahkan sampai ke Makassar, sehingga Terdakwa tidak pernah bertemu dengan korban, dan Terdakwa baru bertemu kembali dengan korban pada bulan Juni 2012.

5. Bahwa pada tanggal 08 Agustus 2010, Terdakwa pergi ke rumah Sdr. Vabianus Simpagi (Ketua LMA Kab. Bouven Digoel) untuk memonitor rapat rencana pergantian Sekda kabupaten Bouven Digoel, namun sebelum sampai di rumah Sdr. Vabianus Simpagi, Terdakwa melihat korban di depan rumahnya, sehingga Terdakwa singgah dan mengobrol dengan korban di depan rumah korban.

6. Bahwa saat mengobrol di depan rumah korban, Terdakwa diajak korban untuk mengobrol di dalam rumah, lalu Terdakwa dan korban masuk ke dalam rumah dan duduk di lantai ruang tamu rumah korban. Pada saat Terdakwa duduk berdua dengan korban, tiba-tiba korban duduk mendekat dan meraba paha Terdakwa, sehingga Terdakwa pun membalas meraba paha dan memeluk korban, selanjutnya korban mengajak Terdakwa untuk masuk ke dalam kamar. Sesampainya di dalam kamar, Terdakwa

(26)

bersetubuh dengan korban sebanyak satu kali dan Terdakwa mengeluarkan spermanya di atas perut korban. Setelah selesai, Terdakwa menuju ke rumah Sdr. Vabianus Simpagi untuk memonitor rapat rencana pergantian Sekda kabupaten Bouven Digoel.

7. Bahwa pada tanggal 10 September 2012 sekira pukul 19 00 Wit, saat Terdakwa sedang makan di warung, bertemu dengan korban, lalu korban menyampaikan bahwa korban telah terlambat bulan dan minta Terdakwa untuk mencarikan obat Kina untuk menggugurkan kandungannya, lalu Terdakwa membeli satu papan obat Kina di apotek dan mengantarkannya ke rumah korban, tidak lama Terdakwa langsung pulang.

8. Bahwa pada tanggal 26 September 2012 sekira pukul 11.00 Wit, Terdakwa bertemu dengan korban di jalan, dan sekira pukul 16.00 Wit Terdakwa datang ke rumah korban, lalu korban minta dibelikan obat untuk menggugurkan kandungannya, karena Terdakwa tidak punya uang, Terdakwa minta uang kepada korban, dan pada saat korban masuk ke kamar mengambil uang, Terdakwa mengambil HP korban yang ada di atas meja, namun korban keburu melihat dan merebut HP-nya dari tangan Terdakwa. Sejak saat itu Terdakwa merasa bukan dirinya yang menghamili korban, karena sebelumnya Terdakwa mendapat informasi kalau korban juga dekat dengan anggota Satgas Kopassus.

9. Bahwa pada tanggal 28 September 2012 sampai dengan tanggal 20 Oktober 2012, Terdakwa mendapat perintah dari Dandim 1711/BVD untuk mendampingi Kontingen Kwarcab Pramuka Kabupaten Bouven Digoel dalam rangka mengikuti Raimuna di Jayapura, dan selama di Jayapura, korban menelepon Terdakwa minta di carikan obat untuk menggugurkan kandungan.

10. Bahwa pada tanggal 22 Oktober 2012 sekira pukul 20.00 Wit, Terdakwa datang ke rumah korban untuk mengantarkan obat Kina pesanan korban, sesampai di dalam rumah korban, Terdakwa melihat HP korban sedang dicas di atas meja, lalu Terdakwa mengambilnya dan sempat membaca SMS dari Bang Andre (anggota Satgas Kopassus/Saksi I) yang bunyinya “Sayang, saya siap tunggu sampai mau jadi mama.” Setelah ditanyakan kepada korban maksud SMS tersebut, korban tidak menanggapinya, lalu Terdakwa berkata kepada korban bahwa Terdakwa tidak yakin kalau Terdakwa yang menghamili korban, dan korban hanya diam saja.

11. Bahwa pada tanggal 20 Nopember 2012 sekira pukul 09.00 Wit, Terdakwa pergi ke rumah Sdr. Carolus Ninggan (Mantan Kepala Kampung Persatuan Distrik Mandobo) dan mengatakan supaya Sdr. Carolus Ninggan mencari istri, dan Terdakwa menyarankan supaya dengan ibu Pendeta (korban), namun Sdr. Carolus Ninggan menjawab bahwa korban sudah berpacaran dengan Intel Kopassus (Saksi I) yang sudah lama tinggal satu rumah.

(27)

12. Bahwa pada tanggal 21 Nopember 2012 sekira pukul 00.30 Wit, Terdakwa menerima SMS dari korban supaya Terdakwa datang ke rumah korban, lalu Terdakwa dengan membawa obat Kina datang ke rumah korban, namun sesampainya di rumah korban, korban tidak ada di rumah, sehingga Terdakwa terpaksa menunggu sampai korban datang sekira pukul 01.30 Wit, selanjutnya Terdakwa mendesak korban dengan pertanyaan korban dari mana, namun korban tidak mau menjawab, justru mengancam Terdakwa akan dilaporkan kepada Dandim 1711/BVD, sehingga Terdakwa diam, lalu menyerahkan obat Kina ke korban dan korban langsung masuk ke dapur untuk meminum obat Kina tersebut. Setelah korban meminum obat Kina tersebut, Terdakwa disuruh menunggui korban tidur karena biasanya sehabis minum obak Kina, korban merasa pusing, sehingga Terdakwa menunggui korban sambil duduk dilantai bersandar tembok di ruang tamu.

13. Bahwa selanjutnya, sekira pukul 03.30 Wit korban bangun dan minta diantar keliling-keliling naik sepeda motor untuk menghilangkan rasa pusing korban, saat itu Terdakwa menggunakan celana hijau, kaos warna abu-abu bertuliskan Raimuna 2012 sedangkan korban menggunakan kaos ungu, jaket hitam dan celana panjang hitam lalu Terdakwa dan korban berkeliling memboncengkan korban dengan menggunakan sepeda motor Suzuki Shogun 125 warna merah putih milik Sdr. Aco (Sdr. Sampena/Saksi III). Sesampainya di jalan Trans Asiki Tanah Merah Kabupaten Bouven Digoel, dekat pertigaan jalan Kali Mak, Terdakwa menghentikan dan turun dari sepeda motornya, lalu berulang kali menanyakan kembali korban dari mana sampai pulang larut malam, namun korban bersikeras tidak mau menjawab, malah mengancam kembali, Terdakwa akan dilaporkan kepada Dandim 1711/BVD, sehingga Terdakwa lalu mengambil senjata indeknya pistol FN 45 yang diselipkan di pinggang kanan untuk mengancam korban supaya mau menjawab pertanyaan Terdakwa tersebut, akan tetapi korban tidak takut malah menantang Terdakwa untuk menembaknya sambil mengancam kembali melaporkan Terdakwa ke Dandim 1711/BVD.

14. Bahwa Terdakwa menjadi emosi karena korban selalu mengancam akan melaporkan Terdakwa, lalu Terdakwa mengambil pistol FN yang diselipkan dipinggangnya, dan mengokang senjatanya sambil mengatakan “ Kalo kamu tidak mau menjawab pertanyaan saya nanti saya tembak” mendapat ancam seperti itu korban mengatakan “ Tembak aja kalo berani” karena dijawab seperti itu Terdakwa menembak korban sebanyak satu kali ke arah atas tubuh korban, seketika korban teriak-teriak minta tolong, sehingga Terdakwa menembakan kembali senjatanya ke bagian tubuh korban sebanyak satu kali, lalu korban jatuh tersungkur di aspal jalan dan diam. Tidak lama kemudian, Terdakwa melihat ada sepeda motor mendekat ke arahnya, sehingga Terdakwa berusaha sembunyi dengan menarik tubuh korban ke semak-semak, menjauh dari jalan, lalu sepeda motor

(28)

tersebut berbalik menjauh. Karena pada saat menarik korban tersebut, tangan Terdakwa masih masuk di pelatuk pistol, maka pistol meletus kembali sebanyak satu kali, membuat sepeda motor tersebut kembali mendatangi ke arah korban. Karena Terdakwa panik dan untuk memastikan korban telah meninggal dunia, maka Terdakwa dengan menggunakan gagang pistol FN 45, memukul berulang kali ke wajah korban, lalu Terdakwa meninggalkan korban dengan menggunakan sepeda motornya.

15. Bahwa amunisi yang digunakan Terdakwa untuk menembak korban, adalah munisi yang diambil dari sisa latihan pada tahun 2008 sejumlah 6 (enam) butir dan pada saat menembak korban yang kedua kalinya, Terdakwa sempat membuka celana panjangnya untuk membungkus dan menahan kelongsong peluru supaya tidak jatuh. Namun pada saat membuka celananya, Terdakwa mendengar ada munisinya yang jatuh sebanyak 3 (tiga) butir dan yang 3 (tiga) butir lainnya meletus pada saat Terdakwa menembak korban.

16. Bahwa setelah mengembalikan sepeda motor Saksi III, Terdakwa melaksanakan apel pagi, dan setelah apel pagi Pasi Intel dipanggil Dandim 1711/BVD untuk mengadakan pengecekan di lokasi kejadian karena ada korban penembakan, maka Pasi Intel dan beberapa anggotanya, termasuk Terdakwa, mengadakan pengecekan ke lokasi kejadian, namun jenazah korban telah dibawa ke RSUD Kabupaten Bouven Digoel, yang tinggal anggota Polres Bouven Digoel sedang melaksanakan olah TKP, lalu Terdakwa kembali ke kantor.

17. Bahwa pada hari Kamis tanggal 22 Nopember 2012 sekira pukul 08.00 Wit, senjata pistol anggota Intel Kodim 1711/BVD, termasuk senjata Terdakwa, dikumpulkan dan Terdakwa diperiksa sampai malam oleh Serka Sumarlianto (Saksi II) karena Terdakwa dicurigai sebagai pelakunya, sebab Terdakwa dekat dengan korban.

18. Bahwa pada saat Terdakwa diperiksa oleh Saksi II, sekira pukul 19.30 Wit, Saksi II dipanggil oleh Dandim 1711/BVD, kesempatan itu Terdakwa pergunakan untuk melarikan diri dan bersembunyi dikomplek perumahan warga Papua yang belum dihuni sampai dengan hari Minggu tanggal 25 Nopember 2012.

19. Bahwa pada hari Minggu tanggal 25 Nopember 2012 sekira pukul 18.00 Wit, Terdakwa keluar dari persembunyian, menuju kios Sdr. Bakri di kampong Wet Distrik Mandobo Kabupaten Bouven Digoel untuk mandi dan makan, namun sekira pukul 21.30 Wit, Terdakwa ditangkap oleh Dandim 1711/BVD, Kasdim 1711/BVD, Pasi Intel dan beberapa anggota Intel Kodim 1711/BVD, dibawa ke Subdenpom XVII/A Merauke untuk proses lebih lanjut.

Menimbang : Bahwa barang bukti yang diajukan oleh Oditur Militer kepada Majelis Hakim berupa :

Referensi

Dokumen terkait

kebutuhan tenaga di nit Rekam (edis. Dar Dari )uar Rum i )uar Rumah Sak ah Sakit Bha- it Bha-an$k an$kara A ara Ant2n S2 nt2n S2e&ja e&jar*27 r*27 (external

Jika nasabah merasa gugup saat ditanya tujuannya ke bank , bagian loan service diharuskan menanyakan dengan pelan disertai senyuman yang ramah kepada nasabah ,hal ini

Sebaliknya jika skor variabel Bagi Hasil (X2) turun satu satuan maka persepsi masyarakat tentang Bank Syari`ah akan turun sebesar 0,149 satuan dengan asumsi

Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui apakah metode suku kata dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia pokok bahasan membaca dikelas I

lebih besar dibanding persentase peningkatan biaya bunga sehingga risiko pasar. menurun dan ROA

Sebagaimana yang terlihat dalam kehidupan masyarakat Pura Desa Batuan, dampak positif dari kegiatan pariwisata terhadap budaya masyarakat lokal antara lain;

Penelitian terdahulu yang mendukung hubungan proporsi dewan komisaris independen dengan nilai perusahaan adalah penelitian Ritri (2015) yang menyatakan bahwa proporsi dewan

Peregangan usus yang terus menerus menyebabkan penurunan absorbsi !airan dan peningkatan sekresi !airan kedalam usus.9fek lokal peregangan usus adalah iskemia akibat