Tugas Individu
HUBUNGAN BUDAYA DAN PERSEPSI
Disusun untuk memenuhi mata kuliah
Psikologi Lintas Budaya
Dosen :
M. Syaqiq, M.Sc
Ni Wayan Kusuma Dewi, M.Psi
Oleh:
Marina Berlian Sarah Djami
12010 664 037
Psikologi 2012 B
Universitas Negeri Surabaya
Fakultas Ilmu Pendidikan
BAB I
DESKRIPSI KASUS
Memasuki tahun yang baru, Indonesia dikejutkan dengan peristiwa bencana alam yang terjadi dibeberapa kota, namun tidak hanya itu, pada bulan Februari Indonesia mengalami “perselisihan” dengan Negara tetangga. Bukan Malaysia (yang seperti biasanya) namun kali ini dengan Singapura. Permasalahan mengenai penamaan kapal yang baru saja dibeli oleh Indonesia menyakitkna hati warga Singapura, yaitu KRI Usman-Harun.
KRI Usman-Harun merupakan 1 dari 3 kapal perang tipe F2000 Corvette yang didatangkan Indonesia dari Inggris. Selain KRI Usman-Harun 359, Indonesia juga memberi nama 2 kapal perang lainnya: KRI Bung Tomo 357 dan KRI John Lie 358. membayar kepada Inggris. Akhirnya Brunei berusaha untuk mencari kapal lain yang lebih sesuai dengan keadaan dan kebutuhan mereka. Dari sinilah akhirnya Indonesia tertarik untuk membeli 3 kapal ini.
Dikutip dari TNI AL dalam http://nasional.sindonews.com/ 2014, pada 31 Agustus 1957 berdirilah Negara Persemakmuran Malaya, dan saat itu Malaysia yng ingin memperluas wilayahnya, Singapurapun juga tertarik dan ingin bergabung dalam persemakmuran tersebut namun ditolak oleh Inggris. Kemudian, ditanggal 16 September 1963 dibentuklah federasi baru yang bernama Malaysia yang didalamnya gabungan dari Singapura, Sabah dan Sarawak. Brunei yang saat itu ingin bergabung, kemudian menarik diri karena tekanan oposisi.
Indonesia yang saat itu sedang dibawah Prsiden Soekarno menentang keiinginan Federasi Malaya yang tidak sesuai dengan perjanjian Manila Accord. Preseiden Soekarno menganggap pemebentukan federasi tersebut sebagai alat kolonialisme dan imperialism atau sebagai “boneka Inggris” dalam bentuk baru dan sebagai gangguan keamanan dalam negeri dan juga pemberontakan di Indonesia. Oleh karena itu, Presiden Soekarno
membentuk sukarelawan untuk dikirim ke Negara itu setelah dikomandokannya Dwikora tanggal 3 Mei 1964 di Jakarta. Mereka adalah Sersan KKO Janatin atau Usman bin Haji Muhammad Ali, dan Kopral KKO Tohir atau harun bin Said.
Akhirnya pada bulan Maret 1965, Usman dan Harun serta
Gani bin Arup mendapat tugas khusus dari Komando Operasi tertinggi (KOTI) untuk melakukan sabotase kesasaran penting di kota Singapura dan membantu para sukarelawan Indonesia di wilayah musuh.
Namun karena sasaran tidak ditentukan dengan pasti, mereka harus menentukan sendiri. Dan mereka memilih untuk meledakkan bangunan MacDonald House yang terletak dipusat kota tanggal 10 Maret 1965.
Dari peristiwa ini menimbulkan kegemparan dan kekacuan bagi masayarakat Singapura. Dan ternyata dari peledakan ini menewaskan 3 orang korban, dan 33 lainya luka luka.
BAB II
ANALISA KASUS
Berdasarkan deskripsi kasus dapat kita pahami bahwa Indonesia menganggap Usman dan Harun sebagai pahlawan karena keberanian untuk menyusup dan membantu sukarelawan di Negara musuh. Sedangkan Singapura menganggap Usman dan Harun sebagai teroris karena telah membom bangunan MacDonald House dan memakan korban.
Pengaruh budaya terhadap persepsi dapat dibagi menjadi tiga (Matsumoto, David pada Pengantar Psikologi Lintas Budaya 2008 hal 60). Pertama, Persepsi dan Realitas. Persepsi kita tentang dunia yang “penuh” tidak selalu cocok dengan realitas fisik dari sensai yang kita terima melalui system penglihatan kita. Pada buku dijelaskan dengan contoh 3 air dalam 3 gelas yang berisi air panas, air hangat dan air dingin. Bila kita memasukkan tangan kita dari gelas dengan air panas kemudian ke air hangat, kita akan merasakan air hangat tersebut akan terasa dingin. Kemudian bila memasukkan tangan ke air yang dingin kemudian ke air hangat, air hangat tersebut akan terasa tetap hangat. Dari sini dapat disimpulkan bahwa temperature air yang hangat itu tidak berubah, yang berubah adalah persepsi kita tentangnya.
Kedua, persepsi dan Pengecapan. Kita mempunyai indera pengecap yang bias berubah seiring berjalannya waktu. Contohnya pada saat masih kecil kita menyukai makanan manis, pada saat tua ketika mencoba makanan manis rasanya kan terasa sama. Hal ini diakibatkan oleh berkurangnya saraf-araf pada indera pengecap kita seiring bertambahnya umur.
Dan yang ketiga yang juga menjadi focus dari kajian yang berhubungan dengan kasus Indonesia – Singapura adalah Persepsi dan Pengalaman. Penelitian yang dilakukan oleh Chase dan Simon menyimpulkan bahwa ketika orang lebih banyak belajar tentang sesuatu, mereka akan melihat sesuatu berbeda dari pertama kali melihatnya.
Pada kasus Indonesia – Singapura bila dijelaskan dengan Persepsi dan Pengalaman, jelaslah mengapa terjadi konflik tersebut. Berkaca dari kasus bom bangunan MacDonald House
Anggota Dewan Penasihat Keamanan Singapura, David Boey dilansir dari
http://www.merdeka.com/peristiwa/panglima-tni-kesal-singapura-sebut-usman-harun-teroris.html 2014, menulis ke surat kabar The Stairts Times mengatakan bahwa KRI Usman-harun dilarang untuk memasuki perairan Singapura dan mengajak warga Singapura untuk tidak melupakan kepedihan dan pertumpahan darah dari serangan terror mereka.
Dilain pihak, warga Indonesia diwakili oleh Panglima TNI Al, Jenderal Moeldoko yang tidak gentar dengan protes Singapura karena Usman dan Harun juga seorang Marinis yang pada saat itu melaksanakan tugas Negara tanpa maksud untuk membunuh orang-orang Singapura.
BAB III
KESIMPULAN
Pertikaian yang terjadi antara Indonesia dan Singapura mengenai penamaan salah satu kapal Indonesia yaitu KRI Usman-Harun dapat dijelaskan melalui Teori Persepsi dan Pengalaman, yaitu bagaimana persepsi terhadap suatu budaya dapat dijelskan melalui pengalamannya yang sebelumnya.
Pada persepsi Indonesia, Usman dan Harun dianggap sebagai pahlawan karena pada saat itu mereka mendapatkan perintah khusus dari Komando Operasi Tertinggi (KOTI) untuk memasuki daerah musuh dan membantu sukarelawan Indonesia disana dan apa yang dilakukan oleh Usman dan harun untuk membom bangunan MacDonald House merupakan bagian dari tugas.
DAFTAR PUSTAKA
Matsumoto, David. (Ter) Aditomo, Anindito. 2008. Psikologi Lintas Budaya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
http://news.liputan6.com/read/825479/asal-usul-kri-usman-harun-yang-diprotes-singapura
diakses pada Sabtu, 1 maret 2014 pukul 11.00 WIB
http://nasional.sindonews.com/read/2014/02/10/14/834430/kronologi-gugurnya-usman-harun diakses
pada Sabtu, 1 maret 2014 pukul 11.00 WIB
http://www.stasiareport.com/the-big-story/asia-report/editorials/story/why-kri-usman-harun-not-welcome-20140220 diakses pada Sabtu, 1 maret 2014 pukul 11.00 WIB
http://nasional.kompas.com/read/2014/02/13/1555354/TNI.KRI.Usman-Harun.Boleh.Saja.Melintas.di.Singapuradiakses pada Sabtu, 1 maret 2014 pukul 12.00 WIB