Lampiran 1. Kuesioner Higiene Perorangan Pedagang
KUESIONER
HUBUNGAN HIGIENE PERORANGAN, PERILAKU PEDAGANG DAN SANITASI TEMPAT PENJUALAN DENGAN KEBERADAAN
Salmonella sp. PADA DAGING AYAM DI PASAR
TRADISIONAL KECAMATAN MEDAN BARU KOTA MEDAN TAHUN 2016
I. Identitas responden 1. No. Identitas :
2. Nama :
3. Nama Pasar :
II. Karakteristik responden 1. Jenis kelamin a. Laki-laki b. perempuan 2. Umur : 3. Pendidikan terakhir a. SD c. SMA b. SMP d. Perguruan tinggi
III. Wawancara diajukan kepada pedagang tentang higiene perorangan 1. Menurut bapak/ibu, apakah tujuan menjaga kebersihan diri sewaktu
menangani daging ayam?
a. Melindungi diri agar tetap tampak menarik b. Melindungi diri agar tetap bersih
c. Memelihara dan melindungi kebersihan diri agar tidak mengontaminasi daging ayam dengan bakteri selama proses penanganan daging ayam
2. Apakah bapak/ibu mencuci tangan setelah menyembelih ayam? a. Tidak mencuci tangan
b. Kadang-kadang mencuci tangan c. Mencuci tangan
3. Apakah bapak/ibu menggunakan alat ketika membersihkan usus ayam? a. Mengikis dengan menggunakan kuku
b. Kadang-kadang c. Ya
4. Menurut bapak/ibu, perlukah memakai sarung tangan pada saat menangani daging ayam?
a. Tidak perlu b. Kadang-kadang c. Perlu
5. Apakah bapak/ibu bekerja sambil merokok? a. Ya
b. Kadang-kadang c. Tidak
6. Apakah pakaian kerja bapak/ibu dicuci bersih setiap hari? a. Tidak
b. Apabila kotor saja c. Setiap hari
7. Apakah bapak/ibu menggunakan perhiasan saat bekerja (cincin, gelang, jam tangan)?
a. Memakai perhiasan
b. Kadang-kadang memakai perhiasan c. Tidak memakai perhiasan
8. Apakah celemek yang dipakai pada saat bekerja perlu dicuci? a. Tidak
b. Kadang-kadang
c. Ya, minimal satu kali dalam sehari
9. Apakah saat menangani daging ayam kuku bapak/ibu pendek dan bersih? a. Tidak
b. Kadang-kadang c. Ya
10. Apakah bapak/ibu tetap menangani daging ayam bila menderita penyakit kulit di tangan?
a. Tetap menangani daging ayam
b. Kadang-kadang menangani daging ayam c. Tidak menangani daging ayam
Lampiran 2. Kuesioner Perilaku Pedagang
KUESIONER
HUBUNGAN HIGIENE PERORANGAN, PERILAKU PEDAGANG, DAN SANITASI TEMPAT PENJUALAN DENGAN KEBERADAAN
Salmonella sp. PADA DAGING AYAM DI PASAR
TRADISIONAL KECAMATAN MEDAN BARU KOTA MEDAN TAHUN 2016
1. PENGETAHUAN PEDAGANG
1. Menurut Anda, apakah ada bakteri pada kotoran ayam yang dapat mengkontaminasi daging ayam?
a. Ada b. Tidak ada c. Tidak tahu
2. Menurut Anda, apakah proses mencuci daging ayam dapat menimbulkan keberadaan bakteri?
a. Tidak, karena sudah dicuci
b. Ya, karena terdapat terkontaminasi c. Tidak tahu
3. Menurut Anda, darimana kemungkinan bakteri berasal pada proses pencucian?
a. Dari kotoran ayam yang menempel pada ampela b. Dari daging ayam
c. Dari darah ayam
4. Menurut Anda, bagaimana proses pencucian daging ayam yang benar? a. Pencucian daging ayam dipisahkan tempatnya dengan ampela b. Pencucian daging ayam dan rampela disatukan pada satu tempat c. Pencucian daging ayam dilakukan dengan menggunakan air yang tidak
5. Apa contoh perilaku yang menunjukkan kebersihan yang buruk? a. Selalu mencuci tangan setiap akan menangani daging ayam
b. Setelah mengeluarkan isi kotoran dari ampela, langsung menjamah daging ayam
c. Menutup mulut atau hidung ketika akan batuk dan bersin
6. Berapa kali seharusnya menyiram tempat penjualan agar tetap bersih? a. Satu kali dalam sehari
b. Setiap kali tempatnya kotor c. Tidak perlu disiram
7. Menurut Anda, air bagaimana yang baik digunakan untuk mencuci daging ayam?
a. Air tergenang dalam ember b. Air yang mengalir
c. Air kemasan
8. Menurut Anda, mengapa perlu menjaga kebersihan tangan dan jari, rambut, hidung, mulut dan gigi, dan telinga ketika menjamah daging ayam?
a. Supaya sehat
b. Untuk menghindari bakteri yang pada tangan dan jari, rambut, hidung, mulut dan gigi, dan telinga mengontaminasi daging ayam
c. Supaya daging ayam tetap bersih
9. Menurut Anda, apa yang dimaksud dengan sanitasi? a. Memelihara kebersihan diri
b. Memelihara kesehatan lingkungan
c. Upaya kesehatan dengan cara memelihara dan melindungi kebersihan lingkungan dari subjeknya
10. Menurut Anda, bagaimana tempat sampah yang memenuhi syarat? a. Tertutup, kedap air, dan mudah dibersihkan
b. Dapat menampung banyak sampah c. Tempat sampah yang terbuka
11. Dibawah ini, bagaimana tahapan yang benar dalam menjaga peralatan untuk penanganan daging ayam?
a. Peralatan yang sudah dipakai dicuci dengan air bersih dan sabun, keringkan, kemudian simpan di tempat yang bersih
b. Peralatan yang sudah dipakai, dicuci dengan air bersih, keringkan dan simpan ditempat yang bersih
c. Cukup dengan dibersihkan
12. Apa yang tidak termasuk dalam penyebab kontaminasi pada daging ayam? a. Pencemaran mikroba seperti bakteri pada makanan
b. Pencemaran fisik seperti rambut, debu, tanah, dan kotoran lainnya c. Makanan tidak dibiarkan terbuka
13. Bagaimana kriteria meja tempat penjualan daging ayam yang tidak baik? a. Di pisahkan tempat untuk menyembelih dan mengeluarkan jeroan
dengan tempat untuk meletakkan karkas yang siap dijual b. Meja berlapis porselin putih dan bersih
c. Meja terbuat dari kayu
14. Untuk daging ayam yang dikupas kulitnya memakai serbet, hal apa yang memungkinkan keberadaan bakteri pada serbet?
a. Memisahkan serbet yang digunakan untuk membersihkan meja penjualan dengan serbet untuk mengupas ayam
b. Mencuci serbet sesering mungkin untuk menjaga kebersihannya c. Serbet tidak diganti sehingga kotoran tetap menempel pada serbet 15. Apakah perlu dipisahkan tempat untuk meletakkan daging ayam dengan
ampela?
a. Perlu, karena pada ampela ada kemungkinan bakteri yang dapat mengontaminasi daging ayam
b. Tidak perlu, karena memerlukan tempat yang banyak
2. SIKAP PEDAGANG
NO PERNYATAAN S TS
1 Kebersihan tangan adalah hal yang penting untuk menghindari kontaminasi bakteri pada daging ayam 2 Mencuci tangan menggunakan sabun harus dilakukan
oleh pedagang sebelum menjamah daging ayam 3 Pedagang boleh memiliki kuku yang panjang
4 Pedagang seharusnya mengganti sesering mungkin air panas untuk pencabutan bulu
5 Untuk menghindari kontaminasi, seharusnya mengganti kain lap sesering mungkin dengan yang bersih
6 Tempat pencucian daging ayam dan ampela seharusnya dipisahkan
7 Pedagang harus menggunakan air bersih dan mengalir untuk proses pencucian ayam
8 Sebelum digunakan peralatan harus dibersihkan dahulu 9 Pisau yang digunakan untuk menyembelih dapat
digunakan kembali untuk memotong karkas
10 Pedagang memisahkan tempat penyembelihan dengan tempat meletakkan daging yang siap dijual
11 Pedagang harus menyediakan tempat penampungan kotoran ayam
12 Darah dari pemotongan ayam boleh langsung dibuang ke saluran air limbah
3. TINDAKAN PEDAGANG
NO TINDAKAN Ya Tidak
1 Selalu menjaga kebersihan tangan pada saat menangani daging ayam
2 Menutup luka (pada luka terbuka/ bisul atau luka lainnya) atau tidak terdapat luka
3 Menjaga kuku tetap pendek dan bersih
4 Memisahkan tempat pencucian ampela dan daging ayam
5 Mencuci tangan setiap kali hendak menangani daging ayam
6 Membuang darah dari pemotongan ayam ke saluran
air limbah
7 Selalu menggunakan air mengalir untuk mencuci daging ayam
8 Mencuci peralatan yang sudah dipakai dengan air bersih, mengalir, dan menggunakan sabun
9 Mengeringkan peralatan yang sudah selesai dipakai dengan kain lap yang bersih
10 Menyimpan peralatan di tempat yang bebas
pencemaran
11 Tidak menggunakan pisau menyembelih untuk
memotong karkas
12 Selalu mengganti air untuk mencuci daging dalam ember bila sudah keruh
13 Membedakan serbet untuk membersihkan meja dan serbet untuk mengupas kulit ayam
14 Serbet diganti sesering mungkin dengan yang bersih 15 Menyiram meja penjualan setiap kali kotor
Lampiran 3. Lembar Observasi Sanitasi Tempat Penjualan
LEMBAR OBSERVASI
HUBUNGAN HIGIENE PERORANGAN, PERILAKU PEDAGANG DAN SANITASI TEMPAT PENJUALAN DENGAN KEBERADAAN
Salmonella sp. PADA DAGING AYAM DI PASAR
TRADISIONAL KECAMATAN MEDAN BARU KOTA MEDAN TAHUN 2016
I. DATA UMUM 1. Nama Pasar : 2. Alamat Pasar : 3. Nomor Tempat :
NO URAIAN BOBOT NILAI
LOKASI, BANGUNAN, FASILITAS 1 Halaman bersih, rapi, tidak becek, dan berjarak
sedikitnya 500 meter dari sarang lalat/tempat pembuangan sampah, serta tidak tercium bau busuk atau tidak sedap yang berasal dari sumber pencemar.
1
2 Konstruksi bangunan kuat, aman, terpelihara, bersih dan bebas dari barang-barang yang tidak berguna atau barang sisa.
1
3 Lantai kedap air, rata, tidak licin, tidak retak, terpelihara, dan mudah dibersihkan.
1 4 Dinding dan langit-langit dibuat dengan baik,
terpelihara dan mudah dibersihkan.
1 5 Bagian dinding yang kena percikan air dilapisi
bahan kedap air setinggi 2 (dua) meter dari lantai
1 PENCAHAYAAN
6 Pencahayaan sesuai dengan kebutuhan dan tidak menimbulkan bayangan. Kuat cahaya sedikitnya 10 fc pada bidang kerja.
1
PENGHAWAAN
7 Ruang maupun peralatan dilengkapi ventilasi yang baik sehingga terjadi sirkulasi udara dan tidak pengap
1 AIR BERSIH
8 Sumber air bersih aman, jumlah cukup dan bertekanan
5 AIR KOTOR
9 Pembuangan air limbah dari dapur, kamar mandi, WC, dan saluran air hujan lancar, baik dan tidak menggenang
1
FASILITAS CUCI TANGAN DAN TOILET 1
0
Jumlah cukup, tersedia sabun, nyaman dipakai dan mudah dibersihkan
3
PEMBUANGAN SAMPAH 1
1
Tersedia tempat sampah yang cukup, bertutup, anti lalat, kecoa, tikus dan dilapisi kantong plastik yang selalu diangkat setiap kali penuh.
2
RUANG PENGOLAHAN MAKANAN 1
2
Tersedia luas lantai yang cukup untuk pekerja pada bangunan, dan terpisah dengan tempat tidur atau tempat mencuci pakaian
1
1 3
Ruangan bersih dari barang yang tidak berguna (barang tersebut disimpan rapi di gudang).
1
PERALATAN 1
4
Perlindungan terhadap peralatan dalam cara pembersihan, penyimpanan, penggunaan dan pemeliharaannya.
2
1 5
Proses pencucian melalui tahapan mulai dari pembersihan sisa makanan, perendaman, pencucian dan pembilasan.
5
1 6
Perlindungan terhadap serangga, tikus, hewan peliharaan dan hewan pengganggu lainnya.
4
Lampiran 7. Output SPSS Bivariat
Crosstabs
Notes
Output Created 10-Agu-2016 11:04:17
Comments
Input Data E:\yanri\master.sav
Active Dataset DataSet1
Filter <none>
Weight <none>
Split File <none>
N of Rows in Working Data File
33 Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated as
missing.
Cases Used Statistics for each table are based on all the
cases with valid data in the specified range(s) for all variables in each table.
Syntax CROSSTABS
/TABLES=kpersentaseH kpersentaseP ksikap ktindakan ksanitasi BY salmonella /FORMAT=AVALUE TABLES /STATISTICS=CHISQ RISK /CELLS=COUNT ROW /COUNT ROUND CELL.
Resources Processor Time 00:00:00,062
Elapsed Time 00:00:00,028
Dimensions Requested 2
Cells Available 174762
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
kpersentaseH * salmonella 33 100,0% 0 ,0% 33 100,0% kpersentaseP * salmonella 33 100,0% 0 ,0% 33 100,0% ksikap * salmonella 33 100,0% 0 ,0% 33 100,0% ktindakan * salmonella 33 100,0% 0 ,0% 33 100,0% ksanitasi * salmonella 33 100,0% 0 ,0% 33 100,0% kpersentaseH * salmonella Crosstab salmonella Total negatif positif kpersentaseH 0 Count 13 2 15 % within kpersentaseH 86,7% 13,3% 100,0% 1 Count 16 2 18 % within kpersentaseH 88,9% 11,1% 100,0% Total Count 29 4 33 % within kpersentaseH 87,9% 12,1% 100,0%
Chi-Square Tests Value df Asymp. Sig. (2-sided) Exact Sig. (2-sided) Exact Sig. (1-sided) Pearson Chi-Square ,038a 1 ,846 Continuity Correctionb ,000 1 1,000 Likelihood Ratio ,038 1 ,846
Fisher's Exact Test 1,000 ,626
Linear-by-Linear Association ,037 1 ,848
N of Valid Casesb 33
a. 2 cells (50,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1,82. b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate
Value
95% Confidence Interval
Lower Upper
Odds Ratio for kpersentaseH (,00 /
1,00) ,813 ,100 6,583
For cohort salmonella = negatif ,975 ,754 1,261
For cohort salmonella = positif 1,200 ,191 7,528
N of Valid Cases 33 kpersentaseP * salmonella Crosstab salmonella Total negatif positif kpersentaseP 0 Count 13 2 15 % within kpersentaseP 86,7% 13,3% 100,0% 1 Count 14 1 15 % within kpersentaseP 93,3% 6,7% 100,0% 2 Count 2 1 3 % within kpersentaseP 66,7% 33,3% 100,0% Total Count 29 4 33 % within kpersentaseP 87,9% 12,1% 100,0% Chi-Square Tests Value df Asymp. Sig. (2-sided) Pearson Chi-Square 1,707a 2 ,426 Likelihood Ratio 1,429 2 ,489 Linear-by-Linear Association ,138 1 ,710 N of Valid Cases 33
a. 4 cells (66,7%) have expected count less than 5. The minimum expected count is ,36.
ksikap * salmonella Crosstab salmonella Total negatif positif ksikap 1 Count 21 1 22 % within ksikap 95,5% 4,5% 100,0% 2 Count 8 3 11 % within ksikap 72,7% 27,3% 100,0% Total Count 29 4 33 % within ksikap 87,9% 12,1% 100,0% Chi-Square Tests Value df Asymp. Sig. (2-sided) Exact Sig. (2-sided) Exact Sig. (1-sided) Pearson Chi-Square 3,556a 1 ,059 Continuity Correctionb 1,742 1 ,187 Likelihood Ratio 3,349 1 ,067
Fisher's Exact Test ,097 ,097
Linear-by-Linear Association 3,448 1 ,063
N of Valid Casesb
33
a. 2 cells (50,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1,33. b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate
Value
95% Confidence Interval
Lower Upper
Odds Ratio for ksikap (1,00 / 2,00) 7,875 ,711 87,261
For cohort salmonella = negatif 1,313 ,904 1,906
For cohort salmonella = positif ,167 ,020 1,423
N of Valid Cases 33 ktindakan * salmonella Crosstab salmonella Total negatif positif ktindakan 0 Count 7 0 7 % within ktindakan 100,0% ,0% 100,0% 1 Count 20 3 23 % within ktindakan 87,0% 13,0% 100,0% 2 Count 2 1 3 % within ktindakan 66,7% 33,3% 100,0% Total Count 29 4 33 % within ktindakan 87,9% 12,1% 100,0%
Chi-Square Tests Value df Asymp. Sig. (2-sided) Pearson Chi-Square 2,251a 2 ,324 Likelihood Ratio 2,745 2 ,253 Linear-by-Linear Association 2,109 1 ,146 N of Valid Cases 33
a. 4 cells (66,7%) have expected count less than 5. The minimum expected count is ,36.
Risk Estimate
Value Odds Ratio for ktindakan (,00 /
1,00) ksanitasi * salmonella Crosstab salmonella Total negatif positif ksanitasi 0 Count 18 2 20 % within ksanitasi 90,0% 10,0% 100,0% 1 Count 9 2 11 % within ksanitasi 81,8% 18,2% 100,0% 2 Count 2 0 2 % within ksanitasi 100,0% ,0% 100,0% Total Count 29 4 33 % within ksanitasi 87,9% 12,1% 100,0% Chi-Square Tests Value df Asymp. Sig. (2-sided) Pearson Chi-Square ,740a 2 ,691 Likelihood Ratio ,942 2 ,625 Linear-by-Linear Association ,025 1 ,875 N of Valid Cases 33
a. 4 cells (66,7%) have expected count less than 5. The minimum expected count is ,24.
Risk Estimate
Value Odds Ratio for ksanitasi (,00 / 1,00)
Lampiran 8. Dokumentasi Penelitian
Gambar lampiran 1. Peneliti mewawancarai pedagang daging ayam
Gambar lampiran 3. Tempat penampungan sampah tidak tertutup dan tidak kedap air
Gambar lampiran 5. Pencucian jeroan dilakukan di dalam ember
Gambar lampiran 7. Kandang ayam dekat dengan penampungan air bersih
Gambar lampiran 9. Penambahan TTB dan Iodine pada sampel pada tahap pengayaan