• Tidak ada hasil yang ditemukan

Contoh Laporan Penilaian Kinerja Puskesmas

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Contoh Laporan Penilaian Kinerja Puskesmas"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

▸ Baca selengkapnya: contoh laporan kegiatan penilaian akhir semester smp

(2)

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Dalam rangka pemerataan pelayanan kesehatan dan pembinaan kesehatan masyarakat telah di bangun puskesmas. Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja tertentu. Puskesmas berfungsi sebagai :

1. Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan . 2. Pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat.

3. Pusat pelayanan kesehatan strata pertama.

Untuk menunjang pelaksanaan fungsi dan penyelenggaraan upayanya, Puskesmas dilengkapi dengan instrumen manajemen yang terdiri dari :

1. Perencanaan tingkat Puskesmas 2. Lokakarya Mini Puskesmas

3. Penilaian Kinerja Puskesmas dan Manajemen Sumber Daya termasuk alat, obat, keuangan dan ketenagaan serta didukung dengan manajemen sistem pencatatan dan pelaporan disebut sistem informasi manajemen Puskesmas (SIMPUS) dan upaya peningkatan mutu pelayanan ( antara lain melalui penerapan quality assurance ).

Mempertimbangkan rumusan pokok-pokok program dan program-program unggulan sebagaimana disebutkan dalam Rencana Strategis Kementrian Kesehatan dan program spesifik daerah, maka area program yang akan menjadi prioritas di suatu daerah, perlu dirumuskan secara spesifik oleh daerah sendiri demikian pula strategi dalam pencapaian tujuannya, yang harus disesuaikan dengan masalah, kebutuhan serta potensi setempat.

Puskesmas merupakan ujung tombak terdepan dalam pembangunan kesehatan, mempunyai peran cukup besar dalam upaya mencapai pembangunan kesehatan. Untuk mengetahui tingkat kinerja Puskesmas, perlu diadakan Penilaian Kinerja Puskesmas.

B. PENGERTIAN PENILAIAN KINERJA PUSKEMAS

Penilaian kinerja Puskesmas adalah suatu upaya untuk melakukan penilaian hasil kerja / prestasi Puskesmas.

Pelaksanaan penilaian dimulai dari tingkat Puskesmas sebagai instrumen mawas diri karena setiap Puskesmas melakukan penilaian kinerjanya secara mandiri, kemudian Dinas Kesehatan Kabupaten Grobogan melaksanakan verifikasi hasilnya. Adapun aspek penilaian meliputi hasil pencapaian cakupan dan manajemen kegiatan termasuk mutu pelayanan (khusus bagi Puskesmas yang telah mengembangkan mutu pelayanan) atas perhitungan seluruh Puskesmas. Berdasarkan hasil verifikasi, dinas kesehatan kabupaten bersama Puskesmas dapat menetapkan Puskesmas kedalam kelompok (I,II,III) sesuai

▸ Baca selengkapnya: contoh mou sekolah tk dengan puskesmas

(3)

dengan pencapaian kinerjanya. Pada setiap kelompok tersebut, dinas kesehatan kabupaten dapat melakukan analisa tingkat kinerja puskesmas berdasarkan rincian nilainya, sehingga urutan pencapian kinerjanya dapat diketahui, serta dapat dilakukan pembinaan secara lebih mendalam dan terfokus.

C. TUJUAN DAN MANFAAT PENILAIAN KINERJA

PUSKESMAS

1. Tujuan

a. Tujuan Umum

Tercapainya tingkat kinerja puskesmas yang berkualitas secara optimal dalam mendukung pencapaian tujuan pembangunan kesehatan di Kabupaten Grobogan.

b. Tujuan Khusus

1). Mendapatkan gambaran tingkat pencapaian hasil cakupan dan mutu kegiatan serta manajemen puskesmas pada akhir tahun kegiatan.

2). Mengetahui tingkat kinerja puskesmas pada akhir tahun berdasarkan urutan peringkat kategori kelompok puskesmas.

3). Mendapatkan informasi analisis kinerja puskesmas dan bahan masukan dalam penyusunan rencana kegiatan puskesmas dan dinas kesehatan kabupaten/kota untuk tahun yang akan datang.

2. Manfaat Penilaian Kinerja Puskesmas :

1). Puskesmas mengetahui tingkat pencapaian (prestasi) kunjungan dibandingkan dengan target yang harus dicapai.

2). Puskesmas dapat melakukan identifikasi dan analisis masalah, mencari penyebab dan latar belakang serta hambatan masalah kesehatan di wilayah kerjanya berdasarkan adanya kesenjangan pencapaian kinerja puskesmas (out put dan out come)

3). Puskesmas dan dinas kesehatan kabupaten/kota dapat menetapkan tingkat urgensi suatu kegiatan untuk dilaksanakan segera pada tahun yang akan datang berdasarkan prioritasnya.

4). Dinas kesehatan kabupaten dapat menetapkan dan mendukung kebutuhan sumber daya puskesmas dan urgensi pembinaan puskesmas.

D. RUANG LINGKUP PENILAIAN KINERJA PUSKESMAS

Ruang lingkup kinerja puskesmas meliputi penilaian pencapaian hasil pelaksanaan pelayanan kesehatan, manajemen puskesmas dan mutu pelayanan. Penilaian terhadap kegiatan upaya kesehatan wajib puskesmas yang telah ditetapkan di tingkat kabupaten/kota dan kegiatan upaya kesehatan pengembangan dalam rangka penerapan tiga fungsi puskesmas yang diselenggarakan melalui pendekatan kesehatan masyarakat, dengan tetap mengacu pada kebijakan dan strategi untuk mewujudkan visi Pemerintah Daerah Kabupaten Grobogan yaitu ”“Terwujudnya Kabupaten Grobogan sebagai daerah industri dan perdagangan yang berbasis pertanian, untuk mencapai masyarakat yang sehat, cerdas dan lebih sejahtera.”

BAB II

▸ Baca selengkapnya: contoh laporan kegiatan penilaian akhir semester doc

(4)

A. BAHAN DAN PEDOMAN

Bahan yang dipakai pada penilaian kinerja puskesmas adalah hasil pelaksanaan pelayanan kesehatan, manajemen puskesmas dan mutu pelayanan. Sedangkan dalam pelaksanaannya mulai dari pengumpulan data, pengolahan data, analisis hasil / masalah sampai dengan penyusunan laporan berpedoman pada Buku Pedoman Penilaian Kinerja Puskesmas dari Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat Departemen Kesehatan R.I. tahun 2006.

B. TEKNIS PELAKSANAAN

Teknis pelaksanaan penilaian kinerja UPTD Puskesmas se Kabupaten Grobogan tahun 2014, sebagaimana berikut di bawah ini:

1. Pengumpulan Data.

Pengumpulan data dilaksanakan dengan memasukkan data hasil kegiatan puskesmas tahun 2014 ( Januari s/d Desember 2014 ) dengan variabel dan sub variabel yang terdapat dalam formulir penilaian kinerja puskesmas tahun 2014.

2. Pengolahan Data.

Setelah proses pengumpulan data selesai, dilanjutkan dengan penghitungan sebagaimana berikut di bawah ini :

a. Penilaian Cakupan Kegiatan Pelayanan Kesehatan

Cakupan sub variabel (SV) dihitung dengan membagi hasil pencapaian (H) dengan target sasaran (T) dikalikan 100 atau SV (%)

Cakupan variabel (V) dihitung dengan menjumlah seluruh nilai sub variabel (Σ SV ) kemudian dibagi dengan jumlah variabel ( n ) atau

Jadi nilai cakupan kegiatan pelayanan kesehatan adalah rerata per jenis kegiatan. Kinerja cakupan pelayanan kesehatan dikelompokkan menjadi tiga, yaitu :

1). Kelompok I (kinerja baik) : Tingkat pencapaian hasil ≥ 91 % 2). Kelompok II (kinerja cukup) : Tingkat pencapaian hasil 81 – 90 % 3). Kelompok III (kinerja kurang) : Tingkat pencapaian hasil ≤ 80 % b. Penilaian Kegiatan Manajemen Puskesmas

Penilaian kegiatan manajemen puskesmas dikelompokkan menjadi empat kelompok :

1). Manajemen Operasional Puskesmas 2). Manajemen alat dan obat

3). Manajemen keuangan 4). Manajemen ketenagaan

Penilaian kegiatan manajemen puskesmas dengan mempergunakan skala nilai sebagai berikut :

a). Skala 1 nilai 4 H SV = --- x 100% T Σ SV V (%) = --- n

(5)

b). Skala 2 nilai 7 c). Skala 3 nilai 10

Nilai masing-masing kelompok manajemen adalah rata-rata nilai kegiatan masing-masing kelompok manajemen.

Cara Penilaian :

1. Nilai manajemen dihitung sesuai dengan hasil pencapaian Puskesmas dan dimasukkan ke dalam kolom yang sesuai.

2. Hasil nilai skala di masukkan ke dalam kolom nilai akhir tiap variabel

3. Hasil rata – rata dari penjumlahan nilai variabel dalam manajemen merupakan nilai akhir manajemen

4. Hasil rata-rata dikelompokkan menjadi : a). Baik : Nilai rata – rata > 8,5 b). Cukup : Nilai 5,5 – 8,4 c). Kurang : Nilai < 5, c. Penilaian mutu pelayanan

Cara Penilaian :

1. Nilai mutu dihitung sesuai dengan hasil pencapaian Puskesmas dan dimasukkan ke dalam kolom yang sesuai.

2. Hasil nilai skala di masukkan ke dalam kolom nilai akhir tiap variabel 3. Hasil rata – rata nilai variabel dalam satu komponen merupakan nilai

akhir mutu

4. Nilai mutu dikelompokkan menjadi : a). Baik : Nilai rata – rata > 8,5 b). Cukup : Nilai 5,5 – 8,4

c). Kurang : Nilai < 5,

BAB III

MATRIK PENILAIAN KINERJA UPTD PUSKESMAS WIROSARI

II KABUPATEN GROBOGAN TAHUN 2014

A Kinerja pelayanan kesehatan

1. Upaya Kesehatan Wajib

(6)

Tabel 1.

Hasil Pencapaian Kinerja Upaya Kesehatan Wajib UPTD Puskesmas Wirosari II

NO. KOMPONEN KEGIATAN UPAYAKESEHATAN WAJIB

HASIL CAKUPAN

(%)

TINGKAT

KINERJA KET.

1. UPAYA PROMOSI KESEHATAN 73,12 Kurang

2. UPAYA KESEHATAN LINGKUNGAN 69,66 Kurang

3. UPAYA KESEHATAN IBU DAN ANAK TERMASUK KB

74,20 Kurang

4. UPAYA PERBAIKAN GIZI

MASYARAKAT 68,67

Kurang

5.

UPAYA PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR

30,95

Kurang

6. UPAYA PENGOBATAN 92,06 Baik

Rata-rata Kinerja 68,11 Kurang

2. Upaya Kesehatan Pengembangan

Tabel 2.

Hasil Pencapaian Kinerja Upaya Kesehatan Pegembangan UPTD Puskesmas Wirosari II

NO KOMPONEN KEGIATAN UPAYA KESEHATAN PENGEMBANGAN HASIL CAKUPAN (%) TINGKAT KINERJA KET.

1. Upaya Kesehatan Usia Lanjut 100,00 Baik

2. Upaya Kesehatan Mata / Pencegahan Kebutaan

59,17 Kurang

3.

Upaya Kesehatan Telinga / Pencegahan Gangguan pendengaran

30,17 Kurang

4. Kesehatan Jiwa

87,05 Sedang

5. Pencegahan dan penanggulangan penyakit gigi 14,28 Kurang

6. Perawatan Kesehatan Masyarakat 25,00 Kurang

Rata-rata Kinerja 52,61 Kurang

Nilai cakupan kinerja pelayanan kesehatan adalah : rata – rata nilai upaya kesehatan wajib dan upaya kesehatan pengembangan, atau dengan kata lain nilai pencapaian upaya kesehatan wajib + pengembangan dibagi dua.

B Hasil Kinerja Kegiatan Manajemen UPTD Puskesmas Wirosari II

Tabel 3.

Hasil Pencapaian Kinerja Manajemen

NO. KOMPONEN MANAJEMEN CAKUPAN KEGIATAN TINGKAT KINERJA KET

(7)

PUSKESMAS 1 MANAJEMEN OPERASIONAL

PUSKESMAS

8,7 Baik

2 MANAJEMEN ALAT

DAN OBAT 8,8 Baik

3 MANAJEMEN KEUANGAN 10 Baik

4 MANAJEMEN KETENAGAAN 10 Baik

Rata-rata 9,37 Baik

C

Hasil Kinerja Mutu Pelayanan Kesehatan UPTD Puskesmas Wirosari II Tabel. 4.

Hasil Pencapaian Kinerja Mutu Pelayanan Kesehatan

No JENIS KEGIATAN Cakupan Nilai Tingkat

Kinerja 1 Drop out pelayanan ANC (K1-K4) 26,09 4 Kurang 2 Persalinan oleh tenaga kesehatan 111,08 10 Baik 3 Penanganan komplikasi obstetri / risiko tinggi 121,54 10 Baik 4 Kepatuhan terhadap standar ANC 79,82 7 Sedang 5 Kepatuhan terhadap standar pemeriksaan TB

Paru 78,09 7 Sedang

6 Tingkat Kepuasan pasien terhadap pelayanan

puskesmas 77,36 7 Sedang

Rata-rata nilai 82,33 7,50 Sedang

D

Hasil Total Kinerja Kegiatan di UPTD Puskesmas Wirosari II Tabel. 5.

Hasil Total Kinerja Kegiatan

No. Komponen Kegiatan Pencapaian Tingkat Kinerja Ket 1 Pelayanan Kesehatan 6,81Sedang

2 Manajemen 9,37 Baik

3 Mutu 7,50 Sedang

Rata-rata Kinerja 7,89 Sedang

BAB IV

ANALISIS HASIL KINERJA

A. Perbandingan Hasil Kinerja Tahun 2013 dengan Tahun 2014

Belum dapat dibandingkan karena pada tahun 2013 penilaian kinerja belum menggunakan model penilaian ini.

(8)

Tabel 6.

Perbandingan Pencapaian Kinerja UPTD Puskemas Wirosari II Tahun 2013 dan 2014

NO Jenis Kegiatan Pencapaian

Tahun 2013 Tahun 2014

1 Cakupan Pelayanan Kesehatan 6,26 6,81

2 Manajemen Puskesmas 9,09 9,37

3 Mutu Pelayanan Kesehatan 7,25 7,50

B. Hasil Kinerja Tahun 2014

1. Hasil Kinerja Kegiatan (Upaya Kesehatan Wajib Dan Upaya Kesehatan Pengembangan) UPTD Puskesmas Wirosari II Tahun 2014

Dari tabel di atas semua kegiatan belum mencapai 100%, yang termasuk kurang yaitu : Promosi Kesehatan,Kesehatan Lingkungan,KIA &KB,Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat, Pemberantasan Penyakit Menular dan Pengobatan.

2. Hasil Kinerja Kegiatan Manajemen Puskesmas

Kinerja Manajemen dibagi menjadi 4 variabel, yaitu : manajemen operasional puskesmas, manajemen alat dan obat, manajemen keuangan, dan manajemen ketenagaan. Berikut ini gambaran pencapaian kinerja manajemen di UPTD Puskesmas Wirosari II Tahun 2014.

Terlihat bahwa pencapaian kinerja sebagian besar baik (>8,5), tetapi masih ada yang sedang yaitu Data Capaian tahun lalu,Linsek ,data 10 penyakit, dikarenakan keterlambatan tabulasi data capaian kegiatan, Linsek hanya 3 kali per tahun dan keterlambatan pelaporan data 10 penyakit.

Untuk kinerja manajemen alat dan obat, permasalahan yang ada yaitu pada masalah Up dating daftar Inventaris alat,Menerapkan FIFO & FEFO,dikarenakan tidak terdapat daftar inventaris barang yang terpasang disemua ruangan, kemudian updating data inventaris kurang rutin dan penerapan FIFO & FEFO baru sebagian.

Untuk kinerja manajemen keuangan semuanya baik, tidak ada masalah. Untuk kinerja manjemen ketenagaan, semuanya baik, tidak ada masalah. Hasil Kinerja Mutu Pelayanan Kesehatan

(9)

Untuk kinerja mutu pelayanan kesehatan ada 3 jenis kegiatan yang kurang yaitu : Drop out pelayanan ANC,Error rate pemeriksaan BTA dan Error rate pemeriksaan darah malaria , dikarenakan adanya bumil dari luar wilayah yang menjelang persalinan baru kembali ke desa asal ,serta belum adanya petugas analis laboratorium serta alat laborat yang memenuhi persyaratan .

Hasil Kinerja UPTD Puskesmas Wirosari II Tahun 2014 Tabel 7.

Trend Pencapaian Kinerja UPTD Puskemas Wirosari II Tahun 2014

NO Jenis Kegiatan Pencapaian Trend

Tahun 2013 Tahun 2014

1 Cakupan Pelayanan Kesehatan 6,26 6,81 Meningkat

2 Manajemen Puskesmas 9,09 9,37 Meningkat

3 Mutu Pelayanan Kesehatan 7,25 7,50 Meningkat

BAB IV

IDENTIFIKASI MASALAH DAN ALTERNATIF

PEMECAHAN MASALAH

Dengan melihat gambaran di atas hasil kinerja kegiatan UPTD Puskesmas Wirosari II tahun 2014 dapat dikategorikan perjenis kegiatan:

(10)

2. Upaya Kesehatan Usia Lanjut. B. Kategori Kinerja Cukup

1. Kesehatan Jiwa C. Kategori Kinerja Kurang

1. Promosi Kesehatan 2. Kesehatan Lingkungan 3. KIA & KB

4. Perbaikan Gizi Masyarakat

5. Pencegahan & Pemberantasan Penyakit Menular 6. Kesehatan Mata & Pencegahan Kebutaan

7. KesehatanTelinga & Pencegahan Gangguan Pendengaran 8. Pencegahan & Penanggulangan Penyakit Gigi

9. Perawatan Kesehatan Masyarakat.

Selanjutnya akan dibahas jenis kegiatan yg termasuk kategori kinerja cukup dan kurang. Menentukan penyebab dengan menelusuri variabel dan sub variabel :

1). Penilaian Kinerja Cukup / Sedang:

a). Upaya Kesehatan Jiwa dengan nilai 87,05 % (1). Permasalahan :

(a). Penderita merasa sudah sembuh sehingga tidak mau control. (b).Pendanaan khusus untuk kegiatan Jiwa tidak ada

(c). Kurang adanya peran serta keluarga dan masyarakat (2). Pemecahan :

(a). Keluarga harus mendorong penderita untuk selalu control secara rutin.

(b).Mengusulkan untuk mendapatkan pendanaan home visite dari dana JKN.

(c). Koordinasi dengan pihak Pemerintah Desa/ Tokoh masyarakat. 2). Penilaian Kinerja Kurang :

a). Promosi Kesehatan dengan nilai 73,12%. Disebabkan program bayi mendapatkan ASI Eksklusif 53,49%.

(1). Permasalahan :

(a). Petugas kurang mempromosikan pentingnya ASI Esklusif

(b).Pemerintah kurang tegas untuk menindak produsen susu yang mempromosikan penggunaan susu formula bagi bayi usia 0-6 bulan,

(11)

maupun penyalur (petugas kesehatan) yang memberikan susu formula pada bayi 0-6 bulan tanpa indikasi medis.

(c). Kurangnya pengetahuan ibu tentang menyusui, kebanyakan sekarang wanita adalah pekerja sehingga kadang pemberian ASI eksklusif hanya sampai usia 3 bulan

(2). Pemecahan :

(a). Sosialisasikan ke petugas dan pemegang program terkait untuk lebih giat menginformasikan kepada masyarakat tentang pentingnya Asi Eksklusif.

(b).Sosialisasi ke masyarakat mengenai ASI eksklusif.

b). Upaya Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular dengan nilai 30,95%. (1). Permasalahan ISPA, Malaria,Kusta,Rabies dan Filariasis :

(a). Petugas dan masyarakat kurang mengerti ISPA, Malaria,Kusta,Rabies dan Filariasis

(b).Kebanyakan pneumonia/ISPA ditemukan di RS, karena biasanya sudah dalam kondisi buruk, tidak dibawa lewat puskesmas

(c). Pendanaan program ISPA, Malaria,Kusta,Rabies dan Filariasis masih kurang.

(2). Pemecahan ISPA,Malaria,Kusta,Rabies dan Filariasis :

(a). Perlunya sosialisasi ISPA,Malaria,Kusta,Rabies dan Filariasis pada petugas dan masyarakat.

(b).Dibuat protap diagnosis ISPA,Malaria,Kusta,Rabies dan Filariasis (c). Adanya jejaring surveilans pneumonia tingkat kabupaten

(d).Membuat perencanaan kegiatan melalui dana yang ada di puskesmas maupun di masyarakat. Contoh : JKN ,BOK dan Alokasi Dana Desa dan Kelurahan

c). Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Gigi dengan nilai 14,28%. (1). Permasalahan :

(a). Jumlah SD/MI di UPT Puskesmas Wirosari II 27 sekolah, sedangkan petugas UKS juga bertugas sebagai sanitarian.

(b).Pendanaan untuk kegiatan UKS hanya sedikit, tidak dapat mencakup seluruh SD/MI

(c). Belum semua SD dilatih dokter kecil, sehingga dapat membimbing teman-temannya untuk berPHBS

(2). Pemecahan :

(a). Perlu penjadwalan yang matang, sehingga semua kegiatan dapat terlaksana

(e). Membuat perencanaan kegiatan melalui dana yang ada di puskesmas maupun di masyarakat. Contoh : JKN ,BOK dan Alokasi Dana Desa dan Kelurahan

(b).Mengadakan koordinasi dengan P&K serta PPAI Kec. Wirosari Dalam rangka Pelatihan dokter kecil bagi SD/MI yang belum dilatih dokter kecil

d). Kesehatan Lingkungan (1) Permasalahan:

(a). Masyarakat belum peduli tentang pembuangan limbah secara sehat

(12)

(b). Ada 3 ( tiga ) Warung Makan yang tidak beroperasi lagi. (2) Pemecahan :

(a). Koordinasi lintas sektoral di tingkat Desa.

(b). Dilakukan pendataan dan pemetaan ulang di tahun 2015. e). KIA & KB

(1) Permasalahan :

(a).Dana untuk kegiatan kesehatan bayi dan KB kurang. (b). Kurangnya Alkes ( Inkubator )

(2) Pemecahan :

(a). Mengusulkan tambahan Dana dari BOK dan JKN (b). Pengadaan Alkes ( Inkubator ) dari dana JKN f). Perbaikan Gizi Masyarakat

(1) Permasalahan :

(a). Pemberian PMT Pemulihan Balita Gizi buruk pada Gakin kurang (b). Balita Bawah Garis Merah > target.

(2) Pemecahan :

(a). Pemberian PMT Pemulihan diprioritaskan pada kasus Gibur dengan indicator BB/TB.

(b). Pelacakan / Penjaringan Balita BGM di posyandu oleh petugas kesehatan & kader.

g). Kesehatan Mata & Pencegahan Kebutaan (1) Permasalahan :

(a). Alat ( senter ) tidak ada.

(b). Kepedulian masyarakat tentang Kesehatan mata masih kurang. (2) Pemecahan :

(a). Pembelian Alat ( senter )

(b).Melaksanakan Sosialisasi di posyandu. h). Kesehatan Telinga & Pencegahan Gangguan Pendengaran

(1) Permasalahan:

(a). Tidak ada alat untuk serumen up. (b). Tidak ada alokasi dana.

(2) Pemecahan :

(a). Pembelian alat untuk serumen up.

(b). Mengusulkan alokasi dana untuk kegiatan. i). Perawatan Kesehatan Masyarakat.

(1) Permasalahan :

(a).Dana dari BOK untuk kegiatan Perkesmas kurang mencukupi. (2) Pemecahan :

(a).Mengusulkan tambahan dana BOK dan JKN

BAB V

(13)

A.

Kesimpulan

UPTD Puskesmas Wirosari II telah melaksanakan penilaian kinerja tahun 2014 dengan hasil sebagai berikut :

a. Kinerja cakupan yankes dengan nilai 64,96% termasuk kategori kinerja Kurang.

b. Kinerja kegiatan manajemen puskesmas dengan nilai 9,16 termasuk kategori kinerja Baik.

c. Kinerja mutu yankes dengan nilai 6,63 Termasuk kategori kinerja Cukup / Sedang.

B.

Saran dan Rekomendasi

1. Monitoring dan evaluasi dari Dinas Kesehatan Kabupaten lebih diaktifkan.

2. Meningkatkan kerjasama lintas program dan lintas sektor serta. 3. Masukan,Kritik dan Saran untuk Perbaikan sangat kami harapkan.

UPAYA :... Dengan nilai ... Katagori KURANG

(14)

PERMASALAHAN PEMECAHAN

UPAYA :... Dengan nilai ... Katagori KURANG

(15)

Referensi

Dokumen terkait

puskesmas tidak mampu menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat.. wajib dan pengembangan, padahal upaya kesehatan masyarakat tersebut telah. menjadi kebutuhan masyarakat.

Penilaian Puskesmas Berprestasi adalah suatu upaya penilaian hasil kinerja Puskesmas yang meliputi kegiatan, hasil kerja dan inovasi yang dilaksanakan oleh Puskesmas di

Puskesmas dan dinas kesehatan kabupaten/ kota dapat menetapkan tingkat urgensi suatu kegiatan untuk dilaksanakan segera pada tahun yang akan datang berdasarkan prioritasnya!.

Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa hasil rata-rata pencapaian kinerja upaya kesehatan wajib UPTD Puskesmas Perawang Tahun 2015 yaitu sebesar 68,5%, artinya

Untuk memenuhi fungsinya maka Puskesmas mempunyai kegiatan/ Upaya kesehatan wajib yang terdiri dari upaya Kesehatan Ibu dan Anak serta

uang lingkup kinerja puskesmas meliputi penilaian, pen%apaian hasil pelaksanaan  pelayanan/kegiatan kesehatan, manajemen puskesmas dan mutu pelayanan, penilaian

INSTRUMEN PENILAIAN CAKUPAN PELAYANAN UPAYA KESEHATAN PENGEMBANGAN PUSKESMAS : CANTIGI.. KABUPATEN

Pelaksanaan Pelayanan Kesehatan, dikelompokkan menjadi Upaya Kesehatan Masyarakat dan Upaya Kesehatan Perorangan dengan mengacu kepada indikator yang telah ditetapkan oleh Dinkes Kota