DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Pengadilan Agama Kotabumi yang memeriksa dan mengadili perkara-perkara perdata pada tingkat pertama, dalam persidangan Majelis telah menjatuhkan
putusan atas perkara cerai talak antara:--- Pemohon, umur 27 tahun, agama Islam, pendidikan SD, pekerjaan tani, tempat
tinggal di Kabupaten Lampung Utara ;---
MELAWAN
Termohon, umur 20 tahun, agama Islam, pendidikan SMA, pekerjaan ibu rumah tangga, tempat tinggal di Kabupaten Lampung Utara ; --- Pengadilan Agama tersebut;--- Telah membaca dan mempelajari berkas perkara;---
Telah mendengar keterangan Pemohon dan Termohon dan memeriksa alat-alat bukti dan saksi kedua belah pihak di persidangan;---
TENTANG DUDUK PERKARANYA
Menimbang, bahwa Pemohon dengan surat permohonannya tertanggal 1 Juli 2011 yang terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Agama Kotabumi dengan Nomor: XXX/Pdt.G/2011/PA.Ktb tanggal 1 Juli 2011 telah mengajukan hal-hal sebagai berikut: ---
1. Bahwa Pemohon adalah suami sah Termohon yang akad nikahnya berlangsung di Kabupaten Lampung Utara pada tanggal 23 Juli 2009, berdasarkan Kutipan Akta Nikah yang dikeluarkan oleh Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan
Agama Kabupaten Lampung Utara, Nomor 457/61/VII/2009 tertanggal 27 Juli 2009;--- 2. Bahwa sewaktu menikah Pemohon berstatus perjaka dan Termohon berstatus
perawan dan dilaksanakan suka sama suka;--- 3. Bahwa Pemohon dan Termohon setelah menikah tinggal di rumah orang tua
Pemohon di Kabupaten Lampung Utara selama 1 tahun 6 bulan, setelah itu Pemohon dan Termohon berpisah tempat tinggal Pemohon tetap tinggal bersama orang tua Pemohon sedangkan Termohon tinggal bersama orang tua Termohon di Kabupaten Lampung Utara sampai dengan sekarang sudah berjalan selama 5 bulan;--- 4. Bahwa antara Pemohon dan Termohon telah melakukan hubungan sebagaimana
layaknya suami isteri dan telah dikaruniai 1 orang anak bernama:--- .SXXXX bin Pemohon, Umur 1 Tahun 6 bulan;--- 5. Bahwa pada awalnya rumah tangga Pemohon dan Termohon berjalan rukun dan
harmonis selama 3 bulan, kemudian setelah itu rumah tangga Pemohon dan Termohon mulai goyah, selalu diwarnai perselisihan dan pertengkaran terus-menerus. Adapun yang menjadi penyebabnya adalah karena Termohon selalu meminta nafkah keluarga yang lebih kepada Pemohon, Termohon selalu bersikap kasar kepada Pemohon, dan Termohon sudah tidak bisa lagi menghargai Pemohon sebagai suami Termohon;--- 6. Bahwa setiap kali terjadi pertengkaran antara Pemohon dengan Termohon, Termohon sering mengatakan kata-kata yang menyakitkan hati Pemohon dengan mengatakan " Banyak laki-laki lain selain kamu dan kamu itu laki-laki yang tidak ada gunanya", bahkan Termohon pernah pula menyatakan akan bercerai dari Pemohon;--- 7. Bahwa puncak ketidakharmonisan rumah tangga antara Pemohon dan Termohon terjadi pada bulan Februari tahun 2011, Pemohon dan Termohon bertengkar
karena Termohon minta diantarkan pulang ke rumah orang tua Termohon tetapi Pemohon belum bisa mengantarkan karena Pemohon belum memiliki uang. Setelah kejadian tersebut Termohon pergi meninggalkan Pemohon dan pulang ke rumah orang tua Termohon. Selama itu sudah tidak ada lagi hubungan baik lahir maupun batin antara Pemohon dan Termohon;--- 8. Bahwa dari pengakuan Pemohon ini ini telah dilakukan upaya-upaya dari pihak keluarga Pemohon, tetapi upaya tersebut tidak berhasil;--- 9. Bahwa dengan adanya hal-hal tersebut di atas, maka Pemohon merasa sulit untuk
mempertahankan ikatan pernikahan seperti ini sehingga pula tujuan pernikahan dalam rangka mewujudkan rumah tangga yang sakinah, mawaddah, warahmah tidak akan terwujud, oleh karenanya Pemohon telah berketetapan hati untuk menceraikan Termohon ke Pengadilan Agama Kotabumi;--- Bahwa berdasarkan penjelasan dan alasan tersebut di atas, Pemohon mohon kepada Ketua Pengadilan Agama Kotabumi atau Majelis Hakim yang menyidangkan perkara ini agar dapat menjatuhkan putusan sebagai berikut;--- PRIMAIR :
1. Mengabulkan permohonan Pemohon;--- 2. Menetapkan memberi ijin kepada Pemohon untuk mengucapkan ikrar talak
terhadap Termohon di muka sidang Pengadilan Agama Kotabumi;--- 3. Membebankan biaya perkara menurut Undang-Undang;--- SUBSIDER:
Mohon putusan yang seadil-adilnya;--- Menimbang, bahwa pada hari persidangan yang telah ditetapkan Pemohon dan Termohon menghadap sendiri di persidangan ;---
Menimbang, bahwa terhadap perkara ini telah dilakukan mediasi dengan hakim mediator Drs. H. Achmad Baidlowi, namun tidak berhasil, Majelis Hakim
telah pula berupaya mendamaikan Pemohon dan Termohon agar rukun kembali, akan tetapi tidak berhasil;---
Menimbang, bahwa Pemohon telah membacakan surat permohonannya yang isinya tetap dipertahankan oleh Pemohon dengan memberikan perubahan dan keterangan atas pertanyaan Majelis Hakim sebagai berikut: --- - Bahwa pada posita nomor 7 tertulis “Setelah kejadian tersebut Termohon
pergi meninggalkan Pemohon dan pulang ke rumah orang tua Termohon, “ dirubah menjadi “ Setelah Pemohon memiliki uang, Pemohon mengantarkan Termohon pulang ke rumah orang tua Termohon;”--- - Bahwa Pemohon memiliki penghasilan per bulan Rp. 200.000,- (dua ratus ribu rupiah);--- - Bahwa Termohon meminta lebih dari nafkah yang diberikan Pemohon;--- - Bahwa Termohon bersikap kasar kepada Pemohon seperti menampar
Pemohon, meludahi muka Pemohon, dan berkata kasar kepada Pemohon;--- - Bahwa selama berpisah, anak diasuh oleh Termohon; --- - Bahwa selama berpisah, Pemohon tidak pernah memberi nafkah kepada anak maupun Termohon;--- Menimbang, bahwa terhadap permohonan Pemohon, Termohon memberikan jawaban sebagai berikut:--- - Bahwa rumah tangga Pemohon dan Termohon rukun sejak awal nikah
sampai dengan Termohon hamil 8 bulan;--- - Bahwa sejak Februari 2011 mulai terjadi pertengkaran serius, yang
disebabkan Termohon cekcok dengan ibu Pemohon, kemudian setelah Pemohon pulang dari kerja, Termohon menjelaskan kepada Pemohon tentang maslah yang terjadi, namun Pemohon tidak mau mendengarkan penjelasan Termohon, akhirnya Termohon kesal dan menampar pipi Pemohon sebanyak satu kali;---
- Bahwa Termohon ingin hidup mandiri dan pisah dengan orang tua Pemohon, tetapi Pemohon tidak mau;--- - Bahwa setelah Pemohon mengantarkan Termohon pulang ke rumah orang tua
Termohon, Pemohon tidak menjemput Termohon sampai dengan 3 bulan 2 hari, kemudian ayah Termohon menemui Pemohon, dan Pemohon menyatakan bahwa Pemohon sudah tidak ingin hidup bersama lagi dengan Termohon;--- - Bahwa Termohon pernah mengatakan “banyak laki-laki lain selain kamu,”
tidak disertai kata-kata “ kamu itu laki-laki yang tidak ada gunanya;”sebagaimana disebutkan Pemohon dalam permohonannya ;--- - Bahwa keluarga Pemohon belum pernah mendamaikan Pemohon dan
Termohon;--- - Bahwa Termohon tidak pernah meludahi Pemohon;--- - Bahwa Pemohon memiliki penghasilan dari menderes pohon karet milik orang tua Pemohon per dua hari sebsesar Rp. 140.000,- (seratus empat puluh ribu rupiah), dan dari upah buruh serabutan per minggu sebesar Rp. 80.000,- (delapan puluh ribu rupiah);--- - Bahwa jika Pemohon menceraikan Termohon, Termohon menuntut uang
tunai sebesar Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah), atau jika Pemohon tidak mampu, Termohon meminta uang sebesar Rp. 500.000,- (lima ratus ribu rupiah) per bulan untuk nafkah anak sampai anak dewasa;--- Menimbang, bahwa terhadap jawaban Termohon, Pemohon memberikan replik sebagai berikut:--- - Bahwa sejak 3 bulan setelah menikah sampai dengan 8 bulan terjadi ribut
kecil-kecilan;--- - Bahwa Termohon sering menampar Pemohon sebanyak 8 kali di rumah;---
- Bahwa Pemohon tidak menyusul Termohon karena Pemohon sudah tidak ingin kembali dengan Termohon;--- - Bahwa penghasilan Pemohon per 2 hari dari deres pohon karet sekira Rp. 70.000,- (tujuh puluh ribu rupiah) sampai Rp. 80.000,- (delapan puluh ribu rupiah);--- - Bahwa penghasilan Pemohon dari kerja nyabut singkong sebesar Rp. 80.000,-
(delapan puluh ribu rupiah) per minggu;--- - Bahwa Pemohon sanggup memberikan nafkah anak sebesar Rp. 50.000,-
(lima puluh ribu rupiah) per bulan;--- - Bahwa Pemohon sanggup memberikan nafkah ‘iddah selama tiga bulan
sebsesar Rp. 240.000,- (dua ratus empat puluh ribu rupiah);--- - Bahwa Pemohon sanggup memberikan nafkah lampau selama tiga bulan
sebesar Rp. 240.000,- (dua ratus empat puluh ribu rupiah);--- - Bahwa atas tuntutan uang tunai Termohon sebesar Rp. 5.000.000,- (lima juta
rupiah), Pemohon hanya sanggup memberikan Rp. 1.000.000,- (satu juta rupiah);--- Menimbang, bahwa terhadap replik Pemohon, Termohon memberikan duplik sebagai berikut:--- - Bahwa Termohon hanya menampar Pemohon sebanyak satu kali;--- - Bahwa Termohon hanya menuntut uang tunai sebesar Rp. 5.000.000,- (lima
juta rupiah), atau uang sebesar Rp. 500.000,- (lima ratus ribu rupiah) per bulan sampai dengan anak dewasa, dan tidak menuntut nafkah ‘iddah maupun nafkah lampau; --- Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil-dalil permohonan, Pemohon mengajukan bukti surat-surat sebagai berikut:---
1. Fotokopi Surat Keterangan Berdomisili atas nama Pemohon Nomor: XXX/470/DM/SO/VI/2011, yang dikeluarkan oleh Kepala Kabupaten Lampung
Utara tanggal 30 Juni 2011, yang telah dibubuhi meterai secukupnya dan dinazegelen, sesuai aslinya (bukti P.1) ;--- 2. Fotokopi Kutipan Akta Nikah Nomor: 457/61/VII/2009 atas nama Pemohon dan
Termohon, yang dikeluarkan oleh Kantor Urusan Agama Kabupaten Lampung Utara tanggal 27 Juli 2009, yang bermeterai secukupnya dan dinazagelen, sesuai aslinya (bukti P.2 ) ;--- Menimbang, bahwa Termohon tidak keberatan dengan bukti-bukti surat yang diajukan Pemohon, dan Termohon tidak akan mengajukan bukti-bukti surat; Menimbang, bahwa di samping bukti surat-surat, Pemohon mengajukan saksi-saksi sebagai berikut:--- 1. SAKSI I, umur 35 tahun, agama Islam, pekerjaan tani, tempat tinggal di Kabupaten Lampung Utara; ---
Di dalam persidangan saksi tersebut memberikan keterangan di bawah sumpah yang pada intinya sebagai berikut:--- - Bahwa saksi mengenal Pemohon dan Termohon;--- - Bahwa saksi adalah tetangga Pemohon sejak kecil dengan jarak rumah 10
meter;--- - Bahwa Pemohon dan Termohon adalah suami istri;--- - Bahwa Pemohon dan Termohon telah memiliki 1 orang anak, yang saat ini
diasuh oleh Termohon; --- - Bahwa setelah menikah, Pemohon dan Termohon tinggal bersama di rumah
orang tua Pemohon; --- - Bahwa Pemohon dan Termohon sering ribut; --- - Bahwa saksi sering mendengar Pemohon bertengkar dengan Termohon; --- - Bahwa menurut cerita Pemohon kepada saksi, Termohon sering menamparl
Pemohon ketika bertengkar dengan Pemohon ; --- - Bahwa sebab pertengkaran Pemohon dan Termohon adalah masalah ekonomi;
- Bahwa Pemohon dan Termohon telah berpisah rumah selama 3 bulan; --- - Bahwa saksi sudah menasehati Pemohon; --- - Bahwa Pemohon bekerja sebagai kuli kayu; --- - Bahwa Pemohon juga bekerja deres pohon karet milik orang tua Pemohon di
lahan seluas ½ Ha yang ditanami 400 batang pohon karet; --- - Bahwa setiap kali deres pohon karet dapat diperoleh getah pohon karet
sebanyak antara 30 kg sampai dengan 40 kg, dengan harga per kilogram Rp. 10.000,- (sepuluh ribu rupiah); --- - Bahwa deres karet biasanya dilakukan dua hari sekali; --- Menimbang, bahwa terhadap keterangan saksi pertama, Pemohon menyatakan bahwa seluruh keterangan saksi pertama adalah benar, hanya menambahkan bahwa hasil deres pohon karet juga tergantung musim, dan harga karet tergantung harga di pasar;--- Menimbang, bahwa Termohon tidak keberatan terhadap keterangan saksi pertama Pemohon; --- 2. SAKSI II, umur 27 tahun, agama Islam, pekerjaan petani, tempat tinggal di Kabupaten Lampung Utara; ---
Di dalam persidangan saksi tersebut memberikan keterangan di bawah sumpah yang pada intinya sebagai berikut: --- - Bahwa saksi mengenal Pemohon dan Termohon; --- - Bahwa saksi adalah tetangga Pemohon dengan jarak rumah 200 meter; --- - Bahwa Pemohon dan Termohon adalah suami istri; --- - Bahwa Pemohon dan Termohon telah memiliki 1 orang anak, yang saat ini
diasuh oleh Termohon; --- - Bahwa setelah menikah, Pemohon dan Termohon tinggal bersama di rumah
- Bahwa rumah tangga Pemohon dan Termohon awalnya rukun, tetapi kemudian tidak harmonis; --- - Bahwa Pemohon dan Termohon telah berpisah rumah selama 5 bulan, saksi terakhir bertemu Pemohon dan Termohon bulan Maret 2011; --- - Bahwa selama berpisah, Pemohon dan Termohon tidak pernah berkumpul kembali; --- - Bahwa saksi sudah menasehati Pemohon; --- - Bahwa Pemohon bekerja sebagai kuli kayu dengan penghasilan bersih per
hari Rp. 20.000,- (dua puluh ribu rupiah) ; --- - Bahwa Pemohon juga bekerja deres pohon karet milik orang tua Pemohon di
lahan seluas ½ Ha yang ditanami 400 batang pohon karet; --- - Bahwa harga getah karet per kilogram Rp. 10.000,- (sepuluh ribu rupiah);--- - Bahwa deres pohon karet dapat dilakukan sebanyak 20 kali dalam sebulan;---
Menimbang, bahwa terhadap keterangan saksi kedua di atas, Pemohon menyatakan bahwa seluruh keterangan saksi kedua adalah benar;---
Menimbang, bahwa Termohon tidak keberatan terhadap keterangan saksi kedua Pemohon;---
Menimbang, bahwa Termohon mengajukan seorang saksi bernama SAKSI A, umur 54 tahun, agama Islam, pekerjaan tani, tempat tinggal di Kabupaten Lampung Utara, dalam persidangan saksi tersebut memberikan keterangan di bawah sumpah sebagai berikut:--- - Bahwa saksi adalah ayah kandung Termohon; --- - Bahwa saksi mengenal Pemohon ; --- - Bahwa Pemohon dan Termohon sudah menikah kurang lebih 3 tahun; --- - Bahwa setelah menikah Pemohon dan Termohon tinggal bersama di rumah
- Bahwa setelah 4 bulan menikah, Termohon mengadu kepada saksi bahwa rumah tangga Pemohon dan Termohon sering bertengkar (cekcok), yang disebabkan Termohon diusir oleh ibu Pemohon, harta orang tua Pemohon berupa kebun, yang tadinya diberikan kepada Pemohon, kemudian direbut oleh saudara-saudara Pemohon; --- - Bahwa 1 tahun yang lalu saksi melihat Pemohon dan Termohon bertengkar (cekcok) di rumah saksi, karena Pemohon mengajak Termohon pulang ke rumah orang tua Pemohon, tetapi Termohon tidak mau pulang ke rumah orang tua Pemohon; --- - Bahwa pada tanggal 2 April 2011, Pemohon mengantar Termohon dan anak pulang ke rumah saksi, namun setelah itu Pemohon tidak pernah datang menjemput Termohon dan anak; --- - Bahwa 3 bulan setelah Pemohon mengantarkan Termohon dan anak ke rumah saksi, saksi datang ke kampung Pemohon untuk menemui Ketua RT di lingkungan Pemohon pada tanggal 6 Juli 2011, kemudian saksi meminta bantuan Ketua RT untuk bertanya kepada Pemohon mengenai kelanjutan rumah tangga Pemohon dan Termohon, dan menurut Ketua RT, Pemohon sudah tidak mau lagi dengan Termohon; --- - Bahwa Pemohon bekerja menderes pohon karet milik orang tua Pemohon di lahan seluas ¾ Ha yang ditanami 200 batang pohon karet, dengan perolehan 1 kali deres sebanyak 4 kg sampai 5 kg, dalam seminggu dapat dilakukan 4 kali deres, dan harga 1 kg getah karet antara Rp. 8.000,- (delapan ribu rupiah) sampai dengan Rp. 18.000,- (delapan belas ribu rupiah); --- - Bahwa hasil penjualan getah karet Pemohon diberikan kepada orang tua
Pemohon, Termohon hanya diberi sedikit; --- - Bahwa pembagian pada umumnya antara pemilik lahan dan pohon dengan
- Bahwa Pemohon dan Termohon telah memiliki keturunan satu orang anak umur kurang lebih 1 tahun, yang saat ini diasuh oleh Termohon; --- - Bahwa Pemohon dan Termohon sudah pisah rumah sejak tanggal 2 April 2001, selama pisah Pemohon tidak pernah datang menemui Termohon dan tidak pernah memberi nafkah baik kepada Termohon maupun anak; --- Menimbang, bahwa terhadap keterangan saksi, Termohon membenarkan keterangan saksi, dengan memberikan klarifikasi sebagai berikut:--- - Bahwa umur anak Pemohon dan Termohon baru 13 bulan; --- - Bahwa Pemohon dan Termohon baru menikah selama 2 tahun; ---
Menimbang, bahwa terhadap keterangan saksi Termohon, Pemohon memberikan sanggahan sebagai berikut:--- - Bahwa Ibu Pemohon tidak pernah mengusir Termohon; --- - Bahwa lahan karet milik orang tua Pemohon seluas ½ Ha; --- - Bahwa pohon karet milik orang tua Pemohon berjumlah 380 batang; --- - Bahwa harga getah karet per 1 kg saat ini sekira Rp. 9.000,- (sembilan ribu rupiah) sampai dengan 10.000,- (sepuluh ribu rupiah); --- - Bahwa satu kali deres pohon karet, Pemohon hanya mendapat Rp. 80.000,-
(delapan puluh ribu rupiah) dari orang tua Pemohon, deres pohon karet dilakukan dua hari sekali; --- - Bahwa awalnya Pemohon memberi nafkah Termohon ketika Termohon
meminta uang untuk belanja, namun akhirnya Pemohon memberikan penghasilan Pemohon dari deres pohon karet kepada Termohon setelah Termohon minta untuk mengelola uang belanja sendiri, sebelum akhirnya pisah rumah; ---
Menimbang, bahwa Pemohon dalam kesimpulannya menyatakan tidak akan mengajukan apapun lagi dan tetap ingin bercerai dengan Termohon dan hanya
sanggup memenuhi tuntutan Termohon berupa uang tunai Rp.1.000.000,- (satu juta rupiah); ---
Menimbang, bahwa Termohon dalam kesimpulannya menyatakan tetap menuntut uang Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah) dari Pemohon jika Pemohon tetap ingin bercerai dengan Termohon, dengan cara dibayar tunai Rp. 2.500.000,- (dua juta lima ratus ribu rupiah), dan sisanya dibayarkan tahun berikutnya;--- Menimbang, bahwa untuk mempersingkat uraian putusan ini, maka ditunjuk segala hal sebagaimana tercantum dalam berita acara persidangan perkara ini, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari putusan ini; ---
TENTANG PERTIMBANGAN HUKUMNYA Dalam Konvensi:
Menimbang, bahwa maksud permohonan Pemohon adalah sebagaimana tersebut di atas; --- Menimbang, bahwa terhadap perkara ini telah dilakukan mediasi dengan hakim mediator Drs. H. Achmad Baidlowi, namun tidak berhasil, dan selama dalam proses pemeriksaan perkara Majelis Hakim telah pula berupaya mendamaikan Pemohon dengan Termohon, akan tetapi tidak berhasil;--- Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P.1 telah terbukti bahwa Pemohon berdomisili di wilayah hukum Kabupaten Lampung Utara dan berdasarkan relaas nomor: XXX/Pdt.G/2011/PA.Ktb tanggal 5 Juli 2011 dan tanggal 19 Juli 2011 telah terbukti bahwa Termohon berdomisili di wilayah hukum Kabupaten Lampung Utara, sehingga merupakan kewenangan relatif Pengadilan Agama Kotabumi untuk memeriksa dan mengadili permohonan Pemohon;---
Menimbang, bahwa berdasarkan bukti P.2 telah terbukti bahwa Pemohon dan Termohon adalah suami isteri yang sah;---
Menimbang, bahwa permohonan Pemohon didasarkan pada dalil-dalil yang pada pokoknya adalah:--- Bahwa pada awalnya rumah tangga Pemohon dan Termohon berjalan rukun dan
harmonis selama 3 bulan, kemudian rumah tangga Pemohon dan Termohon mulai goyah, selalu diwarnai perselisihan dan pertengkaran terus-menerus karena Termohon selalu meminta nafkah keluarga yang lebih kepada Pemohon, Termohon selalu bersikap kasar kepada Pemohon, dan Termohon sudah tidak bisa lagi menghargai Pemohon sebagai suami Termohon; --- Bahwa setiap kali terjadi pertengkaran antara Pemohon dengan Termohon,
Termohon sering mengatakan kata-kata yang menyakitkan hati Pemohon dengan mengatakan " Banyak laki-laki lain selain kamu dan kamu itu laki-laki yang tidak ada gunanya", bahkan Termohon pernah pula menyatakan akan bercerai dari Pemohon; --- Bahwa puncak ketidakharmonisan rumah tangga antara Pemohon dan Termohon
terjadi pada bulan Februari tahun 2011, Pemohon dan Termohon bertengkar karena Termohon minta diantarkan pulang ke rumah orang tua Termohon tetapi Pemohon belum bisa mengantarkan karena Pemohon belum memiliki uang. Setelah Pemohon memiliki uang, Pemohon mengantarkan Termohon pulang ke rumah orang tua Termohon. Selama itu sudah tidak ada lagi hubungan baik lahir maupun batin antara Pemohon dan Termohon; --- Bahwa Pemohon memiliki penghasilan per bulan Rp. 200.000,- (dua ratus ribu
rupiah); --- Menimbang, bahwa terhadap permohonan Pemohon tersebut Termohon pada dasarnya mengakui sebagian dalil-dalil Pemohon dan membantah selebihnya, adapun yang dibantah adalah sebagai berikut :---
- Bahwa tidak benar Termohon menampar Pemohon sampai 8 kali yang benar hanya 1 kali ; --- - Bahwa penyebab perselisihan nya karena Termohon ingin hidup mandiri
dengan orang tua Pemohon tetapi Pemohon tidak mau; --- - Bahwa tidak banar Termohon pergi meninggalkan Pemohon tetapi Pemohon
mengantarkan Termohon pulang ke rumah orang tua Termohon, Pemohon tidak menjemput Termohon sampai dengan 3 bulan 2 hari, kemudian ayah Termohon menemui Pemohon, dan Pemohon menyatakan bahwa Pemohon sudah tidak ingin hidup bersama lagi dengan Termohon; --- - Bahwa benar Termohon pernah mengatakan “banyak laki-laki lain selain
tetapi tidak benar bila disertai kata-kata “ kamu itu laki-laki yang tidak ada gunanya;” --- - Bahwa keluarga Pemohon pernah mendamaikan Pemohon dan Termohon; - Bahwa tidak benarTermohon meludahi Pemohon; --- - Bahwa Pemohon memiliki penghasilan dari menderes pohon karet milik orang tua Pemohon per dua hari sebsesar Rp. 140.000,- (seratus empat puluh ribu rupiah), dan dari upah buruh serabutan per minggu sebesar Rp. 80.000,- (delapan puluh ribu rupiah); --- Menimbang, bahwa selanjutnya terjadi jawab menjawab antara Pemohon dan Termohon yang pada pokoknya tetap pada pendirian masing-masing ; :---
Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan Pemohon, Termohon, dan saksi-saksi telah terungkap fakta-fakta sebagai berikut:--- - Bahwa setelah menikah Pemohon dan Termohon tinggal bersama di rumah
orang tua Pemohon; --- - Bahwa Pemohon dan Termohon telah memiliki 1 orang anak umur 1 tahun, yang saat ini diasuh oleh Termohon; ---
- Bahwa sejak 4 bulan perkawinan, antara Pemohon dan Termohon mulai sering terjadi perselisihan dan pertengkaran yang disebabkan Termohon tidak ingin tinggal bersama orang tua Pemohon karena hubungan Termohon dengan orang tua Pemohon tidak harmonis; --- - Bahwa pertengkaran Pemohon dengan Termohon juga disebabkan masalah
ekonomi, yaitu penghasilan Pemohon dari deres pohon karet diserahkan kepada orang tua Pemohon, Pemohon menerima hanya sebagian dari orang tua Pemohon, dan Termohon hanya diberi nafkah oleh Pemohon ketika meminta; --- - Bahwa pada Februari 2011 telah terjadi pertengkaran antara Termohon
dengan orang tua Pemohon, yang kemudian Termohon bertengkar dengan Pemohon dan pada saat itu Termohon menampar Pemohon; --- - Bahwa pada tanggal 2 April 2011, Pemohon mengantar Termohon dan anak
ke rumah orang tua Termohon, namun sejak saat itu dan seterusnya terjadi pisah rumah, Pemohon tidak pernah datang untuk menjemput Termohon dan anak, karena Pemohon sudah tidak ingin bersama lagi dengan Termohon; - Bahwa selama pisah rumah, Pemohon tidak pernah memberi nafkah untuk
Termohon dan anak; --- - Bahwa keluarga Pemohon dan Termohon belum pernah mendamaikan
Pemohon dan Termohon; --- - Bahwa Pemohon bekerja sebagai kuli kayu dengan penghasilan bersih per
hari Rp. 20.000,- (dua puluh ribu rupiah); --- - Bahwa Pemohon juga bekerja menderes pohon karet milik orang tua
Pemohon di lahan seluas ½ Ha yang ditanami 380 batang pohon karet, dengan perolehan 1 kali deres sebanyak 30 kg sampai dengan 40 kg, yang dilakukan 2 hari sekali, dan harga 1 kg getah karet saat ini antara Rp. 9.000,- (sembilan ribu rupiah) sampai dengan Rp. 10.000,- (sepuluh ribu rupiah); ---
Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta tersebut Majelis Hakim menyimpulkan bahwa antara Pemohon dan Termohon sudah sedemikian rupa sipatnya hal tersebutdapat tertangkap adanya perelisihan dimana Termohon berani manampar Pemohon sebagai suami yang seharusnya dihormati dan
Menimbang, bahwaa meskipun perkawinan tidak dapat diukur dengan menimpahkan penyebab kepada salah satu pihak akan tetapi kondisi ini merupakan suatu indikasi gagalnya Pemohondan Termohon mewujudkan perkawianan karena perkawianan ialah ikatan lahir dan bathin antara seorang priadengan seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk rumah tangga yang bahagia dan kekal beerdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa sebagaimana dimaksud Al-Qur’an Surat Ar-Rum ayat 21 dan pasal 1 Undang-Undang Nomor I Tahun 1974 jo Pasal 3 Kompolasi Hukum Islam ;---
Menimbang, bahwa berdasarkan fakta-fakta tersebut di atas dihubungkan dengan tujuan perkawinan, maka Majelis Hakim berpendapat bahwa rumah tangga Pemohon dan Termohon telah pecah dan sulit diharapkan untuk dapat hidup rukun dalam sebua rumah tangga yang bahagia, sehingga tujuan perkawinan terbukti tidak dapat terwujud;---
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas Majelis Hakim berpendapat bahwa alasan permohonan Pemohon telah memenuhi ketentuan Pasal 39 ayat (2) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 jo. Pasal 19 huruf f Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo. Pasal 116 huruf (f ) Kompilasi Hukum Islam, oleh karena itu dengan memperhatikan pasal 70 ayat (1) Undang- undang Nomor 7 Tahun 1989, permohonan untuk dapat diizinkan menjatuhkan ikrar talak terhadap Termohon dapat dikabulkan;---
Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 70 ayat (3) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989, sidang penyaksian ikrar talak akan ditentukan kemudian setelah putusan ini berkekuatan hukum tetap; --- Dalam Rekonvensi:
Menimbang, bahwa Termohon dalam jawabannya menyatakan bahwa apabila terjadi perceraian, maka Termohon menuntut uang sebesar Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah) tunai, atau nafkah anak sebesar Rp. 500.000,- (lima ratus ribu rupiah) per bulan sampai dengan anak dewasa;--- Menimbang, bahwa tuntutan Termohon tersebut diajukan bersama-sama dengan jawaban Termohon dan berhubungan dengan permohonan Pemohon, oleh karena itu Majelis menilai tuntutan Termohon sebagai gugatan rekonvensi sesuai dengan Pasal 158 R.Bg ayat 1, sehingga perlu dipertimbangkan;--- Menimbang, bahwa dalam gugatan rekonvensi yang diajukan Termohon, Termohon disebut sebagai Penggugat, sedangkan Pemohon disebut sebagai Tergugat;
Menimbang, bahwa Tergugat dalam kesimpulannya menyatakan hanya sanggup memenuhi tuntutan Penggugat berupa uang tunai sebesar Rp.1.000.000,- (satu juta rupiah);--- Menimbang, bahwa Penggugat dalam kesimpulannya menyatakan tidak menuntut nafkah iddah dan nafkah anak tetap menuntut uang Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah) dari Tergugat, jika Tergugat tetap ingin bercerai dengan Penggugat, dengan cara dibayar tunai Rp. 2.500.000,- (dua juta lima ratus ribu rupiah), dan sisanya dibayarkan tahun berikutnya;--- Menimbang, bahwa terhadap gugatan rekonvensi Penggugat, Majelis berpendapat bahwa uang sebesar Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah) yang dituntut Penggugat merupakan uang mut’ah sesuai dengan ketentuan Pasal 149 Kompilasi Hukum Islam huruf (a) jo. Pasal 158 Kompilasi Hukum Islam;---
Menimbang, bahwa terhadap tuntutan mut’ah Penggugat, Majelis perlu menilai kemampuan ekonomi Tergugat sesuai dengan ketentuan Pasal 160 Kompilasi Hukum Islam, sedangkan iddah dan nafkah anak tidak dipertimbangkan;--- Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan Penggugat, Tergugat, dan saksi-saksi di persidangan, telah ditemukan fakta sebagai berikut:--- - Bahwa Tergugat bekerja sebagai kuli kayu dengan penghasilan bersih per hari
Rp. 20.000,- (dua puluh ribu rupiah); --- - Bahwa Tergugat juga bekerja menderes pohon karet milik orang tua Tergugat
di lahan seluas ½ Ha yang ditanami 380 batang pohon karet, dengan perolehan 1 kali deres sebanyak 30 kg sampai dengan 40 kg, yang dilakukan 2 hari sekali, dan harga 1 kg getah karet saat ini antara Rp. 9.000,- (sembilan ribu rupiah) sampai dengan Rp. 10.000,- (sepuluh ribu rupiah); ---
Menimbang, bahwa dari bekerja sebagai kuli kayu, Tergugat diperkirakan mendapatkan penghasilan per bulan sebesar Rp. 20.000,- (dua puluh ribu rupiah) dikalikan 30 hari, yaitu Rp. 600.000,- (enam ratus ribu rupiah);--- Menimbang, bahwa harga 1 kg getah karet saat ini rata-rata Rp. 9.500.000,- (sembilan ribu lima ratus rupiah) yaitu antara Rp. 9.000,- (sembilan ribu rupiah) sampai dengan Rp. 10.000,- (sepuluh ribu rupiah), dengan demikian jika dikalikan dengan perolehan rata-rata setiap kali deres yaitu 35 kg, berarti setiap kali deres dapat diperoleh uang sebesar Rp. 332.500,- (tiga ratus tiga puluh dua ribu lima ratus rupiah);--- Menimbang, bahwa Tergugat melakukan deres pohon karet setiap 2 hari, dengan demikian dalam 1 bulan dapat dilakukan 15 kali deres, sehingga dalam sebulan dapat diperoleh uang hasil deres pohon karet sebesar Rp. 332.500,- (tiga ratus tiga puluh dua ribu lima ratus rupiah) dikalikan 15, yaitu Rp. 4.987.500,- (empat juta sembilan ratus delapan puluh tujuh ribu lima ratus rupiah);---
Menimbang, bahwa penghasilan Tergugat dari deres pohon karet milik orang tua Tergugat masih harus dibagi dengan orang tua Tergugat, dengan pembagian maksimal separuh dari hasil deres pohon karet, berarti dalam satu bulan Tergugat mendapatkan penghasilan dari deres pohon karet Rp. 4.987.500,- (empat juta sembilan ratus delapan puluh tujuh ribu lima ratus rupiah) dibagi dua, yaitu Rp. 2.493.750,- (dua juta empat ratus sembilan puluh tiga ribu tujuh ratus lima puluh rupiah);--- Menimbang, bahwa dari penghasilan Tergugat sebagai kuli kayu ditambah dengan penghasilan Tergugat dari deres pohon karet, diperkirakan Tergugat memiliki penghasilan per bulan sebesar Rp. 600.000,- (enam ratus ribu rupiah) + Rp. 2.493.750,- (dua juta empat ratus sembilan puluh tiga ribu tujuh ratus lima puluh rupiah) = Rp. 3.093.750 (tiga juta sembilan puluh tiga ribu tujuh ratus lima puluh rupiah);--- Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan di atas, Majelis berpendapat bahwa Tergugat mampu memenuhi tuntutan mut’ah Penggugat, sehingga tuntutan mut’ah Penggugat patut dikabulkan, dengan menghukum Tergugat untuk membayar mut’ah Penggugat berupa uang sebesar Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah), dengan cara dibayar tunai Rp. 2.500.000,- (dua juta lima ratus ribu rupiah), dan sisanya dibayarkan secara diangsur;--- Dalam Konvensi dan Rekonvensi
Menimbang, bahwa Termohon Konvensi/Penggugat Rekonvensi terbukti telah menampar Pemohon Konvensi/Tergugat Rekonvensi, oleh karena itu Termohon Konvensi/Penggugat Rekonvensi telah melakukan nusyuz, sehingga tidak berhak mendapatkan nafkah ‘iddah dari Pemohon Konvensi/Tergugat Rekonvensi sesuai dengan ketentuan Pasal 149 huruf b Kompilasi Hukum Islam;---
Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 89 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 yang telah diubah dengan Undang-undang Nomor 3 Tahun 2006 dan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009, maka biaya yang timbul dalam perkara ini dibebankan kepada Pemohon Konvensi/Tergugat Rekonvensi;--- Mengingat dan memperhatikan segala ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku serta ketentuan hukum syara’ yang berkaitan dengan perkara ini;---
M E N G A D I L I Dalam Konvensi:
1. Mengabulkan permohonan Pemohon;
2. Menetapkan memberi ijin kepada Pemohon untuk mengucapkan ikrar talak terhadap Termohon di depan sidang Pengadilan Agama Kotabumi;
Dalam Rekonvensi:
1. Mengabulkan gugatan Penggugat Rekonvensi;
2. Menghukum Tergugat Rekonvensi untuk membayar mut’ah kepada Penggugat berupa uang sebesar Rp. 5.000.000,- (lima juta rupiah), dengan cara dibayar
Rp. 2500.000,-(Dua juta lima ratus ribu rupiah), dan sisanya dibayarkan secara diangsur;
Dalam Konvensi dan Rekonvensi:
Membebankan kepada Pemohon Konvensi/Tergugat Rekonvensi untuk membayar biaya perkara sebesar Rp. 346.000,- (tiga ratus empat puluh enam ribu rupiah);
Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim pada hari Senin, tanggal 22 Agustus 2011 M bertepatan dengan tanggal 22 Ramadan 1432 H, oleh Majelis Hakim Pengadilan Agama Kotabumi yang terdiri dari Dra. SITI ZURBANIYAH, S.H sebagai Ketua Majelis, AGUS FAISAL
YUSUF, S.Ag dan MUHAMAD ISNA WAHYUDI, S.HI, M.SI, masing-masing sebagai hakim anggota, putusan mana oleh Ketua Majelis tersebut pada hari itu juga diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum dengan dibantu oleh Dra. Hj. ZURAIDA, M.H, sebagai Panitera Sidang yang dihadiri oleh Pemohon dan Termohon;
KETUA MAJELIS
Dra. SITI ZURBANIYAH, S.H
HAKIM ANGGOTA 1 HAKIM ANGGOTA 2
AGUS FAISAL YUSUF, S.Ag M. ISNA WAHYUDI, SHI, MSI
PANITERA SIDANG
Dra. Hj. ZURAIDA, M.H
Perincian biaya perkara:
Biaya pendaftaran : Rp. 30.000,- Biaya ATK : Rp. 50.000,- Biaya panggilan : Rp. 255.000,- Biaya redaksi : Rp. 5.000,- Biaya materai : Rp. 6.000,- Jumlah : Rp. 346.000,-