• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PRODUK WISATA TERHADAP KEPUASAN PENGUNJUNG MUSEUM PERJUANGAN RAKYAT JAWA BARAT DI BANDUNG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS PRODUK WISATA TERHADAP KEPUASAN PENGUNJUNG MUSEUM PERJUANGAN RAKYAT JAWA BARAT DI BANDUNG."

Copied!
43
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PRODUK WISATA TERHADAP KEPUASAN PENGUNJUNG MUSEUM PERJUANGAN RAKYAT JAWA BARAT DI BANDUNG

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pariwisata Program Studi Manajemen Resort & Leisure

Oleh

Muhammad Fariz Zulhilmi NIM 1104555

PROGRAM STUDI MANAJEMEN RESORT & LEISURE FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

(2)

ANALISIS PRODUK WISATA TERHADAP KEPUASAN PENGUNJUNG MUSEUM PERJUANGAN RAKYAT JAWA BARAT DI BANDUNG

Oleh

Muhammad Fariz Zulhilmi

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pariwisata Program Studi Manajemen Resort dan Leisure

Pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

© Muhammad Fariz Zulhilmi, 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

Juli 2015

Hak cipta dilindungi Undang-Undang.

(3)

1104555

ANALISIS PRODUK WISATA TERHADAP KEPUASAN PENGUNJUNG MUSEUM PERJUANGAN RAKYAT JAWA BARAT DI BANDUNG

disetujui dan disahkan oleh pembimbing: Pembimbing I

Prof.Dr.Darsiharjo, M.S. NIP. 19620921 198603 1 005

Pembimbing II

Hj. Fitri Rahmafitria, SP., M.Si. NIP. 19741018 200812 2 001

Mengetahui,

Ketua Program Studi Manajemen Resort & Leisure

(4)

Muhammad Fariz Zulhilmi , 2015

ANALISIS PROD UK WISATA TERHAD AP KEPUASAN PENGUNJUNG MUSEUM PERJUANGAN RAKYAT JAWA BARAT D I BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ANALISIS PRODUK WISATA TERHADAP KEPUASAN PENGUNJUNG MUSEUM PERJUANGAN RAKYAT JAWA BARAT DI BANDUNG

ABSTRAK

Muhammad Fariz Zulhilmi 1104555

Museum adalah sebuah lembaga yang bersifat tetap, tidak mencari keuntungan, melayani masyarakat dan pengembangannya, terbuka untuk umum, yang memperoleh, merawat, menghubungkan dan memamerkan, untuk tujuan-tujuan studi, pendidikan, dan kesenangan. Museum yang ada di kota Bandung salah satunya yaitu Museum Perjuangan Rakyat Jawa Barat. Tujuan penelitian terhadap produk wisata ini adalah untuk mengetahui seberapa besar tingkat kepentingan, tingkat kinerja, dan tingkat kepuasan dari produk yang dihasilkan oleh museum tersebut. Produk wisata yang ada di museum ini terdiri dari atraksi wisata seperti monumen, lalu fasilitas di museum seperti ruang auditorium, dan aksesbilitas yang terdapat di museum seperti akses pintu masuk dan transportasi umum menuju museum. Penelitian ini menggunakan teknik kuantitatif dengan pendekatan deskriptif untuk mengetahui gambaran di lapangan secara nyata. Teknik pengambilan data menggunakan teknik wawancara, observasi, dokumentasi, dan kuesioner untuk mengetahui pendapat wisatawan tentang produk wisata di Museum Perjuangan Rakyat Jawa Barat. Teknik analisis data yang digunakan yaitu customer derived satisfaction, dan Matriks IPA. Berdasarkan hasil penelitian terdapat beberapa aspek yang dinilai masih kurang yaitu pada aspek penyajian isi konten museum, aspek fasilitas di museum dalam memberikan informasi lebih mengenai sejarah, pelayanan pemandu yang diberikan di museum, dan kemudahan akses menuju museum. Oleh karena itu, pihak pengelola museum harus mempertimbangkan untuk menambah sumber daya manusia (SDM) seperti pada bidang interior untuk menata isi museum menjadi lebih menarik lagi dan pada bidang tertentu untuk mengatasi permasalahan yang ada di Museum Perjuangan Rakyat Jawa Barat.

(5)

Muhammad Fariz Zulhilmi , 2015

TOURISM PRODUCTS ANALYSIS OF TOURIST SATISFACTION MUSEUM PERJUANGAN RAKYAT JAWA BARAT IN BANDUNG

ABSTRACT

Muhammad Fariz Zulhilmi 1104555

The museum is a permanent institution, not for profit, serve the society and its development, open for public, which acquire, maintain, connect and exhibit, for purposes of study, education and pleasure. One of museum in Bandung City is Museum Perjuangan Rakyat Jawa Barat. The research objective of this tourism product is to know about the extent of importance, extent of performance, and extent of satisfaction from the produce of prodcuts by the museum. Tourism products that exist in this museum consists of attractions like monuments and the facilities in museum like a room auditorium, and the accessibility found in museums such as the access entrance and public transportation to the museum. This research used quantitative techniques with descriptive approach to know about the real description on the area. Collecting data technique is using interview techniques, observation, documentation, and a questionnaire to determine tourists opinion about tourism products in Museum Perjuangan Rakyat Jawa Barat. Data analysis technique used is customer derived satisfaction, and Matrix Science. Based on the research results, there are several aspects which still less such as the presentation of the content aspects of the museum, the museum aspect of the facility to provide more information regarding the history, services guide provided in the museum, and easiness of access to the museum. Therefore, the manager of the museum should consider adding human resources (HR) on a field of interior to organize the contents of the museum to become more interesting and in a particular field to overcome problems that exist in Museum Perjuangan Rakyat Jawa Barat.

(6)

Muhammad Fariz Zulhilmi , 2015

ANALISIS PROD UK WISATA TERHAD AP KEPUASAN PENGUNJUNG MUSEUM PERJUANGAN RAKYAT JAWA BARAT D I BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

ABSTRACT ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

UCAPAN TERIMAKASIH ... v

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN ...1

A. Latar Belakang Penelitian ...1

B. Rumusan Masalah ...6

C. Tujuan Penelitian ...6

D. Manfaat Penelitian ...6

E. Sistematika penulisan ...7

BAB II KAJIAN PUSTAKA ...8

A. Pariwisata dan Wisata...8

B. Wisatawan ...9

C. Produk Wisata ...11

D. Kepuasan ...15

E. Musem ...20

F. Kerangka Pemikiran ...26

BAB III METODE PENELITIAN ...27

A. Lokasi Penelitian ...27

B. Metode Penelitian ...27

(7)

Muhammad Fariz Zulhilmi , 2015

ANALISIS PROD UK WISATA TERHAD AP KEPUASAN PENGUNJUNG MUSEUM PERJUANGAN RAKYAT JAWA BARAT D I BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

F. Jenis dan Sumber Data ...32

G. Teknik Pengumpulan Data ...32

H. Proses Pengembangan Instrumen ...33

I. Instrumen Penalitian dan Teknik Analisis Data ...39

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...45

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ...45

1. Sejarah Museum ...45

2. Visi dan Misi ...47

3. Denah Bangunan Museum ...48

4. Tugas Pokok dan Fungsi ...49

5. Struktur Organisasi...50

B. Gambaran Umum Produk Wisata...51

1. Atraksi Wisata ...51

2. Fasilitas...54

3. Aksesbilitas ...56

C. Hasil Pembahasan Identitas Wisatawan...59

D. Analisis Produk Wisata ...64

E. Tingkat Produk Wisata ...82

F. Tingkat Kepuasan Pengunjung ...87

G. Analisis Metode IPA ...89

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ...94

A. Kesimpulan ...94

B. Rekomendasi ...95

DAFTAR PUSTAKA ...96

LAMPIRAN ...99

(8)

Muhammad Fariz Zulhilmi , 2015

ANALISIS PROD UK WISATA TERHAD AP KEPUASAN PENGUNJUNG MUSEUM PERJUANGAN RAKYAT JAWA BARAT D I BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL

Tabel

1.1. Data Kunjungan Wisatawan Ke Kota Bandung ...1

1.2. Museum Negeri Di Kota Bandung...2

1.3. Kunjungan Wisatawan ...3

1.4. Produk Wisata Di Museum...4

2.1. Alternatif Pengukuran Customer Derived Satisfaction ...18

3.1. Operasional Variabel ...30

3.2. Interpretasi Koefisein Korelasi N ilai R ...34

3.3. Hasil Pengukuran Uji Validitas (Importance Ratings) ...35

3.4. Hasil Pengukuran Uji Validitas (Performance Ratings) ...36

3.5. Hasil Pengukuran Uji Realibilitas (Importance Ratings) ...38

3.6. Hasil Pengukuran Uji Realibilitas (Performance Ratings)...39

3.7. Tabel Pengukuran Skala Likert ...39

3.8. Kriteria Nilai Customer Satisfaction Index ...42

4.1. Struktur Organisasi...50

4.2. Tanggapan Responden Terhadap Kepentingan Atraksi Wisata ...64

4.3. Tanggapan Responden Terhadap Kinerja Atraksi Wisata ...66

4.4. Tingkat Kepuasan Wisatawan Terhadap Atraksi Wisata ...68

4.5. Tanggapan Responden Terhadap Kepentingan Fasilitas ...70

4.6. Tanggapan Responden Terhadap Kinerja Fasilitas ...72

4.7. Tingkat Kepuasan Wisatawan Terhadap Fasilitas ...74

4.8. Tanggapan Responden Terhadap Kepentingan Aksesbilitas...77

4.9. Tanggapann Responden Terhadap Kinerja Aksesbilitas ...79

4.10. Tingkat Kepuasan Wisatawan Terhadap Aksesbilitas ...80

4.11. tingkat kepentingan produk wisata ...82

4.12. tingkat kinerja produk wisata...84

(9)

Muhammad Fariz Zulhilmi , 2015

ANALISIS PROD UK WISATA TERHAD AP KEPUASAN PENGUNJUNG MUSEUM PERJUANGAN RAKYAT JAWA BARAT D I BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar

2.1. Paradigma Diskonfirmasi Harapan ...16

2.2. Kerangka Pemikiran ...26

3.1. Lokasi Museum Perjuangan Rakyat Jawa Barat ...27

3.2. Garis Kontinum ...40

3.3. Matriks Importance-Performance ...44

4.1. Penetapan Lokasi Monumen/Museum ...45

4.2. Denah Ruangan Museum Perjuangan Rakyat Jawa Barat...48

4.3. Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat ...51

4.4. Relief Perjuangan Rakyat Jawa Barat...51

4.5. Diorama Perjuangan Rakyat Jawa Barat ...52

4.6. Ruang Vitrin Di Dalam Museum ...53

4.7. Ruang Panel Di Dalam Museum ...53

4.8. Benda Koleksi Museum ...54

4.9. Ruang Auditorium Di Dalam Museum...54

4.10. Ruang Perpustakaan Di Museum...55

4.11. Mushola Di Museum ...55

4.12. Souvenir Di Museum ...56

4.13. Akses Pintu Masuk Utama Museum...56

4.14. Transportasi Umum Menuju Museum ...57

4.15. Papan Penunjuk Museum ...59

4.16. Jenis Kelamin...59

4.17. Daerah Asal ...60

4.18. Usia Wisatawan ...61

4.19. Pendidikan Terakhir...62

4.20. Pekerjaan ...62

(10)

Muhammad Fariz Zulhilmi , 2015

ANALISIS PROD UK WISATA TERHAD AP KEPUASAN PENGUNJUNG MUSEUM PERJUANGAN RAKYAT JAWA BARAT D I BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4.22. Garis Kontinum Terhadap Kepentingan Atraksi Wisata ...65

4.23. Garis Kontinum Terhadap Kinerja Atraksi Wisata ...67

4.24. Garis Kontinum Terhadap Kepentingan Fasilitas...71

4.25. Garis Kontinum Terhadap Kinerja Fasilitas ...73

4.26. Garis Kontinum Terhadap Kepentingan Aksesbilitas ...78

4.27. Garis Kontinum Terhadap Kinerja Aksesbilitas ...80

4.28. Matriks Importance-Performance Produk Wisata...85

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran A. Pedoman Kuesioner ...99

B. Hasil Uji Validitas Kepentingan ...102

C. Hasil Uji Validitas Kinerja ...103

D. Tabulasi Kepentingan ...104

E. Tabulasi Kinerja...107

F. Buku Bimbingan ...110

G. Perbaikan Skripsi ...112

H. Surat Penelitian ...113

(11)

Muhammad Fariz Zulhilmi , 2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang

Kota Bandung merupakan kota pariwisata di Indonesia karena kota Bandung sudah menjadi tujuan wisata para wisatawan baik itu wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara. Destinasi wisata di kota Bandung sangat bervariatif karena banyak destinasi menarik yang bisa dikunjungi oleh wisatawan. Sehingga menarik wisatawan untuk berwisata di kota Bandung. Bisa dilihat dari data kunjungan wisatawan yang datang ke kota Bandung sebagai berikut.

Tabel 1.1

Data kunjungan wisatawan ke kota Bandung Tahun 2010-2013

Tahun Wisatawan

Mancanegara

Wisatawan

Domestik

Jumlah

Wisatawan

Jumlah Tamu Menginap

2010 685.347 14.854.317 15.539.664 9.615.807

2011 676.755 19.461.717 20.138.472 12.228.216

2012 530.565 15.241.752 15.772.317 10.541.115

2013 529.296 16.164.876 16.694.172 11.692.287

Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung (2014)

(12)

2

Muhammad Fariz Zulhilmi , 2015

ANALISIS PROD UK WISATA TERHAD AP KEPUASAN PENGUNJUNG MUSEUM PERJUANGAN RAKYAT JAWA BARAT D I BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

lihat dan dipelajari oleh semua orang. Musem menurut International Council Of Museum (ICOM) dalam diktat, Dr. Reiza (2014), sebuah lembaga yang bersifat tetap, tidak mencari keuntungan (nirlaba), melayani masyarakat dan pengembangannya, terbuka untuk umum, yang memperoleh, merawat, menghubungkan dan memarekan, untuk tujuan-tujuan studi, pendidikan dan kesenangan, barang-barang pembuktian manusia dan lingkunganya,

Museum yang di miliki kota bandung beraneka ragam dan museum yang ada di kota Bandung berdasarkan status penyelenggaranya terbagi menjadi dua yaitu museum negeri dan museum swasta. Museum negeri merupakan museum yang dikelola oleh pemerintah setempat, sedangkan museum swasta merupakan museum yang dikelola oleh swasta atau perorangan. Berikut museum negeri yang berada di kota Bandung.

Tabel 1.2

Museum Negeri di Kota Bandung

No Museum lokasi

1. Museum Konperensi Asia Afrika

Jl. Asia Afrika No. 65

2. Museum Sri Baduga Jl. Bkr No. 185 3. Museum Geologi Jl. Dipenogoro No. 57 4. Museum Pos Indonesia Jl. Cilaki No. 73 5. Museum Mandalawangsit Jl. Lembong No. 38 6. Museum Perjuangan

Rakyat Jawa Barat

Jl. Dipati Ukur No. 40

Sumber : diolah peneliti (2015)

(13)

Muhammad Fariz Zulhilmi , 2015

kisah-kisah peristiwa perjuangan rakyat di Jawa Barat. Museum Perjuangan Rakyat Jawa Barat merupakan objek wisata dan daya tarik wisata yang ada di kota Bandung. Bukti museum ini menjadi objek wisata yaitu dengan adanya wisatawan yang datang ke museum. Bisa dilihat dari data kunjungan wisatawan yang datang ke Museum Perjuangan Rakyat Jawa Barat sebagai berikut :

Tabel 1.3

Data Pengunjung ke museum Perjuangan Rakyat Jawa Barat

No Tahun

Jumlah Kunjungan

1 2012 864

2 2013 2590

3 2014 8013

Sumber : pengelola museum

Dilihat dari tabel 1.3 data kunjungan tersebut dapat di diketahui bahwa kunjungan angka yang naik tiap tahun relatif cukup besar. Menunjukan bahwa Museum Perjuangan Rakyat Jawa Barat secara perlahan sudah memberikan kontribusi bagi masyarakat atau wisatawan. Dalam hal ini untuk memenuhi kebutuhan seperti ilmu pengetahuan, kebudayaan dan pengalaman yang di dapatnya. Linda Duke (2010, hlm. 271) bahwa esensi kunjungan ke museum adalah pengalaman, bukan (hanya) pembelajaran. Begitu pula yang dikatakan Harrison dalam Gil dan Ritchie (2008, hlm. 1) mengatakan bahwa sedikit museum yang memiliki pemahaman tentang apa yang pengunjung harapkan dari sebuah museum, selanjutnya Harrison juga mengatakan museum belum

mengetahui apa yang membuat pengunjung puas dari “experience” yang di

(14)

4

Muhammad Fariz Zulhilmi , 2015

ANALISIS PROD UK WISATA TERHAD AP KEPUASAN PENGUNJUNG MUSEUM PERJUANGAN RAKYAT JAWA BARAT D I BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kotler (2007, hlm. 42) Kepuasan sebagai perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan antara persepsi/kesannya terhadap kinerja (hasil) suatu produk dan harapan-harapannya. Berdasarkan teori tersebut apabila museum memiliki produk wisata yang baik maka akan membuat pengunjung menjadi puas atas pengalamannya yang di dapat.

Dalam hal ini Museum Perjuangan Rakyat Jawa Barat memiliki produk wisata yang dapat ditawarkan dan dinikmati oleh wisatawan. Salah satu tempat wisata bisa menjadi daya tarik atau objek wisata harus adanya produk wisata yang ditawarkan dan dapat dinikmati oleh wisatawan. Menurut Middleton (2001, hlm. 122) memberikan pengertian produk

wisata lebih dalam yaitu“The tourist products to be considered as an

amalgam of three main components of attraction, facilities at the

destination and accessibility of the destination”.berdasarkan pengertian

tersebut produk wisata terdapat atraksi, aksesbilitas dan fasilitas atau amenities. Berdasarkan produk wisata yang ada di Museum Perjuangan Rakyat Jawa Barat seperti atraksi wisata, aksesbilitas, dan fasilitas di tempat wisata, akan di uraikan sebagai berikut.

Tabel 1.4

Produk wisata di museum

1. Atraksi Monument

 Relief  Diorama

 Peninggalan Benda Sejarah 2. Fasilitas/amenities Ruang Auditorium

 Ruang Perpustakaan  Mushola

(15)

Muhammad Fariz Zulhilmi , 2015

 Pelayanan pemandu di museum 3. Aksesbilitas Akses Menuju Museum

 Transportasi Umum Menuju Museum

 Lokasi Strategis Museum

Sumber : diolah peneliti (2015)

Beradasarkan dari tabel 1.4 beberapa produk wisata yang ada di Museum Perjuangan Rakyat Jawa Barat. Produk wisata tersebut diharapkan dapat memberikan kepuasan kepada wisatawan dalam pengalamannya ketika berkunjung ke museum.

Penulis melakukan pra penelitian terhadap pengelola museum, menurut bapak Rikrik yang merupakan seorang pengelola Museum Perjuangan Rakyat Jawa Barat. Beliau mengatakan “Masih banyak pengunjung yang komplain terhadap museum salah satunya kurangnya pengamanan di museum”. selain itu, penulis mewawancarai salah satu pengunjung bernama Ichsan, penulis bertanya mengenai apa yang telah di rasakan ketika berkunjung, beliau menjawab “saya tidak bisa merasakan ruang auditorium dan benda koleksinya hanya sedikit”. Dari hasil tersebut sementara bisa di tarik kesimpulan bahwa yang mengindikasikan adanya ketidakpuasan yaitu dari salah satu produk wisata di Museum Perjuangan Rakyat Jawa Barat karena dalam hal ini pengunjung yang berkunjung ke museum dapat disamakan dengan konsumen yang memanfaatkan suatu produk, karena museum menghasilkan produk seperti penyajian benda koleksi, pameran, dan pelayanan lainnya yang bisa dinikmati oleh masyarakat atau pengunjung. Taylor dalam Oka A. Yoeti. (2003, hlm. 72)

the real product of tourism is a satisfying experience” yang artinya produk nyata pariwisata tidak lain adalah kepuasan dalam pengalaman.

(16)

6

Muhammad Fariz Zulhilmi , 2015

ANALISIS PROD UK WISATA TERHAD AP KEPUASAN PENGUNJUNG MUSEUM PERJUANGAN RAKYAT JAWA BARAT D I BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ini adalah “ANALISIS PRODUK WISATA TERHADAP KEPUASAN PENGUNJUNG MUSEUM PERJUANGAN RAKYAT JAWA BARAT DI BANDUNG” untuk mengetahui tingkat kepentingan, kinerja dan tingkat kepuasan dari produk wisata di Museum Perjuangan Rakyat Jawa Barat.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang mengarahkan kepada penulis agar lebih tepat dan akurat, berikut rumusan masalah yang menjadi latar belakang penulis :

1. Bagaimana produk wisata menurut pengunjung di Museum Perjuangan Rakyat Jawa Barat ?

2. Bagaimana produk wisata terhadap kepuasan pengunjung di Museum Perjuangan Rakyat Jawa Barat ?

3. Bagaimana tingkat kepentingan dan kinerja pada Matriks IPA di Museum Perjuangan Rakyat Jawa Barat ?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian yang dilakukan oleh penulis yaitu sebagai berikut :

1. Mengidentifikasi pendapat pengunjung terhadap produk wisata di Museum Perjuangan Rakyat Jawa Barat.

2. Menganalisis produk wisata terhapad kepuasan pengunjung di Museum Perjuangan Rakyat Jawa Barat.

3. Menganalisis tingkat kepentingan dan kinerja pada Matriks IPA di Museum Perjuangan Rakyat Jawa Barat.

(17)

Muhammad Fariz Zulhilmi , 2015

Adapun manfaat penelitian yang ingin di didapatkan oleh penulis yaitu sebagai berikut :

1. Bagi penulis, penelitian yang akan dilakukan ini dapat menambah pengetahuan tentang kepuasan berkunjung dan pengalaman yang akan dilakukan saat penelitian.

2. Bagi pengelola, penelitian tentang museum ini bisa menjadi masukan atau bahan pertimbangan bagi pengelola museum agar menjadi museum yang lebih baik lagi.

3. Bagi akademi, penelitian ini dapat menjadi referensi bagi mahasiswa/i yang akan menyusun penelitan dan bisa dijadikan referensi penelitian selanjutnya yang sama akan tetapi dengan tema yang kuat

E. Sistematika Penulisan

Penyajian penulisan skripsi, terdiri dari lima bab dengan sistematika sebagai berikut :

1. Bab I : Pendahuluan

Berisi penjabaran latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

2. Bab II : Kajian Pustaka

Berisi penjabaran dari teori-teori yang mendukung dengan pembahasan permasalahan penelitian dan kerangka pemikiran.

3. Bab III : Metode Penelitian

Berisi lokasi penelitian, populasi dan sample penelitian, metode penelitian, definisi operasional, jenis dan sumber data, teknik pengumpulan data, serta teknik analisis data.

4. Bab IV : Hasil Penelitian dan Pembahasan

Berisi hasil pembahasan dan penelitian berdasarkan data – data yang sudah terkumpul dan pembahasannya.

5. Bab V Kesimpulan dan Rekomendasi

(18)

8

Muhammad Fariz Zulhilmi , 2015

ANALISIS PROD UK WISATA TERHAD AP KEPUASAN PENGUNJUNG MUSEUM PERJUANGAN RAKYAT JAWA BARAT D I BAND UNG

(19)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian

Dalam penelitian ini penulis melakukan penelitian di Museum Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat, Jalan Dipati Ukur no 48 Bandung.

Sumber : diolah peneliti (2015)

Gambar 3.1 Gambar Museum Perjuangan Rakyat Jawa Barat B. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan yaitu metode kuantitatif. Sugiyono (2014, hlm. 7) metode kuantitatif dinamakan metode tradisional, karena metode ini sudah cukup lama digunakan sehingga sudah mentradisi sebagai metode untuk penelitian. Metode ini disebut sebagai metode positivistik karena berlandaskan pada filsafat positivisme. Metode ini sebagai ilmiah/scientific karena telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu konkrit/empiris, obyektif, terukur, rasional, dan sistematis. Metode

(20)

28

Muhammad Fariz Zulhilmi , 2015

ANALISIS PROD UK WISATA TERHAD AP KEPUASAN PENGUNJUNG MUSEUM PERJUANGAN RAKYAT JAWA BARAT D I BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ini juga disebut metode discovery, karena dengan metode ini dapat ditemukan dan dikembangkan berbagai iptek baru. Metode ini disebut metode kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik. Sugiyono (2014, hlm. 8) metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

Penelitian yang digunakan oleh penulis yaitu deskriptif pendekatan kuantitatif, Menurut Hasan (2002, hlm. 22), metode deskriptif adalah suatu metode yang menitikberatkan kepada observasi dan suasana ilmiah, digunakan untuk melukiskan secara sistematis fakta atau karakteristik populasi tertentu atau bidang tertentu secara aktual dan cermat. Penelitian deskriptif ini bertujuan untuk mengetahui gambaran dilapangan mengenai kepuasan pengunjung terhadap produk wisata di Museum Perjuangan Rakyat Jawa Barat.

C. Populasi

Sugiyono (2014, hlm. 80) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Berdasarkan pengertian populasi diatas maka populasi dari penelitian ini adalah semua wisatawan yang mengunjungi Museum atau wisatawan-wisatawan tertentu yang datang ke Museum Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat.

D. Sampel

(21)

Dalam pengambilan sampel penulis menggunakan rumus Slovin, yaitu :

Dimana :

n = jumlah sampel

N = jumlah populasi yang diketahui

e = kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan sampel yang dapat di tolerir (0.1)

Berdasarkan rumus Slovin diatas makan perhitungan sampel pada penelitian ini dengan menggunakan populasi yang merupakan rata-rata jumlah kunjungan ke Museum Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat pada satu tahun terakhir. Rata-rata jumlah pengunjung adalah sebesar 773.5 pengunjung.

n = 99.8 atau dibulatkan menjadi 100 orang

Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik sampling untuk menentukan sampel dengan menggunakan teknik sampling purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono 2014, hlm 85), artinya sampel yang dipilih berdasarkan latar belakang usia yaitu minimal 17 tahun ke atas agar para responden mengerti dan bisa menjawab pernyataan pada kuesioner yang diberikan oleh peneliti.

E. Definisi Operasional

(22)

30

Muhammad Fariz Zulhilmi , 2015

ANALISIS PROD UK WISATA TERHAD AP KEPUASAN PENGUNJUNG MUSEUM PERJUANGAN RAKYAT JAWA BARAT D I BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mengungkapkan ada tiga komponen utama dari produk wisata yaitu atraksi wisata, amenities/fasilitas, dan aksesbilitas.

Tabel 3.1 Operasional variabel Variabel Konsep

variabel

Sub variabel Indikator Skala

Produk wisata

Produk wisata middelton yaitu atraksi, fasilitas/amenit es, aksesbilitas (2001:124)

Atraksi Tingkat kemenarikan design bangunan Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat

Ordinal

Tingkat keunikan relief atau ukiran sejarah diluar museum

Ordinal

Tingkat kemenarikan cerita rakyat dari diorama

Ordinal

Tingkat kemenarikan ruang vitrin di museum

Ordinal

Tingkat variasi panel di museum dalam menceritakan sejarah

Ordinal

Tingkat keunikan patung seragam peristiwa sejarah di museum

Ordinal

Tingkat kemenarikan benda peninggalan sejarah di Museum Perjuangan Rakyat Jawa Barat

Ordinal

Fasilitas / amenities

Tingkat kemudahan mendapatkan informasi lebih mengenai sejarah di ruang auditorium

Ordinal

Tingkat kemudahan mendapatkan ilmu pengetahuan sejarah dan budaya di perpustakaan

Ordinal

Tingkat kenyamanan mushola di museum

Ordinal

Tingkat ketersediaan toilet di museum

Ordinal

Tingkat pelayanan yang diberikan oleh pemandu museum

Ordinal

Tingkat ketersediaan retail outlet atau merchandise di museum

(23)

Tingkat ketersediaan tempat parkir di museum

Ordinal

Tingkat keamanan dan penjagaan di museum

Ordinal

Akesbilitas Tingkat kemudahan akses jalan menuju museum

Ordinal

Tingkat ketersediaan informasi yang dapat diketahui untuk mencapai lokasi museum (papan penunjuk arah)

Ordinal

Tingkat kemudahan transportasi umum menuju ke museum

Ordinal

Tingkat strategis lokasi Museum Perjuangan Rakyat Jawa Barat

Ordinal

Kepuasan pelanggan

Kepuasan pelanggan adalah respons perlanggan terhadap ketidakseusaia n antara tingkat kepentingan sebelumnya dan kinerja actual yang dirasakannya setelah pemakaian. (rangkuti, 2006. Hlm 30)

Tingkat Kepentingan

Tingkat kemenarikan bangunan Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat

Ordinal

Tingkat kemenarikan cerita rakyat dari diorama

Ordinal

Tingkat keunikan relief atau ukiran sejarah diluar museum

Ordinal

Tingkat kemenarikan ruang vitrin di museum

Ordinal

Tingkat variasi panel di museum dalam menceritakan sejarah

Ordinal

Tingkat keunikan patung seragam peristiwa sejarah di museum

Ordinal

Tingkat kemenarikan benda peninggalan sejarah di Museum Perjuangan Rakyat Jawa Barat

Ordinal

Kinerja Tingkat kemudahan mendapatkan informasi lebih mengenai sejarah di ruang auditorium

Ordinal

Tingkat kemudahan mendapatkan ilmu pengetahuan sejarah dan budaya di perpustakaan

Ordinal

Tingkat kenyamanan mushola di museum

Ordinal

Tingkat ketersediaan toilet di museum

Ordinal

Tingkat pelayanan yang diberikan oleh pemandu museum

Ordinal

(24)

32

Muhammad Fariz Zulhilmi , 2015

ANALISIS PROD UK WISATA TERHAD AP KEPUASAN PENGUNJUNG MUSEUM PERJUANGAN RAKYAT JAWA BARAT D I BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

atau merchandise di museum Tingkat ketersediaan tempat parkir di museum

Ordinal

Tingkat keamanan dan penjagaan di museum

Ordinal

Tingkat kemudahan akses jalan menuju museum perjuangan jawa barat

Ordinal

Tingkat ketersediaan informasi yang dapat diketahui untuk mencapai lokasi museum (papan penunjuk arah

Ordinal

Tingkat kemudahan transportasi umum untuk membantu datang ke museum

Ordinal

Tingkat kemudahan mencapai lokasi Museum Perjuangan Rakyat Jawa Barat

Ordinal

Sumber : diolah peneliti (2015) F. Jenis dan Sumber Data

Sugiyono (2011, hlm. 308) pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting, berbagai sumber dan berbagai cara. Bila dilihat dari sumber datanya, maka pengumpulan data dapat menggunakan sumber primer dan sumber sekunder. Dalam hal ini penulis untuk mendapatkan data penelitian yaitu data primer dan data sekunder.

1. Sumber primer

Data primer adalah data yang diperoleh peneliti secara langsung (dari tangan pertama). Berdasarkan teori tersebut bisa dikatakan bahwa teori primer bisa di dapat dari angket (kuesioner), wawancara dan observasi. 2. Sumber sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh peneliti dari sumber yang sudah ada. Berdasarkan teori tersebut bisa dikatakan data sekunder yaitu data yang diperoleh dari pengelola atau dokumentasi yang telah ada. G. Teknik Pengumpulan Data

1. Interview (wawancara)

(25)

untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit/kecil. Dalam hal ini penulis melakukan penelitian dengan wawancara kepada pihak Museum Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat untuk mengetahui permasalahan yang ada sebagai dasar penelitian.

2. Kuesioner (angket)

Sugiyono (2014, hlm. 142) kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pernyataan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Dengan ini penulis akan memberikan kuesioner kepada responden yang berkunjung ke Museum Perjuangan Rakyat Jawa Barat untuk mengisi beberapa pertanyaan atau pernyataan dalam mengumpulkan data untuk penelitian. 3. Observasi

Sugiyono (2014, hlm. 145) observasi sebagai teknik pengumpulan data mempunyai ciri yang spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lain, yaitu wawancara dan kuesioner. Dalam ini penulis meneliti langsung datang ke Museum Perjuangan Rakyat Jawa Barat dan melihat reaksi dan aksi wisatawan yang berkunjung.

4. Dokumentasi

Sugiyono (2011, hlm. 326) dokumen merupakan catatan peristiwa yang telah berlaku, dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar atau karya-karya monumental dari seseorang. Studi dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara. Dalam hal ini penulis melakukan penelitian dengan mengumpulkan dokumentasi yang ada baik dari hasil dokumentasi sendiri maupun dari pihak museum.

(26)

34

Muhammad Fariz Zulhilmi , 2015

ANALISIS PROD UK WISATA TERHAD AP KEPUASAN PENGUNJUNG MUSEUM PERJUANGAN RAKYAT JAWA BARAT D I BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Menurut Sugiyono (2010, hlm. 3) valid adalah menunjukkan derajat ketepatan antara data yang sesungguhnya terjadi pada objek dengan data yang dapat dikumpulkan oleh peneliti. Berdasarkan teori tersebut bisa diartikan bahwa uji validitas sebagai alat ukur untuk kuesioner agar mengetahui jawaban secara benar dan suatu alat ukur disebut valid bila dia melakukan apa yang seharusnya dilakukan dengan mengukur apa yang seharusnya diukur.

Berdasarkan teori tersebut harus diuji kevalidan sebuah angket (kuesioner) yang akan diberikan kepada responden sebelum melakukan penelitian. Karena validitas sebuah angket (kuesioner) diuji dari sejauh mana pertanyaan yang akan diberikan kepada responden.

Untuk mencari nilai validitas yaitu dengan mengkorelasikan antar skor item instrumen dengan rumus pearson product moment sebagai berikut :

Dimana :

= koefisien korelasi = jumlah skor tiap item = jumlah skor total n = jumlah responden

setelah harga hitung diperoleh, kemudian dihitung dengan Uji-t dengan rumus sebagai berikut :

Dimana :

t = nilai

(27)

validitas dari kuesioner/angket akan terbukti jika harga t hitung lebih besar dari t tabel dan apabila hasil t hitung lebih kecil dari t tabel maka item angket/kuesioner tersebut tidak valid. Maka dapat di kriteriakan mengenai indeks korelasinya (r) sebagai berikut :

Tabel 3.2

Interpretasi koefesien korelasi nilai r Interval koefesien Tingkat hubungan

0,80-1,000 Sangat kuat

0,60-0,799 kuat

0,40-0,599 Cukup kuat

0,20-0,399 Rendah

0,00-0,199 Sangat rendah

Sumber : Riduwan dan Sunarto (2007:81)

Penulis menggunakan teknik perhitungan korelasi biasa untuk menganalisis validitas instrument penelitian ini. Korelasi antara skor-skor tes dari peserta yang sama perlu diuji agar terlihat koefesien validitas tersebut pada angka atau taraf tertentu. Artinya, faktor kebetulan bukan menjadi faktor adanya koefesien validitas tersebut.

Dalam pengolahan data penulis menggunakan software yaitu microsoft excel 2010 dengan rumus/syntax untuk mengetahui kevalidan dari per pernyataan yang diajukan kepada responden dengan rumus penghitungan uji validitas pada instrumen penelitian tersebut. Pada uji validitas ini penulis melakukan penyebaran awal dengan tiga puluh kuesioner dimana r tabelnya yaitu 0.361 dan apabila hasilnya lebih dari r tabel maka uji tersebut dianggap valid kebenarannya. Berikut hasil dari pengolahan data dibawah ini :

Tabel 3.3

Hasil pengukuran uji validitas instrumen penelitian

Importance Ratings Table

No Pernyataan Nilai r

hitung

Nilai r tabel

Ket

(28)

36

Muhammad Fariz Zulhilmi , 2015

ANALISIS PROD UK WISATA TERHAD AP KEPUASAN PENGUNJUNG MUSEUM PERJUANGAN RAKYAT JAWA BARAT D I BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Jawa Barat

2 Tingkat keunikan relief atau ukiran sejarah diluar museum 0,393 0,361 Valid

3 Tingkat kemenarikan cerita rakyat dari diorama 0,583 0,361 Valid

4 Tingkat kemenarikan ruang vitrin di museum 0,583 0,361 Valid

5 Tingkat variasi panel di museum dalam menceritakan sejarah 0,431 0,361 Valid

6 Tingkat keunikan patung seragam peristiwa sejarah di museum

0,547 0,361 Valid

7 Tingkat kemenarikan benda peninggalan sejarah di Museum Perjuangan Rakyat Jawa Barat

0,477 0,361 Valid

8 Tingkat kemudahan mendapatkan informasi lebih mengenai sejarah di ruang auditorium

0,381 0,361 Valid

9 Tingkat kemudahan mendapatkan ilmu pengetahuan sejarah dan budaya di perpustakaan

0,445 0,361 Valid

10 Tingkat kenyamanan mushola di museum 0,392 0,361 Valid

11 Tingkat ketersediaan toilet di museum 0,678 0,361 Valid

12 Tingkat pelayanan yang diberikan oleh pemandu museum 0,549 0,361 Valid

13 Tingkat ketersediaan retail outlet atau merchandise di museum 0,428 0,361 Valid

14 Tingkat ketersediaan tempat parkir di museum 0,408 0,361 Valid

15 Tingkat keamanan dan penjagaan di museum 0,496 0,361 Valid

16 Tingkat kemudahan akses jalan menuju museum 0,397 0,361 Valid

17 Tingkat ketersediaan informasi yang dapat diketahui untuk mencapai lokasi museum (papan penunjuk arah)

0,588 0,361 Valid

18 Tingkat kemudahan transportasi umum menuju ke museum 0,390 0,361 Valid

19 Tingkat strategis lokasi Museum Perjuangan Rakyat Jawa Barat

0,525 0,361 Valid

Sumber : diolah oleh peneliti (2015)

Tabel 3.4

Hasil pengukuran uji validitas instrumen penelitian

Performance Ratings Table

No Pernyataan Nilai r

hitung

Nilai r tabel

Ket

1 Tingkat kemenarikan bangunan Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat

0,547 0,361 Valid

(29)

3 Tingkat kemenarikan cerita rakyat dari diorama 0,705 0,361 Valid

4 Tingkat kemenarikan ruang vitrin di museum 0,730 0,361 Valid

5 Tingkat variasi panel di museum dalam menceritakan sejarah 0,641 0,361 Valid

6 Tingkat keunikan patung seragam peristiwa sejarah di museum

0,613 0,361 Valid

7 Tingkat kemenarikan benda peninggalan sejarah di Museum Perjuangan Rakyat Jawa Barat

0,422 0,361 Valid

8 Tingkat kemudahan mendapatkan informasi lebih mengenai sejarah di ruang auditorium

0,374 0,361 Valid

9 Tingkat kemudahan mendapatkan ilmu pengetahuan sejarah dan budaya di perpustakaan

0,516 0,361 Valid

10 Tingkat kenyamanan mushola di museum 0,421 0,361 Valid

11 Tingkat ketersediaan toilet di museum 0,513 0,361 Valid

12 Tingkat pelayanan yang diberikan oleh pemandu museum 0,417 0,361 Valid

13 Tingkat ketersediaan retail outlet atau merchandise di museum 0,449 0,361 Valid

14 Tingkat ketersediaan tempat parkir di museum 0,367 0,361 Valid

15 Tingkat keamanan dan penjagaan di museum 0,508 0,361 Valid

16 Tingkat kelayakan akses jalan menuju museum 0,712 0,361 Valid

17 Tingkat ketersediaan informasi yang dapat diketahui untuk mencapai lokasi museum (papan penunjuk arah)

0,714 0,361 Valid

18 Tingkat kemudahan transportasi umum menuju ke museum 0,551 0,361 Valid

19 Tingkat strategis lokasi Museum Perjuangan Rakyat Jawa Barat

0,705 0,361 Valid

Sumber : diolah oleh peneliti (2015) 2. Uji Reliabilitas

Suharsimi Arikunto (2006, hlm. 154) menyatakan bahwa realibilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik.

(30)

38

Muhammad Fariz Zulhilmi , 2015

ANALISIS PROD UK WISATA TERHAD AP KEPUASAN PENGUNJUNG MUSEUM PERJUANGAN RAKYAT JAWA BARAT D I BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(kuantitatif), suatu data dinyatakan reliabeljhnm apabila dua atau lebih peneliti dalam obyek yang sama menghasilkan data

yang sama atas peneliti sama dalam waktu berbeda menghasilkan data yang sama atau sekelompok data bila dipecah menjadi dua menunjukan data yang tidak berbeda.

Berdasarkan teori tersebut bahwa angket (kuesioner) sudah dapat dipercaya sebagai sumber data yang akan dikumpulkan oleh penulis karena suatu data akan dapat dipercaya bila alat ukur data tersebut sudah teruji dan terpercaya sebagai instrumen penelitian.

Untuk uji reliabilitas ini penulis menggunakan metode alpha dengan mengukur reliabilitas alat ukur dengan sekali pengukuran (riduwan dalan muhammad :2013), rumusnya sebagai berikut :

Dimana :

= nilai realibilitas

= jumlah varian skor tiap item

= varian total

K = jumlah item

Untuk mencari nilai selanjutnya yaitu nilai varian tiap-tiap skor item menggunakan persamaan sebagai berikut :

Dimana :

(31)

Hasil dari perhitungan r dibandingkan dengan r pada taraf nyata = 5 %, dengan kriteria kelayakan jika r > r dapat diartikan reliabel dan sebaliknya apabila r < r berarti tidak reliabel. Apabila koefesien realibilitas telah dhitung, selanjutnya yaitu menyatakan hubungan dan bisa menggunakan kriteria guilford dalam muhammad (2013), yaitu :

a) < 0,20 = hubungan yang sangat kecil dan bisa diabaikan b) 0,20-<0,40 = hubungan yang kecil (tidak erat)

c) 0,40-<0,70 = hubungan yang cukup erat d) 0,70-<0,90 = hubungan yang erat (reliabel)

e) 0,90-<1,00 = hubungan yang sangat erat (sangat reliabel)

Tabel 3.5

Hasil pengukuran uji realibilitas instrumen penelitian

Importance Ratings Table

No Pernyataan Nilai r

hitung

Nilai r tabel

Ket

1 Produk wisata 0,830 0,7 Reliabel

Sumber : diolah oleh peneliti (2015) Tabel 3.6

Hasil pengukuran uji realibilitas instrumen penelitian

Performance Ratings Table

No Pernyataan Nilai r

hitung

Nilai r tabel

Ket

1 Produk wisata 0,871 0,7 Reliabel

Sumber : diolah oleh peneliti (2015)

[image:31.596.190.507.616.679.2]
(32)

40

Muhammad Fariz Zulhilmi , 2015

ANALISIS PROD UK WISATA TERHAD AP KEPUASAN PENGUNJUNG MUSEUM PERJUANGAN RAKYAT JAWA BARAT D I BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1. Skala pengukuran (skala likert)

Sugiyono (2014, hlm. 93) skala likert digunakan untuk mengatur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam penelitian, fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian. Dengan skala likert, maka variabel yang akan di ukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan. Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari sangat positif yang sampai sangat negatif, yang dapat berupa kata-kata dan untuk keperluan analisis kuantitatif, maka jawaban itu dapat diberi skor, misalnya :

[image:32.596.192.467.504.719.2]

Tabel 3.7

Tabel Pengukuran Skala Likert

Skala jawaban

tingkat kepentingan

Skor Skala jawaban

tingkat kinerja

Sangat penting 5 Sangat setuju

penting 4 Setuju

Cukup 3 Cukup

Tidak penting 2 Tidak setuju

Sangat Tidak penting 1 Sangat tidak setuju

(33)

instrumen penelitian yang menggunakan skala likert dapat dibuat dalam bentuk checklist ataupun pilihan ganda.

2. Garis kontinum

Garis Kontinum digunakan untuk menentukan interval dari jawaban sangat penting, penting, cukup, tidak penting, sangat sangat tidak penting atau sangat setuju, setuju, cukup, tidak setuju, sangat tidak setuju dari suatu variabel. Adapun langkah-langkah perhitungan dalam teknik garis kontinum ini, yakni sebagai berikut (Sugiyono, 2013):

a) Mencari nilai indeks maksimum

Nilai indeks maksimum = skor tertinggi x jumlah pernyataan x jumlah responden.

b) Mencari nilai indeks minimum

Nilai indeks minimum = skor terendah x jumlah pernyataan x jumlah responden.

c) Mencari panjang kelas interval

Panjang kelas interval = nilai indeks maks : banyaknya kelas-kelas interval.

Sehingga garis kontinum akan berbentuk seperti gambar dibawah ini:

Gambar 3.2 Garis Kontinum

Jika digambarkan jumlah pernyataan suatu variabel adalah lima pernyataan dengan skor pernyataan terbesar 5 dan skor pernyataan terendah adalah 1 dengan responden sebanyak 100 orang, maka perhitungan garis kontinum adalah sebagai berikut:

Jumlah kriteria pernyataan : 5

tertinggi secara keseluruhan : (5 x 5 x 100) = 2500 Nilai terendah : (5 x 1 x 100) = 300

Sangat tidak penting

Tidak

penting Cukup Penting

(34)

42

Muhammad Fariz Zulhilmi , 2015

ANALISIS PROD UK WISATA TERHAD AP KEPUASAN PENGUNJUNG MUSEUM PERJUANGAN RAKYAT JAWA BARAT D I BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Selanjutnya dapat diketahui interval untuk mengklasifikasikan penilaian adalah:

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa nilai jenjang interval sebesar 16 dan dibulatkan menjadi 20, maka klasifikasi penilaian yang tertuang dalam garis kontinum adalah:

Sangat tidak penting

Tidak

penting Cukup Penting

Sangat Penting 20% 36% 52% 68% 84% 100%

Dalam penelitian ini memerlukan analisis data sebagai alat untuk mendapatkan jawaban terhadap permasalahan yang sedang diteliti. Dalam hal ini peneliti menggunakan analisis matriks IPA (importance performance analysis) sebagai berikut :

3. Importance Performance Analysis (IPA)

Metode Importance Performance Analysis (IPA) pertama kali diciptakan oleh Martilla & James. Menurut Pasuraman dalam Rangkuti (2006) Konsep ini berasal dari konsep SERVQUAL, Intinya tingkat kepentingan pelanggan (customer expectation) diukur dalam kaitannya dengan apa yang seharusnya dikerjakan oleh perusahaan agar menghasilkan produk atau jasa berkualitas tinggi.

(35)

cara membagi masing-masing total kepentingan dan total kinerja dengan jumlah responden. Dengan rumus sebagai berikut :

Dimana :

= skor rataan setiap peubah i pada tingkat kinerja = skor rataan setiap peubah i pada tingkat kepentingan

= total skor pada setiap peubah i pada tingkat pelaksanaan dari seluruh responden

= total skor pada setiap peubah i pada tingkat pelaksanaan dari seluruh responden

= total responden

Langkah selanjutnya setelah mendapatkan angka-angka tersebut adalah dengan memasukannya ke dalam diagram kartesius. Diagram kartesius adalah sebuah Matriks Importance-Performance yang digunakan adalah suatu bangun dibagi menjadi empat kuadran yang dibatasi oleh dua buah garis yang berpotongan tegak lurus pada titik (X, Y), masing-masing dihitung dengan rumus:

X,= =

Y,= = Dimana :

(36)

44

Muhammad Fariz Zulhilmi , 2015

ANALISIS PROD UK WISATA TERHAD AP KEPUASAN PENGUNJUNG MUSEUM PERJUANGAN RAKYAT JAWA BARAT D I BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu k = total atribut (pertanyaan)

Matriks IPA dalam Rangkuti (2006) terdiri dari empat kuadran yang masing-masing menjelaskan keadaan yang berbeda. Keadaan-keadaan tersebut yaitu :

a) Kuadran I (focus improvement).

Kuadran ini memuat atribut yang dianggap penting oleh pengunjung tapi kinerja atribut pada kenyaataanya belum sesuai dari apa yang diharapkan. Atribut yang termasuk di kuadran ini harus ditingkatkan. b) Kuadran II (maintain performance).

Kuadran ini membuat atribut yang dianggap penting oleh pengunjung dan

sudah sesuai sehingga tingkat kepuasannya relative lebih tinggi. Atribut di

kuadran ini harus dipertahankan.

c) Kuadran III (medium low priority).

Kuadran ini memuat atribut yang dianggap kurang penting oleh pengunjung dan kinerja atribut tersebut kurang dari apa yang diharapkan. Peningkatan atribut yang masuk ke kuadran ini perlu dipertimbangkan walaupun tidak begitu dianggap penting oleh pengunjung

d) Kuadran IV (reduce emphasis).

Kuadran ini memuat atribut yang dianggap kurang penting oleh pengunjung sedangkan kinerja pada atribut ini terlalu tinggi sehingga dianggap berlebihan. Harus lebih diperhatikan untuk kuadran ini agar terjaga efisiensinya.

Diagram kartesius dalam IPA ditunjukan pada diagram di bawah ini :

Importance

High

Quadran I Main focus here

(37)

Performance Low

High

Low

Quadran III low periorty

Quadran IV reduce emphasis

Sumber : diolah peneliti (2015)

[image:37.596.170.492.90.258.2]
(38)

94

Muhammad Fariz Zulhilmi , 2015

ANALISIS PROD UK WISATA TERHAD AP KEPUASAN PENGUNJUNG MUSEUM PERJUANGAN RAKYAT JAWA BARAT D I BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Bab V

Kesimpulan dan Rekomendasi A. Kesimpulan

Museum Perjuangan Rakyat Jawa Barat diresmikan bersamaan dengan pembangunan Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat pada tanggal 23 agustus 1995 oleh Gubernur Jawa Barat Bapak Mayjen R.Nuriana. Museum Perjuangan Rakyat Jawa Barat merupakan museum yang menyajikan tentang sejarah dan budaya perjuangan rakyat di Jawa Barat. Pada penelitian ini peneliti sudah mengadakan pembahasan mengenai tingkat kepuasan wisatawan terhadap produk wisata di Museum Perjuangan Rakyat Jawa Barat, maka peneliti dapat menarik kesimpulan dan memberikan rekomendasi terhadap pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya.

1. Pada tingkat kepentingan (importance) produk wisata menurut pengunjung di Museum Perjuangan Rakyat Jawa Barat berada pada rentang kategori sangat penting. Sedangkan pada tingkat kinerja (performance) produk wisata menurut pengunjung berada pada rentang kategori cukup. Dapat disimpulkan bahwa adanya produk wisata di museum sangatlah penting dan kinerja pada produk wisata tersebut dinilai cukup oleh pengunjung sehingga kinerja pada produk wisata di Museum Perjuangan Rakyat Jawa Barat harus di tingkatkan.

2. Pada tingkat kepuasan menurut pengunjung terhadap produk wisata yang ada di Museum Perjuangan Rakyat Jawa Barat berada yaitu dinilai tidak puas. Dapat disimpulkan bahwa pengunjung merasa pengelola atau manajemen Museum Perjuangan Rakyat Jawa Barat belum memberikan kinerja yang maksimal pada produk wisata yang ada di museum.

(39)

Muhammad Fariz Zulhilmi , 2015

ANALISIS PROD UK WISATA TERHAD AP KEPUASAN PENGUNJUNG MUSEUM PERJUANGAN

dalam memberikan informasi sejarah, pelayanan pemandu wisata yang diberikan kepada pengunjung, dan kemudahan akses untuk mencapai lokasi Museum Perjuangan Rakyat Jawa Barat.

B. Rekomendasi

Hasil penelitian yang sudah dilakukan oleh peneliti, menunjukan bahwa pihak pengelola Museum Perjuangan Rakyat Jawa Barat harus bekerja keras lagi karena wisatawan merasa ada yang puas dan ada yang tidak puas dengan kinerja pengelola terhadap produk wisata di Museum Perjuangan Rakyat Jawa Barat. Sehinga dari produk wisata yang dinilai masih tidak memuaskan harus ditingkatkan lagi kinerjanya berikut rekomendasi untuk pihak pengelola Museum Perjuangan Rakyat Jawa Barat berdasarkan matriks IPA (importance performa analysis) :

1. Berdasarkan matriks IPA peneliti memberikan rekomendasi kepada pihak pengelola museum harus mempertimbangkan untuk menambah SDM (sumber daya manusia) yang berkaitan dengan masalah yang ada seperti menambah bidang desain interior untuk menata isi museum menjadi lebih menarik lagi, bidang IT untuk membantu masalah yang terjadi pada benda elektronik di museum, lalu membentuk tim arkeolog untuk mendapatkan benda koleksi yang berkaitan dengan tema museum, bidang training dalam hal ini membuat kerja sama apabila ada siswa atau mahasiswa yang ingin training dan dapat membantu pekerjaan seperti menjadi guide di museum, dan menambah bidang pemasaran hal ini sejalan dengan pentingnya untuk mengenalkan produk wisata di sebuah tempat rekreasi.

(40)

96

Muhammad Fariz Zulhilmi , 2015

ANALISIS PROD UK WISATA TERHAD AP KEPUASAN PENGUNJUNG MUSEUM PERJUANGAN RAKYAT JAWA BARAT D I BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(41)

Muhammad Fariz Zulhilmi , 2015

ANALISIS PROD UK WISATA TERHAD AP KEPUASAN PENGUNJUNG MUSEUM PERJUANGAN RAKYAT JAWA BARAT D I BAND UNG

DAFTAR PUSTAKA Buku

Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat. (2010). Pedoman Pengelolaan Museum Provinsi Jawa Barat, Cetakan Pertama, Bandung. Direktorat Bina Sistem Lalu Lintas dan Angkutan Kota, Direktorat Jenderal

Perhubungan Darat. (1998). Pedoman Perencanaan Dan Pengoperasian Fasilitas Parkir, Jakarta. Cetakan Pertama.

Direktorat Museum. (2008). Pedoman Museum Indonesia. Jakarta: Departemen Kebudayaan dan Pariwisata.

Direktorat Permuseuman. (2000), Kecil Tetapi Indah: Pedoman Pendirian Museum. Jakarta: Proyek Pembinaan Permuseuman Jakarta, Ditjenbud, Depdikbud.

Drs. Gatut Murniatmo. (1993). Dampak pengembangan pariwisata terhadap sosial budaya Daerah Istimewa Yogyakarta, Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan Yogyakarta.

Duke, Linda. (2010). “The Museum Visit: It’s an Experience Not a Lesson” Curator Vol. 53 Issue 3. Hal. 271-279.

Gamal Suwantoro. (2007). Dasar-dasar pariwisata. Yogyakarta : Andi Offset. Gamal Suwantoro. (2009). Dasar-dasar Pariwisata. Yogyakarta: Penerbit Andi. Gill, Sergio dan Ritchie. (2008). Understanding the Museum Image Formation

Process : A Comparison of Residents and Tourits.

Hasan, M.Iqbal. (2002). Pokok-Pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya. PT Indeks. Jakarta

(42)

97

Muhammad Fariz Zulhilmi , 2015

ANALISIS PROD UK WISATA TERHAD AP KEPUASAN PENGUNJUNG MUSEUM PERJUANGAN RAKYAT JAWA BARAT D I BAND UNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kottler, Philip. (2007), Alih Bahasa : Benyamin Molan, Penyunting : Bambang Sarwiji, manajemen pemasaran, Edisi 12 Jilid 1. PT.Indeks, Jakarta. Lawson, Fred dan Boud-Bovy, Manuel. (1997). Tourism and Recreation

Development. Buston : CBI Publishing Company.

Marpaung, Happy dan Herman Bahar. (2000). Pengantar Pariwisata. Bandung Penerbit: Alfabeta.

Middleton, Victor T. C. (2001). Marketing in Travel and Tourism 3rd Edition. MPG Books Ltd, Bodmin.

Oka A. Yoeti. (1996). Pemasaran Pariwisata Terpadu. Bandung : Penerbit Angkasa.

Oka A. Yoeti. (1997). Perencanaan dan Pengembangan Pariwisata. Pradnya Paramita. Jakarta

Oka A. Yoeti. (2002). Perencanaan Strategis Pemasaran Daerah Tujuan Wisata. Pradnya Paramita. Jakarta.

Oka A. Yoeti. (2003). Tours and Travel Marketing. Pradnya Paramita. Jakarta Prof. Dr. Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif kualitatif dan R&D.

Bandung: Alfabeta

Prof. Dr. Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta

Prof. Dr. Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta

Prof. Dr. I Gede Pitana, M. Si. & Ir. Putu G. Gayatri, M. Si. (2005). Sosiologi Pariwisata, Yogyakarta, Andi

Rangkuti, Freddy. (2006). Measuring Customer satisfaction , Cetakan ketiga, PT. SUN, Jakarta.

(43)

Muhammad Fariz Zulhilmi , 2015

ANALISIS PROD UK WISATA TERHAD AP KEPUASAN PENGUNJUNG MUSEUM PERJUANGAN RAKYAT JAWA BARAT D I BAND UNG

Suratmin, (2000), Museum sebagai wahana pendidikan sejarah, Masyarakat Sejarawan Indonesia Cabang Yogyakarta.

Swarbrooke. (1996). Pengembangan Pariwisata. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Tjiptono, Fandy dan Gregorius Chandra. (2005). service quality and satisfaction, Andi Offset, Yogyakarta.

Undang-undang

Undang-Undang Republik Indonesia nomor 11 tahun 2010 tentang Cagar Budaya. Undang-Undang Republik Indonesia No.10 tahun 2009 tentang Kepariwisataan. Diktat

Balai Pengelolaan Kepurbakalaan Sejarah dan Nilai Tradisional, 2014. Museum Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat.

Dr. Reiza D. Dienaputra, M,hum. 2014. Kilas balik sejarah, Diktat Skripsi

Muhammad, Zulfiqar. 2013. Analisis Kepuasan Wisatawan Ditinjau Dari Unsur-Unsur Komunikasi Pada Seni Pertunjukan Di Saung Aknglung Udjo. Universitas Pendidikan Indonesia. Skripsi

Gambar

Tabel 1.1. Data Kunjungan Wisatawan Ke Kota Bandung .............................................1
Gambar
Tabel 1.1
Tabel 1.2 Museum Negeri di Kota Bandung
+7

Referensi

Dokumen terkait

Anak-anak sekarang ini terperangkap di dalam suatu subkultur remaja yang selanjutnya, paling tidak, akan berperan dalam membentuk nilai-nilai dasar yang sama bobotnya dengan

Nada tertinggi penutur asli BI lebih banyak muncul pada vokal tinggi dan vokal rendah, serta konsonan hambat letup.. Selain itu, tekanan penutur asli BK lebih

Sebenarnya tahapan atau proses perancangan alat atau rangkaian digital menggunakan Xilinx sama seperti merancang suatu rangkaian logika secara manual akan tetepi kelebihan

[r]

Sebuah proses dibuat melalui system call create-process yang membentuk proses turunan ( child process ) yang dilakukan oleh proses induk ( parent process ).

Hicks dan Gullet (1975) menyatakan bahwa pengorganisasian adalah suatu proses di mana struktur organisasi diciptakan dan dipelihara. Proses ini meliputi

Administrasi sarana dan prasarana pendidikan merupakan seluruh proses kegiatan yang direncanakan dan diusahakan secara sengaja dan bersungguh-sungguh serta

• Fungsi kepala sekolah sebagai supervisor Fungsi kepala sekolah sebagai supervisor