RIDAWATI 105730171410
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR
2014
DAN BEBAN PADA PERUSAHAAAN ASURANSI PT. PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE MAKASSAR
Mahasiswa yang bersangkutan : Nama : RIDAWATI NIM : 105730171410 Jurusan : Akuntansi
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis
Telah diperiksa dan diujikan oleh team penguji pada hari rabu, pada tanggal 21 mei 2014
Makassar, Juni 2014
DisetujuiOleh Pembimbing I
Dr. H. Andi Rustam, SE, M.M, Ak
Pembimbing II
Muttiarni, SE, M.Si
Diketahui, DekanFakultasEkonomidanBisnis
Dr. H. Mahmud Nuhung, M.A
KetuaJurusanAkuntansi
Ismail Badollahi, SE.,M.Si. Ak NBM : 497794 NBM : 1073428
dan Beban yang diterapkan PT Prudential Life Assurance sudah sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif yang menggunakan data primer seperti hasil wawancara dengan pihak asuransi dan data sekunder seperti Struktur Organisasi serta dokumen-dokumen yang berkaitan dengan pendapatan dan beban.
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Metode analisa yang digunakan adalah metode deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengakuan pendapatan pada perusahaan menggunakan akrual basis berbeda halnya dengan pengakuan beban menggunakan cash Basis. Berdasarkan hasil penelitian ini. PT Prudential Life Assurance belum sepenuhnya menerapkan PSAK No. 36 mengenai asuransi jiwa dalam pengakuan beban dan penyusunan Laporan Laba Rugi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang telah dikemukakan dibab terdahulu ditolak .
Kata kunci : Pengakuan Pendapatan Premi dan Beban Klaim
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu Wat'ala, yang telah melimpahkan rahmat-Nya, sehingga penulis akhirnya dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul ‘Perlakuan Akuntansi atas Pendapatan dan Beban Pada perusahaan asuransi PT Prudential Life Assurance Makassar’.
Maksud dan tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk melengkapi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi pada Universitas Muhammadiyah Makassar
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna dan tidak luput dari kekurangan karena keterbatasan kemampuan yang penulis miliki, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun sehingga tulisan ini dapat bermanfaat bagi yang membutuhkan.
Pertama-tama izinkanlah penulis untuk mengucapkan terima kasih yang sebesar- besarnya kepada pihak-pihak yang telah berpartisipasi dalam membantu penulis, hingga skripsi ini dapat terselesaikan, antara lain kepada:
1. Bapak Dr. H. Irwan Akib , M.Pd selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar.
2. Bapak Dr. H. Mahmud Nuhung M.A selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Makassar.
dosen pembimbing yang telah membimbing dan mengarahkan penulis dalam penulisan skripsi ini.
5. Seluruh staff pengajar dan pegawai Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Makassar
6. Kepada Ayahanda Nurdin sudah membimbing Penulis, dan kepada Ibunda tercinta Sunniati, atas kasih sayang, doa dan semangat yang selalu diberikan sehingga memampukan Penulis dalam penyelesaian skripsi ini. Juga kepada seluruh keluarga yang lainnya. Serta kepada Sahabat-sahabat terbaik Penulis, Tykha, Nia, dan Ardi dan semua teman-teman ak.3 khususnya di Akuntansi angkatan 2010 yang selalu mendukung penulis.
7. Pimpinan PT. Prudential Life Assurance Makassar, beserta seluruh Manager khususnya ibu Maria dan H. halima, yang telah membantu penulis dalam pengadaan data dan informasi yang berkaitan dengan penyusunan skripsi ini.
Penulis tidak dapat membalas segala kebaikan yang penulis terima, kiranya Tuhan Yang Maha Esa yang akan memberikan berkat dan karuniaNya kepada kita semua.
Makassar, September 2014 Penulis,
(RIDAWATI) NIM : 105730171410
KATA PENGANTAR ……….iii
DAFTAR ISI ………...iv
DAFTAR TABEL ………...vi
DAFTAR GAMBAR ………. ix
BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang ………...1
B. Rumusan Masalah ……….5
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian………..5
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA A. Asuransi ……….7
B. Pengertian Pendapatan dan Beban………13
C. Pengakuan Pendapatan dan Beban Menurut PSAK No. 36……….23
D. Penentuan Laba Menurut PSAK No. 36 ………..25
E. Kerangka Pikir………...30
F. Hipotesis………31
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian ………...32
B. Metode Pengumpulan Data ………..32
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Perusahaan ………38
B. Jenis –jenis produk Perusahaan ………..44
C. Struktur Organisasi Perusahaan ………..57
D. Kebijakan Pengakuan Pendapatan dan Beban Perusahaan ……….61
E. Catatan Hasil Laporan Keuangan Perusahaan ………69
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ……….72
B. Saran ………...73 DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Iv
Anthony A. Atkinson, Robert S. Kaplan, Ella Mae Matsumura, S. Mark Young, 2009.
Akuntansi Manajemen Edisi Kelima. Jakarta : PT.Indeks Darmawi Herman, 2001. Manajemen Asuransi. Jakarta : Bumi Aksara
Dyckman, Dukes dan Davis, 2000.Akuntansi Intermediate. Jilid I. Edisi Ketiga.
Diterjemahkan oleh Munir Ali. Jakarta: Erlangga.
Fahmi Irham, 2013. Manajemen Risiko. Bandung : Alfabeta
Hendriksen, Eldon S, 2000. Teori Akuntansi, Jilid I Edisi Keempat, terjemahan Gunawan Hutauruk,. Jakarta : Erlangga.
Her y, 2011. Akuntansi (Aktiva, Utang dan Modal). Yogyakarta : Gava Media IAI, 2007. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta : Salemba Empat.
Indonesia Legal Center Publishing, 2007. Peraturan Perundang-undangan (Asuransi Indonesia). Jakarta : CV Karya Gemilang.
Mulyadi, 2003. Activity-Based Cost System. Yogyakarta : UPP AMP YKPN Nurlela Bastian Bustami, 2009. Akuntansi Biaya. Jakarta : Mitra Wacana Media.
Samryin,L.M, 2012. Pengantar Akuntansi. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada Salim Abbas, 2003. Asuransi dan Manajemen Resiko. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
Stice. Earl.k. dkk, 2004. Intermediate Accounting. Jakarta : Salemba Empat.
Surya Raja Adri Satriawan, 2012. Akuntansi Keuangan. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Sunyoto Danang, 2013. Metodologi Penelitian Akuntansi. Bandung : PT. Refika Aditama.
Tabel 4.2 : Kondisi Kritis PRUjuvenile crisis cover (JCC) ………56 Tabel 4.3 : Biaya-biaya PRUlink investor account (PIA) ………...63 Tabel 4.4 : Tabel 4.4 Enam macam pilihan dana investasi PRUlink assurance
account ………...64 Tabel 4.5 : Perbandingan Bank dengan PRUlink assurance account (PAA) ….64 Tabel 4.6 : Uang Pertanggungan ……….65 Tabel 4.7 : Biaya-biaya pada PRUlink assurance account (PAA)………..66 Tabel 4.8 : Biaya Akuisisi dan Alokasi Premi Berkala ………..67
vi
2.1 Kerangka Pikir 29 4.1 Logo Prudential Life Assurance 38 4.2 Struktur Organisasi Perusahaan 58
ix
Tahun 2013 dan 2012
RIDAWATI 105730171410
Untuk memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Akuntansi
PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
MAKASSAR 2014
21 Mei Tahun 2014, sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana ekonomi pada jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.
Makassar, 21 Mei 2014 Panitia Ujian :
1. Pengawas Umum : Dr. Irwan Akib, M.pd (……….) (Rektor Unismuh Makassar)
2. Ketua : Dr. H. Mahmud Nuhung, MA (……….) (Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis)
3. Sekretaris : Drs. H. Sultan Sarda, MM (……….) (Wakil Dekan 1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis)
4. Penguji :
a. Ismail Badollahi, SE, M.Si, Ak (……….)
b. Muttiarni, SE, M.Si (……….)
c. Faidul Adziem, SE, M.Si (……….)
d. Muh. Amir, SE, M.Si, Ak (……….)
Istiqomah dalam menghadapi cobaan
”Bukanlah hidup kalau tidak ada masalah, bukanlah sukses kalau tidak melalui rintangan, bukanlah menang kalau tidak dengan pertarungan, bukanlah lulus kalau tidak ada ujian, dan bukanlah berhasil kalau tidak berusaha”
Hidup ini singkat, maka, jangan membuatnya lebih singkat lagi dengan sesuatu yang sia-sia
Kenyataan yang terburuk sekalipun harus diterima, sebab, betapapun kegelisahan itu tak pernah
menyelesaikan masalah
Jalan keluar akan datang setelah kesabaran dan kegembiraan akan pula datang setelah kesedihan.
Kemarin adalah mimpi yang telah berlalu,
Esok hari adalah cita-cita yang indah dan hari ini adalah kenyataan
Jadikanlah suatu ujian atau musibah menjadi sebuah tantangan yang harus ditaklukkan
“KOBARKAN SEMANGAT”
RIDAWATI, lahir pada tanggal 18 juni 1992. Anak pertama dari pasangan Nurdin dan Sunniati . pada tahun 2007 masuk SMAN 1 Tinggimoncong. Pada tahun 2010 berhijrah kemakassar untuk melanjutkan jenjang yang lebih tinggi yaitu di Universitas Muhammadiyah Makassar jurusan Akuntansi. Tahun 2014 berhasil menyelesaikan program study dan memperoleh gelar Sarjana Ekonomi .
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perusahaan Asuransi adalah perusahaan yang bergerak dibidang jasa pertanggungan atas resiko atau kerugian yang dialami oleh tertanggung dan dijamin oleh penanggung yaitu, perusahaan itu sendiri sesuai dengan kriteria yang berlaku.
Asuransi merupakan sarana keuangan dalam tata kehidupan rumah tangga, baik dalam menghadapi risiko atas harta benda yang dimiliki. Demikian pula dunia usaha dalam menjalankan yang mungkin dapat mengganggu kesinambungan usahanya. Walaupun banyak metode untuk menangani risiko, namun asuransi merupakan metode yang paling banyak dipakai. Asuransi menjanjikan perlindungan kepada pihak-pihak tertanggung terhadap risiko yang dihadapi perusahaan. Dalam Undang-undang No. 2 Tahun 1992 tentang usaha perasuransian menyebutkan bahwa perusahaan asuransi jiwa adalah perusahaan yang memberikan jasa dalam penanggulangan risiko yang dikaitkan dengan hidup dan matinya seorang yang dipertanggungkan.
Perbedaan yang esensial antara asuransi jiwa dengan asuransi lainnya yang dirancang terutama untuk melindungi terhadap suatu peril (bencana/musibah) tertentu adalah, bahwa asuransi jiwa mempunyai tambahan, yaitu fungsi akumulasi (tabungan), kecuali asuransi berjangka (term insurance). Sebagian premi yang telah dibayarkan untuk asuransi jiwa oleh tertanggung merupakan suatu akumulasi atau
1
tabungan. Jadi, peranan ganda dari asuransi jiwa adalah perlindungan dan investasi atau tabungan.
Untuk melihat seberapa besar kemajuan dan keberhasilan yang telah dicapai oleh perusahaan asuransi jiwa, sebagai jawaban dalam menyikapi berbagai tantangan dari berbagai kondisi yang berkembang sangat dinamis dilingkungan luar. Secara mendasar dapat kita lihat dari kemampuan perusahaan tersebut menciptakan laba dalam suatu periode tertentu. Penciptaan laba usaha harus dengan suatu teknik pengukuran yang tepat dan rasional, karena laba tersebut merupakan informasi yang penting bagi berbagai pihak yang berkepentingan, baik pihak internal maupun eksternal perusahaan.
Secara umum, laba merupakan selisih antara keseluruhan pendapatan dan beban suatu perusahaan dalam periode tertentu. Dengan kata lain, pendapatan dan beban merupakan unsur penting dalam menyajikan informasi laporan laba rugi. Oleh sebab itu di perlukan adanya pengakuan yang tepat dalam unsur pendapatan dan beban. Pengakuan merupakan bagian dari bentuk pelaporan akuntansi yaitu tentang proses dalam mencari dan memperoleh suatu nilai. Sangat terkait dengan bagaimana suatu premi di akui sebagai pendapatan dapat tersaji dalam laporan keuangan (laporan laba-rugi) sehingga hal tersebut penting untuk di ketahui. Dalam menentukan pengakuan pendapatan dan beban sering menjadi masalah. Pengakuan di lakukan dengan mencatat dan mencantumkan pendapatan dan beban dalam laporan laba rugi.
Pengakuan perlu di lakukan pada saat yang tepat atas suatu kejadian ekonomi yang
menghasilkan pendapatan dan beban. Bila pendapatan maupun beban yang diakui tidak sama dengan yang seharusnya, maka informasi yang disajikan dalam laporan laba rugi menjadi tidak tepat dan dapat menyebabkan kesalahan dalam pengambilan keputusan oleh para pemakainya.
Adapun perusahaan asuransi jiwa yang menjadi objek penelitian penulis adalah kantor agency PT. Prudential Life Assurance, JL. Sungai Saddang Makassar.
Peusahaan ini merupakan suatu perusahaan yang bergerak di bidang jasa suatu pertanggungan jiwa bagi masyarakat. PT. Prudential Life Assurance ( Prudential Indonesia) merupakan bagian dari plc, London, Inggris dan di Asia Prudential Indonesia menginduk pada regional Prudential Corporation Asia (PCA), yang berkedudukan di Hongkong. Prudential merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa asuransi jiwa yang timbul sebagai akibat dari suatu peristiwa yang pasti yaitu meninggal dunia. Produk unggulan dari perusahaan ini adalah asuransi jiwa dan asuransi kesehatan. Produk asuransi jiwa yaitu dengan Prulink Assurance Account (PAA), dan produk dari asuransi kesehatan yaitu Pru Major Medical, Pru Hospital Care. Selain itu juga ada beberapa produk asuransi tambahan yang di tawarkan yaitu Pruterm, Pruwaiver, Pru personal Accident Death,Pru personal Accident Death and Disablemen.
Jasa yang di berikan adalah kesediaan menanggung risiko yang di derita oleh orang lain dan inventasi yang bisa di ambil suatu saat jika polis sudah berjalan 1
(satu) tahun. Produk perusahaan ini adalah dengan menjual kepada masyarakat yang di nyatakan dalam bentuk polis.
Kebijakan akuntansi perusahaan tentang pengakuan pendapatan adalah mengakui dan mencatat pendapatan premi sejak berlakunya polis. Pendapatan premi asuransi yang berjangka waktu lebih dari satu tahun diakui sebagai pendapatan premi tangguhan dan diamortisasi sesuai dengan periode berlakunya polis asuransi.
Sedangkan untuk pengakuan beban klaim sehubungan dengan terjadinya kerugian terhadap objek asuransi yang dipertanggungkan meliputi klaim klaim yang telah disetujui, klaim yang masih dalam proses, klaim yang terjadi namum belum dilaporkan, dan beban penyesuaian klaim sebagai akibat proses penelaahan lebih lanjut. Perubahan jumlah estimasi kewajiban klaim diakui pada periode terjadinya perubahan, dan perbedaan antara jumlah estimasi klaim dengan klaim yang dibayarkan diakui dalam laporan laba rugi sehingga dapat diketahui bahwa proses akuntansi untuk perusahaan cukup. Berdasarkan uaraian diatas penulis tertarik membahas hal tersebut melalui suatu penelitian yang dilakukan di PT. Prudential Life Assurance Makassar untuk mengetahui kebijakan akuntansi dalam hal pengakuan Pendapatan dan beban menuangkannya dalam judul “ Perlakuan Akuntansi Atas pendapatan Dan Beban Pada perusahaan Asuransi PT. Prudential Life Assurance Makassar.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah penulis uraikan diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah, apakah akuntansi mengenai pengakuan pendapatan premi dan beban klaim yang diterapkan oleh perusahaan telah sesuai dengan PSAK No. 36 tentang akuntansi asuransi jiwa PT. Prudential Life Assurance Makassar ?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian yang dilakukan penulis adalah untuk mengetahui akuntansi mengenai pengakuan pendapatan premi dan beban klaim yang diterapkan oleh perusahaan telah sesuai dengan PSAK No. 36 tentang akuntansi asuransi jiwa PT. Prudential Life Assurance Makassar.
2. Manfaat Penelitian 1. Bagi Penulis
Penulisan ini bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan menganalisa dan mengevaluasi kebijakan akuntansi perusahaan serta menambah pengetahuan dan wawasan mengenai pengakuan pendapatan premi dan beban klaim asuransi
2. Bagi Perusahaan
Menjadi bahan masukan dalam menentukan kebijakan akuntansi khususnya pencatatan dan pengakuan pendapatan premi dan beban klaim.
3. Bagi Peneliti
Penelitian ini dapat menjadi bahan referensi dan bahan perbandingan bagi penelitian yang sejenis.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Asuransi
1. Pengertian Asuransi
Pengertian Asuransi menurut KUHD (Kitab Undang-Undang Hukum Dagang) pasal 246, seperti yang dikutip Hasyim Ali (2002 : 3) adalah :
Asuransi atau pertanggungan adalah suatu perjanjian, yang mana seorang penanggung mengikatkan diri pada tertanggung dengan menerima suatu premi, untuk memberi penggantian kepadanya karena suatu kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, yang mungkin akan dideritanya karena suatu peristiwa yang tak tentu.
Menurut Prof. Mehr dan Cammack yang dikutip oleh Fahmi (2013 : 203), adalah “Asuransi adalah alat sosial untuk mengurangi risiko, dengan menggabungkan sejumlah yang memadai unit-unit yang terkena risiko, sehingga kerugian-kerugian individual mereka secara kolektif dapat diramalkan. Kemudian kerugian yang dapat diramalkan itu dipikul merata oleh mereka yang tergabung”.
Asuransi merupakan sebuah lembaga yang didirikan atas dasar untuk menstabilkan kondisi bisnis dari berbagai risiko yang mungkin terjadi, dengan harapan pada saat risiko dialihkan kepihak asuransi maka perusahaan menjadi lebih fokus dalam menjalakan usaha. Jaminan yang diberikan oleh pihak asuransi adalah pembayaran klaim kepada nasabah.Perusahaan asuransi jiwa pasal 1 UU No.2 /1992 yang dikutip oleh Pandu (2007 : 3 ) adalah perusahaan yang memberikan jasa dalam
7
penanggulangan risiko yang dikaitkan dengan hidup dan meninggalnya seseorang yang dipertanggungkan.
Menurut Professor Willent mendefenisikan asuransi yang dikutip oleh Hasyim Ali (2002 : 170 ) sebagai “alat sosial untuk penumpukan dana untuk mengatasi kerugian modal yang tak tentu yang dilaksanakan melalui pemindahan risiko dari banyak individu kepada seseorang atau sekelompok orang’’.
Asuransi oleh Molenggraaff yang dikutip oleh Irham Fahmi (2013 : 203) :
“Asuransi kerugian ialah persetujuan dengan mana satu pihak, penanggung mengikatkan diri terhadap yang lain, tertanggung untuk mengganti kerugian yang dapat diderita oleh tertanggung, karena terjadinya suatu peristiwa yang telah ditunjuk dan yang belum tentu serta kebetulan, dengan mana pula tertanggung berjanji untuk membayar premi”.
Dari berbagai pengertian diatas dapat kita pahami bahwa dalam konsep manajemen risiko pada perusahaan asuransi ada dua pihak yaitu penanggung (insurer) adalah sebuah perusahaan asuransi yang bertugas untuk menanggung kerugian yang timbul, yang tentu didahului oleh kesepakatan yang dibuat, dan tertanggung adalah nasabah yang selama ini telah membayar uang premi kepada pihak penanggung secara berangsur-angsur dan disiplin, dimana dengan pengajuan klaim yang dilakukan oleh pihak tertanggung maka pihak penanggung wajib untuk mengecek atau menilai seberapa besar kerusakan yang timbul atau yang diderita oleh nasabah yang bersangkutan. Atas dasar penilaian yang dilakukan maka perusahaan asuransi akan memproses dan mengganti kerusakan yang terjadi tersebut.
2. Fungsi dan Manfaat Asuransi
Ada tiga fungsi asuransi yaitu fungsi utama, fungsi tambahan dan fungsi- fungsi lainnya fungsi utama adalah untuk pengalihan resiko (risk transfer) dan sebagai wadah bersama (the common pool). Asuransi merupakan mekanisme
Pengalihan resiko dimana seseorang atau perusahaan dapat mengalihkan resiko kepada perusahaan asuransi dengan membayar premi asuransi dalam jumlah yang jauh lebih kecil daripada besarnya kerugian yang mungkin terjadi. Tanpa asuransi seseorang atau perusahaan akan menghadapi banyak ketidakpastian apabila kerugian benar-benar terjadi.
Asuransi mampu berperan sebagai penetralisir risiko yaitu pada saat risiko dan semakin lama cenderung semakin besar maka pihak asuransi dengan berbagai formatnya berusaha kuat agar risiko yang dialami oleh suatu perusahaan tidak semakin tinggi namun bahkan bisa diperkecil hingga bisa dihilangkan. Disamping itu untuk mengurangi siksaan mental dan fisik bagi pihak tertanggung yang disebabkan rasa takut dan kekhawatiran.
Asuransi dapat menjaga stabilitas sosial dan ekonomi masyarakat. Manfaat lain dari asuransi adalah salah satu bentuk tabungan, misalnya asuransi pensiun, asuransi pendidikan anak, dan lain-lain. Polis asuransi itu umunya berjangka panjang dan jika tertanggung membatalkanya, maka uang akan dikembalikan dengan dipotong dengan penalti.
Kemampuan seseorang untuk mencari penghasilan atau bekerja akan menurun seiring dengan bertambahnya usia. Ketika seseorang sudah tidak mampu lagi bekerja dan memperoleh penghasilan, ia butuh memiliki suatu jaminan finansial untuk
menghadapi situasi seperti ini dalam kehidupannya. Dan ketika orang menderita cacat, misalnya akibat suatu kecelakaan, kondisi ini membuat dia tidak dapat lagi melakukan kegiatan sehari-hari seperti ketika ia sehat, seperti bekerja dan memiliki Penghasilan. Dengan memiliki asuransi, orang tersebut dapat terus menjalankan kehidupannya karena ia akan menerima manfaat asuransi yang dimilikinya untuk menggantikan penghasilan yang sudah tidak dapat lagi ia peroleh lantaran cacat yang dideritanya.
3. Jenis Asuransi
seperti yang kita ketahui hingga saat ini, asuransi memiliki beberapa jenis penggolongan asuransi berdasarkan atas aspek usahanya, yaitu :
a. Asuransi Harta (Property Insurance)
Asuransi ini mengcover atau melindungi semua hak memiliki yang berupa harta benda.
b. Asuransi Tanggungan Gugat (Liability Insurance)
Asuransi yang mengcover atau melindungi akibat kerugian yang timbul dari pihak ketiga
c. Asuransi Jiwa (Life Insurance)
Asuransi yang mengcover atau melindungi tertanggung akibat dari hal-hal yang tidak diinginkan atau kejadian yang timbul akibat kemampuan tertanggung.
d. Asuransi Kerugian (General Insurance)
Asuransi yang mengcover atau melindungi dari setiap risiko-risiko yang timbul akibat dari kehilangan manfaat, tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga.
4. Polis Asuransi
Yang dijual oleh perusahaan asuransi adalah janji-janji yang dicantumkan dalam suatu kontrak yang dikenal dengan sebutan polis. Kontrak asuransi merumuskan kapan perusahaan asuransi akan membayar yang ditanggung dan jumlah yang akan dibayar.
Pembuatan kontrak asuransi bukan hanya membuat konsep instrument hukum. Penyusunan dokumen itu didahului oleh analisis yang intensif terhadap perekonomian dan pertimbangan-pertimbangan teknis untuk menentukan jenis asuransi apa yang dicantumkan, serta tarifnya.
5. Prinsip Kerja Asuransi
Prinsip kerja asuransi dapat dijelaskan dengan tiga konsep berikut ini yaitu : a) Persamaan asuransi
Persamaan asuransi menyatakan bahwa total penerimaan harus sama dengan total pengeluaran. Penerimaan sebagian besar berasal dari premi dan sebagian lagi berasal dari bunga deposito, bunga obligasi, dan deviden dari penanaman modal dalam perusahaan-perusahaan lain. Pengeluaran terdiri atas pembayaran klaim, biaya operasional, dan biaya modal, profit serta cadangan teknis.
b) Probabilitas dan Risiko
Tugas asuransi adalah untuk menanggung beban risiko yang dipindahkan oleh tertanggung kepada perusahaan asuransi. Perusahaan asuransi sanggup untuk mengurangi risiko (ketidak pastian) yang dirasakan tertanggung menjadi
“kepastian”. Dengan menerapkan konsep probabilitas, asuransi dapat menaksir apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang. Tingkat premi didasarkan atas ramalan kejadian masa depan.
Penanggung dengan perkiraan dapat mendistribusikan kerugian sesungguhnya dengan kerugian rata-rata sehingga memberikan kepastian kepada tertanggung.
Karena dana yang dibayarkan untuk kerugian yang di derita tertanggung biasanya dikumpulkan dari para anggota kelompok itu sebelumnya, maka penanggung harus sanggup meramalkan kerugian dengan akurat. Premi yang dibebankan pada tertanggung didasarkan atas ramalan tersebut dan ramalan itu didasarkan atas (taksiran) probabilitas.
Apabila seorang mengatakan “ada kemungkinan besar” sesuatu akan terjadi atau “sedikit kemungkinan” akan terjadi, sebenarnya jika dikaji secara ilmiah berdasarkan probabilitas-probabilitas adalah ukuran kemungkinan terjadinya suatu peristiwa probabilitasnya adalah nol jika kejadian itu pasti tidak akan terjadi. Jika sautu kejadian pasti terjadi, maka probabilitasnya adalah satu. Probabilitas dapat dinyatakan sebagai pecahan atau presentase.
c) Hukum bilang besar
Hukum ini menyatakan bahwa hasil aktual akan persis sama dengan hasil harapan (expected result), jika kejadian yang diamati jumlahnya tak
terhingga. Hasil harapan dihitung dengan pertolongan probabilitas. Hasil harapan disebut pula sebagai hasil yang dihitung secara teoritis. Apabila jumlah kejadian yang dilakukan sangat besar, maka hasil aktual akan mendekati hasil yang diramalkan probabilitas itu.
B. Pengertian Pendapatan dan Beban 1. Pendapatan
Dalam pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No.23 (2007 paragraf 06), pendapatan dapat diartikan sebagai berikut :
“Pendapatan adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul dari aktivitas normal perusahaan selama suatu periode bila arus masuk tersebut mengakibatkan kenaikan ekuitas, yang tidak berasal dari kontribusi penanaman modal”.
Menurut Samryn (2012 : 7), “pendapatan merupakan nilai moneter dari pengalihan atas barang atau jasa melalui transaksi penjualan kepada pelanggan.
Pendapatan umunya menambah jumlah kekayaan, atau bisa berupa kas atau piutang, aktiva lain, atau kompensasi dengan utang tergantung dari sistem pembayaran yang disepakati dengan pelanggan. Jika pembayaran tidak berupa uang tunai maka alat pembayaran tersebut harus dinilai terlebih dahulu dengan mata uang dan nilainya disepakati oleh pihak pembeli dan penjual.
Dycman, Dukes dan Davis (2000 : 234) mendefinisikan pendapatan sebagai:
“Arus masuk atau peningkatan nilai aktiva entitas atau penyelesaian kewajiban (atau kombinasi dari keduanya) selama satu periode dari pengiriman atau produksi barang, pemberian jasa, atau pelaksanaan kegiatan lainnya yang merupakan operasi utama atau sentral entitas yang sedang berlangsung”.
Menurut Statement Of Financial Accounting concept yang dikutip Earl K.
(2004 : 203) pendapatan (revenue) adalah arus masuk atau peningkatan lain dari aktiva suatu entitas atau pelunasan kewajibannya (atau kombinasi keduanya) dari penyerahan atau produksi suatu barang, pemberian jasa atau aktivitas lain yang merupakan usaha terbesar atau usaha utama yang sedang dilakukan entitas tersebut.
Secara konseptual pendapatan dapat diartikan sebagai aliran masuk aktiva atau pengurangan utang yang diperoleh dari hasil penyerahan barang atau jasa kepada para pelanggan. Termasuk aktiva dalam konteks ini dapat berupa kas, piutang aktiva tetap atau aktiva lain. Dalam praktiknya, pendapatan sering berupa penerimaan kas atau timbulnya tagihan (piutang) kepada pelanggan sebagai akibat menjual barang atau menyerahkan jasa tertentu kepada pelanggan. Dalam akuntansi pendapatan tidak selalu sama dengan laba.
2. Sumber dan Jenis Pendapatan
Dalam membahas masalah pendapatan, maka penulis beranggapan bahwa pengakuan pendapatan tidak akan terlepas dari sumber dan jenis pendapatan yang akan diperoleh. Pada dasarnya pendapatan itu timbul dari penjualan barang atau penyerahan jasa kepada pihak lain dalam periode akuntansi tertentu.
Ciri utama transaksi pendapatan dapat ditandai dengan : 1. Adanya penyerahan hak atas barang atau jasa
2. Umumnya diikuti pernyataan timbulnya piutang, atau penerimaan kas
3. Adanya pernyataan penjualan atau penyerahan fisik barang atau jasa kepada pelanggan
Bentuk-bentuk yang akan diterima perusahaan dapat bermacam-macam tergantung dari mana proses terjadinya pendapatan itu sendiri. Untuk pendapatan yang timbul dari proses penjualan barang dagangan dan penyerahan jasa, perusahaan dapat menerima imbalan berupa arus masuk bruto yang dapat berupa kas atau setara kas. Sedangkan pendapatan yang timbul dari pengakuan aktiva perusahaan oleh pihak Lain akan menimbulkan sejumlah pendapatan yang akan diperoleh perusahaan dalam bentuk :
a .Bunga: pembebanan untuk penggunaan kas atau setara kas, atau jumlah terhutang kepada perusahaan.
b. Royalty: pembebanan untuk penggunaan aktiva jangka panjang perusahaan, misal merek, paten, dan lain-lain.
c. Deviden: distribusi laba kepada pemegang investasi ekuitas sesuai dengan proporsi mereka dari jenis modal tertentu.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa sumber pendapatan dapat meliputi semua hasil yang diperoleh dari kegiatan perusahaan. Kaitannya dengan operasi perusahaan, pada umumnya sumber pendapatan yang diperoleh perusahaan terdiri atas:
1. Pendapatan Operasional
Pendapatan ini timbul dari hasil kegiatan-kegiatan usaha normal perusahaan, baik dari hasil barang dagangan, maupun penyerahan jasa.
Pendapatan ini dapat juga muncul dari kegiatan utama perusahaan lainnya
yang menjadi tujuan utama perusahaan dan berhubungan langsung dengan usaha (operasi) pokok perusahaan bersangkutan. Pendapatan ini sifatnya normal sesuai dengan tujuan utama perusahaan dan terjadi berulang-ulang selama perusahaan melangsungkan kegiatannya. Adapun jenis pendapatan operasional untuk tiap-tiap perusahaan berbeda-beda. Jenis pendapatan yang diperoleh sangat dipengaruhi oleh bidang usaha yang dijalankan oleh perusahaan bersangkutan.
2. Pendapatan non Operasional
Setiap pendapatan yang diperoleh dari sumber lain di luar kegiatan utama perusahaan digolongkan sebagai pendapatan non operasional, sering juga disebut dengan pendapatan lain-lain. Pendapatan ini diterima perusahaan tidak direncanakan sebelumnya. Besarnya jumlah pendapatan non operasional ini umumnya lebih kecil daripada pendapatan operasional perusahaan, namun dapat menambah besarnya laba yang akan diperolah perusahaan.
3. Pengakuan dan penentuan pendapatan
Menurut Dyckman, Dukes, dan Davis (2000 : 237)
“Pengakuan sendiri didefinisikan sebagai pencatatan suatu item dalam akun- akun dan laporan keuangan seperti aktiva, kewajiban, pendapatan, beban, keuntungan atau kerugian. Pengakuan itu termasuk penggambaran suatu item baik dalam kata-kata maupun dalam jumlah, di mana jumlah mencakup angka-angka ringkas yang dilaporkan dalam laporan keuangan”.
Konsep dasar akuntansi adalah penetapan pendapatan berdasarkan akrual (Accrual basis). Dengan demikian pendapatan telah direaliasir bukan berarti jumlah
uang yang diterima dengan tunai. Konsep ini melaporkan pendapatan waktu penyelesaian kegiatan utama ekonomi.
Pendekatan transaksi memunculkan definisi yang jelas mengenai elemen laba harus diakui, atau dicatat di dalam leporan keuangan. Sesuai prinsip akuntansi akrual yang sudah diterima umum, pengakuan tidak harus terjadi pada saat uang kas diterima.
Prinsip pengakuan pendapatan, seperti disebutkan oleh Dyckman, Dukes dan Davis, bahwa pendapatan harus diakui dalam laporan keuangan ketika:
1. Pendapatan dihasilkan, dan
2. Pendapatan direalisasi atau dapat direalisasi.
Pendapatan dihasilkan ketika perusahaan secara mendasar menyelesaikan semua yang harus dilakukannya agar dikatakan menerima manfaat dari pendapatan yang terkait. Secara umum, pendapatan diakui ketika proses menghasilkan laba diselesaikan atau sebenarnya tidak diselesaikan selama biaya-biaya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proses menghasilkan laba dapat diestimasi secara andal.
Pendapatan direalisasi ketika kas diterima untuk barang atau jasa yang dijual.
Pendapatan itu dapat direalisasi ketika klaim atas kas (misalnya, aktiva nonkas seperti piutang usaha atau wesel tagih) diterima yang ditentukan dapat segera dikonversikan ke dalam jumlah kas tertentu.
Menurut FSAB (2004 : 567), pengakuan pendapatan atau keuntungan dinyatakan dalam concept statement No.5 bahwa pada umunya diakui ketika ;
1. Pendapatan atau keuntungan tersebut sudah direalisasi atau dapat direalisasi
2. Pendapatan atau keuntungan tersebut diperoleh dari penyelesaian secara substantial atas aktivitas-aktivitas yang terkait dengan proses menghasilkan.
Pendapatan untuk suatu periode umumnya ditentukan tersendiri terlepas dari beban dengan menerapkan sistem pengakuan pendapatan yaitu dengan dasar akrual.
Metode ini dikenal sebagai alternatif yang memungkinkan mengakui pendapatan sekalipun atas suatu penyerahan barang atau jasa kepada pelanggan belum diikuti dengan penerimaan kas. Penggunaan metode ini menimbulkan adanya akun piutang untuk mencatat pendapatan yang belum diterima dalam bentuk kas . Prinsip pengakuan pendapatan menetapkan bahwa pendapatan diakui pada saat (1) di realisasi atau dapat di realisasi dan (2) dihasilkan. Pendapatan direalisasikan bila barang-barang atau jasa-jasa dipertukarkan untuk kas atau klaim atau kas (piutang).
Pendapatan dapat direalisasi bila aktiva yang diterima segera dapat dikonversikan pada jumlah kas atau klaim atas kas yang diketahui.
Pengakuan terhadap pendapatan adalah suatu hal yang penting sebab pengakuan pendapatan berarti menerima nilai-nilai baru harta benda (asset) karena transaksi tukar menukar dan mencatat nilai-nilai baru ini dalam pembukuan.
Pendapatan merupakan bagian dari penghasilan, maka pendapatan diakui dalam laporan laba rugi kalau kenaikan manfaat ekonomi di masa depan yang berkaitan
dengan peningkatan aktiva atau penurunan kewajiban telah terjadi dan dapat diukur dengan andal.
4. Beban
Beban atau expense adalah biaya yang telah memberikan manfaat dan sekarang telah habis. Biaya yang belum dinikmati yang dapat memberikan manfaat dimasa akan datang dikelompokkan sebagai harta. Biaya ini dimasukkan kedalam Laba-Rugi, sebagai pengurangan dari pendapatan.
Menurut Mulyadi (2003 : 4), biaya dapat didefinisikan dalam arti luas dan dalam arti yang sempit. Dalam arti luas, biaya yaitu, “ pengorbanan sumber ekonomi, yang diukur dalam satuan uang, yang sudah terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu”. Pengertian biaya dalam arti sempit yaitu, “pengorbanan sumber ekonomi untuk memperoleh aktiva”. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat dari definisi biaya berikut ini :
Biaya atau cost adalah pengorbanan sumber ekonomis yang diukur dalam satuan uang yang telah terjadi atau kemungkinan akan terjadi untuk mencapai tujuan tertentu. Biaya ini belum habis masa pakainya, dan digolongkan sebagai aktiva yang dimasukkan dalam neraca.
Biaya adalah suatu nilai tukar, prasyarat atau pengorbanan yang dilakukan guna memperoleh manfaat. Dalam akuntansi keuangan, prasyarat atau pengorbanan tersebut pada tanggal perolehan dinyatakan dengan pengurangan atau aktiva lainnya
pada saat ini atau pada masa yang akan datang Sementara itu beban didefinisikan sebagai berikut :
Beban adalah pengurangan aktiva netto akibat digunakannya jasa-jasa ekonomis untuk menciptakan pendapatan atau karena pengenaan pajak oleh badan pemerintah. Beban di hitung menurut jumlah penggunaan aktiva dan pertambahan kewajiban yang berkaitan dengan produksi, pengiriman barang serta pemberian jasa.
Dalam arti yang terluas, beban mencakup semua biaya yang telah habis dipakai (expired) yang dapat dikurangkan dari pendapatan.
Pengklasifikasian terhadap beban harus dilakukan secara tepat agar Laporan Laba Rugi perusahaan dapat memberikan informasi yang bermanfaat dan mudah dipahami.
Secara umum beban dapat digolongkan atas dua jenis , yaitu : 1. Beban Langsung
Merupakan beban yang secara langsung dikaitkan dengan pendapatan, dalam periode diakuinya pendapatan.Beban yang secara langsung yang berkaitan dengan penjualan produk, yang dapat diklasifikasikan sebagai berikut : Biaya bahan dan tenaga kerja untuk pabrikan, atau biaya untuk membeli persediaan yang dijual selama periode tersebut beban penjualan, seperti komisi penjualan, gaji, sewa, dan biaya pengiriman. Beban garansi atas produk-produk yang dijual.
Beban yang secara langsung berkaitan dengan penjualan jasa, yang dapat diklasifikasikan sebagai berikut : Beban langsung awal adalah terkait langsung
dengan transaksi jasa negosiasi dan penyempurnaan. Biaya-biaya ini termasuk komisi, honorarium hukum, kompensasi tenaga penjualan di samping komisi. Beban langsung memiliki sebab akibat yang dapat diidentifikasikan atas penjualan jasa.
Contoh : biaya perbaikan bagian dan tenaga kerja jasa termasuk sebagai kontrak jasa.
2. Beban Tidak Langsung
Merupakan beban yang tidak berhubungan secara langsung dengan penjual produk atau jasa, yang merupakan beban periode dan beban alokasi.
Contohnya mencakup jenis tertentu dari beban iklan, kompensasi atas waktu yag tersita dalam menegosiasikan transaksi yang tidak disempurnakan, beban administrrasi umum, beban penyusutan, dan beban amortisasi.
5. Pengakuan dan Penentuan Beban
Suatu perkiraan yang memenuhi definisi untuk diadakan pengakuan (recognition) kalau pertama, ada kemungkinan bahwa menfaat ekonomi yang berkaitan dengan perkiraan tersebut akan mengalir dari atau ke dalam perusahaan dan Kedua, Perkiraan tersebut mempunyai nilai atau biaya yang dapat diukur dengan andal. Dengan merujuk pada definisi di atas maka beban dapat dan juga harus diakui di dalam hubungannya dengan penyajian laporan keuangan yang benar dan lengkap.
Beban diakui dalam laporan laba rugi kalau penurunan aktiva atau peningkatan kewajiban telah terjadi dan dapat diukur dengan andal. Ini berarti
pengakuan beban terjadi bersamaan dengan pengakuan kenaikan kewajiban atau penurunan aktiva.
Beban merupakan faktor pengurang pendapatan dalam menentukan laba oleh karena itu beban diakui dalam laporan laba rugi atas dasar hubungan langsung antara biaya yang timbul dan pos pendapatan tertentu yang diperoleh. Proses yang biasanya disebut penandingan biaya dengan pendapatan ini melibatkan pengakuan pendapatan dan beban secara gabungan atau bersamaan yang dihasilkan secara langsung dan bersama-sama dari transaksi atau peristiwa lainnya yang sama misalnya, berbagai komponen beban yang membentuk beban pokok penjualan diakui pada saat yang sama dengan pendapatan yang diperoleh dari penjualan barang.
Penegasan mengenai beban dapat dilihat dari konsep dasar yang dikemukakan oleh Eldon S. Hendriksen (Tahun 2000 : 182), Beban terjadi apabila barang atau jasa dikonsumsi atau digunakan dalam proses memperoleh pendapatan. Saat atau pelaporan beban dilakukan dengan mencatat kegiatan di dalam laporan keuangan.
Pelaporan beban dapat terjadi bersamaan dengan kegiatan menggunakan barang atau jasa, atau boleh dilakukan sesudah kegiatan, atau dalam keadaan yang tidak biasa, boleh mendahului kegiatan itu.
Laba rugi dapat ditentukan dengan menandingkan antara pendapatan yang diterima dengan beban yang dikeluarkan dalam memperoleh pendapatan yang dimaksud. Pengertian penandingan yaitu proses pelaporan biaya dan penghasilan dilakukan atas dasar hubungan sebab akibat. Dengan demikian, hubungan antara
pendapatan dengan beban/biaya mempunyai hubungan yang sangat erat dalam penentuan laba.
C. Pengakuan Pendapatan dan Beban Menurut PSAK No. 36 1. Pengertian Pendapatan
Pendapatan yang biasanya diperoleh oleh perusahaan dalam suatu periode tertentu tergantung kepada jenis usaha yang dikelola oleh perusahaan tersebut. PSAK No. 36 mengenai standar akuntansi untuk asuransi jiwa, menyebutkan ada tiga jenis pendapatan yang diterima oleh perusahaan asuransi jiwa, yaitu :
• Pendapatan Premi, yang terdiri dari : a. Premi kontrak jangka pendek b. Premi kontrak jangka panjang
• Pendapatan Investasi
• Pendapatan Lain-lain
Pendapatan premi disajikan sedemikian rupa sehingga menunjukkan jumlah premi bruto, premi asuransi, dan kenaikan (penurunan) premi yang belum merupakan pendapatan. Premi reasuransi disajikan sebagai pengurang premi bruto.
a. Premi bruto, adalah premi yang diperoleh dari pemegang polis b. Premi reasuransi adalah bagian premi bruto yang menjadi hak
reasuradur berdasarkan perjanjian
c. Pendapatan Lain-Lain yang diterima perusahaan adalah pendapatan yang dihasilkan dari kegiatan di luar kegiatan investasi.
d. Komisi reasuransi dan komisi keuntungan reasuransi diakui sebagai pendapatan lain.
2. Pengertian Beban
Beban yang ada pada perusahaan asuransi jiwa dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
1) Beban Klaim, yang terdiri dari :
• Klaim dan Manfaat Asuransi
• Klaim Reasuransi 2) Beban Akuisisi 3) Beban Operasional 4) Beban Lain-lain.
3. Pengakuan Pendapatan dan Beban a. Pengakuan Pendapatan
Pengakuan pendapatan yang diperoleh perusahaan asuransi jiwa adalah : pendapatan premi kontrak jangka panjang. Ikatan Akuntan Indonesia dalam SAK (2007 : 36.18) menyatakan bahwa, “ Nilai sekarang estimasi manfaat polis masa depan yang dibayar kepada pemegang polis atau wakilnya dikurangi nilai sekarang estimasi premi masa depan yang akan diterima dari pemegang polis diakui pada saat pendapatan premi diakui.”
Pengakuan dari pendapatan yang diperoleh menurut PSAK No. 36 bergantung pada komponen atau elemen yang membentuk masing-masing dari pendapatan-pendapatan tersebut. Secara umum pengakuan pendapatan premi adalah pada saat pencatatannya, yaitu pada saat polis diterbitkan (accrual basic) yang diharapkan, mortalitas, morbiditas, terminasi, dan beban- beban yang ditetapkan pada saat kontrak asuransi dibuat.
b. Pengakuan Beban
Pengakuan beban klaim seperti di ungkap dalam PSAK No.36 menganut dasar akrual (accrual basis). Namun secara khusus mempunyai perbedaan dalam kriteria atas setiap komponen atau elemen yang membentuk akumulasi total beban, yaitu :
1. Jumlah klaim dalam proses penyelesaian termasuk klaim yang terjadi namun belum di laporkan, ditentukan berdasarkan estimasi kewajiban klaim tersebut.
2. Klaim reasuransi diakui sebagai pengurang beban klaim pada periode yang sama dengan pengakuan beban klaim.
D. Penentuan Laba Menurut PSAK NO.36 1. Pengertian Laba
Seperti yang diisyaratkan dalam PSAK No. 36. Laba perusahaan asuransi mempunyai konsep yang sama seperti konsep laba secara umum. Laba diartikan sebagai selisih bersih (positif) antara keseluruhan pendapatan dengan beban yang
timbul dari aktivitas perusahaan ataupun kerugian yang diakibatkan kegiatan perusahaan yang lain.
Jadi laba perusahaan asuransi jiwa adalah selisih positif total pendapatan dari pendapatan premi, pendapatan investasi, dan pendapatan lain-lain, dengan beban klaim dan beban akuisisi.
2. Penentuan Laba
Laba pada perusahaan asuransi jiwa ditentukan sama dengan konsep laba pada perusahaan jasa, maupun perusahaan manufaktur lainnya. PSAK No. 36 menyebutkan penentuan laba asuransi jiwa untuk suatu periode tertentu harus mengungkapkan unsur-unsur sebagai berikut :
a. Pendapatan yang terdiri dari:
Pendapatan Premi
Hasil Investasi
Pendapatan Lain-Lain b. Beban yang terdiri dari :
Beban Klaim
Beban Akuisisi
Beban Operasional
Beban Lain-Lain 3. Konsep Laba Rugi
Konsep Laba rugi yang dianut dan dipakai perusahaan asuransi jiwa menggunakan salah satu dari dua konsep Laba Rugi yang berlaku umum. Konsep
laba rugi yang dipakai menurut PSAK No. 36 adalah konsep yang tidak memasukkan pos-pos yang luar biasa. Menurut konsep ini, laporan laba rugi, yang disusun setiap periode akuntansi harus berisikan data yang terjadi dalam keadaan normal dengan tidak dipengaruhi oleh keadaan atau kejadian yang luar biasa. Dengan demikian data yang termasuk dalam laporan laba rugi hanyalah yang berasal dari :
a) Hasil yang berasal dari hasil operasi utama dan hasil non operasi utama.
b) Beban yang terdiri dari beban operasi utama dan beban non operasi utama.
4. Laporan Laba Rugi Menurut PSAK No. 36
Komponen-komponen laba rugi perusahaan asuransi jiwa diperinci sebagai berikut :
1. Pendapatan
a. Pendapatan Premi 1) Premi Bruto
2) Dikurangi Premi Reasuransi
3) Dikurangi (ditambah) kenaikan (penurunan) premi yang belum Merupakan pendapatan premi
b. Hasil Investasi c. Imbalan Jasa DPLK d. Pendapatan Lain-Laba 2. Beban
a) Klaim dan Manfaat
b) Dikurangi Klaim Reasuransi
c) Ditambah (dikurangi) kenaikan (penurunan) kewajiban manfaat polis masa depan dan estimasi kewajiban klaim
d) Amortisasi Biaya Akuisisi ditangguhkan e) Pemasaran
f) Umum dan Administrasi g) Beban Lain-lain
Penyajian seperti di atas yang diungkapkan dalam PSAK N0. 36 dilakukan dengan cara perincian atas semua unsur pendapatan dan keuntungan yang diidentifikasikan sebagai pos-pos operasi dijadikan satu kelompok, pada bagian pertama perhitungan laba rugi. Laba rugi dihitung dengan cara mengurangkan total pendapatan dengan total beban. Konsep penyajian laba rugi ini adalah sama dengan penyajian laba rugi dengan memakai metode “Single Step”.
Berikut merupakan contoh laporan laba rugi untuk perusahaan asuransi yang lazim digunakan :
PT ASURANSI JIWA ABC LAPORAN LABA RUGI
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 20X2 dan 20X1 20X2 20X1
PENDAPATAN Pendapatan premi
Premi bruto xxx xxx
Dikurangi : premi reasuransi (xxx) (xxx) Dikurangi (ditambah) : kenaikan (penurunan )yang
Belum merupakan pendapatan (xxx) (xxx)
Jumlah pendapatan premi xxx xxx
Hasil investasi xxx xxx
Imbalan jasa DPLK xxx xxx
Pendapatan lain xxx xxx
Jumlah pendapatan xxx xxx
BEBAN
Klaim dan manfaat xxx xxx
Dikurangi : klaim reasuransi (xxx) (xxx) Ditambah (dikurangi) : kenaikan (penurunan) kewajiban
Manfaat polis masa depan dan estimasi kewajiban klaim xxx xxx Amortisasi biaya akuisisi ditangguhkan xxx xxx
Pemasaran xxx xxx
Umum dan administrasi xxx xxx
Hasil (beban) lain xxx xxx
Jumlah Beban xxx xxx
LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK xxx xxx
PAJAK PENGHASILAN xxx xxx
LABA BERSIH TAHUN SEKARANG xxx xxx
DIVIDEN (xxx) (xxx)
SALDO LABA AWAL TAHUN xxx xxx
SALDO LABA AKHIR TAHUN xxx xxx
Sumber: Standar Akuntansi Keuangan hal 36.9 PSAK No. 36
E. Kerangka pikir
Skripsi ini bermaksud membandingkan antara teori-teori tentang pengakuan pendapatan dan beban di atas, khususnya teori pengakuan pendapatan dari PSAK No.36 dari IAI dengan sistem pengakuan pendapatan yang diterapkan pada perusahaan PT.Prudential Life Assurance. Dengan demikian, kerangka pemikiran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Gambar 2.1 Kerangka Pikir PT.PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE MAKASSAR
Polis asuransi diterbitkan
Pendapatan premi r
r t t t t t r r u u u u e e e
Beban klaim b
e Kebijakan akuntansi
pendapatan dan beban perusahaan
PSAK No.36 tentang perlakuan akuntansi pendapatan dan beban
Hasil perbandingan antara kebijakan Akuntansi dengan
PSAK No.36
F. HIPOTESIS
Berdasarkan latar belakang yang ada maka hipotesis pada penelitian ini adalah diduga bahwa pengakuan pendapatan premi dan beban klaim pada perusahaan asuransi PT. Prudential Life Assurance Makassar sudah sesuai dengan standar Akuntansi Keuangan No.36 yang berlaku umum.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan di PT Prudential Life Assurance, Makassar yang beralamat di Ruko Latanete Blok C/17 Jl. Sungai Saddang, selama 2 (dua) bulan, terhitung sejak bulan April sampai Mei 2014.
B. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data adalah cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data, yang cara-cara tersebut menunjuk pada sesuatu yang abstrak, tidak dapat diwujudkan dalam benda yang kasat mata, tetapi hanya dapat dipertontonkan penggunaannya. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1) Preliminary Survey
Preliminary Survey merupakan survey pendahuluan yang dilakukan untuk mengetahui karakteristik, gambaran umum dan aktivitas perusahaan secara menyeluruh dan hal-hal yang berkaitan dengan pembahasan. Teknik ini merupakan studi awal untuk mengetahui tentang sistem operasional perusahaan dan aspek internal organisasi perusahaan.
2) Studi Kepustakaan
Studi Kepustakaan dilakukan dengan mengumpulkan literatur-literatur yang relevan dengan pembahasan penelitian yang dapat berupa buku, majalah, surat
32
3 0
kabar, dan tulisan-tulisan ilmiah. Data yang diperoleh dengan teknik ini adalah data sekunder tentang perusahaan.
3) Studi Lapang
Studi Lapang dilakukan langsung ke objek penelitian dengan tujuan menggambarkan semua fakta yang terjadi pada objek penelitian, agar permasalahan dapat diselesaikan. Teknik yang digunakan untuk memperoleh data dengan melaksanakan studi lapang adalah sebagai berikut:
a) Observasi/Pengamatan
Observasi/Pengamatan dilakukan untuk memperoleh data dengan cara mengamati aktivitas dan kondisi obyek penelitian. Teknik ini dilakukan dengan tujuan untuk memperoleh gambaran yang jelas mengenai fakta dan kondisi di lapangan yang terdapat pada obyek penelitian, selanjutnya membuat catatan-catatan hasil pengamatan tersebut.
b) Interview/Wawancara
Interview/Wawancara dilaksanakan dengan melakukan tanya jawab langsung terhadap pihak-pihak yang bersangkutan guna mendapatkan data dan keterangan yang berlandaskan pada tujuan penelitian. Teknik ini dilaksanakan untuk mengetahui bagaimana Pengakuan pendapatan dan beban pada perusahaan PT. Prudential Life Assurance Makassar.
c) Dokumentasi
Dokumentasi dilakukan dengan melakukan pengumpulan data-data dan dokumen perusahaan yang relevan dengan penelitian ini.
C. Jenis dan Sumber Data
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode penelitian deskriptif.
Penelitian ini menjelaskan fenomena-fenomena sosial yang ada dengan mengembangkan konsep dan menghimpun fakta. penelitian deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu obyek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian deskripsi adalah untuk membuat deskriptif, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki.
Dalam melaksanakan penelitian, diperlukan data yang akan digunakan sebagai dasar untuk melakukan pembahasan dan analisis. yang dimaksud dengan data adalah segala keterangan (informasi) mengenai seluruh hal yang berkaitan dengan tujuan penelitian. Data dibagi menjadi dua jenis, yaitu data kualitatif dan data kuantitatif.
Data kualitatif adalah data yang tidak dapat diukur atau dinilai dengan angka angka secara langsung. Pada umumnya berupa variasi-variasi persepsi bisa dari responden atau pelanggang. Sehingga sifat data kualitatif ini sangat beragam dengan berbagai skala yang diberlakukan untuk menentukan bobot dari suatu persepsi pilihan responden. Sedangkan data kuantitatif adalah data yang dapat diukur atau dinilai
dengan angka secara langsung. Adapun sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
a) Data primer
Data primer adalah data asli yang di kumpulkan sendiri oleh peneliti untuk menjawab masalah penelitiannya secara khusus (istijanto, 2006). Pada umum data primer ini sebelumnya belum tersedia, sehingga seorang peneliti harus melakukan pengumpulan sendiri data ini berdasarkan kebutuhannya
b) Data Sekunder
Data Sekunder adalah data yang bersumber dari catatan yang ada pada perusahaan dan Dalam penelitian ini, data sekunder diperoleh dari dokumen- dokumen perusahaan yang terkait dengan masalah penelitian berupa catatan dan laporan perusahaan baik yang dipublikasikan maupun yang tidak dipublikasikan. dari sumber lainnya yaitu dengan mengadakan studi kepustakaan dengan mempelajari buku-buku yang ada hubungannya dengan objek penelitian .
D. Metode Analisis Data
Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif kualitatif Digunakan untuk menggambarkan dan menguraikan pengakuan pendapatan premi dan beban klaim pada perusahaan PT. Prudential Life Assurance. Analisa data ini penting artinya karena dari analisa ini, data yang diperoleh dapat memberi arti dan makna yang berguna dalam memecahkan masalah penelitian.
Selain itu, digunakan metode dengan cara membandingkan teori-teori mengenai pengakuan pendapatan premi dan beban klaim yang diperoleh melalui data- data kepustakaan dengan yang diterapkan oleh PT. Prudential Life Assurance Makassar.
E. Sistematika Pembahasan
Pembuatan sistematika ini dimaksudkan untuk memudahkan penyampaian informasi berdasarkan urutan dan aturan dari penelitian yang dilakukan serta memberikan gambaran menyeluruh mengenai skripsi ini.
BAB I : PENDAHULUAN
Di dalamnya menguraikan mengenai Latar-Belakang Permasalahan dari penelitian ini, Identifikasi dan Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Manfaat/Kegunaan Penelitian.
BAB II : LANDASAN TEORITIS
Membahas hal-hal mengenai pengertian-pengertian pokok dari teori- teori yang dikemukakan para ahli yang mendukung pelaksanaan penulisan skripsi ini dan sebagai landasan untuk pembahasan selanjutnya. Berisikan teori-teori tentang: pengertian Asuransi, pengertian pendapatan, pengertian Beban dan pengakuan pendapatan dan beban kerangka pikir penelitian, dan hipotesis.
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN
Menguraikan tentang teknik-teknik dan metode penelitian yang dipakai dalam penulisan skripsi ini, meliputi: Lokasi dan waktu
Penelitian, Metode Pengumpulan Data, Jenis dan Sumber data, Metode analisis data dan sistematika pembahasan.
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini merupakan bab utama, di dalamnya memuat isi penting mengenai temuan gambaran umum perusahaan, struktur organisasi perusahaan dari hasil penelitian yang berkaitan dengan judul skripsi ini, di mana hasilnya dianalisis secara sistematis disertai interpretasinya.
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN
Merupakan bab terakhir dari skripsi ini yang akan menyajikan hasil, pembahasan setelah dilakukan analisis dan kesimpulan, serta saran- saran yang dapat bermanfaat bagi perusahaan.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Perusahaan
1. Identitas Perusahaan
Nama Perusahaan : Prudential plc
Anak perusahaan di Asia : Prudential Corporation Asia (PCA) Anak perusahaan di Indonesia : PT. Prudential Life Assurance
Lokasi kantor agen Makassar : Ruko Latanete Blok C/17 Jl. Sungai Saddang
Website : http://www.prudential.co.id
Logo :
Gambar 4.1
Logo Prudential Life Assurance
Symbol utama serta asal mula nama Prudential diambil dari figur Lady Prudence (Dewi Kebijaksanaan). Lady prudence merupakan ciri khas dan memiliki keterkaitan yang kuat dengan Prudential sejak pendiriannya pada tahun 1848. Sosok ini mewakili salah satu dari empat kebajikan utama dan mengandung arti perilaku bijaksana. Lady Prudence selalu tampil dengan panah, ular dan cermin.
Anak panah melambangkan seorang pemanah yang jitu dan penuh perhitungan.
Ular merupakan lambang dari kearifan.
Cermin menggambarkan kemampuan seseorang untuk melihat dirinya apa adanya.
2. Sejarah dan Gambaran Umum Perusahaan
Prudential plc merupakan perusahaan jasa keuangan terkemuka asal Inggris yang didirikan pada 30 Mei 1848 di Hatton Garden London dengan nama The Prudential Mutual Assurance Investment and Loan Association yang menyediakan
38
pinjaman kepada para professional dan pekerja. Pada tahun 1854 perusahaan mulai menjual konsep baru polis asuransi yang ditujukan kepada kelas pekerja dengan konsep door to door salesman yang dikenal dengan julukan “Man from the Pru”.
Pada tahun 1879 home base-nya pindah ke Holborn Bars dan menjadi PT pada tahun 1881. Prudential plc memiliki tujuan untuk membantu masyarakat dalam merencanakan keuangan mereka dan keluarga, dengan cara menyediakan produk- produk untuk mengatasi resiko keuangan yang sesuai dengan rencana keuangan yang dipilih.
Grup Prudential memiliki posisi yang kuat pada 3 pasar terbesar dan paling menguntungkan di dunia, yaitu Inggris Raya dan Eropa, Amerika Serikat, dan Asia.
Pada ketiga pasar ini, kekayaan global yang terus meningkat dan demografi yang dinamis memunculkan permintaan besar untuk produk proteksi jangka panjang dengan investasi.
Prudential UK (Inggris Raya) adalah penyedia jasa asuransi jiwa dan dana pensiun terkemuka di Inggris Raya. Memiliki lebih dari 7 juta nasabah dan 3000 karyawan (data per 31 Desember 2013). Prudential beroperasi di Belfast, Dublin, London, Reading, dan Stirling.
M&G adalah pengelola dana Prudential di Inggris Raya dan Eropa dengan dana kelolaan GBP 174 miliar atau sekitar Rp. 2.350 triliun (data per 31 Desember 2013). M&G mengelola aset secara mandiri atas nama beragam investor ritel dan institusional. M&G juga bertindak sebagai pengelola dana dalam banyak produk
asuransi jiwa dan dana pensiun yang dijual oleh Prudential di Inggris Raya dan Eropa, termasuk mengelola neraca laba Prudential. M&G beroperasi di banyak Negara, yaitu di London dan Chelmsford (Inggris Raya), Jerman, Austria, Italia, Spanyol, Perancis, Luxemburg, Switzerland.
Jackson National Life (JNL) adalah salah satu perusahaan asuransi jiwa terbesar di Amerika Serikat. JNL menawarkan produk asuransi fixed index, anuitas tidak tetap, asuransi jiwa berjangka dan permanen, serta produk asuransi jiwa institusi. Melalui perusahaan afiliasinya, JNL juga menyediakan pengelolaan asset dan jasa perdagangan sekuritas ritel. JNL memiliki lebih dari 2,8 juta polis dan kontrak yang masih berjalan (in force), dan memiliki lebih dari 3000 karyawan (data per 31 Desember 2013).
Prudential Corporation Asia (PCA). Di Asia, Prudential telah memiliki pengalaman lebih dari 80 tahun dengan dibukanya unit bisnis Prudential pertama di Malaysia. Kantor regional Prudential di Asia adalah PCA di Hongkong yang didirikan tahun 1994. Kini, Prudential di Asia telah berhasil menjadi salah satu grup perusahaan asuransi jiwa dan pengelolaan dana di 13 negara, yaitu: Cina, Filipina, Hongkong, India, Indonesia, Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Singapura, Taiwan, Thailand, Australia dan Vietnam.
Bisnis pengelolaan dana Prudential di Asia telah menjadi salah satu yang terbesar dan paling sukses di wilayah ini. Dengan dana kelolaan lebih dari GBP 42,4 miliar atau sekitar USD 67,8 miliar (berdasarkan data per 31 Desember 2013), bisnis
tersebut saat ini mengelola asset dari para investor perorangan maupun kelembagaan secara independen, dan juga merupakan pengelola produk-produk asuransi jiwa dan dana pensiun.
PCA adalah pemrakarsa dan pemimpin pasar dalam produk asuransi jiwa unit link. Produk unit link telah menjadi sumber keunggulan Prudential di setiap pasar di Asia, di mana Prudential beroperasi.
PT. Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) didirikan pada tahun 1995. Prudential Indonesia merupakan bagian dari Prudential plc, London, Inggris dan di Asia Prudential Indonesia menginduk pada kantor regional PCA, yang berkedudukan di Hongkong. Disamping itu kantor agency di Makassar mulai didirikan pada tahun 2002. Dengan menggabungkan pengalaman internasional Prudential di bidang asuransi jiwa dengan pengetahuan tata cara bisnis lokal, Prudential Indonesia memiliki komitmen untuk terus mengembangkan bisnisnya di Indonesia. Prudential Indonesia telah menjadi pemimpin pasar dalam penjualan produk asuransi jiwa yang dikaitkan dengan investasi (unit link) sejak pertama kali meluncurkan produk ini di tahun 1999. Sebagai pemimpin pasar, Prudential Indonesia selalu berusaha untuk menyediakan produk unit link yang dirancang untuk memenuhi dan melengkapi kebutuhan nasabahnya, dalam setiap tahap kehidupan, mulai dari usia kerja, pernikahan, kelahiran anak, pendidikan anak, hingga masa pensiun.
Prudential senantiasa menjaga hubungan yang harmonis dan berkesinambungan dengan para nasabah, melalui penyediaan berbagai produk dan jasa yang menawarkan nilai tambah dari sisi keuangan dan perlindungan.
3. Visi dan Misi Perusahaan a. Visi Perusahaan
Menjadi perusahaan nomor satu di Asia, dalam hal:
#1 dalam pelayanan nasabah.
#1 dalam memberikan hasil terbaik bagi para pemegang saham.
#1 dalam mempekerjakan orang-orang terbaik.
b. Misi PT. Prudential Life Assurance
“Menjadi perusahaan jasa keuangan ritel terbaik di Indonesia, melampaui pengharapan para nasabah, tenaga pemasaran, staf dan pemegang saham – dengan memberikan pelayanan terbaik, produk berkualitas, staf serta tenaga pemasaran professional yang berkomitmen tinggi serta menghasilkan pendapatan investasi yang menguntungkan.”
c. Empat Pilar (Four Pillars)
1. Semangat untuk selalu menjadi yang terbaik.
2. Organisasi yang memberikan kesempatan belajar.
3. Bekerja sebagai suatu keluarga.
4. Integritas dan keuntungan yang merata bagi semua pihak yang terkait dengan perusahaan.
d.Prinsip Dasar (Core Values)
1. Berinovasi dan menciptakan peluang 2. Menunjukkan rasa peduli dan memahami 3. Bekerja sama
4. Memberikan yang terbaik
B. Jenis-jenis Produk Perusahaan
Dengan memahami kebutuhan-kebutuhan unik para nasabah, Prudential Indonesia selalu menciptakan inovasi baru dan menawarkan produk-produk yang sesuai untuk nasabah. Prudential Indonesia menawarkan produk-produk asuransi jiwa dan investasi yang lengkap guna memenuhi kebutuhan para nasabah. Prudential Indonesia juga akan terus mengembangkan produk-produk yang sesuai dengan perubahan gaya hidup dan tujuan financial nasabah.
Produk-produk Unit Link
a. PRUlink assurance account (PAA)
Produk asuransi jiwa yang dikaitkan dengan investasi yang memberikan perlindungan asuransi jiwa sekaligus keuntungan berinvestasi, dan juga telah
dirancang untuk memberikan fleksibilitas yang dapat memenuhi kebutuhan dalam setiap tahapan kehidupan anda.
Manfaat PRUlink assurance account (PAA) :
1. Jaminan manfaat kematian (guaranteed death benefit)
2. Manfaat cacat total dan tetap (total and permanent disability)
3. Dapat menambahkan nilai uang pertanggungan (sum assured) setiap saat 4. Dapat melakukan penambahan premi (Top-Up) setiap saat
5. Dapat menentukan sendiri besarnya komposisi dan nilai proteksi dan nilai investasi
6. Dapat melakukan pengalihan dana (Fund Switching) 7. Pilihan manfaat asuransi tambahan (riders) yang beragam
Anda bisa memilih salah satu atau kombinasi dari 6 dana investasi yang tersedia, dan dapat mengubah kombinasi dana investasi sewaktu-waktu : 1. PRUlink USD fixed income fund
2. PRUlink Rupiah Cash Fund
3. PRUlink Rupiah Fixed Income Fund 4. PRUlink Rupiah Managed Fund 5. PRUlink Rupiah Managed Fund Plus 6. PRUlink Rupiah Equity Fund
b. PRUlink investor account (PIA)
Produk unit link dengan pembayaran premi sekaligus menawarkan berbagai pilihan dana investasi. Di samping mendapatkan hasil investasi yang optimal, produk ini juga memberikan perlindungan yang konprehentis terhadap risiko kematian atau risiko menderita cacat total dan tetap. Produk ini memberikan keleluasaan bagi anda untuk memilih investasi yang memungkinkan optimalisasi tingkat pengembalian investasinya, sesuai dengan kebutuhan dan profil risiko anda.
c. PRUlink fixed pay (PFP)
Produk unit link yang dirancang untuk memberikan fleksibilitas yang dapat memenuhi berbagai kebutuhan di setiap kehidupan anda, dengan memanfaatkan kematian yang di jamin (sesuai dengan ketentuan yang berlaku) dan pilihan periode pembayaran premi yang pasti.
d. PRUsyariah
Produk asuransi yang di kaitkan dengan investasi berbasis syariah.
PRUsyariah di rancang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan rancangan keuangan masa depan yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah Islam. Produk PRUsyariah Prudential sesuai dengan Ketentuan Fatwa Dewan Syariah Nasional – Majelis Ulama Indonesia (MUI)
e. PRUmy child (PMC)
PRUmy child (PMC) adalah asuransi jiwa terkait investasi (unit link) yang memberikan manfaat kepada ibu dan calon bayi selama masa penting kehamilan dan perlindungan kepada anak sejak di lahirkan sampai dewasa.