• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH HARGA, KUALITAS PRODUK DAN CITRA MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK THE EMINA BRIGHT STUFF. Skripsi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PENGARUH HARGA, KUALITAS PRODUK DAN CITRA MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK THE EMINA BRIGHT STUFF. Skripsi"

Copied!
176
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH HARGA, KUALITAS PRODUK DAN CITRA MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK

THE EMINA BRIGHT STUFF

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Manajemen

Program Studi S1 Manajenen

Oleh:

Debby Bela Anggraeni NIM: 172214090

PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN

JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2021

(2)

i

PENGARUH HARGA, KUALITAS PRODUK DAN CITRA MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK

THE EMINA BRIGHT STUFF

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Manajemen

Program Studi S1 Manajenen

Oleh:

Debby Bela Anggraeni NIM: 172214090

PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN

JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2021

(3)

ii

(4)

iii

(5)

iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

“Di sisi manapun dalam kehidupan, selalu ada rumus bahagia untuk menghasilkan rasa kebahagiaan yang tepat, dan ketika kamu tidak menemukan hal yang membuatmu bahagia didalam kehidupan ini maka kamu harus menciptakannya”

-Debby Bela-

Skripsi ini dipersembahkan kepada Tuhan Yesus Kristus Ayah dan Mamah tercinta, atas curahan segala cinta kasihnya dan perhatiannya

(6)

v

UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI

JURUSAN MANAJEMEN-PROGRAM STUDI MANAJEMEN

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS

Saya yang bertanda tangan di bawah ini, dengan ini menyatakan bahwa Skripsi dengan judul:

PENGARUH HARGA, KUALITAS PRODUK DAN CITRA MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK

THE EMINA BRIGHT STUFF

dan diajukan untuk diuji pada tanggal 14 Juli 2021 adalah hasil karya saya.

Saya juga menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau meniru dalam benruk rangkaian kalimat atau symbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri, dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, saya tiru, atau saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan (disebutkan dalam referensi) pada penulis aslinya.

Bila di kemudian hari terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan tersebut maka saya bersedia menerima sanksi, yaitu skripsi ini digugurkan dan gelar akademik yang saya peroleh (S.M.) dibatalkan serta proses sesuai dengan aturan perundang-undangan yang berlaku (UU No 20 Tahun 2003, pasal 25 dan pasal 70).

Yogyakarta 30 Juli 2021 Yang membuat pernyataan,

Debby Bela Anggraeni NIM: 172214090

(7)

vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Debby Bela Anggraeni NIM : 172214090

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

Pengaruh Harga, Kualitas Produk dan Citra Merek Terhadap Keputusan Pembelian Produk The Emina Bright Stuff.

Beserta perangakat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya diiternet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Atas kemajuan teknologi informasi saya tidak keberatan jika nama, tanda tangan, gambar atau image yang ada didalam karya ilmiah saya terindeks oleh mesin pencari (search engine), misalnya google.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta Pada tanggal 30 Juli 2021 Yang menyatakan

Debby Bela Anggraeni NIM: 172214090

(8)

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur dan terima kasih kepada Allah atas karunia dan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Harga, Kualitas Produk, dan Citra Merek terhadap Keputusan Pembelian”. Skripsi ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Manajemen pada Program Studi Manajemen, Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penulisan skripsi ini dapat selesai dengan baik berkat bantuan berbagai pihak. Untuk itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Tuhan Yesus Kristus atas kasih karunia serta berkat-Nya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

2. Bapak Tiberius Handono Eko Prabowo, M.B.A. Ph.D., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

3. Bapak Patrick Vivid Adinata, M.Si., selaku Ketua Program Studi S1 Manajemen dan Ketua Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma.

4. Ibu Fransisca Desiana P ., SE, MM selaku dosen pembimbing I, yang telah mengarahkan dan membimbing penulis, dengan kesungguhan hati.

5. Ibu Christina Heti Tri Rahmawati, S.T., S.E., M.Sc. selaku dosen pembimbing II, yang telah mengarahkan dan membimbing penulis, dengan kesungguhan hati.

6. Bapak Ferrynela Purbo Laksono M.M selaku anggota tim penguji yang telah memberi masukan yang sangat berguna.

7. Seluruh dosen dan karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

8. Orang tua penulis FX. Rubiyanto dan Agnes Sutiyah yang selalu memberikan dukungan, semangat, doa, moril dan materil sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

(9)

viii

9. Deni Wijayanto selaku kakak kandung yang terlah memberi dukungan semangat, doa dan masukan kepada penulis.

10. Seluruh teman-teman angkatan 2017 di Fakultas Ekonomi khususnya Program Studi Manajemen yang telah memberi banyak pengalaman dan cerita selama berkuliah di Universitas Sanata Dharma.

11. Keluarga besar Himpunan Mahasiswa Jurusan Manajemen (HMJM) yang telah memberikan dukungan dan semangat dalam menyelesaikan skripsi ini.

12. Teman-teman Program Studi Manajemen terkhusus Kelas C yang telah memberi dukungan dan telah menemani sepanjang perkuliahan.

13. Aldo Suwarno, Rizki Febri, Nastiti, Osabelina, Risa Ayu, Cornelia, Maria Ayu, Nina, Ully, Inand, Nicko, dll yang telah memberi dukungan dalam menyelesaikan skripsi ini.

14. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan karena keterbatasan dan pengalaman yang dimiliki penulis dan masih jauh dari sempurna.

Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca guna menyempurnakan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membacanya.

Yogyakarta, 30 Juli 2021 Penulis

Debby Bela Anggraeni NIM: 172214090

(10)

ix DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ...iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ... v

HALAMAN KATA PENGANTAR...vi

HALAMAN DAFTAR ISI ... viii

HALAMAN DAFTAR TABEL ...xi

HALAMAN DAFTAR GAMBAR ... xii

HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN ... xiv

ABSTRAK ... xvi

ABSTRACT...xvii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 8

C. Pembatasan Masalah ... 8

D. Tujuan Penelitian ... 9

E. Manfaat Penelitian... 9

(11)

x

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 11

A. Landasan Teori ... 11

1. Pemasaran ... 11

2. Harga... 12

3. Kualitas Produk ... 20

4. Citra Merek ... 28

5. Keputusan Pembelian ... 31

B. Penelitian Sebelumnya ... 41

C. Kerangka Konseptual Penelitian ... 44

D. Hipotesis ... 44

BAB III METODE PENELITIAN ... 49

A. Jenis Penelitian ... 49

B. Unit Analisis ... 50

C. Waktu dan Lokasi Penelitian ... 50

D. Populasi dan Sampel ... 50

E. Teknik Pengambilan Sampel ... 52

F. Variabel Penelitian ... 52

G. Sumber Data... 56

H. Teknik Pengumpulan Data ... 57

I. Teknik Pengujian Instrumen ... 57

J. Teknik Analisis Data ... 60

(12)

xi

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 69

A. Sejarah Perusahaan ... 69

B. Visi dan Misi Perusahaan ... 71

C. Struktur Organisasi Perusahaan ... 73

D. Produk Emina ... 74

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... 85

A. Deskripsi Data ... 85

B. Uji Instrumen Penelitian ... 85

C. Analisis Deskripsi Data ... 88

D. Analisis Uji Asumsi Klasik ... 100

E. Analisis Regresi Linier Berganda ... 104

F. Pengujian Hipotesis ... 105

G. Koefisien Determinasi ... 108

H. Pembahasan ... 108

BAB VI KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN ... 113

A. Kesimpulan ... 113

B. Saran ... 113

C. Keterbatasan ... 115

DAFTAR REFERENSI ... 116

LAMPIRAN ... 119

(13)

xii

DAFTAR TABEL

Tabel I.1 Top 5 Most Talked About Brands On Twitter 2017 ... 2

Tabel III.1 Definisi, Indikator, dan Butir Pernyataan Variabel Independent ... 53

Tabel III.2 Definisi, Indikator, dan Butir Pernyataan Variabel Dependent ... 55

Tabel III.3 Skala Pengukuran Variabel ... 56

Tabel V.1 Rangkuman Hasil Uji Validitas... 86

Tabel V.2 Hasil Uji Reliabilitas ... 87

Tabel V.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 88

Tabel V.4 Profil Responden Berdasarkan Usia ... 89

Tabel V.5 Profil Berdasarkan Pekerjaan ... 90

Tabel V.6 Profil Berdasarkan Uang Saku/Pendapatan ... 91

Tabel V.7 Skala Data Variabel Penelitian ... 92

Tabel V.8 Variabel Harga ... 93

Tabel V.9 Variabel Kualitas Produk ... 94

Tabel V.10 Variabel Citra Merek ... 96

Tabel V.11 Variabel Keputusan Pembelian ... 98

Tabel V.12 Uji Normalitas ... 100

Tabel V.13 Uji Multikolinieritas ... 101

(14)

xiii

Tabel V.14 Hasil Uji Linieritas ... 103

Tabel V.15 Hasil Uji Regresi Linier Berganda ... 104

Tabel V.16 Hasil Uji Hipotesis F ... 105

Tabel V.17 Hasil Uji Hipotesis t ... 106

Tabel V.18 Uji Koefisien Determinasi ... 108

(15)

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar I.1 Harga produk The Emina Bright Stuff ... 4

Gambar II.1 Kerangka Konseptual Penelitian ... 44

Gambar IV.1 Logo Emina ... 70

Gambar IV.2 Struktur Organisasi Perusahaan... 73

Gambar IV.3 Produk The Emina Bright Stuff... 74

Gambar IV.4 Emina Bright Stuff Micellar Water ... 75

Gambar IV.5 Emina Bright Stuff Face Wash ... 76

Gambar IV.6 Emina Bright Stuff Face Toner ... 78

Gambar IV.7 Emina Bright Stuff Loose Powder... 79

Gambar IV.8 Emina Bright Stuff Moisturizing Cream... 80

Gambar IV.9 Emina Bright Stuff Essence Sheet Mask ... 82

Gambar IV.10 Emina Bright Stuff Tone Up Cream ... 83

Gambar V.1 Hasil Uji Heteroskedastisitas ...102

(16)

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian ...119

Lampiran 2 Deskripsi Data Responden...125

Lampiran 3 Tabulasi Data Responden ...129

Lampiran 3a Skor Jawaban Responden Variabel Harga ...130

Lampiran 3b Skor Jawaban Responden Variabel Kualitas Produk ...133

Lampiran 3c Skor Jawaban Responden Variabel Citra Merek ...136

Lampiran 3d Skor Jawaban Responden Variabel Keputusan Pembelian ...139

Lampiran 4 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas ...142

Lampiran 4a Hasil Uji Validitas Variabel Harga ...143

Lampiran 4b Hasil Uji Validitas Variabel Kualitas Produk ...143

Lampiran 4c Hasil Uji Validitas Variabel Citra Merek ...144

Lampiran 4d Hasil Uji Validitas Variabel Keputusan Pembelian ...145

Lampiran 5 Hasil Uji Reliabilitas ...146

Lempiran 5a Hasil Uji Reliabilitas Variabel Harga ...146

Lampiran 5b Hasil Uji Reliabilitas Variabel Kualitas Produk ...146

Lampiran 5c Hasil Uji Reliabilitas Variabel Citra Merek...147

Lampiran 5d Hasil Uji Reliabilitas Variabel Keputusan Pembelian ...147

(17)

xvi

Lempiran 6 Hasil Uji Asumsi Klasik ...148

Lampiran 6a Hasil Uji Normalitas ...148

Lampiran 6b Hasil Uji Multikolinearitas ...148

Lampiran 6c Hasil Uji Heteroskedastisitas ...149

Lampiran 6d Hasil Uji Linieritas ...149

Lampiran 7 Hasil Regresi Linier Berganda ...151

Lampiran 7a Hasil Uji F ...151

Lampiran 7b Hasil Uji t...151

Lampiran 8 Hasil Koefisien Determinasi ...152

(18)

xvii ABSTRAK

PENGARUH HARGA, KUALITAS PRODUK DAN CITRA MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK

THE EMINA BRIGHT STUFF

Debby Bela Anggraeni Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2021

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah: 1) harga berpengaruh terhadap keputusan pembelian, 2) kualitas produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian, 3) citra merek berpengaruh terhadap keputusan pembelian, 4) harga, kualitas produk dan citra merek secara simultan berpengaruh terhadap keputusan pembelian pada produk The Emina Bright Stuff. Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen yang menggunakan atau pernah membeli produk The Emina Bright Stuff. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling, data diperoleh dengan membagikan kuesioner kepada 100 responden. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif, uji asumsi klasik dan analisis Regresi Linier Berganda dengan menggunakan program aplikasi SPSS Statistics 24. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) harga berpengaruh terhadap keputusan pembelian, 2) kualitas produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian, 3) citra merek berpengaruh terhadap keputusan pembelian, dan 4) harga, kualitas produk, dan citra merek secara simultan berpengaruh terhadap keputusan pembelian.

Kata kunci: harga, kualitas produk, citra merek, dan keputusan pembelian.

(19)

xviii ABSTRACT

THE INFLUENCE OF PRICE, PRODUCT QUALITY AND BRAND IMAGE TOWARDS PURCHASE DECISION PRODUCT

THE EMINA BRIGHT STUFF

Debby Bela Anggraeni Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2021

This study aims determine whether: 1) price influences on purchasing decisions, 2) product quality influences on purchasing decisions, 3) brand image influences on purchasing decisions, 4) price, product quality and brand image simultaneously influences on purchasing decisions at product The Emina Bright Stuff. The population in this study are consumers who use or have purchased product The Emina Bright Stuff. The sampling technique using purposive sampling, data obtained by distributing questionnaires to 100 respondents. Data analysis techniques in this study are descriptive analysis, classic assumption test and Multiple Linear Regression analysis using the SPSS Statistics 24 application program. The results of this study indicate that: 1) price influenced purchasing decisions, 2) product quality influenced purchasing decisions, 3) brand image influenced purchasing decisions, and 4) price, product quality and brand image simultaneously influenced purchasing decisions.

Keywords: price, product quality, brand image, and purchasing decisions

(20)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kecantikan menjadi sesuatu hal yang sangat identik dengan para wanita.

Pada umumnya wanita selalu ingin tampil ataupun terlihat cantik di depan umum.

Hal ini mendorong kebutuhan akan make up ataupun kosmetik pada kaum wanita sangatlah penting untuk menunjang kepercayaan diri mereka. Saat ini dapat dikatakan bahwa kosmetik menjadi sebuah kebutuhan bagi para wanita. Dengan adanya keinginan dan kebutuhan akan kosmetik, membuat kosmetik semakin hari semakin berkembang pula, sehingga tidak dapat dipungkiri bahwa saat ini banyak sekali jenis-jenis kosmetik dengan inovasi baru yang mulai muncul di industri saat ini. Mendorong banyaknya perusahaan kosmetik yang berinovasi memproduksi produk-produk kecantikan dengan banyaknya manfaat yang ditawarkan dan memberikan produk kecantikan yang dibutuhkan oleh kaum wanita, hal ini berdampak adanya persaingan ketat baik perusahaan kecil maupun besar.

Salah satu produk kecantikan atau brand lokal yang dikatakan baru akan tetapi terkenal dan menjadi salah satu produk yang digemari remaja adalah Emina.

Emina merupakan brand keluaran dari PT. Paragon Technology & Innovation yang diluncurkan pada tahun 2015. Emina memiliki tagline “Born To Be Loved” dimana Emina mengingatkan bahwa setiap wanita memiliki keunikan dan kecantikannya masing-masing. Emina menjadi salah satu produk dengan desain yang girly, simple dan playful yang mempunyai formula tergolong ringan sehingga sangat cocok

(21)

2

untuk digunakan sebagai makeup sehari-hari yang simple. Emina kosmetik masih menjadi satu pabrik dengan brand ternama yaitu Wardah dan Make Over. Hanya saja target konsumennya yang berbeda. Emina diluncurkan atau hadir untuk para wanita dengan kisaran umur 15-25 tahun, terutama remaja yang baru belajar dan suka mengeksplorasi makeup. Emina membawa konsep beauty is fun dengan produknya yang memiliki warna yang trendy dan girly namun aktif dan simple.

Tabel I.1

Top 5 Most Talked About Brands On Twitter 2017

Merek Kosmetik Posts

Wardah 500

Sariayu 399

Purbasari 278

Emina 238

Mustika Ratu 75

Sumber: https://www.gdilab.com/2017 diakses pada tanggal 16 Oktober 2020 Berdasarkan tabel I.1 mengenai top 5 most talked about brands on twitter 2017 didapatkan lima nama brand yang paling sering dibicarakan yaitu Wardah dengan 500 posts, Sariayu 399 posts, Purbasari 278 posts, Emina 238 posts dan yang terakhir adalah Mustika Ratu sebanyak 75 posts. Dari data tersebut, meskipun Emina tergolong sebagai local brand baru dalam industri kosmetika di Indonesia namun produk Emina berhasil mengambil hati konsumennya dengan berhasil menduduki 5 peringkat besar bahkan mampu mengalahkan Mustika Ratu yang lebih lama berada di industri kosmetika.

Guna mempertahankan eksistensinya Emina terus menciptakan inovasi baru terkait dengan produk yang ditawarkan (www.gdilab.com). Dengan beberapa

(22)

3

permasalahan yang ada seperti naik turunnya hormon yang dialami wanita, terjadinya kulit menjadi kusam karena terlalu banyak aktivitas di luar ruangan sehingga menyebabkan noda bekas jerawat dan kulit yang dini membutuhkan skincare yang aman untuk digunakan, membuat produk lokal Emina menghadirkan Emina Bright Stuff yang diluncurkan pada tanggal 10 September 2019 yang merupakan skincare pencerah yang aman untuk para Emina Beuty Bestie atau sebutan untuk konsumen Emina. Emina Bright Stuff memiliki beberapa produk yaitu Bright Stuff Micellar Water, Bright Stuff Face Foam, Bright Stuff Face Toner, Bright Stuff Moisturizing Cream, Bright Stuff Tone Up Cream, Bright Stuff Loose Powder dan Bright Stuff Essence Sheet Mask. Rangkaian dari produk ini bisa menjadi beauty item untuk perawatan kulit harian wanita. Mulai dari membersihkan wajah dari noda dan paparan polusi karena berpergian menggunakan Bright Stuff Micellar Water lalu bisa mencuci muka secara keseluruhan dengan Bright Stuff Face Foam dan selanjutnya supaya memberikan perlindungan dan sekaligus menutrisi kulit bisa menggunakan produk Bright Stuff lainnya.

Menurut Schifman dan Kanuk (2007:485), keputusan pembelian adalah seleksi terhadap dua pilihan alternatif atau lebih. Dengan kata lain, pilihan alternatif harus tersedia bagi bagi seseorang ketika mengambil keputusan. Pengambilan keputusan dipengaruhi oleh faktor eksternal dan internal. Faktor eksternal adalah masukan informasi bagi konsumen yang berasal dari usaha-usaha pemasaran yang dilakukan perusahaan seperti produk, harga, pelayanan, lokasi, promosi, selain itu masukan informasi yang berasal dari lingkungan sosial budaya yang meliputi keluarga, sumber informasi informal, sumber informasi nonkomersial lain, kelas

(23)

4

sosial dan budaya. Sedangkan faktor internal merupakan faktor yang timbul dari dalam diri konsumen meliputi motivasi, persepsi, pembelajaran, kepribadian, sikap dan kepercayaan. Menurut definisi peneliti sendiri mengatakan bahwa keputusan pembelian merupakan suatu proses dimana seorang konsumen akan melakukan pengambilan keputusan, yang sebelumnya telah melalui berbagai proses pertimbangan dan juga mencari informasi tentang produk yang akan dibeli dan selanjutnya melakukan pengambilan keputusan. Dalam mengambil keputusan biasanya konsumen mempertimbangkan seperti harga, kulitas dari produk itu sendiri apakah dengan harga yang ditawarkan, kualitas yang ditawarkan juga baik dan bagus.

Menurut Kotler dan Amstrong (2008:345), harga adalah sejumlah nilai yang dibebabankan atas suatu produk jasa yang diberikan oleh konsumen untuk memperoleh keuntungan dari menggunakan produk atau jasa. Harga menjadi salah satu acuan bagi seorang konsumen dalam menentukan suatu produk.

Gambar I.1

(24)

5

Harga produk The Emina Bright Stuff

Sumber:https://shop.eminacosmetics.com/?utm_source=SEM&utm_medium=Key words&utm_campaign=Skincare&utm_content=Retargeting diakses pada tanggal

16 Oktober 2020

Gambar I.1 menunjukan bahwa produk dari The Emina Bright Stuff ini murah dan terjangkau. Dengan harga yang terjangkau dan kualitas dari produk yang baik tentu saja konsumen akan mempunyai pertimbangan dalam nantinya pembelian produk. Harga sangat erat kaitannya dengan keputusan pembelian.

Harga menjadi sensitif terhadap keputusan pembelian hal ini dikarenakan nilai barang tersebut membuat masyarakat pada umumnya berpikir untuk memiliki produk tersebut dan dalam pengambilan keputusan harga merupakan salah satu pertimbangan penting, karena konsumen tentunya mengharapkan uang yang mereka keluarkan sesuai dengan apa yang mereka dapatkan. Hal ini juga menjadi penting bagi perusahaan dalam menetapkan harga supaya sesuai dengan nilai (value) dari produk yang ditawarkan.

Menurut Kotler dan Armstrong (2008:347) mendefinisikan bahwa kualitas produk adalah kemampuan suatu produk untuk melakukan fungsi-fungsinya yang meliputi daya tahan, keandalan, ketepatan, kemudahan, operasi dan perbaikan serta atribut lainnya. Bila suatu produk telah dapat menjalankan fungsi-fungsinya dapat dikatakan sebagai produk yang memiliki kualitas yang baik. Setiap orang dalam mengambil keputusan tentu saja aka nada penilaian tentang produk tersebut.

Harapan konsumen adalah mendapatkan produk yang mampu bertahan lama dan

(25)

6

dalam penggunaanya tidak mengalami kendala apapun dalam hal kosmetik ini diharapkan tidak terjadi kerusakan pada kulit.

Menurut Keller (1993) (dalam Ferrinadewi, 2008:165) citra merek adalah presepsi tentang merek yang merupakan refleksi memori konsumen akan asosiasinya pada merek tersebut. Perusahaan perlu mempertahankan sebuah citra merek dari produk yang dihasilkan. Upaya mempertahankan sebuah citra merek tentu saja juga akan mengupayakan bagaimana mempertahankan konsistensi konsumen terhadap citra merek hal ini dilakukan dengan tujuan agar konsumen tidak mudah berganti ke merek lain memiliki kepercayaan terhadap produk dan tetap setia pada produk. Tumbuhnya kepercayaan terhadap citra merek yang dimiliki oleh produk dapat membuat konsumen mengambil keputusan untuk membeli. Penilaian konsumen pada kesan produk yang baik dapat meningkatkan daya beli dan akan mendapatkan nilai tambahan apabila nantinya kesukarelaan konsumen dalam menawarkan produk ke orang lain.

Citra merek yang dimiliki Emina Bright Stuff yang digemari bagi kaum hawa. Marsha Aruan yang dijadikan sebagai Brand Ambassador dari produk terbaru Emina yaitu Bright Stuff, disini menunjukkan bahwa pangsa pasar (market share) emina adalah remaja dan mahasiswi. Citra merek yang ditonjolkan dari Bright Stuff ini yang membuat rangkaian produk pencerah ini menjadi istimewa dan beda dari yang lain yaitu kandungan ekstrak summer plum dari Jepang. Emina menghadirkan rangkaian produk yang nyaman dan efektif untuk membuat kulit menjadi lebih cerah dan glowing dengan penggunaan kandungan yang baik.

(26)

7

Penelitian yang dilakukan oleh Pranoto (2018) dan Febrianto (2019) menunjukkan bahwa harga berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Hasil ini berbeda dengan dengan penelitian yang dilakukan Pertiwi (2014) dalam Herjuno (2018:5) menunjukkan bahwa harga tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Devita (2019) menunjukkan bahwa variabel kualitas produk berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian. Namun, hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Febrianto (2019), menunjukkan bahwa kualitas produk tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Wicaksono, Sumarsono dan Santoso (2019) menunjukkan bahwa variabel citra merek (brand image) berpengaruh negatif terhadap keputusan pembelian atau dimaksudkan bahwa variabel citra merek tidak berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Dari hasil penelitian sebelumnya tersebut terdapat ketidakkonsistenan dari variabel harga, kualitas produk dan citra merek. Dengan demikian peneliti, ingin melakukan penelitian dengan variabel harga, kualitas produk dan citra merek dengan studi yang berbeda.

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “PENGARUH HARGA, KUALITAS PRODUK DAN CITRA MEREK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK THE EMINA BRIGHT STUFF”.

(27)

8 B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka peneliti dapat membuat rumusan masalah sebagai berikut:

1. Apakah harga, kualitas produk, dan citra merek secara bersama-sama berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk The Emina Bright Stuff?

2. Apakah harga secara parsial berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk The Emina Bright Stuff?

3. Apakah kualitas produk secara parsial berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk The Emina Bright Stuff?

4. Apakah citra merek secara parsial berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk The Emina Bright Stuff?

C. Pembatasan Masalah

Dalam penelitian ini, penulis mempersempit batasan masalah yang menjadi bahan penelitian. Adapun batasan masalah secara rinci sebagai berikut:

1. Penelitian ini dibatasi pada pengguna produk The Emina Bright Stuff di Yogyakarta.

2. Responden yang akan dipilih adalah remaja wanita yang pernah membeli produk The Emina Bright Stuff dan remaja wanita yang saat ini masih menggunakan produk The Emina Bright Stuff.

(28)

9 D. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian dilakukan, yaitu:

1. Untuk mengetahui pengaruh harga, kualitas produk dan citra merek secara bersama-sama terhadap keputusan pembelian produk The Emina Bright Stuff.

2. Untuk mengetahui pengaruh secara parsial harga terhadap keputusan pembelian produk The Emina Bright Stuff.

3. Untuk mengetahui pengaruh secara parsial kualitas produk terhadap keputusan pembelian produk The Emina Bright Stuff.

4. Untuk mengetahui pengaruh secara parsial citra merek terhadap keputusan pembelian produk The Emina Bright Stuff.

E. Manfaat Penelitian

Manfaat dalam peneitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi Perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi kritik dan saran bagi perusahaan yakni menjadi bahan pertimbangan terkait dengan pengaruh harga, kualitas produk dan citra merek terhadap produk The Emina Bright Stuff

(29)

10 2. Bagi Universitas

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi atau acuan kepustakaan pada Universitas Sanata Dharma terutama di bidang manajemen pemasaran, dan dapat dijadikan referensi dan informasi bagi peneliti selanjutnya dengan topik yang sama atau serupa.

3. Bagi Penulis

Hasil penelitian ini diharapkan untuk mengimplementasikan dan mendalami lebih lanjut ilmu manajemen di bidang pemasaran dan dapat menambah pengetahuan maupun wawasan terkait dengan pengaruh harga, kualitas produk dan citra merek terhadap keputusan pembelian produk The Emina Bright Sruff

(30)

11 BAB II

KAJIAN PUSTAKA

1. Landasan Teori

1. Pemasaran

Menurut Kotler dan Keller (2008:5) mengemukakan bahwa pemasaran (marketing) adalah mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan manusia dan sosial. Salah satu definisi yang baik dan singkat dari pemasaran adalah memenuhi kebutuhan dengan cara yang menguntungkan. Manajemen pemasaran (marketing management) adalah sebagai seni dan ilmu memilih pasar sasaran dan meraih, mempertahankan, serta menumbuhkan pelanggan dengan menciptakan, menghantarkan, dan mengkomunikasikan nilai pelanggan yang unggul.

Menurut American Marketing Association (AMA) dalam Kottler dan Keller (2008:5) mengemukakan bahwa pemasaran adalah salah satu fungsi organisasi dan serangkaian proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan memberi nilai kepada pelanggan dan untuk mengelola hubungan pelanggan dengan cara yang menguntungkan organisasi dan pemangku kepentingannya.

(31)

12 2. Harga

a. Pengertian Harga

Menurut Kotler dan Keller (2008), harga adalah salah satu elemen bauran pemasaran yang menghasilkan pendapatan, elemen lain menghasilkan biaya. Harga adalah elemen termudah dalam program pemasaran untuk disesuaikan fitur produk, saluran dan bahkan komunikasi membutuhkan lebih banyak waktu. Harga juga mengkomunikasikan positioning nilai yang dimaksudkan dari produk atau merek perusahaan ke pasar.

Produk yang dirancang dan dipasarkan dengan baik dapat dijual dengan harga tinggi dan menghasilkan laba yang besar.

Menurut Kotler dan Armstrong (2008:345), harga adalah sejumlah nilai yang dibebaskan atas suatu produk jasa yang diberikan oleh konsumen untuk memperoleh keuntungan dari menggunakan produk dan jasa. Harga menjadi satu-satunya bauran pemasaran yang menghasilkan pendapatan. Harga tergantung pada kebijakan perusahaan dengan mempertimbangan berbagai hal. Perusahaan harus selalu memantau harga yang ditetapkan oleh para pesaing agar harga yang ditentukan perusahaan tidak terlalu tinggi dan terlalu rendah.

(32)

13 b. Faktor Penatapan Harga

Menurut Kotler dan Keller (2008:76) perusahaan harus mempertimbangkan banyak faktor dalam menentukan kebijakan penetapan harga yaitu:

1) Memilih Tujuan Penetapan Harga

Mula-mula perusahaan memutuskan di mana perusahaan ingin memposisikan penawaran pasarnya. Semakin jelas tujuan perusahaan, semakin mudah perusahaan menetapkan harga. Lima tujuan utama adalah: kemampuan bertahan, laba saat ini maksimum, pangsa pasar maksimum, pemerahan pasar maksimum, dan kepemimpinan kualitas produk.

2) Menentukan Permintaan

Setiap harga akan mengarah ke tingkat permintaan yang berbeda dan karena itu akan memiliki berbagai dampak pada tujuan pemasaran perusahaan.

3) Memperkirakan Biaya

Permintaan menetapkan batas atas harga yang dapat dikenakan perusahaan untuk produknya. Biaya menetapkan batas bawah. Perusahaan ingin mengenakan harga yang dapat menutupi biaya memproduksi, mendistribusikan, dan menjual produk, termasuk tingkat pengembalian yang wajar

(33)

14

untuk usaha dan resikonya. Tetapi, ketika perusahaan menetapkan harga produk yang dapat menutupi biaya penuh mereka, profitabilitas tidak selalu menjadi hasil akhirnya.

4) Menganalisis Biaya, Harga dan Penawaran Bersaing

Perusahaan harus mempertimbangkan harga pesaing terdekat. Jika penawaran perusahaan mengandung fitur-fitur yang tidak ditawarkan oleh pesaing terdekat, perusahaan harus mengevaluasi niali mereka bagi pelanggan dan menambahkan niai itu ke harga pesaing. Jika penawaran pesaing mengandung beberapa fitur yang tidak ditawarkan oleh perusahaan, perusahaan harus mengurangkan nilai mereka dari harga perusahaan. Sekarang perusahaan dapat memutuskan apakah perusahaan dapat mengenakan len=bih banyak, sama, atau kurang dari pesaing.

5) Memilih Metode Penetapan Harga

Tiga pertimbangan utama dalam penetapan harga: 1) Biaya menetapkan batas bawah untuk harga, 2) Harga pesaing dan harga produk pengganti memberikan titik orientasi, 3) Penilaian pelanggan atas fitur-fitur unik menetapkan batas atas harga. Perusahaan memilih metode penetapan harga yang mencakup satu atau lebih dari tiga pertimbangan ini.

Enam metode penetapan harga yaitu: 1) Penetapan harga

(34)

15

markup, 2) Penetapan harga tingkat pengembalian sasaran, 3) Penetapan harga niali anggapan, 4) Penetapan harga nilai, 5) Penetapan harga going-rate, dan 6) Penetapan harga jenis lelang.

6) Memilih Harga Akhir c. Tujuan Penetapan Harga

Menurut Tjiptono (2008:152-153), terdapat tujuan penetapan harga, yaitu:

1) Tujuan Berorientasi pada laba

Tujuan ini dikenal dengan istilah maksimisasi laba.

Setiap perusahaan selalu memilih harga yang dapat menghasilkan laba paling tinggi. Dalam hal ini perusahaan menggunakan pendekatan target laba, yaitu tingkat laba yang sesuai atau yang diharapkan sebagai sasaran laba. Terdapat dua jenis target laba yang biasa digunakan yaitu target margin dan target ROI (Return On Investment).

2) Tujuan Berorientasi pada Volum

Tujuan ini dikenal dengan istilah volume pricing objectives. Untuk tujuan ini, perusahaan menetapkan harga sedemikian rupa agar dapat mencapai target volume penjualan atau pangsa pasar.

(35)

16

3) Tujuan Berorientasi pada Citra

Citra (image) suatu perusahaan dapat dibentuk melalui strategi penetapan harga. Perusahaan dapat menetapkan harga tinggi untuk membentuk atau mempertahankan citra suatu perusahaan. Sementara itu harga rendah dapat digunakan untuk membentuk citra nilai tertentu (image of value), misalnya dengan memberikan jaminan bahwa harganya merupakan harga yang terendah di suatu wilayah tertentu.

4) Tujuan Stabilisasi Harga

Konsumen sangat sensitif terhadap harga, bila suatu perusahaan menurunkan harganya, maka pesaingnya harus menurunkan pula harga mereka. Tujuan stabilisasi dilakukan dengan menetapkan harga untuk mempertahankan hubungan yang stabil antara harga suatu perusahaan dan harga pimpinan industri (industri leader).

5) Tujuan-tujuan lainnya

Harga dapat pula ditetapkan dengan tujuan mencegah masuknya pesaing, mempertahankan loyalitas pelanggan, mendukung penjualan ulang atau menghindari campur tangan pemerintah.

(36)

17

d. Peran Harga dalam Perekonomian

Menurut Tjiptono (2008:471) harga memainkan peranan penting bagi perekonomian secara makro, konsumen, dan perusahaan, yaitu:

1) Bagi Perekonomian

Harga produk mempengaruhi tingkat upah, sewa, bunga dan laba. Harga merupakan regulator dasar dalam sistem perekonomian, karena harga berpengaruh terhadap alokasi faktor-faktor produksi seperti tenaga kerja, tanah, modal, dan kewirausahaan.

2) Bagi Konsumen

Mayoritas konsumen lumayan sensitif terhadap harga, namun juga mempertimbangkan faktor lain (seperti citra, merek, lokasi toko, layanan, nilai (value) dan kualitas).

Selain itu, persepsi konsumen terhadap kualitas produk sering kali dipengaruhi oleh harga. Dalam beberapa kasus, harga yang mahal dianggap mencerminkan kualitas tinggi, terutama dalam kategori specialty products.

3) Bagi Perusahaan

Harga produk adalah determinan utama bagi permintaan pasar atas produk bersangkutan. Harga mempengaruhi posisi

(37)

18

bersaing dan pangsa pasar perusahaan. Dampaknya, harga berpengaruh pada pendapatan dan laba bersih perusahaan.

Singkat kata, perusahaan mendapatkan uang melalui harga yang dibebankan atas produk atau jasa yang dijualnya.

e. Indikator Harga

Menurut Tjiptono (dalam Gulita 2017:18) ada beberapa indikator dalam mengukur harga diantaranya adalah:

1) Jangkauan harga dengan daya beli konsumen

Jangkauan harga dengan daya beli konsumen, yaitu apabila harga yang ditetapkan oleh suatu produk masih dapat dibeli atau dijangkau oleh konsumen (dalam artian tidak terlalu mahal).

2) Daya saing harga dengan produk sejenis

Daya saing harga dengan produk sejenis adalah ketika harga yang ditetapkan oleh produk tertentu dapat bersaing di pasaran dengan produk sejenis.

3) Kesesuaian harga dengan kualitas

Kesesuaian harga dengan kualitas yang didapatkan konsumen, barang yang dibeli tidak mudah rusak dan awet dalam jangka waktu lama.

(38)

19

Dalam penetapan harga menurut Kotler dan Amstrong (2005:452) antara lain:

1) Penetapan Harga Jual

Keputusan penetapan harga, seperti halnya keputusan bauran pemasaran lainnya harus berorientasi pada pembeli.

Penetapan harga yang berorientasi pada pembeli yang efektif mencakup memahami berapa besar nilai yang ditempatkan konsumen atas manfaat yang mereka terima dari produk tersebut dan menetapkan harga yang sesuai dengan nilai ini.

2) Elastisitas Harga

Seberapa responsif permintaan terhadap suatu perubahan harga. Jika permintaan hampir tidak berubah karena sedikit perubahan harga, maka permintaan tersebut tidak elastis/inelastis. Jika permintaan berubah banyak, disebut permintaan tersebut elastis. Semakin tidak elastis permintaan, semakin besar kemungkinan penjual menaikkan harga.

3) Pertumbuhan Harga Pesaing

Faktor lain yang mempengaruhi keputusan penetapan harga perusahaan adalah harga pesaing dan kemungkinan reaksi pesaing atas tindakan penetapan harga yang dilakukan perusahaan. Seorang konsumen yang cenderung membeli

(39)

20

suatu produk atas evaluasi harga serta nilai produk pembanding sejenis lainnya.

3. Kualitas produk

a. Pengertian Kualitas Produk

Menurut Kotler dan Amstrong (2008:272) kualitas produk adalah karakteristik produk dan jasa yang bergantung pada kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan pelanggan yang dinyatakan atau diimplikasikan. Menurut Tjiptono (2008:95) produk merupakan sesuatu yang ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan. Produk yang ditawarkan meliputi barang fisik, jasa, orang atau pribadi, tempat dan organisasi. Produk bisa berupa manfaat tangible maupun intangible yang dapat memuaskan pelanggan. Sedangkan menurut Kotler dan Keller (2007:4) terdapat lima tingkat produk yaitu antara lain:

a. Manfaat inti (Core Benefit); layanan atau manfaat yang sesungguhnya dibeli pelanggan.

b. Produk dasar (Basic Product); pemasar harus mengubah manfaat inti menjadi produk dasar.

(40)

21

c. Produk yang diharapkan (Expected Product); beberapa atribut dan kondisi yang biasanya diharapkan pembeli ketika mereka membeli produk.

d. Produk yang ditingkatkan (Augmented Product); pada tingkat ini produk melampaui harapan pelanggan.

e. Calon produk (Potential Product); yang meliputi segala kemungkinan peningkatan dan perubahan yang mungkin akan dialami produk atau tawaran tersebut pada masa mendatang.

Menurut Kotler (2002:451) produk dapat diklasifikasikan menjadi beberapa kelompok, yaitu:

a. Berdasarkan wujudnya

1) Barang; produk yang berwujud fisik, sehingga bisa dilihat, diraba, atau disentuh, dirasa, dipegang, disimpan, dipindahkan, dan perlakuan fisik lainnya.

2) Jasa; setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak kepada pihak lain, yang dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun. Produknya dapat dikaitkan atau tidak dikaitkan dengan suatu produk fisik.

(41)

22

b. Berdasarkan aspek daya tahan

1) Barang tidak tahan lama (nondurable goods); barang berwujud yang biasanya habis dikonsumsi dalam satu atau beberapa kali pemakaian.

2) Barang tahan lama (durable goods); barang berwujud yang biasanya bisa tahan lama dengan banyak pemakaiannya (umur ekonomisnya untuk pemakaian norma adalah satu tahun)

c. Berdasarkan tujuan konsumsi

1) Barang konsumen (consumer’s goods); barang yang dikonsumsi untuk kepentingan konsumen akhir sendiri (individu dan rumah tangga), bukan tujuan bisnis.

Umumnya barang konsumen dapat diklasifikasikan menjadi empat jenis yaitu:

a) Barang kebutuhan sehari-hari (convenience goods);

barang-barang yang biasanya sering dibeli konsumen dengan cepat dengan upaya yang sangat sedikit.

b) Barang toko (shopping goods); barang-barang yang karakteristiknya dibandingkan berdasarkan kesesuaian, kualitas, harga, dan gaya dalam proses pemilihan dan pembeliannya.

(42)

23

c) Barang khusus (specialty goods); barang-barang dengan karakteristik unit dan atau identifikasi merek yang untuknya sekelompok pembeli yang cukup besar berdasar bersedia senantiasa melakukan usaha khusu untuk membelinya.

d) Barang yang tidak dicari (unsought goods); barang- barang yang tidak diketahui konsumen atau diketahui namun secara normal konsumen tidak berfikir untuk membelinya.

2) Barang industri (industrial’s goods); barang yang dikonsumsi oleh industriawan untuk keperluan selain dikonsumsi langsung yaitu untuk diubah, diproduksi menjadi barang lain kemudian dijual kembali dan untuk dijual kembali tanpa dilakukan proses produksi. Ada tiga kelompok barang industri yang dapat dibedakan yaitu:

a) Bahan baku dan suku cadang (materials dan parts);

barang-barang yang seluruhnya masuk ke produsen.

b) Barang modal (capital items); barang-barang yang tahan lama yang memudahkan pengembangan atau pengelola produk jadi.

c) Perlengkapan dan layanan bisnis (supplies and services); barang dan jasa berumur pendek,

(43)

24

memudahkan pengembangan atau pengelolaan produk.

b. Indikator Kualitas Produk

Dalam kualitas produk terdapat dimensi utama yang biasa digunakan (Tjiptono, dalam Suti 2010:15) yaitu:

1) Kinerja (performance)

Merupakan karakteristik operasi dan produk inti (core product) yang dibeli. Misalnya kecepatan, kemudahan dan kenyamanan dalam penggunaan.

2) Daya tahan (durability)

Daya tahan menunjukan usia produk, yaitu jumlah pemakaian suatu produk sebelum produk itu digantikan atau rusak. Semakin lama daya tahannya tentu semakin awet, produk yang awet akan dipersepsikan lebih berkualitas disbanding produk yang cepat habis atau cepat diganti.

3) Kesesuaian dengan spesifikasi (conformance to specifications)

Kesesuaian yaitu sejauh mana karakteristik desain dan operasi memenuhi standar yang telah ditetapkan sebelumnya. Misalnya pengawasan kualitas dan desain.

Standar karakteristik operasional adalah kesesuaian kinerja

(44)

25

produk dengan standar yang dinyatakan suatu produk. Ini semacam “janji” yang harus dipenuhi oleh produk. Produk yang memiliki kualitas dari dimensi ini berarti sesuai dengan standarnya.

4) Fitur (features)

Fitur ini merupakan karakteristik atau ciri-ciri tambahan yang melengkapi manfaat dasar suatu produk. Fitur bersifat pilihan atau option bagi konsumen. Fitur bisa meningkatkan kualitas produk jika competitor tidak memiliki fitur tersebut.

5) Kehandalan (reliability)

Kehandalan adalah probabilitas bahwa produk akan bekerja dengan memuaskan atau tidak dalam periode tertentu.

Semakin kecil kemungkinan terjadinya kerusakan maka produk tersebut dapat diandalkan.

6) Estetika (aesthetics)

Estetika yaitu daya tarik produk terhadap panca indera, misalkan bentuk fisik, model atau desain yang artistik, dan warna.

7) Kesan kualitas (perceived quality)

Kesan kualitas yaitu persepsi konsumen terhadap keseluruhan kualitas atau keunggulan suatu produk. Pada

(45)

26

umumnya karena kurangnya pengetahuan pembeli akan atribut atau ciri-ciri produk yang akan dibeli, maka pembeli mempersepsikan kualitasnya dari aspek harga, nama merek, iklan, reputasi perusahaan, maupun negara pembuatnya.

8) Service ability

Service yaitu kualitas produk ditentukan atas dasar kemampuan diperbaiki: mudah, cepat, dan kompeten.

Produk yang mampu diperbaiki tentu kualitasnya lebih tinggi dibandingkan dengan produk yang tidak atau sulit diperbaiki.

c. Pentingnya Kualitas Produk

Kualitas produk memiliki peran penting terhadap keputusan pembelian yang dilakukan konsumen, sebab kualitas yang baik membawa dampak yang baik untuk perusahaan. Rusel dalam (Ariani,2003:9) mengidentifikasi tujuh peran pentingnya kualitas, yaitu:

1) Meningkatkan reputasi perusahaan, perusahaan atau organisasi yang telah menghasilkan suatu produk atau jasa yang berkualitas akan mendapatkan predikat sebagai organisasi yang mengutamakan kualitas.

(46)

27

2) Menurunkan biaya, untuk menghasilkan produk atau jasa yang berkualitas perusahaan atau organisasi tidak perlu mengeluarkan biaya tinggi.

3) Meningkatkan pangsa pasar, pangsa pasar akan meningkat bila minimisasi biaya tercapai, karena organisasi atau perusahaan dapat menekan harga, walaupun kualitas tetap menjadi yang utama.

4) Dampak internasional, bila mampu menawarkan produk atau jasa yang berkualitas, maka selain dikenal dipasar lokal, produk atau jasa tersebut juga akan dikenal dan diterima di pasar internasional.

5) Adanya tanggung jawab produk, dengan semakin meningkatnya persaingan kualitas produk atau jasa yang disalahkan, maka organisasi atau perusahaan akan dituntut untuk semakin bertanggung jawab terhadap desain, proses dan pendistribusian produk tersebut untuk memenuhi kebutuhan konsumen.

6) Untuk penampilan produk, kualitas akan membuat produk atau jasa dikenal, dalam hal ini akan membuat perusahaan yang menghasilkan produk juga akan dikenal dan dipercaya masyarakat luas.

(47)

28

7) Mewujudkan kualitas yang dirasakan penting, persaingan yang saat ini bukan lagi masalah harga melainkan kualitas produk. Hal inilah yang mendorong konsumen untuk mau membeli produk dengan harga tinggi namun dengan kualitas yang tinggi pula.

4. Citra merek

a. Pengertian Citra Merek

Menurut Kotler dan Keller (2016:330) brand image atau citra merek menggambarkan sifat ekstrinsik produk atau jasa, termasuk cara dimana merek berusaha memenuhi kebutuhan psikologis atau sosial pelanggan. Dapat juga dikatakan bahwa citra merek merupakan konsep yang diciptakan oleh konsumen karrna alasan subyektif dan emosi pribadinya (Ferrinadewi, 2008: 165- 166). Dalam hal ini, biasanya konsumen akan cenderung memilih produk atau jasa yang memiliki merek terkenal. Hal ini juga dimungkinkan agar konsumen dapat dengan mudah mencari produk atau jasa yang diinginkan di berbagai store sesuai dengan kebutuhan masing-masing.

Menurut Schiffman dan Kanuk (2006:135) faktor-faktor yang membentuk citra merek atau brand image adalah sebagai berikut:

a. Kualitas atau mutu

(48)

29

Kualitas atau mutu berkaitan dengan kualitas produk barang yang ditawarkan oleh produsen dengan merek tertentu.

b. Dapat dipercaya atau diandalkan

Dapat dipercaya atau diandalkan berkaitan dengan pendapat atau kesepakatan yang dibentuk oleh masyarakat tentang suatu produk yang dikonsumsi.

c. Kegunaan atau manfaat

Kegunaan atau manfaat terkait dengan fungsi produsen dalam melayani konsumennya.

d. Risiko

Risiko berkaitan dengan besar kecilnya akibat atau untung dan rugi yang mungkin dialami oleh konsumen.

e. Harga

Harga yang dalam hal ini berkaitan dengan tinggi rendahnya atau banyak sedikitnya yang dapat dijangkau oleh konsumen untuk mempengaruhi suatu produk juga dapat mempengaruhi citra jangka panjang.

f. Citra yang dimiliki oleh merek itu sendiri

(49)

30

Citra yang dimiliki oleh merek itu sendiri yaitu berupa pandangan kesepakatan dan informasi yang berkaitan dengan suatu merek dari suatu produk tertentu.

b. Manfaat Citra Merek

Rangkuti (2008:17) mengungkapkan Brand Image (Citra Merek) mempunyai banyak macam manfaat bagi perusahaan, yakni sebagai berikut:

1) Citra Merek dapat dijadikan sebagai fokus tujuan di dalam strategi perusahaan.

2) Citra Merek dapat dijadikan landasan suatu dasar untuk mencapai persaingan dengan brand-brand yang lain.

3) Citra Merek dapat dijadikan sebagai sarana membantu memperbaharui penjualan dalam suatu produk.

4) Citra Merek dapat dijadikan untuk mengevaluasi efek kualitas dari macam-macam strategi pemasaran.

5) Citra Merek dapat dihasilkan dari faktor-faktor lain diluar dari usaha yang dibuat oleh usaha-usaha strategi perusahaan.

c. Indikator Citra Merek

Menurut Ratri, 2007 (dalam Amila dan Asmara. 2017:660- 669) terdapat tiga indikator citra merek, yaitu:

(50)

31

1) Atribut produk (product attribute), merupakan hal-hal yang berkaitan dengan merek itu sendiri, contohnya: kemasan, rasa, harga dan lain-lain.

2) Keuntungan konsumen (consumer benefits), merupakan kegunaan yang diberikan oleh produk dari merek tersebut.

3) Kepribadian merek (brand personality), merupakan asosiasi yang mengenai kepribadian dalam sebuah merek apabila merek yang dimaksud tersebut adalah manusia.

5. Keputusan pembelian

a. Pengertian Keputusan Pembelian

Menurut Tjiptono (2014:21) keputusan pembelian adalah sebuah proses yang mana konsumen mengenal masalahnya, mencari informasi tentang produk tertentu dan mengevaluasi seberapa baik masing-masing alternatif tersebut bisa menjadi pemecahan untuk mangatasi masalah yang dialaminya, lalu kemudian mengarah kepada keputusan pembelian.

Menurut Suharno (2010:96) keputusan pembeli adalah tahap dimana konsumen telah memutuskan pilihannya dan melakukan pembelian produk, serta menggunakannya. Pemasar perlu mengetahui siapa yang telah terlibat dalam keputusan membeli dan peran apa yang dimainkan oleh setiap orang saat melakukan keputusan pembelian.

(51)

32

b. Faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian

Menurut Tjiptono dan Diana (2016:77) secara garis besar, faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian dikelompokkan menjadi empat kategori yaitu:

1) Faktor personal; yakni karakteristik konsumen. Faktor personal meliputi berbagai aspek, seperti usia, gender, etnis, penghasilan, tahap siklus hidup keluarga, pekerjaan, situasi ekonomi, gaya hidup, kepribadian dan konsep diri(self - concept)

2) Faktor psikologis; yaitu elemen proses mental konsumen.

Faktor psikologis terdiri atas empat aspek utama yaitu a) persepsi; proses yang dilalui seseorang dalam menyeleksi, mengorganisasikan,dan menginterpretasikan informasi guna membentuk pemahaman utuh atas obyek tertentu. b) motivasi; mencerminkan kekuatan internal atau kebutuhan yang mendorong seorang konsumen untuk melakukan tindakan tertentu, seperti mencari informasi atau membeli produk tertentu. c) pembelajaran (learning); mencerminkan perubahan perilaku individu yang disebabkan bertambahnya pengalaman. Pembelajaran berkaitan erat dengan kemampuan (ability) dan pengetahuan (knowledge), serta d) keyakinan dan sikap; keyakinan merupakan pikiran

(52)

33

diskriptif yang dimiliki seseorang terhadap sesuatu. Sikap (attitude) mencerminkan evaluasi, perasaan, dan tendensi seseorang yang konsisten positif atau negative terhadap obyek atau gagasan tertentu.

3) Faktor sosial; mempengaruhi konsumen melalui tiga mekanisme: a) normative compliance; tekanan bagi individu tertentu untuk patuh dan taat. b) value-expressive influence;

kebutuhan untuk mendapatkan asosiasi psikologis dengan kelompok tertentu. c) informational influence; kebutuhan untuk mencari informasi tentang kategori tertentu dari kelompok spesifik.

4) Faktor kultural; meliputi a) budaya; serangkaian nilai,persepsi,keinginan dan perilaku yang dipelajari oleh anggota masyarakat melalui keluarga dan institusi penting lainnya. b) sub-budaya; sekelompok orang yang memiliki sistem nilai bersama berdasarkan pengalaman dan situasi hidup bersama. c) kelas sosial; merefleksikan kelompok masyarakat yang statusnya ditentukan berdasarkan sejumlah indikator, seperti penghasilan, pekerjaan, pendidikan, kekayaan, dan lain-lain.

Menurut Kotler dan Amstrong (2012:173) faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen yaitu:

(53)

34 1) Faktor kebudayaan

a. Kebudayaan

Kebudayaan adalah faktor penentu kinginan dan perilaku seseorang yang paling mendasar. Jika makhluk yang paling rendah perilakunya sebagian besar diatur oleh naluri, maka perilaku manusia sebagian besar adalah dipelajari.

b. Sub-budaya

Setiap budaya mempunyai kelompok-kelompok sub- budaya yang lebih kecil, yang merupakan identifikasi dan sosialisasi yang khas untuk perilaku anggotanya.

c. Kelas sosial

Semua masyarakat manusia menampilkan lapisan- lapisan sosial. Lapisan-lapisan sosial ini kadang-kadang berupa sebuah sistem, kasta dimana para anggota kasta yang berbeda memikul peranan tertentu dan mereka tak dapat mengubah keanggotaan kastanya. Kelas sosial mempunyai ciri-ciri, yaitu orang berada dalam setiap kelas sosial cenderung berperilaku serupa daripada orang yang berasal dari dua kelas sosial yang berbeda dan seseorang dipandang mempunyai pekerjaan yang rendah atau tinggi sesuai dengan kelasnya, serta kelas sosial

(54)

35

seseorang dinyatakan dengan beberapa variabel seperti jabatan, pendapatan, kekayaan, pendidikan dan orientasi terhadap nilai, daripada hanya berdasarkan sebuah variabel. Kelas sosial menunjukan perbedaan pilihan produk dan merek dalam suatu bidang tertentu seperti pakaian, perabot rumah tangga, aktivitas waktu senggang dan mobil.

2) Faktor sosial

a. Kelompok referensi

Perilaku seseorang sangat dipengaruhi oleh berbagai kelompok. Sebuah kelompok referensi bagi seseorang adalah kelompok-kelompok yang memberikan pengaruh langsung atau tidak langsung terhadap sikap dan perilaku seseorang.

b. Keluarga

Para anggota keluarga dapat memberikan pengaruh yang kuat terhadap perilaku pembeli. Keluarga dalam kehidupan pembeli dapat juga disebutkan dengan keluarga sebagai sumber orientasi yang terdiri dari orang tua, dimana orang tua seseorang dapat sumber orientasi terhadap agama, politik, ekonomi, ambisi pribadi harga diri serta cinta kasih. Sedangkan sebagai sumber

(55)

36

keturunan yakni pasangan-pasangan suami istri beserta anak-anaknya. Keluarga adalah organisasi konsumen pembeli yang terpenting dalam masyarakat.

c. Peranan status

Sepanjang kehidupannya, seseorang terlibat dalam beberapa kelompok, yakni keluarga, club dan organisasi, dimana kedudukan seseorang dalam kelompok dapat ditentukan dengan peranan dan status.

3) Faktor pribadi a. Usia

Orang membeli suatu barang dan jasa yang berubah- ubah selama hidupnya. Mereka makan makanan bayi pada waktu umurnya masih kecil, dan akan memerlukan makanan paling banyak pada waktu meningkat besar dan menjadi dewasa serta memerlukan diet khusus pada waktu menginjak usia lanjut. Selera orang pun dalam pakaian, perabot, dan rekreasi berhubungan dengan usia.

b. Pekerja

Pola konsumsi seseorang juga dipengaruhi oleh pekerjaanya, dimana seseorang pekerja kasar akan membeli pakaian kerja, sepatu kerja, kotak makanan.

Sedangkan seorang manajer perusahaan akan membeli

(56)

37

pakaian yang lebih baik dan mahal rekreasi dengan pesawat terbang, menjadi anggota perkumpulan.

c. Keadaan Ekonomi

Keadaan ekonomi seseorang akan besar sekali pengaruhnya terhadap pilihan produk. Keadaan ekonomi seseorang terdiri dari pendapatan yang dapat dibelanjakan (tingkatan, kestabilannya, dan pola waktu), tabungan dan milik kekayaan (termasuk persentase yang sudah diuangkan) kemampuan meminjam dan sikapnya terhadap pengeluaran lawan menabung.

d. Gaya Hidup

Gaya hidup seseorang adalah pola hidup seseorang dalam dunia kehidupan sehari-hari yang dinyatakan dalam kegiatan, minat dan pendapat (opini) yang bersangkutan. Gaya hidup mencerminkan sesuatu yang lebih dari sub-budaya kelas sosial, bahkan dari pekerjaan yang sama mungkin memiliki gaya hidup yang berbeda, misalnya dengan gaya hidup yang serasi dengan lingkungan, dalam mengenakan pakaian yang konservatif, menghabiskan sebagian waktunya bersama keluarga, aktif dalam kegiatan organisasi, kebiasaan bekerja keras.

(57)

38

e. Kepribadian dan Konsep Diri

Setiap orang mempunyai kepribadian yang berbeda yang akan mempengaruhi perilaku pembeli, dimana kepribadian tersebut adalah ciri-ciri psikologis yang membedakan seseorang, yang menyebabkan terjadinya jawaban yang secara relatif tetap dan bertahan lama terhadap lingkungannya. Kepribadian seseorang biasanya digambarkan dalam istilah seperti : percaya diri, gampang mempengaruhi, berdiri sendiri, menghargai orang lain, bersifat sosial, sifat membela diri.

4) Faktor psikologis a. Motivasi

Motif (dorongan) adalah suatu kebutuhan yang cukup kuat mendesak untuk mengarahkan seseorang agar dapat mencari pemuasan terhadapkebutuhan itu, dimana pemuasan kebutuhan dapat mengurangi rasa ketegangan.

b. Persepsi

Seseorang yang termotivasi siap untuk melakukan suatu perbuatan, bagaimana seseorang yang termotivasi berbuat sesuatu adalah dipengaruhi oleh persepsinya

(58)

39

terhadap situasi yang dihadapinya. Dua orang yang mengalami keadaan dorongan yang sama dan tujuan situasi yang sama mungkin akan berbuat sesuatu yang agar berbeda karena mereka menanggapi situasi secara berbeda.

c. Belajar

Sewaktu orang berbuat, mereka belajar-belajar menggambarkan perubahan dalam perilaku seseorang individu yang bersumber dari pengalaman. Kebanyakan perilaku manusia diperoleh dengan mempelajarinya.

d. Kepercayaan dan Sikap

Melalui perbuatan dan belajar, orang memperoleh kepercayaan dan sikap dimana hal ini selanjutnya mempengaruhi tingkah laku membeli mereka, dimana suatu kepercayaan adalah suatu gagasan deskriptif yang dianut oleh seseorang tentang sesuatu. Dari beberapa pendapat tersebut bahwa di dalam mengambil keputusan pembelian sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor yang sangat mempengaruhi konsumen.

c. Proses keputusan pembelian

Menurut Kotler dan Amstrong (2018:175-178) terdapat proses keputusan pembelian yaitu sebagai berikut:

(59)

40 a. Pengenalan Kebutuhan

Proses pembelian dimulai dengan pengenalan kebutuhan (need recognition) yaitu pembeli menyadari suatu masalah atau kebutuhan. Kebutuhan dapat dipicu oleh rangsangan internal ketika salah satu kebutuhan normal seseorang timbul pada tingkat yang cukup tinggi sehingga menjadi dorongan sperti rasa lapar dan haus. Selain itu kebutuhan juga dapat dipicu dari rnagsangan eksternal seperti melihat suatu iklan.

b. Pencarian Infornasi

Konsumen yang tertarik bisa jadi menjadi lebih banyak informasi atau mungkin tidak. Jika dorongan konsumen itu kuat dan produk yang memuaskan ada di dekat konsumen itu, konsumen mungkin akan membelinya kemudian. Jika tidak konsumen dapat menyimpan kebutuhan itu dalam ingatannya atau melakukan pencarian informasi (information search) yang berhubungan dengan kebutuhan.

c. Evaluasi Alternatif

Evaluasi alternatif adalah bagaimana konsumen memproses informasi untuk sampai pada pilihan merek. Tetapi konsumen tidak menggunakan proses evaluasi yang sederhana dan tunggal dalam semua situasi pembelian. Sebagai gantinya, beberapa proses evaluasi dilaksanakan.

(60)

41 d. Keputusan Pembelian

Keputusan pembelian konsumen adalah membeli merek yang paling disukai, tetapi dua faktor bisa berada antara niat pembeluan dan keputusan pembelian. Faktor pertama adalah sikap orang lain, dan yang kedua adalah faktor situasional yang tidak diharapkan.

e. Perilaku Pasca Pembelian

Setelah konsumen membeli produk, konsumen akan merasa puas atau tidak puas dan terlibat dalam perilaku pasca pembelian yang harus diperhatikan oleh pemasar. Faktor yang menentukan kepuasan atau ketidakpuasan pembeli terhadap suatu pembelian adalah pada hubungan antara ekspektasi konsumen dan kinerja anggapan produk. Jika produk tidak memenuhi ekspektasi konsumen maka konsumen akan kecewa tetapi jika produk memenuhi ekspektasi konsumen akan puas dan jika produk melebihi ekspektasi maka konsumen akan sangat puas.

d. Indikator keputusan pembelian

Menurut Kotler (2000:212) ada empat indikator untuk menentukan keputusan pembelian yaitu:

(61)

42

1. Kemantapan pada sebuah produk

Dalam melakukan pembelian, konsumen akan memilih salah satu dari beberapa alternatif yang ada. Pilihan tersebut di dasarkan pada kualitas, mutu, harga yang terjangkau, dan faktor-faktor lain yang dapat memantapkan keinginan konsumen untuk membeli produk apakah produk tersebut benar-benar ingin digunakan.

2. Kebiasaan dalam membeli produk

Kebiasaan konsumen dalam membeli produk juga berpengaruh terhadap keputusan pembelian.

Konsumen merasa produk tersebut sudah terlalu melekat dibenak mereka karena mereka merasakan manfaat dari produk tersebut. Oleh karena itu, konsumen akan merasa tidak nyaman jika mencoba produk baru dan harus menyesuaikan diri lagi.

Mereka cenderung memilih produk yang sudah biasa digunakan.

3. Memberikan rekomendasi kepada orang lain

Dalam melakukan pembelian, jika konsumen mendapat manfaat yang sesuai dengan sebuah produk, mereka pasti akan merekomendasikan

(62)

43

produk tersebut dengan orang lain. Mereka ingin oramg lain juga merasakan bahwa produk tersebut sangat bagus dan lebih baik dari produk lain.

4. Melakukan pembelian ulang

Kepuasan konsumen dalam menggunakan sebuah produk akan menyebabkan konsumen melakukan pembelian ulang produk tersebut. Mereka merasa produk tersebut sudah cocok dan sesuai dengan apa yang mereka inginkan dan harapkan.

Menurut Tjiptono dan Diana (2019:46) konsumen membuat keputusan pembelian dengan berbagai cara. Ancangan pengambilan keputusan yang dipilih tergantung pada tingkat keterlibatan konsumen (consumer involvement) dalam kategori produk atau situasi pembelian dan persepsi konsumen terhadap risiko (perceived risk) berkenaan dengan pembelian bersangkutan. Apabila produk yang akan dibeli amat penting (baik secara psikologis maupun finansial) bagi seorang individu, maka makin besar kemungkinan ia akan mencurahkan lebih banyak waktu, tenaga dan usaha demi mendapatkan informasi sebelum melakukan pembelian. Demikian pula halnya jika risiko berkenaan dengan pembelian produk dipersepsikan tinggi, maka individual bersangkutan akan berhati- hati dalam mempertimbangkan setiap tahap proses keputusan yang

(63)

44

dilakukan. Evaluasi keseluruhan, termasuk kepuasan atau ketidakpuasan, tergantung pada keputusan pemebelian yang dibuat.

Oleh sebab itu, pemahaman komprehensif mengenai proses keputusan pembelian yang dilakukan konsumen bermanfaat bagi perancangan strategi pemasaran.

2. Penelitian-penelitian sebelumnya

1. Penelitian ini dilakukan oleh Faris Nurrohman (2018) yang berjudul

“Pengaruh Electronic Word of Mouth, Harga, dan Kualitas produk Terhadap Keputusan Pembelian (Studi Kasus pada Smartphone Merek Blackberry di Yogyakarta)”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh electronic word of mouth, harga, dan kualitas produk secara parsial dan simultan terhadap keputusan pembelian. Jenis penelitian yang digunakan adalah asosiatif kausal.

Populasi pada penelitian ini adalah seluruh masyarakat Yogyakarta yang pernah atau masih menggunakan smartphone Blackberry.

Teknik pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 145 orang. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Teknik analisis data yang digunakan adalah regresi berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) electronic word of mouth berpengaruh terhadap keputusan pembelian; 2) harga berpengaruh terhadap keputusan pembelian; 3) kualitas produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian; 4)

Gambar

Gambar  I.1  menunjukan  bahwa  produk  dari  The  Emina  Bright  Stuff  ini  murah dan terjangkau
Gambar II.1
Tabel III.1
Tabel III.2
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan latar belakang, peneliti akan melakukan penelitian guna mengetahui adakah pengaruh gaya belajar dan kemampuan berpikir kritis terhadap prestasi

perkembangan anak yang bisa dideteksi pada usia tiga tahun. Adapun gejala yang bisa dilihat antara lain gangguan komunikasi. Kualitas kemampuan komunikasi anak autis jenis ini

Th e most recent available published data for prostate cancer incidence in Croatia from the Croatian National Cancer Registry 10 show that there were 1708 new cases.. of

Mereka menuntut kepada negara untuk memberikan penjelasan resmi mengapa mereka bisa menjadi korban kejahatan politik; menuntut pemulihan nama baik lewat pengakuan

Pada saat baterai sudah terisi penuh , penuh itu dalam maksud sesuai dengan energi listrik yang dibutuhkan tegangan arus DC ( Direct Current ) akan ada 2 pilhan

Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa baik di unit kritis maupun unit medikal bedah, ketidakpatuhan tertinggi dalam melakukan 5 moment cuci tangan adalah

Dalam penelitian ini yang akan menjadi fokus penulis adalah apakah terdapat perbedaan harga saham perusahaan sub sektor konstruksi bangunan yang telah terdaftar

Optimasi dan Karakterisasi Kinerja Sensor Gas N 2 O Secara Voltammetri Siklik Menggunakan Mikroelektroda Emas (Au) dengan Membran PTFE (Polytetrafluoroethylene); Aditia