• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAN PEMBAHASAN. A. Sejarah dan Deskripsi Obyek Penelitian

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAN PEMBAHASAN. A. Sejarah dan Deskripsi Obyek Penelitian"

Copied!
45
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

20 BAB III

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAN PEMBAHASAN A. Sejarah dan Deskripsi Obyek Penelitian

PT Sri Redjeki Isman (Sritex) sekarang menjadi pabrik tekstil terpadu dengan mesin paling modern. Di balik semangat tinggi untuk inovasi, terdapat sebuah perjalanan panjang. PT. Sritex dimulai sebagai sebuah perusahaan perdagangan yakni "Sri Redjeki" yang didirikan pada 1966 di pasar Klewer, Solo, Jawa Tengah, Indonesia.

Perusahaan perdagangan kecil ini diperluas, dengan memproduksi kain yang dikelantang dan dicelup dalam pabrik pertama di Baturono 81A, Solo pada tahun 1968. Perusahaan ini terdaftar di Departemen Perindustrian Jawa Tengah pada 30 Agustus 1974 dan kemudian muncul dari U.D. (Usaha Dagang - Trading Company) ke sebuah PT (Perseroan Terbatas-Limited Company) berdasarkan Akta Notaris No.48 22 Mei 1978. Perusahaan telah secara resmi berubah nama menjadi PT Sri Rejeki Isman pada tanggal 16 Oktober 1978.

PT Sri Rejeki Isman kemudian memperluas pabrik untuk memintal dan menenun pada tanggal 8 Mei 1982. Pendiri PT. Sritex, H.M. Lukminto, berhasil menjalankan PT. Sritex menjadi terintegrasi secara vertikal Textil dan Garment yang terdiri dari 4 unit pemintalan (Spinning), 5 unit penenunan (Weaving), 3 unit pencetakan-pencelupan (Dyeing Printing), dan 6 unit garmen.

(2)

commit to user

21

Untuk menjalankan semua itu, PT Sri Rejeki Isman terletak di beberapa properti di area lebih dari 100 hektar dan mempekerjakan sekitar 13,500 orang.

Dalam usaha untuk menciptakan tenaga kerja yang efisien dan efektif, PT. Sritex menyediakan lingkungan kerja yang nyaman sesuai dengan kelayakan sosial dan kode etik pelaksanaan. Komitmen perusahaan atas pengembangan bidang ekonomi dan sosial juga meliputi kebijakan-kebijakan tegas untuk tenaga kerja di bawah umur dan upah minimum. Program-program pelatihan in-house dan eksternal diselenggarakan secara teratur yang mengutamakan pengembangan keahlian, meningkatkan kebersihan lingkungan dan keamanan kerja. Perkembangan bidang ekonomi dan sosial juga dilaksanakan melalui program KPR Sritex, dimana para karyawan dapat dengan mudah memenuhi biaya kebutuhan hunian dengan bunga rendah.

Fasilitas lain yang dberikan PT. Sritex :

1) Makan siang gratis bagi seluruh karyawan

2) Fasilitas poliklinik di dalam area pabrik yang selalu siap siaga

3) Fasilitas olah raga dan rekreasi yang telah menjadi kebanggaan dan pusat kegiatan para karyawan.

(3)

commit to user

22

PT. Sritex rutin menggelar upacara bendera yang diikuti oleh seluruh manajemen dan karyawan tanpa terkecuali. Hal ini adalah salah satu keunikan budaya perusahaan yang ditujukan untuk memperkuat hubungan antara manajemen dan karyawan.

B. Visi dan Misi Perusahaan

PT. Sritex merupakan perusahan yang memiliki orientasi ke depan dan siap menghadapi tantangan dengan selalu memperhatikan dan memenuhi kebutuhan yang diinginkan pelanggan dengan meningkatkan mutu hasil produksi, pelayanan dan daya saing. Adapun visi dan misi perusahaan adalah :

a. Visi

Menjadi mitra paling inovatif dalam menyediakan produk dan layanan paling berkualitas untuk keperluan militer, lembaga pemerintahan dan swasta.

b. Misi

Menggunakan teknologi moderen yang mampu menghasilkan produk dan layanan berkualitas tinggi untuk memenuhi berbagai kebutuhan klien.

(4)

commit to user

23 C. Struktur Organisasi Perusahaan

Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. Sritex

Sumber: Data Pribadi PT. Sri Rejeki Isman (Sritex), Sukoharjo D. Diskripsi Jabatan

1) General Manajer

a) Memimpin dan mengawasi perusahaan.

b) Menentukan kebijakan pokok dalam perencanaan, penyusunan, pengendalian, dan pengembangan perusahaan.

c) Melakukan koordinasi dan mengawasi kebijakan.

GENERAL MANAJER SEKSI TRANSPORTASI KARYAWAN MANAJER KABAG PPC KABAG PRODUKSI dan QC KABAG KEUANGAN KABAG PENGADAAN BARANG KABAG PEMASARAN

KARYAWAN KARYAWAN SEKSI

PRODUKSI KARYAWAN KARYAWAN SEKSI PENJUALAN SEKSI ADMINISTRASI

(5)

commit to user

24

d) Mendelegasikan sebagian wewenang dan tanggung jawab kepada manajer.

e) Melakukan pembinaan dan menilai hasil dari tujuan perusahaan.

2) Manajer

Manajer adalah pimpinan tertinggi dalam hal

koordinasi dan pengembangan keputusan kekuasaan serta membawahi kepala bagian dalam melaksanakan tugasnya. 3) Kepala Bagian PPC

a) Membuat rencana produksi dan pemasaran berdasarkan repeat order.

b) Membuat statistik dari data pemasaran. c) Melakukan analisis secara berkala. 4) Kepala Bagian Produksi

a) Mengawasi dan bertanggung jawab atas jalannya produksi sesuai dengan yang direncanakan.

b) Menjamin bahwa bahan baku yang digunakan dalam proses produksi sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan.

c) Menjamin bahwa produk yang dihasilkan sesuai dengan standar yang telah ditentukan.

d) Menyimpan dan memelihara dokumen yang berkaitan dengan kegiatan produksi.

(6)

commit to user

25 5) Kepala Bagian Kualitas

a) Mengatur dan menyusun rencana serta program kerja bidang kualitas dan mutu produksi.

b) Melaksanakan pencatatan dan membuat laporan setiap proyek.

c) Mengawasi proses produksi secara keseluruhan sehingga dapat menjamin tercapainya standar kualitas produk yang dikehendaki.

6) Kepala Bagian Keuangan

a) Mengendalikan seluruh kegiatan yang berkaitan dengan keuangan perusahaan.

b) Bertanggung jawab atas keluar masuknya uang perusahaan.

7) Kepala Bagian Pemasaran

a) Bertanggung jawab atas pemasaran produk. b) Memajukan perluasan pasar.

c) Membuat perencanaan pemasaran produk. 8) Kepala Bagian Pengadaan Barang

a) Mempersiapkan data barang kebutuhan pabrik yang akan dibeli.

b) Mengadakan negosiasi dengan supplier.

c) Menyimpan dan memelihara dokumen yang ada pada seksi pembelian.

(7)

commit to user

26 9) Seksi Administrasi

a) Mencatat order dari pelanggan.

b) Merangkum dan melakukan koreksi terhadap laporan produksi dan pengeluaran gudang.

c) Melakukan tindakan koreksi pada kartu debitur. d) Melaksanakan kegiatan surat menyurat

10) Seksi Produksi

a) Melaksanakan proses produksi. b) Memperhatikan standar operasional.

c) Melakukan proses inspeksi produk yang dihasilkan. d) Mengirim atau menyerahkan hasil produksi ke gudang

dalam keadaan tertata rapi. 11) Seksi Transportasi

a) Mengirimkan produk ke konsumen sesuai instruktur dari bagian pemasaran.

b) Melakukan perawatan alat transportasi perusahaan. c) Menjamin barang yang dipasarkan sampai ke

pelanggan. 12) Seksi Penjualan

a) Menyiapkan produk yang akan dipasarkan. b) Mengadakan kontrak atau negosiasi dengan

(8)

commit to user

27 E. Jam Kerja Karyawan

Pada PT. Sritex juga menetapkan jam kerja bagi para karyawannya, yang berguna untuk memberikan penyesuaian waktu kerja untuk memberikan keefektifan dalam proses produksi barang. Karena proses produksi PT. Sritex bersifat continue atau berlanjut dan tidak berhenti mengingat jumlah target pesanan yang harus dicapai. Adapun jam kerja yang ditentukan oleh PT. Sritex yaitu dibagi menjadi 2 macam :

a. Jam kerja untuk kelompok shift :

1) Shift I pagi : masuk pukul 07.00-15.00,istirahat pukul 12.00-13.00

2) Shift II siang : masuk pukul 15.00-23.00, istirahat pukul 18.00-19.00

3) Shift III malam : masuk pukul 23.00-07.00, istirahat pukul 02.00-03.00

Pergantian shift atau perputaran shift pada PT. Sritex dilaksanakan setiap jangka satu minggu, yang sebagaimana shift I menggantikan shift III, dan shift III menggantikan shift II, dan shift II menggantikan shift I begitu seterusnya.

b. Jam kerja untuk general shift :

1) Hari I-IV : Masuk pukul 08.00-17.00, istirahat pukul 12.00-13.00

2) Hari VI : 07.00-12.00 3) Hari VII : Libur

(9)

commit to user

28 F. Pembagian Divisi Perusahaan

Dalam pengerjaan produk-produknya PT. Sritex dibagi menjadi empat divisi yaitu divisi garment, divisi spinning, divisi weaving, dan divisi dyeing-printing-finishing. Masing-masing divisi mempunyai tugas sendiri dan didukung alat-alat yang canggih dan modern serta dengan karyawan yang berkualitas. Berikut penjelasan produk dan hasil produksi dari masing-masing divisi.

1) Divisi Garment

Sebagai perluasan dari sistem produksi tekstil-garment yang terintegrasi, PT. Sritex mengoperasikan tujuh unit garment (didukung 6.350 mesin) dengan 130 lini produksi garment yang dilengkapi dengan mesin jahit otomatis terkomputerisasi, perlengkapan finishing dan pressing garment, dan juga sistem pattern and marker terkomputerisasi. Perlengkapan-perlengkapan ini dioperasikan oleh lebih dari 7000 operator yang sangat terlatih. Sehingga kami mampu memproduksi lebih dari 8,2 juta pakaian per tahun.

2) Divisi Spinning

Divisi spinning merubah serat menjadi benang. Terdiri dari 9 pabrik spinning dengan total 4.000 karyawan. Divisi ini didukung oleh 2.500 mesin dengan lebih dari 320.000 ring-spindle, dan mesin yang digunakan telah

(10)

commit to user

29

dimodifikasi di import dari Asia dan Eropa. Kapasitas produksi 353.000 bal per tahun (1 bale = 181,4 kg) = 64.048 ton/tahun. PT. Sritex secara terus menerus berusaha meningkatkan produksinya dengan selalu menggunakan teknologi dan mesin-mesin terbaru. Pada saat ini PT. Sritex mengoperasikan fasilitas paling modern dalam proses spinning sampai garment di Indonesia. Ragam produk :

i. Benang rayon

ii. Benang polyester and blended

iii. Benang cotton combed dan cotton carded iv. Benang stretch and lycra

v. Produk benang double segala kualitas 3) Divisi Weaving

Divisi weaving merubah benang menjadi greige. Terdiri dari 4.000 karyawan dengan 2.600 mesin tenun, termasuk loom kecepatan tinggi. Kapasitas produksi total adalah 120.000.000 meter kain greige per tahun. Divisi tekstil weaving memiliki teknologi yang mampu memproduksi berbagai jenis kain dengan struktur konstruksi ringan, medium dan berat. Gaya pemintalan yaitu plain, twill, broken-twill, poplin, rip-stop, canvas, dobby, jacquard, herringbone, sateen. Ragam produk :

a. Kain rayon, cotton, T/C and blended spun lebar finishing dari 36" sampai dengan 63"

(11)

commit to user

30

b. cotton dan T/C twills dari 44" sampai dengan 63" c. 100% spun polyester, single-georgette, tissued faille,

and crinkle georgette d. Kain loreng untuk militer e. Kain stretch dengan lycra f. Kain dobby dan jacquard 4) Divisi Dyeing-Printing-Finishing

Divisi dyeing, printing, dan finishing merubah grey (kain putihan) menjadi kain jadi. Terdiri dari 1.000 karyawan, mereka didukung oleh 3 lini produksi continues-dyeing, 9 mesin cetak rotary, 12 mesin jet dyeing, 9 mesin stenter. Divisi ini memproduksi berbagai jenis kain dyed dan printed dengan kapasitas total produksi tahunan mencapai 120.000.000 yard. Divisi printing, dyeing and finishing tekstil mampu memproduksi beragam cetakan loreng dengan berbagai metode (disperse reactive, disperse VAT, pigment) dan finishing (mercerized, calendarized, sanforized, chintz-finished, pre/post cure, peach-skin feel, efek anti kerut, tahan air, anti serangga, tahan api, anti noda, anti infra merah dan mampu menyerap keringat). Ragam produk :

a) Kain jadi termasuk 100% rayon dan blended suiting, denim cotton, 100% polyester georgette dan 100% mercerized cotton

(12)

commit to user

31

c) Kain stretch dengan lycra

d) Kain dobby dan jacquard

G. Proses Produksi

Proses produksi merupakan sebuah mata rantai, sehingga kelancaran suatu proses pada salah satu bagian akan sangat mempengaruhi proses produksi di bagian yang lain. Perencanaan produksi yang baik dilaksanakan secara terpadu dan terkoordinir dengan departemen terkait. Pengawasan produksi dilaksanakan pada masing-masing departemen sejak proses awal hingga proses akhir (dari penerimaan bahan baku sampai dengan pengiriman kepada konsumen) yang dilaksanakan secara ketat, baik dalam kualitas maupun kuantitas produksinya. Proses produksi terbagi menjadi tiga tahap produksi, yaitu preparation (persiapan), weaving (pertenunan), dan finishing (penyelesaian). Keseluruhan proses produksi tersebut secara garis besar dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Tahap Preparation (Persiapan)

Pada tahap persiapan terdiri dari dua bagian, yaitu : a. Proses Pembuatan Benang Lusi

Yang dimaksud benang lusi adalah benang yang menjulur sejajar ke arah panjang kain. Proses pembuatan benang lusi

(13)

commit to user

32

harus dilakukan tahapan kegiatan melalui mesin-mesin sebagai berikut :

(1) Mesin Twisting dan Winder (Pengganda dan Penggulung) Benang yang berasal dari gudang persediaan akan digandakan dengan menggunakan mesin twisting. Penggandaan benang tersebut dimaksudkan untuk membedakan jenis kain yang dihasilkan. Setelah digandakan, maka benang akan digulung dengan menggunakan mesin winder. Benang-benang yang sudah digulung dapat dimasukkan ke gudang sebagai persediaan atau langsung masuk ke dalam mesin warping.

(2) Mesin Warping

Dalam mesin ini, benang disesuaikan dengan jajaran yang dibutuhkan oleh mesin tenun, kemudian dalam mesin ini benang akan digulung pada sebuah gelondong besar. Banyaknya jajaran benang yang ada tergantung jenis kain yang akan dibuat.

(3) Mesin Sizing (Pengkanji)

Benang yang sudah digulung dalam gelondong besar kemudian dikanji dengan menggunakan mesin sizing. Tujuan pengkanjian adalah agar benang menjadi kuat dan tidak mudah putus. Dari proses ini, dihasilkan gulungan benang yang telah dikanji dan sudah kering.

(14)

commit to user

33

(4) Mesin Drawing (Pencucukan)

Proses dalam mesin ini adalah memasukkan tiap helai benang yang sudah dikanji ke dalam gun dan sisir. Gun berfungsi menentukan anyaman kain atau menentukan kerapatan benang pakan, dengan jalan membuka sela-sela antara benang lusi untuk diteropong dalam proses pertenunan. Sisir berfungsi untuk mengatur jumlah helai benang lusi dan mengatur jarak antara benang yang satu dengan benang yang lainnya. Dalam proses ini,dihasilkan benang lusi yang siap untuk ditenun. b. Proses Pembuatan Benang Pakan

Gulungan benang yang berasal dari gudang ataupun gulungan benang yang berasal dari mesin penggandaan akan digulung kembali ke dalam suatu alat yang disebut kleting dengan menggunakan mesin palet. Dari proses ini akan dihasilkan benang pakan, yaitu benang yang melintang horizontal pada kain, kemudian kleting yang sudah terisi benang akan dimasukkan ke dalam teropong, yaitu alat untuk menyisipkan benang pakan ke sela-sela antara benang lusi.

2. Tahap Weaving (Pertenunan)

Pada tahap pertenunan ini, digunakan mesin tenun. Benang lusi yang sudah dicucuk dan benang pakan yang sudah dimasukkan dalam kleting, kemudian diproses dalam

(15)

commit to user

34

mesin tenun. Dalam mesin tersebut, kedua jenis benang tersebut akan dianyam menjadi lembaran kain berupa kain grey. Selanjutnya kain grey tersebut, masuk ke bagian inspecting, yaitu ke bagian pemeriksaan kain. Tujuan pemeriksaan ini adalah untuk menyeleksi dan memisahkan antara kain yang baik dengan kain yang rusak atau cacat. 3. Tahap Finishing (Penyempurnaan)

Tahap ini merupakan tahap akhir dalam suatu proses produksi tekstil. Kain tenun yang dihasilkan untuk membuat towels, setelah keluar dari bagian pemeriksaan kain selanjutnya dimasukkan ke dalam mesin fong. Dalam mesin ini kain akan mengalami proses penggosokkan, pengkanjian ulang, dan pemutihan. Untuk pembuatan towels putih, setelah proses tersebut kain langsung masuk ke mesin centrifugal untuk diperas dan dilanjutkan ke dalam mesin pengeringan, kemudian towels masuk ke bagian konfeksi untuk dipotong, dijahit, disortir sesuai bentuk yang diinginkan. Selanjutnya towels dimasukkan ke gudang dan siap untuk dikirim kepada konsumen. Untuk pembuatan towels berwarna, sebelum proses pengeringan towels dimasukkan ke dalam mesin jigger. Dalam mesin tersebut towels akan mengalami proses penggosokkan, pengkanjian ulang, pemutihan, dan pewarnaan. Proses selanjutnya sama dengan tahapan proses pembuatan towels putih.

(16)

commit to user

35 H. Laporan Magang Kerja

Magang adalah suatu kegiatan yang telah dirancang oleh program Diploma III Manajemen Pemasaran Universitas Sebelas Maret Surakarta. Berikut ini rincian jadwal kegiatan magang penulis di PT. Sritex Sukoharjo :

No Hari/Tanggal Jenis Kegiatan Keterangan

1 Senin 21 Januari 2013 Diskusi kecil Memperkenalkan profil perusahaan secara langsung 2 Selasa 22 Januari 2013

Pengarahan dan orientasi

Pengarahan dan pelatihan awal magang di PT. Sritex

3 Rabu 23 Januari 2013 Pengarahan strategi pemasaran produk Diberikan pengarahan secara detail 4 Kamis 24 Januari 2013 Observasi lapangan

Mengamati proses kerja di PT. Sritex

5

Jumat 25 Januari 2013

Melihat pembuatan katalog

Katalog merupakan salah satu media promosi PT.

Sritex

6

Senin 28 Januari 2013

Operator Melayani konsumen

7

Selasa 29 Januari 2013

Meeting

Kurang lebih seperti seminar tapi lebih formal

8

Rabu 30 Januari 2013

(17)

commit to user

36

9

Kamis 31 Januari 2013

Mendata stock barang di gudang

Pendataan stok

10

Jumat 1 Februari 2013

Menyortir barang yang layak dan tidak layak

Proses rejection 11 Senin 4 Februari 2013 Memasukkan barang ke dalam kardus Proses pengepakan 12 Selasa 5 Februari 2013

Mengisi data barang yang keluar

Rekapitulasi barang

13

Rabu 6 Februari 2013

Mendata barang yang siap kirim Proses pengiriman 14 Kamis 7 Februari 2013 Sortasi

Penentuan negara yang akan dikirimi barang

15 Jumat 8 Februari 2013 Memasukkan barang ke container Proses pengangkutan 16 Senin 11 Februari 2013

Presentasi detail produk dan inovasi

Belajar presentasi formal

17

Selasa 12 Februari 2013

Berkeliling di outlet fashion village

Diberi cindera mata dari fashion village

18

Rabu 13 Februari 2013

Kunjungan dosen pembimbing magang

Perizinan kegiatan magang

19 Kamis 14 Februari 2013 Membantu pramuniaga di fashion village Melayani konsumen 20 Jumat 15 Februari 2013 Hari bebas

Pimpinan magang meeting keluar kota

(18)

commit to user

37 I. Pembahasan

1. Analisa Hubungan Sebab-Akibat (Fish Bone Chart) PT Sritex

A) Diagram Sebab-Akibat (Fish Bones Chart)

Diagram ini disebut juga diagram tulang ikan (fish bone chart) dan berguna untuk memperlihatkan faktor-faktor utama yang berpengaruh pada kualitas dan mempunyai akibat pada masalah yang kita pelajari. Selain itu kita juga dapat melihat faktor-faktor yang lebih terperinci yang berpengaruh dan mempunyai akibat pada faktor utama tersebut yang dapat kita lihat dari panah-panah yang berbentuk tulang ikan pada diagram fish bone tersebut. Cara untuk membuat diagram sebab akibat dimulai dengan menggunakan 4 kategori yaitu; manusia, metode, mesin, dan material.

a. Faktor Manusia.

1) Jumlah Karyawan yang Banyak

PT Sritex memiliki karyawan yang berjumlah lebih dari seribu orang. Sehingga hal ini sangat memudahkan proses produksi barang. Para karyawan tersebut memiliki tugas dan tanggung jawab yang berbeda-beda tergantung dari divisi tempat mereka berada.

(19)

commit to user

38

Kurangnya jumlah kantor cabang sangat berpengaruh terhadap sistem komunikasi dengan pelanggan, yaitu dari segi distribusi dan segi perluasan pasar. Adanya kantor cabang di sejumlah kota besar di Indonesia dapat mempermudah koordinasi dalam hal distribusi sehingga produk dapat sampai kepada konsumen tepat waktu dan perluasan pasar di kota-kota besar lainnya di Indonesia dapat menambah jumlah konsumen perusahaan, sehingga dapat meningkatkan penjualan.

b. Faktor Metode

1) Distribusi Produk Lancar

PT. Sritex memasarkan produknya di dalam negeri dan luar negeri. Dalam melakukan distribusi perusahaan menggunakan saluran distribusi langsung, yaitu penyaluran produk dari produsen langsung kepada konsumen. Pengiriman produk dilakukan dengan menggunakan truk berukuran besar yang dimiliki perusahaan. Perusahaan memiliki Seksi Expedisi dalam melakukan pengiriman barang. Seksi Expedisi tersebut bertanggung jawab melakukan pengiriman barang secara keseluruhan sehingga barang yang dipesan oleh konsumen dapat diterima sesuai dengan pesanan dan tepat waktu.

(20)

commit to user

39

2) Metode Penjualan Secara Masal

Penjualan yang dilakukan PT Sritex adalah secara massal. PT. Sritex memusatkan perhatian pada jumlah pesanan yang relatif besar atau massal selain itu segmen pasar yang dimasuki PT. Sritex ditujukan untuk konsumen bisnis.

3) Penentuan Harga yang Fluktuatif

Harga yang berfluktuasi atau mudah berubah disebabkan karena harga yang ditetapkan perusahaan ditentukan berdasarkan biaya produksi. Apabila biaya produksi naik, maka harga kain juga akan mengalami kenaikan atau pun sebaliknya. Harga yang ditetapkan perusahaan dapat berubah sewaktu-waktu, yaitu satu atau dua kali dalam setahun.

4) Promosi Personal Selling

Bentuk promosi yang dilakukan oleh PT. Sritex disebut juga dengan personal selling yang dilakukan dengan cara mengenalkan produknya melalui komunikasi langsung (tatap muka) antara sales yang ditugaskan secara khusus pada perusahaan dengan calon pelanggan atau pembeli.

c. Faktor Mesin

(21)

commit to user

40

Teknologi yang digunakan PT. Sritex dalam pembuatan produknya yang dilakukan menerapkan sistem Eropa khususnya Swiss dan Jerman yang terkenal dengan kualitas tekstil yang tinggi.

2) Servis Mesin yang Kurang Rutin

Meskipun PT Sritex memiliki jumlah mesin yang sangat banyak dan canggih, namun servis mesin yang dilaksanakan kurang terorganisir dengan baik. Beberapa mesin yang masih baru tidak di servis secara rutin, karena masih dianggap bekerja dengan baik. Hal ini yang kadang mengakibatkan hambatan produksi sebab beberapa mesin baru kadang tidak bekerja dengan baik karena membutuhkan servis.

3) Spare-Part Mesin yang Sulit didapatkan

Karena seluruh mesin yang digunakan PT Sritex berasal dari Jerman dan Swiss, maka apabila terdapat kerusakan pada mesin sulit bagi perusahaan untuk menemukan spare-part pengganti. Untuk setiap kerusakan spare-part mesin, PT Sritex harus memesan spare-part dari luar negeri. Hal ini berakibat pada terhambatnya proses produksi dalam perusahaan karena proses pemesanan dan pengiriman spare-part yang cukup memakan waktu.

(22)

commit to user

41

Sebagian kecil mesin lama yang masih berfungsi masih digunakan. Meskipun hasil produk yang diproduksi oleh mesin-mesin lama sama bagusnya dengan mesin yang baru, namun terkadang ada beberapa produk yang cacat. Selain itu proses produksi dengan mesin lama membutuhkan waktu yang lebih lama daripada mesin-mesin modern yang dimiliki PT Sritex.

d. Faktor Material

1) Produk yang berkualitas

Menurut pihak manajemen perusahaan, konsumen yang membeli produk tekstil perusahaan menyatakan bahwa produk yang dibeli memiliki kualitas yang tinggi. 2) Distribusi Bahan Baku yang Lama

Sebagian besar bahan baku yang digunakan oleh PT Sritex adalah bahan baku yang didatangkan dari Cina sehingaa membutuhkan waktu yang cukup lama untuk pemesanan dan pengiriman bahan baku. Sehingga apabila bahan baku yang sebelumnya telah dipesan masih kurang, diperlukan beberapa waktu untuk membeli bahan baku tambahan.

(23)

commit to user

42

Gambar 3.2

Analisis Diagram Tulang Ikan (Fish Bone Chart)

2. Analisis Lingkungan Pemasaran a. Analisis Lingkungan Internal

Analisis faktor-faktor internal yang ada dalam perusahaan perlu dilakukan dalam proses penyusunan strategi pemasaran. Analisis faktor-faktor internal perusahaan merupakan langkah untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan yang dimiliki perusahaan. Salah satu faktor internal yang dimiliki perusahaan, yaitu aspek pemasaran. Aspek pemasaran yang harus diperhatikan adalah marketing mix (bauran pemasaran).

(24)

commit to user

43 1) Product (Produk)

Kualitas atau mutu produk merupakan hal yang utama diperhatikan oleh PT. Sritex. Hal ini dilakukan agar perusahaan dapat bersaing dengan perusahaan lain dan dapat mempertahankan posisinya sebagai perusahaan yang bergerak dalam bidang industri tekstil. Salah satu langkah yang diambil oleh perusahaan untuk dapat mempertahankan kualitas produknya, yaitu perusahaan dalam memproduksi produknya menggunakan bahan baku benang yang memiliki kualitas 100 persen cotton.

Perusahaan dalam memproduksi produknya didukung oleh mesin-mesin produksi yang canggih dan modern yang didatangkan dari Jerman dan Swiss sehingga produk yang dihasilkan akan awet atau tahan lama dan tahan terhadap pencucian setiap hari. Bahan pewarna yang digunakan oleh perusahaan juga tahan terhadap pemutih dan tidak luntur. Konsumen bisnis hanya dapat memesan kain berdasarkan jumlah minimum order yang ditetapkan perusahaan.

Apabila konsumen memesan produk kurang dari jumlah minimum order yang ditetapkan perusahaan, maka pesanan tidak dapat diterima atau diproduksi karena tidak dapat menutupi biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan.

(25)

commit to user

44

Produk yang dihasilkan perusahaan dibuat sesuai dengan desain atau logo yang diinginkan konsumen. Keputusan pemberian merek produk perusahaan juga merupakan hal yang penting. Produk yang dihasilkan perusahaan menggunakan merek dagang. Merek ini sangat diperlukan sebagai jaminan bagi pembeli dan agar produk perusahaan dapat dibedakan dari produk perusahaan lain serta keaslian dari produk tersebut dapat dijamin.

Perusahaan juga memberikan jaminan berupa ganti rugi kepada konsumen apabila produk yang dihasilkan mengalami cacat atau tidak berfungsi sebagaimana yang diharapkan atau dijanjikan. Jaminan tersebut berupa ganti rugi produk yang dipesan.

2) Price (Harga)

Harga produk-produk yang diproduksi oleh PT Sritex dipengaruhi oleh biaya produksi, sehingga harga produknya tidak tetap atau fluktuatif. Ukuran kain juga akan berpengaruh terhadap harga, yaitu semakin besar ukuran kain maka harga akan semakin mahal. Warna juga berpengaruh terhadap harga, semakin gelap warna kain maka harga kain akan semakin mahal. Hal ini dikarenakan harga bahan pewarna dari pemasok berbeda, semakin gelap pewarna yang digunakan, maka semakin mahal

(26)

commit to user

45

bahan pewarna tersebut sehingga berpengaruh terhadap harga kain.

Harga yang fluktuatif ini sangat mempengaruhi daya beli konsumen. Sebab tingkatan harga akan sangat berpengaruh terhadap tingkat penjualan PT Sritex yang menggunakan sistem massal. Cara pembayaran untuk kain yang dipesan konsumen dapat dilakukan secara langsung pada saat konsumen memesan atau dapat melalui transfer antar bank yang sudah ditunjuk oleh pihak perusahaan berdasarkan kesepakatan bersama. Konsumen juga dapat membayar produk yang dipesannya dengan memberikan uang muka terlebih dahulu sebesar 40 persen kepada pihak perusahaan. Sisanya dapat dibayar kembali oleh konsumen apabila barang yang dipesan sudah ada di tangan konsumen atau bersamaan dengan pengiriman barang pesanan.

3) Place (Distribusi)

PT. Sritex memasarkan produknya di dalam negeri dan luar negeri. Dalam melakukan distribusi perusahaan menggunakan saluran distribusi langsung, yaitu penyaluran produk dari produsen langsung kepada konsumen. Pengiriman produk dilakukan dengan menggunakan truk berukuran besar yang dimiliki perusahaan. Perusahaan memiliki Seksi Expedisi dalam

(27)

commit to user

46

melakukan pengiriman barang. Seksi Expedisi tersebut bertanggung jawab melakukan pengiriman barang secara keseluruhan sehingga barang yang dipesan oleh konsumen dapat diterima sesuai dengan pesanan dan tepat waktu.

Sedangkan untuk pemasaran produk di luar negeri, seksi Ekspedisi juga bertangung jawab dalam pengirman barang. Namun, tidak seperti pengiriman di dalam negeri yang diantarkan langsung, pengiriman ke luar negeri dilakukan melalui jasa paket antar negara. Seksi Ekspedisi dalam hal ini bertanggung jawab mendata barang yang dikirim dan jasa paket yang digunakan.

4) Promotion (Promosi)

Bentuk promosi yang dilakukan oleh PT. Sritex disebut juga dengan personal selling yang dilakukan dengan cara mengenalkan produknya melalui komunikasi langsung (tatap muka) antara sales yang ditugaskan secara khusus pada perusahaan dengan calon pelanggan atau pembeli. Sales tersebut langsung mendatangi tempat konsumen dengan memberikan brosur atau sampel produk perusahaan. Tugas sales tersebut bertujuan untuk memperkenalkan produk kepada konsumen dan membentuk pemahaman konsumen terhadap produk

(28)

commit to user

47

perusahaan sehingga konsumen akan mencoba membelinya.

Proses promosi secara langsung semacam ini yang sering menjadi penghambat promosi PT Sritex. Hal tersebut dikarenakan sistem promosi ini hanya bisa dilakukan secara langsung kepada pembeli atau pelanggan dengan jumlah yang terbatas dan waktu yang relatif lebih lama.

b. Analisis Lingkungan Eksternal

Analisis faktor-faktor eksternal perusahaan perlu dilakukan dalam proses penyusunan strategi pemasaran. Identifikasi faktor eksternal merupakan langkah untuk mengetahui peluang dan ancaman yang harus dihadapi perusahaan. Ada lima faktor yang berpengaruh dalam lingkungan eksternal yaitu faktor politik, faktor ekonomi, faktor sosial, lingkungan teknologi, dan lingkungan industri.

1) Faktor Politik

Kebijakan dan stabilitas politik pemerintahan merupakan faktor penting yang harus diperhatikan perusahaan. Salah satu faktor politik yang harus diperhatikan perusahaan, yaitu kondisi keamanan dalam negeri. Kondisi keamanan dalam negeri dapat mempengaruhi dunia usaha. Terjadinya bom di sejumlah

(29)

commit to user

48

tempat di Indonesia dapat memberikan dampak yang negatif bagi perusahaan. Salah satunya, yaitu pengeboman yang terjadi di Bali pada tanggal 1 Oktober 2005. Pengeboman yang terjadi di Bali tersebut mengakibatkan menurunnya tingkat penjualan kain karena masyarakat ataupun turis asing akan merasa tidak aman untuk bepergian terutama untuk menginap di hotel.

2) Faktor Ekonomi

Kondisi ekonomi suatu daerah atau negara dapat mempengaruhi iklim berbisnis perusahaan. PT. Sritex menganalisis dampak perubahan kondisi ekonomi yang dapat mempengaruhi penjualan kain. Faktor ekonomi yang mempengaruhi penjualan produk kain adalah tingkat inflasi dan kenaikan harga BBM. Tingginya tingkat inflasi dan kenaikan harga BBM di Indonesia berdampak pada naiknya biaya produksi perusahaan. Hal ini mengakibatkan terjadinya kenaikan harga kain sebesar 10 persen dari harga sebelumnya.

3) Faktor Sosial

Kondisi sosial masyarakat berubah-ubah, sehingga perusahaan harus tanggap terhadap perubahan sosial dan budaya pada pasar yang menjadi sasarannya. Jumlah penduduk di Indonesia setiap tahunnya mengalami kenaikan yang relatif tinggi. Kenaikan jumlah penduduk di

(30)

commit to user

49

Indonesia dapat memberikan peluang pasar bagi perusahaan. Dengan bertambahnya jumlah penduduk kebutuhan masyarakat mengenai jaminan kesehatan akan meningkat. Hal ini akan mengakibatkan banyak dibukanya rumah sakit di Indonesia, sehingga dapat memberikan peluang pasar bagi perusahaan.

4) Lingkungan Teknologi

Perkembangan teknologi industri berkembang sangat cepat, terutama pada teknologi pengolahan produk tekstil. Penggunaan teknologi pengolahan produk yang canggih akan mampu meningkatkan kuantitas dan kualitas produk. Penggunaan teknologi pengolahan produk kain yang digunakan PT. Sritex hampir seluruhnya menggunakan teknologi yang modern atau canggih. Mesin-mesin yang digunakan oleh perusahaan di impor dari luar negeri, yaitu Eropa khususnya Swiss dan Jerman yang terkenal dengan teknologi tekstil dengan kualitas dan prestasi yang baik. Adanya penguasaan teknologi mesin tersebut dapat mendukung perkembangan perusahaan, sehingga dapat menjadi peluang bagi perusahaan dalam menghadapi persaingan.

5) Lingkungan Industri

Lingkungan industri lebih mengarah pada aspek persaingan dimana bisnis perusahaan berada. Analisis

(31)

commit to user

50

terhadap lingkungan industri terdiri dari ancaman masuk pendatang baru, persaingan sesama perusahaan dalam industri, ancaman dari produk pengganti, kekuatan tawar-menawar pembeli, dan kekuatan tawar-menawar pemasok.

1) Ancaman masuk pendatang baru

Masuknya pendatang baru dalam industri yang sama akan menimbulkan sejumlah implikasi bagi produk yang sudah ada sebelumnya. Ancaman masuknya pendatang baru dalam industri tekstil produk kain yang khusus melayani konsumen bisnis berdasarkan pesanan tidak terlalu besar. Hal ini disebabkan hambatan untuk masuk dalam industri ini cukup banyak bagi perusahaan baru. Bagi pendatang baru perlu beroperasi dalam skala ekonomi yang besar, sehingga modal yang dibutuhkan cukup besar. Sulitnya mendapatkan pembeli juga merupakan hambatan karena konsumen biasanya sudah mempunyai langganan sendiri.

2) Persaingan sesama perusahaan dalam industri

Persaingan dalam industri yang sama akan mempengaruhi kebijakan dan kinerja perusahaan dalam produksi dan pemasaran. Ancaman persaingan diantara perusahaan bagi PT. Sritex saat ini lebih ditentukan kepada pesaing langsung perusahaan yang semakin

(32)

commit to user

51

banyak, baik perusahaan kelas atas maupun industri menengah yang sedang berkembang, khususnya untuk produk pakaian jadi atau garmen, banyak perusahaan yang menjadi pesaing PT. Sritex.

3) Identifikasi Kekuatan, Kelemahan, Peluang, dan Ancaman

Berdasarkan hasil analisis lingkungan internal dan eksternal perusahaan, kemudian dilakukan identifikasi terhadap faktor-faktor yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman perusahaan.

(1) KEKUATAN

(a) Citra perusahaan yang baik

Menurut pihak manajemen perusahaan, citra perusahaan di mata konsumen baik. PT. Sritex merupakan salah satu unit usaha di lingkungan internal dan eksternal. Oleh karena itu, dukungan prospek pasar merupakan salah satu langkah awal yang baik bagi PT. Sritex dalam mengelola dan mengembangkan usahanya. Selain itu citra perusahaan di lingkungan eksternal, seperti masyarakat sekitar menunjukkan citra yang baik karena PT. Sritex mampu mengelola limbah dengan baik, membuka lapangan kerja untuk masyarakat sekitar.

(33)

commit to user

52

(b) Produk yang berkualitas

Menurut pihak manajemen perusahaan, konsumen yang membeli produk tekstil perusahaan menyatakan bahwa produk yang dibeli memiliki kualitas yang tinggi. Hal ini dapat dilihat dari konsumen bisnis yang menjadi target perusahaan, yaitu konsumen bisnis jasa perhotelan yang sebagian besar hotel bintang 4 dan 5, restoran, jasa penerbangan, dan rumah sakit, dimana konsumen tersebut menuntut produk yang berkualitas sesuai dengan standar industri yang dijalankannya. Mutu produk yang bagus menyebabkan perusahaan dapat bertahan dalam industri tekstil di Indonesia. Selain itu, kualitas produk PT. Sritex kini telah juga di pasaran Internasional. Salah satu buktinya adalah digunakannya kain produksi PT. Sritex dalam pembuatan seragam NATO.

(c) Melakukan distribusi produk sendiri

Perusahaan melakukan distribusi produk sendiri untuk konsumen yang berada di dalam negeri dengan menggunakan angkutan sendiri yang berupa truk ukuran besar. Perusahaan juga memiliki Seksi Expedisi dalam melakukan

(34)

commit to user

53

pengiriman barang untuk wilayah dalam negeri. Seksi Expedisi tersebut bertanggung jawab melakukan pengiriman barang secara keseluruhan sehingga barang yang dipesan oleh konsumen dapat diterima sesuai dengan pesanan dan tepat waktu.

(d) Menjaga hubungan yang baik dengan departemen lain dalam perusahaan

Menjaga hubungan yang baik antar departemen dalam perusahaan dapat membantu memperlancar aktivitas perusahaan. Dalam hal ini Departemen Pemasaran berhubungan dengan Departemen Produksi dalam hal pembuatan produk agar produk dibuat sesuai dengan pesanan dan selesai tepat waktu. Departemen Pemasaran juga berhubungan dengan Departemen Personalia dan Umum dalam hal pembelian bahan baku utama produk agar produk yang dihasilkan memiliki kualitas yang bagus. Dengan demikian antar departemen saling berhubungan.

(e) Penjualan produk melalui sistem online

Perkembangan teknologi informasi dapat membantu perusahaan dalam mengembangkan

(35)

commit to user

54

usahanya. Salah satu perkembangan teknologi informasi yang membantu perusahaan dalam mengembangkan usahanya adalah internet. Perusahaan melayani sistem online melalui internet dalam penjualan produknya. Hal ini dilakukan untuk memudahkan konsumen dalam proses pemesanan produk.

(2) KELEMAHAN

(a) Target pasar yang terbatas

Target pasar yang dimiliki PT. Sritex relatif terbatas. Hal ini terlihat dari target pasar perusahaan, yaitu hanya khusus melayani konsumen bisnis. Konsumen bisnis yang menjadi target utama perusahaan juga hanya sekitar jasa perhotelan yang sebagian besar hotel bintang 4 dan 5, restoran, jasa penerbangan, pemerintahan, seragam aparat polisi maupun TNI dan rumah sakit. Hal ini disebabkan konsumen bisnis yang bukan menjadi target pasar perusahaan seperti hotel bintang 1, 2, dan 3, mempertimbangkan untuk melakukan pembelian produk adalah harga baru kemudian kualitas produk.

(36)

commit to user

55

(b) Kurangnya jumlah kantor cabang

Kurangnya jumlah kantor cabang sangat berpengaruh terhadap sistem komunikasi dengan pelanggan, yaitu dari segi distribusi dan segi perluasan pasar. Adanya kantor cabang di sejumlah kota besar di Indonesia dapat mempermudah koordinasi dalam hal distribusi sehingga produk dapat sampai kepada konsumen tepat waktu dan perluasan pasar di kota-kota besar lainnya di Indonesia dapat menambah jumlah konsumen perusahaan, sehingga dapat meningkatkan penjualan.

(c) Harga yang berfluktuasi

Harga yang berfluktuasi atau mudah berubah disebabkan karena harga yang ditetapkan perusahaan ditentukan berdasarkan biaya produksi. Apabila biaya produksi naik, maka harga kain juga akan mengalami kenaikan atau pun sebaliknya. Harga yang ditetapkan perusahaan dapat berubah sewaktu-waktu, yaitu satu atau dua kali dalam setahun.

(3) PELUANG

(37)

commit to user

56

Jumlah penduduk di Indonesia setiap tahunnya mengalami kenaikan yang relatif tinggi. Kenaikan jumlah penduduk di Indonesia dapat memberikan peluang pasar bagi perusahaan sehingga dapat meningkatkan penjualan. Dengan bertambahnya jumlah penduduk kebutuhan masyarakat mengenai jaminan kesehatan akan meningkat. Hal ini akan mengakibatkan banyak dibukanya rumah sakit di Indonesia, sehingga dapat memberikan peluang pasar bagi perusahaan.

(b) Pembeli yang terdiri dari konsumen bisnis

Pembeli yang membeli produk perusahaan terdiri dari konsumen bisnis. Konsumen bisnis yang menjadi pasar sasaran perusahaan, yaitu jasa perhotelan, restoran, jasa penerbangan, dan rumah sakit. Pasar sasaran yang dimasuki oleh perusahaan tersebut merupakan peluang bagi perusahaan dalam mengembangkan usahanya, yang berbeda dengan perusahaan tekstil lain. (c) Teknologi mesin yang canggih

Dalam memproduksi produknya, perusahaan menggunakan mesin-mesin yang berteknologi tinggi. Mesin-mesin tersebut di impor oleh perusahaan dari negara Jerman, Jepang, dan

(38)

commit to user

57

Swiss, dimana negara-negara tersebut terkenal dengan mesin yang memiliki teknologi canggih, sehingga dapat menghasilkan produk yang memiliki kualitas yang bagus.

(4) ANCAMAN (a) Tingkat inflasi

Tingkat inflasi yang pernah terjadi di Indonesia pada awal tahun 2000 sebesar 17,11 persen telah membawa sebagian masyarakat pada kondisi yang makin memprihatinkan. Kondisi ini ditandai dengan meningkatnya harga barang-barang secara umum. Hal ini merupakan ancaman bagi perusahaan karena mengakibatkan biaya produksi perusahaan meningkat sehingga dapat mengakibatkan harga produk menjadi meningkat.

(b) Kenaikan harga BBM

Kebijakan pemerintah mengenai pencabutan subsidi BBM dan kenaikan harga BBM berpengaruh terhadap biaya produksi PT. Sritex. Kenaikan biaya produksi berdampak pada harga jual produk.

(39)

commit to user

58

(c) Faktor keamanan dalam negeri

Faktor keamanan dalam negeri di Indonesia sangat mempengaruhi penjualan produk perusahaan. Adanya bom, teroris, bencana alam membuat masyarakat waspada dan takut untuk bepergian, sehingga dapat mengurangi tingkat penjualan perusahaan. (d) Persaingan antara perusahaan sejenis

Persaingan yang terjadi antara perusahaan yang memasuki industri yang sama dan memiliki pasar sasaran yang sama bagi PT. Sritex dapat berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Hal ini merupakan suatu ancaman bagi PT. Sritex dalam mengembangkan usahanya. Dalam hal ini lebih mengarah pada garmen atau produk jadi.

4. Perumusan Strategi Pemasaran PT. Sritex a. Tahap Input

Tahap input merupakan proses perumusan strategi untuk memadukan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki perusahaan dengan peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan. Alat analisis yang digunakan, yaitu matriks SW OT yang merupakan tahapan efektif untuk merumuskan

(40)

commit to user

59

alternatif strategi pemasaran perusahaan. Matriks SWOT disusun berdasarkan hasil identifikasi faktor internal (kekuatan dan kelemahan) dan faktor eksternal (peluang dan ancaman) perusahaan yang telah diolah. Pemaduan faktor internal dan faktor eksternal perusahaan dalam matriks SW OT akan menghasilkan beberapa alternatif strategi yang dapat digunakan oleh perusahaan, antara lain strategi S-O, strategi W -O, strategi S-T, dan strategi W-T. Beberapa alternatif strategi yang dihasilkan dalam matriks SW OT PT. Sritex dapat dilihat pada penjelasan dibawah ini :

(1) STRATEGI KEKUATAN-KESEMPATAN

Strategi yang dihasilkan pada kombinasi ini adalah memanfaatkan kekuatan atas peluang yang telah di identifikasi. Misalnya bila kekuatan perusahaan adalah pada keunggulan teknologinya, maka keunggulan ini dapat dimanfaatkan untuk mengisi segmen pasar yang membutuhkan tingkat teknologi dan kualitas yang lebih maju, yang keberadaannya dan kebutuhannya telah di identifikasi pada analisis kesempatan. Perusahaan dapat memanfaatkan strategi ini dengan melakukan beberapa langkah sebagai berikut :

(a) Melakukan perluasan pasar di kota-kota besar di wilayah Indonesia. Perusahaan perlu untuk melakukan perluasan pasar agar dapat meningkatkan

(41)

commit to user

60

penjualannya. Dengan didukung oleh citra perusahaan yang baik, perusahaan akan dengan mudah memperluas usahanya melalui hasil rekomendasi dari konsumen yang pernah memakai produk perusahaan ataupun merasa cocok dengan produk perusahaan. Rekomendasi tersebut akan memudahkan perusahaan untuk melakukan perluasan pasar terutama bagi konsumen yang memiliki cabang usahanya di tempat lain.

(b) Memperbanyak jenis produk yang dihasilkannya, seperti baju seragam untuk sekolah, baju seragam rumah sakit, ataupun baju seragam lainnya yang didesain sesuai dengan keinginan konsumen agar dapat meningkatkan penjualan. Adanya dukungan mesin yang memiliki teknologi canggih dalam pembuatan produk dapat mendukung perusahaan dalam menghasilkan produk yang beragam dan berkualitas.

(2) STRATEGI KELEMAHAN-KESEMPATAN

Strategi ini merupakan alternatif strategi untuk meminimalkan kelemahan yang dimiliki perusahaan dengan memanfaatkan peluang yang ada secara maksimal. Strategi yang dapat digunakan perusahaan adalah menambah jumlah kantor cabang. Hambatan untuk masuk industri tekstil

(42)

commit to user

61

bagi pendatang baru dapat menjadi peluang pasar bagi perusahaan dalam melakukan perluasan pasar. Apalagi didukung oleh adanya sejumlah kantor cabang dibeberapa daerah yang dianggap memiliki potensi untuk melakukan perluasan pasar. Oleh karena itu, untuk dapat mempermudah perusahaan dalam melakukan perluasan pasar, perusahaan sebaiknya menambah jumlah kantor cabang. Hal ini dimaksudkan agar mempermudah perusahaan dalam memasarkan produknya.

(3) STRATEGI KEKUATAN-ANCAMAN

Dalam analisa ancaman ditemukan kebutuhan untuk mengatasinya. Strategi ini mencoba mencari kekuatan yang dimiliki perusahaan yang dapat mengurangi atau menangkal ancaman tersebut, misalnya ancaman perang harga. Strategi ini merupakan alternatif strategi yang bisa diterapkan perusahaan dengan memaksimalkan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk menghindari ancaman yang dihadapinya. Strategi yang dapat digunakan perusahaan adalah mempertahankan kualitas produk dan menjaga hubungan yang baik dengan pemasok. Perusahaan harus menjaga kualitas produknya agar konsumen tetap setia menggunakan produk perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan disarankan untuk mempertahankan kualitas produknya dengan cara melakukan pengawasan yang ketat terhadap mutu produk

(43)

commit to user

62

mulai dari bahan baku sampai dengan proses pembuatan produk menjadi produk jadi. Di samping itu, perusahaan juga sebaiknya berupaya untuk menjaga hubungan yang baik dengan pemasok agar pasokan bahan baku dapat diperoleh perusahaan tepat waktu sehingga proses produksi berjalan dengan lancar.

(4) STRATEGI KELEMAHAN-ANCAMAN

Dalam situasi menghadapi ancaman dan sekaligus kelemahan internal, strategi yang umumnya dilakukan adalah “keluar” dari situasi yang terjepit tersebut. Keputusan yang diambil adalah “mencairkan” sumber daya yang terikat pada situasi yang mengancam tersebut, dan mengalihkannya pada usaha lain yang lebih cerah. Strategi lainnya adalah mengadakan kerjasama dengan satu perusahaan yang lebih kuat, dengan harapan ancaman di suatu saat akan hilang. Dengan mengetahui situasi yang akan dihadapi, anak perusahaan dapat mengambil langkah-langkah yang perlu dan bertindak dengan mengambil kebijakan-kebijakan yang terarah dan mantap, dengan kata lain perusahaan dapat menerapkan strategi yang tepat. Strategi ini merupakan alternatif strategi yang bisa diterapkan perusahaan dengan meminimalkan kelemahan yang dimiliki oleh perusahaan untuk menghindari ancaman

(44)

commit to user

63

yang dihadapi. Perusahaan dapat melakukakan beberapa cara diantaranya :

(a) Melakukan efisiensi biaya produksi. Perusahaan sebaiknya melakukan efisiensi biaya produksi agar biaya bahan baku dapat ditekan, sehingga harga produk tidak mengalami kenaikan yang relatif besar. Kenaikan BBM yang terjadi dapat dihindari perusahaan dengan cara melakukan alternatif bahan bakar pengganti yang lebih murah, seperti minyak tanah industri yang harganya relatif lebih murah dari pada solar yang selama ini dipakai oleh perusahaan dalam memproduksi. Memperluas target pasar dan meningkatkan kegiatan promosi. Adanya faktor keamanan dalam negeri seperti terjadinya bom di Indonesia dikhawatirkan akan mengurangi tingkat penjualan perusahaan

(b) Memperluas target pasar dan meningkatkan kegiatan promosi. Adanya faktor keamanan dalam negeri seperti terjadinya bom di Indonesia dikhawatirkan akan mengurangi tingkat penjualan perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan disarankan untuk memperluas target pasar dengan melakukan penawaran produknya tidak hanya untuk konsumen bisnis, tetapi perusahaan juga sebaiknya memperluas target pasar dengan cara memasarkan produknya kepada konsumen yang belum

(45)

commit to user

64

menjadi pasar sasaran perusahaan seperti agen, grosir, dan lain sebagainya untuk dapat di jual lagi kepada konsumen. Dengan adanya hal tersebut perusahaan juga sebaiknya meningkatkan kegiatan promosi, yaitu melalui direct marketing dengan memanfaatkan beberapa media iklan, sehingga konsumen mengetahui produk perusahaan.

Gambar

Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. Sritex
Table 3.1 Laporan Kerja Magang
Diagram  ini  disebut  juga  diagram  tulang  ikan  (fish  bone chart) dan berguna untuk memperlihatkan faktor-faktor  utama  yang  berpengaruh  pada  kualitas  dan  mempunyai  akibat  pada  masalah  yang  kita  pelajari

Referensi

Dokumen terkait

Sarana untuk melakukan komunikasi pemasaran adalah bauran komunikasi pemasaran ( marketing communication mix ) total sebuah perusahaan disebut juga bauran promosinya

Dalam penelitian ini, persentase perataan laba dimana merupakan variabel terikat dapat dijelaskan oleh profitabilitas, ukuran perusahaan, kepemilikan institusional,

Berdasarkan tabel 4.56 dijelaskan bahwa dari keseluruhan jawaban responden atas pernyataan puas atas jaminan perusahaan dalam memberikan pelayanan secara maksimal

Promosi merupakan salah satu variabel dari bauran pemasaran yang penting untuk dilaksanakan oleh perusahaan dalam memasarkan dan memperkenalkan produk atau jasa

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk menganalisis pengaruh yang di timbulkan dari praktek bauran pemasaran yang dilakukan oleh suatu perusahaan

Setelah breakdown di serahkan, bagian pemasaran akan berkoordinasi dengan pelanggan mengenai harga dan delivery kemasan, apabila pihak pelanggan menyetujuai maka bagian

Kegiatan promosi melalui event lomba burung yang dilakukan oleh PT. Gold Coin merupakan sarana bagi perusahaan untuk menginformasikan produk pakan burung sehingga

Dalam analisis ini akan dicari gambaran tentang pengaruh Marketing Mix (bauran pemasaran) terhadap minat mahasiswa masuk Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Walisongo