• Tidak ada hasil yang ditemukan

AREA I MANAJEMEN PERUBAHAN 1.4.b Apakah sudah ditetapkan agen perubahan?

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "AREA I MANAJEMEN PERUBAHAN 1.4.b Apakah sudah ditetapkan agen perubahan?"

Copied!
138
0
0

Teks penuh

(1)

PEMBANGUNAN ZONA INTEGRITAS

WILAYAH BEBAS DARI KORUPSI (WBK)

MENUJU WILAYAH BIROKRASI BERSIH DAN MELAYANI (WBBM)

TAHUN 2021

AREA I MANAJEMEN PERUBAHAN

1.4.b

(2)
(3)
(4)
(5)

BERITA ACARA

PENILAIAN ROLE MODEL DAN AGEN PERUBAHAN TAHUN 2021

Nomor : W27-A3/ /KP.04.6/RHS/IX/2018

Pada hari ini Selasa, tanggal Dua Puluh Tiga bulan Februrari tahun Dua Ribu Dua Puluh Satu, bertempat di ruang Rapat Pimpinan/Media Center Pengadilan Agama Tangerang Kelas I A, telah diselenggarakan Penilaian Role Model dan Agen Perubahan Tahun 2021 dengan hasil sebagai berikut :

I. PENILAIAN ROLE MODEL

1. Sesuai aturan dan arahan Pimpinan bahwa Role Model yaitu 4 Pilar Pimpinan, namun perlu ditetapkan Role Model dari segi atau kriteria yang ditentukan;

2. Mengevaluasi dari tahun sebelumnya, kritera role model masih dianggap relevan oleh tim yaitu; - Disiplin;

- Tanggung jawab; - Integritas; - Peduli.

3. Masukan dari tim :

- Bu Musidah : 4 Pilar merupakan sosok panutan sehingga apabila dimungkinkan untuk penentuan role model sesuai dengan bidangnya misalnya bu Panitera yang ada hubungannya dengan keperkaraan begitupun juga dengan Pak Sekretaris

- Bu Aprin : seperti tahun lalu mungkin masih sesuai dan dapat digunakan di tahun 2021 - Bu Dedeh : setuju

4. Penetapan Role Model Tahun 2021

- Ketua sebagai Role Model Pembinaan dan Kinerja

- Wakil Ketua sebagai Role Model Integritas dan Pengawasan

- Panitera sebagai Role Model Pelayanan Publik dan Transparansi Perkara - Sekretaris sebagai Role Model Disiplin dan Akuntabilitas

II. PENILAIAN AGEN PERUBAHAN

1. Agen Perubahan tahun 2020 cukup memberikan masukan positif, terutama terkait program Gemintang melalui instagram live

2. Tahun 2021 diharapkan dapat lebih memberikan dampak terutama untuk layanan kepada masyarakat

3. Seluruh Pegawai Pengadilan Agama Tangerang dapat diberikan kesempatan untuk terpilih sebagai Agen Perubahan, namun karena sosok Agen Perubahan ini harus mampu memberikan

PENGADILAN AGAMA TANGERANG

KELAS I A

JL. PERINTIS KEMERDEKAAN II BABAKAN – TANGERANG TELP./ FAX. 021-5524565 / 021-5538573

(6)

4. Kriteria untuk Agen Perubahan yang telah ditetapkan pada SK yaitu : - Integritas; - Loyalitas; - Disiplin; - Kinerja; - Inovatif.

5. Dari kelima kriteria, 4 diantaranya yaitu integritas, loyalitas, disiplin, dan kinerja mungkin telah dipenuhi oleh para Pegawai karena tidak ada pengaduan atau laporan terkait integritas dan juga seringnya kawan-kawan yang pulang malam atau lembur di hari sabtu minggu. Yang terberat itu terkait inovatif

6. Masukan :

- Winda : mungkin diinventarisir dahulu Pegawai yang sudah menyampaikan inovasi yang mereka buat,

- Pak Wakil : iya dan yang memiliki inovasi ini bisa dijadikan kandidat kuat sebagai Agen Perubahan

- Bu Musidah : setuju - Bu Aprin : sependapat - Bu Dedeh : setuju 7. Daftar Pegawai dan inovasi :

- Hana Nuraeni dengan inovasi Gemintang

- Fetty Fatihatun Najihah dengan inovasi Seniorita

- Irvan Yunan, S.H. dengan inovasi Aplikasi Biaya Proses/ATK Perkara dan Whistleblowing System

- Kumalasari S.H., M.H. dengan inovasi produk pengadilan drive thru - Hikmah Nurmala, S.H., M.H. dengan inovasi one day minut

- Eka Novianti, S.H. dengan inovasi pengembalian sisa panjar via wesel

8. Dari keenam Pegawai beserta inovasinya, yang dimungkinkan dapat langsung diimplementasikan sebagai berikut :

- Hana Nuraeni dengan inovasi Gemintang

- Fetty Fatihatun Najihah dengan inovasi Seniorita

- Irvan Yunan, S.H. dengan inovasi Aplikasi Biaya Proses/ATK Perkara dan Whistleblowing System

9. Ketiga Pegawai tersebut ditetapkan sebagai kandidat kuat Agen Perubahan, namun hanya 2 (dua) orang yang menjadi Agen Perubahan

10. Masukan sekaligus voting :

- Pak Wakil : saya memilih irvan dan fetty - Bu Musidah : saya memilih irvan dan fetty - Bu Aprin : sama, fetty bisa diberikan kesempatan

(7)

- Bu Dedeh : irvan dan hana - Winda : irvan dan hana

11. Dari hasil voting tim, ditetapkan Agen Perubahan tahun 2021 yaitu saudara Irvan Yunan, S.H. dan Fetty Fatihatun Najihah, S.H.

Demikian Berita Acara ini dibuat dengan sebenar-benarnya dan untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

TIM PENILAI ROLE MODEL DAN AGEN PERUBAHAN

1. Drs. Cik Basir, S.H., M.H.I. Ketua Tim

……… 2. Hj. Musidah, S.Ag., M.H.I. Anggota

……… 3. Dra. Hj. Aprin Astuti, M.Si. Anggota

……… 4. Dedeh Hotimah, S.Ag., M.H. Anggota

……… 5. Nurwinda Findiani Sekretaris merangkap

Anggota (mewakili Pak Sekretaris)

(8)

RENCANA AKSI PERUBAHAN IRVAN YUNAN, S.H.

PENGADILAN AGAMA TANGERANG

NO

Perubahan Yang Ingin Dicapai Rencana Aksi Perubahan

Sasaran

IK Target Kegiatan Waktu Keterangan

1. Manajemen asset biaya proses dapat dikelola dengan baik dan akuntabel

Setiap Petugas yang ditunjuk dapat melakukan

manajemen asset yang bersumber dari biaya proses secara mudah, dan pegawai yang mengajukan

permintaan asset dapat langsung melihat stok asset yang tersedia Seluruh Pegawai yang terkait dengan tupoksi kepaniteraan Pembangunan Aplikasi Manajemen asset biaya proses (Ametis) Desember 2020 Melakukan sosialisasi ametis kepada Tim biaya proses dan seluruh pegawai Januari 2021 Monitoring dan Evaluasi implementasi ametis April 2021

2 Penguatan akuntabilitas Pengaduan

Masyarakat dapat dikelola dan ditindaklanjuti secara cepat dan tepat Whistle Blowing System sesuai tupoksi dan terintegrasi dengan SP4N LAPOR Pembangunan Aplikasi Whistle Blowing System (WBS) Februari 2021 Sosialisasi WBS kepada stakeholder internal Maret 2021

(9)

Sosialisasi kepada stakeholder eksternal Maret 2021 Monitoring dan Evaluasi Aplikasi Juni 2021 Koordinasi integrasi WBS dengan SP4N Lapor Agustus 2021

(10)

PENGADILAN AGAMA TANGERANG KELAS I.A Jl. Perintis Kemerdekaan II, Babakan, Kota Tangerang Provinsi Banten 15118 | Telp. 021-5524565

Situs : www.pa-tangerangkota.go.id |

RENCANA AKSI

AGEN PERUBAHAN

(11)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……… i

DAFTAR ISI ……… ii

RENCANA AKSI AGEN PERUBAHAN PENGADILAN AGAMA TANGERANG PENDAHULUAN Latar Belakang ……… 1-2 Dasar Hukum ……… 3

Tujuan ……… 3

Peran & Tugas ……… 4

Rencana Kerja Prioritas ……… 5

PENUTUP ……… 6 LAMPIRAN - LAMPIRAN

➢ Matriks Rencana Aksi ➢ Rancangan Aksi Perubahan

(12)

KATA PENGANTAR

Assalammu’alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillah, puji syukur kepada Allah SWT, dokumen Rencana Aksi Agen Perubahan Pengadilan Agama Tangerang telah selesai disusun.

Penyusunan dokumen Rencana Aksi Agen Perubahan ini bertujuan untuk menetapkan rencana aksi, strategi dan target kerja Agen Perubahan dalam tupoksinya untuk mendukung Visi & Misi Pengadilan Agama Tangerang tahun 2021 serta bertujuan agar tugas dan peran Agen Perubahan dapat efektif dan efisien serta dapat diukur keberhasilannya

“Tak ada gading yang tak retak”

Begitu pula dengan dokumen Rencana Aksi Agen Perubahan yang telah disusun ini, apabila ada kekurangan maupun perubahan, maka akan diadakan revisi sesuai kebutuhan. Saran dan kritik terhadap dokumen ini sangat terbuka, bagi kesempurnaan di masa yang akan datang.

Wassalammu’alaikum Wr. Wb.

Agen Perubahan

Fetty Fatihatun Najihah

Perubahan itu dimulai dari diri sendiri,

(13)

PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Pembangunan Agen Perubahan merupakan salah satu wujud dalam rangka manajemen pemerintahan untuk menciptakan birokrasi pemerintahan yang profesional dengan karakteristik adaptif, berintegritas, bersih dari perilaku korupsi kolusi dan nepotisme, mampu melayani publik secara akuntabel, serta memegang teguh nilai-nilai dasar organisasi dan kode etik perilaku aparatur negara. Oleh karena itu dilaksanakan reformasi birokrasi pada seluruh instansi pemerintah.

Dalam rangka mewujudkan reformasi birokrasi tersebut maka ada delapan area penting manajemen pemerintahan yang perlu dilakukan perubahan secara sungguh- sungguh dan berkelanjutan. Salah satu area penting perubahan tersebut adalah perubahan mindset (pola pikir) dan culture set (budaya kerja).

Perubahan pola pikir dan budaya kerja birokrasi ditujukan untuk mewujudkan peningkatan integritas dan kinerja birokrasi yang tinggi. Makna integritas adalah individu anggota organisasi yang mengutamakan perilaku terpuji, tidak koruptif, disiplin dan penuh pengabdian sehingga dapat mendorong terwujudnya penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan bebas dari praktek korupsi, kolusi, dan nepotisme. Sedangkan makna kinerja tinggi adalah individu anggota organisasi yang memiliki etos kerja yang tinggi, bekerja secara profesional dan mampu mencapai target-target kinerja yang ditetapkan sehingga mampu mendorong terwujudnya pencapaian target-target kinerja organisasi yang telah ditetapkan.

Salah satu faktor penting dalam hal perubahan pola pikir dan budaya kerja di lingkungan suatu organisasi adalah adanya keteladanan berperilaku yang nyata dari pimpinan dan individu anggota organisasi. Pimpinan organisasi mempunyai lingkar pengaruh yang luas, sehingga perilaku pimpinan akan menjadi contoh bagi para bawahan untuk beraksi dan berperilaku. Perilaku pimpinan yang sesuai dengan nilai- nilai yang dianut organisasi akan memudahkan usaha untuk mengubah perilaku

(14)

Selain unsur pimpinan, untuk mempercepat perubahan kepada seluruh individu anggota organisasi, sangat diperlukan beberapa individu untuk menjadi unsur penggerak utama perubahan yang sekaligus dapat menjadi contoh dalam berperilaku bagi seluruh individu anggota organisasi yang ada di lingkungan organisasinya.

Sehubungan dengan hal tersebut, diperlukan individu atau kelompok anggota organisasi dari tingkat pimpinan sampai dengan pegawai untuk dapat menggerakkan perubahan pada lingkungan kerFebya dan sekaligus dapat berperan sebagai teladan (role model) bagi setiap individu organisasi yang lain dalam berperilaku sesuai dengan nilai-nilai yang dianut organisasi. Individu atau kelompok anggota ini disebut dengan Agen Perubahan.

Individu yang ditunjuk sebagai Agen Perubahan bertanggung jawab untuk selalu mempromosikan dan menjalankan keteladanan mengenai peran tertentu yang berhubungan dengan pelaksanaan peran, tugas dan fungsi yang menjadi tanggung jawabnya. Oleh karena itu, untuk melaksanakan pembangunan Agen Perubahan di lingkungannya instansi pemerintah diperlukan suatu rencana aksi agen perubahan.

(15)

DASAR HUKUM

1. Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2004 tentang Pembinaan Jiwa Korps dan Kode Etik Pegawai Negeri Sipil;

2. Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil; 3. Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi

Birokrasi 2010-2025;

4. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara; 5. Peraturan Presiden Nomor 59 Tahun2015 tentang Kementerian Pemberdayaan

Perempuan dan Perlindungan Anak,

6. Peraturan menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 39 Tahun 2012 tentang Pedoman Pengembangan Budaya Kerja;

7. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pedoman Pembangunan Agen Perubahan di Instansi Pemerintah;

8. Surat Keputusan Ketua Pengadilan Agama Tangerang Nomor W27-A3/687/OT.00/ II/2021 tentang Penetapan Role Model dan Agen Perubahan Pengadilan Agama Tangerang Tahun 2021.

TUJUAN

Rencana Aksi Agen Perubahan adalah rencana aksi individu dan atau kelompok yang disusun dan diimplementasikan oleh masing-masing Agen Perubahan dalam berperilaku melaksanakan tugas keseharian. Tujuan disusunnya Rencana Aksi Agen Perubahan ini adalah untuk agar tugas dan peran Agen Perubahan dapat efektif dan efisien serta dapat diukur keberhasilannya.

(16)

PERAN & TUGAS

Peran dan Tugas Agen Perubahan Pengadilan Agama Tangerang adalah :

1. Sebagai katalis, yang bertugas memberikan keyakinan kepada seluruh pegawai di lingkungan unit kerFebya masing-masing tentang pentingnya perubahan unit kerja menuju ke arah unit kerja yang lebih baik

2. Sebagai penggerak perubahan, yang bertugas mendorong dan menggerakkan pegawai untuk ikut berpartisipasi dalam perubahan menuju ke arah unit kerja yang lebih baik

3. Sebagai pemberi solusi, yang bertugas memberikan alternatif solusi kepada para pegawai atau pimpinan di lingkungan unit kerja yang menghadapi kendala dalam proses berjalannya perubahan unit kerja menuju unit kerja yang lebih baik

4. Sebagai mediator, yang bertugas membantu memperlancar proses perubahan, terutama menyelesaikan masalah yang muncul dalam pelaksanaan reformasi birokrasi dan membina hubungan antara pihak-pihak yang ada di dalam dan pihak di luar unit kerja terkait dengan proses perubahan.

5. Sebagai penghubung, yang bertugas menghubungkan komunikasi dua arah antara para pegawai di lingkungan unit kerFebya dengan para pengambil keputusan

(17)

RENCANA KERJA PRIORITAS

a. Prinsip-Prinsip Rencana Kerja

Agen Perubahan adalah individu/kelompok terpilih yang menjadi pelopor perubahan dan sekaligus dapat menjadi contoh dan panutan dalam berperilaku yang mencerminkan integritas dan kinerja yang tinggi di lingkungan organisasinya. Penyusunan rencana aksi Agen Perubahan Pengadilan Agama Tangerang memperhatikan prinsip-prinsip perencanaan yang baik antara lain :

1. Spesifik, yaitu rencana aksi harus merumuskan dengan jelas hasil yang akan dicapai dan fokus kegiatan yang akan dilaksanakan berdasarkan analisis dan identifikasi permasalahan;

2. Terukur, yaitu rencana aksi harus memiliki indikator kinerja dan target agar dapat diukur keberhasilanya;

3. Logis, yaitu rencana kerja harus disesuaikan dengan sumber daya yang dimiliki dan realistis untuk dapat dicapai;

4. Periode waktu, yaitu rencana kerja harus memiliki periode waktu yang jelas.

b. Rencana Kerja Agen Perubahan Tahun 2021

Agen Perubahan Pengadilan Agama Tangerang tahun 2021 ingin melakukan peningkatan capaian kinerja, pelayanan publik dan budaya antikorupsi pada Pengadilan Agama Tangerang dengan tujuan terciptanya perubahan pola pikir dan budaya kerja aparatur Pengadilan Agama Tangerang yang selaras dengan Pembangunan Zona Integritas Wilayah Bebas dari Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani. Untuk itu dibuat rencana aksi untuk mewujudkan perubahan capaian kinerja pelayanan publik & budaya antikorupsi pada Pengadilan Agama Tangerang.

Rencana aksi tersebut akan dilakukan sejak ditetapkannya Agen Perubahan melalui Surat Keputusan Ketua Pengadilan Agama Tangerang hingga akhir tahun 2021. Matriks Rencana Kerja Agen Perubahan 2021 terlampir.

(18)

PENUTUP

KESIMPULAN

Agen Perubahan Pengadilan Agama Tangerang tahun 2021 telah menyusun rencana aksi agen perubahan yang berfokus pada peningkatan capaian kinerja, pelayanan publik dan budaya antikorupsi dengan tujuan terciptanya perubahan pola pikir dan budaya kerja aparatur Pengadilan Agama Tangerang yang selaras dengan Pembangunan Zona Integritas Wilayah Bebas dari Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani.

Rencana aksi tersebut disusun berdasarkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 27 Tahun 2014 tentang Pedoman Pembangunan Agen Perubahan di Instansi Pemerintah dan mengacu pada nilai-nilai utama Mahkamah Agung Republik Indonesia. Rencana aksi ini dimulai sejak ditetapkannya Agen Perubahan melalui Surat Keputusan Ketua Pengadilan Agama Tangerang hingga akhir tahun 2021, dengan detil matriks terlampir.

REKOMENDASI

Rencana Aksi Agen Perubahan Pengadilan Agama Tangerang tahun 2021 yang berfokus pada peningkatan capaian kinerja, pelayanan publik dan budaya antikorupsi perlu didukung oleh komitmen pimpinan dan seluruh unsur aparatur Pengadilan Agama Tangerang.

Rencana Aksi Agen Perubahan Pengadilan Agama Tangerang tahun 2021 perlu dilakukan monitoring dan evaluasi secara berkala oleh pimpinan Pengadilan Agama Tangerang agar tercipta keberhasilan pencapaian rencana aksi ini.

(19)

MATRIKS RENCANA AKSI AGEN PERUBAHAN PENGADILAN AGAMA TANGERANG

TAHUN 2021

NO. ORGANISASI NILAI PERUBAHAN YANG INGIN DICAPAI RENCANA AKSI KET.

SASARAN IK TARGET KEGIATAN (BULAN) WAKTU

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) 1. Kemandirian Terjaganya kemandirian badan peradilan a. Access Door Lock Khusus Ruang Kerja Terjaganya pelaksanaan tupoksi aparatur Pengadilan Agama Tangerang yang bebas dari intervensi pihak ketiga

- Koordinasi dengan pimpinan, bagian perencanaan, bagian umum & keuangan

- Membantu Role Model untuk sosialisasi tidak menerima tamu/pihak berperkara di ruang kerja

- Membantu desain stiker dilarang masuk selain pegawai

Feb - Des 2021 Access Door Lock Khusus Ruang Kerja Hakim (Lt.II) b. Nilai survei persepsi korupsi

Indeks persepsi korupsi

minimal 90 (BAIK) - Koordinasi dengan pimpinan dan tim survei - Membantu penyebaran dan penghitungan survei secara online - Membantu evaluasi dan pelaporan survei

- Mempublikasikan hasil survei pada situs web/media sosial

Feb - Des 2021 Setiap Semester 2. & 3. Integritas & Kejujuran Terwujudnya Pengadilan Agama Tangerang sebagai unit kerja WBBM a. Unit Kerja berpredikat WBBM

Predikat WBBM - Koordinasi dengan pimpinan dan tim ZI

- Membantu menyiapkan dokumen dan kelengkapan penilaian penilaian ZI Menuju WBBM

- Membantu internalisasi seluruh aspek penilaian ZI Menuju WBBM - Mempublikasikan dokumentasi kegiatan & kampanye ZI pada

publik melalui situs web dan media sosial

Feb - Des 2021 Setiap Bulan b. Sosialisasi / kampanye perubahan pola pikir & budaya kerja

Tersosialisasikannya kampanye perubahan pola pikir & budaya kerja

- Koordinasi dengan pimpinan

- Membantu Role Model untuk melakukan sosialisasi/kampanye budaya kerja antikorupsi/antigratifikasi

- Membantu desain spanduk/banner/stiker kampanye

- Mempublikasikan kampanye pada situs web dan media sosial

Feb - Des 2021 Kondisional Terlaksananya pelayanan publik yang prima a. Jumlah

pengaduan Menurunnya jumlah pengaduan terhadap pelanggaran kode etik hakim/aparatur

- Koordinasi dengan pimpinan

- Koordinasi dengan tim penanganan pengaduan

- Mempublikasikan laporan pengaduan pada situs web/media sosial - Membantu desain spanduk/banner/stiker pengaduan

Feb - Des 2021 Setiap Bulan b. Nilai survei kepuasan masyarakat Nilai kepuasan masyarakat meningkat

- Koordinasi dengan pimpinan & semua petugas layanan publik - Membantu penyebaran dan penghitungan SKM secara online - Membantu evaluasi dan pelaporan SKM

- Mempublikasikan nilai IKM pada situs web dan media social

Feb - Des 2021

Setiap Semester

(20)

NO. ORGANISASI NILAI PERUBAHAN YANG INGIN DICAPAI RENCANA AKSI KET.

SASARAN IK TARGET KEGIATAN (BULAN) WAKTU

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) 4. Akuntabilitas Peningkatan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Agama Tangerang Nilai Evaluasi LKjIP

Nilai LKjIP : BB - Koordinasi dengan pimpinan, tim SAKIP dan Bag. Pelaporan - Mengolah data untuk penyusunan SAKIP

- Membantu pimpinan mengumpulkan data untuk monitoring dan evaluasi kinerja

- Menyusun hasil monitoring dan evaluasi kinerja

- Menginput capaian kinerja melalui aplikasi sesuai ketentuan - Mempublikasikan dokumen SAKIP pada publik melalui situs web

dan media sosial

Feb 2021 – Feb 2022 Setiap Bulan 5. Responsibilitas Peningkatan pengelolaan aset dan keuangan - Penyerapan anggaran DIPA 01 : 98% DIPA 04 : 100%

- Koordinasi dengan pimpinan dan stakeholders - Menyiapkan dokumen perencanaan anggaran

- Membantu pemantauan pelaksanaan pengadaan BMN

- Mempublikasikan dokumen perencanaan, pelaporan pengelolaan anggaran, BMN, dll melalui situs web dan media sosial

Feb - Des 2021

Setiap Bulan

6. Keterbukaan Keterbukaan

Informasi - Sosialisasi / kampanye perubahan pola pikir & budaya kerja

Tersosialisasikannya kampanye perubahan pola pikir & budaya kerja

- Koordinasi dengan pimpinan

- Membantu Role Model untuk melakukan sosialisasi/kampanye budaya kerja antikorupsi/antigratifikasi

- Membantu desain spanduk/banner/stiker kampanye

- Mempublikasikan kampanye pada situs web dan media sosial

Feb -Des 2021 Setiap Bulan 7. Ketidakberpihak an Terjadinya kolaborasi terbuka dengan semua pihak kecuali partai politik - Kegiatan kunjungan, kerjasama, kolaborasi antar instansi/ormas meningkat - Jumlah MoU/ kegiatan/ produk kolaborasi - Kegiatan kunjungan, kerjasama, kolaborasi antar instansi/ormas (5 instansi/ormas) - Jumlah MoU/ kegiatan/ produk kolaborasi (5 MoU)

- Koordinasi dengan pimpinan dan stakeholders - Membantu Role Model dalam mengadakan kegiatan,

kerjasama/kolaborasi antar instansi/ormas - Mendokumentasikan kegiatan

- Membangun citra ketidakberpihakan dengan mempublikasikan kunjungan/partisipasi kegiatan/hasil kolaborasi melalui situs web dan media sosial

Feb - Des 2021 Kondisional 8. Perlakuan yang sama di hadapan hukum Terselenggara nya pelayanan hukum untuk disabilitas - Fasilitas untuk disabilitas Fasilitas bagi disabilitas memadai

- Koordinasi dengan pimpinan & semua petugas layanan publik - Membantu perencanaan fasilitas layanan bagi disabilitas

- Membantu Role Model membuat citra pelayanan publik yang prima dengan dukungan Teknologi Informasi antara lain public campaign pada platform twibbonize, Google Bussiness, Sosial Media, dll

Feb - Des 2021 Kondisional hingga pelaksanaan

(21)

9. Inovatif Inovatif terhadap isu-isu strategis - Tersedianya inovasi baru/ terbarukan yang berkaitan dengan tata kelola kerja/ pelayanan publik - Jumlah inovasi yang baru/ terbarukan (1 inovasi)

- Koordinasi dengan pimpinan dan stakeholders - Menganalisa isu-isu strategis/melakukan survei

- Merancang dokumen perencanaan (matriks) pembuatan inovasi baru/terbarukan sesuai isu-isu strategis yang berkaitan dengan tata kelola kerja/pelayanan publik

- Bekerjasama/berkolaborasi dengan Agen Perubahan antar instansi/ormas

- Membentuk tim

- Melakukan DDTK/Sosialisasi Internal - Mengadakan monitoring dan evaluasi

- Mengadakan tindak lanjut hasil monitoring dan evaluasi - Mensosialisasikan inovasi-inovasi melalui berbagai media luring

maupun daring Feb - Des 2021 Kondisional hingga pelaksanaan

Mengetahui, Tangerang, 26 Februari 2021

Ketua Pengadilan Agama Tangerang Agen Perubahan

(22)

Pelaksanaan Reformasi Birokrasi dan Pembangunan Zona Integritas Menuju WBK/WBBM yang telah dilaksanakan Mahkamah Agung dan Badan Peradilan yang ada di bawahnya bertujuan untuk meningkatkan kualitas kinerja organisasi dan membentuk SDM aparatur peradilan yang profesional.

Salah satu area perubahan yang bertujuan pada Reformasi Birokrasi adalah terwujudnya perubahan Pola Pikir dan Budaya Kerja dimana kedua hal tersebut selaras dengan tata nilai Mahkamah Agung. Implementasi dari hal tersebut akan terlaksana jika muncul dari dalam internal individu bukan dari karena faktor eksternal.

Untuk membentuk birokrat dan birokrasi yang efektif, efisien dan produktif serta profesional maka penerapan nilai-nilai organisasi yang diyakini kebenarannya harus menjadi dasar pelaksanaan tugas dan fungsi sehari-hari di lingkungan Mahkamah Agung dan Badan Peradilan yang ada dibawahnya. Oleh karena itu 8 (delapan) nilai utama Mahkamah Agung harus tertancap kuat dan diimplentasikan dalam pikiran, ucapan, serta tindakan setiap individu dalam kehidupan beroganisasi dan pola pikir yang melayani masyarakat, profesionalitas kerja yang tinggi dang berorintasi hasil.

(23)

RANCANGAN AKSI PERUBAHAN

OPTIMALISASI MANAJEMEN PERKANTORAN DAN AKUNTABILITAS KINERJA MELALUI PEMUTAKHIRAN APLIKASI

SISTEM MANAJEMEN e-OFFICE TERINTEGRASI DAN AKUNTABILITAS KINERJA (SENORITA)

DI PENGADILAN AGAMA TANGERANG

OLEH :

FETTY FATIHATUN NAJIHAH, S.H.I. NIP 19861203201101.2.014

PENGADILAN AGAMA TANGERANG TAHUN 2021

(24)

LEMBAR PERSETUJUAN RANCANGAN AKSI PERUBAHAN

"TERWUJUDNYA PEMUTAKHIRAN APLIKASI SISTEM MANAJEMEN e-OFFICE TERINTEGRASI DAN AKUNTABILITAS KINERJA (SENORITA) SEBAGAI WUJUD OPTIMALISASI MANAJEMEN

PERKANTORAN DAN AKUNTABILITAS KINERJA PADA PENGADILAN AGAMA TANGERANG"

Ketua

Pengadilan Agama Tangerang Mentor

Dr. H. BUANG YUSUF, S.H., M.H.

Reformer

FETTY FATIHATUN NAJIHAH, S.H.I.

PENGADILAN AGAMA TANGERANG TAHUN 2021

(25)

KATA PENGANTAR Bismillahirrrahmanirrahim

Alhamdulillah, segala puji kepada ALLAH SWT, Maha segala Maha, yang selalu melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga Rancangan Aksi Perubahan ini, dapat selesai tepat waktu.

Rancangan Aksi Perubahan ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas dan kewajiban sebagai Agen Perubahan Pengadilan Agama Tangerang tahun 2021.

Aksi Perubahan ini sebenarnya telah dimulai sejak Oktober 2020 saat penulis menjadi peserta diklat PKP Menpim Balitbangkumdil MA RI, sehingga saat diamanahkan menjadi Agen Perubahan pada 2021 penulis menyusun kembali Rancangan Aksi Perubahan sebagai Laporan Aksi Perubahan, sebab Aksi Perubahan ini masih terus berjalan milestone-nya, terutama pada Jangka Menengah dan Jangka Panjang di tahun 2021.

Rancangan Aksi Perubahan pada tahun 2021, berfokus kepada pemutakhiran dan pengembangan aplikasi dan masih memerlukan dukungan dan komitmen dari seluruh stakeholders.

Terwujudnya aplikasi ini tentu tidak terlepas dari bantuan para pihak yang terlibat langsung maupun tidak langsung. Untuk itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada :

1. Bapak Dr. H. Buang Yusuf, S.H., M.H., Ketua Pengadilan Agama Tangerang sebagai Mentor Aksi Perubahan.

2. Orang tua, suami dan anak-anakku tercinta yang telah memberikan semangat dan motivasi dalam pelaksanaan aksi perubahan.

3. Tim Efektif serta rekan-rekan kerja keluarga besar Pengadilan Agama Tangerang.

4. Tim Developer dan semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan Rancangan Aksi Perubahan ini yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Rancangan Aksi Perubahan ini masih sangat jauh dari kata sempurna, oleh karena itu saran dan masukan yang membangun dari pembaca sangat diharapkan. Semoga Rancangan Aksi Perubahan ini dapat menjadi suatu solusi bagi masalah yang ada di satuan kerja dan bermanfaat bagi kita semua.

(26)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... iv BAB I...1 PENDAHULUAN...1 A. LATAR BELAKANG... 1 1. Kondisi Ideal Yang Akan Dicapai...3 2. Permasalahan Yang Dihadapi...5 B. TUJUAN AKSI PERUBAHAN... 11 1. Tujuan Jangka Pendek... Error! Bookmark not defined. 2. Tujuan Jangka Menengah...Error! Bookmark not defined. 3. Tujuan Jangka Panjang... Error! Bookmark not defined. C. MANFAAT...11 1. Bagi Institusi... 11 2. Bagi Peserta...Error! Bookmark not defined. 3. Bagi Masyarakat... 12 BAB II...13 PROFIL KINERJA ORGANISASI...13 BAB III... 27 ANALISIS MASALAH...27 BAB IV... 32 STRATEGI PENYELESAIAN MASALAH... 32 A. TEROBOSAN INOVASI... 32 1. Jangka Pendek... 32 2. Jangka Menengah...32 3. Jangka Panjang... 32 B. DESKRIPSI... 32 C. TAHAPAN KEGIATAN... 33 MATRIKS MILESTONE...34 AKSI PERUBAHAN... 34 1. Jangka Pendek 2 (dua) bulan...34 2. Jangka Menengah 4 (empat) bulan... 38

(27)

3. Jangka Panjang 6 (enam) bulan... 40 D. SUMBER DAYA...41 1. TIM EFEKTIF...41 2. STAKEHOLDERS... 44 E. MANAJEMEN PENGENDALIAN MUTU PEKERJAAN... 48 1. POTENSI MASALAH ATAU KENDALA... 48 2. ANTISIPASI UNTUK MENCAPAI KEBERHASILAN...48 3. STRATEGI MENGATASI MASALAH/KEDALA... 49 4. RENCANA KERJA KEGIATAN (TIME SCHEDULE)... 50 MATRIX RENCANA KERJA KEGIATAN (TIME SCHEDULE)... 44 a. Jangka Pendek... 44 b. Jangka Menengah...45 c. Jangka Panjang...46 BAB V... 49 PENUTUP... 49 A. KESIMPULAN... 49 B. REKOMENDASI...49

(28)

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Mahkamah Agung sebagai badan publik yaitu lembaga yudikatif telah melaksanakan kewajiban menyediakan, memberikan dan/atau menerbitkan informasi publik sesuai dengan Visi dan Misi Mahkamah Agung yaitu :

Visi Mahkamah Agung Republik Indonesia :

“Terwujudnya Badan Peradilan Indonesia yang Agung” Misi Mahkamah Agung Republik Indonesia :

1. Menjaga Kemadirian Badan Peradilan;

2. Memberikan Pelayanan Hukum yang Berkeadilan kepada Pencari Keadilan;

3. Meningkatkan Kualitas Kepemimpinan Badan Peradilan; 4. Meningkatkan kredibilitas dan transparansi badan peradilan. Keterbukaan informasi yang efektif dan efisien merupakan bagian dari komitmen Mahkamah Agung dalam rangka reformasi birokrasi, sebagaimana dituangkan dalam Surat Keputusan Ketua Mahkamah Agung Nomor 144/KMA/SK/VIII/2007 tentang Keterbukaan Informasi di Pengadilan, dan disempurnakan dengan Surat Keputusan Mahhkamah Agung Nomor 1-144/KMA/SK/I/2011 tentang pedoman Pelayanan Informasi di Pengadilan.

Pada dasarnya pelayanan informasi publik di Mahkamah Agung telah mengumumkan informasi-informasi yang sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya, seperti info perkembangan perkara, informasi putusan, jaringan dokumentasi dan informasi hukum, serta organisasi-organisasi internal Mahkamah Agung, hal ini diikuti juga oleh lingkungan pengadilan tingkat pertama maupun tingkat banding di bawahnya melalui situs resmi di setiap pengadilan.

(29)

Dalam perkembangannya media Informasi yang digunakan semakin bervariasi, sehingga metode penyampaian Informasi juga perlu adanya perkembangan sesuai dengan arahan pada Cetak Biru Pembaruan Peradilan 2010-2035 Mahkamah Agung Republik Indonesia yaitu “segenap pemangku kepentingan di lingkungan MA dan badan-badan peradilan di bawahnya menempatkan pembenahan TI sebagai salah satu prioritas perubahan”1.

Pengadilan Agama Tangerang sebagai salah satu Lembaga Pengadilan Tingkat Pertama di bawah lingkungan peradilan Mahkamah Agung Republik Indonesia juga memiliki kewajiban untuk menyediakan informasi pelayanan publik sebagaimana di arahkan pada Cetak Biru Pembaruan Peradilan 2010-2035 dan dituangkan dalam SK KMA No. 144/KMA/SK/II/2007 tentang keterbukaan informasi di Pengadilan, sesuai dengan Visi dan Misi Pengadilan Agama Tangerang yaitu :

Visi Pengadilan Agama Tangerang :

“Terwujudnya Pengadilan Agama Tangerang yang Agung” Misi Pengadilan Agama Tangerang :

1. Mewujudkan pelayanan prima, efektif, efisien, transparan, dan akuntabel kepada pencari keadilan dengan pola peradilan sederhana, cepat, dan biaya ringan.

2. Melaksanakan pembinaan dan pengawasan rutin, terstruktur dan terukur untuk peningkatan kualitas SDM di lingkungan PA Tangerang; 3. Melaksanakan tertib administrasi dan manajemen peradilan yang

efektif efisien, bersih, dan melayani berstandar APM, RB, dan ZI menuju WBK/WBBM.

4. Meningkatkan akses peradilan melalui inovasi tiada henti dengan optimalisasi teknologi informasi kepada masyarakat pencari keadilan; 5. Mengupayakan terus menerus ketersediaan anggaran yang memadai

untuk mendukung peningkatan SDM, sarana dan prasarana yang cukup sesuai ketentuan yang berlaku.

(30)

1. Kondisi Ideal

Akuntabilitas Kinerja adalah nilai utama Mahkamah Agung yang keempat dan merupakan perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan maupun kegagalan pelaksanaan program dan kegiatan yang telah diamanatkan para pemangku kepentingan dalam rangka mencapai misi organisasi secara terukur dengan sasaran atau target kinerja yang telah ditetapkan melalui laporan kinerja instansi pemerintah yang disusun secara periodik.

Penguatan akuntabilitas termasuk salah satu area/program dalam Zona Integritas dan mendapatkan 10% dari 60% komponen pengungkit. Indikator tercapainya program ini adalah keterlibatan pimpinan dalam proses penyusunan perencanaan dan pengelolaan akuntabilitas kinerja.

Penguatan akuntabilitas dalam SAKIP fokus terhadap kualitas perencanaan dan pengelolaan akuntabilitas kinerja, perbedaan mendasarnya hanya pada keterlibatan pimpinan pada Zona Integritas. Dalam proses membangun zona integritas Wilayah Bebas dari Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani, nilai dokumen SAKIP yang telah dievaluasi menjadi salah satu syarat penting, sehingga dokumen SAKIP sebagai dokumen perencanaan

(31)

menjadi acuan dan pedoman bagi satuan kerja Pengadilan Agama Tangerang dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya.

Agar laporan akuntabilitas kinerja dapat tersaji secara akurat, tepat waktu dan akuntabel, capaian kinerja perlu dimonitoring dan dievaluasi secara rutin dan berkala sehingga dibutuhkan suatu media yang dapat memudahkan stakeholder mengakses dokumen SAKIP seperti Indikator Kinerja Utama (IKU), Rencana Strategis (Renstra), Perjanjian Kinerja (PK), Rencana Kinerja Tahunan (RKT).

Sub Bagian Perencanaan, Teknologi Informasi dan

Pelaporan adalah salah satu sub sistem dari bidang

Kesekretariatan di Pengadilan Agama Tangerang yang memiliki peran strategis dalam melaksanakan tugas dan fungsi perencanaan program dan anggaran terutama dalam penyusunan dokumen SAKIP.

Berdasarkan PERMA No. 7 Tahun 2015, tugas dan fungsi sub bagian Perencanaan, Teknologi Informasi dan Pelaporan adalah :

1. Melaksanakan penyiapan bahan pelaksanaan perencanaan, program, dan anggaran;

2. Pengelolaan teknologi informasi, dan statistik;

3. Pelaksanaan pemantauan, evaluasi dan dokumentasi serta pelaporan.2

Kondisi ideal yang ingin dicapai oleh Pengadilan Agama Tangerang dalam Sub Bagian Perencanaan, Teknologi Informasi dan Pelaporan yaitu menyiapkan dan melaksanakan evaluasi dan monitoring pelaksanaan program, kegiatan dan anggaran, dan pengembangan sistem dan teknologi informasi serta melaksanakan dukungan implementasi SIPP dan pelayanan publik terutama

(32)

dalam akuntabilitas kinerja adalah tersedianya suatu media yang terintegrasi yang berfungsi sebagai pusat data dan dokumentasi penyusunan dokumen dan laporan akuntabilitas kinerja sekaligus berfungsi sebagai keterbukaan informasi yang dibutuhkan publik. 2. Permasalahan yang dihadapi

a) Penyusunan LKjIP masih manual karena tidak tersedianya manajemen perkantoran berbasis teknologi informasi (e-Office).

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) merupakan laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggung jawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai target atau sasaran strategis yang telah ditetapkan yang mana dalam penyusunannya berpedoman kepada prinsip-prinsip yang lazim yaitu laporan harus disusun secara jujur, objektif dan transparan.

Pengadilan Agama Tangerang wajib menyampaikan laporan akuntabilitas kinerjanya kepada unit kerja yang berada pada tingkat lebih tinggi secara berjenjang sebagaimana telah diamanatkan dalam Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

LKjIP juga berfungsi sebagai media kepada pihak-pihak yang berkepentingan (obligation to answer) dengan menyajikan data capaian kinerja, hambatan dan tindak lanjut atas pencapaian kinerja sehingga capaian kinerja dapat diukur apakah kinerja pengadilan Agama Tangerang telah sesuai dengan perencanaan Indikator Kinerja Utama (IKU), Rencana Strategis (Renstra), Perjanjian Kinerja (PK), Rencana Kinerja Tahunan (RKT) atau tidak, apa saja hambatan dalam meraih capaian dan solusi apa yang

(33)

sudah dilakukan sebagai tindak lanjut atau solusi atas hambatan pencapaian dari target indikator kinerja yang terjadi.

Berdasarkan hasil analisa rapat tim Rancangan Aksi Perubahan dirumuskan, terdapat beberapa permasalahan yang dihadapi dalam penyusunan Dokumen SAKIP dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pengadilan Agama Tangerang, yakni :

1. Program Mahkamah Agung yaitu “Era Baru Peradilan Modern Berbasis Teknologi Informasi”3 mewajibkan pengadilan

menggunakan laporan dan dokumentasi berbasis elektronik, namun metode yang digunakan dalam penyusunan laporan kinerja Pengadilan Agama Tangerang, masih manual dengan menghimpun data dari setiap bagian unit organisasi.

Ket. Foto : Proses pengumpulan bahan dokumen SAKIP

2. Tidak adanya pusat data yang terintegrasi sebagai media penyajian data akuntabilitas kinerja sehingga stakeholder kesulitan untuk memonitoring maupun mengevaluasi capaian kinerja yang tidak tercapai sesuai target dan tidak dapat

3 Berdasarkan Sambutan Ketua Mahkamah Agung dalam Sidang Pleno Laporan

Tahunan Mahkamah Agung 2017 dengan tema “Era Baru Peradilan Modern berbasis Teknologi Informasi”, di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta, Rabu, 27

(34)

menentukan kebijakan dan langkah-langkah kerja untuk optimalisasi capaian kinerja pengadilan secara cepat dan tepat. 3. Tidak tersedianya manajemen perkantoran yang terintegrasi

berbasis teknologi informasi yang dibutuhkan dalam penyusunan dokumen SAKIP.

b) Penyusunan eviden dan pengisian Lembar Kerja Evaluasi Pembangunan Zona Integritas dan Akreditasi Penjaminan Mutu masih manual dan tidak berbasis teknologi informasi

Pembangunan Zona Intergritas mendasarkan pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 10 Tahun 2019 sebagai perubahan dari Permenpan RB Nomor 52 tahun 2014 tentang Pedoman Pembangunan Zona Integritas (ZI) menuju Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM).

Dasar penilaian ZI yaitu Permenpan Nomor 10 Tahun 2019, perbedaan dengan yang lama Permenpan RB Nomor 52 tahun 2014 antara lain:

Terdapat perbedaan pada nilai minimal pengungkit. Sub komponen TLHP minimal harus 100%.

SAKIP minimal nilai B.

LHKASN dan LHKPN sudah terkirim 100%.

Poses Pembangunan ZI menuju WBK dan WBBM melalui beberapa tahapan yaitu :

1. PENCANANGAN ZI

- Penandatanganan Pakta Integritas oleh seluruh/sebagian besar pegawai

- Pernyataan komitmen telah siap membangun Zona Integritas.

2. PEMBANGUNAN ZI

(35)

- Membangun unit kerja menuju WBK/WBBM 3. PENGUSULAN

- Penilaian Mandiri oleh Tim Penilai Internal (TPI) - TPI melaporkan kepada pimpinan instansi - Pengusulan ke Kementerian PAN RB

Pengadilan Agama Tangerang telah mencanangkan

pembangunan zona integritas sejak tahun 2016 dan telah meraih predikat Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) pada tahun 2019.

Ket. Foto : Ketua Pengadilan Agama Tangerang (kedua dari kiri) menerima penghargaan WBK yang diserahkan oleh Menteri PANRB (Tjahjo Kumolo) didampingi Wakil KetuaMahkamah AgungBidang Non Yudisial (Sunarto).

Ket. Foto : Piagam Penghargaan Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK)

Pada tahun 2020, Pengadilan Agama Tangerang telah diusulkan oleh Mahkamah Agung untuk dapat meraih predikat zona

(36)

integritas Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM) yang pada prosesnya melalui berbagai tahapan evaluasi secara berjenjang, mulai dari Pengadilan Tingkat Banding, Badan Pengawas Mahkamah Agung hingga Kementerian PAN dan RB yang bekerja sama dengan lembaga lain yang terkait seperti Badan Pusat Statistik.

Dalam proses evaluasi pembangunan ZI secara berjenjang tersebut, Pengadilan Agama Tangerang membutuhkan eviden berupa dokumen-dokumen pada 6 area ZI. Namun, proses pengumpulan eviden masih manual, sehingga tim pembangunan ZI kesulitan mengumpukan eviden pada Lembar Kerja Evaluasi (LKE), karena data dukung dari masing-masing penanggungjawab area, dikumpulkan satu persatu, dari komputer masing-masing ke server, baru kemudian oleh Sekretaris Tim ZI dimasukkan ke dalam LKE.

Foto : tahap proses scanning untuk mengisi LKE ZI

Cara ini meskipun melibatkan elektronik dan jaringan komputer, namun sistemnya tidak didukung teknologi informasi yang terintegrasi. Selain itu, Pengadilan Agama Tangerang yang telah meraih predikat “A Excellent” pada Surveillance Akreditasi Penjaminan Mutu Badan Peradilan Agama MA RI, predikat tersebut juga dievaluasi setahun sekali dengan mengisi LKE.

(37)

Menghadapi seluruh proses evaluasi tersebut baik evaluasi pembangunan zona integritas maupun akreditasi penjaminan mutu, diperlukan suatu manajemen perkantoran berbasis teknologi informasi yang dapat menghimpun seluruh eviden dalam satu aplikasi untuk memudahkan pengisian LKE dan juga berfungsi sebagai pusat data dan komunikasi yang terintagrasi untuk stakeholder Pengadilan Agama Tangerang.

c) Inovasi yang telah ada belum mendukung keterbukaan informasi publik mengenai akuntabilitas kinerja

Pengadilan Agama Tangerang telah banyak menciptakan inovasi-inovasi baru setiap tahunnya, contohnya, e-Perkara berbasis android yang dilaunching pada tahun 2018 dan telah diupdate pada tahun 2020. e-Perkara adalah aplikasi yang berfungsi untuk melihat status, jadwal sidang, pengambilan antrean sidang dan produk pengadilan serta kalkulator panjar biaya perkara melalui handphone.

Ket. Foto : User Interface e-Perkara Mobile Version 2.0 dan Livie

Selain e-Perkara 2.0, adapula LIVIE (Layanan Informasi Via elektronik) dimana masyarakat dapat mendapatkan informasi mengenai prosedur layanan melalui chat BOT whatsapp dan DELON (Delegasi

(38)

Online) aplikasi persuratan untuk mengelola tata naskah dinas dan surat delegasi/tabayun.

Namun diantara inovasi-inovasi yang tersebut di atas, belum ada yang berfungsi untuk keterbukaan informasi publik mengenai akuntabilitas kinerja. Sehingga dibutuhkan suatu inovasi baru untuk mengakomodirnya. Inovasi baru tersebut bernama SENORITA (Sistem Manajemen e-OfficeTerintegrasi & Akuntabilitas Kinerja).

B. TUJUAN AKSI PERUBAHAN

1. Memudahkan stakeholder monitoring & evaluasi capaian kinerja secara berkala

2. Mengorganisir manajemen perkantoran e-Office secara digital 3. Tersedianya informasi capaian kinerja dan perkantoran yang

terintegrasi

C. MANFAAT

1. Bagi Stakeholders

Adapun manfaat yang diharapkan dari Aksi Perubahan ini bagi

Institusi/Lembaga Mahkamah Agung pada umumnya dan

Pengadilan Agama Tangerang Khususnya, yaitu :

1. Mengoptimalkan manajemen perkantoran secara terintegrasi dengan dukungan teknologi informasi (e-Office) sehingga data dapat terpusat dan dapat diakses kapan saja dimana saja.

2. Memudahkan aparatur dalam menelusuri dokumen-dokumen SOP, SK, eviden ZI, APM, LHKPN/LHKASN, dan lain sebagainya yang mendukung tugas pokok dan fungsi

3. Data akuntabilitas kinerja instansi dapat tersedia secara realtime sehingga dapat dilakukan monitoring dan evaluasi secara cepat dan mudah.

(39)

4. Mendukung pelayanan prima dengan adanya keterbukaan informasi akuntabilitas kinerja untuk publik.

5. Memberikan citra positif bagi lembaga peradilan khususnya Pengadilan Agama Tangerang dan pengakuan dari instansi lainnya seperti BPS, Kementerian PAN dan RB & MA RI.

2. Bagi Masyarakat

Layanan Informasi tentang hasil kinerja Instansi akan meningkatkan kredibilitas serta tingkat kepercayaan masyarakat terhadap kinerja Pengadilan yang baik terutama layanan terhadap pencari keadilan.

(40)

BAB II

PROFIL KINERJA ORGANISASI

a. Kondisi Umum

Pengadilan Agama Tangerang dibentuk berdasarkan Staatsblad 1882 Nomor 152 tahun 1882 tentang Pembentukan Pengadilan Agama di Jawa dan Madura dengan nama Raad Agama/Penghulu Landraad.

Pengadilan Agama Tangerang terletak di Kota Tangerang, sebuah kota yang terletak di Propinsi Banten, Indonesia. Kota Tangerang berbatasan dengan Kabupaten Tangerang di sebelah utara dan barat,

Kota Tangerang Selatan di sebelah selatan, sertaDKI Jakartadi sebelah

timur.

Kota Tangerang merupakan kota terbesar di Propinsi Banten serta ketiga terbesar di kawasan Jabodetabek setelah Jakarta dan Bekasi di propinsiJawa Baratdan dilalui olehJalan Nasional Rute 1.

Pengadilan Agama Tangerang beralamat di Jalan Perintis Kemerdekaan II, Kelurahan Babakan Kecamatan Tangerang Kota Tangerang Propinsi Banten, dengan wilayah yurisdiksi yang tersebar di 13 (tiga belas) kecamatan di Kota Tangerang yaitu : Batuceper, Benda,

(41)

Cibodas, Ciledug, Cipondoh, Jatiuwung, Karang Tengah, Karawaci,

Larangan,Neglasari,Periuk,PinangdanTangerang.

Tabel 1.1

Wilayah Yurisdiksi Pengadilan Agama Tangerang

DAFTAR WILAYAH YURISDIKSI PENGADILAN AGAMA TANGERANG KECAMATAN KELURAHAN / DESA LUAS

WILAYAH JUMLAH PENDUDUK 1. Batuceper 1. Batuceper 2. Poris Jaya 3. Poris Gaga 4. Poris Gaga Baru 5. Batu Jaya 6. Batu Sari 7. Kebon Besar 7,22 km² 70.360 jiwa 2. Benda 1. Belendung 2. Benda 3. Jurumudi 4. Jurumudi Baru 5. Pajang 9,98 km² 57.951 jiwa 3. Cibodas 1. Cibodas 2. Cibodas Sari 3. Cibodas Baru 4. Uwung Jaya 5. Jatiuwung 6. Panunggangan Barat 9,54 km² 11.676 jiwa 4. Cipondoh 1. Cipondoh 2. Cipondoh Indah 3. Cipondoh Makmur 4. Gondrong 5. Petir 6. Poris Pelawad 7. Poris Pelawad Indah 8. Poris Pelawad Utara 9. Kenanga

10. Ketapang

(42)

5. Ciledug 1. Peninggilan 2. Peninggilan Utara 3. Parung Serab 4. Sudimara Timur 5. Sudimara Barat 6. Sudimara Selatan 8,93 km² 88.557 jiwa 6. Jatiuwung 1. Keroncong 2. Jatake 3. Gandasari 4. Pasir Jaya 5. Alam Jaya 6. Manis Jaya 15,21 km² 141.152 jiwa

7. Tangerang 1. Tanah Tinggi 2. Suka Asih 3. Buaran Indah 4. Sukarasa 5. Babakan 6. Cikokol 7. Sukasari 8. Kelapa Indah 17,54 km² 2.109.748 jiwa 8. Larangan 1. Gaga 2. Cipadu Jaya 3. Cipadu Jaya 4. Kreo 5. Kreo Selatan 6. Larangan Indah 7. Larangan Utara 8. Larangan Selatan 8,61 km² 114.575 jiwa

9. Karang Tengah 1. Karang Tengah 2. Karang Timur 3. Karang Mulia 4. Pondok Bahar 5. Pondok Pucung 6. Parung Jaya 7. Padurenan 9,55 km² 84.336 jiwa

(43)

2. Kedaung Wetan 3. Kedaung Baru 4. Karang Anyar 5. Karangsari 6. Mekarsari 7. Selapang Jaya 11. Karawaci 1. Karawaci Baru

2. Bojong Jaya 3. Nusa Jaya 4. Cimone 5. Cimone Jaya 14,98 km² 145.306 jiwa 12. Pinang 1. Pinang 2. Sudimara Pinang 3. Nerogtog 4. Panunggangan Utara 5. Panunggangan Timur 21,1 km² 103.728 jiwa 13. Periuk 1. Periuk 2. Periuk Jaya 3. Gembor 4. Gebang Jaya 5. Sangiang Jaya 11,51 km² 75.588 jiwa

Pengadilan Agama Tangerang adalah salah satu dari enam pengadilan tingkat pertama di Wilayah Pengadilan Tinggi Agama Banten. Untuk memenuhi kebutuhan penduduk Kota Tangerang yang berjumlah 2,139,891 jiwa (BPS Kota Tangerang : 2017), Pengadilan Agama Tangerang dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya didukung oleh sumber daya manusia sebanyak 45 orang dengan komposisi sebagai berikut :

Tabel 1.2.

Sumber Daya Manusia Pengadilan Agama Tangerang Tahun 2019

No. Jabatan Jumlah Ket.

1 Ketua 1 orang

(44)

3 Hakim 10 orang

4 Panitera 1 orang

5 Panitera Muda 3 orang

6 Panitera Pengganti 8 orang

7 Juru Sita 3 orang

8 Juru Sita Pengganti 4 orang

9 Sekretaris 1 orang

10 Kepala Sub. Bagian 3 orang

12 Staf 2 orang

JUMLAH 39 orang

b. Tugas Pokok dan Fungsi

Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama menyebutkan bahwa Pengadilan Agama dalam hal ini Pengadilan Agama Tangerang mempunyai tugas memeriksa, memutus, dan menyelesaikan perkara tertentu antara orang-orang yang beragama Islam di bidang: 1. Perkawinan, 2. Waris, 3. Wasiat, 4. Hibah, 5. Wakaf, 6. Zakat, 7. Infaq, 8. Shadaqah dan 9. Ekonomi syariah.

Pengadilan Agama Tangerang menyelenggarakan fungsi:

a. Fungsi mengadili (judicial power), yakni menerima, memeriksa, mengadili dan menyelesaikan perkara-perkara yang menjadi kewenangan Pengadilan Agama dalam tingkat pertama (vide : Pasal 49 Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006).

(45)

b. Fungsi pengawasan, yakni mengadakan pengawasan melekat atas pelaksanaan tugas dan kode etik Hakim, Panitera, Sekretaris, Panitera Pengganti, dan Juru Sita/Juru Sita Pengganti di bawah jajarannya agar peradilan diselenggarakan dengan seksama dan sewajarnya (vide : Pasal 53 ayat (1) dan (2) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989) dan terhadap pelaksanaan administrasi umum kesekretariatan serta pembangunan. (vide: KMA Nomor KMA/080/VIII/2006).

c. Fungsi administratif, yakni menyelenggarakan administrasi peradilan (teknis dan persidangan), dan administrasi umum (vide : KMA Nomor KMA/080/VIII/2006).

d. Fungsi Lainnya :

1) Melakukan koordinasi dalam pelaksanaan tugas hisab dan rukyat dengan instansi lain yang terkait, seperti KEMENAG, MUI, Ormas Islam dan lain-lain (vide: Pasal 52 A Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006).

2) Pelayanan penyuluhan hukum, pelayanan riset atau penelitian dan sebagainya, sepanjang diatur dalam Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI Nomor 144/KMA/SK/VIII/2007 tentang Keterbukaan Informasi di Pengadilan dan Keputusan Ketua Mahkamah Agung RI Nomor 1-144/KMA/SK/I/2011 tentang Pedoman Pelayanan Informasi di Pengadilan.

Pengadilan Agama Tangerang sebagai bagian dari unit organisasi Mahkamah Agung dalam menjalankan tugas dan fungsinya adalah untuk mendukung tercapainya visi dan misi Mahkamah Agung sebagai lembaga pelaksana kekuasaan kehakiman di Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pengadilan Agama Tangerang dalam menjalankan tugas dan fungsinya dituangkan dalam dokumen Rencana Strategis (Renstra) Pengadilan Agama Tangerang, dalam hal ini Renstra Tahun 2015-2019.

Rencana Strategis Pengadilan Agama Tangerang merupakan pelaksanaan misi dalam mewujudkan visinya secara bertahap. Rencana yang sedang dilaksanakan Pengadilan Agama Tangerang pada saat ini

(46)

judicial reform dan mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Nasional tahun 2015-2019.

Rencana Strategis sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan Pengadilan Agama Tangerang lima tahun ke depan, dijabarkan ke dalam program-program yang kemudian diuraikan ke dalam rencana tindakan

(action plan).

Rencana strategis ini kelak di dalam pelaksanaannya diharapkan didukung oleh anggaran yang memadai dan dilaksanakan oleh sumber daya manusia yang kompeten serta ditunjang oleh sarana dan prasarana serta memperhitungkan perkembangan lingkungan Pengadilan Agama Tangerang, baik lingkungan internal maupun eksternal sebagai variabel strategis.

c. Reformasi Birokrasi

Pengadilan Agama Tangerang telah berjalan dan melangkah menuju Visi dan Misi Mahkamah Agung sejalan dengan Reformasi Birokrasi Jilid II Tahun 2010-2035 yang menuntut semua lembaga peradilan di bawah lingkungan Mahkamah Agung untuk melakukan pembaruan dan perubahan.

Perubahan yang fundamental tersebut ditindaklanjuti dengan peningkatan pelayanan bagi masyarakat pencari keadilan dan pemanfaatan teknologi informasi dalam transparansi penyelesaian perkara.

Berdasarkan data SIPP Pengadilan Agama Tangerang, beban perkara yang ditangani oleh Pengadilan Agama Tangerang hingga 2019 ± 5.000 perkara yang disidangkan setiap tahun. Sedangkan jumlah SDM kepaniteraan tidak sebanding dengan beban perkara, terdiri dari 41 orang terdiri dari 15 Hakim, 13 Panitera Pengganti, 9 Juru Sita/Juru Sita Pengganti dan 2 Staf kepaniteraan.

(47)

Meski demikian, Pengadilan Agama Tangerang mampu meraih penghargaan dari Dirjen Badilag, berhasil meraih peringkat 10 besar berturut-turut dalam kepatuhan implementasi SIPP dan ikut serta memecahkan rekor MURI dengan menyelenggarakan Isbat Nikah bekerja sama dengan Pemerintah Daerah.

Hal ini dapat tercapai, selain karena komitmen yang tinggi dari seluruh unsur pegawai baik Kepaniteraan maupun Kesekretariatan, Pengadilan Agama Tangerang juga dibantu oleh Calon Hakim yang

magang di Pengadilan Agama Tangerang.

Ket. Foto : Sertifikat Rekor MURI & Piagam Penghargaan dari Walikota Tangerang

d. Akreditasi Penjaminan Mutu dan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani

Padatnya jumlah pencari keadilan yang dilayani setiap hari telah menginspirasi Pengadilan Agama Tangerang untuk membenahi sistem pelayanan publik, terutama sejak dicanangkannya komitmen bersama dalam Pencanangan Zona Integritas yang dimulai pada tahun 2016. Pencanangan ini merupakan langkah awal yang bahkan saat itu belum ada satuan kerja (Pengadilan Agama) yang melakukannya di Indonesia kecuali Pengadilan Agama Tangerang.

(48)

Hasil komitmen bersama dalam menciptakan zona integritas di Pengadilan Agama Tangerang membawa perubahan dan dampak positif, dimulai dengan kenaikan kelas dari Pengadilan Agama Tangerang Kelas I.B menjadi Pengadilan Agama Tangerang Kelas I.A pada tahun 2017.

Dampak positif ini kemudian dipertahankan dan dikembangkan dengan membuat bisnis proses dan sistem pelayanan yang lebih baik lagi sesuai standar akreditasi penjaminan mutu, sehingga Pengadilan Agama Tangerang mampu meraih predikat “A Excellent” pada tahun 2017 dan berhasil mempertahankan predikat “A Excellent” tersebut pada audit

surveillance tahun 2018 dan 2019.

Ket. Foto : Sertifikat Akreditasi Penjaminan Mutu

Untuk pelayanan yang prima, Pengadilan Agama Tangerang kemudian meluncurkan aplikasi berbasis web dan android bernama “e-Perkara” pada 9 Februari 2018.

e-Perkara memiliki ragam fitur, antara lain : antrean persidangan, cetak Kartu Perkara Elektronik (KPE), Kios-K untuk manajemen persidangan, manajemen posbakum, manajemen PTSP, hingga pengambilan akta cerai dengan rekam wajah dan QR Code pada akta cerai.

(49)

e-Perkara yang diluncurkan tersebut, mendapatkan respon yang positif dari Pengadilan Tinggi Agama Banten, Badan Peradilan Agama dan Mahkamah Agung hingga diundang menjadi perwakilan stand pameran Badan Peradilan Agama pada Pameran Kampung Hukum 2018 dalam rangkaian acara Laporan Tahunan Mahkamah Agung 2017 pada 1-3 Maret dan Kampung Hukum 2018 di Jakarta Convention Centre.

Ket. Foto : KMA sedang mencoba e-Perkara di stand Badilag, Kampung Hukum 2018

(50)

Pengadilan Agama Tangerang juga telah meluncurkan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) pada Jum’at, 24 Agustus 2018 dan diikutkan dalam Lomba PTSP untuk 4 (empat) Peradilan di Lingkungan Mahkamah Agung Republik Indonesia.

Ket. Foto (Atas) : Peresmian PTSP Pengadilan Agama Tangerang

(51)

Pada Lomba Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) untuk 4 (empat) Peradilan di Lingkungan Mahkamah Agung Republik Indonesia yang diumumkan Senin, 10 September 2018 di Bali tersebut, Pengadilan Agama Tangerang meraih Juara Harapan I berdasarkan Piagam Penghargaan Ditjen Badilag Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 004/DjA/PTSP/IX/2018.

Ket. Foto : Suasana Pengumuman LombaPelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) untuk 4 (empat) Peradilan di Lingkungan Mahkamah Agung Republik Indonesia

(52)

Pada Juli 2019, Pengadilan Agama Tangerang mendapatkan piagam penghargaan karena telah berhasil mempertahankan peringkat sepuluh besar secara berturut-turut dalam pencapaian kinerja penanganan perkara berdasarkan pada kepatuhan SIPP.

Ket. Foto : Piagam Penghargaan SIPP dari Ditjen Badilag

Pada tahun yang sama pula, Pengadilan Agama Tangerang meraih Juara I Lomba Inovasi pada rangkaian Lomba Manajemen Direktoral Jenderal Badan Peradilan Agama berdasarkan Piagam Penghargaan Ditjen Badilag Mahkamah Agung Republik

Indonesia Nomor

079/DjA/SERT/4/2019.

Prestasi-prestasi tersebut dapat terwujud berkat dukungan sumber daya manusia Pengadilan Agama Tangerang yang memiliki komitmen tinggi, profesional dan berkualitas, budaya kerja yang baik. Ket. Foto : Piagam Penghargaan Lomba Inovasi dari Ditjen Badilag

(53)

Pengadilan Agama Tangerang pada tahun 2019, juga berhasil mendapatkan sertifikat pembangunan zona integritas dari Sekretaris Mahkamah Agung RI dan pada tahun yang sama diusulkan untuk masuk ke dalam usulan satuan kerja Wilayah Bebas dari Korupsi ke Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB).

(54)

BAB III

ANALISIS MASALAH

Setelah dilakukan identifikasi permasalahan yang ada pada Pengadilan Agama Tangerang, ditemukan isu atau masalah-masalah sebagai berikut :

1. Belum adanya sistem manajemen perkantoran berbasis teknologi informasi yang terintegrasi sekaligus berfungsi sebagai pusat data dalam penyusunan dokumen akuntabilitas kinerja, dokumen ZI dan APM sehingga dapat menghasilkan laporan capaian kinerja yang dapat diakses secara berkala oleh publik.

2. Belum adanya Pelayanan Terpadu Satu Pintu secara virtual/online melalui situs web.

3. Belum dikembangkannya fitur antrean online pada inovasi e-Perkara yang sudah ada.

Berdasarkan ketiga masalah di atas maka perlu adanya solusi terbaik yang harus dilaksanakan. Agar penyelesaian masalah dapat dilakukan dengan efektif, maka harus dilakukan penentuan skala prioritas penyelesaian masalah dari ketiga faktor penyebab tersebut, yaitu dengan menggunakan Instrument USG (Urgency, Seriousness, Growth).

Analisa menggunakan Instrument USG ini pada intinya menilai kualifikasi persoalan dari sisi :

a. Urgency, yaitu seberapa mendesak isu yang bersangkutan harus dibahas, dianalisis dan ditindak lanjuti dikaitkan dengan waktu yang tersedia serta seberapa keras tekanan waktu untuk memecahkan masalah yang menyebabkan isu tersebut;

b. Seriousness, yaitu seberapa serius isu tersebut dikaitkan dengan akibat yang yang ditimbulkan dengan penundaan pemecahan masalah yang menimbulkan isu tersebut jika tidak dipecahkan.

(55)

c. Growth, yaitu tingkat laju perkembangan isu, seberapa besar kemungkinan memburuknya isu yang bersangkutan jika tidak ditangani dan dibiarkan.

Berdasarkan tiga parameter diatas, isu-isu dimaksud akan dianalisa sehingga ditemukan yang paling tinggi skornya untuk dijadikan sebagai isu prioritas pada Rancangan Aksi Perubahan ini.

No Isu

Unsur

Jumlah Ranking U S G

1. Belum adanya sistem manajemen perkantoran berbasis teknologi informasi yang terintegrasi sekaligus berfungsi sebagai pusat data dalam penyusunan dokumen akuntabilitas kinerja, dokumen ZI dan APM sehingga dapat menghasilkan laporan capaian kinerja yang dapat diakses secara berkala oleh publik.

4 5 5 14 1

2. Belum adanya Pelayanan Terpadu Satu Pintu secara virtual/online melalui situs web

4 4 3 11 2

3. Belum dikembangkannya fitur antrean online pada inovasi e-Perkara yang sudah ada

4 3 3 10 3

Tabel Analisa Isu Prioritas Keterangan :

(56)

Berdasarkan hasil analisa dengan analisa USG diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa isu prioritas yang paling dominan yaitu “Belum adanya sistem manajemen perkantoran berbasis teknologi informasi yang terintegrasi sekaligus berfungsi sebagai pusat data dalam penyusunan dokumen akuntabilitas kinerja, dokumen ZI dan APM sehingga dapat menghasilkan laporan capaian kinerja yang dapat diakses secara berkala oleh publik.”.

Dengan demikian, perlu dibuat sebuah inovasi yang dapat menyediakan suatu sistem manajemen perkantoran berbasis teknologi informasi yang terintegrasi sekaligus berfungsi sebagai pusat data dalam penyusunan dokumen akuntabilitas kinerja, dokumen ZI dan APM sehingga dapat menghasilkan laporan capaian kinerja yang dapat diakses secara berkala oleh publik.

Untuk menyelesaikan isu prioritas diatas, ada beberapa alternatif yang dapat ditempuh antara lain dengan menggunakan metode Tapisan Mc. Namara.

Analisis tapisan ini menentukan tiga kriteria yang dinilai dari setiap alternatif gagasan yakni kontribusi, kemurahan dan kelayakan.

Adapun alternatif solusi yang dapat ditempuh untuk menyelesaikan isu masalah di atas :

1. Meminta dan mengumpulkan data untuk penyusunan laporan akuntabilitas kinerja setiap bulan dan menyajikannya kepada stakeholders melalui grup whatsapp.

2. Meminta dan mengumpulkan data untuk penyusunan laporan akuntabilitas kinerja setiap bulan dan menyajikannya kepada stakeholders melalui server satuan kerja.

(57)

PENENTUAN PRIORITAS ALTERNATIF (TAPISAN MC NAMARA)

No PenyelesaianAlternatif Tapisan Mc Namara Total Ranking Kontribusi Kelayakan Biaya

1. Meminta dan mengumpulkan data untuk penyusunan laporan akuntabilitas

kinerja setiap bulan dan menyajikannya kepada stakeholders melalui grup whatsapp 4 3 2 9 3 2. Meminta dan mengumpulkan data untuk penyusunan laporan akuntabilitas

kinerja setiap bulan dan menyajikannya kepada stakeholders melalui server satuan kerja 5 4 2 11 2 3. Membuat aplikasi manajemen perkantoran (e-Office) yang terintegrasi. 5 5 5 15 1

Tabel Tapisan Mc Namara Keterangan :

(58)

Berdasarkan analisa alternatif, maka solusi yang tepat untuk mengoptimalkan manajemen perkantoran, akuntabilitas kinerja dan pelayanan publik yang ada pada Pengadilan Agama Tangerang

maka Rancangan Aksi Perubahan yang akan dilakukan oleh

Reformer adalah : “Terwujudnya Optimalisasi Manajemen

Perkantoran Terintegrasi dan Akuntabilitas Kinerja melalui aplikasi

SENORITA (Sistem Manajemen e-Office Terintegrasi dan

Akuntabilitas Kinerja) Pada Pengadilan Agama Tangerang”.

Aplikasi ini akan sangat membantu aparatur Pengadilan Agama Tangerang dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya serta mendukung program zona integritas dan akreditasi penjaminan mutu agar dapat menyajikan laporan akuntabilitas kinerja secara periodik dengan keterbukaan informasi kepada publik dan memiliki nilai-nilai utama Mahkamah Agung RI antara lain akuntabilitas dan keterbukaan.

(59)

BAB IV

STRATEGI PENYELESAIAN MASALAH

A. TEROBOSAN INOVASI

Area perubahan yang dijadikan Aksi Perubahan oleh Reformer Peserta Pelatihan Kepemimpinan Pengawas Gelombang III Angkatan IX Tahun 2020 memiliki beberapa tahapan yaitu :

1. Jangka Pendek (2 bulan) 1. Pembuatan SK Tim Efektif 2. Pembuatan Aplikasi SENORITA 3. Terwujudnya Aplikasi SENORITA 2. Jangka Menengah (4 bulan)

1. Uji coba/ Sosialisasi/ DDTK 2. Survei Feedback User

3. Penyempurnaan SENORITA 4. Launching SENORITA 3. Jangka Panjang (6 bulan)

1. Terintegrasi

2. dengan inovasi lainnya 3. Dapat direplika di satker lain

B. DESKRIPSI

Aplikasi SENORITA adalah Sistem Manajemen e-Office Terintegrasi dan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Agama Tangerang. Nama aplikasi ini diambil dari Bahasa Spanish senorita, sebuah panggilan untuk seorang nona/perempuan.

(60)

Hubungannya dengan sebuah sistem aplikasi, manajerial, bahwa secara filosofis sistem ini dapat menata dan memenej perkantoran sehingga lebih “rapi” dan terintegrasi, ibarat sebuah rumah yang berantakan kemudian terlihat bersih dan rapi oleh sentuhan seorang Senorita. Data yang telah terintegrasi tersebut dapat pula tersaji dengan cantik dan menarik seperti seorang “Senorita”.

Kesimpulannya, SENORITA adalah sebuah inovasi yang berfungsi sebagai suatu sistem manajemen perkantoran berbasis teknologi informasi yang terintegrasi sekaligus berfungsi sebagai pusat data dalam penyusunan dokumen akuntabilitas kinerja, dokumen ZI dan APM sehingga dapat menghasilkan laporan capaian kinerja yang dapat diakses secara berkala oleh publik.

C. TAHAPAN KEGIATAN

Untuk mencapai tujuan dari kegiatan aksi perubahan ini perlu dilakukan tahapan-tahapan atau milestone sehingga setiap kegiatan yang dilakukan dalam aksi perubahan, dapat menghasilkan suatu output yang tepat dan sesuai dengan tujuan aksi perubahan itu sendiri. Tahapan-tahapan tersebut terdiri dari tahapan jangka pendek, tahapan jangka menengah dan tahapan jangka panjang.

(61)

MATRIKS MILESTONE AKSI PERUBAHAN 1. Jangka Pendek 2 (dua) Bulan

Tujuan : Tersedianya Aplikasi SENORITA

No Milestone/Tahapan Kegiatan Output Bukti Waktu

1. Persiapan Konsep

Design Aplikasi Membuat Konsep DesignAplikasi Terealisasinya KonsepDesign Aplikasi BerkasDesign Aplikasi,Konsep Foto.

3 Oktober 2020

Mengetik Konsep Design

Aplikasi TerketiknyaDesign AplikasiKonsep DokumenDesign Aplikasi.Konsep 5 Oktober 2020

2. Persetujuan

Pimpinan Terkait Konsep Design Aplikasi yang akan dibuat

Mengajukan Konsep Design Aplikasi kepada Pimpinan

Sampainya Konsep Design kepada Pimpinan

Berkas Konsep

Design Aplikasi dan 6 Oktober 2020

Memperbaiki Konsep

Design Aplikasi KonsepAplikasi yangDesigntelah direvisi

Berkas Konsep Design Aplikasi yang telah direvisi

6 Oktober 2020

Meminta Persetujuan Konsep Design Aplikasi kepada Pimpinan

Konsep Design Aplikasi yang telah disetujui

SK Persetujuan Design Aplikasi, Foto.

(62)

3. Pembentukan Tim

Efektif Mengkonsultasikanrencana pembentukan Tim Efektif kepada Pimpinan

Terlaksananya Konsultasi

pembentukan tim efektif

Foto, catatan hasil

konsultasi 7 Oktober 2020

Melakukan pendekatan

kepada calon tim efektif TerlaksananyaKomunikasi dengan calon anggota tim efektif

Foto 7 Oktober 2020

Membuat konsep

struktur tim efektif Draf struktur tim Berkas, foto 7 Oktober 2020 Menyampaikan konsep

struktur tim kepada pimpinan

Struktur tim yang telah

direvisi Berkas, Foto 7 Oktober 2020

Rapat dengan calon anggota tim efektif membangun komitmen

Komitmen Tim Daftar Hadir,

Notulen, Foto 7 Oktober 2020

Menyusun Konsep SK

Tim Efektif Tersusunnya draf SKTim Efektif Berkas 7 Oktober 2020 Mengajukan SK Tim

Efektif kepada Pimpinan SK Tim Efektif yangtelah ditandatangani BerkasEfektif SK Tim 8 Oktober 2020 4. Sosialisasi Design

(63)

Menyampaikan

undangan melalui aplikasi Whatsapp dan SMS kepada anggota Tim Efektif

Sampainya undangan

secara online ScreenshootUndangan online 9 Oktober 2020

Melaksanakan rapat

sosialisasi Terlaksananyasosialisasi Notulen, foto, daftarhadir 12 Oktober 2020 5. Penyusunan

Rencana Kegiatan Tim Efektif

Menyiapkan

pelaksanaan rapat tim Terlaksananyapersiapan rapat tim Berkas, foto 12 Oktober 2020 Menyampaikan

undangan melalui aplikasi Whatsapp dan SMS kepada anggota Tim Efektif

Sampainya undangan

secara online ScreenshootUndangan online 12 Oktober 2020

Melaksanakan rapat

koordinasi tim efektif Terlaksananyatim efektif rapat Notulen, foto, daftarhadir 13 Oktober 2020 Membagi kerja tim efektif Terbentuknya tugas

anggota tim efektif Berkas, Foto 13 Oktober 2020 Menyusun Konsep

Rencana Kerja Tim Terkonsepnyarencana kerja Berkaskerja rencana 13 Oktober 2020 6. Penyusunan Time

(64)

Mengetik Konsep Time

Schedule TerketiknyaTime ScheduleKonsep DokumenTime ScheduleKonsep 14 Oktober 2020 Mengoreksi Time

Schedule TerkoreksinyaSchedule Time Time Schedule yangtelah direvisi 15 Oktober 2020 Menetapkan Time

Schedule Time Schedule yangtelah ditetapkan BerkasSchedule Time 15 Oktober 2020 Mensosialisasikan Time

Schedule TersosialisasikannyaTime Schedule Daftar Hadir, Foto,Notulen 16 Oktober 2020 Melaporkan Time

Schedule kepada Pimpinan

Terlapornya Time

schedule Foto,Schedule Time 19 Oktober 2020

7. Penyiapan Sarana dan Prasarana yang dibutuhkan

Mempersiapkan software yang kompatibel dengan aplikasi

Tersedianya software

yang kompatibel Foto,software Daftaryang digunakan

20 Oktober 2020

8. Pembuatan

Aplikasi PersiapanAplikasi pembuatan SiapnyaAplikasi pembuatan Foto,Peralatan HardwareDesign, dan Software

21 Oktober 2020

Pembuatan Aplikasi Terciptanya Aplikasi Aplikasi yang bisa

digunakan 21 Oktober - 30Nopember 2020

(65)

2. Jangka Menengah 4 (empat) Bulan

Tujuan : Sosialiasi dan Implementasi Aplikasi

No Milestone/Tahapan Kegiatan Output Bukti Waktu

1. Pembuatan Buku Manual/Buku Petunjuk Aplikasi

Membuat konsep buku

petunjuk Konsep buku petunjuk Berkas konsepbuku petunjuk 1-10 Desember2020 Mengetik Buku Petunjuk Terketiknya Buku

Petunjuk File DokumenBuku Petunjuk 10 - 17 Desember2020 Mengoreksi Buku Petunjuk Terkoreksinya Buku

Petunjuk Buku Petunjukyang telah dikoreksi

17-24 Desember 2020

Mengarsipkan buku Petunjuk Terarsipnya buku

petunjuk Foto, Arsip BukuPetunjuk 24 Desember2020 2. Soft Launching, Melakukan uji coba dan

DDTK aplikasi Terlaksananya ujicoba aplikasi Foto, ChecklistFitur 28 - 31 Desember2020 Melakukan monitoring dan

evaluasi Aplikasi Terlaksanannyamonitoring dan evaluasi aplikasi

Berkas, Foto 4 - 31 Januari 2021

Memperbaiki fitur aplikasi

yang belum optimal Aplikasi yang telahdiperbaiki Foto, dokumen,Aplikasi yang telah diperbaiki.

1 - 28 Februari 2021

11. Sosialisasi dan

Launching Aplikasi Membuat konsep undangandan launching Adanya konsepundangan Draf Undangan 1 - 2 Maret 2021 Mengkonsultasikan konsep

undangan dan launching dengan pimpinan

Terlaksananya konsultasi dengan pimpinan

(66)

Membuat Undangan

sosialisasi dan Launching Tersedianyaundangan sosialisasi dan Launching

Undangan 8 Maret 2021

Mengajukan undangan sosialisasi dan Launching kepada Pimpinan

Ditandatanganinya undangan sosialisasi dan Launching oleh pimpinan Undangan yang telah ditandatangani 9 Maret 2021 Menyampaikan Undangan

sosialisasi dan Launching Tersampaikannnyaundangan sosialisasi dan Launching

Undangan, daftar

undangan 10 – 12 Maret2021 Menyiapkan sarpras untuk

sosialisasi dan Launching Siapnya sarpras untuksosialisasi dan Launching

Foto 13 – 22 Maret

2021 Melaksanakan sosialisasi

dan Launching Terlaksananyasosialisasi dan Launching

Daftar Hadir, Foto,

Notulen 23 Maret 2021

Gambar

Foto : tahap proses scanning untuk mengisi LKE ZI
Tabel Analisa Isu Prioritas
Tabel Tapisan Mc Namara
Foto 7 Oktober 2020
+7

Referensi

Dokumen terkait

Oleh karenanya, pergerakan tanpa kekerasan, diharapkan dapat menyadarkan masyarakat, bahwa dengan aksi kolektif mereka, masyarakat yang terorganisir dengan baik, memiliki visi

Kegiatan kolektif guru adalah kegiatan guru dalam mengikuti kegiatan pertemuan ilmiah atau mengikuti kegiatan bersama yang dilakukan guru yang bertujuan untuk meningkatkan

Inovasi perubahan yang akan dilakukan dalam program agen perubahan di kampus IAIN Bengkulu adalah menciptakan inovasi perubahan dalam pembelajaran baca al-quran

Jika Anda memilih pilihan yang pertama, maka Anda termasuk orang yang tidak memiliki ‘Discretionary Income’ (kebebasan dalam keuangan) dan selalu mengalami masalah

Dan ambil perhatian bahawa, jika jumlah/mana-mana daripada jumlah yang dinyatakan di ruangan akhir itu tidak dibayar dengan sepenuhnya dalam tempoh tiga (3) bulan yang tersebut

1) Pada semua Perangkat Daerah (PD) telah dibentuk Tim Reformasi Birokrasi PD dan Agen Perubahan. 2) Semua PD telah menyusun Rencana Aksi Reformasi Birokrasi. 3)

istilah bagi orang yang tidak memiliki atau kehilangan kemampuan fisik maupun mental. Tetapi, dari kata “cacat” tidak merujuk secara langsung pada manusia, sehingga akan

Agen Perubahan telah memiliki rencana aksi perubahan yang terukur dan telah dilakukan monitoring dan evaluasi secara berkala dalam forum Selasaan sebulan dua kali dan