PENGARUH HUMAN CAPITAL, STRUCTURAL CAPITAL,
CUSTOMER CAPITAL DAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE
TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN
(Studi Empiris Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di
Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2012-2015)
1
Martin Sari Putra
1
Nyoman Trisna Herawati
2Made Arie Wahyuni
Jurusan Akuntansi Program S1
Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja, Indonesia
e-mail:{[email protected], [email protected],
[email protected],} @undiksha.ac.id
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh human capital, structural capital,
customer capital dan good corporate governance terhadap profitabilitas perusahaan. Pendekatan
penelitian yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Sampel dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling method sehingga diperoleh 20 perusahaan yang akan digunakan sebagai sampel penelitian. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linear berganda yang dibantu dengan menggunakan program SPSS Versi 20.
Hasil uji t menunjukkan bahwa: 1) human capital berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas perusahaan, 2) structural capital berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas perusahaan, 3) customer capital dan good corporate governance tidak berpengaruh terhadap profitabilitas perusahaan. Hasil uji F menunjukkan bahwa human capital, structural capital,
customer capital dan good corporate governance berpengaruh secara simultan terhadap
profitabilitas perusahaan.
Kata kunci: human capital, structural capital, customer capital, good corporate
governance, profitabilitas
Abstract
The study aimed at finding out the effect of human capital, human capital, structural capital,
customer capital and good corporate governance on the company’s profitability. It utilized a quantitative design, by involving secondary data. The population of the study consisted of all banking companies listed in the Indonesian Stock Exchange. The samples were determined based on purposive sampling method, that only 20 companies were selected. The data analysis technique that is used in this research was double linear regression analysis which was help by using SPSS software version 20.
The results of t-test indicated that: 1) human capital had a significant effect on the company’s profitability, (2) structural capital had a significant effect on the company’s profitability, (3) customer
capital and good corporate governance had no significant effect on the company’s profitability. The result of F-test indicated that human capital, structural capital, customer capital and good corporate
governance had a simultaneous effect of the company’s profitability.
Key words: human capital, structural capital, customer capital, good corporate
PENDAHULUAN
Kemajuan teknologi yang semakin canggih dan persaingan bisnis yang semakin ketat kini sedang dialami di negara maju maupun di negara berkembang khususnya Indonesia. Dalam kondisi ini,
perusahaan-perusahaan dituntut untuk
segera mungkin mengubah pola bisnisnya dari labor-based business (bisnis berbasis tenaga kerja) menjadi kearah knowledge
based business (bisnis berbasis
pengetahuan). Munculnya pandangan
bahwa pengetahuan sebagai sumber daya perusahaan yang sangat strategis didasari kenyataan bahwa pengetahuan dapat digunakan untuk mengembangkan daya saing perusahaan yang bernilai, langka, sukar ditiru oleh pesaing dan tidak tergantikan oleh jenis sumber daya lainnya (Gaol, 2014:697).
Salah satu pendekatan yang
digunakan dalam penilaian dan pengukuran
knowledge assets (aset pengetahuan)
adalah Intellectual Capital (disingkat
menjadi IC) yang telah menjadi fokus
perhatian di berbagai bidang, baik
manajemen, teknologi informasi, sosiologi, maupun akuntansi (Petty dan Guthrie, 2000). Intellectual capital merupakan aset tidak berwujud yang tidak dapat diukur keberadaannya namun dapat memberikan nilai tambah dalam sebuah perusahaan
yang nantinya bermanfaat untuk
meningkatkan kesejahteraan perusahaan
tersebut. IC dan good corporate
governance merupakan faktor lain yang
dapat memengaruhi kinerja keuangan dan diyakini dapat memberikan keuntungan kepada pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholders dan shareholder).
Human capital merupakan bagian
penting dalam IC untuk kemajuan suatu perusahaan di masa depan dan akan dijadikan faktor penentu untuk menilai kinerja perusahaan kedepannya nanti. Jika perusahaan mampu memperlakukan para karyawannya sebagai modal dibandingkan sebagai sumber daya, maka perusahaan
akan memperoleh suatu keuntungan.
Human capital ini nantinya akan
mendukung komponen IC lainnya yaitu
structural capital dan customer capital.
Menurut Starovic dan Marr (2004)
mengatakan bahwa structural capital
merupakan pengetahuan yang tetap
berada dalam perusahaan yang memberi kemampuan perusahaan dalam memenuhi
proses rutinitas perusahaan dan
strukturnya yang mendukung usaha
karyawan untuk menghasilkan kinerja intelektual yang optimal serta kinerja bisnis secara keseluruhan. Setiap individu yang ada didalamnya dapat memiliki tingkat intelektualitas yang tinggi, tetapi jika organisasi memiliki sistem dan prosedur yang buruk maka IC tidak dapat mencapai kinerja secara optimal dan potensi yang ada tidak dapat dimanfaatkan secara maksimal (Widiatmoko, 2015).
Customer capital merupakan
hubungan yang harmonis/association
network yang dimiliki oleh perusahaan
dengan para mitranya, baik yang berasal dari para pemasok yang andal dan berkualitas, berasal dari pelanggan yang loyal dan merasa puas akan pelayanan perusahaan yang bersangkutan, berasal
dari hubungan perusahaan dengan
pemerintah maupun dengan masyarakat sekitar (Prabowo, 2014). Semakin baik hubungannya, semakin besar peluang perusahaan belajar dengan pelanggan dan pemasoknya.
Menurut Sidharta dan Cynthia (dalam Oktapiyani, 2009) istilah good corporate
governance secara umum dikenal sebagai
suatu sistem dan struktur yang baik untuk mengelola perusahaan dengan tujuan meningkatkan nilai pemegang saham serta
mengakomodasi berbagai pihak yang
berkepentingan dengan perusahaan
(stakeholders), seperti kreditur, pemasok,
asosiasi bisnis, konsumen, pekerja,
pemerintah dan masyarakat luas.
Penerapan GCG dapat mendorong
terciptanya persaingan yang sehat dan iklim usaha yang kondusif.
Profitabilitas merupakan kemampuan
perusahaan untuk mendapatkan laba
(profit) dalam suatu periode tertentu. Profitabilitas memiliki peranan yang sangat penting dalam struktur dan pengembangan perusahaan karena dapat mengukur kinerja
dan keberhasilan suatu perusahaan.
Pengukuran kinerja perusahaan bisa dilihat
dari laporan keuangan yang dimiliki
sebuah alat analisis yang dinamakan rasio keuangan.
Teori stakeholder mengatakan bahwa perusahaan bukanlah entitas yang hanya beroperasi untuk kepentingannya sendiri melainkan harus mampu memberikan manfaat bagi stakeholdersnya yang terdiri dari pemegang saham, kreditur, konsumen,
supplier, pemerintah, masyarakat dan
analisis serta pihak lain (Ghozali dan Chariri, 2007).
Menurut Muid (2009) dalam Utomo (2014) menyebutkan bahwa teori agensi (agency theory) merupakan suatu teori
yang menggambarkan hubungan dua
individu di mana salah satu dari dua
individu tersebut menjadi agen
(manajemen), sementara yang lainnya disebut prinsipal (pemilik dan pemegang saham).
Tujuan dalam penelitian ini adalah
untuk membuktikan secara empiris:
pertama, untuk mengetahui apakah human
capital berpengaruh terhadap profitabilitas
perusahaan. Kedua, untuk mengetahui apakah structural capital berpengaruh terhadap profitabilitas perusahaan. Ketiga, untuk mengetahui apakah customer capital
berpengaruh terhadap profitabilitas
perusahaan. Keempat, untuk mengetahui
apakah good corporate governance
berpengaruh terhadap profitabilitas
perusahaan. Kelima, untuk mengetahui apakah human capital, structural capital,
customer capital dan good corporate governance berpengaruh secara simultan
terhadap profitabilitas perusahaan.
METODE
Pendekatan penelitian yang
digunakan adalah pendekatan kuantitatif. Variabel bebas yang digunakan adalah (1)
human capital, (2) structural capital, (3) customer capital, (4) good corporate governance, sedangkan variabel terikatnya
adalah profitabilitas. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder berupa catatan yang ada pada perusahaan seperti laporan keuangan dan laporan tahunan (annual report) yang berasal dari semua perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama tahun 2012-2015.
Populasi yang digunakan dalam
penelitian ini adalah seluruh perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Metode pengumpulan data yang
digunakan yaitu purposive sampling
method, berdasarkan metode tersebut,
maka didapatkan 20 perusahaan
perbankan periode 2012-2015 yang telah memenuhi kriteria.
Variabel terikat penelitian adalah profitabilitas. Return on Assets (ROA) adalah salah satu rasio profitabilitas yang mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih berdasarkan
tingkat aset tertentu. Rumus yang
digunakan untuk menghitung return on
asset (ROA) adalah:
Variabel bebas yang pertama yaitu
human capital. Modal intelektual human capital merupakan karyawan yang bekerja
dalam suatu perusahaan dengan memiliki keahlian, kompetensi, pengetahuan dan
ketrampilan (Pulic, 1998; Firrer dan
Williams, 2003), diukur dengan Human
Capital Efficiency (HCE) sebagai indikator
efisiensi nilai tambah atau value added (VA) modal manusia. Rumus menghitung HCE adalah sebagai berikut:
Keterangan:
Output (OUT) = Total pendapatan Input (IN) = Seluruh beban kecuali gaji dan tunjangan karyawan
VA = Value Added
HC = beban karyawan
HCE = Human Capital Efficiency
Variabel bebas yang kedua yaitu
structural capital. Structural capital dapat
juga disebut sebagai competitive
intelligence, formula, sistem informasi, hak
paten, kebijakan, proses dan sebagainya yang merupakan hasil dari produk atau
sistem perusahaan yang telah diciptakan dari waktu ke waktu (Pulic, 1998; Firrer dan Williams, 2003), diukur dengan Structural
Capital Efficiency (SCE) sebagai indikator
efisiensi nilai tambah / value added (VA) modal struktural. Rumus menghitung SCE adalah sebagai berikut:
Keterangan:
VA = Value Added
SC = VA-HC
SCE = Rasio dari SC terhadap
VA
Variabel bebas yang ketiga yaitu
customer capital. Capital employed
merupakan total modal yang dimanfaatkan dalam aset tetap dan lancar dalam suatu
perusahaan (Pulic, 1998; Firrer dan
Williams, 2003), diukur dengan Capital
Employed Efficiency (CEE) sebagai
indikator efisiensi nilai tambah atau value
added (VA) modal pelanggan. Rumus
menghitung CEE adalah sebagai berikut:
Keterangan:
VA
= Value Added
CE
= Ekuitas dan laba bersih
CEE
= Rasio dari VA terhadap
CE
Variabel bebas yang keempat yaitu
good corporate governance. Dalam
penelitian ini penulis menggunakan salah satu indikator yaitu kepemilikan manajerial. Kepemilikan manajerial diukur dari jumlah prosentase saham yang dimiliki manajer.
Proses pengumpulan data dilakukan dengan metode dokumentasi yaitu dengan mengumpulkan data sekunder berupa catatan yang ada pada perusahaan seperti
laporan keuangan dan laporan tahunan (annual report) yang berasal dari semua perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama tahun 2012-2015. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda dengan program SPSS versi 20. Analisis regresi ganda digunakan untuk
meramalkan bagaimana keadaan
naik/turunnya variabel terikat, jika dua atau
lebih variabel bebas sebagai faktor
prediktor dimanipulasi (dinaik turunkan
nilainya). Persamaan regresi linear
berganda dapat dirumuskan sebagai
berikut: Keterangan: Y = Profitabilitas (ROA) α = Konstanta = Koefisien Regresi = Human Capital = Structural Capital = Customer Capital
= Good Corporate Governance
Pengujian regresi linear berganda yang baik adalah terbebas dari gejala
normalitas, multikolinieritas,
heteroskedastisitas dan autokorelasi,
sehingga sebelum melakukan model
regresi terlebih dahulu melakukan
pengujian asumsi klasik. Pengujian asumsi klasik yang dilakukan yaitu : uji normalitas, uji multikolinieritas, uji heteroskedastisitas dan uji autokorelasi.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Statistik deskriptif memberikan
gambaran atau deskriptif suatu data yang dilihat dari range, minimum, maximum, rata-rata dan standar deviasi. Untuk variabel human capital memiliki nilai min dan max sebesar 1,008 dan 6,007 sehingga rata-rata sebesar 2,174 lebih besar dari standar deviasinya 0,991, hal ini berarti sebaran nilai human capital baik. Untuk variabel structural capital memiliki nilai min dan max sebesar 0,008 dan 0,833 sehingga rata-rata sebesar 0,471 lebih besar dari standar deviasinya 0,173, hal ini
berarti sebaran nilai structural capital baik. Untuk variabel customer capital memiliki nilai min dan max sebesar 0,040 dan 0,604 sehingga rata-rata sebesar 0,230 lebih besar dari standar deviasinya 0,101, hal ini berarti sebaran nilai customer capital baik. Untuk variabel good corporate governance memiliki nilai min dan max sebesar 0,000 dan 0,726 sehingga rata-rata sebesar 0,070 lebih kecil dari standar deviasinya 0,160, hal ini berarti sebaran nilai good corporate
governance kurang baik. Untuk variabel
profitabilitas memiliki nilai min dan max sebesar 0,001 dan 0,038 sehingga rata-rata sebesar 0,014 lebih besar dari standar deviasinya 0,008, hal ini berarti sebaran nilai profitabilitas baik.
Hasil pengujian normalitas, diperoleh
nilai sig. Kolmogorov-Smirnov adalah
sebesar 0,364. Sehingga, dapat ditarik
kesimpulan bahwa variabel dalam
penelitian ini telah terdistribusi normal karena 0,364 > 0,05.
Hasil pengujian multikolinieritas,
dapat dilihat bahwa masing-masing variabel bebas memiliki nilai tolerance lebih dari 10% atau 0,10. Demikian juga dengan VIF
masing-masing variabel bebas memiliki nilai kurang dari 10. Jadi, dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinieritas antar variabel bebas.
Hasil pengujian heteroskedastisitas menunjukkan bahwa terdeteksi gejala heteroskedastisitas pada variabel good
corporate governance (kepemilikan
manajerial) karena nilai signifikansi variabel tersebut di bawah 0,05 atau 5%. Salah satu cara mengatasi gejala tersebut adalah
mentransformasi data good corporate
governance (kepemilikan manajerial) ke
dalam bentuk 1/x.
Hasil uji heteroskedastisitas setelah ditransformasi menunjukkan bahwa nilai
signifikansi variabel good corporate
governance (kepemilikan manajerial) di
atas 0,05 atau 5% sehingga dapat
disimpulkan tidak terjadi gejala
heteroskedastisitas.
Pengujian hipotesis yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linear berganda yang dihitung menggunakan program SPSS 20, yang disajikan dalam tabel 1 dibawah ini:
Tabel 1
Hasil Analisis Regresi Linier Berganda
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 0,002 0,003 0,815 0,418 HC -0,006 0,002 -0,725 -3,277 0,002 SC 0,049 0,012 0,943 4,193 0,000 CC 0,010 0,010 0,115 0,945 0,348 KM2 0,000 0,000 0,042 0,413 0,681
Sumber: Data diolah, 2016
Berdasarkan tabel 1, adapun
persamaan regresi linear berganda dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Y = 0,002 - 0,006 + 0,049 + 0,010 + 0,000 Keterangan: Y = Profitabilitas (ROA) = Human Capital = Structural Capital = Customer Capital
= Good Corporate Governance
1. Koefisien regresi human capital ( )
sebesar -0,006 menggambarkan bahwa
human capital mempunyai pengaruh
negatif terhadap profitabilitas, artinya apabila variabel human capital naik sebesar 1 satuan dengan asumsi
bahwa variabel bebas lainnya konstan,
maka variabel profitabilitas akan
mengalami penurunan sebesar 0,006 satuan.
2. Koefisien regresi structural capital ( )
sebesar 0,049 menggambarkan bahwa
structural capital mempunyai pengaruh
positif terhadap profitabilitas, artinya apabila variabel structural capital naik sebesar 1 satuan dengan asumsi bahwa variabel bebas lainnya konstan,
maka variabel profitabilitas akan
mengalami peningkatan sebesar 0,049 satuan.
3. Koefisien regresi customer capital ( )
sebesar 0,010 menggambarkan bahwa
customer capital mempunyai pengaruh
positif terhadap profitabilitas, artinya apabila variabel customer capital naik sebesar 1 satuan dengan asumsi bahwa variabel bebas lainnya konstan,
maka variabel profitabilitas akan
mengalami peningkatan sebesar 0,010 satuan.
4. Koefisien regresi good corporate
governance ( ) sebesar 0,000
menggambarkan bahwa good corporate
governance mempunyai pengaruh
positif terhadap profitabilitas, artinya
apabila variabel good corporate
governance naik sebesar 1 satuan
dengan asumsi bahwa variabel bebas
lainnya konstan, maka variabel
profitabilitas akan mengalami
peningkatan sebesar 0,000 satuan. Berdasarkan tabel 1, juga dapat diketahui nilai signifikansi masing-masing variabel. Untuk mengetahui arah hubungan variabel bebas terhadap variabel terikat, dapat diketahui melalui koefisien regresi
dari masing-masing variabel bebas.
variabel human capital memiliki koefisien negatif yaitu sebesar -0,006 dan nilai signifikan 0,002. Nilai signifikan sebesar 0,002 < 0,05, maka dapat dinyatakan
bahwa human capital ( ) berpengaruh
negatif dan signifikan terhadap profitabilitas perusahaan.
Variabel structural capital memiliki koefisien positif yaitu sebesar 0,049 dan nilai signifikan 0,000. Nilai signifikan sebesar 0,000 < 0,05, maka dapat
dinyatakan bahwa structural capital ( )
berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas perusahaan.
Variabel customer capital memiliki koefisien positif yaitu sebesar 0,010 dan nilai signifikan 0,348. Nilai signifikan sebesar 0,348 > 0,05, maka dapat
dinyatakan bahwa customer capital ( )
berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap profitabilitas perusahaan.
Variabel good corporate governance memiliki koefisien positif yaitu sebesar 0,000 dan nilai signifikan 0,681. Nilai signifikan sebesar 0,681 > 0,05, maka dapat dinyatakan bahwa good corporate
governance ( ) berpengaruh positif dan
tidak signifikan terhadap profitabilitas
perusahaan.
Variabel human capital, structural
capital, customer capital dan good
corporate governance memiliki nilai
signifikansi kurang dari 0,05 atau 0, 000 <
0,05 sehingga diterima. Hal ini berarti
bahwa semua variabel bebas yaitu human
capital, structural capital, customer capital
dan good corporate governance secara
bersama-sama (simultan) berpengaruh
terhadap variabel terikat yaitu profitabilitas. Hasil uji koefisien determinasi ( dapat dilihat bahwa nilai Adjusted R Square adalah sebesar 0,213 yang mengandung
arti bahwa 21,3% variasi besarnya
profitabilitas bisa dijelaskan oleh variasi
variabel bebas yaitu human capital,
structural capital, customer capital dan good corporate governance. Sementara
78,7% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diuji dalam penelitian.
Pengaruh Human Capital terhadap
Profitabilitas Perusahaan (ROA)
Hasil penelitian ini menyatakan
bahwa human capital secara parsial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap profitabilitas perusahaan. Hal tersebut dapat diketahui dengan melihat hasil uji statistik t yang menunjukkan tingkat signifikansi dari human capital kurang dari 0,05 yaitu sebesar 0,002.
Hasil uji tersebut didukung oleh penelitian Ausi (2014) yang menyatakan bahwa human capital secara parsial mempunyai pengaruh signifikan terhadap
ROA. Hasil senada juga diungkapkan oleh Hermanus (2013) yang menyatakan bahwa
human capital terbukti berpengaruh
signifikan terhadap profitabilitas.
Hipotesis pertama dikatakan bahwa
human capital berpengaruh terhadap
profitabilitas perusahaan. Hal tersebut sesuai dengan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa variabel human capital memiliki pengaruh terhadap profitabilitas perusahaan sehingga hipotesis pertama diterima. Akan tetapi, arah pengaruh
human capital terhadap profitabilitas adalah
negatif. Hal ini menunjukkan bahwa semakin besar tingkat human capital maka profitabilitas yang diperoleh perusahaan perbankan akan semakin menurun. Hal ini
dikarenakan biaya-biaya yang telah
dikeluarkan oleh perusahaan seperti biaya gaji dan tunjangan merupakan indikator dari
human capital yang digolongkan sebagai
beban-beban yang nantinya akan
mengurangi laba perusahaan sehingga profitabilitas dari perusahaan perbankan akan menurun.
Pengaruh Structural Capital terhadap Profitabilitas Perusahaan (ROA)
Hasil penelitian ini menyatakan bahwa
structural capital secara parsial memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap
profitabilitas perusahaan. Hal tersebut dapat diketahui dengan melihat hasil uji statistik t yang menunjukkan tingkat signifikansi dari structural capital kurang dari 0,05 yaitu sebesar 0,000.
Hasil penelitian ini sejalan dengan Dwipayani (2014) yang mengambil data di
perusahaan perdagangan, jasa dan
investasi yang terdaftar di BEI yang
menyatakan bahwa structural capital
berpengaruh signifikan positif terhadap
return on asset (ROA). Hasil senada juga
diungkapkan oleh Suhendah (2012) yang mengambil data di perusahaan go public di Indonesia yang menyimpulkan bahwa
structural capital berpengaruh signifikan
terhadap return on asset (ROA).
Structural capital memiliki pengaruh
signifikan terhadap profitabilitas
perusahaan sehingga hipotesis kedua diterima. Hal ini dikarenakan bahwa
perusahaan perbankan telah mampu
menggunakan salah satu sumber daya yang dimilikinya yaitu structural capital. Perusahaan yang menggunakan structural
capital seperti database, prosedur dan
pengelolaan sistem secara baik maka
dapat memperlancar produktivitas
karyawan dalam menciptakan nilai tambah (value added). Terbukti bahwa sistem dan
prosedur yang dimiliki perusahaan
perbankan sangat kuat sehingga kinerja yang dihasilkan sangat optimal dan potensi yang ada telah dimanfaatkan secara maksimal.
Pengaruh Customer Capital terhadap Profitabilitas Perusahaan (ROA)
Hasil penelitian ini menyatakan bahwa
customer capital secara parsial tidak
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap profitabilitas perusahaan. Hal tersebut dapat diketahui dengan melihat hasil uji statistik t yang menunjukkan tingkat signifikansi dari customer capital lebih dari 0,05 yaitu sebesar 0,348.
Penelitian ini sejalan dengan
Suhendah (2012) yang mengambil data di perusahaan yang go public di Indonesia menyatakan hasil yang sama bahwa
customer capital secara parsial tidak
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap profitabilitas. Pernyataan ini didukung oleh Pratiwi (2014) yang menyatakan bahwa
customer capital tidak berpengaruh secara
parsial terhadap ROA.
Menurut Suhendah (2012) hal ini memberi indikasi bahwa customer capital pada perusahaan knowledge based bukan
merupakan aset utama yang dapat
meningkatkan kinerja perusahaan. Hasil ini sesuai dengan kondisi saat ini dimana dalam perusahaan terdapat aset tidak berwujud yang belum mampu diukur dan
dilaporkan dalam laporan keuangan.
Menjalin hubungan yang baik dengan pihak eksternal tidak dapat meningkatkan kinerja keuangan. Hal ini dikarenakan usaha yang telah dilakukan oleh perusahaan perbankan
seperti melakukan kegiatan promosi
ataupun periklanan dan meningkatkan gaji untuk para karyawan tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan dalam peningkatkan aset dan pengelolaan sumber daya perusahaan.
Pengaruh Good Corporate Governance
terhadap Profitabilitas Perusahaan
(ROA)
Hasil penelitian ini menyatakan bahwa
good corporate governance secara parsial
tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap profitabilitas perusahaan. Hal tersebut dapat diketahui dengan melihat hasil uji statistik t yang menunjukkan tingkat signifikansi dari good corporate governance lebih dari 0,05 yaitu sebesar 0,681.
Hasil penelitian ini sejalan dengan Nur’Aeni (2010) yang mengambil data di perusahaan manufaktur menyatakan hasil yang sama bahwa kepemilikan manajerial secara parsial tidak berpengaruh terhadap
profitabilitas. Hasil senada juga
diungkapkan oleh Ningrum (2012) yang mengambil data di perusahaan keuangan menyatakan bahwa kepemilikan manajerial tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan.
Hal ini dikarenakan bahwa saham yang dimiliki oleh investor (manajer, direksi
dan komisaris) masih rendah yang
mengakibatkan pihak investor belum
merasa ikut memiliki perusahaan, karena
laba yang didapat oleh perusahaan
tersebut belum sepenuhnya dinikmati oleh investor. Selain itu, dengan rendahnya
kepemilikan saham oleh investor
berimplikasi pada kinerja investor yang cenderung rendah. Sehingga, kepemilikan
manajerial belum mampu menjadi
mekanisme kontrol yang tepat untuk mengurangi konflik tersebut.
Pengaruh Human Capital, Structural Capital, Customer Capital dan Good Corporate Governance secara Simultan terhadap Profitabilitas Perusahaan
Hasil penelitian ini menyatakan bahwa
human capital, structural capital, customer capital dan good corporate governance
secara simultan memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap profitabilitas
perusahaan. Hal tersebut dapat diketahui dengan melihat hasil uji statistik F yang
menunjukkan tingkat signifikansi dari
human capital, structural capital, customer capital dan good corporate governance
kurang dari 0,05 yaitu sebesar 0, 000. Hasil ini mendukung penelitian Chen
et al., (2005) yang menunjukkan bahwa
apabila penggunaan dan pemanfaatan
intellectual capital semakin baik, maka
profitabilitas perusahaan semakin
meningkat, sehingga kinerja akan semakin baik. Hal tersebut dikarenakan tingginya nilai modal intelektual (intellectual capital) yang dimiliki perusahaan akan berimplikasi pada kinerja perusahaan itu sendiri. Artinya
perusahaan telah mampu mengelola
sumber daya intelektualnya secara
maksimal sehingga perusahaan mampu menciptakan nilai tambah (value added) dan dapat menciptakan keunggulan dalam persaingan di dunia bisnis yang pada
akhirnya akan meningkatkan kinerja
perusahaan. Sumber daya intelektual yang tinggi pada akhirnya akan mempengaruhi kinerja perusahaan yang akan cenderung tinggi pula, sehingga baik tidaknya suatu perusahaan tercermin dari tinggi atau rendahnya sumber daya intelektual yang
dimiliki perusahaan. Good Corporate
Governance dengan indikator pengukuran
adalah kepemilikan manajerial. Dalam hal ini saham yang dimiliki oleh investor (manajer, direksi dan komisaris) cukup tinggi yang mengakibatkan pihak investor sudah merasa ikut memiliki perusahaan, karena laba yang didapat oleh perusahaan dapat dinikmati oleh investor. Selain itu, dengan tingginya kepemilikan saham oleh investor berimplikasi pada kinerja investor yang cenderung tinggi.
SIMPULAN DAN SARAN Simpulan
Berdasarkan hasil analisis dan
pembahasan sebagaimana yang telah disajikan pada bab sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Dari hasil pengujian statistik t, variabel
human capital ( ) terhadap
profitabilitas perusahaan (Y) diperoleh koefisien negatif yaitu sebesar -0,006 dan nilai signifikan 0,002. Hal ini berarti
human capital berpengaruh signifikan
terhadap profitabilitas perusahaan. 2. Dari hasil pengujian statistik t, variabel
structural capital ( ) terhadap
profitabilitas perusahaan (Y) diperoleh koefisien positif yaitu sebesar 0,049 dan nilai signifikan 0,000. Hal ini berarti
structural capital berpengaruh signifikan
terhadap profitabilitas perusahaan. 3. Dari hasil pengujian statistik t, variabel
customer capital ( ) terhadap
profitabilitas perusahaan (Y) diperoleh koefisien positif yaitu sebesar 0,010 dan nilai signifikan 0,348. Hal ini berarti
customer capital tidak berpengaruh
signifikan terhadap profitabilitas
perusahaan.
4. Dari hasil pengujian statistik t, variabel
good corporate governance ( )
terhadap profitabilitas perusahaan (Y) diperoleh koefisien positif yaitu sebesar 0,000 dan nilai signifikan 0,681. Hal ini berarti good corporate governance tidak
berpengaruh signifikan terhadap
profitabilitas perusahaan.
5. Dari hasil pengujian statistik F, variabel
human capital, structural capital,
customer capital dan good corporate governance memiliki nilai signifikansi
kurang dari 0,05 atau 0,000 < 0,05. Hal ini berarti human capital, structural
capital, customer capital dan good corporate governance secara
bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas perusahaan.
Saran
Penelitian ini tentu masih banyak kekurangan dan kelemahan, untuk itu
dibutuhkan perbaikan-perbaikan yang
dapat membangun penelitian selanjutnya agar menjadi lebih sempurna. Saran yang
dapat diberikan untuk penelitian
selanjutnya, antara lain:
1. Penelitian selanjutnya diharapkan untuk menambah periode pengamatan lebih dari 4 tahun, sehingga hasil yang
diperoleh akan lebih menjelaskan
gambaran kondisi yang sesungguhnya.
2. Untuk mengukur profitabilitas
perusahaan, diharapkan penelitian
selanjutnya menambah beberapa
variabel bebas yang mempengaruhi kinerja keuangan baik dari informasi
keuangan maupun non keuangan
seperti struktur modal, CSR dan sebagainya.
3. Penelitian ini hanya dilakukan pada
perusahaan perbankan saja,
diharapkan penelitian selanjutnya dapat
menambah perusahaan yang ada di sektor keuangan seperti perusahaan asuransi, lembaga pembiayaan maupun perusahaan efek.
DAFTAR PUSTAKA
Candrasari, Nike. 2013. Pengaruh
Intellectual Capital Terhadap Kinerja
Perusahaan. Skripsi. Yogyakarta:
Universitas Islam Negeri Sunan
Kalijaga.
Dwipayani, Chrisnatty Chandra. 2014.
Pengaruh Intellectual Capital
Terhadap Profitabilitas dan Kinerja Pasar. Skripsi. Semarang: Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro.
Gaol, Chr Jimmy L. 2014. Human Capital;
Manajemen Sumber Daya Manusia.
Jakarta: Grasindo.
Jafar, Wasliana. 2014. Pengaruh
Intellectual Capital Terhadap
Profitabilitas Keuangan dan Capital
Gain Saham Perusahaan (Studi
Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Tahun 2010-2012). Skripsi. Makasar: Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas
Hasanuddin.
Oktapiyani, Desi. 2009. Pengaruh
Penerapan Corporate Governance
Terhadap Likuiditas Perbankan
Nasional. Skripsi. Semarang: Fakultas
Ekonomi Universitas Diponegoro.
(Tidak Dipublikasikan).
Petty, P. dan J. Guthrie. 2000. Intellectual
capital literature review: measurement, reporting and
management. Journal of Intellectual
Capital. Vol. 1 No. 2. Pp. 155-75. Prabowo, Dhanindra. 2014. Analisis
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Intellectual Capital Disclosure dan Pengaruh
Intellectual Capital Disclosure
Terhadap Market Capitalization (Studi
Empiris Pada Perusahaan Real
Estate dan Properti di BEI Periode
2010-2012). Skripsi. Semarang:
Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Universitas Diponegoro.
Pratiwi, Ema. 2014. Analisis Pengaruh Intellectual Capital Terhadap Kinerja Keuangan Bank Umum Syariah di
Fakultas Syariah dan Hukum
Universitas Islam Negeri Sunan
Kalijaga.
Purnitasari, Ni Luh Made Meilia. 2016. Pengaruh Human Capital, Structural
Capital, Customer Capital dan
Corporate Social Responsibility
Terhadap Profitabilitas Perusahaan (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2012-2014). Skripsi. Singaraja: Universitas Pendidikan Ganesha.
Starovic, D. dan Marr, B. 2004.
Understanding Corporate Value : Managing and Reporting Intellectual
Capital. Chartered Institute of
Management Accountants.
Suhendah, Rousilita. 2012. Pengaruh
Intellectual Capital Terhadap
Profitabilitas, Produktivitas Dan
Penilaian Pasar Pada Perusahaan Yang Go Public Di Indonesia Pada Tahun 2005-2007. Skripsi. Jakarta: Universitas Tarumanegara.
Utomo, Arsanto Teguh. 2014. Pengaruh
Mekanisme Good Corporate
Governance Terhadap Kinerja
Keuangan (Studi Empiris Pada
Perusahaan Manufaktur yang
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Tahun 2010-2012). Skripsi.
Semarang: Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro.
Widiatmoko, Reza Galih. 2015. Pengaruh
Intellectual Capital Terhadap
Profitabilitas Perusahaan Manufaktur
yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia. Skripsi. Yogyakarta: