• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1 802008055 BAB III

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "T1 802008055 BAB III"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

44

A. IDENTIFIKASI VARIABEL PENELITIAN

Variabel adalah sesuatu yang menjadi sarana

penyelidikan dan sesuatu itu menunjukkan variasi, baik

dalam jenis maupun tingkatannya (Hadi, 2000). Adapun

variabel-variabel yang digunakan sesuai dengan tujuan

penelitian adalah:

1. Variabel terikat : tingkat kesepian

2. Variabel bebas : attachment

B. DEFINISI OPERASIONAL

Definisi operasional adalah suatu definisi

mengenai variabel yang dirumuskan berdasarkan

karakteristik-karakteristik variabel tersebut yang dapat

diamati (Azwar, 2005). Batasan operasional dari variabel

penelitian tersebut diperlukan untuk menghindari

terjadinya salah pengertian mengenai data yang

dikumpulkan.

Definisi operasional dari masing-masing variabel adalah:

1. Tingkat Kesepian

Tingkat kesepian adalah suatu rentang tinggi atau

rendahnya perasaan subyektif individu yang berupa

(2)

ataupun kegelisahan, ketika individu mengalami tidak

adanya kedekatan dengan orang lain, tidak adanya

teman atau kelompok untuk melakukan aktivitas

bersama, serta tidak terpenuhinya kesempatan untuk

melakukan hubungan dengan orang lain seperti yang

diharapkan. Tingkat kesepian tersebut diukur

berdasarkan indikator perilaku dari dimensi-dimensi

kesepian dari Gierveld dan Tillburg (1990), yaitu:

karakteristik emosi, bentuk keterpisahan sosial, dan

perspektif waktu. Dimensi-dimensi tersebut akan

diungkap melalui skala kesepian: semakin tinggi skor

yang diperoleh subyek maka tingkat kesepian subyek

semakin tinggi dan semakin rendah skor yang

diperoleh subyek maka tingkat kesepian subyek

semakin rendah.

2. Attachment

Attachment adalah suatu ikatan emosional yang

dikembangkan anak melalui interaksi dengan orang

lain yang mempunyai arti khusus dalam kehidupannya,

biasanya orangtua yang bersifat kekal sepanjang waktu.

Menurut Ainsworth ada 3 pola attachment yaitu

Secure, Anxious, dan Avoidant. Pengukuran variabel ini

dengan skala attachment dibuat oleh penulis dengan 3

(3)

C. POPULASI DAN TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL

1. Populasi

Sugyono (2004) mengatakan populasi adalah

wilayah generalisasi yang terdiri atas : objek atau subjek

yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian

ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini

adalah remaja madya yang tinggal bersama kedua

orangtuanya.

2. Teknik Pengambilan Sampel

Menurut sampel adalah sebagian dari jumlah dan

kerakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut

(Sugyono, 2004). Sedangkan menurut Azwar (2005)

sampel adalah sebagian dari populasi. Karena sampel

merupakan bagian dari populasi maka sampel harus

memiliki ciri-ciri dari populasi tersebut.

Penelitian ini menggunakan teknik sampel yaitu purposive

sampling karena menggunakan teknik penentuan sampel

dengan pertimbangan tertentu (Sugyono , 2004). Sampel

memiliki informasi yang diperlukan bagi peneliti. Kriteria

sampel penelitian ini adalah remaja madya dengan

rentang usia 15-18 tahun, merupakan siswa SMA dan

(4)

D. METODE PENGUMPULAN DATA

Metode pengumpulan data yang digunakan untuk

memperoleh data yang diperlukan data penelitian ini

adalah metode skala. Skala adalah metode penelitian

dengan menggunakan pertanyaan atau pernyataan yang

tidak langsung mengungkap atribut yang bersangkutan

(Azwar, 2005). Skala dalam ilmu psikologi berupa

konstruk atau konsep psikologi yang menggambarkan

suatu aspek kepribadian individu (Azwar, 2005). Skala

dalam penelitian ini menggunakan skala pilihan agar

subjek mudah menggerjakannya. Alasan yang mendasari

skala semacam ini adalah pertimbangan bahwa item-item

pilihan pada umumnya lebih menarik bagi para subjek

dibanding tipe lain (Hadi, 1997). Bentuk skala yang akan

digunakan adalah skala bentuk langsung dan tertutup,

yaitu yang menjawab atau mengisi skala tersebut adalah

subjek yang diselidiki sendiri (bukan orang lain) dan

jawaban atau isian telah dibatasi atau ditentukan, sehingga

penjawab tidak lagi dapat memberikan jawaban

seluas-luasnya (Suryabrata, 2000). Item pada skala terdiri dari

dua macam, yaitu item favorable (searah dengan

pertanyaan atau pernyataan) dan item unfavorable

(5)

Skala yang digunakan untuk mengumpulkan data

adalah skala kesepian dan skala attachment yang

mengadaptasi pada skala yang sudah ada sebelumnya.

1. Skala Kesepian

Tujuannya adalah untuk mengungkap seberapa tinggi

tingkat kesepian yang dialami remaja. Tingkat

kesepian ini diukur berdasarkan dimensi-dimensi

kesepian dari Gierveld dan Tillburg (1990) yang

diidentifikasi dari aspek emotinal characteristics

(karakteristik emosi), type of social deprivation

(bentuk keterpisahan sosial), dan time perspektive

(perspektif waktu). Skala ini menggunakan 4 jawaban

anternatif yaitu Sangat Setuju (SS) nilai 4, Setuju (S)

nilai 3, Tidak Setuju (TS) nilai 2, Sangat Tidak Setuju

(STS) nilai 1 pada item yang favourable. Sedangkan

pada item yang unfavourable, Sangat Setuju (SS) nilai

1, Setuju (S) nilai 2, Tidak Setuju (TS) nilai 3, Sangat

Tidak Setuju (STS) nilai 4. Adapun rancangan angket

tingkat kesepian ada pada tabel 3.1 :

Tabel 3.1

Blue Print Skala Tingkat Kesepian

Dimensi Item Jumlah

Favourable Unfavourable

Karakteristik emosi

4, 10, 16, 22, 32, 38, 41

1, 7, 13, 19, 29, 35,

44

(6)

Bentuk keterpisahan sosial

2, 8, 14, 20, 25, 30, 36, 43

5, 11, 17, 23,

27, 33, 39 15

Perspektif waktu

6, 12, 18, 24, 28, 34, 40

3, 9, 15, 21,

26, 31, 37, 42 15

Total 22 22 44

2. Skala Attachement

Skala Attachment dipergunakan untuk menilai

keamanan atau mengetahui bagaimana kelekatan

dengan orang tua dalam hubungan dengan remaja.

Angket attachment dapat diidentifikasikan melalui

aspek secure, anxious, dan avoidant. Pada skala

tersebut masing-masing item menyediakan 4 kategori

jawaban yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak

Setuju (TS), Sangat Tidak Setuju (STS). Adapun

[image:6.516.86.438.110.635.2]

rancangan angket attachment ada pada tabel 3.2 :

Tabel 3.2

Blue Print Skala Attachment

Aspek Attachment Item Jumlah

Favourable

Secure 1, 2, 3, 4, 5, 6,

7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21

21

Anxious 22, 23, 24, 25,

26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 35, 36

(7)

Avoidant 37, 38, 39, 40, 41, 42, 43, 44, 45, 46, 47, 48, 49, 50, 51, 52, 53, 54

18

Total 54 54

E. VALIDITAS DAN RELIABILITAS ALAT UKUR Suatu alat ukur harus memenuhi persyaratan yang

menentukan kualitas dari suatu alat ukur yaitu validitas

dan reliabilitas.

1. Seleksi Item

Seleksi item biasanya dikenal dengan uji validitas.

Validitas sering kali dikonsepkan sebagai sejauh mana

tes mampu mengukur atribut yang seharusnya diukur.

Pengujian validitas melalui diskriminasi daya beda

item (corrected item-total correlation) dan

berdasarkan hasil korelasi itu ditentukan butir-butir

yang valid dan gugur.

Azwar (2012) mengatakan apabila korelasi antara

skor item pernyataan dengan skor total item berada di

bawah 0,30 maka item dinyatakan gugur.

2. Reliabilitas Alat Ukur

Reliabilitas alat ukur menunjukkan sejauh mana

hasil pengukuran dengan alat tersebut dapat dipercaya.

(8)

skor yang diperoleh oleh para subjek yang diukur

dengan alat yang sama, atau diukur dengan alat yang

setara pada kondisi yang berbeda. Analisa reliabilitas

bertujuan untuk menunjukkan sejauh mana hasil

pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang

sama dengan alat ukur yang sama (Azwar, 2012).

Penentuan reliabilitas pada penelitian ini

menggunakan teknik Alpha Cronbach. Perhitungan

teknik analisis varians menggunakan program SPSS

for Windows versi 20.

Menurut Azwar (2012) reliabilitas dinyatakan oleh

koefisien reliabilitas yang angkanya berasa dalam

rentang 0 sampai dengan 1,00. Semakin tinggi

koefisien reliabilitas mendekati amgka 1,00 bearti

semakin tinggi reliabilitasnya. Sebaliknya koefisien

yang semakin rendah mendekati angka 0 bearti

semakin rendah reliabilitasnya.

Alasan-alasan digunakan teknik Alpha Cronbach :

1. Teknik ini merupakan salah satu teknik uji

reliabilitas yang saat ini banyak diandalkan dan

banyak digunakan.

2. Perhitungan teknik ini didasarkan pada pendekatan

teknik internal consistency.

3. Dengan koefisien Alpha dapat diketahui apakah

(9)

F. TEKNIK ANALISIS DATA

Berdasarkan tujuan penelitian, maka data yang

diperoleh akan dianalisis dengan teknik analisis Pearson

Product Moment, dengan menggunakan bantuan SPSS for

windows version 20 untuk menguji hipotesis yang telah

dibuat dalam penelitian ini. Pearson product moment

adalah hubungan antara dua variabel, di mana satu

variabelnya adalah variabel bebas dan variabel lain adalah

Gambar

 Tabel 3.2 Blue Print Skala Attachment

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Analisis Davis terhadap riset tersebut menunjukkan bahwa persepsi individu terhadap kemudahan dalam menggunakan IT berkorelasi dengan penggunaan IT saat ini

Penelitian ini dilakukan di LAZ PT Semen Padang dnagan tujuan untuk mengetahui : (1) Untuk mengetahui pelaksanaan dari pengelolaan serta pengunaan dana yang

Prototipe perangkat lunak sistem pakar menggunakan mesin inferensi fuzzy yang telah dibangun dapat digunakan untuk menentukan hama dan penyakit pada tanaman sayuran/palawija

Kondisi tidak mendalam, tidak realistis, tidak relevan 2b Kemampuan melihat potensi pengembangan Memiliki ketajaman melihat peluang relevan Kurang tajam melihat peluang

Komunikasi dan media massa sangat berhubungan erat,dimana komunikasi menjadi elemen utama dalam terbentuknya media massa,media massa yang kita kenal saat ini pada

Dengan mengklik tombol edit, maka program akan menuju ke file program yang ketiga , yaitu file edit_dat.php dengan membawa tiga variabel, yaitu variabel $id yang berisi data

Hal ini sejalan dengan pendapat Borg and Gall (Nursyaidah, t.t) bahwa ciri kedua dari penelitian dan pengembangan adalah “Mengembangkan produk berdasarkan temuan

Kegiatan pelatihan ini mendapat respon positif dari peserta pelatihan, adapun manfaat yang didapat oleh peserta pelatihan adalah menumbuhkan minat guru dalam