• Tidak ada hasil yang ditemukan

e0e27aacdd7d8c894bdd01273d19c731 BAB II RKPD TAHUN 2017

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "e0e27aacdd7d8c894bdd01273d19c731 BAB II RKPD TAHUN 2017"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN 2015

DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAH DAERAH

A. Analisis Gambaran Umum Kondisi Daerah

1. Kondisi Geografis Daerah

Dari segi geografis, Kabupaten Wonogiri memiliki luas wilayah

182.236,02 Hektar atau 5,59% luas wilayah Provinsi Jawa Tengah

secara geografis terletak antara 7032’ dan 8015’ Lintang Selatan (LS) dan antara 110041’ dan 111018’ Bujur Timur (BT).

Topografi Kabupaten Wonogiri sebagian besar tanahnya berupa

perbukitan, dengan + 20% bagian wilayah merupakan perbukitan kapur,

terutama yang berada di wilayah selatan Wonogiri. Sebagian besar

topografi tidak rata dengan kemiringan rata-rata 300, sehingga terdapat perbedaan antara kawasan yang satu dengan kawasan lainnya

yang membuat kondisi sumber daya alam saling berbeda. Sacara rinci

Kabupaten Wonogiri terbagi dalam 4 wilayah topografi, yaitu:

1. Wilayah dengan topografi datar (kemiringan lahan 0 – 2%) memiliki luas wilayah 432 Hektar. Wilayah dengan topografi datar ini umumnya

termasuk dalam Daerah Aliran Sungai (DAS) Sungai Bengawan Solo

Hulu, DAS Sungai Keduwang, DAS Sungai Wiroko, DAS Sungai

Temon, DAS Sungai Alang serta DAS Sungai Ngunggahan;

2. Wilayah dengan topografi bergelombang (kemiringan lahan 2 – 15%) memiliki luas wilayah 7.865 Hektar. Wilayah dengan topografi

bergelombang ini menempati hampir semua wilayah Kabupaten

Wonogiri;

3. Wilayah dengan topografi curam (kemiringan lahan 15 – 40%) memiliki luas wilayah 237 hektar. Wilayah dengan topografi curam ini

menempati wilayah Kecamatan Giriwoyo, Batuwarno, Karangtengah,

Tirtomoyo, Jatiroto, Girimarto, Jatipurno, Slogohimo, Bulukerto,

Puhpelem, Purwantoro dan Kismantoro; dan

4. Wilayah dengan topografi sangat curam (kemiringan lahan > 40%)

memiliki luas wilayah 96 hektar. Wilayah dengan topografi

sangat curam ini menempati wilayah Kecamatan Karangtengah,

Tirtomoyo, Jatiroto, Jatipurno, Slogohimo, Puhpelem, Purwantoro dan

(2)

Kabupaten Wonogiri secara administratif berbatasan dengan

beberapa daerah kabupaten, sebagaimana gambar peta wilayah

administrasi berikut :

Gambar 1

Peta Wilayah Administrasi Kabupaten Wonogiri

Dari gambar 1 tersebut dapat dilihat bahwa batas wilayah

administrasi Kabupaten Wonogiri berbatasan dengan beberapa daerah

kabupaten, yaitu:

- Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Sukoharjo dan

Kabupaten Karanganyar.

- Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Magetan dan

Kabupaten Ponorogo Provinsi Jawa Timur.

- Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Pacitan Provinsi jawa

Timur dan Samudra Indonesia.

- Sebelah Barat berbatasan dengan Provinsi Daerah Istimewa

Yogyakarta.

Secara administrasi, Kabupaten Wonogiri terbagi atas 25

Kecamatan dengan 251 Desa dan 43 Kelurahan serta 2.306

Dusun/Lingkungan. Letak kecamatan terjauh yaitu Kecamatan

Paranggupito dari ibukota Kabupaten sejauh 68 km, kecamatan terdekat

(3)

Puhpelem yang memiliki luas wilayah 3.162 ha merupakan kecamatan

yang tersempit wilayahnya, sedangkan kecamatan yang paling luas

adalah Kecamatan Pracimantoro dengan luas wilayah 14.214,3 ha.

Sementara Kecamatan Karangtengah adalah kecamatan yang paling

tinggi lokasinya yang berada pada ketinggian  600 m di atas permukaan

air laut dan yang paling rendah adalah Kecamatan Selogiri yang berada

pada ketinggian 106 m di atas permukaan air laut. Data Administrasi

Pemerintahan diperinci sebagaimana tabel berikut :

Tabel 1.1

Sumber data : Wonogiri Dalam Angka 2015

Selanjutnya pengunaan tanah seluas 182.236 hektar tersebut

berdasarkan data Wonogiri Dalam Angka sebagai berikut :

(4)

Penggunaan tanah untuk lahan sawah kebanyakan dijumpai di

dataran banjir, dataran alluvial serta kaki perbukitan. Penggunaan tanah

untuk lahan bukan sawah terutama untuk lahan tegal menempati

hampir sebagian besar wilayah Kabupaten Wonogiri. Penggunaan

lahan tegal umumnya ditanami dengan jenis tanaman ketela pohon,

jagung, kedelai dan padi gogo. Sedangkan hutan rakyat menyebar

secara luas pada perbukitan- perbukitan yang ada dengan berbagai

macam jenis tanaman seperti pohon jati, pinus, sono keling dan

mahoni. Sedangkan penggunaan tanah untuk lahan bukan pertanian

untuk banguan dan pekarangan. Dengan kondisi geografis

sebagaimana uraian diatas Kabupaten Wonogiri mempunyai nilai cukup

strategis dan memiliki peranan yang sangat penting dalam proses

pertumbuhan wilayah di Jawa Tengah, Kabupaten Wonogiri akan dapat

berperan:

1. Secara Wilayah, sebagai wilayah pengembangan, pelayanan dan

kawasan andalan bagian selatan Jawa dengan daya dukung

sumberdaya alam yang sangat potensial, terutama produksi

sektor pertanian (tanaman pangan, perikanan, peternakan, dan

perkebunan);

2. Secara Regional, Kabupaten Wonogiri sangat mudah berintegrasi

dengan pusat wilayah pengembangan lainnya di Provinsi Jawa

Tengah;

3. Secara Nasional Kabupaten Wonogiri merupakan penyuplai

komoditas terbaik untuk sektor pertanian khususnya ternak sapi

besar, jagung, ubi kayu, ikan dan kacang mete.

2. Gambaran Umum Demografis

Jumlah penduduk Kabupaten Wonogiri Tahun 2015 sebanyak

1.070.359 jiwa, dengan jenis kelamin laki-laki lebih besar dari penduduk

perempuan, yaitu penduduk laki-laki sebanyak 535.713 orang dan

penduduk perempuan sebanyak 534.646 orang. Penduduk terbanyak di

Kecamatan Wonogiri sebanyak 84.658 orang atau sebesar 7,91% dari

total penduduk dan yang paling sedikit di Kecamatan Paranggupito

sebanyak 18.786 orang atau 1,76% dari total jumlah penduduk.

Sedangkan Jumlah Kepala Keluarga (KK) mencapai 339.943 KK

(5)

jiwa. Secara rinci jumlah KK dan Penduduk Menurut Kecamatan pada

tahun 2015 sebagai berikut :

Tabel 1.3

Jumlah Kepala Keluarga (KK) dan Penduduk Menurut Kecamatan Tahun 2015

No. Kecamatan Jumlah KK Jumlah Penduduk %

Laki-Laki Perempuan Total

1 Pracimantoro 22.348 32.978 33.708 66.686 6,23%

Sumber : Dispendukcapil tahun 2015

Sedangkan penduduk Kabupaten Wonogiri yang diperlihatkan pada

tabel 1.4 data penduduk menurut kelompok umur dan jenis kelamin

memperlihatkan adanya penurunan tingkat fertilitas, karena pada

penduduk kelompok umur 0-4 tahun, baik laki-laki maupun perempuan

jumlahnya lebih kecil dibanding penduduk kelompok umur 5-9 tahun. Hal

ini mengindikasikan bahwa tingkat fertilitas pada tahun 2015 mengalami

penurunan. Selanjutnya sebagian besar penduduk menurut kelompok

umum merupakan usia produktif yaitu 15-64 tahun atau 68,16% dengan

komposisi terbesar berada pada penduduk usia 15-19 tahun. Demikian

(6)

Tabel 1.4

Data Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin Tahun 2015

No Kelompok

Umur

Jumlah Penduduk %

Laki-Laki Perempuan Jumlah

1 75+ 21.991 25.853 47.844 4,47

Jumlah 535.713 534.646 1.070.359 100,00

Sumber data : Dispendukcapil tahun 2015

Jumlah penduduk dilihat dari aspek kualitas tingkat pendidikan,

menunjukkan bahwa penduduk usia di atas 10 tahun yang memiliki ijasah

tertinggi SD/MI/sederajat sebanyak 379.774 orang atau 35,48% hal ini

menunjukkan bahwa tingkat pendidikan masih rendah.

Tabel 1.5

Data Penduduk Berdasarkan Tamatan Pendidikan Tahun 2015

No. Tingkat Pendidikan

Tahun 2015

Jumlah Penduduk %

1 Tidak/Belum Sekolah 184.595 17,25

2 Tidak Tamat SD/Sederajat 147.811 13,81

3 Tamat SD/MI/Sederajat 379.774 35,48

4 Tamat SMP/MTs/Sederajat 184.746 17,26

5 Tamat SLTA/Sederajat 142.835 13,34

6 Tamat D1/D2 4.875 0,46

Sumber data :Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, Tahun 2015

Dari tingkat pendidikan penduduk yang masih relatif rendah

tersebut akan sangat berpengaruh terhadap mata pencaharian, seperti

(7)

Tabel 1.6

Data Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian Tahun 2015

No Jenis Pekerjaan Jumlah Penduduk %

1 Belum / Tidak bekerja 155.106 14,49

2 Industri 6.275 0,59

3 Konstruksi 4.570 0,43

4 Mengurus Rumah Tangga 119.970 11,21

5 Pedagang 3.462 0,32

6 Petani 295.651 27,62

7 Peternak 753 0,07

8 Pelajar/Mahasiswa 177.305 16,57

9 PNS 13.185 1,23

10 TNI 391 0,04

11 Pensiunan 7.550 0,71

12 POLRI 694 0,06

13 Transportasi 6.851 0,64

14 Lainnya 278.596 26,03

Jumlah : 1.070.359 100,00

Sumber data : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil,Tahun 2015

Dari data penduduk berdasarkan jenis pekerjaan dari total jumlah

penduduk sebagian besar bekerja sebagai petani sebanyak 27,62%;

kemudian pada bidang lainya meliputi Jasa-jasa (tukang cukur, tukang

batu, tukang jahit, penata rambut, tukang kayu dan lain-lain); buruh harian

(buruh harian lepas, buruh tani, buruh perkebunan, buruh nelayan, buruh

peternakan dan lain-lain); pembantu rumah tangga; seniman; sopir, guru

non PNS, dokter, bidan, perawat, apoteker, kepala desa, perangkat desa,

anggota DPRD, konsultan, tabib dan lain-lain sebesar 27,62%;

pelajar/mahasiswa sebanyak 16,57%; belum bekerja/tidak bekerja

sebanyak 14,49%; serta mengurus rumah tangga sebanyak 11,21%.

3. Aspek Kesejahteraan Masyarakat

a. Pertumbuhan Ekonomi/PDRB

PDRB merefleksikan besaran nilai tambah bruto yang tercipta sebagai

akibat proses produksi barang dan jasa oleh sektor produktif dalam

perekonomian suatu daerah tanpa melihat pelaku ekonominya. Pelaku

ekonomi bisa berasal dari daerah tersebut dan atau dari luar daerah

tersebut. Besaran nilai PDRB Kabupaten Wonogiri diperoleh dari

penjumlahan nilai tambah yang tercipta pada setiap sektor kegiatan

ekonomi sebagai akibat adanya proses produksi di seluruh wilayah

Kabupaten Wonogiri. Nilai PDRB dapat menggambarkan kemampuan

(8)

proses produksi. Nilai yang dihasilkan tersebut sangat tergantung

pada potensi sumber daya dan faktor produksi. Dalam Laporan

Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Akhir Tahun 2015 ini

dilaporkan Ulasan Ekonomi Kabupaten Wonogiri Tahun 2014 ( untuk

tahun 2015 datanya belum dihitung) dengan Perubahan Tahun Dasar

Produk Domestik Regional Bruto.

Selama sepuluh tahun terakhir banyak perubahan yang terjadi pada

tatanan global dan lokal yang sangat berpengaruh terhadap

perekonomian nasional. Krisis finansial global yang terjadi pada tahun

2008, penerapan perdagangan bebas antara China-ASEAN (CAFTA),

perubahan sistem pencatatan perdagangan internasional dan

meluasnya jasa layanan pasar modal merupakan contoh perubahan

yang perlu diadaptasi dalam mekanisme pencatatan statistik nasional.

Salah satu bentuk adaptasi pencatatan statistik nasional adalah

melakukan perubahan tahun dasar PDB Indonesia dari tahun 2000 ke

2010. Perubahan tahun dasar PDB dilakukan seiring dengan

mengadopsi rekomendasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang

tertuang dalam 2008 System of National Accounts (SNA 2008) melalui

penyusunan kerangka Supply and Use Tables (SUT). Perubahan

tahun dasar PDB dilakukan secara bersamaan dengan penghitungan

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Provinsi untuk menjaga

konsistensi hasil penghitungan.

1) Struktur Ekonomi

Struktur lapangan usaha sebagian masyarakat Wonogiri masih

termasuk dalam masyarakat agraris. Hal ini terlihat dari lapangan

usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan masih memegang

peranan terbesar terhadap pembentukan PDRB Wonogiri.

Sumbangan terbesar pada tahun 2014 dihasilkan oleh lapangan

usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan, kemudian lapangan

usaha Industri Pengolahan, lapangan usaha Perdagangan Besar

dan Eceran; Reparasi Mobil dan Motor, dan lapangan usaha

Konstruksi. Sementara peranan lapangan usaha lainnya di bawah

(9)

Tabel 1.18

Peranan PDRB Menurut Lapangan Usaha (persen), 2010─2014

Lapangan Usaha 2010 2011 2012 2013* 2014**

A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 36,92 36,19 36,09 35,80 34,18

B Pertambangan dan Penggalian 3,23 3,20 3,11 3,12 3,37

C Industri Pengolahan 13,62 14,51 14,52 14,38 15,16

D Pengadaan Listrik dan Gas 0,07 0,07 0,07 0,07 0,06

E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah,

Limbah dan Daur Ulang 0,08 0,08 0,07 0,07 0,07

F Konstruksi 6,19 6,08 6,25 6,29 6,46

G Perdagangan Besar dan Eceran;

Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 17,08 16,86 16,34 16,14 15,80

H Transportasi dan Pergudangan 5,96 5,68 5,52 5,48 5,84

I Penyediaan Akomodasi dan Makan

Minum 2,47 2,40 2,29 2,27 2,27

J Informasi dan Komunikasi 0,78 0,79 0,77 0,74 0,75

K Jasa Keuangan dan Asuransi 2,73 2,80 2,93 2,95 2,92

L Real Estat 0,77 0,77 0,71 0,71 0,73

M Jasa Perusahaan 0,31 0,33 0,33 0,36 0,37

N Administrasi Pemerintahan, Pertahanan

dan Jaminan Sosial Wajib 3,28 3,08 3,10 3,07 2,98

O Jasa Pendidikan 3,90 4,57 5,41 5,97 6,31

P Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 0,74 0,79 0,84 0,89 0,93

Q Jasa lainnya 1,86 1,80 1,63 1,71 1,81

Produk Domestik Regional Bruto 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00

* Angka sementara ** Angka sangat sementara

Grafik 1.3

Peranan PDRB Menurut Lapangan Usaha (persen) Tahun 2014

A; 34,18

P; 0,93 Q; 1,81 A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan B Pertambangan dan Penggalian C Industri Pengolahan

D Pengadaan Listrik dan Gas E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah,

Limbah dan Daur Ulang F Konstruksi

G Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor H Transportasi dan Pergudangan

I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum

J Informasi dan Komunikasi K Jasa Keuangan dan Asuransi L Real Estate

M Jasa Perusahaan N Administrasi Pemerintahan,

Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib O Jasa Pendidikan

(10)

2) Laju Pertumbuhan PDRB

Laju pertumbuhan PDRB Wonogiri tahun 2014 mencapai 5,26

persen, lebih cepat dibandingkan tahun 2013 dengan pertumbuhan

4,79 persen. Pertumbuhan ekonomi tertinggi dicapai oleh lapangan

usaha Informasi dan Komunikasi sebesar 17,69 persen. Lapangan

usaha Pertanian, Kehutanan dan Pertanian merupakan lapangan

usaha yang pertumbuhan paling kecil sebesar 0,77 persen. Laju

pertumbuhan tertinggi kedua yaitu lapangan usaha Jasa Kesehatan

dan Kegiatan Sosial sebesar 12,54 persen, diikuti lapangan usaha

Jasa Pendidikan tumbuh sebesar 12,46 persen, Jasa Perusahaan

tumbuh sebesar 11,70 persen, Transportasi dan Pergudangan

tumbuh sebesar 10,91 Persen, pertambangan dan penggalian

mengalami pertumbuhan sebesar 9,27 persen, Jasa lainnya tumbuh

sebesar 9,85 persen, Real Estate tumbuh sebesar 8,45 persen,

diikuti lapangan usaha yang lain yang mengalami pertumbuhan

dibawah 8 persen.

Tabel 1.19

Laju Pertumbuhan Riil PDRB Menurut Lapangan Usaha (persen), 2011─2014

Lapangan Usaha 2011 2012 2013* 2014**

E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang

2,63 3,77 -1,06 7,56

F Konstruksi 3,19 9,25 5,72 5,15

G Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor

N Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib

1,00 0,14 2,44 1,24

O Jasa Pendidikan 15,21 19,13 9,84 12,46

P Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 9,29 9,18 7,91 12,54

Q Jasa lainnya 3,06 -0,83 10,88 9,85

Produk Domestik Regional Bruto 3,58 5,94 4,79 5,26

(11)

Grafik 1.4

Laju Pertumbuhan Riil PDRB Menurut Lapangan Usaha (persen), 2011─2014

3) Perkembangan PDRB Menurut Lapangan Usaha

PDRB Kabupaten Wonogiri menurut lapangan usaha dirinci menjadi

17 kategori lapangan usaha. Kategori-kategori ini disesuaikan

dengan Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) 2009.

Perkembangan setiap lapangan usaha diuraikan di bawah ini :

1. Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan

Kategori ini mencakup subkategori usaha Pertanian, Kehutanan,

dan Perikanan yang terdiri atas tanaman pangan, tanaman

hortikultura, tanaman perkebunan, peternakan, dan jasa

pertanian dan perburuan, subkategori usaha Kehutanan dan

Penebangan Kayu, dan subkategori usaha Perikanan. Lapangan

usaha ini masih menjadi tumpuan dan harapan dalam

penyerapan tenaga kerja. Pada tahun 2014 lapangan usaha

Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan secara total mengalami

pertumbuhan sebesar 0,77 persen, melambat dari tahun 2013

yang sebesar 1,04 persen. Peranan lapangan usaha ini

terhadap total PDRB keseluruhan di Wonogiri adalah 34,18

persen.

2. Pertambangan dan Penggalian

Kategori Pertambangan dan Penggalian mencakup

pertambangan minyak dan gas bumi (migas), pertambangan

batubara dan lignit, pertambangan bijih logam serta

pertambangan dan penggalian lainnya. Di Wonogiri, sub kategori

yang muncul adalah sub kategori penggalian lainnya yang

didomnasi oleh bahan galian golongan C seperti kalsit, andesit, 2011

2012

2013*

2014**

3,58

5,94

(12)

batu gamping, trass, dan lain lain. Pada tahun 2014

pertumbuhan kategori ini adalah 9,27 persen. Pertumbuhan ini

masih tetap tinggi seperti tahun sebelumnya dengan

pertumbuhan 9,13 persen dan kontribusinya terhadap total

PDRB adalah 3,37 persen.

3. Industri Pengolahan

Kategori Industri Pengolahan terdiri dari 16 sub kategori. Dari 16

sub kategori tersebut terdapat tiga sub kategori yang tidak

terdapat di Wonogiri yaitu Industri Pengolahan Batubara dan

Pengilangan Minyak dan Gas Bumi, Industri Logam Dasar dan

Industri Mesin dan Perlengkapan. Sub kategori yang memiliki

peranan terbesar adalah Industri Makanan dan Minuman.

Pada tahun 2014 pertumbuhan lapangan usaha Industri

Pengolahan secara keseluruhan adalah 7,74 persen. Sedangkan

peranannya terhadap total PDRB adalah 15,16 persen, yang

merupakan terbesar ketiga setelah pertanian dan perdagangan.

4. Kategori Pengadaan Listrik dan Gas

Kategori ini mencakup kegiatan pengadaan tenaga listrik, gas

alam dan buatan, uap panas, air panas, udara dingin dan

produksi es dan sejenisnya melalui jaringan, saluran, atau pipa

infrastruktur permanen. Pertumbuhan ekonomi di kategori ini

pada tahun 2014 adalah sebesar 4,93 persen, melambat dari

tahun sebelumnya yang mencapai 9,32 persen. Peranan

kategori ini dari total PDRB di tahun 2014 adalah 0,06 persen.

5. Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang

Kategori ini mencakup kegiatan ekonomi pengumpulan,

pengolahan dan penditribusian air melalui berbagai saluran pipa

untuk kebutuhan rumah tangga dan industri. Kategori ini

mencakup juga kegiatan pengumpulan, penjernihan dan

pengolahan air dari sungai, danau, mata air dan hujan.

Pengoperasian peralatan irigasi untuk keperluan pertanian tidak

termasuk dalam kategori ini. Peranan kategori ini terhadap

perekonomian di Wonogiri selama tahun 2010-2014 berada di

kisaran 0,07 dan 0,08 persen. Sementara laju pertumbuhannya

(13)

6. Konstruksi

Pada tahun 2014 kategori konstruksi menyumbang sebesar

10,10 persen terhadap total perekonomian Wonogiri. Dengan

penghitungan atas dasar harga konstan 2010, laju pertumbuhan

konstruksi di Wonogiri mengalami sedikit perlambatan dari 5,72

persen pada tahun 2013 menjadi 5,15 persen pada tahun 2014.

7. Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda

Motor

Kategori ini meliputi kegiatan ekonomi/lapangan usaha di bidang

perdagangan besar dan eceran (yaitu penjualan tanpa

perubahan teknis) dari berbagai jenis barang, dan memberikan

imbalan jasa yang mengiringi penjualan barang-barang tersebut.

Baik penjualan secara grosir (perdagangan besar) maupun

eceran merupakan tahap akhir dalam pendistribusian barang

dagangan, kategori ini juga mencakup reparasi mobil dan

sepeda motor. Peranan lapangan usaha ini secara total

menduduki peringkat kedua setelah pertanian terutama dari

subsektor Perdagangan Besar dan Eceran, Bukan Mobil dan

Sepeda Motor. Peranan kategori ini terhadap total PDRB

Wonogiri pada tahun 2014 adalah 15,80 persen. Sedangkan

pertumbuhannya pada tahun 2014 adalah 6,06 persen.

8. Transportasi dan Pergudangan

Kategori Transportasi dan Pergudangan terdiri dari 6 lapangan

usaha, yaitu Angkutan Rel, Angkutan Darat, Angkutan Laut,

Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan, Angkutan Udara,

serta Pergudangan dan Jasa Penunjang Angkutan. Lapangan

usaha Angkutan Darat memberikan kontribusi terbesar selama 5

tahun terakhir, dengan komoditas bus antar kota dan antar

propinsi sebagai unggulan dari Kabupaten Wonogiri. Kontribusi

sektor ini terhadap total PDRB keseluruhan adalah sebesar 5,84

persen. Pertumbuhannya di tahun 2014 mencapai 10,91 persen

meningkat dari tahun 2013 yang sebesar 8,44 persen.

9. Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum

Kategori ini mencakup penyediaan akomodasi penginapan

jangka pendek untuk pengunjung dan pelancong lainnya serta

penyediaan makanan dan minuman untuk konsumsi segera.

(14)

bervariasi. Tidak termasuk penyediaan akomodasi jangka

panjang seperti tempat tinggal utama, penyiapan makanan atau

minuman bukan untuk dikonsumsi segera atau yang melalui

kegiatan perdagangan besar dan eceran. Pada tahun 2014,

kategori Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum berkontribusi

terhadap PDRB Wonogiri sebesar 2,27 persen. Secara

keseluruhan, kategori ini mencatatkan laju pertumbuhan positif

sebesar 5,00 persen pada tahun 2014, dan laju pertumbuhan

tahun ini merupakan yang paling tinggi dalam kurun waktu 5

tahun terakhir.

10. Informasi dan Komunikasi

Kategori informasi dan komunikasi memiliki peranan sebagai

penunjang aktivitas di setiap bidang ekonomi. Dalam era

globalisasi, peranan kategori ini sangat vital dan menjadi

indikator kemajuan suatu daerah, terutama jasa telekomunikasi.

Peranan kategori ini terhadap perekonomian di Wonogiri selama

tahun 2010-2014 sebesar 0,78 persen, 0,79 persen, 0,77 persen,

0,74 persen, dan 0,75 persen. Selama periode tersebut laju

pertumbuhan kategori ini menunjukkan pertumbuhan yang selalu

diatas 9,00 persen, dan mencapai pertumbuhan 17,69 persen di

tahun 2014.

11. Jasa Keuangan dan Asuransi

Kategori ini mencakup jasa perantara keuangan, asuransi dan

pensiun, jasa keuangan lainnya serta jasa penunjang keuangan.

Kategori ini juga mencakup kegiatan pemegang asset, seperti

kegiatan perusahaan holding dan kegiatan dari lembaga

penjaminan atau pendanaan dan lembaga keuangan sejenis.

Kegiatan ekonomi pada lapangan usaha jasa perantara

keuangan menjadi penyumbang mayoritas kontribusi

perekonomian pada kategori jasa keuangan dan asuransi ini.

Pada tahun 2014, pertumbuhan ekonomi di kategori secara total

ini adalah 5,26 persen. Kontribusi kategori ini terhadap total

PDRB adalah sebesar 2,92 persen.

12. Real Estate

Kategori real estat memberikan kontribusi bagi PDRB Wonogiri

sekitar 0,7 persen. Berturut-turut sumbangan kategori real estat

(15)

persen, 0,71 persen, dan 0,73 persen. Laju pertumbuhan

ekonomi kategori ini cukup stabil dengan pertumbuhan selalu

diatas 5 persen. Laju pertumbuhan pada tahun 2014 sebesar

8,45 persen.

13. Jasa Perusahaan

Selama 5 tahun terakhir, kontribusi kegiatan ekonomi pada

kategori jasa perusahaan relatif tidak banyak berubah, yaitu dari

0,31 persen pada tahun 2010, menjadi 0,33 persen, 0,33 persen,

0,36 persen, dan 0,37 persen untuk tahun 2011-2014. Hal ini

menunjukkan pula peranan kategori ini relatif kecil dibandingkan

peranan kategori lainnya pada perekonomian Wonogiri. Laju

pertumbuhan dari tahun 2011 sampai tahun 2012 mengalami

perlambatan. Laju pada tahun 2014 adalah 11,70 persen.

14. Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial

Wajib

Kategori ini meliputi kegiatan yang sifatnya pemerintahan, yang

umumnya dilakukan oleh administrasi pemerintahan termasuk

juga perundang-undangan dan penterjemahan hukum yang

berkaitan dengan pengadilan dan menurut peraturannya. Selama

tahun 2010-2014 peranan kategori ini relatif stabil namun

menunjukkan sedikit penurunan, yaitu dengan nilai kontribusi

sebesar 3,28 persen, 3,08 persen, 3,10 persen, 3,07 persen,dan

2,98 persen. Laju pertumbuhan dari kategori ini selalu positif

dengan tren pertumbuhan yang tidak terlalu tinggi. Pada tahun

2014 laju pertumbuhan kategori ini adalah 1,24 persen.

15. Jasa Pendidikan

Kategori ini mencakup kegiatan pendidikan pada berbagai

tingkatan dan untuk berbagai pekerjaan, baik secara lisan atau

tertulis seperti halnya dengan berbagai cara komunikasi.

Kategori ini juga mencakup pendidikan negeri dan swasta juga

mencakup pengajaran yang terutama mengenai kegiatan

olahraga, hiburan dan penunjang pendidikan. Pendidikan dapat

disediakan dalam ruangan, melalui penyiaran radio dan televise,

internet dan surat menyurat. Tingkat pendidikan dikelompokan

seperti kegiatan pendidikan dasar, pendidikan menengah,

pendidikan tinggi dan pendidikan lain, mencakup juga jasa

(16)

Pada tahun 2014 jasa pendidikan menyumbang sebesar 6,31

persen terhadap total perekonomian Wonogiri. Angka ini

meningkat dibandingkan pada tahun 2010 yang kontribusinya

masih sebesar 3.90 persen. Dengan penghitungan atas dasar

harga konstan 2010, laju pertumbuhan jasa pendidikan Wonogiri

mengalami pertumbuhan yang tinggi setiap tahunnya. Tahun

2010 kategori ini tumbuh sebesar 15,21 persen, tahun 2011

terjadi percepatan pertumbuhan menjadi 19,13 persen. Tahun

2014 kategori jasa pendidikan tumbuh sebesar 12,46 persen,

lebih cepat daripada pertumbuhan tahun 2013 yang mencapai

9,84 persen.

16. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial

Kategori ini mencakup kegiatan penyediaan jasa kesehatan dan

kegiatan sosial yang cukup luas cakupannya. Pada tahun 2014,

kontribusinya terhadap perekonomian Wonogiri sebesar 0,93

persen dengan laju pertumbuhan sebesar 12,54 persen. Selama

tahun 2010-2014 peranannya relatif stabil dengan menunjukkan

sedikit peningkatan, yaitu dengan nilai kontribusi di kisaran 0,74

persen sampai 0,93 persen. Dilihat dari laju pertumbuhannya,

pertumbuhan ekonomi di kategori ini cukup tinggi pada periode 5

tahun terakhir.

17. Jasa lainnya

Kategori ini mempunyai kegiatan yang cukup luas yang meliputi:

Kesenian, Hiburan, dan Rekreasi; Jasa Reparasi Komputer Dan

Barang Keperluan Pribadi Dan Perlengkapan Rumah Tangga;

Jasa Perorangan yang Melayani Rumah Tangga; Kegiatan Yang

Menghasilkan Barang dan Jasa Oleh Rumah Tangga Yang

Digunakan Sendiri untuk memenuhi kebutuhan;dan Jasa

Swasta Lainnya. Kontribusi Jasa Lainnya terhadap

perekonomian Wonogiri relatif kecil yaitu berturut-turut sejak

2011-2014 sebesar 1,86 persen, 1,80 persen, 1,63 persen, 1,71

persen, dan 1,81 persen. Dilihat dari sisi laju pertumbuhannya,

kategori ini mengalami pertumbuhan yang berfluktuasi selama 5

tahun terakhir, yaitu 3,06 persen, -0,83 persen, 10,88 persen

(17)

4) PDRB Per Kapita

PDRB suatu daerah dibagi dengan jumlah penduduk pada

pertengahan tahun yang tinggal di daerah itu, maka akan dihasilkan

suatu PDRB per kapita. PDRB per kapita atas dasar harga berlaku

menunjukkan nilai PDRB per kepala atau per satu orang penduduk.

Pada tahun 2014, PDRB per kapita Kabupaten Wonogiri mencapai

20.801.435 Rupiah dengan pertumbuhan sebesar 11,42 persen.

Pertumbuhan PDRB per kapita tahun 2011 meningkat 8,98 persen

dibanding tahun 2010, pada tahun 2012 meningkat sebesar 10,46

persen, dan pertumbuhan tahun 2013 sebesar 10,19 persen.

Grafik 1.5

PDRB Per Kapita Atas Dasar Harga Berlaku dan Atas Dasar Harga Konstan (dalam rupiah), 2010─2014

14.305.951

15.520.136

17.071.550

18.737.221

20.801.435

14.305.951

14.750.052 15.559.823

16.241.162

17.032.584

2010 2011 2012 2013 2014

(18)

5) Perbandingan PDRB per Kapita dan Pertumbuhan Ekonomi di Eks Karesidenan Surakarta Tahun 2010-2014

Besar kecilnya PDRB per kapita akan menjadi ukuran produktivitas

penduduk suatu wilayah atau daerah, meskipun data tersebut tidak

dapat langsung digunakan dalam pengukuran kesejahteraan

ataupun pemerataan pendapatan penduduk.

Grafik 1.6

PDRB Per Kapita Atas Dasar Harga Berlaku di Kabupaten/Kota Eks Karesidenan Surakarta Tahun 2014 (dalam rupiah)

PDRB perkapita kabupaten di wilayah eks karesidenan Surakarta

berkisar 20 juta hingga 30 juta rupiah. PDRB perkapita yang jauh

berbeda dari kabupaten lainnya adalah PDRB perkapita di Kota

Surakarta sebesar 62,8 juta rupiah per tahun. Hal ini menunjukkan

bahwa dibandingkan dengan kabupaten lain di sekitarnya Surakarta

merupakan wilayah yang paling produktif dengan jumlah penduduk

paling kecil. Pada grafik 1.6 terlihat bahwa dibandingkan enam

kabupaten/kota lainnya di wilayah eks Karesidenan Surakarta,

Wonogiri menduduki peringkat paling bawah dengan PDRB

perkapita 20,8 juta rupiah di tahun 2014. Dengan jumlah penduduk

terbesar ketiga di wilayah eks karesidenan Surakarta, Wonogiri

memiliki total PDRB berlaku sebesar 19.674.351 juta rupiah.

Kabupaten dengan PDRB perkapita tertinggi adalah Kota Surakarta

sebesar 62,8 juta rupiah, kemudian disusul oleh Kabupaten

Karanganyar dan Kabupaten Sukoharjo dengan PDRB perkapita

masing-masing sebesar 30,2 juta rupiah dan 28,3 juta rupiah di

tahun 2014. Boyolali Klaten Sukoharjo Wonogiri Karanganyar Sragen Surakarta

21.880.692 22.625.528

28.310.471 20.801.435

30.232.727 27.968.162

(19)

Kinerja perekonomian setiap Kabupaten/Kota di eks Karesidenan

Surakarta pada tahun 2014 dijelaskan oleh pertumbuhan PDRB atas

dasar harga konstan di masing-masing kabupaten/kota di wilayah ini.

Pada Grafik 1.7 terlihat sebagian besar kabupaten/kota di

Karesidenan Surakarta mengalami pertumbuhan yang lebih rendah

dibandingkan tahun 2013 kecuali Kabupaten Wonogiri.

Grafik 1.7

PDRB Per Kapita Atas Dasar Harga Berlaku di Kabupaten/Kota Eks Karesidenan Surakarta Tahun 2014 (dalam rupiah)

Dari ke tujuh Kabupaten/Kota di eks Karesidenan Surakarta tahun

2014, laju pertumbuhan tertinggi terjadi di Kota Sragen

(5,59 persen) dan terendah di Kabupaten Boyolali (5,04 persen).

B. Evaluasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan RKPD sampai Tahun 2015.

Keberhasilan pembangunan daerah dapat ditinjau dari 3 (tiga) aspek,

yaitu Aspek Kesejahteraan Masyarakat, Aspek Pelayanan Umum dan Aspek

Daya Saing sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri

Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8

Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan

Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah. Berdasarkan hasil

pelaksanaan program dan kegiatan seluruh urusan pemerintahan baik

urusan wajib maupun urusan pilihan, secara makro dapat ditampilkan

beberapa data indikator keberhasilan pembangunan daerah yang diharapkan

0,00 1,00 2,00 3,00 4,00 5,00 6,00 7,00

5,83 6,27 5,78

4,79

5,69

6,71

6,17

5,04 5,38 5,26 5,26 5,12 5,59 5,24

(20)

dapat mewakili gambaran keberhasilan pembangunan daerah selama tahun

2015.

1. Aspek Kesejahteraan Masyarakat

PDRB perkapita Tahun 2015 meningkat tajam dari Rp. 9.354.359

,-

pada

tahun 2014 menjadi Rp. 20.801.435 pada tahun 2015 sedangkan

pertumbuhan PDRB secara agregat sebesar 4,89% meningkat dibanding

tahun 2014 sebesar 4,36% disebabkan oleh naiknya produksi beberapa

komoditas di sub sektor tanaman bahan makanan dan peternakan serta

meningkatnya pertumbuhan di sektor jasa dan perdagangan.

Di bidang sosial khususnya pendidikan, kenaikan kesejahteraan ditandai

dengan tingginya Angka Melek Huruf (99,95%) dan Angka rata-rata lama

sekolah (8,1 Tahun). Tingkat kesehatan masyarakat cukup baik,

dibuktikan dengan meningkatnya Angka Kelangsungan Hidup Bayi dari

6,61 pada tahun 2014menjadi 9,15 pada tahun 2015.

Peningkatan kesejahteraan masyarakat yang lain dapat dilihat dari

tingginya rasio penduduk yang bekerja sebesar 96,63%. Adapun kondisi

keamanan dan ketertiban masyarakat cukup baik dibuktikan dengan

tingginya angka kriminalitas yang tertangani sebesar 85%. Dari sisi seni

budaya dan olahraga, kreatifitas dan kepedulian masyarakat dalam

melestarikan dan mengembangkan seni budaya daerah serta olahraga

cukup membanggakan dibuktikandengan adanya 693 kelompok grup

kesenian, 5 gedung kesenian, 160 klub olahraga dan 231 gedung olah

raga.

2. Aspek Pelayanan Umum

Di bidang pelayanan dasar khususnyapendidikan indikator

keberhasilannya adalah peningkatan pelayanan pendidikan dasar yang

ditandai dengan rasio ketersediaan sekolah sebesar 1:66, rasio

guru/murid 1:41, hal ini menunjukkan bahwa Pemerintah Kabupaten

Wonogiri cukup berhasil mengemban tanggung jawab memberikan

kesempatan pendidikan seluas-luasnya kepada masyarakat sehingga

makin sedikit masyarakat yang belum berkesempatan memperoleh

pendidikan. Pelayanan pendidikan menengah juga mengalami

peningkatan, hal ini ditandai dengan angka partisipasi sekolah SLTA/MA

sebesar 79,58%, aksesibilitas pendidikanyang semakin baik ditunjukkan

dengan rasio ketersediaan sekolah SLTA/MA dibandingkan dengan

(21)

mendukung dibuktikan dengan rasio guru dengan murid sebesar 1:12

dan rasio guru dengan muridper kelas rata-rata sebesar 1:6.Aksesibilitas

maupun kualitas pelayanan kesehatan di Kabupaten Wonogiri cukup

baik. Hampir seluruh Dusun/Lingkungan memiliki Posyandu yang aktif

kegiatannya yang secara rata-rata 1 Posyandu melayani 27

Balita.Dengan Jumlah penduduk pada akhir tahun 2015 sebesar

1.070.359jiwa, rasio puskesmas/poliklinik/pustu persatuan penduduk

sebesar 0,32, dan rasio dokter per satuan penduduk sebesar 0,20, serta

rasio rumah sakit per satuan penduduk sebesar 0,0067.Di bidang

lingkungan hidup, penanganan sampah sudah mencapai 86%, sisanya

dikelola oleh masyarakat sehingga permukiman penduduk di Wonogiri

cukup tertata dengan luas permukiman yang sudah tertata mencapai

95%. Penduduk yang terlayani air minum sebesar 61,42% dari jumlah

penduduk. Sebagai salah satu faktor pendukung keberhasilan

pembangunan daerah, pelayanan sarana dan prasarana umum terus

ditingkatkan. Hal ini ditunjukkan proporsi panjang jaringan jalan dalam

kondisi baik mencapai 55,11%, proporsi jaringan irigasi sebesar 0,062%,

rasio tempat ibadah per satuan penduduk adalah 1:130, rasio tempat

pembuangan sampah (TPS) per satuan penduduk sebesar 82%, rasio

rumah layak huni 83,47% dan rasio permukiman layak huni 30,95%.Di

bidang penataan ruang cukup memadai ditunjukkan tingginya rasio

ruang terbuka hijau per satuan luas wilayah ber HPL/HGB sebesar 80%

dan rasio bangunan ber-IMB/satuan bangunan sebesar 70%.Di bidang

perhubungan, rasio ijin trayek yang sebesar 0,0001653. Kualitas

angkutan umum semakin meningkat dengan jumlah uji kir angkutan

umum sebesar 6.228 kendaraan.Dalam bidang pelayanan penunjang,

sampai dengan tahun 2015terdapat 1162 investor berskala nasional

(PMDN/PMA) yang menanamkan modal dengan nilai investasi sebesar

Rp. 7.745.282.000,- serta dengan rasio daya serap tenaga kerja sebesar

13,69.Di bidang koperasi dan UKM, keberadaan lembaga pengumpulan

dan penyaluran dana untuk kegiatan perekonomian masyarakat cukup

membanggakan, ditandai dengan prosentase koperasi aktif sebanyak

91,91%, Jumlah UKM non BPR/LKMUKM sebanyak 28.892 dan Jumlah

BPR/LKM 22/70. Di bidang pelayanan kependudukan dan catatan sipil

cukup baik, terbukti rasio penduduk ber KTP per satuan penduduk

sebesar 1,128 dan rasio bayi berakte kelahiran sebesar 0,826 serta rasio

(22)

juga cukup baik yang ditunjukkan dengan angka partisipasi angkatan

kerja sebesar 71,95% dan tidak adanya sengketa

pengusaha-pekerja/tahun. Di bidang Pemberdayaan perempuan dan perlindungan

persentase partisipasi perempuan di lembaga pemerintah sebesar 0,48,

partisipasi perempuan di lembaga swasta sebesar 0,54, sementara itu

masih ada KDRT meskipun sangat kecil yaitu 0,000017 dan tenaga kerja

di bawah umur 0,056.Di bidang pelayanan Keluarga Berencana dan

Keluarga Sejahtera menunjukkan keberhasilan, terbukti rasio akseptor

KB sebesar 79,37. Di bidang komunikasi dan informatika hampir seluruh

wilayah mendapatkan akses komunikasi telepon seluler ditunjukkan

tersedianya 174jaringan komunikasi. Selain itu juga didukung 15 stasiun

radio yang beroperasi di Wonogiri.Di bidang pemberdayaan masyarakat

dan desa semakin meningkatnya jumlah kelompok binaan LPM yaitu

sebesar 25,51% dan rata-rata jumlah kelompok binaan PKK sebanyak

91 kelompok serta jumlah LSM sebanyak 33.Minat baca masyarakat

semakin meningkat, terbukti dengan 1 perpustakaan umum milik Pemda

telah dikunjungi 19.791 orang/tahun. Selama tahun 2015kondisi

kamtramtibmassangat kondusif. Hal ini didukung oleh adanya rasio

polisi pamong praja 6,51 per 10.000 penduduk, rasio Linmas 125 per

10.000 penduduk dan rasio poskamling 2,4 per jumlah desa/kelurahan.

Peran serta pemuda dalam pembangunan daerah juga menonjol

dibuktikan dengan adanya33organisasi olahraga,10 kegiatan

kepemudaan dan 35 kegiatan olahraga.

3. Aspek Daya Saing Daerah

Dilihat dari daya saing kemampuan ekonomi daerah, maka produktivitas

sektor pertanian menjadi andalan terbesar (36,00%) terhadap PDRB,

sektor perdagangan, hotel dan restoran (19,02%), sektor industri

pengolahan (15,97%) kemudian sektor pengangkutan/komunikasi

(8,27%) serta sektor jasa (11,77%). Daya saing fasilitas

wilayah/infrastruktur dapat dilihat dari rasio panjang jalan per jumlah

kendaraan yaitu sebesar 0,27%. Dalam hal daya saing penataan wilayah

di Wonogiri dapat ditunjukkan dengan tingginya ketaatan terhadap

RTRW (80%), luasnya wilayah produktif sebesar 72,72%, terdapat 4

wilayah peruntukkan pengembangan industri. Namun demikian masih

ada 101desa/kelurahan yang rawan kebanjiran dengan skala

kecil-sedang dan 9 wilayah kecamatan yang rawan kekeringan.Dalam jasa

(23)

Wonogiri, serta 4 perusahaan asuransi nasional yang memiliki cabang di

Wonogiri. Fasilitas listrik dan telepon cukup memadai, karena hampir

seluruh wilayah sudah terjangkau jaringan listrik PLN (112,63%),

sehingga 92,06% rumah tangga sudah menggunakan listrik PLN dan

terdapat 25 fasilitas penginapan yang cukup memadai, meskipun

sebagian besar kelas melati. Daya saing investasi selama tahun 2015

sangat membanggakan didukung dengan angka kriminalitas yang

rendah, tidak adanya demo yang anarkis dan cepatnya proses perijinan

(1-7 hari).

Evaluasi Penyerapan RKPD Ke Dalam APBD Tahun 2015.

PERBANDINGAN BELANJA PADA RKPD TAHUN 2015 DAN APBD TAHUN 2015

NO. SATUAN KERJA PEMERINTAH

DAERAH KAB. WONOGIRI RKPD TAHUN 2015

APBD TAHUN

2015 %

1 DINAS PENDIDIKAN 108.257.605.400 71.353.209.600 65,91

2 DINAS KESEHATAN KABUPATEN 54.604.977.700 41.236.480.800 75,52

3 RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr.

SOEDIRAN MANGUN SUMARSO 106.554.305.000 90.601.459.900 85,03

4 DINAS PEKERJAAN UMUM 306.834.671.000 152.331.321.100 49,65

5 DINAS PENGAIRAN, ENERGI DAN

SUMBER DAYA MINERAL 28.759.170.000 15.978.786.800 55,56

6 BADAN PERENCAAN PEMBANGUNAN

DAERAH 7.736.143.000 3.700.200.000 47,83

7 DINAS PERHUBUNGAN KOMUNIKASI

DAN INFORMATIKA 23.916.300.000 8.207.981.400 34,32

8 KANTOR LINGKUNGAN HIDUP 3.937.500.000 2.295.231.500 58,29

9 DINAS KEPENDUDUKAN DAN

PENCATATAN SIPIL 10.700.800.000 4.324.269.500 40,41

10 BADAN KB, KS, DAN PEMBERDAYAAN

PEREMPUAN 5.374.724.000 5.263.897.665 97,94

11 DINAS SOSIAL 8.629.043.500 3.062.485.000 35,49

12 DINAS TENAGA KERJA DAN

TRANSMIGRASI 8.200.000.000 7.731.137.718 94,28

13

DINAS PERINDUSTRIAN

PERDAGANGAN KOPERASI DAN UMKM

14.854.200.000 8.911.094.000 59,99

14 BADAN PENANAMAN MODAL DAN

PELAYANAN PERIJINAN 2.495.625.000 990.600.000 39,69

15 DINAS KEBUDAYAAN, PARIWISATA,

PEMUDA DAN OLAHRAGA 24.554.500.000 8.319.150.000 33,88

16 KANTOR KESATUAN BANGSA DAN

POLITIK 1.846.500.000 895.000.000 48,47

17 SATUAN POLISI PAMONG PRAJA 6.915.000.000 4.270.547.500 61,76

18 BADAN PENANGGULANGAN

(24)

19 SEKRETARIAT DAERAH 40.454.235.000 21.863.866.000 54,05

20 SEKRETARIAT DEWAN 17.441.569.000 18.136.664.000 103,99

21 DINAS PENDAPATAN, PENGELOLA

KEUANGAN DAN ASET DAERAH 21.085.100.000 16.059.520.000 76,17

22 INSPEKTORAT DAERAH 2.981.435.000 1.135.655.000 38,09

23 KECAMATAN WONOGIRI 1.163.510.000 1.472.440.000 126,55

24 KECAMATAN SELOGIRI 751.250.000 580.243.000 77,24

25 KECAMATAN NGADIROJO 1.726.500.000 726.229.000 42,06

26 KECAMATAN NGUNTORONADI 1.191.353.400 632.940.000 53,13

27 KECAMATAN SIDOHARJO 1.073.350.000 728.960.000 67,91

28 KECAMATAN JATISRONO 1.999.900.000 582.481.000 29,13

29 KECAMATAN JATIPURNO 1.398.700.000 608.811.000 43,53

30 KECAMATAN JATIROTO 623.691.000 681.781.000 109,31

31 KECAMATAN GIRIMARTO 1.269.600.000 692.724.000 54,56

32 KECAMATAN PURWANTORO 2.014.000.000 633.668.000 31,46

33 KECAMATAN SLOGOHIMO 1.146.600.000 640.084.000 55,82

34 KECAMATAN BULUKERTO 950.300.000 453.287.000 47,70

35 KECAMATAN KISMANTORO 990.420.000 625.050.000 63,11

36 KECAMATAN PUHPELEM 1.248.500.000 410.514.000 32,88

37 KECAMATAN BATURETNO 382.493.000 479.493.000 125,36

38 KECAMATAN GIRIWOYO 2.851.873.500 703.117.500 24,65

39 KECAMATAN BATUWARNO 1.833.790.000 461.413.000 25,16

40 KECAMATAN KARANGTENGAH 2.233.000.000 288.500.000 12,92

41 KECAMATAN GIRITONTRO 2.034.890.000 712.630.000 35,02

42 KECAMATAN PARANGGUPITO 235.510.000 239.186.000 101,56

43 KECAMATAN TIRTOMOYO 1.958.900.000 748.740.000 38,22

44 KECAMATAN WURYANTORO 709.802.000 683.804.000 96,34

45 KECAMATAN EROMOKO 1.337.650.000 773.496.000 57,82

46 KECAMATAN MANYARAN 945.138.590 868.801.000 91,92

(25)

48 BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH 11.002.332.000 5.984.284.000 54,39

49 KANTOR LITBANG IPTEK 723.200.000 775.349.500 107,21

50 KANTOR KETAHANAN PANGAN 3.569.100.000 2.122.250.000 59,46

51 BADAN PEMBERDAYAAN

MASYARAKAT 4.746.000.000 3.582.030.000 75,47

52 KANTOR ARSIP DAN PERPUSTAKAAN

DAERAH 959.500.000 934.069.000 97,35

53 DINAS PERTANIAN TANAMAN

PANGAN DAN HOLTIKULTURA 16.456.410.000 11.159.637.800 67,81

54 DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN

DAN KELAUTAN 48.512.165.000 10.974.955.600 22,62

55 DINAS KEHUTANAN DAN

PERKEBUNAN 8.521.805.000 6.991.757.900 82,05

JUMLAH KESELURUHAN 935.218.249.090 547.397.309.783 58,53

C. Permasalahan Pembangunan Daerah

Permasalahan pembangunan di Kabupaten Wonogiri pada dasarnya

merupakan akumulasi dari berbagai permasalahan dalam penyelenggaraan

urusan pemerintahan daerah sebagaimana tercantum dalam Undang-undang

Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan daerah, baik Urusan

Pemerintahan Wajib yang berkaitan dengan Pelayanan Dasar dan Urusan

Pemerintahan Wajib yang tidak berkaitan dengan Pelayanan Dasar maupun

Urusan Pilihan (berbasis keunggulan daerah/core competence). Dari kedua

urusan tersebut kemudian di analisis berbagai permasalahan yang akan

menjadi dasar dalam perumusuan tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, dan

program dalam RPJM Daerah di Kabupaten Wonogiri selama 5 (lima) tahun

ke depan. Permasalahan tersebut antara lain :

1. Masih banyaknya infrastruktur jalan dan jembatan sebagai penggerak

roda ekonomi dan pembangunan yang rusak.

2. Keterbatasan pelayanan kesehatan terutama di daerah perdesaan dan

wilayah perbatasan.

3. Kurangnya pemerataan dan perluasan pendidikan tanpa membedakan

jenis kelamin, status sosial, agama, maupun letak lokasi geografis.

4. Kurang memadainya sarana dan prasarana pasar tradisional sebagai

penampung aktivitas ekonomi masyarakat dan penghasil pendapatan asli

daerah.

5. Masih banyaknya sarana dan prasarana irigasi pertanian yang rusak.

6. Kurang bantuan alat-alat mesin pertanian untuk mendukung produktivitas

(26)

7. Kurang pengembangan kawasan sentra tanaman lokal daerah.

8. Masih adanya penduduk miskin khususnya di daerah perbatasan.

9. Masih rendahnya kualitas pelayanan publik dan kinerja birokrasi.

ISU STRATEGIS PEMBANGUNAN DAERAH

Isu-isu strategis menurut fungsi dan urusan pemerintahan daerah

sebagai perumusan kebijakan umum dan program-program pembangunan

daerah adalah sebagai beikut :

1. Tingkat kerusakan jalan, jembatan, dan irigasi tidak sebanding dengan

pembangunannya serta masih rendahnya kesadaran dan kepatuhan

masyarakat dalam pemeliharaan sarana prasarana dan tata ruang.

2. Terbatasnya sumberdaya kesehatan, belum optimal pelayanan

kesehatan, masih adanya ancaman penyakit menular maupun penyakit

yang tidak menular, dan masih banyaknya penduduk yang belum menjadi

peserta jaminan pemeliharaan kesehatan.

3. Belum optimalnya aksesibilitas, sarana dan prasarana dan peran serta

masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan.

4. Masih rendahnya daya saing produk Kabupaten Wonogiri di pasar

nasional maupun global, belum lancarnya distribusibahan pokok/barang

strategis, dan kurang memadainya kondisi saranaprasarana pasar

tradisional.

5. Masih cukup tingginya alih fungsi lahan, biaya produksi tidak sebanding

dengan harga jual, belum optimalnya manajemen agribisnis, dan akses

permodalan yang belum merata.

6. Masih banyaknya penduduk miskin di wilayah perbatasan.

7. Belum optimalnya pelayanan publik dalam penyelenggaraan

(27)

Gambar

Gambar 1
Tabel 1.2 Perkembangan Pengunaan Tanah
Tabel 1.3 Jumlah Kepala Keluarga (KK) dan Penduduk
Tabel 1.4
+6

Referensi

Dokumen terkait

(basic science process skill) dan keterampilan terpadu (integrated science process skil). Keterampilan proses tingkat dasar meliputi: observasi, klasifikasi, komunikasi,

Dari penelitian tersebut dihasilkan bahwa partikel TKS yang telah direndam di dalam air panas memiliki sifat yang lebih baik (ditandai dengan nilai keterbasahan yang lebih tinggi

Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Kabupaten/Kota SASARAN KEGIATAN (OUTPUT) INDIKATOR KINERJA KEGIATAN (OUTPUT) TARGET Tersusunnya perda dan perbup pertanggungjawaba

Dari berbagai catatan sejarah yang ditemukan oleh para sarjana dapat ditarik benang merah bahwa kedatangan al-Raniry ke istana Aceh dan keluar dari istana Aceh

Sebagaimana telah dikemukakan pada bagian terdahulu, dalam bidang metafisika, tesis utama al-hikmah al-muta’âliyyah sebagai mazhab pemikiran filsafat yang

Segala puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan hidayah- Nya penelitian ini dapat terselesaikan dengan judul “Implementasi Penyusunan Laporan Keuangan pada

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kemampuan menyusun bahan ajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Terpadu dikalangan Guru yang berlatar

Dari data kualitas air di atas, oksigen terlarut pada Rawa Bawang Latak berkisar antara 4,19- 5,91 mg/l, kondisi ini masih sesuai untuk kehidupan ikan tembakang, seperti apa