RINGKASAN RENSTRA BPMPTSP KOTA TANGERANG
PERIODE 2014-2018
Latar Belakang, Maksud dan Tujuan
Latar Belakang
Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu satu Pintu (BPMPTSP)
dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kota Tangerang No. 13 Tahun
2014 Tentang organisasi Perangkat Daerah. Badan Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu (BPMPTSP) Kota Tangerang adalah unsur
pelaksana administrasi publik dibidang perizinan yang dituntut
memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat tanpa mengedepankan
pendekakatan birokratisasi. Dengan pendekatan tersebut, BPMPTSP Kota
Tangerang mempunyai peran penting dalam mewujudkan Kota Tangerang
sebagai Kota tujuan investasi. Untuk meningkatkan kinerja pelayanan
perizinan maka Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu
Pintu perlu mengedepankan pola pelaksanaan administrasi publik dan
perizinan yang lebih mudah bagi masyarakat. Bagi BPMPTSP Kota
Tangerang perubahan ke arah perbaikan bukan saja untuk meningkatkan
efektivitas dan efisiensinya saja tetapi lebih jauh untuk meningkatkan
eksistensinya di dalam lingkungan perubahan yang cepat dan persaingan
global. Pembangunan Kota Tangerang selama 5 (lima) tahun kedepan
diarahkan untuk mewujudkan visi Kota Tangerang Tahun 2014-2018 yaitu “TERWUJUDNYA KOTA TANGERANG YANG MAJU, MANDIRI, DINAMIS DAN SEJAHTERA, DENGAN MASYARAKAT YANG BERAKHLAKUL KARIMAH”. Pernyataan visi tersebut merupakan suatu pilihan yang telah menjadi
komitmen bersama, sehingga dalam pencapaiannya harus dilakukan secara
bersama-sama antara berbagai pemangku kepentingan.
Sesuai dengan amanat Undang-Undang No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional, setiap Organisasi Perangkat Daerah
(OPD) harus memiliki Rencana Strategi (Renstra-OPD) yang berpedoman
pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).
Renstra-OPD disusun untuk mewujudkan capaian visi dan misi serta tujuan setiap
organisasi pemerintahan dalam rangka pelaksanaan tugas pokok dan fungsi
masing-masing OPD.
Rencana Strategis (Renstra) OPD adalah dokumen perencanaan teknis
operasional OPD yang merupakan penjabaran RPJMD secara sistematis
untuk kurun waktu 5 (lima) tahun. Dokumen Renstra OPD memuat tentang
visi, misi, tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, indikasi program/kegiatan,
target indikator kinerja dan pagu dana indikatif serta sumber-sumber
pembiayaan selama kurun waktu 5 (lima) tahun, yang mengacu pada tugas
pokok dan fungsinya.
Dalam sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah yang merupakan
instrumen pertanggungjawaban, perencanaan strategis merupakan langkah
awal untuk melakukan pengukuran kinerja dinas/badan/kantor dan
perangka-perangkat daerah lainnya. Perencanaan strategis pemerintah juga
merupakan integrasi antara keahlian sumberdaya manusia dan sumber
daya lain agar mampu menjawab tuntutan perkembangan lingkungan
strategis, lokal, nasional dan global namum tetap berada pada tatanan
system manajemen nasional.
Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota
Tangerang sesuai tugas Pokok dan fungsinya adalah membantu Walikota
dalam penyelenggaraan Pemerintahan Daerah dalam bidang Penanaman
Modal dan pelayanan administrasi Perizinan perlu menyusun suatu rencana
strategis agar dapat menentukan arah perkembangan organisasi dan
meningkatkan akuntabilitas kinerja yang berorientasi kepada pencapaian
hasil.
Dalam penyusunan perencanaan tersebut telah mempertimbangkan
lingkungan strategis yang menuntut adanya perubahan dalam system
perencanaan pembangunan yang dianut selama ini. Selain itu juga telah
mempertimbangkan berbagai kendala dan masalah yang dihadapi selama ini
dalam pelaksaanaan tugas pokok dan fungsi BPMPTSP, dan terutama
menyangkut berbagai isu strategis yang terkait dengan proses
pembangunan. Dengan tersedianya Renstra ini, diharapkan proses
perencanaan pembangunan daerah akan berjalan lebih efektif dan efisien,
dan akan dihasilkan suatu rencana program dan kegiatan pembangunan
yang terarah, terpadu dan berkesinambungan.
Secara umum terdapat tiga perubahan lingkungan strategis yang harus
dihadapi selama ini dan masa yang akan datang yaitu demokratisasi,
partisipasi yang luas dari masyarakat; Desentralisasi: yang menuntut
adanya ruang gerak yang memadai bagi daerah untuk mengatur dan
mengurus rumah tangganya sendiri; Globalisasi: yang telah membuka akses
teknologi dan arus informasi sehingga nilai-nilai sosial budaya yang baru
dapat mempengaruhi sistem nilai yang telah berkembang di masyarakat.
Dalam menanggapi perubahan lingkungan dan perkembangan
kepemerintahan yang semakin kompleks, BPMPTSP dituntut dapat
melaksanakan reorientasi, restrukturisasi, dan revitalisasi manajemen kerja,
agar lebih efektif, efisien, dan profesional. Pada saatnya diharapkan
dinamika kelembagaan BPMPTSP dapat mengimbangi berbagai tantangan
dan tuntutan di masa depan yang semakin kompleks, yang ditandai dengan
perubahan kondisi masyarakat yang semakin transparan. Adanya kejelasan
visi, misi dan strategi organisasi BPMPTSP di masa depan akan
memudahkan BPMPTSP melaksanakan kegiatannya dalam merumuskan
berbagai program dan kegiatan perencanaan. Dalam memberikan makna
terhadap eksistensi kelembagaan, diperlukan Rencana Strategis (Renstra)
yang lebih jelas
dan terarah sebagai penentu arah bagi seluruh aktifitas organisasi yang di
dijabarkan kedalam rencana kerja tahunan( Renja OPD) BPMPTSP Kota
Tangerang sebagai instrument acuan program selama satu tahun.
Maksud dan Tujuan
Maksud penyusunan Revisi Rencana Strategis (Renstra) BPMPTSP Kota
Tangerang Tahun 2014-2018 adalah:
1. Memberikan arah dan pedoman serta acuan bagi BPMPTSP Kota
Tangerang dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya terkait
perumusan kebijakan perencanaan pembangunan daerah, monitoring,
evaluasi dan pengendalian pelaksanaan kegiatan.
2. Memberikan informasi kepada para pemangku kepentingan tentang
rencana program dan rencana kerja BPMPTSP Kota Tangerang dalam
mengkoordinasikan dan mengintegrasikan perencanaan pembangunan
didaerah.
3. Mempermudah pengendalian kegiatan serta pelaksanaan koordinasi
dengan OPD lingkup Pemerintah Kota Tangerang terutama terkait
monitoring, evaluasi, dan pelaporan hasil pelaksanaan kegiatan.
4. Menjadi kerangka dasar dalam rangka peningkatan kualitas perencanaan
pembangunan daerah guna menunjang pencapaian target kinerja
pembangunan daerah terutama pada penyusunan Rencana Kerja (Renja)
yang bersifat tahunan.
Tujuan umum dari penyusunan dokumen Renstra BPMPTSP Kota
Tangerang tahun 2014-2018 adalah:
1. Meningkatkan kualitas pelayanan masyarakat serta untuk lebih
memantapkan pelaksanaan akuntabilitas kinerja BPMPTSP sebagai
wujud pertanggungjawaban dalam mencapai visi, misi, dan tujuan
pembangunan daerah.
2. Mengembangkan kerangka pemikiran kreatif dengan sikap dan tindakan
proaktif yang berorientasi pada keberhasilan secara sistemik
/menyeluruh di masa depan.
3. Meningkatkan komunikasi antara para pemangku kepentingan/multi
pihak dalam pelayanan terkait perizinan dan penanaman modal daerah.
Adapun Kedudukan Renstra adalah sebagai pedoman dan arah dalam
penyelenggaraan pemerintahan sesuai tugas pokok dan fungsi BPMPTSP
dalam melaksanakan Pelayanan Penanaman Modal dan Perizinan.
Rencana Strategis BPMPTSP Kota Tangerang Tahun 2014 – 2018
mempunyai hubungan yang sinergis dan implementatif dengan dokumen
perencanaan lainnya, yaitu: RPJMD Kota Tangerang Tahun 2014-2018 dan
rencana tata ruang daerah. Dalam kaitannya dengan sistem perencanaan
pembangunan sebagaimana diamanatkan dalam UU Nomor 25 Tahun 2004,
keberadaan Renstra BPMPTSP merupakan satu bagian yang utuh dari
manajemen kerja di lingkungan Pemerintah Kota Tangerang khususnya
dalam menjalankan agenda rencana pembangunan yang telah tertuang
dalam RPJMD.
Untuk setiap tahunnya selama periode perencanaan, Renstra BPMPTSP
akan dijadikan pedoman bagi penyiapan Rencana Kerja BPMPTSP (Renja
BPMPTSP) yang dalam penyusunannya mengacu pada Rencana Kerja
Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Tangerang.
Selanjutnya dalam kaitan dengan sistem keuangan sebagaimana
diamanatkan dalam UU Nomor 17 Tahun 2003, keberadaan Renja BPMPTSP
(RKA) BPMPTSP, selanjutnya substansi RKA tersebut akan tercermin pada
rancangan anggaran pendapatan dan belanja daerah (RAPBD).
Gambaran Umum : Tupoksi, struktur, Jumlah Pegawai dan
Permasalahan dan Isu Strategis BPMPTSP
Susunan Organisasi
Susunan organisasi Badan adalah :
a. Kepala Badan;
b. Sekretariat, membawahkan :
1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;
2. Sub Bagian Keuangan;
3. Sub Bagian Perencanaan.
c. Bidang Pelayanan Penanaman Modal, membawahkan :
1. Sub Bidang Pelayanan Perizinan Penanaman Modal;
2. Sub Bidang Fasilitasi, Pengawasan dan Pengendalian Penanaman
Modal.
d. Bidang Pelayanan Perizinan Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat,
membawahkan :
1. Sub Bidang Pelayanan Perizinan Pemerintahan;
2. Sub Bidang Pelayanan Perizinan Kesejahteraan Rakyat.
e. Bidang Pelayanan Perizinan Pembangunan, membawahkan :
1. Sub Bidang Pelayanan Izin Mendirikan Bangunan;
2. Sub Bidang Pelayanan Administrasi Bangunan.
f. Bidang Pengelolaan Data dan Advokasi, membawahkan :
1. Sub Bidang Pengelolaan Data dan Sistem Informasi;
2. Sub Bidang Penanganan Pengaduan dan Advokasi.
g. UPT;
h. Kelompok Jabatan Fungsional.
Tugas Pokok, Fungsi Dan Uraian Tugas Unsur Organisasi
Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
(1) Badan mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan
kebijakan daerah di bidang penanaman modal dan pelayanan terpadu
satu pintu sesuai dengan visi, misi dan program Walikota sebagaimana
dijabarkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Badan
mempunyai fungsi :
1. perumusan kebijakan teknis pelaksanaan urusan penanaman
modal dan pelayanan terpadu satu pintu;
2. pemberian dukungan dan melaksanakan urusan pemerintahan
daerah di bidang penanaman modal dan pelayanan terpadu satu
pintu;
3. pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang penanaman modal
dan pelayanan terpadu satu pintu;
4. pelaksanaan ketatausahaan Badan;
5. pelaksanaan tugas lain yang diberikan Walikota sesuai dengan
lingkup tugas dan fungsinya.
(3) Badan dipimpin oleh seorang Kepala Badan yang berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah.
Sekretariat
(1) Sekretariat mempunyai tugas pokok menyelenggarakan kegiatan di
bidang administrasi umum, keuangan, kepegawaian, dan perencanaan.
(2) Untuk menjalankan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Sekretariat mempunyai fungsi :
1. penatausahaan urusan umum;
2. penatausahaan urusan keuangan;
3. penatausahaan urusan kepegawaian; dan
4. pengoordinasian dalam penyusunan perencanaan Badan.
5. pengoordinasian pelaksanaan tugas Bidang-Bidang dan UPT di
lingkungan Badan.
(3) Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Kepala Badan.
Pasal 5
(1) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan
sebagian tugas dan fungsi Sekretariat di bidang administrasi umum dan
administrasi kepegawaian.
(2) Uraian tugas Sub Bagian Umum dan Kepegawaian adalah :
1. melakukan penyusunan program dan rencana kegiatan Sub Bagian
Umum dan Kepegawaian;
2. melakukan pengelolaan urusan surat-menyurat/tata naskah Dinas;
3. melakukan pengelolaan urusan rumah tangga, perpustakaan, kearsipan,
keprotokolan, dan kehumasan Badan;
4. melakukan pengelolaan urusan pembinaan dan pengembangan pegawai
Badan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
5. melakukan pelayanan administrasi kepegawaian Badan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
6. melakukan fasilitasi penilaian prestasi kerja pegawai Badan sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
7. melakukan fasilitasi pemrosesan penetapan angka kredit jabatan
fungsional di lingkungan Badan;
8. melakukan penyusunan Rencana Kebutuhan Barang Badan;
9. melaksanakan pengamanan dan pemeliharaan barang milik daerah yang
dalam penguasaan SKPD;
10. melakukan monitoring, evaluasi, dan pelaporan kegiatan Sub Bagian
Umum dan Kepegawaian; dan
11. melaksanakan tugas lain sesuai dengan bidang tugasnya.
(3) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian dipimpin oleh seorang Kepala Sub
Bagian yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Sekretaris.
(1) Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas
dan fungsi Sekretariat di bidang administrasi keuangan.
(2) Uraian tugas Sub Bagian Keuangan adalah :
1. melakukan penyusunan program dan rencana kegiatan Sub Bagian
Keuangan;
2. melakukan pembinaan penatausahaan keuangan Badan;
3. melakukan penatausahaan anggaran Badan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku;
4. melakukan pengelolaan kas Badan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku;
5. melakukan penatausahaan pendapatan yang berasal dari retribusi
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku;
6. melakukan pelayanan lainnya di bidang keuangan Badan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
7. menyimpan bukti-bukti transaksi keuangan sebagai bahan
penyusunan laporan pertanggungjawaban keuangan Badan;
8. melakukan penyusunan laporan keuangan Badan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
9. melakukan monitoring, evaluasi, dan pelaporan kegiatan Sub
Bagian Keuangan; dan
10. melaksanakan tugas lain sesuai dengan bidang tugasnya
(3) Sub Bagian Keuangan dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang
berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Sekretaris.
(1) Sub Bagian Perencanaan mempunyai tugas melaksanakan sebagian
tugas dan fungsi Sekretariat di bidang perencanaan, evaluasi, dan
pelaporan.
(2) Uraian tugas Sub Bagian Perencanaan adalah :
1. melakukan penyusunan program dan rencana kegiatan Sub Bagian
Perencanaan;
2. melakukan pengoordinasian penyusunan rencana program dan kegiatan
Badan; meliputi Rencana Strategis (Renstra); Rencana Kerja (Renja);
Indikator Kinerja Utama (IKU); Rencana Kerja dan Anggaran (RKA), dan
Penetapan Kinerja (PK);
3. melakukan pengumpulan dan pengadministrasian usulan RKA/RKPA dari
unit-unit kerja di lingkungan Badan;
4. melakukan penyusunan RKA/RKPA dan DPA/DPPA Badan berdasarkan
usulan unit-unit kerja dan hasil pembahasan internal Badan;
5. melakukan pembinaan administrasi perencanaan di lingkungan Badan;
7. melakukan kegiatan monitoring, evaluasi, dan pelaporan terhadap
realisasi atau pelaksanaan program dan kegiatan Badan;
8. melakukan koordinasi dengan unit-unit kerja di lingkungan Badan dalam
rangka penyiapan bahan-bahan untuk menyusun Laporan Kinerja
Instansi Pemerintah lingkup Badan dan laporan kedinasan lainnya;
9. melakukan monitoring, evaluasi, dan pelaporan kegiatan Sub Bagian
Perencanaan; dan
10. melaksanakan tugas lain sesuai dengan bidang tugasnya.
(3) Sub Bagian Perencanaan dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bagian yang
berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Sekretaris.
Bidang Pelayanan Penanaman Modal
(1) Bidang Pelayanan Penanaman Modal mempunyai tugas pokok
menyelenggarakan sebagian tugas dan fungsi Badan dalam lingkup
pelayanan di bidang penanaman modal.
(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana tersebut pada ayat (1),
Bidang Pelayanan Penanaman Modal mempunyai fungsi :
1. koordinasi pelayanan perizinan penanaman modal;
2. koordinasi pemberian fasilitasi dalam kegiatan penanaman modal;
3. penyelenggaraan pelayanan perizinan di bidang penanaman modal;
dan
4. penyelenggaraan fasilitasi, pengawasan dan pengendalian penanaman
modal.
(3) Bidang Pelayanan Penanaman Modal dipimpin oleh seorang Kepala
Bidang yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala
Badan melalui Sekretaris.
(1) Sub Bidang Pelayanan Perizinan Penanaman Modal mempunyai tugas
pokok melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Bidang Pelayanan
Penanaman Modal yang berkenaan dengan pelayanan perizinan
penanaman modal.
(2) Uraian tugas Sub Bidang Pelayanan Perizinan Penanaman Modal adalah:
1. melakukan penyusunan rencana kegiatan Sub Bidang Pelayanan
Perizinan Penanaman Modal berdasarkan tugas, permasalahan dan
regulasi sebagai bahan penyusunan Rencana Strategis serta Rencana
Kerja dan Anggaran Badan;
2. melakukan penyiapan bahan dalam rangka penyusunan konsep
kebijakan, pedoman dan petunjuk teknis mengenai pelayanan perizinan
penanaman modal;
3. melakukan penyusunan konsep kebijakan, pedoman dan petunjuk teknis
mengenai pelayanan perizinan penanaman modal;
4. melakukan pendataan dan pendaftaran permohonan perizinan;
5. melakukan penelitian dan evaluasi permohonan perizinan;
6. melakukan klasifikasikan perizinan penanaman modal;
7. melakukan koordinasi serta penetapan objek dengan melakukan
peninjauan lapangan;
8. melakukan penyiapan ketetapan retribusi pelayanan perizinan;
9. melakukan administrasi akta perizinan dan pendokumentasian arsip akta
perizinan;
10. melakukan penerbitan dan distribusi akta perizinan ke SKPD terkait;
11. melakukan monitoring, evaluasi, dan pelaporan kegiatan Sub Bidang
Pelayanan Perizinan Penanaman Modal; dan
12. melaksanakan tugas lain sesuai dengan bidang tugasnya.
(3) Sub Bidang Pelayanan Perizinan Penanaman Modal dipimpin oleh
seorang Kepala Sub Bidang yang berada di bawah dan bertanggungjawab
kepada Kepala Bidang Pelayanan Penanaman Modal.
(1) Sub Bidang Fasilitasi, Pengawasan dan Pengendalian Penanaman Modal
mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas dan fungsi
Bidang Pelayanan Penanaman Modal yang berkenaan dengan fasilitasi,
pengawasan dan pengendalian penanaman modal.
(2) Uraian tugas Sub Bidang Fasilitasi, Pengawasan dan Pengendalian
Penanaman Modal adalah :
1. melakukan penyusunan rencana kegiatan Sub Bidang Fasilitasi,
Pengawasan dan Pengendalian Penanaman Modal berdasarkan tugas,
permasalahan dan regulasi sebagai bahan penyusunan Rencana
Strategis serta Rencana Kerja dan Anggaran Badan;
2. melakukan penyiapan bahan dalam rangka penyusunan konsep
kebijakan, pedoman dan petunjuk teknis mengenai fasilitasi,
pengawasan dan pengendalian penanaman modal;
3. melakukan penyusunan konsep kebijakan, pedoman dan petunjuk
teknis mengenai fasilitasi, pengawasan dan pengendalian penanaman
modal;
4. melakukan pengkajian dan penetapan kebijakan teknis pengendalian
pelaksanaan penanaman modal;
5. melakukan koordinasi dan pemberian fasilitasi dalam kegiatan
penanaman modal;
6. melakukan koordinasi dan penyelenggaraan promosi penanaman
modal;
7. melakukan pemantauan, bimbingan, dan pengawasan pelaksanaan
penanaman modal berkoordinasi dengan pemerintah dan instansi
penanaman modal Provinsi dan/atau Pemerintah Pusat;
8. melakukan monitoring, evaluasi, dan pelaporan kegiatan Sub Bidang
Fasilitasi, Pengawasan dan Pengendalian Penanaman Modal; dan
9. melaksanakan tugas lain sesuai dengan bidang tugasnya.
(3) Sub Bidang Fasilitasi, Pengawasan dan Pengendalian Penanaman
Modal dipimpin oleh seorang Kepala Sub Bidang yang berada di
bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang Pelayanan
Penanaman Modal.
Bidang Pelayanan Perizinan Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat
(1) Bidang Pelayanan Perizinan Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat
mempunyai tugas pokok menyelenggarakan sebagian tugas dan fungsi
Badan dalam lingkup pelayanan perizinan di bidang pemerintahan dan
kesejahteraan rakyat.
(2) Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana tersebut pada ayat
(1), Bidang Pelayanan Perizinan Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat
mempunyai fungsi :
1. penyelenggaraan pelayanan perizinan di bidang pemerintahan;
2. penyelenggaraan pelayanan perizinan di bidang kesejahteraan
rakyat;
3. koordinasi pelayanan perizinan pemerintahan; dan
4. koordinasi pelayanan perizinan kesejahteraan rakyat.
(3) Bidang Pelayanan Perizinan Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat
dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada di bawah dan
bertanggungjawab kepada Kepala Badan melalui Sekretaris.
(1) Sub Bidang Pelayanan Perizinan Pemerintahan mempunyai tugas pokok
melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Bidang Pelayanan Perizinan
Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat yang berkenaan dengan pelayanan
perizinan di bidang pemerintahan.
(2) Uraian tugas Sub Bidang Pelayanan Perizinan Pemerintahan adalah :
1. melakukan penyusunan rencana kegiatan Sub Bidang Pelayanan
Perizinan Pemerintahan berdasarkan tugas, permasalahan dan regulasi
sebagai bahan penyusunan Rencana Strategis serta Rencana Kerja dan
Anggaran Badan;
2. melakukan penyiapan bahan dalam rangka penyusunan konsep
kebijakan, pedoman dan petunjuk teknis mengenai pelayanan perizinan di
bidang pemerintahan;
3. melakukan penyusunan konsep kebijakan, pedoman dan petunjuk teknis
mengenai pelayanan perizinan di bidang pemerintahan;
4. melakukan penyelenggaraan administrasi pelayanan perizinan di bidang
pemerintahan;
5. melakukan pemeriksaan administratif dan teknis persyaratan perizinan di
bidang pemerintahan;
6. melakukan penerbitan dan distribusi surat perizinan di bidang
pemerintahan;
7. melakukan koordinasi dalam rangka pelayanan perizinan di bidang
pemerintahan dengan perangkat daerah terkait, baik secara berkala
maupun insidental;
8. melakukan pengendalian pelayanan perizinan di bidang pemerintahan;
9. melakukan monitoring, evaluasi, dan pelaporan kegiatan Sub Bidang
Pelayanan Perizinan Pemerintahan; dan
10. melaksanakan tugas lain sesuai dengan bidang tugasnya.
(3) Sub Bidang Pelayanan Perizinan Pemerintahan dipimpin oleh seorang
Kepala Sub Bidang yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada
Kepala Bidang Pelayanan Perizinan Pemerintahan dan Kesejahteraan
Rakyat.
(1) Sub Bidang Pelayanan Perizinan Kesejahteraan Rakyat mempunyai tugas
pokok melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Bidang Pelayanan Perizinan
Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat yang berkenaan dengan pelayanan
perizinan di bidang kesejahteraan rakyat.
(2) Uraian tugas Sub Bidang Pelayanan Perizinan Kesejahteraan Rakyat
sebagai berikut :
1. melakukan penyusunan rencana kegiatan Sub Bidang Pelayanan
Perizinan Kesejahteraan Rakyat berdasarkan tugas, permasalahan dan
regulasi sebagai bahan penyusunan Rencana Strategis serta Rencana
Kerja dan Anggaran Badan;
2. melakukan penyiapan bahan dalam rangka penyusunan konsep
kebijakan, pedoman dan petunjuk teknis mengenai pelayanan di bidang
kesejahteraan rakyat;
3. melakukan penyusunan konsep kebijakan, pedoman dan petunjuk teknis
mengenai pelayanan di bidang kesejahteraan rakyat;
4. melakukan penyelenggaraan administrasi pelayanan perizinan di bidang
kesejahteraan rakyat;
5. melakukan pemeriksaan administratif dan teknis persyaratan perizinan di
bidang kesejahteraan rakyat;
6. melakukan penerbitan dan distribusi surat perizinan di bidang
kesejahteraan rakyat;
7. melakukan koordinasi dalam rangka pelayanan perizinan di bidang
kesejahteraan rakyat dengan perangkat daerah terkait, baik secara
berkala maupun insidental;
8. melakukan pengendalian pelayanan perizinan di bidang kesejahteraan
rakyat;
9. melakukan monitoring, evaluasi, dan pelaporan kegiatan Sub Bidang
Pelayanan Perizinan Kesejahteraan Rakyat; dan
10. melaksanakan tugas lain sesuai dengan bidang tugasnya.
(3) Sub Bidang Pelayanan Perizinan Kesejahteraan Rakyat dipimpin oleh
seorang Kepala Sub Bidang yang berada di bawah dan bertanggungjawab
kepada Kepala Bidang Pelayanan Perizinan Pemerintahan dan
Kesejahteraan Rakyat.
Bidang Pelayanan Perizinan Pembangunan
(1) Bidang Pelayanan Perizinan Pembangunan mempunyai tugas pokok
menyelenggarakan sebagian tugas dan fungsi Badan dalam lingkup
pelayanan perizinan di bidang pembangunan.
(2) Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana tersebut pada ayat
(1), Bidang Pelayanan Perizinan Pembangunan mempunyai fungsi :
1. penyelenggaraan pelayanan Izin Mendirikan Bangunan;
2. penyelenggaraan pelayanan perizinan di bidang Administrasi
Bangunan;
3. koordinasi pelayanan Izin Mendirikan Bangunan; dan
4. koordinasi pelayanan perizinan di bidang Administrasi Bangunan.
(3) Bidang Pelayanan Perizinan Pembangunan dipimpin oleh seorang Kepala
Bidang yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala
Badan melalui Sekretaris.
(1) Sub Bidang Pelayanan Izin Mendirikan Bangunan mempunyai tugas
pokok melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Bidang Pelayanan
Perizinan Pembangunan yang berkenaan dengan pelayanan izin
mendirikan bangunan.
(2) Uraian tugas Sub Bidang Pelayanan Izin Mendirikan Bangunan adalah :
1. melakukan penyusunan rencana kegiatan Sub Bidang Pelayanan
Izin Mendirikan Bangunan berdasarkan tugas, permasalahan dan
regulasi sebagai bahan penyusunan Rencana Strategis serta
Rencana Kerja dan Anggaran Badan;
2. melakukan penyiapan bahan dalam rangka penyusunan konsep
kebijakan, pedoman dan petunjuk teknis mengenai pelayanan izin
mendirikan bangunan;
3. melakukan penyusunan konsep kebijakan, pedoman dan petunjuk
teknis mengenai pelayanan izin mendirikan bangunan;
4. melakukan penyelenggaraan administrasi pelayanan Izin
Mendirikan Bangunan;
5. melakukan pemeriksaan administratif dan teknis Izin Mendirikan
Bangunan;
6. melakukan penerbitan dan distribusi surat Izin Mendirikan
Bangunan;
7. melakukan koordinasi dalam rangka pelayanan Izin Mendirikan
Bangunan dengan perangkat daerah terkait, baik secara berkala
maupun insidental;
8. melakukan pengendalian pelayanan Izin Mendirikan Bangunan;
9. melakukan monitoring, evaluasi, dan pelaporan kegiatan Sub
Bidang Pelayanan Izin Mendirikan Bangunan; dan
10. melaksanakan tugas lain sesuai dengan bidang tugasnya.
(3) Sub Bidang Pelayanan Izin Mendirikan Bangunan dipimpin oleh seorang
Kepala Sub Bidang yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada
Kepala Bidang Pelayanan Perizinan Pembangunan.
(1) Sub Bidang Pelayanan Administrasi Bangunan mempunyai tugas pokok
melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Bidang Pelayanan Perizinan
Pembangunan yang berkenaan dengan pelayanan administrasi
bangunan.
(2) Uraian tugas Sub Bidang Pelayanan Administrasi Bangunan adalah :
1. melakukan penyusunan rencana kegiatan Sub Bidang Pelayanan
Administrasi Bangunan berdasarkan tugas, permasalahan dan
regulasi sebagai bahan penyusunan Rencana Strategis serta
Rencana Kerja dan Anggaran Badan;
2. melakukan penyiapan bahan dalam rangka penyusunan konsep
kebijakan, pedoman dan petunjuk teknis mengenai pelayanan
administrasi bangunan;
3. melakukan penyusunan konsep kebijakan, pedoman dan petunjuk
teknis mengenai pelayanan administrasi bangunan;
4. melakukan penyelenggaraan administrasi pelayanan di bidang
administrasi bangunan;
5. melakukan pemeriksaan administratif dan teknis persyaratan di
bidang administrasi bangunan;
6. melakukan penerbitan dan distribusi dokumen di bidang
administrasi bangunan;
7. melakukan pengendalian pelayanan di bidang administrasi
bangunan;
8. melakukan koordinasi dalam rangka pelayanan di bidang
administrasi bangunan dengan perangkat daerah terkait, baik
secara berkala maupun insidental;
9. melakukan monitoring, evaluasi, dan pelaporan kegiatan Sub
Bidang Pelayanan Administrasi Bangunan; dan
10. melaksanakan tugas lain sesuai dengan bidang tugasnya.
(3) Sub Bidang Pelayanan Administrasi Bangunan dipimpin oleh seorang
Kepala Sub Bidang yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada
Kepala Bidang Pelayanan Perizinan Pembangunan.
Bidang Pengelolaan Data dan Advokasi
(1) Bidang Pengelolaan Data dan Advokasi mempunyai tugas pokok
menyelenggarakan sebagian tugas dan fungsi Badan dalam lingkup
pengelolaan data dan sistem informasi serta penanganan pengaduan dan
advokasi.
(2) Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana tersebut pada ayat
(1), Bidang Pengelolaan Data dan Advokasi mempunyai fungsi :
1. penyelenggaraan pengelolaan data dan sistem informasi;
2. penyelenggaraan penanganan pengaduan dan advokasi;
3. koordinasi pengelolaan data dan sistem informasi; dan
4. koordinasi penanganan pengaduan dan advokasi.
(3) Bidang Pengelolaan Data dan Advokasi dipimpin oleh seorang Kepala
Bidang yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala
Badan melalui Sekretaris.
(1) Sub Bidang Pengelolaan Data dan Sistem Informasi mempunyai tugas
pokok melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Bidang Pengelolaan Data
dan Advokasi yang berkenaan dengan pengelolaan data dan sistem
informasi perizinan.
(2) Uraian tugas Sub Bidang Pengelolaan Data dan Sistem Informasi adalah:
1. melakukan penyusunan rencana kegiatan Sub Bidang Pengelolaan Data
dan Sistem Informasi berdasarkan tugas, permasalahan dan regulasi
sebagai bahan penyusunan Rencana Strategis serta Rencana Kerja dan
Anggaran Badan;
2. melakukan penyusunan konsep kebijakan, pedoman dan petunjuk teknis
mengenai pengelolaan data dan sistem informasi perizinan;
3. melakukan pengumpulan data, informasi, peraturan
perundang-undangan dan kebijaksanaan teknis yang berkaitan dengan data,
dokumentasi dan sistem informasi perizinan;
4. melakukan perencanaan prosedur, mekanisme, dan persyaratan sebagai
dasar pelaksanaan untuk meningkatkan pelayanan perizinan secara
elektronik;
5. melakukan pembangunan dan pengembangan sistem informasi
manajemen perizinan;
6. melakukan koordinasi pengembangan sistem informasi manajemen
perizinan;
7. melakukan pengelolaan data perizinan;
8. melakukan penyusunan database perizinan dan pemeliharaan database
perizinan;
9. melakukan penyajian informasi perizinan;
10. melakukan monitoring, evaluasi, dan pelaporan kegiatan Sub Bidang
Pengelolaan Data dan Sistem Informasi; dan
11. melaksanakan tugas lain sesuai dengan bidang tugasnya.
(3) Sub Bidang Pengelolaan Data dan Sistem Informasi dipimpin oleh
seorang Kepala Sub Bidang yang berada di bawah dan bertanggungjawab
kepada Kepala Bidang Pengelolaan Data dan Advokasi.
(1) Sub Bidang Penanganan Pengaduan dan Advokasi mempunyai tugas
pokok melaksanakan sebagian tugas dan fungsi Bidang Pengelolaan Data
dan Advokasi yang berkenaan dengan penanganan pengaduan dan
advokasi di bidang perizinan dan non perizinan.
(2) Uraian tugas Sub Bidang Penanganan Pengaduan dan Advokasi adalah :
1. melakukan penyusunan rencana kegiatan Sub Bidang Penanganan
Pengaduan dan Advokasi berdasarkan tugas, permasalahan dan
regulasi sebagai bahan penyusunan Rencana Strategis serta
Rencana Kerja dan Anggaran Badan;
2. melakukan penyiapan bahan dalam rangka penyusunan konsep
kebijakan, pedoman dan petunjuk teknis penanganan pengaduan
dan advokasi di bidang perizinan dan non perizinan;
3. melakukan penyusunan konsep kebijakan, pedoman dan petunjuk
teknis penanganan pengaduan dan advokasi di bidang perizinan
dan non perizinan;
4. melakukan sosialisasi kebijakan, pedoman dan petunjuk teknis tata
cara penanganan pengaduan dan advokasi di bidang perizinan dan
non perizinan;
5. melakukan penyuluhan dan pemberian informasi layanan
perizinan, advice planning serta pengelolaan dan operasionalisasi
call center;
6. melakukan penanganan pengaduan dan advokasi;
7. melakukan klarifikasi, koordinasi dan advokasi terhadap
permasalahan pelayanan perizinan dan non perizinan;
8. melakukan monitoring, evaluasi, dan pelaporan Penanganan
Pengaduan dan Advokasi; dan
9. melaksanakan tugas lain sesuai dengan bidang tugasnya.
(3) Sub Bidang Penanganan Pengaduan dan Advokasi dipimpin oleh seorang
Kepala Sub Bidang yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada
Kepala Bidang Pengelolaan Data dan Advokasi
Kelompok Jabatan Fungsional
(1) Jabatan Fungsional ditetapkan berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
(2) Pemegang Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dalam melaksanakan tugasnya bertanggungjawab kepada Kepala Badan.
(3) Dalam hal Pemegang Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) lebih dari seorang dibentuk Kelompok Jabatan Fungsional.
(4) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
dipimpin oleh Pemegang Jabatan Fungsional yang paling senior.
(5) Jumlah Pegawai Negeri Sipil yang memangku setiap jenis Jabatan
Fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan sesuai
peraturan perundang-undangan.
TATA KERJA
(1) Hal-hal yang menjadi tugas pokok Badan dan masing-masing unit kerja
di lingkungan Badan merupakan satu kesatuan yang utuh dan tidak
dapat dipisahkan.
(2) Kegiatan operasional dalam rangka penyelenggaraan fungsi Badan
dilaksanakan oleh Kepala Badan bersama-sama dengan Sekretaris,
Bidang-Bidang, Sub Bagian-Sub Bagian, Sub Bidang-Sub Bidang, UPT
dan Kelompok Jabatan Fungsional di lingkungan Badan.
(3) Dalam melaksanakan tugas pokoknya, Kepala Badan menyelenggarakan
hubungan fungsional dengan instansi lain yang memiliki kaitan fungsi
dengan Badan.
(4) Setiap pimpinan unit kerja di lingkungan Badan wajib memimpin dan
memberikan bimbingan serta petunjuk pelaksanaan tugas kepada unit
kerja Badan di bawahnya atau pegawai yang membantunya.
(5) Setiap pimpinan unit kerja di lingkungan Badan wajib melaksanakan
sistem pengendalian intern di lingkungan masing-masing.
(6) Setiap pimpinan unit kerja di lingkungan Badan dalam melaksanakan
tugasnya, berkewajiban menerapkan prinsip-prinsip koordinasi,
integrasi, sinkronisasi dan simplikasi serta akuntabilitas kinerja.
Pelaporan
(1) Kepala Badan wajib memberikan laporan tentang pelaksanaan tugasnya
secara teratur, jelas, dan tepat waktu kepada Walikota melalui Sekretaris
Daerah.
(2) Setiap pimpinan unit kerja di lingkungan Badan wajib mengikuti,
mematuhi petunjuk dan bertanggung jawab kepada pimpinan unit kerja
Badan yang membawahkannya serta memberikan laporan secara tepat
waktu.
(3) Setiap laporan yang diterima oleh pimpinan unit kerja di lingkungan
Badan dari pimpinan unit kerja di bawahnya, wajib diolah dan
dipergunakan sebagai bahan pertimbangan lebih lanjut untuk
memberikan petunjuk kepada unit kerja Badan yang dibawahkannya
tersebut.
(4) Pengaturan mengenai jenis laporan dan tata cara penyampaiannya
berpedoman kepada peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Hal Mewakili
(1) Dalam hal berhalangan untuk melaksanakan tugasnya, Kepala Badan
menunjuk Sekretaris untuk mewakilinya.
(2) Apabila Sekretaris karena sesuatu hal berhalangan, maka Kepala Badan
dapat menunjuk salah seorang Kepala Bidang yang paling senior
KEPEGAWAIAN
Kepala Badan, Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala Sub Bagian, Kepala UPT
dan Kepala Sub Bidang di lingkungan Badan diangkat dan diberhentikan
oleh Walikota berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
PEMBIAYAAN
Pembiayaan atas pelaksanaan tugas Badan berasal dari Anggaran
Pendapatan Dan Belanja Daerah serta sumber pembiayaan lain yang sah.
Gambar 2.1
STRUKTUR ORGANISASI BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU
KEPALA BADAN
BIDANG PELAYANAN PERIZINAN PEMBANGUNAN
SUB BIDANG PELAYANAN ADMINISTRASI BANGUNAN SUB BIDANG PELAYANAN IMB
SUB BAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN
S
BIDANG PELAYANAN PERIZINAN PEMERINTAHAN DAN KESEJAHTERAAN RAKYAT
SUB BIDANG PELAYANAN PERIZINAN KESEJAHTERAAN
RAKYAT SUB BIDANG PELAYANAN PERIZINAN PEMERINTAHAN
BIDANG PELAYANAN PENANAMAN MODAL
SUB BIDANG FASILITASI PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN PENANAMAN MODAL
SUB BIDANG PELAYANAN PERIZINAN PENANAMAN MODAL
SE
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
UPTD
Jumlah Pegawai BPMPTSP berdasarkan Jabatan, Pendidikan Terakhir,
Golongan/Pangkat, Esselon dan Diklat yang telah diikutI
NAMA JABATAN
STATUS
JABATAN KUALIFIKASI PENDIDIKAN (TERAKHIR) GOLONGAN/PANGKAT
Data Pegawai Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
No Nama NIP
Pangat
Jabatan Pend Diklat Pim Keterangan
Gol/
1
H. KARSIDI, S. Sos, ST 196208061989031010
IV/c Kepala Badan SI
DIKLATPIM
III
2 H. ASWANI, SIP, M.Si 19600807 199703 1 001 IV/b Sekretaris Badan S 2 DIKLATPIM
3
H. IID MACHIDIN , ST, MM 195808131986031012
IV/a
Kepala Bidang Pelayanan Perizinan
Pembangunan S 2 ADUMLA
4
Drs. H. Julias 19590731 198603 1
005 IV/a
Kepala Bidang Pengelolaan Data dan
Advokasi S 2
DIKLATPIM
III
5 Drs. H. ENCEP MUHARAM, M.Si 196206171989031008 IV/a
Kepala Bidang Pelayanan Perizinan
Pemerintahan dan kesra S2 ADUMLA
6
Drs. SASA SUKMANA, MM 1962022011986031021
IV/a
Kepala Bidang Pelayanan PErizinan
Penanaman Modal S 2 SEPAMA
7 IDA, SS. M.Si 19710310 199703 2 005 IV/a Kasubag Perencanaan S 2 ADUM
8
NURHASANAH, S.Sos 19750526 199503 2 002
III/d Kasubag Umum dan Kepegawaian S I
PRAJAB GOL
II
9
ERNI AMBARANI, S.STP 198207132001122001
III/d Kasubag Keuangan SI
DIKLATPIM TK. IV
10 SUHIRNO, ST 196606212006041006 III/b Kasubid Pelayanan IMB S I PRAJAB II
11 YOS FREDDY, ST 197305112008011007 III/b Kasubid Pelayanan Administrasi Bangunan S I PRAJAB III
12
ABDUL KARIM, SH. M.Si 19660601 200501 1 007
III/c Kasubid Pelayanan Perizinan Pmerintahahn S 2
MEDIATOR
HI
13 ENDAH SULISTIYO I, SKM 197402112002122000 III/b Kasubid Pelayanan Perizinan Kesra S I PRAJAB II
14 WAWAN CARWAN, ST 196903181994031004 III/d Kasubid Pelayanan Perizinan PM S I ADUM
15
PURWANTO HERU MULYONO, S.Kom, M.Si
19760403 200212 1 003
III/c Kasubid Faswasdal PM S 2 PRAJAB II
16
IDA NURAIDA, SH.M.Si 19680201 200312 2 003
III/c
Kasubid Pengelolaan Data dan Sistem
Informasi S2
PRAJAB GOL
III
17
SANTI KUMALA DEWI, ST, MM 19811208 200604 2 012
III/c
Kasubid Penanganan Pengaduan dan
Advokasi S 2 PRAJAB III
18 ARIFIN MUSDA DALIMUNTE, SE 19671009 199103 1 007 III/c Pelaksana Bid Pembangunan adm IMB S I PRAJAB III
19
SUKIRNO, S.Sos, M.Si 19730521 199503 1 002
III/c Pelaksana Sekretariat Pembantu Bendahara S2
PENYIDIK
PNS
20 Ir. EFFY NOVERYAN THAHAR 19701104 200701 1 010 III/c Pelaksana Bid Pembangunan Tim Teknis IPPT S I PRAJAB III
21 HADI DHARMAWAN, S.Sos 197612262007011007 III/c
Pelaksana Bid Pepenanaman Modal Ijin
Reklame SI PRAJAB III
22 NANA CISYANA, S.Sos. M.Si 19730207 2002 1 005 III/b Pelaksana Subag Umpeg S2 Prajab II
23 SUZIANNY MAULINA, A.Md 19710430 199703 2 006 III/b Pelaksana Bid Kesra Kesektariatan D 3 PRAJAB II
24 AGUSTIAN SUMARNA, S.Sos 19760821200701 1 008 III/b Pelaksana Sekretariat Bendahara Barang S I PRAJAB III
25
DEDE NOPITA DEWI, SE 198011122009012000
III/b
Pelaksana Sekretariat Keuangan Bendahara
Penerimaan S I PRAJAB III
26
NOVI SHULHIYAH ILYAS, SE 196911292001122001
III/b
Pelaksana Bid Penanaman Modal ijin
Parawisata SI PRAJAB II
27 APRILLYA PERDANA PUTRI, S.Sos 198204012010012005 III/b Pelaksana Bid Pemerintahan Adm ijin IG S I -
28
DINA DHARMAYANTI INDAH SE 198709172010012003
III/b
Pelaksana Sekretariat Bendahara
Pengeluaran S I PRAJAB III
29
SETIAHADI, ST 19700106 201001 1003
III/b Pelaksana Bid Pemerintahan Tim Teknis IG S I
PRAJAB GOL III
30
RIZKIEKA TURNOVILIANA, SE, M.Si 198311022010012006
III/b Pelaksana Bid Penanaman Modal S2
PRAJAB GOL III
31
PUSPITA SARI, S.Kom 19870305 201101 2002
III/b Pelaksana Subag Umpeg S I
PRAJAB GOL III
32
ERVIANTY KARINA, SE 19840404 201101 2002
III/b Pelaksana Sekretariat Staf Perencanaan S I
PRAJAB GOL III
33
MEIGYA ARDHITI, S.Sos 19830502 201101 2001
III/b Pelaksana Bid Pemerintahan Counter S I
PRAJAB GOL III
34 AKHMAD BUKHARI, S.ST 19670712 200212 1 003 III/b Pelaksana Bid Pembangunan S1 PRAJAB II
35 SUMIATI, SE 19730630 200901 2 001 III/b Pelaksana Sekretariat S1 PRAJAB II
36
AROHMAN, A.Md 19750708 200212 1 005
III/a Pelaksana Bid Penanaman Modal SIUP, TDP SI
PRAJAB GOL
II
37
YULIA HUDORI, S.Si 19760716 200501 1 009
III/a
Pelaksana Bid Kesra Ijin Kesehatan & Tenaga
Kerja SI
PRAJAB GOL
III
38
GUGUN GUNARDI, ST 19810809 201101 1001
III/a Pelaksana Bid Pembangunan Perencanaan S I
PRAJAB GOL
III
39
NUR FITRI, A.Mak 19810805 200312 2 005
III/a
Pelaksana Bid Kesra Ijin Kesehatan &
Sekretariat D 3
PRAJAB GOL
II
40
ERIEK YANUARD LEANDER, SE 19710119 200212 1 002
III/a Pelaksana Bid Pembangunan Pelayanan IPPT SI
PRAJAB GOL
II-I
41
ASEP DADANG, SE 19700808 200212 1 007
III/a
Pelaksana Bid Penanaman Modal Ijin
Reklame SI
PRAJAB GOL
II
42
SELLY RIHARJANI, SE 19660724 200604 1 002
III/a Pelaksana Sekretariat Staf Perencanaan S1
PRAJAB GOL
II
43
ENUNG SYAROTUL JANNAH, SE 19740528 20081 2 004
III/a Pelaksana Sekretariat Sekpri Kepala Badan SI
PRAJAB GOL II
44 FERRY ARI KUSWORO, A.Md 19800223 200604 1 007 III/a Pelaksanan Bid Pembangunan D3 PRAJAB II
45 AHMAD SUMARDI 19630323 199803 1 003 III/a Pelaksanan Bid Pembnagunan SMA PRAJAB II
46 DADANG TEGUH KARYANA, S.IP 19770321 200701 1 008 III/a Pelaksana Bid Pembangunan S1 PRAJAB II
47 ESTI EKA APRILIAWATI, AMKL 19870411 200901 2 003 II/d Pelaksana Bid Pembangunan D3 PRAJAB II
48
ALAM BAZARKHI AKBAR, A.Md 19860321 201101 1001
II/d Pelaksana Bid Kesra Ijin Pemakaman D 3
PRAJAB GOL
II
II
50
BAMBANG BASUKI 19600217 200604 1 004
II/c Pelaksana Bid Pembangunan Register IMB SLTA
PRAJAB GOL
II
51
AKHMAD RIFAI 19670504 200604 1 011
II/c
Pelaksana Bid Pembangunan Pemerintahan
Izin Gangguan SLTA
PRAJAB GOL
II
52
MAHMUD 19640708 200701 1 012
II/c Pelaksana Bid Pembangunan Kesektariatan SLTA
PRAJAB GOL
II
53
RUDI SUKMANA 19690602 200701 1 013
II/c Pelaksana Bid Pembangunan Umum SLTA
PRAJAB GOL II
54 ARI KUSUMANINGRAT 19750712 200701 1 007 II/c Pelaksana Bid Pembangunan SMA PRAJAB II
55
HARTONO 19700317 200801 1005
II/b
Pelaksana Bid Pemerintahan Ijin Pengusaha
Angkutan STM
PRAJAB GOL
II
56
YUDO RUDIANTOSO 1978033120008011003
II/b Pelaksana Bid Pembangunan ADM SLTA
PRAJAB GOL II
57 ADIB MUHANDIS 19720123 201409 1 002 II/a Pelaksana Sekretariat SLTA -
58 SAMAT 19790627 201409 1 001 1/c Pelaksana Bid Pembangunan SMP -
ISU-ISU STRATEGIS
Berdasarkan data dan informasi diatas, maka dapat diidentifikasi
isu-isu strategis pada BPMPTSP Kota Tangerang tahun 2014 – 2018
sebagai berikut :
1. Kinerja aparatur badan.
2. Kualitas pelayanan perijinan.
3. Kepuasan masyarakat terhadap pelayanan Perizinan.
IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
Identifikasi permasalahan BPMPTSP Kota Tangerang dimulai dengan
merumuskan permasalahan yang tergambar dalam
permasalahan-permasalahan sebagai berikut :
1. Jumlah SDM yang kurang memadai.
2. Belum efektifnya pemanfaatan waktu pelayanan perizinan.
3. Kepuasan Masyarakat masih rendah.
Faktor-faktor utama penyebab permasalahan pada BPMPTSP Kota
Tangerang adalah sebagai berikut :
1. Pegawai yang tidak sesuai kompetensi.
2. Sarana dan prasarana pelayanan perijinan yang kurang.
3. Masih adanya yang membutuhkan waktu lebih dari 14 hari kerja.
4. Pemberian pelayanan belum maksimal.
Berdasarkan isu permasalahanan dan faktor-faktor utama penyebab
permasalahan pada BPMPTSP, maka upaya penyelesaian
permasalahan yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Penempatan Pegawai sesuai dengan kompetensi.
2. Peningkatan sarana dan parasana yang memadai.
3. Adanya Perda/Perwal Perizinan (Adanya perbaikan regulasi pada
perwal perizinan).
4. Peningkatan SDM.
VISI DAN MISI BPMPTSP
Visi
Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir
periode perencanaan. Berdasarkan kondisi umum, potensi, permasalahan
dan tantangan yang di hadapi ke depan, BPMPTSP Kota Tangerang sesuai
dengan tugas pokok dan fungsinya sebagai Satuan Kerja Perangkat Daerah
yang melaksanakan sebagian urusan Pemerintahan Daerah di bidang
pelayanan perizinan terpadu dan penanaman modal memiliki visi sebagai
berikut :
“Unggul dalam pelayanan perizinan dan penanaman modal menuju kota Ahlakul Karimah”
Pokok – pokok Visi Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu satu
Pintu Kota Tangerang tahun 2014 – 2018 adalah :
1. Unggul dalam pelayanan perizinan dan penanaman modal.
2. Disiplin aparatur.
3. integritas aparatur yang berakhlakul karimah.
4. Meningkatkan profesionalisme pegawai.
Untuk merealisasikan keinginan, harapan serta tujuan yang tertuang dalam
visi yang telah menjadi kesepakatan bersama, maka seluruh sumber daya
mempublikasikan kepada seluruh masyarakat dan swasta yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dalam pencapaian visi BPMPTSP Kota Tangerang
Tahun 2014-2018.
Adapun pemahaman visi BPMPTSP Kota Kota Tangerang 2014-2018 sebagai
berikut :
1. BPMPTSP Kota Tangerang pada tahun 2014-2018 diharapkan dapat
menjadi pusat pelayanan perizinan terpadu yang dapat dipercaya oleh
masyarakat, cepat, akurat dan transparan.
2. Secara terperinci, BPMPTSP Kota Tangerang yang terpercaya dan unggul
dalam pelayanan perizinan dan investasi dapat diukur melalui :
a. Prosedur pelayanan, yaitu kemudahan tahapan pelayanan yang
diberikan kepada masyarakat dilihat dari sisi kesederhanaan alur
pelayanan;
b. Persyaratan pelayanan, yaitu persyaratan teknis dan administratif
yang diperlukan untuk mendapatkan pelayanan sesuai dengan jenis
pelayanannya yang tidak berbelit, jelas atau transparan;
c. Kejelasan petugas pelayanan, yaitu keberadaan dan kepastian petugas
yang memberikan pelayanan (nama, jabatan serta kewenangan dan
tanggung jawabnya);
d. Kedisiplinan petugas pelayanan, yaitu kesungguhan petugas dalam
memberikan pelayanan terutama terhadap konsistensi waktu kerja
sesuai ketentuan yang berlaku;
e. Tanggung jawab petugas pelayanan, yaitu kejelasan wewenang dan
tanggung jawab petugas dalam penyelenggaraan dan penyelesaian
pelayanan;
f. Kemampuan petugas pelayanan, yaitu tingkat keahlian dan
keterampilan yang dimiliki petugas dalam
memberikan/menyelesaikan pelayanan kepada masyarakat;
g. Kecepatan pelayanan, yaitu target waktu pelayanan dapat
diselesaikan dalam waktu yang telah ditentukan oleh unit
penyelenggara pelayanan;
h. Keadilan mendapatkan pelayanan, yaitu pelaksanaan pelayanan
dengan tidak membedakan golongan/status masyarakat yang
dilayani;
i. Kesopanan dan keramahan petugas, yaitu sikap dan perilaku petugas
dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat secara sopan dan
ramah serta saling menghargai dan menghormati;
j. Kewajaran biaya pelayanan, yaitu keterjangkauan masyarakat
terhadap besarnya biaya yang ditetapkan oleh unit pelayanan;
k. Kepastian biaya pelayanan, yaitu kesesuaian antara biaya yang
dibayarkan dengan biaya yang telah ditetapkan;
l. Kepastian jadwal pelayanan, yaitu pelaksanaan waktu pelayanan,
sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan;
m.Kenyamanan lingkungan, yaitu kondisi sarana dan prasarana
pelayanan gedung yang representative bersih, rapi dan teratur
sehingga dapat memberikan rasa nyaman kepada penerima
pelayanan;
n. Keamanan pelayanan, yaitu terjaminnya tingkat keamanan
lingkungan unit penyelenggara pelayanan ataupun sarana yang
digunakan, sehingga masyarakat merasa tenang untuk mendapatkan
pelayanan terhadap resiko-resiko yang diakibatkan dari pelaksanaan
pelayanan;
o. Proses pengaduan masyarakat, untuk memperoleh umpan balik dari
masyarakat atas pelayanan yang diberikan aparatur, disediakan akses
kepada masyarakat untukmemberikan informasi
saran/pendapat/tanggapan dan pengaduan.
Misi
Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan
dilaksanakan untuk mewujudkan visi. Misi menjelaskan mengapa
organisasi itu ada, apa yang dilakukannya, dan bagaimana melakukannya.
Misi adalah tindakan nyata yang harus dilaksanakan oleh organisasi agar
tujuan organisasi dapat terlaksana dan berhasil dengan baik. Dengan
pernyataan misi, diharapkan seluruh pegawai dan pihak yang
berkepentingan dapat mengenal organisasi dan mengetahui peran dan
program-programnya serta hasil yang akan diperoleh dimasa mendatang.
Sejalan dengan hal tersebut, maka BPMPTSP Kota Tangerang merumuskan
pernyataan misi sebagai berikut :
1. MEWUJUDKAN SISTEM PELAYANAN PERIJINAN YANG EFEKTIF,
EFISIEN, DAN TRANSPARAN DAN PENGIMPLEMENTASIAN STANDAR
OPERASIONAL PROSEDUR (SOP).
2. MEMBERIKAN KEMUDAHAN DALAM PELAYANAN PERIZINAN.
3. TERWUJUDNYA PEMANTAPAN DAN PENGEMBANGAN SISTEM
INVESTASI DAERAH YANG TRANSPARAN SERTA DIDUKUNG OLEH
IKLIM INVESTASI YANG KONDUSIF
Pokok – pokok Misi Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu
Pintu (BPMPTSP) Kota Tangerang tahun 2014 – 2018 adalah :
1. Pengembangan sistem pelayanan perizinan yang terpadu.
2. Pengembangan SDM aparatur yang didukung oleh sarana dan prasarana
yang memadai.
3. Mengembangkan mekanisme dan prosedur pelayanan perizinan yang
jelas, tidak bertele-tele dan terpadu.
4. Mengembangkan SDM yang profesional, ramah, dan jujur didukung oleh
sarana dan prasarana yang memadai.
TUJUAN DAN SASARAN
Tujuan
Tujuan Jangka menengah BPMPTSP Kota Tangerang Tahun 2014 –
2018 adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan kualitas pelayanan perijinan.
2. Mewujudkan pelayanan perijinan yang terpadu dan nyaman.
Sasaran
Sasaran Jangka menengah BPMPTSP Kota Tangerang Tahun 2014 –
2018 adalah sebagai berikut :
1. Tersedianya berbagai jenis pelaporan capaian kinerja pelaksanaan
kegiatan dan keuangan OPD
2. Tersedianya Dokumen Perencanaan-Penganggaran, Pengendalian,
dan Evaluasi- Pelaporan Pemb. Daerah yang disusun secara
teknokratis (integratif, komprehensif, holistik), koordinatif, dan
partisipatif, serta informatif
3. Tersedianya aparatur OPD yang mampu mematuhi peraturan
kepemerintahan daerah yang berlaku
4. Tersedianya pemenuhan dan pengembangan kebutuhan sarana
dan prasarana perkantoran pemerintahan daerah yang layak dan
memadai
STRATEGI, KEBIJAKAN, PROGRAM DAN KEGIATAN
Strategi
Strategi adalah cara mencapai tujuan dan sasaran yang dijabarkan ke
dalam kebijakan-kebijakan dan program - program. Sesuai dengan tujuan
dan sasaran BPMPTSP Kota Tangerang, maka strategi yang akan dilakukan
dalam periode 2014-2018 adalah sebagai berikut :
1. Membangun dan mengembangkan sistem dan mekanisme pengelolaan
pelaporan kinerja dan keuangan OPD
2. Membangun dan mengembangkan Konsep tentang penyusunan dokumen
Perencanaan-Penganggaran, Pengendalian, dan Evaluasi- Pelaporan
Pemb. Daerah yang disusun secara teknokratis (integratif, komprehensif,
holistik), koordinatif, dan partisipatif, serta informatif
3. Membangun dan mengembangkan sistem kedisiplinan yang tegas,
objektif, dan konsisten
4. Membangun dan mengembangkan sistem pemenuhan dan
pengembangan kebutuhan sarana dan prasarana perkantoran
pemerintahan daerah yang layak dan memadai.
Kebijakan
Kebijakan pada dasarnya merupakan ketentuan-ketentuan yang telah
ditetapkan oleh yang berwenang untuk dijadikan pedoman, pegangan atau
petunjuk dalam pengembangan ataupun pelaksanaan program/kegiatan
guna tercapainya kelancaran dan keterpaduan dalam perwujudan sasaran,
tujuan serta visi dan misi instansi pemerintah.
Kebijakan yang ditetapkan dalam periode 2014-2018 adalah sebagai berikut
1. Membangun Sistem/Tata Cara pelaporan kinerja dan keuangan OPD
yang terpadu
2. Menyediakan sarana-prasarana pendukung pengelolaan pelaporan
kinerja dan keuangan OPD
3. Menyusun dokumen Perencanaan dan Penganggaran secara teknokratis
(integratif, komprehensif, holistik), koordinatif, dan partisipatif, serta
informatif
4. Menyusun dokumen Pengendalian, dan Evaluasi-Pelaporan
Pembangunan Daerah secara teknokratis (integratif, komprehensif,
holistik), koordinatif, dan partisipatif, serta informatif
5. Mengumpulkan, menyusun, memverifikasi, memvalidasi, mempublikasi,
dan mengolah data/informasi Perencanaan Pembangunan Daerah
6. Menyosialisasikan peraturan kepemerintahan daerah secara intensif dan
menyeluruh
7. Menyediakan sarana-prasarana pendukung kedisiplinan yang lengkap
dan memadai
8. Menyusun dan mensosialisasikan standar pemenuhan dan
pengembangan kebutuhan sarana dan prasarana perkantoran
pemerintahan daerah yang layak dan memadai.
Penjelasan secara skematik mengenai keterkaitan Visi, Misi, Tujuan,
Sasaran, Strategi dan Kebijakan BPMPTSP Kota Tangerang Tahun 2014 –
2018 dikemukan pada table berikut ini :
Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan
BPMPTSP Kota Tangerang Tahun 2014 – 2018
VISI : BPMPTSP UNGGUL DALAM PELAYANAN PERIZINAN DAN PENANAMAN MODAL MENUJU KOTA AHLAKUL KARIMAH
MISI 1 MEWUJUDKAN SISTEM PELAYANAN PERIJINAN YANG
EFEKTIF, EFISIEN, DAN TRANSPARAN DAN
PENGIMPLEMENTASIAN STANDAR OPERASIONAL
PROSEDUR (SOP)
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
teknokratis
MISI 2 MEMBERIKAN KEMUDAHAN DALAM PELAYANAN
PERIZINAN
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
2.1
MISI 3 TERWUJUDNYA PEMANTAPAN DAN PENGEMBANGAN
SISTEM INVESTASI DAERAH YANG TRANSPARAN SERTA DIDUKUNG OLEH IKLIM INVESTASI YANG KONDUSIF
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
3.1
Program adalah kumpulan kegiatan yang sistematis dan terpadu yang
dilaksanakan guna mencapai sasaran tertentu.
Kegiatan adalah tindakan nyata dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan
kebijakan dan program yang telah ditetapkan dengan memanfaatkan
sumber daya yang ada untuk mencapai sasaran dan tujuan tertentu.
Program dan Kegiatan yang ditetapkan sebagai pelaksanaan kebijakan
organisasi BPMPTSP Kota Tangerang sesuai misinya adalah sebagai berikut:
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran (Program Rutin)
Kegiatan :
1) Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik
2) Penyediaan jasa kebersihan kantor
4) Penyediaan Alat Tulis Kantor (ATK)
5) Penyediaan barang cetakan dan penggandaan
6) Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan
7) Penyediaan makanan dan minuman
8) Rapat-rapat kordinasi dan konsultasi ke luar daerah
9) Penyediaan tenaga jasa pendukung pelaksana teknis/administrasi
perkantoran.
10) Penyediaan jasa pengamanan kantor
11) Rapat-rapat kordinasi Bidang Pembangunan
12) Rapat-rapat kordinasi Bidang Kesra dan Pemerintahan
13) Rapat-rapat kordinasi Bidang Penanaman Modal
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur (Program Rutin)
Kegiatan :
1) Pengadaan mobil keliling
2) Pengadaan peralatan dan perlengkapan kantor
3) Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasioanal
3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur (Program Rutin)
Kegiatan ;
1) Pengadaan pakaian dinas beserta perlengkapannya
2) Evaluasi kinerja pelayanan perijinan
4. Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur (Program
Rutin)
Kegiatan ;
1) Bimbingan teknis pelayanan prima
2) Penyusunan Laporan capaian Kinerja Aparatur pemerintah daerah
3) Pemukhtahiran data kepegawaian SKPD
5. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian
Kinerja dan Keuangan (Program Rutin)
Kegiatan ;
1) Penyusunan Renstra dan renja SKPD
2) Penyusunan pelaporan keuangan semesteran
3) Penyusunan pelaporan Prognosis Realisasi anggaran
4) Penyusunan Laporan akhir tahun
5) Penyusunan lakip
6) Penyusunan RKA dan DPA
7) Penetapan Kinerja SKPD
8) Penyusunan RKBU
9) Evaluasi PAD BPPMPTSP
10) Pengendalian dan Evaluasi Renja SKPD
11) Penyusunan Profil SKPD
12) Penyusunan Laporan Keuangan Triwulanan
6. Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi
Kegiatan:
1) Penyelenggaraan pameran Investasi
2) Sosialisasi LKPM ( Laporan Kegiatan Penanaman Mofdal )
3) Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal
4) Sosialisasi Pelayanan Perizinan
5) Pengembangan system Informasi Pelayanan Perizinan
6) Penyusunan I S O
7) Pengolahan Data Pelaporan Perizinan
8) Penyusunan Draft Perda dan Perwal
7. Program Komunikasi dan Informatika
Kegiatan ;
1) Kerjasama advertorial dengan media massa
Penutup
Kiranya ringkasan ini dapat memberikan gambaran yang utuh dan
menyeluruh bagi seluruh pegawai (SKPD) dan Stakeholder.