DASAR ILMU TAAH
Semester genap 2009/2010
Materi 02: Pembentukan Tanah
Materi 02: Pembentukan Tanah
Konsep Pembentukan Tanah Konsep Pembentukan Tanah
model faktor pembentuk model faktor pembentuk tanah (
tanah (state factor model state factor model))
paling banyak digunakan paling banyak digunakan
dalam kajian ilmu tanah, dan dalam kajian ilmu tanah, dan berperan penting dalam
berperan penting dalam berperan penting dalam berperan penting dalam
penelitian ekosistem (struktur penelitian ekosistem (struktur dan fungsi), geomorfologi
dan fungsi), geomorfologi dan geografi.
dan geografi.
Faktor Pembentuk Tanah
Faktor Pembentuk Tanah
Konsep Pembentukan Tanah Konsep Pembentukan Tanah
model proses terbuka model proses terbuka
tanah merupakan sistem yang terbukatanah merupakan sistem yang terbuka
sewaktusewaktu--waktu tanah dapat menerima tambahan bahan dari waktu tanah dapat menerima tambahan bahan dari luar (input), atau kehilangan bahan
luar (input), atau kehilangan bahan--bahan yang telah bahan yang telah dimilikinya (
dimilikinya (outputoutput). ).
dimilikinya (
dimilikinya (outputoutput). ).
Input: hasil pelapukan bahan induk, endapan baru, air hujan/irigasi, Input: hasil pelapukan bahan induk, endapan baru, air hujan/irigasi, sisa
sisa--sisa tanaman, energi dari sinar matahari.sisa tanaman, energi dari sinar matahari.
Output: erosi tanah, penguapan air, penyerapan unsur hara oleh Output: erosi tanah, penguapan air, penyerapan unsur hara oleh tanaman, pencucian, pancaran panas.
tanaman, pencucian, pancaran panas.
Selain itu di dalam tanah sering terjadi pemindahan bahan Selain itu di dalam tanah sering terjadi pemindahan bahan tanah dari lapisan atas ke lapisan bawah atau sebaliknya tanah dari lapisan atas ke lapisan bawah atau sebaliknya (disebut translokasi dalam solum).
(disebut translokasi dalam solum).
Tanah sebagai Sistem Terbuka
Tanah sebagai Sistem Terbuka
Faktor Pembentuk Tanah Faktor Pembentuk Tanah
5 faktor pembentuk tanah 5 faktor pembentuk tanah
Bahan indukBahan induk (p) (tekstur, struktur, komposisi (p) (tekstur, struktur, komposisi kimia dan mineral)
kimia dan mineral)
Iklim Iklim (cl) (suhu dan curah hujan)(cl) (suhu dan curah hujan)
Topografi Topografi / relief (r)/ relief (r)
OrganismeOrganisme (o) (vegetasi dan herwan; termasuk (o) (vegetasi dan herwan; termasuk
OrganismeOrganisme (o) (vegetasi dan herwan; termasuk (o) (vegetasi dan herwan; termasuk manusia)
manusia)
Waktu Waktu (t) (t)
““Tanah adalah produk dari Tanah adalah produk dari iklim, organismeiklim, organisme, dan , dan topografi
topografi yang mempengaruhi yang mempengaruhi bahan indukbahan induk dalam dalam jangka
jangka waktu waktu tertentu”tertentu”
Faktor Pembentuk Tanah
Agen, gaya, atau kondisi yang telah, sedang, atau akan mempengaruhi pembentukan tanah
Iklim
Organisma
Climosequence Biosequence
Faktor
Yang terbentuk jika faktor lain dapat diabaikan
Organisma Bahan
Induk
Topografi Waktu
Lain-lain
Biosequence
Lithosequence
Toposequence
Chronosequence
fungsi
BAHA IDUK
Kwarsa K-feldspar
Plagioklas
*
*
*
Granit
Syenit
Granodiorit
Rhyolit
Trachyt
Dacit
Tanah yg terbentuk Tekstur kasar Masam
Unsur Hara
Piroksin
Olivin
* * +
+ + +
+ + + + + + +
+ + + + + +
+ +
+ + +
+ +
+
Diorit
Gabro
Peridotit
Dunit
Andesit
Basalt Tekstur halus Basa
Unsur Hara
Volcanic Ash Andisols
Bahan Induk
Bahan Induk Lain Lain
Bahan Induk Terangkut: Prinsip Erosi dan Bahan Induk Terangkut: Prinsip Erosi dan Pengendapan
Pengendapan
Aliran air partikel tanah dan fragmen batuan (sedimen)Aliran air partikel tanah dan fragmen batuan (sedimen)
Jika air mengalir cepat maka membawa partikel besar dan Jika air mengalir cepat maka membawa partikel besar dan sedimen lebih banyak.
sedimen lebih banyak.
Jika aliran menjadi lambat, partikel besar diendapkan dulu. Jika aliran menjadi lambat, partikel besar diendapkan dulu.
Bahan diendapkan airBahan diendapkan air
Endapan Aluvial: Endapan Aluvial: Terbentuk akibat aliran air terhenti shingga Terbentuk akibat aliran air terhenti shingga
sedimentasi terjadi cepat, banyak terjadi di daerah pegunungan, air sedimentasi terjadi cepat, banyak terjadi di daerah pegunungan, air
Endapan Aluvial: Endapan Aluvial: Terbentuk akibat aliran air terhenti shingga Terbentuk akibat aliran air terhenti shingga
sedimentasi terjadi cepat, banyak terjadi di daerah pegunungan, air sedimentasi terjadi cepat, banyak terjadi di daerah pegunungan, air dan semi arid.
dan semi arid.
Dataran banjir dan Teras: Dataran banjir dan Teras: Teras mencerminkan sisa dataran Teras mencerminkan sisa dataran banjir yang lebih tua, aliran sungai telah memotong menjadi banjir yang lebih tua, aliran sungai telah memotong menjadi dataran banjir baru dalam bentuk teras.
dataran banjir baru dalam bentuk teras.
Delta: Delta: Terbentuk jika sedimen halus yang dibawa sungai Terbentuk jika sedimen halus yang dibawa sungai diendapkan pada daerah perairan yang luas (misal danau)
diendapkan pada daerah perairan yang luas (misal danau) tanah tanah subur.
subur.
Colluvium:Colluvium: bahan diendapkan akibat gravitasi, pada lereng bahan diendapkan akibat gravitasi, pada lereng curam; tanah longsor
curam; tanah longsor
Bahan Induk Tanah
Bahan Induk Tanah
Iklim Iklim
Temperatur dan curah hujan adalah unsur iklim Temperatur dan curah hujan adalah unsur iklim yang laing mempengaruhi sifat tanah
yang laing mempengaruhi sifat tanah
Temperatur Temperatur: :
Perubahan temperatur dapat menyebabkan Perubahan temperatur dapat menyebabkan retaknya batuan (pelapukan batuan)
retaknya batuan (pelapukan batuan) retaknya batuan (pelapukan batuan) retaknya batuan (pelapukan batuan)
Temperatur langsung mempengaruhi jumlah bahan Temperatur langsung mempengaruhi jumlah bahan organik yang dihasilkan. Produksi bahan organik organik yang dihasilkan. Produksi bahan organik meningkat dengan meningkatnya temperatur
meningkat dengan meningkatnya temperatur
asalkan cukup hujan untuk pertumbuhan tanaman asalkan cukup hujan untuk pertumbuhan tanaman
Meningkatnya temperatur jika meningkatkan Meningkatnya temperatur jika meningkatkan kecepatan dekomposisi bahan organik
kecepatan dekomposisi bahan organik
IKLIM
Merupakan faktor yang paling aktif dalam proses pembentukan tanah, mempengaruhi reaksi kimia, dan aktivitas flora dan fauna
Reaksi cepat (kimia fisik)
Pelapukan kimia / mekanik cepat Proses kehilangan cepat
Perkembangan cepat Reaksi cepat (fisik)
Pelapukan mekanik cepat Proses kehilangan lambat Perkembangan terhambat
SUHU
CURAH HUJA
Reaksi lambat
Pelapukan mekanik lambat Proses kehilangan lambat Perkembangan terhambat
Reaksi lambat
Pelapukan kimia cepat Proses kehilangan cepat Perkembangan agak cepat
Curah hujanCurah hujan
Curah hujan mempengaruhi pelapukan dan jumlah Curah hujan mempengaruhi pelapukan dan jumlah serta dekomposisi bahan organik
serta dekomposisi bahan organik
a.
a. Jika curah hujan meningkat kecepatan erosi juga Jika curah hujan meningkat kecepatan erosi juga meningkat
meningkat
b.
b. Jika curah hujan meningkat, produksi bahan Jika curah hujan meningkat, produksi bahan
organik juga meningkat asalkan temperatur cukup organik juga meningkat asalkan temperatur cukup tinggi untuk pertumbuhan tanaman
tinggi untuk pertumbuhan tanaman tinggi untuk pertumbuhan tanaman tinggi untuk pertumbuhan tanaman
c.
c. Jika curah hujan cukup untuk menggenangi tanah, Jika curah hujan cukup untuk menggenangi tanah, dekomposisi bahan organik akan terhambat
dekomposisi bahan organik akan terhambat karena kurangnya oksidasi
karena kurangnya oksidasi
Basah - Panas
% kadar garam
Kering - Panas
% kadar garam
Iron and Al-oxide Rich
Curah hujan tinggi Suhu tinggi
Pelapukan batuan/mineral cepat Penambahan bahan organik
cepat, demikian juga Iklim Tropis
Basah- Panas Oxisols
cepat, demikian juga dekomposisinya
Pencucian unsur hara relatif tinggi
Topografi Topografi
Komponen topografiKomponen topografi
1.
1. Lereng (slope) Lereng (slope) –– sudut permukaan lahansudut permukaan lahan
2.
2. Tinggi (Height) Tinggi (Height) –– berapa tingginya dari sungaiberapa tingginya dari sungai
3.
3. Arah (direction) lerengArah (direction) lereng
Lereng:Lereng: % lereng = jarak vertikal x 100 / jarak Lereng:Lereng: % lereng = jarak vertikal x 100 / jarak % lereng = jarak vertikal x 100 / jarak % lereng = jarak vertikal x 100 / jarak horizontal
horizontal
Lereng Curam ( > 15%),Lereng Curam ( > 15%),
Limpasan permukaan (runLimpasan permukaan (run--off)off)
Erosi meningkat jika lereng makin curamErosi meningkat jika lereng makin curam
Tanah memilki horizon A dan B tipisTanah memilki horizon A dan B tipis
Lereng datar Lereng datar, 0 , 0--5%, 5%,
Sedikit limpasan permukaan, banyak infiltrasiSedikit limpasan permukaan, banyak infiltrasi
Erosi kurangErosi kurang
Tanah umumnya lebih tebalTanah umumnya lebih tebal
Horizon A dan B cukup tebal, terjadi Horizon A dan B cukup tebal, terjadi pencucian
pencucian pencucian pencucian
Tinggi (elevasi) Tinggi (elevasi)
Elevasi, ketinggian diatas perairan, dapat Elevasi, ketinggian diatas perairan, dapat
membantuk mengendalikan drainase. Elevasi membantuk mengendalikan drainase. Elevasi mempengarhui kelembaban tanah
mempengarhui kelembaban tanah
A Bandingkan
Kondisi air
Suhu
Aliran air
Erosi
Pelapukan
Tropudult
TOPOGRAFI
- -- - - -
B
C
Pelapukan
Tropudalf
Aquept/Aquent
ORGAISMA
Sumber bahan organik tanah
Pembentukan humus Sifat fisiko-kimia tanah
Fungsi
Kondisi iklim
Suasana fisiko-kimia
Flora
Jumlah dan macam
Peredaran Unsur Hara Perkembangan struktur
tanah
Dekomposisi Bahan Organik
Suasana fisiko-kimia Vegetasi lain
(kompetisi, sumber makanan, dll)
Flora
Fauna
Organisme Tanah Organisme Tanah
Organisme Contoh Ukuran
(µµµm)µ
Jumlah per
gram tanah Biomasa (kg/ha) Mikroflora
- Bakteri Pseudomonas 0,5 x 1,5 108 – 109 300 -3.000 - Aktinomisetes Streptomyces 0,5-2,0 107 – 108 300 -3.000 - Jamur (Fungi) Mucor 8,0 105 – 106 500 – 5.000
- Jamur (Fungi) Mucor 8,0 10 – 10 500 – 5.000
- Ganggang(Algae) Chlorella 5 x 13 103 – 106 10 -1.500 Fauna
- Protozoa Euglena 15-50 103 – 105 5 – 200
- Nematoda Pratylencus 1.000 101 – 102 1 – 100
- Cacing Tanah Lumbricus 100.000 10 – 1.000
- Invertebrata lain Collembola 100.000 1 – 200
Skema Agregat Tanah
Skema Agregat Tanah
WAKTU WAKTU
PembentukanPembentukan tanahtanah prosesproses alamialami yang yang berjalanberjalan sangat
sangat lambatlambat, , 100100--1.000 1.000 thth; ; khususkhusus didi P Krakatau P Krakatau ((letusanletusan 1883), 1883), hanyahanya perluperlu 100 100 tahuntahun ((abuabu
vulkanik vulkanik). ).
PenentuanPenentuan waktuwaktu pembentukanpembentukan tanahtanah ((umurumur) ) untukuntuk sementara
sementara iniini hanyahanya dilakukandilakukan atasatas dasardasar kriteriakriteria-- sementara
sementara iniini hanyahanya dilakukandilakukan atasatas dasardasar kriteriakriteria-- kriteria
kriteria botanibotani, , zoologizoologi, , geologigeologi dandan geografigeografi..
bergunaberguna untukuntuk pertimbanganpertimbangan pengawetanpengawetan tanahtanah, , kecepatan
kecepatan pembentukanpembentukan tanahtanah ratarata--rata 1.2 mm per rata 1.2 mm per tahun
tahun; ; kehilangankehilangan tanahtanah yang yang dapatdapat dibiarkandibiarkan 12.5 12.5 ton per
ton per hektarhektar per per tahuntahun..
Waktu Waktu
Umur (chronological)Umur (chronological)
Tingkat perkembangan profil (SOIL Tingkat perkembangan profil (SOIL DEVELOPMENT = "SOIL AGE“)
DEVELOPMENT = "SOIL AGE“)
Tanah mudaTanah muda:: pelapukan dan pencampuran bahan mineral dan pelapukan dan pencampuran bahan mineral dan organik, di permukaan tanah dan pembentukan struktur tanah, organik, di permukaan tanah dan pembentukan struktur tanah, horison A dan C, sifat tanah didominasi sifat bahan induknya, horison A dan C, sifat tanah didominasi sifat bahan induknya, contoh tanah muda; Entisol (Aluvial, Regosol).
contoh tanah muda; Entisol (Aluvial, Regosol).
contoh tanah muda; Entisol (Aluvial, Regosol).
contoh tanah muda; Entisol (Aluvial, Regosol).
Tanah dewasaTanah dewasa:: pembentukan horison B, kemampuan pembentukan horison B, kemampuan
berproduksi tertinggi, karena tersedia unsur hara, contoh tanah berproduksi tertinggi, karena tersedia unsur hara, contoh tanah dewasa, Inceptisol (Latosol), Andisol (Andosol), Vertisol, Mollisol.
dewasa, Inceptisol (Latosol), Andisol (Andosol), Vertisol, Mollisol.
Tanah tua:Tanah tua: perubahan nyata pada horison A dan B, terbentuk perubahan nyata pada horison A dan B, terbentuk horison A
horison A11, E, B, E, B11, B, B22, B, B33 dll.. pelapukan mineral dan pencucian dll.. pelapukan mineral dan pencucian
basa, tanah kurus dan masam, contoh tanah tua, Ultisol (Podsolik basa, tanah kurus dan masam, contoh tanah tua, Ultisol (Podsolik merah kuning) dan Oxisol (Laterit).
merah kuning) dan Oxisol (Laterit).
PROSES PEMBENTUKAN TANAH
• Soil Profile Development
contains characteristic layers called horizons
A E E B
soil B
C
Bedrock development
Bedrock
Earth surface is an open book it tells you nearly everything .
The story begins7
1) Pelapukan batuan dan mineral
Translokasi Translokasi
Dekomposisi bahan organik Dekomposisi bahan organik
Pengurangan ukuran partikel oleh pelapukan Pengurangan ukuran partikel oleh pelapukan
Transformasi mineral (primer menjadi sekunder) Transformasi mineral (primer menjadi sekunder)
ReaksiReaksi--reaksi liat dan bahan organikreaksi liat dan bahan organik
Transformasi Transformasi
Transformasi Transformasi
Liat, bahan organik, oksida besi, dan bahan kimia Liat, bahan organik, oksida besi, dan bahan kimia oleh air
oleh air
Unsur hara disirkulasikan oleh tanaman Unsur hara disirkulasikan oleh tanaman
GaramGaram--garam terlarut oleh air garam terlarut oleh air
Tanah oleh fauna tanah Tanah oleh fauna tanah
Penambahan Penambahan
Air presipitasi, kondensasi, atau runAir presipitasi, kondensasi, atau run--off off
OO22 dan COdan CO22 dari atmosfer dari atmosfer
N, Cl, dan S dari atmosfer dan presipitasi N, Cl, dan S dari atmosfer dan presipitasi
Bahan organik dari aktivitas biotik Bahan organik dari aktivitas biotik
Bahan dari sedimen Bahan dari sedimen
Energi matahari Energi matahari
Kehilangan Kehilangan
Kehilangan Kehilangan
Air oleh evapotranspirasi Air oleh evapotranspirasi
N oleh denitrifikasi N oleh denitrifikasi
C sebagai COC sebagai CO22 dari oksidasi bahan organik dari oksidasi bahan organik
Tanah oleh erosi Tanah oleh erosi
Energi oleh radiasi Energi oleh radiasi
Air dan bahan dalam larutan atau suspensiAir dan bahan dalam larutan atau suspensi
PELAPUKAN FISIK
Merupakan proses mekanik : desintegrasi Merupakan proses mekanik : desintegrasi
(menghasilkan perubahan fisik, tanpa perubahan (menghasilkan perubahan fisik, tanpa perubahan kimia)
kimia)
Agen penting: Suhu dan Air, (bisa juga akar Agen penting: Suhu dan Air, (bisa juga akar Agen penting: Suhu dan Air, (bisa juga akar Agen penting: Suhu dan Air, (bisa juga akar tanaman)
tanaman)
Penyebab: komposisi mineralogi (daya serap Penyebab: komposisi mineralogi (daya serap
panas berbeda), struktur batuan (retakan, dsb), panas berbeda), struktur batuan (retakan, dsb), perbedaan suhu yang drastis
perbedaan suhu yang drastis
PELAPUKAN KIMIA
Merupakan proses dekomposisi Merupakan proses dekomposisi
(perubahan fisik dengan perubahan kimia) (perubahan fisik dengan perubahan kimia)
Agen penting: Suhu dan Air, (bisa juga Agen penting: Suhu dan Air, (bisa juga bahan organik)
bahan organik) bahan organik) bahan organik)
Proses: hidrolisis, hidrasi, karbonasi, Proses: hidrolisis, hidrasi, karbonasi, oksidasi
oksidasi-- reduksi, pelarutan reduksi, pelarutan
Pelapukan Kimia
Pelapukan Kimia
Pelapukan Kimia
Pelapukan Kimia
Sepuluh Proses Pembentukan Tanah Sepuluh Proses Pembentukan Tanah
1.
1. Pencucian ( Pencucian ( leaching leaching )) 2.
2. Asidifikasi Asidifikasi 3.
3. Eluviasi liat Eluviasi liat 4.
4. Podsolisasi Podsolisasi 5.
5. Desilikasi Desilikasi 5.
5. Desilikasi Desilikasi 6.
6. Reduksi Reduksi 7.
7. Salinisasi Salinisasi 8.
8. Alkalisasi Alkalisasi 9.
9. Erosi Erosi 10.
10. Deposisi (pengendapan) Deposisi (pengendapan)
Pencucian ( Pencucian ( leaching leaching ) )
Jika terjadi hujan yang sangat lebat sehingga air Jika terjadi hujan yang sangat lebat sehingga air meresap ke dalam profil tanah, senyawa
meresap ke dalam profil tanah, senyawa--senyawa senyawa organik larut akat terangkut
organik larut akat terangkut organik larut akat terangkut organik larut akat terangkut
Asidifikasi Asidifikasi
disebabkan oleh air hujan yang bersifat masam disebabkan oleh air hujan yang bersifat masam karena karbon dioksida larut di dalamnya
karena karbon dioksida larut di dalamnya membentuk asam karbonat
membentuk asam karbonat
Eluviasi liat Eluviasi liat
liat di lapisan tanah atas tercuci dan diendapkan ke lapisan liat di lapisan tanah atas tercuci dan diendapkan ke lapisan yang lebih bawah. Bagian tanah atas yang kekurangan liat yang lebih bawah. Bagian tanah atas yang kekurangan liat disebut horizon A atau horizson eluvial (eluvial = tercuci ke disebut horizon A atau horizson eluvial (eluvial = tercuci ke bawah), dan horizon bagian bawah disebut horison B atau bawah), dan horizon bagian bawah disebut horison B atau bawah), dan horizon bagian bawah disebut horison B atau bawah), dan horizon bagian bawah disebut horison B atau horizon iluvial (iluvial = tercuci ke dalam)
horizon iluvial (iluvial = tercuci ke dalam)
Podsolisasi Podsolisasi
horizon A yang yang berwarna pucat kelabu. Proses horizon A yang yang berwarna pucat kelabu. Proses podsolisasi terjadi pada tanah
podsolisasi terjadi pada tanah--tanah masam. Komponen tanah masam. Komponen
organik dan anorganik diangkut oleh air dan diendapkan pada organik dan anorganik diangkut oleh air dan diendapkan pada horizon B
horizon B
Desilikasi Desilikasi
pencucian silika (lebih besar dibandingkan pencucian pencucian silika (lebih besar dibandingkan pencucian besi dan aluminium). Proses ini terjadi di daerah
besi dan aluminium). Proses ini terjadi di daerah
tropika, yang menyebabkan terbentuknya tanah yang tropika, yang menyebabkan terbentuknya tanah yang sangat sarang (porous) dengan kandungan oksida
sangat sarang (porous) dengan kandungan oksida sangat sarang (porous) dengan kandungan oksida sangat sarang (porous) dengan kandungan oksida besi yang tinggi. Tanah yang dicirikan oleh adanya besi yang tinggi. Tanah yang dicirikan oleh adanya proses ini adalah Oxisol.
proses ini adalah Oxisol.
Reduksi Reduksi
Jika terjadi akumulasi air drainase dalam tanah maka Jika terjadi akumulasi air drainase dalam tanah maka udara di dalam tanah digantikan oleh air
udara di dalam tanah digantikan oleh air
Salinisasi Salinisasi & Alkalisasi & Alkalisasi
Salinisasi adalah akumulasi garam seperti sulfida dan kloridaSalinisasi adalah akumulasi garam seperti sulfida dan klorida
AlkalisasiAlkalisasi adalah adalah akumulasi sodium pada kisi pertukaranakumulasi sodium pada kisi pertukaran
aram yang dihembus dari lautan ke daratan, masuk melalui aram yang dihembus dari lautan ke daratan, masuk melalui irigasi atau dihasilkan oleh proses pelapukan menyebabkan irigasi atau dihasilkan oleh proses pelapukan menyebabkan tanah tidak subur. Masalah ini umumnya terjadi di daerah tanah tidak subur. Masalah ini umumnya terjadi di daerah tanah tidak subur. Masalah ini umumnya terjadi di daerah tanah tidak subur. Masalah ini umumnya terjadi di daerah kering dimana tidak tersedia cukup air untuk mencuci garam kering dimana tidak tersedia cukup air untuk mencuci garam dari profil tanah
dari profil tanah
Erosi dan Deposisi Erosi dan Deposisi
Tanah selalu peka terhadap erosi air dan angin. Bahan hasil Tanah selalu peka terhadap erosi air dan angin. Bahan hasil erosi mungkin diendapkan di lembah
erosi mungkin diendapkan di lembah--lembah sungai untuk lembah sungai untuk menjadi bahan pembentuk tanah baru, atau mungkin
menjadi bahan pembentuk tanah baru, atau mungkin terangkut sampai ke laut
terangkut sampai ke laut