LAMPIRAN I
STUDENT–LIFE STRESS INVENTORY
Identitas Responden
1. Nama :...
2. Usia :...tahun...bulan
3. Jenis kelamin : ( ) Laki-laki ( ) Perempuan
Petunjuk Pengisian
Inventori ini terdiri dari berbagai pernyataan yang mungkin sesuai dengan pengalaman Saudara/i dalam menghadapi situasi hidup sehari-hari. Terdapat empat pilihan jawaban yang disediakan untuk setiap pernyataan yaitu:
1 : Tidak pernah terjadi dengan saya
2 : Jarang terjadi dengan saya.
3 : Kadang-kadang terjadi dengan saya.
4 : Sering terjadi dengan saya.
5 : Selalu terjadi dengan saya.
Selanjutnya, Saudara/i diminta untuk menjawab dengan cara memberi tanda
silang (X) pada salah satu kolom yang paling sesuai dengan pengalaman
Saudara/i. Tidak ada jawaban yang benar ataupun salah, karena itu isilah sesuai dengan keadaan diri Saudara/i yang sesungguhnya, yaitu berdasarkan jawaban pertama yang terlintas dalam pikiran Saudara/i
NO PERNYATAAN 1 2 3 4 5
1. Saya merasa putus asa ketika saya terlambat dalam mencapai tujuan yang saya inginkan
2. Saya merasa tidak tau berbuat apa-apa ketika saya menemui kesulitan
3. Saya merasa jengkel ketika saya menemui kesulitan dan tidak punya jalan keluarnya
4. Saya merasa marah kepada diri saya sendiri ketika saya gagal untuk mencapai tujuan yang saya inginkan
5. Saya merasa malu dan marah ketika saya dijauhi teman-teman dan lingkungan saya
6. Saya selalu merasa kecewa dan sedih ketika putus cinta 7. Saya selalu merasa menyesal ketika tidak bisa
memanfaatkan kesempatan yang ada.
yang menyenangkan
9. Saya sering merasa bingung ketika dihadapkan kepada dua pilihan yang tidak menyenangkan bagi saya
10. Sebelum saya bertindak saya selalu mempertimbangkan hal baik dan hal buruk yang akan terjadi.
11. Menurut saya, dikelas saya merasa tertekan karena saya sering menganggap bahwa belajar adalah sebuah kompetisi yang harus saya ikuti
12. Saya sering merasa tertekan karena saya selalu dikejar deadline atas tugas saya yang selalu tertinggal
13. Saya merasa lelah dan capek ketika saya melakukan aktivitas yang berlebihan
14. Dikelas saya mempunyai hubungan yang tidak baik dengan teman saya sehingga membuat saya menjadi tertekan 15. Saya mempunyai pengalaman yang tidak menyenangkan 16. Saya ingin memperbaiki kesalahan yang saya perbuat
ketika itu juga.
17. Seringkali saya merasa hidup dan tujuan saya amat terganggu dengan masalah-masalah yang saya punya 18. Saya ingin sekali ikut berkompetisi di dalam kelas, agar
saya dipandang dan diakui pintar oleh teman-teman saya 19. Saya ingin dicintai oleh semua orang yang ada
dilingkungan saya
20. Seringkali saya merasakan khawatir yang berlebihan
21. Saya sering menunda pekerjaan yang sepele, sehingga tugas sekolah menjadi menumpuk dan sulit saya kerjakan
22. Ketika menghadapi permasalahan saya sering menemukan solusi tanpa bantuan orang lain.
23. Saya sering merasa cemas ketika akan menghadapi ujian 24. Saya mudah berkeringat ketika menghadapi sesuatu
masalah
25. Ketika menghadapi sebuah tekanan terkadang saya merasa bicara saya agak gagap karena sulit untuk berbicara
26. Tubuh saya seringkali merasa gemetar ketika menghadapi masalah
27. Seringkali saya bergerak dengan cepat tanpa kontrol ketika merasa tertekan dan stress
28. Saya sering merasa kelelahan yang luar biasa ketika menghadapi masalah, padahal apa yang saya kerjakan hanya hal yang mudah dikerjakan.
29. Saya sering mengalami gangguan pencernaan
Harap periksa kembali dan jangan sampai ada yang terlewat. Danke alergi pada kulit saya
33. Ketika merasa stress kepala saya sering sakit 34. Saya sering merasa sakit pada radang sendi saya 35. Saya sering demam ketika stress
36. Ketika mendapat masalah dan merasa stress berat badan saya berkurang
37. Ketika mendapat masalah dan merasa stress berat badan saya bertambah
38. Ketika mendapat masalah saya sering merasa sulit tidur 39. Seringkali ketika mendapat masalah dan merasa stress saya
banyak tidur
40. Saya sering merasa takut jika mendapatkan nilai jelek ketika ulangan
41. Ketika mendapat masalah hal yang pertama saya lakukan adalah marah
42. Saya sering merasa bersalah jika saya mengecewakan seseorang
43. Saya sering merasa berduka ketika saya mendapatkan hal yang tidak sesuai dengan yang saya harapkan..
44. Saya sering menangis ketika merasa stress
45. Ketika saya mendapatkan masalah saya lebih memilih menyakiti orang lain dari pada menyakiti diri saya sendiri 46. Ketika saya mendapatkan masalah saya selalu melakukan hal yang menyakiti diri saya sendiri. (contohnya memukul-mukul tembok sampai tangan berdarah)
47. Ketika saya merasa stress hal yang saya lakukan adalah merokok secara berlebihan, karena dapt mengurangi rasa stress saya
48. Saya seringkali cepat marah terhadap orang lain ketika saya mendapatkan masalah yang membuat saya stress.
49. Saya selalu mempertahankan pendapat saya walaupun itu salah dan saya tidak mau untuk menarik kata-kata yang saya ucapkan.
50. Ketika saya menghadapi masalah yang sulit, seringkali saya ingin berusaha untuk bunuh diri
51. Saya lebih suka menyendiri ketika merasa stress
52. Saya selalu menganalisis bagaimana situasi sekitar ketika saya mendapati sesuatu masalah.
53. Saya selalu mempunyai strategi yang tepat ketika masalah saya selalu menekan saya
LAMPIRAN 2
UJI RELIABILITAS DAN VALIDITAS
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 27 100.0 Excludeda 0 .0
Total 27 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.950 54
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
LAMPIRAN 3 PRE TEST
NAMA PERNYATAAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 2
0
21 22 23 24 25 26 27
Tri Wahyu 3 3 4 4 2 3 3 3 1 2 2 1 3 1 3 1 2 1 3 3 4 3 5 4 1 3 1
Rinda Ayu 4 4 5 5 4 4 3 2 4 4 5 3 5 4 5 4 4 1 5 5 5 3 4 4 4 3 4
Muhammad Adi 1 4 5 5 1 5 2 3 1 2 2 3 2 1 2 2 2 1 1 5 3 3 5 4 1 1 5
Putri Mentari 3 3 4 4 1 4 3 2 1 2 1 2 3 1 2 2 2 1 3 2 3 2 4 4 2 2 5
Liana Widiastuti 3 2 3 3 2 4 5 2 2 2 3 3 4 3 4 2 4 4 1 3 3 2 4 1 1 3 2
Nurul Sofiah 4 4 4 5 2 3 4 5 5 4 5 4 5 5 2 2 3 3 5 4 4 5 4 3 4 2 3
Yanuar Tri 3 4 3 4 3 4 4 4 1 4 4 4 3 5 3 4 2 3 4 4 4 2 4 3 5 2 2
Dwi Arga 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 5 3 3 4 3 2 3 2 3 4 3 3 3 4 2
Mei Novita 4 4 3 3 2 3 4 4 2 3 3 4 5 3 3 2 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 2
Nanda Febriana 2 3 4 3 1 2 4 2 1 3 2 3 4 1 3 1 2 1 2 3 3 2 5 2 2 5 3
Rafli ifna 3 3 4 2 2 3 3 2 2 2 3 3 4 1 3 2 2 2 2 4 3 2 3 2 2 3 3
Wahyu A 3 2 4 2 1 2 3 2 1 4 4 1 3 2 4 1 2 1 3 3 4 2 3 3 3 1 2
Desi Tyas 3 3 4 2 2 5 2 4 3 2 4 4 4 2 3 2 3 3 4 4 4 4 5 4 4 3 4
Adila Risma 1 3 2 2 1 2 2 3 1 1 1 4 5 1 4 1 1 3 3 2 2 3 2 1 2 4 1
Ardi Putra 1 3 2 2 2 2 2 4 2 3 3 4 4 2 4 2 1 3 2 2 2 3 2 2 2 4 1
Eryana Dian 1 2 2 2 2 3 2 3 2 2 1 3 3 1 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 2 2 2
Sandy Zakaria E 1 2 2 2 1 3 3 5 1 5 1 2 2 1 2 1 2 2 2 1 3 4 3 2 2 1 2
Dana Putra 5 5 5 5 1 5 5 5 2 5 1 4 5 1 5 1 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
Aditya Y 3 2 1 1 1 2 2 1 1 2 2 2 2 1 2 1 2 1 2 2 2 1 2 2 1 1 1
Fitrilia Anggraini 4 4 5 4 3 4 2 3 4 4 4 4 5 5 3 5 3 4 2 4 5 5 4 4 3 3 3
M. Firdaus 3 2 2 3 1 3 3 4 1 1 1 2 5 1 2 1 2 5 1 3 2 4 3 1 1 2 1
Wahyu Soleh 2 2 3 3 2 4 3 5 2 2 2 3 4 1 4 2 2 1 2 3 2 3 4 2 2 2 1
Yoga Purnanda 2 3 4 4 1 4 5 3 1 2 2 4 5 1 2 1 2 1 4 3 4 3 4 2 2 3 3
Dita Oktaviana 3 4 4 3 1 3 1 1 1 1 3 1 3 2 2 1 1 3 5 1 4 1 3 5 1 1 2
Feby Setyowati 3 3 4 5 3 5 5 2 3 2 4 2 5 2 2 3 3 5 5 4 2 2 5 5 4 3 4
28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 TOTAL
4 2 5 5 5 4 5 5 2 4 2 4 4 3 5 5 5 5 5 3 5 2 3 5 5 4 5 207
1 3 1 1 3 1 1 1 2 4 3 2 3 1 3 3 1 4 4 5 3 3 3 3 5 3 5 141
3 2 4 1 4 3 4 1 5 3 3 4 5 4 5 5 2 4 4 5 2 3 3 5 5 3 4 203
1 1 1 1 3 1 1 1 1 5 3 1 5 1 5 3 1 1 3 5 1 5 3 1 5 2 5 138
1 3 5 1 2 1 1 5 1 4 2 5 2 1 2 5 1 3 3 5 3 5 5 5 5 5 4 153
2 1 3 2 2 3 3 3 2 4 1 2 4 3 3 4 2 4 2 4 1 4 2 4 5 2 4 151
3 3 2 4 2 3 4 2 2 5 5 4 4 5 3 3 5 3 5 4 3 3 5 4 5 5 5 204
4 3 5 5 4 4 5 5 2 4 5 3 4 5 4 3 3 4 4 5 3 3 4 5 5 4 5 202
3 3 4 4 5 4 3 3 2 3 4 2 4 3 4 5 3 4 3 5 3 3 4 4 3 3 3 186
3 3 4 2 4 3 3 3 2 3 4 2 4 3 4 5 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 176
3 5 2 1 2 5 1 5 1 2 1 5 4 1 3 5 2 2 2 2 5 5 5 2 5 2 5 152
2 2 4 2 2 3 1 1 2 3 2 2 4 1 3 3 3 3 1 5 2 2 2 3 4 1 4 137
2 4 3 2 4 4 2 2 2 5 3 2 3 3 4 5 4 5 4 5 4 3 4 5 5 3 5 188
1 2 3 1 3 1 1 1 1 2 3 1 3 1 3 2 1 1 1 3 1 1 3 1 3 1 3 106
3 2 2 2 3 3 2 1 2 2 3 2 4 2 3 3 2 3 3 2 2 1 3 3 2 3 2 131
2 2 1 5 3 1 5 1 5 3 3 5 3 5 3 5 5 5 5 5 2 2 5 1 3 5 5 153
5 2 1 1 4 1 1 1 2 3 4 2 2 1 3 2 1 1 5 4 2 2 4 1 3 4 3 123
1 5 3 2 2 1 1 5 2 4 2 2 3 5 3 2 2 2 2 4 1 5 4 2 4 5 4 157
5 5 3 1 5 1 1 5 5 5 5 5 5 1 5 5 5 5 3 5 5 5 5 5 5 3 5 228
2 2 1 1 1 2 1 2 3 2 1 3 4 1 2 1 1 4 1 4 2 2 2 3 3 1 3 98
5 4 3 3 1 3 4 4 3 4 5 3 4 5 3 3 3 3 3 4 5 3 5 3 4 5 5 203
1 1 3 1 5 1 1 1 1 3 4 1 3 1 5 5 1 1 5 4 1 2 4 1 3 4 3 126
2 2 3 1 3 2 1 3 2 4 3 2 5 1 4 4 5 3 3 4 2 2 3 3 4 3 4 146
2 3 2 1 3 2 1 1 2 4 3 2 2 1 2 5 4 2 3 4 2 2 4 2 4 3 4 145
1 5 3 1 2 2 1 1 1 3 1 1 3 1 3 5 2 4 1 3 5 1 2 3 3 1 3 123
2 5 3 3 2 5 2 1 2 5 2 2 5 3 5 5 5 5 3 5 5 3 3 5 5 3 5 194
POST TEST
NAMA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
Lutfiatun Nuzila 2 2 2 1 2 2 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 2 2 4 3 3 2 3 5 5 3
Rinda Ayu 3 4 4 5 4 5 3 2 3 4 4 3 4 4 3 4 4 2 5 5 4 3 4 3 4 3 3
Nurul Sofiah 2 4 2 4 2 3 4 2 5 2 5 4 5 3 2 2 3 2 5 4 3 3 4 3 4 1 3
Yanuar Tri 4 3 4 3 3 3 3 2 1 2 3 4 3 3 3 2 2 3 2 4 3 2 4 3 5 2 2
Dwi Arga 3 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 2 2 2 2 4 2 3 3 2 2
Desi Tyas 2 3 2 2 2 3 2 3 3 2 3 4 4 2 3 1 1 3 4 4 1 4 5 2 2 3 4
Dana Putra 3 4 3 2 1 3 3 2 2 3 1 3 4 2 3 1 5 4 2 5 4 5 4 2 5 4 5
Fitrilia Anggraini 2 4 2 4 3 2 2 3 3 4 2 4 2 4 3 2 3 3 2 3 5 5 2 4 3 3 3
Feby Setyowati 2 2 2 3 3 3 4 2 3 2 4 2 3 2 2 3 3 3 1 3 2 2 3 3 4 3 3
28 29 30 31 32 3 3
34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 TOTAL
4 5 2 5 3 4 5 4 2 3 2 4 4 5 5 5 5 5 3 5 3 5 3 3 5 4 4 186
3 2 4 1 3 3 4 1 4 3 3 4 5 4 5 5 2 4 4 5 2 3 3 5 5 3 4 193
2 3 2 4 2 2 4 2 2 5 2 4 2 5 3 2 2 3 2 4 3 3 2 2 5 5 5 168
4 3 2 5 3 5 3 5 4 5 5 3 4 5 4 3 4 4 4 4 3 3 5 5 5 4 5 187
3 3 2 4 2 4 3 2 2 3 1 2 4 3 1 2 3 1 3 2 3 2 4 2 3 2 2 149
1 4 4 4 3 3 2 1 4 3 2 1 2 4 4 5 4 2 3 4 3 2 4 3 3 4 3 154
2 3 3 2 4 3 2 2 2 5 3 2 3 4 3 5 3 5 5 5 3 3 5 5 5 3 5 169
3 3 3 1 3 1 1 5 3 5 3 3 4 1 4 5 4 5 3 4 5 3 3 4 5 3 3 175
3 4 3 2 1 3 2 4 2 4 5 3 2 5 3 3 3 3 3 4 5 3 5 3 4 5 5 174
LAMPIRAN 4 PANDUAN
PANDUAN PELAKSANAAN MENURUNKAN STRESS AKADEMIK
MELALUI TEKNIK STRESS INOCULATION TRAINING
SISWA KELAS XI SMP NEGERI 10 SALATIGA
Oleh :
Tiya Kusuma Wardani
132012024
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA
A. Pendahuluan
Stress Inoculation Training(SIT) adalah seperangkat pelatihan perilaku kognitif yang dirancang untuk membantu individu mengatasi stres.Stress
inoculation training melatih suatu bentuk modifikasi perilaku kognitif yang dikembangkan oleh Meichenbaum(1993) yang melibatkan pendidikan, latihan dan
aplikasi. Klien mempelajari peran berpikir dalam menciptakan stres dan diberikan
seperangkat keterampilan untuk menghadapi situasi stres di masa depan.
B. Tujuan
Tujuan umum Stres Inoculation Training adalah untuk menurunkan stres
akademik pada siswa kelas XI di SMP N 10 Salatiga
Tujuan khusus Stress Inoculation Training :
1) Subjek kelas XI SMP N 10 Salatiga dapat menurunkan stres akademik
2) Mengetahui signifikansi penurunan stress akademik melalui teknik stress
inoculation training pada subjek kelas XI SMP N 10 Salatiga
3) Setelah diberikannya Stress Inoculation Training dapat mempraktekkan
dalam kehidupan sehari-hari terutama pada bidang pendidikan.
C. Subjek
Subjek pemberian layanan Stress Inoculation Training pada siswa
kelas XI SMP N 10 Salatiga.
D. Sistematika Kegiatan Dan Alokasi Waktu Kegiatan Stress Inoculation Training
Stress Inoculation Trainingdirancang dengan sistematika dan alokasi waktu sebagai berikut:
No
Komponen Stress
Inoculation Training
TahapKegiatan Waktu
1.
PengukuranAwal
(Pertemuanke 1)
2.
Dasar Pemikiran
(Pertemuanke 2 = 40 menit)
1. Mengembangkanhubungan interpersonal (Rapport). 2. Menjelaskan tujuan dari stress
inoculation training
3. Menjelaskanstress akademik.
10 menit 15 menit 15 menit 3 Pemberian Informasi
(Pertemuanke 3 = 40 menit)
1. Menjelaskan sifat dari reaksi 2. Menggambarkan reasksi pada suatu
situasi
3. Memberikan informasi tentang kegunaan keterampilan koping memberikan informasi tentang ketrampilan dan strategi koping..
10 menit 15 menit 15 menit 4. Praktek ketrampilan langsung bertindak
(pertemuan ke 4 40 menit)
1. Mengumpulkan informasi yang objektif atau faktual tentang situasi stres
2. Mengidentifikasi cara mengurangi stres
3. Strategi coping paliatif 4. Metode relaksasi mental 5. Metode relaksasi fisik
10 menit 10 menit 10 menit 5 menit 5 menit 5. Praktek keterampilan coping kognitif
(Pertemuanke 5 = 40 menit)
1. Mendeskripsikan 4 fase kognitif koping
2. Pemodelan mengatasi pikiran 3. Cara mengatasi pikiran 4. Praktek klien dari koping
10 menit
10 menit
10 menit
10 menit
6. Penerapan semua ketrampilan mengatasi situasi
(pertemuan ke 6 = 40 menit)
1. Pemodelan penerapan keterampilan koping
2. Aplikasi keterampilan koping dalam praktek imajinasi dan role play
20 menit
20 menit
7. Penerapan semua ketrampilan mengatasi situasi
dan pekerjaan rumah dan tindak
lanjut
(pertemuan ke 7 = 40 menit)
1. Menjelaskan kegunaan mengatasi keterampilan di segala bidang kehidupan.
2. Mengevaluasi efektifitas stress inoculation trainng
3. Tindak lanjut (jika klien masih mengalami stress akademik
20 menit
20 menit
8. Pertemuan akhir (pertemuan ke 8 =
40 menit)
Pertemuan 2
Sesi 1: Pembentukankelompok
Kegiatan ini merupakan kegiatan awal pertemuan dalam pelatihan stress
inoculation, tujuannya adalah agar terjadinya dinamika kelompok, di mana konselor dan
konseli saling berkenalan satu sama lain sehingga terjalin ikatan dalam kelompok.
Sesi 2: Menjelaskan tujuan dari Stress Inoculation Training
Mempelajari peran berpikir dalam menciptakan stress dan diberikan seperangkat
keterampilan untuk menghadapi situasi stres di masa depan
Sesi 3: Menjelaskan stress akademik
Menjelakan pengertian stress akademik . Stres akademik adalah stres yang
muncul karena adanya tekanan-tekanan untuk menunjukkan prestasi dan keunggulan
dalam kondisi persaingan akademik yang semakin meningkat sehingga mereka semakin
terbebani oleh berbagai tekanan dan tuntutan (Alvin, 2007).
Pertemuan 3
Sesi 1: Menjelaskan sifat dari reaksi
Konselor menjelaskan beberapa jenis stress seperti kecemasa, permusuhan, rasa
sakit. Penjelasan tersbut membantu klien untuk menyadari bahwa strategi coping harus
darahkan pada perilaku dan proses kognitif. mereka akan berpikir tentang apa yang akan
terjadi ketika mereka mrah seperti merasa dirinya itu benar, wajah akan terasa hangat dan
mengalami napas yang lebih cepat.
Sesi 2: Menggambarkan reasksi pada suatu situasi
Menjelaskan reaksi klien sebagai rangkaian tahapan. Bagaimana reaksi ketika
marah atau ketika mengalami stres akademik. Apa yang akan dilakukan. Apa reaksi
Strategi penanganan dirancang untuk membantu klien mengatasi perilaku untuk
mengangani stres. Keterampilan coping digunakan untuk mengatasi pikiran pada klien
dalam mengangani stres. Memberikan informasi apa saja strategi dan metode yang
digunakan, seperti :
1. mengumpulkan informasi yang objektif atau faktual tentang situasi stres.
2. mengidentifikasi cara mengurangi stres.
3. strategi coping palliatif
4. metode relaksasi mental
5. metode relaksasi fisik.
Pertemuan 4
Sesi 1: Mengumpulkan informasi yang objektif atau faktual tentang situasi stres
Pengumpulan informasi obejektif atau faktual tentang situasi stres dapat
membantu klien mengevaluasi situasi lebih realistis. Proses assesment sangat membantu
dalam mengumpulkan informasi..
Sesi 2: Mengidentifikasi cara mengurangi stres
Mengidentifikasi rute melarikan diri adalah cara untuk membantu klien
mengatasi stres sebelum klien melakukan tindakan fisik seperti memukul dirinya
sendiri atau bisa saja memukul orang lain atau juga dapat melakukan tindakan
fisik lainnya. Strategi mengatasi ini dapat membantu klien belajar untuk
mengidentifikasi isyarat yang menimbulkan kekerasan fisik atau verbal dan
mengambil beberapa tindakan pencegahan sebelum terjadi hal yang fatal.
Melarikan diri atau pencegahan rute ini bisa hal-hal yang sangat sederhana bahwa
klien dapat lakukan untuk mencegah kehilangan kontrol dalam situasi tersebut.
Klien mungkin bisa menghindari meninggalkan ruangan, atau berbicara tentang
Sesi 3: Srategi Koping Palliative
Konselor melatih ketrampilan coping paliative emosional terutama ketika
klien mengalami stres yang tidak terkendali.
Sesi 4: Metode relaksasi mental
Teknik relaksasi mental melibatkan teknik pengalihan perhatian. klien
yang sedang marah dapat mengendalikan kemarahan mereka dengan
berkonsentrasi pada pemecahan masalah, berpikir tentang lelucon atau berpikir
tentang sesuatu yang positif tentang diri mereka sediri. beberapa orang
menemukan bahwa relaksasi mental lebih berhasil ketika mereka menggunakan
citra fantasi. Umumnya, citra sebagai metode coping membantu klien pergi pada
perjalanan fantasi bukan berfokus pada stres, provokasi, atau rasa sakit.
Sesi 5: Metode relaksasi fisik
Metode relaksasi fisik sangat berguna untuk klien yang melaporkan
komponen fisiologis kecemasan dan kemarahan, seperti telapak tangan
berkeringat, napas cepat atau detak jantung, atau mual. relaksasi fisik juga strategi
penanggulangan sangat membantu untuk mengontrol rasa sakit, karena
ketegangan tubuh akan meningkatkan sensasi nyeri. relaksasi fisik dapat didukung
oleh berbagai strategi seperti teknik pernapasan, relaksasi otot, meditasi dan
latihan.
Masing-masing strategi langsung pertama harus menjelaskan kepada klien,
dengan pembahasan tujuan dan prosedur. Jumlah strategi tindakan langsung
digunakan oleh klien akan tergantung pada intensitas reaksi, sifat stres klien.
Dengan bantuan pembantu ini, klien harus berlatih menggunakan setiap
keterampilan agar mampu menerapkannya dalam simulasi dan dalam situasi.
Pertemuan 5
Sesi 1: Mendeskripsikan 4 fase kognitif coping
benar berurusan dengan situasi. Ketiga menghadapi apa pun yang terjadi selama situasi
yang benar-benar memprovokasi. Setelah situasi, klien belajar untuk mendorong diri
Anda untuk berurusan dengan perasaan dengan cara yang tidak menyakitkan.
Sesi 2: Pemodelan mengatasi pikiran
Dirangkum untuk masing-masing empat fase mengatasi: mempersiapkan situasi,
menghadapi situasi, mengatasi saat-saat kritis, dan memperkuat diri untuk menghadapi.
Sesi 3: Cara mengatasi pikiran klien
Konselor harus mendorong klien untuk "mencoba" dan menyesuaikan pikiran
dengan cara apa pun yang dialami oleh klien.
Sesi 4: Praktek klien dari coping
Disini konselor dapat mengatakan sesuatu seperti ini:
“Pertama, saya ingin Anda untuk berlatih menggunakan pikiran-pikiran
mengatasi. Ini akan membantu Anda terbiasa dengan kata-kata dan ide-ide untuk
mengatasi. Selanjutnya, mari kita berlatih pikiran-pikiran mengatasi dalam urutan di
mana akan menggunakannya ketika menerapkan untuk situasi nyata, jadi saya akan
menggunakan pernyataan yang membantu saya mempersiapkan diri untuk situasi
mengatasi, seperti "saya tahu jenis situasi biasanya mengganggu saya, tapi saya punya
rencana sekarang menanganinya” atau “aku akan bisa mengendalikan amarah saya
bahkan jika situasi ini . "Aku akan mengatasi sehingga saya bisa mengatasinya. Aku
mungkin mengatakan sesuatu untuk diriku seperti "hanya tetap tenang. Ingat yang aku
hadapi. Jangan tersinggung "atau" tidak bereaksi berlebihan. Tenang saja."
Pertemuan 6
Sesi 1: Pemodelan penerapan ketrampilan koping
Koselor harus pertama memodelkan bagaimana klien dapat menerapkan
keterampilan yang baru diperoleh ketika menghadapi situasi stres. di sini adalah contoh
dari demonstrasi pembantu dari proses ini dengan klien. Akan lebih baik mulai
menggunakan metode relaksasi untuk tetap tenang dan menggunakan pikiran berupaya
Sesi 2: Aplikasi ketrampilan koping dalam praktek imajinasi dan role play
Setelah pemodelan konselor, klien harus berlatih urutan serupa dari kedua aksi
langsung dan keterampilan koping kognitif. praktek dapat terjadi dalam dua cara:
imajinasi dan role play, berguna untuk klien berlatih keterampilan coping sambil
membayangkan situasi masalah terkait. praktek ini dapat diulang sampai klien merasa
sangat nyaman dalam menerapkan strategi mengatasi situasi dibayangkan. maka klien
dapat pratik keterampilan menghadapi bantuan pembantu di role play dari situasi
masalah. praktek bermain peran harus mirip dengan situasi perjumpaan klien. misalnya,
klien marah kita bisa mengidentifikasi situasi tertentu dan orang-orang dengan siapa ia
kemungkinan besar untuk meledakkan atau kehilangan kontrol. klien dapat
membayangkan setiap situasi (dimulai dengan yang paling dikelola) dan membayangkan
menggunakan keterampilan koping. kemudian klien dapat melatih keterampilan
mengatasi dalam bermain peran.
Pertemuan 7
Sesi 1: Menjelaskan kegunaan mengatasi ketrampilan di segala bidang kehidupan
Strategi harus membantu mencegah masalah di masa depan dalam kehidupan.
Sesi 2: Mengevaluasi efektifitas stress inoculation training
Mengevaluasi terhadap keterampilan-keterampilan yang telah diajarkan secara
keseluruhan
LAMPIRAN 5
LAMPIRAN 6