• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Kinerja Guru Melalui Program Supervisi Kunjungan Kelas di SD Negeri Pamriyan Kec. Gemuh Kab. Kendal T2 942014023 BAB IV

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peningkatan Kinerja Guru Melalui Program Supervisi Kunjungan Kelas di SD Negeri Pamriyan Kec. Gemuh Kab. Kendal T2 942014023 BAB IV"

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

Pada bagian hasil dan pembahasan penelitian ini akan didiskripskan profil sekolah , hasil penelitian dan pembahasan penelitian sebagai berikut :

4.1 Profil Sekolah

SD Negeri Pamriyan Kecamatan Gemuh Kabupaten Kendal tempat penelitian berlokasi di jalan Napak Tilas KM 1 Pamriyan, Gemuh, Kendal.

Visi SDN Pamriyan Kecamatan Gemuh Kabupaten Kendal adalah “Mewujudkan insan sekolah yang unggul dalamberprestasi , serta mencapai iman dan taqwa yang tinggi”. Untuk mencapai visi tersebut sekolah merumuskan misi sebagai berikut: (1) Melaksanakan pembelajaran dengan bimbingan secara efektif dalam mengembangkan potensi siswa. (2) Membimbing siswa melaksanakan ajaran agama secara baik sehingga terbentuk manusia yang beriman. (3) Memberikan motivasi kepada siswa untuk berprestasi. (4) Meningkatkan disiplin guru, siswa dan seluruh warga sekolah. (5) Mengembangkan / meningkatkan semangat keteladanan, kejujuran dan ketaqwaan. (6) Mengembangkan jiwa seni dan kebudayaan yang beradab.

(2)

2

3 guru tidak tetap (3 S1) dan 1 orang penjaga. Jumlah siswa SD Negeri Pamriyan cukup besar. Tahun 2015 / 2016 ada 158 siswa.Yang terbagi dalam 6 (enam) rombongan belajar ( rombel ).Dengan 97 siswa laki-laki dan 61siswa perempuan . Sebagian besar siswa SDN Pamriyan berasal dari penduduk yang bekerja sebagai buruh tani. Seratus persen siswa SDN Pamriyan beragama islam. Ada kurang lebih 25 persen tergolong tidak mampu. Guru-guru SDN Pamriyan ada 60 persen sudah bersertifikasi. Semua guru-guru dan kepala sekolah SDN Pamriyan berdomisili di Kecamatan Gemuh Kabupaten Kendal .

(3)

3

4.2 Hasil Penelitian

Studi pendahuluan dari hasil pengamatan dan wawancara di SD Negeri Pamriyan Kecamatan Kabupaten Kendal pada tahun pelajaran 2015/2016 ini masih ada guru yang mengajar kurang persiapan. Guru hanya berbekal RPP hasil copy paste dan pelaksananaan pembelajarannya pun kadang tidak sesuai dengan RPP yang telah disiapkan. Ada juga yang mengajar hanya berbekal Lembar Kerja Siswa yang dibeli yang tidak semua isinya sesuai dengan keadaan siswa. Guru tidak tepat waktu dalam memulai dan mengakhiri pelajaran.

(4)

4

Sementara itu kepala sekolah juga belum maksimal dalam melaksanakan supervisi kunjungan kelas.

Sementara kepala sekolah juga belum maksimal dalam melaksanakan supervisi kunjungan kelas. Kepala sekolah telah menyusun program tetapi belum menyiapkan instrumen supervisi Program yang telah disusun terlaksana dengan alasan banyaknya kegiatan dinas yang waktunya bersamaan dengan jadwal supervisi yang telah dibuat. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode tindakan . Penelitian tindakan ini dilaksanakan dengan langkah-langkah tindakan sebagai berikut :

4.2.1. Identifikasi Masalah

(5)

5 Kepala Sekolah dan peneliti ke dalam kelas. Kegiatan selanjutnya adalah melakukan wawancara terbuka kepada guru bersangkutan untuk mengetahui berbagai kesulitan yang dialami guru dan peserta didik, kemudian Kepala Sekolah memberikan umpan balik sesuai dengan apa yang telah diamati bersama peneliti sebagai masukan, perbaikan, dan motivasi bagi guru bersangkutan.

Pada tahap persiapan, peneliti melakukan wawancara kepada guru bersangkutan dan mengumpulkan dokumen yang berkaitan dengan pembelajaran yang akan dilaksanakan guru di kelas.

Peneliti melakukan wawancara terhadap dua guru kelas dan satu guru mata pelajaran pendidikan agama islam dengan diberikan tindakan supervisi kunjungan kelas (PAI). Dari ketiga guru tersebut sebagian besar guru sebelum melakukan pembelajaran, tidak membuat perencanaan yang dilakukan yaitu membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan beberapa perangkat pembelajaran yang lainnya. Hal ini sejalan dengan jawaban yang disampaikan oleh Bapak AU selaku guru mapel PAI.

“Sebelum melakukan pembelajaran di kelas, saya membawa daftar kelas, daftar nilai dan silabus yang

sudah ada dari dinas. Untuk RPP sudah ada di laptop,

yang penting kita sebagai guru harus mengajar di kelas

(6)

6

Penjelasan yang disampaikan oleh Bapak AU tersebut dikuatkan dengan pendapat dari Bapak SB guru kelas V.

“Sebelum kegiatan belajar mengajar di kelas, persiapan yang dilakukan pada umumnya adalah membawa daftar

kelas, daftar nilai, silabus, materi yang akan diberikan.

Sedangkan RPP sudah ada di laptop”. (wawancara

10/3/2016)

Berdasarkan pendapat dari dua sumber yang berbeda tersebut menjelaskan bahwa guru kurang biasa melakukan perencanaan yang matang sebelum kegiatan pembelajaran dimulai. Pada saat studi dokumen, ada beberapa guru yang belum menunjukkan RPP secara kasat mata, para guru tersebut menyampaikan bahwa RPP masih dalam bentuk soft file di laptop.

(7)

7 menerapkan berbagai model dan metode pembelajaran. Namun dalam pelaksanaannya kebanyakan guru hanya menerapkan metode pembelajaran seperti ceramah, tanya jawab, dan demonstrasi. Penggunaan model pembelajaran masih belum digunakan.

Penggunaan bahan pembelajaran dan media pembelajaran masih berpusat pada buku panduan dan kurang adanya pengembangan dalam mencari sumber belajar yang relevan dan media pembelajaran.

Sumber belajar untuk masing-masing kelas tentunya sudah berbeda, karena berbeda pula perkembangan peserta didik. Dalam masing-masing kelas setiap guru akan mengalami beberapa kendala dalam menyampaikan materi kepada peserta didik guna tujuan pembelajaran tercapai. Namun menurut beberapa guru, sumber atau materi dalam pembelajaran sudah sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik dan kesulitan peserta didik menerima materi pembelajaran adalah relatif. Sesuai dengan paparan dari Bapak M. Afif.

“Berdasarkan pengamatan saya selama ini, materi

yang diberikan berdasarkan kurikulum 2006 ini

sudah sesuai dengan perkembangan peserta didik.

Untuk kesulitan materi yang dialami oleh peserta

(8)

8

peserta didik, misalnya dari motivasi orang tua

terhadap siswa, lingkungan bermain

anak”.(wawancara 10/3/2016)

Selain memahami materi yang disampaikan oleh guru, setelah pembelajaran peserta didik harus dapat menguasai kompetensi yang akan dicapai. Hal tersebut disesuaikan dengan SK, KD dan indikator serta tujuan pembelajaran. Untuk sejauh ini, kompetensi yang dicapai oleh peserta didik diukur melalui nilai kompetensi ketuntasan minimal (KKM) yang ditentukan oleh masing-masing kelas dan mata pelajaran dengan berpedoman pada Permendiknas No. 41 Tahun 2007 dengan kriteria perolehan skor minimal baik (±70%). Barulah setelah itu guru dapat mengetahui bagian yang perlu diperbaiki. Demi tercapainya tujuan dan kompetensi yang diajarkan, perlu adanya perhatian khusus yang diberikan oleh guru terhadap pembelajaran yang dilaksanakan.

(9)

9 beberapa informasi baru agar siswa tidak jenuh sebagai variasi.

Berdasarkan pendapat yang disampaikan oleh masing-masing guru, perencanaan yang dilakukan sebelum melaksanakan pembelajaran belum begitu tertata, mulai rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang disusun berdasarkan silabus, program tahunan, program semester, dan media pembelajaran guna mempermudah peserta didik memahami materi pembelajaran. Namun, sudah ada sumber belajar, agar lebih jelas dan kontekstual perlu adanya media pembelajaran yang relevan. Sedangkan untuk pelaksanaan pembelajaran Bapak/Ibu guru kurang menggunakan metode pembelajaran yang sesuai dan penekanan pada tempat duduk siswa yang disusun sedemikian rupa, akan lebih menyenangkan jika menerapkan model pembelajaran yang disesuaikan dengan materi pembelajaran.

(10)

10

dijadikan salah satu alternatif pemecahan masalah untuk meningkatkan kinerja guru sehingga peserta didik agar lebih aktif dan termotivasi. Jika pembelajaran menyenangkan dan nyaman bagi peserta didik, maka konsep yang diberikan akan mudah untuk dipahami.

4.2.2. Tindakan 1 ( Siklus 1 )

4.2.2.1 Identifikasi Masalah

Langkah selanjutnya adalah membuat perencanaan untuk melakukan suoervisi kunjungan kelas . Pengumpulan data tentang kinerja yang dimiliki oleh guru dalam pembelajaran . Pada perencanaan tindakan ini peniliti mengadakan pertemuan dengan kepala sekolah SDN Pamriyan Gemuh Kendal pada hari Senin, tanggal 4 April 2016 untuk membahas persiapan penelitian.Dalam pertemuan ini menyusun jadwal pelaksanaan supervisi kunjungan kelas untuk 3 guru, dan menyiapkan instrumen supervisi kunjungan kelas.Kegiatan supervisi kunjungan kelas siklus 1 direncanakan pada hari Selasa, 6 April 2016 guru kelas 5. Rabu 7 April 2016 guru kelas 2 dan Kamis, 8 April 2016 guru agama. Sebelum pelaksanaan supervisi kunjungan kelas guru diberi kesempatan untuk mengkonsultasikan RPP yang telah dibuat. Sehingga jika ada yang kurang tepat dapat diperbaiki.

(11)

11 Supervisi kunjungan kelas dilaksanakan sesuai perencanaan yang telah disusun yaitu hari Selasa, 5 April 2016 guru kelas 5 pada jam ke 1-2 mata pelajaran IPA, dengan kompetensi dasar 7.4 Mendeskripsikan proses daur air dan kegiatan manusia yang dap at mempengaruhi. Rabu, 6 April 2016 guru kelas 2 pada jam pelajaran ke 4-5 tema kegemaran dengan kompetensi dasar IPA : 3.2 Mengindenfikasikan jenis energi yang paling sering digunakan dilingkungan sekitar dan cara menghematnya. Bahasa Indonesia : 8.1 Mendeskripsikan tumbuhan atau binatang disekitar secara dengan bahasa tulis. Kamis, 7 April 2016 guru PAI yang sedang mengajar dikelas 4. Untuk guru kelas 2 dan 5 dilaksanakan di dalam kelas masing-masing. Untuk guru PAI dilaksanakan di ruang kelas 4. Guru mengajar sesuai dengan RPP yang telah dibuat. Supervisi kunjungan kelas dilaksanakan selama 2 jam pelajaran (2 x 35 menit) dari mulai kegiatan pendahuluan sampai dengan kegiatan pembelajaran.

Oservasi

(12)

12

[image:12.516.88.433.182.561.2]

pelaksanaan pembelajaran. Fokus pengamatan proses pembelajaran.

Tabel 4.1

Hasil Supervisi Siklus 1

No Guru

Hasil Supervisi

Penyusunan RPP Pelaksanaan Pembelajaran

1 Kelas 2 79 % 71 %

2 Kelas 5 77% 75%

3 PAI 72 % 68 %

(13)

13 mengakhiri pelajaran karena waktu sudah habis jadi guru belum bisa mengatur alokasi waktu dengan tepat.

Bagan 4.1

Hasil Supervisi Siklus 1

4.2.2.3 Hasil dan Refleksi Tindakan 1

Berdasarkan hasil pengamatan pada kegiatan ini kepala sekolah mengajak masing-masing guru untuk merenungkan kelebihan dan kekurangan dari pembelajaran yang telah dilakukan.Kepala sekolah mengadakan wawancara dengan masing-masing guru. Guru diajak untuk menemukan sendiri kelebihan dan kekurangannya. Guru kelas 5 menyatakan :

“Saya kurang mempersiapkan kondisi siswa sebelum memasuki kegiatan inti, saya masih dominan dalam proses belajar mengajar, dan belum dapat memanage waktu dengan tepat. Kelebihannya saya telah membuat RPP sebelum mengajar, saya telah mengunakan peraga dan telah menyusun alat evaluasi sesuai dengan kompetensi yang saya ajarkan.”

Guru kelas 2 juga menyatakan :

(14)

14

“Saya telah menyiapkan RPP tetapi karena merasa grogi/kurang percaya diri saat ditunggui kepala sekolah jadi ada beberap kegiatan yang tidak sesuai dengan yang telah direncanakan. Terutama saat memulai pelajaran dan memenit waktu.Tetapi saya senang ditunggui kepala sekolah saat mengajar. Saya akan lebih mempersiapkan diri dalam menyusun RPP dan proses belajar mengajar pertemuan berikutnya.”

Begitu juga dengan PAI, beliau menyatakan meskipun agak grogi dan masih banyak kekurangan baik dalam penyusunan RPP maupun kegiatan belajar mengajar tetapi saya sangat senang mengajar ditunggui kepala sekolah karena dapat memotivasi untuk mengajar yang lebih baik.

4.2.3. Tindakan 2 ( Siklus 2)

4.2.3.1 Identifikasi Masalah

(15)

15 kelas 5 dengan kompetensi dasar 6.2. Membuat karya atau model, misalnya periskop atau lensa dari bahan sederhana dengan menerapkan sifat-sifat cahaya. Rabu 11 Mei 2016 untuk guru kelas 2 mapel tematik dengan kompetensi dasar IPA: 4.1. Mengidentifikasi kenampakan matahari dalam kehidupan sehari-hari. Bahasa Indonesi: 7.1 membaca nyaring teks (15-20 kalimat) dengan memperhatikan lafal dan intonasi yang tepat. Kamis,12 Mei 2016 untuk guru PAI dengan kompetensi dasar Membaca dzikir setelah sholat. Pada perencanaan penelitian ini Kepala sekolah mempersiapkan intrumen supervisi perencanaan pembelajaran. Pada tahap ini guru mempersiapakan RPP yang akan digunakan dalam pembelajaran.

4.2.3.2 Aktifitas Tindakan 2

Sama pada siklus 1 pelaksanaan kunjungan kelas dilaksanakan sesuai jadwal yang telah disepakati dan dilaksanakan selama 2 jam pelajaran. Untuk guru kelas supervisi dilakukan dikelas masing-masing.Guru PAI di dalam kelas 4 sekolah.Kepala sekolah lebih memfokuskan pengamatan pada guru dalam memulai pelajaran, melibatkan siswa dalam pembelajaran, mengakhiri pelajaran dan penggalokasian waktu.

(16)

16

[image:16.516.88.438.188.556.2]

Kepala sekolah mengamati pelaksanaan pembelajaran. Kepala sekolah mencatat hal-hal yang terjadi pada saat proses belajar mengajar dengan menggunakan intrumen supervisi pelaksanaan.

Tabel 4.2

Hasil Supervisi Siklus 2

No Guru

Hasil Supervisi

Penyusunan RPP

Pelaksanaan Pembelajaran

1 Kelas 2 91 89

2 Kelas 5 88 86

3 PAI 86 84

Dari hasil pengamatan hasil supervisi baik dalam penyusunan RPP maupun pelaksanaan pembelajaran.

4.2.3.3 Hasil dan Refleksi

(17)

17 dan pelaksanaan pembelajaran telah sesuai. Penyusunan RPP dan pelaksanaan pembelajaran telah sesuai dengan standar proses.

Bagan 4.2

Hasil Supervisi Siklus 1 dan 2

Keterangan : 1. Masalah

Guru belum siap mengajar

Guru belum membuat perencanaan pembelajaran Guru belum melaksanakan pembelajaran yang sesuai 2. Tindakan 1

Kepala Sekolah mengadakan pembinaan Kepala Sekolah mengadakan pembimbingan Kepala Sekolah mengadakan pengarahan 3. Hasil

Guru sudah siap mengajar tetapi masih kurang pas . Hasil

Masalah Tindakan I

Masalah Tindakan II

(18)

18

Guru sudah membuat perencanaan pembelajaran tetapi belum sesuai dengan standar

Guru sudah melaksanakan pembelajaran tetapi belum sesuai standar

4. Masalah

Guru belum maksimal dalam kesiapan Guru membuat perencanaan belum standar Guru melaksanakan pembelajaran belum optimal 5. Tindakan II

Kepala Sekolah mengadakan tindak lanjut

Kepala Sekolah memberi respon Kepala Sekolah mengadakan pendampingan

pengawasan 6. Hasil

Guru ada peningkatan kesiapan mengajar

Guru ada peningkatan perencanaan pembelajaran

Guru ada peningkatan melaksanakan pembelajaran

4.3. Pembahasan Penelitian

4.3.1 Peningkatan Kinerja Guru

(19)

19 yang menyatakan bahwa kinerja guru dalam pembelajaran dapat meningkat setelah dilakukan supervisi dengan pendekatan kolaboratif. Perbedaannya terletak pada teknik supervisi yang digunakan. Pada penelitian ini mengunakan teknik perorangan yaitu supervisi kunjungan kelas, pada penelitian Suyoko dan Purwati mengunakan supervisi kolaboratif.

Hasil penelitian ini memperkuat penelitian sebelumnya yang berjudul oleh Putu dan Nyoman (2007). Mereka menjelaskan bahwa supervisi akademis dapat membantu guru-guru matematika dalam menyusun RPP. Perbedaan terletak pada subyek yang diteliti pada penelitian terdahulu subyeknya guru matematika satu gugus, sedangkan penelitian ini subyeknya kepala sekolah. Persamaannya dengan penggunaan pendekatan kualitatif dengan metode penelitan tindakan sekolah.

Surervisi kunjungan kelas bukan hanya membantu guru dalam memahami pendidikan dan apa peran sekolah dalam mencapai tujuan , tapi juga membantu guru dalam memahami keadaan dan kebutuhan siswanya . Ssebagai dasar analisis dalam menyusun rencana pembelajaran secara tepat . ( Arikunto , 2009 : 12 ) .

(20)

20

untuk meningkatkan kinerja guru . Menurut Arikunto 2009 : 54 ) yang dimaksud dengan kunjungan kelas atau classroom visitation adalah kunjungan yang dilakukan oleh pengawas atau kepala sekolah kesalah satu kelas , baik ketika kegiatan berlangsung . Untuk melihat atau mengamati guru yang sedang mengajar , ataupun ketika kelas sedang sedang kosong , ataupun sedang berisi siswa tetapi guru sedang tidak mengajar . Melalui tehnik ini kepala sekolah dapat mengamati secara langsung kegiatan guru dalam melakukan tugas utamanya , mengajar , penggunaan alat , metode , dan tehnik mengajar secara keseluruhan dengan berbagai faktor yang mempengaruhinya . Hasil supervisi kelas ini dapat digunakan oleh supervisor bersama guru untuk menentukan cara – cara yang paling tepat . Untuk memperbaiki dan meningkatkan kondisi belajar mengajar . Agar kunjungan kelas berlangsung efektif , hendaknya dipersiapkan dengan teliti dan dilaksanakan denga hati –hati dengan penampilan yang baik .

(21)

21 bagaimana mengerjakannya . Dalam kegiatan perencanaandawali dengan pembuatan program yang berisi tentang tujuan dan ruang lingkup pelaksanaan supervisi kunjungan kelas . Berdasarkan data dokumentasi dan observasi dapat diketahui . Bahwa program supervisi kunjungan kelas di SDN Pamriyan berisi tentang tujuan dilakukannya supervisi .

(22)

22

pembelajaran meliputi kegiatan pendahuluan , kegiatan inti dan kegiatan penutup . Berdasarkan data observasi dan dokumentasi dapat diketahui bahwa pada saat perencanaan supervisi kepala sekolah membuat instrumen penilaiantentang penelaahan RPP dan penelaahan pelaksanan pembelajaran . Sebelum dilakukan supervisi , terlebih dulu dibuat jadwal untuk memudahkan pelaksanaan supervisi . Jadwal dibuat untuk memudahkan pelaksanaan supervisi , karena dengan adanya perencanaan jadwal pelaksanaan supervisi akan memudahkan guru untuk mempersiapkan aspek yang diperlukan dalam kegiatan supervisi .

Berdasarkan data dokumentasi dan observasi di lapangan dapat diketahui bahwa jadwal kegiatan supervisi dilakukan setiap hari . Satu kelas untuk satu orang guru , satu mata pelajaran dengan waktu 2 jam pelajaran . Untuk memudahkan pelaksanaan supervisi , kami membuat jadwal untuk pelaksanaannya . Selain memudahkan guru untuk mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan dalam supervisi . Agar tercipta kesepakatan antara guru dan kepala sekolah tentang kapan dilaksanakannya supervisi .

(23)

23 jadwal yang telah dibuat sebelumnya . Pada saat melakukan supervisi , supervisor bersikap sopan dan tidak mengganggu pelaksanaan supervisi . Tujuannya adalah agar guru yang disuperisi tidak merasa terganggu dengan adanya kepala sekolah yang sedang melakukan supervisi .

Berdasarkan data observasi yang dilakukan peneliti dapat diketahui bahwa pada saat melakukan supervisi , kepala sekolah bersikap bijak . Kepala sekolah berada di belakang ruang kelas , untuk mengamat jalannya proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru dengan membawa lembar instrumen penilaian supervisi .

Instrumen penilaian supervisi tersebut digunakan untuk mengamati guru yang sedang mengajar . Pada saat pelaksanaan superisi berlangsung , kepala sekolah sebagai supervisor akan mengamati persiapan yang dilakukan oleh guru .

Persiapan pembelajaran tersebut meliputi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP ) yang dibuat oleh guru . Kepala sekolah akan menilai apakah guru yang disupervisi membuat RPP sebelum melakukan pembelajaran .

(24)

24

pndidikan , identitas sekolah , standar kompetensi , kompetensi dasar , alokasi wakyu , perumusan indikator , skenario pembelajaran . Selain RPP , guru harus mempersiapkan instrumen penilaian pembelajaran .Pada saat guru membuat RPP , guru harus membuat instrumen penilaian yang meliputi jenis test yang dibuat oleh guru yang akan digunakan guru untuk menilai kemampuan siswa diakhir pembelajaran . Guru juga membuat pedoman penilaian ( scoring )serta membuat kunci jawabannya .

Berdasarkan data observasi dan dokumentasi yang diperoleh peneliti dapat diketahui bahwa guru bahwa guru kelas v membuat RPP mata pelajaran IPA dengan baik . Hal itu sudah dikarenakan guru sudah mencantumkan semua komponen RPP . Guru juga membuat tes penilaian berupa tes tertulis dan lisan . Guru juga membuat kunci jawaban dari tes tertulis yang dlaksanakan di akhir pembelajaran .

(25)

25 menjelaskan KD dan tujuan pembelajaran , serta menyampaikan cakupan materi dan penjelasan , uraian kegiatan sesuai dengan silabus .

(26)

26

dan lain – lain . Untuk memunculkan gagasan baru baik secara lisan maupun tertulis . Sedangkan untuk kegiatan konfirmasi guru memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan , tulisan , isyarat , maupun hadiah terhadap keberhasilan siswa . Kegiatan terakhir pada pelaksanaan pembelajaran adalah penutup . Pada kegiatan penutupdiharapkan guru mampu membuat rangkuman , melakukan penilaian dan refleksi terhadap kegiatan pembelajaran yang sudah dilakukan . Guru juga menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya . Guru melakukan kegiatan penutup dengan membuat rangkuman atau simpulan dari pembelajaran yang telah dilaksanakan . Guru mampu memberikan umpan balik terhadap proses hasil pembelajara , dan menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya . Dan dara 3 ( tiga ) kali pertemuan , terjadi peningkatan penilaian kinerja guru pada setiap pertemuannya . Guru tersebut telah memenuhi standar yang telah ditetapkan oleh pemerintah . Standar yang ditetapkan pemerintah adalah minimal memperoleh nilai 70

(27)

27 evaluasi dalam bentuk tes tertulis dan tes lisan . Tes tertulis dilakuakan pada akhir pertemuan pembelajaran untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menyarap materi pelajaran . Sedangkan untuk tes lisan dilakukan pada setiap kali pertemuan setelah guru selesai menerangkan materipelajaran .

Guru melakukan penilaian berdasarkan kriteria penilaian yang telah dibuat sebelumnya pada saat penyusunan RPP ( data terlampir ) . Soal yang dibuat oleh guru sudah mencakup semua materi yang telah diajarkan , yang dilengkapi dengan kunci jawaban . Setelah evaluasi selesai dilakukan , maka akan diketahui hasil belajar siswa . Dari hasil belajar tersebut nantinya akan menjadi landasan dilakukannya kegiatan tindak lanjut . Berdasarkan data observasi yang dilakukanpeneliti di lapangan dapat diketahui bahwa hasil belajar siswa belum mncapai kriteria ketuntasan minimal ( kkm ). Dimana jumlah siswa yang nilainya > 75 masih kurang dari 75 % , sehingga hasil belajar siswa masih dikatakan belum tuntas .

(28)

28

Berdasarkan pada data observasi dapat diketahui pada saat pelaksanaan supervisi , supervisor ikut serta dalam kegiatan pembelajaran . Supervisor duduk di bagian belakang ruang kelas dan bersikap seolah – olah jadi siswa yang sedang mengikuti pembelajaran . Supervisor mendengarkan penjelasan materi dari guru , sambil melakukan pengamatan terhadap kinerja guru dalam pembelajaran . Namun pada saat memberikan sesi tanya jawab kepada siswa , supervisor tidak ikut serta memberikan pertanyaan kepada guru yang disupervisi .

Setelah kegiatan pembelajaran selesai dilakukan , maka selesai juga kegiatan supervisi yang dilakukan supervisor , Data dari observasi yang diperoleh peneliti dapat diketahui bahwa , diakhir kegiatan pelaksanaan supervisi , supervisor membuat perjanjiandengan guru yang disupervisi untuk membicarakan hasil pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung . Setelah terdapat kesepakatan antara guru dan supervisor kapan akan dilakukan pertemuan , maka supervisor meninggalkan kelas .

(29)

29 diskusi umpan balik antara supervisor ( kepala sekolah ) dan guru . Suasana petemuan penuh persahabatan , bebas dari prasangka , dan tidak bersifat mengadili . Supervisor memaparkan data secara obyektif sehingga guru dapat mengetahui kekurangan dan kelebihan selama proses pembelajaran berlangsung ( Wahjanta , 2007 : 43 ) .

(30)

30

berkelanjutan . Namun pada aspek yang masih kurang tetap diberikan pembinaan , agar terjadi perubahan pada pembelajaran berikutnya .

Berdasarkan data dokumentasi yang diperoleh peneliti dapat diketahui bahwa apabila terdapat guru yang masih mengalami permasalahan pada saat disupervisi maka kepala sekolah melakukan pembinaan . Kegiatan pembinaan yang dilakukan oleh kepala sekolah dilakukan dalam bentuk diskusi dan konsultasi . Kepala sekolah memberikan kesempatan kepada guru untuk bertanya atau konsultasi pada teman sejawat , selain dapat membantu mengatasi kesulitan , juga akan terjadi hubungan yang harmonis antar teman .

Berdasarkan data dan fakta di lapangan terbukti terjadi peningkatan kinerja guru dalam proses pembelajaran setelah dilakukan supervisi akademik melalui kunjunga kelas oleh kepala sekolah .

4.3.2 Supervisi Kunjungan Kelas sebagai upaya

peningkatan

(31)

31 Dalam perencanaan supervisi kepala sekolah juga melibatkan guru-guru yang akan disupervisi. Guru juga diberi kesempatan kesempatan untuk bertanya dan mengkonsultasikan permasalahan-permasalahan dalam penyusunan RPP yang akan diajarkan sehingga guru menjadi lebih mantap dalam melaksanakan pembelajaran dikelas. Dengan perencanaan yang matang supervisi kunjungan kelas dapat terlaksana dan dapat mencapai tujuan yang ditetapkan yaitu membantu mengatasi kesulitan yang dihadapi guru dikelas.

Hasil penelitian di atas mendukung pendapat yang dikemukan oleh Hartoyo (2006: 92) bahwa perencanaan meliputi tujuan, waktu, tempat, instrumen, dan sebagainya yang diperlukan dalam proses supervisi. Perencanaan yang matang akan menunjukan hasil yang optimal dalam pembelajaran. Perencanaan merupakan proses penyusunan sesuatu yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Pentingnya suatu perencanaan sesuai dengan pendapat Purwanto (2009: 107) yang menyatakan bahwa tanpa ada perencanaan atau planning, pelaksanaan suatu kegiatan akan mengalami kesulitan dan bahkan kegagalan.

(32)

32

rencana. Kepala sekolah mengadakan kunjungan ke dalam kelas untuk mengamati pelaksanaan kegiatan belajar mengajar.Kepala sekolah mencatat hal-hal yang terjadi dikelas sesuai instrumen yang telah dipersiapkan.

Gambar

Tabel 4.1 Hasil Supervisi Siklus 1
Tabel 4.2 Hasil Supervisi Siklus 2

Referensi

Dokumen terkait

Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan analisis spektral, analisis SHD dan SVD serta pemodelan 2D yang dikorelasikan dengan penampang seismik untuk mengetahui

Sedangkan yang dilaporkan oleh Kurniawan (2011) pemberian sumber nitrogen KNO3 dengan rasio C/N=10 pada medium mampu menghasilkan aktifitas protease paling tinggi

Adanya penggabungan perusahaan media, jumlah media yang di gabungkan, dan semakin banyak terjadi konglomerasi pada media massa di Indonesia.. Akuisisi

Sumber daya manusia merupakan tokoh sentral dalam organisasi maupun perusahaan.Agar aktivitas manajemen berjalan dengan baik, perusahaan harus memiliki karyawan yang

Dalam beradaptasi dengan lingkungan, berkomunikasi secara efektif, dan empatik, santun berkomunikasi beliau cukup baik hal ini terbukti ketika peneliti meminta izin untuk

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan.. © Kartika Fajriana

1) Untuk mengetahui hubungan volume penjualan ( produksi), harga jual, biaya produksi dan biaya-biaya lain serta mengetahui laba rugi perusahaan. 2) Sebagai

Laporan digenerate secara otomatis melalui aplikasi SSCN Pengolahan Data, © 2018 Badan Kepegawaian Negara.. Barito