Erna Rahmawati,2013
KONTRIBUSI HASIL BELAJAR MEMBUAT KRIYA TEKSTIL TERHADAP MOTIVASI BERUSAHA DI BIDANG
KONTRIBUSI HASIL BELAJAR MEMBUAT KRIYA TEKSTIL TERHADAP MOTIVASI BERUSAHA DI
BIDANG KRIYA TEKSTIL
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga
Program Studi Pendidikan Kesejahteraan Keluarga
Oleh
Erna Rahmawati 0802973
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA
FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
Erna Rahmawati,2013
KONTRIBUSI HASIL BELAJAR MEMBUAT KRIYA TEKSTIL TERHADAP MOTIVASI BERUSAHA DI BIDANG
KONTRIBUSI HASIL BELAJAR MEMBUAT
KRIYA TEKSTIL TERHADAP MOTIVASI
BERUSAHA DI BIDANG KRIYA TEKSTIL
Oleh Erna Rahmawati
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan
© Erna Rahmawati 2013 Universitas Pendidikan Indonesia
Januari 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Erna Rahmawati,2013
KONTRIBUSI HASIL BELAJAR MEMBUAT KRIYA TEKSTIL TERHADAP MOTIVASI BERUSAHA DI BIDANG
ERNA RAHMAWATI
KONTRIBUSI HASIL BELAJAR MEMBUAT KRIYA TEKSTIL TERHADAP MOTIVASI BERUSAHA DI
BIDANG KRIYA TEKSTIL
Disetujui dan Disahkan Oleh : Dosen Pembimbing I
Dra. Hj. Tati Abas, M. Si NIP. 19560201 198403 2 001
Dosen Pembimbing II
Dr. Hj. Yani Achdiani, M. Si NIP. 19611120 198603 2 001
Mengetahui,
Ketua Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga FPTK UPI
Erna Rahmawati,2013
KONTRIBUSI HASIL BELAJAR MEMBUAT KRIYA TEKSTIL TERHADAP MOTIVASI BERUSAHA DI BIDANG
ABSTRAK
KONTRIBUSI HASIL BELAJAR MEMBUAT KRIYA TEKSTIL TERHADAP MOTIVASI BERUSAHA DI BIDANG
KRIYA TEKSTIL
Permasalahan dalam penelitian ini membahas mengenai kontribusi hasil belajar membuat kriya tekstil terhadap motivasi berusaha di bidang kriya tekstil pada peserta didik program keahlian Desain dan Produksi Kriya Tekstil. Tujuan penelitian yaitu memperoleh data tentang Kontribusi Hasil Belajar Membuat Kriya Tekstil Terhadap Motivasi Berusaha Di Bidang Kriya Tekstil. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah ex post facto. Instrument sebagai alat pengumpul data dalam penelitian ini menggunakan skor hasil belajar untuk variabel X dan non test (skala Likert) untuk variabel Y. Sampel dalam penelitian ini menggunakan sampel total yang berjumlah 30 orang peserta didik kelas XII Tekstil 1 SMK Negeri 14 Bandung. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar membuat kriya tekstil dan motivasi berusaha di bidang kriya tekstil masing-masing berada pada katagori baik dan hasil belajar membuat kriya tekstil memberikan kontribusi positif yang signifikan sebesar 62.88% terhadap motivasi berusaha di bidang kriya tekstil. Rekomendasi ditujukan pada peserta didik hendaknya dapat mempertahankan pengetahuan, sikap dan keterampilan dalam membuat kriya tekstil dengan cara memanfaatkan potensi yang ada dan senantiasa bersungguh-sungguh agar memiliki motivasi berusaha di bidang kriya tekstil agar dapat diterapkan dalam usaha nyata.
Erna Rahmawati,2013
KONTRIBUSI HASIL BELAJAR MEMBUAT KRIYA TEKSTIL TERHADAP MOTIVASI BERUSAHA DI BIDANG
ABSTRACT
KONTRIBUSI HASIL BELAJAR MEMBUAT KRIYA TEKSTIL TERHADAP MOTIVASI BERUSAHA DI BIDANG
KRIYA TEKSTIL
Learn To Make A Contribution Of Textile Kriya In Trying To Motivate Kriya Textile
Problems in the study is to discuss the contribution of learning to make crafts textiles to seek motivation in the field of textile craft skills program learners Craft Textile Design and Production. The purpose of research is to obtain data on the contribution of Textile Craft Making Learning Outcomes Sought In The Field Of Motivation Kriya Textiles. The method used in this study is ex post facto. Instrument as a means of collecting the data in this study using the score the learning outcomes for the variable X and non-test (Likert scale) for the variable Y. The sample in this study using the total sample were 30 students Textiles first class XII SMK Negeri 14 Bandung. The results showed that the learning outcomes and motivation to make the textile craft business in the field of textile craft each category are in good results and learn how to make crafts textile significant positive contribution of 62.88% to seek motivation in textile crafts. Recommendations aimed at learners should be able to retain the knowledge, attitudes and skills in making craft textiles by harnessing the potential that exists and always sincerely trying to have motivation in the field of textile craft that can be applied in real business.
Erna Rahmawati,2013
KONTRIBUSI HASIL BELAJAR MEMBUAT KRIYA TEKSTIL TERHADAP MOTIVASI BERUSAHA DI BIDANG
DAFTAR ISI
B. Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 3
C. Tujuan Penelitian ... 4
D. Manfaat Penelitian... 5
E. Struktur Organisasi Skripsi ... 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA BERFIKIR DAN HIPOTESIS 7 A. Gambaran Umum Hasil Belajar Membuat Kiya Tekstil ... 7
B. Motivasi Berusaha di Bidang Kriya Tekstil ... 33
C. Kerangka Berfikir ... 43
D. Hipotesis ... 45
BAB III METODE PENELITIAN ... 46
A. Metodelogi Penelitian ... 46
B. Lokasi, Populasi dan Sampel ... 46
C. Definisi Operasional ... 47
D. Instrumen Penelitian ... 48
E. Teknik Pengumpulan Data dan Pengolahan Data ... 49
F. Uji Statistik ... 50
G. Teknik Analisis Data ... 53
H. Tahap Pengujian Persyaratan Analisis ... 54
I. Prosedur dan Tahap Penelitian ... 62
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN PENELITIAN ... 64
A. Hasil Penelitian ... 64
B. Pengujian Persyaratan Hipotesis ... 69
Erna Rahmawati,2013
KONTRIBUSI HASIL BELAJAR MEMBUAT KRIYA TEKSTIL TERHADAP MOTIVASI BERUSAHA DI BIDANG
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 77
A. Kesimpulan ... 77
B. Rekomendasi ... 78
DAFTAR PUSTAKA ... 80
Erna Rahmawati,2013
KONTRIBUSI HASIL BELAJAR MEMBUAT KRIYA TEKSTIL TERHADAP MOTIVASI BERUSAHA DI BIDANG
DAFTAR TABEL
Tabel Hal
3.1 Variabel Penelitian ... 48
3.2 Kriteria Kecenderungan Variabel X... 57
3.3 Kriteria Kecenderungan Variabel Y... 57
3.4 Tabel Daftar Varians (ANAVA) ... 59
4.1 Alasan dan Tujuan Memilih Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) ... 64
4.2 Hasil Belajar (Nilai Raport) dari Sekolah ... 65
4.3 Deskripsi Statistik Variabel Hasil Belajar... 66
4.4 Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar ... 66
4.5 Deskripsi Statistik Variabel Motivasi Berusaha Di Bidang Kriya Tekstil ... 67
4.6 Distribusi Frekuensi Skor Motivasi Berusaha Di Bidang Kriya Tekstil ... 68
Erna Rahmawati,2013
KONTRIBUSI HASIL BELAJAR MEMBUAT KRIYA TEKSTIL TERHADAP MOTIVASI BERUSAHA DI BIDANG
DAFTAR GARAFIK
Grafik Hal
4.1 Diagram Hasil Belajar Membuat Kriya Tekstil ... 67
4.2 Diagram Motivasi Berusaha Di Bidang Kriya Tekstil ... 68
4.3 Diagram Pencar dan Persamaan Garis Regresi Linier ... 70
Erna Rahmawati,2013
KONTRIBUSI HASIL BELAJAR MEMBUAT KRIYA TEKSTIL TERHADAP MOTIVASI BERUSAHA DI BIDANG
DAFTAR GAMBAR
Gambar Hal
2.1 : Contoh Jenis Kriya Tekstil ... 12
2.2 : Contoh By The Color And Pattern ... 14
2.3 : Contoh By Construction Details ... 15
2.4 : Contoh By Decorative Trims... 15
2.5 : Jenis Motif Patchwork ... 19
2.6 : Motif Kain Yang Dapat Digunakan Dalam Patchwork ... 19
2.7 : Bentuk Potongan Dasar Kain Perca ... 19
2.8 : Jenis Jahit Perca/Patchwork ... 21
2.9 : Contoh Jenis Jahit Aplikasi ... 24
2.10 : Contoh Jenis Jahit Tindas ... 27
2.11 : Tusuk Balik/Tusuk Tikam Jejak ... 29
2.12 : Tusuk Batang/Tangkai ... 30
2.13 : Tusuk Rumani ... 30
2.14 : Tusuk Veston ... 30
2.15 : Tusuk Bunga ... 30
2.16 : Tusuk Rantai ... 31
2.17 : Tusuk Datar ... 31
2.18 : Tusuk Flannel ... 31
2.19 : Tusuk Daun ... 31
2.20 : Tusuk Bullion ... 32
2.21 : Tusuk Lurus ... 32
2.22 : Tusuk Satin ... 32
2.23 : Tusuk Jelujur ... 33
Erna Rahmawati,2013
KONTRIBUSI HASIL BELAJAR MEMBUAT KRIYA TEKSTIL TERHADAP MOTIVASI BERUSAHA DI BIDANG
DAFTAR BAGAN
Bagan Hal
Erna Rahmawati,2013
KONTRIBUSI HASIL BELAJAR MEMBUAT KRIYA TEKSTIL TERHADAP MOTIVASI BERUSAHA DI BIDANG
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Indonesia saat ini membutuhkan sumber daya manusia yang berkualitas
dalam upaya menghadapi perkembangan zaman yang semakin berkembang.
Perkembangan suatu bangsa banyak ditentukan oleh maju mundurnya
pendidikan bangsa itu sendiri, karena melalui pendidikan suatu bangsa bisa
membuat, mengembangkan, memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi
yang sekarang sedang maju.
Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia
ialah dengan mengusahakan dan menyelenggarakan pendidikan sebagai tolak
ukur untuk meningkatkan taraf hidup suatu bangsa dan negara.
Undang-Undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional (UU SISDIKNAS) Bab II pasal 3, yaitu :
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermanfaat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga yang demokratis serta bertanggung jawab.
Proses mencerdaskan kehidupan bangsa di dalam tujuan pendidikan
nasional dikembangkan oleh setiap satuan pendidikan. Jalur pendidikan di
Indonesia saat ini terdiri dari pendidikan formal, nonformal dan informal.
Jalur pendidikan formal diselenggarakan melalui kegiatan berjenjang dan
berkesinambungan dimulai dari pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan
pendidikan tinggi. Jenis pendidikan terdiri dari pendidikan umum dan
kejuruan. Pendidikan kejuruan dilaksanakan melalui Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK) di bawah naungan Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah
Kejuruan. SMK memiliki peran dalam mempersiapkan lulusan mandiri yang
ahli dan potensial sesuai dengan bidangnya, seperti yang tersurat dalam UU
No. 20 tahun 2003 SISDIKNAS BAB V tentang Standar Kompetensi Lulusan
2
Erna Rahmawati,2013
KONTRIBUSI HASIL BELAJAR MEMBUAT KRIYA TEKSTIL TERHADAP MOTIVASI BERUSAHA DI BIDANG Standar kompetensi lulusan pada satuan pendidikan menengah kejuruan bertujuan untuk meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan kejuruan.
SMK Negeri 14 Bandung merupakan SMK kelompok bidang keahlian
seni, kerajinan dan teknologi, terdiri dari beberapa program keahlian yaitu :
program Desain Komunikasi Visual, Desain dan Produksi Kriya (DPK)
Tekstil, DPK Keramik, DPK Kulit, DPK Logam, DPK Kayu, Teknik Body
Otomotif, dan Teknik Informatika.
Tujuan kompetensi keahlian DPK Tekstil sesuai dengan kurikulum SMKN
14 Bandung (2010:24) adalah membekali peserta didik dengan keterampilan,
pengetahuan dan sikap agar kompeten dalam :
1. Mengolah bahan baku dasar atau material tekstil menjadi suatu produk baru melalui proses pengerjaan, pembahanan, pengolahan, dan penyelesaian akhir atau finishing.
2. Terampil menggunakan permesinan yang dipakai dalam membuat produk kerajinan tekstil.
3. Mencetak perajin yang terampil yang berorientasi pada pemenuhan produk ekspor.
Merujuk pada tujuan kompetensi tersebut, para guru berupaya untuk
mengadakan proses pembelajaran yang efektif dan efisien dengan berbagai
teknik pembelajaran, kondisi tersebut bertujuan agar para peserta didik
memperoleh hasil belajar sesuai keahliannya. Keberhasilan guru dalam proses
pembelajaran dapat tergambar pada hasil belajar peserta didik, yang tertuang
pada nilai raport peserta didik. Berdasarkan data atau hasil nilai peserta didik
pada mata pelajaran produktif, tahun pelajaran 2011-2012 diperoleh data
sebagian besar (86,7%) peserta didik mendapatkan nilai lebih tinggi dan
sebagian kecil (13,3%) peserta didik mendapat nilai rendah.
Berdasarkan data tersebut, rata-rata hasil belajar peserta didik
menunjukkan nilai tinggi. Kondisi tersebut memiliki kecenderungan bahwa
peserta didik memiliki kemampuan baik dalam pengetahuan, skill, dan sikap
di bidang kriya tekstil. Dengan kemampuan yang dimiliki peserta didik serta
3
Erna Rahmawati,2013
KONTRIBUSI HASIL BELAJAR MEMBUAT KRIYA TEKSTIL TERHADAP MOTIVASI BERUSAHA DI BIDANG motivasi, namun pada kenyataannya peserta didik belum menunjukkan
motivasi berusaha di bidang kriya tekstil.
Kebutuhan untuk mengaktualisasi diri adalah kebutuhan untuk
menggunakan kemampuan, skill dan potensi. Peserta didik sudah memiliki
kemampuan, skill dan potensi tinggal mengaktulisasi diri mereka.
Mengaktulisasi diri di bidang kriya tekstil memerlukan motif atau motivasi.
Motivasi memegang peranan penting sebagi faktor pendorong, penggerak, dan
pengaruh aktivitas sesorang. Motivasi mendorong peserta didik
mengembangkan kreativitas dan inisiatif serta memelihara ketekunan dalam
melakukan kegiatan, yang secara langsung maupun tidak langsung
mempengaruhi peserta didik dalam berusaha di bidang kriya tekstil baik itu
usaha mandiri maupun usaha di dunia industri. Motivasi menurut Abin
Syamsuddin (2007:37) adalah
Sesuatu kekuatan (power) atau tenaga (force) atau daya (energy) atau suatu keadaan yang kompleks (a complex state) dan kesiapsediaan (preparatory set) dalam individu (organisme) untuk bergerak (to move,
motion, motive) ke arah tujuan tertentu, baik disadari maupun tidak
disadari.
Fenomena di lapangan mengenai usaha kriya tekstil, bisa dijadikan salah
satu motif untuk membuka usaha di bidang kriya tekstil, dilihat dari segi
keberhasilan para pengusahanya dan potensi peluang bisnisnya. Permasalahan
tersebut sangat erat kaitannya dengan ilmu yang penulis tekuni kini di Prodi
PKK FPTK UPI khususnya pada konsentrasi craftsmanship. Sebagai calon
pendidik atau guru bidang craft, penulis ingin menggali permasalahan tersebut
lebih dalam melalui penelitian tentang kontribusi hasil belajar membuat kriya
tekstil terhadap motivasi usaha di bidang kriya tekstil pada peserta didik kelas
XII Tekstil 1 SMKN 14 Bandung.
B. Identifikasi dan Rumusan Masalah
1. Identifikasi Masalah
a. Guru sudah membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan dan
rata-4
Erna Rahmawati,2013
KONTRIBUSI HASIL BELAJAR MEMBUAT KRIYA TEKSTIL TERHADAP MOTIVASI BERUSAHA DI BIDANG rata tinggi. Kondisi tersebut mencerminkan peserta didik memiliki
kemampuan, namun pada kenyataannya peserta didik belum
menunjukkan motivasi berusaha di bidang kriya tekstil.
b. Bahwa usaha di bidang kriya tekstil memiliki prospek ke depan cukup
bagus namun belum banyak dikembangkan.
2. Rumusan Masalah
Pada penelitian ini penulis perlu merumuskan masalah agar tujuan yang
hendak dicapai lebih terarah, perumusan masalah pada penelitian ini yaitu
“Berapa besar Kontribusi Hasil Belajar Membuat Kriya Tekstil Terhadap
Motivasi Berusaha Di Bidang Kriya Tekstil ?”.
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka pada penelitian ini penulis
membatasi masalah pada Kontribusi Hasil Belajar Membuat Kriya Tekstil
Terhadap Motivasi Berusaha Di Bidang Kriya Tekstil ditinjau dari:
a. Bagaimana hasil belajar membuat kriya tekstil pada peserta didik
program keahlian DPK Tekstil?
b. Apakah peserta didik program keahlian DPK Tekstil memiliki motivasi
berusaha di bidang kriya teksil?
c. Adakah kontribusi dari hasil belajar membuat kriya tekstil terhadap
motivasi berusaha di bidang kriya tekstil?
d. Berapa besar kontribusi dari hasil belajar membuat kriya tekstil
terhadap motivasi berusaha di bidang kriya tekstil?
C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum
Penelitian ini secara umum bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang
Kontribusi Hasil Belajar Membuat Kriya Tekstil Terhadap Motivasi Berusaha
Di Bidang Kriya Tekstil pada peserta didik SMKN 14 Bandung kelas XII
Tekstil 1.
2. Tujuan Khusus
Secara spesifik tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah
5
Erna Rahmawati,2013
KONTRIBUSI HASIL BELAJAR MEMBUAT KRIYA TEKSTIL TERHADAP MOTIVASI BERUSAHA DI BIDANG a. Hasil belajar membuat kriya tekstil pada peserta didik program
keahlian DPK Tekstil.
b. Motivasi berusaha di bidang kriya teksil pada peserta didik program
keahlian DPK Tekstil.
c. Kontribusi hasil belajar membuat kriya tekstil (sebagai variabel X)
terhadap motivasi berusaha di bidang kriya tekstil (sebagai variabel Y)
pada peserta didik program keahlian DPK Tekstil.
d. Besarnya kontribusi dari hasil belajar membuat kriya tekstil terhadap
motivasi berusaha di bidang kriya tekstil.
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoritis
dan praktis.
1. Manfaat secara teoritis dapat dijadikan bahan untuk pengembangan ilmu di
bidang kriya tekstil, khususnya di dalam pembuatan kriya tekstil dengan
berbagai macam keteknikan.
2. Manfaat secara praktis diharapkan dapat memberikan sumbangan berupa
manfaat dalam peningkatan proses pembelajaran membuat kriya tekstil
bagi:
a. Peserta didik program keahlian DPK Tekstil, menjadi termotivasi
untuk berusaha di bidang kriya tekstil.
b. Guru SMKN 14 Bandung program studi keahlian DPK Tekstil, sebagai
bahan untuk mengembangkan bahan ajar, sumber pembelajaran dan
dapat memperkaya keilmuan tentang bidang kriya tekstil.
c. Prodi PKK, dapat memperkaya keilmuan tentang bidang kriya tekstil
dan sumber informasi serta sebagai referensi bahan ajar.
d. Penulis, sebagai pengalaman dalam melakukan penelitian dan dalam
6
Erna Rahmawati,2013
KONTRIBUSI HASIL BELAJAR MEMBUAT KRIYA TEKSTIL TERHADAP MOTIVASI BERUSAHA DI BIDANG
E. Struktur Organisasi Skripsi
Skripsi ini disusun ke dalam lima bab yang berisi mengenai:
BAB I : Pada BAB I menguraikan pembahasan mengenai pendahuluan
yang berisi latar belakang masalah, identifikasi dan rumusan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan struktur
organisasi skripsi.
BAB II : Pada BAB II menguraikan pembahasan mengenai kajian pustaka,
kerangka berfikir dan hipotesis penelitian.
BAB III : Pada BAB III menguraikan pembahasan mengenai metodologi
penelitian yang terdiri dari metode penelitian, lokasi dan sampel
penelitian, definisi operasional, instrument penelitian, teknik
pengumpulan data, pengolahan data dan analisis data.
BAB IV : Pada BAB IV menguraikan pembahasan mengenai pengolahan
data dan pembahasan hasil temuan penelitian.
BAB V : Pada BAB V menguraikan pembahasan tentang kesimpulan dan
Erna Rahmawati,2013
KONTRIBUSI HASIL BELAJAR MEMBUAT KRIYA TEKSTIL TERHADAP MOTIVASI BERUSAHA DI BIDANG
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metodelogi Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini dapat digolongkan ke dalam
penelitian ex post facto dan analisis statistik inferensial. Menurut Suryabrata
(2010:84) ex post facto yaitu“Data dikumpulkan setelah semua kejadian yang
dipersoalkan berlangsung (lewat)”. Peneliti mengambil satu atau lebih akibat
(sebagai dependent variabels) dan menguji data itu dengan menelusuri
kembali ke masa lalu untuk mencari sebab- akibat saling hubungan dan
maknanya.
Peneliti tidak memberikan perlakuan atau memanipulasi perubahan khusus
terhadap subjek penelitian. Keterangan-keterangan yang dihimpun adalah
keterangan yang berdasarkan kejadian atau pengalaman yang telah
berlangsung. Hasilnya akan diinterpretasikan dengan deskriptif.
“Analisis data statistik inferensial yaitu teknik statistik yang berhubungan dengan analisis data pada sampel dan hasilnya dipakai untuk generalisasi pada populasi”. (Nisfiannoor,2009:4)
Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan
kuantitatif adalah pendekatan penelitian yang menggunakan pengolahan data
melalui hasil perhitungan statistika dalam menguji hipotesis dan instrumen
penelitian digunakan untuk mengungkap data dalam bentuk skala pengukuran
tertentu, sehingga dapat membuat generalisasi (Sudjana dan Ibrahim, 2004:8).
Metode bersifat ex post facto ini digunakan untuk memperoleh data
tentang Kontribusi Hasil Belajar Membuat Kriya Tekstil Terhadap Motivasi
Berusaha di Bidang Kriya Tekstil.
B. Lokasi, Populasi dan Sampel 1. Lokasi
Lokasi penelitian yaitu SMK Negeri 14 beralamat di Jl.Cijaura Hilir
No.341 Marga Senang Bandung. E-mail smk 14 Bdg@yahoo.com. Website
47
Erna Rahmawati,2013
KONTRIBUSI HASIL BELAJAR MEMBUAT KRIYA TEKSTIL TERHADAP MOTIVASI BERUSAHA DI BIDANG
2. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas XII Tekstil 1
SMK Negeri 14 Bandung yang berjumlah 30 orang. Sampel dalam penelitian
ini menggunakan sampel total karena diambil berdasarkan populasi yang ada.
C. Definisi Operasional
Definisi operasional dimaksudkan untuk menghindari kesalah pahaman
antara pembaca dan peneliti yang diawali dengan mengartikan istilah-istilah
yang digunakan dalam rumusan judul penelitian Kontribusi Hasil Belajar
Membuat Kriya Tekstil Terhadap Motivasi Berusaha di Bidang Kriya Tekstil.
Istilah-istilah yang perlu dijelaskan adalah :
1. Hasil Belajar Membuat Kriya Tekstil
a. Hasil Belajar menurut Nana Sudjana (2001:3) adalah “Perubahan
tingkah laku yang mencakup kemampuan kognitif, afektif dan psikomotor”.
b. Membuat Kriya Tekstil merujuk pada kurikulum SMKDPK Tekstil
(2010) merupakan gabungan dari beberapa standar kompetensi
meliputi berbagai macam teknik hias dan jahit yang wajib diikuti oleh
peserta didik keahlian DPK Tekstil. (Kurikulum SMKN 14 Bandung)
Merujuk pada pendapat di atas maka yang dimaksud dengan hasil belajar
membuat kriya tekstil pada penelitian ini yaitu nilai akhir dari standar
kompetensi berbagai macam teknik hias dan jahit yang meliputi membuat
kriya tekstil dengan teknik jahit aplikasi, jahit tindas dan jahit perca. Nilai
akhir membuat kriya tekstil ini sudah mencakup aspek kognitif, afektif dan
psikomotor.
2. Motivasi Berusaha di Bidang Kriya Tekstil
a. Motivasi menurut Abin Syamsuddin M. (2007) adalah
48
Erna Rahmawati,2013
KONTRIBUSI HASIL BELAJAR MEMBUAT KRIYA TEKSTIL TERHADAP MOTIVASI BERUSAHA DI BIDANG b. Berusaha dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008) adalah
“Melakukan suatu usaha untuk mencapai sesuatu atau beriktiar. Dalam bidang perdagangan berusaha ialah melakukan sebuah kegiatan perusahaan”.
c. Kriya tekstil menurut Ahmad Muda (Mila Karmila dan Marlina,
2011:57) yaitu “Karya kerajinan tangan dari barang-barang hasil tenunan (kain tenun, mori)”. Kriya Tekstil yang dimaksud dalam penelitian ini adalah jenis usaha kriya tekstil.
Merujuk pada pendapat di atas maka yang dimaksud dengan motivasi
berusaha di bidang kriya tekstil pada penelitian ini adalah Suatu keadaan
yang kompleks dan kesiapsediaan dalam diri peserta didik untuk bergerak
ke arah tujuan tertentu, dilihat dari waktu dan sikap yang positif dalam hal
melaksanakan kegiatan usaha dibidang kerajinan tangan yang menghasilkan
barang-barang dari tekstil.
D. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang disiapkan adalah non test, yang dapat
dikembangkan sesuai dengan kebutuhan lapangan. Untuk lebih memudahkan
dalam penyusunan instrumen terlebih dahulu dibuat kisi-kisi instrument
kemudian dibuat instrumen berupa skala Likert.
Variabel penelitian dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 3.1 Variabel Penelitian
No Variabel
1. Hasil belajar membuat kriya tekstil (sebagai variabel X)
2. Motivasi berusaha di bidang kriya tekstil (sebagai variabel Y)
Instrumen motivasi berusaha di bidang kriya tekstil menggunakan skala
Likert. Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala Likert
dengan lima alternatif jawaban, yaitu : SS = Sangat Sesuai, S = Sesuai, KS =
49
Erna Rahmawati,2013
KONTRIBUSI HASIL BELAJAR MEMBUAT KRIYA TEKSTIL TERHADAP MOTIVASI BERUSAHA DI BIDANG
E. Teknik Pengumpulan Data dan Pengolahan Data 1. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpul data merupakan langkah penting dalam suatu
penelitian untuk memperoleh data yang diperlukan. Instrumen menurut Sugiyono (2010:148) yaitu “Suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati”. Secara spesifik semua fenomena ini disebut variabel penelitian.
Alat pengumpul data dalam penelitian ini menggunakan skor hasil
belajar dan non test. Skor digunakan untuk mengukur hasil belajar sebagai
variabel X dan non test untuk mengukur motivasi sebagai variabel Y. Skala
pengukuran dalam penelitian ini menggunakan skala Likert. Jawaban setiap
ikon instrument yang menggunakan skala Likert memiliki gradasi kata dari
positif hingga negatif, yaitu : Sangat Sesuai, Sesuai, Kurang Sesuai, Tidak
Sesuai, Sangat Tidak Sesuai. Penskoran setiap jawaban non test untuk
motivasi berusaha di bidang kriya tekstil pada peserta didik Keahlian Desain
dan Produksi Kriya Tekstil yaitu jawaban yang positif memiliki skor dari
skala 5-1 dan untuk jawaban negatif memiliki skor dari skala 1-5.
2. Teknik Pengolahan data
Pengolahan data penelitian dilakukan dengan melakukan:
a. Verifikasi data, yaitu pemeriksaan dan pemilihan lembar jawaban
yang benar-benar dapat diolah lebih lanjut.
b. Pemberian skor jawaban dengan kriteria sebagai berikut:
1) Penskoran setiap jawaban non test motivasi berusaha di bidang
kriya tekstil pada peserta didik Program Studi Keahlian Desain
dan Produksi Kriya Tekstil kelas XII SMK Negeri 14 Bandung
yaitu jawaban setiap option mendapat nilai1-5.
2) Mentabulasi nilai dari setiap item jawaban responden untuk
memperoleh skor mentah dari seluruh responden untuk variabel
X dan Y.
3) Penjumlahan dari jawaban setiap pertanyaan untuk memperoleh
50
Erna Rahmawati,2013
KONTRIBUSI HASIL BELAJAR MEMBUAT KRIYA TEKSTIL TERHADAP MOTIVASI BERUSAHA DI BIDANG 4) Menentukan rumus statistik yang akan digunakan dalam
penelitian sebagai berikut:
F. Uji Statistik
Uji statistik diperlukan untuk mengetahui hubungan antara variabel-
variabel statistik yang digunakan, untuk menguji hipotesis adalah analisis
kontribusi. Variabel yang diteliti adalah variabel bebas (X) adalah Hasil
Belajar Membuat Kriya Tekstil, (Y) adalah Motivasi Berusaha di Bidang
Kriya Tekstil.
Uji statistik yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu :
1. Uji Validitas Instrumen
Uji validitas ini dimaksudkan apakah instrument penelitian mempunyai
tingkat kebenaran, ketepatan atau tidak sebagi alat ukur, yang dilakukan
dengan cara mengkolerasikan skor yang ada pada butir soal dengan skor total.
Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan rumus kolerasi
Product-moment dari Person , sebagai berikut :
∑ ∑ ∑
√ ∑ ∑ ∑ ∑ (Sugiyono, 2005:212)
Keterangan:
rxy = Koefisien korelasi butir item antara X dan Y
x = Jumlah skor butir item dari seluruh responden uji coba.
y = Jumlah skor total seluruh item dari keseluruhan responden uji coba. n = Jumlah responden uji coba
Kemudian harga r yang diperoleh dari perhitungan diuji dengan menggunakan uji t-student untuk menentukan taraf signifikannya, dengan rumus sebagai berikut:
√ √ (Sugiyono, 2005:215)
Keterangan:
t = Signifikasi korelasi
51
Erna Rahmawati,2013
KONTRIBUSI HASIL BELAJAR MEMBUAT KRIYA TEKSTIL TERHADAP MOTIVASI BERUSAHA DI BIDANG Kriteria pengujian : instrumen penelitian dikatakan valid bila
pada taraf kepercayaan 95%, jika suatu butir tidak valid maka butir tersebut bisa dibuang atau tidak dipakai sebagai pernyataan kuesioner.
2. Uji Reliabilitas Instrumen
Uji reliabilitas ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah instrument
cukup dapat dipercaya atau tidak. Uji reliabilitas dalam penelitian ini
menggunakan rumus Cronbach Alpha, yaitu:
a. Perhitungan harga varian tiap item, dengan rumus :
∑ ∑ (Sugiyono, 2005:225)
Keterangan :
= Harga varian tiap item
∑ = Jumlah kuardat jawaban responden pada setiap item
∑ = Kuardat skor seluruh jawaban reaponden dari setiap itemnya. n = Jumlah responden yang digunakan untuk menguji reliabilitas.
b. Perhitungan Varian Total ( ) dengan rumus :
∑ ∑ (Sugiyono, 2005:225)
c. Perhitungan nilai Reliabilitas dengan rumus Alpha, yaitu :
∑ (Sugiyono, 2005:225)
Tolak ukur untuk menginterprestasikan derajat reliabilitas
menggunakan bahan interprestasi nilai r dari JP. Guilfford (Riduwan,
52
Erna Rahmawati,2013
KONTRIBUSI HASIL BELAJAR MEMBUAT KRIYA TEKSTIL TERHADAP MOTIVASI BERUSAHA DI BIDANG 0,800-1.00 = Sangat tinggi
0,600-0,79 = Tinggi 0,400-0,59 = Cukup 0,200-0,39 = Rendah < 0,20 = Sangat rendah
Kemudian harga r yang dapat diperoleh dari perhitungan diuji dengan
menggunakan uji t-student untuk menentukan taraf signifikannya, dengan
rumus :
√ √ (Sugiyono, 2005:215)
Keterangan :
t = Distribusi t-student
r = Koefisien kolerasi butir item n = Jumlah responden
Kriteria pengujian instrumen penelitian dikatakan reliabel bila t hitung >
t tabel pada taraf kepercayaan 95%.
3. Hasil Perhitungan Validitas Dan Reliabilitas
Instrumen penelitian diuji cobakan kepada 15 peserta didik. Hasil dari uji
coba instrumen dianalisis dengan bantuan komputer melalui program MS Excel
2007 dan kalkulator, untuk mengetahui tingkat validitas dan reliabilitasnya.
Berdasarkan perhitungan didapatkan hasil dari 43 butir item soal yang
dianalisis ada 3 butir item yang tidak valid yaitu pada item nomor 2, 6, 21. Tiga
item tidak dipakai dalam instrumen motivasi berusaha di bidang kriya tekstil
dan hanya 40 soal saja yang akan dipakai untuk instrumen.
4. Pengolahan Data Identitas Responden
Presentase data merupakan perhitungan yang digunakan untuk melihat
besar kecilnya frekuensi jawaban non test yang diberikan pada responden,
karena jumlah jawaban responden tiap item berbeda. Rumus yang digunakan
untuk mencari presentase mengutip pendapat Moch. Ali (Rian Andriani,
2008:49) :
53
Erna Rahmawati,2013
KONTRIBUSI HASIL BELAJAR MEMBUAT KRIYA TEKSTIL TERHADAP MOTIVASI BERUSAHA DI BIDANG Keterangan :
P = Presentase (jumlah prosentase yang dicari) f = Frekuensi jawaban responden
n = Jumlah responden 100% = Bilangan tetap
Kemudian data ditafsirkan setelah dipresentasekan dengan mengggunakan
kriteria berdasarkan batasan-batasan yang dikemukakan Moch. Ali (Masrah,
2010:62) yaitu :
Data yang diperoleh dideskripsikan menurut masing-masing variabel,
yaitu kontribusi hasil belajar membuat kriya tekstil terhadap motivasi
berusaha di bidang kriya tekstil. Adapun prosedur atau langkah yang harus
ditempuh dalam analisis data yaitu :
1. Menghitung kembali jumlah lembar jawaban yang telah diisi oleh
responden.
2. Memeriksa dan memberikan skor dimana skor yang diberikan untuk non
test (Variabel Y) negatif adalah sangat tidak sesuai = 1, tidak sesuai = 2,
kurang sesuai = 3, sesuai = 4 dan sangat sesuai = 5. non test (Variabel Y)
positif adalah sangat sesuai = 5, sesuai = 4, kurang sesuai = 3, tidak sesuai
= 2 dan sangat tidak sesuai = 1.
3. Mentabulasikan data yang meliputi kegiatan-kegiatan :
a. Menghitung skor mentah yang diperoleh dari responden.
b. Mengubah skor mentah, menjadi T-Score dengan rumus :
54
Erna Rahmawati,2013
KONTRIBUSI HASIL BELAJAR MEMBUAT KRIYA TEKSTIL TERHADAP MOTIVASI BERUSAHA DI BIDANG Dimana :
Z = Z-Score
Xbar = Rata-rata seluruh responden SD = Simpangan Baku
4. Mengolah data dengan uji statistik non parametik atau parametik
tergantung hasil uji normalitas. Jika data terdistribusi normal maka
pengolah data menggunakan statistik parametik, dan sebaliknya.
5. Menguji hipotesis dengan uji-t t thitung > t tabel maka hipotesis nol
ditolak, dan sebaliknya. Untuk menguji diterima atau tidak diterimanya
hipotesis, yang sekaligus merupakan tanda keberartian atau
ketidakberartian hubungan diantara variabel-variabel tersebut. Untuk
menguji hipotesis yang telah diajukan dapat digunakan rumus sebagai
berikut :
√ √ (Sudjana, 2002 : 380)
Keterangan :
r = Nilai korelasi product moment n = Jumlah responden
Setelah diperoleh harga t hitung kemudian dibandingkan dengan harga t
tabel dengan dk = (n-2) dan taraf kepercayaan 95%. Kriteria
pengujiannya, apabila t hitung > t tabel maka Ho ditolak, artinya koefisien
korelasi tersebut signifikan atau sebaliknya.
6. Menarik kesimpulan dan hasil penelitian yang telah dilakukan.
H. Tahap Pengujian Persyaratan Analisis
Maksud dari uji persyaratan analisis adalah untuk mengetahui apakah data
penelitian yang dikumpulkan tersebut memenuhi syarat untuk dianalisis
dengan statistik yang digunakan. Teknik statistik yang digunakan dalam
55
Erna Rahmawati,2013
KONTRIBUSI HASIL BELAJAR MEMBUAT KRIYA TEKSTIL TERHADAP MOTIVASI BERUSAHA DI BIDANG
1. Uji Normalitas Distribusi.
Uji normalitas distribusi skor dilakukan sebagai syarat analisis korelasi,
yakni untuk mengetahui apakah saat berdistribusi normal atau penetuan
mempunyai penyebaran yang normal dengan menggunakan uji Chi kuardat.
Langkah-langkah yang dilakukan yaitu :
a. Menentukan rentang skor (R), yaitu data terbesar dikurangi data
terkecil.
R = skor maksimum - skor minimum
b. Menentukan banyaknya kelas (Bk) interval dengan menggunakan
aturan Sturges.
Bk = 1 + 3,3 log n (Nana Sudjana, 2001:47)
Keterangan :
Bk = Banyaknya Kelas N = Jumlah Responden
c. Menentukan panjang interval (P) :
P = (Nana Sudjana, 2001:47)
Keterangan :
P = Panjang Interval
R = Rentang skor tertinggi - skor terendah Bk = Banyaknya kelas
d. Membuat tabel distribusi frekuensi variabel X dan variabel Y
e. Menghitung Mean (M) skor
̅=∑
∑ (Nana Sudjana, 2001:68)
Keterangan :
̅ = Nilai rata-rata
= Frekuensi yang sesuai dengan tanda kelas x = Tanda kelas interval
f. Membuat tabel distribusi untuk harga-harga yang diperlukan uji Chi
56
Erna Rahmawati,2013
KONTRIBUSI HASIL BELAJAR MEMBUAT KRIYA TEKSTIL TERHADAP MOTIVASI BERUSAHA DI BIDANG 1) Mentukan batas interval
2) Menentukan angka baku (Z) dengan rumus :
Z = (Nana Sudjana, 2001:68)
3) Menentukan batas luas tiap kelas interval (L) dengan rumus :
L = Z tabel (1) - Z tabel (2)
4) Menentukan frekuensi yang diharapkan (Ei) dengan cara
mengalikan luas kelas interval dengan jumlah responden (n)
Ei = L x n
5) Menghitung besarnya distribusi Chi - Kuardat dengan rumus :
∑
(Nana Sudjana, 2001:273)
Keterangan :
= Chi - Kuardat
Oi = Frekuensi hasil pengamatan Ei = Frekuensi yang diharapkan
Kriteri pengujian normalitas adalah data berdistribusi normal jika hitung
< tabel dengan derajat kebebasan (dk=d-3) pada taraf nyata = 0,05 begitu
juga sebaliknya data berdistribusi tidak nomal jika hitung > tabel . Jika pada
uji normalitas diketahui kedua variabel X dan Y berdistribusi tidak normal
maka menggunakan uji statistik non parametik.
2. Uji Kecenderungan
Uji kecenderungan dilakukan untuk mengetahui kecenderungan suatu
data penelitian berdasarkan kriteria melalui skala penilaian yang telah
ditetapkan sebelumnya. Adapun langkah perhitungan uji kecenderungan
sebagai berikut :
a. Menghitung rata-rata dan simpangan baku dari variabel dan sub
variabel.
57
Erna Rahmawati,2013
KONTRIBUSI HASIL BELAJAR MEMBUAT KRIYA TEKSTIL TERHADAP MOTIVASI BERUSAHA DI BIDANG Tabel 3.2
Kriteria Kecenderungan variabel X
Kriteria Kecenderungan
(Skala Penilaian) Kategori
91 - 100 Baik Sekali
75 - 90 Baik
60 - 74 Cukup
40 - 59 Kurang
0 ≤ 40 Kurang Sekali
(Sumber : Raport peserta didik keahlian DPK Tekstil)
Tabel 3.3
(Sumber : Sugiyono, Metode Penelitian : 2010)
c. Menentukan frekuensi dan membuat persentase untuk menafsirkan
data kecenderungan variabel dan sub variabel secara umum.
3. Uji Regresi
Analisis regresi digunakan dengan maksud untuk memprediksi
berubahnya nilai variabel tertentu jika variabel lain berubah, dan dilakukan
jika secara konseptual terdapat hubungan kausal/sebab akibat antar variabel
yang satu dengan variabel lainnya. Hal ini sesuai dengan pendapat Sugiyono
(2009:260) menyebutkan bahwa “Manfaat dari hasil analisis regresi adalah
untuk membuat keputusan apakah naik dan menurunnya variabel dependen
dapat dilakukan melalui peningkatan variabel independen atau tidak.”
Langkah-langkah yang ditempuh dalam analisis regresi meliputi penentuan
58
Erna Rahmawati,2013
KONTRIBUSI HASIL BELAJAR MEMBUAT KRIYA TEKSTIL TERHADAP MOTIVASI BERUSAHA DI BIDANG Adapun persyaratan analisis regresi adalah sebagai berikut:
a) Data Sampel
b) Data Normalitas
c) Linier
Persamaan regresi linier yang digunakan adalah persamaan regresi linier
sederhana, hal ini dilakukan karena regresi sederhana didasarkan pada
hubungan fungsional ataupun kausal satu variabel independen dengan satu
variabel dependen. Persamaan umum regresi linier sederhana adalah:
̂ (Sugiyono, 2008:261)
Dimana:
̂ = Subjek dalam variabel dependen yang diprediksikan. a = Harga Y ketika harga X=0 (harga konstan)
b =Angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukan angka peningkatan ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan pada perubahan variabel independen. Bila (+) arah garis naik, dan bila (-) maka garis arah turun.
x = Subjek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu.
Dimana koefisien a dan b dapat dihitung dengan menggunakan rumus
sebagai berikut:
∑ ∑ ∑ ∑ ∑ ∑
∑ ∑ ∑ ∑ ∑ (Sugiyono, 2008:262)
Setelah harga a dan b diperoleh maka persamaan regresi yang didapat
dari perhitungan itu dapat digunakan untuk meramalkan harga Y jika harga
X telah diketahui.
Salah satu asumsi dari analisis regresi adalah linieritas, maksudnya
apakah garis regresi antara X dan Y membentuk garis linier atau tidak. Jika
tidak linier, maka analisis regresi tidak dapat dilanjutkan.
Menghitung jumlah kuadrat (JK) dari pasangan X dan Y dengan
menggunakan rumus sebagai berikut: ∑
59
Erna Rahmawati,2013
KONTRIBUSI HASIL BELAJAR MEMBUAT KRIYA TEKSTIL TERHADAP MOTIVASI BERUSAHA DI BIDANG ⁄ ∑ ∑ ∑
⁄ ∑ ∑ ∑
Dimana:
JK(T) = Jumlah Kuadrat total JK(a) = Jumlah Kuadrat koefisien a JK(b/a) = Jumlah Kuadrat regresi (b/a) JK(S) = Jumlah Kuadrat sisa
JK (G) = Jumlah Kuadrat Galat JK (TC) = Jumlah kuadrat tuna cocok
Harga-harga JK tersebut kemudian dimasukkan kedalam tabel daftar
Varians (ANAVA) sebagai berikut:
Tabel 3.5 Tabel Daftar Varians (ANAVA)
60
Erna Rahmawati,2013
KONTRIBUSI HASIL BELAJAR MEMBUAT KRIYA TEKSTIL TERHADAP MOTIVASI BERUSAHA DI BIDANG tolak hipotesis regresi linier, jika statistik F hitung untuk tuna cocok
yang diperoleh lebih besar dari harga F dari tabel menggunakan taraf
kesalahan yang dipilih dan dk yang bersesuaian.
c. , maka tolak Ho artinya data berpola linier,
,maka terima Ho artinya data berpola tidak linier.
4. Uji Hipotesis
Analisis statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis dalam
penelitian ini, yaitu :
a. Analisis Korelasi
Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui apakah hipotesis
yang digunakan dalam penelitian ini diterima atau ditolak. Pengujian
hipotesis dilakukan dengan cara mencari koefisien kolerasi antar
kedua variabel, dengan menggunakan rumus korelasi Product
Moment dan Person , yaitu :
∑ ∑ ∑
√ ∑ ∑ ∑ ∑ (Sugiyono, 2005:212)
Keterangan :
= Koefisien kolerasi butir item
X = Jumlah skor butir item seluruh responden
Y = Jumlah skor total seluruh butir item dari seluruh responden n = Jumlah responden
Data yang tidak berdistribusi normal, maka pengolahan data
dilakukan dengan menggunakan rumus Rank Spearman yaitu :
(Sugiyono, 2010:305)
Keterangan :
ρ = koefisien korelasi rank spearman
i2 = jumlah kuadrat selisih kedudukan skor yang berpasangan n = banyaknya responden
Penafsiran dapat dilakukan sesuai dengan ketentuan, berikut
keriteria yang menunjukkan kuat atau lemahnya korelasi :
61
Erna Rahmawati,2013
KONTRIBUSI HASIL BELAJAR MEMBUAT KRIYA TEKSTIL TERHADAP MOTIVASI BERUSAHA DI BIDANG 2) Patokan angkanya yaitu :
0.80 – 1.000 Korelasi sangat kuat 0.60 – 0.799 Korelasi kuat 0.40 – 0.599 Korelasi sedang 0.20 – 0.399 Korelasi rendah
0.10 – 0.199 Korelasi sangat rendah (Sugiyono, 2010 : 257)
3) Korelasi positif menunjukkan arah yang sama hubungan antar
variabel.
Setelah selesai perhitungan korelasi, analisis data dapat
dilanjutkan dengan menghitung uji signifikan untuk masing-masing
korelasi baik korelasi sederhana maupun korelasi ganda.
b. Uji hipotesis antara variabel X dan variabel Y
Hipotesis yang diuji terdiri atas dua macam yaitu hipotesis nol
(Ho) dan hipotesis alternatif (Ha). Sugiyono (2010 : 183) menjelaskan bahwa “Hipotesis nol adalah pernyataan tidak adanya perbedaan antara parameter dengan statistik (data sampel). Lawan
dari hipotesis nol adalah hipotesisi alternatif, yang menyatakan ada perbedaan antara parameter dan statistik”.
Taraf kesalahan dalam pengujian hipotesis ini menggunakan
taksiran interval (interval estimate), dimana taksiran parameter
populasi berdasarkan nilai interval rata-rata data sampel. Tingkat
signifikansi (level of significant) atau tingkat kesalahan dalam
pengujian ini menggunakan kesalahan tipe I yaitu berapa persen
kesalahan untuk menolak hipotesis nol (Ho) yang benar (seharusnya
diterima).
Keberartian korelasi sederhana diuji dengan menggunakan rumus
uji t yaitu:
√ √ (Sugiyono,2005:215)
Keterangan :
t = Distribusi t-student
62
Erna Rahmawati,2013
KONTRIBUSI HASIL BELAJAR MEMBUAT KRIYA TEKSTIL TERHADAP MOTIVASI BERUSAHA DI BIDANG n = Jumlah responden
Hipotesis yang harus diuji adalah: Ha : ρ ≠ 0
Ho : ρ = 0
Dengan tingkat signifikan dan dk tertentu, dengan ketentuan: a. Jika t hitung > t tabel, maka Ha diterima dan Ho ditolak.
b. Jika t hitung < t tabel, maka Ha ditolak dan Ho diterima.
Artinya koefisien korelasi tersebut signifikan atau sebaliknya. (Sugiyono, 2010: 214)
5. Uji Koefisien Determinasi
Uji koefisien determinasi dimaksudkan untuk mengetahui besarnya
hubungan variabel X dengan variabel Y. Rumus koefisien menurut Nana
Sudjana (1992:253), yaitu :
KD = r2 x 100%
Keterangan :
KD = Koefisien Determinasi yang dicari r2 = Kuardat koefisien kolerasi
Peneliti dapat menafsirkan harga Koefisien Determinasi (KD) yang
diperoleh dalam teknik penguji statistik melalui modifikasi berdasarkan
pada kriteria penafsiran indeks kolerasi dari JP. Guilfford (Riduwan,
2006:139), menjadi kriteria penafsiran indeks koefisien determinasi,
yaitu:
I. Prosedur dan Tahap Penelitian
Prosedur penelitian yang ditempuh dalam penelitian ini adalah :
1. Tahap Persiapan
Tahap persiapan dilakukan sebelum mengadakan penelitian dengan
63
Erna Rahmawati,2013
KONTRIBUSI HASIL BELAJAR MEMBUAT KRIYA TEKSTIL TERHADAP MOTIVASI BERUSAHA DI BIDANG a. Melakukan pengamatan lapangan dan mempelajari buku-buku sumber
sebagai acuan untuk membuat proposal penelitian.
b. Pemilihan masalah dan perumusan masalah
c. Penyusunan proposal penelitian
d. Pengajuan dosen pembimbing
e. Proses bimbingan
f. Penyusunan instrumen
g. Pengajuan Seminar I
h. Seminar I
2. Tahap Pelaksanaan
Setelah seminar I diselenggarakan dan hasil perbaikan disesuai, maka
dilakukan tahapan pelaksanaan sebagai berikut:
a. Penyebaran instrumen penelitian didahului dengan uji coba
instrument.
b. Pengumpulan kembali instrumen penelitian.
c. Pengecekan data dan pengolahan data penelitian.
d. Penyusunan laporan hasil penelitian.
e. Membuat kesimpulan dan rekomendasi.
f. Seminar II.
3. Tahap Penyelesaian Akhir
Tahap ini terdiri atas:
a. Penggandaan skripsi.
b. Penyebaran kepada dosen-dosen penguji.
Erna Rahmawati,2013
KONTRIBUSI HASIL BELAJAR MEMBUAT KRIYA TEKSTIL TERHADAP MOTIVASI BERUSAHA DI BIDANG
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
Kesimpulan ini disusun berdasarkan tujuan penelitian, hasil pengolahan
data dan pembahasan hasil penelitian yang berjudul ”Kontribusi Hasill Belajar
Membuat Kriya Tekstil Terhadap Motivasi Berusaha Di Bidang Kriya Tekstil”. Berdasarkan hasil temuan yang diperoleh dari penelitian yang dilaksanakan di SMK Negeri 14 Bandung. Kesimpulan dalam penelitian ini
adalah :
1. Hasil Belajar Membuat Kriya Tekstil
Hasil belajar membuat kriya tekstil berdasarkan nilai capaian dari raport
sebagian besar peserta didik kelas XI program keahlian DPK Tekstil SMK
Negeri 14 Bandung memperoleh nilai di atas nilai Kriteria Ketuntasan
Minimun yang telah ditentukan, sehingga dapat dikategorikan baik.
2. Motivasi Berusaha Di Bidang Kriya Tekstil
Motivasi berusaha di bidang kriya tekstil pada peserta didik lebih dari
setengahnya berada pada kategori baik. Temuan ini ditunjukkan dari hasil
penelitian yang terdapat nilai yang signifikan sehingga dapat dikategorikan
baik.
3. Kontribusi Hasil Belajar Membuat Kriya Tekstil Terhadap Motivasi Berusaha Di Bidang Kriya Tekstil
Hasil uji hipotesis dan uji linieritas regresi diperoleh nilai koefisien
korelasi dan regresi yang berpola linier yang positif dan signifikan pada
taraf kepercayaan 95% artinya terdapat kontribusi positif yang signifikan
dari hasil belajar membuat kriya tekstil terhadap motivasi berusaha di
bidang kriya tekstil dan dapat dikategorikan tingkat korelasinya kuat.
4. Besarnya Kontribusi Hasil Belajar Membuat Kriya Tekstil Terhadap Motivasi Berusaha Di Bidang Kriya Tekstil
Hasil belajar membuat kriya tekstil memberikan kontribusi positif yang
78
Erna Rahmawati,2013
KONTRIBUSI HASIL BELAJAR MEMBUAT KRIYA TEKSTIL TERHADAP MOTIVASI BERUSAHA DI BIDANG tekstil. Maknanya bahwa hasil belajar membuat kriya tekstil memberikan
kontribusi yang besar terhadap motivasi berusaha di bidang kriya tekstil.
B. Rekomendasi
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar memberikan
kontribusi yang positif dan signifikan terhadap motivasi berusaha di bidang kriya
tekstil. Rekomendasi penelitian disusun berdasarkan kesimpulan dan implikasi
hasil penelitian. Penulis mengajukkan rekomendasi yang sekiranya dapat
dipertimbangkan untuk dijadikan bahan masukkan bagi pihak yang berkepetingan
dalam proses pembelajaran membuat kriya tesktil. Rekomendasi tersebut penulis
ajukan kepada:
1. Peserta Didik Program Keahlian Desain dan Produksi Kriya Tekstil
Hasil penelitian kontribusi hasil belajar membuat kriya tekstil terhadap
motivasi berusaha di bidang kriya tekstil hendaknya dijadikan bahan
masukan agar peserta didik mampu mempertahankan pengetahuan, sikap
dan keterampilan dalam membuat kriya tekstil dengan cara memanfaatkan
potensi yang ada dan senantiasa bersungguh-sungguh agar memiliki
motivasi berusaha di bidang kriya tekstil agar dapat diterapkan dalam
usaha nyata.
2. Guru program keahlian Desain dan Produksi Kriya tekstil SMK Negeri 14 Bandung
Hasil penelitian kontribusi hasil belajar membuat kriya tekstil terhadap
motivasi berusaha di bidang kriya tekstil dapat dijadikan bahan masukan
untuk bahan ajar, sumber pembelajaran dan dapat memperkaya keilmuan
tentang bidang kriya tekstil. Guru sebaiknya dapat memberikan bimbingan
dan latihan yang terarah mengenai pembuatan kriya tekstil dan membantu
dalam mempertahankan kreativitas peserta didik yang sudah baik serta
meningkatkan hasil belajar yang masih kurang.
79
Erna Rahmawati,2013
KONTRIBUSI HASIL BELAJAR MEMBUAT KRIYA TEKSTIL TERHADAP MOTIVASI BERUSAHA DI BIDANG Hasil penelitian yang berkaitan dengan kontribusi hasil belajar membuat
kriya tekstil terhadap motivasi berusaha di bidang kriya tekstil dapat
dijadikan referensi sumber informasi dalam pengembangan kurikulum
khususnya bagi konsentrasi crafmantship dalam upaya menyiapkan tenaga
pendidik bidang kriya tekstil.
4. Peneliti selanjutnya
Penelitian ini masih dalam ruang lingkup amat terbatas masih banyak
variabel lain yang belum diteliti. Penulis sangat mengharapkan penelitian
ditindak lanjuti terutama meneliti tentang :
a. Minat peserta didik terhadap kriya tekstil.
80
Erna Rahmawati,2013
KONTRIBUSI HASIL BELAJAR MEMBUAT KRIYA TEKSTIL TERHADAP MOTIVASI BERUSAHA DI BIDANG
DAFTAR PUSTAKA
Abas, T dan Agustiana, E. (2011). Seni Kerajian. Bandung : Jurusan PKK FPTK UPI.
Ali , M. (1984). Penelitian Pendidikan , Prosedur dan Strategi Mengajar. Bandung: Angkasa.
Arikunto, S. (2009). Evaluasi Program Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT.Rineka Cipta
Budiyono, dkk. (2008). Kriya Tekstil untuk Sekolah Menengah Kejuruan Jilid 3. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.
Davis. (2006). Kriya Tekstil dalam Karmila, M dan Marlina. (2010). Kriya Tekstil. Bandung : Bee Media Pustaka.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (2003). UUD RI tentang sistem
pendidikan Nasional. Jakarta: Fokus Media.
Mangkunegara. (2005). Teori-Teori Motivasi. (Online). Tersedia : http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/02/06/teori-teori-motivasi/ (15 Jan 2013)
Margono. (2000). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT.Rineka Cipta
Maslow, A. (1993). Motivasi dan Kepribadian 2. Jakarta: PT. Midas Surya Grafindo
Masrah. (2010). Kontribusi Hasil Belajar Grading Pola Terhadap Kesiapan
Menjadi Pattern Maker Di Industri Garmen. UPI Bandung: Tidak
diterbitkan
McChesney, S. (2012). Appliqu. (Online). Tersedia : http://amira-handicraft.blogspot.com/2012/04/quilts-patchwork-appliquedan-seni.html
McClelland. (…).Motivasi dalam Mangkunegara. (2005). Teori-Teori Motivasi.
81
Erna Rahmawati,2013
KONTRIBUSI HASIL BELAJAR MEMBUAT KRIYA TEKSTIL TERHADAP MOTIVASI BERUSAHA DI BIDANG Muda, Ahmad A. K . (2006). Kriya Tekstil dalam Karmila,M dan Marlina.
(2010). Kriya Tekstil. Bandung : Bee Media Pustaka.
Murray, E. (…). Motivasi dalam Mangkunegara. (2005). Teori-Teori Motivasi.
(Online). Tersedia : http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/02/06/teori-teori-motivasi/ (15 Jan 2013)
Ondori. (1982). Modern Patchwork, dalam Budiyono, dkk (2008.) Kriya Tekstil
untuk Sekolah Menengah Kejuruan Jilid 3. Jakarta: Direktorat Pembinaan
Sekolah Menengah Kejuruan.
Poerwadarminta, W.J.S. (1990). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta : Dekdipbud.
. (1993). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta : Dekdipbud.
Riduwan, M.B.A. (2006). Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru, Karyawan dan
Peneliti Pemula. Bandung: Alfabeta
Satyodirgo, R. (1979). Manajemen dalam Maryati, N. (2012). Kontribusi Hasil
Belajar “Membuat Kriya Tesktil dengan Teknik Makrame Terhadap Kesiapan Kerja Di Kriya Tekstil”. Skripsi Sarjana pada Jurusan PKK FPTK UPI : Tidak Diterbitkan.
Slameto. (1995). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : PT. Rineka Cipta.
(2003). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : PT. Rineka Cipta.
Soemanto, W. (2006). Sekuncup Ide Operasional Kewirausahaan. Jakarta : PT. Bina Aksara.
Sudjana , N. (2001). Penelitian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosda karya.
. (2005). Penelitian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosda karya.
Sugiyono. (2005). Metodologi Penelitian. Bandung : Remaja Rosda Karya
82
Erna Rahmawati,2013
KONTRIBUSI HASIL BELAJAR MEMBUAT KRIYA TEKSTIL TERHADAP MOTIVASI BERUSAHA DI BIDANG . (2010). Metodologi Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D. Bandung : Alfabeta.
. (2011). Statistika untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta.
Suhersono, H. (2004). Sulam dalam Budiyono, dkk. (2008). Kriya Tekstil untuk
Sekolah Menengah Kejuruan Jilid 3. Jakarta: Direktorat Pembinaan
Sekolah Menengah Kejuruan.
Suprian A. S. (1996). Statistika. UPI Bandung : Tidak diterbitkan.
Surakhmad , W. (1990). Penguatan Penelitian dan Dasar Metode Teknik. Bandung: Tarsino.
Suryabrata, S. (2010). Metodologi Penelitian. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
Syamsuddin, M. A. (2007). Psikologi Kependidikan. Bandung : Rosda.
Tim Penyusun Kurikulum. (2010). Kurikulum SMK Negeri 14 Bandung: tidak di terbitkan.
Tresna, P. (2009). Desain Hiasan. Bandung: Gapura Press
Universitas Pendidikan Indonesia. (2011). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah.
Bandung: UPI Press.
. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI Press.
Winardi, J. (2001). Motivasi & Permotivasian dalam Menejemen. Jakarta : Rajawali Pers.