Ahmad Nurdin, 2014
Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe stad dan nht pada materi listrik dinamis untuk meningkatkan penguasaan konsep dan kemampuan berpikir kreatif siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD
DAN NHT PADA MATERI LISTRIK DINAMIS UNTUK MENINGKATKAN
PENGUASAAN KONSEP DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA
TESIS
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat Memperoleh Gelar Magister Pendidikan IPA
Oleh:
AHMAD NURDIN 1204740
Ahmad Nurdin, 2014
Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe stad dan nht pada materi listrik dinamis untuk meningkatkan penguasaan konsep dan kemampuan berpikir kreatif siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
SEKOLAH PASCASARJANA
Ahmad Nurdin, 2014
Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe stad dan nht pada materi listrik dinamis untuk meningkatkan penguasaan konsep dan kemampuan berpikir kreatif siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
LEMBAR PENGESAHAN
Telah Disetujui dan Disahkan Oleh:
Pembimbing I
Dr. Dadi Rusdiana, M.Si. NIP. 196810151994031002
Pembimbing II
Dr. Ida Kaniawati, M,Si. NIP. 196807031992032001
Mengetahui:
Ahmad Nurdin, 2014
Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe stad dan nht pada materi listrik dinamis untuk meningkatkan penguasaan konsep dan kemampuan berpikir kreatif siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Prof. Dr. Anna Permanasari, M.Si. NIP. 195812071983012002
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis dengan judul “PENERAPAN MODEL
PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT PADA MATERI
LISTRIK DINAMIS UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP
DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA” ini beserta seluruh isinya
adalah benar-benar karya saya sendiri dan saya tidak melakukan penjiplakan atau
pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku
dalam masyarakat keilmuan.
Atas pernyataan ini saya siap menanggung resiko yang dijatuhkan kepada saya apabila
kemudian ditemukan adanaya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya saya
ini, atau ada kliam dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.
Bandung, Januari 2014
Yang membuat pernyataan
Ahmad Nurdin, 2014
Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe stad dan nht pada materi listrik dinamis untuk meningkatkan penguasaan konsep dan kemampuan berpikir kreatif siswa
Ahmad Nurdin, 2014
Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe stad dan nht pada materi listrik dinamis untuk meningkatkan penguasaan konsep dan kemampuan berpikir kreatif siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
BAB II MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP LISTRIK DINAMIS DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF ... 9
A. Model Pembelajaran Kooperatif ... 9
B. Model Pembelajaran Kooperatif STAD ... 12
C. Model Pembelajaran Kooperatif NHT ... 14
D. Penguasaan Konsep Siswa ... 18
E. Kemampuan Berpikir Kreatif ... 20
F. Hubungan antara Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dan NHT dengan Penguasaan Konsep dan Kemampuan Berpikir Kreatif ... 23
G. Hipotesis Penelitian... 26
H. Ruang Lingkup Konsep Listrik Dinamis di SMP... 27
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 39
A. Metode dan Disain Penelitian ... 39
Ahmad Nurdin, 2014
Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe stad dan nht pada materi listrik dinamis untuk meningkatkan penguasaan konsep dan kemampuan berpikir kreatif siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
C. Prosedur Penelitian ... 40
D. Alur Penelitian ... 43
E. Instrumen Penelitian ... 44
F. Ujicoba Instrumen Penelitian ... 45
G. Teknik Pengumpulan Data ... 49
H. Teknik Analisis Data ... 50
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 53
A. Data Hasil Penelitian ... 53
1. Keterlaksanaan Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dan NHT ... 54
2. Peningkatan Penguasaan Konsep Listrik Dinamis ... 55
a. Deskripsi Peningkatan Penguasaan Konsep Siswa... 55
b. Uji Statistik Peningkatan Penguasaan Konsep ... 58
3. Peningkatan Kemampuan Berpikir Kreatif ... 60
a. Deskripsi Peningkatan Kemampuan Berpikir Kreatif... 60
b. Uji Statistik Peningkatan Kemampuan Berpikir Kreatif... 63
c. Deskripsi Peningkatan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Berdasarkan Indikator Kemampuan Berpikir Kreatif... 66
4. Tanggapan Siswa dan Guru Terhadap Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dan NHT ... 71
a. Deskripsi Tanggapan Siswa ... 71
b. Deskripsi Tanggapan Guru ... 72
B. Pembahasan ... 76
1. Keterlaksanaan Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dan NHT ... 76
2. Peningkatan Penguasaan Konsep ... 77
3. Peningkatan Kemampuan Berpikir Kreatif ... 79
4. Tanggapan Siswa Terhadap Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dan NHT ... 81
Ahmad Nurdin, 2014
Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe stad dan nht pada materi listrik dinamis untuk meningkatkan penguasaan konsep dan kemampuan berpikir kreatif siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
6. Tanggapan Guru Terhadap Penerapan Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe NHT ... 84
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 87
A. Kesimpulan ... 87
B. Saran ... 88
DAFTAR PUSTAKA ... 90
LAMPIRAN ... 93
Ahmad Nurdin, 2014
Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe stad dan nht pada materi listrik dinamis untuk meningkatkan penguasaan konsep dan kemampuan berpikir kreatif siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tabel Halaman
2.1 Sintaks Model Pembelajaran Kooperatif... 12
2.2. Konversi Skor Perkembangan Poin Kemajuan... 14
2.3. Tingkat Penghargaan Kelompok... 14
2.4 Perbedaan Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dan Tipe NHT ... 15
2.5 Hubungan antara Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD, Penguasaan Konsep dan Kemampuan Berpikir Kreatif... 24
2.6 Hubungan antara Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT, Penguasaan Konsep dan Kemampuan Berpikir Kreatif ... 25
2.7 Deskripsi Konsep Listrik Dinamis... 27
3.1 Pengaturan Penerapan Model Pembelajaran Tipe STAD dan NHT ... 39
3.2 Disain Penelitian... 40
3.3 Tingkat Kesukaran dan Daya Pembeda Soal Penguasaan Konsep Ke-1... 47
3.4 Tingkat Kesukaran dan Daya Pembeda Soal Kemampuan Berpikir Kreatif Ke-1... 47
3.5 Tingkat Kesukaran dan Daya Pembeda Soal Penguasaan Konsep Ke-2 ... 48
3.6 Tingkat Kesukaran dan Daya Pembeda Soal Kemampuan Berpikir Kreatif Ke-2 ... 48
3.7 Pemberian Skor Tanggapan Siswa dan Guru ... 49
3.8 Kategori Rata-Rata Gain yang Dinormalisasi ... 51
4.1 Persentase Keterlaksanaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dan NHT ... 54
4.2 Data Peningkatan Penguasaan Konsep Listrik Dinamis Kelas Eksperimen 1 (STAD) dan Kelas Eksperimen 2 (NHT) pada Pembelajaran Sesi Pertama ... 55
4.3 Data Peningkatan Penguasaan Konsep Listrik Dinamis Kelas
Ahmad Nurdin, 2014
Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe stad dan nht pada materi listrik dinamis untuk meningkatkan penguasaan konsep dan kemampuan berpikir kreatif siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pembelajaran Sesi Kedua ... 57
4.4 Hasil Uji Normalitas Data N-Gain Penguasaan Konsep Siswa pada Pembelajaran Sesi
Pertama ... 58
4.5 Hasil Uji Normalitas Data N-Gain Penguasaan Konsep Siswa pada Pembelajaran Sesi
Kedua ... 58
4.6 Hasil Uji Homogenitas Data N-Gain Penguasaan Konsep Siswa Kelas Eksperimen 1
dan Kelas Eksperimen 2... 59
4.7 Hasil Uji-t N-Gain Penguasaan Konsep ... 60
4.8 Data Peningkatan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Kelas
Eksperimen 1 (STAD) dan Kelas Eksperimen 2 (NHT) pada
Pembelajaran Sesi Pertama ... 61
4.9 Data Peningkatan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Kelas
Eksperimen 1 (NHT) dan Kelas Eksperimen 2 (STAD) pada
Pembelajaran Sesi Kedua ... 62
4.10 Hasil Uji Normalitas Data N-Gain Kemampuan Berpikir Kreatif
Siswa pada Pembelajaran Sesi Pertama ... 63
4.11 Hasil Uji Normalitas Data N-Gain Kemampuan Berpikir Kreatif
Siswa Pada Pembelajaran Sesi Kedua ... 64
4.12 Hasil Uji Homogenitas Data N-Gain Kemampuan Berpikir Kreatif
Siswa Kelas Eksperimen 1 dan Kelas Eksperimen 2 ... 64
4.13 Hasil Uji Beda Rerata N-Gain Kemampuan Berpikir Kreatif ... 65
4.14 Data N-Gain Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Berdasarkan
Indikator Kemampuan Berpikir Kreatif ... 66
4.15 Analisis Tanggapan Siswa terhadap Penerapan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dan NHT ... 71
4.16 Analisis Tanggapan Guru terhadap Penerapan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD ... 73
4.17 Analisis Tanggapan Guru terhadap Penerapan Model
Ahmad Nurdin, 2014
Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe stad dan nht pada materi listrik dinamis untuk meningkatkan penguasaan konsep dan kemampuan berpikir kreatif siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Rangkaian listrik sederhana... 28
2.2 Pemasangan Amperemeter secara seri dengan rangkaian listrik... 29
2.3 Pengukuran kuat arus listrik pada rangkaian listrik sederhana ... 30
2.4 Pemasangan Voltmeter secara paralel dengan rangkaian listrik sederhana ... 31
2.5 Pengukuran beda potensial listrik pada rangkaian listrik sederhana.... 31
2.6 Grafik hubungan beda potensial (V) dengan kuat arus listrik (I) ... 33
2.7 Rangkaian listrik yang bercabang ... 35
2.8 Tiga buah hambatan yang diranngkai secara seri ... 35
2.9 Tiga buah lampu yang dirangkai secara seri ... 36
2.10 Tiga buah hambatan yang dirangkai secara paralel... 36
2.11 Tiga buah hambatan yang dirangkai secara paralel ... 37
4.1 Diagram Skor Rata-Rata Pretest, Posttest dan N-Gain (%) Penguasaan Konsep Listrik Dinamis Kelas Eksperimen 1(STAD) dan Kelas Eksperimen 2 (NHT) pada Pembelajaran Sesi Pertama... 56
4.2 Diagram Skor Rata-Rata Pretest, Posttest dan N-Gain (%) Penguasaan Konsep Listrik Dinamis Kelas Eksperimen 1 (NHT) dan Kelas Eksperimen 2 (STAD) pada Pembelajaran Sesi Kedua ... 57
4.3. Diagram Skor Rata-Rata Pretest, Posttest dan N-Gain (%) Kemampuan Berpikir Kreatif Kelas Eksperimen 1 (STAD) dan Kelas Eksperimen 2 (NHT) pada Pembelajaran Sesi Pertama ... 61
4.4. Diagram Skor Rata-Rata Pretest, Posttest dan N-Gain (%) Kemampuan Berpikir Kreatif Kelas Eksperimen 1 (NHT) dan Kelas Eksperimen 2 (STAD) pada Pembelajaran Sesi Kedua ... 62
4.5. Diagram Rata-Rata N-Gain (%) Setiap Indikator Kemampuan Berpikir Kreatif pada Pembelajaran Sesi Pertama Kelas Eksperimen 1 (STAD) dan Kelas Eksperimen 2 (NHT) ... 67 .
Ahmad Nurdin, 2014
Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe stad dan nht pada materi listrik dinamis untuk meningkatkan penguasaan konsep dan kemampuan berpikir kreatif siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
dan Kelas Eksperimen 2 (STAD)... 67
DAFTAR LAMPIRAN Halaman LAMPIRAN A ... 94
1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP 1) Tipe STAD ... 95
2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP 2) Tipe STAD ... 112
3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP 1) Tipe NHT... 138
4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP 2) Tipe NHT... 157
LAMPIRAN B ... 184
1. Kisi-Kisi Instrumen Pengukuran Penguasaan Konsep ... 185
2. Kisi-Kisi Instrumen Pengukuran Kemampuan Berpikir Kreatif ... 202
3. Lembar Judgement Instrumen Pengukuran Penguasaan Konsep ... 208
4. Lembar Judgement Instrumen Pengukuran Kemampuan Berpikir Kreatif ... 214
5. Hasil Uji Coba Instrumen (Validitas Tes, Reliabilitas Tes, Tingkat Kesukaran dan Daya Pembeda Butir Soal) ... 218
6. Soal Pretest/Posttest Pengukuran Penguasaan Konsep (PG) dan Pengukuran Kemampuan Berpikir Kreatif (Uraian) ... 233
7. Lembar Diskusi Kelompok (LDK 1) ... 242
8. Lembar Diskusi Kelompok (LDK 2) ... 244
9. Lembar Diskusi Kelompok (LDK 3) ... 245
10.Lembar Diskusi Kelompok (LDK 4) ... 246
11.Lembar Diskusi Kelompok (LDK 5) ... 248
12.Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran ... 249
LAMPIRAN C ... 261
1. Data Hasil Pretest, Posttest dan N-Gain Penguasaan Konsep ... 262
2. Data Hasil Pretest, Posttest dan N-Gain Kemampuan Berpikir Kreatif... 264
3. Uji Normalitas Data N-Gain Penguasaan Konsep dan Kemampuan Berpikir Kreatif ... 266
Ahmad Nurdin, 2014
Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe stad dan nht pada materi listrik dinamis untuk meningkatkan penguasaan konsep dan kemampuan berpikir kreatif siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
5. Uji Hipotesis Penelitian (Uji-t) ... 270
6. Rekapitulasi Data Hasil Angket Tanggapan Siswa Terhadap Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dan NHT ... 273
7. Persentase Tanggapan Siswa terhadap Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dan NHT ... 275
8. Rekapitulasi Data Hasil Angket Tanggapan Guru Terhadap Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD ... 277
9. Persentase Tanggapan Guru terhadap Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD ... 278
10.Rekapitulasi Data Hasil Angket Tanggapan Guru Terhadap Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT ... 280
11.Persentase Tanggapan Guru terhadap Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT ... 281
LAMPIRAN D ... 283
1. Surat Pengantar Penelitian ... 284
Ahmad Nurdin, 2014
Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe stad dan nht pada materi listrik dinamis untuk meningkatkan penguasaan konsep dan kemampuan berpikir kreatif siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRAK
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN NHT PADA MATERI LISTRIK DINAMIS UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA
Ahmad Nurdin (1204740)
Pembimbing I : Dr. Dadi Rusdiana, Pembimbing II : Dr. Ida Kaniawati, M,Si.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi perbedaan peningkatan penguasaan konsep Listrik Dinamis dan kemampuan berpikir kreatif antara siswa yang mendapatkan pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams-Achievement Divisions (STAD) dengan siswa yang mendapatkan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT). Selain itu, penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi sikap siswa dan guru terhadap penerapan kedua model pembelajaran kooperatif tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen lemah (weak experiment) dengan perlakuan terhadap dua kelas, yaitu kelas eksperimen 1 yang diberi perlakuan dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada pembelajaran sesi pertama dilanjutkan dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT pada pembelajaran sesi kedua. Sedangkan kelas eksperimen 2 diberi perlakuan dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT pada pembelajaran sesi pertama dilanjutkan dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada pembelajaran sesi kedua. Instrumen yang digunakan adalah; tes penguasaan konsep Listrik Dinamis, tes kemampuan berpikir kreatif, dan angket.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD secara signifikan dapat lebih meningkatkan penguasaan konsep Listrik Dinamis siswa dibandingkan dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe NHT. Hal tersebut berdasarkan pada N-Gain yang diperoleh pada pembelajaran sesi pertama kelas STAD sebesar 0,43 sedangkan N-Gain kelas NHT sebesar 0,16. Demikian pula pada pembelajaran sesi kedua N-Gain kelas STAD sebesar 0,67 dan N-Gain kelas NHT sebesar 0,32.
1
Ahmad Nurdin, 2014
Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe stad dan nht pada materi listrik dinamis untuk meningkatkan penguasaan konsep dan kemampuan berpikir kreatif siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Menurut Undang-Undang No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional disebutkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Implementasi Undang-Undang tersebut dijabarkan ke dalam sejumlah
peraturan, antara lain Peraturan Pemerintah No.19 tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan yang bertujuan menjamin mutu pendidikan Nasional dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan membentuk watak serta peradaban
bangsa yang bermartabat. PP tersebut menetapkan 8 Standar Pendidikan yang
harus dipenuhi dalam melaksanakan pendidikan yang meliputi standar isi, standar
proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan,
standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan dan
standar penilaian pendidikan.
Standar isi pada kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan
tekhnologi pada Sekolah Menengah Pertama (SMP) / Madrasah Tsanawiah (MTs)
dimaksudkan untuk memperoleh kompetensi dasar ilmu pengetahuan dan
tekhnologi serta membudayakan berpikir ilmiah secara kritis, kreatif dan mandiri.
Salah satu tujuan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di SMP/MTs
adalah meningkatkan pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA sebagai dasar
2
Ahmad Nurdin, 2014
Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe stad dan nht pada materi listrik dinamis untuk meningkatkan penguasaan konsep dan kemampuan berpikir kreatif siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar, seorang guru harus
mengembangkan tujuan tersebut ke dalam indikator yang dikembangkan dari
Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD). Pencapaian indikator
tersebut sangat tergantung kepada proses pembelajaran yang diselenggarakan oleh
guru. Dan proses pembelajaran sangat tergantung dari Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) yang harus disusun dengan mengacu kepada Permendiknas
RI no.41 tahun 2007 tentang Standar Proses untuk satuan pendidikan dasar dan
menengah. Dalam Permendiknas tersebut disebutkan bahwa salah satu prinsip
penyusunan RPP adalah mendorong partisipasi aktif peserta didik. Proses
pembelajaran dirancang dengan berpusat pada peserta didik untuk mendorong
motivasi, minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi, kemandirian, dan semangat belajar.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) menjelaskan bahwa
kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang
melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antar peserta didik, peserta
didik dengan guru, peserta didik dengan lingkungan dan sumber belajar lainnya
dalam rangka pencapaian kompetensi dasar. Pembelajaran IPA di SMP/MTs
menekankan pada pemberian pengalaman secara langsung melalui penggunaan
dan pengembangan keterampilan proses dan sikap ilmiah. Pengalaman belajar
yang dimaksud dapat diwujudkan melalui penggunaan pendekatan pembelajaran
yang bervariasi dan berpusat pada peserta didik (Badan Standar Nasional
Pendidikan, 2006).
Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa pembelajaran lebih sering
berpusat pada guru dengan dominasi metoda konvesional yaitu ceramah. Siswa
menjadi pasif dan hanya memperhatikan penjelasan dari guru. Proses belajar
mengajar lebih banyak menekankan pada aspek kognitif dan hasil belajar yang
diperoleh masih kurang dari yang diharapkan. Masih banyak siswa yang
3
Ahmad Nurdin, 2014
Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe stad dan nht pada materi listrik dinamis untuk meningkatkan penguasaan konsep dan kemampuan berpikir kreatif siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
rendah. Hal ini dapat dilihat dari pola jawaban siswa pada soal bentuk uraian yang
masih bersifat text book.
Memperbaiki kualitas proses belajar mengajar menjadi sebuah keharusan
bagi guru agar pembelajaran di kelas sesuai dengan standar proses yang telah
ditetapkan oleh pemerintah, yaitu pembelajaran yang interaktif, inspiratif,
menyenangkan, menantang dan memotivasi peserta didik untuk berpartisifasi aktif
serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas dan kemandirian
sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik
(Lampiran Permendiknas No.41 tahun 2007 tentang Standar Proses untuk
Pendidikan Dasar dan Menengah). Untuk mewujudkan proses pembelajaran yang
sesuai dengan yang dijelaskan di atas maka guru harus memilih model
pembelajaran yang dapat mengaktifkan seluruh peserta didik. Tugas guru hanya
sebagai fasilitator.
Pembelajaran kooperatif merupakan sebuah kelompok strategi pengajaran
yang melibatkan siswa belajar secara berkolaborasi untuk mencapai tujuan
bersama (Eggen dan Kauchak dalam Trianto,2007:42). Pembelajaran kooperatif
disusun dalam sebuah usaha untuk meningkatkan partisipasi siswa, memfasilitasi
siswa dengan pengalaman sikap kepemimpinan dan membuat keputusan dalam
kelompok, serta memberikan kesempatan kepada siswa untuk berinteraksi dan
belajar bersama-sama siswa yang berbeda latar belakangnya. Jadi dalam
pembelajaran kooperatif siswa berperan ganda yaitu sebagai siswa ataupun
sebagai guru. Dengan bekerja secara berkolaboratif untuk mencapai sebuah tujuan
bersama, maka siswa akan mengembangkan keterampilan berhubungan dengan
sesama manusia yang akan bermanfaat bagi kehidupan di luar sekolah.
Dalam model ini, alur belajar tidak harus dari guru, tetapi siswa juga
saling mengajar dengan sesama temannya dalam rangka membentuk pengetahuan.
4
Ahmad Nurdin, 2014
Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe stad dan nht pada materi listrik dinamis untuk meningkatkan penguasaan konsep dan kemampuan berpikir kreatif siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
memperagakan tingkat cara berpikir yang berbeda-beda, menjelaskan bagaimana
cara mereka memecahkan masalah, dan saling memberi umpan balik dan
dukungan (Matheady, Mallette & Harper dalam Sharan 2009:226). Pembelajaran
kooperatif memberikan peluang kepada siswa yang berbeda latar belakang dan
kondisi untuk bekerja saling bergantung satu sama lain atas tugas-tugas bersama,
dan melalui penggunaan struktur penghargaan kooperatif, belajar untuk
menghargai satu sama lain (Trianto, 2007:44).
Slavin (2005:41) memprediksi bahwa metode-metode kooperatif yang
menggunakan tujuan kelompok dan tanggungjawab individual akan meningkatkan
pencapaian prestasi belajar siswa. Dijelaskan juga bahwa pembelajaran kooperatif
bukan hanya sebuah tekhnik pengajaran yang ditujukan untuk pencapaian prestasi
para siswa, tetapi juga merupakan cara untuk menciptakan keceriaan, lingkungan
yang pro-sosial di dalam kelas yang merupakan salah satu manfaat penting untuk
memperluas perkembangan interpersonal dan keefektifan. Sejalan dengan itu
Fogarty & Mc.Tighe (1993) menemukan bahwa strategi kooperatif dapat
meningkatkan kemampuan berpikir kritis-kreatif siswa, karena melalui kerjasama
yang baik dalam pembelajaran kooperatif siswa dilatih untuk mengeluarkan
ide-ide baru yang kreatif, membahas berbagai informasi dan saling berbagi informasi.
Model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams-Achievement Divisions
(STAD) dan tipe Numbered Head Together (NHT) merupakan model
pembelajaran yang lebih banyak menuntut siswa untuk aktif bekerja secara
berkelompok melalui kegiatan diskusi dalam mempelajari dan memecahkan
permasalahan yang diberikan oleh guru. Selama berdiskusi siswa juga dituntut
untuk berpikir kreatif dalam memecahkan permasalahan, sedangkan guru berperan
sebagai fasilitator dengan menyajikan berbagai permasalahan yang dapat memacu
peningkatan penguasaan konsep dan kemampuan berpikir kreatif siswa. Siswa
5
Ahmad Nurdin, 2014
Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe stad dan nht pada materi listrik dinamis untuk meningkatkan penguasaan konsep dan kemampuan berpikir kreatif siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
berkemampuan kurang sehingga terjadi tutorial sebaya. Setiap anggota kelompok
harus berusaha agar semua anggota kelompok mampu menguasai materi dan
menjawab seluruh permasalahan yang diberikan oleh guru.
Beberapa hasil penelitian terdahulu yang berkaitan dengan penerapan
model pembelajaran kooperatif tipe STAD memberikan hasil yang baik terhadap
kualitas pembelajaran maupun hasil belajar siswa. Pramono dkk (2008)
menyimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe STAD secara
signifikan dapat lebih meningkatkan penguasaan konsep cahaya dan keterampilan
berpikir kreatif siswa di bandingkan dengan model pembelajaran konvensional.
Hasil penelitian lain yang dilakukan oleh Supriyadi dkk (2008) menyimpulkan
bahwa penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD secara signifikan
dapat lebih meningkatkan pemahaman konsep dan keterampilan berpikir rasional
siswa di bandingkan dengan penggunaan model pembelajaran konvensional, dan
Lili Solikhati dkk (2009) juga menyimpulkan bahwa adanya peningkatan hasil
belajar melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Sementara itu Fatah &
Rosdianti (2012) dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa penggunaan
pembelajaran kooperatif dengan tipe NHT mampu meningkatkan motivasi belajar
siswa pada pembelajaran IPA bidang Fisika konsep Tekanan. Penggunaan
pembelajaran kooperatif tipe NHT juga dapat meningkatkan keterlibatan siswa
dalam belajar IPA bidang Fisika konsep Tekanan. Hasil penelitian lain yang
dilakukan oleh Ahmad Jamalong (2012) menyimpulkan bahwa penerapan model
kooperatif Numbered Heads Together (NHT) dapat meningkatkan hasil belajar
siswa kelas XA SMAN 1 Beduai, Kabupaten Sanggau.
Namun demikian, terdapat beberapa kelemahan yang sama dari STAD dan
NHT, antara lain diperlukan ketelitian dari guru dalam pembentukan kelompok
sehingga sebuah kelompok benar-benar merupakan kumpulan siswa yang
6
Ahmad Nurdin, 2014
Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe stad dan nht pada materi listrik dinamis untuk meningkatkan penguasaan konsep dan kemampuan berpikir kreatif siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
memiliki buku sumber sendiri yang dapat digunakan sebagai referensi dalam
menjawab pertanyaan dari guru. Selain itu pembelajaran membutuhkan waktu
yang lebih lama karena setiap kelompok harus meyakinkan seluruh anggota
kelompoknya mampu menjawab semua pertanyaan yang didiskusikan.
Walaupun STAD dan NHT sama-sama merupakan model pembelajaran
kooperatif, tetapi masih terdapat perbedaan yang sangat mendasar dari kedua
model tersebut. Hal ini dapat dilihat dari sintaks kedua model tersebut. Model
pembelajaran kooperatif tipe STAD diawali dengan penjelasan materi oleh guru,
baru kemudian guru menyajikan permasalahan yang harus didiskusikan secara
kelompok. Jadi peranan guru masih dominan. Sedangkan tipe NHT tidak diawali
terlebih dahulu dengan penjelasan materi oleh guru, sehingga lebih banyak
menuntut kemandirian siswa dibandingkan dengan STAD dalam mempelajari
suatu konsep.
Mengingat masih rendahnya hasil belajar yang diperoleh siswa dalam
konsep-konsep fisika yang diakibatkan oleh dominasi penggunaan metode
konvensional serta adanya pengaruh positif dari penerapan model pembelajaran
kooperatif dari penelitian-penelitian yang terdahulu, penulis tertarik untuk
meneliti penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan NHT serta
pengaruhnya terhadap peningkatan penguasaan konsep Listrik Dinamis dan
kemampuan berpikir kreatif siswa. Konsep Listrik Dinamis merupakan konsep
Fisika yang aplikasinya sangat sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari,
tetapi teoritisnya cukup sulit untuk dipahami dan dikuasai. Oleh karena itu, maka
dalam mempelajari konsep Listrik Dinamis sangat diperlukan model
pembelajaran yang berisi kegiatan demonstrasi dan diskusi dalam kelompok kecil
siswa yang heterogen.
7
Ahmad Nurdin, 2014
Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe stad dan nht pada materi listrik dinamis untuk meningkatkan penguasaan konsep dan kemampuan berpikir kreatif siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
“Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dan NHT Pada Materi Listrik Dinamis Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep dan
Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka permasalahan yang
diangkat dalam penelitian ini dirumuskan dalam bentuk pertanyaan “ Apakah
penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan NHT dapat
meningkatkan penguasaan konsep Listrik Dinamis dan kemampuan berpikir kreatif siswa ? ”.
Agar penelitian ini terarah maka rumusan masalah di atas dipandang perlu
untuk dijabarkan ke dalam pertanyaan – pertanyaan penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimanakah perbandingan peningkatan penguasaan konsep siswa yang
mendapatkan pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD
dengan siswa yang mendapatkan model pembelajaran kooperatif tipe NHT ?”
2. Bagaimanakah perbandingan peningkatan kemampuan berpikir kreatif siswa
yang mendapatkan pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe
STAD dengan siswa yang mendapatkan model pembelajaran kooperatif tipe NHT ?”
3. Bagaimana tanggapan siswa dan guru terhadap penerapan model pembelajaran
kooperatif tipe STAD dan NHT ?”
C. Tujuan Penelitian
8
Ahmad Nurdin, 2014
Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe stad dan nht pada materi listrik dinamis untuk meningkatkan penguasaan konsep dan kemampuan berpikir kreatif siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1. Peningkatan penguasaan konsep Listrik Dinamis pada siswa yang
mendapatkan pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe
STAD dan siswa yang mendapatkan model pembelajaran kooperatif tipe
NHT.
2. Peningkatan kemampuan berpikir kreatif siswa yang mendapatkan
pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan siswa
yang mendapatkan model pembelajaran kooperatif tipe NHT.
3. Tanggapan siswa dan guru terhadap penerapan model pembelajaran
kooperatif tipe STAD dan NHT.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain bahwa
data dalam penelitian ini dapat memberikan bukti empiris tentang model
pembelajaran kooperatif tipe STAD dan NHT dalam meningkatkan penguasaan
konsep dan kemampuan berpikir kreatif siswa sehingga dapat digunakan oleh
berbagai pihak yang berkepentingan dalam dunia pendidikan.
E. Definisi Operasional
1. Menurut Slavin (2005:143), STAD terdiri dari lima komponen utama, yaitu :
(1) Presentasi kelas; (2) Pembentukan tim (terdiri dari 4-5 orang yang
heterogen dalam hal akademik, gender, ras dan etnik) untuk mengerjakan
Lembar Diskusi; (3) Kuis yang harus dikerjakan secara individual; (4)
Perhitungan skor kemajuan individual; dan (5) Rekognisi Tim untuk
menentukan peringkat tim di kelas. Dalam penelitian ini keterlaksanaan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD yang terkait dengan aktivitas guru dan
9
Ahmad Nurdin, 2014
Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe stad dan nht pada materi listrik dinamis untuk meningkatkan penguasaan konsep dan kemampuan berpikir kreatif siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Model pembelajaran kooperatif tipe NHT atau penomoran berpikir bersama
merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi
pola interaksi siswa dan sebagai alternatif terhadap struktur kelas tradisional
dengan tujuan untuk meningkatkan penguasaan akademik.
Langkah-langkah dalam pembelajaran NHT adalah: Numbering (penomoran),
mengajukan pertanyaan, head together (berpikir bersama) untuk menemukan
jawaban dan menjawab pertanyaan (Suprijono, 2013:92). Dalam penelitian ini
keterlaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe NHT yang terkait dengan
aktivitas guru dan siswa diobservasi oleh guru sejawat dengan menggunakan
lembar observasi.
3. Penguasaan konsep merupakan kemampuan siswa untuk memahami konsep
Listrik Dinamis, baik secara teori maupun penerapannya dalam kehidupan
sehari-hari berdasarkan pada aspek kognitif Bloom yang dibatasi pada aspek
pengetahuan (C1), pemahaman (C2) dan penerapan (C3). Dalam penelitian ini
penguasaan konsep siswa diukur dengan menggunakan instrumen berupa soal
tes tertulis berbentuk pilihan ganda.
4. Kemampuan berpikir kreatif adalah kemampuan menemukan ide yang asli,
mengembangkan, estetis dan konstruktif yang berhubungan dengan pandangan
dan konsep serta menekankan pada berpikir intuitif dan rasional khususnya
dalam menggunakan informasi dan bahan untuk memunculkan atau
menjelaskan dengan perspektif asli pemikir (Liliasari:2009 dalam
Heryana:2012). Dalam penelitian ini kemampuan berpikit kreatif siswa diukur
dengan menggunakan tes kemampuan berpikir kreatif berupa tes tulis
berbentuk essay yang mencakup ciri-ciri berpikir kreatif yaitu kelancaran
39
Ahmad Nurdin, 2014
Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe stad dan nht pada materi listrik dinamis untuk meningkatkan penguasaan konsep dan kemampuan berpikir kreatif siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode dan Disain Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode weak experiment dan metode
deskriptif. Untuk mendapatkan gambaran peningkatan penguasaan konsep dan
kemampuan berpikir kreatif digunakan metode weak experiment dengan desain “The static group pretest-posttest Design” (Fraenkel & Wallen, 1993:266). Sedangkan metode deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan tanggapan siswa
dan guru terhadap penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan
NHT.
Desain penelitian ini menggunakan dua kelompok subjek penelitian yang
dijadikan sebagai kelas eksperimen 1 dan kelas eksperimen 2 dengan pengaturan
penerapan model pembelajaran seperti pada Tabel 3.1 berikut ini.
Tabel 3.1 Pengaturan Penerapan Model Pembelajaran Tipe STAD dan NHT
Subjek
Penerapan tipe NHT pada sub konsep 4, 5, 6 dan 7
Kelas
Eksperimen 2
Penerapan tipe NHT pada sub konsep 1, 2 dan 3
Penerapan tipe STAD pada sub konsep 4, 5, 6 dan 7
Keterangan:
Sub Konsep 1: Arus Listrik dan Cara Mengukurnya ( 1 JP)
Sub Konsep 2: Beda Potensial Listrik dan Cara Mengukurnya (1 JP) Sub Konsep 3: Hukum Ohm (3 JP)
Sub Konsep 4: Hambatan Kawat Penghantar ((1 JP )
Sub Konsep 5: Konduktor, Semikonduktor, Isolator dan Komponen Listrik Rumah Tangga (1 JP)
40
Ahmad Nurdin, 2014
Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe stad dan nht pada materi listrik dinamis untuk meningkatkan penguasaan konsep dan kemampuan berpikir kreatif siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sub Konsep 7: Rangkaian Hambatan Listrik (Seri, Paralel, Gabungan Seri dan Paralel) (3 JP)
Kelas eksperimen 1 menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
STAD untuk sub konsep 1, 2 dan 3, kemudian diteruskan dengan menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe NHT untuk sub konsep 4, 5, 6 dan 7.
Sedangkan kelas eksperimen 2 menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
NHT untuk sub konsep 1, 2 dan 3, kemudian diteruskan dengan menggunakan
model pembelajaran kooperatif tipe STAD untuk sub konsep 4, 5, 6 dan 7.
Terhadap dua kelompok dilakukan pretest dan posttest untuk melihat peningkatan
penguasaan konsep dan kemampuan berpikir kreatif sebelum dan sesudah
pembelajaran. Disain penelitian dapat dilihat pada Tabel 3.2 berikut.
Tabel 3.2 Disain Penelitian
Kelompok Sampel Pretest Perlakuan Posttest
Kelas Ekperimen 1 O1 , O2 X1, X2 O1 , O2
Kelas Ekperimen 2 O1 , O2 X3,X4 O1 , O2
Keterangan:
O1 = Tes penguasaan konsep
O2 = Tes kemampuan berpikir kreatif
X1,X3 = Pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe STAD X2,X4 = Pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT
B. Subjek Penelitian
Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah siswa kelas IX sebuah
SMP Negeri di Kab.Kuningan pada tahun pelajaran 2013/2014 sebanyak 2 kelas.
C. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian meliputi tahapan-tahapan sebagai berikut:
41
Ahmad Nurdin, 2014
Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe stad dan nht pada materi listrik dinamis untuk meningkatkan penguasaan konsep dan kemampuan berpikir kreatif siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini, yaitu penyusunan perangkat
pembelajaran dan pengembangan instrumen penelitian. Melakukan studi
pendahuluan yang meliputi kajian teori tentang model pembelajaran kooperatif
tipe STAD dan NHT, penguasaan konsep, kemampuan berpikir kreatif dan
konsep pembelajaran tentang Listrik Dinamis.
Untuk pengembangan instrumen meliputi langkah-langkah sebagai berikut:
a. Penyusunan instrumen penelitian.
b. Penimbangan (judgment) instrumen penelitian oleh pakar.
Instrumen yang telah disusun kemudian dikonsultasikan dengan pakar.
Aspek yang dikonsultasikan meliputi kesesuaian butir soal dengan indikator
dan ranah kognitif Bloom, aspek bahasa dan aspek konsep Fisika (Listrik
Dinamis).
c. Uji coba dan revisi instrumen.
Intrumen yang berbentuk soal pilihan ganda dan essay diujicobakan pada
siswa yang telah mendapatkan konsep Listrik Dinamis, yaitu siswa kelas X
salah satu SMA Negeri di Kabupaten Kuningan tahun pelajaran 2013/2014
untuk mengetahui validitas tes dan reliabilitas tes serta melakukan revisi
pada instrumen tersebut.
2. Tahap Pelaksanaan
Tahap ini merupakan tahap pengumpulan data dan penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD dan NHT pada pembelajaran konsep
Listrik Dinamis. Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah sebagai
berikut:
a. Pemberian pretest untuk mengetahui penguasaan konsep dan kemampuan
berpikir kreatif siswa sebelum penerapan model pembelajaran kooperatif
42
Ahmad Nurdin, 2014
Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe stad dan nht pada materi listrik dinamis untuk meningkatkan penguasaan konsep dan kemampuan berpikir kreatif siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
b. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan NHT pada kelas
eksperimen dengan mengacu kepada RPP yang telah disusun, dengan
pembagian waktu sebagai berikut:
Pembelajaran sesi pertama dilaksanakan sebanyak 2 pertemuan untuk sub konsep 1, 2 dan 3. Kelas eksperimen 1 mendapatkan pembelajaran
kooperatif tipe STAD dan kelas eksperimen 2 mendapatkan
pembelajaran kooperatif tipe NHT.
Pembelajaran sesi kedua dilaksanakan sebanyak 3 pertemuan untuk sub konsep 4, 5, 6 dan 7. Kelas eksperimen 1 mendapatkan pembelajaran
kooperatif tipe NHT dan kelas eksperimen 2 mendapatkan pembelajaran
kooperatif tipe STAD.
RPP selengkapnya dapat dilihat pada lampiran A.
c. Observasi penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan NHT.
d. Pemberian posttest setelah selesai setiap sesi pembelajaran untuk
mengetahui peningkatan penguasaan konsep dan kemampuan berpikir
kreatif siswa setelah penerapan model pembelajaran tipe STAD dan NHT.
e. Pengisian angket oleh guru dan siswa untuk memperoleh gambaran tentang
tanggapan guru dan siswa terhadap penerapan model pembelajaran
kooperatif tipe STAD dan NHT.
3. Tahap Pengolahan dan Analisis Data.
Pengolahan dan analisis data yang dilakukan meliputi menghitung rata-rata
gain yang dinormalisasi pada penguasaan konsep dan kemampuan berpikir
kreatif untuk kedua kelas eksperimen, melakukan uji normalitas rata-rata gain
yang dinormalisasi, melakukan uji homogenitas varians, melakukan uji
43
Ahmad Nurdin, 2014
Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe stad dan nht pada materi listrik dinamis untuk meningkatkan penguasaan konsep dan kemampuan berpikir kreatif siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
D. Alur Penelitian
Alur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini digambarkan sebagai
berikut:
Pelaksanaan Pembelajaran Kooperatif tipe STAD
Studi Pendahuluan
Perumusan Masalah
Studi Literatur: Model Pembelajaran STAD dan NHT, Penguasaan Konsep dan Kemampuan Berpikir Kreatif
Penyusunan Instrumen: 1. Tes penguasaan konsep
2. Tes kemampuan berpikir kreatif 3. Angket siswa dan guru
4. Pedoman dan format observasi
Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) model pembelajaran kooperatif STAD dan NHT pada konsep Listrik
Validasi, Uji coba, Revisi
Pretest
44
Ahmad Nurdin, 2014
Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe stad dan nht pada materi listrik dinamis untuk meningkatkan penguasaan konsep dan kemampuan berpikir kreatif siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
E. Instrumen Penelitian
Untuk mendapatkan data penelitian, peneliti menyusun dan menyiapkan
beberapa instrumen untuk menjawab pertanyaan penelitian, yaitu:
1. Tes Penguasaan Konsep
Soal tes dalam bentuk pilihan ganda dengan empat pilihan jawaban. Untuk
mengukur penguasaan konsep siswa sebelum mendapatkan perlakukan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD dan NHT dilakukan pretest, sedangkan
untuk mengukur penguasaan konsep siswa setelah mendapatkan perlakuan
model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan NHT dilakukan posttest.
Butir soal penguasaan konsep dikonsultasikan dengan dosen pembimbing,
dinilai oleh pakar dan diujicobakan. Pertanyaan tes berhubungan dengan level
berpikir dari domain kognitif Bloom yang dibatasi pada C1, C2 dan C3, yaitu
45
Ahmad Nurdin, 2014
Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe stad dan nht pada materi listrik dinamis untuk meningkatkan penguasaan konsep dan kemampuan berpikir kreatif siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
2. Tes Kemampuan Berpikir Kreatif
Soal tes dalam bentuk uraian. Untuk mengukur kemampuan berpikir siswa
sebelum mendapatkan perlakuan model pembelajaran kooperatif tipe STAD
dan NHT dilakukan pretest sedangkan untuk mengukur kemampuan berpikir
siswa setelah mendapatkan perlakuan model pembelajaran kooperatif tipe
STAD dan NHT dilakukan posttest. Butir soal kemampuan berpikir kreatif
dikonsultasikan dengan dosen pembimbing, dinilai oleh pakar dan
diujicobakan. Pertanyaan tes berhubungan dengan aspek kemampuan berpikir
kreatif yaitu (1) kelancaran (fluency), (2) keluwesan (flexibility), dan (3)
originilitas (originality) serta aktivitas berpikir kreatif yaitu bertanya,
menerka sebab, menerka akibat, memperbaiki hasil keluaran dan meramal.
3. Lembar Observasi
Lembar observasi keterlaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe
STAD dan NHT digunakan untuk mengukur keterlaksanaan seluruh sintaks
model pembelajaran yang telah direncanakan dalam proses pembelajaran.
Observasi yang dilakukan adalah observasi terstruktur dengan menggunakan
lembaran daftar cek.
4. Angket
Angket bertujuan untuk memperoleh informasi tentang tanggapan siswa dan
guru terhadap penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan NHT.
Angket yang dikembangkan dalam penelitian ini berupa skala Likert dengan
menggunakan empat kategori respon, yaitu: Sangat Setuju (SS), Setuju (S),
Tidak Setuju (TS) dan Sangat Tidak Setuju (STS).
Pada pernyataan positif penskoran terhadap setiap tanggapan adalah sebagai
berikut: SS = 4; S = 3; TS = 2; STS = 1
Pada pernyataan negatif penskoran terhadap setiap tanggapan adalah sebagai
46
Ahmad Nurdin, 2014
Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe stad dan nht pada materi listrik dinamis untuk meningkatkan penguasaan konsep dan kemampuan berpikir kreatif siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Instrumen selengkapnya dapat dilihat pada lampiran B
F. Ujicoba Instrumen Penelitian
Uji coba instrumen dilakukan untuk mengetahui Validitas Tes, Reliabilitas Tes,
Tingkat Kesukaran Tes dan Daya Pembeda Butir Soal.
Validitas Tes
Sebuah tes dikatakan valid apabila tes tersebut mengukur apa yang
hendak diukur, dan dikatakan memiliki validitas jika hasilnya sesuai dengan
kriterium, dalam arti memiliki kesejajaran antara hasil tes tersebut dengan
kriterium (Arikunto, 2012).
Tekhnik yang digunakan untuk mengetahui kesejajaran antara Intrumen
penelitian yang diuji coba dengan hasil ulangan harian adalah korelasi
produck moment Pearson dengan angka kasar dengan rumus sebagai berikut:
(Arikunto, 2012)
Berdasarkan hasil ujicoba instrumen tes penguasaan konsep dan kemampuan
berpikir kreatif ke -1 (sub konsep 1, 2 dan 3) diperoleh nilai korelasi sebesar
0,61. Hal ini berarti instrumen tes tersebut memiliki tingkat validitas tinggi.
Sedangkan hasil ujicoba instrumen tes penguasaan konsep dan kemampuan
berpikir kreatif ke-2 (sub konsep 4. 5. 6 dan 7) diperoleh nilai korelasi sebesar
0,63. Hal ini berarti instrumen tes memiliki tingkat validitas tinggi.
Reliabilitas Tes.
√
rxy =N∑XY – (∑X)(∑Y)
{N∑X2– (∑X)2}{N ∑Y2– (∑Y)2}
47
Ahmad Nurdin, 2014
Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe stad dan nht pada materi listrik dinamis untuk meningkatkan penguasaan konsep dan kemampuan berpikir kreatif siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Reliabilitas berhubungan dengan masalah kepercayaan. Suatu tes dikatakan
mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan
hasil yang tetap atau ajeg.
Interpretasi derajat reliabilitas suatu tes dapat dilihat pada tabel berikut:
Batasan Kategori
0,80 < r ≤ 1,0 Sangat tinggi
0,60 < r ≤ 0,80 Tinggi
0,40 < r ≤ 0,60 Cukup
0,20 < r ≤ 0,40 Rendah
0,00 < r ≤ 0,20 Sangat rendah
(Arikunto, 2008)
Pengujian reliabilitas instrumen tes penguasaan konsep dan kemampuan
berpikir kreatif dalam penelitian ini menggunakan program AnatesV4 dan
diperoleh hasil sebagai berikut:
1. Reliabilitas tes penguasaan konsep ke-1 (sub konsep 1, 2 dan 3) diperoleh
angka 0,48. Hal ini berarti instrumen tersebut memiliki tingkat reliabilitas
cukup.
2. Reliabilitas tes kemampuan berpikir kreatif ke-1 (sub konsep 1, 2 dan 3)
diperoleh angka 0,64. Hal ini berarti instrumen tersebut memiliki tingkat
reliabilitas tinggi.
3. Reliabilitas tes penguasaan konsep ke-2 (sub konsep 4, 5, 6 dan 7)
diperoleh angka 0.61. Hal ini berarti instrumen tersebut memiliki tingkat
reliabilitas tinggi.
4. Reliabilitas tes kemampuan berpikir kreatif ke-2 (sub konsep 4, 5, 6 dan 7)
diperoleh angka 0,73. Hal ini berarti instrumen tersebut memiliki tingkat
48
Ahmad Nurdin, 2014
Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe stad dan nht pada materi listrik dinamis untuk meningkatkan penguasaan konsep dan kemampuan berpikir kreatif siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tingkat Kesukaran Soal dan Daya Pembeda Soal
Pengujian Tingkat Kesukaran Soal dan Daya Pembeda Soal penguasaan
konsep dan kemampuan berpikir kreatif dalam penelitian ini menggunakan
program AnatesV4 dan diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 3.3
Tingkat Kesukaran dan Daya Pembeda Soal Penguasaan Konsep Ke-1
No. Soal
Tingkat Kesukaran Daya Pembeda
Keterangan TK (%) Kriteria DP (%) Kriteria
1 60,61 Sedang 33,33 cukup Dipakai
2 84,85 Mudah 33,33 cukup Dipakai
3 90,91 Sangat
Mudah 22.22 cukup Dipakai
4 30,30 Sedang 77.78 baik sekali Dipakai
Sukar 22,22 cukup Dipakai
12 96,97 Sangat
Tingkat Kesukaran dan Daya Pembeda Soal Kemampuan Berpikir Kreatif Ke-1
No. Soal
Tingkat Kesukaran Daya Pembeda
49
Ahmad Nurdin, 2014
Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe stad dan nht pada materi listrik dinamis untuk meningkatkan penguasaan konsep dan kemampuan berpikir kreatif siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tingkat Kesukaran dan Daya Pembeda Soal Penguasaan Konsep Ke-2
No. Soal
Tingkat Kesukaran Daya Pembeda
Keterangan
Tingkat Kesukaran dan Daya Pembeda Soal Kemampuan Berpikir Kreatif Ke-2
No. Soal
Tingkat Kesukaran Daya Pembeda
Keterangan
50
Ahmad Nurdin, 2014
Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe stad dan nht pada materi listrik dinamis untuk meningkatkan penguasaan konsep dan kemampuan berpikir kreatif siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
G.Teknik Pengumpulan Data
1. Data Penguasaan Konsep
Untuk mengumpulkan data berupa skor penguasaan konsep siswa
digunakan tes pilihan ganda sebelum dan sesudah penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD dan NHT.
2. Data Kemampuan Berpikir Kreatif
Untuk mengumpulkan data berupa skor kemampuan berpikir kreatif
digunakan tes uraian sebelum dan sesudah penerapan model pembelajaran
kooperatif tipe STAD dan NHT.
3. Data Tanggapan Siswa dan Guru
Untuk mengumpulkan data mengenai tanggapan siswa dan guru terhadap
penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan NHT , maka siswa
dan guru diberi angket. Ketentuan untuk pemberian skor kepada setiap item
tanggapan siswa adalah seperti pada Tabel 3.7 berikut ini:
Tabel.3.7 Pemberian Skor Tanggapan Siswa dan Guru
Item Tanggapan Skor Pernyataan Positif
4. Observasi Keterlaksanaan Model Pembelajaran
Lembar observasi digunakan sebagai pedoman melakukan observasi
aktivitas siswa dan guru selama penerapan model pembelajaran kooperatif tipe
STAD dan NHT berlangsung. Observasi dilakukan terhadap keaktifan siswa
dan guru terhadap sintaks model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan
51
Ahmad Nurdin, 2014
Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe stad dan nht pada materi listrik dinamis untuk meningkatkan penguasaan konsep dan kemampuan berpikir kreatif siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
memastikan setiap kegiatan yang direncanakan pada setiap sintaks
pembelajaran dapat dilaksanakan atau tidak.
H. Teknik Analisis Data
Analisis data dalam menafsirkan data yang diperoleh digunakan untuk
mengetahui peningkatan penguasaan konsep, peningkatan kemampuan berpikir
kreatif, keterlaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan NHT dan
tanggapan siswa dan guru terhadap penerapan model pembelajaran kooperatif tipe
STAD dan NHT. Data peningkatan penguasaan konsep dan peningkatan
kemampuan berpikir kreatif dianalisis dengan uji statistik dengan menggunakan
program SPSS for Windows versi 16.0 untuk melakukan uji normalitas, uji
homogenitas varians, serta Uji Hipotesis peningkatan penguasaan konsep dan
kemampuan berpikir kreatif.
Untuk melihat peningkatan penguasaan konsep dan kemampuan berpikir
kreatif sebelum dan sesudah pembelajaran digunakan rumus yang dikembangkan
oleh Hake (Cheng,et.al, 2004) sebagai berikut:
Keterangan :
<g> = Nilai rata-rata gain
Spost = skor post-test
S pre = skor pre-test
Smaks = Skor maksimum ideal
Gain yang dinormalisasikan ini diinterpretasikan untuk menyatakan peningkatan
penguasaan konsep Listrik Dinamis dan kemampuan berpikir kreatif dengan
kriteria seperti pada Tabel 3.8 berikut ini. <g> =
Spost – Spre
Smaks– S pre
52
Ahmad Nurdin, 2014
Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe stad dan nht pada materi listrik dinamis untuk meningkatkan penguasaan konsep dan kemampuan berpikir kreatif siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.8 Kategori Rata-Rata Gain yang Dinormalisasi
Batasan Kategori
<g> > 0,70 Tinggi 0,30 ≤ <g> ≤ 0,70 Sedang <g> < 0,30 Rendah
Sedangkan efektifitas penerapan model pembelajaran kooperatif tipe
STAD dan NHT dapat dilihat dari perbandingan nilai rata-rata gain yang
diperoleh antara kelas STAD dan kelas NHT. Suatu model pembelajaran
dikatakan lebih efektif jika menghasilkan gain yang dinormalisasi lebih tinggi
dibandingkan dengan model pembelajaran yang lainnya.
Pengolahan data dan pengujian statistik dilakukan dengan tahapan-tahapan
sebagai berikut:
1. Uji Normalitas
Uji normalitas distribusi data dengan menggunakan One Sample
Kolmogorov Smirnov Test,dengan taraf signifikansi α = 0,05. Dari hasil tes ini
didapatkan p–value (sig.). Jika sig. > α = 0,05 maka data berasal data populasi
yang terdistribusi normal. Sebaliknya jika sig. < α = 0,05 maka data berasal
data populasi yang tidak terdistribusi normal. Dalam penelitian ini pengujian
normalitas menggunakan program SPSS for window versi 16.0
2. Uji Homogenitas
Pengujian homogenitas varians digunakan uji F dengan menggunakan
program SPSS for window versi 16. Kriteria pengujiannya adalah, jika
Fhitung≤ Ftabel maka varians data homogen dan jika Fhitung > Ftabel maka varians
data tidak homogen (Sugiyono, 2013)
3. Uji Hipotesis
Uji ini dilakukan dengan menggunakan teknik uji statistik yang sesuai dengan
53
Ahmad Nurdin, 2014
Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe stad dan nht pada materi listrik dinamis untuk meningkatkan penguasaan konsep dan kemampuan berpikir kreatif siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
normal dan varians data tidak homogen, maka uji hipotesis yang
digunakannya adalah uji hipotesis non parametrik. Jika data terdistribusi
normal dan varians data homogen, maka uji hipotesis dengan menggunakan
uji parametrik dengan melakukan uji hipotesis komparatif dua sampel
berpasangan dengan menggunakan uji-t (t-test sampel related) dengan
menggunakan program SPSS for window versi 16.0.
Kriteria pengujiannya adalah, jika t hitung ≤ t tabel maka Ho diterima dan jika
t hitung > t tabel maka Ho ditolak. (Sugiyono, 2011)
4. Analisis Aktivitas dan Tanggapan Siswa dan Guru
Untuk menganalisis aktivitas serta tanggapan siswa dan guru terhadap
penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dan NHT maka
dilakukan analisis secara kuantitatif melalui observasi dan angket.
Untuk menghitung persentase keterlaksanaan aktivitas pembelajaran
digunakan rumus:
Dengan ketentuan penskoran sebagai berikut:
Ya = skor 1
Tidak = skor 0
Sedangkan untuk menghitung persentase tingkat persetujuan hasil angket
tanggapan siswa dan guru pada setiap item dapat digunakan rumus:
Dengan interpretasi persentase tanggapan sebagai berikut:
Tingkat Persetujuan (%) Kategori Persetujuan
x ≥ 70 Tinggi
Jumlah skor yang diperoleh pada tiap item Jumlah skor ideal untuk seluruh item
X 100 %
% keterlaksanaan = (3-5)
% persetujuan =
Jumlah skor yang diperoleh pada tiap item Jumlah skor ideal pada setiap item
54
Ahmad Nurdin, 2014
Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe stad dan nht pada materi listrik dinamis untuk meningkatkan penguasaan konsep dan kemampuan berpikir kreatif siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
30 ≤ x < 70 Sedang
90
Ahmad Nurdin, 2014
Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe stad dan nht pada materi listrik dinamis untuk meningkatkan penguasaan konsep dan kemampuan berpikir kreatif siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
---(2006). Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPA SMP/MTs. Jakarta: BSNP
---(2007). Permendikanas RI no.41, Tentang Standar Proses Untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: BSNP
Arikunto, S (2012). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara
Dahar, R Wilis. (1996). Teori – Teori Belajar. Jakarta: Erlangga.
Dennis, K.Filsaime. (2008). Menguak Rahasia Berpikir Kritis dan Kreatif. Jakarta: Prestasi Pustakarya.
Depdiknas.(2004). Silabus Kurikulum 2004. Jakarta: Dirjen Dikdasmen Direktorat Menengah
Fatah, A & Rosdianti, Sri R. (2012). Meningkatkan Motivasi Belajar Dalam Mata Pelajaran IPA (Ilmu Pengetahuan Alam) Melalui Pembelajaran Kooperatif Dengan Tekhnik NHT (Numbered Heads Together). ATIKAN, Jurnal Kajian Pendidikan Vol 2 (2), Desember 2012. Cianjur: UNSUR & Bandung: ASPENSI.
Fogarty,R. And Mc. Tighe,J. (1993). Educating Teacher for Higher Order Thinking : the three story intellect. Teory into Practice . 32(3); 161-169.
Haris, R. (1998). Introduction to Creative Thinking. [on line]. Tersedia di: http://www.virtualsalt.com/crebook1.htm
Heryana, Karyat.(2012). Penerapan Model Kooperatif Jigsaw dan Numbered Head Together (NHT) Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep
Getaran-Gelombang dan Kemampuan Berpikir Kreatif. Tesis SPS UPI Bandung. Tidak diterbitkan
Isjoni.(2010). Cooperative Learning, Efektifitas Pembelajaran Kelompok. Bandung:Alfabeta.
Jamalong, A (2012). Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model kooperatif Numbered Heads Together (NHT) Di Kelas X SMA Negeri 1 Beduai
91
Ahmad Nurdin, 2014
Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe stad dan nht pada materi listrik dinamis untuk meningkatkan penguasaan konsep dan kemampuan berpikir kreatif siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Ngalimun (2012). Strategi dan Model Pembelajaran. Banjarmasin: Scripta Cendekia.
Ngalimun dkk (2013). Perkembangan dan Pengembangan Kreativitas. Yogyakarta: Aswaja Presindo
Pramono,T dkk (2008). Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep Cahaya dan Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa SMP. Jurnal Penelitian Pendidikan IPA Volume II No.2, Juli 2008. Prodi IPA Sekolah Pascasarjana UPI Bandung.
Prasodjo, B dkk (2005). Teori dan Aplikasi Fisika SMP Kelas IX Bogor: Yudhistira
Sharan,Shlomo.(2009). Cooperative Learning (diterjemahkan dari Handbook Of Cooperative Learning Method). Yogyakarta: Imperium.
Slavin, R,E. (2005). Cooperative Learning, Teroi,Riset dan Praktik (diterjemahkan dari Cooperative Learning:theory, research and practice). Bandung: Penerbit Nusa Media.
Solikhati, L dkk (2009). Peningkatan Hasil Belajar Matematika Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD. Jurnal Pendidikan Matematika dan Sains Vol.14 , No.1 Juni 2009. FPMIPA UNY.
Sudibyo, E dkk (2008). Mari Belajar IPA 3: Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMP/MTs Kelas IX. (BSE). Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Sugiyono.(2011). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2013). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta
Suprijono, A.(2013). Cooperative Learning, Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
92
Ahmad Nurdin, 2014
Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe stad dan nht pada materi listrik dinamis untuk meningkatkan penguasaan konsep dan kemampuan berpikir kreatif siswa
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Pemahaman Konsep dan Keterampilan Berpikir Rasional Siswa SMA . Jurnal Penelitian Pendidikan IPA Volume II No.1, Maret 2008. Prodi IPA Sekolah Pascasarjan UPI Bandung.
Trianto.(2007). Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivis. Jakarta: Prestasi Pustakarya.
Trianto. (2009). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana Prenada Media Group
Tumini. (2012). Penerapan Siklus Belajar 5E Pada Konsep Bunyi Untuk