PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN TRUE OR FALSE KOLABORASI SMALL GROUP DISCUSSION SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DALAM
PROSES PEMBELAJARAN PKn MATERI PROKLAMASI KEMERDEKAAN DAN KONSTITUSI PERTAMA PADA SISWAKELAS VII B SMP NEGERI 19
SURAKARTA TAHUN 2011
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat
Sarjana S-1
Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan
Oleh:
BENY DWI LUKITOAJI A220080063
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
HALAMAN PERSETUJUAN
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN TRUE OR FALSE KOLABORASI SMALL GROUP DISCUSSION SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN
KEAKTIFAN DALAM PROSES PEMBELAJARAN PKn MATERI PROKLAMASI KEMERDEKAAN DAN KONSTITUSI
PERTAMA PADA SISWA KELAS VII B SMP NEGERI 19 SURAKARTA
TAHUN 2011
Yang dipersiapkan dan disusun oleh:
BENY DWI LUKITOAJI
A220080063
Telah disetujui dan disahkan oleh Pembimbing I dan Pembimbing II
untuk dipertahankan di hadapan Dewan Penguji Skripsi S-1
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Pembimbing I, Pembimbing II,
Prof. Dr. Bambang Sumardjoko M. Pd Drs. Achmad Muthali'in M. Si
NIP. 131470269 NIK. 406
1
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN TRUE OR FALSE KOLABORASI SMALL GROUP DISCUSSION SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN
KEAKTIFAN DALAM PROSES PEMBELAJARAN PKn MATERI PROLAMASI KEMERDEKAAN DAN KONSTITUSI PERTAMA
PADA SISWA KELAS VII B SMP NEGERI 19 SURAKARTA TAHUN 2011
Oleh:
Beny Dwi Lukitoaji*, Prof. Dr. Bambang Sumardjoko**, Drs. Achmad
Muthali’in M.Si**
∗ Mahasiswa Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan, FKIP, UMS.
** Dosen Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan, Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2012.
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keaktifan dalam proses pembelajaran PKn materi proklamasi kemerdekaan dan konstitusi pertama pada siswa kelas VII B SMP Negeri 19 Surakarta tahun 2011 melalui penerapan strategi pembelajaran True or False kolaborasi Small Group Discussion. Keaktifan siswa sangat kurang sebelum diberikan tindakan kelas dan guru sudah mengupayakan alternatif pemecahannya, antara lain: strategi ceramah disertai tanya jawab, diskusi kecil, tugas terstruktur. Hasilnya penerapan strategi pembelajaran tersebut belum mampu meningkatkan keaktifan siswa. Solusi yang ditawarkan dalam penelitian ini adalah dengan penerapan strategi pembelajaran True or False kolaborasi Small Grouup Discussion. Subjek pelaksanaan tindakan adalah siswa kelas VII B SMP Negeri 19 Surakarta yang berjumlah 32 siswa. Data penelitian ini dikumpulkan melalui informan atau narasumber, tempat dan peristiwa berlangsungnya aktifitas pembelajaran. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan metode observasi dan wawancara. Prosedur dalam penelitian ini terdapat empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan melalui dua siklus. Diharapkan dengan penerapan strategi pembelajaran True or False kolaborasi Small Grouup Discussion keaktifan dalam proses pembelajaran PKn materi proklamasi kemerdekaan dan konstitusi pertama pada siswa kelas VII B SMP Negeri 19 Surakarta Tahun 2011 dapat meningkat minimal 80% dari 32 siswa.
2
Pembelajaran PKn Materi Proklamasi Kemerdekaan dan Konstitusi Pertama pada Siswa Kelas VII B SMP Negeri 19 Surakarta Tahun 2011” terbukti dan dapat diterima kebenarannya.
Kata Kunci: Strategi Pembelajaran, True or False kolaborasi Small Group Discussion, Keaktifan Siswa, Proklamasi Kemerdekaan dan Konstitusi Pertama.
PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan bagian penting dalam kehidupan manusia,
pendidikan hakekatnya adalah kegiatan formal yang melibatkan guru, murid,
kurikulum, evaluasi, administrasi yang secara simultan memproses peserta didik
menjadi lebih baik dan bertambah pengetahuan, skill dan nilai kepribadiannya
dalam suatu keteraturan kalender akademik (Jumali dkk, 2008:19-20). Secara
umum pendidikan memiliki unsur-unsur sebagai berikut: 1. anak didik, 2.
pendidik, 3. alat pendidikan, 4. lingkungan pendidikan, 5. tujuan pendidikan, 6.
interaktif edukatif. Semua unsur-unsur pendidikan tersebut saling terkait dan
berhubungan untuk menciptakan tujuan dari pendidikan (Jumali dkk, 2008:37-53).
Kegiatan pembelajaran dalam pendidikan, khususnya pendidikan formal
yang berlangsung di sekolah, merupakan interaksi aktif guru dengan siswa. Pada
saat proses pembelajaran di kelas, guru selalu menghadapi suatu permasalahan.
Antara lain kurangnya keaktifan siswa, kurangnya motivasi belajar, kurangnya
minat belajar, minat untuk membaca kurang, saat diskusi cenderung
berbincang-bincang dengan teman kelompok, dan yang aktif dalam kelompok hanya beberapa
siswa saja. Secara ringkas dapat dinyatakan bahwa proses pembelajaran kurang
berkualitas.
Peran guru dalam proses pembelajaran bukanlah mendominasi melainkan
3
salah satu prinsip utama dalam proses pembelajaran. Keaktifan siswa dinilai
sangat penting karena belajar adalah berbuat, siswa dituntut untuk aktif
berpendapat, menanggapi suatu pertanyaan dan mengajukan pertanyaan di kelas.
Keaktifan siswa dapat terwujud melalui penggunaan berbagai macam strategi
pembelajaran dan media pembelajaran.
Materi Proklamasi Kemerdekaan dan Konstitusi Pertama merupakan
implementasi misi dan visi di atas, yang penyajiannya diberikan pada siswa SMP
kelas VII semester I. Keaktifan siswa kelas VII B SMP Negeri 19 Surakarta dalam
mengikuti mata pelajaran PKn materi tersebut dinilai belum maksimal, karenanya
perlu upaya peningkatan keaktifan siswa yang harus dilakukan. Keadaan belum
maksimalnya siswa yang aktif dibuktikan dengan sejumlah 32 siswa kelas VII B
yang aktif hanya 8 siswa, sedangkan 24 siswa yang lain pasif. Tentunya
permasalahan tersebut harus diberi solusi, agar saat pelajaran diharapkan semua
siswa dapat ikut aktif. Kurangnya keaktifan siswa secara tidak langsung akan
mempengaruhi tujuan yang hendak dicapai.
Ibu Endang Sumarsih S.Pd selaku guru PKn kelas VII B SMP dalam
mengatasi permasalahan tersebut, sudah pernah melakukan strategi ceramah
disertai tanya jawab, diskusi kecil, tugas terstruktur, namun semua strategi
tersebut belum berhasil meningkatkan keaktifan siswa, karena siswa merasa bosan
dan jenuh.
Pendidikan yang dilaksanakan berorientasi pada kurikulum tingkat satuan
pendidikan (KTSP) keaktifan siswa penting, karena siswa tidak lagi dipandang
4
tersebut dan didukung guru sebagai fasilitator. Oleh karena itu perlu adanya
tindakan yang dilakukan pada kelas VII B SMP Negeri 19 Surakarta agar
diharapkan siswa aktif pada saat pelajaran. Solusi alternatif untuk mengatasi
masalah tersebut adalah dengan penerapan strategi pembelajaran True or False
yang kolaborasi Small Group Discussion. Adanya strategi tersebut siswa diajak
untuk memikirkan suatu pernyataan dengan jawaban benar atau salah dan diskusi
kelompok kecil yang menyenangkan dan tidak akan menimbulkan rasa bosan
pada siswa.
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas maka
dipandang cukup penting untuk mengadakan penelitian tindakan kelas tentang
“Penerapan Strategi Pembelajaran True or False kolaborasi Small Group
Discussion sebagai upaya meningkatkan keaktifan dalam proses pembelajaran
PKn materi proklamasi kemerdekaan dan konstitusi pertama pada siswa Kelas VII
B SMP Negeri 19 Surakarta Tahun 2011”.
LANDASAN TEORI
a. Pengertian Strategi Pembelajaran. “Strategi pembelajaran dapat
diartikan sebagai setiap kegiatan yang dipilih, yaitu yang dapat memberikan
fasilitas atau bantuan kepada peserta didik menuju tercapainya tujuan
pembelajaran tertentu” (Kozna dalam Uno, 2008:1). Ada pengertian yang lain
mengenai strategi pembelajaran yaitu “strategi pembelajaran merupakan
pemilihan atas berbagai jenis latihan tertentu yang sesuai dengan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai” (Gropper dalam Uno, 2008:1). “Strategi
5
waktu ke waktu dan diarahkan untuk mencapai suatu hasil belajar siswa yang
diinginkan” (Trianto, 2011:129).
b. Pengertian Strategi Pembelajaran True or False. Strategi ini merupakan
aktivitas kolaborasi yang dapat mengajak peserta didik untuk terlibat ke dalam
materi kuliah dengan menggunakan pernyataan benar atau salah (Zaini dkk,
2008:24).
c. Pengertian Strategi Pembelajaran Small Group Discussion. Pengertian
Strategi Pembelajaran Small Group Discussion adalah “sekumpulan perorangan
yang relatif kecil yang masing-masing dihubungkan oleh beberapa tujuan yang
sama dan mempunyai derajat organisasi tertentu diantara mereka”
(http://apadefinisinya.blogspot.com/2009/01/komunikasi-kelompok-kecil-small-group.html).
d. Kolaborasi True or False dengan Small Group Discussion. Keaktifan
siswa di kelas VII B SMP Negeri 19 Surakarta masih rendah, hal itu dibuktikan
dengan data jumlah siswa yang aktif 8 siswa dari total keseluruhan 32 siswa.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, peneliti menawarkan solusi yaitu
penerapan strategi pembelajaran True or False kolaborasi Small Group
Discussion. Kolaborasi pada dasarnya merupakan kondisi seseorang dalam belajar
dengan kerjasama dan diintegrasikan ke dalam kelompok-kelompok yang di
dalamnya terdapat saling menghargai pendapat orang lain, adanya pembagian
tanggung jawab dan adanya suatu konsensus kelompok. Strategi tersebut
menuntut siswa untuk berpartisipasi aktif. Langkah-langkah penerapan strategi
6 berikut:
1) Bentuk kelas menjadi beberapa kelompok.
2) Setelah kelompok terbentuk, berikan pernyataan satu persatu kepada setiap
siswa.
3) Siswa diminta untuk menjawab benar atau salah pernyataan tersebut.
4) Siswa mendiskusikan di kelompoknya.
5) Perwakilan dari kelompok membacakan pernyataan beserta jawaban.
6) Kelompok yang lain memberikan tanggapan.
7) Guru melakukan klarifikasi.
e. Indikator Keaktifan Siswa. Untuk mengukur keaktifan siswa ini peneliti
telah menentukan sebelas indikator antara lain:
1) Perhatian siswa terhadap penjelasan guru 2) Kerjasamanya dalam kelompok
3) Kemampuan siswa mengemukakan pendapat dalam kelompok ahli 4) Kemampuan siswa mengemukakan pendapat dalam kelompok asal 5) Memberi kesempatan berpendapat kepada teman dalam kelompok 6) Mendengarkan dengan baik ketika teman berpendapat
7) Memberi gagasan yang cemerlang
8) Membuat perencanaan dan pembagian kerja yang matang 9) Keputusan berdasarkan pertimbangan anggota yang lain 10) Memanfaatkan potensi anggota kelompok
11) Saling membantu dan menyelesaikan masalah (http://ardhana12.word press. com/2009/01/20/indikator-keaktifan-siswa-yang-dapat-dijadikan-penilaian-dalam-ptk-2).
METODE PENELITIAN
Seting Penelitian
1. Tempat Penelitian
7 2. Waktu Penelitian
Tahap-tahap pelaksanaan penelitian ini dilakukan selama delapan bulan, yaitu
sejak bulan Agustus sampai dengan bulan Maret 2012.
Jenis dan Sumber Data
Jenis data penelitian ini adalah kualitatif, karena data-data yang diperoleh berupa
data tidak berbentuk angka atau data yang terdiri dari kata-kata dan tindakan.
Sumber data dalam penelitian ini adalah: guru, siswa, tempat dan peristiwa
berlangsungnya penelitian, dokumen dan arsip.
Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah guru PKn Kelas VII B SMP Negeri 19 Surakarta,
Kepala Sekolah SMP Negeri 19 Surakarta, dan seluruh siswa Kelas VII B SMP
Negeri 19 Surakarta, serta peneliti sendiri.
Prosedur Penelitian
Prosedue penelitian ini menggunakan model PTK menurut Kemmis dan Mc
Taggart yang terdiri dari empat langkah, yaitu: perencanaan, pelaksanaan,
pengamatan, refleksi (Arikunto, 138-140).
Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan metode observasi dan
wawancara.
Validitas Data
Teknik yang digunakan untuk mengetahui validitas data dalam penelitian ini
adalah dengan triangulasi sumber pengumpulan data dan triangulasi teknik
8 Analisis Data
Analisis Data dalam penelitian ini menggunakan analisis model alir. Adapun
langkah-langkah teknik analisis data model alir adalah sebagai berikut:
pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan (Miles dan
Huberman, 1992:15-19).
Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah checklist yang berisi
indikator keaktifan siswa, karena peneliti dalam melakukan wawancara tidak
terstruktur atau wawancara bebas maka tidak menggunakan pedoman wawancara.
Indikator Kinerja
Indikator Kinerja dalam penelitian ini adalah keaktifan siswa Kelas VII B SMP
Negeri 19 Surakarta dapat meningkat minimal 80% dari 32 siswa.
HASIL PENELITIAN
Pada kondisi awal, hanya 8 siswa yang aktif (25%), dari 32 siswa Kelas VII
B SMP Negeri 19 Surakarta. Untuk mengatasi permasalahan rendahnya keaktifan
siswa pada Kelas VII B SMP Negeri 19 Surakarta, maka peneliti menawarkan
solusi permasalahan dengan menerapkan strategi pembelajaran True or False
yang kolaborasi Small Group Discussion. Penerapan strategi pembelajaran
tersebut ternyata mampu meningkatkan keaktifan siswa, pada siklus I, keaktifan
siswa meningkat menjadi 15 siswa aktif (46,8%), tapi hasil dari siklus I belum
optimal karena belum mencapai indikator yang ditentukan sebelumnya. Hasil
siklus I dirasa peneliti belum optimal, karena jumlah siswa yang aktif belum
9
peneliti melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan siklus I agar hasil yang dicapai
di siklus II dapat optimal. Pada penerapan strategi tersebut, di siklus II mampu
meningkatkan keaktifan siswa menjadi 26 siswa aktif (81,25%).
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
Kesimpulan
Keaktifan siswa Kelas VII B SMP Negeri 19 Surakarta dirasa masih belum
optimal, data menunjukkan bahwa sebelum tindakan jumlah siswa yang aktif
sejumlah 8 siswa (25%) dari 32 siswa. Oleh karena itu, peneliti mengajukan solusi
alternatif untuk meningkatkan keaktifan siswa yaitu dengan menerapkan strategi
pembelajaran True or False kolaborasi Small Group Discussion.
Pada siklus I, jumlah siswa yang aktif meningkat sejunlah 15 siswa (46,8%),
dirasa hasil pada siklus I belum mencapai indikator kinerja, maka diadakan
refleksi. Pada siklus II terjadi peningkatan yang signifikan, yaitu jumlah siswa
yang aktif sejumlah 26 siswa (81,25%). Sehingga tidak perlu siklus selanjutnya,
karena jumlah siswa yang aktif sudah sesuai dengan indikator kinerja yang telah
ditentukan sebelumnya.
Implikasi
Kesimpulan di atas memberikan implikasi bahwa penerapan strategi
pembelajaran True or False yang kolaborasi Small Group Discussion dapat
meningkatkan keaktifan siswa pada proses pembelajaran PKn materi Proklamasi
Kemerdekaan dan Konstitusi Pertama. Oleh karena itu, di setiap pertemuan guru
harus mampu mengelola pembelajaran dan menerapkan strategi pembelajaran
10
lebih variatif dan inovatif karena peran guru dalam pembelajaran adalah sebagai
fasilitator.
Saran
Berdasarkan pengalaman dalam penerapan strategi pembelajaran True or
False yang kolaborasi Small Group Discussion maka disarankan beberapa hal
sebagai berikut:
1. Terhadap Kepala Sekolah
a.Kepala sekolah harus menjadi pemimpin perbaikan pembelajaran dengan
melibatkan para guru.
b.Kepala sekolah dapat melakukan pemantauan proses pembelajaran di kelas.
c.Kepala sekolah hendaknya tanggap segala masukan dari guru mengenai
peningkatan mutu pembelajaran.
d.Kepala sekolah dapat melakukan peningkatan mutu pembelajaran dengan
melibatkan guru, sehingga mutu sekolah akan meningkat pula.
2. Terhadap Guru Kelas
a.Guru dapat mengembangkan pembelajaran aktif di kelas.
b.Guru perlu melakukan pemantauan terhadap siswa pada saat proses
pembelajaran, sehingga permasalahan yang muncul bisa diatasi dengan cepat
dan tepat.
c.Guru harus selalu memperbaiki kualitas pembelajaran, sehingga apa yang
menjadi tujuan pembelajaran dapat tercapai.
d.Guru hendaknya mampu mengkondisikan kelas dan siswanya dengan baik.
11 3.Terhadap Siswa
a.Setiap siswa hendaknya dapat menjalin komunikasi yang baik dengan guru
maupun bekerja sama dengan teman-temannya agar proses pembelajaran
dapat berjalan lancar.
b.Siswa hendaknya memperhatikan dan mendengarkan ketika guru
menjelaskan materi pelajaran.
c.Siswa hendaknya tidak mebuat gaduh di dalam kelas, tetap menjaga kondisi
kelas agar tetap tenang selama proses pembelajaran.
d.Siswa hendaknya lebih aktif dalam mengutarakan ide dan gagasannya pada
saat pelajaran.
e.Siswa hendaknya tidak malu dan lebih percaya diri untuk tampil di depan
kelas.
f. Siswa hendaknya tidak meremehkan suatu pelajaran.
4. Terhadap Penelitian Berikutnya
Penelitian sejenis hendaknya dilakukan tetapi dalam cakupan materi tertentu
dan menggunakan strategi pembelajaran tertentu. Oleh karena itu diperlukan
sebuah strategi pembelajaran dari guru yang lebih inovatif, sehingga akan mampu
memberikan masukan kepada dunia pendidikan Indonesia secara umum, sehingga
dunia pendidikan Indonesia akan berkembang dan maju sehingga tujuan dan
12
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan
Praktik.Jakarta: Rineka Cipta.
http://apadefinisinya.blogspot/2009/01/komunikasi-kelompok-kecil-small-group.html. Diakses pada 5 Juli 2011 pukul 13:46.
http://ardhana12.wordpress.com/2009/01/20/indikator-keaktifan-siswa-yang-dapat-dijadikan-penilaian-dalam-ptk-2. Diakses 17 april 2011 pukul 19:30.
Jumali, dkk. 2008. Landasan Pendidikan. Surakarta: Muhammadiyah University Press.
Miles, Mathew B. dan Michael Huberman. 1992. Analisis Data Kualitatif (Buku Sumber tentang Metode-Metode Baru). Jakarta: UIP.
Trianto. 2011. Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka.
Uno, Hamzah. 2008. Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang Kreatif dan Efektif. Jakarta: Bumi Aksara.