• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN TRUE OR FALSE KOLABORASI SMALL Penerapan Strategi Pembelajaran True or False Kolaborasi Small Group Discussion sebagai upaya Meningkatkan Keaktifan dalam Proses Pembelajaran PKn Materi Proklamasi Kemerdekaan dan Konstitusi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN TRUE OR FALSE KOLABORASI SMALL Penerapan Strategi Pembelajaran True or False Kolaborasi Small Group Discussion sebagai upaya Meningkatkan Keaktifan dalam Proses Pembelajaran PKn Materi Proklamasi Kemerdekaan dan Konstitusi"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN TRUE OR FALSE KOLABORASI SMALL GROUP DISCUSSION SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DALAM

PROSES PEMBELAJARAN PKn MATERI PROKLAMASI KEMERDEKAAN DAN KONSTITUSI PERTAMA PADA SISWAKELAS VII B SMP NEGERI 19

SURAKARTA TAHUN 2011

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat

Sarjana S-1

Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan

Oleh:

BENY DWI LUKITOAJI A220080063

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

(2)

HALAMAN PERSETUJUAN

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN TRUE OR FALSE KOLABORASI SMALL GROUP DISCUSSION SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN

KEAKTIFAN DALAM PROSES PEMBELAJARAN PKn MATERI PROKLAMASI KEMERDEKAAN DAN KONSTITUSI

PERTAMA PADA SISWA KELAS VII B SMP NEGERI 19 SURAKARTA

TAHUN 2011

Yang dipersiapkan dan disusun oleh:

BENY DWI LUKITOAJI

A220080063

Telah disetujui dan disahkan oleh Pembimbing I dan Pembimbing II

untuk dipertahankan di hadapan Dewan Penguji Skripsi S-1

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Pembimbing I, Pembimbing II,

Prof. Dr. Bambang Sumardjoko M. Pd Drs. Achmad Muthali'in M. Si

NIP. 131470269 NIK. 406

(3)

1

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN TRUE OR FALSE KOLABORASI SMALL GROUP DISCUSSION SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN

KEAKTIFAN DALAM PROSES PEMBELAJARAN PKn MATERI PROLAMASI KEMERDEKAAN DAN KONSTITUSI PERTAMA

PADA SISWA KELAS VII B SMP NEGERI 19 SURAKARTA TAHUN 2011

Oleh:

Beny Dwi Lukitoaji*, Prof. Dr. Bambang Sumardjoko**, Drs. Achmad

Muthali’in M.Si**

∗ Mahasiswa Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan, FKIP, UMS.

** Dosen Program Studi Pendidikan Kewarganegaraan, Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2012.

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keaktifan dalam proses pembelajaran PKn materi proklamasi kemerdekaan dan konstitusi pertama pada siswa kelas VII B SMP Negeri 19 Surakarta tahun 2011 melalui penerapan strategi pembelajaran True or False kolaborasi Small Group Discussion. Keaktifan siswa sangat kurang sebelum diberikan tindakan kelas dan guru sudah mengupayakan alternatif pemecahannya, antara lain: strategi ceramah disertai tanya jawab, diskusi kecil, tugas terstruktur. Hasilnya penerapan strategi pembelajaran tersebut belum mampu meningkatkan keaktifan siswa. Solusi yang ditawarkan dalam penelitian ini adalah dengan penerapan strategi pembelajaran True or False kolaborasi Small Grouup Discussion. Subjek pelaksanaan tindakan adalah siswa kelas VII B SMP Negeri 19 Surakarta yang berjumlah 32 siswa. Data penelitian ini dikumpulkan melalui informan atau narasumber, tempat dan peristiwa berlangsungnya aktifitas pembelajaran. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan metode observasi dan wawancara. Prosedur dalam penelitian ini terdapat empat tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan melalui dua siklus. Diharapkan dengan penerapan strategi pembelajaran True or False kolaborasi Small Grouup Discussion keaktifan dalam proses pembelajaran PKn materi proklamasi kemerdekaan dan konstitusi pertama pada siswa kelas VII B SMP Negeri 19 Surakarta Tahun 2011 dapat meningkat minimal 80% dari 32 siswa.

(4)

2

Pembelajaran PKn Materi Proklamasi Kemerdekaan dan Konstitusi Pertama pada Siswa Kelas VII B SMP Negeri 19 Surakarta Tahun 2011” terbukti dan dapat diterima kebenarannya.

Kata Kunci: Strategi Pembelajaran, True or False kolaborasi Small Group Discussion, Keaktifan Siswa, Proklamasi Kemerdekaan dan Konstitusi Pertama.

PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan bagian penting dalam kehidupan manusia,

pendidikan hakekatnya adalah kegiatan formal yang melibatkan guru, murid,

kurikulum, evaluasi, administrasi yang secara simultan memproses peserta didik

menjadi lebih baik dan bertambah pengetahuan, skill dan nilai kepribadiannya

dalam suatu keteraturan kalender akademik (Jumali dkk, 2008:19-20). Secara

umum pendidikan memiliki unsur-unsur sebagai berikut: 1. anak didik, 2.

pendidik, 3. alat pendidikan, 4. lingkungan pendidikan, 5. tujuan pendidikan, 6.

interaktif edukatif. Semua unsur-unsur pendidikan tersebut saling terkait dan

berhubungan untuk menciptakan tujuan dari pendidikan (Jumali dkk, 2008:37-53).

Kegiatan pembelajaran dalam pendidikan, khususnya pendidikan formal

yang berlangsung di sekolah, merupakan interaksi aktif guru dengan siswa. Pada

saat proses pembelajaran di kelas, guru selalu menghadapi suatu permasalahan.

Antara lain kurangnya keaktifan siswa, kurangnya motivasi belajar, kurangnya

minat belajar, minat untuk membaca kurang, saat diskusi cenderung

berbincang-bincang dengan teman kelompok, dan yang aktif dalam kelompok hanya beberapa

siswa saja. Secara ringkas dapat dinyatakan bahwa proses pembelajaran kurang

berkualitas.

Peran guru dalam proses pembelajaran bukanlah mendominasi melainkan

(5)

3

salah satu prinsip utama dalam proses pembelajaran. Keaktifan siswa dinilai

sangat penting karena belajar adalah berbuat, siswa dituntut untuk aktif

berpendapat, menanggapi suatu pertanyaan dan mengajukan pertanyaan di kelas.

Keaktifan siswa dapat terwujud melalui penggunaan berbagai macam strategi

pembelajaran dan media pembelajaran.

Materi Proklamasi Kemerdekaan dan Konstitusi Pertama merupakan

implementasi misi dan visi di atas, yang penyajiannya diberikan pada siswa SMP

kelas VII semester I. Keaktifan siswa kelas VII B SMP Negeri 19 Surakarta dalam

mengikuti mata pelajaran PKn materi tersebut dinilai belum maksimal, karenanya

perlu upaya peningkatan keaktifan siswa yang harus dilakukan. Keadaan belum

maksimalnya siswa yang aktif dibuktikan dengan sejumlah 32 siswa kelas VII B

yang aktif hanya 8 siswa, sedangkan 24 siswa yang lain pasif. Tentunya

permasalahan tersebut harus diberi solusi, agar saat pelajaran diharapkan semua

siswa dapat ikut aktif. Kurangnya keaktifan siswa secara tidak langsung akan

mempengaruhi tujuan yang hendak dicapai.

Ibu Endang Sumarsih S.Pd selaku guru PKn kelas VII B SMP dalam

mengatasi permasalahan tersebut, sudah pernah melakukan strategi ceramah

disertai tanya jawab, diskusi kecil, tugas terstruktur, namun semua strategi

tersebut belum berhasil meningkatkan keaktifan siswa, karena siswa merasa bosan

dan jenuh.

Pendidikan yang dilaksanakan berorientasi pada kurikulum tingkat satuan

pendidikan (KTSP) keaktifan siswa penting, karena siswa tidak lagi dipandang

(6)

4

tersebut dan didukung guru sebagai fasilitator. Oleh karena itu perlu adanya

tindakan yang dilakukan pada kelas VII B SMP Negeri 19 Surakarta agar

diharapkan siswa aktif pada saat pelajaran. Solusi alternatif untuk mengatasi

masalah tersebut adalah dengan penerapan strategi pembelajaran True or False

yang kolaborasi Small Group Discussion. Adanya strategi tersebut siswa diajak

untuk memikirkan suatu pernyataan dengan jawaban benar atau salah dan diskusi

kelompok kecil yang menyenangkan dan tidak akan menimbulkan rasa bosan

pada siswa.

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas maka

dipandang cukup penting untuk mengadakan penelitian tindakan kelas tentang

“Penerapan Strategi Pembelajaran True or False kolaborasi Small Group

Discussion sebagai upaya meningkatkan keaktifan dalam proses pembelajaran

PKn materi proklamasi kemerdekaan dan konstitusi pertama pada siswa Kelas VII

B SMP Negeri 19 Surakarta Tahun 2011”.

LANDASAN TEORI

a. Pengertian Strategi Pembelajaran. “Strategi pembelajaran dapat

diartikan sebagai setiap kegiatan yang dipilih, yaitu yang dapat memberikan

fasilitas atau bantuan kepada peserta didik menuju tercapainya tujuan

pembelajaran tertentu” (Kozna dalam Uno, 2008:1). Ada pengertian yang lain

mengenai strategi pembelajaran yaitu “strategi pembelajaran merupakan

pemilihan atas berbagai jenis latihan tertentu yang sesuai dengan tujuan

pembelajaran yang ingin dicapai” (Gropper dalam Uno, 2008:1). “Strategi

(7)

5

waktu ke waktu dan diarahkan untuk mencapai suatu hasil belajar siswa yang

diinginkan” (Trianto, 2011:129).

b. Pengertian Strategi Pembelajaran True or False. Strategi ini merupakan

aktivitas kolaborasi yang dapat mengajak peserta didik untuk terlibat ke dalam

materi kuliah dengan menggunakan pernyataan benar atau salah (Zaini dkk,

2008:24).

c. Pengertian Strategi Pembelajaran Small Group Discussion. Pengertian

Strategi Pembelajaran Small Group Discussion adalah “sekumpulan perorangan

yang relatif kecil yang masing-masing dihubungkan oleh beberapa tujuan yang

sama dan mempunyai derajat organisasi tertentu diantara mereka”

(http://apadefinisinya.blogspot.com/2009/01/komunikasi-kelompok-kecil-small-group.html).

d. Kolaborasi True or False dengan Small Group Discussion. Keaktifan

siswa di kelas VII B SMP Negeri 19 Surakarta masih rendah, hal itu dibuktikan

dengan data jumlah siswa yang aktif 8 siswa dari total keseluruhan 32 siswa.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, peneliti menawarkan solusi yaitu

penerapan strategi pembelajaran True or False kolaborasi Small Group

Discussion. Kolaborasi pada dasarnya merupakan kondisi seseorang dalam belajar

dengan kerjasama dan diintegrasikan ke dalam kelompok-kelompok yang di

dalamnya terdapat saling menghargai pendapat orang lain, adanya pembagian

tanggung jawab dan adanya suatu konsensus kelompok. Strategi tersebut

menuntut siswa untuk berpartisipasi aktif. Langkah-langkah penerapan strategi

(8)

6 berikut:

1) Bentuk kelas menjadi beberapa kelompok.

2) Setelah kelompok terbentuk, berikan pernyataan satu persatu kepada setiap

siswa.

3) Siswa diminta untuk menjawab benar atau salah pernyataan tersebut.

4) Siswa mendiskusikan di kelompoknya.

5) Perwakilan dari kelompok membacakan pernyataan beserta jawaban.

6) Kelompok yang lain memberikan tanggapan.

7) Guru melakukan klarifikasi.

e. Indikator Keaktifan Siswa. Untuk mengukur keaktifan siswa ini peneliti

telah menentukan sebelas indikator antara lain:

1) Perhatian siswa terhadap penjelasan guru 2) Kerjasamanya dalam kelompok

3) Kemampuan siswa mengemukakan pendapat dalam kelompok ahli 4) Kemampuan siswa mengemukakan pendapat dalam kelompok asal 5) Memberi kesempatan berpendapat kepada teman dalam kelompok 6) Mendengarkan dengan baik ketika teman berpendapat

7) Memberi gagasan yang cemerlang

8) Membuat perencanaan dan pembagian kerja yang matang 9) Keputusan berdasarkan pertimbangan anggota yang lain 10) Memanfaatkan potensi anggota kelompok

11) Saling membantu dan menyelesaikan masalah (http://ardhana12.word press. com/2009/01/20/indikator-keaktifan-siswa-yang-dapat-dijadikan-penilaian-dalam-ptk-2).

METODE PENELITIAN

Seting Penelitian

1. Tempat Penelitian

(9)

7 2. Waktu Penelitian

Tahap-tahap pelaksanaan penelitian ini dilakukan selama delapan bulan, yaitu

sejak bulan Agustus sampai dengan bulan Maret 2012.

Jenis dan Sumber Data

Jenis data penelitian ini adalah kualitatif, karena data-data yang diperoleh berupa

data tidak berbentuk angka atau data yang terdiri dari kata-kata dan tindakan.

Sumber data dalam penelitian ini adalah: guru, siswa, tempat dan peristiwa

berlangsungnya penelitian, dokumen dan arsip.

Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah guru PKn Kelas VII B SMP Negeri 19 Surakarta,

Kepala Sekolah SMP Negeri 19 Surakarta, dan seluruh siswa Kelas VII B SMP

Negeri 19 Surakarta, serta peneliti sendiri.

Prosedur Penelitian

Prosedue penelitian ini menggunakan model PTK menurut Kemmis dan Mc

Taggart yang terdiri dari empat langkah, yaitu: perencanaan, pelaksanaan,

pengamatan, refleksi (Arikunto, 138-140).

Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan metode observasi dan

wawancara.

Validitas Data

Teknik yang digunakan untuk mengetahui validitas data dalam penelitian ini

adalah dengan triangulasi sumber pengumpulan data dan triangulasi teknik

(10)

8 Analisis Data

Analisis Data dalam penelitian ini menggunakan analisis model alir. Adapun

langkah-langkah teknik analisis data model alir adalah sebagai berikut:

pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan (Miles dan

Huberman, 1992:15-19).

Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah checklist yang berisi

indikator keaktifan siswa, karena peneliti dalam melakukan wawancara tidak

terstruktur atau wawancara bebas maka tidak menggunakan pedoman wawancara.

Indikator Kinerja

Indikator Kinerja dalam penelitian ini adalah keaktifan siswa Kelas VII B SMP

Negeri 19 Surakarta dapat meningkat minimal 80% dari 32 siswa.

HASIL PENELITIAN

Pada kondisi awal, hanya 8 siswa yang aktif (25%), dari 32 siswa Kelas VII

B SMP Negeri 19 Surakarta. Untuk mengatasi permasalahan rendahnya keaktifan

siswa pada Kelas VII B SMP Negeri 19 Surakarta, maka peneliti menawarkan

solusi permasalahan dengan menerapkan strategi pembelajaran True or False

yang kolaborasi Small Group Discussion. Penerapan strategi pembelajaran

tersebut ternyata mampu meningkatkan keaktifan siswa, pada siklus I, keaktifan

siswa meningkat menjadi 15 siswa aktif (46,8%), tapi hasil dari siklus I belum

optimal karena belum mencapai indikator yang ditentukan sebelumnya. Hasil

siklus I dirasa peneliti belum optimal, karena jumlah siswa yang aktif belum

(11)

9

peneliti melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan siklus I agar hasil yang dicapai

di siklus II dapat optimal. Pada penerapan strategi tersebut, di siklus II mampu

meningkatkan keaktifan siswa menjadi 26 siswa aktif (81,25%).

KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

Kesimpulan

Keaktifan siswa Kelas VII B SMP Negeri 19 Surakarta dirasa masih belum

optimal, data menunjukkan bahwa sebelum tindakan jumlah siswa yang aktif

sejumlah 8 siswa (25%) dari 32 siswa. Oleh karena itu, peneliti mengajukan solusi

alternatif untuk meningkatkan keaktifan siswa yaitu dengan menerapkan strategi

pembelajaran True or False kolaborasi Small Group Discussion.

Pada siklus I, jumlah siswa yang aktif meningkat sejunlah 15 siswa (46,8%),

dirasa hasil pada siklus I belum mencapai indikator kinerja, maka diadakan

refleksi. Pada siklus II terjadi peningkatan yang signifikan, yaitu jumlah siswa

yang aktif sejumlah 26 siswa (81,25%). Sehingga tidak perlu siklus selanjutnya,

karena jumlah siswa yang aktif sudah sesuai dengan indikator kinerja yang telah

ditentukan sebelumnya.

Implikasi

Kesimpulan di atas memberikan implikasi bahwa penerapan strategi

pembelajaran True or False yang kolaborasi Small Group Discussion dapat

meningkatkan keaktifan siswa pada proses pembelajaran PKn materi Proklamasi

Kemerdekaan dan Konstitusi Pertama. Oleh karena itu, di setiap pertemuan guru

harus mampu mengelola pembelajaran dan menerapkan strategi pembelajaran

(12)

10

lebih variatif dan inovatif karena peran guru dalam pembelajaran adalah sebagai

fasilitator.

Saran

Berdasarkan pengalaman dalam penerapan strategi pembelajaran True or

False yang kolaborasi Small Group Discussion maka disarankan beberapa hal

sebagai berikut:

1. Terhadap Kepala Sekolah

a.Kepala sekolah harus menjadi pemimpin perbaikan pembelajaran dengan

melibatkan para guru.

b.Kepala sekolah dapat melakukan pemantauan proses pembelajaran di kelas.

c.Kepala sekolah hendaknya tanggap segala masukan dari guru mengenai

peningkatan mutu pembelajaran.

d.Kepala sekolah dapat melakukan peningkatan mutu pembelajaran dengan

melibatkan guru, sehingga mutu sekolah akan meningkat pula.

2. Terhadap Guru Kelas

a.Guru dapat mengembangkan pembelajaran aktif di kelas.

b.Guru perlu melakukan pemantauan terhadap siswa pada saat proses

pembelajaran, sehingga permasalahan yang muncul bisa diatasi dengan cepat

dan tepat.

c.Guru harus selalu memperbaiki kualitas pembelajaran, sehingga apa yang

menjadi tujuan pembelajaran dapat tercapai.

d.Guru hendaknya mampu mengkondisikan kelas dan siswanya dengan baik.

(13)

11 3.Terhadap Siswa

a.Setiap siswa hendaknya dapat menjalin komunikasi yang baik dengan guru

maupun bekerja sama dengan teman-temannya agar proses pembelajaran

dapat berjalan lancar.

b.Siswa hendaknya memperhatikan dan mendengarkan ketika guru

menjelaskan materi pelajaran.

c.Siswa hendaknya tidak mebuat gaduh di dalam kelas, tetap menjaga kondisi

kelas agar tetap tenang selama proses pembelajaran.

d.Siswa hendaknya lebih aktif dalam mengutarakan ide dan gagasannya pada

saat pelajaran.

e.Siswa hendaknya tidak malu dan lebih percaya diri untuk tampil di depan

kelas.

f. Siswa hendaknya tidak meremehkan suatu pelajaran.

4. Terhadap Penelitian Berikutnya

Penelitian sejenis hendaknya dilakukan tetapi dalam cakupan materi tertentu

dan menggunakan strategi pembelajaran tertentu. Oleh karena itu diperlukan

sebuah strategi pembelajaran dari guru yang lebih inovatif, sehingga akan mampu

memberikan masukan kepada dunia pendidikan Indonesia secara umum, sehingga

dunia pendidikan Indonesia akan berkembang dan maju sehingga tujuan dan

(14)

12

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan

Praktik.Jakarta: Rineka Cipta.

http://apadefinisinya.blogspot/2009/01/komunikasi-kelompok-kecil-small-group.html. Diakses pada 5 Juli 2011 pukul 13:46.

http://ardhana12.wordpress.com/2009/01/20/indikator-keaktifan-siswa-yang-dapat-dijadikan-penilaian-dalam-ptk-2. Diakses 17 april 2011 pukul 19:30.

Jumali, dkk. 2008. Landasan Pendidikan. Surakarta: Muhammadiyah University Press.

Miles, Mathew B. dan Michael Huberman. 1992. Analisis Data Kualitatif (Buku Sumber tentang Metode-Metode Baru). Jakarta: UIP.

Trianto. 2011. Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta: Prestasi Pustaka.

Uno, Hamzah. 2008. Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar yang Kreatif dan Efektif. Jakarta: Bumi Aksara.

Referensi

Dokumen terkait

(1) Pembinaan atas penyelenggaraan pelayanan terpadu satu pintu dilakukan secara berjenjang dan berkesinambungan oleh Menteri Dalam Negeri dan Kepala Daerah sesuai dengan

So, the writer could complete her research paper as a partial fulfillment of the requirements for getting bachelor degree of education in English Department, School of

Dapat disimpulkan bahwa spermatozoa sexing hasil pemisahan gradien BSA mempunyai kemampuan fertilisasi dan mendukung perkembangan awal embrio in vitro yang sama

3 Perbedaan data suara asli, setelah pemotongan silent , setelah dinormalisasi 8 4 Rata-rata WER setiap kelas data uji untuk semua nilai K 10 5 Pengaruh nilai K terhadap

Pada masing-masing kuadran pengamatan terdapat empat hingga enam jenis lamun yang berasosiasi, kondisi ini mencerminkan bahwa perairan dan lingkungan pesisir Desa Bahoi

Pada bagian proses, selain menjelaskan tahapan yang harus dilakukan peserta didik, juga menyediakan tautan yang bisa dibuka peserta didik, sehingga peserta didik

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kadar protein pada nugget yang disubstitusi tepung ampas tahu, menganalisis pengaruh substitusi tepung ampas tahu terhadap

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh sumber daya manusia dengan keterandalan dan ketepatwaktuan pelaporan keuangan pemerintah daerah, menganalisis pengaruh