Perpustakaan Nasional : Katalog Dalam terbitan (KDT) Fawatihus Suwar
Penulis : Ahmad Sarwat, Lc.,MA 40 hlm
Hak Cipta Dilindungi Undang-undang. Dilarang mengutip atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari penerbit.
Judul Buku Fawatihus Suwar
Penulis Ahmad Sarwat, Lc. MA
Editor Fatih Setting & Lay Out Fayyad & Fawwaz Desain Cover Faqih Penerbit Rumah Fiqih Publishing Jalan Karet Pedurenan no. 53 Kuningan
Setiabudi Jakarta Selatan 12940 Cetakan Pertama April 2020
Daftar Isi
Daftar Isi... 5
A. Pengertian dan Jenis ... 7
A.Pengertian ... 7
B. Jenis Fawatih Al-Suwar ... 8
Bab 1. At-Tsana’ (Pujian) ... 9
1. Tahmid dan Tabarak ... 9
2. Tasbih ... 11
Bab 2. Huruf Tahajji ... 14
1. Terdapat Pada 29 Surat ... 14
2. Apakah Huruf-huruf Ini Punya Makna? ... 15
a. Pendapat Pertama : Tidak Punya Makna ... 15
b. Pendapat Kedua : Punya Makna ... 16
3. Makna Huruf ... 18
Bab 3. An-Nida’ ... 20
1. Panggilan Kepada Rasulullah SAW ... 20
2. Panggilan Kepada Yang Lainnya ... 21
Bab 4. Jumlah Khabariyah ... 23
1. Jumlahnya 23 Surat ... 23
2. Hikmah ... 23
Bab 5. Sumpah ... 25
1. Sumpah Dengan Malaikat ... 25
2. Bersumpah Dengan Falak ... 25
3. Bersumpah Dengan Fenomena Waktu ... 25
4. Bersumpah Dengan Udara ... 26
5. Bersumpah Dengan Tanah ... 26
6. Bersumpah Dengan Buah ... 26
7 Bersumpah Dengan Hewan... 26
Bab 6. Syarat ... 28
Bab 7. Amr (Perintah) ... 30
Bab 8. Istifham ... 32
Bab 9. Vonis Celaka - Doa ... 34
Bab 10. Ta’lil ... 36
Penutup ... 37
Doa Sesudah Belajar ... 38
A. Pengertian dan Jenis
A. Pengertian
Secara bahasa kata fawatih (حتاوف) merupakan bentuk jama’ dari kata fatih (حتاف) yang artinya pembuka. Dan kata suwar (روس) adalah bentuk jama’
dari surah (ةروس) yang maksudnya adalah surat-surat di dalam Al-Quran.
Jadi Fawatihus-Suwar itu bisa dipahami sebagai berbagai pembukaan surat-surat di dalam Al-Quran.
Kajian tentang fawatihus-suwar ini termasuk salah satu cabang ilmu Al-Quran yang dibahas oleh As-Suyuthi di dalam kitabnya Al-Itqan fi Ulum Al- Quran yaitu pembahasan yang ke-60. 1
Beliau menyebutkan bahwa di antara yang telah melakukan penelitian terkait dengan tema ini adalah Ibnu Abi Al-Ashba’. Beliau kemudian menuliskan hasil penelitiannya itu dalam buku berjudul Al-Khawathir wa As-Sawanih fi Asrari Al-Fawatih ( رارسأ يف حناوسلاو رطاوخلا
حتاوفلا). As-Suyuthi kemudian meringkasnya dan
menuangkannya di dalam Al-Itqan.
Sebagaimana urutan ayat dan surat, pembukaan setiap surat di dalam Al-Quran adalah sesuatu yang sifatnya tauqifi, sesuatu yang datang dari Allah SWT, bukan hasil ijtihad manusia.
1 As-Suyuthi, Al-Itqan fi Uluum Al-Quran, hal. 1827
As-Suyuthi menyebutkan bahwa pembukaan tiap surat itu punya makna tersendiri serta mengandung banyak hikmah dan informasi berharga yang perlu dikorek dan dipelajari.
Digambarkan pada ujung awal suatu syair pasti dipersiapkan dengan sangat matang oleh penyairnya, karena ujungnya itu akan jadi bagian yang pertama kali akan didengar oleh orang-orang.
Ibarat film, openingnya akan punya makna tersendiri yang tidak bisa diabaikan begitu saja.
Apalagi ini adalah Al-Quran yang merupakan kalamullah (perkataan Allah SWT) yang kekal abadi.
Tentu ujung awal surat tidak sekedar ujung awal, tetapi punya pertimbangan tertentu.
B. Jenis Fawatih Al-Suwar
As-Suyuthi menyebutkan bahwa Allah SWT telah memulai tiap surat di dalam Al-Quran dengan salah satu dari 10 hal, yaitu :
Jenis Pembukaan Jumlah Surat
1. Ats-Tsana’ (pujian) 14
2. Huruf Tahajji (hijaiyah) 29
3. An-Nida (panggilan) 10
4. Kalimat Khabariyah (kallimat berita) 23
5. Qasam (sumpah) 15
6. Syarat 7
7. Amr (perintah) 6
8. Istifham (pertanyaan) 6
9. Vonis Celaka - Doa 3
10. Ta’lil 1
Jumlah 114
Bab 1. At-Tsana’ (Pujian)
Yang pertama disebutkan oleh As-Suyuthi adalah bahwa Allah SWT memulai beberapa surat dalam Al- Quran dengan pujian. Secara total jumlahnya ada 14 surat, namun As-suyuthi kemudian merinci lagi sub- jenis itu.
Surat yang diawali dengan pujian ini masih terbagi 2 lagi yaitu tahmid dan tasbih. Tahmid itu pujian, sedangkan tasbih itu pujian juga namun dalam wujud mensucikan dari segala yang tidak layak bagi Allah SWT.
1. Tahmid dan Tabarak
Pujian pertama adalah tahmid yang kita temukan dalam 5 surat yaitu surat Al-Fatihah, Al-An’am, Al- Kahfi, Saba’, Fathir, Al-Furqan dan Al-Mulk.
ُ دحمَحلْا
َُّّلِل ُُ
ُّ بَر ُ
َُيّمَلاَعحلا ُ
Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. (QS.
Al-Fatihah : 2)
Sebenarnya ada khilafiyah di antara para ulama terkait ayat pertama surat Al-Fatihah. Kalangan ulama mazhab Al-Hanafiyah dan Al-Malikiyah mengatakan bahwa ayat pertamanya al-hamdulillah, sedangkan mazhab Asy-Syafi’iyah dan Al-Hanabilah menegaskan bahwa ayat pertamanya adalah bismillah.
ُ دحمَحلْا
َُّّلِل ُُ
ُُ
ُيّذَلا
َُقَلَخ ُُ
ُّتاَواَمَسلا ُُ
َُضحرَحلْاَو ُُ
َُلَعَجَو ُُ
ُّتاَم لُّظلا ُُ
ُُ
َُروُّنلاَو
َُ ثُُ ُُۖ
َُنيّذَلا او رَفَك ُُ
ُحمّّ بَّرّب ُ
َُنو لّدحعَ ي ُ
Segala puji bagi Allah Yang telah menciptakan langit dan bumi dan mengadakan gelap dan terang, namun orang-orang yang kafir mempersekutukan (sesuatu) dengan Tuhan mereka. (QS. Al-Anam : 1)
ُ دحمَحلْا
َُّّلِل ُُ
ُُ
ُيّذَلا
َُلَزح نَأ ُُ
ُ ىَلَع ُُ
ُّهّدحبَع ُُ
َُباَتّكحلا ُُ
ُحَلَوُُ ُُ
ُحلَعحَيَ
هَلُُ ُُُ
اًجَوّع
ۜ
Segala puji bagi Allah yang telah menurunkan kepada hamba-Nya Al Kitab (Al-Quran) dan Dia tidak mengadakan kebengkokan di dalamnya; (QS.
Al-Kahfi : 1)
ُ دحمَحلْا
َُّّلِل ُُ
ُُ
ُيّذَلا هَلُُ ُُُ
اَمُُ
ُّف
ُّتاَواَمَسلا ُُ
اَمَو ُُ
ُُ
ُّف
ُّضحرَحلْا ُُ
ُ هَلَو ُُ
ُ دحمَحلْا ُُ
ُُ
ُّف
ُّةَرّخ حلْا ُ
َُو هَو ُ ُُ
ُ ميّكَحلْا ُ
ُ يّبَحلْا ُ
Segala puji bagi Allah yang memiliki apa yang di langit dan apa yang di bumi dan bagi-Nya (pula) segala puji di akhirat. Dan Dialah Yang Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui. (QS. Saba : 1)
ُ دحمَحلْا
َُّّلِل ُُ
ُّرّطاَف ُُ
ُّتاَواَمَسلا ُُ
ُّضحرَحلْاَو ُُ
ُّلّعاَج ُُ
ُّةَكّئ َلََمحلا ُُ
ًُلَ س ر ُُ
ُُ
ُّلو أ
ُ ةَحّنحجَأ ُ
ُ َنحثَم ُ
َُث َلَ ثَو ُ
َُعَبَ رَو ُ
ُُ
Segala puji bagi Allah Pencipta langit dan bumi, Yang menjadikan malaikat sebagai utusan-utusan (untuk mengurus berbagai macam urusan) yang mempunyai sayap, masing-masing (ada yang)
dua, tiga dan empat. (QS. Fathir : 1)
Masih dalam bentuk pujian juga, namun Allah SWT mengunakan lafazh tabarak (كرابت) yang kita temukan dalam 2 surat, yaitu :
َُكَراَبَ ت
ُ
ُيّذَلا
َُلَزَ ن ُ
َُناَقحر فحلا ُ
ُ ىَلَع ُُ
ُّهّدحبَع ُ
َُنو كَيّل ُُ
َُيّمَلاَعحلّل ُُ
ُاًريّذَن ُ
Maha suci Allah yang telah menurunkan Al Furqaan (Al Quran) kepada hamba-Nya, agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam, (QS. Al-Furqan : 1)
َُكَراَبَ ت
ُ
ُيّذَلا
ُّهّدَيّب ُ
ُ كحل محلا ُُ
َُو هَو ُ
ُ ىَلَع ُُ
ُّ ل ك ُُ
ُ ءحيَش ُ
ُ ريّدَق ُ
Maha Suci Allah Yang di tangan-Nya-lah segala kerajaan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu, (QS. Al-Mulk : 1)
2. Tasbih
Masih juga dalam pengertian pujian yaitu tasbih atau mensucikan Allah SWT dari hal-hal yang tidak sepantasnya. Tasbih ini kita temukan di 7 surah al- Quran yaitu al-Isra, al-Hadid, al- Hasyr, as-Saff, al- Jumu'ah, at-Tahgabun, dan al-A 'la.
Al-Kirmani dalam kitab Mutasyabih Al-Quran menyebutkan bahwa tasbih dalam awal surat itu tampil sesuai urutan surat dengan mashdar, fi’il madhi, fi’il mudhari’ dan terakhir fi’il amr. Allah SWT memulai tasbih dalam bentuk mashdar di surat Al- Isra, karena aslinya memang mashdar. 1
1 Al-Kirmani, Mutasyabih Al-Quran, 341
َُناَححب س
ُُ
ُيّذَلا
ُ ىَرحسَأ ُُ
ُّهّدحبَعّب ُُ
ًُلَحيَل ُُ
َُنّم ُُ
ُّد ّجحسَمحلا ُُ
ُّماَرَحلْا ُُ
َُلّإ ُُ
ُُ
ُّدّجحسَمحلا ىَصحقَحلْا ُُ
ُُ
Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha... (QS. Al-Isra : 1)
Kemudian Allah SWT lanjutkan dengan tasbih dalam bentuk fi’il madhi di dalam surat Al-Hadid, Al- Hasyr dan Ash-Shaf.
َُحَبَس
َُّّلِل ُ اَمُ ُ
ُّف
ُّتاَواَمَسلا ُُ
ُّضحرَحلْاَو ُ
َُو هَو ُُۖ
ُ زيّزَعحلا ُُ
ُ ميّكَحلْا ُ
ُ
Semua yang berada di langit dan yang berada di bumi bertasbih kepada Allah (menyatakan kebesaran Allah). Dan Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (QS. Al-Hadid : 1)
َُحَبَس
َُّّلِل ُُ
اَمُُ ُُ
ُّف
ُّتاَواَمَسلا ُُ
اَمَو ُُ
ُُ
ُّف
ُّضحرَحلْا ُُ
َُو هَو ُُُۖ
ُ زيّزَعحلا ُُ
ُ ميّكَحلْا ُُ
ُ
Telah bertasbih kepada Allah apa yang ada di langit dan bumi; dan Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (QS. Al-Hasyr : 1)
َُحَبَس
َُّّلِل ُُ
اَمُُ ُُ
ُّف
ُّتاَواَمَسلا ُُ
اَمَو ُُ
ُُ
ُّف
ُّضحرَحلْا ُُ
َُو هَو ُُُۖ
ُ زيّزَعحلا ُُ
ُ ميّكَحلْا ُُ
ُ
Telah bertasbih kepada Allah apa saja yang ada di langit dan apa saja yang ada di bumi; dan Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (QS. Ash- Shaf : 1)
Kemudian Allah SWT teruskan dengan tasbih dalam bentuk fi’il mudhari di dalam surat Al-Jumu’ah dan At-Taghabun.
ُ حّ بَس ي
َُّّلِل ُُ
اَمُُ ُُ
ُّف
ُّتاَواَمَسلا ُُ
اَمَو ُُ
ُُ
ُّف
ُّضحرَحلْا ُُ
ُّكّلَمحلا ُُ
ُّسوُّد قحلا ُُ
ُُ
ُّزيّزَعحلا
ُّميّكَحلْا ُ
ُ
Senantiasa bertasbih kepada Allah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Raja, Yang Maha Suci, Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (QS. Al-Jumuah : 1)
ُ حّ بَس ي
َُّّلِل ُُ
اَمُُ ُُ
ُّف
ُّتاَواَمَسلا ُُ
اَمَو ُُ
ُُ
ُّف
ُّضحرَحلْا ُُ
ُ هَلُُ ُُُۖ
ُ كحل محلا
ُ هَلَو ُُ
ُُ
ُ دحمَحلْا
َُو هَو ُُۖ
ُ ىَلَع ُُ
ُّ ل ك ُُ
ُ ءحيَش ُ
ُ ريّدَق ُ
Bertasbih kepada Allah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi; hanya Allah lah yang mempunyai semua kerajaan dan semua pujian, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. (QS. At- Taghabun : 1)
Kemudian Allah SWT teruskan dengan tasbih dalam bentuk fi’il amr di dalam surat Al-A’la.
ُّحّ بَس
َُمحسا ُ
َُكّ بَر ُ
ُىَلحعَحلْا ُُ
Sucikanlah nama Tuhanmu Yang Maha Tingi, (QS.
Al-Ala : 1)
Bab 2. Huruf Tahajji
Jenis yang kedua adlaah Allah SWT membuka sebagian surah al-Qur'an menggunakan huruf-huruf hijaiyah (tahajji). Dan bab ini berhimpitan dengan pembahasan al-huruf al-muqatta'ah.
1. Terdapat Pada 29 Surat
Huruf-huruf semacam ini tidak ditemukan di dalam Al-Quran kecuali hanya pada awal-awal surat saja. Jumlahnya ada 14 huruf, disingkat biar mudah menghafalnya menjadi (رس هل عطاق ميكح صن), 1 tersebar di 29 surat sebagaimana tabel berikut.
1. [2] al-Baqarah (ملا) 2. [3] Ali Imran (ملا) 3. [7] al-A’raf (صملا) 4. [10] Yunus (رلآ) 5. [11] Hud (رلآ) 6. [12] Yusuf (رلآ) 7. [13] ar-Ra’d (رلآ) 8. [14] Ibrahim (رلآ) 9. [15] al-Hijr (رلآ) 10. [19] Maryam (صعيهك) 11. [20] Thaha (هط) 12. [26] as-Syu’ara (مسط) 13. [27] an-Naml (سط)
1 M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah : pesan, kesan dan keserasian Al- Quran (Tangerang, PT. Lentera Hati, 2016), Cet 1 Edisi 2017 Vol 1 h. 105
14. [28] al-Qashash (مسط) 15. [29] al-Ankabut (ملآ) 16. [30] ar-Rum (ملآ) 17. [31] Luqman (ملآ) 18. [32] As-Sajdah (ملأ) 19. [36] Yasin (سي) 20. [38] Shaad (ص) 21. [40] al-Mu’min (مح) 22. [41] Fushshilat (مح) 23. [42] Syura (مح) 24. [43] Az-Zukhruf (مح) 25. [44] Ad-Dukhan (مح) 26. [45] Al-Jatsiyah (مح) 27. [46] Al-Ahqaf (مح) 28. [50] Qaf (ق) 29. [68] al-Qalam (ن)
2. Apakah Huruf-huruf Ini Punya Makna?
Para ulama ahli tafsir terpecah dua dalam hal apakah huruf-huruf ini punya makna atau tidak.
Maksudnya apakah kita sebagai manusia diberi ilmu oleh Allah SWT tentang makananya atau hanya Allah SWT saja yang tahu.
a. Pendapat Pertama : Hanya Allah Saja Yang Tahu Sebagian mufassir seperti Sufyan At-Tsauri dan Asy-Sya’bi menggolongkan huruf-huruf di awal-awal surat sebagai huruf yang tidak diketahui maknanya dan hanya Allah SWT yang tahu maknanya.
Diriwayatkan bahwa pendapat ini bersumber dari Abu Bakar dan Ali bin Abi Thalib
radhiyallahuanhuma. Abu Bakar mengatakan : 1 رَو ُّسلا ُلَئا َوَ
أ َنآْرُ قْ
لا ي َ ف ُهُّ َسِ َو ٌّ َسِ ٍباَت َك ِّلُ ك ي َ ف َ ه َلِلّ
Pada setiap kitab Allah SWT punya rahasia dan rahasia di dalam Al-Quran adalah pada huruf awal-awal surat.
Ali bin Abi Thalib radhiyallahuanhu juga mengemukakan hal serupa dalam pernyataannya :
ي ِّ
ج َهَّ
تلا ُفو ُر ُح َباَ ت َكْ
لا ا َ ذَ
ه ُ ة َوْ
ف َص َو ٌ ة َوْ
ف َص ٍباَ ت َك ِّلُ
ك َل َّ
ن َإ Setiap kitab memiliki shafwah. Shafwah kitab ini (Al-Quran) adalah huruf hijaiyah.
Asy-Sya’bi menyebutkan bahwa huruf-huruf itu adalah rahasia maka tidak usah dipertanyakan maknanya. Abu Zhabyan meriwayatkan dari Ibnu Abbas menyebutkan bahwa para ulama tidak mampu memahaminya. Al-Husein bin Fadhl berkata bahwa huruf-huruf ini merupakan ayat musytabihat.
b. Pendapat Kedua : Punya Makna
Namun ada juga yang mengatakan bahwa huruf- huruf ini punya makna dengan berbagai dalil baik dari Al-Quran, Sunnah atau dalil-dalil lainnya.
Dalil secara ayat Al-Quran bahwa Allah SWT memerintahkan kita untuk melakukan tadabbur Al- Quran, bila ternyata ada ayat-ayat yang tidak ada
1 Ar-Razi, Mafatih al-Ghaib, 2/250
maknanya, lalu buat apa perintah tadabbur itu.1 Selain itu Allah SWT memerintahkan kita memberi peringatan kepada manusia dengan Al- Quran. Kalau Al-Qurannya sendiri tidak bisa dipahami, lalu buat apa perintah itu?2
Selain itu dalam Al-Quran juga disebutkan tentang keberadaan orang yang ahli istimbath yang mengetahui makna ayat-ayat Al-Quran, sehingga tidak menutup kemungkinan bagi mereka untuk melakukannya. 3
Lalu disebutkan juga bahwa Al-Quran merupakan kitab petunjuk, maka bila ada ayat yang tidak bisa dipahami, lalu buat apa disebut sebagai petunjuk?.4
Dan masih banyak lagi dalil dari ayat Quran lainnya, Imam Ar-Razi menuliskan sampai 14 dalil Quran tentang masalah ini. 5
Namun kelompok pertama juga memberi bantahan. Mereka sebutkan bahwa Allah SWT sendiri yang menyebutkan adanya mutashabihat di dalam Al-Quran. Diantara ayat mutshabihat adalah huruf-
1 Di antara ayat yang memerintahkan tadabbur adalah surat Muhammad ayat 2 : ( اهُلافْق أ ٍبوُلُق ىل ع ْم أ نآ ْرُقْلا نو ُرَّب د ت ي لا ف أ) dan juga surat An-Nisa’ ayat 82 : ( اوُد ج و ل ِ َّاللَّ ِرْي غ ِدْنِع ْنِم ناك ْو ل و نآ ْرُقْلا نو ُرَّب د ت ي لا ف أ ًاريِث ك ًافلاِتْخا ِهيِف).
2 Di antara ayat yang memerintahkan memberi peringatan kepada manusia dengan menggunakan Al-Quran adalah surat Asy-Sy’ara ayat 192-195 : ( ُحو ُّرلا ِهِب َل َزَن َنيِمَلاعْلا ِ ب َر ُلي ِزْنَتَل ُهَّنِإ َو
وُكَتِل َكِبْلَق ىلَع ُنيِمَ ْلْا ٍنيِبُم ٍ يِب َرَع ٍناسِلِب َني ِرِذْنُمْلا َنِم َن )
3 Ayat yang dimaksud adalah Surat An-Nisa’ ayat 83 ( َنيِذَّلا ُهَمِلَعَل ْمُهْنِم ُهَنوُطِبْنَتْسَي)
4 Di antara yang menunjukkannya adalah surat Al-Baqarah ayat 2 ( َنيِقَّتُمْلِل ًىدُه)
5 Ar-Razi, Mafatih al-Ghaib, 2/250-251
huruf di awal-awal surat. Dan mereka yang mempertanyakan ayat-ayat mutashabihat disebut sebagai orang yang sesat.
ُُُّم أَُن هُ تاَمَكح مُُ تَيَآُ هحنّمَُباَتّكحلاَُكحيَلَعَُلَزح نَأُيّذَلاَُو ه
َُُنو عّبَتَ يَ فُ غحيَزُحمّّبّو ل قُ ّفَُنيّذَلاُاَمَأَفُُۖ تاَّبّاَشَت مُ رَخ أَوُ ّباَتّكحلا
َُباَشَتُاَم
ُُ َلَّّإُ هَليّوحَتَُ مَلحعَ يُاَمَوُُّۗهّليّوحَتََُءاَغّتحباَوُّةَنح تّفحلاَُءاَغّتحباُ هحنّمَُه
ُ َلِلا
Dialah yang menurunkan Al Kitab (Al Quran) kepada kamu. Di antara (isi)nya ada ayat-ayat yang muhkamaat, itulah pokok-pokok isi Al qur´an dan yang lain (ayat-ayat) mutasyaabihaat.
Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong kepada kesesatan, maka mereka mengikuti sebahagian ayat-ayat yang mutasyaabihaat daripadanya untuk menimbulkan fitnah untuk mencari-cari ta´wilnya, padahal tidak ada yang mengetahui ta´wilnya melainkan Allah. (QS. Ali Imran : 7)
3. Makna Huruf
Kalau sementara anggaplah kita ikuti pendapat kalangan yang meyakini bahwa tiap huruf itu punya makna, sesungguhnya mereka pun berbeda pendapat tentang apa maknanya.
Sebagian mereka menyebutkan bahwa huruf- huruf ini berfungsi sebagai nama-nama surat,1
1 At-Thabari, Jami’ al-Bayan, 1/206
sebagaimana pendapat kebanyakan ahli kalam, termasuk juga pendapat Sibawaih dan al-Khalil.
Said bin Jubair mengatakan bahwa sebagian dari huruf itu merupakan nama-nama Allah. Sedangkan Al-Kalbi, As-Suddi dan Qatadah mengatakan bahwa huruf-huruf itu merupakan nama-nama Al-Quran.1
Ibnu Abbas diriwayatkan telah menyebutkan bahwa masing-masing huruf itu merupakan singkatan dari nama-nama Allah SWT yang sesuai.
Misalnya huruf alif mewakili nama Allah : al-Ahad (دحلأا), al-Awwal (لولأا), al-Akhir (ريخلأا), al- Azali (يلزلأا), al- Abadi (يدبلأا).
Sedangkan huruf lam mewakili nama Allah : Al- Latif (فيطللا) dan huruf mim mewakili nama Allah : al- Majid (ديجملا), al-Malik (كلملا) dan al-Mannan (نانملا). 2
1 At-Thabari, Jami’ al-Bayan, 1/205
2 Ar-Razi, Mafatih al-Ghaib, 2/253
Bab 3. An-Nida’
Jenis yang ketiga Allah SWT mengawali surat dengan an-nida atau panggilan. Kesemuanya adalah di dalam 10 surat.
1. Panggilan Kepada Rasulullah SAW
Panggilan kepada rasullah dipermulaan surah al- Ahzab, at-Talaq, at-Tahrim, al-Muzzammil, dan al- Muddassir.
َُيَُ اَهُّ يَأ
ُُّّبَنلا ُُ
ُ
ُّقَتا
ََُلِلا ُُ
َُلََّو ُ
ُّعّط ت ُُ
َُنيّرّفاَكحلا ُُ
َُيّقّفاَن محلاَو ُ
ُ
Hai Nabi, bertakwalah kepada Allah dan janganlah kamu menuruti (keinginan) orang-orang kafir dan orang-orang munafik. (QS. Al-Ahzab : 1)
َُيَُُ اَهُّ يَأ
ُُّّبَنلا ُُ
اَذّإ ُُ
ُ م تحقَلَط ُُ
َُءاَسّ نلا ُُ
َُن هو قّ لَطَف ُُ
َُنّّتَِدّعّل ُُ
او صححَأَو ُُ
َُةَدّعحلا ُُ
ُُ
Hai Nabi, apabila kamu menceraikan isteri- isterimu maka hendaklah kamu ceraikan mereka pada waktu mereka dapat (menghadapi) iddahnya (yang wajar) dan hitunglah waktu (QS. Ath-Thalaq : 1)
َُيَُ اَهُّ يَأ
ُُّّبَنلا ُُ
َُُّلُ
ُ مّ رَ تُ
اَمُ ُ
َُلَحَأ
ُ َلِلا ُ
َُكَل ُ
ُُ
Hai Nabi, mengapa kamu mengharamkan apa yang Allah halalkan bagimu (QS. At-Tahrim : 1)
َُيَُ اَهُّ يَأ
ُ لّ مَز محلا ُُ
Hai orang yang berselimut (Muhammad), (QS. Al- Muzammil : 1)
َُيَُ اَهُّ يَأ
ُ رّ ثَد محلا ُُ
Hai orang yang berkemul (berselimut), (QS. Al- Muddatstsir : 1)
Panggilan kepada rasullah tentu dengan tujuan agar menjadi perhatian rasul yang sudah semestinya juga perhatikan umatnnya, adapun panggilan untuk umat disampaikan berupa perintah atau larangan yang ditegaskan setelah panggilan itu benar-benar diperhatika dan amalkan.
2. Panggilan Kepada Yang Lainnya
Sedangkan panggilan lain yang obyeknya umat adalah sebagai mana terlihat diawal surah An-Nisa, Al-Ma'idah, Al-Hajj, Al-Hujurat, dan Al-Mumtahanah.
َُيَُ اَهُّ يَأ
ُ ساَنلا ُُ
ُاو قَ تا ُ
ُ م كَبَر ُ
ُ
ُيّذَلا
ُحم كَقَلَخ ُ
ُحنّم ُ
ُ سحفَ ن ُ
ُ ةَدّحاَو ُ
ُُ
Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan- mu yang telah menciptakan kamu dari seorang diri. (QS. An-Nisa : 1)
َُيَُ اَهُّ يَأ
َُنيّذَلا ُُ
او نَمآ ُ او فحوَأ ُ
ُّدو ق عحلّبَ ُُ
Hai orang-orang yang beriman, penuhilah aqad- aqad itu. (QS. Al-Maidah : 1)
َُيَُ اَهُّ يَأ
ُ ساَنلا ُُ
ُاو قَ تا ُ
ُحم كَبَر ُ ُُ
َُنّإ
َُةَلَزحلَز ُ
ُّةَعاَسلا ُ
ُ ءحيَش ُ
ُ ميّظَع ُُ
Hai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu;
sesungguhnya kegoncangan hari kiamat itu
adalah suatu kejadian yang sangat besar (dahsyat). (QS. Al-Hajj : 1)
َُيَُ اَهُّ يَأ
َُنيّذَلا ُُ
او نَمآ ُ
َُلَُّ ُ او مّ دَق ت
َُحيَب ُ
ُّيَدَي ُ
َُّلِلا ُُ
ُّهّلو سَرَو ُ
ُ
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mendahului Allah dan Rasulnya dan bertakwalah kepada Allah. (QS. Al-Hujurat : 1)
َُيَُ اَهُّ يَأ
َُنيّذَلا ُُ
او نَمآ ُ
َُلَُّ ُ
ُاو ذّخَتَ ت
ُيّ و دَع ُ
ُحم كَو دَعَو ُ
َُءاَيّلحوَأ ُ
ُُ
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil musuh-Ku dan musuhmu menjadi teman-teman (QS. Al-Mumtahanah : 1)
Adapun an-nida ada 5 macam yakni,
▪ mufrad 'alam (panggilan untuk yang berakal dan ghair akal),
▪ nakirah maksud (panggilan umum, tetapi yang dipanggil orang yang dikenal),
▪ nakirah ghair maksud (panggilan umum, akan tetapi yang dipanggil juga umum),
▪ mudhaf
▪ musyabihatu bil-mudhaf, 1
1 Syech Kafrawi Rahimahullah Sayyid ahmad Zaini Dahlan, Syarhu Mukhtashar jida, t.tp, Darul Ahya Kutub al- 'Arabiyyah, t.th, hlm, 25-26
Bab 4. Jumlah Khabariyah
Jenis yang keempat bahwa Allah SWT mengawali beberapa surat daalm Al-Quran dengan jumlah khabariyah atau kalimat yang berupa berita.
1. Jumlahnya 23 Surat
Jumlah keseluruhannya sebagaimana disebutkan oleh As-Suyuti berjumlah 23 surat.
2. Hikmah
Sedangkan dari sisi hikmah, pembukaan awal surat dengan kalimat berita merupakan pernyataan yang sangat penting agar manusia menghargai dalam menerima, memahami, mengerti, dan mengamal- kannya.
Semuanya perlu pada sikap positif manusia, baik
akidah (keyakinan), ibadah maupun lainnya.
Bab 5. Sumpah
Jenis yang kelima bahwa Allah SWT mengawali beberapa surat dengan sumpah (al-aqsam).
Jumlahnya mencapai dalam 15 surat.
Kalau kita kelompokkan dari jenis makhluk-Nya yang dijadikan objek sumpah (maqsum bih), maka rinciannya sebagai berikut :
1. Sumpah Dengan Malaikat
ُّتاَفاَصلاَو اًّفَص ُ
Demi (malaikat berombongan) yang ber-shaf-shaf dengan sebenar-benarnya. (QS. Ash-Shaffat : 1)
Yang dimaksud dengan berombongan disini tidak lain adalah malikat yang berbaris berlapis-lapis.
2. Bersumpah Dengan Falak
ُّءاَمَسلاَو
ُّتاَذ ُ
ُّجو بُحلا ُُ
Demi langit yang mempunyai gugusan bintang, (QS. Al-Buruj : 1)
ُّءاَمَسلاَو
ُّقّراَطلاَو ُ
Demi langit dan yang datang pada malam hari, (QS. Ath-Thariq : 1)
3. Bersumpah Dengan Fenomena Waktu
Yang dimaksud fenomena waktu yang terkait juga
dengan falak. Misalnya Allah bersumpah dengan waktu siang, malam, fajar, dhuha, ashar dan seterusnya.
Ketika terkait dengan waktu siang, maka Allah berumpah dengan matahari
َُو
ُّسحمَشلا
ُاَهاَح ضَو ُُ
Demi matahari dan cahayanya di pagi hari, (QS.
Asy-Syams : 1)
Ketika terkait dengan malam, 4. Bersumpah Dengan Udara
5. Bersumpah Dengan Tanah
6. Bersumpah Dengan Buah
7 Bersumpah Dengan Hewan
Pada surah as-Saffat, dan surah an-Nazi'at, al- Adiyat, al-Buruj, at-Tariq, disana bersumpah dengan malaikat yang berbaris bersaf-saf.
Kemudian sumpahnya akan langit (as-sama").
Lalu dalam 6 tempat,1 aqsamnya (bersumpah) dengan makhluk-makhluknya, dalam dua surah Allah
1 Surah at-Tin, asy-Syamsy, al-Lail, adh-Dhuha, at-Takwir, dan as-Saffat, lihat As- Suyuti, Al-Itqan Fi UlumilAl-Qur'an, Libanon, Beirut Fikr, t.th, hlm, 675
SWT bersumpah dengan angin (al-hawa) merupakan unsur alam yang sangat penting yakni, surah az- Zariyat, dan al-Mursalat. Surah al-Anfal, at-Taubah, an-Nahl, al-Anbiya, al-Mu'minun, an-Nur, az- Zumar,Muhammad, al-Fath, al-Qamar, ar-Rahman, al-Mujadalah, al-Haqqah, al-Ma'arij, Nuh, 'Abasa, al- Qadar, al-Bayyinah, al-Qariah, at-Takasur, dan al- Kausar
Ibnu Abi al-Isba' juga Ibnu Qayyim al-Jauziyah, mereka berdua ialah salah satu ulama dalam bidang tafsir, menyebutkan bahwa sumpah-sumpah Allah SWT dengan menyebut sebagian makhluknya tersebut termasuk tanda-tanda kekuasannya yang agung, maksudnya hal disebutkan dalam posisi muqsam bih itu memang sesuatu yang perlu dipikirkan dan diperhatikan dimana manusia sebagai obyek dalam sumpah-sumpahnya.1
Syekh Muhammad 'Abduh mengemukakan sekiranya kita meneliti kembali sumpah-sumpah tuhan dalam Al-Qur'an, akan tampak bahwa benda- benda yang digunakan Allah SWT bersumpah merupakan hal-hal yang diremehkan karena ketidaktauan akan faedahnya dan ketidak mampuan menangkap ibrah (pelajaran) didalamnya, atau disebabkan kebutaan terhadap kandungan hikmah al-Qur'an.
1 Kementerian Agama, Al-Qur'an dan Tafsirnya Mukadimah..., hlm, 285
Bab 6. Syarat
Allah SWT menyebutkan kejadian-kejadian tertentu dengan mengaitkannya dengan syarat.
Penyebutan syarat tersebut dibagian pertama surah-surah tertentu untuk menunjukan bahwa kejadian itu merupakan hal yang pasti akan terjadi, bukan hal yang mungkin terjadi atau mustahil terjadi, dalam al-Qur'an terdapat 7 surah diantaranya, al- Waqi'ah, al-Munafiqun, at-Takwir, al-Infithar, al- Insyiqaq, az-Zalzalah, dan an-Nasr.
اَذّإ
ُّتَعَ قَو ُ
ُ ةَعّقاَوحلا ُ
Apabila terjadi hari kiamat, (QS. Al-Waqiah : 1)
اَذّإ
َُكَءاَج ُ
َُنو قّفاَن محلا ُ او لاَق ُ
ُ دَهحشَن ُ
َُكَنّإ ُ
ُ لو سَرَل ُ
َُّلِلا ُُ
ُُ
Apabila orang-orang munafik datang kepadamu, mereka berkata: "Kami mengakui, bahwa sesungguhnya kamu benar-benar Rasul Allah".
(QS. Al-Munafiqun : 1)
اَذّإ
ُ سحمَشلا ُ
ُحتَرّ و ك ُُ
Apabila matahari digulung, (QS. At-Takwir : 1)
اَذّإ
ُ ءاَمَسلا ُ
ُحتَرَطَفح نا ُُ
Apabila langit terbelah, (QS. Al-Infithar : 1)
اَذّإ
َُمَسلا ُ
ُ ءاُُ
ُحتَقَشحنا
Apabila langit terbelah, (QS. Al-Insyiqaq : 1)
اَذّإ
ُّتَلّزحل ز ُ
ُ ضحرَحلْا ُ
ُاََلَاَزحلّز ُ
Apabila bumi digoncangkan dengan goncangan (yang dahsyat), (QS. Az-Zilzal : 1)
ححتَفلاَُوُّاللهُ رحصَنَُءآجُاَذّإ
Demi masa. (QS. An-Nashr : 1)
Jika diperhatikan atau dicermati semua surah tersebut dibuka dengan syarat iza (اذإ) artinya apabila, dimana sebagian besar banyak berbicara tentang hari kiamat dan tanda-tandanya.
Ungkapan-ungkapan dengan penyebutan huruf iza (اذإ) dalam surah diatas mengisyaratkan kepastian akan terjadinya hal-hal tersebut.
Bab 7. Amr (Perintah)
Jenis yang ketujuh adalah bahwa Allah SWT membuka surat-surat tertentu dengan menekankan al-amr atau perintah yang diarahkan kepada Rasullah juga kepada umatnya.
Al-Quran menyebutkan ada sekitar 6 surah, yaitu:
Al-Jinn, Al-'Alaq, Al-Kafirun, Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas. Keenam surah tersebut Allah SWT memulainya dengan kalimat kerja yang mempunyai faedah perintah, dimaksudkan agar apa disebutkan setelah kata perintah itu diterima, diyakini sehingga benar-benar menjadi keyakinan yang kukuh.
ُحل ق
َُيّحو أ ُ
ََُلّإ ُ
ُ هَنَأ ُ
َُعَمَتحسا ُ
ُ رَفَ ن ُ
َُنّم ُ
ُّ نّحلْا ُ
ُُ
Katakanlah (hai Muhammad): "Telah diwahyukan kepadaku bahwasanya: telah mendengarkan sekumpulan jin… (QS. Al-Jinn : 1)
ُحأَرح قا
ُّمحسّبَ ُ
َُكّ بَر ُ
ُُ
ُيّذَلا
َُقَلَخ ُ
Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan, (QS. Al-Alaq : 1)
ُحل ق
َُُيَ
ُاَهُّ يَأ ُ
َُنو رّفاَكحلا ُ
Katakanlah: "Hai orang-orang kafir, (QS. Al- Kafirun : 1)
ُحل ق
َُو ه ُ
ُ َلِلا ُ
ُ دَحَأ ُ
Katakanlah: "Dialah Allah, Yang Maha Esa. (QS. Al- Ikhlash : 1)
ُحل ق
ُ ذو عَأ ُ
ُّ بَرّب ُ
ُّقَلَفحلا ُُ
Katakanlah: "Aku berlindung kepada Tuhan Yang Menguasai subuh, (QS. Al-Falaq : 1)
ُحل ق
ُ ذو عَأ ُ
ُّ بَرّب ُ
ُُ
ُّساَنلا
Katakanlah: "Aku berlindung kepada Tuhan (yang memelihara dan menguasai) manusia. (QS. An- Nas : 1)
Bab 8. Istifham
Allah SWT, menyampaikan istifham (pertanyaan) dipermulaan surah ada 6 tempat diantaranya, al- Insan, an-Naba, al-Ghasyiyah, asy-Syarh, al-Fi'il, dan al-Ma'un.
ُحلَه
ُ ىَتَأ ُ ىَلَع ُُ
ُّناَسحنّحلْا ُُ
ُ يّح ُ
َُنّم ُ
ُّرحهَدلا ُ
ُُحَلُ
ُحن كَي اًئح يَش ُ اًرو كحذَم ُ
Bukankah telah datang atas manusia satu waktu dari masa, sedang dia ketika itu belum merupakan sesuatu yang dapat disebut? (QS. Al-Insan : 1)
َُمَع
َُنو لَءاَسَتَ ي ُ
Tentang apakah mereka saling bertanya-tanya?
(QS. An-Naba : 1)
ُحلَه
َُكَتََأ ُ
ُ ثيّدَح ُ
ُّةَيّشاَغحلا ُُ
Sudah datangkah kepadamu berita (tentang) hari pembalasan? (QS. Al-Ghasyiyah : 1)
ُحَلَأُ
ُححَرحشَن
َُكَل ُُ
َُكَرحدَص ُ
Bukankah Kami telah melapangkan untukmu dadamu?, (QS. Al-Insyirah : 1)
ُحَلَأُ
َُرَ تُُ
َُفحيَك
َُلَعَ ف ُ
َُكُّبَر ُ
ُّباَححصَّبِ ُ
ُّليّفحلا ُ
Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu telah bertindak terhadap tentara
bergajah? (QS. Al-Fil : 1)
َُتحيَأَرَأ
ُ
ُيّذَلا
ُ بّ ذَك ي ُ
ُّنيّ دلّبَ ُ
Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama? (QS. Al-Maun : 1)
Pertanyaan-pertanyaan itu bukanlah berarti tuhan tidak mengetahui masalah-masalah dibalik pertanyaan, tetapi sebagai metode atau jembatan dalam rangka menjelaskan lebih jauh apa-apa yang menjadi mitra bicara Allah menjadi tahu dengan jelas dan mengerti.
Bab 9. Vonis Celaka - Doa
Jenis yang kesembilan ini Allah SWT membuka suarat dengan vonis celaka kepada pihak-pihak yang mestinya celaka. Istilah vonis celaka ini lebih Penulis sukai ketimbang istilah aslinya yang dituliskan oleh As-Suyuthi yaitu doa.
Ada beberapa surah didalam kalamnya terkait dengan pembahasan ini salah satunya surah al- Humazah, al-Mutafffin, dan al-Lahab, menurut Ibnu Katsir.
ُ لحيَو
َُيّفّ فَط محلّل ُ
Kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang (QS. Al-Muthaffifin : 1)
Terkait penjelasan surah al-Mutaffifin di atas, al- wail (kecelakaan besar) maksudnya kecurangan dalam timbangan dan takaran, baik dengan minta penambahan jika menerima timbangan dari orang lain, maupun mengurangi jika menimbang untuk mereka.
ُ لحيَو
ُّ ل كّل ُ
ُ ةَزَ هُ ُ
ُ ةَزَم ل ُ
Kecelakaanlah bagi setiap pengumpat lagi pencela, (QS. Al-Humazah : 1)
ُحتَبَ ت اَدَي ُ
ُ
ُّبَأ
ُ بََلَ ُ
َُبَتَو ُ
Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan sesungguhnya dia akan binasa. (QS. Al-Lahab : 1)
Adapun pada surah al-Humazah dan al-Lahab berarti orang yang suka mencela dan menilai cacat orang lain, dan benar-benar merugi lagi gagal amal perbuatan, usahanya pun telah tersesat yakni benar- benar rugi dan binasa.1
1 Ibnu Katsir, Tafsir Ibnu Katsir, Jakarta, Pustaka Imam Asy- Syafi'i, 2008, Jilid 10, hlm, 232-386
Bab 10. Ta’lil
Jenis yang kesepuluh bahwa Allah SWT memulai sebuah surat dengan ta’lil. Talil maksudnya adalah
‘illat atau lebih mudahnya alasan atas suatu masalah.
Keberadaan pembukaan suarat dengan menggunakan ta’lil ini hanya ada satu-satunya dalam Al-Quran, yaitu surat Quraisy.
ُّف َلَيّّلْ
ُ شحيَر ق ُ
Karena kebiasaan orang-orang Quraisy, (QS.
Quraisy : 1)
Alasan dalam surah itu ditempatkan lebih dahulu dari sesuatu yang diperintahkannya seperti diletakkan pada ayat 3 Allah SWT lebih mendahulukan keterangan alasan dari pada penyebutan sesuatu yang seharusnya dilakukan (taqdimut-ta'lil 'anil-amri), contoh dalam bahasa Indonesia dapat dibuat.
Misal, karena anda memiliki reputasi penting dan menonjol dalam segala hal dimasyarakat, maka anda seharusnya banyak berbuat baik untuk diteladani oleh semua warga masyarakat.
Penutup
Demikianlah kesepuluh macam fakta pembuka surah-surah al-Qur'an yang dapat dijelaskan, ternyata alangkah bagus, menarik, dan indah bagi orang yang mau mentadaburinya (memikirkannya).
Pembuka seperti pujian (at-tahmid), huruf-huruf tahajji, panggilan (an-nida) kepada nabi dan umat, sumpah-sumpahnya dan lain-lain.
Doa Sesudah Belajar
اَنَ بَر اَنحعَفح نا ُ اَّبُِ ُ
َُنَ تحمَلَع ُا
ُُُُُُُُ
ُّ بَر ُ اَنحمّ لَع ُ
ُُ
ُيّذلا اَن عَفح نَ ي ُ
ُ
ُّ بَر اَنحهّ قَ ف ُ
ُحهّ قَ فَو ُ
َُنَلحهَا ُ ا
ُُُُُُ
َُباَرَ قَو ُ
َُُنَل ُ تا ا
ُُ
ُّف
ُاَنّنيّد ُ
ُ
َُعَم
ُّلحهأ ُ
ُّرحط قلا ُُ
ُىَثح ن أ ُ
ُحرَكَذَو ُ
ُ
ُّ بَر اَنحقّ فَو ُ
َُُوُ
ُحم هحقّ فَو
َُمّل ُ ا ىّضَتحرَ ت ُ
ًُلَّحوَ ق ُ
ًُلَحعّفَو ُ
ُاَمَرَك ُُ
ُ
ُّق زحراَو
َُل كلا ُ
ًُلََّلََح ُ
ُاَمّئاَد ُ
ُّخَأَو ُ
َُلَ
َُيّقحتأ ُ ا
َُمَل ع ُُ
ُا
ُ
ىَظ َنَ
ُّحيَلّْبَ ُ ىَفحك نَو ُُ
َُل ك ُُ
ُحرَش ُ
ُ
اَنَ بَر
ُححّلحصَأ ُ
َُل كاَنَل ُ
ُحنو ؤُّشلا ُُ
َُرّقَأَو ُ
َُضّ رلّبَ ُ ا
َُكحنّم ُ
ُحنو ي علا ُ
ُ
ُّضحقاَو اَنَع ُ
اَنَ بَر ُ
َُل ك ُُ
نو يُّدلا ُُ
َُلحبَ ق ُ
ُحنأ ُ اَنَ يّتَتَ ُ
ُ ل س ر ُ
ُحنو نَ لما ُُ
ُ
ُحرّفحغاَو
ُ تحساَو ُ
َُتحنأ ُ مَرحكَا ُ
ُحنَم ُ
ُحَتَس ُ
ُ
ُ ةَلََصَو
ُّالله ىَفَطحص مّلاىَشحغَ ت ُُ
ُحنَم ُ
ُ لإ
ُّ قَلْا ُُ
َُناَعَد ُ اَفَولاَو ُ
ُ
ُ باَتّكّب
ُُحيّف
ُّهُ
ُّساَنلّل اَفّش ُُ
ىَلَعَو ُ
ُُ
ُّللْا
ُّماَرّكلا ُُ
اَفَرُّشلا ُ
ُ
ىَلعَو
ُّبححَصلا ُُ
ُّححيّباَصَم ُ
ُّرَر غلا ُ
ُ
َُمهللا
َُنّدها ُ
ُ ّبّ اُ
َُكاَد اَنحلَعحجاَو ُ
ُحنَّمِ ُ
ُ عّراَس ي ُ
ُُ
ُّف
َُكاَضّر ُ
ُ
َُلََّو
ُاَنّ لَو ت ُ ُ
ًُّيّلَو ُ ُ ا
ُ ُ
ُّس
َُكاَو
ُ
ُ
ُ
اَنحلَعحَتََلََّو
ُحنَّمِ ُُ
َُفَلاَخ ُُ
َُكَرحمأ ُُ
َُكاَصَعَو ُُ
ُ
اَن بحسَحَو
ُ الله ُ
َُمحعّنَو ُ
ُحيّكَولا ُ
ُ
ُ لُ
َُلحوَحَلََّو
َُلََّوُُ
َُةَو قُُ
ُُ
َُلَّإ
ُُ
ُّللبَ
ُّ يّلَعلاُُ
ُّمحيّظَعلاُُ