UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR
FIQHMELALUI METODE DISKUSI
DI MI SRUWEN IV KELAS 4
SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2008/ 2009
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Islam
O leh:
FAJAR ANDY SAPUTRA
NIM. 121 06 012
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR
FIQHMELALUI METODE DISKUSI
DI MI SRUWENIV KELAS 4
SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2008/ 2009
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
SALATIGA
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Islam
O le h :
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi Saudara :
Nama
NIM
Jurusan
Program Studi
Judul
: Fajar Andy Saputra
: 12106012
: Tarbiyah
: Pendidikan Agama Islam
: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR
FIQH MELALUI METODE DISKUSI DI MI
SRUWEN IV KELAS 4 SEMESTER II TAHUN
K K M K N T F R I A N A L A M A RI
SEKOLAH TIN G G I AGAMA ISLAM N EG ERI (STAIN) SALATIGA
Jl.Tentara Pelajar 02 Telp. 323706 Fax 323433 Kode Pos. 50721 Salatiga
htlp/Z ww. salatiga. ac. id. e-mail: akadeinik(a)stainsalatiga. ac. id
P E N G E S A H A N K E L U L U S A N
Skripsi Saudara F a ja r Andy S ap u tra dengan Nomor Induk Mahasiswa 12106012
yang berjudul “ UPAYA M EN IN G K ATK A N PRESTASI B ELA JA R FIQH M ELA LU I M ETO D E DISKUSI DI MI SRUW EN IV KELAS 4 SEM ESTER
II TAHUN PELAJARAN 2008/2009” , telah dimunaqosahkan dalam Sidang
Panitia Ujian Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga Pada 13 Maret 2010 dan telah diterima sebagai bagian dari syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I.)
Salatiga, 13 Maret 2010 M 27 Robiul Awal 143 1 H
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan dibawah i n i :
Nama : Fajar Andy Saputra
NIM : 12106012
Jurusan : Tarbiyah
Program Studi : Pendidikan Agama Islam
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya
saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan
orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode
etik ilmiah.
Salatiga, Februari 2010 Yang menyatakan
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
“ M encari Ilm u Itu K ew ajiban B agi S etiap O rang Islam P ria D an W anita “
( H .R. Ib n u A b d u l B a ri)
PERSEMBAHAN
Untuk kedua orang tuaku
Suamiku tercinta Tercinta
Dosen-dosenku dan
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan atas limpahan taufiq dan hidayahnya
sehingga penyusun dapat menyelesaikan tugas menyusun skripsi ini dengan
lancer. Sholawat serta salam semoga tetap terlimpahkan kepada Nabi Muhammad
SAW.
Penyusun skripsi ini sebagai salah satu syarat guna menyelesaikan
pendidikan progam sarjana pada STAIN Salatiga jurusan tarbiyah.
Tersusunnya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan bimbingan dari
pihak, oleh karena itu penyusun mengucapkan banyak terima kasih yang sebesar-
besarnya, terutama kepada yang terhorm at:
1. Bapak Imam Sutomo, selaku ketua STAIN Salatiga
2. Bapak Fatchurahman, selaku kepala Jurusan Tarbiyah
3. Bapak Achmad Maimun, selaku Dosen pembimbing
4. Dan kedua orang tua tercinta
Semoga amal ibadah beliau selalu di terima Allah SWT, menyadari
bahwa dalam penyusunan skripsi ini tentunya masih banyak kekurangan dan
kesalahan baik dalam segi isi maupun penyajian bahasa, untuk itu penyusun
mohon saran dan kritik yang membangun demi perbaikan skripsi ini, semoga
bermanfaat bagi penyusun dan bagi kita semua.
Salatiga, Februari 2010 Penulis
ABSTRAK
Kata Kunci : prestasi belajar dan metode diskusi
Penelitian ini merupakan upaya untuk mengembangkan tekhnik
pembelajaran yang relative baru bagi pelajaran fiqh di madrasah
ibtidaiyah, pertanyaan utama yang ingin dijawab dalam penelitian in I
adalah (1) Dapatkah penerapan strategi pembelajaran Diskusi dapat
meningkatkan perhatian siswa kelas 4 MI Sruwen IV Kec. Tengaran Kab.
Semarang pada pelajaran Fiqh ? (2) Dapatkah penerapan strategi
pembelajaran melalui Diskusi dapat meningkatkan penguasaan siswa kelas
4 MI Sruwen IV Kec. Tengaran Kab. Semarang terhadap mata pelajaran
Fiqh ? (3) Dapatkah dengan metode Diskusi dapat meningkatkan hasil
belajar siswa kelas 4 MI Sruwen IV Kec. Tengaran Kab. Semarang ?
Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Penerapan strategi
pembelajaran Diskusi dapat meningkatkan perhatian siswa kelas 4 MI
Sruwen IV Kec. Tengaran Kab. Semarang pada pelajaran Fiqh
(2) Penerapan strategi pembelajaran melalui Diskusi dapat meningkatkan
penguasaan siswa kelas 4 MI Sruwen IV Kec. Tengaran Kab. Semarang
terhadap mata pelajaran Fiqh (3)Dengan metode Diskusi dapat
meningkatkan hasil belajar siswa kelas 4 MI Sruwen IV Kec. Tengaran
DAFTAR ISI
Sampul
Logo STAIN Salatiga
Halaman Judul
Persetujuan Pembimbing
Pengesahan
Pernyataan Keaslian Tulisan
Motto dan Persembahan
Abstrak
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Tabel
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang M asalah ...1
B Rumusan M asalah ... 4
C. Tujuan Penelitian... 4
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator K eberhasilan... 4
E. Kegunaan Penelitian... 5
F. Manfaat Hasil Penelitian...5
G. Batasan M asalah...6
H. Metode penelitian... 6
BAB II LAND ASAN TEORI
A. Prestasi Belajar Fiqh... 13
B. Mata Pelajaran F iq h ...26
C. Metode D iskusi...29
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN A. Keadaan Umum Sekolah... 34
B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I ... 44
C. Deskripsi Pelaksaan Siklus I I ... 51
D. Deskripsi Pelaksaan Siklus I I I ... 57
BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Per S ik lu s...63
B. Pem bahasan...78
BAB V. PENUTUP A. K esim pulan... 81
B. Saran-Saran... 81
Daftar Pustaka
Lampiran-Lampiran
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1
Struktur organisasi guru dan karyawan Madrasah Ibtidaiyah Sruwen IV
Tahun Pelajaran 2C08/ 2009
Tabel 3.2
Struktur organisasi guru dan karyawan Madrasah Ibtidaiyah Sruwen IV
Tahun Pelajaran 2008/ 2009
Tabel 3.3
Daftar guru Madrasah Ibtidaiyah Sruwen IV Tahun Pelajaran 2008/ 2009
Tabel 3.4
Rekapitulasi jumlah siswa Madrasah Ibtidaiyah Sruwen IV Tahun Pelajaran
2008/2009
Tabel 3.5
Pembagian tugas guru Madrasah Ibtidaiyah Sruwen IV Tahun Pelajaran 2008/
2009
Tabel 3.6
Rekapitulasi jumlah ruang dan fasilitas Madrasah Ibtidaiyah Sruwen IV Tahun
Pelajaran 2008/ 2009
Tabel 3.7
Daftar nama siswa kelas 4 Madrasah Ibtidaiyah Sruwen IV Tahun Pelajaran
2008/2009
Pengelolaan pembelajaran pada siklus I
Tabel 4.2
Perhatian siswa pada siklus I
Tabel 4.3
Rekapitulasi hasil tes formtif siswa pada siklus I
Tabel 4.4
Pengelolaan pembelajaran pada siklus II
Tabel 4.5
Perhatian siswa pada siklus II
Tabel 4.6
Rekapitulasi hasil tes formtif siswa pada siklus II
Tabel 4.7
Pengelolaan pembelajaran pada siklus III
Tabel 4.8
Perhatian siswa pada siklus III
Tabel 4.9
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Untuk mempelajari Fiqh kiranya tidak perlu diragukan lagi, baik
bagi kehidupan individu maupun bagi kehidupan bermasyarakat, karena
dengan mempelajari pelajaran Fiqh, secara langsung telah mendapatkan
pendidikan tentang hukum-hukum sebagai bahan tuntunan bagi umat
Islam.
Fiqh sebagai dasar dalam menjalankan ibadah, sangat penting bagi
anak. Jika mereka tidak memahami dasar-dasar dalam menjalankan
peribadahan, misal cara berwudlu, hukum shalat, berzakat dan lain
sebagainya, maka akan berakibat ketidaksempurnaan dalam menjalankan
ibadah. Berdasarkan peran, fungsi dan kegunaan tersebut maka semestinya
mata pelajaran Fiqh merupakan pelajaran yang penting untuk dipelajari,
agar mencapai hasil yang diharapkan. Usman Moh.Uzer mengatakan
bahwa pelajaran Fiqh harus disampaikan dengan menarik, menyenangkan
dan tidak membosankan. Kenyataan yang ada di sekolah-sekolah
tampaknya bukanlah demikian (Usman Moh.Uzer, 2001). Akan tetapi,
pelajaran Fiqh disampaikan hanya dengan Guru menerangkan, murid
mendengarkan dan begitu seterusnya. Sehingga murid menjadi bosan dan
Melihat paradigma tersebut maka perlu adanya perubahan dalam
menelaah proses belajar siswa, serta interaksi antara siswa dan guru, tidak
hanya guru yang selalu mendominasi setiap pelajaran akan tetapi siswa
diikutsertakan secara aktif dalam proses pembelajaran tersebut, misalnya
siswa dapat saling mengajar dengan sesama siswa yang lainnya.
Sistem pengajaran yang memberi kesempatan kepada anak didik
untuk bekeija sama dengan siswa dalam tugas-tugas yang terstruktur
disebut sebagai sistem “ Pembelajaran Gotong Royong “ dalam hal ini
guru hanya sebagai fasilitator (Usman Uzer, 2001:54).
Ada beberapa alasan penting mengapa sistem ini perlu dipakai
lebih sering di sekolah- sekolah. Seiring dengan proses globalisasi,
transformasi sosial, ekonomi, yang mengharuskan sekolah untuk lebih
menyiapkan anak didik dengan ketrampilan baru untuk bisa ikut
berpartisipasi dalam dunia yang berubah dan berkembang pesat.
Sesungguhnya, bagi guru-guru di negeri ini metode Gotong
Royong tidak terlampau asing dan mereka telah sering menggunakannya
dan mengenalnya sebagai metode keija kelompok. Memang tidak bisa
disangkal bahwa banyak guru telah sering menugaskan para siswa untuk
bekerja dalam kelompok.
Sayangnya, metode keija kelompok ini sering diangggap kurang
efektif, berbagai sikap dan kesan negatif memang bermunculan dalam
jika berhasil, muncul perasaan tidak adil. Siswa yang pandai/ merasa
rekannya yang kurang mampu telah membonceng pada hasil kerja mereka.
Akibatnya metode kerja kelompok yang seharusnya bertujuan mulia, yakni
menanamkan rasa persaudaraan dan kemampuan bekerja sama. Justru bisa
berakhir dengan ketidakpuasan dan kekecewaan.
Keadaan yang menyebabkan ketidakpuasan siswa tersebut dapat
dihindari apabila dalam penggunaan metode ini guru mau meluangkan
lebih banyak waktu dan perhatian dalam mempersiapkan dan menyusun
metode keija kelompok yang diperkenalkan dengan metode pembelajaran
Gotong Royong (Wibawa Basuki, 2004).
Kekhawatiran bahwa semangat siswa dalam mengembangkan diri
secara individual bisa terancam dalam menggunakan metode kerja
kelompok, bisa dimengerti karena dalam penugasan kelompok yang
dilakukan secara sembarangan, siswa bukannya belajar secara maksimal,
melainkan belajar mendominasi ataupun melempar tanggung jawab.
Metode pembelajaran ini dibagi sedemikian rupa sehingga masing-masing
anggota dalam satu kelompok melaksanakan tanggung jawab pribadinya.
Siwa tidak begitu saja membonceng jerih payah rekannya dan usaha setiap
siswa akan dihargai sesuai dengan poin-poin perbaikannya.
Dari latar belakang masalah tersebut maka peneliti merasa
terdorong untuk melihat pengaruh pembelajaran model Diskusi terhadap
“UPAYA M E N IN G K A TK A N P R E ST A SI B E LA JA R FIQ H
M E L A L U I M E TO D E D ISK U SI D I M I SR U W E N W K E L A S 4 SEM ESTER
I I TAH U N P E LA JA R A N 2 0 0 8 / 2 0 0 9 ”
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas, maka dapat
dirumuskan permasalahan penelitian sebagai b erik u t:
1. Apakah penerapan strategi pembelajaran Diskusi dapat meningkatkan
perhatian siswa pada pelajaran Fiqh ?
2. Apakah penerapan strategi pembelajaran melalui Diskusi dapat
meningkatkan penguasaan terhadap mata pelajaran Fiqh ?
3. Apakah dengan metode Diskusi dapat meningkatkan hasil belajar
siswa?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan
i
dilaksanakannya penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui penerapan strategi pembelajaran Diskusi dapat
meningkatkan perhatian siswa pada pelajaran Fiqh ?
2. Untuk mengetahui penerapan strategi pembelajaran melalui Diskusi
dapat meningkatkan penguasaan terhadap mata pelajaran Fiqh ?
3. Untuk mengetahui dengan metode Diskusi dapat meningkatkan hasil
b e l a j a r s i s w a ?
1. Penerapan strategi pembelajaran Diskusi dapat meningkatkan
perhatian siswa pada pelajaran Fiqh ?
2. Penerapan strategi pembelajaran melalui Diskusi dapat meningkatkan
penguasaan terhadap mata pelajaran Fiqh ?
3. Dengan metode Diskusi dapat meningkatkan hasil belajar siswa?
E. Manfaat Hasil Penelitian
1. Teoritis
Diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi pengembangan
pendidikan pada umumnya, khususnya dapat memperkaya khasanah dunia
pendidikan Islam yang diperoleh dari penelitian lapangan.
2. Praktis
Setelah diadakan penelitian ini guru agama khususnya dapat
mempunyai strategi mengajar yang menyenangkan, sehingga dengan
menggunakan rnetode Diskusi ini, anak dapat termotivasi dalam belajar
dalam rangka meningkatkan prestasi belajar dan juga anak secara langsung
dilatih untuk berinteraksi sosial dengan teman yang lain.
F. Definisi Operasional Variabel
Agar tidak terjadi salah persepsi tentang judul penelitian ini, maka
perlu disefmisikan hal-hal sebagai b erik u t:
1. Metode pembelajaran Diskusi
Diskusi adalah salah satu metode dalam menyampaikan
berupa pernyataan atau pertanyaan yang bersifat problematic untuk
dibahas dan dipecankan bersama (Sudirman N, 1S87:150).
2. Prestasi belajar
Prestasi belajar adalah suatu rangkaian pengertian yang
terdiri dari rangkaian dua kata yaitu prestasi dan belajar. Prestasi
berasai dari kata Belanda, yaitu P restatie. Kemudian dalam bahasa
Indonesia menjadi prestasi yang berarti “ hasil usaha “
Pengertian prestasi adalah : Hasil yang telah dicapai,
dilakukan dikerjakan dan sebagainya (W.J.S. Purdaminto, 1983:108).
Prestasi belajar merupakan suatu masalah yang bersifat
perennial dalam sejarah kehidupan manusia karena sepanjang rentang
kehidupannya manusia selalu mengejar prestasi menurut bidang dan
kemampuan masing-masing sebagaimana yang teiah dijelaskan
(Zaenal Arifm,1990 : 2).
G. Batasan Masalah
Kajian yang akan dikupas dalam penelitian ini adalah tentang
prestasi belajar siswa dengan menggunakan metode diskusi, yang akan
dilaksanakan pada siswa kelas 4 semester II di MI Sruwen IV.
H. Metode Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan ( a ctio n research ),
karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di
pembelajaran diterapkan dan bagaimana hasil yang diinginkan dapat
tercapai.
Menurut Sudikin, 2002. Dalam penelitian tindakan kelas ada 4
macam bentuk penelitian tindakan yaitu :
1. Penelitian tindakan guru sebagai peneliti
2. Penelitian tindakan kolaborasi
3. Penelitian tindakan simultan terintegratif
4. Penelitian tindakan sosial.
Keempat bentuk penelitian di atas, ada persamaan dan
perbedaann>a, menurut Oja dan Smulyan sebagaimana dikutip oleh
Kasbilah, cirri- cirri dan setiap penelitian tergantung pada :
1. Tujuan utamanya atau pada tekanannya
2. Tingkat kolaborasi antara pelaku dan peneliti dan luar
3. Proses digunakan dalam melakukan penelitian
4. Hubungan antara proyek dengan sekolah
Penelitian ini menggunakan guru sebagai peneliti, dimana guru
sangat berpengaruh sekali dalam proses penelitian tindakan kelas. Dalam
bentuk ini tujuan utama penelitian kelas ini ialah untuk meningkatkan
praktik-praktik pembelajaran di kelas. Dalam kegiatan ini, guru terlibat
langsung secara penuh dalam proses perencanaan tindakan, observasi dan
refieksi. Kehadiran pihak lain dalam penelitian ini peranannya tidak
Penelitian ini mengacu pada perbaikan pembelajaran yang
berkesinambungan. Suharsimi Arikunto menyebutkan model penelitian
tindakan kelas secara garis besar terdapat empat tahapan yang lazim
dilalui, melalui Perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Siklus
ini berlamjut dan akan dihentikan jika sesuai dengan kebutuhan dan dirasa
sudah cukup.
1. Rancangan penel iti an
Menurut pengertiannya penelitian tindakan adalah penelitian
tentang hal-hal yang terjadi di masyarakat atau sekelompok sasaran
dan hasilnya langsung dapat dikenakan pada masyarakat yang
berangkutan (Suharsimi Arikunto:2008). Ciri atau karakteristik utama
dalam penelitian tindakan adalah adanya partisipasi dan kolaborasi
dengan anggota kelompok sasaran. Penelitian tindakan adalah salah
satu strategi pemecahar masalah yang memanfaatkan tindakan nyata
dalam bentuk proses pengembangan inovatif yang dicoba sambil jalan
daiam mendeteksi dan memecahkan masalah. Dalam prosesnya pihak-
pihak yang terlibat dalam kegiatan tersebut dapat saling mendukung
satu sama lain.
Sedangkan tujuan penelitian tindakan harus memenuhi
beberapa pnnsip sebagai berikut :
a. Permasalahan atau topik yang dipilih harus memenuhi kriteria,
ditangani serta dalam jangkauan peneliti untuk melakukan
perubahan
b. Kegiatan penelitian, baik interfensi maupun pengamatan yang
dilakukan tidak boleh sampai mengganggu atau menghambat
kegiatan utama
c. Jenis intervensi yang dicobakan harus efektif dan efisien, artinya
terpilih dengan tepat sasaran dan tidak memboroskan waktu, dana
dan tenaga
d. Metodologi yang digunakan harus jelas, rinci dan terbuka, setiap
langkah dan tindakan dirumuskan dengan tegas sehingga orang
yang berminat terhadap penelitian tersebut dapat mengecek setiap
hipotesis dan pembuktiannya.
e. Kegiatan penelitian diharapkan dapat merupakan proses kegiatan
yang berkelanjutan ( on-going ) mengingat bahwa pengembangan
dan perbaikan terhadap kualitas tindakan memang tidak dapat
berhenti tetapi menjadi tantangan sepanjang waktu.
Sesuai dengan jenis penelitian yang dipilih yaitu penelitian
tindakan maka penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan.
Menurut Nana Syaodih (2008:145), yaitu berbentuk spiral,
siklus satu ke siklus yang berikutnya, setiap siklus meliputi P lanning
(rencana), action (tindakan), observasi (pengamatan), dan reflection
(refleksi). Langkah pada siklus berikutnya adalah perencanaan yang
pada siklus I dilakukan tindakan pendahuluan yang berupa identifikasi
permasalahan, yaitu sebagai b erik u t:
a. Rancangan awal, sebelum mengadakan penelitian menyusun
rumusan masalah, tujuan dan membuat rencana tindakan termasuk di
dalamnya instrumen penelitian dan perangkat pembelajaran (RPP,
lembar penilaian siswa, serta profil sekolah).
b. Kegiatan dan pengamatan meliputi tindakan yang dilakukan oleh
peneliti sebagai upaya membangun pemahaman konsepsi siswa serta
mengamati hasil atau dampak dan diterapkannya metode
pembelajaran Diskusi.
c. Refleksi, peneliti mengkaji, malihat dan mempertimbangkan hasil
atau dampak dan tindakan yang dilakukan berdasarkan lembar
pengamatan yang diisi oleh pengamat.
d. Rancangan yang direvisi berdasarkan hasil refleksi dari pengamat
membuat rancangan yang direfisi untuk dilaksanakan pada siklus
berikutnya.
2. Tempat, waktu dan subyek penelitian
a. Tempat penelitian
Tempat penelitian adalah tempat yang digunakan dalam
melakukan penelitian untuk memperoleh data yang diinginkan,
p e n e l i t i a n i n i b e r t e m p a t di Madrasah Ibtidaiyah Sruwen I V .
Waktu penelitian adalah waktu berlangsungnya penelitian/
saat penelitian ini dilangsungkan. Penelitian ini dilaksanakan pada
Bulan April sampai Mei, tahun pelajaran 2008/ 2009
c. Subyek penelitian
Subyek penelitian adalah siswa- siswi kelas 4, tahun
pelajaran 2008/ 2009 pada pokok bahasan Hukum Puasa
3. Instrumen/Alat penelitian
Instrument yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai b erik u t:
a. Rencana pelakanaan pembelajaran
Rencana pembelajaran ini merupakan suatu rancangan
pembeiajaran yang akan dilaksanakan guru dalam proses belajar
mengajar.
b. Soal tes formatif digunakan untuk mengetahui peningkatan prestasi
belajar siswa saat pelajaran telah selesai berlangsung,
menurut Sudirman N (1989:254), Dengan soal formatif dapat
memantau kemajuan bewlajar siswa selama proses belajar
berlangsung serta untuk mengetahui kelemahan yang memerlukan
perbaikan, sehingga hasil belajar mengajar dapat menjadi lebih
baik. Lembar observasi pengamatan pengelolaan metode diskusi
dan lembar pengamatan perhatian siswa, lembar ini digunakan
Diskusi dalam menigkatkan prestasi belajar siswa dan mengukur
perhatian siswa dalam penggunaan metode ini.
Menurut Suharsimi Arikunto, cara pengumpulan data
dalam penelitian ini adalah merekapitulasi hasil tes buatan guru
yang fungsinya adalah :
1) Untuk menentukan seberapa baik siswa telah menguasai
bahan pelajaran yang telah diberikan dalam waktu tertentu.
2) Untuk menentukan apakah suatu tujuan telah tercapai.
3) Untuk memperoleh suatu nilai.
Sedangkan tujuan dari tes adalah untuk mengetahui ketentuan
belajar siswa-siswi secara individu maupun klasikal, disamping
itu untuk mengetahui letak kesalahan-kesalahan yang dilakukan
siswa sehingga dapat dilihat dimana kelemahan, khususnya pada
bagian mana pokok bahasan mana yang belum tercapai. Untuk
memperkuat data yang dikumpulkan maka juga digunakan
metode pengamatan yang dilakukan oleh teman sejawat untuk
mengetahui dan merekam aktifitas guru dan siswa dalam proses
belajar mengajar.
4.Analisa data
Dalam rangka menyusun dan mengelola data yang terkumpul
sehingga dapat menghasilkan suatu kesimpulan yang dapat
I.
a. Merekapitulasi hasil tes
b. Menghitung jumlah skor yang tercapai dan prosentasenya untuk
masing-masing siswa dengan menggunakan rumus ketuntasan belajar
seperti yang terdapat dalam buku petunjuk teknis penilaian, yaitu sisv/a
dikatakan tuntas secara individual juka mendapatkan nilai minimal 6,5.
c. Menganalisis hasil observasi yang dilakukan oleh teman sejawat pada
kegiatan pengelolaan pembelajaran dan lembar pengamatan perhatian
siswa penggunaan metode Diskusi
Sistematika Penulisan
BAB I. Pendahuluan
A. Latar Be'akang Masalah
B. Rumusan Masalahtujuan Penelitian
C. Hipotesis Tindakan
D. Manfaat Hasil Penelitian
i
E. Definisi Operasional Variabel
F. Batasan Masalah
G. Metode Penelitian
BAB II. Kajian Pustaka
A. Prestasi Belajar Fiqh
B. Mata Pelajaran Fiqh
C. Metode Diskusi
BAB III. Pelaksanaan Penelitian
B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I
C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II
D. Deskripsi Pelaksanaan Siklus III
BAB IV. Pelaksanaan Penelitian
A. Analisa Data per Siklus
B. Pembahasan
BAB V. Pelaksanaan Penelitian
A. Kesimpulan
BAB n
LANDASAN TEORI
A.
Prestasi Belajar Fiqh1. Prestasi belajar
a. Prestasi
Menurut W.J.S poerdaminto adalah hasil yang telah di capai
dari yang telah dilakukan. (W.J. S Poerdaminto, 1983:108). Dalam
kaitannya dengan penelitian ini, prestasi belajar bidang studi Fiqh yang
merupakan bagian dari jenis pendidikan dalam struktur Madrasah
Ibtidaiyah ( M I )
b. Belajar
Pengertian belajar menurut para ahli yaitu :
1) Uzer Usman, bahwa belajar diartikan sebagai proses perubahan
tingakah laku pada diri individu berkat adanya interaksi antara
individu dan individu, individu dan lingkunganya
(Uzer Usman,2002:5), pada umumnya belajar belajar dapat
diartikan kegiatan-kegiatan fisik dan psikis, kedua aspek itu saling
melengkapi dan bertalian satu sama lain. Kegiatan manusia dalam
perbuatanya selalu menuntut kegiatan jasmani dan rohani
2) Oemar Malik juga berpendapat bahwa belajar adalah suatu bentuk
pertumbuhan atau perubahan dalam diri seseorang yang di
dan pengalaman (Oemar Malik, 1990:10)
3) Dimyati Mujiono mengutip dari Gagne bahwa belajar adalah
seperangkat proses kognitif yang mengubah sifat stimulasi
lingkungan, melewati pengolahan informasi menjadi kapabilitas
baru. (Dimyati, 2002:10).
4) W.S.Winkwel belajar adalah suatu aktivitas/ mental / psikis yang
berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang
menghasilkan perubahan dalam pengetahuan, ketrampilan dan
nilai- nilai sikap. Perubahan itu bersifat relatif konsisten dan
berbekas (W. S. Winkel, 1987:36).
Dari definisi yang dikemukakan diatas, dapat dikemukakan adanya
beberapa elemen yang penting yang mencirikan pengertian tentang belajar,
yaitu bahwa :
a. Belajar merupakan suatu perubahan dalam tingkah laku,
dimana perubahan itu dapat mengarah kepada tingkah laku
yang baik lebih baik, tetapi juga ada kemungkinan mengarah
kepada tingkah laku yang buruk
b. Belajar merupakan suatu perubahan yang terjadi melalui
latihan atau pengalaman , dalam arti perubahan- perubahan
yang disebabkan oleh pertumbuhan atau kematangan tidak
dianggap sebagai hasil belajar, seperti perubahan- perubahan
c. Untuk dapat disebut belajar, maka perubahan itu harus relatif
mantap, harus merupakan akhir dari pada suatu periode waktu
yang cukup lama dan panjang. Berapa lama periode
berlangsung sulit ditentukan, tetapi perubahan itu hendaknya
merupakan akhir dari suatu periode yang mungkin berlangsung
berhari- hari, berbulan- bulan ataupun bertahun- tahun. Ini
berarti kita harus menyampingkan perubahan- perubahan
tingkah laku yang disebabkan oleh motivasi, kelelahan,
adaptasi, ketajaman perhatian atau kepekaan seseorang, yang
biasanya hanya berlangsung sementara.
d. Tingkah laku yang mengalami perubahan karena belajar
menyangkut beberapa aspek kepribadian baik fisik maupun
psikis, seperti : perubahan dalam pengertian, pemecahan suatu
masalah berfikir, ketrampilan, kecakapan, kebiasaan atau sikap.
M. Ngalim Purwanto menerangkan dari G ood dan B ropy
dalam bukunya E ducational P sycology : A R ea listic A pproach ,
mengemukakan arti belajar dengan kata- kata yang singkat, yaitu
“L earning is the developm ent o f new associations a s a result o f
experience "(NgalimPurwanto, 1997:87). Beranjak dari definisi yang
dikemukakannya itu selanjutnya ia menjelaskan bahwa belajar itu
suatu proses yang benar-benar bersifat internal (a p a re/y internal
event) . Belajar merupakan proses yang tidak dapat dilihat dengan
mengalami belajar. Jadi yag dimaksud dengan belajar menurut
G ood dan B ropy bukan tingkah laku yang nampak, tetapi terutama
adalah prosesnya yang teijadi secara internal di dalam diri individu
dalam usahanya memperoleh hubungan- hubungan yang baru.
2. Faktor yang Dapat Mempengaruhi Belajar
a. Faktor yang ada pada diri organisme itu sendiri yang kita sebut faktor
individual
b. Faktor yang ada diluar individu yang kita sebut faktor sosial. Yang
termasuk faktor individual antara lain Faktor kematangan,
kecerdasan, latihan, motivasi dan faktor pribadi. Sedangkan yang
termasuk faktor sosial antara lain :faktor keluarga, guru dan cara
mengajar, alat- alat yang digunakan dalam mengajar, lingkungan dan
kesempatan yang tersedia dan motivasi sosial.
3. Faktor-Faktor uang Mempengaruhi Prestasi/ Hasil Belajar
Sejak awal dikembangkannya ilmu pengetahuan tentang perilaku
manusia, banyak dibahas mengenai bagaimana mencapai hasil belajar
yang efektif. Para pakar bidang pendidikan dan psikologi mencoba
mengidentifikasikan faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar,
dengan diketahuinya faktor-faktor yang berpengaruh terhadap hasil
belajar, para pelaksana maupun pelaku kegiatan belajar dapat memberi
investasi positif untuk meningkatkan hasil belajar yang eksternal,
Faktor internal meliputi faktor fisiologis, yaitu kondisi jasmani
dan keadaan fungsi-fungsi fisiologis. Faktor fisiologis sangat
menunjang atau melatar belakangi aktivitas belajar. Keadaan jasmani
yang sehat akan lain pengaruhnya dibanding jasmani yang keadaannya
kurang sehat. Untuk menjaga agar keadaan jasmani tetap sehat, nutrisi
harus cukup. Hal ini disebabkan, kekurangan kadar makanan akan
mengakibatkan keadaan jasmam lemah yang mengakibatkan lekas
mengantuk dan lelah.
Faktor psikologis yaitu yang mendorong atau memotivasi,
belajar, faktor-faktor tersebut yaitu :
1) Adanya keinginan untuk tahu
2) Agar mendapatkan simpatidari orang lain.
3) Untuk memperbaiki kegagalan
4) Untuk mendapatkan rasa aman
b. Faktor Eksternal
Faktor eksternal yaitu faktor dan luar diri anak yang ikut
mempengaruhi belajar anak, yang antara lain berasal dan orang tua,
sekolah dan masyarakat.
1) Faktor yang berasal dari orang tua
Faktor yang berasal dari orang tua ini utamanya adalah
sebagai cara mendidik orang tua terhadap anaknya. Dalam hal ini
dapat dikaitkan suatu teori, apakah orang tua mendidik secara
guru banyak menjadi penyebab kegagalan belajar anak, yaitu yang
menyangkut kepribadian guru, kemampuan mengajarnya. Terhadap
mata pelajaran, karena kebanyakan anak memusatkan perhatiannya
kepada yang diminati saja, sehingga mengakibatkan nilai yang
diperolehnya tidak sesuai dengan yang diharapkan. Ketrampilan,
kemampuan dan kemauan belajar anak tidak dapat dilepaskan dan
pengaruh atau campur tangan orang lain. Oleh karena itu menjadi
tugas guru untuk membimbing anak dalam belajar.
3) Faktor yang berasal dan masyarakat
Lingkungan masyarakat yaitu di mana siswa sebagai warga
memiliki latar belakang pendidikan yang cukup, yang terdapat
lembaga-lembaga pendidikan dan sumber-sumber belajar yang di
dalamnya akan memberi pengaruh yang positif terhadap semangat
dan peikembangan belajar generasi mudanya. (Nana Syaodih
Sukmadinata, 2004 :162-165 )
S e l a i n b e b e r a p a f a k t o r i n t e r n a l d a n c k s t e n a l d i a t a s , f a k t o r
y a n g m e m p e n g a r u h i h a s i l b e l a j a r d a p a t d i s e b u t k a n s e b a g a i b e r i k u t :
a . M i n a t
Seorang yang tidak berminat mempelajari sesuatu tidak
akan berhasil dengan baik, tetapi kalau seseorang memiliki minat
terhadao objek masalah maka dapat diharapkan hasilnya baik.
menarik siswa. Berikutnya mengemas materi yang dipilih dengan
metode yang menarik. Karena itu pendidik/pengajar perlu
mengenali karakteristik siswa, misalnya latar belakang sosial
ekonomi, keyakinan, kemampuan dan lain-lain.
b. Kecerdasan
Kecerdasan memegang peranan penting dalam menentukan
berhasil tidaknya seseorang. Orang cerdas pada umumnya lebih
mampu belajar daripada orang yang kurang cerdas. Berbagai
penelitian menunjukkan hubungan yang erat antara tingkat
kecerdasan dan hasil belajar di sekolah.
c. Bakat
Bakat merupakan kemampuan bawaan sebagai potensi yang
perlu dilatih dan dikembangkan agar dapat terwujud.
(Utami, 1992 : 17) Bakat memerlukan latihan dan pendidikan agar
't
suatu tindakan dapat dilakukan pada masa yang akan datang.
Selain kecerdasan, bakat merupakan faktor yarg menentukan
berhasil tidaknya seseorang dalam belajar. Belajar pada bidang
yang sesuai dengan bakatnya akan memperbesar kemungkinan
untuk berhasil,
d. Motivasi
Suharsimi Arikunto dalam bukunya Dasar-Dasar Evaluasi
Pendidikan Mengatakan bahwa motivasi merupakan dorongan
kecilnya motivasi banyak dipengaruhi oleh kebutuhan individu
yang ingin dipenuhi Ada dua macam motivasi yaitu motivasi
instrinsik dan motivasi ekstrinsik (Suharsimi Arikunto,2001).
Motivasi instrinsik adalah motivasi yang ditimbulkan dan dalam
diri orang yang bersangkutan. Sedangkan motivasi ekstrinsik
adalah motivasi yang timbul oleh rangsangan dari luar atau
motivasi yang disebabkan oleh faktor-faktor dari luar situasi
belajai, misalnya angka, ijazah, tingkatan, hadiah, persaingan,
pertentangan, sindiran, cemoohan dan hukuman. Motivasi ini tetap
dioerlukan di sekolah karena tidak semua pelajaran sesuai dengan
minat dan kebutuhan siswa.
Dengan memiliki kemampuan pada suatu mata pelajaran,
baik itu pengetahuan, ketrampilan dan sikap yang mampu
dikembangkan, siswa diharapkan dapat menggali kemampuan-
kemampuan tersebut dalam menghadapi masalah-masalah dalam
berbagai bidang pelajaran. Kemampuan bernalar, maupun
kemampuan menerima dan mengemukakan suatu informasi secara
tetap dan cermat merupakan kemampuan umum yang dapat
digunakan dalam berbagai bidang.
Yang berikut adalah beberapa macam cara penyesuaian diri manusia yang
kaitannya dengan proses belajar ialah ;
Kematangan (m aturationj adalah suatu proses perumbuhan
organ- organ. Suatu organ dalam diri makhluk hidup dikatakan telah
matang , jika ia telah mencapai kesanggupan untuk menjalankan
fungsinya masing- masing. Kematangan itu datang dengan sendirinya.
Sedangkan dalam belajar lebih membutuhkan kegiatan yang disadari,
suatu aktivitas, latihan- latihan dan konsentrasi dari orang yang
bersangkutan. Proses belajar terjadi karena perangsang- perangsang
dan luar. Sedangkan proses kematangan terjadi dari dalam. Akan tetapi
meskipun demikian bahwa kedua proses, yaitu kematangan dan belajar
itu dalam pralcteknya sangat berhubungan erat satu sama lain, yaitu
saling menyempurnakan.
2. Belajar dan Penyesuaian diri/ adaptasi
Ini merupakan suatu proses yang dapat merubah tingkah laku
manusia, dalam penyesuaian diri terdiri dua macam .
1) Penyesuaian diri atuoplastis, seseorang mengubah dirinya
disesuaikan dengan keadaan lingkungannya.
2) Penyesuaian diri alloplastis, yang berarti mengubah lingkungannya
disesuaikan dengan kebutuhan kedalam proses belajar, karena
terjadi perubahan- perubahan yang kadang sangat mendalam
dalam kehidupan manusia.
3. Belajar dan Pengalaman
Keduanya sangat berkaitan karena keduanya merupakan proses
tetapi, belajar dan memperoleh pengalaman adalah berbeda.
Mengalami sesuatu belum tentu merupakan belajar dalam arti
peaagogis tetapi sebaliknya : tiap belajar juga mengalami.
4. Belajar dan Bermain
Dalam bermain juga terjadi proses belajar. Persamaannya ialah
bahwa dalam belajar dan bermain keduanya terjadi perubahan, yang
dapat mengubah tingkah laku, sikap dan pengalaman.
Akan tetapi, antara keduanya terdapat perbedaan, menurut arti
katanya, bermain merupakan kegiatan yang khusus bagi anak- anak
meskipun pada orang dewasa terdapat juga. Sedangkan belajar
merupakan kegiatan umum, terdapat pada manusia sejak lahir sampai
mati.
Menurut sifatnya, perbedaan antara belajar dan bermain ialah
kegiatan belajar mempunyai tujuan yang terletak pada masa depan,
t
masa kemudian. Sedangkan kegiatan bermain hanyalah ditujukan
untuk situasi diwaktu itu saja. Tujuan bermain hanya untuk
kesenangan, kepuasan, terletak didalam situasinya di waktu kegiatan
permainan itu berlangsung.
Meskipun demikian, hubungan antara keduanya yaitu belajar
dan bermain sangat erat, yaitu kita dapat mengenal “ Belajar sambil
bermain “, yang ditekankan adalah belajarnya “ Bermain sambil
Menghafal/ mengingat tidak sama dengan belajar, hafal atau
ingat dengansesuatu belum menjamin bahwa dengan demikian orang
sudah belajar dalam arti yang sebenarnya. Sebab untuk mengetahui
suatu tidak cukup hanya dengan menghafal saja, tetapi harus dengan
pengertian. Adapun yang dimaksud belajar disini adalah menyediakan
pengalaman- pengalaman untuk menghadapi soal- soal dimasa depan.
Jika pengalaman itu hanya merupakan suatu yang statis, yang tidak
berguna untuk adanya perubahan dalam tingkah laku, sikap ayau
pengetahuan, maka hal yang demikian tidak teijadi proses belajar.
B. ivfata Pelajaran Fiqh
1. Pengertian
Pelajaran Fiqh dalam kurikulum Madrasah Ibtidaiyah adalah salah
satu bagian dari inata pelajaran pendidikan agama islam yang diarahkan
untuk menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati
dan mengamalkan hukum Islam, yang kemudian menjadi dasar pandangan
hidupnya. Melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan, penggunaan
pengalaman dan pembiasaan.
2. Tujuan belajar mata pelajaran fiqh.
Dalam Standar Kompetensi Depag,2002, fiqh di Madrasah
Ibtidaiyah bertujuan untuk membekali peserta didik agar :
a. Mengetahui dan memahami pokok hukum islam secara terperinci dan
menyeluruh, pengetahuan dan pemahaman tersebut diharapkan
b. Melaksanakan dan mengamalkan ketentuan hukum Islam dengan
benar, pengalaman tersebut diharapkan dapat menumbuhkan ketaatan
menjalankan hukum Islam dengan disiplin dan tanggung jawab sosial
yang tinggi dalam kehidupan pribadi maupun sosialnya.
3. Fungsi mata pelajaran fiqh.
Mata pelajaran fiqh di Madrasah Ibtidaiyah berfungsi untuk :
a. Menanamkan nilai-nilai dan kesadaran berubadah kepada peserta didik
kepada Allah SWT, sebagai pedoman mencapai kebahagiaan hidup di
dunia dan ahirat.
b. Membiasakan pengalaman terhadap hukum Islam pada peserta didik
dengan ikhlas dan perilaku yang sesuai dengan peraturan yang berlaku
di Madrasah Ibtidaiyah dan masyarakat.
c. Membentuk kedisiplinan dan rasa tanggung jawab social di masyarakat
dan madrasah.
d. Meneguhkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT, serta
menanamkan akhlak mulia peserta didik seoptimal mungkin.
Melanjutkan upaya yang lebih dulu dilakukan dalam lingkungan
keluarga.
e. Membangun mental peserta didik dalam menyesuaikan diri dengan
lingkungan fisik dan sosialnya.
f. Memperbaiki kesalahan-kesalahan dan kelemahan peserta didik dalam
g. Membekali peserta didik dalam bidang hukum islam untuk
melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi.
4. Prestasi Belajar Fiqh
Berbicara tentang prestasi tidak mungkin lepas dari evaluasi,
prestasi diketahui melalui evaluasi yang diadakan tiap hari pertemuan dari
pembahasan sub pokok bahasan, setiap pertengahan dan akhir semester.
Kaitannya dengan penelitian ini yaitu prestasi belajar bidang studi fiqh
yang merupakan bagian dari jenis pendidikan agama di sekolah dasar/
madrasah ibtidaiyah.
Untuk mengetahui prestasi belajar siswa atau yang dapat kita sebut
hasil belajar ini dalam bidang studi fiqh dapat dilihat dari nilai rata- rata
keseluruhan yang tercatat dalam buku raport masing- masing siswa. Hal
ini sesuai dengan pendapat Sumadi Surya Brata yang menyatakan “
Raport merupakan rumusan terahir yang diberikan oleh guru mengenai
kemajuan/ prestasi belajar siswa selama masa tertentu (4 s/d 6 bulan)
Dan dilakukan dengan cara bermacam- macam perumusan, ada
yang menggunakan lambang A, B, C, D, E. dan ada juga yang
menggunakan angka mulai 0 s/d 10 atau 0 s/d 100. di Indonesia pada
umumnya menggunakan angka 0 s/d 10, tetapi akhir- akhir ini nampak
menggunakan lambing A, B, C, D (Sumadi Surya Brata, 1989:320).
Menurut Nawawi (1981 : 127) hasil belajar dibagi menjadi tiga
a. Hasil belajar yang berupa kemampuan keterampilan atau kecakapan di
dalam melakukan atau mengenjakan suatu tugas, termasuk di
dalamnya keterampilan menggunakan alat.
b. Hasil belajar yang berupa kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan
tentang apa yang dikerjakan.
c. Hasil belajar yang berupa perubahan sikap dan tingkah laku.
C. M etode Diskusi
Menurut Sudirman N, (987:150) diskusi adalah salah satu metode
dalam menyampaikan pelajaran, dimana siswa dihadapkan kepada suatu
masalah yang dapt berupa pernyataan atau pertanyaan yang bersifat
problematic untuk dibahas dan dipecahkan bersama.
Metode diskusi merupakan cara penyajian bahan pelajaran dimana
guru memberi kesempatan kepada siswa (kelompok siswa) untuk mengadakan
perbincangan ilmiah guna mengumpulkan pendapat, membuat kesimpulan
atau menyusun berbagai alternatif pemecahan suatu masalah.
1. Jenis diskusi
Dalam bukunya, W.S Winkel (987: 86) menerangkan jenis-
jenis diskusi, yaitu :
a. W hole group
Kelas merupakan satu kelompok diskusi, "whole group yang
ideal apabila jumlah anggota tidak lebih dari 15 orang.
Satu kelompok besar dibagi menjadi beberapa kelompok
kecil, terdiri atas 4 - 5 orang. Tempat diatur agar siswa dapat
berhadapan muka dan bertukar pikiran dengan mudah. Diskusi
diadakan di tengah pelajaran atau akhir pelajaran dengan maksud
menajamkan kerangka bahan pelajaran, memperjelas bahan
pelajaran atau menjawab pertanyaan- pertanyaan.
Hasil belajar yang diharapkan yaitu agar segenap individu
membandingkan persepsinya yang mungkin berbeda- beda tentang
bahan pelajaran, serta membandingkan informasi yang didapat
masing- masing. Dengan demikian masing- masing individu dapat
saling memperbaiki pengertian, persepsi, informasi, sehingga dapat
dihindarkan kekeliruan- kekeliruan.
c. P anel
Suatu kelompok kecil, antara 3 sampai 6 orang,
mendiskusikan satu subjek tertentu, duduk dalam suatu susunan
semi melingkar, dipimpin oleh seorang moderator. Panel ini secara
fisik dapat berhadapan dengan audience , dapat juga secara tidak
langsung (misal pada televisi). Pada suatu panel yang mumi
audience tidak ikut serta dalam diskusi.
d. Sundicate group
Suatu kelompok dibagi menjadi beberapa kelompok kecil
terdiri dari 3 - 6 orang. Masing- masing kelompok kecil
problema kepada kelas, ia menggambarkan aspek- aspek masalah,
kemudian tiap-tiap kelompok diberi tugas untuk mempelajari suatu
aspek tertentu. Guru menyediakan referensi atau sumber informasi
lain.
e. B rain Storm ing G roup
Kelompok menyumbangkan ide- ide baru tanpa dinilai
segera. Setiap anggota kelompok mengeluarkan pandapatnya.
Hasil belajar yang diharapkan ialah agar anggota kelompok
belajar menghargai pendapat orang lain, menumbuhkan rasa
percaya pada diri sendiri dalam mengembangkan ide- ide yang
ditemukannya yang duanggap benar.
f . Sim posium
Beberapa orang membahas tentang berbagai aspek dari
suatu subyek tertentu, dan membacakan di muka peserta dengan
singkat (5 - 20 menit) . kemudian diikuti dengan sanggahan dan
pertanyaan dari para penyanggah, danjuga dari pendengar. Bahasan
dan sanggahan itu selanjutnya dirumuskan oleh perumus sebagai
hasil akhir.
g. In fo rm a l D ebate
Kelas dibagi menjadi dua tim yang agak saina besarnya,
dan mendiskusikan subjek yang cocok untuk diperdebatkan tanpa
memperhatikan peraturan perdebatan formal. Bahan yang cocok
.11
untuk diperdebatkan ialah yang bersifat problematik, dan bukan
yang bersifat aktual.
h. F ish B ow l
Beberapa peserta dipimpin oleh seorang ketua mengadakan
suatu diskusi untuk mengambil suatu keputusan. Tempat duduk
diatur setengah lingkaran dengan dua atau tiga kursi kosong
BAB
in
METODOLOGI PENELITIAN
A. Keadaan Umum MI Sruwen IV
1. Data Umum Madrasah
Nama Madrasah : Madrasah Ibtidaiyah Sruwen IV
NSS : 112 332 202 145
Alamat : Jl. Kemetiran, Dsn. Sruwen III, Sruwen.
Kec. Tengaran Kab. Semarang
Luas lahan : 990 M2
Tahun berdiri
2. Letak Geografis
: 1976
Madrasah Ibtidaiyah Sruwen IV, Kec. Tengaran Kab. Semarang
terletak di kelurahan Sruwen III, Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang
dan dibatasi dengan perkampungan, yaitu :
1. Sebelah Timur : Dusun Margosuko
2. Sebelah Selatan : Dusun Losari
3. Sebelah Barat : Dusun Sruwen II
4. Sebelah Utara
3. Tinjauan Historis
: Susun Sruwen III
Maksud didirikannya madrasah ini adalah untuk memberi tempat
belajar bagi anak usia sekolah dasar khususnya dari TK sekitar Desa
sudah ada, hal ini disebabkan karena jarak yang begitu jauh antara SD
setempat dari dusun yang ada. Oleh karena itu para tokoh masyarakat
setempat berinisiatif untuk membangun sekolah yang terletak dekat
dengan dusun yang ada, dengan biaya swadaya dari masyarakat.
Dengan berdirinya MI Sruwen IV Kec. Tengaran Kab. Semarang
tersebut akan membantu program pemerintah yaitu wajib belajar 9 tahun
dan secara lebih lanjut ikut membantu mencerdaskan bangsa dan Negara
dengan menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran bagi pemuda
penerus cita-cita bangsa Indonesia, dan tulang punggung harapan bangsa.
Dalam rangka mengantisipasi abad modem yang serba mutakhir,
maka program pendidikan dan pengajaran yang hendak diselenggarakan
adalah bertujuan untuk mendidik manusia Indonesia berdasarkan
kepribadian bangsa Indonesia menuju kepada penguasaan ilmu
pengetahuan dan teknologi, membentuk manusia yang bertaqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia. Maka cita-cita yang hendak
dicapai dengan adanya MI Sruwen IV adalah terbentuknya masyarakat
yang bebas buta aksara yang religius serta memiliki kecakapan ilmu
pengetahuan dan mempunyai tanggung jawab atas kesejahteraan bangsa
dan masa depan Republik Indonesia yang berdasar pancasila dan
4. Struktur Organisasi
Tabel 3.1
Struktur Organisasi Guru dan Karyawan Madrasah Ibtidaiyah Sruwen IV Tahun 2008/ 2009
No Nama Jabatan
i W amo Kepala Madrasah
2 M. Fattah Amin, S, Ag Wakil kepala Madrasah
3 Hanik Tazkiyah, S. Pdl Bendahara BOS
4 St. Sholihatun, S. Ag Sekretaris I
5 Titin Kumiatin Suroya, A. Ma Sekretaris II
6 S u mama, A. Ma Kurikulum
7 Giyarti, S. Pd Kurikulum
8 Fajar Andy Saputra, A. Ma Humas
9 Drs. Jaroni Humas
5. Struktur Komite Sekolah
Tabel 3.2
Struktur Komite Sekolah
Madrasah Ibtidaiyah Sruwen IV Tahun 2008/ 2009
No Nama Jabatan
1 Nur Khanani Ketua
2 H. Suroso Wakil ketua
3 M. Fattah Amin, S. Ag Sekretaris I
1 5 M u’sum Bendahara I
6 Hanik Tazkiyah, S. Pdl Bendahara I
7 Jumar Sie. Pendidikan
8 Sumama, A. Ma Sie. Pendidikan
o Mukalib Sie. Pembangunan
1 0 Drs. Jaroni Sie. Pembangunan
11 Salamun Sie. Usaha
1 2 Kusri Sie. Usaha
13 Y. Wasimin Sie. Humas
14 M. Shodik Sie. Humas
_____________________________________________ I
6. Deskipsi Tugas
e. Kepala sekolah
Berfungsi sebagai, manajer, administrator dan supervisor, pembimbing.
b. Wakil kepa:a sekolah
1) Menyusun perencanaan, membuat program kegiatan dan
melaksanakan program
2) Pengorganisasian
3) Pengarahan
4) Ketenagaan
5) pengawasan
Bertanggung jawab kepada kepala sekolah dan mempunyai tugas
melaksanakan kegiatan proses belajar mengajar secara efektif dan efisien
d. Wali kelas
1) mengelola kelas
2) Menyelenggarakan administrasi kelas
3) Membuat statistik bulanan
4) Pengisian daftar nilai siswa
5) pengisian bukulaporan penilaian hasil belajar
e. Pengelola perpus
' 1) Perencanaan pengadaan buku
2) Perencanaan pengembangan perpus
3) memelihara dan perbaikan buku
4) Melakukan layanan bagi siswa pinjam buku
5) Menyimpan buku perpus
6) Menyusun tata tertib perpus
7) Menyusun laporan kegiatan perpus secara berkala
f. Tata usaha
Melaksanakan ketata usahaan sekolah dan pertanggungjawaban kepada
kepala sekolah dalam hal administrasi
7. Kurikulum
Kurikulum yang dipakai di Ml Sruwen IV adalah, kurikulum
yang sebelumya menggunakan kurikulum 1994, adapun pelajaran yang
diajarkan di MI Sruwen IV adalah :
a. Quran Hadits
b. Akidah Akhlak
c. Fiqh
d. Sejarah Kebudayaan Islam
e . B a h a s a A r a b
f. PKn
g. Bahasa Indonesia
h. Matematika
i. Ilmu Pengetahuan Alam
j. Imlu Pengetahuan Sosial
k. Bahasa Jawa
l. Bahasa Inggris
m. Pendidikan Jasmani
n. Pendidikan Seni dan Budaya
8. Keadaan Guru dan Murid
a. Keadaan guru
Guru yang mengajar dikelas berjumlah 9 orang guru, yang terdiri
dari 5 guru laki-laki dan 4 guru perempuan. MI Sruwen IV sangat
mengedepankan keagamaan sehingga guru keagamaan mempunyai tugas
Selain menjadi pendidik, para guru juga menjalankan beberapa
tugas sebagai berikut : Petugas bimbingan dan penyuluhan, wali kelas,
kesiswaan, dll.
Tabel 3.3 Daftar Guru
Madrasah Ibtidaiyah Sruwen IV Tahun 2008/ 2009
No Nama NIP
Pendidikan
Tcrahir
Tahun Jabatan
1 Wamo 150149310 PGA 1975 Kep.Sekolah
2 M Fattah Amin, S, Ag 150384174 SI 1994 Wali kelas VI
3 Hanik tazkiyah, S. Pdl 150360547 SI 2008 Wali kelas III
4 St. Sholihatun, S. Ag “ SI 1996 Wali kelas IV
5 Titin Kumiatin , A. Ma “ D II 1997 Wali kelas I
6 Sumama, A. Ma “ D II 2000 Wali kelas V
7 Giyarti, S. Pd - D II 2009 Wali kelas II
8 Fajar Andy S, A. Ma “ D II 2006 Guru Mapel
9 Drs. Jaroni “ SI 1991 Guni Mapel
b. Keadaan murid
Jumlah siswa sesungguhnya ada 117 siswa, dengan rincian
sebagai berikut 60 siswa dan 57 siswi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
Tabel 3.4
Rekapitulasi Jumlah Siswa
Madrasah Ibtidaiyah Sruwen IV Tahun 2008/ 2009
No Kelas PA PI Jumlah
1 I 22 18 40
2 II 10 7 17
3 HI 9 9 18
4 IV 7 7 14
5 V 7 7 14
6 VI 5 9 14
JTJMLAH 60 57 117
9. Pembagian Tugas Guru MI Sruwen IV
Tabel 3.5
Pembagian Tugas Guru
Madrasah Ibtidaiyah Sruwen IV Tahun 2008/ 2009
No Nama Jabatan
1 Warno Kepala Madrasah
2 M. Fattah Amin, S, Ag Wakil kepala Madrasah
3 Hanik tazkiyah, S. Pdl Bendahara BOS, Drum Band
4 St. Sholihatun, S. Ag Sekretaris I , Koperasi
5 Titin Kumiatin Suroya, A. Ma Sekretaris I I , Pramuka
6 Sumama, A. Ma Kurikulum, Sarana Prasarana
8 Fajar Andy Saputra, A. Ma Humas, Tata Usaha, UKS
9 Drs. Jaroni H um as, Perpustakaan
10. Sarana Prasarana
Jumlah ruang atau lokal MI Sruwen IV tahun 2008/ 2009, yaitu ada
15 ruang, lebih jelasnya dapat dilihat tabel dibawah sebagai b erik u t:
Tabel 3.6
Rekapitulasi Jumlah ruang dan Fasilitas Madrasah Ibtidaiyah Sruwen IV Tahun 2008/ 2009
No Sarana Prasarana Jumlah
1 Ruang kelas 6
2 Ruang guru 1
3 Perpustakaan 1
4 Ruang BP 1
5 Ruang UKS 1
6 Ruang Koperasi 1
7 Ruang Aula 1
8 F.uang Mushola 1
o WC guru 1
10 WC siswa 1
Subyek yang diteliti adalah siswa-siswi kelas 4, MI Sruwen IV
yang berjumlah 15 orang
Tabel 3.7
Daftar nama Siswa Kelas 4
Madrasah Ibtidaiyah Sruwen IV Tahun 2008/ 2009
No Nama Kelas
1
1. Umi Suryaningsih 4
2. M. Roziqin 4
3. M. Kharis 4
4. Dyah Miftakhur R 4
5. M. Yusuf 4
6. M. Chanafi 4
7. Maulana Al Fans 4
8. M. Syaifudin 4
9. Umi Arifah 4
10. M. Solahudin 4
11. Wahyu Sri Lestari 4
12. Richa Lutfiani 4
13. Wahyu Sri Utami 4
14. Eka Fitriani 4
B. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan April sampai dengan bulan
Mei 2009, penelitian meningkatkan prestasi belajar pelajaran fiqh ini
dilaksanakan sebanyak 3 kali tatap muka, yang dalam penelitian menggunakan
jam pelajaran fiqh yang dimulai pukul 10.00 - 11.25 WIB.
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam tiga siklus, tiap
siklus memiliki beberapa tahapan, yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan,
pengamatan dan refleksi, tahap-tahap tersebut adalah :
1. Perencanaan Siklus 1
Standar Kompetensi
Mengetahui hukum dan ketentuan puasa wajib
Kompetensi Dasar
Siswa d a p a t:
Mendiskripsikan pengertian puasa
Menyebutkan macam-macam puasa
1. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat Mendiskripsikan pengertian puasa
Siswa dapat menyebutkan macam-macam puasa
2. Materi Ajar
a. Pengertian Puasa adalah : Puasa dalam bahasa arab disebut
" Shoum u “ atau " Syiyam u “ yang artinya : menahan diri dari
segala sesuatu, sesuatu itu yang dimaksud adalah makan, minum,
berakibat buruk bagi diri sendiri dan orang lain dari terbit matahari
sampai terbenamnya matahari dengan niat dan beberapa syarat
(Yusuf Muhtar Dkk, 1992:460)
b. Macam-macam puasa
1. Puasa wajib
Yaitu : puasa yang apabila dikerjakan mendapat pahala, dan
bila di tinggalkan mendapat dosa.
2. Puasa sunah
Yaitu : Puasa yang apabila dikerjakan berpahala, dan bila
ditinggalkan tidak mendapat dosa.'
3. Metode
Pemberian tugas, demonstrasi, diskusi, ceramah, tanya jawab
4. Langkah-Langkah Pembelajaran
a. Kegiatan Awal
- Pembukaan dengan salam dan do’a bersama.
Motivasi dan apersepsi serta menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Kegiatan Inti
- Guru menyampaikan langkah-langkah kegiatan bersama-sama.
- Guru memberikan Materi
Guru membagi siswa dalam kelompok
- Guru memberikan penjelasan seperlunya tentang materi pelajaran.
- Guru memberikan evaluasi / latihan soal.
- Menutup pelajaran dengan do'a.
5. Alat dan Sumber
Alat : Kapur, penghapus, lembar evaluasi, lembar pengamatan.
Sumber : Buku FIQH PT. Putratama, Bintang timur
6. Penilaian
Teknik Penilaian : - Tes tertulis per kelompok
A. Tugas Untuk Kelompok
Jawablah soal dibawah ini dengan singkat dan jelas !
1. Apa yang kamu ketahui tentang puasa ?.
2. Sebutkan macam-macam puasa !
3. Jelaskan pengertian dari macam puasa terseb u t!
B. Tugas individual dikerjakan dirumah
1. Apakah pengertian puasa menurut istilah !
2. Apa yang kamu ketahui tentang puasa wajib ?
3. Tuliskan ayat yang menunjukkan perinta puasa ?
4. Berikar. contoh puasa wajib !
5. Sebutkan contoh puasa sunnah !
C. Evaluasi ( Individual)
1. Pengertian puasa menurut bahasa ad alah...
2. Pengertian puasa menurut istilah ad alah ...
3. Yang diwajibkan puasa ramadhan adalah u m a t...
4. Ayat yang menerangkan perintah puasa adalah ...
5. Macam puasa a d a ... macam
6. Puasa wajib adalah...
7. Contoh puasa wajib ad alah ...
8. Cara mengetahui tiba waktu puasa a d a ... Macam
9. Puasa dari terbit matahari sam pai...
LEMBAR PENGAMATAN PENGELOLAAN PEMBELAJARAN METODE DISKUSI
Nama Sekolah : MI SRUWEN 04 Nama Guru
Mata Pelajaran : Fiqh Hari/ tanggal
Sub Konsep : Pengertian puasa, ketentuan puasa Pukul
Sumama
Senin, 13 April 2009 10.00-11.25
No. Aspek yang diamati Penilaian
Ya Tidak 1 2 3 4
I. Pelaksanaan
A. Pendahuluan
1. Memotivasi siswa
V
V
2. Menyampaikan tujuan
V
V
pembelajaran
kusikan hasil kegiatan dalam kelompok dan mempresen tasikannya.
2. Memberikan evaluasi.
V
V
V
LEMBAR PENGAMATAN PENGELOLAAN PEMBELAJARAN
: 1. Mendengarkan / memperhatikan penjelasan guru 2. Membaca buku
3. Mengaj ukan pertanyaan
4. Menanggapi / menjawab pertanyan 5. Melaksanakan tugas dalam kelompok 6. Menyajikan hasil pembelajaran / tugas 7. Merangkum pembelajaran
8. Mengeijakan tes evaluasi
Berikut penilaian anda dengan memberikan nilai pada kolom-kolom yang telah tersedia.
No. Nama Aspek-Aspek Jumlah ranganKete
1 2 3 4 5 6 7 8
Prosentase 65,5^ 86,66| 51,11 60 71,11 42,22 53,33 75,55 227 63,05%
PENILAIAN KOOPERATIF LEARNING PADA SIKLUS I
1. Umi Suryaningsih 8 T 0,6
2. I M. Rozikin 6 TT 0,5 1,1
12. Richa Lutfiani 7 T 0,4
13. Wahyu Sri Utami 7 T 0,5
14. V Eka Fitriani 7 T 0,5 1,5
15. M. Yusuf 6 TT 0,5
T Tuntas
TT Tidak Tuntas
Jumlah siswa yang tuntas 9
Jumlah siswa yang tidak tuntas 7
Skor maksimal ideal 150
Skor tercapai 100
Rata-rata skor tercapai 6,67
2. Perencanaan Siklus II
Standar Kompetensi
Mengetahui hukum dan ketentuan puasa wajib
Kompetensi Pasar
Siswa d a p a t:
Menyebutkan rukun puasa
Menyebutkan syarat wajib puasa
1. Tujuan Pembelajaran
Menyebutkan rukun puasa
Menyebutkan syarat wajib puasa
2. Materi Ajar
a. Rukun puasa
1. Niat
2. Menahan dari hal-hal yang membatalkan puasa
b. Syarat wajib puasa
1. Berakal sehat
2. Sudah Baligh atau cukup umur
3. Kuat berpuasa
4. Beragama Islam
5. Suci dan haid dan nifas
3. Metode
a. Kegiatan Awal
- Pembukaan dengan salam dan do’a bersama.
- Motivasi dan apersepsi.
b. Kegiatan Inti
- Guru menyampaikan langkah-langkah kegiatan bersama-sama.
- Guru memberikan Materi
Gua> membagi siswa dalam kelompok
- Guru memberikan penjelasan seperlunya tentang materi pelajaran.
- Siswa menanyakan hal-hal yang belum jelas.
c. Kegiatan Akhir
- Guru memberikan evaluasi / latihan soal.
- Menutup pelajaran dengan do'a.
5. Alat dan Sumber
Al?t : Kapur, penghapus, lembar evaluasi, lembar pengamatan.
Sumber : Buku FIQH PT. Putratama, Bintang timur
6. Penilaian
Teknik Penilaian : - Tes tertulis kelompok
- Tes tertulis individual
A. Tugas Kelompok
Jawablah soal dibawah ini dengan singkat dan jelas !
1. Jeiaskan rukun puasa !
2. Sebutkan Ayat Al quran yang menerangkan tentang rukun puasa tersebut !
3. Apa yang kamu ketahui tentang sarat wajib puasa !
B. Tugas Individual dikerjakan dirumah
1. Sebutkar rukun puasa !
2. Tuliskan niat puasa !
3. Apa yang harus ditahan saat kita berpuasa ?
4. Sebutkan syarat wajib puasa !
5. Berakal sehat adalah merupakan !
C. Evaluasi ( individual)
1. Sarat wajib puasa a d a ...macam
2. Maksud berakal sehat ia la h ...
3. Yang dimaksud baligh adalah anak umur
4 Rukun puasa ada ...
5. Makan dan minum d a p a t... puasa
6. Puasa wajib ad alah ...
7. Contoh puasa wajib ad alah ...
8 . B a l i g h y a i t u ...
9. Kuat berpuasa adalah ...
LEMBAR PENGAMATAN PENGELOLAAN PEMBELAJARAN METODE DISKUSI
Nama Sekolah : MI SRUWEN 04
Mata Pelajaran : Fiqh
Sub Konsep : Rukun puasa dan syarat wajib puasa
Nama Guru
No. Aspek yang diamati Penilaian
Ya Tidak 1 2 3 4
I. Pelaksanaan
A. Pendahuluan
1. Memotivasi siswa
V
32. Menyampaikan tujuan
V
4pembelajaran B. Kegiatan Inti
1. Menyampaikan langkah ke-
V
4giatan bersama siswa.
2. Membimbing siswa melaku kan kegiatan.
kusikan hasil kegiatan dalam kelompok dan mempresen tasikannya.
2. Memberikan evaluasi.
V
4II. Pengelolaan Waktu
V
3LEMBAR PENGAMATAN PENGELOLAAN PEMBELAJARAN
: Rukun puasa dan syarat wajib puasa
Nama Guru : Sumama
Hari/ tanggal : Senin, 20 April 2009
Pukul : 10.00 - 11.25
Mendengarkan / memperhatikan penjelasan guru Membaca buku
Mengajukan pertanyaan
Menanggapi / menjawab pertanyan Melaksanakan tugas dalam kelompok Menyajikan hasil pembelajaran / tugas Merangkum pembelajaran
Mengerjakan tes evaluasi
No. Nama Aspek- Aspek Jml ranganKete
1 2 3 4 5 6 7 8
Prosentase 80 95,55 68,88 82,22 88,88 73,3384,44 84,44 297 82,5%
PENILAIAN KOOPERATIF LEARNING PADA SIKLUS 1 1
Rata-rata skor tercapai : 7,73
3. Perencanaan Siklus III
A- Standar Kompetensi
Mengetahui hukum dan ketentuan puasa wajib
B. Kompetensi Dasar
Siswa d a p a t:
Menyebutkan Syarat sah puasa
Menyebutkan hikmah puasa
1. Tujuan Pembelajaran
Menyebutkan Syarat sah puasa
Menyebutkan hikmah puasa
2. Materi Ajar
a. Menyebutkan Syarat sah puasa
1. Islam
2. Mumayyiz, yaitu orang yang telah dapat membedakan hal-hal
yang baik dan buruk
3. Suci dari haid dan nifas
4. Dikerjakan pada waktunya
b. Menyebutkan hikmah puasa
Hikmah puasa antara lain dapat terbiasa mengandalikan hawa
nafsu, dapat merasakan penderitaan orang-orang yang tidak
mampu, dapat menimbulkan rasa kasih sayang sesama, dan dapat