• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR FIQHMELALUI METODE DISKUSI DI MI SRUWEN IV KELAS 4 SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2008 2009 SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR FIQHMELALUI METODE DISKUSI DI MI SRUWEN IV KELAS 4 SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2008 2009 SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam"

Copied!
105
0
0

Teks penuh

(1)

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR

FIQHMELALUI METODE DISKUSI

DI MI SRUWEN IV KELAS 4

SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2008/ 2009

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

O leh:

FAJAR ANDY SAPUTRA

NIM. 121 06 012

JURUSAN TARBIYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

(2)
(3)

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR

FIQHMELALUI METODE DISKUSI

DI MI SRUWENIV KELAS 4

SEMESTER II TAHUN PELAJARAN 2008/ 2009

JURUSAN TARBIYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

O le h :

(4)

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi Saudara :

Nama

NIM

Jurusan

Program Studi

Judul

: Fajar Andy Saputra

: 12106012

: Tarbiyah

: Pendidikan Agama Islam

: UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR

FIQH MELALUI METODE DISKUSI DI MI

SRUWEN IV KELAS 4 SEMESTER II TAHUN

(5)

K K M K N T F R I A N A L A M A RI

SEKOLAH TIN G G I AGAMA ISLAM N EG ERI (STAIN) SALATIGA

Jl.Tentara Pelajar 02 Telp. 323706 Fax 323433 Kode Pos. 50721 Salatiga

htlp/Z ww. salatiga. ac. id. e-mail: akadeinik(a)stainsalatiga. ac. id

P E N G E S A H A N K E L U L U S A N

Skripsi Saudara F a ja r Andy S ap u tra dengan Nomor Induk Mahasiswa 12106012

yang berjudul “ UPAYA M EN IN G K ATK A N PRESTASI B ELA JA R FIQH M ELA LU I M ETO D E DISKUSI DI MI SRUW EN IV KELAS 4 SEM ESTER

II TAHUN PELAJARAN 2008/2009” , telah dimunaqosahkan dalam Sidang

Panitia Ujian Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga Pada 13 Maret 2010 dan telah diterima sebagai bagian dari syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I.)

Salatiga, 13 Maret 2010 M 27 Robiul Awal 143 1 H

(6)

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan dibawah i n i :

Nama : Fajar Andy Saputra

NIM : 12106012

Jurusan : Tarbiyah

Program Studi : Pendidikan Agama Islam

Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya

saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan

orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode

etik ilmiah.

Salatiga, Februari 2010 Yang menyatakan

(7)

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

M encari Ilm u Itu K ew ajiban B agi S etiap O rang Islam P ria D an W anita “

( H .R. Ib n u A b d u l B a ri)

PERSEMBAHAN

Untuk kedua orang tuaku

Suamiku tercinta Tercinta

Dosen-dosenku dan

(8)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan atas limpahan taufiq dan hidayahnya

sehingga penyusun dapat menyelesaikan tugas menyusun skripsi ini dengan

lancer. Sholawat serta salam semoga tetap terlimpahkan kepada Nabi Muhammad

SAW.

Penyusun skripsi ini sebagai salah satu syarat guna menyelesaikan

pendidikan progam sarjana pada STAIN Salatiga jurusan tarbiyah.

Tersusunnya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dan bimbingan dari

pihak, oleh karena itu penyusun mengucapkan banyak terima kasih yang sebesar-

besarnya, terutama kepada yang terhorm at:

1. Bapak Imam Sutomo, selaku ketua STAIN Salatiga

2. Bapak Fatchurahman, selaku kepala Jurusan Tarbiyah

3. Bapak Achmad Maimun, selaku Dosen pembimbing

4. Dan kedua orang tua tercinta

Semoga amal ibadah beliau selalu di terima Allah SWT, menyadari

bahwa dalam penyusunan skripsi ini tentunya masih banyak kekurangan dan

kesalahan baik dalam segi isi maupun penyajian bahasa, untuk itu penyusun

mohon saran dan kritik yang membangun demi perbaikan skripsi ini, semoga

bermanfaat bagi penyusun dan bagi kita semua.

Salatiga, Februari 2010 Penulis

(9)

ABSTRAK

Kata Kunci : prestasi belajar dan metode diskusi

Penelitian ini merupakan upaya untuk mengembangkan tekhnik

pembelajaran yang relative baru bagi pelajaran fiqh di madrasah

ibtidaiyah, pertanyaan utama yang ingin dijawab dalam penelitian in I

adalah (1) Dapatkah penerapan strategi pembelajaran Diskusi dapat

meningkatkan perhatian siswa kelas 4 MI Sruwen IV Kec. Tengaran Kab.

Semarang pada pelajaran Fiqh ? (2) Dapatkah penerapan strategi

pembelajaran melalui Diskusi dapat meningkatkan penguasaan siswa kelas

4 MI Sruwen IV Kec. Tengaran Kab. Semarang terhadap mata pelajaran

Fiqh ? (3) Dapatkah dengan metode Diskusi dapat meningkatkan hasil

belajar siswa kelas 4 MI Sruwen IV Kec. Tengaran Kab. Semarang ?

Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Penerapan strategi

pembelajaran Diskusi dapat meningkatkan perhatian siswa kelas 4 MI

Sruwen IV Kec. Tengaran Kab. Semarang pada pelajaran Fiqh

(2) Penerapan strategi pembelajaran melalui Diskusi dapat meningkatkan

penguasaan siswa kelas 4 MI Sruwen IV Kec. Tengaran Kab. Semarang

terhadap mata pelajaran Fiqh (3)Dengan metode Diskusi dapat

meningkatkan hasil belajar siswa kelas 4 MI Sruwen IV Kec. Tengaran

(10)

DAFTAR ISI

Sampul

Logo STAIN Salatiga

Halaman Judul

Persetujuan Pembimbing

Pengesahan

Pernyataan Keaslian Tulisan

Motto dan Persembahan

Abstrak

Kata Pengantar

Daftar Isi

Daftar Tabel

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang M asalah ...1

B Rumusan M asalah ... 4

C. Tujuan Penelitian... 4

D. Hipotesis Tindakan dan Indikator K eberhasilan... 4

E. Kegunaan Penelitian... 5

F. Manfaat Hasil Penelitian...5

G. Batasan M asalah...6

H. Metode penelitian... 6

(11)

BAB II LAND ASAN TEORI

A. Prestasi Belajar Fiqh... 13

B. Mata Pelajaran F iq h ...26

C. Metode D iskusi...29

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN A. Keadaan Umum Sekolah... 34

B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I ... 44

C. Deskripsi Pelaksaan Siklus I I ... 51

D. Deskripsi Pelaksaan Siklus I I I ... 57

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Per S ik lu s...63

B. Pem bahasan...78

BAB V. PENUTUP A. K esim pulan... 81

B. Saran-Saran... 81

Daftar Pustaka

Lampiran-Lampiran

(12)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1

Struktur organisasi guru dan karyawan Madrasah Ibtidaiyah Sruwen IV

Tahun Pelajaran 2C08/ 2009

Tabel 3.2

Struktur organisasi guru dan karyawan Madrasah Ibtidaiyah Sruwen IV

Tahun Pelajaran 2008/ 2009

Tabel 3.3

Daftar guru Madrasah Ibtidaiyah Sruwen IV Tahun Pelajaran 2008/ 2009

Tabel 3.4

Rekapitulasi jumlah siswa Madrasah Ibtidaiyah Sruwen IV Tahun Pelajaran

2008/2009

Tabel 3.5

Pembagian tugas guru Madrasah Ibtidaiyah Sruwen IV Tahun Pelajaran 2008/

2009

Tabel 3.6

Rekapitulasi jumlah ruang dan fasilitas Madrasah Ibtidaiyah Sruwen IV Tahun

Pelajaran 2008/ 2009

Tabel 3.7

Daftar nama siswa kelas 4 Madrasah Ibtidaiyah Sruwen IV Tahun Pelajaran

2008/2009

(13)

Pengelolaan pembelajaran pada siklus I

Tabel 4.2

Perhatian siswa pada siklus I

Tabel 4.3

Rekapitulasi hasil tes formtif siswa pada siklus I

Tabel 4.4

Pengelolaan pembelajaran pada siklus II

Tabel 4.5

Perhatian siswa pada siklus II

Tabel 4.6

Rekapitulasi hasil tes formtif siswa pada siklus II

Tabel 4.7

Pengelolaan pembelajaran pada siklus III

Tabel 4.8

Perhatian siswa pada siklus III

Tabel 4.9

(14)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Untuk mempelajari Fiqh kiranya tidak perlu diragukan lagi, baik

bagi kehidupan individu maupun bagi kehidupan bermasyarakat, karena

dengan mempelajari pelajaran Fiqh, secara langsung telah mendapatkan

pendidikan tentang hukum-hukum sebagai bahan tuntunan bagi umat

Islam.

Fiqh sebagai dasar dalam menjalankan ibadah, sangat penting bagi

anak. Jika mereka tidak memahami dasar-dasar dalam menjalankan

peribadahan, misal cara berwudlu, hukum shalat, berzakat dan lain

sebagainya, maka akan berakibat ketidaksempurnaan dalam menjalankan

ibadah. Berdasarkan peran, fungsi dan kegunaan tersebut maka semestinya

mata pelajaran Fiqh merupakan pelajaran yang penting untuk dipelajari,

agar mencapai hasil yang diharapkan. Usman Moh.Uzer mengatakan

bahwa pelajaran Fiqh harus disampaikan dengan menarik, menyenangkan

dan tidak membosankan. Kenyataan yang ada di sekolah-sekolah

tampaknya bukanlah demikian (Usman Moh.Uzer, 2001). Akan tetapi,

pelajaran Fiqh disampaikan hanya dengan Guru menerangkan, murid

mendengarkan dan begitu seterusnya. Sehingga murid menjadi bosan dan

(15)

Melihat paradigma tersebut maka perlu adanya perubahan dalam

menelaah proses belajar siswa, serta interaksi antara siswa dan guru, tidak

hanya guru yang selalu mendominasi setiap pelajaran akan tetapi siswa

diikutsertakan secara aktif dalam proses pembelajaran tersebut, misalnya

siswa dapat saling mengajar dengan sesama siswa yang lainnya.

Sistem pengajaran yang memberi kesempatan kepada anak didik

untuk bekeija sama dengan siswa dalam tugas-tugas yang terstruktur

disebut sebagai sistem “ Pembelajaran Gotong Royong “ dalam hal ini

guru hanya sebagai fasilitator (Usman Uzer, 2001:54).

Ada beberapa alasan penting mengapa sistem ini perlu dipakai

lebih sering di sekolah- sekolah. Seiring dengan proses globalisasi,

transformasi sosial, ekonomi, yang mengharuskan sekolah untuk lebih

menyiapkan anak didik dengan ketrampilan baru untuk bisa ikut

berpartisipasi dalam dunia yang berubah dan berkembang pesat.

Sesungguhnya, bagi guru-guru di negeri ini metode Gotong

Royong tidak terlampau asing dan mereka telah sering menggunakannya

dan mengenalnya sebagai metode keija kelompok. Memang tidak bisa

disangkal bahwa banyak guru telah sering menugaskan para siswa untuk

bekerja dalam kelompok.

Sayangnya, metode keija kelompok ini sering diangggap kurang

efektif, berbagai sikap dan kesan negatif memang bermunculan dalam

(16)

jika berhasil, muncul perasaan tidak adil. Siswa yang pandai/ merasa

rekannya yang kurang mampu telah membonceng pada hasil kerja mereka.

Akibatnya metode kerja kelompok yang seharusnya bertujuan mulia, yakni

menanamkan rasa persaudaraan dan kemampuan bekerja sama. Justru bisa

berakhir dengan ketidakpuasan dan kekecewaan.

Keadaan yang menyebabkan ketidakpuasan siswa tersebut dapat

dihindari apabila dalam penggunaan metode ini guru mau meluangkan

lebih banyak waktu dan perhatian dalam mempersiapkan dan menyusun

metode keija kelompok yang diperkenalkan dengan metode pembelajaran

Gotong Royong (Wibawa Basuki, 2004).

Kekhawatiran bahwa semangat siswa dalam mengembangkan diri

secara individual bisa terancam dalam menggunakan metode kerja

kelompok, bisa dimengerti karena dalam penugasan kelompok yang

dilakukan secara sembarangan, siswa bukannya belajar secara maksimal,

melainkan belajar mendominasi ataupun melempar tanggung jawab.

Metode pembelajaran ini dibagi sedemikian rupa sehingga masing-masing

anggota dalam satu kelompok melaksanakan tanggung jawab pribadinya.

Siwa tidak begitu saja membonceng jerih payah rekannya dan usaha setiap

siswa akan dihargai sesuai dengan poin-poin perbaikannya.

Dari latar belakang masalah tersebut maka peneliti merasa

terdorong untuk melihat pengaruh pembelajaran model Diskusi terhadap

(17)

“UPAYA M E N IN G K A TK A N P R E ST A SI B E LA JA R FIQ H

M E L A L U I M E TO D E D ISK U SI D I M I SR U W E N W K E L A S 4 SEM ESTER

I I TAH U N P E LA JA R A N 2 0 0 8 / 2 0 0 9 ”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas, maka dapat

dirumuskan permasalahan penelitian sebagai b erik u t:

1. Apakah penerapan strategi pembelajaran Diskusi dapat meningkatkan

perhatian siswa pada pelajaran Fiqh ?

2. Apakah penerapan strategi pembelajaran melalui Diskusi dapat

meningkatkan penguasaan terhadap mata pelajaran Fiqh ?

3. Apakah dengan metode Diskusi dapat meningkatkan hasil belajar

siswa?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan

i

dilaksanakannya penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui penerapan strategi pembelajaran Diskusi dapat

meningkatkan perhatian siswa pada pelajaran Fiqh ?

2. Untuk mengetahui penerapan strategi pembelajaran melalui Diskusi

dapat meningkatkan penguasaan terhadap mata pelajaran Fiqh ?

3. Untuk mengetahui dengan metode Diskusi dapat meningkatkan hasil

b e l a j a r s i s w a ?

(18)

1. Penerapan strategi pembelajaran Diskusi dapat meningkatkan

perhatian siswa pada pelajaran Fiqh ?

2. Penerapan strategi pembelajaran melalui Diskusi dapat meningkatkan

penguasaan terhadap mata pelajaran Fiqh ?

3. Dengan metode Diskusi dapat meningkatkan hasil belajar siswa?

E. Manfaat Hasil Penelitian

1. Teoritis

Diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi pengembangan

pendidikan pada umumnya, khususnya dapat memperkaya khasanah dunia

pendidikan Islam yang diperoleh dari penelitian lapangan.

2. Praktis

Setelah diadakan penelitian ini guru agama khususnya dapat

mempunyai strategi mengajar yang menyenangkan, sehingga dengan

menggunakan rnetode Diskusi ini, anak dapat termotivasi dalam belajar

dalam rangka meningkatkan prestasi belajar dan juga anak secara langsung

dilatih untuk berinteraksi sosial dengan teman yang lain.

F. Definisi Operasional Variabel

Agar tidak terjadi salah persepsi tentang judul penelitian ini, maka

perlu disefmisikan hal-hal sebagai b erik u t:

1. Metode pembelajaran Diskusi

Diskusi adalah salah satu metode dalam menyampaikan

(19)

berupa pernyataan atau pertanyaan yang bersifat problematic untuk

dibahas dan dipecankan bersama (Sudirman N, 1S87:150).

2. Prestasi belajar

Prestasi belajar adalah suatu rangkaian pengertian yang

terdiri dari rangkaian dua kata yaitu prestasi dan belajar. Prestasi

berasai dari kata Belanda, yaitu P restatie. Kemudian dalam bahasa

Indonesia menjadi prestasi yang berarti “ hasil usaha “

Pengertian prestasi adalah : Hasil yang telah dicapai,

dilakukan dikerjakan dan sebagainya (W.J.S. Purdaminto, 1983:108).

Prestasi belajar merupakan suatu masalah yang bersifat

perennial dalam sejarah kehidupan manusia karena sepanjang rentang

kehidupannya manusia selalu mengejar prestasi menurut bidang dan

kemampuan masing-masing sebagaimana yang teiah dijelaskan

(Zaenal Arifm,1990 : 2).

G. Batasan Masalah

Kajian yang akan dikupas dalam penelitian ini adalah tentang

prestasi belajar siswa dengan menggunakan metode diskusi, yang akan

dilaksanakan pada siswa kelas 4 semester II di MI Sruwen IV.

H. Metode Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan ( a ctio n research ),

karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di

(20)

pembelajaran diterapkan dan bagaimana hasil yang diinginkan dapat

tercapai.

Menurut Sudikin, 2002. Dalam penelitian tindakan kelas ada 4

macam bentuk penelitian tindakan yaitu :

1. Penelitian tindakan guru sebagai peneliti

2. Penelitian tindakan kolaborasi

3. Penelitian tindakan simultan terintegratif

4. Penelitian tindakan sosial.

Keempat bentuk penelitian di atas, ada persamaan dan

perbedaann>a, menurut Oja dan Smulyan sebagaimana dikutip oleh

Kasbilah, cirri- cirri dan setiap penelitian tergantung pada :

1. Tujuan utamanya atau pada tekanannya

2. Tingkat kolaborasi antara pelaku dan peneliti dan luar

3. Proses digunakan dalam melakukan penelitian

4. Hubungan antara proyek dengan sekolah

Penelitian ini menggunakan guru sebagai peneliti, dimana guru

sangat berpengaruh sekali dalam proses penelitian tindakan kelas. Dalam

bentuk ini tujuan utama penelitian kelas ini ialah untuk meningkatkan

praktik-praktik pembelajaran di kelas. Dalam kegiatan ini, guru terlibat

langsung secara penuh dalam proses perencanaan tindakan, observasi dan

refieksi. Kehadiran pihak lain dalam penelitian ini peranannya tidak

(21)

Penelitian ini mengacu pada perbaikan pembelajaran yang

berkesinambungan. Suharsimi Arikunto menyebutkan model penelitian

tindakan kelas secara garis besar terdapat empat tahapan yang lazim

dilalui, melalui Perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Siklus

ini berlamjut dan akan dihentikan jika sesuai dengan kebutuhan dan dirasa

sudah cukup.

1. Rancangan penel iti an

Menurut pengertiannya penelitian tindakan adalah penelitian

tentang hal-hal yang terjadi di masyarakat atau sekelompok sasaran

dan hasilnya langsung dapat dikenakan pada masyarakat yang

berangkutan (Suharsimi Arikunto:2008). Ciri atau karakteristik utama

dalam penelitian tindakan adalah adanya partisipasi dan kolaborasi

dengan anggota kelompok sasaran. Penelitian tindakan adalah salah

satu strategi pemecahar masalah yang memanfaatkan tindakan nyata

dalam bentuk proses pengembangan inovatif yang dicoba sambil jalan

daiam mendeteksi dan memecahkan masalah. Dalam prosesnya pihak-

pihak yang terlibat dalam kegiatan tersebut dapat saling mendukung

satu sama lain.

Sedangkan tujuan penelitian tindakan harus memenuhi

beberapa pnnsip sebagai berikut :

a. Permasalahan atau topik yang dipilih harus memenuhi kriteria,

(22)

ditangani serta dalam jangkauan peneliti untuk melakukan

perubahan

b. Kegiatan penelitian, baik interfensi maupun pengamatan yang

dilakukan tidak boleh sampai mengganggu atau menghambat

kegiatan utama

c. Jenis intervensi yang dicobakan harus efektif dan efisien, artinya

terpilih dengan tepat sasaran dan tidak memboroskan waktu, dana

dan tenaga

d. Metodologi yang digunakan harus jelas, rinci dan terbuka, setiap

langkah dan tindakan dirumuskan dengan tegas sehingga orang

yang berminat terhadap penelitian tersebut dapat mengecek setiap

hipotesis dan pembuktiannya.

e. Kegiatan penelitian diharapkan dapat merupakan proses kegiatan

yang berkelanjutan ( on-going ) mengingat bahwa pengembangan

dan perbaikan terhadap kualitas tindakan memang tidak dapat

berhenti tetapi menjadi tantangan sepanjang waktu.

Sesuai dengan jenis penelitian yang dipilih yaitu penelitian

tindakan maka penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan.

Menurut Nana Syaodih (2008:145), yaitu berbentuk spiral,

siklus satu ke siklus yang berikutnya, setiap siklus meliputi P lanning

(rencana), action (tindakan), observasi (pengamatan), dan reflection

(refleksi). Langkah pada siklus berikutnya adalah perencanaan yang

(23)

pada siklus I dilakukan tindakan pendahuluan yang berupa identifikasi

permasalahan, yaitu sebagai b erik u t:

a. Rancangan awal, sebelum mengadakan penelitian menyusun

rumusan masalah, tujuan dan membuat rencana tindakan termasuk di

dalamnya instrumen penelitian dan perangkat pembelajaran (RPP,

lembar penilaian siswa, serta profil sekolah).

b. Kegiatan dan pengamatan meliputi tindakan yang dilakukan oleh

peneliti sebagai upaya membangun pemahaman konsepsi siswa serta

mengamati hasil atau dampak dan diterapkannya metode

pembelajaran Diskusi.

c. Refleksi, peneliti mengkaji, malihat dan mempertimbangkan hasil

atau dampak dan tindakan yang dilakukan berdasarkan lembar

pengamatan yang diisi oleh pengamat.

d. Rancangan yang direvisi berdasarkan hasil refleksi dari pengamat

membuat rancangan yang direfisi untuk dilaksanakan pada siklus

berikutnya.

2. Tempat, waktu dan subyek penelitian

a. Tempat penelitian

Tempat penelitian adalah tempat yang digunakan dalam

melakukan penelitian untuk memperoleh data yang diinginkan,

p e n e l i t i a n i n i b e r t e m p a t di Madrasah Ibtidaiyah Sruwen I V .

(24)

Waktu penelitian adalah waktu berlangsungnya penelitian/

saat penelitian ini dilangsungkan. Penelitian ini dilaksanakan pada

Bulan April sampai Mei, tahun pelajaran 2008/ 2009

c. Subyek penelitian

Subyek penelitian adalah siswa- siswi kelas 4, tahun

pelajaran 2008/ 2009 pada pokok bahasan Hukum Puasa

3. Instrumen/Alat penelitian

Instrument yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah

sebagai b erik u t:

a. Rencana pelakanaan pembelajaran

Rencana pembelajaran ini merupakan suatu rancangan

pembeiajaran yang akan dilaksanakan guru dalam proses belajar

mengajar.

b. Soal tes formatif digunakan untuk mengetahui peningkatan prestasi

belajar siswa saat pelajaran telah selesai berlangsung,

menurut Sudirman N (1989:254), Dengan soal formatif dapat

memantau kemajuan bewlajar siswa selama proses belajar

berlangsung serta untuk mengetahui kelemahan yang memerlukan

perbaikan, sehingga hasil belajar mengajar dapat menjadi lebih

baik. Lembar observasi pengamatan pengelolaan metode diskusi

dan lembar pengamatan perhatian siswa, lembar ini digunakan

(25)

Diskusi dalam menigkatkan prestasi belajar siswa dan mengukur

perhatian siswa dalam penggunaan metode ini.

Menurut Suharsimi Arikunto, cara pengumpulan data

dalam penelitian ini adalah merekapitulasi hasil tes buatan guru

yang fungsinya adalah :

1) Untuk menentukan seberapa baik siswa telah menguasai

bahan pelajaran yang telah diberikan dalam waktu tertentu.

2) Untuk menentukan apakah suatu tujuan telah tercapai.

3) Untuk memperoleh suatu nilai.

Sedangkan tujuan dari tes adalah untuk mengetahui ketentuan

belajar siswa-siswi secara individu maupun klasikal, disamping

itu untuk mengetahui letak kesalahan-kesalahan yang dilakukan

siswa sehingga dapat dilihat dimana kelemahan, khususnya pada

bagian mana pokok bahasan mana yang belum tercapai. Untuk

memperkuat data yang dikumpulkan maka juga digunakan

metode pengamatan yang dilakukan oleh teman sejawat untuk

mengetahui dan merekam aktifitas guru dan siswa dalam proses

belajar mengajar.

4.Analisa data

Dalam rangka menyusun dan mengelola data yang terkumpul

sehingga dapat menghasilkan suatu kesimpulan yang dapat

(26)

I.

a. Merekapitulasi hasil tes

b. Menghitung jumlah skor yang tercapai dan prosentasenya untuk

masing-masing siswa dengan menggunakan rumus ketuntasan belajar

seperti yang terdapat dalam buku petunjuk teknis penilaian, yaitu sisv/a

dikatakan tuntas secara individual juka mendapatkan nilai minimal 6,5.

c. Menganalisis hasil observasi yang dilakukan oleh teman sejawat pada

kegiatan pengelolaan pembelajaran dan lembar pengamatan perhatian

siswa penggunaan metode Diskusi

Sistematika Penulisan

BAB I. Pendahuluan

A. Latar Be'akang Masalah

B. Rumusan Masalahtujuan Penelitian

C. Hipotesis Tindakan

D. Manfaat Hasil Penelitian

i

E. Definisi Operasional Variabel

F. Batasan Masalah

G. Metode Penelitian

BAB II. Kajian Pustaka

A. Prestasi Belajar Fiqh

B. Mata Pelajaran Fiqh

C. Metode Diskusi

BAB III. Pelaksanaan Penelitian

(27)

B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I

C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus II

D. Deskripsi Pelaksanaan Siklus III

BAB IV. Pelaksanaan Penelitian

A. Analisa Data per Siklus

B. Pembahasan

BAB V. Pelaksanaan Penelitian

A. Kesimpulan

(28)

BAB n

LANDASAN TEORI

A.

Prestasi Belajar Fiqh

1. Prestasi belajar

a. Prestasi

Menurut W.J.S poerdaminto adalah hasil yang telah di capai

dari yang telah dilakukan. (W.J. S Poerdaminto, 1983:108). Dalam

kaitannya dengan penelitian ini, prestasi belajar bidang studi Fiqh yang

merupakan bagian dari jenis pendidikan dalam struktur Madrasah

Ibtidaiyah ( M I )

b. Belajar

Pengertian belajar menurut para ahli yaitu :

1) Uzer Usman, bahwa belajar diartikan sebagai proses perubahan

tingakah laku pada diri individu berkat adanya interaksi antara

individu dan individu, individu dan lingkunganya

(Uzer Usman,2002:5), pada umumnya belajar belajar dapat

diartikan kegiatan-kegiatan fisik dan psikis, kedua aspek itu saling

melengkapi dan bertalian satu sama lain. Kegiatan manusia dalam

perbuatanya selalu menuntut kegiatan jasmani dan rohani

2) Oemar Malik juga berpendapat bahwa belajar adalah suatu bentuk

pertumbuhan atau perubahan dalam diri seseorang yang di

(29)

dan pengalaman (Oemar Malik, 1990:10)

3) Dimyati Mujiono mengutip dari Gagne bahwa belajar adalah

seperangkat proses kognitif yang mengubah sifat stimulasi

lingkungan, melewati pengolahan informasi menjadi kapabilitas

baru. (Dimyati, 2002:10).

4) W.S.Winkwel belajar adalah suatu aktivitas/ mental / psikis yang

berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang

menghasilkan perubahan dalam pengetahuan, ketrampilan dan

nilai- nilai sikap. Perubahan itu bersifat relatif konsisten dan

berbekas (W. S. Winkel, 1987:36).

Dari definisi yang dikemukakan diatas, dapat dikemukakan adanya

beberapa elemen yang penting yang mencirikan pengertian tentang belajar,

yaitu bahwa :

a. Belajar merupakan suatu perubahan dalam tingkah laku,

dimana perubahan itu dapat mengarah kepada tingkah laku

yang baik lebih baik, tetapi juga ada kemungkinan mengarah

kepada tingkah laku yang buruk

b. Belajar merupakan suatu perubahan yang terjadi melalui

latihan atau pengalaman , dalam arti perubahan- perubahan

yang disebabkan oleh pertumbuhan atau kematangan tidak

dianggap sebagai hasil belajar, seperti perubahan- perubahan

(30)

c. Untuk dapat disebut belajar, maka perubahan itu harus relatif

mantap, harus merupakan akhir dari pada suatu periode waktu

yang cukup lama dan panjang. Berapa lama periode

berlangsung sulit ditentukan, tetapi perubahan itu hendaknya

merupakan akhir dari suatu periode yang mungkin berlangsung

berhari- hari, berbulan- bulan ataupun bertahun- tahun. Ini

berarti kita harus menyampingkan perubahan- perubahan

tingkah laku yang disebabkan oleh motivasi, kelelahan,

adaptasi, ketajaman perhatian atau kepekaan seseorang, yang

biasanya hanya berlangsung sementara.

d. Tingkah laku yang mengalami perubahan karena belajar

menyangkut beberapa aspek kepribadian baik fisik maupun

psikis, seperti : perubahan dalam pengertian, pemecahan suatu

masalah berfikir, ketrampilan, kecakapan, kebiasaan atau sikap.

M. Ngalim Purwanto menerangkan dari G ood dan B ropy

dalam bukunya E ducational P sycology : A R ea listic A pproach ,

mengemukakan arti belajar dengan kata- kata yang singkat, yaitu

“L earning is the developm ent o f new associations a s a result o f

experience "(NgalimPurwanto, 1997:87). Beranjak dari definisi yang

dikemukakannya itu selanjutnya ia menjelaskan bahwa belajar itu

suatu proses yang benar-benar bersifat internal (a p a re/y internal

event) . Belajar merupakan proses yang tidak dapat dilihat dengan

(31)

mengalami belajar. Jadi yag dimaksud dengan belajar menurut

G ood dan B ropy bukan tingkah laku yang nampak, tetapi terutama

adalah prosesnya yang teijadi secara internal di dalam diri individu

dalam usahanya memperoleh hubungan- hubungan yang baru.

2. Faktor yang Dapat Mempengaruhi Belajar

a. Faktor yang ada pada diri organisme itu sendiri yang kita sebut faktor

individual

b. Faktor yang ada diluar individu yang kita sebut faktor sosial. Yang

termasuk faktor individual antara lain Faktor kematangan,

kecerdasan, latihan, motivasi dan faktor pribadi. Sedangkan yang

termasuk faktor sosial antara lain :faktor keluarga, guru dan cara

mengajar, alat- alat yang digunakan dalam mengajar, lingkungan dan

kesempatan yang tersedia dan motivasi sosial.

3. Faktor-Faktor uang Mempengaruhi Prestasi/ Hasil Belajar

Sejak awal dikembangkannya ilmu pengetahuan tentang perilaku

manusia, banyak dibahas mengenai bagaimana mencapai hasil belajar

yang efektif. Para pakar bidang pendidikan dan psikologi mencoba

mengidentifikasikan faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar,

dengan diketahuinya faktor-faktor yang berpengaruh terhadap hasil

belajar, para pelaksana maupun pelaku kegiatan belajar dapat memberi

investasi positif untuk meningkatkan hasil belajar yang eksternal,

(32)

Faktor internal meliputi faktor fisiologis, yaitu kondisi jasmani

dan keadaan fungsi-fungsi fisiologis. Faktor fisiologis sangat

menunjang atau melatar belakangi aktivitas belajar. Keadaan jasmani

yang sehat akan lain pengaruhnya dibanding jasmani yang keadaannya

kurang sehat. Untuk menjaga agar keadaan jasmani tetap sehat, nutrisi

harus cukup. Hal ini disebabkan, kekurangan kadar makanan akan

mengakibatkan keadaan jasmam lemah yang mengakibatkan lekas

mengantuk dan lelah.

Faktor psikologis yaitu yang mendorong atau memotivasi,

belajar, faktor-faktor tersebut yaitu :

1) Adanya keinginan untuk tahu

2) Agar mendapatkan simpatidari orang lain.

3) Untuk memperbaiki kegagalan

4) Untuk mendapatkan rasa aman

b. Faktor Eksternal

Faktor eksternal yaitu faktor dan luar diri anak yang ikut

mempengaruhi belajar anak, yang antara lain berasal dan orang tua,

sekolah dan masyarakat.

1) Faktor yang berasal dari orang tua

Faktor yang berasal dari orang tua ini utamanya adalah

sebagai cara mendidik orang tua terhadap anaknya. Dalam hal ini

dapat dikaitkan suatu teori, apakah orang tua mendidik secara

(33)

guru banyak menjadi penyebab kegagalan belajar anak, yaitu yang

menyangkut kepribadian guru, kemampuan mengajarnya. Terhadap

mata pelajaran, karena kebanyakan anak memusatkan perhatiannya

kepada yang diminati saja, sehingga mengakibatkan nilai yang

diperolehnya tidak sesuai dengan yang diharapkan. Ketrampilan,

kemampuan dan kemauan belajar anak tidak dapat dilepaskan dan

pengaruh atau campur tangan orang lain. Oleh karena itu menjadi

tugas guru untuk membimbing anak dalam belajar.

3) Faktor yang berasal dan masyarakat

Lingkungan masyarakat yaitu di mana siswa sebagai warga

memiliki latar belakang pendidikan yang cukup, yang terdapat

lembaga-lembaga pendidikan dan sumber-sumber belajar yang di

dalamnya akan memberi pengaruh yang positif terhadap semangat

dan peikembangan belajar generasi mudanya. (Nana Syaodih

Sukmadinata, 2004 :162-165 )

S e l a i n b e b e r a p a f a k t o r i n t e r n a l d a n c k s t e n a l d i a t a s , f a k t o r

y a n g m e m p e n g a r u h i h a s i l b e l a j a r d a p a t d i s e b u t k a n s e b a g a i b e r i k u t :

a . M i n a t

Seorang yang tidak berminat mempelajari sesuatu tidak

akan berhasil dengan baik, tetapi kalau seseorang memiliki minat

terhadao objek masalah maka dapat diharapkan hasilnya baik.

(34)

menarik siswa. Berikutnya mengemas materi yang dipilih dengan

metode yang menarik. Karena itu pendidik/pengajar perlu

mengenali karakteristik siswa, misalnya latar belakang sosial

ekonomi, keyakinan, kemampuan dan lain-lain.

b. Kecerdasan

Kecerdasan memegang peranan penting dalam menentukan

berhasil tidaknya seseorang. Orang cerdas pada umumnya lebih

mampu belajar daripada orang yang kurang cerdas. Berbagai

penelitian menunjukkan hubungan yang erat antara tingkat

kecerdasan dan hasil belajar di sekolah.

c. Bakat

Bakat merupakan kemampuan bawaan sebagai potensi yang

perlu dilatih dan dikembangkan agar dapat terwujud.

(Utami, 1992 : 17) Bakat memerlukan latihan dan pendidikan agar

't

suatu tindakan dapat dilakukan pada masa yang akan datang.

Selain kecerdasan, bakat merupakan faktor yarg menentukan

berhasil tidaknya seseorang dalam belajar. Belajar pada bidang

yang sesuai dengan bakatnya akan memperbesar kemungkinan

untuk berhasil,

d. Motivasi

Suharsimi Arikunto dalam bukunya Dasar-Dasar Evaluasi

Pendidikan Mengatakan bahwa motivasi merupakan dorongan

(35)

kecilnya motivasi banyak dipengaruhi oleh kebutuhan individu

yang ingin dipenuhi Ada dua macam motivasi yaitu motivasi

instrinsik dan motivasi ekstrinsik (Suharsimi Arikunto,2001).

Motivasi instrinsik adalah motivasi yang ditimbulkan dan dalam

diri orang yang bersangkutan. Sedangkan motivasi ekstrinsik

adalah motivasi yang timbul oleh rangsangan dari luar atau

motivasi yang disebabkan oleh faktor-faktor dari luar situasi

belajai, misalnya angka, ijazah, tingkatan, hadiah, persaingan,

pertentangan, sindiran, cemoohan dan hukuman. Motivasi ini tetap

dioerlukan di sekolah karena tidak semua pelajaran sesuai dengan

minat dan kebutuhan siswa.

Dengan memiliki kemampuan pada suatu mata pelajaran,

baik itu pengetahuan, ketrampilan dan sikap yang mampu

dikembangkan, siswa diharapkan dapat menggali kemampuan-

kemampuan tersebut dalam menghadapi masalah-masalah dalam

berbagai bidang pelajaran. Kemampuan bernalar, maupun

kemampuan menerima dan mengemukakan suatu informasi secara

tetap dan cermat merupakan kemampuan umum yang dapat

digunakan dalam berbagai bidang.

Yang berikut adalah beberapa macam cara penyesuaian diri manusia yang

kaitannya dengan proses belajar ialah ;

(36)

Kematangan (m aturationj adalah suatu proses perumbuhan

organ- organ. Suatu organ dalam diri makhluk hidup dikatakan telah

matang , jika ia telah mencapai kesanggupan untuk menjalankan

fungsinya masing- masing. Kematangan itu datang dengan sendirinya.

Sedangkan dalam belajar lebih membutuhkan kegiatan yang disadari,

suatu aktivitas, latihan- latihan dan konsentrasi dari orang yang

bersangkutan. Proses belajar terjadi karena perangsang- perangsang

dan luar. Sedangkan proses kematangan terjadi dari dalam. Akan tetapi

meskipun demikian bahwa kedua proses, yaitu kematangan dan belajar

itu dalam pralcteknya sangat berhubungan erat satu sama lain, yaitu

saling menyempurnakan.

2. Belajar dan Penyesuaian diri/ adaptasi

Ini merupakan suatu proses yang dapat merubah tingkah laku

manusia, dalam penyesuaian diri terdiri dua macam .

1) Penyesuaian diri atuoplastis, seseorang mengubah dirinya

disesuaikan dengan keadaan lingkungannya.

2) Penyesuaian diri alloplastis, yang berarti mengubah lingkungannya

disesuaikan dengan kebutuhan kedalam proses belajar, karena

terjadi perubahan- perubahan yang kadang sangat mendalam

dalam kehidupan manusia.

3. Belajar dan Pengalaman

Keduanya sangat berkaitan karena keduanya merupakan proses

(37)

tetapi, belajar dan memperoleh pengalaman adalah berbeda.

Mengalami sesuatu belum tentu merupakan belajar dalam arti

peaagogis tetapi sebaliknya : tiap belajar juga mengalami.

4. Belajar dan Bermain

Dalam bermain juga terjadi proses belajar. Persamaannya ialah

bahwa dalam belajar dan bermain keduanya terjadi perubahan, yang

dapat mengubah tingkah laku, sikap dan pengalaman.

Akan tetapi, antara keduanya terdapat perbedaan, menurut arti

katanya, bermain merupakan kegiatan yang khusus bagi anak- anak

meskipun pada orang dewasa terdapat juga. Sedangkan belajar

merupakan kegiatan umum, terdapat pada manusia sejak lahir sampai

mati.

Menurut sifatnya, perbedaan antara belajar dan bermain ialah

kegiatan belajar mempunyai tujuan yang terletak pada masa depan,

t

masa kemudian. Sedangkan kegiatan bermain hanyalah ditujukan

untuk situasi diwaktu itu saja. Tujuan bermain hanya untuk

kesenangan, kepuasan, terletak didalam situasinya di waktu kegiatan

permainan itu berlangsung.

Meskipun demikian, hubungan antara keduanya yaitu belajar

dan bermain sangat erat, yaitu kita dapat mengenal “ Belajar sambil

bermain “, yang ditekankan adalah belajarnya “ Bermain sambil

(38)

Menghafal/ mengingat tidak sama dengan belajar, hafal atau

ingat dengansesuatu belum menjamin bahwa dengan demikian orang

sudah belajar dalam arti yang sebenarnya. Sebab untuk mengetahui

suatu tidak cukup hanya dengan menghafal saja, tetapi harus dengan

pengertian. Adapun yang dimaksud belajar disini adalah menyediakan

pengalaman- pengalaman untuk menghadapi soal- soal dimasa depan.

Jika pengalaman itu hanya merupakan suatu yang statis, yang tidak

berguna untuk adanya perubahan dalam tingkah laku, sikap ayau

pengetahuan, maka hal yang demikian tidak teijadi proses belajar.

B. ivfata Pelajaran Fiqh

1. Pengertian

Pelajaran Fiqh dalam kurikulum Madrasah Ibtidaiyah adalah salah

satu bagian dari inata pelajaran pendidikan agama islam yang diarahkan

untuk menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati

dan mengamalkan hukum Islam, yang kemudian menjadi dasar pandangan

hidupnya. Melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, latihan, penggunaan

pengalaman dan pembiasaan.

2. Tujuan belajar mata pelajaran fiqh.

Dalam Standar Kompetensi Depag,2002, fiqh di Madrasah

Ibtidaiyah bertujuan untuk membekali peserta didik agar :

a. Mengetahui dan memahami pokok hukum islam secara terperinci dan

menyeluruh, pengetahuan dan pemahaman tersebut diharapkan

(39)

b. Melaksanakan dan mengamalkan ketentuan hukum Islam dengan

benar, pengalaman tersebut diharapkan dapat menumbuhkan ketaatan

menjalankan hukum Islam dengan disiplin dan tanggung jawab sosial

yang tinggi dalam kehidupan pribadi maupun sosialnya.

3. Fungsi mata pelajaran fiqh.

Mata pelajaran fiqh di Madrasah Ibtidaiyah berfungsi untuk :

a. Menanamkan nilai-nilai dan kesadaran berubadah kepada peserta didik

kepada Allah SWT, sebagai pedoman mencapai kebahagiaan hidup di

dunia dan ahirat.

b. Membiasakan pengalaman terhadap hukum Islam pada peserta didik

dengan ikhlas dan perilaku yang sesuai dengan peraturan yang berlaku

di Madrasah Ibtidaiyah dan masyarakat.

c. Membentuk kedisiplinan dan rasa tanggung jawab social di masyarakat

dan madrasah.

d. Meneguhkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT, serta

menanamkan akhlak mulia peserta didik seoptimal mungkin.

Melanjutkan upaya yang lebih dulu dilakukan dalam lingkungan

keluarga.

e. Membangun mental peserta didik dalam menyesuaikan diri dengan

lingkungan fisik dan sosialnya.

f. Memperbaiki kesalahan-kesalahan dan kelemahan peserta didik dalam

(40)

g. Membekali peserta didik dalam bidang hukum islam untuk

melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi.

4. Prestasi Belajar Fiqh

Berbicara tentang prestasi tidak mungkin lepas dari evaluasi,

prestasi diketahui melalui evaluasi yang diadakan tiap hari pertemuan dari

pembahasan sub pokok bahasan, setiap pertengahan dan akhir semester.

Kaitannya dengan penelitian ini yaitu prestasi belajar bidang studi fiqh

yang merupakan bagian dari jenis pendidikan agama di sekolah dasar/

madrasah ibtidaiyah.

Untuk mengetahui prestasi belajar siswa atau yang dapat kita sebut

hasil belajar ini dalam bidang studi fiqh dapat dilihat dari nilai rata- rata

keseluruhan yang tercatat dalam buku raport masing- masing siswa. Hal

ini sesuai dengan pendapat Sumadi Surya Brata yang menyatakan “

Raport merupakan rumusan terahir yang diberikan oleh guru mengenai

kemajuan/ prestasi belajar siswa selama masa tertentu (4 s/d 6 bulan)

Dan dilakukan dengan cara bermacam- macam perumusan, ada

yang menggunakan lambang A, B, C, D, E. dan ada juga yang

menggunakan angka mulai 0 s/d 10 atau 0 s/d 100. di Indonesia pada

umumnya menggunakan angka 0 s/d 10, tetapi akhir- akhir ini nampak

menggunakan lambing A, B, C, D (Sumadi Surya Brata, 1989:320).

Menurut Nawawi (1981 : 127) hasil belajar dibagi menjadi tiga

(41)

a. Hasil belajar yang berupa kemampuan keterampilan atau kecakapan di

dalam melakukan atau mengenjakan suatu tugas, termasuk di

dalamnya keterampilan menggunakan alat.

b. Hasil belajar yang berupa kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan

tentang apa yang dikerjakan.

c. Hasil belajar yang berupa perubahan sikap dan tingkah laku.

C. M etode Diskusi

Menurut Sudirman N, (987:150) diskusi adalah salah satu metode

dalam menyampaikan pelajaran, dimana siswa dihadapkan kepada suatu

masalah yang dapt berupa pernyataan atau pertanyaan yang bersifat

problematic untuk dibahas dan dipecahkan bersama.

Metode diskusi merupakan cara penyajian bahan pelajaran dimana

guru memberi kesempatan kepada siswa (kelompok siswa) untuk mengadakan

perbincangan ilmiah guna mengumpulkan pendapat, membuat kesimpulan

atau menyusun berbagai alternatif pemecahan suatu masalah.

1. Jenis diskusi

Dalam bukunya, W.S Winkel (987: 86) menerangkan jenis-

jenis diskusi, yaitu :

a. W hole group

Kelas merupakan satu kelompok diskusi, "whole group yang

ideal apabila jumlah anggota tidak lebih dari 15 orang.

(42)

Satu kelompok besar dibagi menjadi beberapa kelompok

kecil, terdiri atas 4 - 5 orang. Tempat diatur agar siswa dapat

berhadapan muka dan bertukar pikiran dengan mudah. Diskusi

diadakan di tengah pelajaran atau akhir pelajaran dengan maksud

menajamkan kerangka bahan pelajaran, memperjelas bahan

pelajaran atau menjawab pertanyaan- pertanyaan.

Hasil belajar yang diharapkan yaitu agar segenap individu

membandingkan persepsinya yang mungkin berbeda- beda tentang

bahan pelajaran, serta membandingkan informasi yang didapat

masing- masing. Dengan demikian masing- masing individu dapat

saling memperbaiki pengertian, persepsi, informasi, sehingga dapat

dihindarkan kekeliruan- kekeliruan.

c. P anel

Suatu kelompok kecil, antara 3 sampai 6 orang,

mendiskusikan satu subjek tertentu, duduk dalam suatu susunan

semi melingkar, dipimpin oleh seorang moderator. Panel ini secara

fisik dapat berhadapan dengan audience , dapat juga secara tidak

langsung (misal pada televisi). Pada suatu panel yang mumi

audience tidak ikut serta dalam diskusi.

d. Sundicate group

Suatu kelompok dibagi menjadi beberapa kelompok kecil

terdiri dari 3 - 6 orang. Masing- masing kelompok kecil

(43)

problema kepada kelas, ia menggambarkan aspek- aspek masalah,

kemudian tiap-tiap kelompok diberi tugas untuk mempelajari suatu

aspek tertentu. Guru menyediakan referensi atau sumber informasi

lain.

e. B rain Storm ing G roup

Kelompok menyumbangkan ide- ide baru tanpa dinilai

segera. Setiap anggota kelompok mengeluarkan pandapatnya.

Hasil belajar yang diharapkan ialah agar anggota kelompok

belajar menghargai pendapat orang lain, menumbuhkan rasa

percaya pada diri sendiri dalam mengembangkan ide- ide yang

ditemukannya yang duanggap benar.

f . Sim posium

Beberapa orang membahas tentang berbagai aspek dari

suatu subyek tertentu, dan membacakan di muka peserta dengan

singkat (5 - 20 menit) . kemudian diikuti dengan sanggahan dan

pertanyaan dari para penyanggah, danjuga dari pendengar. Bahasan

dan sanggahan itu selanjutnya dirumuskan oleh perumus sebagai

hasil akhir.

g. In fo rm a l D ebate

Kelas dibagi menjadi dua tim yang agak saina besarnya,

dan mendiskusikan subjek yang cocok untuk diperdebatkan tanpa

memperhatikan peraturan perdebatan formal. Bahan yang cocok

.11

untuk diperdebatkan ialah yang bersifat problematik, dan bukan

yang bersifat aktual.

h. F ish B ow l

Beberapa peserta dipimpin oleh seorang ketua mengadakan

suatu diskusi untuk mengambil suatu keputusan. Tempat duduk

diatur setengah lingkaran dengan dua atau tiga kursi kosong

(44)

BAB

in

METODOLOGI PENELITIAN

A. Keadaan Umum MI Sruwen IV

1. Data Umum Madrasah

Nama Madrasah : Madrasah Ibtidaiyah Sruwen IV

NSS : 112 332 202 145

Alamat : Jl. Kemetiran, Dsn. Sruwen III, Sruwen.

Kec. Tengaran Kab. Semarang

Luas lahan : 990 M2

Tahun berdiri

2. Letak Geografis

: 1976

Madrasah Ibtidaiyah Sruwen IV, Kec. Tengaran Kab. Semarang

terletak di kelurahan Sruwen III, Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang

dan dibatasi dengan perkampungan, yaitu :

1. Sebelah Timur : Dusun Margosuko

2. Sebelah Selatan : Dusun Losari

3. Sebelah Barat : Dusun Sruwen II

4. Sebelah Utara

3. Tinjauan Historis

: Susun Sruwen III

Maksud didirikannya madrasah ini adalah untuk memberi tempat

belajar bagi anak usia sekolah dasar khususnya dari TK sekitar Desa

(45)

sudah ada, hal ini disebabkan karena jarak yang begitu jauh antara SD

setempat dari dusun yang ada. Oleh karena itu para tokoh masyarakat

setempat berinisiatif untuk membangun sekolah yang terletak dekat

dengan dusun yang ada, dengan biaya swadaya dari masyarakat.

Dengan berdirinya MI Sruwen IV Kec. Tengaran Kab. Semarang

tersebut akan membantu program pemerintah yaitu wajib belajar 9 tahun

dan secara lebih lanjut ikut membantu mencerdaskan bangsa dan Negara

dengan menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran bagi pemuda

penerus cita-cita bangsa Indonesia, dan tulang punggung harapan bangsa.

Dalam rangka mengantisipasi abad modem yang serba mutakhir,

maka program pendidikan dan pengajaran yang hendak diselenggarakan

adalah bertujuan untuk mendidik manusia Indonesia berdasarkan

kepribadian bangsa Indonesia menuju kepada penguasaan ilmu

pengetahuan dan teknologi, membentuk manusia yang bertaqwa kepada

Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia. Maka cita-cita yang hendak

dicapai dengan adanya MI Sruwen IV adalah terbentuknya masyarakat

yang bebas buta aksara yang religius serta memiliki kecakapan ilmu

pengetahuan dan mempunyai tanggung jawab atas kesejahteraan bangsa

dan masa depan Republik Indonesia yang berdasar pancasila dan

(46)

4. Struktur Organisasi

Tabel 3.1

Struktur Organisasi Guru dan Karyawan Madrasah Ibtidaiyah Sruwen IV Tahun 2008/ 2009

No Nama Jabatan

i W amo Kepala Madrasah

2 M. Fattah Amin, S, Ag Wakil kepala Madrasah

3 Hanik Tazkiyah, S. Pdl Bendahara BOS

4 St. Sholihatun, S. Ag Sekretaris I

5 Titin Kumiatin Suroya, A. Ma Sekretaris II

6 S u mama, A. Ma Kurikulum

7 Giyarti, S. Pd Kurikulum

8 Fajar Andy Saputra, A. Ma Humas

9 Drs. Jaroni Humas

5. Struktur Komite Sekolah

Tabel 3.2

Struktur Komite Sekolah

Madrasah Ibtidaiyah Sruwen IV Tahun 2008/ 2009

No Nama Jabatan

1 Nur Khanani Ketua

2 H. Suroso Wakil ketua

3 M. Fattah Amin, S. Ag Sekretaris I

(47)

1 5 M u’sum Bendahara I

6 Hanik Tazkiyah, S. Pdl Bendahara I

7 Jumar Sie. Pendidikan

8 Sumama, A. Ma Sie. Pendidikan

o Mukalib Sie. Pembangunan

1 0 Drs. Jaroni Sie. Pembangunan

11 Salamun Sie. Usaha

1 2 Kusri Sie. Usaha

13 Y. Wasimin Sie. Humas

14 M. Shodik Sie. Humas

_____________________________________________ I

6. Deskipsi Tugas

e. Kepala sekolah

Berfungsi sebagai, manajer, administrator dan supervisor, pembimbing.

b. Wakil kepa:a sekolah

1) Menyusun perencanaan, membuat program kegiatan dan

melaksanakan program

2) Pengorganisasian

3) Pengarahan

4) Ketenagaan

5) pengawasan

(48)

Bertanggung jawab kepada kepala sekolah dan mempunyai tugas

melaksanakan kegiatan proses belajar mengajar secara efektif dan efisien

d. Wali kelas

1) mengelola kelas

2) Menyelenggarakan administrasi kelas

3) Membuat statistik bulanan

4) Pengisian daftar nilai siswa

5) pengisian bukulaporan penilaian hasil belajar

e. Pengelola perpus

' 1) Perencanaan pengadaan buku

2) Perencanaan pengembangan perpus

3) memelihara dan perbaikan buku

4) Melakukan layanan bagi siswa pinjam buku

5) Menyimpan buku perpus

6) Menyusun tata tertib perpus

7) Menyusun laporan kegiatan perpus secara berkala

f. Tata usaha

Melaksanakan ketata usahaan sekolah dan pertanggungjawaban kepada

kepala sekolah dalam hal administrasi

7. Kurikulum

Kurikulum yang dipakai di Ml Sruwen IV adalah, kurikulum

(49)

yang sebelumya menggunakan kurikulum 1994, adapun pelajaran yang

diajarkan di MI Sruwen IV adalah :

a. Quran Hadits

b. Akidah Akhlak

c. Fiqh

d. Sejarah Kebudayaan Islam

e . B a h a s a A r a b

f. PKn

g. Bahasa Indonesia

h. Matematika

i. Ilmu Pengetahuan Alam

j. Imlu Pengetahuan Sosial

k. Bahasa Jawa

l. Bahasa Inggris

m. Pendidikan Jasmani

n. Pendidikan Seni dan Budaya

8. Keadaan Guru dan Murid

a. Keadaan guru

Guru yang mengajar dikelas berjumlah 9 orang guru, yang terdiri

dari 5 guru laki-laki dan 4 guru perempuan. MI Sruwen IV sangat

mengedepankan keagamaan sehingga guru keagamaan mempunyai tugas

(50)

Selain menjadi pendidik, para guru juga menjalankan beberapa

tugas sebagai berikut : Petugas bimbingan dan penyuluhan, wali kelas,

kesiswaan, dll.

Tabel 3.3 Daftar Guru

Madrasah Ibtidaiyah Sruwen IV Tahun 2008/ 2009

No Nama NIP

Pendidikan

Tcrahir

Tahun Jabatan

1 Wamo 150149310 PGA 1975 Kep.Sekolah

2 M Fattah Amin, S, Ag 150384174 SI 1994 Wali kelas VI

3 Hanik tazkiyah, S. Pdl 150360547 SI 2008 Wali kelas III

4 St. Sholihatun, S. Ag “ SI 1996 Wali kelas IV

5 Titin Kumiatin , A. Ma “ D II 1997 Wali kelas I

6 Sumama, A. Ma “ D II 2000 Wali kelas V

7 Giyarti, S. Pd - D II 2009 Wali kelas II

8 Fajar Andy S, A. Ma “ D II 2006 Guru Mapel

9 Drs. Jaroni “ SI 1991 Guni Mapel

b. Keadaan murid

Jumlah siswa sesungguhnya ada 117 siswa, dengan rincian

sebagai berikut 60 siswa dan 57 siswi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat

(51)

Tabel 3.4

Rekapitulasi Jumlah Siswa

Madrasah Ibtidaiyah Sruwen IV Tahun 2008/ 2009

No Kelas PA PI Jumlah

1 I 22 18 40

2 II 10 7 17

3 HI 9 9 18

4 IV 7 7 14

5 V 7 7 14

6 VI 5 9 14

JTJMLAH 60 57 117

9. Pembagian Tugas Guru MI Sruwen IV

Tabel 3.5

Pembagian Tugas Guru

Madrasah Ibtidaiyah Sruwen IV Tahun 2008/ 2009

No Nama Jabatan

1 Warno Kepala Madrasah

2 M. Fattah Amin, S, Ag Wakil kepala Madrasah

3 Hanik tazkiyah, S. Pdl Bendahara BOS, Drum Band

4 St. Sholihatun, S. Ag Sekretaris I , Koperasi

5 Titin Kumiatin Suroya, A. Ma Sekretaris I I , Pramuka

6 Sumama, A. Ma Kurikulum, Sarana Prasarana

(52)

8 Fajar Andy Saputra, A. Ma Humas, Tata Usaha, UKS

9 Drs. Jaroni H um as, Perpustakaan

10. Sarana Prasarana

Jumlah ruang atau lokal MI Sruwen IV tahun 2008/ 2009, yaitu ada

15 ruang, lebih jelasnya dapat dilihat tabel dibawah sebagai b erik u t:

Tabel 3.6

Rekapitulasi Jumlah ruang dan Fasilitas Madrasah Ibtidaiyah Sruwen IV Tahun 2008/ 2009

No Sarana Prasarana Jumlah

1 Ruang kelas 6

2 Ruang guru 1

3 Perpustakaan 1

4 Ruang BP 1

5 Ruang UKS 1

6 Ruang Koperasi 1

7 Ruang Aula 1

8 F.uang Mushola 1

o WC guru 1

10 WC siswa 1

(53)

Subyek yang diteliti adalah siswa-siswi kelas 4, MI Sruwen IV

yang berjumlah 15 orang

Tabel 3.7

Daftar nama Siswa Kelas 4

Madrasah Ibtidaiyah Sruwen IV Tahun 2008/ 2009

No Nama Kelas

1

1. Umi Suryaningsih 4

2. M. Roziqin 4

3. M. Kharis 4

4. Dyah Miftakhur R 4

5. M. Yusuf 4

6. M. Chanafi 4

7. Maulana Al Fans 4

8. M. Syaifudin 4

9. Umi Arifah 4

10. M. Solahudin 4

11. Wahyu Sri Lestari 4

12. Richa Lutfiani 4

13. Wahyu Sri Utami 4

14. Eka Fitriani 4

(54)

B. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan April sampai dengan bulan

Mei 2009, penelitian meningkatkan prestasi belajar pelajaran fiqh ini

dilaksanakan sebanyak 3 kali tatap muka, yang dalam penelitian menggunakan

jam pelajaran fiqh yang dimulai pukul 10.00 - 11.25 WIB.

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam tiga siklus, tiap

siklus memiliki beberapa tahapan, yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan,

pengamatan dan refleksi, tahap-tahap tersebut adalah :

1. Perencanaan Siklus 1

Standar Kompetensi

Mengetahui hukum dan ketentuan puasa wajib

Kompetensi Dasar

Siswa d a p a t:

Mendiskripsikan pengertian puasa

Menyebutkan macam-macam puasa

1. Tujuan Pembelajaran

Siswa dapat Mendiskripsikan pengertian puasa

Siswa dapat menyebutkan macam-macam puasa

2. Materi Ajar

a. Pengertian Puasa adalah : Puasa dalam bahasa arab disebut

" Shoum u “ atau " Syiyam u “ yang artinya : menahan diri dari

segala sesuatu, sesuatu itu yang dimaksud adalah makan, minum,

(55)

berakibat buruk bagi diri sendiri dan orang lain dari terbit matahari

sampai terbenamnya matahari dengan niat dan beberapa syarat

(Yusuf Muhtar Dkk, 1992:460)

b. Macam-macam puasa

1. Puasa wajib

Yaitu : puasa yang apabila dikerjakan mendapat pahala, dan

bila di tinggalkan mendapat dosa.

2. Puasa sunah

Yaitu : Puasa yang apabila dikerjakan berpahala, dan bila

ditinggalkan tidak mendapat dosa.'

3. Metode

Pemberian tugas, demonstrasi, diskusi, ceramah, tanya jawab

4. Langkah-Langkah Pembelajaran

a. Kegiatan Awal

- Pembukaan dengan salam dan do’a bersama.

Motivasi dan apersepsi serta menyampaikan tujuan pembelajaran.

b. Kegiatan Inti

- Guru menyampaikan langkah-langkah kegiatan bersama-sama.

- Guru memberikan Materi

Guru membagi siswa dalam kelompok

- Guru memberikan penjelasan seperlunya tentang materi pelajaran.

(56)

- Guru memberikan evaluasi / latihan soal.

- Menutup pelajaran dengan do'a.

5. Alat dan Sumber

Alat : Kapur, penghapus, lembar evaluasi, lembar pengamatan.

Sumber : Buku FIQH PT. Putratama, Bintang timur

6. Penilaian

Teknik Penilaian : - Tes tertulis per kelompok

(57)

A. Tugas Untuk Kelompok

Jawablah soal dibawah ini dengan singkat dan jelas !

1. Apa yang kamu ketahui tentang puasa ?.

2. Sebutkan macam-macam puasa !

3. Jelaskan pengertian dari macam puasa terseb u t!

B. Tugas individual dikerjakan dirumah

1. Apakah pengertian puasa menurut istilah !

2. Apa yang kamu ketahui tentang puasa wajib ?

3. Tuliskan ayat yang menunjukkan perinta puasa ?

4. Berikar. contoh puasa wajib !

5. Sebutkan contoh puasa sunnah !

C. Evaluasi ( Individual)

1. Pengertian puasa menurut bahasa ad alah...

2. Pengertian puasa menurut istilah ad alah ...

3. Yang diwajibkan puasa ramadhan adalah u m a t...

4. Ayat yang menerangkan perintah puasa adalah ...

5. Macam puasa a d a ... macam

6. Puasa wajib adalah...

7. Contoh puasa wajib ad alah ...

8. Cara mengetahui tiba waktu puasa a d a ... Macam

9. Puasa dari terbit matahari sam pai...

(58)

LEMBAR PENGAMATAN PENGELOLAAN PEMBELAJARAN METODE DISKUSI

Nama Sekolah : MI SRUWEN 04 Nama Guru

Mata Pelajaran : Fiqh Hari/ tanggal

Sub Konsep : Pengertian puasa, ketentuan puasa Pukul

Sumama

Senin, 13 April 2009 10.00-11.25

No. Aspek yang diamati Penilaian

Ya Tidak 1 2 3 4

I. Pelaksanaan

A. Pendahuluan

1. Memotivasi siswa

V

V

2. Menyampaikan tujuan

V

V

pembelajaran

kusikan hasil kegiatan dalam kelompok dan mempresen­ tasikannya.

2. Memberikan evaluasi.

V

V

V

(59)

LEMBAR PENGAMATAN PENGELOLAAN PEMBELAJARAN

: 1. Mendengarkan / memperhatikan penjelasan guru 2. Membaca buku

3. Mengaj ukan pertanyaan

4. Menanggapi / menjawab pertanyan 5. Melaksanakan tugas dalam kelompok 6. Menyajikan hasil pembelajaran / tugas 7. Merangkum pembelajaran

8. Mengeijakan tes evaluasi

Berikut penilaian anda dengan memberikan nilai pada kolom-kolom yang telah tersedia.

No. Nama Aspek-Aspek Jumlah ranganKete

1 2 3 4 5 6 7 8

Prosentase 65,5^ 86,66| 51,11 60 71,11 42,22 53,33 75,55 227 63,05%

(60)

PENILAIAN KOOPERATIF LEARNING PADA SIKLUS I

1. Umi Suryaningsih 8 T 0,6

2. I M. Rozikin 6 TT 0,5 1,1

12. Richa Lutfiani 7 T 0,4

13. Wahyu Sri Utami 7 T 0,5

14. V Eka Fitriani 7 T 0,5 1,5

15. M. Yusuf 6 TT 0,5

T Tuntas

TT Tidak Tuntas

Jumlah siswa yang tuntas 9

Jumlah siswa yang tidak tuntas 7

Skor maksimal ideal 150

Skor tercapai 100

Rata-rata skor tercapai 6,67

(61)

2. Perencanaan Siklus II

Standar Kompetensi

Mengetahui hukum dan ketentuan puasa wajib

Kompetensi Pasar

Siswa d a p a t:

Menyebutkan rukun puasa

Menyebutkan syarat wajib puasa

1. Tujuan Pembelajaran

Menyebutkan rukun puasa

Menyebutkan syarat wajib puasa

2. Materi Ajar

a. Rukun puasa

1. Niat

2. Menahan dari hal-hal yang membatalkan puasa

b. Syarat wajib puasa

1. Berakal sehat

2. Sudah Baligh atau cukup umur

3. Kuat berpuasa

4. Beragama Islam

5. Suci dan haid dan nifas

3. Metode

(62)

a. Kegiatan Awal

- Pembukaan dengan salam dan do’a bersama.

- Motivasi dan apersepsi.

b. Kegiatan Inti

- Guru menyampaikan langkah-langkah kegiatan bersama-sama.

- Guru memberikan Materi

Gua> membagi siswa dalam kelompok

- Guru memberikan penjelasan seperlunya tentang materi pelajaran.

- Siswa menanyakan hal-hal yang belum jelas.

c. Kegiatan Akhir

- Guru memberikan evaluasi / latihan soal.

- Menutup pelajaran dengan do'a.

5. Alat dan Sumber

Al?t : Kapur, penghapus, lembar evaluasi, lembar pengamatan.

Sumber : Buku FIQH PT. Putratama, Bintang timur

6. Penilaian

Teknik Penilaian : - Tes tertulis kelompok

- Tes tertulis individual

(63)

A. Tugas Kelompok

Jawablah soal dibawah ini dengan singkat dan jelas !

1. Jeiaskan rukun puasa !

2. Sebutkan Ayat Al quran yang menerangkan tentang rukun puasa tersebut !

3. Apa yang kamu ketahui tentang sarat wajib puasa !

B. Tugas Individual dikerjakan dirumah

1. Sebutkar rukun puasa !

2. Tuliskan niat puasa !

3. Apa yang harus ditahan saat kita berpuasa ?

4. Sebutkan syarat wajib puasa !

5. Berakal sehat adalah merupakan !

C. Evaluasi ( individual)

1. Sarat wajib puasa a d a ...macam

2. Maksud berakal sehat ia la h ...

3. Yang dimaksud baligh adalah anak umur

4 Rukun puasa ada ...

5. Makan dan minum d a p a t... puasa

6. Puasa wajib ad alah ...

7. Contoh puasa wajib ad alah ...

8 . B a l i g h y a i t u ...

9. Kuat berpuasa adalah ...

(64)

LEMBAR PENGAMATAN PENGELOLAAN PEMBELAJARAN METODE DISKUSI

Nama Sekolah : MI SRUWEN 04

Mata Pelajaran : Fiqh

Sub Konsep : Rukun puasa dan syarat wajib puasa

Nama Guru

No. Aspek yang diamati Penilaian

Ya Tidak 1 2 3 4

I. Pelaksanaan

A. Pendahuluan

1. Memotivasi siswa

V

3

2. Menyampaikan tujuan

V

4

pembelajaran B. Kegiatan Inti

1. Menyampaikan langkah ke-

V

4

giatan bersama siswa.

2. Membimbing siswa melaku­ kan kegiatan.

kusikan hasil kegiatan dalam kelompok dan mempresen­ tasikannya.

2. Memberikan evaluasi.

V

4

II. Pengelolaan Waktu

V

3

(65)

LEMBAR PENGAMATAN PENGELOLAAN PEMBELAJARAN

: Rukun puasa dan syarat wajib puasa

Nama Guru : Sumama

Hari/ tanggal : Senin, 20 April 2009

Pukul : 10.00 - 11.25

Mendengarkan / memperhatikan penjelasan guru Membaca buku

Mengajukan pertanyaan

Menanggapi / menjawab pertanyan Melaksanakan tugas dalam kelompok Menyajikan hasil pembelajaran / tugas Merangkum pembelajaran

Mengerjakan tes evaluasi

No. Nama Aspek- Aspek Jml ranganKete

1 2 3 4 5 6 7 8

Prosentase 80 95,55 68,88 82,22 88,88 73,3384,44 84,44 297 82,5%

(66)

PENILAIAN KOOPERATIF LEARNING PADA SIKLUS 1 1

Rata-rata skor tercapai : 7,73

(67)

3. Perencanaan Siklus III

A- Standar Kompetensi

Mengetahui hukum dan ketentuan puasa wajib

B. Kompetensi Dasar

Siswa d a p a t:

Menyebutkan Syarat sah puasa

Menyebutkan hikmah puasa

1. Tujuan Pembelajaran

Menyebutkan Syarat sah puasa

Menyebutkan hikmah puasa

2. Materi Ajar

a. Menyebutkan Syarat sah puasa

1. Islam

2. Mumayyiz, yaitu orang yang telah dapat membedakan hal-hal

yang baik dan buruk

3. Suci dari haid dan nifas

4. Dikerjakan pada waktunya

b. Menyebutkan hikmah puasa

Hikmah puasa antara lain dapat terbiasa mengandalikan hawa

nafsu, dapat merasakan penderitaan orang-orang yang tidak

mampu, dapat menimbulkan rasa kasih sayang sesama, dan dapat

Gambar

Tabel 3.1Struktur organisasi guru dan karyawan Madrasah Ibtidaiyah Sruwen IV
Tabel 4.2Perhatian siswa pada siklus I
Struktur Organisasi Guru dan KaryawanTabel 3.1
Tabel 3.3 Daftar Guru
+7

Referensi

Dokumen terkait

Parameter yang digunakan adalah hasil belajar, yakni hasil akhir dari pembelajaran siswa kelas VIIIA SMP Muhammadiyah 1 Klaten tahun ajaran 2008/2009 menggunakan metode diskusi

Skripsi berjudul ”HUBUNGAN ANTARA LES PRIVAT MATEMATIKA DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VI SEMESTER GASAL TAHUN PELAJARAN 2018/2019 DI MI MIFTAHUL

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bahwa penggunaan metode CooperativeScript dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran Bahasa Arab pada siswa kelas IV MI Al

Hasil penelitian dengan menggunakan metode jigsaw menunjukan bahwa keaktifan dan semangat siswa meningkat yang akhirnya membuat prestasi belajar siswa mengalami peningkatan

Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar IPS menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw bagi siswa kelas IV MI Darussalam

Judul : Peningkatan Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran Al-Qur’an Hadis Materi Tanda Baca Waqaf Dan Wasal Melalui Strategi Index Card Match Pada Siswa Kelas II

Penelitian berjudul “Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model Contextual Teaching and Learning (CTL) pada Siswa Kelas V Semester II SD Negeri Duren 01 Tengaran,

Hasil Penelitian dan Pembahasan Penggunaan metode Contextual Teaching and Learning pada siswa kelas III MI YASPI Daseh Magelang dilaksanakan untuk membantu meningkatkan prestasi