• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMBUATAN FILM ANIMASI 3D BATTLE OF BADMINTON MENGGUNAKAN AUTODESK MAYA 2014 NASKAH PUBLIKASI. diajukan oleh Try Widodo

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PEMBUATAN FILM ANIMASI 3D BATTLE OF BADMINTON MENGGUNAKAN AUTODESK MAYA 2014 NASKAH PUBLIKASI. diajukan oleh Try Widodo"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PEMBUATAN FILM ANIMASI 3D “BATTLE OF BADMINTON”

MENGGUNAKAN AUTODESK MAYA 2014

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

PEMBUATAN FILM ANIMASI 3D “BATTLE OF BADMINTON”

MENGGUNAKAN AUTODESK MAYA 2014

NASKAH PUBLIKASI

diajukan oleh

Try Widodo

13.01.3273

kepada

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

AMIKOM YOGYAKARTA

YOGYAKARTA

2016

PEMBUATAN FILM ANIMASI 3D “BATTLE OF BADMINTON”

(2)
(3)

1

PEMBUATAN FILM ANIMASI 3D “BATTLE OF BADMINTON”

MENGGUNAKAN AUTODESK MAYA 2014

Try Widodo1), Bhanu Sri Nugraha2),

1)

Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta 2)

Sistem Informasi STMIK AMIKOM Yogyakarta

Jl Ringroad Utara, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta Indonesia 55283

Email : try.w@students.amikom.ac.id1), bhanu@amikom.ac.id2)

Abstract - The development of 3D animation in Indonesia is now more widespread, in fact there are several animation studios outside licensed done by experts in Indonesia or in other words, has long been famous Indonesia only as a place of production of animated films. Many examples of 3D animation film from the outside animation studios such as Frozen, Up, Kung Fu Panda, Inside Out, Minions, and others.

In the process of making a 3D animation to see the outcome of the modeling process called rendering. In rendering all of the data already included in process modeling, animation, texturing, lighting with specific parameters will be translated into a form of output video (.avi). To determine the quality of rendering a great need for more research on the subject of rendering that mengetaui best image quality results according to standards when performing the rendering process.

Keywords - Rendering, animation, 3D animation software

1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

Animasi 3D, sebuah kata yang kini sudah semakin popular dan dikenal oleh banyak orang. Hampir semua aktivitas dan gaya hidup manusia urban menggunakan animasi 3D, mulai dari film, tayang televisi (Broadcasting), iklan tv, game visualisasi produk dan arsitektur, telekomunikasi, presentasi multimedia, video profil, video launching, 3D printing, hingga content web. Tampilan 3D yang fantastis, lucu, menghibur, dan memikat hati membuat setiap orang terpesona melihatnya. [1]

Saat ini beberapa studio di hollywood seperti walt disney animation studios dan pixar, berperan penting dalam kemajuan pembuatan film animasi 3D ini dengan menampilkan gambar dan pencahayaan yang menakjubkan. Sebagai contoh film-film yang sukses di Bioskop seluruh dunia seperti Toy Story, Brave, Frozen, Kungfu Panda, Minions, dan lain-lainnya.

Dan di Indonesia sebenarnya sudah banyak film yang dibuat oleh anak bangsa yang sukses didalam maupun luar negeri, beberapa film animasi tersebut seperti Battle of Surabaya, Keluarga Somat dan Adit

& sopo jarwo merupakan karya anak bangsa yang patut kita banggakan.

Untuk membuat film animasi 3D yang menarik untuk ditonton dan sebagai sebuah referensi dalam hal meningkatkan kreatifitas perfilman di indonesia sehingga tidak tergantung dengan film animasi 3D luar negeri, maka dari itu Penelitian dan Pembuatan Tugas Akhir ini penulis mengambil judul Pembuatan Film Animasi 3D “Battle of Badminton“ menggunakan autodesk 2014.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas dapat di uraikan rumusan masalah yang akan menjadi pokok bahasan penelitian yaitu:

Bagaimana membuat film animasi 3D yang menarik untuk ditonton dan mudah dalam hal pembuatannya?

1.3 Batasan Masalah

Sesuai dengan rumusan masalah diatas, maka batasan masalah yang di lampirkan dalam tugas akhir ini yaitu:

1. Film ini berupa animasi 3D yang dibuat menggunakan software Autodesk Maya 2014

2. Software pendukung proses pembuatan animasi adalah Adobe Photoshop, Adobe After effect, Adobe Premiere Pro, Adobe Audition.

3. Film ini menceritakan tentang semangat bertanding dalam bermain Bulu tangkis untuk berjuang mendapatkan juara.

4. Durasi waktu film pendek ini ± 4 menit. 5. Teknik yang dibahas dalam film ini yaitu

penerapan rendering menggunakan mesin render mental ray.

1.4 Tujuan Penelitian

Adapun maksud dan tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan Tugas Akhir ini yaitu :

A. Bagi penulis:

1. Mampu mengimajinasikan dan membuat film animasi 3D secara personal.

2. Menggali dan mendalami ilmu animasi 3D yang sudah dikuasai.

3. Mengembangkan diri dan membuka wawasan pengetahuan baru sesuai bidang yang dikuasai.

(4)

2

4. Menerapkan disiplin ilmu yang didapatkan di bangku kuliah, sehingga dapat di terapkan di lapangan.

5. Sebagai syarat kelulusan jenjang pendidikan Diploma 3 pada STMIK AMIKOM Yogyakarta.

B. Bagi pembaca:

1. Sebagai sarana hiburan, pembaca dapat mengamati proses pembuatan sebagai wacana untuk menambah wawasan baru. 2. Sosialisasi teknologi, khususnya di bidang

multimedia dan film kartun 3D yang di tunjukan pada bidang usaha.

1.5 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang di harapkan dalam penyusunan Tugas Akhir ini untuk pihak-pihak berikut:

1. Bagi penulis

Dengan penyusunan Tugas Akhir ini berarti penulis menerapkan ilmu yang didapat selama mengikuti pendidikan di STMIK AMIKOM Yogyakarta, khususnya dalam bidang multimedia dan juga memanfaatkan ilmu yang sudah didapat dalam menggunakan Adobe Premiere Pro, Adobe Photoshop, Adobe Audition, Adobe After Efect, Autodesk Maya. 2. Bagi kalangan pembaca

Berdasarkan penyusunan Tugas Akhir ini, diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan dapat dijadikan referensi bagi mahasiswa STMIK AMIKOM Yogyakarta yang ingin mengetahui bagaimana membuat film animasi 3 dimensi.

2. Landasan Teori 2.1 Tinjauan Pustaka

Wisnu Adi khoirian (2015), meneliti tentang Perancangan Film Animasi 3d “House Of Tobaco” Dengan Menggunakan Mesin Render Mental Ray. Didalam pembuatan film animasi 3 dimensi, untuk mendapatkan kualitas gambar dan pencahayaan yang bagus di butuhkan rendering dengan mesin render yaitu mental ray. Mental ray yang mempunyai kelebihan untuk mengkalkulasi efek Global illumination dan Final gathering dan juga dapat menggunakan shader pada pada permukaan gambar atau cahaya, sehingga terlihat seperti kehidupan nyata.[2]

Aji Joharudin (2015), Meneliti tentang Analisis Hasil Rendering Autodesk Maya 2013 Pada film Animasi 3D “The Fighter Of Egrang”. Masalah yang dikaji adalah membandingkan mesin render maya software, maya hardware, dan maya hardware 2.0 yang terdapat di autodesk maya 2013 untuk mengetahui hasil kualitas gambar mesin render yang terdapat pada software maya 2013 sesuai kebutuhan pengguna. [3]

Cahya Budi Wibawa (2011), Pembuatan Film Animasi 3D Anak Berjudul “Ayo Kita Shalat”. Masalah yang dikaji adalah bagaimana meningkatkan kreatifitas perfilman di indonesia sehingga tidak

tergantung dengan film animasi 3D luar negeri dalam mengisi acara-acara hiburan di televisi serta mengingatkan anak-anak agar tidak meninggalkan sholat karena merupakan kewajiban setiap seorang muslim. [4]

2.2 Konsep Dasar Film Animasi 2.2.1 Animasi

Animasi secara harfiah berarti membawa hidup atau bergerak.Menganimasi memiliki makna menggerakkan objek agar menjadi hidup. Membuat animasi dapat berupa menggerakkan gambar kartun, lukisan, boneka, atau objek tiga dimensi lainnya.[5] 2.2.2 Teknik Animasi Berdasarkan Materi Film

Animasi

Berdasarkan materi atau bahan dasar objek animasi yang dipakai, secara umum jenis film animasi digolongkan dua bagian besar, film animasi dwi-matra (flat animation) dan film animasi tri-matra (Object animation). [5]

2.2.3 Teknik Animasi Berdasarkan Proses Produksi Film Animasi

Berdasarkan proses produksi, teknik film animasi dibagi dalam 3 kategori, yaitu:

1. Animasi Klasik 2. Animasi Stop Motion 3. Animasi Digital

2.2.4 Penggunaan Film Animasi

Dalam film hidup (live action), film animasi dipakai untuk pencapaian suatu efek khusus (Special effect) yang tidak bisa dicapai oleh teknik film hidup. Penggunaan film animasi sebagai suatu bentuk perantara rupa rungu (audio visual medium), cukup berperan penting dalam menyebarkan pesan atau gagasan yang ingin disampaikan masyarakat luas. Film animasi dipakai pada: [5]

1. Film Cerita

Film animasi bisa sebagai film cerita panjang, film cerita pendek, dan film sisipan (trailer).Untuk iklan pada bioskop dan televisi.

2. Pelayanan Pemerintah

Film animasi digunakan sebagai film Propoganda, film penerangan dan film pendidikan.

3. Perusahaan

Film animasi dugunakan sebagai iklan pengenalan produk.

4. Televisi Komersil

Film animasi dengan tujuan komersil, seperti iklan pada televisi, sebagai sisipan diantara program-program televisi dan sebagai film hiburan.

2.2.5 Prinsip Animasi

(5)

3

Proses pembuatan animasi memiliki tiga tahapan.Yaitu sebelum produksi (pra-production), produksi (production), dan sesudah produksi (pasca production).Berikut ini proses pembuatan animasi :

2.3.1 Pra-Production 1. Ide Cerita 2. Tema 3. Logline 4. Sinopsis 5. Pembuatan Karakter 6. StoryBoard 2.3.2 Production 1. Modeling 2. Texturing 3. Lighting 4. Animation 5. Rendering 2.3.3 Pasca Production

1. Compositing And Editing

Dalam pembuatan sebuah film animasi baik itu 2D maupun 3D, pengkomposisian dan editing adalah hal yang sangat utama karena pada tahap inilah adegan-adegan dari hasil render disatukan dan dirangkai, karena tidak mungkin anda melakukan semuanya pada software animasi.

2. Rendering Video

Tahap dimana animasi yang sudah dibuat siap dijadikan output, baik output dalam bentuk VCD/DVD ataupun format AVI yang biasa terdapat pada file movie komputer.

3. Metode Penelitian

3.1 Analisis Kebutuhan Sistem

Sejalan dengan pembuatan film animasi 3D yang dibuat, dibutuhkan perangkat teknologi pendukungnya.Perangkat teknologi itu meliputi perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan. Kebutuhan sistem ini bertujuan untuk mengetahui seperti apa perangkat keras maupun perangkat lunak yang akan digunakan untuk membuat film animasi 3D ini.

3.1.1 Analisis Kebutuhan Perangkat Keras Untuk membuat film animasi 3D ini dibutuhkan perangkat keras yang sesuai spesifikasi perangkat lunak yang digunakan, agar perangkat lunak berjalan dengan baik dan nyaman.

3.1.2 Analisi Kebutuhan Perangkat Lunak Perangkat lunak yang digunakan untuk mendukung dalam pembuatan film animasi 3D adalah sebagai berikut:

1. Sistem Operasi Windows 7 2. AutoDesk Maya 2014 3. Adobe After Effect 4. Adobe Photoshop 5. Adobe Premiere Pro

3.1.3 Analisis Sumber Daya Manusia

Sumber daya manuasia adalah yang terlihat pada saat perancangan, pembuatan, dan implementasi.

3.2 Pra-Production

Pada tahap ini film belum dibuat, tetapi persiapan apa saja yang dibutuhkan sudah direncanakan mulai dari :

3.2.1 Screenwriting 1. Ide Cerita

Ide cerita ini hadir karena kesukaan penulis terhadap bulu tangkis dan ingin menggambarkan tentang permainan bulu tangkis yang tidak kalah serunya dengan olahraga lainnya.

2. Tema

Dalam film animasi 3 Dimensi berjudul “Battle of Badminton” mengambil tema tentang “Semangat Untuk Meraih Kemenangan”.

3. Logline

Logline dari film animasi 3 Dimensi ini yaitu “Bagaimana Perjuangan seorang anak yang ingin mendapatkan kemenangan”.

4. Sinopsis

Sinopsis itu sendiri ditulis setelah logline sudah ditemukan dan selesai..Sinopsis ini adalah gambaran keseluruhan yang ada pada cerita “Battle of Badminton”.

Untuk mengembangkan cerita, ada 7 pertanyaan dasar yang harus dijawab, yaitu: [6]

1. Siapakah tokoh utama dalam film itu? Jawab: Hasan

2. Apa yang diinginkan oleh tokoh utama? Jawab: Ingin memenangkan perlombaan bulu

tangkis.

3. Siapa/apa yang menghalangi tokoh utama untuk mendapatkan keinginannya?

Jawab: Rusli, seorang lawan tangguh yang sulit untuk dikalahkan.

4. Bagaimana akhirnya tokoh film utama berhasil mencapai apa yang dicita-citakan dengan cara yang luar biasa, menarik, dan unik?

Jawab: Dengan menempatkan shuttlecock ketempat yang sulit dijangkau oleh lawan. 5. Apa yang ingin Anda sampaikan dengan

mengakhiri cerita seperti itu?

Jawab: Semangat pantang menyerah dan tekad yang kuat mampu memberikan kesempatan menang yang jauh lebih besar.

6. Bagaimana Anda mengisahkan cerita Anda? Jawab: Dengan memberi cerita dengan alur maju dan efek suara.

7. Bagaimana tokoh utama dan tokoh-tokoh pendukung lain mengalami perubahan dalam cerita ini?

Jawab: Hasan tidak pernah mengira bisa memenangkan perlombaan dan rusli mengakui kehebatan hasan dalam permainan bulu tangkis yang membuatnya memenangkan perlombaan. 3.2.2 Desain Karakter

Pada tahap ini penulis sudah mulai mendesain karakter.Semua sketsa yang penulis buat nantinya dibentuk dalam model 3D tahap produksi.

(6)

4

Gambar 1.Desain Awal Karakter Hasan

Nama : Hasan

Jenis Kelamin : Laki-laki

Sifat : Semangat dan Ambisius Desain Karakter : Original

Gambar 2.Desain Awal Karakter Rusli

Nama : Rusli

Jenis Kelamin : Laki - Laki

Sifat : Angkuh dan pantang menyerah Desain Karakter : Original

3.2.3 Enviroment Desaign

Selanjutnya adalah environment, Sketsa: lingkungan sekitar yang akan dijadikan background dan tempat serta suasana yang mengelilingi objek utama.

Gambar 3.Desain Gedung Olah Raga

Gambar 4.Desain Lapangan Bulu Tangkis 3.2.4 StoryBoard

Gambar 5.Storyboard 4. Pembahasan

4.1 Produksi

Setelah proses perancangan dilakukanya itu dengan merancang screenwriting, concept art dan, storyboard, maka berlanjut ke proses produksi. Dimana proses produksi ini meliputi :

Gambar 6.Proses Produksi 4.1.1 Modeling

Langkah awal yang harus disiapkan setelah memasuki tahap produksi adalah membuat berbagai model tiga dimensi yang sudah dirancang sebelumnya seperti desain karakter dan enviorment design.Dalam pembuatan modeling karakter dan enviorment memanfaatkan primitive modeling pada autodesk maya.Primitive modeling, adalah modeling yang dibuat dari obyek primitive yang sudah tersedia atau modeling yang sudah menjadi suatu bangun

Modeling Texturing Rigging

(7)

5

ruang. Modeling dengan caraprimitive bisa dilakukan dengan vertex, edge, polygon.

4.1.2 Texturing

Proses ini adalah proses pembuatan dan pemberian warna, material (texture) pada objek yang telah dimodelkan sebelumnya sehingga akan tampak suatu kesan yang nyata. Pemberian material atau texture pada objek 3D akan mendefinisikan rupa dan jenis bahan dari objek tiga dimensi.

Dalam proses pembuatan file yang akan di gunakan menjadi texture pada model 3D film animasi “Battle Of Badminton” ini, tidak hanya dibuat dengan software Adobe Photoshop namun juga memanfaatkan gambar yang sudah ada untuk dijadikan texture.

4.1.3 Rigging

Rigging merupakan proses pemberian kerangka atau tulang pada model yang telah dibuat sebelumnya yang digunakan untuk menggerakan karakter. Dalam penelitian ini pembuatan rigging menggunakan HumanIK pada Autodesk Maya 2014. Setelah pembuatan tulang yang telah disesuaikan dengan karakter selesai, dilanjutkan skinning atau proses penggabungan tulang dan karakter dengan smooth bind pada Autodesk Maya 2014. Selanjutnya dilakukan proses pembuatan control rig pada Autodesk Maya 2014.

4.1.4 Lighting

Proses lighting atau pencahayaan, pada penelitian ini dilakukan pada tiap setting tempat dengan menambahkan area light, directional light dan menyesuaikan color, intensity, shadows. Sebagai contoh untuk pencahayaan setting tempat dalam ruangan menggunakan pencahayaan standart pada Autodesk Maya 2014 yaitu dengan area light dan directional light.

4.1.5 Animation

Pada proses ini peneliti menggunakan metode animasi keyframe untuk menggerakan semua gerakan yang terdapat dalam film “Battle Of Badminton”. Animasi keyframe setting dan control playback pada animasi berada pada panel bagian bawah.Animasi keyframe mempunyai 2 metode utama, yaitu autokey dan setkey.Dalam penelitian ini penulis hanya menggunakan metode setkey.Untuk melakukan animasi dengan metode keyframe yaitu dengan cara memilih bagian yang akan di gerakan, sebagai contoh membuat gerakan kaki kanan mundur, pilih control kaki kanan > kunci gerakan pada frame 0 dengan menekan tombol S > pindah time slide ke frame 9 gerakan kaki kebelakang > kunci frame dengan tekan tombol S.

4.1.6 Rendering

Rendering merupakan tahap akhir dari proses produksi. Rendering dilakukan untuk membuat animasi ini dalam bentuk gambar. Dalam penelitian ini tahap rendering dilakukan tiga kali, yaitu pada software Autodesk Maya 2014, lalu yang kedua pada proses editing pada Adobe After Effect dan yang terakhir pada proses compositing dimana penggabungan semua bagian yang akan dijadikan satu di software Adobe Premiere Pro. Dalam penelitian ini mesin render yang digunakan dalam Autodesk Maya 2014 digunakan mesin render mental ray seperti yang sudah dijelaskan pada batasan masalah bab 1. Agar dapat menghasilkan output yang sesuai dengan mesin render mental ray maka harus melalui tahap pengaturan render engine/mesin render.

4.2 Pasca Produksi

Di proses pasca produksi inilah penggabungan file-file yang sebelumnya sudah dirender disatukan dan diberi suara untuk dijadikan file movie. Ada pun tahap-tahap yang terdapat di proses pasca produksi dalam penelitian Meliputi :

Gambar 7.Proses Pasca Produksi 4.2.1 Editting And Effect

Proses editting ini dilakukan untuk menggabungkan hasil render yang berupa file extensi.tga diubah dalam bentuk video dengan Adobe After Efect. Buka Adobe After Efect > File >import File>pilih Multiple file> pilih satu file .tga lalu Open >akan muncul kotak > Straight-unmated >Done. Setelah file sudah di import tarik file tersebut ke panel Create New Composition Setting secara otomatis file-file gambar tersebut akan berurutan.

4.2.2 Rendering

Dalam tahap ini dilakukan rendering untuk mendapatkan file yang telah di edit dalam bentuk video agar lebih memudahkan dalam proses compositing atau penggabungan video. Pilih panel Composition > Add Render Queue > Render maka fileakan menjadi sebuah video dengan extensi .avi. 4.2.3 Compositing

Setelah proses editing selesai, selanjutnya adalah penggabungan file-file video untuk mengatur urutan scene dan pemberian sound. Software yang di gunakan untuk compositing yaitu Adobe Premiere

Editing And Effect Rendering Compositi ng Final Render

(8)

6

Pro.Pilih New Project > Load Project pilih HDV 750p25 >OK .Import file video, audio, setelah semua file di import urutkan file video sesuai adegan yang telah dibuat pada storyboard.

4.2.4 Final Render

Dalam tahap ini adalah Rendering tahap akhir yang bertujuan untuk menjadikan hasil akhir animasi “Battle Of Badminton” secara utuh dengan format .AVI yang telah diberi audio. Untuk melakukan render dengan Adobe Premiere Pro dengan cara masuk ke menu File > Export > Export Setting > Export. Jika ingin hasil output video MP4 pada Adobe Media Encoder atur Format : H.264. Setelah itu atur Multiplexer >Multiplexing : Mp4 untuk mendapatkan file extensi .mp4 >Export.

Gambar 8.Export Setting 5. Kesimpulan

Dengan selesainya tahap demi tahap pembuatan Film animasi pndek “Battle Of Badminton” rendering menggunakan mesin render mental ray, maka dapat diambil beberapa kesimpulan yaitu:

1. Untuk membuat animasi 3D diperlukan perencanaan atau gambaran tentang ide cerita animasi yang akan dibuat, agar memudahkan dalam pembuatannya. Serta membutuhkan pemahaman yang lebih tentang software – software yang akan digunakan untuk animasi 3 dimensi.

2. Dengan rendering pada objek 3D menggunakan mesin render mental ray membuat gambar terlihat lebih halus dan lebih realistis.

3. Lama waktu proses rendering, dipengaruhi oleh beberapa aspek seperti modeling, texturing, dan pencahayaan, sehingga perlu spesifikasi komputer yang tinggi.

6. Saran

1. Untuk membuat animasi 3 dimensi yang bagus maka perlu pemahaman yang lebih mendalam tentang software-software animasi dan banyak berlatih.

2. Banyak-banyak melihat tutorial 3D dari modeling, texturing, lightning dan animasi. Serta

jangan pernah menyerah memahami dari sebuah tutorial 3D animasi tahap demi tahap.

3. Usahakan untuk menyimpan semua file atau data-data yang akan dibuat di autodesk maya dalam satu folder sehingga tidak ada material yang hilang saat dipindah dikomputer lain.

4. Untuk penelitian selanjutnya pembuatan film animasi 3D “Battle Of Badminton“ menggunakan autodesk maya bisa menambahkan dekorasi ruangan atau menambahkan penonton yang sedang menyaksikan pertandingan bulu tangkis. Daftar Pustaka

[1] Aditya.2009.Trik Dahsyat Menjadi Animator 3D Andal. Andi Publisher. Yogyakarta

[2] Wisnu Adi khoirian.2015.Perancangan film animasi 3D “house of tobaco” dengan menggunakan mesin render mental ray, Sistem informasi, Stmik Amikom Yogyakarta.

[3] Aji Joharudin.2015.Analisis Hasil Rendering Autodesk Maya 2013 Pada film Animasi 3D “The Fighter Of Egrang”, Sistem Informasi, Stmik Amikom Yogyakarta.

[4] Cahya Budi Wibawa.2011. Pembuatan Film Animasi 3D Anak Berjudul “Ayo Kita Shalat”, Teknik Informatika, Stmik Amikom Yogyakarta. [5] Zahrudin, G. 2007. The Making of 3D animation

movie using 3DstudioMax. Informatika. Bandung, Hal 12-21, 27,77-82.

[6] Suyanto, M. Dan Yuniawan, A. 2006. Merancang Film Kartun Kelas Dunia, Andi Publisher. Yogyakarta.

Biodata Penulis

Try Widodo,memperoleh gelar Diploma IIIKomputer (Amd), Jurusan Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta, lulus tahun 2016.

Bhanu Sri Nugraha,memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom), Jurusan SistemInformasi STMIK AMIKOM Yogyakarta. Memperoleh gelar Magister Komputer (M.Kom) Program Pasca Sarjana Magister Teknik Informatika.Saat ini menjadi Dosen di STMIK AMIKOM Yogyakarta.

Gambar

Gambar 2.Desain Awal Karakter Rusli
Gambar 7.Proses Pasca Produksi  4.2.1 Editting And Effect
Gambar 8.Export Setting  5. Kesimpulan

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan Putusan Nomor: 335/Pdt.G/2014/PA.Clg., pertimbangan hakim telah sesuai dengan ketentuan perundang-undangan sebagaimana Pasal 14 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014

5.4.3 Pokok Pikiran dalam Regulasi Daerah Perda No 9 Tahun 2012 Dalam mengelola sampah, Kota Bogor mengacu pada Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2012 tentang Pengelolaan

· Bila kondisi klien di atas skor 20 skala RUFA, maka klien dapat dipindahkan ke intensif III, bila dibawah skor 11 skala RUFA maka klien dikembalikan ke fase

Jika dituliskan dalam latex edmodo adalah sebagai berikut [math]\mathbf{A}[/math] atau [math]\vec{A}[/math].. Sebuah vektor dapat juga diuraikan atas komponen-komponen vektor dan

Hasil uji hipotesis menunjukkan, bahwa hipotesis pertama yang diajukan dalam penelitian ini dapat diterima, yaitu terdapat hubungan antara regulasi emosi dan

Intervensi untuk diagnosa keperawatan diare berhubungan faktor fisiologis (proses infeksi) , setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan masalah diare dapat

masing variabel juga memiliki keterkaitan atau hubungan satu sama lain: Variabel sumber daya dan variabel pengetahuan memiliki hubungan/ koefisien korelasi yang

Alasan dilakukan kajian pada Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Torong Makmur Batu-Malang, karena gapoktan merupakan organisasi petani diperdesaan yang dibentuk secara musyawarah