• Tidak ada hasil yang ditemukan

RPP Pergaulan Hidup Sehat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "RPP Pergaulan Hidup Sehat"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Nama Sekolah : SMA NEGERI 3 PURWOKERTO Mata Pelajaran : PENJASORKES

Kelas/Semester : X

Materi Pokok : Pergaulan Hidup Sehat Alokasi Waktu : 3 x 45 Menit

A. Kompetensi Inti:

Kompetensi Sikap Spiritual dan Kompetensi Sikap Sosial (rasa ingin tahu, tanggung jawab, displin dan pantang menyerah) dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching) pada pembelajaran Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi Keterampilan melalui keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.

KI3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

KI4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator

3.9. Memahami konsep dan prinsip pergaulan yang sehat antar remaja dan menjaga diri dari kehamilan pada usia sekolah.

3.9.1. Mengidentifikasikan konsep pergaulan sehat pada remaja

3.9.2. Mengidentifikasi konsep pergaulan tidak sehat pada remaja

3.9.3. Menganalisis penyebab pergaulan tidak sehat pada remaja

3.9.4. Menganalisis pencegahan pergaulan tidak sehat pada remaja

4.9. Mempresentasikan konsep dan prinsip pergaulan yang sehat antar remaja dan menjaga diri dari kehamilan pada usia sekolah

4.9.1 Menceritakan konsep pergaulan sehat 4.9.2 Menceritakan prinsip pergaulan sehat 4.9.3 Menceritakan pergaulan yang tidak sehat 4.9.4 Menceritakan dampak pergaulan yang

tidak sehat

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 3

PURWOKERTO

Jalan Kamandaka Barat Nomor 3 Kedung Banteng, Purwokerto Kode Pos 53152

(2)

C. Tujuan Pembelajaran.

Melalui pendekatan saintifik dengan menggunakan model pembelajaran Discovery Learning, peserta didik dapat memahami konsep dan prinsip pergaulan yang sehat antar remaja dan menjaga diri dari kehamilan pada usia sekolah dan dapat mempresentasikan konsep dan prinsip pergaulan yang sehat anatr remaja dan menjaga diri dari kehamilan pada usia sekolah dengan mengembangkan sikap religius, penuh tanggung jawab, bekerja keras, serta dapat mengembangkan kemampuan berpikir kritis, kreativitas, kolaborasi, komunikasi (4C).

D. Materi Ajar

1. Mengemukakan dampak pergaulan yang tidak sehat

E. Metode Pembelajaran a. Pendekatan : Saintifik

b. Metode : Ceramah, Diskusi, dan Presentasi siswa c. Model : Discovery Learning

F. Alatdan Sumber Belajar 1. Alat dan Bahan :

 Laptop

 LCD Projektor 2. Sumber Belajar

UKBM Pergaulan Hidup sahat  Internet

BTP, Buku-buku yang relevan (Dicantumkanseperti Daftar Pustaka)

 Lingkungan Sekitar

G. Kegiatan Pembelajaran Pertemuan Pertama

KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN ALOKASI

WAKTU Pendahuluan 1. Memberi salam dan berdo’a; (karakter)

2. Mengecek kehadiran;

3. Mengkondisikan suasana belajar yang menyenangkan; (communication)

4. Mendiskusikan kompetensi yang sudah dipelajari dan menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari berkaitan dengan pergaulan sehat

5. Menyampaikan garis besar cakupan materi pergaulan sehat dan kegiatan yang akan dilakukan;

6. Menyampaikan metode pembelajaran dan teknik penilaian yang akan digunakan saat membahas materi pergaulan sehat

7. Meminta kepada peserta didik untuk mengamati video tentang pergaulan sehat yang ditayangkan oleh guru

25 Menit

2. Peserta didik dibagi menjadi empat kelompok.

3. Peserta didik menerima tugas dari guru untuk membuat power point.

4. Kelompok satu mendapatkan tugas tentang konsep pergaulan sehat.

5. Kelompok dua mendapatkan tugas tentang prinsip pergaulan sehat.

6. Kelompok tiga mendapatkan tugas tentang pergaulan

(3)

Collaboration/Critical thinking/creativity/communication yang tidak sehat.

7. Kelompok empat mendapatkan tugas tentang dampak pergaulan yang tidak sehat.

Menyusun jadwal

8. Selanjutnya peserta didik melaksanakan/ mengerjakan materi yang ditugaskan secara berkelompok.

9. Setiap peserta didik saling berbagi tugas, Jika ada hal/ masalah yang belum dipahami peserta didik sampaikan langsung ke guru.

Memonitor kegiatan dan perkembangan proyek

10. Berdiskusi dengan kelompoknya tentang tugas yang telah diberikan oleh guru, dan meminta masukan kepada guru seandainya masih ada permasalahan yang tidak dipahami; (karakter: tekun, saling menghargai, bersungguh-sungguh)

11. Membuat kesimpulan sementara berdasarkan hasil diskusi dengan kelompoknya yang sudah dilakukan; Penutup 1. Menginformasikan kepada peserta didik untuk

mempelajari materi yang akan dibahas dipertemuan berikutnya;

2. Berdo’a dan memberi salam.

20 Menit

Pertemuan ke 2

KEGIATAN DESKRIPSI KEGIATAN ALOKASI

WAKTU Pendahuluan 1. Memberi salam dan berdo’a; (karakter)

2. Mengecek kehadiran;

3. Mengkondisikan suasana belajar yang menyenangkan; (communication)

4. Mendiskusikan kompetensi yang sudah dipelajari dan menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari berkaitan dengan pergaulan sehat

5. Menyampaikan garis besar cakupan materi pergaulan sehat dan kegiatan yang akan dilakukan;

(4)

mempelajari materi yang akan dibahas dipertemuan berikutnya;

3. Berdo’a dan memberi salam.

H. Penilaian, Materi pembelajaran Remedial, dan Pengayaan a. Teknik Penilaian:

a) Penilaian Sikap : Observasi/pengamatan b) Penilaian Pengetahuan : Tes Tertulis / Tes lisan c) Penilaian Keterampilan : Presentasi

b. Bentuk Penilaian :

1. Observasi : lembar pengamatan aktivitas peserta didik 2. Tes tertulis : pilihan ganda / uraian / lembar pertanyaan

3. Unjuk kerja : lembar penilaian presentasi

c. Instrumen Penilaian (terlampir) d. Materi pembelaaran (terlampir) e. Remedial

 Pembelajaran remedial akan dilaksanakan apabila nilai peserta didik tidak memenuhi KKM yang ada dan bisa dilaksanakan pada saat KBM berlangsung atau bisa juga di luar jam pelajaran tergantung jumlah peserta didik

f. Pengayaan

 Peserta didik yang telah mencapai di atas KKM, diberikan pengayaan dengan langkah sebagai berikut:

 Peserta didik yang mencapai nilai

n

(

ketuntasan

)<

n

<

n

(

maksimum

)

diberikan materi masih dalam cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan

 Siwa yang mencapai nilai

n

>

n

(

maksimum

)

diberikan materi melebihi cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan.

Mengetahui

Kepala SMAN 3 Purwokerto

Drs. Ananto Nur Semedi. NIP. 19601106 198903 1 017

Purwokerto, 25 September 2018 Guru Mata Pelajaran

PJOK

(5)

-Lampiran Penilaian Pembelajaran

1. Penilaian Sikap Spritual

a. Teknik penilaian

Pengamatan oleh diri sendiri

b. Instrumen Penilaian dan Pedoman Penskoran Lembar pengamatan sikap spritual

1) Petunjuk Penilaian

Berikan tanda cek (√) pada kolom yang sudah disediakan, setiap peserta didik menunjukkan atau menampilkan perilaku yang diharapkan.

2) Rubrik Penilaian Sikap Spritual

No Pernyataan Ya Tidak

1. Berdoa sebelum dan sesudah melakukan pembelajaran. 2. Mengucapkan rasa syukur atas karunia Tuhan.

3. Memberi salam sebelum dan sesudah menyampaikan pendapat/ presentasi.

4. Mengungkapkan kekaguman secara lisan maupun tulisan terhadap Tuhan saat melihat kebesaran Tuhan.

5. Merasakan keberadaan dan kebesaran Tuhan saat mempelajari ilmu pengetahuan.

Jumlah skor maksimal = 5

c. Pedoman penskoran 1) Penskoran

Skor 1 = Ya, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan. Skor 0 = Tidak, apabila tidak pernah melakukan.

2) Pengolahan skor Skor maksimum: 5

Skor perolehan peserta didik: SP

Nilai sikap yang diperoleh peserta didik: SP/5 X 100

2. Penilaian Sikap Sosial

a. Penilaian observasi, penilaian ini dilakukan selama proses pembelajaran. 1) Teknik penilaian

Pengamatan oleh guru

2) Instrumen Penilaian dan Pedoman Penskoran Lembar pengamatan sikap sosial

a) Petunjuk Penilaian

Berikan tanda cek (√) pada kolom yang sudah disediakan, setiap peserta didik menunjukkan atau menampilkan perilaku yang diharapkan.

b) Rubrik Penilaian Sikap Sosial

(6)

4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 1. Gilang

2. Rasyad 3. Edo 4. Fatimah 5. Yolanda dst

3) Pedoman penskoran a) Penskoran

Skor 4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan.

Skor 3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak melakukan.

Skor 2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan.

Skor 1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan. b) Pengolahan skor

Skor maksimum: 20

Skor perolehan peserta didik: SP

Nilai sikap yang diperoleh peserta didik: SP/20 X 4

b. Penilaian diri, penilaian diri dilakukan oleh peserta didik, guru menyediakan format penilaian. 1) Teknik penilaian

Pengamatan oleh diri sendiri

2) Instrumen Penilaian dan Pedoman Penskoran Lembar pengamatan sikap social

a) Petunjuk Penilaian

Berikan tanda cek (√) pada kolom yang sudah disediakan, setiap peserta didik menunjukkan atau menampilkan perilaku yang diharapkan.

b) Rubrik Penilaian Sikap Sosial

No Pernyataan Ya Tidak

1. Saya berusaha belajar dengan sungguh-sungguh 2. Saya mengikuti pembelajaran dengan penuh perhatian 3. Saya mengerjakan tugas yang diberikan guru tepat waktu 4. Saya mengajukan pertanyaan jika ada yang tidak dipahami 5. Saya berperan aktif dalam kelompok

6. Saya menyerahkan tugas tepat waktu

7. Saya selalu membuat catatan hal-hal yang saya pelajari 8. Saya merasa menguasai dan dapat mengikuti pelajaran 9. Saya menghormati dan menghargai orang tua dan guru 10. Saya menghormati dan menghargai teman

Jumlah skor maksimal = 10 c) Pedoman penskoran

Penskoran

(7)

Pengolahan skor Skor maksimum: 10

Skor perolehan peserta didik: SP

Nilai sikap yang diperoleh peserta didik: SP/10 X 100

c. Penilaian Antar teman, teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk menilai sikap temannya. Instrumen yang digunakan berupa lembar penilaian antar peserta didik yang dirancang oleh guru.

1) Teknik penilaian

Pengamatan antar peserta didik

2) Instrumen Penilaian dan Pedoman Penskoran Lembar pengamatan sikap sosial

a) Petunjuk Penilaian

Berikan tanda cek (√) pada kolom yang sudah disediakan, setiap peserta didik menunjukkan atau menampilkan perilaku yang diharapkan.

b) Rubrik Penilaian Sikap Sosial

No Pernyataan Ya Tidak

1. Berusaha belajar dengan sungguh-sungguh 2. Mengikuti pembelajaran dengan penuh perhatian 3. Mengerjakan tugas yang diberikan guru tepat waktu 4. Mengajukan pertanyaan jika ada yang tidak dipahami 5. Berperan aktif dalam kelompok

6. Menyerahkan tugas tepat waktu

7. Selalu membuat catatan hal-hal yang dianggap penting

8. Menguasai dan dapat mengikuti kegiatan pembelajaran dengan baik 9. Menghormati dan menghargai teman

10. Menghormati dan menghargai guru dan orang tua Jumlah skor maksimal = 10 3) Pedoman penskoran

a) Penskoran

Skor 1 = Ya, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan. Skor 0 = Tidak, apabila tidak pernah melakukan.

b) Pengolahan skor Skor maksimum: 10

Skor perolehan peserta didik: SP

Nilai sikap yang diperoleh peserta didik: SP/10 X 100

(8)

Ujian tulis

b. Instrumen Penilaian dan Pedoman Penskoran Soal ujian tulis

Nama : ... Kelas : ...

No ASPEK DAN SOAL UJI TULIS Jawaban

1. Fakta

a. Sebutkan dampak pergaulan tidak sehat ! 2. Konsep

a. Jelaskan apa yang dimaksud pergaulan sehat ! 3. Prosedur

a. Bagaimana cara kita menghindari pergaulan yang tidak sehat ?

4. Metakognitif a.

pergaulan yang tidak sehat, bagaimana sikap anda agar teman kalian kembali ke pergaulan yang sehat ….

c. Pedoman penskoran 1) Penskoran

a) Soal nomor 1

(1) Skor 3, jika jenis disebut secara lengkap (2) Skor 2, jika jenis disebut secara kurang lengkap (3) Skor 1, jika jenis disebut tidak lengkap

b) Soal nomor 2

(1) Skor 3, jika penjelasan benar dan lengkap

(2) Skor 2, jika penjelasan benar tetapi kurang lengkap

(3) Skor 1, jika sebagian penjelasan tidak benar dan kurang lengkap c) Soal nomor 3

(1) Skor 3, jika jenis disebut secara lengkap (2) Skor 2, jika jenis disebut secara kurang lengkap (3) Skor 1, jika jenis disebut tidak lengkap

d) Soal nomor 4

(1) Skor 4, jika terdapat lebih dari tiga alternatif jawaban (2) Skor 3, jika terdapat tiga alternatif jawaban

(3) Skor 2, jika terdapat dua alternatif jawaban (4) Skor 1, jika hanya satu alternatif jawaban.

2) Pengolahan skor Skor maksimum: 16

Skor perolehan peserta didik: SP

Nilai sikap yang diperoleh peserta didik: SP/16 X 100

4. Penilaian Presentasi

(9)

1) Teknik penilaian

Uji unjuk kerja oleh rekan sejawat

2) Instrumen Penilaian dan Pedoman Penskoran a) Petunjuk Penilaian

Berikan tanda cek (√) pada kolom yang sudah disediakan, setiap peserta didik mempresentasikan sesuai yang diharapkan.

b) Rubrik Penilaian presentasi

No. Indikator Penilaian

Hasil Penilaian Baik

(3)

Cukup (2)

Kurang (1)

1. Kerjasama

2. Penyampaian materi 3. Menjawab pertanyaan

Skor Maksimal (9)

3) Pedoman penskoran

a) Penskoran

(1) Kerjasama

Skor Baik jika semua peserta didik dalam kelompok aktif dalam diskusi. Skor Cukup jika hanya 50 % peserta didik dalam kelompok aktif dalam diskusi. Skor Kurang jika hanya 25 % peserta didik dalam kelompok aktif dalam diskusi. (2) Penyampaian materi

Skor Baik jika penjelasan benar dan lengkap

Skor Cukup jika penjelasan benar tetapi kurang lengkap

Skor Kurang jika sebagian penjelasan tidak benar dan kurang lengkap (3) Menjawab pertanyaan

Skor Baik jika penjelasan benar dan lengkap

Skor Cukup jika penjelasan benar tetapi kurang lengkap

Skor Kurang jika sebagian penjelasan tidak benar dan kurang lengkap

b) Pengolahan skor Skor maksimum: 9

Skor perolehan peserta didik: SP

Nilai presentasi yang diperoleh peserta didik: SP/9 X 100

(10)

A. Pengertian Pergaulan Sehat Pergaulan

Pergaulan asal katanya adalah gaul yang diartikan dalam kamus besar bahasa Indonesia sebagai hidup berteman (bersahabat). Pergaulan merupakan proses interaksi yang dilakukan oleh individu dengan individu lain, atau dapat juga antara individu dengan kelompok, yang artinya manusia sebagai makhluk sosial yang tak akan pernah lepas dari kebersamaan dengan manusia lain. Pergaulan mempunyai pengaruh yang besar dalam pembentukan kepribadian seorang individu. Pergaulan yang ia lakukan itu akan mencerminkan kepribadiannya, baik pergaulan yang positif maupun pergaulan yang negatif. Pergaulan yang positif itu dapat berupa kerjasama antar individu atau kelompok guna melakukan hal – hal yang positif. Sedangkan pergaulan yang negatif itu dapat mengarah kepada resiko yang dapat mengancam masa depan seorang individu, hal itulah yang harus dihindari, terutama bagi remaja yang masih mencari jati dirinya. Dalam usia remaja ini biasanya seorang sangat labil, mudah terpengaruh terhadap bujukan dan bahkan dia ingin mencoba sesuatu yang baru yang mungkin dia belum tahu apakah itu baik atau tidak.

Sehat

Sehat dalam kamus besar bahasa Indonesia diartikan sebagai baik seluruh badan atau bagian-bagiannya (bebas dari sakit) . . Sehat adalah suatu kondisi di mana segala sesuatu berjalan normal dan bekerja sesuai fungsinya dan sebagaimana mestinya. Secara sederhana, sehat sinonim dengan kondisi tidak sakit. Seiring perkembangan zaman, kata sehat tidak hanya berhubungan dengan tubuh , tetapi juga segala sesuatu yang dapat bekerja, jika berlangsung secara normal dan semestinya maka akan di sebut dengan sehat. Tetapi jika mengalami gangguan maka di sebut dengan istilah tidak sehat.

Pengertian sehat menurut WHO atau organisasi kesehatan dunia adalah suatu keadaan yang sempurna baik fisik, mental dan sosial tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan. Definisi sehat menurut WHO ini adalah sehat secara keseluruhan, baik jasmani, rohani, lingkungan berikut faktor-faktor serta komponen-komponen yang berperan di dalamnya. Sehat menurut WHO terdiri dari suatu kesatuan penting dari 4 komponen dasar yang membentuk ‘positive health’, yaitu:

1) Sehat Jasmani 2) Sehat Mental 3) Sehat Spiritual 4) Kesejahteraan sosial

Pengertian sehat menurut UU No. 23/1992 adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan hidup produktif secara sosial dan ekonomi. Artinya seseorang dikatakan sehat jika tubuh, jiwa dan kehidupan sosialnya berjalan dengan normal dan sebagaimana mestinya. Jika salah satu komponen tersebut terganggu, maka kehidupannya akan menjadi tidak sehat.

Kesimpulan dari beberapa pengertian sehat di atas adalah suatu kondisi di mana segala sesuatu berjalan normal dan bekerja sesuai fungsinya tidak menderita suatu penyakit atau kelemahan, baik jasmani, rohani dan sosial.

Remaja

Remaja dalam kamus besar bahasa Indonesia diartikan sebagai mulai dewasa

Remaja berasal dari kata latin adolensence yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa. Istilah adolensence mempunyai arti yang lebih luas lagi yang mencakup kematangan mental, emosional sosial dan fisik (Hurlock, 1992). Pasa masa ini seorang individu biasanya tidak mempunyai tempat. yang jelas karena tidak termasuk golongan anak tetapi tidak juga golongan dewasa atau tua.

Seperti yang dikemukakan Sri Rumini & Siti Sundari (2004: 53) masa remaja adalah peralihan dari masa anak dengan masa dewasa yang mengalami perkembangan semua aspek/ fungsi untuk memasuki masa dewasa.

Masa remaja berlangsung antara umur 12 tahun sampai dengan 21 tahun bagi wanita dan 13 tahun sampai dengan 22 tahun bagi pria. Sedangkan pengertian remaja menurut Zakiah Darajat (1990: 23) adalah: masa peralihan diantara masa kanak-kanak dan dewasa. Dalam masa ini anak mengalami masa pertumbuhan dan masa perkembangan fisiknya maupun perkembangan psikisnya. Mereka bukanlah anak-anak baik bentuk badan ataupun cara berfikir atau bertindak, tetapi bukan pula orang dewasa yang telah matang.

(11)

Pergaulan sehat dapat juga diartikan sebagai proses interaksi yang dilakukan oleh individu dengan individu, atau individu dengan kelompoknya dengan normal baik tubuh, jiwa dan kehidupan sosialnya. Yang dimaksud normal adalah para remaja menyadari bahwa pergaulan sesama teman dan kelompoknya adalah suatu keharusan untuk menjalankan fungsi sosialnya agar setiap anak memperoleh keuntungan pribadi dalam hal perkembangan kepribadiannya.

B. Prinsip Pergaulan Sehat

1) Adanya kesadaran beragama bagi remaja 2) Memiliki rasa setia kawan

3) Memilih teman

4) Mengisi waktu dengan kegiatan yang positif

5) Laki-laki dan perempuan memiliki batasan-batasan tertentu 6) Menstabilkan emosi

C. Sikap-Sikap dalam Pergaulan Sehat 1) Penampilan fisik

Tidak menjadi jaminan bahwa seseorang akan disukai karena penampilan fisiknya, tetapi umumnya orang yang bersih dan rapi banyak disukai.

2) Berbicara dan bersikap sopan

Orang bijak sering mengatakan bahwa “mulutmu adalah harimau mu” atau kata-kata itu ibarat pedang.

3) Biasakan untuk memberi dan berbagi

Hal ini bisa dimulai dari hal yang sepele. Saat kita punya makanan kecil, paling tidak tawari teman kita. Kalau makanannya sedikit, usahakan jangan makan di depan teman-teman kita. Sikap seperti ini menunjukkan bahwa kita peduli dengan sekeliling kita dan menjaga perasaan orang lain.

4) Hindari pembicaraan yang kurang bermanfaat

Gosip atau menyebarkan desas-desus kelihatannya mengasikkan tetapi sikap seperti ini mencerminkan bahwa kita gemar mengungkap aib orang lain dan menyebarkan berita yang belum tentu kebenarannya. Agama juga melarang bergunjing karena bisa menimbulkan fitnah dan menyakiti orang lain.

5) Mencuri dengar

Kebiasaan mencuri dengar atau menguping pembicaraan orang lain adalah kebiasaan yang tidak disukai. Meskipun kita merasa akrab, kita tetap harus tahu dan menghargai batasan hal-hal yang bersifat pribadi.

6) Bersikap peduli saat teman sedang mencurahkan isi hatinya

Simak cerita teman yang sedang mencurahkan isi hatinya nya baik-baik dan pahami permasalahannya. Kalau kita tidak bisa memberikan solusi yang tepat, setidaknya kita menjadi pendengar yang baik. Dengan begitu, dia akan merasa bebannya berkurang dan dihargai sebagai teman selanjutnya jaga kerahasiaan teman.

7) Rendah hati

Biasakan rendah hati dan jangan terlalu membanggakan diri sendiri atau keluarga disetiap obrolan dengan teman. kalau terlalu sering membanggakan diri sendiri atau keluarga kita akan katakan sombong dan tinggi hati

8) Jadilah diri sendiri

Tunjukkan siapa diri kita. Bersikap tegas dan tidak mengorbankan diri untuk sekedar diakui lingkungan pergaulan merupakan benteng bagi kita juga dalam menyikapi pengaruh lingkungan pergaulan kita.

(12)

Pergaulan tidak sehat atau biasa disebut pergaulan sehat adalah salah satu bentuk perilaku menyimpang, “bebas” yang dimaksud adalah melewati batas-batas norma ketimuran yang ada. Masalah pergaulan sehat ini sering kita dengar baik di lingkungan maupun dari media massa.

Dari segi bahasa pergaulan artinya proses bergaul, sedangkan bebas artinya terlepas dari ikatan. Jadi pergaulan sehat artinya proses bergaul dengan orang lain terlepas dari ikatan yang mengatur pergaulan.

B. Penyebab

Simak cerita teman yang sedang mencurahkan isi hatinya nya baik-baik dan pahami permasalahannya. Kalau kita tidak bisa memberikan solusi yang tepat, setidaknya kita menjadi pendengar yang baik. Dengan begitu, dia akan merasa bebannya berkurang dan dihargai sebagai teman selanjutnya jaga kerahasiaan teman.

1. Rendahnya Imtaq

Dengan agama individu dapat membedakan mana yang baik dan mana yang tidak baik. Pada remaja yang ikut kedalam pergaulan tidak sehat ini biasanya tidak mengetahui mana yang baik dan mana yang tidak baik.

2. Perubahan Zaman

Remaja biasanya lebih tertarik untuk meniru kebudayaan barat yang berbeda dengan kebudayaan kita, sehingga memicu mereka untuk bergaul seperti orang barat yang lebih bebas.

3. Kesenjangan

Kesenjangan ekonomi, Pertunjukan kemewahan di media masa memungkinkan seseorang terpicu untuk ikut bermewah mewahan tanpa melihat kemampuan ekonominya, akibatnya tidak jarang yang menempuh jalan sesat guna memenuhi kehidupan mewahnya.

4. Kurang kontrol

Referensi

Dokumen terkait

Melalui kegiatan Pembelajaran daring dengan pendekatan saintifik menggunakan metode observasi, diskusi, presentasi dan model pembelajaran discovery learning peserta didik

Melalui pendekatan saintifik dengan menggunakan model pembelajaran Discovery learning peserta didik dapat menganalisis perkembangan kehidupan masyarakat, pemerintah,

Melalui kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model discovery learning dengan pendekatan saintifik, peserta didik mengamati permasalahan (membaca) dibuku paket

Melalui pembelajaran dengan menggunakan pendekatan saintifik model discovery learning, peserta didik diharapkan mampu menjelaskan respon dunia internasional (India)

Melalui model pembelajaran discovery learning serta dibantu dengan pendekatan saintifik, peserta didik dapat mengidentifikasi teks laporan hasil observasi

Melalui pendekatan saintifik dan model Discovery Learning serta metode Diskusi peserta didik mampu memahami apa itu blangan desimal dan bilangan biner serta mampu

Melalui pendekatan saintifik dengan menggunakan model pembelajaran Discovery Learning, peserta didik dapat mengidentifikasi dan menganalisis unsur pembangun teks

Pergaulan sehat adalah hubungan sosial yang memberikan pengaruh positif dalam hidup seseorang, yang mendorong seseorang untuk menjadi lebih baik, memberikan dukungan saat baik maupun