• Tidak ada hasil yang ditemukan

4.1 Hasil Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Media Pembelajaran Video Animasi Materi Fase-Fase Bulan dengan Pendekatan Saintifik untuk Kelas 4 SD

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "4.1 Hasil Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Media Pembelajaran Video Animasi Materi Fase-Fase Bulan dengan Pendekatan Saintifik untuk Kelas 4 SD"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

39

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan dibahas mengenai tentang pelaksanaan penelitian. Hasil penelitian membahas bagaimana cara mengembangkan media pembelajaran video animasi materi fase-fase bulan dengan pendekatan saintifik untuk kelas 4 SD dengan desain pengembangan Borg and Gall. Selanjutnya akan dijelaskan pula pembahasan secara mendalam dan dipaparkan hasil temuan peneliti. Hasil penelitian dan pembahasan akan dijelaskan secara rinci sebagai berikut.

4.1 Hasil Penelitian

Sesuai dengan model pengembangan Borg and Gall, langkah-langkah pembuatan media pembelajaran video animasi materi fase-fase bulan dengan pendekatan saintifik adalah sebagai berikut :

4.1.1.Penelitian dan pengumpulann data

Dalam langkah ini meliputi dua tahap, yaitu pengukuran kebutuhan dan studi literatur.

a. Pengukuran kebutuhan

Pengukuran kebutuhan dilakukan dengan wawan cara yang telah dilakukan. Didapatkan informasi bahwa penggunaan media pembelajaran dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) masih belum banyak digunakan, media yang digunakan hanya buku dan LKS saja, sehingga peserta didik kurang antusias dalam mengikuti pembelajaran. Menanggapi situasi tersebut, maka dirasa

perlu untuk mengembangkan media pembelajaran yang menarik, khususnya adalah pada K.D 9.2 Mendeskripsikan posisi bulan dan kenampakan bumi dari

hari ke hari. Media yang dikembangkan berupa video animasi materi fase-fase bulan dengan pendekatan saintifik yang memuat materi mendalam dan penyajian yang menarik sehingga dapat mendorong minat belajar peserta didik dan keaktifan peserta didik.

b. Studi literatur

(2)

peserta didik untuk belajar dan meningkatkan prestasi belajar. Media pembelajaran video memliki kelebihan dapat memberikan gambaran suatu kejadia atau peristiwa. Peserta didik dapat mendapatkan informasi dari gambar dan suara yang disajikan dalam video tersebut.

4.1.2Perencanaan

Dalam tahap ini dilakukan bebera langkah yaitu : a. Menentukan Kompetensi Khusus

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Truko 01 Kec. Bringin.

Pengembangan media pembelajaran video animasi materi fase-fase bulan dengan pendekatan saintifik ini disesuaikan dengan kompetensi dasar yaitu mendeskripsikan posisi bulan dan kenampakan bumi dari hari ke hari.

b. Menentukan Tujuan Penggunaan Produk

Tujuan dari penggunaan produk media pembelajaran video animasi materi fase-fase bulan dengan pendekatan saintifik ini adalah untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dan mempermudah peserta didik dalam memahami materi perubahan kenampakan benda langit.

c. Menentukan Pengguna Produk

Produk dari penelitian ini berupa media pembelajaran berbentuk video animasi yang digunakan oleh peserta didik SD/Mi sedrajat kelas 4.

4.1.3Pengembangan Produk

Tahap ini adalah tahap mengembangkan media pembelajaran video animasi materi fase-fase bulan dengan pendekatan saintifik kelas 4 SD dan uji validasi kepada pakar / ahli (expert judgement).

A. Pengembangan video animasi materi fase-fase bulan

Dalam pembuatan video animasi fase-fase bulan menggunakan aplikasi Adobe Aftereffects, dan pembuatan tokoh animasi yang terdapat pada video animasi

(3)

Video animasi ini berawal dari seorang anak laki-laki dan anak perempuan yang sedang mengamati bulan yang berbeda bentuknya pada saat malam hari. Bagian mengamati tampak pada Gambar 1 berikut.

Gambar 3 Anak mengamati bulan pada malam hari b. Bagian menanya

Pada bagian ini, seorang anak laki-lak bernama arsya bertanya kepa ibu guru di sekolah tentang perubahan bentuk-bentuk bulan yang terjadi. Bagian mengamati tampak pada Gambar 2 berikut.

Gambar 4 Anak bertanya kepada guru di kelas c. Bagian mengumpulkan informasi

(4)

Gambar 5 Ibu guru memberikan informasi mengenai benda langit

Gambar 6 definisi matahari

Gambar 7 definisi bintang

(5)

Pada bagian ini ibu guru memberikan pertanyaan kepada peserta didik dan seorang anak perempuan bernama Raisa menjawab pertayaan yang telah diberikan oleh ibu guru. Bagian mengasosiasi/mengolah informasi tampak pada Gambar 7 dan Gambar 8 berikut.

Gambar 9 Ibu memberikan pertanyaan kepada peserta didik

Gambar 10 Raisa menjawab pertanyaan dari ibu guru e. Bagian mengomunikasikan

Bagian mengomunikasikan merupakan bagian dimana seorang anak laki-laki bernama Arsya mempresentasikan hasil pekerjaannya didepan kelas. Bagian mengomunikasikan tampak pada Gambar 8 berikut.

(6)

B. Validasi pakar / ahli (expert judgement)

Validasi ahli adalah tahap untuk validasi media pembelajaran video animasi materi fase-fase bulan dengan pendekatan saintifik oleh validator. Pada tahap validasi ahli menggunakan instrumen yang sebelumnya telah mendapat persetujuan dari dosen pembimbing. Instrumen validasi media pembelajaran video animasi materi fase-fase bulan terdiri dari 2 aspek untuk instrumen ahli / pakar materi, dan 3 aspek untuk instrumen ahli / pakar media. Validasi dilaksanakan dengan tujuan agar media pembelajaran video animasi yang telah dikembangkan

mendapat masukan dari validator yang memang ahli dalam bidangnya dan sebagai bukti bahwa media yang dikembangkan layak untuk digunakan dalam penelitian. Daftar validator media pembelajaran video animasi terdapat pada Tabel 1 berikut.

Tabel 10

Daftar Nama Validaror

No Nama Validator Keterangan

1. Ibnu Hasyim,

Media Dosen progdi DKV UKSW

3. Sri Warih, S.Pd Soal Guru SD N

Truko 01 Bringin

1. Validasi Pakar Materi

Sebelum di ujicobakan, terlebih dahulu materi produk diujicobakan kepada pakar materi. Pakar materi yang memvalidasi media pembelajaran video animasi materi fase-fase bulan dengan pendekatan saintifik adalah Ibnu Hasyim, S.Pd. hasil validasi pakar materi dapat dilihat pada Tabel 1 berikut.

Tabel 11

Hasil Validas Pakar Materi

No Aspek Skor Perolehan Skor Maksimal

1 Materi 36 36

2 Bahasa 11 12

(7)

animasi materi fase-fase bulan dari 2 aspek, yaitu : aspek materi dan aspek bahasa. a) Aspek Materi

Pada aspek materi mencangkup 9 indikator, yaitu kesesuaian materi dengan kompetensi, ketetapan urutan penyajian materi, keaktualan materi, kesesuaian dengan tujuan pembelajaran, keseuaian materi dengan tingkat kemampuan siswa, kejelasan uraian materi, kedalaman materi, kemudahan untuk dipahami, dan penggunaan sumber dalam muatan materi. Materi yang berada pada media

pembelajaran video animasi materi fase-fase bulan sesuai dengan kebutuhan peserta didik kelas 4 SD yang ditunjukkan dengan skor 4. Ketetapan urutan penyajian materi ditunjukkan dengan skor 4. Keaktualan materi yang disajikan ditunjukkan dengan skor 4. Materi fase-fase bulan sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai ditunjukkan dengan skor 4. Materi yang disajikan sesuai dengan tingkat kemampuan siswa ditunjukkan dengan skor 4. Materi fase-fase bulan diuraian secara jelas ditunjukkan dengan skor 4. Kedalam materi ditunjukkan dengan skor 4. Media pembelajaran video animasi materi fase-fase bulan yang dikembangkan mempermudah peserta didik untuk memahami materi fase-fase bulan ditunjukkan dengan skor 4. Penggunaan sumber dalam muatan materi ditunjukkan dengan skor 4.

Penggunaan media pembelajaran video animasi materi fase-fase bulan dengan pendekatan saintifik bertujuan untuk mempermudah peserta didik dalam memahami materi khususnya pada materi fase-fase bulan. Media pembelajaran video animasi materi fase-fase bulan dengan pendekatan saintikfik berisi materi yang sesuai dengan kompetensi, aktual, dan sesuai dengan kebutuhan peserta didik agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik dan maksimal. Dalam penyajian, materi disajikan secara urut dan sesuai dengan tingkat kemampuan

(8)

Gambar 12 Grafik validasi materi aspek materi

b) Aspek Bahasa

Pada aspek bahasa mencangkup 3 indikator, yaitu kejelasan bahasa yang digunakan, kebakuan istilah yang digunakan dan keterbacaan teks. Kejelasan bahasa ditunjukkan dengan skor 3. Bahasa yang digunakan dalam media pembelajaran video animasi materi fase-fase bulan sudah baku ditunjukkan dengan skor 4. Teks pada media pembelajaran video animasi materi fase-fase bulan dapat dibaca dengan jelas dan bermanfaat sebagai pendukung animasi ditunjukkan dengan skor 4.

Pada media pembelajaran video animasi materi fase-fase bulan, bahasa adalah salahsatu aspek pentinng untuk diperhatikan. Jelas atau tidak nya suatu

video dapat dilihat dari kejelasan bahasa. Jadi penggunaan bahasa yang baik dan benar (baku) sangatlah penting, serta bahasa yang digunakan sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik khususnya pada kelas 4 SD.

0 1 2 3 4

Aspek Materi

(9)

Gambar 13 Grafik Validasi materi aspek bahasa

2. Validasi Pakar Media

Selain validasi pakar materi, produk juga harus divalidasi oleh pakar media sebelum di ujicobakan. Pakar media yang memvalidasi produk media pengembangan video materi fase-fase bulan adalah Michael Bezaleel Wenas,

S.Kom., M.Cs.

Tabel 12

Hasil validasi pakar media

No Aspek Skor Perolehan Skor Maksimal

1. Tampilan 21 24

2. Warna 6 8

3. Bentuk 8 8

Rata-rata 3,5 4

Validasi pakar media dilakukan untuk menilai produk media pembelajaran video animasi materi fase-fase bulan dari beberapa aspek, yaitu : aspek tampilan, aspek warna dan aspek bentuk. Menurut pakar media Michael Bezaleel Wenas, media pembelajaran video materi fase-fase bulan masuk dalam kategori sangat baik, ditunjukkan dengan rata-rata skor 3,5. Setiap aspek dalam tabel 2 di atas

dijelaskan sebagai berikut. 0

1 2 3 4

Aspek Bahasa

(10)

a) Aspek tampilan

Pada aspek tampilan mencangkup 6 indikator, yaitu animasi menarik, animasi mudah dimengerti, animasi sesuai dengan karakter peserta didik, penyajian menarik, berfungsi sebagai media pembelajaran dengan baik, dan audio sesuai dengan konsep. Animasi pada media pembelajaran video animasi materi fase-fase bulan menarik ditunjukkan dengan skor 3. Dalam media pembelajaran video animasi materi fase-fase bulan mudah dimengerti dan tidak membingungkan siswa ditunjukkan dengan skor 4. Animasi sudah sesuai dengan

karakter karakter peserta didik ditunjukkan dengan skor 4. Media pembelajaran video animasi materi fase-fase bulan disajikan dengan menarik ditunjukkan dengan skor 4. Media pembelajaran video materi fase-fase bulan berfungsi sebagai media pembelajaran dengan baik ditunjukkan dengan skor 3. Diberikannya audio yang sesuai konsep pada media pembelajaran video materi fase-fase bulan membuat siswa lebih mudah memahama materi fase-fase bulan ditunjukkan dengan skor 3.

(11)

Gambar 14 Grafik validasi media aspek tampilan b) Aspek warna

Pada aspek warna mencangkup 2 indikator yaitu : gradasi warna jelas dan pemilihan warna gambar kontras. Gradasi warna yang digunakan sesuai dengan karakteristik peserta didik kelas 4 SD ditunjukkan dengan skor 3. Pemilihan warna gambar yang sesuai dalam media pembelajaran video animasi materi fase-fase bulan sesuai dengan karakteristik peserta didik kelas 4 SD ditunjukkan dengan skor 3.

Dalam penyajian media pembelajaran video animasi materi fase-fase bulan, dikemas sedemikian rupa sehingga menjadi media pembelajaran yang menarik minat belajar bagi peserta didik. Pemilihan gradasi warna dapat berpengaruh pada tinggi rendahnya minat peserta didik.

0 1 2 3 4

Aspek Tampilan

(12)

Gambar 15 Grafik validasi pakar media aspek warna c) Aspek bentuk

Pada aspek bentuk mencangkup 2 indikator, yaitu : gambar menarik dan jenis huruf yang digunakan. Gambar animasi yang di buat sudah menarik ditunjukkan dengan skor 4. Bentuk teks atau jenis huruf dalam media pembelajaran video materi fase-fase bulan mundah di baca dan jelas ditunjukkan dengan skor 4.

Media pembelajaran video animsi materi fase-fase bulan merupakan media yang dapat dilihat dan didengarkan, sehhingga animasi dan teks merupakan elemen penting untuk diperhatikan. Animasi dan teks dibuat dengan bentuk yang

menarik, dan membantu siswa memahami materi khususnya materi fase-fase bulan. Animasi juga didukung dengan bentuk atau jenis fontyang menarik dan

mudah dibaca oleh peserta didik.

0 1 2 3 4

Gradasi warna jelas

Pemilihan warna gambar

kontras

Aspek Warna

(13)

Gambar 16 Grafik validasi pakar media aspek bentuk

3. Validasi Pakar Soal

Soal yang digunakan dalam penelitian ini berupa soal pretest dan soal posttest. Sebelum diujicobakan, soal pretest dan soal posttests terlebih dahulu divalidasi oleh pakar soal. Pakar soal yang memvalidasi soal pretest dan soal posttest adalah Sri Warih, S.Pd.

a.) Validasi Pretest

Validasi soal pretest terdiri dari 10 item soal dari KD 9.1 Mendeskripsikan perubahan kenampakan bumi.

Tabel 13

Hasil validasi pakar soal pretest Kompetensi

Dasar

(14)

Kompetensi Dasar

Indikator Jumlah Soal Jumlah Soal Valid dangkal, pengaruh erosi,

kebakaran hutan bagi makhluk hidupdan lingkungannya

Dari 10 item soal yang valid, dengan demikian dapat digunakan sebagai soal pretest dalam penelitian.

b.) Validasi Posttest

Validasi soal posttest terdiri dari 10 item soal dari KD Mendeskripsikan posisi bulan dan kenampakan bumi dari hari ke hari.

Tabel 14

Hasil validasi pakar soal posttest Kompetensi

dasar

Indikator Jumlah Soal Jumlah Soal Valid

Dari 10 item soal yang divalidasi, terdapat 10 item soal yang valid. Dengan demikian dapat digunakan sebagai soal posttest dalam penelitian.

4.1.4 Revisi Produk

Revisi produk awal dilakukan dengan mengikuti saran dari pakar materi dan pakar media. Skor dalam perolehan pada validasi materi dan media termasuk dalam kategori bagus, akan tetapi masih ada beberapa saran guna perbaikan media pembelajaran video animasi materi fase-fase bulan dengan pendekatan saintifik.

(15)

memahami materi. Perbaikan pada deskripsi matahari disajikan pada Tabel 5.

Tabel 15

Perbaiakan Deskripsi Matahari

Sebelum Revisi Setelah Revisi

Animasi definisi bintang yang monoton dan terlalu banyak audio. Untuk perbaikan diberikan elemen pendukung animasi yaitu tulisan / teks pada saat mendeskripsikan bintang. Perbaikan pada animasi bintang disajikan pada tabel 6.

Tabel 16

Perbaikan Animasi Bintang

Sebelum Revisi Setelah Revisi

(16)

Tabel 17

Perbaikan Animasi Bulan

Sebelum Revisi Sesudah Revisi

Volume audio back sound terlalu keras sehingga menyamarkan audio dari pengisi suara sehingga kurang maksimal dalam memahami materi pada saat pengisi suara menyampaiakn materi. Untuk perbaikan audio maka volume pada backsound di kuramgi agar tidak menyamarkan audio pengisi suara.

4.1.5 Uji Coba Lapangan Awal

Uji coba lapangan awal dapt disebut juga dengan uji terbatas. Uji coba terbatas dilaksanakan stelah melakukan validasi kepada pakar media dan pakar materi. Revisi pada media pembelajaran video animasi materi fase-fase bula dilakukan sesuai dengan saran dan kritik pakar media dan pakar materi. Uji coba terbatas dilaksanakan pada tanggal 07 April 2017. Data yang diperoleh dari uji

coba terbatas meliputi angket respon guru, lembar observasi guru selama mengajar, angket respon siswa, dan hasil tes pretest dan posttest pesera didik kelas

4. Berikut akan di bahas secara rinci mengenai data angket respon guru, angket respon siswa, hasil pretest dan posttest, dan lembar observasi dari hasil uji coba terbatas.

a. Data Angket Uji Coba Terbatas

(17)

Hasil Angket Respon Guru Uji Coba Terbatas

No Indikator Skor Kategori

1 Pembelajaran menggunakan media pembelajaran video animasi materi fase-fase dengan pendekatan saintifik lebih mudah.

4 Sangat

Baik 2 Video animasi fase-fase bulan dengan pendekatan

saintifik sangat membantu dalam pembelajaran. 4

Sangat Baik 3 Pembelajaran menggunakan video animasi fase-fase

bulan dapat memfasilitasi peserta didik lebih aktif dan kreatif

3 Baik

4 Pembelajaran menggunakan video animasi fase-fase bulan dapat meningkatkan motivasi siswa dalam belajar. 6 Pembelajaran menggunakan video animasi fase-fase

bulan dapat meningkatkan rasa ingin tahu peserta didik.

4 Sangat

Baik

Rata-rata 3,83 Sangat

Baik

Angket yang diberikan kepada guru kelas terdiri dari 6 indikator. Rata-rata skor yang diperoleh adalah 3,83 yang termasuk dalam kategori sangat baik. Dengan demikian menurut hasil angket respons guru media pembelajaran video materi fase-fase bulan dengan pendekatan saintifik sangat baik digunakan dalam proses pembelajaran.

Selain diberikan kepada guru kelas, angket juga diberikan kepada 5 siswa. Hasil angket respons siswa uji terbatas dapat dilihat pada Tabel 6.

Tabel 19

Hasil Angket Respon Siswa Uji Coba Terbatas

No Aspek Jumlah Jawaban

YA TIDAK

1. Tampilan 5 0

2. Isi Materi 5 0

(18)

Setiap aspek dalam Tabel 6 akan dijelaskan sebagai berikut. 1. Apek Tampilan

Pada aspek tampilan mencangkup 3 indikator, yaitu teks dapat dibaca dengan bauk, gambar ilustrasi mudah untuk memahami materi, dan animasi mudah untuk memahami materi. Dari 5 peserta didik memberikan jawaban YA.

2. Aspek Isi Materi

Pada aspek isi materi mencangkup 6 indikator yaitu materi mudah dipahami, soal membantu untuk penguasaan materi, pembelajaran menjadi menarik,

mempermudah dalam mengerjakan soal, bahasa mudah dipahami, materi sangat bermanfaat. Dari 5 peserta didik yang mengisi angket respons siswa uji terbatas memberikan jawaban YA.

3. Aspek Kemanfaatan

Pada aspek kemanfaatan mencangkup 4 indikator yaitu meningkatkan motivasi belajar, memberikan pengalaman dan pengetahuan, meningkatkan semangat belajar, dan mendpatkan sesuatu yang menarik dan bermanfaat. Dari 5 peserta didik yang mengisi angket respons siswa uji terbatas memberikan jawaban YA.

b. Data Pretest dan Posttest Uji Coba Terbatas

Data hasil tes disajikan dalam tabel distribusi frekuensi dengan tujuan untuk mempermudah dalam membuat interval kelas. Cara menghitung interval kelas dapat dilihat dibawah ini.

K = 1+3,3log n

Rentang data = data terbesar – data terkecil + 1 Panjang kelas = rentang : jumlah kelas

Keterangan

K = jumlah kelas interval

n = banyaknya data 1. Data Hasil Pretest

Data hasil pretest diolah berdasarkan rumus yang telah disajikan sehingga didapatkan hasil perhitungan sebagai berikut.

(19)

= 1 + 3,3 x 0,7 = 1 + 2,31 = 3,31 = 3

Sedangkan rentang data dihitung dengan rumus sebagai berikut. Rentang data = data terbesar – data terkecil + 1

= 85 – 35 + 1 = 51

Panjang kelas = rentang : jumlah kelas = 51 : 3

= 17 = 17

Berdasarkan hasil perhitungan, dapat disajikan kedalam tabel distribusi frekuensi menggunakan 3 kelas dengan panjang kelas 17. Tabel distribusi frekuensi dasil pretest dapat dilihat pada Tabel 7.

Tabel 20

Distribusi Frekuensi Hasil Pretest Uji Terbatas

Kelas Interval Frekuensi (f) Persentase

35-52 1 20%

53-70 2 40%

71-88 2 40%

Dari tabel 7dapat diketahui bahwa jumlah peserta didik dalam kelas interval 35-52 sebanyak 1 anak dengan persentase 20%. Jumlah peserta didik dalam kelas interval 53-70 sebanyak 2 anak dengan persentase 40%. Jumlah peserta didik dalam kelas inteval 77-88 sebanyak 2 anak dengan persentase 40%.

(20)

Gambar 17 Grafik Distribusi Frekuensi Hasil Pretest Uji Coba Terbatas

2. Data Hasil Posttest

Data hasil posttest yang didapatkan, diolah berdasarkan rumus yang telah dijelaskan, sehingga didapatkan hasil perhitungan sebagai berikut.

K = 1 + 3,3 log n = 1 + 3,3 log 5 = 1 + 3,3 x 0,7 = 1 + 2,31

= 3,31 = 3

Sedangkan rentang data dihitung dengan rumus sebagai berikut. Rentang data = data terbesar – data terkecil + 1

= 95 – 45 + 1 = 51

Panjang kelas = rentang : jumlah kelas = 51 : 3

= 17

Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, dapat disajikan kedalam tabel distribusi frekuensi menggunakan 3 kelas dengan panjang kelas 17. Tabel distribusi hasil posttest dapat dilihat pada Tabel 21 berikut.

0 1 2

35-52 53-70 71-88

(21)

Distribusi Frekuensi Hasil Posttest Uji Coba Terbatas

Kelas Interval Frekuensi Persentase

45-62 1 20%

63-80 2 40%

81-98 2 40%

Dari tabel 4.13 dapat diketahui bahwa jumlah peserta didik dalam kelas interval 45-62 sebanyak 1 anak dengan persentase 20 %. Jumlah peserta didik dalam kelas interval 63-80 sebanyak 2 anak dengan persentase 40%. Jumlah peserta didik dalam kelas interval sebanyak 81-98 sebanyak 2 nak dengan persentase 40%.

Berdasarkan distribusi hasil posttest uji coba terbatas diatas, dapat disajikan persebaran data hasil posttest pada grafik di bawah ini.

Gambar 18 Grafik Distribusi Frekuensi Hasil Posttest Uji Coba Terbatas c. Data Lembar Observasi Uji Coba Terbatas

Lembar observasi diberikan kepada guru kelas pada saat melakukan uji coba terbatas. Hasil lembar observasi dapat dilihat pada Tabel 9.

0 1 2

45-62 63-80 81-98

(22)

Tabel 22

Hasil Observsi Uji Coba Terbatas

No Instrumen Skor

1 2 3 4 1. Guru menyampaikan materi pembelajaran sesuai dengan

materi yang terdapat dalam media pembelajaran video dengan materi fase-fase bulan.

2. Pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan alur media pembelajaran video fase-fase bulan

3. Pesertadidik antusias dalam mengikuti pembelajaran √ 4. Guru bersama siswa menyimpulkan materi pembelajaran

yang telah dipelajari

5. Guru meminta siswa untuk mengerjakan LKS √

6. Siswa mengerjakan soal LKS dengan antusias √

7. Guru memberikan umpan balik √

Jumlah 0 0 6 20

Total 26

Rata-rata 3,25

Kategori Sangat Baik

Dari tabel 9 dapat diketahui dari 7 item yang disajikan terdapat 2 item yang mendapatkan skor 3 dan 5 item yang mendapat skor 4. Dengan jumlah total 26 total maksimal 28 didapatkan rata-rata 3,25 dengan kategori sangat baik. Dengan demikian pembelajaran yang dilakukan peneliti menggunakan media pembelajaran video materi fase-fase bulan dengan pendekatan saintifik sudah sangat baik.

d.Revisi Hasil Uji Coba Lapangan Awal

Media pembelajaran video materi fase-fase bulan dengan pendekatan saintifik

sudah bagus dan tidak perlu dilakukan perbaikan, namun pada pelaksanaannya digunakan bantuan speaker agar peserta didik dapat mendengarkan audio dengan jelas.

4.1.6 Uji Coba Luas

(23)

2017. Data yang diperoleh dari uji coba luas adalah angket respons guru, angket respons siswa, lembar observasi guru, dan hasil pretest dan pretest siswa kelas 4. a. Data Angket Uji Coba Luas

Pada uji coba luas, angket diberikan kepada guru dan siswa 1 kelas. Hasil dari angket respons guru dan angket respons siswa terhadap pembelajaran menggunakan media pembelajaran video materi fase-fase bulan dengan pendekatan saintifik dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 23

Hasil Angket Respon Guru Uji Coba Luas

No Indikator Skor Kategori

1. Pembelajaran menggunakan media pembelajaran video animasi materi fase-fase dengan pendekatan saintifik lebih mudah.

4

Sangat Baik

2. Video animasi fase-fase bulan dengan pendekatan

saintifik sangat membantu dalam pembelajaran. 4

Sangat Baik 3. Pembelajaran menggunakan video animasi fase-fase

bulan dapat memfasilitasi peserta didik lebih aktif dan kreatif.

4

Sangat Baik

4. Pembelajaran menggunakan video animasi fase-fase bulan dapat meningkatkan motivasi siswa dalam belajar.

3

Baik

5. Desain dalam video animasi fase-fase bulan menarik

bagi siswa. 4

Sangat Baik 6. Pembelajaran menggunakan video animasi fase-fase

bulan dapat meningkatkan rasa ingin tahu peserta didik.

(24)

Selain memberikan angket kepada guru kelas, angket juga diberikan kepada peserta didik. Hasil dari angket respons peserta didik uji coba luas dapat dilihat pada Tabel 11.

Tabel 24

Hasil Angket Respon Siswa Uji Coba Luas

No Aspek Jumlah Jawaban

YA TIDAK

1. Tampilan 14 0

2. Isi Materi 14 0

3. Kemanfaatan 14 0

1. Aspek Tampilan

Pada aspek tampilan mencangkup 3 indikator, yaitu teks dapat dibaca dengan baik, gambar ilustrasi mudah untuk memahami materi, dan animasi mudah untuk memahami materi. Dari 14 peserta didik memberikan jawaban YA.

2. Aspek Isi Materi

Pada aspek isi materi mencangkup 6 indikator yaitu materi mudah dipahami, soal membantu untuk penguasaan materi, pembelajaran menjadi menarik, mempermudah dalam mengerjakan soal, bahasa mudah dipahami, materi sangat bermanfaat. Dari 14 peserta didik yang mengisi angket respons siswa uji coba luas memberikan jawaban YA.

3. Aspek Kemanfaatan

Pada aspek kemanfaatan mencangkup 4 indikator yaitu meningkatkan

motivasi belajar, memberikan pengalaman dan pengetahuan, meningkatkan semangat belajar, dan mendpatkan sesuatu yang menarik dan bermanfaat. Dari 14 peserta didik yang mengisi angket respons siswa uji coba luas memberikan jawaban YA.

b. Data Pretest dan Posttest Uji Coba Luas

(25)

Rentang data = data terbesar - data terkecil + 1 Panjang kelas = rentang : jumlah kelas

Keterangan

K = Jumlah kelas interval n = banyaknya data

1. Data Hasil Pretest Uji Coba Luas K = 1 + 3,3 log n

= 1 +3,3 log 14 = 1 + 3,3 x 1,14 = 1 + 3,76 = 4,76 = 5

Sedangkan rentang data dihitung dengan rumus sebagai berikut. Rentang data = data terbesar - data terkecil + 1

= 90 - 40 + 1 = 51

Panjang kelas = rentang : jumlah kelas = 51 : 5

= 10,2 = 10

Berdasarkan hasil perhitungan, dapat disajikan kedalam tabel distribusi frekuensi menggunakan 5 kelas dengan panjang kelas 10. Tabel distribusi frekuensi hasi pretest uji coba luas dapat dilihat pada tabel 12.

Tabel 25

Distribusi Frekuenasi Hasil Pretest Uji Coba Luas

Kelas Interval Frekuensi (f) Persentase

40-50 2 14%

51-61 2 14%

62-72 4 29%

73-83 5 36%

(26)

Dari tabel 12 dapat diketahui bahwa jumlah peserta didik dalam kelas interval 40-50 sebanyak 2 anak dengan persentase 14%. Jumlah peserta didik dalam kelas interval 51-61 sebanyak 2 anak dengan persentase 14%. Jumlah peserta didik dalam kelas interval 62-72 sebanyak 4 anak dengan persentase 29%. Jumlah peserta didik dalam kelas interval 73-83 sebanyak 5 anak dengan persentase 36%. Jumlah peserta didik dalam kelas interval 84-94 sebanyak 1 anak dengan persentase 7%.

Berdasarkan distribusi hasil pretest uji coba luas disatas, dapat disajikan

persebaran data hasil pretest pada grafik di bawah ini.

Gambar 19 Grafik Distribusi Frekuensi Hasil Pretest Uji Coba Luas 2. Data Hasil Posttest Uji Coba Luas

Data hasil posttest yang didapatkan diolah berdasrkan rumus yang telah dijelaskan, sehingga didapatkan hasil perhitungan sebagai berikut.

K = 1 + 3,3 log n = 1 +3,3 log 14 = 1 + 3,3 x 1,14 = 1 + 3,76 = 4,76 = 5

Sedangkan rentang data dihitung dengan rumus sebagai berikut.

0 1 2 3 4 5

(27)

= 100 - 45 + 1 = 56

Panjang kelas = rentang : jumlah kelas = 56 : 5

= 11,2 = 11

Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, dapat disajikan kedalam tabel

distribusi frekuensi menggunakan 5 kelas demgam panjang kelas 11. Tabel distribusi frekuensi hasil posttest dapat dilihat pada tabel 13 berikut.

Tabel 26

Distribusi Frekuensi Hasil Posttest Uji Coba Luas

Kelas Interval Frekuensi (f) Persentase

45-56 3 21%

57-68 1 8%

69-80 5 35%

81-92 4 28%

91-100 1 8%

Dari tabel 13 dapat diketahui bahwa jumlah peserta didik dalam kelas interval 45-56 sebanyak 3 anak dengan persentase 21%. Jumlah peserta didik dalam kelas interval 57-68 sebanyak 1 anak dengan persentase 8%. Jumlah peserta didik dalam kelas interval 69-80 sebanyak 5 anak dengan persentase 35%. Jumlah peserta didik dalam kelas interval 81-92 sebanyak 4 anak dengan persentase 28%.

Jumlah peserta didik dalam kelas interval 91-100 sebanyak 1 anak dengan persentase 8%.

(28)

Gambar 20 Grafik Distribusi Frekuensi Hasil Posttest Uji Coba Luas 3. Data Hasil Pretest dan Posttest

Data pada tabel 12 berikut ini menyajikan nilai terendah (minimum), nilai tertinggi (maksimum), jumlah (sum), rata-rata (mean), dan skor hasil pretest dan posttest. Data ini diolah dengan menggunakan aplikasi IBM SPSS Statistics 23.

Tabel 27

Deskriptif Statistik Pretest dan Posttest

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Pretest 14 40,00 90,00 65,0000 15,93255 Posttest 14 45,00 100,00 74,6429 16,46258 Valid N (listwise) 14

Dari tabel 4.19 dapat dilihat bahwa nilai terendah dari pretest adalah 40 dan nilai tertinggi dari pretest adalah 90 dengan rata-rata 65. Nilai terendah dari posttest adalah 45 dan nilai tertinggi dari posttest adalah 100 dengan rata-rata

74,64. Grafik skor rata-rata hasil pretest dan posttest disajikan pada grafik dibawah ini.

0 1 2 3 4 5

45-56 57-68 69-80 81-92 91-100

(29)

Gambar 21 Grafik Rata-Rata Pretest dan Possttest 4. Data Ketuntasan Hasil Pretest dan Posttest

Berikut ini akan disajikan data ketuntasan hasil pretest dan posttes dengan KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) 70.

Tabel 28

Ketuntasan Hasil Pretest dan Posttest

Ketuntasan Pretest Posttest

Jumlah Persentase Jumlah Persentase

Tuntas 7 50% 10 72%

Tidak Tuntas 7 50% 4 28%

Berdasrkan data yang di sajikan pada tabel 13 dapat dilihat bahawa peserta didik yang tidak tuntas pada saat dilaksanakan pretest adalah 7 anak atau 50% dan yang tuntas sebanyak 7 anak atau 50%. Pada saat posttest terdapat 4 peserta didik yang tidak tuntas atau 28%, dan 10 peserta didik yang sudah tuntas atau 72%. Data ketuntasan disajikan dalam bentuk grafik di bawah ini.

60 65 70 75

Pretest Posttest

(30)

Gambar 22 Grafik Ketuntasan Pretest dan Posttest 5. Analisis Hasil Pretest dan Posttest

Analisis hasil dari pretest dan posttest diuji secara statistik dengan melakukan uji beda rerata. Langkah sebelum melakukan uji beda rerata adalah dengan melakukan uji normalitas. Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui data berdistribusi normal atau tidak. Hasil uji normalitas disajikan pada tabel berikut ini.

Tabel 29

Uji Normalitas Hasil Pretest

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Statistic df Sig. Pretest ,163 14 ,200* ,905 14 ,133 a. Lilliefors Significance Correction

Dari uji normalitas hasil pretest, diketahui bahwa nilai signifikansi shapiro-Wilk menunjukkan angka 0,133. Hal ini berarti data tersebut berdistribusi normal karena nilai signifikansi > 0,05. sedangkan uji normalitas posttest dapat dilihat pada Tabel 13 berikut ini.

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Pretest Posttest

(31)

Uji Normalitas Hasil Posttest

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Statistic df Sig.

Posttest ,270 14 ,007 ,897 14 ,102

a. Lilliefors Significance Correction

Dari uji normalitas hasil posttest, diketahui bahwa nilai signifikansi Shapiro-Wilk menunjukkan angka 0,102. Hal ini berarti data tersebut berdistribusi normal. Setelah diketahui kedua data berdistribusi normal maka dapat dilakukan uji beda rerata, yakni dengan uji T berpasangan (Paired Sample T-Test). Hasil Uji T berpasangan dapat dilihat pada Tabel 14 berikut ini

Tabel 31

Hasil Uji T Berpasangan

Paired Differences menunjukkan angka 0,001, berarti ada perbedaan antara pretest dan posstest, dan media pembelajaran video animasi materi fase-fase bulan dengan pendekatan saintifik.

6. Hasil Lembar Observasi Uji Coba Luas

(32)

Tabel 32

Hasil Observasi Uji Coba Luas

No Instrumen Skor

1 2 3 4

1. Guru menyampaikan materi pembelajaran sesuai dengan materi yang terdapat dalam media pembelajaran video dengan materi fase-fase bulan.

2. Pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan alur media pembelajaran video fase-fase bulan

3. Pesertadidik antusias dalam mengikuti pembelajaran

4. Guru bersama siswa menyimpulkan materi pembelajaran yang telah dipelajari

5. Guru meminta siswa untuk mengerjakan LKS √

6. Siswa mengerjakan soal LKS dengan antusias √

7. Guru memberikan umpan balik √

Jumlah 0 0 3 24

Total 27

Rata-rata 3,85

Kategori Sangat Baik

Dari tabel 15 dapat dilihat dari 7 item yang disajikan terdapat 1 item yang mendapatkan skor 3 dan 6 item yang medapatkan skor 4. Dengan julmah total 27 dari skor maksimal 28 didapatkan rata-rata 3,85 dengan kategori sangat baik. Dengan demikian pembelajaran yang dilakukan peneliti menggunakan media pembelajaran video animasi materi fase-fase bulan dengan pendekatan saintifik sudah sangat baik.

4.1.7 Penyempurnaan Produk Akhir

(33)

4.2.1 Kevalidan Media Pembelajaran Video Animasi

Penelitian pengembangan ini mengembangkan media pembelajaran berupa video animasi materi fase-fase bulan dengan pendekatam saintifik. Proses pengembangan media pembelajaran video animasi dilaksanakan sesuai dengan alur model pengembanga Borg and Gall. Produk media pembelajaran video materi fase-fase bulan ini telahdisetujui oleh validator. Hasil validasi ahli/pakar media dengan skor rata-rata 3,5 dengan kategori sangat baik. Hasil dari validasi

ahli/pakar materi dengan skor rata-rata 3,9 dengan kategori sangat baik. 4.2.2 Keefektifan Media Pembelajaran Video Materi Fase-Fase Bulan

Keefektifan pembuatan media pembelajaran video animasi materi fase-fase bulan dengan pendekatan saintifik dapat diketahui dari peningkatan hasil pretest dan posttest. Berdasarkan analisis data yang dilakukan pada pretest dan posttest, dihasilkan nilai signifikansi 0,001 < 0,005. Dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini berarti media pembelajaran video animasi materi fase-fase bulan yang dikembangkan efektif dalam pembelajaran IPA.

Keefektifan produk juga terlihat pada rata-rata hasil posttest yang lebih besar dari rata-rata hasil pretest, yaitu rata-rata posttest sebesar 74,6429 sementara hasil pretest sebesar 65,0000. Terdapat peningkatan posttest sebesar 9,6429 poin dari rata-rata pretest. Keefektifan juga dapat dilihat pada jumlah peserta didik yang mendapatkan nilai baik (di atas KKM). Persentase peserta didik yang mendapat nilai di atas KKM pada saat pretest adalah 50% sementara yang mendapat nilai di atas KKM pada saat posttest sebesar 72%. Terdapat peningkatan sebanyak 22% dari pretest.

Keefektifan dari pengembangan media pembelajaran video animasi dapat dilihat pula pada skor yang didapatkan dari angket respon guru dan angket respon

siswa hasil implementasi. Di bawah ini dijelaskan secara rinci keefektifannya. 1. Angket Respons Guru Terhadap Media Pembelajaran Video Materi Fase-Fase

Bulan.

(34)

menunjukkan bahwa guru sangat setuju dengan digunakannya media pembelajaran video materi fase-fase bulan dengan pendekatan saintifik untuk kelas 4 SD.

2. Angket Respons Siswa Terhadap Media Pembelajaran Video Animasi Materi Fase-Fase Bulan.

Berdasarkan analisis respons siswa yang diimplementasikan memilih jawaban YA. Jawaban ini menunjukkan bahwa peserta didik sangat setuju apabila pembelajaran IPA materi fase-fase bulan dilakukan dengan menggunakan media

pembelajaran video animasi materi fase-fase bulan yang dikembangkan. 4.3 KAJIAN PRODUK AKHIR

Produk akhir yang dihasilkan dari penelitian pengembangan ini adalah media pembelajaran video anmasi materi fase-fase bulan dengan pendekatan saintifik. Dengan melalui revisi-revisi sesuai saran dan kritik ahli/pakar media dan materi, maka kajian akhir produk ini adalah sebagai berikut :

Gambar

Gambar 3 Anak mengamati bulan pada malam hari
Gambar 5 Ibu guru memberikan informasi mengenai benda langit
Gambar 9 Ibu memberikan pertanyaan kepada peserta didik
Tabel 11
+7

Referensi

Dokumen terkait

Salah satu faktor prndukung keberhasilan dalam konservasi penyu adalah habitat peneluran yang cukup baik, hal ini menyangkut vegetasi yang ada di dalam habitat

KREATIVITI &amp; INOVASI : Mengaplikasikan ilmu matematik untuk mencari penyelesaian masalah yang rutin.. KEUSAHAWANAN :

Dapat disimpulkan bahwa orangtua cendrung menerapkan pola pengasuhan demokratis hal ini terbukti dari hasil perhitungan rata-rata sebesar 60,96% sedangkan hasil

Kebersamaan dan Solidaritas Bangsa Indonesia juga harus terus dilakukan.Agar kita dapat mengamalkan Sila-sila Pancasila yang menyebutkan bahwa kita harus mengutamakan persatuan

Proses termal yang mcnjadi perhatian khusus dari penelitian ini merupakan suatu bentuk teknologi yang nantinya dimanfaatkan sebagai komponcn utama suatu Unit

Hasil analisis menunjukkan ikan tongkol abu-abu yang telah disimpan selama 7 hari pada suhu dingin memiliki kadar histamin sebesar 1,96±0,05 ppm.. Hal ini

Berdasarkan hasil penelitian Pengaruh Va- riasi Waktu Simpan Kadar Protein Pada Ikan Tongkol dari Tempat Pelelangan Ikan Pontianak tahun 2015 yang dilakukan di

Berikut ini saran-saran yang dapat penulis sampaikan untuk menghidu- pkan kembali proses pembuatan garam secara tradisional di kawasan Pantai Patihan, antara lain